Cerita Dewasa - Paijo Bukanlah Aladdin

Klik Next / Nomor untuk membaca kelanjutannya.


Chapter 8


Haduh, cape juga ngewe Vina. Aku kembali ke kosanku, lalu kembali menjadi Paijo. Ah aku ingin istirahat saja di rumah, aku pura-pura sakit saja ke bosku. Waktuku dihabiskan dengan tidur, main game, dan nonton TV. Sampai aku melihat Salma lewat di depan kosanku dengan seragamnya, kelihatannya dia mau ke sekolah. Aku pun memanggilnya.

“Hai Salma” ujarku

“Eh, tuan Paijo” dia kemudian mendekat kepadaku.

“Siang-siang begini kok baru berangkat sekolah Sal?” tanyaku.

“Iya tuan, Salma kebagian kelas siang, emang kenapa tuan?” tanya Salma.

“Aku ikut ya ke sekolah kamu” ujarku.

“Ih jangan tuan, nanti pada nanya lagi soal tuan.” Ujar Salma

“Kamu naik apa emang ke sekolah?” tanyaku

“Naik ojol.” Ujarku.

“Yaudah, aku susul kamu ya..” ujarku.

“Terserah tuan deh..” ujar Salma..

Aku lalu mengikuti Salma dengan motorku ke sekolahnya, salah satu SMA favorit di kotaku. Aku memarkir motorku di minimarket dekat SMA tersebut. Aku berfikir bagaimana caranya masuk ke sekolah. Ah aku pura-pura saja jadi calon orang tua murid. Mukaku dah tua sih hihi.

“Permisi pak, boleh saya meminta informasi tentang sekolah ini? Kebetulan anak saya rencana tahun depan mau masuk SMA.” Ujarku kepada satpam.

“Oh ya pak silahkan, masuk nanti belok kanan, bisa tanya di kantor.” Ujar Satpam.

Aku pun mengikuti arahan satpam dan masuk ke kantor, berpura-pura menanyakan informasi. Setelah itu aku ke kantin, lalu aku kontak Salma via WA.

Salma sedang di kelas, aku menunggu sampai pelajaran berakhir, dan setelah berakhir Salma segera duduk denganku di kantin.

“Hai Salma, udah belajarnya?” tanyaku.

“Iya nih om, udah.” Ujarnya. Salma memanggilku om bukan tuan agar tidak diketahui hubungan kami.

“Hei Sal, ini siapa?” ujar salah satu temannya menanyakan tentang aku.

“Oh, ini omku, dia kesini pengen liat sekolah, anaknya mau masuk sini juga.” Ujar Salma.

“Oh iya, salam kenal om. Sal aku duluan ya.” Ujar kawannya.

“Yes, akhirnya aku bisa ke sekolah kamu juga.” Ujarku

“Iya ih, ngapain sih tuan ke sekolah Salma.” Tanyanya.

“Pengen tahu aja hihihi.” Ujarku.

“Sal, kamu dah punya pacar belum?” tanyaku.

“Udah om, anak sini juga.” Ujar Salma.

“Wah, mana anaknya? Kalian dah ngapain aja?” tanyaku penasaran

“ kayaknya lagi di kelas deh. Jalan sama pegangan tangan aja sih, eh ciuman pernah deh.” Ujar Salma

“Kalian belum pernah ngentot?” tanyaku.

“Pacarku gak berani om, takut katanya. Grepe-grepe juga ga berani.” Ujar Salma.

“Pacar kamu anak baik2 ya?” tanyaku.

“Dia ketua OSIS sih, ganteng jago olah raga, tapi ya emang anak baik2.” Ujar Salma

“Hhhm... sayang, padahal cewek secantik dan seseksi kamu dianggurin.” Ujarku.

“Nah, itu dia menuju kesini om..” ujar Salma.

“Hai Salma, ini siapa ya?” ujar Gery pacarnya Salma.

“Oh sayang, ini omku, lagi survey sekolah buat anaknya.” Ujar Salma,

“Owh, iya om salam kenal, saya Gery temannya Salma” kelihatan Gery masih malu-malu mengakui hubungannya di depanku.

“Sal, om, aku ada rapat OSIS dulu. Duluan ya.” Ujar Gery.

“Eh iya Ger.” Ujar Salma.

“Silahkan dik” ujarku.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30