Cerita Dewasa - Paijo Bukanlah Aladdin

Klik Next / Nomor untuk membaca kelanjutannya.


POV Paijo


Aku jalan bersama Vina dengan wujud baruku, kuberi nama David. Vina sudah tahu bahwa aku bisa berubah wujud sekarang, kini kami tak perlu sembunyi-sembunyi lagi. Aku menamai diriku yang ganteng ini David, wujudku hampir sempurna. Kebetulan sore ini Vina ada ketemuan dengan circlenya, yakni para hijaber.

Kami berdua masuk ke sebuah restoran mewah, aku menggandeng Vina. Kami terlihat sangat serasi. Di sana sudah ada 4 orang hijabers menunggu kami, semuanya sangat cantik. Wow bidadari surga. Andai aku bisa memiliki semuanya. Aku gilir mereka satu per satu. Oh. Pasti sangat nikmat. PIkiranku melayang mengkhayalkan hal-hal mesum. Vina mengajakku duduk bersama mereka.

"Hai Vin, wah dah bawa cowok aja nih.." ujar perempuan berhijab merah.

"Hihi iya nih. kenalin, ini pacar baruku, namanya David. Mas David, kenalin, ini teman-temanku. Yang hijab merah namanya Tasya, dia model hijab. Yang kerudung pink namanya Nurul, dia desainer hijab. Yang hijab putih namanya Nisa, dia model hijab juga. Yang kerudung hitam namanya Bunga, kalau dia investor produk hijab." ujar Vina.

"Halo.. salam kenal semua..." ujarku.

"Vina, gak bilang-bilang dah punya pacar, bikin gue iri aja" ujar Tasya.

"Iya Vin, mana ganteng banget lagi pacarnya," ujar Nisa.

"Hihi.. iya.. makasih.." ujar Vina..

"Ayo pesan makanannya Vin, David." ujar Bunga mempersilahkan kami memesan makanan.

Kami pun mengobrol banyak hal, Vina dan kawan-kawannya sedang punya proyek bersama yang dikerjakan. Jujur aku sudah bernafsu melihat hijaber cantik ini, aku ingin menikmati semuanya. Bisa saja aku langsung membaca mantraku supaya mereka jadi budak seksku. Namun aku ingin lebih menantang. Aku ingin mereka takluk di hadapanku tanpa aku harus memakai kekuatanku. Bagaimana ya caranya? Ah nanti saja aku fikirkan..

Aku dan Vina kemudian menuju kosan Vina, aku kemudian masuk ke dalamnya. Ah, aku pikir bisa ganti oli nih malam ini.

"Vin, kita ngewe yuk!" ujarku.

"Ih, mas Paijo vulgar banget sih."Ujar Vina.

"Hihi.. abis aku dah ga tahan sih..." ujarku..

"Hhm.. dasar.. aku mandi dulu ya mas.." ujar Vina.

"Oke.." ujarku..

Vina lalu keluar kamar mandi dengan legging, kaos ketat dan hijabnya. Membuat aku semakin terangsang dan ingin segera menggenjotnya. Dia lalu duduk disampingku di sofa ruang tamu.

"Hhm.. gimana mas temen-temen Vina? Cantik-cantik kan?" tanya Vina.

"Iya, luar biasa kamu punya teman. Mas pengen ngentot semuanya." ujarku.

"Hihi dasar mesum.." ujarku.

"Mas ada ide, kita sekaran main sambil direkam, nanti rekamannya kamu kirim ke mereka-mereka ya." ujarku.

"Siap tuanku, ide bagus. Tuan memang hebat."ujar Vina

Kami pun berjalan ke kamar, di atas kasur Vina sudah telentang siap aku entot.

Aku pun langsung memegang tangannya. Saat itu aku langsung memegang kedua lengan bagian atas Vina dengan cepat mulai membuka membuka kaos ketat yang dikenakan Vina. Badan Vina hanya bisa menggeliat-geliat. Sebentar saja baju bagian depan Vina telah terbuka, sehingga kelihatan dadanya yang montok itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya.

Perutnya yang rata dan mulus itu terlihat sangat mulus dan merangsang. Tangan kanan Aku bergerak ke belakang badan Vina dan membuka pengait BH Vina. Kemudian Aku menarik ke atas BH Vina dan…, sekarang terpampang kedua buah dada Vina yang besar sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda agak tegang naik turun dengan cepat karena nafas Vina yang tidak teratur. Aku mulai mencium belakang telinga Vina dan lidahku bermain-main di dalam kuping Vina. Hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan Vina menggeliat-geliat dan tak terasa Vina mulai terangsang juga oleh permainanku ini.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30