Cerita Dewasa - Paijo Bukanlah Aladdin

Klik Next / Nomor untuk membaca kelanjutannya.


Hhm... Tiba-tiba terlintas dibenakku untuk mengerjai ustadz Heru. Aku pun mendekati Salma lalu membisikan sesuatu di telinga Salma. Salma tersenyum dan mengangguk.

“Pak Ustaaadddzzz” Salma memanggil Heru dengan nada manja, lalu perlahan dia membuka kancing kemejanya sehingga branya mulai terlihat...

Aku kemudian menuju ke pintu dan mengunci pintu kamar kontrakanku. Kita bertiga terkunci di kamar.

“Eehhh.. Eeehhh... Salma, kamu ngapain? Paijo kenapa kamu kunci?” tanya Heru..

“Pakkk ustadz... Salma dah gak tahan... Pengen dientot Pak Ustadz...” ujar salma

Salma dengan kemeja sudah terlepas, tinggal rok, bra dan jilbab yang menempel di tubuhnya. Salma kemudian mendekati pak ustadz, lalu memeluk Pak Ustadz. Diam-diam Paijo merekam kejadian tersebut dengan hpnya.

“Jangan Salma, lepasin pak ustadz, ini dosa, zina itu dosa.. Jangan Salma..” Cegah heru

Sungguh tak pernah terbayangkan dalam hidupnya bahwa murid privat mengajinya akan merangsang birahinya. Memang Pak Ustadz mengakui kecantikan dan keseksian Salma, namun tak pernah terlintas sedikitpun untuk bisa menyetubuhi Salma. Namun kali ini Salma sendiri yang menawarkan untuk disetubuhi. Tangan Salma perlahan mengarah kepada kontol Heru dibalik sarungnya. Heru hanya memakai sarung dan celana dalam, hal ini membuat Salma mudah memegang kontol Heru yang sudah ngaceng..

“Aaahhh... Salma... sadar sayang... Kamu dipelet apa sama Paijo kok jadi begini...Aaahhh... jangan Salma.. Aaaahhhh..” ujar Heru.

Sebenarnya dalam dirinya terjadi konflik batin antara rasa berdosa dengan kenikmatan surga dunia. Biar bagaimanapun kontolnya yang ngaceng tak mampu menyembunyikan perasaan nikmat yang sedang di alami Heru.

“Halah... Pak Ustadz.. Jangan munafik deh,... mending nikmati aja..kontol dah ngaceng gitu... kapan lagi bisa ngentot kembang komplek kayak Salma” ujarku...

Setelah memegang-megang kontol Heru dari balik sarungnya, Salma kemudian mendorong Heru untuk berbaring di ranjang. Lalu Salma menarik sarungnya, terlihatlah tonjolan kontol di balik sempak Heru...

“Iiihhh.. kontol pak ustadz dah ngaceng gitu.... Salma suka deh...” ujar Salma.

Tak puas dengan menarik sarung, Salma kemudian menarik sempak Heru. Terlihatlah kontol yang lusalman besar dan panjang. Heru reflek menutup kontolnya dengan tangannya. Salma kemudian membuka bra dan roknya. Salma hanya tinggal memakai celana dalam jilbab di kepalanya.

Salma kemudian menyingkirkan tangan Heru dan mulai mengocok kontolnya. Tak hanya itu Salma pun menyepong kontol Heru.

“Aaahhh... Salma... Oooohhh... jangannn.... Aaaahahhhh...” desah Heru

Yang kali ini penolakan Heru mulai melemah, justru lebih dominan desahan kenikmatan yang keluar dari diri Heru.

Setelah puas menyepong, Salma kemudian mencium Heru, lalu payudara Salma digesek-gesekan ke muka Heru.

“Shiittt.. Enak banget tuh Pak Ustadz... Gue jadi ngaceng lagi...” ujarku melihat Heru dengan Salma..

Tangan Pak Ustadz kemudian meremas-remas payudara Salma... Akhirnya Pak Ustadz menyerah dan mengikuti nafsunya sendiri... Salma kembali menyepong dan mengocok kontol Pak Ustadz..

“AAAaaaahhh... Salmaaaaaa...... Aku gak tahan lagi... Aaaaahahhh...” ujar Pak Ustadz... dan

crot... crot.... crot.....

Air mani Pak Ustadz masuk ke dalam mulut Salma... Salma pun memuntahkan air mani itu ke tangannya.

“Pak Ustadz... banyak banget air maninya...” ujar Salma...

Heru pun lemas...


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30