Cerita Dewasa - Paijo Bukanlah Aladdin

Klik Next / Nomor untuk membaca kelanjutannya.


“Hhm.. pantesan.. ternyata kamu gak polos-polos amat.” Ujarku.

“Sal, kamu berdiri ya..”

Salma pun berdiri memenuhi permintaanku, aku pun berdiri dan memperhatikan detil body Salma, aku kemudian menyentuhkan tanganku ke bagian-bagian sensitifnya. Aku cek payudaranya, pahanya, wow. Membuatku ngaceng maksimal. Aku perhatikan wajahnya yang sangat cantik, benar-benar surga dunia. Aku segera buka celanaku, kontolku ngaceng maksimal. Salma hanya tersenyum saja melihat apa yang aku lakukan kepadanya.

“Sal, kita ke kamar yuk!” ajakku. Salma pun berjalan ke kamarku yang hanya ada sebuah kasur, lalu dia berbaring di kasurku. Aku kemudian berbaring di sebelahnya.

Aroma nafasnya menerpa hidungku dan bau mulutnya yang wangi membuat gelora hasratku terpancing. Bibir gadis berjilbab ini sangat mungil dan sensual. Kulingkarkan tangan kiriku ketubuhnya, dia diam dan malah memejamkan matanya. Pelan tapi pasti bibirku menyentuh bibir Salma dengan lembut. Salma seperti tersentak tiba tiba. Tubuhnya sedikit mengigil dan nafasnya jadi memburu. Kuhentikan gerakan bibirku persis diantara kedua bibir nya, ujung lidahku kudorong keluar sedikit demi sedikit dan bibir Ranum itu mulai kujilati dengan penuh perasaan.Aku sengaja mengontrol gerakan dan keinginan ku sedemikian rupa agar ia dapat merasakan suatu sensasi kelembutan yang membuai dan akan membuat dia terhanyut dalam kenikmatan.

Tubuhnya bergetar dan posisi tidurnya tidak lagi menghadap aku tetapi bergerak telentang dalam dekapanku. Aku segera mengecup kupingnya yg masih tertutup jilbab, sambil pelan2 tanganku menelusup ke balik jilbabnya..mencapai lehernya..mengecup kulit putih tepat leher jenjang itu. Ia mengerang

”Kak.. geli……”

“Nggak papa Salma… ”

aku menjawab sambil terus mengerakkan bibir dan lidahku meluncur di lehernya yang jenjang. Leher mulus itu kujilat dengan lembut dan pelan, terus turun.. turun dan Ouh..Baju muslimahnya tiba tiba terbuka dibagian dadanya, buah dada itu begitu ranum, kulitnya putih dan halus, disekitar putingnya berwarna coklat kemerahan, ditumbuhi bintik bintik putih halus melingkar memagari puting susunya yang kehitaman dan sudah berdiri tegak.

Sungguh satu pemandangan yang sangat indah melihat payudara gadis berjilbab dan baru pertama mengalami rangsangan seksual. Bentuknya masih bulat dan padat membuat aku tidak sanggup lagi menahan diri. Puting muda itu kuhisap dengan lembut dan tubuh ia kembali bergetar .

” Oooouhhhhh kak.. nggak tahan kak.”

” Nggak tahan apanya …”

“Ngak tau kak. nggak tahan aja ”

“Kalau Salma ngerasa sesuatu ikutin aja ” aku berkata sambil memutarkan jempol dan telunjukku keputing susunya.

” kak.. terus kak. ”

” Iya Sal.”

Tanganku makin jauh menelusup ke dalam BH di balik baju muslimahnya. Semua pakaian Salma kulucuti …jilbabnya kulepaskan pelan2.. baju muslimahnyapun aku lepaskan dengan sangat hati2…begitu juga aku..kubuka pakaianku.., kami sekarang telanjang lonjong eh ..bulat. Tubuh putih polos gadis berjilbab sekarang terhidang pasrah dihadapanku. Sementara penisku sudah mulai teler mengeluarkan cairan putih bening pertanda siap tempur. Ia kembali kudekap dengan pelan, penisku kutempatkan persis ditengah belahan vagina


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30