Cerita MISTERI Dewasa - Pesugihan Gunung Kemukus S-2

Cerita ini panjang sehingga di bagi dalam beberapa page. Klik Next untuk membaca kelanjutannya.

Kumpulan 99 Potret Menarik Mamah Muda Dada Montok (Tante Bohay Seger) Selebgram cantik


Chapter 4: Gerbang Dimensi


Pukul 8:20

Sampailah aku dan ibuku di rumah sederhana kami karena jalan yang kulalui tadi sepi maka aku bisa sedikit ngebut.

Kemudian ibuku masuk rumah, sedangkan aku memarkirkan motor di samping rumah.

Seperti biasanya jam segini ayahku sudah berangkat ke sawah pak RT.

Bune: Gas, kamu lapar?

Aku: iya bune.

Bune: Yaudah, bune ganti pakaian, mandi dulu terus ke pasar, kamu pengen makan apa?

Aku: mau makan berduaan sama bune.

Bune: Hus, kalau dirumah jangan gombal gitu nanti ketahuan pakne lho.

Aku: hehehe.

Aku hanya cengengesan sambil duduk di ruang tengah, menyalakan TV, sambil nonton Tayo.

Lalu ibuku beranjak pergi ke belakang untuk mandi.

Setelah selesai mandi dan ganti baju, seperti ibu-ibu pada umumnya ibuku kini mengenakan baju dan rok panjang sopan tertutup dan tidak lupa seperti biasanya saat keluar rumah ibuku mengenakan jilbab.

“Kamu mau makan apa mumpung masih ada uang sisa kemarin? , jawab yang serius!”, kata bune.

“iya deh serius ni bune, emmm ayam kampung aja bune, udah lama kita nggak makan ayam kampung”, jawabku.

Ibuku menyaut ”oke deh, tapi nanti kamu yang bersihin bulu dan jeroannya ya!”

“Siap boss”, kataku.

Ibuku menghampiriku yang sedang asyik duduk di depan TV.

Lalu tiba-tiba ibuku menghalangi pandanganku dari layar TV.

Namun tak ku sangka, sesaat kemudian ibuku bilang “sayang, lihat nih belum bune copot bendungannya yg tadi malem”, sambil menyibakkan roknya tepat dihadapanku tak memakai celana dalam memperlihatkan memeknya yang masih ditutupi plaster tipis.

Lalu dia tersenyum, bergegas beranjak pergi ke pasar tanpa memakai CD.

“Gila, nggak dicopot plaster yang tadi malem, mana nggak pake cawet lagi, sepertinya akibat diperkosa orang2 asing waktu itu sisi exhibisionist ibuku mulai bangkit nih, aku harus memanfaatkannya”, kataku dalam hati.

Tak sampai 10 menit ibuku pulang sambil membawa keranjang berisi jago besar ayam kampung dan bumbu tradisional.

Memang pasar tradisional tak begitu jauh dari tempat tinggalku, Lalu aku menghampirinya, mengambil keranjangnya. Aku mengambilnya lalu memotong ayam tersebut.

Setelah selesai kubersihkan lalu ibuku mulai memasaknya cukup lama.

Saat ayam matang, ayahku pulang dari sawah lalu membersihkan dirinya dan segera menginterogasi ibuku.

Pakne: Tumben masak ayam, gimana ritual tadi malam sama si burhan bune?

Bune: Iya pakne sekali-kali makan ayam, ritualnya nggak gimana-gimana pakne.

Pakne: Ha?

Bune: Lancar maksudnya pakne.

Lalu ayahku tak berniat mencari tahu lebih lanjut karena kutahu dia terbakar api cemburu dengan burhan yang sebetulnya hanya karangan ibuku saja tersebut.

Ayahku tidak tahu bahwa akulah yang sebenarnya tadi malam melakukan ritual dengan ibuku.

Aku dan ibuku berniat menyembunyikan ini jangan sampai ayahku curiga perbuatanku dengan ibuku yang telah beberapa kali melakukan pergumulan terlarang.

Lalu kami semua makan nasi ayam dengan lahapnya karena tidak mesti setahun sekali dapat merasakan ayam.



Waktu demi waktu berjalan, disuatu pagi seperti biasa ayahku telah berangkat ke sawah dan dirumah hanya ada aku dan ibuku.

Aku melihat ibuku mulai mengeluh mual muntah, dan kutahu itu merupakan gejala awal wanita hamil. Ibuku berkata lirih “Gas, bune kayaknya hamil anakmu”.

Janin di perut ibuku bukan kaleng-kaleng, dia merupakan pemenang perlombaan ninja warrior antara sel spermaku dengan sel sperma lainnya yang kini telah memenangkan sel telur ibuku.

Aku minta ibuku merahasiakan hal ini dari ayahku dan aku punya rencana untuk mengelabuhi ayahku.


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25