Cerita Dewasa - Paijo Bukanlah Aladdin

Klik Next / Nomor untuk membaca kelanjutannya.


Aku yang tak tahan lagi segera membaringkan Salma di sebelah Heru, celana dalam Salma aku lepas terlihat memeknya yang indah. Kakinya terentang membuat posisi vaginanya jelas terbuka, pelan pelan kutempatkan ujung penisku dilubang vagina Salma tetapi aku masih dian. Aku ingin dia merasakan sensasi dan getaran hangat dari ujung penisku. Salma menyodorkan payudara untuk kuhisap

” Mmmmm . ” aku langsug menghisapnya,

Tubuh Salma kembali bergetar hebat dan tanpa dia sadari. Ujung runcing penisku pelan pelan telah membuka jalan masuk ke vaginanya. ” Kaaakkkk .. perih” Salma mendekapku ketika batang penisku telah hampir separuh jalan menuju singgasananya. Dinding vagina Salma yang masih perawan terasa menjepit dan menahan gerakan maju penisku, itu mungkin yang membuat dia merasa sedikit perih. Kutarik penis ku dengan pelan, ujungnya kuarahkan ke Clitorisnya.

Dengan gerakan mencongkel yang lembut ujung penisku beradu dengan clitorisnya.

“oooouuuuuuuuOOOOOOOOOO!!!!!, Kak aku nggak tahan.. Oh ouhhhh masuk semua ya kak..! rasanya sesak sekali.” Ujar Salma

” Masih perih sayang? ….” kataku berbisik dikupingnya

” Ngak papa kaaakkkk terus aja kakak tusuk ya.. yang dalam kakkkk .” pintanya

Gerakan keluar masuk penisku di dalam vagina Salma dilakukan berulang dengan kecepatan yang konstan. Jerit lirih kesakitan Salma telah hilang secara total tergantikan oleh sensasi kenikmatan yang dirasakannya..

“ Ouh…kak….nikmat…, Ouh kak…. Ouhhhh…” demikian erangan dan lenguhan Salma keluar dari mulutnya berulang-ulang.

Hingga akhirnya pinggul Salma turut bergerak memberikan tambahan sensasi nikmat yang berlebihan bagiku maupun dirinya

“Auh…auh…” erang Salma

Dengusan dan erangan bersatu dalam keriuhan deru nafas kami. Rasa nikmat ini terus membuat melayang-layang sehingga erangan nikmatku bersahutan dengan erangan nikmat Salma. Sehingga menghasilkan suatu konser desahan kenikmatan yang bisa membuat terangsang bagi yang mendengarnya.

Gerakanku dan goyangan pinggul Salma semakin cepat dan mulai kejang-kejang tanpa dapat dikendalikan. Dan deraan nikmatpun semakin membuat kami lupa diri. Aku dan Salma terus mendengus dan mengerang bersahutan dengan gerakan yang sudah tidak beraturan lagi, seolah sedang menggapai nikmat yang semakin lama semakin bertambah tinggi.

“Ouh…kak…., ouh…nikmat….ouh…..auwh…” Salma semakin meracau

“ Oh … Salma…. Oh …..” Dengus nikmatku semakin nyaring

Tiba-tiba ada dorongan tenaga yang sangat besar dari dalam tubuhku yang tidak bisa dilawan. Badanku melenting kejang kaku, kontolku tertanam dalam menekan vagina Salma hingga ke pangkalnya dan dari mulutku keluar jeritan nikmat yang panjang tak tertahan

“Aaaahkkks…..”

Pada saat yang sama Salma mengalami hal yang sama. Badannya melenting, kukunya menancam dipunggung Ku dan pinggulnya naik menekan selangkanganku serta kepala terdongak dan keluar jeritan panjang

“Aaaaaaahhhhkkkks……..”

Sedetik kemudian….

Cret….cret…cret…

Spermaku keluar dengan derasnya membasahi seluruh rongga liang vagina Salma dan disambut dengan kontraksi yang sangat hebat dari dalam liang vagina Salma yang memeras dan memijit-mijit kontolku serta menghisap-hisap seluruh sperma yang terpancar dari kontol Ku menghasilkan suatu puncak kenikmatan yang tak terbandingkan secara bersamaan yang kami rasakan.

Setelah itu, Badan Ku seolah melayang ringan jatuh terhempas diatas tubuh Salma yang juga merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan..

Pak Ustadz hanya terbengong melihat orgasme kami berdua.


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30