Cerita Dewasa - Paijo Bukanlah Aladdin

Klik Next / Nomor untuk membaca kelanjutannya.


Aku sengaja tidak melepas jilbabnya, karena aku ingin melihatnya telanjang dengan jilbab yang masih terpakai di kepalanya

Mulutku berpindah dan melumat bibirnya dengan ganas, badan Vina yang tadinya tegang mulai agak melemas, kepala Vina tertengadah ke atas dan badan bagian atasnya yang terlanjang melengkung ke depan, ke arahku, payudaranya yang montok bulat kencang itu, seakan-akan menantangku

Aku langsung bereaksi, tangan kananku memegangi bagian bawah payudara Vina, mulutku menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu secara bergantian. Mulanya buah dada Vina yang sebelah kanan menjadi sasaran mulutku. Buah dada itu hampir masuk semuanya ke dalam mulutku, Aku mulai mengisap-isapnya dengan lahap. Terasa sesak napas Vina menerima permainanku yang lihai itu. Badan Vina terasa makin lemas dan dari mulutnya terus terdengar erangan,

“Sssshh…, ssssshh…, aahh…, aahh…, ssshh…, sssshh…, terusss.. aaaahhh”, desis Vina

Mulutku terus berpindah-pindah dari buah dada yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan menjilat-jilat kedua puting buah dada Vina secara bergantian selama kurang lebih lima menit.

Badannya benar-benar telah lemas menerima perlakuanku ini. Aku melihat matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah benar-benar mengeras. Dalam keadaan terlena itu tiba-tiba badan Vina tersentak, karena dia merasakan tanganku mulai mengelus-elus pahanya yang tertutup leggingnya. Vina mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan untuk mencoba menghindari tanganku tersebut beroperasi di pahanya, akan tetapi karena badan dan kedua tangannya terkunci olehku, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, yang hanya dapat dilakukan oleh Vina adalah hanya mengerang,

Aktivitas tanganku makin ditingkatkan, terus bermain-main di paha Vina yang mulus itu dan secara perlahan-lahan merambat ke atas dan jariku menyentuh bibir kemaluannya. Segera badan Vina tersentak dan,

“aahh…, !”,

mula-mula hanya ujung jari telunjuk Aku yang mengelus-elus bibir kemaluan Vina yang tertutup CD, akan tetapi tak lama kemudian tangan kananku menarik CD Vina dan memaksanya lepas dari pantatnya dan meluncur keluar di antara kedua kaki Vina. Vina tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghindari perbuatanku ini. Sekarang Vina dalam posisi duduk di atas kasur dengan tidak memakai CD dan kedua buah dadanya terbuka karena BH-nya telah terangkat ke atas. Muka Vina yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu, sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang bergetar.

Tanpa menyia-nyiakan waktu yang ada, tangan kananku mulai membuka kancing dan retsliting celanaku, setelah itu dia melepaskan celana yang dikenakan sekalian dengan CD-ku. Pada saat CD-ku terlepas, maka senjataku yang telah tegang sejak tadi itu seakan-akan terlonjak bebas mengangguk-angguk dengan perkasa. Aku agak merenggangkan badannya, maka terlihat oleh Vina benda yang sedang mengangguk-angguk itu, kedua matanya terbelalak melihat benda yang terletak diantara kedua pahaku. Aku menatap muka Vina yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu,

“Kau Cantik sekali Vina…”, gumamku mengagumi ,,,,kecantikan Vina.


Kemudian dengan lembut Aku menarik tubuh Vina yang lembut itu, sampai terduduk di pinggir kasur dan sekarang Aku berdiri menghadap langsung ke arah Vina. Sambil memegang kedua paha Vina dan merentangkannya lebar-lebar, Aku membenamkan kepalaku di antara kedua paha Vina. Mulut dan lidahku menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar kemaluan Vina yang yang masih rapat, tertutup rambut halus itu. Vina hanya bisa memejamkan mata dan berteriak

“Ooohh…, nikmatnya…, ooohh!”, lenguhan vina disertai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang kegelian.

“Ooooohh…, hhmm!”, terdengar rintihan halus, memelas keluar dari mulutnya.

“Mass…, aku tak tahan lagi…!”, Vina memelas sambil menggigit bibir.

Tanganku yang melingkari kedua pantat Vina, kini dijulurkan ke atas, menjalar melalui perut ke arah dada dan mengelus-elus serta meremas-remas kedua payudara Vina dengan sangat bernafsu.


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30