Cerita Dewasa - Paijo Bukanlah Aladdin

Klik Next / Nomor untuk membaca kelanjutannya.


Chapter 6


30 Menit sebelum Paijo menggarap Salma

Ustadz Heru adalah seorang pemuka agama dan tokoh masyarakat di tempat Paijo dan Salma tinggal. Dia bekerja sebagai PNS dan juga rutin mengajarkan agama kepada masyarakat. Salma adalah salah satu murid privatnya. Ayah Salma meminta Heru untuk mengajarkannya mengaji. Ustadz Heru yang sudah berusia 50 tahun tersebut telah 10 tahun menduda, istrinya meninggal 10 tahun yang lalu karena sakit. Anaknya sudah mulai beranjak dewasa usia kuliah dan SMA. Salma bagi Heru sudah dianggap seperti anak sendiri.

Sampai suatu hari, Heru melihat Salma ada di rumah Paijo. Heru memperhatikan Salma dan Paijo, kemudian mereka berdua masuk ke dalam. Heru mulai curiga karena pintu kontrakan Paijo ditutup. Namun Heru masih menunggu mereka keluar, barangkali Heru terlalu berburuk sangka. 10 menit berlalu tidak ada tanda-tanda Salma keluar dari rumah Paijo. Heru pun berniat untuk menyergap mereka berdua, Heru curiga telah terjadi kemaksiatan di dalam rumah Paijo. Heru mendekat dan berdiri di depan rumah Paijo. Heru mencari celah untuk mengintip apa yang terjadi di dalam. Namun tak ada celah, Heru pun mencoba menguping apa yang terjadi di dalam. Sekilas terdengar desahan mereka berdua, tak salah lagi. Pasti telah terjadi maksiat di dalam. Heru kemudian mengetuk pintu kontrakan Paijo.

---=00000=---

POV Paijo

Aku lega banget akhirnya bisa orgasme di atas perut Salma, walau belum bisa menembus keperawanannya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

“Wah, Sal, itu ada yang mengetuk pintu, cepat rapikan bajumu ya.” Ujarku

“Iya kak.” Aku dan Salma segera ke kamar mandi membersihkan peju dan merapikan pakaian kami.

Setelah rapi, aku kemudian membuka pintu.

“Eh, pak ustadz, apa kabar?” ujarku sambil menyalaminya. Salma aku suruh sembunyi di kamar.

“Hhm.. Paijo, aku gak mau basa-basi, dimana Salma?” tanya Heru.

“Wah, gak ada pak ustadz, Silahkan duduk dulu.” Ujarku.

“Jangan bohong kamu, aku tadi lihat Salma masuk rumah ini, pasti kalian berdua sudah melakukan perbuatan maksiat.” Ujar Heru sambil berjalan ke dalam kontrakan Paijo.

“Sial, ternyata pak ustadz mengetahui Salma di sini.” Ujarku di dalam hati.

“Pasti kamu sembunyikan Salma ya?” tanya Heru.

“Eh, iya pak ustadz. Tapi kami tidak melakukan maksiat di sini.” Ujarku.

“Nah, ternyata kamu ada di sini ya Salma. Ngapain kamu sama Paijo?” ujar Pak Ustadz yang baru melihat Salma di kamar.

“Eh, anu pak ustadz. Gak apa-apa. Tadi Salma habis mengantarkan bingkisan ulang tahun.” Ujar Salma.

“Tuh kan pak ustadz, jangan suuzhan.” Ujarku.

“Gak mungkin, pasti kalian macam-macam, tadi aku nguping mendengar desahan.” Ujar Heru.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30