BACA CERITA PART SEBELUMNYA AGAR NYAMBUNG...
Lastri di kerjain Juragan S-1
Lastri di kerjain Juragan S-2
Lastri di kerjain Juragan S-3
Lastri di kerjain Juragan S-4
Lastri di kerjain Juragan S-1
Lastri di kerjain Juragan S-2
Lastri di kerjain Juragan S-3
Lastri di kerjain Juragan S-4
Pagi itu ada kesibukan yang tidak biasa di rumah Lastri. Eko dan aris sudah berangkat bekerja, tinggal Lastri berdua dengan anis di rumah itu ketika pak Sastro tiba dengan sebuah tas hitam besar. Mereka bertiga lalu tenggelam dalam kesibukan mengubah tata kamar tidur Lastri. Semua jendela dibuka lebar dan lampu lampu kamar dinyalakan.
pak Sastro lalu mengeluarkan seperangkat kamera dari tas yang dia bawa. ada tiga set kamera yang dia bawa dalam tas itu. dan dengan cekatan pak Sastro merangkai kamera itu satu persatu. Setelah itu kamera kamera tersebut diletakkan di setiap sisi kamar. Satu buah di ujung depan kasur dan masing masing satu di samping kanan kiri kasur.
---------
lalu kini giliran Lastri dan anis bersiap siap. Mereka masuk ke dalam kamar tamu untuk berganti baju. Mereka juga memoleskan sedikit make up pada wajah mereka. Setelah mereka selesai merias diri, pasangan ibu dan anak itu keluar dari kamar. Sementara pak Sastro sudah telanjang menunggu mereka di kursi tengah.
"wah wah wah kalian cantik dan seksi sekali"
"terima kasih pak" kata Lastri
"ini semua juga berkat bapak kita bisa seperti ini" tambah anis.
Lastri terlihat seksi saat itu. tubuhnya hanya dilapisi camisol dan celana dalam berenda warna hitam. Meskipun ukurannya lebar namun tidak cukup panjang. Sehingga hanya bagian atas payudara Lastri yang tertutupi camisol dan perutnya yang membuncit besar terpampang bebas. camisol yang Lastri pakai terbuat dari sutera tipis, sehingga buah dada Lastri meskipun sebagian besar tertutup, namun puting hitam besar milik Lastri dapat terlihat jeals dari balik camisol longgar yang dia pakai itu.
sementara itu anis memakai pakaian yang jauh berbeda. anis hari itu memakai seragam sma panjang lengkap dengan jilbab berwarna putih. tidak ada yang aneh memang pada awalnya namun perut anis yang membuncit berisi calon anak pak Sastro terlhat tidak serasi dengan seragam sma yang dia pakai. belum lagi bayangan putingnya yang mulai berubah warna gelap terlihat cukup jeals pada seragam atasan warna putih tersebut karena anis yang tidak memakai pakaian dalam lagi. Seragam itu anis pesan khusus pada seorang penjahit.
Awalnya timbul pertanyaan dari sang penjahit karena seragam itu dibuat berdasasrkan ukuran tubuh anis yang sedang hamil. namun setelah anis menjawab tanpa malu bahwa seragam itu memang untuknya penjahit itu pun menuruti pesanan seragam sekolah untuk anis tersebut.
"nduk lihat kesini" pak Sastro memanggil Lastri yang duduk di atas kasur.
Lastripun menoleh kearah kamera.
"ayo nduk, kameranya sudah nyala"
"eeh? apa perlu direkam seperti ini pak" Lastri mulai agak ragu.
"iya pasti tho nduk" jawab pak Sastro
"kita harus buat video kenang-kenangan saat kamu yang hamil gini sedang dientot" pak Sastro mencoba meyakinkan kembali Lastri.
"kamu sudah lama ndak ngrasain kontolku ini tho nduk?" kata pak Sastro lagi
"eeh, ii.. iya pak"
"kalo begitu, pertama kenalkan dirimu dulu nduk"
Lastri kembali menghadap ke arah kamera. lalu dia sudah siap untuk memulai adegan pertamanya.
"aaahh, aku malu.." wajah Lastri memerah ketika menghadap kamera.
"eehmm nama aku suLastri"
"umur aku 43 tahun"
"aku adalah seorang ibu rumah tangga"
Lastri mulai lancar berbicara di depan kamera. Sedikit demi sedikit rasa malunya mulai hilang.
"aku sedang hamil 8 bulan, 34 minggu tepatnya"
Lastri mengusap usap perutnya yang hamil besar.
"sebentar lagi aku akan melahirkan"
tiba tiba dari balik kamera pak Sastro menyahut.
"siapa bapaknya?"
"hehe aku dihamili oleh pak Sastro, tetangga saya" jawab Lastri "jadi anak dalam perutku bukan anak kandung suamiku, meskipun suamiku mengira ini adalah anaknya"
"haha kamu nakal sekali nduk" sahut pak Sastro kembali dari balik kamera.
pak Sastro maju ke arah depan kamera. dia naik ke atas tempat tidur dimana Lastri berada.
"nduk, ayo mulai emut kontolku"
Lastri mulai menjilati dan mengulum kontol pak Sastro.
"akh enak nduk, akh terus nduk sedot terus"
Kini adegan berfokus pada Lastri yang sedang mengoral penis pak Sastro.
"karena anis perutnya juga sudah besar" kata pak Sastro "aku ingin mencoba sesuatu, nduk ayo kesini"
anis mengikuti pak Sastro dan Lastri ke depan kamera. pakaiannya masih tertutup rapat meskipun samar samar bayangan puting payudaranya terlihat.
"sekarang buka kancing bajumu nduk"
anis membuka kancing bajunya. kini perutnya yang membesar terbuka lebar meskipun seragam yang dia pakai masih dia pakai lengkap.
"aku pengen kalian berdua menjepit kontolku dengan perut kalian"
"akh pak Sastro aku malu akh" kata anis malu malu di depan kamera.
"sayang sekali kalo aku ndak melakukannya selagi kalian hamil haha" balas pak Sastro
Lastri dan Anis saling menggesekkan perut mereka dengan penis pak Sastro terjepit disana.
"perut kalian nikmat sekali akh"
pak Sastro menahan nikmat ketika penisnya terjepit diantara perut Lastri dan anis.
"pak, kontolmu bergetar-getar.. hihi" kata anis
"akh aku sudah ndak kuat" kata pak Sastro "aku mau keluar"
"akhhh"
crettt crett crett
pak Sastro orgasme pertamanya hari itu. Spermanya tumpah membasahi perut Lastri dan anis sebagian pakaian yang mereka pakai.
anis menjilati sperma di perut Lastri sampai bersih, begitu juga dengan Lastri bergantian menjilati sperma di perut anis.
Kemudian Lastri berganti posisi. dia tidur berbaring dihadapan kamera. dia membuka pahanya lebar-lebar sehingga belahan vaginannya terlihat jelas dalam rekaman tersebut.
"pak aku sudah siap" Lastri membuka bibir vaginanya dengan jarinya "kontolmu pak"
"haha sudah ndak sabar nduk" jawab pak Sastro
pak Sastro mulai memasukkan penisnya dalam vagina Lastri. perlahan penis itu tenggelam dalam liang vagina Lastri sepenuhnya.
"vaginanmu terasa tebal" kata pak Sastro
pak Sastro mulai menggenjot Lastri. perlahan kecepatan sodokan pak Sastro semakin meningkat. penis hitam besar itu keluar masuk dalam vagina basah Lastri.
"akh pak.. bayi kita kaget pak akh.. pak pelan pelan" kata Lastri
pak Sastro mengusap usap perut Lastri.
"pak akh akh akh"
"uhg.. hemm"
Beberapa saat kemudian pak Sastro memeprcepat sodokannya. tubuh Lastri bergoyang goyang hebat. buah dadanya mengayun seiring sodokan penis pak Sastro.
"pelan pelan pak kontolmu mentok akkhhh"
Namun pak Sastro tidak mengurangi kecepatan sodokannya dan semakin liar menghujamkan penisnya dalam vagina Lastri.
"Ndak bisa pelan nduk, memekmu ennnak seakli akh.."
Pak Sastro terus menerus menggenjot Lastri tanpa ampun.
"uahhh"
"ahhkhhh"
anis yang sedari tadi hanya mengamati pak Sastro dan ibunya bersetubuh.
"bu, ibu keliatan menikmati sekali haha, gimana rasanya digenjot pas hamil sama pak Sastro?" kata anis
"assshh, ennnak sekali nduk.." jawab Lastri
"haha ndak cuma hamil sama orang lain, sekarang ibu digenjot pak Sastro waktu hamil besar seperti ini, ibu emang binal" kata anis
"akh iya ibu suka hamil anak pak Sastro" kata Lastri
mendengar hal itu pak Sastro menghentakkan penisnya dalam vagina Lastri.
"akh bayi kita bisa keluar kalo begini pak akhhh" kata Lastri
"itu ide bagus nduk akhh akhh" kata pak Sastro "ngentot pas lagi melahirkan"
"aku ndak sabar melahirkan anak kita pak akhh" jawab Lastri
"aku mau keluar nduk " kata pak Sastro
Crott!! Crott!! Crott!!
pak Sastro memuntahkan spermanya dalam vagina Lastri. dan bersamaan dengan itu dia menarik puting Lastri dengan keras sehingga Lastri juga mendapat orgasme.
"oohhh.. aaah susuku.. Memkku.. keluarrr.."
Serr!! Serr!! Serr!!
Terlihat sperma pak Sastro meleleh keluar dari vagina Lastri yang hanya bisa terabring lemas.
Sekarang giliran anis.
anis ke depan kamera dan pak Sastro menyuruhnya memperkenalkan diri sama seperti Lastri.
"namaku anis"
"aku berumur 23 tahun, dan sama seperti ibu, aku sedang hamil anak pak Sastro"
Pemandangan tubuh Anis embuat pak sastro tak tahan dan lansung memasukkan penisnya dalam vagina anis.
"akhhh.. Shhh.. pelan pealn pak akhh"
penis pak Sastro kini masuk semua dalam vagina anis yang lebih sempit dari milik Lastri. Lastri yang melihat hal itu kembali bernafsu dan ingin ikut dalam permainan mereka.
"akhh sshh ndukk"
Lastri dengan tiba tiba menjilati anus pak Sastro. pak Sastro yang terkejut menyentakkan penisnya jauh ke dalam rahim anis.
"akhhh hemmm"
"uahhh mmmfffffff"
Lastri meremas buah zakar pak Sastro dan membuatnya kembali mencapai orgasme.
"uakkahhh sssssshhh"
Ccrott!! Ccrott!! Ccrott!!
"akhhh pak pejuhmu banyak sekali" kata anis.
---------
"ah ahhh"
"aku yakin bayi kita senang, iyakan bu"
"akh iya nduk ibu juga senang akkkh"
"setelah kalian melahirkan, aku akan terus menggenjot kalian dan membuat kalian hamil lagi haha" kata pak Sastro
"akh aku ndak sabar pengen dihamili kontol pak Sastro lagi akh"
pak Sastro lalu mengeluarkan seperangkat kamera dari tas yang dia bawa. ada tiga set kamera yang dia bawa dalam tas itu. dan dengan cekatan pak Sastro merangkai kamera itu satu persatu. Setelah itu kamera kamera tersebut diletakkan di setiap sisi kamar. Satu buah di ujung depan kasur dan masing masing satu di samping kanan kiri kasur.
---------
lalu kini giliran Lastri dan anis bersiap siap. Mereka masuk ke dalam kamar tamu untuk berganti baju. Mereka juga memoleskan sedikit make up pada wajah mereka. Setelah mereka selesai merias diri, pasangan ibu dan anak itu keluar dari kamar. Sementara pak Sastro sudah telanjang menunggu mereka di kursi tengah.
"wah wah wah kalian cantik dan seksi sekali"
"terima kasih pak" kata Lastri
"ini semua juga berkat bapak kita bisa seperti ini" tambah anis.
Lastri terlihat seksi saat itu. tubuhnya hanya dilapisi camisol dan celana dalam berenda warna hitam. Meskipun ukurannya lebar namun tidak cukup panjang. Sehingga hanya bagian atas payudara Lastri yang tertutupi camisol dan perutnya yang membuncit besar terpampang bebas. camisol yang Lastri pakai terbuat dari sutera tipis, sehingga buah dada Lastri meskipun sebagian besar tertutup, namun puting hitam besar milik Lastri dapat terlihat jeals dari balik camisol longgar yang dia pakai itu.
sementara itu anis memakai pakaian yang jauh berbeda. anis hari itu memakai seragam sma panjang lengkap dengan jilbab berwarna putih. tidak ada yang aneh memang pada awalnya namun perut anis yang membuncit berisi calon anak pak Sastro terlhat tidak serasi dengan seragam sma yang dia pakai. belum lagi bayangan putingnya yang mulai berubah warna gelap terlihat cukup jeals pada seragam atasan warna putih tersebut karena anis yang tidak memakai pakaian dalam lagi. Seragam itu anis pesan khusus pada seorang penjahit.
Awalnya timbul pertanyaan dari sang penjahit karena seragam itu dibuat berdasasrkan ukuran tubuh anis yang sedang hamil. namun setelah anis menjawab tanpa malu bahwa seragam itu memang untuknya penjahit itu pun menuruti pesanan seragam sekolah untuk anis tersebut.
"nduk lihat kesini" pak Sastro memanggil Lastri yang duduk di atas kasur.
Lastripun menoleh kearah kamera.
"ayo nduk, kameranya sudah nyala"
"eeh? apa perlu direkam seperti ini pak" Lastri mulai agak ragu.
"iya pasti tho nduk" jawab pak Sastro
"kita harus buat video kenang-kenangan saat kamu yang hamil gini sedang dientot" pak Sastro mencoba meyakinkan kembali Lastri.
"kamu sudah lama ndak ngrasain kontolku ini tho nduk?" kata pak Sastro lagi
"eeh, ii.. iya pak"
"kalo begitu, pertama kenalkan dirimu dulu nduk"
Lastri kembali menghadap ke arah kamera. lalu dia sudah siap untuk memulai adegan pertamanya.
"aaahh, aku malu.." wajah Lastri memerah ketika menghadap kamera.
"eehmm nama aku suLastri"
"umur aku 43 tahun"
"aku adalah seorang ibu rumah tangga"
Lastri mulai lancar berbicara di depan kamera. Sedikit demi sedikit rasa malunya mulai hilang.
"aku sedang hamil 8 bulan, 34 minggu tepatnya"
Lastri mengusap usap perutnya yang hamil besar.
"sebentar lagi aku akan melahirkan"
tiba tiba dari balik kamera pak Sastro menyahut.
"siapa bapaknya?"
"hehe aku dihamili oleh pak Sastro, tetangga saya" jawab Lastri "jadi anak dalam perutku bukan anak kandung suamiku, meskipun suamiku mengira ini adalah anaknya"
"haha kamu nakal sekali nduk" sahut pak Sastro kembali dari balik kamera.
pak Sastro maju ke arah depan kamera. dia naik ke atas tempat tidur dimana Lastri berada.
"nduk, ayo mulai emut kontolku"
Lastri mulai menjilati dan mengulum kontol pak Sastro.
"akh enak nduk, akh terus nduk sedot terus"
Kini adegan berfokus pada Lastri yang sedang mengoral penis pak Sastro.
"karena anis perutnya juga sudah besar" kata pak Sastro "aku ingin mencoba sesuatu, nduk ayo kesini"
anis mengikuti pak Sastro dan Lastri ke depan kamera. pakaiannya masih tertutup rapat meskipun samar samar bayangan puting payudaranya terlihat.
"sekarang buka kancing bajumu nduk"
anis membuka kancing bajunya. kini perutnya yang membesar terbuka lebar meskipun seragam yang dia pakai masih dia pakai lengkap.
"aku pengen kalian berdua menjepit kontolku dengan perut kalian"
"akh pak Sastro aku malu akh" kata anis malu malu di depan kamera.
"sayang sekali kalo aku ndak melakukannya selagi kalian hamil haha" balas pak Sastro
Lastri dan Anis saling menggesekkan perut mereka dengan penis pak Sastro terjepit disana.
"perut kalian nikmat sekali akh"
pak Sastro menahan nikmat ketika penisnya terjepit diantara perut Lastri dan anis.
"pak, kontolmu bergetar-getar.. hihi" kata anis
"akh aku sudah ndak kuat" kata pak Sastro "aku mau keluar"
"akhhh"
crettt crett crett
pak Sastro orgasme pertamanya hari itu. Spermanya tumpah membasahi perut Lastri dan anis sebagian pakaian yang mereka pakai.
anis menjilati sperma di perut Lastri sampai bersih, begitu juga dengan Lastri bergantian menjilati sperma di perut anis.
Kemudian Lastri berganti posisi. dia tidur berbaring dihadapan kamera. dia membuka pahanya lebar-lebar sehingga belahan vaginannya terlihat jelas dalam rekaman tersebut.
"pak aku sudah siap" Lastri membuka bibir vaginanya dengan jarinya "kontolmu pak"
"haha sudah ndak sabar nduk" jawab pak Sastro
pak Sastro mulai memasukkan penisnya dalam vagina Lastri. perlahan penis itu tenggelam dalam liang vagina Lastri sepenuhnya.
"vaginanmu terasa tebal" kata pak Sastro
pak Sastro mulai menggenjot Lastri. perlahan kecepatan sodokan pak Sastro semakin meningkat. penis hitam besar itu keluar masuk dalam vagina basah Lastri.
"akh pak.. bayi kita kaget pak akh.. pak pelan pelan" kata Lastri
pak Sastro mengusap usap perut Lastri.
"pak akh akh akh"
"uhg.. hemm"
Beberapa saat kemudian pak Sastro memeprcepat sodokannya. tubuh Lastri bergoyang goyang hebat. buah dadanya mengayun seiring sodokan penis pak Sastro.
"pelan pelan pak kontolmu mentok akkhhh"
Namun pak Sastro tidak mengurangi kecepatan sodokannya dan semakin liar menghujamkan penisnya dalam vagina Lastri.
"Ndak bisa pelan nduk, memekmu ennnak seakli akh.."
Pak Sastro terus menerus menggenjot Lastri tanpa ampun.
"uahhh"
"ahhkhhh"
anis yang sedari tadi hanya mengamati pak Sastro dan ibunya bersetubuh.
"bu, ibu keliatan menikmati sekali haha, gimana rasanya digenjot pas hamil sama pak Sastro?" kata anis
"assshh, ennnak sekali nduk.." jawab Lastri
"haha ndak cuma hamil sama orang lain, sekarang ibu digenjot pak Sastro waktu hamil besar seperti ini, ibu emang binal" kata anis
"akh iya ibu suka hamil anak pak Sastro" kata Lastri
mendengar hal itu pak Sastro menghentakkan penisnya dalam vagina Lastri.
"akh bayi kita bisa keluar kalo begini pak akhhh" kata Lastri
"itu ide bagus nduk akhh akhh" kata pak Sastro "ngentot pas lagi melahirkan"
"aku ndak sabar melahirkan anak kita pak akhh" jawab Lastri
"aku mau keluar nduk " kata pak Sastro
Crott!! Crott!! Crott!!
pak Sastro memuntahkan spermanya dalam vagina Lastri. dan bersamaan dengan itu dia menarik puting Lastri dengan keras sehingga Lastri juga mendapat orgasme.
"oohhh.. aaah susuku.. Memkku.. keluarrr.."
Serr!! Serr!! Serr!!
Terlihat sperma pak Sastro meleleh keluar dari vagina Lastri yang hanya bisa terabring lemas.
Sekarang giliran anis.
anis ke depan kamera dan pak Sastro menyuruhnya memperkenalkan diri sama seperti Lastri.
"namaku anis"
"aku berumur 23 tahun, dan sama seperti ibu, aku sedang hamil anak pak Sastro"
Pemandangan tubuh Anis embuat pak sastro tak tahan dan lansung memasukkan penisnya dalam vagina anis.
"akhhh.. Shhh.. pelan pealn pak akhh"
penis pak Sastro kini masuk semua dalam vagina anis yang lebih sempit dari milik Lastri. Lastri yang melihat hal itu kembali bernafsu dan ingin ikut dalam permainan mereka.
"akhh sshh ndukk"
Lastri dengan tiba tiba menjilati anus pak Sastro. pak Sastro yang terkejut menyentakkan penisnya jauh ke dalam rahim anis.
"akhhh hemmm"
"uahhh mmmfffffff"
Lastri meremas buah zakar pak Sastro dan membuatnya kembali mencapai orgasme.
"uakkahhh sssssshhh"
Ccrott!! Ccrott!! Ccrott!!
"akhhh pak pejuhmu banyak sekali" kata anis.
---------
"ah ahhh"
"aku yakin bayi kita senang, iyakan bu"
"akh iya nduk ibu juga senang akkkh"
"setelah kalian melahirkan, aku akan terus menggenjot kalian dan membuat kalian hamil lagi haha" kata pak Sastro
"akh aku ndak sabar pengen dihamili kontol pak Sastro lagi akh"
kegiatan mereka diakhiri dengan menyusu pada Lastri. pak Sastro menyusu di sebelah kanan dan anis di sebelah kiri.
"akhh" desah Lastri menahan nikmat di kedua payudaranya
----
beberapa hari kemudian, rumah pak Sastro ramai oleh tamu dan keluarga pak Sastro. hari itu adalah hari syukuran ulang tahun pak Sastro ke 65. undangan silih berganti berdatangan mengucapkan selamat. dan ketika mereka pulang tidak lupa tuan rumah membawakan bungkusan makanan. dan khusus bagi beberapa undangan mereka juga mendapat sebuah kepingan vcd. anak anak pak Sastro juga dibagikan satu buah vcd yang entah apa isinya itu.
===X=X=X===
Hari sudah mulai gelap.
Di dalam kamar mandi belakang rumah, Lastri nampak sedang asyik mengoral penis eko.
"mm.. mmffh"
"ayo bu" kata eko "ayo lebih kuat akhh shhh"
dengan sabar Lastri mengulum kepala penis eko. sementara eko dengan kurang ajar memegangi kepala ibu mertuanya dan menggerakkannya sesuka hati.
"maafin ibu nak, emutan ibu ndak enak"
Lastri kembali mengulum penis eko. dihisapanya kuat kuat penis menantunya itu.
"akkhhh sudah mendingan bu, lebih ennak sekarang" kata eko penuh kemenangan "yang penting ibu harus latihan terus pakai kontol eko ya haha"
"baik nak mmmff slreppp"
"haha kasian bapak, ndak pernah diemut kontolnya sama ibu, tapi ibu malah ngemut kontol menantunya haha" kata eko bangga
"haha mertua macam apa yang ngemut kontol menantunya sendiri"
"Aku ndak bisa bayangin kalo anis lihat ibu sedang ngenut kontolku sperti ini"
"akh jangan nak, ibu ndak mau anis lihat ibu ngemut kontolmu"
Lastri yang sange berat mulai mengobok obok vaginanya sendiri dengan jari jarinya
"akhhh sshhh mfff"
Lastri semakin mempercepat kocokan tangannya.
"haha, gak tahan sodokan kontolku ya ibu" kata eko "sekarang ibu berdiri"
Lastri bersandar di dindng kamar mandi, eko bersiap memasukkan penisnya dalam vaginanya.
"ibu pengen kontol?"
"iya masukin kontolmu nak sodok ibu yang sedang hamil ini"
penis eko perlahan masuk tanpa kesulitan. vagina Lastri dijejali penis eko yang sebenarnya tidak terlalu besar.
"kontolmu akhhh"
"jangan keras keras bu akhhh"
"mmmnnnn.. ahhh"
"aku kecewa istriku lahir dari memek ini" kata eko
"akhhh maafin ibu mertuamu ini nak akhhh"
"Memek yang melahirkan istriku.. Kini ku entot.."
tiba tiba terdengar langkah kaki dari luar kamar mandi.
"sssshh" Lastri memberi aba aba eko untuk diam.
Lastri tenang saja menghadapi keadaan ini sementara eko menjadi takut setengah mati jika ketahuan orang lain.
"bu, bune di dalem?" ternyata aris yang ada di luar.
Lastri kini juga ikut cemas, dia berpikir jika anis yang datang tentu bukan masalah, namun berbeda ceritanya jika aris yang datang.
"nnnghhh..iya pak"
meskipun cukup beresiko Lastri tetap menggoyangkan pinggulnya.
"ibu lagi ngapain sih?"
"akhh shh ibu lagi buang air pak sssshhh, kenapa pak?"
"oh ndak ada apa apa, bapak cuma nyariin eko"
"memangnya ada apa pak?" tanya Lastri sambil melirik eko yang pucat di depannya.
"bapak mau minta dia bantu bapak ganti lampu ruang tengah yang mati"
"akh ibu ndak tau pak coba tanya anis pak shhh"
aris lalu pergi meninggalkan kamar mandi tanpa mengetahui eko yang dia cari sedang pucat pasi karena takut ketahuan.
"sudah pergi nak ayo lanjut"
"akh" eko pun kembali beraksi meskipun ketakutan belum hilang sepenuhnya dari wajahnya.
"akhhh aku mau keluar bu"
"ahhnnn.. keluarin di dalem nak.."
"uaghh...aghhh"
"sirami bayi dalam perut ibu akh sssshhh"
nafas eko terangah setelah memacu birahi dan mendapatkan orgasmenya.
"haaahh nikmat sekali bu akhhh"
"akh nak lihat pejuhmu keluar dari memek ibu akh"
----
Lastri duduk di bibir sumur setelah mereka berdua mandi bersama.
"nak ibu belum puas masukin lagi nak"
"dasar mertua murahan" kata eko
eko kembali menjejalkan penisnya dala vagina Lastri.
Beberapa menit kemudian eko sudah hampir mencapai orgasme lagi.
"Nak.. akh ibu.., ibu mau keluar"
"mmnnnn ahh"
Lastri mendongakkan kepalanya ketika orgasme melanda tubuhnya.
----
Jam menunjukkan pukul setenagh 12 malam ketika Lastri terbangun. dia mendenagr suara tv masih menyala. dia beranjak dari tempat tidurnya untuk melihat ke ruang tengah. ternyata eko ketiduran di kursi ketika menonton bola dan lupa belum mematikan tv.
Lastri berjalan mendekati kursi panjang tempat eko tertidur. dia memelorotkan celana pendek eko dan jongkok di sampingnya. dia mulai mengulum penis eko yang tertidur pulas.
"akh.. akh.. akh"
nafas eko memburu dalam tidurnya.
"mmmnnn ibu ngapain?" tanya eko.
hisapan Lastri pada penisnya membuat eko bangun dari tidurnya.
Lastri berdiri dan menduduki penis eko dan memasukaknnya dalam vaginanya. tiba tiba eko menyetakkan penisnya masuk dalam vagina Lastri.
"akhh.. kontol eko shhh" teriak Lastri tertahan takut membangunkan suaminya.
eko mulai menggenjot Lastri dengan brutal. Payudara Lastri bergoyang seiring goyangan tubuh mereka.
"ughh.. uhhh"
"uaghhh eko keluar"
eko kembali memuntahkan spermanya dalam vagina Lastri.
----
Di paginya.
Lastri dan Aris pergi ke puskesmas untuk pemeriksaan kehamilan. hari perkiraan kelahiran Lastri tinggal seminggu lagi. tidak lama lagi bayi hasil hubungan gelap Lastri dan pak sastro akan lahir. setelah dari puskesmas mereka mampir ke rumah pak sastro. Aris ingin ijin beberapa minggu untuk menunggui persalinan strinya, Lastri.
tok tok tok aris mengetuk pintu rumah pak sastro.
pak sastro membuka pintu dan menyambut mereka dengan senyum ramah terutama pada Lastri yang kini tengah mengandung anaknya.
pak sastro mempersilakan aris dan Lastri masuk dalam rumah. ada perasaan aneh saat Lastri memasuki rumah itu, jika biasanya ketika masuk ke dalam rumah pak sastro dia akan segera mendapat sodokan kontol dari paks astro. namun karena saat ini ada suaminya maka hal itu tidak terjadi.
"dari mana ris?" tanya pak sastro
"oh ini pak dari puskesmas, ngenter Lastri periksa" balas Aris
"oh ya pak maksud aku datang kesini, aku mau ijin beberapa minggu untuk nemenin Lastri lahiran pak" kata aris
"oh ndak masalah, kamu fokus saja sama kelahiran bayimu itu, soal kerjaan bisa diatur"
"terima kasih pak"
"oiya rencana mau lahiran dimana? "
"nah itu pak, bayinya kan kembar sedangkan puskesmas ndak mampu nanganin"
"oh kalo boleh aku kasih nasihat coba ke rumah sakit di kota, pasti lengkap tenaga medisnya. kebetulan aku punya teman yang punya rumah sakit ibu dan anak"
"akh iya pak tapi.. "
"tapi kenapa ris?"
"aku takut biayanya mahal"
"jangan bingung, aku siap bantu ris, yang penting keselamatan ibu dan bayinya dulu."
"wah jadi ngrepotin lagi"
"kamu itu jangan ngomong gitu, kamu dan keluargamu sudah aku anggep saudara sendiri"
"wah terima kasih"
"kalau kamu butuh bantuan jangan sungkan kesini ya"
"baik pak" kata aris "kalo begituaku pamit dulu"
"oh iya ati ati, jaga istrimu baik baik"
aris dan Lastri meninggalkan rumah pak sastro. pak sastro yang mengantar mereka sampai teras masih sempat meremas pantat Lastri yang semok ketika mereka berjalan keluar.
===X=X=X===
Lastri kini sudah berada di rumah sakit. mengingat hari perkiraan lahir yang tinggal beberapa hari lagi atas saran pak sastro Lastri sudah di bawa ke rumah sakit meskipun belum ada tanda tanda kontraksi yang dirasakan Lastri. aris yang sudah mendapat ijin libur dari pak sastro selalu berada di sisi Lastri untuk menunggu saat kelahiran Lastri.
Sesekali pak sastro datang untuk menengok dan membawakan kebutuhan aris dan Lastri selama di rumah sakit. semua itu pak sastro lakukan bukan tanpa alasan, mengingat sebenarnya bayi dalam perut Lastri adalah anak pak sastro sehingga sudah sewajarnya pak sastro memberi perhatian lebih terutama pada calon ibu dari anaknya itu.
sementara itu anis dan eko juga datang pada pagi dan sore hari. anis kadang bergantian menunggui sang ibu bersama aris yang harus pulang untuk istirahat dan mengurus rumah. anis senang sekali sebentar lagi dia akan memiliki seorang adik, karena selama hampir 20 tahun dia adalah anak tunggal. terlebih dalam beberapa bulan dia juga akan menjadi seorang ibu dari anak yang ditanam pak sastro dalam rahimnya sama seperti Lastri, ibunya.
sore itu Lastri hanya berdua bersama aris, suaminya. Lastri menonton tv sambil berbaring pada tempat tidur yang bisa diatur kemiringannya. dihadapannya ada meja maka berisi berbagai macam buah buahan sebagai cemilan sore itu.
tok tok tok
"siapa ya pak?" tanya Lastri
"mungkin dokter bu" jawab aris "ini kan sudah waktunya jam kunjung dokter"
aris melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 4 petang.
"ceklek" suara pintu terbuka diikuti sesosok pria berumur dengan jas putih dan stetoskop tergantung di lehernya.
"selamat sore" sapa lelaki itu.
"akhh" desah Lastri menahan nikmat di kedua payudaranya
----
beberapa hari kemudian, rumah pak Sastro ramai oleh tamu dan keluarga pak Sastro. hari itu adalah hari syukuran ulang tahun pak Sastro ke 65. undangan silih berganti berdatangan mengucapkan selamat. dan ketika mereka pulang tidak lupa tuan rumah membawakan bungkusan makanan. dan khusus bagi beberapa undangan mereka juga mendapat sebuah kepingan vcd. anak anak pak Sastro juga dibagikan satu buah vcd yang entah apa isinya itu.
===X=X=X===
Hari sudah mulai gelap.
Di dalam kamar mandi belakang rumah, Lastri nampak sedang asyik mengoral penis eko.
"mm.. mmffh"
"ayo bu" kata eko "ayo lebih kuat akhh shhh"
dengan sabar Lastri mengulum kepala penis eko. sementara eko dengan kurang ajar memegangi kepala ibu mertuanya dan menggerakkannya sesuka hati.
"maafin ibu nak, emutan ibu ndak enak"
Lastri kembali mengulum penis eko. dihisapanya kuat kuat penis menantunya itu.
"akkhhh sudah mendingan bu, lebih ennak sekarang" kata eko penuh kemenangan "yang penting ibu harus latihan terus pakai kontol eko ya haha"
"baik nak mmmff slreppp"
"haha kasian bapak, ndak pernah diemut kontolnya sama ibu, tapi ibu malah ngemut kontol menantunya haha" kata eko bangga
"haha mertua macam apa yang ngemut kontol menantunya sendiri"
"Aku ndak bisa bayangin kalo anis lihat ibu sedang ngenut kontolku sperti ini"
"akh jangan nak, ibu ndak mau anis lihat ibu ngemut kontolmu"
Lastri yang sange berat mulai mengobok obok vaginanya sendiri dengan jari jarinya
"akhhh sshhh mfff"
Lastri semakin mempercepat kocokan tangannya.
"haha, gak tahan sodokan kontolku ya ibu" kata eko "sekarang ibu berdiri"
Lastri bersandar di dindng kamar mandi, eko bersiap memasukkan penisnya dalam vaginanya.
"ibu pengen kontol?"
"iya masukin kontolmu nak sodok ibu yang sedang hamil ini"
penis eko perlahan masuk tanpa kesulitan. vagina Lastri dijejali penis eko yang sebenarnya tidak terlalu besar.
"kontolmu akhhh"
"jangan keras keras bu akhhh"
"mmmnnnn.. ahhh"
"aku kecewa istriku lahir dari memek ini" kata eko
"akhhh maafin ibu mertuamu ini nak akhhh"
"Memek yang melahirkan istriku.. Kini ku entot.."
tiba tiba terdengar langkah kaki dari luar kamar mandi.
"sssshh" Lastri memberi aba aba eko untuk diam.
Lastri tenang saja menghadapi keadaan ini sementara eko menjadi takut setengah mati jika ketahuan orang lain.
"bu, bune di dalem?" ternyata aris yang ada di luar.
Lastri kini juga ikut cemas, dia berpikir jika anis yang datang tentu bukan masalah, namun berbeda ceritanya jika aris yang datang.
"nnnghhh..iya pak"
meskipun cukup beresiko Lastri tetap menggoyangkan pinggulnya.
"ibu lagi ngapain sih?"
"akhh shh ibu lagi buang air pak sssshhh, kenapa pak?"
"oh ndak ada apa apa, bapak cuma nyariin eko"
"memangnya ada apa pak?" tanya Lastri sambil melirik eko yang pucat di depannya.
"bapak mau minta dia bantu bapak ganti lampu ruang tengah yang mati"
"akh ibu ndak tau pak coba tanya anis pak shhh"
aris lalu pergi meninggalkan kamar mandi tanpa mengetahui eko yang dia cari sedang pucat pasi karena takut ketahuan.
"sudah pergi nak ayo lanjut"
"akh" eko pun kembali beraksi meskipun ketakutan belum hilang sepenuhnya dari wajahnya.
"akhhh aku mau keluar bu"
"ahhnnn.. keluarin di dalem nak.."
"uaghh...aghhh"
"sirami bayi dalam perut ibu akh sssshhh"
nafas eko terangah setelah memacu birahi dan mendapatkan orgasmenya.
"haaahh nikmat sekali bu akhhh"
"akh nak lihat pejuhmu keluar dari memek ibu akh"
----
Lastri duduk di bibir sumur setelah mereka berdua mandi bersama.
"nak ibu belum puas masukin lagi nak"
"dasar mertua murahan" kata eko
eko kembali menjejalkan penisnya dala vagina Lastri.
Beberapa menit kemudian eko sudah hampir mencapai orgasme lagi.
"Nak.. akh ibu.., ibu mau keluar"
"mmnnnn ahh"
Lastri mendongakkan kepalanya ketika orgasme melanda tubuhnya.
----
Jam menunjukkan pukul setenagh 12 malam ketika Lastri terbangun. dia mendenagr suara tv masih menyala. dia beranjak dari tempat tidurnya untuk melihat ke ruang tengah. ternyata eko ketiduran di kursi ketika menonton bola dan lupa belum mematikan tv.
Lastri berjalan mendekati kursi panjang tempat eko tertidur. dia memelorotkan celana pendek eko dan jongkok di sampingnya. dia mulai mengulum penis eko yang tertidur pulas.
"akh.. akh.. akh"
nafas eko memburu dalam tidurnya.
"mmmnnn ibu ngapain?" tanya eko.
hisapan Lastri pada penisnya membuat eko bangun dari tidurnya.
Lastri berdiri dan menduduki penis eko dan memasukaknnya dalam vaginanya. tiba tiba eko menyetakkan penisnya masuk dalam vagina Lastri.
"akhh.. kontol eko shhh" teriak Lastri tertahan takut membangunkan suaminya.
eko mulai menggenjot Lastri dengan brutal. Payudara Lastri bergoyang seiring goyangan tubuh mereka.
"ughh.. uhhh"
"uaghhh eko keluar"
eko kembali memuntahkan spermanya dalam vagina Lastri.
----
Di paginya.
Lastri dan Aris pergi ke puskesmas untuk pemeriksaan kehamilan. hari perkiraan kelahiran Lastri tinggal seminggu lagi. tidak lama lagi bayi hasil hubungan gelap Lastri dan pak sastro akan lahir. setelah dari puskesmas mereka mampir ke rumah pak sastro. Aris ingin ijin beberapa minggu untuk menunggui persalinan strinya, Lastri.
tok tok tok aris mengetuk pintu rumah pak sastro.
pak sastro membuka pintu dan menyambut mereka dengan senyum ramah terutama pada Lastri yang kini tengah mengandung anaknya.
pak sastro mempersilakan aris dan Lastri masuk dalam rumah. ada perasaan aneh saat Lastri memasuki rumah itu, jika biasanya ketika masuk ke dalam rumah pak sastro dia akan segera mendapat sodokan kontol dari paks astro. namun karena saat ini ada suaminya maka hal itu tidak terjadi.
"dari mana ris?" tanya pak sastro
"oh ini pak dari puskesmas, ngenter Lastri periksa" balas Aris
"oh ya pak maksud aku datang kesini, aku mau ijin beberapa minggu untuk nemenin Lastri lahiran pak" kata aris
"oh ndak masalah, kamu fokus saja sama kelahiran bayimu itu, soal kerjaan bisa diatur"
"terima kasih pak"
"oiya rencana mau lahiran dimana? "
"nah itu pak, bayinya kan kembar sedangkan puskesmas ndak mampu nanganin"
"oh kalo boleh aku kasih nasihat coba ke rumah sakit di kota, pasti lengkap tenaga medisnya. kebetulan aku punya teman yang punya rumah sakit ibu dan anak"
"akh iya pak tapi.. "
"tapi kenapa ris?"
"aku takut biayanya mahal"
"jangan bingung, aku siap bantu ris, yang penting keselamatan ibu dan bayinya dulu."
"wah jadi ngrepotin lagi"
"kamu itu jangan ngomong gitu, kamu dan keluargamu sudah aku anggep saudara sendiri"
"wah terima kasih"
"kalau kamu butuh bantuan jangan sungkan kesini ya"
"baik pak" kata aris "kalo begituaku pamit dulu"
"oh iya ati ati, jaga istrimu baik baik"
aris dan Lastri meninggalkan rumah pak sastro. pak sastro yang mengantar mereka sampai teras masih sempat meremas pantat Lastri yang semok ketika mereka berjalan keluar.
===X=X=X===
Lastri kini sudah berada di rumah sakit. mengingat hari perkiraan lahir yang tinggal beberapa hari lagi atas saran pak sastro Lastri sudah di bawa ke rumah sakit meskipun belum ada tanda tanda kontraksi yang dirasakan Lastri. aris yang sudah mendapat ijin libur dari pak sastro selalu berada di sisi Lastri untuk menunggu saat kelahiran Lastri.
Sesekali pak sastro datang untuk menengok dan membawakan kebutuhan aris dan Lastri selama di rumah sakit. semua itu pak sastro lakukan bukan tanpa alasan, mengingat sebenarnya bayi dalam perut Lastri adalah anak pak sastro sehingga sudah sewajarnya pak sastro memberi perhatian lebih terutama pada calon ibu dari anaknya itu.
sementara itu anis dan eko juga datang pada pagi dan sore hari. anis kadang bergantian menunggui sang ibu bersama aris yang harus pulang untuk istirahat dan mengurus rumah. anis senang sekali sebentar lagi dia akan memiliki seorang adik, karena selama hampir 20 tahun dia adalah anak tunggal. terlebih dalam beberapa bulan dia juga akan menjadi seorang ibu dari anak yang ditanam pak sastro dalam rahimnya sama seperti Lastri, ibunya.
sore itu Lastri hanya berdua bersama aris, suaminya. Lastri menonton tv sambil berbaring pada tempat tidur yang bisa diatur kemiringannya. dihadapannya ada meja maka berisi berbagai macam buah buahan sebagai cemilan sore itu.
tok tok tok
"siapa ya pak?" tanya Lastri
"mungkin dokter bu" jawab aris "ini kan sudah waktunya jam kunjung dokter"
aris melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 4 petang.
"ceklek" suara pintu terbuka diikuti sesosok pria berumur dengan jas putih dan stetoskop tergantung di lehernya.
"selamat sore" sapa lelaki itu.
"selamat sore dok" sapa aris kembali pada dokter itu.
dokter itu memeriksa catatan medis Lastri lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan detak jantung dan tekanan darah Lastri. ketika memeriksa detak jantung Lastri dengan stetoskop sesekali jari dokter itu menyentuh payudara Lastri yang tidak tertutupi bh itu. jari jari nakal dokter itu tersamarkan oleh gerakan tangannya yang seakan akan mengarahkan stetoskop di balik baju pasien yang dipakai Lastri. namun Lastri hanya diam saja diperlakukan seperti itu dan hanya tersenyum ketika dokter itu berani bertindak mesum di depan suaminya yang tidak menyadari hal itu.
"hemmm, semuanya normal tinggal tunggu kontraksinya saja"
oh iya terima kasih dok" jawab Lastri.
"apa ada keluhan lain?"
"ehmm.. ada dok?"
"coba critakan keluahan ibu"
"ehm begini dok payudara ku terasa nyeri sekali" tanya Lastri tanpa malu malu.
"oh begitu, mari ku periksa dulu" kata dokter itu "pak aku mau periksa ibunya dulu ya?" lanjutnya sambil menatap Aris
"oh silakan pak" balas Aris
"tolong bajunya dibuka ibu"
Lastri mulai melucuti kancing baju model piyama yang dipakainya. payudara Lastri terpampang bebas di hadapan aris dan dokter itu ketika kancing terakhir selesai dia lepas.
"ehmm biar ku lihat dulu"
dokyer itu mulai meraba raba payudara Lastri di depan mata aris. sesekali dia nampak menimbang nimbang payudara Lastri dengan tangannya.
"ehm memang agak bengkak payudara ibu"
"akh dok apa ada masalah"
"oh tidak, mungkin karena air susu yang tidak dikeluarkan saja sehingga payudara ibu terasa nyeri"
"oh begitu ya dok"
"coba ku periksa lagi"
tiba tiba dokter itu menarik puting Lastri dengan keras. sehingga air susu Lastri memancar keluar dengan deras dari kedua puting payudaranya.
"akhh.. shhh"
aris mulai tampak tidak enak dengan apa yang dilakukan dokter pada istrinya. namun aris mencoba memahami bahwa memang itulah pekerjaan sebagai dokter.
"bagaimana bu rasanya?"
"akh enak.. ah maksudku lebih baik dok?"
"hemmm jadi benar dugaanku, ibu bisa mengurangi rasa nyeri pada payudara ibu dengan memeras keluar susunya secara manual, karena nampaknya meskipun ibu belum melahirkan produksi susunya sudah melimpah"
"baik dok"
"setelah bayi ibu lahir rasa nyeri itu akan hilang seiring dengan bayi yang menyusu"
"terima kasih dok"
"ada lagi yang bisa aku bantu?"
"tidak, terima kasih"
"kalo begitu aku permisi dulu"
dokter itu segera meninggalkan kamar Lastri. sementara Lastri hanya tersenyum diam diam melihat dokter itu berani berbuat kurang ajar secara terang terangan di depan mata suaminya. Lastri yang mengenal dokter itu sebagai dokter salim.
Ya dokter yang merupakan kenalan pak sastro itu yang dulu ikut menikmati tubuh Lastri ketika pak sastro membawa Lastri untuk periksa pertama kali di sini. dan kemarin pak sastro pun mengarahkan aris untuk membawa Lastri kesini dengan alasan memiliki layanan terbaik selain tentunya pak sastro mempunyai maksud tertentu dibalik itu semua.
---------
jam dinding menunjukkan pukul 8 malam ketika pintu kamar rawat Lastri diketuk.
tok tok tok
aris yang sedang mengutak atik hapenya segera membuka pintu. ternyata pak sastro datang dan menyerahkan plastik kresek putih berisi kotak stereofoam kepada aris.
"wah jadi ngrepotin nih pak"
"ah ndak repot, ini tadi aku baru saja makan di depan, trus aku bawain satu buat kamu" kata pak sastro "kalo Lastri pasti sudah makan tho"
"iya pak, Lastri sudah makan" jawab aris.
melihat aris meletakkan bungkusan itu diatas lemari pak sastro berkata "lho kok ndak dimakan nanti keburu dingin lho"
"hehe iya pak, nanti saja"
"kamu ndak usah malu malu sama aku, udah makan saja, aku sudah makan tadi"
"o begitu ya pak"
aris mengambil kembali bungkusan di atas lemar itu. dia membuka kotak yang ternyata berisi nasi goreng itu.
"aku makan dulu pak"
"iya iya silakan"
aris dengan lahap memakan nasi goreng yang dibawakan pak sastro itu. sedari tadi perutnya memang sudah lapar tapi karen tidak ingin meninggalkan Lastri sendirian jadilah aris hanya makan roti kaleng dari tadi untuk mengganjal perut.
ketika nasi di tangan aris tinggal separo, tiba tiba aris merasa ngantuk sekali. entah kenapa matanya terasa berat tidak mau diajak kompromi. aris meletakkan kotak nasi yang belum habis itu dan segera merebahkan diri di kursi panjang di samping tempat tidur Lastri. Aris pun pindah ke alam mimpi.
"haha sekarang sudah tidak ada yang mengganggu kita lagi nduk"
"lha iya tho pak wong pengganggunya sudah teler" kata lsatri menyebut suaminya pengganggu.
"malam ini akan kusodok kamu dengan kontolku nduk sebelum kamu melahirkan anak kita"
pak sastro langsung naik ke kasur tempat Lastri berada. mereka langsung berciuman mesra seperti sepasang kekasih yang lama tidak bertemu.
"pak sastro harus tanggung jawab"
"tanggung jawab gimana?"
"pak sastro harus habisin susu di tetek Lastri"
"trus nanti buat anak kita gimana?"
"akh tenang saja tetek Lastri pasti akan penuh dengan susu lagi" jawab Lastri "tapi sekarang pak sastro harus habisin dulu susu yang ada"
"akh baiklah kalo begitu nduk"
pak sastro lalu membuka paksa pakaian Lastri. puting Lastri yang sudah tegang langsung dia caplok. mulut pak sastro langsung menyedot susu dalam payudara Lastri. sementara itu tangan Lastri mulai merogoh celana pak sastro. dia mengelus elus penis pak sastro dari luar celana.
sambil menyusui pak sastro, tangan Lastri melepas celana kain yang dipakai pak sastro dan langsung mengelus penis besar yang tidak tertutup apa apa lagi itu.
tangan Lastri mulai mengcocok pelan penis pak sastro yang kini berbaring bersamanya diatas tempat tidur rumah sakit itu. ketika sedang asyik asyik memadu kasih mereka berdua tiba tiba dikejutkan dengan suara pintu terbuka.
cklekkk
pak sastro dan Lastri mematung ketika seseorang masuk ke kamar rawat Lastri. namun ternyata ketakutan mereka tidak menjadi kenyataan karena ternyata yang masuka adalah dokter salim.
"o bagus ya, kalian seneng seneng ndak ajak ajak aku"
"wah ternyata kamu lim sreppp srepp sreppp" pak sastro menyapa dokter salim disela sela dia menyusu "aku kira siapa"
"akh iya pak salim ini bikin kaget saja shh akhhh"
"sori sori tro haha" jawab pak salim "ini suamimu sudah teler nduk haha"
pak salim menunjuk aris yang tertidur pulas di kursi.
"haha iya, obat yang kamu kasih tadi memang top lim"
"haha pasti dong dan efeknya bisa sampai 8 jam haha"
"wah wah bisa puas dong kita nggarap tubuhmu nduk" kata pak sastro lagi.
"tapi kasian, dia ndak bisa liat kita nyodokin istrinya yang sebentar lagi mau melahirkan hahaha"
"hahaha bisa saja kamu lim" kata pak sastro
pak salim pun ikut meloloskan celananya. penisnya juga sudah mengacung tegang dibawah perutnya yang gendut.
kini kedua tangan Lastri sibuk mengocok batang penis kedua lelaki berumur itu. sementara kedua payudaranya juga tengah dipakai menyusui kedua lelaki tadi.
"akh terus pak hisap ya begitu akh"
"srepp.. crepp"
"akhh.. iya ennnakkk akh"
puting Lastri sesekali digigit dan ditarik dengan gigi oleh pak sastro maupun pak salim, dan hal itu menyebabkan Lastri beberapa kali mengalami orgasme.
"haha kamu benar benar seperti sapi nduk haha" tawa pak sastro
"mnff.. fuh"
Lastri kini tengah merangkak di lorong rumah sakit itu. dilehernya terdapat tali pengekang yang biasa di pasang pada anjing. selain itu Lastri sudah tidak memakai apa apa lagi di tubuhnya. payduaranya menggantung bebas meneteskan air susu disepanjang lantai. sementara itu pak sastro memegang tali kekang yang terhubung ke leher Lastri.
"ayo terus nduk terus" kata pak salim "kamu harus terus merangkak ke ruang bersalin haha"
"mmmnfffuu.. mnffuu"
"kamu ngomong apa nduk haha"
Lastri tidak bersuara karena dimulutnya terpasang lakban yang membuat dirinya tidak bisa bicara.
"mnffuuu.. mnhhh"
"lihat nduk kamu sudah bikin kotor lantai rumah sakit haha" kata pak salim sambil menunjukkan jejak air susu Lastri yang terus menetes di lantai.
"fuuuhh.. mmmhh" dengan kasar pak sastro dan pak salim meremas remas payudara Lastri.
Lastri hanya bisa meringis kesakitan sementara air susunya menyemprot kemana mana.
"hhhnnnnfhuuu.. uuoooh"
"tetek seperti ini memang harus diberi pelajaran hahaha"
air susu Lastri terus menerus terperas keluar sehingga membentuk genangan besar di lantai.
"sekarang saatnya kamu emut kontolku lagi nduk" pak salim melepas lakban di mulut Lastri dan langsung menjejalkan penisnya ke mulut Lastri.
"mmfffhhh"
"liat nduk kamera pengawas itu" kata pak salim sambil menunjuk kamera yang terpasang dia atap. "ayo kita kasih lihat petugas betapa binalnya kamu nduk akhhh"
dokter itu memeriksa catatan medis Lastri lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan detak jantung dan tekanan darah Lastri. ketika memeriksa detak jantung Lastri dengan stetoskop sesekali jari dokter itu menyentuh payudara Lastri yang tidak tertutupi bh itu. jari jari nakal dokter itu tersamarkan oleh gerakan tangannya yang seakan akan mengarahkan stetoskop di balik baju pasien yang dipakai Lastri. namun Lastri hanya diam saja diperlakukan seperti itu dan hanya tersenyum ketika dokter itu berani bertindak mesum di depan suaminya yang tidak menyadari hal itu.
"hemmm, semuanya normal tinggal tunggu kontraksinya saja"
oh iya terima kasih dok" jawab Lastri.
"apa ada keluhan lain?"
"ehmm.. ada dok?"
"coba critakan keluahan ibu"
"ehm begini dok payudara ku terasa nyeri sekali" tanya Lastri tanpa malu malu.
"oh begitu, mari ku periksa dulu" kata dokter itu "pak aku mau periksa ibunya dulu ya?" lanjutnya sambil menatap Aris
"oh silakan pak" balas Aris
"tolong bajunya dibuka ibu"
Lastri mulai melucuti kancing baju model piyama yang dipakainya. payudara Lastri terpampang bebas di hadapan aris dan dokter itu ketika kancing terakhir selesai dia lepas.
"ehmm biar ku lihat dulu"
dokyer itu mulai meraba raba payudara Lastri di depan mata aris. sesekali dia nampak menimbang nimbang payudara Lastri dengan tangannya.
"ehm memang agak bengkak payudara ibu"
"akh dok apa ada masalah"
"oh tidak, mungkin karena air susu yang tidak dikeluarkan saja sehingga payudara ibu terasa nyeri"
"oh begitu ya dok"
"coba ku periksa lagi"
tiba tiba dokter itu menarik puting Lastri dengan keras. sehingga air susu Lastri memancar keluar dengan deras dari kedua puting payudaranya.
"akhh.. shhh"
aris mulai tampak tidak enak dengan apa yang dilakukan dokter pada istrinya. namun aris mencoba memahami bahwa memang itulah pekerjaan sebagai dokter.
"bagaimana bu rasanya?"
"akh enak.. ah maksudku lebih baik dok?"
"hemmm jadi benar dugaanku, ibu bisa mengurangi rasa nyeri pada payudara ibu dengan memeras keluar susunya secara manual, karena nampaknya meskipun ibu belum melahirkan produksi susunya sudah melimpah"
"baik dok"
"setelah bayi ibu lahir rasa nyeri itu akan hilang seiring dengan bayi yang menyusu"
"terima kasih dok"
"ada lagi yang bisa aku bantu?"
"tidak, terima kasih"
"kalo begitu aku permisi dulu"
dokter itu segera meninggalkan kamar Lastri. sementara Lastri hanya tersenyum diam diam melihat dokter itu berani berbuat kurang ajar secara terang terangan di depan mata suaminya. Lastri yang mengenal dokter itu sebagai dokter salim.
Ya dokter yang merupakan kenalan pak sastro itu yang dulu ikut menikmati tubuh Lastri ketika pak sastro membawa Lastri untuk periksa pertama kali di sini. dan kemarin pak sastro pun mengarahkan aris untuk membawa Lastri kesini dengan alasan memiliki layanan terbaik selain tentunya pak sastro mempunyai maksud tertentu dibalik itu semua.
---------
jam dinding menunjukkan pukul 8 malam ketika pintu kamar rawat Lastri diketuk.
tok tok tok
aris yang sedang mengutak atik hapenya segera membuka pintu. ternyata pak sastro datang dan menyerahkan plastik kresek putih berisi kotak stereofoam kepada aris.
"wah jadi ngrepotin nih pak"
"ah ndak repot, ini tadi aku baru saja makan di depan, trus aku bawain satu buat kamu" kata pak sastro "kalo Lastri pasti sudah makan tho"
"iya pak, Lastri sudah makan" jawab aris.
melihat aris meletakkan bungkusan itu diatas lemari pak sastro berkata "lho kok ndak dimakan nanti keburu dingin lho"
"hehe iya pak, nanti saja"
"kamu ndak usah malu malu sama aku, udah makan saja, aku sudah makan tadi"
"o begitu ya pak"
aris mengambil kembali bungkusan di atas lemar itu. dia membuka kotak yang ternyata berisi nasi goreng itu.
"aku makan dulu pak"
"iya iya silakan"
aris dengan lahap memakan nasi goreng yang dibawakan pak sastro itu. sedari tadi perutnya memang sudah lapar tapi karen tidak ingin meninggalkan Lastri sendirian jadilah aris hanya makan roti kaleng dari tadi untuk mengganjal perut.
ketika nasi di tangan aris tinggal separo, tiba tiba aris merasa ngantuk sekali. entah kenapa matanya terasa berat tidak mau diajak kompromi. aris meletakkan kotak nasi yang belum habis itu dan segera merebahkan diri di kursi panjang di samping tempat tidur Lastri. Aris pun pindah ke alam mimpi.
"haha sekarang sudah tidak ada yang mengganggu kita lagi nduk"
"lha iya tho pak wong pengganggunya sudah teler" kata lsatri menyebut suaminya pengganggu.
"malam ini akan kusodok kamu dengan kontolku nduk sebelum kamu melahirkan anak kita"
pak sastro langsung naik ke kasur tempat Lastri berada. mereka langsung berciuman mesra seperti sepasang kekasih yang lama tidak bertemu.
"pak sastro harus tanggung jawab"
"tanggung jawab gimana?"
"pak sastro harus habisin susu di tetek Lastri"
"trus nanti buat anak kita gimana?"
"akh tenang saja tetek Lastri pasti akan penuh dengan susu lagi" jawab Lastri "tapi sekarang pak sastro harus habisin dulu susu yang ada"
"akh baiklah kalo begitu nduk"
pak sastro lalu membuka paksa pakaian Lastri. puting Lastri yang sudah tegang langsung dia caplok. mulut pak sastro langsung menyedot susu dalam payudara Lastri. sementara itu tangan Lastri mulai merogoh celana pak sastro. dia mengelus elus penis pak sastro dari luar celana.
sambil menyusui pak sastro, tangan Lastri melepas celana kain yang dipakai pak sastro dan langsung mengelus penis besar yang tidak tertutup apa apa lagi itu.
tangan Lastri mulai mengcocok pelan penis pak sastro yang kini berbaring bersamanya diatas tempat tidur rumah sakit itu. ketika sedang asyik asyik memadu kasih mereka berdua tiba tiba dikejutkan dengan suara pintu terbuka.
cklekkk
pak sastro dan Lastri mematung ketika seseorang masuk ke kamar rawat Lastri. namun ternyata ketakutan mereka tidak menjadi kenyataan karena ternyata yang masuka adalah dokter salim.
"o bagus ya, kalian seneng seneng ndak ajak ajak aku"
"wah ternyata kamu lim sreppp srepp sreppp" pak sastro menyapa dokter salim disela sela dia menyusu "aku kira siapa"
"akh iya pak salim ini bikin kaget saja shh akhhh"
"sori sori tro haha" jawab pak salim "ini suamimu sudah teler nduk haha"
pak salim menunjuk aris yang tertidur pulas di kursi.
"haha iya, obat yang kamu kasih tadi memang top lim"
"haha pasti dong dan efeknya bisa sampai 8 jam haha"
"wah wah bisa puas dong kita nggarap tubuhmu nduk" kata pak sastro lagi.
"tapi kasian, dia ndak bisa liat kita nyodokin istrinya yang sebentar lagi mau melahirkan hahaha"
"hahaha bisa saja kamu lim" kata pak sastro
pak salim pun ikut meloloskan celananya. penisnya juga sudah mengacung tegang dibawah perutnya yang gendut.
kini kedua tangan Lastri sibuk mengocok batang penis kedua lelaki berumur itu. sementara kedua payudaranya juga tengah dipakai menyusui kedua lelaki tadi.
"akh terus pak hisap ya begitu akh"
"srepp.. crepp"
"akhh.. iya ennnakkk akh"
puting Lastri sesekali digigit dan ditarik dengan gigi oleh pak sastro maupun pak salim, dan hal itu menyebabkan Lastri beberapa kali mengalami orgasme.
"haha kamu benar benar seperti sapi nduk haha" tawa pak sastro
"mnff.. fuh"
Lastri kini tengah merangkak di lorong rumah sakit itu. dilehernya terdapat tali pengekang yang biasa di pasang pada anjing. selain itu Lastri sudah tidak memakai apa apa lagi di tubuhnya. payduaranya menggantung bebas meneteskan air susu disepanjang lantai. sementara itu pak sastro memegang tali kekang yang terhubung ke leher Lastri.
"ayo terus nduk terus" kata pak salim "kamu harus terus merangkak ke ruang bersalin haha"
"mmmnfffuu.. mnffuu"
"kamu ngomong apa nduk haha"
Lastri tidak bersuara karena dimulutnya terpasang lakban yang membuat dirinya tidak bisa bicara.
"mnffuuu.. mnhhh"
"lihat nduk kamu sudah bikin kotor lantai rumah sakit haha" kata pak salim sambil menunjukkan jejak air susu Lastri yang terus menetes di lantai.
"fuuuhh.. mmmhh" dengan kasar pak sastro dan pak salim meremas remas payudara Lastri.
Lastri hanya bisa meringis kesakitan sementara air susunya menyemprot kemana mana.
"hhhnnnnfhuuu.. uuoooh"
"tetek seperti ini memang harus diberi pelajaran hahaha"
air susu Lastri terus menerus terperas keluar sehingga membentuk genangan besar di lantai.
"sekarang saatnya kamu emut kontolku lagi nduk" pak salim melepas lakban di mulut Lastri dan langsung menjejalkan penisnya ke mulut Lastri.
"mmfffhhh"
"liat nduk kamera pengawas itu" kata pak salim sambil menunjuk kamera yang terpasang dia atap. "ayo kita kasih lihat petugas betapa binalnya kamu nduk akhhh"
"nghh.. mmmnnn..mnfuhhh"
pak salim semakin kencang menggerakkan kepala Lastri dengan tangannya. Beberapa kali lastir tersedak karena penis pak salim masuk ke tenggorokannya.
sementara itu dari belakang pak sastro siap memasukkan penisnya dalam vagina Lastri.
"sekarang siapa siap aku sodok nduk" aba aba pak sastro
Sastro langsung menghentakkan penisnya masuk kedalam vagina Lastri. Lastripun mendesah keras menhan sakit.
"akhh.. shhh"
kini Lastri melayani dua kontol secara bersamaan dengan mulut dan vaginanaya. pak salim dan Sastro terus menerus menghujamkan penis mereka secara brutal dalam vagina dan mulut Lastri.
pak salim melepas penisnya dari mulut Lastri. dia berpindah ke bawah Lastri dan ikut menjejalkan penisnya ke dalam vagina Lastri bersama Sastro.
"akhhh sshhh"
"gimana nduk kamu suka?"
"akhh suka pak mmmhh"
"haha benar benar istri binal kamu nduk" kata pak salim "kamu ndak mau minta maaf sama suamimu nduk akh?"
"agggghhh"
cret ser cret ser crett
sperma Sastro dan pak salim memenuhi vagina Lastri. saking banyaknya sperma itu meluber keluar menetes diatas lantai bercampur dengan susu Lastri.
ketika tengah menyelesaikan orgasme mereka tiba tiba Lastri berteriak.
"akhhhaduuhhh akhh"
lalu diikuti dengan pecahnya air ketuban Lastri yang bercampur sperma Sastro dan pak salim.
melihat hal itu pak salim menyadari Lastri akan segera melahirkan. dan segera memanggil petugas lain untuk membawa Lastri ke ruang bersalin.
===X=X=X===
Sudah 2 thn sejak kelahiran bayi kembar Sastro dan Lastri, yang bernama dani dan deni. atas permintaan Lastri dibelakang nama mereka ditambah nama ahsari. nama yang diberikan oleh Sastro pada Lastri itu diharapkan akan selalu mengingatkan akan hubungan mereka karena AHSARI adalah singkatan dari Anak Haram SAstro Lastri. sementara itu anak anis yang lahir 3 bulan kemudian dengan kelamin perempuan diberi nama ayu HASTIRA "HASil TItit sastRA"
Lastri, anis dan Nining kembali dalam keadaan hamil. Lastri hamil 6 bulan, sedangkan anis dan Nining sama sama hamil 8 bulan. dari mereka bertiga hanya anis yang jelas siapa ayah kandung bayi yang dikandungnya, dan itu juga bukan suaminya melainkan pak hadi. ayah mertua anis itu selalu menyempatkan menabung sperma dalam rahim anis tiap kali dia berkunjung dengan kedok menengok cucunya.
Sementara Lastri dan Nining tidak ada yang tahu sampai saat ini ayah dari anak dalam perut mereka. karena selain suami mereka dan pak Sastro, tentunya ketiga anak Sastro, kuncoro, cipto dan danang juga rutin menumpahkan sperma dalam rahim mereka.
Selain itu juga beberapa laki laki lain yang merupakan teman Sastro ikut menyumbang bibit dalam rahim mereka ketika Sastro menyuruh Lastri dan nining untuk melayani mereka.
-----
TAMAT
pak salim semakin kencang menggerakkan kepala Lastri dengan tangannya. Beberapa kali lastir tersedak karena penis pak salim masuk ke tenggorokannya.
sementara itu dari belakang pak sastro siap memasukkan penisnya dalam vagina Lastri.
"sekarang siapa siap aku sodok nduk" aba aba pak sastro
Sastro langsung menghentakkan penisnya masuk kedalam vagina Lastri. Lastripun mendesah keras menhan sakit.
"akhh.. shhh"
kini Lastri melayani dua kontol secara bersamaan dengan mulut dan vaginanaya. pak salim dan Sastro terus menerus menghujamkan penis mereka secara brutal dalam vagina dan mulut Lastri.
pak salim melepas penisnya dari mulut Lastri. dia berpindah ke bawah Lastri dan ikut menjejalkan penisnya ke dalam vagina Lastri bersama Sastro.
"akhhh sshhh"
"gimana nduk kamu suka?"
"akhh suka pak mmmhh"
"haha benar benar istri binal kamu nduk" kata pak salim "kamu ndak mau minta maaf sama suamimu nduk akh?"
"agggghhh"
cret ser cret ser crett
sperma Sastro dan pak salim memenuhi vagina Lastri. saking banyaknya sperma itu meluber keluar menetes diatas lantai bercampur dengan susu Lastri.
ketika tengah menyelesaikan orgasme mereka tiba tiba Lastri berteriak.
"akhhhaduuhhh akhh"
lalu diikuti dengan pecahnya air ketuban Lastri yang bercampur sperma Sastro dan pak salim.
melihat hal itu pak salim menyadari Lastri akan segera melahirkan. dan segera memanggil petugas lain untuk membawa Lastri ke ruang bersalin.
===X=X=X===
Sudah 2 thn sejak kelahiran bayi kembar Sastro dan Lastri, yang bernama dani dan deni. atas permintaan Lastri dibelakang nama mereka ditambah nama ahsari. nama yang diberikan oleh Sastro pada Lastri itu diharapkan akan selalu mengingatkan akan hubungan mereka karena AHSARI adalah singkatan dari Anak Haram SAstro Lastri. sementara itu anak anis yang lahir 3 bulan kemudian dengan kelamin perempuan diberi nama ayu HASTIRA "HASil TItit sastRA"
Lastri, anis dan Nining kembali dalam keadaan hamil. Lastri hamil 6 bulan, sedangkan anis dan Nining sama sama hamil 8 bulan. dari mereka bertiga hanya anis yang jelas siapa ayah kandung bayi yang dikandungnya, dan itu juga bukan suaminya melainkan pak hadi. ayah mertua anis itu selalu menyempatkan menabung sperma dalam rahim anis tiap kali dia berkunjung dengan kedok menengok cucunya.
Sementara Lastri dan Nining tidak ada yang tahu sampai saat ini ayah dari anak dalam perut mereka. karena selain suami mereka dan pak Sastro, tentunya ketiga anak Sastro, kuncoro, cipto dan danang juga rutin menumpahkan sperma dalam rahim mereka.
Selain itu juga beberapa laki laki lain yang merupakan teman Sastro ikut menyumbang bibit dalam rahim mereka ketika Sastro menyuruh Lastri dan nining untuk melayani mereka.
-----
TAMAT
Klik Nomor untuk lanjutannya