Cerita Dewasa Seri 3 - Lastri di kerjain Juragan

BACA CERITA PART SEBELUMNYA AGAR NYAMBUNG...

Lastri di kerjain Juragan S-1

Lastri di kerjain Juragan S-2




cewek amoy
LASTRI


Cahaya matahari menembus tirai menyinari wajah Lastri. udara dingin masih terasa menusuk saat selimut yang dia pakai tersingkap dari tubuhnya yang telanjang bulat. Di sisi lain tempat tidur, anis masih tertidur pulas yang juga dalam kondisi telanjang bulat. diantara mereka berdua ada pak sastro yang tidur dalam posisi telentang tanpa penutup tubuh sehelai pun. tubuh lstri terasa segar setelah semalam memacu birahi bersama pak sastro, meski tubuhnya terasa lengket karen cairan sperma bercampur dengan keringat di seluruh badan Lastri.

tadi malam, di tempat itu, di salah satu kamar di rumah pak sastro itu, pak sastro melakukan pesta seks bersama, tidak hanya dengan Lastri dan anis, dan juga Nining yang ikut berpartisipasi dalam acara itu, meskipun tidak bisa menginap karena suami dananaknya ada di rumah. saling jilat, hisap, dan kulum terjadi sepanjang malam. bagaikan raja, pak sastro mengumbar nafsu bersama selir selirnya. kepusaan terpancar dari wajah dan senyum mereka selama tidur.

jam menunjukkan pukul 06.20, Lastri lalu teringat akan sesuatu. segera dia menggoyang goyang tubuh anis yang berada di samping pak sastro.

"nduk... nduk bangun sudah pagi"

"iya buukkk" jawab anis sambil berusaha membuka matanya.

tubuh anis masih terasa capek semalaman dia harus mengimbangi permainan pak sastro, meskipun kenikmatan yang dia dapat sebanding dengan rasa lelahnya.

"ayo cepet nduk pakai bajumu sudah hampir jam setengah tujuh" kata Lastri sembari keluar kamar.

Lastri buru buru membangunkan anis karena hari ini eko akan menjemputnya pulang. sesuai dengan kabar dari eko, pagi pagi sekali hari ini eko akan menjemput anis karena harus menghadiri undangan resepsi pernikahan teman kerja eko. anis mengambil hp di meja kecil di samping tempat tidur. ada pemberitahuan pesan masuk pada bbm nya.

"dik, aku sudah berangkat dari rumah" sent 06.00

baru 20 menit yang lalu eko berangkat setidaknya masih ada waktu setengah jam lebih sebelum eko sampai ke rumah. anis meletakkan kembali hp-nya dan akan beranjak dari tempat tidurnya. namun pandangannya teralihkan pada batang penis pak sastro yang meskipun masih lemas terlihat besar.

muncul ide dalam kepala anis untuk memberi servis pada pejantannya itu. pelan pelan anis bergerak kearah selangkangan pak sastro. dengan pelan dibelainya penis hitam berurat itu dengan jari lentiknya. diusapnya pelan hingga akhirnya sedikit demi sedikit penis pak sastro kembali berdiri.

anis memajukan kepalanya ke arah selangkangan pak sastro. dijilatinya kantung zakar pak sastro yang masih menggantung mengkerut karena kedinginan. kini selangkangan pak sastro sudah basah karena air liur anis. pak sastro yang tadi masih lelap tertidur kini sedikit terusik dengan kegiatan anis. nafasnya mulai memburu.

crupppp crup crup crup

anis kini sudah mengulum buah zakar pak sastro yang mulai terasa panas, sementara itu batang penisya dia urut urut dengan tangannya. batang penis pak sastro kini sudah tegang sempurna, memperlihatkan urat uratnya yang besar. pak sastro kini semakin memburu nafasnya namun belum membuka mata.

melihat hal ini anis semakin intens merangsang penisnya, dikulumnya batang penis berurat itu. mulut anis terlihat kesulitan menerima penis pak sastro yang berukuran di atas rata rata itu. dihisapnya penis itu sambil memaju mundurkan kepalanya.

"eh... disuruh siap siap kok malah mainan titit nduk" kata Lastri yang baru kembali kamar setelah membersihkan diri dari kamar mandi.

ketika melihat kelakuan anak perempuannya itu. anispun hanya menjawab dengan semyuman tanpa melepaskan penis pak sastro dari mulutnya. melihat tingkah anaknya, Lastri yang baru saja mandi menjadi kembali panas dingin. rasanya birahinya memuncak melihat sang anak sedang mengulum penis perkasa milik pak sastro itu.

Lastri pun berjalan ke arah kasur, dia naik keatas lalu mendekatkan kepalanya ke arah penis pak sastro. Lastri menjulurkan lidahnya dan menjilati buah zakar pak sastro yang sudah basah karena air liur anak perempuannya.

dengan lahap kedua wanita yang sama sama sudah bersuami itu mengemut setiap bagian penis pak sastro, seperti kucing berebut ikan asin mereka nampak bersaing untuk mendapat bagian yang lebih besar.

"slrupppp... creppp... crepp"

"clep... cleppp... clepppp"

suara jilatan dan hisapan memenuhi kamar itu, tanpa mereka sadari pemilik penis sudah bangun memperhatikan kelakuan sepasang ibu dan anak perempuannya itu.

"wah wah nduk kalian belum puas yo?hahaha"

tanpa bicara apapun keduanya kembali lanjut mengoral penis pak sastro.

"shhh... ehmm... yang penting jangan rebutan ya,hahaha" kata pak sastro sambil membelai rambut mereka.

kini jilatan dan kocokan mereka semakin cepat. nafas pak sastro semakin tidak beraturan, nampaknya dia hampir sampai pada orgasmenya.

"nduk... enghhh... aku mau keluar"

dengan sigap anis segera melumat kepala penis pak sastro sementara Lastri mempercepat kocokannya dan meremas remas kantong zakar pak sastro.

"akhhh... akhhh... akhhh"

serrr serrr serr

semburan sperma memenuhi rongga mulut anis, tanpa menumpahkan sedikit pun anis tetap rapat mengatupkan mulutnya menerima lahar panas milik pak sastro itu. kini mulutnya penuh dengan cairan kental yang sangat dia sukai itu.

setelah orgasme pak sastro selesai lsatri dan anis melepaskan kulumannya. Lastri menengadahkan kepala anis untuk melihat sperma dalam mulut anis tanpa menumpahkannya.

lalu tiba tiba mulut Lastri melumat bibir anaknya itu, anis yang awalnya terkejut meladeni permainan ibunya.

Mereka saling memagut membelit lidah, cairan sperma yang bercampur air liur, mereka pindahkan dari mulut mereka satu sama lain.

tangan mereka juga tidak diam, Lastri dan anis saling membelai buah dada mereka satu sama lain.

"crepppp... mmmhhh" suara ciuman ibu dan anak itu.

sesekali jari anis iseng menarik anrik puting payudara ibunya yang dulu pernah dia pakai menyusu. Lastri pun juga tidak kalah, dia juga memelintir puting payudara anaknya. pak sastro yang sudah pulih dari orgasmenya beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar meninggalkan sepasang wanita itu berciuman dalam kamar. tidak lama sesudahnya, pak sastro kembali ke kamar kali ini degan membawa dua buah pare berukuran besar bersamanya.

pak sastro mendekati Lastri dan anis yang masih berciuman, lalu mengarahkan masing masing satu pare ke arah vagina Lastri dan anis. kini ujung pare itu sudah menempel di mulut vagina mereka. perlahan didorongnya pare pare itu ke atas ke arah vgina mereka.

"emmfhh... sshhh..emmghhh"

Lastri dan anis mendesah diantara ciuman mereka ketika permukaan kulit pare yang berbinti-bintik itu menggesek vagina mereka. pelan namun pasti pare itu sudah amblas masuk ke dalam vagina mereka berdua. pak sastro mulai menggerakkan pare pare itu dengan kedua tangannya bersamaa.

clok... clok... clok... clokkk

suara kocokan pare pada vagina Lastri dan anis. kini tangan mereka berdua saling meremas payudara satu sama lain. hampir sepuluh menit adegan itu beralngsung hingga akhirnya

serr... serrr... serr

Lastri sampai pada orgasmenya yang tidak lama kemudian diikuti anis yang juga mencapai klimaksnya. pagutan mereka terlepas, nafas mereka terengah engah. mereka saling tersenyum setelahmendapatkan orgasme pertama mereka pagi itu. mereka beristirahat untuk mengatur nafas mereka. tidak lam setelah itu

"tulululut... tulululut... tululut"

telpon anis berbunyi. anis segera menyambar hp nya, terlihat panggilan dari sang suami.

"halo"

"halo dik, mas sudah sampai, kamu dimana? di rumah kok ndak ada orang?"

"oh ini mas aku sama ibu di rumah pak sastro" jawab ani sedikit panik sambil mengumpulkan dan memakai pakaiannya kembali.

Lastri yang paham juga ikut memakai bajunya kembali.

"lho ngapain pagi pagi begini di rumah pak sastro"

"ya biasaaa tho mas bersih bersih sambil nganter sayur, ini sengaja berangkat pagi pagi biar aku bisa bantu bantu ibu di sini"

"o yasudah, kalo begitu, aku susul ke tempat pak sastro ya"

"ndak usah mas, aku sudah selesai ini"

"makanya dari situ kita langsung pulang, soalnya aku harus jadi saksi di ijab kabulnya si andi temenku, sudah ya, kamu siap siap"

"tututut"

anis semakin panik suaminya akan menyusul ke sini. dia segera memakai kembali pakaian lengkap dengan jilbabnya.

tidak lama kemudian suara motor masuk ke halaman rumah pak sastro. anis dan Lastri segera menyambut eko di depan. anis bernafas lega hampir saja suaminya mendapati nya bersama Lastri dalm keadaan telanjang di rumah orang lain,yang akan membawa kecurigaan pada mereka.

"pagi bu" kata eko sambil salim pada Lastri.

Lastri sempat panik tangannya baru saja dia pakai mengocok penis pak sastro, sehingga takut eko mencium bau anyir pada tangannya. namun eko tidak menunjukkan tanda tanda mencium sesuatu.

"sudah lama mas" kini ganti anis mencium tangan suaminya itu.

"belum, baru saja kok, yasudah ayo nanti keburu kesiangan"

"ya sudah aku ambil hp dulu"

Lastri dan anis kembali masuk meninggalkan eko duduk sendirian di teras.

"wah ada tamu rupanya haha" kata pak sastro menyapa eko dari balik pintu.

"wah, permisi pak, maaf pagi pagi mengganggu"

"oh ndak apa apa, ini suaminya anis ya?"

"iya pak, ini mau ke pernikahan teman soalnya"

"o begitu, oh iya istrimu itu rajin lho sering bantu bantu ibunya disini" kata pak sastro diikuti senyum penuh arti

"beruntung kamu punya istri seperti anis"

"wahahaha makasih pak"

tidak lama kemudian anis keluar kembali.

"ayo mas, aku sudah siap" kata anis

"nduk ini parenya dibawa, pak sastro ndak suka yang pahit" kata Lastri sambil membawa plastik berisi dua buah pare berukuran besar.

anis kaget melihat ibunya membawakan pare yang baru saja mereka pakai untuk mengocok vagina mereka kepadanya. dia lebih terkejut ketika melihat ke dalam pLastrik mendapati pare itu masih basah dengan cairan orgasme mereka.

"silahkan masuk pak, bu aku pamit dulu" pamit eko dan anis pada pak sastro.

ketika anis dan eko berjalan kerah motor, pak sastro sempat meremas bokong anis dari bealkang yang dibalas dengan senyum genit dari anis.

----------------------------

kini tinggallah Lastri dan pak sastro berdua di rumah itu, tangan nakal pak sastro sudah berani menggerayangi tubuh Lastri meskipun mereka masih di luar rumah. keadaan halaman rumah yang luas dan ditumbuhi banyak pepohonan ditambah jarak antar rumah yang cukup jarang membuat mereka leluasa berbuat tak senonoh di pagi hari itu.

"ih pak sastro ini masih di luar kok sudah genit"

"haha yo wis ben wong kamu yo suka"

pak sastro kembali akan menggerayangi Lastri sebelum Lastri dengan setengah berlari masuk kedalam rumah dan menghindari pak sastro.

"sudah pak aku mau masak dulu" kata Lastri segera masuk ke rumah dan langsung ke dapur.

di dapur dia memasak air, menanak nasi, menyiapkan bahan masakan dan peraltan masak. ketika Lastri sedang fokus ke pekerjaannya. tiba tiba pak sastro memeluknya dari belakang. tangannya langsung meremas payudara Lastri dari samping. Lastri sedikit terkejut karena perbuatan paks astro itu.

"ih... pak sastro ini bikin kaget saja"

"ah gitu saja kok kaget... masak apa nduk?" kata pak sastro masih meremas remas payudara Lastri

sementara Lastri sedang memetik daun bayam.

"ini pak sayur bayem sama tempe goreng"

"wah enak iki" kata pak sastro "tapi aku lebih suka tempe mu"

tangan pak sastro tiba tiba sudah masuk kedalam rok Lastri dan mengelus elus vaginanya dari depan.

"akh... pakhh" tubuh Lastri meliuk ketika pak sastro mengobok obok liang vaginanya itu.

kini pekerjaan Lastri berhenti, tangannya harus bersandar pada meja dapur untuk menopang tubuhnya yang lemas di serang pak sastro terus menerus.

"mmhhh"

"gimana nduk kamu suka begini?"

Lastri hanya diam dan menjawab dengan angukan kepala saja. kini tiga jari pak sastro sudah masuk mengocok vagina sambil menggosok klitoris lsatri.

"ughh... ohh"

"basah sekali nduk"

"mmhhh... akhhh"

pak sastro merik tangannya yang basah karena cairanvagina Lastri dan mengarahkannya kemulut Lastri agar menjilatinya.

"mmmhh... slrupp"

pak sastro menggesek gesekkan penisnya yang sudah mengacung bebas karena sarung yang dipakainya sudah terlepas entah kapan.

"kontolku sudah ngaceng lagi nduk" kata pak sastro sambil menggesek gesekkan penisnya ke selangkangan Lastri.

"ah jangan pakk... akhhh" Lastri mendesah ketika penis besar itu menggosok gosok mulut vaginanya.

"nduk aku masukin dari belakang yo?"

"sebentar pak, aku harus masak dulu, tunggu sampai selesai nanti pak" jawab Lastri beralasan.

"aku sudah ndak tahan nduk" Sastro sudah menjejalkan ujung penisnya pada vagina Lastri.

"akhh... sebentar pakhhh... akhhh"

pak sastro mulai menggerakkan penisnya maju mundur. baju yang dipakai Lastri pun kini sudah terangkat sehingga menampakkan payudaranya yang menggantung menjadi sasran empuk bagi tangan pak sastro.

"akhhh... akh... akh"

"ehmm... ehmm... ehmm"

"akkhh ndukkk... ekhhh... nnnakkk ndukk"

"akhhh..akhhh... lebih keras pak keras pakk... akhhh"

diam diam pak sastro menarik salah satu tangannya ke belakang. lalu dia mengarahkan jempol tangannya ke lubang anus Lastri.

"gimana nduk... hekkk... hekk"

"akhhh... ekk"

"akhhh jangan pakhhh... jangan aku sudah ndak kuat... aku mau keluar"

"aku juga nduk kita keluar bareng yo akhh akhhh"

"cepet pak aku sudah ndak kuat... semprot pejuhmu pak semprot anak kita dengan pejuhmu"

"terima ihni nduk... ndukk... akh... akh... akh"

"akghhh... akhhh"

pak sastro menumpahkan spermanya dalam vagina Lastri. menyirami anak mereka dalam perut Lastri dengan lahar panas penuh protein. penis pak sastro berkedut kedut menguras isi spermanya. hampir selama 3 menit mereka terus menyatu hingga penis pak sastro yang lemaskeluar dari vagina Lastri.

"okhhh... .."

nafas mereka terengah engah. Lastri yang tidak kuat berdiri melorot ke bawah. dari vaginanya menetes sperma pak sastro yang kental hingga membasahi lantai.

"akhhh banyak sekaliii pakkk"

----------------------------

setelah berhubungan seks di dapur, Lastri dan pak sastro sarapan bersama di meja makan. dengan tubuh telanjang bulat mereka makan bersama. Lastri tidak jadi memasak sayur dan hanya menggorang telur dadar untuk lauksarapan mereka. sesekali mereka saling menyuapi layaknya pengantin baru sarapan setelah malam pertama.

"mau minum apa pak? biar aku buatkan?" tanya alstri di sela sela sarapan.

"aku mau ini nduk" jawab pak sastro sambil menyentil buah dada Lastri yang kini semakin berisi karena semakin banyak menghasilkan susu.

Lastri lalu mengambil cangkir bersih lalu dengan satu tangan memeras salah satu payudaranya. air susu memancar deras seiring dengan perasan Lastri. cangkir tadi dia gunakan untuk menampung air susu itu. tidak butuh waktu lama sebelum cangkir itu kinipenuh dengan cairan putih air susu Lastri.

"lho kok diperes nduk?"

"lha pripun pak?"

"aku pengennya langsung"

"ya sudah ndak apa apa, ini diminum dulu, nanti kalo masih kurang kan masih banyak" jawab Lastri sambil menaik turunkan buah dadanya yang penuh air susu dengan kedua tangannya.

"hahaha sip" kata pak sastro "oiya nduk hari ini suami pulang ndak?"

"ndak pak wong baru berangkat kemarin pagi, mungkin 3 hari lagi baru pulang"

"hahaha... bagus... hari ini kamu ada acara ndak?"

"ndak ada pak, paling cuma acara ini, memangnya ada apa pak?" kata anis sambil menyenggol penis pak sastro.

"nanti jalan jalan yo"

"jalan jalan kemana pak? mbok di rumah saja, enak ndak capek"

"sudah gampang, pokonya keluar ndak bosen apa di rumah terus?"

"ya sudah Lastri ndherek saja"

----------------------------

setelah mandi dan berganti baju, mereka lalu bersiap berangkat dengan crv putih pak sastro. seperti biasa meskipun keluar rumah, pak sastro meminta Lastri untuk tidak memakai pakaian dalam.Lastri pun hanya menurut saja, diam diam ada sensasi kenikmatan tersendiri ketika orang orang melirik melihat buah dada dan pentilnya tercetak jelas di baju yang dia pakai, apalagi dalam keadaan hamil seperti itu.

"sudah siap nduk" tanya pak sastro di kursi pengemudi.

"mpun pak" jawab Lastri yang berada di sampingnya.

crv putih itu perlahan meninggalkan halaman rumah pak sastro. namun belum jauh dari rumah pak sastro sudah mulai macam macam. dia memebuka rits celana nya dan mengeluarkan penisnya dari daam celananya.

"nduk ini mbok dielus elus" kata pak sastro pada Lastri.

"ah pak sastro ini baru saja dikasih, kok sudah minta lagi"

"dielus elus aja nduk,biar ndak kedinginan"

"ya kalo biar ndak kedinginan itu dimasukin celana bukan di keluarin kaya gitu" jawab Lastri namun dia tetap menjulurkan tangan kanannya dan mengelus elus penis pak sastro.

"nha gitu dong" jawab pak sastro sambil melihat jalan.

selama perjalanan Lastri terus mengelus elus penis pak sastro. hampir satu jam lebih tangan Lastri tidak lepas dari penis itu. kini sampailah di kota bengawan, lalu lintas yang padat membuat mobil sering berhenti namun itu tidak membuat elusan tangan Lastri pada penis pak sastro berhenti. pak sastro memutar kemudi berbelok masuk ke sebuah area pusat perbelanjaan. setelah melewati gerbang parkir otomatis, mobil itu berjalan masuk ke parkiran lantai 2. mereka turun bersama setelah, pak sastro memarkirkan mundur mobilnya.

area parkir masih sepi karena baru jam 10.30 belum banyak pengunjung, pak sastro memeluk pinggang Lastri dan berjalan beriringan sambil mengelus elus perut lstri yang kian membesar. mereka nampak seperti pasangan suami istri meskipun perbedaan usia yang terlihat cukup jauh. mereka masuk kedalam area mall, terliaht beberapa penjual masih menata barang dagangan mereka bahkan beberapa tenant masih tutup.

mereka berdua berjalan mesra sepanjang langkah mereka. mereka tidak menhiraukan tatapan aneh pegawai toko yang heran melihat mereka yang beda usianya terliaht jauh berjalan mesraapalagi dengan perut Lastri yang nampak hamil besar. satu persatu toko mereka lewati, sapaan ramah pagawai setiap mereka lewat di depan sebuah toko mempersilakan mereka untuk mampir.

hingga nampaklah dihadapan mereka tenant pakaian dalam wanita. pak sastro tertarik dan mengajak Lastri masuk.

"ayo nduk kesana"

"ih pak sastro masa ke toko pakaian dalam perempuan" kata Lastri sambil mncubit pinggang pak sastro.

"memangnya kenapa nduk?"

"ndak malu apa?"

"kan sedang nganter istrinya" jawab pak sastro sambil membalas mencubit pinggang Lastri.

mereka masuk kedalam toko itu dan segera di sambut dua orang pegawai dengan senyum ramah mereka.

"silakan, bapak, ibu, boleh lihat lihat dulu"

pak sastro dan Lastri segera menyusuri tiap bagian toko itu, dibelakangnya mengikuti seorang pegawai yang siap melayani mereka. tibalah mereka di bagian bra. pak sastro teringat kalo payudara Lastri semakin besar seiring kehamilannya maka dia berniat membelikan beberapa buah bh untuk Lastri.

"coba nduk, kamu lihat, pilih mana yang kamu suka"

"ah pak sastro ini buat apa wong di rumah masih bagus bagus semua"

"iya, tapikan ndak ada yang muat. benerkan?" kata pak sastro sambil meremas payudara Lastri, meskipun ada pegawai toko di dekat mereka.

"ih pak sastro, ndak malu apa" kata Lastri melirik pegawai toko yang salah tingkah dengan kelakuan pengunjung tokonya itu.

"kenapa malu,hehehe"

"lagian pak, aku di rumah juga ndak pernah pakai daleman, kan pak sastro juga yang nyuruh"

"lha beli kan juga ndak harus dipakai"

"ndak ah pak, lagian buang buang duwit saja"

"ndak apa apa, nduk lagian buat kamu juga ndak calon ibu anakku namanya buka buang buang duit"

"tersrah pak sastro lah" jawab Lastri menyerah, dia lalu maju memilih bh dengan berbagai model. Lastri mengambil beberapa bh dengan model plump.

"mbak yang seperti ini tapi ukurannya agak besar ya" kata Lastri meminta ukuran yang lebih besar karen yang ada ditangannya hanya 36b sedang ukuran normalnya sebelum hamil adalah 38c.

"oh ditunggu sebentar bu" lalu pegawai itu pergi dan tidak lama kemudian kembali dengan beberapa potong bh.

"ini bu, silakan di sini kamar pas nya" kata pegawai itu sambil menyerahkan bh di tangannya.

Lastri masuk ke dalam bilik yang hanya bertutup tirai di depannya. dia melepas bajunya lalu mencoba bh yang dia bawa. baru saja selesai memakai bh pertama tiba tiba tirai penutup terbuka, Lastri kaget dan setengah berteriak. ternyata pak sastro ingin melihat bh yang di coba Lastri.

"pak sastro ini, bikin kaget saja"

"haha.sori nduk, wah cocok banget kamu pakai itu" puji paksastro ketika Lastri memakai bh warna krem denga hiasan renda di sekitarnya.

"yang bener pak"

"iya, tapi kelihatan sedikit kekecilan ya?"

"masa sih pak?" tanya Lastri sambil mematutkan dirinya di cermin.

"coba tanya pegawainya dulu, mungkin lebih tahu" kata pak sastro sembari memanggil pegawai yang berdiri tidak jauh dari kamar pas "mbak bisa minta tolong"

"iya pak, bisa dibantu"

"ini mbak, bh yang dipakai kekecilan ndak?" tanya pak sastro sambil menyibakkan tirai bilik.

Lastri sedikit kikuk ketika pegawai toko melihat dirinya hanya memakai bh.

"oh ini pas pak, tapi saran aku karena ibu sedang hamil, bisa mengambil bh dengan ukuran diatas ukuran sekarang"

"oh kalo yang ini ukuran berapa mbak?" tanya Lastri

"itu tadi 40c bu"

"wah besar sekali susumu nduk" batin pak sastro mendengar ukuran bh yang dipakai Lastri. dia membayangkan bagaimana buah dada Lastri beberapa bulan ke depan, mengingat usia kandungan Lastri saat ini baru 4 bulan.

"ya sudah tolong yang 40d ya mbak?"

"baik bu" pegawai itu segera meninggalkan mereka.

"nduk aku tak lihat lihat sebentar ya? siapa tahu ada yang cocok buat kamu" kata pak sastro meninggalkan Lastri dalam bilik sendirian.

pak sastro menyusuri tiap bagian toko itu sendiri hingga khirnya dia tertarik pada beberapa model pakaian dalam model lingerie. dia bermaksud membelikan juga beberapa untuk Lastri.

"wah, bagus ini"

pak sastro mengambil beberapa potong lingerie yang dia suka. 2 buah babydoll dengan bahan super tipis berwarna hitam dan putih, beberapa push up bra dengan model half cup, dan beberapa celana dalam dengan model tali alias g string. pak sastro membawa pakaian itu ke arah bilik Lastri berada. disana terlihat Lastri sudah selesai mengepas bh.

"mbak yang ini sekalian, tapi ukurannya sama yang itu ya?"

"oh baik pak" kata pegawai itu menerima pilihan pak sastro.

"lho kok itu buat siapa pak?"

"ya, buat kamu tho nduk"

"tapi kok modelnya aneh aneh seperti itu?"

"udah, ndak apa apa, yo ke kasir"

mereka lalu berjalan ke depan ke arah kasir dan menunggu kasir menghitung barang belanjaan mereka yang ternyata cukup banyak.

"totalnya 1 juta 600 pak" kata kasir.

Lastri terkejut mendengar harga beberapa potong pakaian dalam di mall sampai sebanyak itu. dipasar dimana dia biasa membeli kebutuhannya, uang satu juta bisa mendapat 5 lusin bh.

"debit bisa mbak?"

"bisa pak"

pak sastro lalu menyerahkan kartu debitnya kepada kasir. setelah pembayaran selesai mereka berdua lalu meninggalkan toko.

"sekarang kemana pak?"

----------------------------

setelah berbelanja pakaian dalam Lastri dan beberapa keperluan Lastri di supermarket, Lastri dan pak sastro beristirahat sekaligus makan siang di dalam sebuah restoran di lantai teratas mall itu.

"kamu pesen apa nduk?" tanya pak sastro pada Lastri ketika memilih manu untuk makan siang mereka.

"aku sama njenengan saja pak" jawab Lastri

"ya wis, mbak steaknya dua trus minumnya jus melon, ndak usah pake es sama susu dua juga"

"baik, ditunggu pesanannya ya pak"

pengunjung resoran saat itu tidak terlalu ramai, karena jam makan siang juga sudah lewat. hanya beberapa pasang pengunjung yang berada di restoran bergaya barat itu. sembari menunggu pesanan datang tangan pak sastro kembali menggerayangi tubuh Lastri. tangan pak sastro masuk ke dalam baju yang dipakai Lastri, meremas remas buah dada Lastri yang tidak terbungkus bh. pentil Lastri kembali di tarik tarik sehingga membuat Lastri kembali dilanda nafsu.

"ah jangan pak nanti dilihat orang"

"wong ndak ada siapa siapa, sudah kamu diam saja"

selain karena keadaan restoran yang berada di lantai teratas mall itu memang tidak terlalu ramai, posisi duduk mereka yang berada di sudut membelakangi pintu masuk membuat mereka tidak terlalu terlihat, belum lagi kursi berbentuk sofa itu membuat baju Lastri yang kini terangkat hingga ke atas payudaranya tidak terlihat orang lain. pak sastro yang mengetahui kelemahan Lastri, segera memelintir pentil payudaranya. Lastri yang tadi masih melawan kini sudah pasrah menerima perlakuan pak sastro.

Sastro juga membuka rits celana lalu mengeluarkan penisnya.

"nduk, ini kontolku juga dikocok"

tanpa bicara, Lastri lalu mengocok penis pak sastro dengan tangannya. dengan lembut diurut urut penis besar yang sudah tegang itu. tiba tiba pak sastro melihat pegawai restoran mendekat kearah mereka, membawakan pesanan mereka. pak sastro lalu menurunkan kembali baju lstri yang kini acak acakan, namun menahan tangan Lastri agar terus menggenggam penisnya meskipun pegawai itu sudah semakin dekat.

"ini pak pesanannya" kata pegawai restoran itu sambil menurunkan pesanan mereka.

Lastri nampak gugup, jika sewaktu waktu pegawai restoran itu melihat dia sedang menggenggam penis pak sastro.

"ada pesanan lain pak"

"ndak ada, terima kasih"

"selamat menikamti"

pegawai restoran itu segera meninggalkan mereka. segera pak sastro melanjutkan kegiatannya. kembali di remas remas nya payudara Lastri, sementara Lastri sudah sedari tadi mengocok penis pak sastro.

"akhhh... ehnakk nduk"

sementara itu Lastri hanya menunduk ketika payudaranya di remas remas pak sastro. kocokan Lastri semakin kuat membuat pak sastro hampir mencapai orgasme.

"aku mau keluar nduk akhhh"

pak sastro lalu menyambar piring steak Lastri lalu mengarahkan penisnya ke atas daging steak itu.

crett creeettt crett

cairan sperma pak sastro tumpah diats daging sapi itu, bercampur dengan saus steak yang berwarna kecoklatan. setelah habis sperma dari penisnya lalu pak sastro mengembalikan piring itu kehadapan Lastri.

tanpa disuruh, Lastri dengan lahapnya menyantap daging steak berbumbu sperma itu.


-----------------------------

sore itu pak sastro dan Lastri sedang bermesra mesraan di tempat tidur setelah menuntaskan nafsu mereka. sambil memeluk Lastri dan menyusu pada payudaranya, pak sastro memainkan remote tv di tangannya. dia sedang berselancar di internet dengan tv led nya. koneksi wifi di rumah yang dipasang anaknya memungkinkan dia dengan mudah terhubung dengan internet. tentu saja situs yang dibuka pak sastro tidak jauh jauh dari urusan seks.


saat itu dilayar tv sedang menampilkan tampilan streaming film biru jepang alias jav. film itu bercerita tentang seorang wanita bersuami yang sedang hamil besar dipaksa melayani nafsu beberapa orang lelaki di tempat umum.

jam di dinding menunjukkan pukul setengah enam sore, pak sastro segera beranjak dari tempat tidur meninggalkan tv tetap menyala menampilkan adegan seks di sebuah taman. pak sastro membangunkan Lastri yang tertidur karena kelelahan setelah bertempur tadi.

"nduk bangun, ayo siap siap"

"iya pak"jawab Lastri sambil membuka mata

Lastri pun meregangkan tubuh telanjangnya. membuat perut dan payudaranya semakin membusung di usia kehamilan yang menginjak 18 minggu ini. lalu perlahan dia bangun dari tempat tidurnya. perutnya yang semakin besar dengan anak kembar pak sastro didalamnya membuat Lastri mulai susah untuk bangun dari posisi berbaring. Lastri keluar kamar dengan tubuh telanjang, terbiasa melayani nafsu pak sastro di rumah ini membuat Lastri terbiasa bertelanjang ketika berada dalam rumah ini. Lastri lantas masuk ke dalam kamar mandi menyusul pak sastro yang sudah duluan di dalam. meskipun selama mandi mereka saling menyabuni satu sama lain, acara mandi itu berjalan biasa tanpa di bumbui adegan seks karena mereka harus buru buru. setelah selesai mandi dan mengeringkan badan, mereka keluar bersama dan kembali ke kamar.

Lastri membuka lemari pakaian dan mengambil celana dalam g string berwarna hitam lalu memakainya. setelah itu dia mengambil bra yang juga merupakan pilihan pak sastro saat belanja di mall beberapa minggu yang lalu. bra berwarna krem itu dia pakai pada tubhnya. berbeda dengan bra model plump pilihannya sendiri yang menyembunyikan bentuk payudara Lastri yang besar, bra model pushup ini justru semakin mendorong payudara Lastri yang besar semakin membusung keatas sehingga belahan dadanya semakin terlihat dalam. belum lagi model half cup nya tidak menutupi semua bagian buah dada Lastri. cup bra yang hanya menyangga bagian bawah buah dada Lastri itu bahkan tidak mampu menutupi puting dan sebagian besar areola Lastri yang berawarna hitam. jika dilihat sekilas bra yang dipakai Lastri seperti tidak muat menampung buah dada Lastri yang besar namun kenyataannya memang rancangan modelnya memang dimaksudkan untuk sama sekali tidak menutupi sebagian besar payudara pemakainya.

semua itu dilakukan atas perintah pak sastro, karena petang itu Lastri diminta untuk menemani pak sastro untuk menghadiri undangan resepsi pernikahan anak temannya. setelah memakai pakaian dalam dengan model erotis itu Lastri mengambil rok batik dengan model longgar, dia memakai rok itu hingga keatas perut, dijepit tepat diantara perut dan buah dadanya. rok itu sebenarnya cukup panjang namun karena dipakai hingga keatas perut belum lagi mengikuti lekuk perut lsti yang membuncit membuat rok itu menggantung tidak lebih rendah dari lututnya, sehingga kaki dan sebagian paha Lastri terpampang dibawah rok longgarnya. lalu lastro mengambil atasan berupa kebaya dengan model crop top. kebaya dengan bukaan atas rendah dan hanya memiliki dua kancing itu bagian depan panjangnya hanya di bawah buah dada Lastri sedangkan semakin kebelakang semakin panjang hingga pinggang. warna hitam dan hiasan bordir di kebaya itu cukup menyembunyikan tampilan areola Lastri dan putingnya yang tidak tertutup bra.

hari sudah semakin gelap Lastri sudah selesai bersiap begitu jga dengan pak sastro yang memakai baju batik lengan panjang berpola sama dengan rok Lastri dipadu dengan celana kain hitam.

"sudah siap nduk" tanya pak sastro.

"sudah pak" jawab Lastri sambil membawa tas kecil di tangannya.

"ya sudah ayo, sudah gelap ini"

segera mereka naik kedalam mobil, dan segera meninggalkan rumah untuk menuju tempat resepsi. semejak berangkat hingga kini terkena kepadatan lalu lintas pak sastri tidak bermain main di tubuh Lastri, padahal pakaian yang dipakai Lastri saat itu sangat seksi. pak sastro fokus menyetir agar segera sampai di tempat resepsi. meskipun di undangan resepsi berlangsung antara pukul 8 hingga 11 malam,sedangkan saat ini baru jam 8 kurang namun karena ini teman dekat pak sastro yang mengundang maka dia harus datang lebih awal.

mobil itu berbelok kearah sebuah hotel bintang lima. lokasi resepsi itu berada di ballroom hotel tersebut. ketika mencari tempat parkir pak sastro menurunkan kaca dan bertanya pada petugas parkir yang berdiri di samping mobil.

"resepsi ballroom parkir dimana mas?" tanya pak sastro

"oh... langsung saja ke belakang trus belok kanan"

"terima kasih mas"

"sama sama pak" jawab petugas parkir itu

pak sastro melajukan mobilnya kembali ke arah yang ditunjukkan petugas tadi. setelah memarkirkan kendaraan, tapa menunggu lama mereka langsung turun dan menuju ball rom yang berada di lantai 12 hotel. selama berjalan masuk, pak sastro memeluk erat pinggsng Lastri seperti sepasang suami istri, Lastri yang awalnya agak kikuk berjalan seperti itu di depan banyak orang kini sudah terbiasa dan selalu terlihat mesra dengan pak sastro di hadapan semua orang. mereka menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 12. setelah turun dari lift, mereka menuju pintu masuk ballroom yang sudah di percantik dengan hiasan adat jawa untuk resepsi pernikahan malam ini. setelah menuliskan nama di daftar tamu, mereka memasuki ballroom. disana sudah banyak tamu undangan lain yang hadir, Lastri dan pak sastro langsung berjalan menuju ke arah pelaminan untuk menyalami mempelai.

setelah antre sebentar, sampailah giliran mereka menyalami sang mempelai. dari kejauhan nampak sosok yang dikenal Lastri. seseorang yang pernah mereka temui beberapa saat yang lalu. dokter salim, yang dulu memeriksa dan ikut merasakan tubuh Lastri ternyata adalah salah satu ayah dari kedua mempelai. mereka naik ke pelaminan lalu menyalami si pengantin yang meskipun terlihat ramah, namun sepertinya hanya pengantin perempuan yang mengenali dan berbicara akrab pada pak sastro, begitu pula ketika menyalami pak salim dan istrinya pak sastro langsung terlihat akrab kepada mereka.

"wah, selamat yo lim" kata pak sastro sambil bersalaman denganpak salim dan istrinya.

"makasih lho mas sudah repot repot datang kesini" jawab istri pak salim.

"ndak, repot tho mbakyu wong si nia itu sudah aku anggap seperti anak sendiri juga" jawab pak sastro.

"iya juga wong dulu waktu kecil kemana mana nia pasti ikut sama si sastro" tambah pak salim.

"ini istrinya mas?" tanya bu salim sambil menyalami Lastri.

"oh iya, kenalkan namanya Lastri" kata pak sastro memperkenalkan Lastri pada mereka.

"Lastri" Lastri berkenalan dengan mereka berdua, meskipun dengan pak salim sudah pernah bertemu dan bahkan memadu kasih sebelumnya.

"wah baru hamil ya, sudah berapa bulan mbakyu" tanya bu salim sambil mengelus perut Lastri yang membuncit.

"baru jalan 5 bulan"

"lho baru 5 bulan kok sudah besar sekali?"

"calon bayinya kembar bu"

"o pantes, ternyata mas sastro ini masih perkasa ya" canda bu salim pada pak sastro dan Lastri"

"ya sudah ayo foto dulu" kata pak salim.

setelah mereka mengambil foto bersama mempelai, mereka turun ke area undangan untuk menikmati hidangan yang tersedia. Lastri dan pak sastro mengambil selat solo untuk mengganjal perut mereka yang belum terisi apa apa sejak dari siang tadi. baru saja mereka melahap beberapa suap, nama pak sastro kembali dipanggil oleh seseorang dari jauh.

"tro, sini" teriak seseorang dari jarak 15 meter.

"hei, sebentar" jawab pak sastro tak kalah kencang.

"nduk kita kesana yo, ada teman temanku yang lain" ajak pak sastro pada Lastri

Lastripun langkah pak sastro yang sedikit tergesa karena ingin bertemu temannya. disana berdiri beberapa orang, ada 4 orang lelaki dan 2 orang perempuan, semuanya seumuran dengan pak sastro.

"wah lama ndak ketemu tro" kata lelaki pertama.

"tambah item saja kamu tro" ejek lelaki kedua yang bersama istrinya.

"ini istrimu tro?" tanya lelaki ke tiga yang juga bersama istrinya.

"wah, jelek jelek masih laku juga kamu tro?" sahut lelaki terakhir.

"wah, asem, baru datang sudah di hina hahaha, iya, kenalkan ini Lastri" jawab pak sastro

Lastripun memperkenalkan diri pada mereka. dari perkenalan itu dia ketahui nama mereka masing masing yaitu pak sapto, pak kuncoro bersama bu kuncoro, pak bejo dan bu bejo, serta pak slamet. mereka langsung tampak akrab tidak terkecuali istri istri mereka, namun tidak halnya dengan Lastri. dia merasa kikuk karena baru pertama kali bertemu mereka. dia hanya berusaha menikmati hidangan di tangannya yang sduah mulai dingin. rasa bosan mulai menyerang Lastri.

"mas sastro itu mbok istrinya diantar duduk dulu, kasian orang hamil disuruh berdiri" kata bu bejo.

"iya, kasian, disana itu ada tempat duduk kosong" tambah bu kuncoro

"ya sudah, ayo tak anter kesana" ajak pak sastro pada Lastri.

Lastri dan pak sastro lalu menuju ke arah kursi kosong di salah satu sudut ballroom. mereka lalu duduk di sana menghabiskan hidangan yang belum sempat mereka nikmati.

"nduk, aku tak ngumpul kesana lagi yo?" pamit pak sastro

"tapi, pak... " cegah Lastri

"kenapa nduk kamu takut disini? wong ramai begini"

"Lastri pengen pak" kata Lastri sambil mengelus selangkangan pak sastro.

"wah, sebentar nduk, mereka temenku yang sudah lama ndak ketemu. nanti yo?"

"tapi Lastri pengennya sekarang" rengek Lastri yang sepertinya sudah sangat disodok penis pak sastro.

"ya sudah begini saja, kamu lihat bapak bapak disana?" kata pak sastro menunjuk seseorang yang sedang duduk sendiri.

"iya pak, kenapa?"

"sekarang coba kamu rayu dia nduk, kalo kamu berhasil bikin dia ngecrot di tetekmu, nanti aku kasih hadiah"

"boleh pak?" tanya Lastri ragu.

"ya terserah kamu, lagian bisa buat ngusir rasa bosen kamujuga nduk"

"bener ya pak? ndak bohong tho?"

"iya, ya sudah aku tak kesana dulu" kata pak sastro meninggalkan Lastri sendirian.

Lastri memikirkan cara untuk menjalankan aksinya. setelah beberapa saat Lastri beranjak dari tempat duduknya lalu menuju ketempat yang menyediakan es krim. dia kembali ke arah tempat duduk tapi kali ini dekat bapak bapak incarannya tadi.

"kursinya kosong pak?" tanya Lastri

"eh oh iya kosong bu, silakan" jawab bapak itu yang dari tadi tidak melepaskan pandangannya dari belahan dada Lastri yang membusung.

lalu bapak itu mencoba mengajak Lastri berbicara. tentunya agr dia lebih leluasa melihat buah dada Lastri yang menantang untuk dijamah itu.

"malem malem kok makan es bu? nanti sakit lho" tanya bapak itu

"eh iya, jabang bayi pengen ini" jawab Lastri sambil mengusap perutnya.

"wah sudah berapa bulan bu?"

"baru jalan lima"

"wah kok sudah besar sekali" lagi lagi kehamilan Lastri menarik perhatian orang.

"bayinya kembar pak"

"oh iya perkenalkan nama aku joko"

"aku Lastri"

ketika berbicara dengan pak joko, diam diam Lastri menjalankan rencananya. dia menumpahkan sedikit es krim ke atas payudaranya. meskipun terasa dingin, namun itu dilakukan untuk memancing perhatian pak joko.

"eh maaf bu, itu es krim nyaada yang netes"

"oh... ya ampun" kata Lastri berpura pura

Lastripun membuka tasnya dan seakan akan mencari sesuatu.

"cari apa bu?"

"ini pak, aku lupa ndak bawa tissue"

"oh pake sapu tangan aku saja" kata pak joko sambil mengambil sapu tangan dari kantong kemeja batiknya.

bukannya menerima sapu tangan itu Lastri justru membusungkan dadanya ke depan.

"maaf pak boleh minta tolong di bersihkan sekalian"

ketika mendengar hal itu pak joko kaget sekaligus senang bukan main. tanpa diduga, dia bisa memegang payudara milik wanita yang sedang hamil itu. wajahnya sudah terlihat tidak sabar untuk menjamah buah dada Lastri.

"eh maaf ya bu" kat pak joko sambil mengarahkan sapu tangannya ke arah payudara Lastri.

"eh iya pak silakan" jawab Lastri.

kini payudara Lastri sedang dipegang pegang oleh orang yang baru dia kenal, sensasi yang sangat menegangkan. apalagi di tempat yang kini bertambah ramai itu, perbuatan mereka gampang dilihat orang lain.

"wah edan, empuk tenan, mulus lagi" batin pak joko sambil membetulkan letak penisnya yang sudah tegang.

"sudah bu" kata pak joko tidak bisa berlama lama, takut perbuatannya memancing kecurigaan orang.

namun tidak begitu dengan Lastri.

"oh terima kasih pak, tapi ini sepertinya ada yang masuk ke dalam baju saya" kata Lastri sambil membuka kancing kebaya crop nya.

kini tidak hanya belahan payudara mulus saja, namun areola dan pentil hitamnya terlihat oleh pak joko yang kini semakin salah tingkah. berulang kali dia menelan ludah.

"eh bu eh itu anu" pak joko tergagap melihat pemandangan di depannya.

"pak bisa dibersihkan sekalian" goda Lastri

sedikit ragu ragu, pak joko kembali mengelap payudara montok Lastri dengan sapu tangannya. tangannya menyapu seluruh permukaan payudara Lastri tak terkecuali areola dan pentilnya. Lastri mendesah ketika bagian paling sensitifnya itu digesek sapu tangan pak joko. lagi lagi pak joko tidak berani berlama lama di langsung menarik tangannya.

"makasih ya pak" kata Lastri

"wah sama sama bu, aku yang harusnya terima kasih hehe" pak joko mulai berani

"lho kenapa pak?"

"soalnya sudah dikasih pegang tetek ibu yang montok itu"

kini pak joko sudah berani terang terangan berbicara kurang ajar. kini rencana Lastri sudah berhasil tinggal penyelesaiannya sedikit lagi.

"oh, bapak mau pegang lagi?" tanya Lastri menggoda

"yang bener bu?"

"benar nih pak"

pak joko tidak menduga yang diperbuat Lastri selanjutnya. Lastri menumpahkan sisa eskrim yang mencair dalam gelas yang dipegangnya ke arah payudaranya. kini payudaranya tidak hanya terkena tetesan es krim, tapi permukaannyahampir semua tertutup oleh lelehanes krim tadi. Lastri lalu beranjak dan berjalan ke arah pintu yang menuju toilet dan dari belakang pak joko mengikutinya. sementara itu dari kejauhan pak sastro hanya tersenyum melihat Lastri dan pak joko sduah tidak ada di tempatnya semula.

Lastri masuk ke dalam toilet pria dan diikuti pak joko. setelah menutup pintu pak joko berbalik dan melihat Lastri sudah menyandarkan tubuhnya kebelakang dan menumpukan satu tangannya pada wastafel. sementara tangan yang lain melepas kancing crop top yang dipakainya. payudara Lastri kini terpampang bebas dihadapan pak joko. tanpa membuang waktu pak joko langsung mendekati Lastri dan langsung menyosor buah dadanya. semua tumpahan eskrim di apyudara Lastri dia jilat da hisap.

slreeeppp... slreppp... slrepppp

"ssshhh..akhh... pakhh... terus pak" kat Lastri menyemangati

setelah menjilati bersih es krim di payudara Lastri, pak joko meneruskan menyusu pada payudara Lastri. pentil Lastri dihisap dengan kuat sehingga air susunya keluar, begitu jga dengan pentil yang lain diplintir oleh pak joko sehingga juga mengeluarkan susu.

"akhhh pak terus pak sedot susuku pak akhhh"

pak joko dengan rakus menyusu pada buah dada Lastri. sementara lsatri mulai melepas celana pak joko. tangannya mengelus elus batang penis yang sudah keras itu lalu tangannya merogoh masuk celana dalam pak joko. diusapnya penis pak joko sehingga membuat pak joko kini menjadi ikut mendesah. Lastri lantas jongkok dan memelorotkan celana dalam pak joko. penis itu mengacung tegak di depan wajah Lastri. penis yang tidak terlalu besar itu mirip punya pak salim. namun Lastri tidak mengoralnya, dia menjepitkan penis itu diantara kedua payudaranya. perlahan diurutnya penis pak joko sehingga membuatnya menggelinjang.

"akh bu ennnaakkk"

Lastri terus mengocok penis itu sementara pak joko mengeluarkan hp nya dan mulai merekam adegan itu.

"kok pake direkam sih pak?"

"buat akh kenang kenanganhh, bo... leh yahhh" kata pak joko terbata bata menahan nikmat.

"ya sudah"

tangan pak joko yang tidak memegang hp kini mulai menarik narik pentil Lastri, hal itu juga membuat Lastri mendesah kembali.

"bu akhh akhh, aku akh bo..boleh bawa temen ndak akhh?"

"hah temen? ndak usah lah pak"

"ndak banyak kok bu cuma 2 orang, ya bolehya"

"ya sudah"

kembali pak joko asik dengan hp nya, tidak lama kemudian masuk dua orang ke kamr madi.

"wah edan kowe jek" kata lelaki pertama yang bernama wardi.

"itu siapa kok mau ngocok kontolmu" kata orang kedua yang bernama sarno.

tanpa diperintah keduanya langsung melepas celananya sementara itu pak joko kini memegang komando dengan menggerakkan sendiri payudara Lastri yang menjepit penisnya. sementara itu dengan kedua tangannya Lastri mulai mengocok penis wardi dan sarno yang berada di samping kanan kirinya.

"akhh... akhhh ennnak tenan" kata sarno

"bu memangnya ndak dicari suaminya? kok malah ngocok kontol disini?"tanya wardi

"suami aku di rumah" jawab Lastri santai sambil terus melayani ketiga penis itu.

"lho, terus itu tadi siapa bu?" tanya pak joko heran.

"oh itu tadi bapaknya anak dalam perut aku ini" jawab Lastri langsung.

"hah maksudnya, anak dalam perut ibu ini buka anak suami ibu?" sahut wardi

"bukan pak, suami aku tahunya ini adalah anaknya, padahal bukan" jawab Lastri tanpa malu malu

"wah bener bener istri yang mirip lonte, padahal tadi lelaki yang sama dia sudah tua bau tanah hahahaha" kata joko asal

tanpa menjawab Lastri terus melayani ketiga penis itu. hingga kahirnya joko hampir mencapai puncaknya.

"buakh aku mau akh keluar" kata joko

Lastri pun melepas kocokan pada penis wardi dan sarno, dan meneruskan titjob joko dengan tangannya. dia mengocok cepat penis joko sampai akhirnya joko orgasme.

creettt crettt crett

Lastri mengarahkan semburan sperma itu ke dadanya. lahar putih kental itu mengenai buah dada montok Lastri tidak terkecuali pentil dan areolanya. setelah habis sperma pak joko kini gantian wardi yang di beri tit job. selama 1 jam lebih lstri melayani ketiga laki laki itu sampai semuanya menyemprotkan pejuh ke buah dada. ketiga laki laki itu juga mengabadikan momen langka itu bergantian dengan kamera hp mereka. selesai menservis mereka Lastri kembali berdiri lalu langsung mengancingkan kebaya crop top yang dia pakai.

"lho bu itu ndak dibersihin dulu?" tanya wardi

"ndak usah pak, buat kenang kenangan" jawab Lastri sembari berlalu pergi dengan lelehan sperma di payudaranya.

---------------------------

setelah acara selesai Lastri dan pak sastro segera meninggalkan dan turun menggunakan lift.

"gimana nduk tadi sukses" tanya pak sastro

tanpa bicara Lastri memperlihatkan payudaranya yang penuh noda kering sperma.

"wah kok banyak sekali?" tanya pak sastro heran.

"soalnya tadi habis ngocokin 3 orang pak"

"o pantesan, sekarang sudah nakal ya" kata pak sastro sambil mencubit pentil Lastri.

"auwwwwww" pekik Lastri.

lift tiba di lantai bawah tempat lobi berada. namunpak sastro bukannya menuju parkiran justru berjalan ke meja depan.

"lho mau kemana pak?"

"mau hadiah ndak kamu?"

"mau dong pak"

mereka menuju ke meja resepsionis. disana mereka disambut petugas jaga.

"selamat malam ada yang bisa dibantu" sapa pegawai hotel itu

"aku mau pesan satu kamar mas?"

"oh bisa pak, yang apa pak?"

"oh semua masih tersedia kebetulan okupansi hari ini sedang rendah"

"aku ambil yang suite"

"oh bisa lihat ktp nya pak"

"ini" pak sastro menyerahkan ktp nya dan petugas memasukkan datanya ke komputer.

"ini pak kuncinya, dilantai 9 nomor 901. ada barang bawaannya pak?"

"oh terima kasih ndak ada, tapi aku minta tolong pindahkan mobil aku yang ada diparkiran belakang dan aku minta makan malam ke kamar saya" kata pak sastro sambil menyerahkan kunci mobilnya.

"o tidak masalah pak, segera pesanannya diantar"

Lastri dan pak sastro kembali menuju lift dan naik ke lanati 9. sesampainya disana Lastri dan pak sastro langsung bergulat hebat memuaskan hasrat yang tertahan sejak tadi.

------------------------

pukul 1 malam Lastri terbangun, disampingnya pak sastro tertidur pulas. dengan tubuh telanjang bulat Lastri beranjak dari kasur dan menuju balkon kamrnya. hawa dingin malam itu membuat pentil Lastri kembali mengeras. dia kembali teringat apa yang dilaluinya selama ini. dari dulunya istri sederhana yang setia pada suaminya kini menjadi istri binal yang mau menerima penis yang datang padanya meskipun bukan milik suaminya.

ketika tengah asik dalam lamunan, perut Lastri berbunyi. dia merasa lapar meskipun tadi sudah makan malam. namun setelah memacu birahi bersama pak sastro dan keadaan dirinya yang sedang hamil perutnya kembali minta diisi. dia berniat memesan layanan kamar lagi. namun terlintas di kepalanya ide yang lebih gila.

Lastri mengambil rok batik longgar yang dia pakai tadi lalu dia memakainya tanpa memakai bh, toh bh itu juga tidak ada gunanya karena tidak bisa menutupi payudaranya. dia memakai rok itu hingga keatas payudara seperti kemben. karena sebelumnya ketika rok itu dipakai di bawah payudara panjangnya sudah diatas lutut kini ketika rok itu dipakai diatas payudara semakin tertarik keatas. memperlihatkan semua paha mulus Lastri dan jika ada angin bertiup maka rok yang dipakai Lastri akan terangkat dan memperlihatkan vaginanya yang hanya memakai g string. dia lalu memakai sandal selop dari hotel dan keluar dari kamr.

awalnya dia merasa ragu dengan rencananya ini. namun melihat keadaan sudah sepi dia langsung melanjutkan langkahnya ke lift. Lastri turun ke lantai dasar dan menuju restoraan yang ada di samping lobi. Lastri langsung masuk ke dalam restoran dan disambut 2 orang pegawai restoran yang piket malam. melihat penampilan Lastri yang seksi saat itu kedua pegawai tadi salah tingkah dan berusaha membetulkan letak penis di celana mereka.

Lastri yang duduk di kursi bar membuat roknya mengembang terangkat semakin memperlihatkan paha mulusnya. dinginya kursi tu juga mengenai selangkangan Lastri yang hanya ditutupi g string.

"pesan apa bu?" tanya chef restoran itu tanpa mengalihkan pandangan daripayudra Lastri.

"aku pesan nasi goreng, pake sosis besar dan telur ceploknya 2"

"minumnya?"

"teh anget saja"

"segera bu" jawab chef itu sembari berjalan menuju pantry.

Lastri memang masih kealaparan meskipun sudah makan selat solo di resepsi dan makan malam mie godhog, namun seperti umumnya orang indonesia belum lengkapa kalo belum makan nasi. setelah menunggu beberapa saat pesanan Lastri datang.

"ini pesanannya bu, selamat menikmati"

"terimaksaih mas"

Lastri lalu melahap nasi goreng itu. kedua pegawai restoran itu masih memperhatkan lstri dari jauh. menyadari hal itu Lastri menggoda mereka dengan cara makan yang provokatif. sebagai contohnya ketika sedang memakan sosis di piringnya, Lastri tidak langsung menggigitnya namun menjilati batang sosis itu dan mengulumnya seperti saat sedang mengoral penis. melihat hal itu pegawai itusemakin tidak karuan kini mereka terang terangan mengelus elus penis mereka dari luar celana. setelah selesai makan Lastri memanggil pegawai itu untuk membayar.

"sudah bu?" tanya pegawai itu

"sudah jawab Lastri, kartu kredit?"

"bisa"

Lastri lalu mengambil kartu kredit di tas kecilnya. kini Lastri diberi kartu kredit oleh pak sastro untuk memenuhi kebutuhannya dan calon anak mereka. namun bukannya memberikan kartu itu pada petugas Lastri justru menyelipkan kartu kredit itu dibelahan payudaranya. melihat hal itu pegawai itu menjadi salah tingkah.

"eh..itu kartunya"

"diambil sendiri to mas"

"eh iya"

dengan ragu ragu pegawai restoran itu mengambil kartu kredit yang terjepit buah dada Lastri. ketika menarik kartu kredit itu tangannya sempat mengelus lembut payudara Lastri.

"sshhh" Lastri mendesah

petugas itu membawa kartu ke mesin gesek dan mencetak struk pembayaran. petugas itu kembali dengan chef tadi ke depan Lastri.

"ini bu kartunya, mungkin ada saran untuk masakan kami tadi?" tanya chef yang menyerahkan kartu kredit Lastri.

"oh rasanya sudah pas, cuma"

"cuma apa bu?" sahut petugas satunya

"ehm... sosisnya kurang besar"

"oh, padahal itu adalah ukuran terbesar yang tersedia disini bu" jawab si chef

"kalo sosisnya mas besar ndak?" kini Lastri mulai berkata cabul dengan petugas restoran itu.

"eh jelas bu punya aku besar" jawab chef itu tak kalah cabul

"ah masak, ndak percaya"

"kalo mau ibu boleh lihat sendiri" kata pegawai restoran lainnya

kedua petugas itu mengajak Lastri masuk ke pantry .di sana kedua pegawai itu langsung memelorotkan celana dan boxernya sehingga penis tegang mereka mengacung tegak. kembali malam itu Lastri menyervis penis dua lelaki yang baru dia temui. dia melakukan titjob pada mereka berdua. sepulang dari restoran Lastri mendapat bonus sosis lagi. sebuah sosis bakar ukuran besar dengan saus sperma kedua pegawai restoran tadi dan sebuah sosis mentah ukuran besar yang menjejali vagina Lastri selama perjalanan kembali ke kamar.

-----------------------------

Matahari masih belum tinggi ketika anis bersama suaminya menyusuri jalanan dengan sepeda motor. hari itu anis diantar sang suami pulang ke desa untuk menemani Lastri karena kemarin sore aris sudah berangkat mengambil pasir lagi. eko melibas jalanan berkelok perbukitan menuju desa dengan lincah. tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya dari kejauhan gapura masuk desa sudah terlihat. sepanjang perjalanan mereka bertemu tetangga tetangga Lastri yang akan berangkat bekerja di ladang maupun berjualan di pasar.

"mas, langsung ke rumah pak sastro saja ya" pesan anis pada sang suami.

"langsung kesana ndak apa apa?" tanya eko

"iya, soalnya ibu juga sudah di sana"

"yaudah kalo begitu"

anis memang tidak bohong soal keberadaan ibunya yang sudah berada di rumah pak sastro. namun yang tidak diketahui eko adalah Lastri sudah berada disana sejak kemarin dan semalam menginap di rumah pak sastro. juga yang tidak diketahui eko adalah hampir setiap hari Lastri disodok vaginanya oleh penis besar milik pak sastro di rumah itu. dan tidak lama lagi istrinya sendiri pun akan merasakan sodokan sodokan kasar penis yang sudah berhasil membuatkan adik untuk istri tercintanya, anis. kini giliran rahim anis yang menampung bibit bibit calon bayi dari pak sastro.

sepeda motor itu berbelok dari jalanan kampung ke halaman rumah pak sastro yang luas. setelah turun dari motor dan mematikan mesin, mereka langsung naik ke teras dan mengetuk pintu.

tok tok tok tok

Lastri yang sudah menunggu dari tadi segera menyambut kedatangan mereka.

"eh sudah datang nduk" sapa Lastri.

anis dan eko langsung salim kepada Lastri. ketika anis mencium tangan ibunya dia merasakan bau anyir khas sperma pak sastro di sekujur tubuh Lastri. dia paham bahwa ibunya baru saja selesai menyirami calon adiknya dengan lahar panas pak sastro.

"eh ada tamu dari kota" sahut pak sastro muncul dari dalam dengan sarung dan kaos oblong kesehariannya.

"eh iya pak, ini nganter anis katanya mau bantu ibu di sini"

"oh iya iya, istrimu ini memang rajin kalo di suruh bantu bantu ibunya disini" jawab pak sastro dengan senyum penuh arti.

tentu saja yang dimaksud pak sastro bukan membantu mengurusi rumah seperti yang dipahami eko, melainkan membantu ibunya melayani nafsu seks tuan rumah yang tidak lain adalah pak sastro.

"ayo masuk dulu" ajak pak sastro

"ndak usah pak, aku langsung saja"

"lho kok buru buru? mau kemana?"

"ini pak, hari ini aku harus berangkat ke semarang untuk pelatihan tenaga bengkel selama seminggu" jawab eko

"jadi anis selama seminggu ngeinep di sini?" tanya Lastri

"iya bu, biar bantu bantu ibu sekalian" jawab eko tanpa mengetahui jika yang dimaksud Lastri adalah menginap di rumah pak sastro.

pak sastro menunjukka senyum kemenangan karena seminggu ini dia akan menggarap habis habisan istri eko. ironi memang eko mengantarkan istrinya sendiri ke ruamh lelaki yang akan menggarap tubuh istrinya.

"ya sudah mas ati ati" pesan anis berpura pura

"ya, aku berangkat dulu ya" pamit eko.

eko segera menghidupkan motor bebeknya dan segera meninggalkan rumah pak sastro. belum lama eko pergi, pak sastro sudah berani memeluk anis yang saat itu memakai gamis ungu lengkap dengan jilbab berwarna biru.

"ah... pak sastro"

"aku tahu nduk kamu sudah kangen kontolku to?"

"akh... iya pak aku pengen disodok kontolmu itu"

"selama seminggu ini akan kupuaskan kamu dengan kontolku nduk haha"

sungguh kata kata yang tidak pantas diucapkan antara seorang wanita beristri dengan lelaki yang bukan suaminya, apalagi melihat usia mereka lebih pantas jika disebut kakek dan cucunya.

"mas eko sudah mengijinkan untuk menginap disini agar bisa digarap pak sastro" kata anis memebelokkan maksud suaminya tadi.

"haha bener nduk suamimu itu memang baik"

"akh... iya pak... akh"

pak sastro kini mulai meremas remas buah dada anis yang masih mengkal tidak seperti milik ibunya, dari luar gamisnya. gamis yang tadi rapi kini sduah kusut akibat remasan tangan pak sastro pada dada anis.

"kamu kesini karena kamu tidak puas dengan suamimu kan?" tanya pak sastro

"akh... iya pak"

"kalo begitu akan kupuaskan kamu sekarang juga nduk hahaha"

remasan tangan pak sastro semain kasar bahkan kancing depan gamis anis sampai tercabut karena gerakan tangan pak sastro. penis pak sastro yang sudah tegang sempurna menonjol dari balik sarungnya digesek gesekkan di belahan pantat anis yang tertutup gamis.

"akh lihat ini nduk kontolku sudah ngaceng dari tadi"

"akh pak sastro besar sekali pak akh"

pak sastro lalu melepas sarungnya hingga terjatuh ke lantai teras rumahnya. posisi mereka yang berada di depan rumah tidak membuat pak sastro ciut nyalinya untuk menggagahi anis di sana. dia lalu duduk di anak tangga teratas sehingga penisnya yang besar itu mengacung tegak menantang.

"sekarang terserah kamu, jika kamu mau lepas pakaianmu di sini sekarang"

anis yang sudah sangat bernafsu tidak ragu ketika pak sastro mengajaknya bersetubuh di depan rumah. dia tidak ragu mengangkat rok gamisnya ke atas sehingga menampakkan celana dalam coklatnya. tidak hanya itu anis juga membuka bagian depan gamisnya lalu mengangkat bh yang dia pakai sehingga payudaranya kini menggantung bebas.

"tubuhmu mulus dan langsing sekali nduk, masih seperti abg"

"ah terima kasih pak"

"tapi nanti setelah kamu hamil anakku, tubuhmu akan menjadi montok seperti ibumu hahaha"

"hah aku sudah tidak sabar pak"

"baiklah kalo begitu"

Lastri lalu berbalik membelakangi pak sastro, perlahan dia duduk diatas pangkuan pak sastro. vagina anis yang masih rapat mulai dimasuki penis besar pak sastro. perlahan penis itu membelah rapatnya vagina anis yang belum pernah punya anak.

"hah... terus nduk..ya begitu" kata pak sastro memberi aba aba anis.

"hah... unh... hah" anis mendesah ketka vaginanya dimasuki penis raksasa itu.

"sshhh... akh masuk" pak sastro tiba tiba menyentakkan penisnya masuk ke vagina anis.

"ah...akhhh" anis sedikit berteriak kesakitan.

meskipun sudah rutin di masuki penis pak sastro namun vagina anis masih belum terbiasa dengan ukurannya yang memang diatas rata rata.

setelah mendiamkan beberapa saat, pak sastro mulai menyodok vagina anis dari bawah. begitu pula anis mulai menggoyangkan tubuhnya sehingga tubuhnya berguncang guncang.

"hah... hah... akhh"

"hah... shhh... hah"

"gimana kontolku nduk akhh... shhh?"

"besar sekali pak akhhh keras nikmat sekali pak akhhh"

anis kini sudah lupa diri, di depan rumah orang dia sedang disodok oleh penis tuan rumah. perasaan khawatir dipergoki orang menambah sensasi tersendiri dalam persetubuhan mereka. pak sastro meraih payudara anis dari belakang. tangan kasasrnya kembali meremas buah dada anis namun kini tanpa penghalang apapun.

"kamu lebih suka punyaku atau suamimu nduk?"

"akhh... shhh... "

"ayo jawab nduk" pak sastro tiba tiba menarik puting anis yang berwarna merah muda.

"ahhh... punyamu pak punyamu akhhh"

"akh nduk tubuhmu bagus sekali akhhh"

"ahhh... hhhm terima kasih pak suamiku akhhh ndak pernah bilang begitu akhhh"

"haha hah nduk sekarang kamu balik badan lalu cium aku nduk akh"

"baik pak" anis perlahan memutar tubuhnya tanpa melepas penis pak sastro dari vaginanya.

"ekhh... cepet nduk"

"akhhh... sebentar pak"

pak sastro membaringkan tubuhnya untuk mempermudah anis membalik badan. setelah saling berhadapan anis menelungkupkan tubuhnya diatas tubuh pak sastro.

"ahh... ndukk"

"akhhh"

mmnhhh mnhhh

mereka berciuman panas, pak sastro memainkan lidahnya dengan lidah anis sementara nsi mengimbangi dengan memagut bibir pak sastro. air liur mereka berdua bercampur dalam mulut mereka.

"fuahh... hahaha"

"ahhh... hahhh"

sementara itu sodokan pak sastro semakin cepat membuat nafas anis tersengal.

"mmn... nghhh... hah"

"hah... uhnnhhh"

"ah aha ah aha ah unghhh"

"hah hah hah"

"suamimu tadi baru saja disini nduk dan seakrang kamu sudah disodok penis orang lain di tempat yang sama"

"suamiku sendiri yang mengantar aku pak dan juga ini salah suamiku pak yang tidak bisa memuaskan ku akhhh"

"mmmnghh..akh pak"

"mmnghhh ssssh skh nduk"

"akh nduk aku mau keluar akhhh"

"aku juga pak keluarkan di dalam pak aku siap menerima pejumu"

"akhhh terima ini nduk akhhh"

"ahhh... ."

sreeeett sreeett

mereka orgasme bersama, tubuh mereka menegang dan saling berpelukan rapat. penis pak sastro berkedut menyemprotkan bibit bayi dalam rahim subur anis.

"hah... hahh... hahh"

anis mendiamkan penis pak sastro mengecil dalam vaginanya. dia mengatur nafasnya yang memburu karena orgasme hebat yang diterimanya.

"akh banyak sekali pak akhh aku akan hamil anakmu pak akhhh" kata anis sambil memasukkan jari manis tangan kanannya ke dalam vagina. ketika dia menariknya terlihat cincin perkawinannya yang terbuat dari emas terkena lelehan sperma pak sastro yang kental dan panas.

----------------------------

seminggu sudah anis digarap pak sastro, selama seminggu itu pula anis menginap di ruamh pak sastro. hanya Lastri yang pulang ke rumah setiap untuk mengurangi kecurigaan warga jika dia ikut menginap di sana, meskipun disana dia juga tetap digenjot penis pak sastro. namun pagi ini ibu dan anak itu berada di rumah mereka sendiri, kemarin sore anak dan menantu serta cucu pak sastro sedang berlibur ke desa dan juga aris yang sedang di rumah. keberadaan mereka disana mengganggu aktivtas nikmat yang mereka jalani.

setelah membuat sarapan pagi, aris, anis dan Lastri sarapan bersama. sayur kangkung dan tahu serta telur ceplok menjadi lauk mereka pagi itu. tiba tiba di tengah acara sarapan tiba tiba anis berlari ke tempat cuci piring.

disana anis muntah muntah, semua yang baru saja dia makan kembali keluar terbuang.melihat hal itu Lastri segera menghampiri anis dan memijit mijit pundaknya. setelah anis selesai muntah dia mencuci mulutnya lalu kembali ke meja makan.

"kamu sakit nduk?" tanya aris pada anak perempuannya itu.

"ndak tau, cuma rasanya tiba tiba mual banget" jawab anis

"jangan jangan kamu isi nduk?" tanya Lastri.

anis mendelik mendengar pertanyaan ibunya, dia mengingat ingat jadwal mens nya yang memang sudah terlewat beberapa hari.

"ndak tahu bu" jawab anis pura pura.

padahal dalam hati anis dan Lastri tahu setelah selama 7 minggu terakhir anis digarap pak sastro, mereka yakin jika anis hamil maka itu juga benih dari pak sastro.

"wah, makin rame rumah ini. ibu mu hamil kamu juga wahahaha" tawa aris tanpa mengetahui fakta di balik keahmilan istri dan anaknya tersebut.

jika aris tahu bahwa istri dan anaknya hamil dari orang yang sama dan itu buka salah satu suami mereka akankah aris masih bisa memasang tawa di wajahnya.

"ya sudah nanti periksa ke puskesmas bareng ibu, hari ini ibu juga mau periksa ke bidan" kata Lastri

"iya, sekalian saja nduk" tambah aris

"bapak mau berangkat kapan?" tanya Lastri pada aris

"habis ini bapak langsung berangkat" jawab aris sambil menghabiskan sarapannya.

-----------------------------

jam 8 pagi, Lastri dan anis sudah antri di puskesmas. belum banyak pengunjung saat itu namun karena bu bidan belum datang mereka harus menunggu.

"bu anis silakan masuk" panggil petugas daftar.

Lastri dan anis berdiri dan berjalan menuju kamar periksa.

"lho ini yang dipanggil baru bu anis, bukan bu Lastri" kata petugas daftar.

"ini anak aku mbak, jadi aku sekalian masuk saja" jawab Lastri

"o silakan kalo begitu" kata petugas jaga mempersilakan

cklek

Lastri dan anis masuk ke dalam ruang periksa.

"silakan langsung ke meja periksa" kata bu bidan sambil melihat buku catatan.

ketika melihat anis berada di meja periksa dan Lastri duduk di depannya, bu bidan bingung.

"lho bukan ibu yang mau periksa?" tanya bu bidan pada Lastri.

"aku juga periksa, tapi anak aku juga. biar anak aku duluan saja"

"begitu to, oiya mbak anis keluhannya apa?"

"tadi pagi aku mual mual bu"

"ehm mual mual, mari aku periksa dulu"

anis lantas berbaring di meja periksa. bu bidan mengukur tekanan darah dan detak jantung anis.

"terakhir mens kapan?" tanya bu bidan setelah memeriksa tekanan darah anis.

"6 minggu yang lalu bu"

"kalo begitu langsung usg ya"

bu bidan langsung menarik meja usg dan menghidupkannya. setelah mengoleskan gel di perut rata anis, probe diarahkan ke perut anis. di layar terliaht ada gambar bulatan kecil dalam rajim anis.

"selamat ya mbak sebentar lagi jadi ibu, bu Lastri juga sebentar lagi jadi nenek"

Lastri dan anis gembira mendengar kabar ini. berbeda debgan kabar kehamilan Lastri dulu yang dia terima dengan penuh kebingungan, kehamilan anis ini sudah sangat di tunggu tunggu.

"terima kasih bu"

"karena usia kehamilan mbak anis masih muda tolong hati hati, jangan bekerja teralu berat, jaga asupan gizi dan istirahat cukup"

"baik bu" kata anis sambil menerima buku pegangan ibu hamil dari bu bidan.

"sekarang bu Lastri"

Lastri langsung berbaring di meja periksa, setelah memeriksa tekanan darah dan detak jantung Lastri, lalu dilanjutka dengan usg.

"ehm ini bayinya sehat, ukurannya bagus, kandungannya juga tidak ada masalah. pokoknya seperti tadi sama makan cukup gizi dan istirahat cukup" kata bu bidan sambil menuliskan catatan perkembangan kehamilan Lastri di buku pegangan.

"kalau begitu terima kasih ya bu" pamit Lastri dan anis sebelum meninggalkan ruang periksa puskesmas.

----------------------------

sesampainya di rumah Lastri dan anis langsung ke kamar, kondisi anis yang masih lemas membuatnya harus beristirahat. karena tidak ada pekerjaan mengantar makanan untuk pak sastro maka Lastri pun ikut menemani anis sambil menonton tv di dalam kamar.

"gimana nduk perasaanmu?" tanya Lastri sambil membelai rambut di kepala anaknya.

"anis seneng bu, bisa jadi ibu"

"trus kamu mau kasih tahu suamimu kapan?"

"nanti aja deh bu, habis kasih tau pak sastro. kan bapaknya pak sastro hihi"

"eh sekarang sudah nakal ya" kata Lastri sambil mencubit hidung anis

"nanti kalo keluarga pak sastro sudah balik ke kota, baru kita kesana buat kasih kabar ini ke pak sastro ya bu"

"ibu ikut kamu aja, oiya nduk kamu makan ya? perut kamu kan masih kosong"

"anis masih mual bu"

"tapi kan kamu harus makan untuk kesehatan bayi kamu juga" kata Lastri sambil mengelus elus perutanis yang masih rata.

"ibu dulu mual mual ndak?"

"iya ibu juga sama juga nduk"

"trus gimana ngilanginnya?"

"ibu pakai obat ajaib"

"obat ajaib? kasih tahu dong bu?"

"kasih tau ndak ya???"

"ah ibu ini"

"sini ibu bisikin" kata Lastri sambil mendekatkan bubirnya ke kuping anis. "PE-JUH-PAK-SAS-TRO"

"pejuh pak sastro?"

"iya dulu waktu ibu habis minum pejuhnya pak sastro mual mual ibu langsung hilang, makanya dulu ibu sering makan sambil dicampur pejuhnya pak sastro"

"hah yang bener bu?"

"iya pejuhnya pak sastro ndak cuma bisa bikin perut buncit seperti ini, tapi juga banyak khasiat lainnya hahaha" kata Lastri sambil mengelus perutnya yang berisi janin 20 minggu calon anak pak sastro.

"oh gitu tho hihihi"

"yaudah kamu disini dulu, ibu mau buatin kamu teh"

"ndak usah buk"

"kok ndak usah trus kamu maunya apa nduk?"

"maunya susu nya ibu" kata anis sambil meremas buah dada Lastri yang penuh dengan susu.

"ih udah punya anak kok masih netek"

"kan susu bikin sehat bu hihi"

"ya udah nih"

Lastri lantas menarik ke atas kaos yang dia pakai. buah dada montok dengan ukuran 40d itu kini semakin menggantung seperti melon karena produksi susu didalamnya. areolanya yang berwarna hitam berukuran besar dengan diameter 10 cm sedangkan putingnya yang juga berwarna hitam kini sudah seukuran ibu jari orang dewasa, melihat hal itu timbul ide iseng di kepala anis. bukannya langsung menyusu, anis justru bermain dengan buah dada ibunya.

"hihihi lucu banget" kata anis smabil menyentil nyentil puting Lastri

"katanya mau netek, kalo ndak jadi ibu tutup lagi nih" ancam Lastri sambil memegangi kaosnya.

"eh iya iya bu, habis lucu besar banget jempol anis aja kalah besar"

anis langsung mencaplok puting besar ibunya, dihisapnya kuat kuat sehingga dalam hitungan detik menyemburlah air susu dalam mulutnya.

crepppp crepp creeppp

"ssshhh ahhh" desis Lastri ketika merasakan kenikmatan di payudaranya.

sementara itu pentil Lastri yang lain menjadi mainan anis sambil menysu. dipelintir pelintir puting hitam itu sambil sesekali dia cubit dengan kukunya membuat sang ibu mendesah keenakan.

"akh shhh... akhhh"

"gimana buk slreeeepppp ennakhhh?" tanya anis di sela sela acara netek nya.

"akh ehnnnak ndukkk terus shh akh"

"terus gimana bu? begini?" tiba tiba anis menggigit pentil ibunya sedangkan yang lain dia tarik kuat kuat.

"akhhh... ahhh... duhhh sakit nduk"

Lastri meringis kesakitan, susunya muncrat kemana mana membasahi tubuh mereka berdua dan kasur tempat mereka berada.

"ini hukuman untuk istri yang tidak setia" anis kembali mencubit pentil Lastri.

"ini hukuman karena tidak bisa menjadi contoh untuk anaknya" anis mengulangi mencubit pentil Lastri.

"dan ini hukuman karena hamil bukan karena suaminya" kali ini anis mencubit dan menggigit payudara Lastri secara bersamaan.

"akhh... "

serr serr serr

Lastri mengalami orgasme hebat.

baru kali ini dia mengalami orgasme seperti itu tanpa campur tangan lelaki sama sekali. cairan orgasme nya menyembur keras dalam vagina begitu juga dengan susunya yang memancar tiada henti. penyiksaan yang dilakukan anis pada payudaranya memberi rasa sakit sekaligus nikmat yang tak terlukiskan kata.

seharian itu anis terus menerus menetek pada Lastri, beberapa kali Lastri kembali mengalami orgasme karena hisapan anis pada payudaranya. dan meskipun anis meminum susu ibunya terus menerus susu Lastri seperti tidak pernah habis, karena semakin banyak susu yang disedot keluar semakin banyak pula payudara Lastri menghasilkan susu.



----------------------------

kini setiap hari Lastri lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. seminggu sudah, Lastri berhenti bekerja di rumah pak sastro. setengah bulan yang lalu saat salah satu anak pak sastro yang bernama danang, pulang bersama istri dan anaknya, Lastri kembali diminta untuk dapat meneruskan bekerja di rumah pak sastro. danang adalah anak pak sastro yang dulu juga meminta Lastri untuk bekerja di rumah pak sastro pertama kali. namun permintaan itu harus terpaksa dia tolak, karena dia sudah berjanji pada keluarganya terutama aris dan eko untuk berhenti bekerja sesuai perjanjian awal apalagi keadaan Lastri yang hamil saat ini. padahal dalam hati Lastri dia justru mengharapkan kesempatan berada di rumah pak sastro lebih lama lagi, karena dengan begitu kesempatan mereka untuk bisa memadu kasih lebih besar. jika Lastri memaksa menerima pekerjaan itu justru akan membuat kecurigaan dari suaminya sendiri. begitu juga dengan anis kini dia sudah tidak bisa lagi membantu ibunya untuk memuaskan hasrat bersama pak sastro.

namun mereka terus mencari jalan agar mereka bisa bertemu. mereka mencari celah di belakang aris dan eko untuk bisa menuntaskan hasrat mereka dengan pak sastro. apalagi kini anis juga sedang mengandung benih pak sastro. semenjak anis mengetahui kehamilannya dan mengabarkan hal itu pada pak sastro lewat hp, belum sekalipun pak sastro kembali menyodok memeknya dan menyirami buah cinta mereka dengan lahar putih kentalnya. anis kini jarang pulang ke rumah bersama Lastri. semenjak suaminya di beritahu tentang kehamilannya, tentunya setelah pak sastro, sang ayah kandung diberitahu terlebih dahulu, anis untuk sementara tidak pulang untuk mengurangi frekuensi perjalanan yang beresiko bagi kehamilan anis yang masih muda. menurut eko dengan anis tinggal bersamanya di kontrakan akan lebih memudahkan untuk anis dan dirinya.

----------------------------

desa tempat tinggal Lastri akan mengadakan acara merti desa dalam beberapa hari kedepan. acara merti desa akan berupa gotong royong membersihkan lingkungan desa lalu diikuti melakukan ruwatan dengan menanggap wayang kulit semalam suntuk. acara yang diadakan setahun sekali atas prakarsa warga desa itu akan dipusatkan di pendopo balai desa, setelah sebelumnya diawali dengan acara makan bersama alias kenduri. siang hari jalanan kampung menuju balai desa sudah ramai oleh pedagang yang menjajakan dagangan mereka, mulai dari pedagang makanan, mainan anak anak, rokok hingga baju baju murah dan peralatan rumah tangga. meskipun acara wayang kulit baru akan dimulai malam hari, suasana siang hari sudah ramai karena juga diadakan pawai gunungan hasil ladang warga desa dan kesenian tradisional. tidak hanya warga sekitar, warga desa lain juga diundang untuk ikut dalam pawai itu selain hanya untuk menyaksikan acara itu. suasana yang riuh dan tawa mengiringi jalannya pawai yang menyusuri jalanan kampung.

Nining kini sedang berada di rumah Lastri. bersama 2 anak terkecilnya, adit, yang hampir berumur 2 tahun dan dita yang tahun depan akan masuk tk, Nining mengungsi sementara ke sana. keadaan desa yang sangat ramai siang itu membuat jadwal tidur siang Adit terganggu. posisi rumah Nining yang sangat dekat dengan jalan membuat bunyi tabuh tabuhan yang riuh terdengar keras dari rumahnya. Adit yang sudah mengantuk menjadi rewel karena tidak bisa tidur. oleh karena pekarangan rumah Lastri sangat luas, keadaan di dalam rumahnya menjadi lebih tenang dan Adit sudah tidak rewel lagi. Adit kini ditidurkan dalam kamar sementara dita sedang menonton tv tepat di samping adiknya yang sedang tidur. nining dan Lastri kini sedang berbincang bincang di ruang tamu meskipun suara mereka harus sedikit beradu dengan kerasnya suara pawai dari luar.

"sudah periksa mbakyu?" tanya nining soal kehamilan Lastri yang kini menginjak 22 minggu.

"sudah kemarin sore, dianter sama mas aris" jawab Lastri

"trus gimana bayinya? sehat to?" tanya nining lagi sambil mengelus elus perut Lastri yang duduk di sampingnya.

"iya, sehat. ndak ada masalah apa apa"

"ya mesti sehat, wong tiap hari disirami terus hahaha"

Lastri hanya bisa tertawa mendengar candaan Nining soal kehamilannya.

"trus kalo si anis gimana?"

"ya itu, kalo anis sekarang jarang datang kesini"

"lho kenapa mbakyu?"

"ya itu, kata suaminya biar ndak capek bolak balik"

"bener juga sih mbakyu, kan kehamilannya masih 2 bulan kasian kalo ada apa apa"

"tapi... " Lastri sedikit menghentikan kata katanya.

"tapi apa mbakyu?"

"tapi jadi ndak bisa disodok kontol pak sastro lagi dong hahahaha" kini giliran Lastri yang bercanda soal hubungan mereka dengan pak sastro.

"hahahahha" mereka hanya tertawa dengan guyonan porno mereka.

wanita wanita bersuami itu kini sedang asyik membicarakan perselingkuhan mereka bersama pak sastro tanpa rasa malu sama sekali. kenikmatan yang diberikan Sastro membuat mereka seakan lupa diri dengan status mereka sebagai seorang istri.

"lha mbakyu ada rencana mau isi lagi ndak?" tanya Lastri.

"ehm... sebenarnya pengen lagi"

"lha trus kenapa?"

"mas heru suami Nining nyuruh aku buat KB dulu, katanya anaknya sudah kebanyakan hihihi"

"wah sayang dong bu, ndak bisa hamil lagi"

"yahhh mau gimana lagi kalo nanti aku ndak mau malah mas heru bisa curiga"

keadaan menjadi sunyi, pembicaraan Lastri dan Nining terhenti. mereka kini hanya saling diam memandang satu sama lain. tiba tiba tangan Lastri merangkul leher Nining, ditariknya kepala Nining mendekat kepadanya. Lastri lalu memagut bibir Nining yang ada didepannya, dihisapnya bibir Nining dengan mesra. Nining juga merespon pagutan Lastri memainkan lidahnya dalam mulut Lastri.

sementara itu tangan mereka saling meremas satu sama lain. kedua wanita setengah baya itu larut dalam permainan mereka di siang hari itu. namun tidak beberapa lama kemudian, permainan mereka terhenti. mereka mendengar suara tangisan Adit dari dalam kamar.

Lastri dan Nining segera beranjak ke dalma kamar. mereka menghampiri Adit yang menangis sambil terduduk di atas kasur.

"cup... cup... cup" Nining berusaha menghentikan tangisan Adit.

"mungkin aditnya haus mbakyu?"

"ehmm... mungkin juga"

Nining menarik kaos berwarna merah yang dia pakai hingga keatas payudara. lalu kaitan depan bh menyusui yang dia pakai dibuka sehingga payudara Nining yang berukuran cukup besar terlihat puting dan areola coklatnya. Nining lalu berbaring miring di samping Adit dan mulai menyusui Adit. tangisan Adit mulai berkurang seiring dengan hisapannya pada payudara ibunya.

suasana tenang ternyata tidak bertahan lama, Adit kembali menangis karena asi di payudara bu ning sudah habis.

"wah gimana ini mbakyu kok nangis terus?" tanya Lastri

"mungkin masih haus ini, susu aku hanya keluar sedikit"

"biar aku yang menyusui saja mbakyu"

"beneran njenengan mau nyusui?"

"iya, asi aku sudah keluar banyak. lagipula Adit kan saudaranya anak dalam perut aku ini juga"

"wah terima kasih mbakyu"

Lastri lalu mulai melucuti pakaiannya. dia melepas atasan daster yang dia pakai. karena tidak memakai pakaian dalam, maka payudara Lastri yang besar menggantung terpampang bebas. payudara Lastri kini menggembung bengkak karena penuh dengan air susu. Lastri lalu menggantikan posisi Nining, berbaring di samping Adit.

sementara itu Nining berpindah di sisi lain samping kasur untuk menepuk nepuk Adit agar lebih cepat tidur kembali. Lastri mendekatkan pentilnya ke mulut Adit. pentil seukuran ibu jari orang dewasa itu mudah sekali ditemukan oleh Adit dan langsung dihisapnya kuat kuat. air susu memancar deras dari puting Lastri ke dalam rongga mulut Adit. rasa hausnya kini sudah terobati dengan asi Lastri yang melimpah.

sementara itu nafas Lastri mulai memburu ketika Adit menghisap air susu dari putingnya. lenguhan lenguhan pendek mulai terdengar dari mulut Lastri yang sudah lama tidak merasakan kenikmatan dari Sastro.

"ehh... hehh"

karena produksi air susu Lastri yang melimpah dan keadaan payudaranya yang sangat sensitif, membuat puting payudara yang tidak dipakai ikut memancarkan air susu. puting Lastri yang besar dan tegang memancarkan air susu sehingga membasahi tubuhnya dan tubuh Adit yang tepat di depannya.

melihat kejadian itu dita yang sedari tadi menonton kartun di tv kini mulai tertarik dengan Lastri yang sedang menyusui Adit. sudah beberapa saat dita tidak melepaskan pandangannya dari buah dada Lastri yang besar. Nining yang menyadari akan hal itu hanya tersenyum.

"kamu mau juga, nduk?" tanya Nining pada dita.

dita tidak menjawab, namun hanya mengangguk pelan.

"gimana bu Lastri, dita juga pengen itu?"

"ya sudah ikut sekalian saja, asi aku masih banyak kok mbakyu"

Lastri lalu merubah posisinya, karena saat tadi berbaring ke samping akan menyulitkan dita ikut menyusu. Lastri menggunakan tumpukan bantal untuk bersandar sehingga kini posisinya setengah berbaring. sementara itu Adit kini menyusu di samping kiri Lastri dan di kanannya ada dita yang juga akan ikut menyusu. kini Lastri menyusui 2 anak sekaligus, meskipun sebelumnya sudah sering menyusui baik itu Sastro maupun anis. kini menyusui dengan kedua payudaranya sekaligus secara bersamaan memberikan sensasi tersendiri yang belum pernah dia alami.

kombinasi hisapan dan gesekan gigi balita pada puting payudaranya membuat birahinya kembali naik. Lastri hanya bisa mendesah ketika kedua puting payudara nya dihisap, matanya terpejam menikmati sensasi pada kedua payudaranya itu. ini sama sekali berbeda dengan ketika payudaranya di peras dengan alat milik Sastro.

"akhhh... hemm" Lastri mendesah cukup keras ketika Adit tidak sengaja menggigit puting payudaranya.

Lastri tidak menyadari sedari tadi Nining hanya tersenyum memperhatikannya.

"gimana enak ndak mbakyu?" tanya Nining pada Lastri.

"shh... ehmm..ehnnakk"

Nining kini sudah berada di depan Lastri. tangannya merayap masuk ke dalam rok yang dipakai Lastri.

"wah masa nyusui bisa sampai basah begini" kata Nining sambil memainkan jarinya dalam vagina Lastri yang tidak tertutupi celana dalam.

"shhh... hahhh... terussshhh ehnnnakk"

Nining terus memainkan tangannnya dalam vagina Lastri. sementara itu Adit dan dita kini sudah setengah tertidur sambil tetap menyusu pada Lastri, tubuh mereka bersandar mengapit Lastri di tengah tengah. nafas Lastri semakin memburu ketika tiga jari Nining mengocok lubang vaginanya.

"akhhh... akhhh... akkhhh" suara tersengal Lastri menerima kocokan tangan Nining.

tidak lama kemudian tubuh Lastri menegang, dia sampai pada orgasmenya. Adit dan dita yang sudah tertidur sedikit terganggu denga getaran tubuh Lastri meskipun tidak sampai membangunkan mereka.

creett crett crettt

Nining yang menyadari Lastri orgasme langsung mengangkat rok yang dipakainya. dia memasukkan kepalanya dalam rok Lastri dan mulai menjilati cairan orgasme yang membasahi vagina Lastri.

"slruuuuup... slruupppp"

"akhhh... ehhhm"

belum hilang orgasme pertama kini lstri sudah kembali di serang kenikmatan pada vaginanya. Lastri kini seperti menyusui tiga orang sekaligus, 2 orang pada payudaranya dan satu pada vaginanya. rok yang dipakai Lastri menggembung karena menutupi kepala Nining yang ada di dalamnya. seandainya ada orang yang memergoki mereka dalam keadaan seperti ini entah apa yang akan terjadi.

karena kecapekan, tidak lama kemudian Lastripun tertidur.

BERSAMBUNG...



CERITA SELANJUTNYA...


Lastri di kerjain Juragan S-4

Klik Nomor untuk lanjutannya

Related Posts