Cerita Dewasa - Mama Budi di Geber Teman-temannya

cewek amoy


Perkenalkan namaku Anton, aku sekolah di salah satu SMA favorit di ibukota, di umurku yang baru 17 tahun aku sudah memerawani 3 orang cewek yang semuanya kini sudah menjadi mantanku, dan sekarang ini aku sedang dalam status jomblo, mungkin karena karma atau cewek-cewek sudah tau kalau aku ini cuman mau perawan mereka aja, jadinya selama 2 bulan aku menyalurkan hasrat sexualku melalui onani saja.

Cerita ini dimulai saat kami para siswa diberi tugas kelompok, sebenernya aku paling males ngerjain tugas jadi aku nyari temen yang pinter dan cupu, biar nanti bisa santai-santai. pilihan ku tertuju pada Budi anak paling pinter dan paling cupu dikelas, dia sering dibully dikelas dan dia juga jadi sasaran dipalak sama kakak-kakak preman sekolah. Kelompok pun terbentuk masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang, kelompokku beranggotakan Aku, Budi, Nino, Deva dan Baron.

Setelah cukup lama berdiskusi akhirnya kami putuskan untuk buat tugas kelompok ini dirumahnya si Budi, selain si Budi keluarganya paling kaya dan rumahnya paling bagus, kata si Baron mamanya Budi juga cantik dan semok khas tante-tante sosialita.

Keesokan harinya, pukul 16:09

Kami berempat sudah ada didepan rumahnya si Budi dan langsung saja kami memencet bel rumahnya.

“TING TONG... TING TONG... TING TONG...”

akhirnya pintu gerbang rumahnya pun terbuka, Aku, Nino, dan Deva sedikit terkejut melihat sosok yang membuka pintu, seorang perempuan paruh baya cantik dan bodynya membuat semua pria akan akan ingin menyicipi tubuhnya, ditambah lagi tante itu hanya menggunakan hotpants dan atasan kaos sedikit longgar,

“ini yang gue bilang mamahnya si budi” Baron sedikit berbisik pada kami bertiga.

“kalian temannya budi yaa?” suara tante itu memecah konsentrasi kami yang sedari tadi mengagumi tubuh semoknya.

“i-iya tante, budi ada dirumah tante?” aku menjawab dengan sedikit grogi.

“ayo masuk, budi ada dikamarnya kok”

“ba-baik tante” jawab kami berempat.

“bakalan asiik niih...” pikirku dalam hati

Kamipun langsung masuk ke dalam rumahnya Budi

“buuudd... buddiiii... ini temen kamu udah dateng”

“iya maa...”

Akhirnya budi pun keluar dari kamarnya, memasang wajah kecut seperti baru bangun, Budi langsung menyuruh kami masuk dalam kamarnya. Dengan alasan kamarnya lebih nyaman dibanding ruang tamu, padahal dianya aja yang ga suka kalo mamanya kita liat-liatin.

“seperti biasa bud... lu yang ngerjain, kita cuma nontonin aja” kata Baron

“iya, tapi kalian janjikan, ga akan bully aku lagi..”

“iya, gue janji..” Baron menyahut

Entah berapa kali kami selalu menjajikan itu pada Budi, tapi tak pernah kami tepati, emang si Budi pinter di pelajaran doang.

Sekitar 1 jam-an kami berada di kamarnya Budi, kalo bukan karena ada wifi yang kenceng mungkin kami berenpat sudah mati kebosanan. Aku hanya sibuk nyari tontonan cewek-cewek sexy di TikTok sedangkan nino dan deva sibuk main game mobile legend, yang paling parah adalah si baron dari tadi kerjaannha nyariin bokep melulu di web-web porno favoritnya.

“eehh.. ton.. ton..” bisik baron padaku

“ada apa sih ron?” jawabku

“jangaan keras-keras! Sini dulu..” bisik baron

Akhirnya kuturuti ajakan baron, sedangkan nino dan deva masih asik bermain dengan game kesayangananya.

“eehh ton.. liat nih video bokep...”

“yaelah ron! Cuman mau nunjukin ginian aja pake bisik segala” jawabku

“sstt.. jangan kenceng-kenceng dong! Liat nih muka ceweknya kaya mamanya si budi”

“mmm.. iya.. iya..”

“dari tadi malem gara-gara video ini, gue jadi pengen ngentotin mamanya si budi”

“halaahhh ngimpi luu..”

"Ini beneran, gue udah nyiapin rencanaya dari tadi malem"

"Emang apa rencananya?" Tanyaku penasaran

“GUE PERKOSA!” jawab si baron dengan muka bejatnya

“lu gila ya ron.. nanti mamanya budi jerit-jerit dan kita ketauan, bisa-bisa kita ditangkep polisi”

“gue udah ngerencanain ini semaleman, kita bius mamanya si budi, nanti kita rekam tubuh bugilnya, nanti kalo dia curiga kita apa-apain kita ancam pake video bugilnya, biar dia ga lapor polisi” jawab baron kembali dengan muka super bejatnya

“pinter juga lu ronn.. ga sia-sia lu nonton bokep selama ini”

“lu ikut kan?”

“iya gue ikut, gue udah ga tahan, 2 bulan gue ga ngerasain memek”

Aku dan Baron akhirnya keluar kamarnya si Budi dengan alasan mau beli snack dan minuman ke minimarket, tadinya nino dan deva mau diajak, tapi kayaknya mereka bakalan ga mau deh, karena kalo mereka udah main mobile legend walaupun ada gempapun mereka akan lebih mentingin mobile legend daripada nyawanya.

Sambil bawa obat bius Aku dan Baron mencari keberadaan mamanya Budi. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya ketemu juga.

“ron tuh mamanya budi ada di dapur”

“oke, lu deketin mamanya budi pura-pura minta air putih, nanti gue dari belakang nutup mulutnya pake ni obat bius”

“oke..”

Kudekati mamanya Budi sambil pura-pura minta air putih, dan sedikit basa basi biar tante ini ga curiga kalo ada baron lagi mengendap-endap dari belakang. Setelah dirasa aman Baron langsung menutup mulut dan hidung mamanya Budi dengan obat bius.

“mmpph.. mmpphh.. mmpphh..” hanya itu yang terdengar.

Tenaganya si Baron juga jauh lebih besar jadi mamanya Budi ga sanggup melawan. Setelah hampir 5 menit akhirnya mamanya Budi sudah hilang kesadaran.

Tanpa pikir panjang langsung ku turuni hotpants dan CD nya, Baron juga ga mau kalah dia langsung melucuti kaos mamanya Budi dan langsung menurunkan cup BH nya. Aku yang sudah 2 bulan tidak mencicipi nikmatnya memek langsung menjilati belahan memek mamanya Budi dengan buas seperti seekor singa yang sedang kelaparan, Baron juga sangat liar dia mencupang leher sambil meremas buah dadanya dengan buas.

“gue udah ga tahan ni ron, gue entot mamanya budi yaa..”

“bentar dulu ton, kita rekam dulu ni tubuh bugilnya”

Baron langsung merogoh smartphone yang ada di kantong celananya yang sudah sedikit melorot, dia langsung memilih aplikasi kamera dan dengan segera memencet record. Baron merekam seluruh tubuh bugil mamanya Budi mulai dari buah dada sampai memeknya sambil memberikan narasi di dalam video

“lihat nih! Pelacur gue lagi lemes udah siap di entot"

"lihat ni memeknya udah dientot berapa kontol sampe-sampe longgar kayak gini”

Narasi yang Baron berikan sangat-sangatlah vulgar

Aku yang sedari tadi sudah tidak kuat menahan nafsu, langsung saja aku menuju kearah mamanya budi sedang teler, langsung saja kutaruh kontolku didepan memek mamanya budi, aku tak peduli soal baron yang masih merekam, biar saja yang penting nafsu ini bisa tersalurkan.

“nih liat guys! Meki si tante mau disodok berondong” kata-kata si baron membuat nafsuku semakin meninggi,

aaahh aku sudah tak tahan lagi, dan

blesss!

Kontolku langsung masuk ke dalam liang vagina mamanya budi,

aaahh!!!

Benar-benar nikmat, rasa memek wanita berumur memang sangat berbeda dibandingkan dengan memek gadis remaja yang sudah kuperawani. Baron juga masih merekam dengan smartphonenya, dia merekekam kontolnya yang dimasukan ke dalam mulut mamanya budi

“aaah.. aaahh.. aaahh.. ini pelcacur emang enak banget dimesumin” Baron kembali memberi narasi didalam video.

“ron ini ini pertama kali gue ngentot memek tante-tante, rasanya enak juga yaa..”

“gue sih udah sering ngentot sama tante-tante, makanya gue kasi lu duluan nyicipin memek ni tante”

”aaahh... gila ron.. enak banget, bentar lagi kayaknya gue mau keluar nih, gue bakalan keluarin di dalem memek ni pelacur”

Baron langsung mengarahkan lensa kamera smartphonenya ke arah memek mamanya budi yang dipompa kontolku.

“aaaahh....”

crroott... crroott... crroott...

aku menembakan spermaku beberapakali kedalam memek mamanya budi, perlahan kucabut kontolku keluar dari memek mamanya budi, kulihat spermaku meleleh keluar, Baron juga dengan sigap merekam hal yang sangat menggairahkan ini.
Tiba-taba tubuh mamanya budi menggeliat,

Degg... jantungku rasanya mau copot,

“mmppphh... ada apaa.. ini...” suara pelan itu keluar dari mulut mamanya budi,

kurasa dia belum sadar sepenuhnya, aku dan Baronpun kaget setengah mati, langsung saja kami mengambil pakaian kami dilantai dan langsung kabur meninggalkan mamanya budi yang masih telanjang dengan memek yang dipenuhi spermaku, kulihat wajah Baron memancarkan kekecewaannya karena dia belum ngerasain memek mamanya Budi dan dia juga belum keluar, kasian banget nasib dia.

“Sabar ron, nanti kita cabulin lagi mamanya si budi” kataku menghiburnya.



===xx===

Pov mam Budi

Uuuuuhhh... kepalaku rasanya pusing sekali, ku dengar suara samar-samar dua orang sedang berbicara, aku tidak terlalu bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

"uuuhhh.. ada apa ini?" kataku sangat pelan

"ayooo lari lariii..." hanya itu yang kudengar, aku masih dalam keadaan lemas, tangan dan kakiku terasa sulit digerakan.

Aku hanya merasa ada sesuatu yang hangat didalam vaginaku, seperti sperma yang yang baru keluar, mungkinkah tadi aku diperkosa?

Kucoba perlahan membuka mataku, aku masih mengira-ngira apa yang terjadi barusan, dan benar saja, seluruh tubuhku tidak lagi ditutupi pakaian.

Dengan perlahan kucoba mengambil pakaianku dilantai walaupun tubuhku masih terasa lemas,

"apa ini?" pikirku,

ternyata ada sebuah handphone terselip diantara pakaianku, kuperhatikan handphone ini tidak seperti milik Budi anakku, dengan penasaran kucoba buka handphone tersebut untuk mengetahui siapa pemiliknya, iseng kucoba buka galerinya,

hmmm... ternyata ini miliknya Baron teman anakku setelah aku melihat beberapa fotonya, dan aku sedikit penasaran dengan salah satu video yang previewnya samar-samar seperti wajahku. alangkah terkejutnya diriku, ternyata isi video itu adalah diriku yang sedang dicabuli oleh kedua teman anakku dengan narasi yang sangat-sangat vulgar.

Aku sedikit shock mengetahui kenyataan ini, ternyata kedua teman anakku tega memperkosaku. tiba-tiba ada sebuah tangan menyambar mengambil handphone itu, ternyata itu adalah tangannya Baron.

"kok bajunya belum dipake tante?" suara baron diiringi tatapan mesumnya

"ka- kamu... tega sekali berbuat seperti itu..." jawabku kesal

"kenapa tante? mau lagi?" jawab Anton diiringi tawa Baron yang sangat membuatku kesal

"akan kulaporkan kalian ke kantor polisi!!!"

Dengan cepat aku bangkit dari lantai agar bisa kabur dari terror mereka berdua, tapi sepasang tangan menangkap tubuhku dari belakang dengan sangat kuat.

"tante mau kemana sih? temenku baron belum puas tahu"

Sial, aku tak bisa kemana-mana, tenagaku kalah kuat.

"iya tante, kontolku ini pengen bersarang ke memek tante"

"uuuhhh.. lepasin tante! lepasin! kalo ga tante bakal teriak!"

"tante jangan gitu dong, kalo tante ga mau dikasarin, jangan ngelawan dong" kata si Anton sambil menutup mulutku dengan tangannya.

"ron! ambil pakaiannya si tante, kita sumpal mulutnya"

Baron mengambil celana dalamku dan membulat-bulatkannya, sekarang dia sudah siap memasukannya ke dalam mulutku

"buka mulutnya tante, aaaaaa...."

Dengan secara paksa Baron berhasil memasukan celana dalamku kedalam mulutku. dan dia langsung mengikatnya dengan bajuku, dan tanganku juga diikat dibelakang dengan bra milikku

"hhmmm... mmmm... mmmm..." hanya itu yang bisa keluar dari mulutku.

Kurasakan payudaraku mulai diremas-remas, putingku dipilin-pilin dari belakang.

"hhhmmm.. hmmm..." suaraku tertahan.

"jangan berisik dong tante, nanti kedengeran sama si budi"

Aku langsung kepikiran, bagaimana kalau Budi melihatku dalam keadaan begini? bukannya sedih tapi aku malah horny memikirkan Budi memergokiku sedang diperkosa dua temannya.

Kurasakan pahaku dibuka, kurasakan ada tangan yang membelai-belai pahaku, perlahan tangan itu mulai naik, sampai mengelus-elus vaginaku,

uuuuhhh... rasanya sungguh nikmat, ini pertama kalinya aku merasakan sensasi seperti ini.

"katanya tante ga suka, tapi kok memek tante basah sih?" goda si Baron yang sedang memainksn memekku

"hhmmm... hmmm... hhmmm..." hanya itu yang bisa keluar dai mulutku

"iya-iya tante, pasti kami entot lagi memek tante" jawab si Baron

Walaupun aku menunjukan sikap tidak suka, tapi aku sangat berharap kudua teman anakku ini menyetubuhiku. sudah lebih dari 2 minggu suamiku tidak menyentuhku, dia selalu saja sibuk dengan urusannya.

"hhhhmmmm.... hhhmmm....." aku merasakan ada sebuah lidah yang menyapu permukaan vaginaku< rasanya nikmat sekali

"tante, memek tante enak banget dijilatin. hahaha..." kata si Baron diiringi tawa bejatnya

Sementara itu di kamar Budi...

Budi Pov

"dev, no. lu haus ga?" tanyaku kepada deva dan nino yang sedang bermain Mobile Legend

"iya nih, gue haus, daritadi gue nungguin Baron sama Anton bawa cemilan ga dateng-dateng" sahut Nino

"gue juga haus Bud.." jawab Deva menimpali

"oke, gue ke dapur dulu mau ambil minum..."

Dengan santainya aku berjalan menuju dapur sambil sedikit bersenandung.

Samar-samar kudengar seperti suara Baron dan Anton sedang ada di dapur, apa yang sedang mereka lakukan? tanayaku dalam hati.

Suara mereka semkin jelas ditelingaku.

"ayo dong tante buka memeknya.. hahaha..."

Apa yang mereka lakukan? dengan rasa penasaran, aku mempercpat langkah kakiku menuju dapur.

"katanya tante ga suka, tapi kok memek tante basah sih?"

Suara mereka terdengar lagi. Aku sudah ada depan dapur.

SHITT!!! Antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Anton dan Baron sedang memperkosa ibuku.



===xxx===


Budi POV

Aku tak bisa melakukan apa-apa melihat ibuku diperkosa. Aku adalah seorang anak yang penakut, ditambah lagi Baron dan Anton sering mem-bully-ku disekolah, aku sangat takut sama mereka. Walaupun aku sangat kesal melihat ibuku diperlakukan seperti itu, aku tak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa menonton apa yang mereka lakukan kepada ibuku sambil bersembunyi dibalik tembok dapur.

"hhhhmmmm... hhmmmm..." terdengar suara ibuku tertahan.

"diem pelacur! bentar lagi memek lu bakal kita entot!!!"

gila, kupingku panas sekali mendengar Baron meneriaki ibuku pelacur.

Kulihat mereka berdua sedang kontol mesum mereka, sambil memainkan daerah intim ibuku, Baron kelihatan lahap sekali menjilati memek ibuku, sedangkan Anton tangannya gencar sekali memainkan payudara ibuku, aku tidak jelas melihat ekspresi ibuku karena kepalanya terus bergerak kesana kemari dengan bibir yang disumpal dengan kain, mungkin itu celana dalamnya.

Perlahan kurasakan kontolku mulai tegang.

Shitt!!! bisa-bisanya kontolku tegang melihat ibuku sendiri diperkosa.

"ton, tidurin nih pelacur dilantai, kontol gue udah ga sabar pengen masuk ke memeknya"

"siap ron!"

Damn!!! mereka sudah siap ngentotin memek ibuku, sungguh sialan mereka berdua.

Baron sudah siap akan memasukan kontol bejatnya kedalam memek ibuku, dia masih mengocok dan menggesek-gesek-kannya di luar memek ibuku.

Nafsuku sudah sangat terbakar melihat pemandangan ini, aku sudah tak mampu membendung nafsuku, langsung kukeluarkan kontolku yang daritadi bersarang dibalik celanaku dan langsung mengocoknya sambil menonton ibuku yang sedang diperkosa, rasa marah, cemburu, dan nafsu bercampur menjadi satu.

"hhhhmmmm...." kudengar suara ibuku cukup keras,

setelah itu ternyata Baron sudah memasukan kontolnya ke dalam memek ibuku.

"gimana tan? rasanya dientot kontol gede gue? hahaha..."

"hhhmmm... hmmmm..."

Dasar bangsat si Baron, kontol sedeng-sedeng doang dibanggain, masih gedean kontol gue dibandingin kontol mesum lu itu, gerutuku dalam hati.

Sambil memompa memek ibuku, kulihat Baron menyuruh Anton melepas sumplana mulut ibuku

"ah ah ah.. ton, lepasin sumpalan mulut pelacur ini, biar jelas gue dengar suaranya"

"gila, enak banget ni memek pelacur, ah ah ah.."

Dengan sigap anton langsung melepas sumpalan yang ada dimulut ibuku, ternyata benar, sumpalan itu ternyata celana dalam ibuku, aaahhh... sungguh menggairahkan sekali.

"huukk.. uhuuukk.. uhuuukkk..." suara ibuku setelah sumpalan mulutnya dilepas

Sambil menggenjot memek ibuku "gimana tan? enak ga ditusuk kontol gede?"

"ah.. ahh.. ron, hentikan ron! tante ga mau kalo Budi sampe lihat, tante mohon.." tapi kuperhatikan wajah ibu sangat tidak ingin berhenti disetubhi.

"masa sih tante? tapi yang bawah kok mau terus kayaknya?"

Belum sempat ibuku menjawab Baron mengusatkan genjotan kontolnya ke memek ibuku, kontan saja membuat ibuku mengerang

"aaaahhh... aaaahhh... aaaaaahhh..." suara ibuku mengerang membuat nafsuku semakin terbakar,

sambil mengocok kontolku aku membayangkan menggantikan Baron disana menggenjot memek ibuku, aaahhh.. pasti sangat nikmat.

Anton yang sedari tadi diam saja duduk disamping mereka, mulai bangkit dan mengeluarkan kontolnya,

"tan. aku juga mau dipuasin!" kata Anton yang langsung mengarahkan kontolnya kemulut ibuku,

ibuku sama sekali tidak kelihatan menolak, ibuku pasrah ketika kontol Anton masuk ke mulutnya.

"aaahh.. tan, enak banget"

"hhhmmm..." hanya itu yang keluar dari mulut ibuku.

Ini adalah pemandangan paling erotis yang pernah aku lihat, 2 temanku kelasku sedang mencabuli ibuku, ingin sekali aku bergabung dengan mereka.

Tiba-tiba aku mendengar suara dari belakang

"enak ya coli sambil ngeliat ibu lu dientot?"



===xx===


"Enak ya coli sambil ngeliat mama lu dientot?"

DEEGG! Aku sangat terkejut mendengar suara Nino. Ternyata Nino dan Deva daritadi sudah berada dibelakangku.

"Aa- anu- anu.. ituu.." aku tergagap-gagap bicara karena ketakutan.

"Kalo lu pengen ayo kita entot ibu pelacur lu bareng-bareng"

Aku hanya menggelengkan kepalaku karena tak tahu harus berkata apa

"Dev, ayo seret si Budi"

Aku hendak kabur tapi aku kalah cepat dengan tangan si Deva, aku sedikit berontak tapi tenaganya si Deva jauh lebih kuat dariku.

"Ehhh bocah sialan! jangan ngelawan lu, bentar lagi lu bakal ngeliat memek mama lu kita entot rame-rame, kita bakalan jadiin mama lu pelacur kita-kita"

Aku benar-benar ketakutan mendengar kata-kata Nino. Aku tidak mau melihat mamaku dientot mereka berempat.

"Dev, cepet seret si Budi biar dia liat mamamnya bener-bener pelacur yang doyan kontol brondong"

***

POV Mama Budi

Aku benar-benar merasa nikmat sekali diperlakukan seperti ini oleh kedua teman anakku, selama aku bersetubuh dengan suamiku kami hanya melakukan persetubuhan yang monoton dan membosankan.

Tiba-tiba Anton menarik keluar kontolnya dari mulutku dan langsung berkata

"liat tante, siapa yang mau join"

"Bud.." suaraku tertahan

Aku benar-benar terkejut melihat Budi diapit kedua temannya, tapi yang membuat aku sangat terkejut adalah kontol tegannya yang terlihat karena celana budi sedikit melorot.

Aku benar-benar panik sekaligus horny, karena posisiku sekarang masih dientot oleh si Baron, aku hanya bisa pasrah dan diam sambil menatap kearah Budi.

Kulihat wajah budi menunduk, dia sama sekali tak mau melihat ke arahku.

"Ehh Bud, meki mama lu enak banget, beruntung lu bisa punya mama kaya gini" kata Baron sambil diiringi tawa bejatnya.

Aku benar-benar tak tahu dengan apa yang harus kulakukan, aku tidak mau Budi melihat ini semua, tapi di sisi lain aku mulai menikmati permainan bejat mereka.

"Aaaahhhh..." suara jeritanku ketika Baron menghentakan pinggulnya dengan keras.

"Hahahhaa.. dasar pelacur, sok-sok-an teriak, padahal lu suka kan??" teriak Baron dengan wajah tersenyumnya.

Aki hanya diam diteriaki seperti itu

"Eeeehhh lonte!!! Kalo gua tanya, lu jawab!!! Dasar lonte murahan!"

Aku masih diam saja, aku terlalu malu untuk merespon pertanyan macam itu

"Dasar anak sialan.." kataku hanya dalam hati tak berani kuucapkan.

"Perlu dikasi pelajaran nih lonte.."

PLUPP!! suara kontol baron keluar dari memekku, dan dia mulai mendekati anakku Budi, sementara anton langsung membalikan tubuhku dan langsung men-doggystyle tubuhku.

"Sshhh.." desahanku ku tahan sebisa mungkin.

"Heh Bud, liat nih kontol gua, tadi masuk ke dalem memek mama pelacur lu! Hahaha..." kata baron sambil memamerkan kontolnya yang masih tegang.

Budi hanya diam tertunduk mendengar ucapan Baron.

"Hehh... budeg!!! Lu ga denger gua ngomong??!" Bentak baron sambil menjambak rambut Budi

Budi hanya terdiam meringis dibentak seperti itu.

"Dev, No, seret ni bocah, biar dia liat gimana wajah mamanya dientot temennya sendiri"

Budi sedikit melawan ketika diseret kearahku, tapi tenaganya kalah jauh.

"Ayo nunduk lu bangsat!!!"

"Uhkk. Ghhh.. " Budi sedikit meringis dipaksa agar wajahnya benar-benar dekat dengan wajahku.

Budi mulai menatap wajahku dengan tatapan seperti ingin menangis, digenggamnya tanganku.

"Maaa..."

"Maafin Budi maa.."

"Aku ga bisa jaga mama..."

Sementara aku hanya bisa terdiam

Serentak semua temannya langsung tertawa mendangar ucapan Budi tadi .

"Ehhh bocah sialan, ga usah banyak bacot lu, nikmatin aja pemandangan mama lu gue entot" seru anton dari belakangku

"Anjing, nikmat banget ni meki lonte"

Tiba-tiba Anton menaikan tempo tusukan kontolnya, rasanya benar-benar nikmat, aku tak bisa lagi menahan diriku.

"Aaahhh.. aahhh.. Ton, tante mau keluarr, aaaahhhh..."

Aku sudah tidak peduli lagi dengan Budi yang berada tepan didepan wajahku, dan teman-temannya yang ikut menonton.

"Aaahh aaahh, gue juga mau keluar, aahh ah ah.."

"Aaahhh aaahhhh aaaaaaaaahh" suara eranganku karena sudah mencapai klimaks.

"Aahhh aaahh aahhh... gue keluar didalem mekii lomtee.. aaahh..."

Crott.. Croott... Crott..

Anton menyemprotkan semua pejunya di dalam memekku.

Anton langsung mencabut kontolnya dari memekku,dan aku pun langsung ambruk karena tenagaku benar-benar habis terkuras.

Kini wajahku tepat berada dibawah kontol tegangnya Bufi

Budi masih menggemgam tanganku, kuperhatikan wajahnya mengeluarkan sedikit air mata. Mungkin iti tanda penyesalannya karena mengajak teman-temannya ke rumah.

"Sorry ya Bud, meki mama lu mantep banget sih"

Baron langsung menghampiri Anton, sambil membawa hp-nya

"Sialan lu Ton, gua belum sempet keluar, lu udah dua kali keluar dalem meki tuh lonte"

"Hehehe sorry Ron.."

"Pegang nih hp, rekam gua ngentot sama ni lontee"

"Dev, No ayo kitaa gangbang nih lonte"

"Siaapp bosss.."

BERSAMBUNG...


Klik Nomor untuk lanjutannya

Related Posts