Cerita Dewasa Seri 4 - Lastri di kerjain Juragan

BACA CERITA PART SEBELUMNYA AGAR NYAMBUNG...

Lastri di kerjain Juragan S-1

Lastri di kerjain Juragan S-2

Lastri di kerjain Juragan S-3



cewek amoy
LASTRI




Lastri mencoba membuka matanya. sudah cukup lama dia tertidur setelah dikerjai Nining saat menyusui Adit dan dita. namun keadaan kamar sangat sepi, tidak ada tanda tanda Nining dan anak anaknya. Lastri mencoba menggerakkan tubuhnya namun terasa tangannya terikat sesuatu. dia menoleh ke samping melihat tangannya terlilit kain yang terikat pada pojok ranjang tempat tidur.

Lastri terkejut menyadari keadaannya yang terikat seperti ini. Lastri mencoba menarik ikatan kain dikedua tangannya agar terlepas, namun usaha itu sia sia dan justru ikatan di kedua lengannnya justru menjadi semakin kuat. dia bingung harus berbuat apa. dia tidak mungkin berteriak minta tolong dengan keadaannya seperti ini. tubuhnya yang montok dengan perut membuncit itu tidak tertutupi sehelai kain pun. akan menimbulkan kecurigaan jika orang orang yang datang menolongnya melihatnya dalam keadaan seperti ini.

ketika tengah berpikir, Lastri menyadari mendengar suara erangan perempuan di ruang tengah rumahnya. Lastri mencoba menajamkan pendengarannya pada asal suara itu. dia seperti mengenali suara itu meskipun tidak yakin sepenuhnya.

"nduk, nduk anis" panggil Lastri setengah berteriak.

Lastri mengenali suara itu sebagai suara anis. suara erangan itu berhenti, namun tidak ada jawaban dari sana. yang ada justru suara langkah kaki mendekati pintu kamar Lastri. tidak lama kemudian munculah sosok kepala berjilbab dari balik pintu.

"ya, ada apa bu?" jawab sosok itu.

ternyata benar itu anis. Lastri bingung sejak kapan anis berada di rumah karena tadi sebelum dia tertidur anis tidak ada di rumah.

"kapan kamu sampai nduk? ayo sini cepat lepasin ikatan di tangan ibu ini" Lastri meminta pada anis.

"ehmmm.. sehb..bentar buk.. akh" suara anis bergetar

"kamu kenapa nduk"

keadaan Lastri yang terlentang dan perutnya yang besar membuat pandangannya ke arah pintu kamar terhalangi. dia hanya dapat melihat kepala anis dari posisinya saat itu. perlahan anis memasuki kamar Lastri. dengan posisi setengah membungkuk anis berjalan masuk ke dalam kamar.

sementara itu dibelakangnya Sastro berjalan mengikuti sambil memegangi tubuh anis. meskipun masih memakai jilbab lengkap ternyata gamis anis sudah tersingkap hingga ke pinggang. paha anis yang putih mulus terlihat kontras dengan paha Sastro yang menempel di belakangnya. anis ternyata sedang digenjot Sastro dari belakang. penis Sastro tak henti hentinya menyodok vagina anis meskipun sambil berjalan.

sesampainya di samping kasur tempat Lastri berada, anis bertumpu pada kedua tangannya di atas kasur. sementara itu tangan Sastro masuk ke dalam gamis anis dan meremas remas payudara mangkal miliknya.

"sudah kamu diam saja dulu nduk" kata Sastro pada Lastri.

mengetahui ternyata Sastro dan anis yang berada di rumah membuat Lastri lega. namun dia menjadi bertanya tanya apakah kondisi dirinya yang terikat seperti ini adalah perbuatan Sastro.

"akh.. akh.." anis mendesah saat digenjot Sastro dari belakang.

sudah cukup lama anis tidak merasakan sodokan nikmat penis Sastro. setidaknya sudah 1 bulan sejak terakhir kali Sastro menyetubuhi anis dan menyemprotkan benih benih cinta yang kini telah menghasilkan calon bayi dalam perut anis.

"lihat nduk, anakmu ini tidak beda sama kamu hahahaa" kata Sastro pada Lastri.

Lastri hanya diam dan hanya memandangi anis yang sedang keenakan digenjot oleh Sastro dengan liar. anis menggoyangkan pantatnya terus menerus sementara penis Sastro menyodok liang vaginanya. mereka melakukan persetubuhan hebat seakan tidak menghiraukan keberadaan janin di perut anis yang masih berusia 8 minggu.

"akh teerrrushhh pakkk akhhh ennaaakk" racau anis.

plakk

Sastro menampar paha anis yang putih mulus.

"kamu ini nakal nduk" kata Sastro sambil memukul paha anis hingga kemerahan

"akhhh iya pak hukum anis pakk akhh"

"kamu bapak hukum karena berani beraninya hamil bukan sama suamimu"

plakk

"akhh iya pak anis nakal pak akhhh"

"dan sekarang kamu ndak malu digenjot begini di depan ibumu?"

plakk

"akh.. terus pak hukum anis yang nakal ini"

"kalo begitu sekarang kamu harus menerima pejuhku sebagai hukumannya"

"akhh.. akhhh.. iyya pak tolong sirami anak dalam perut anis pak akhh"

clep clep clep

suara paha anis dan Sastro beradu semakin cepat.

"akh.. akh.. aku mau keluar nduk"

"aku juga akhh pakkk"

"akhhh.."

crett srett srett

sperma Sastro memenuhi rahim anis. sperma putih nan kental terasa sangat nikmat dan hangat dalam rahimnya. anis telungkup di smaping kasur sementara Sastro sibuk menyemprotkan tetes demi tetes sperma dalam vagina anis.

---------------

setelah selesai beristirahat anis bangun dari samping Lastri yang masih terikat tangannya.

sementara Sastro sudah pergi meninggalkan mereka berdua beberapa saat yang lalu karena harus memberi sambutan pada acara merti desa sebagai wakil sesepuh desa. tidak akan ada orang yang menyangka, pria seperti Sastro yang sangat dituakan dan dihormati di desa ini ternyata adalah pria cabul yang suka menikmati istri orang.

Sebelum pergi tadi Sastro meninggalkan sebuah tas hitam pada anis. tas berbahan kanvas berukuran sedang itu diletakkan di kursi meja rias milik Lastri.anis beranjak berdiri lalu berjalan mengambil tas itu.

"nduk ayo nduk lepaskan ibu" kata Lastri yang dari tadi berulang kali meminta anis melepaskan ikatan tangannya.

anis hanya tersenyum sambil membawa tas itu dan meletakkannya diatas kasur.

"tapi ini yang nyuruh pak sastro bu" jawab anis ringan

mendengar ini perintah pak sastro Lastri tidak lagi bisa berbuat apa apa. namun dia masih bingung dengan apa yang akan dilakukan anis padanya.

"akhhh"

Lastri tiba tiba tersentak keenakan ketika anis menyentuh klitoris Lastri dengan jari telunjuknya. anis terus menerus mengusap klitoris Lastri sehingga tidak butuh waktu lama hingga Lastri mencapai orgasme.

"karena sudah basah sekarang siap siap ya bu"

"ughh.. kamu mau ngapain nduk"

anis tampak mengambil sesuatu dari dalam tas dan ternyata itu adalah sebuah dildo. penis karet itu tampak menyeramkan karen selain warnanya yang hitam legam namun juga ukurannya yang besar sekali belum lagi bintik bintik besar disekelilingnya.

"sekarang dicoba ya bu"

anis mengarahkan dildo raksasa itu ke dalam vagina Lastri.

"jangan nduk jang.. akhhh"

dildo raksasa itu amblas masuk dalam vagina Lastri. dildo itu bergetar hebat dalam vagina Lastri. rongga vaginanya bergesekan dengan permukaan berbintik dildo itu. sementara klitoris Lastri bergetar karena vibrator yang berada pada pangkal dildo itu.

"ugh.. ahhh sssudahhh ndukk akkkhhh"

Lastri tidak kuasa menahan kenikmatan akibat dildo getar dalam vaginanya

"akhhh tiddaaakk"

"jangan teriak teriak bu nanti kedengeran orang"

"akhh.. ssuudahhh ndukkk sudahhh, ibu mau keluar lagi.."

"jangan ditahan bu, nikmati saja, anis akan membuat ibu keenakan malam ini"

"akhhh.." Lastri orgasme untuk kedua kalinya sore itu

----------------

anis kembali mengambil dildo dari dalam tas. namun kali ini berukuran jauh lebih kecil.

"sekarang giliran anus ibu ya"

Lastri yang sudah terlalu lelah tidak bisa berbuat apa apa ketika dildo kecil itu mulai memasuki liang anusnya. terasa sangat sesak meskipun ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dildo di vaginanya. anis pun menghidupkan dildo itu dan membuatnya bergetar dalam anus Lastri.

"akhhh.. shhh" Lastri hanya bisa pasrah menerima perlakuan anaknya itu.

belum cukup sampai disitu anis juga memasangkan vibrator yang dijepitkan pada puting payudara Lastri. vibrator itu bergetar sampai sampai susu Lastri menyemprot nyemprot membasahi tubuhnya.

sepanjang malam itu Lastri disiksa dengan berbagai alat seks itu. tiap kali Lastri orgasme dildo dalam anusnya di ganti dengan yang berukuran sedikit lebih besar. begitu terus menerus sampai akhirnya dildo di anus Lastri berukuran sama besar dengan yang ada di vaginanya.

----------------

pagi itu anis terbangun di samping ibunya. Lastri tidak bisa tidur semalam karena berulang kali orgasme akibat berbagai alat seks yang menempel pada tubuhnya. sebuah dildo raksasa masing masing pada vagina dan anusnya serta sebuah vibrator yang menjepit puting payudaranya membuat Lastri terjaga semalaman.

anis melepaskan semua alat itu dan juga ikatan di tangan Lastri. namun Lastri sangat lemas dan tidak mampu berbuat apa apa lagi. anis yang sudah teranagsang kembali mengambil dildo lain dari dalam tas namun kini bentuknya berbeda dari yang sebelumnya karena dildo itu mempunyai dua ujung berbentuk penis.

anis mengoleskan cairan pada kedua ujung dildo itu dan memasukkan salah satunya pada vaginanya sendiri.

"ahh.. ahgg" anis mendesah saat dildo itu masuk ke vaginanya.

setelah itu giliran ujung yang lain diarahkan ke vagina Lastri.

"hari ini kita senang senang pakai ini bu" kata anis sambil memasukkan ujung dildo ke vagina Lastri yang sangat basah.

"ah.. hemm"

"anis masukin pelan pelan ya bu?"

"ahg.. akhh"

anis mulai memaju mundurkan pinggulnya. dildo berujung ganda itu menyodok lubang vagina Lastri dan anis bersamaan.

"ah.. ahkk"

payudara Lastri berguncang seiring gerakan anis memaju mundurkan pinggulnya. melihat payudara Lastri yang begitu menggoda anis langsung mencaplok salah satu putingnya dan menyusu pada Lastri.

"mghhh"

"slrupp"

"akh terus nduk terus" lstri mulai meracau

"akhhh akhhh shhh slruuuppp"

"mngghhh"

"akhhh"

"haaahhh.. ibu mau keluar nduk"

"anis juga bu"

"akhh"

dan seharian pasangan ibu dan anak itu saling memuaskan dengan bantuan mainan mainan itu.



---------------


"biar anis bantu bu" kata anis sembari melangkah masuk ke dapur.

kedua tangan anis sibuk memegang panci berisi sayur dan lauk sisa makan malam tadi. setelah meletakkan sayur dan lauk tadi di atas meja, anis segera berjalan ke arah Lastri yang sedang mencuci peralatan makan yang baru saja mereka gunakan.

"udah ndak usah, ini sudah selesai kok" jawab Lastri sambil tangannya mengelap sisa air dari piring terakhir dan meletakkannya di tatakan piring.

Lastri segera mengelap tangannya dengan serbet di atas meja makan dan bersama anis berjalan menuju kursi keluarga. disana eko nampak sedang asyik menonton tv led baru yang diletakkan di ruang tengah.

beberapa hari yang lalu, saat pulang ke rumah, aris membeli tv baru untuk di pasang di ruang tengah. menurutnya kasihan jika Lastri harus duduk berlama lama di kursi tengah jika ingin menonton tv. oleh karena itu dia membeli tv baru untuk di pasang di ruang tengah dan membiarkan tv yang lama berada di kamar Lastri.

"kok asik banget mas, sampe ndak bantu bantu beresin piring" sindir anis pada sang suami.

eko nampaknya sudah terlalu asik melihat pertandingan bola di layar tv.

"eh.. iya maaf dik habisnya ini.." jawab eko tidak enak

"udah ndak apa apa tho nduk" potong Lastri "suamimu kan sudah capek seharian kerja, biarin saja nonton tv"

eko pun hanya bisa tersenyum ketika sang ibu mertua membelanya di depan anis. namun pandangan eko tiba tiba kembali tertuju pada gundukan payudara Lastri yang kini duduk di hadapannya.

pikiran eko kembali terbayang akan gambaran tubuh montok ibu mertuanya yang sedang hamil itu. rekaman Lastri yang sedang berganti baju pun masih tersimpan rapi dalam hape android yang ada di saku celananya. selama beberapa minggu masa awal kehamilan anis, rekaman itu dia gunakan untuk bermasturbasi karena anis yang tidak memungkinkan melayani birahi eko.

tidak terasa, penis eko mulai tegang dari balik celananya. tangannya mulai mengusapa usap batang penisnya dari luar. belum lama eko menikmati bayangan tubuh mertuanya itu, tiba tiba Lastri beranjak berdiri dari kursi.

"ibu masuk duluan ya, sudah nagntuk ini" kata Lastri

"oh iya bu" jawab eko dan anis bersamaan.

"nanti kalo mau tidur jangan lupa lampu tengah di matiin"

---------------

jam sudah menunjukkan pukul 10.45 malam, namun Lastri masih belum tidur di kamar sejak tadi. meskipun sudah masuk kamar sejak jam 8.30 tadi, namun sampai kini Lastri belum bisa memejamkan matanya. sebenarnya sejak tadi Lastri melakukan masturbasi di dalam kamar. nafsunya yang menggebu membuat dia masuk kamar lebih dulu pada anis dan eko dengan alasan sudah mengantuk. padahal itu hanya alasana agar Lastri dapat menyalurkan birahinya yang sudah memuncak dalam beberapa hari terakhir.

meskipun sempat pulang ke rumah, aris hanya sekali berhubungan seks dengan Lastri. hal itu tentu saja tidak akan memuaskan nafsu birahi Lastri yang kian hari kian menggebu. akhirnya hanya mainan mainan seks pemberian pak sastro saja yang membantu Lastri meyalurkan birahi. namun itu juga tidak bertahan lama, malam ini setelah dua jam bermasturbasi dan 3 kali orgasme, birahi Lastri tidak juga mereda. tubuh Lastri masih terasa panas dan vaginanya terasa gatal karena sudah lama tidak merasakan kenikmatan sodokan penis pak sastro.

Lastri lalu mengambil hp di bawah bantal. dia membuka aplikasi mesenger lalu menuliskan sesuatu dan mengirimkannya. kini Lastri juga memiliki hp android, meskipun hanya low end dibawah spesifikasi hp milik eko dan anis, namun cukup berguna untuk berkomunikasi dengan orang lain mengingat keadaannya yang sedang hamil 6 bulan seperti ini. namun tujuan sebenarnya hp itu dibeli agar memudahkan hubungan dengan pak sastro yang kini tidak bisa rutin bertemu seperti yang dulu lagi.

seperti pesan yang baru saja dikirim Lastri.

/pak sastro, Lastri kangen// isi pesan Lastri pada pak sastro.

tidak lama kemudian tingggg, balasan masuk di hp Lastri.

/sudah malem nduk, besok saja// balas pak sastro.

Lastri kecewa dengan respon pak sastro. namun dia tidak patah arang dan kembali mengirim pesan pada pak sastro.

/Lastri pengennya sekarang pak//

/yang bener nduk//

/ndak percaya//

/mana buktinya//

Lastri kemudian membuka kamera hp miliknya lalu, mengarahkannya ke selangkangannnya.

Beberapa kali kamera hp miliknya menjepret objek yang ada di selangkangannya. setelah melihat hasilnya, Lastri memilih dan mengirimkan salah satu gambar pada pak sastro.

/ini buktinya pak//

/-gambar vagina Lastri yang basah dengan dildo yang masih tertancap-//

/wah sudah basah nduk//

/hahaha//

/itu sudah dibantu mainan//

/ndak puas pak//

/kangen kontol pak sastro//

/kangen ini//

/-gambar penis berurat pak sastro-//

/iya pak//

/udah ndak tahan//

/ya sudah//

/sekarang kamu ke sawah belakang rumahmu//

/nanti ketemu di sana//

/baik pak//

/ kamu kesana ndak boleh pake apa2//

/ndak mau pak//

/kalo ketahuan orang gimana//

/yaudah kalo ndak mau//

/ndak jadi sekalian saja//

/yasudah Lastri mau pak//

---------------

Lastri segera beranjak dari kasur. dia mengambil selembar kain batik yang biasa dipakai saat mandi. setelah mengikatkan kain itu pada tubuhnya, Lastri perlahan membuka pintu kamarnya. perlahan dia mengintip keadaaan ruang tengah untuk memastikan tidak ada orang di sana. keadaan ruang tengah yang gelap hanya bercahayakan lampu bohlam 5 watt dari ruang tamu menunjukkan bahwa anis dan suaminya sudah tidur. Lastri berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamarnya perlahan agar tidak menimbulkan suara.

cklekk

Lastri berjalan menuju dapur sambil meraba raba pada dinding. lampu kamar anis sudah mati membuat Lastri yakin kondisinya aman saat itu. sebelum masuk dapur, Lastri mengambil lampu senter yang biasa digunakan saat mati lampu dari atas laci meja tv. selangkah demi selangkah, Lastri berjalan sampai pintu belakang rumah dengan bantuan senter. Lastri sengaja menghidupkan lampu senter ke bawah untuk menghindari kecurigaan jika ada orang yang melihat.

tibalah Lastri di belakang rumah, di samping kamar mandi, Lastri melepas kain batik yang terikat pada tubuhnya. kain itu di gantungkan pada dinding seng kamar mandi. udara dingin malam itu seperti tidak terasa oleh Lastri. nafsunya yang membara mengalahkan hawa dingin malam itu yang menusuk kulit. perlahan Lastri menyusuri pematang sawah yang sedang ditanami padi itu. Lastri berjalan sambil menoleh ke segala arah untuk memastikan tidak ada orang di sekitar. tubuhnya yang tidak tertutupi sehelai benangpun akan membawa kecurigaan bagi orang yang melihatnya.

tibalah Lastri di gubuk tempat dia dan pak sastro dulu pernah memadu kasih. namun kini keadaannya jauh berbeda, jika beberapa bulan yang lalu sawah di sekitar gubuk itu ditanami jagung sehingga cukup membantu mereka dalam menjalankan aksinya. namun karena saat ini hanya padi yang baru ditanam di sawah, bahkan orang di pinggir jalan pun akan bisa melihat keberadaan Lastri disana. hal ini membuat Lastri semakin was was. apalagi pak sastro belum terlihat dari tadi.

kembali Lastri mengirim pesan pak sastro.

/pak, Lastri sudah sampai//

/njenengan dimana//

/sudah sampai to?//

/iya pak//

/sekarang kamu foto tubuh kamu//

/habis itu kamu kirim//

/biar tak lihat kamu beneran telanjang ndak//

/baru nanti aku kesana//

Lastri kesal ternyata pak sastro masih di rumah. padahal dia sudah bersusah payah berjalan ke tengah sawah dengan penuh resiko. namun karena sudah kepalang tanggung, akhirnya Lastri menuruti permintaan pak sastro. Lastri beberapa kali mengambil foto bugil dirinya dengan background sawah dengan bantuan flash yang cukup membuat resiko Lastri ketahuan semakin besar. lalu dikirimnya sejumlah foto itu pada pak sastro.

/aku berangkat//

setelah beberapa saat Lastri menunggu, akhirnya pak sastro kelihatan dari kejauhan. pak sastro yang memakai sarung dan jaket nampak kedinginan malam itu. tibalah pak sastro di hadapan Lastri yang sedari tadi menunggu di gubuk itu sendirian.

"udah lama nduk" tanya pak sastro

"sudah pak" jawab Lastri bergetar menahan nafsu

pak sastro lalu melucuti sarung dan jaket yang dia pakai. dibalik itu pak sastro sudah telanjang dengan penis mengacung tegak. lalu dia duduk di gubuk di samping Lastri. pak sastro langsung menarik kepala Lastri dan mengulum bibirnya.

"slruuupp.. mmhhhh"

"nhmm.. ahhh"

Lastri dan pak sastro saling memagut bibir satu sama lain. mereka memainkan lidah mereka dan membelitkannya.

"haaa.. hnnnhhh"

suara desahan Lastri semakin keras seiring suara air liur dari mulut mereka.

"slruuupp"

"aaahh.. "

pak sastro mulai meremas payudara Lastri. remasan tangan pak sastro sampai meninggalkan bekas kemerah merahan pada payudara Lastri. mereka terus berciuman sambil payudara Lastri di remas remas.

"slruupp"

"telan ludahku nduk"

"slruupp.. glek.. eahh"

"mhhhnnn.. ehnnnakkk akhh"

Lastri lalu mendorong tubuh pak sastro, membuat mereka menghentikan permainan mereka.

"shhh.. sudah pak ayo pindah pak, ndak enak disini" ajak Lastri pada pak sastro

"sudah ndak apa apa, kamu ndak usah khawatir"

"tapi pak, kalo keliatan orang gimana?"

"wong ndak ada siapa siapa kok"

pak sastro lalu menarik pentil payudara hitam Lastri.

"akhh.." Lastri memekik keras

"itu ndak ada yang denger to? haha"

pak sastro kembali meremas remas payudara Lastri.

"akhhh.. shh"

"gimana mau disini?"

"iya akhhh shhh.. Lastri sudah ndak kuat pak"

"bagus kalo begitu sekarang kamu naik kesini"

Lastri lalu duduk di pangkuan pak sastro. penis pak sastro dengan mudah memasuki vagina basah Lastri. perlahan penis pak sastro tertanam seluruhnya dalam vagina Lastri.

"akhhh.. shhh"

"jangan keras keras, pelanin suara mu nduk"

"akhhh baik pakkk asshh"

clep clep clep clep

pak sastro mulai menggenjot Lastri dari bawah. sementara tangannya terus mengusap perut buncit Lastri tempat calon anaknya berada. Lastri hanya bisa memejamkan mata menahan nikmat. nafasnya sudah tidak karuan seiring sodokan penis pak sastro.

"ah.. ah.. ah.."

suara Lastri tersengal sengal menerima sodokan kasar pak sastro. sementara puting payudaranya dilumat habis oleh mulut pak sastro yang sedari tadi meminum asinya.

"slruuupp.. creppp.."

"akkhhh terusshhh akh pakkk enakk"

pak sastro menarik penisnya lalu dengan tiba tiba menyentakkannya m asuk vagina Lastri. hal itu membuat Lastri berteriak cukup keras.

"uoghhh.. akhhh"

"jangan teriak teriak nduk, kamu mau orang orang mergokin kita ngentot disini"

"akhhh.. baik pak akhhh"

"atau jangan jangan kamu suka dilihatin orang sedang ngentot sama orang lain pas lagi hamil begini? di tengah sawah lagi?"

"akhhh.. akhhh ndak pak"

"kamu ini memang nakal akh.. shhh ini hukuman buat kamu"

kembali pak sastro menyentakkan penisnya dalam vagina Lastri.

"uaghhhkkk.. akhhh"

"udah dibilangin jangan keras keras, dasar kamu lonte nduk"

"akhhh baik akkhh paakk"

"aku ndak tahu gimana kalau sampai suamimu lihat wajahmu pas lagi dientot ditengah sawah begini nduk akhhh"

"aku ndak peduli pak akhhh aku sekarang milikmu pak akhhh"

pak sastro semakin mempercepat sodokan penisnya. sementara Lastri jga mengimbangi dengan ikut menggerakkan pingulnya kesana kemari.

"akhhh teruuss pakkk ehnakk"

"kamu suka nduk ngentot d tempat terbuka seperti ini?"

"ahhhkk aku sukkkahhh pak akhh"

"sshhh goyang teruss ndukk akhhh"

"aku mau keluar pak akk"

"sudah mau keluar nduk?"

"akkkh ihyaaa pak akhh"

pak sastro semakin mempercepat sodokannnya hingga akhirnya.

"akhhh.. akhhh"

Lastri mencapai orgasmenya malam itu.

Namun pak sastro masih belum keluar, dia masih menggenjot Lastri selama Lastri orgasme tadi. pak sastro membalik tubuh Lastri. kini Lastri berbaring diatas gubuk, sementara pak sastro menggenjotnya dari depan. penis pak sastro kembali menyodok vagina Lastri.

"akhh.."

"akan kubuat kamu merasakan kenikmatan malam ini nduk"

"mhhh.. nghh"

"sekarang rasakan kontolku ini"

"mmnhh.. mn..mnff"

pak sastro menyodok vagina Lastri yang sedang berbaring sementara tangannya mengelus elus perut Lastri.

"akhhh.. pak beberapa bulan lagi anak kita lahir akhh"

cleppp clepp

"aku ndak sabar nduk lihat anak kita keluar dari memekmu ini"

"akhh.. setelah itu kita bikin anak kedua kita pak akhhh"

"pasti nduk, aku akan selalu mengisi rahimmu ini dengan pejuhku yang subur"

"baik pak rahimku ini milikmu pak"

"akhhh jangan biarkan suamimu memasukkan pejuhnya ke sini ingat itu"

"akhhh.. baik pak sirami rahimku dengan pejuhmu pak akhh"

gerakan pak sastro semakin tidak karuan. dia hampir sampai pada puncaknya.

"akhhh aku mau keluar ndukk"

"akkkhhh ku juga mawwuh keluar lagi pak akhhh"

"aghhh.. ngghhaaa"

pak sastro dan lastr mencapai orgasme bersama. pak sastro menumpahkan lahar panasnya dalamvagina Lastri untuk menyirami calon anak mereka. sementara Lastri hanya berbaring lemas tak berdaya, air susu menyemprot nyemprot keluar dari kedua pentil payudaranya. sementara sperma pak sastro yang banyak taktertampung dalam vagina Lastri dan meleleh keluar membasahi paha mulus Lastri.

---------------

malam itu Lastri dan pak sastro dua kali mengulangi persetubuhan mereka di gubuk itu. mereka baru mengakhiri permainan mereka setelah suara azan subuh terdengar. dengan tergesa gesa mereka menyusuri pematang sawah agar segera sampai kerumah. mereka berpisah jalan setealh sempat berciuman dan Lastri membersihkan sperma dari penis pak sastro.

Lastri lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari sisa sisa persetubuhan tadi. diguyurnya tubuh telanjangnya dengan air dingin dari sumur. tubuh Lastri mulai merasakan dingin. cepat cepat dia menyelesaikan mandinya dan segera membalut tubuhnya dengan kain batik yang dia tanggalkan tadi.

ketika Lastri berjalan masuk ke rumah, dia bertemu dengan eko yang akan ke kamar mandi. Lastri hanya masa bodoh dengan penampilannya yang sangat terbuka saat itu. sementara itu eko hanya geleng geleng meilhat kemontokan tubuh ibu mertuanya yang sedang hamil itu.


----------------


siang itu matahari bersinar terik membakar kulit. pepohonan merangas kering dan suara tangisan capung hutan menandakan musim kemarau sudah tiba. namun panasnya cuaca saat itu masih kalah dengan panasnya permainan birahi pak sastro dan Lastri. Lastri yang baru saja melakukan pemeriksaan rutin kandungan di puskesmas, langsung mampir di rumah pak sastro untuk menuntaskan birahinya yang beberapa hari tidak tersalurkan.

di dalam kamar pak sastro Lastri sedang asyik mengoral penis pak sastro. Lastri jongkok di depan pak sastro yang saat itu duduk di samping kasur. mulut Lastri tampak sibuk menghisap batang penis pak sastro hingga seluruh permukaannya basah oleh air liur. kepala Lastri bergerak maju mundur di selangkangan pak sastro sedangkan tangan pak sastro mencengkram rambut Lastri dengan kuat.

"mmmnnn.. ..ahhh"

"mmmfffffff.. mffffgggg.. ..akhhh"

"gimana nduk hasil periksa tadi?" tanya pak sastro.

"mmmnn.. mmmbhh.. anak kita sehat pak.. mhh"

"akhh.. hemm.. bagus kamu harus menjaga calon anak kita baik baik nduk"

"nghhh.. mmffff.. baik pak"

"sebelum kamu ku entot,sshh bersihkan dulu kontolku nduk.. hemm"

"ughh.. hemm..mffffff"

tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Lastri hanya suara sedotan mulut Lastri pada penis pak sastro yang terdengar.

"hahhah.. hemmm.. ugh"

"ugh..hemm"

Lastri berhenti mengulum penis pak sastro. Lastri yang semula jongkok lalu berubah posisi duduk mengangkang membuka pahanya lebar lebar di lantai. tangannya membuka bibir vaginanya yang sudah basah kuyup oleh cairan kelaminnya sendiri.

"akh.. pak tolong jilat memekku pak akhh"

"aku ndak sudi, kocok sendiri memekmu sampai basah"

"ba.. baik pak..akhhh"

Lastri memasukkan 3 jari tangan kanannya ke dalam vaginannya. dia mengocok vaginannya yang berwarna merah dengan cepat. sementara tangan kirinya sedari tadi menarik narik puting payudaranya sendiri.

"ahhhn.. ahnnnn.. ahnnnn"

"akh.. ..memekku pingin disemprot pejuh kentalmu pak akhhh"

"mmmnnnn.. hahhh"

"ughh.. hahh"

pak sastro hanya diam duduk diatas kasur menyaksikan Lastri yang sudah tidak sabar disodok dengan kontolnya. pak sastro tertawadengan tingkah istri aris itu yang kini mau mealkukan apa saja demi mendapatkan sodokan penisnya.

"akhhh..inni sudah basah pak akhhh" kata Lastri "sekarang tolong sodok memekku pak, aku sudah ndak kuat akhh"

namun bukannya melakukan permintaan Lastri, pak sastro hanya diam saja. dengan senyum penuh arti pak sastro tiba tiba berteriak.

"heeeiiii.. ayo masuk semua"

"huh?!"

Lastri kebingungan dengan apa yang dilakukan pak sastro.

namun kebingungannya tidak bertahan lama dan kini berubah menjadi rasa terkejut yang luar biasa. pintu kamar yang tadi tertutup kini terbuka lebar. dari balik pintu terlihat tiga sosok lelaki yang cukup dikenal Lastri.

"aku sudah nunggu lama pak"

"aku juga, sudah ndak sabar ngentot mabak Lastri"

"aku sudah ndak kuat lihat mbak Lastri ngocok seperti itu"

ketiga sosok itu tidak lain adalah anak anak pak sastro. mereka sudah berdiri di depan pintu kamar pak sastro tanpa memakai pakaian sehelaipun. tangan mereka sibuk mengocok penis mereka masing masing yang sudah tegang sempurna.

----------------

anak pertama pak sastro bernama kuncoro, dia berumur 41 tahun. secara penampilan dialah yang paling mirip dengan pak sastro. perawakannya yang kurus kecil dengan kulit berwarna sawo matang. kuncoro yang bekerja sebagai pegawai negeri di pemerintahan provinsi memiliki kumis yang lebat. penisnya panjang meskipun tidak sebesar milik pak sastro dan memiliki bentuk yang bengkok ke atas.

sedangkan anak kedua pak sastro bernama cipto. lealki berumur 36 tahun itu bekerja sebagai manajer area sebuah bank swasta di ibukota. sedikit berbeda dengan kuncoro, cipto memiliki tubuh yang sedikit gemuk namun kulit yang lebih terang. rambut kepalanya agak botak dan sedikit beruban. penis cipto tidak sepanjang pak sastro namun ukurannya sangat gemuk meskipun dalam keadaan tidak tegang.

sedangkan anak terakhir pak sastro adalah danang, lelaki muda berumur 32 tahun inilah yang dulu meminta Lastri bekerja di rumah pak sastro. Lastri tidak menyangka bahwa lelaki yang dia anggap baik baik itu ternyata juga terlibat dalam hubungannya dengan pak sastro. berbeda dengan kedua kakaknya, danang mempunyai perawakan tubuh tinggi dengan kulit coklat. penisnya tidak terlalu panjang dan besar namun urat uratnya menonjol di sekeliling batang penisnya mirip milik pak sastro.

ketiga anak pak sastro itu sudah memiliki istri dan anak semua. kuncoro memiliki seorang anak lelaki berumur 17 tahun dan anak perempuan berumur 14 tahun. sedangkan cipto memiliki 3 anak laki laki yang masing masing berumur 13, 11 dan 8 tahun. dan danang baru meiliki seorang anak perempuan berumur 5 tahun.

----------------

Lastri yang terkejut tidak berkata apa apa. dihadapannya 3 orang lelaki yang dia kenal berdiri dalam keadaan telanjang siap untuk ikut menikmati tubuhnya.

"pak.. kkk..kenapa ada anak anak njenengan?" tanya Lastri bingung

"aku yang minta mereka datang" jawab pak sastro santai

"ta..tapii pak"

"mereka katanya pengen ikut menengok calon adik mereka"

Lastri semakin terkejut, ternyata mereka juga mengetahui perihal kehamilan Lastri oleh pak sastro.

"iya mbak Lastri, aku sudah pengen nyodok kamu sejak lama" kata cipto

"sejak bapak ngirim video rekaman mbak Lastri, aku jadi ikutan pengen dan ngocok terus setiap lihat video itu" tambah danang.

"ayo mbak, aku juga pengen nyirami calon adikku dengan pejuhku ini" kata kuncoro anak tertua sambil terus mengocok penisnya.

"ja.. jangannn" jawab Lastri

"kenapa nduk? mereka kan cuma mau negokin adik mereka. kamu jangan malu malu begitu tho hahaha" potong pak sastro

"tapi pak.. "

"kalo kamu ndak mau, mulai sekarang akau ndak akan mau lagi nyodok memek mu itu" kata pak sastro tegas.

mendengar ancaman pak sastro lastr menjadi terdesak. dia tidak mempunyai pilihan apa apa lagi selain membiarkan anak anak pak sastro ikut menikmati tubuhnya. apalagi tidak ada masalah jika mereka ikut menumpahkan sperma mereka di vaginanya toh dia juga sudah hamil anak pak sastro.

"ba..baiklah pak aku mau"

"bagus kalo begitu" kata pak sastro "dan ingat, mulai sekarang kalian harus panggil Lastri dengan ibu, jangan lupa"

"ya pak"

Lastri merasa aneh. pak sastro menyuruh anak anaknya yang umurnya tidak jauh beda dengannya untuk memanggil ibunya dengan sebutan ibu. apalagi mengingat mereka juga akan ikut menikmati tubuhnya.

"kun, ayo kamu duluan"

"ya pak"

kuncoro memosisikan tubhnya tepat di depan vagina Lastri. perlahan dia meamsukkan penisnya dalam vagina Lastri.

"ahhh.. kontolku masuk bu"

"shhh.. akhh.. masuk semua akhh"

vagina Lastri yang sudah basah kuyup membuat penis kuncoro masuk tanpa kesulitan. kuncoro tanpa menunggu lama langsung menggenjot vagina Lastri. gerakan pinggulnya sangat cepat menyodok linag vagina Lastri yang sedang hamil calon adiknya.

"ahh.. hah.. hahh"

"mmnnnn.. ahh"

suara desahan Lastri dan kuncoro memenuhi seisi ruangan kamar. keringat membasahi tubuh mereka yang panas akan birahi.

"akhhh.. ehnnnak sekali bu akkkhhh memek ibu enhhhakk"

setelah beberapa menit menggenjot Lastri gerakan kuncoro menjadi tidak beraturan.

"akhhh..aku ndak kuat. aku mau keluar bu akhhh"

"bagus le, cepat sirami calon adikmu dengan pejuhmu" kata pak sastro

"akhhh.. akhhh.. akhh"

ketika kuncoro orgasme, pak sastro menekan pinggul kuncoro agar menempel rapat pada vagina Lastri. sperma kuncoro menyembur deras dalam vagina Lastri.

"ah.. ah.. ah"

"shh.. hemm" Lastri hanya mendesah merasakan kehangatan sperma kuncoro dalam vaginanya.

selesai orgasme, kuncoro mencabut penisnya yang sudah lemas dari vagina Lastri.

"sekarang kamu cipto maju sini"

"iya pak"

sama seperti kuncoro cipto tidak kesulitan melakukan penetrasi. apalagi sperma kuncoro semakin melicinkan vagina Lastri.

"akhhh.. aku suka lihat ibu hamil calon adikku" kata cipto sambil meremas remas payudara Lastri.

Lastri hanya bisa mendesah memejamkan mata menerima remasan tangan cipto.

"mmhhh.. aku pengen netek akhhh"

"kalo kamu mau, hisap saja tetek ibumu ini to" kata pak sastro "ibumu ini sudahkeluar susunya"

"yang bener pak creppp crepp"

cipto langsung mengulum pentil Lastri. dia menghisap air susu dari payudara Lastri dengan kuat seperti bayi yang haus. melihat hal itu kuncoro menjadi ingin ikut menyusu pada Lastri.

"pak aku boleh ikut?"

"ya boleh to kun, itukan ibumu pasti mau dong nyusuin kamu" kata pak sastro "iaya kan nduk Lastri"

"akhhh ihyya pak akhhh"

kuncoro pun ikut menyusu pada Lastri.

kini lstri kembali mayusui dua anak pak sastro secara bersamaan. jika sebelumnya dia menyusuidita dan Adit yang masih kecil, kini anak pak sastro yang sudah dewasa iku menyedot susu langsung dari payudaranya.

"akkkh.. akhhh.. akhhh"

sambil terus menetek pada Lastri, cipto semakin mempercepat genjotannya.

"mmnnn.. .mmcrepp"

"akhhh.. aku mau keluar akhh"

kembali vagina Lastri disirami oleh lahar panas anak pak sastro.

setelah cipto selesai kini giliran danang menikmati tubuh Lastri. seharian itu tubuh Lastri berkali kali dipakai bergantian oleh anak anak pak sastro. mereka tidak peduli dengan keadaan Lastri yang sudah kelelahan dan sedang hamil, mereka tetap menggarap tubuh Lastri.

---------------

hari sudah mulai gelap, namun permainan Lastri dan anak anak pak sastro masih belum selesai. kini Lastri yang sudah tidak berdaya sedang digarap bersama sama alias digangbang oleh anak anak pak sastro. ketiga anak pak sastro memakai semua lubang tubuhnya. vagina, anus dan mulut masing masing terisioleh sebatang penis.

"mmnnnn..akh.. akh.. akh"

"akhhh.. hemmm hennakk akhhh"

"kalian belum puas ya? sampai sampai ibu dipakai bareng bareang seperti itu?" tanya pak sastro.

"akhhh iiyyay pak ennnak sekali pak memek ibu"

"susu ibu juga besar dan ennnak creppp"

"sedotan ibu ehhnnnak pakkk"

vagina Lastri kini sedang di genjot penis cipto, sedangkan kuncoro sedang dioral mulut Lastri, dan anus Lastri dijejali penis danang. untung bagi Lastri beberapa minggu yang lalu anusnya sudah diperlebar dengan dildo yang dimasmkkan anis. sehingga kini anusnya tidak kesulitan dan merasakan kesakitan ketika danang menyodomi anusnya. hanya kenikmatan yang tiada henti yang kini bisa dirasakan oleh Lastri ketika dia digenjot pada ketiga lubangnya secara bersamaan.

"akkhh.. aku mau keluar lagi uahh"

"akhhh aku keluar di memek ibu akhhh"

"mmfhhh..akhh.. mfhhh"

"uaghhh.. hahh"

"mmnnnnnn.. ..hahhh"

tubuhlstri terengah engah bersamaan dengan ketiga anak pak sastro. tubuh mereka basah oleh berbgai macam cairan, entah itu sperma, susu maupun keringat mereka. tubuh lstri kini penuh dengan cairan lengket sperma anak pak sastro. wajah, perut , pantat, vagina, tidak luput dari smeprotan lahar panas mereka.

mereka lalu pergi meninggalkan Lastri yang tergeletak tidak berdaya diatas kasur. Lastri hanya terbaring lemah ketika pak sastro berdiri diatasnya. pak sastro mengocok penisnya dihadapan wajah Lastri.

"kamu puas nduk? haha"

"hahahha iyya pak"

"sekarang minum pejuhku ini"

"mmmnnnn hakhhh"

pak sastro mengocok dan menumpahkan pejuhnya di wajah Lastri. dan Lastri pun dengan senang hati menyambut pejuh panas itu dengan mulutnya.

----------------

semenjak saat itu anak anak pak sastro mulai ikut rutin menikmati tubuh Lastri. setiap ada kesempatan pulang ke rumah pak sastro maka mereka akan menikmati tubuh Lastri. mereka melakukannya dimana saja dan kapan saja. ketika sedang mandi Lastri pun memandikan mereka dan tentunya mengocok penis mereka. atau ketiak mereka akan tidur Lastri mengulum penis mereka lebih dulu. setiapa da kesempatan Lastri selalu membuat penis anak pak sastro selalu keras.

setelah penis mereka keras mereka akan langsung menyodok vagina Lastri. dan kegiatan itu diakhiri dengan mereka menumpahkan sperma mereka dalam vagina Lastri. Lastripun mulai ketagihan dengan kelakuan anak pak sastro. apalagi ketika mereka menyusu pada payudaranya. hisapan kuat mulut mereka ditambah selingan gigitan lembut ketika menggenjot Lastri membuat Lastri mengalami orgasme tanpa henti.

----------------

"hah.. hahhh"

"akhhh"

dalam kamar tidur, Lastri sedang mengoral penis cipto. cipto yang sedang berbaring di atas kasur dengan penis mengacung tegak. celananya sudah terlepas menyisakan kaos dalam. sementara Lastri dengan hanya memakai celana dalam dan bra mengock penis cipto. sesekali dia menjilati buah zakarnya dan mengulumnya.

"akhhh kontolmu ehnnak akhhh creppp"

"akhhh terus bu akhhh"

"kamu mau apalagi nak?" kata Lastri pada cipto " ayo bilang sama ibu"

Lastri mencium pipi cipto. kini gerek gerik tubuh mereka layaknya seorang ibu dan anak. Lastri sambil mengocok penis cipto mengusap kepala cipto.

"akhh..aku mau dijepit tetek ibu?"

"akh dijepit tetek ibu?" kata Lastri sambil meggoyang goyangkan payudaranya kekanan dan kekiri.

"ihyya bu akhh"

"kamu suka tetek ibu akhhh"

"iyaaa"

"akhhh" Lastri menjerit ketika cipto menarik puting payudaranya dari lubang yang ada di bh yang dia pakai.

"cruppp.. "

Lastri mencium cipto lalu dia menurunkan bh yang dia pakai lalu memnjepitkan penis cipto diantara kedua buah dadanya.Lastri mengurut urut penis cipto dengan buah dadanya secara halus. sementara cipto hanya diam menikmati jepitan buah dada besar Lastri pada penisnya"

"ibu dulu biasa begini sama bapakmu setiap hari"

"akhhh..ehnnak buk akhhh terus"

sesekali Lastri menggosokkan pentil hitamnya yang berukuran besar pada kepala penis cipto. hal itu membuat cipto menggelinjang tidak karuan menahan nikmat.

"mmnnnnnnn"

"akh.. shhh"

Lastri lalu menusukkan penis cipto kearah puting payudaranya. membuat kepala penis cipto beradu dengan puting Lastri yang mulai basah dengan susu.

"gimana? enak ndak?"

"akhhh.. ennnak bu" kata cipto "aku suka susumu bu akh"

"ayo kita masukin tititmu lebih dalem lagi ke tetek ibu"

"ahnnnnn.. shh"

"ahhh.. ahhh.. ahhh"

"mmmffff.. hahhh"

Lastri semakin menekan penis cipto kearah dalam puting payudaranya.

"mmfff.. "

"hahhh.. shhh"

"lihat tititmu masuk ke tetek ibu akhh"

"akhhh.. cipto suka bukk.. akhhh"

"ayo cipto.. sekarang keluar di tetek ibu" kata Lastri "pejuhi tetek ibu"

"akhhhaku mau keluarbu akhhh"

Lastri semakin menekan penis cipto ketika sperma cipto menyembur keluar membasahi puting payudara sebelah kanan miliknya.

"fuahhh"

"ahh..ahnnnn"

"tetekmu ennnak bu ahkk"

selesai irgasme cipto langsung bergerak menyusu pada payudara kiri Lastri. dia menghisap air susu Lastri kuat kuat.

"mm.. mm"

"crepp.. creppp"

"akh buk susumu banyak sekali akhhh"

cipto menghisap susu Lastri sebelah kiri sedangkan susu Lastri sebelah kanan mnyemprotkan asi bercampur sperma cipto. cipto mulai menusukkan keambali penisnya dari belakang tetap sambil menyusu/

"akkkhhh susumu tumpah tumpah bu"

"aku akan ikut minum sambil kamu genjot meme ibu akhhh"

"kontolku tambah ngaceng pas netek sama ibu akhhh"

"hahh"

"fuah..mmmhh"

"mmmnnn"

"mmmfffff"

"ayo terus sodok ibu sambil terus netek sama ibu akhhh"

tubuh mereka berdua basah kuyup karena semprotan air susu Lastri. sementaracipto semakin mempercepat sodokan penisnya dalam vagina Lastri.

"hahahha.. haha"

"akhhh..ah.. ah"

"ahhh.. ahh"

gerakan cipto semakin cepat seiring deangan kuatnya hisapan mulutnya pada puting Lastri hingga akhirnya.

"akkhhh.. akhh.. akhhhh"

crett crett crettt

mereka orgasme hampir bersamaan. cipto kembali menyirami calon adiknya dalam perut Lastri dengan sperma panasnya.


---------------


"aku berangkat dulu dik"

"hati hati ya mas"

"iya, dik jaga anak kita baik baik"kata eko smabil mengusap perut anis yang mulai membuncit oleh benih pak sastro di dalamnya.

anis kini lebih sering di kontrakan sendirian sementara suaminya, eko bekerja di bengkel. anis tinggal di kontrakan di pinggiran kota yang cukup lengang. lingkungan di sekitar rumahnya kebanyakan karyawan lajang maupun pasangan suami istri yang bekerja dan belum mempunyai anak.

setiap pagi setelah melepas kepergian sang suami, anis melakukakn pekerjaan rumah setiap hari. dia membersihkan rumah dan menyiapkan makanan sampai suaminya pulang siang nanti untuk makan siang.

namun dibalik itu semua, anis menyimpan kerinduan yang mendalam pada pak sastro. di usia kandungannya yang berjalan 4 bulan, Lastri merindukan sodokan sodokan nikmat ak sastro dan semburan panas sperma pak sastro yang siap menyirami buah cinta mereka dalam rahim anis. kadang kadang anis bermasturbasi untuk menghilangkan kejenuhan karena menahan birahi setiap saat.

anis kini tidak leluasa berhubungan dengan pak sastro. selain jarang pulang ke rumah Lastri, ketika pulang pun belum tentu busa bertemu dan melepaskan birahi bersama pak sastro.

dan ketika suaminya mulai mau menyetubuhinya kembali ketika usia kandungannya dirasa sudah kuat. dia tidak merasakan kenikmatan yang menggebu seperti ketika bersama pak sastro.

----------------

hari itu ayah mertua anis datang mengunjungi mereka. pak hadi nama ayah eko. umurnya hampir 50 tahun. pak hadi bekerja sebagai teknisi di pabrik garmen di kota tempat dia tinggal. karena pabrik tempat dia bekerja sedang melakukan audit rutin, dia mendapat libur selama beberapa hari. dan kesempatan itu dia gunakan untuk menengok anak dan menantunya, yang sebentar lagi akan memiliki momongan.

"silakan duduk pak" kata eko

sementara itu anis dari bealkang membawa teh manis hangat untuk sang mertua.

"ini pak diminum dulu" kata anis sambil menyuguhkan teh bersama singkong rebus.

"oh iya makasih nduk"

"slrupp..ahh"

"lama pak tadi kesini?" tanya eko

"iya tadi bisnya sempat kena macet ada perbaikan jalan"

"kalo mau ngaso silakan dikamar pak, sudah anis siapin"

"kamar mandinya dimana, bapak tak bersih bersih dulu"

"oh mari pak anis anter"

----------------

malam harinya saat seisi rumah sudah masuk kedalam kamar. anis mengajak eko berhubungan badan. anis dan eko tidur di kamar depan sedangkan pak hadi berada di kamar belakang yang hanya dipisahkan kayu triplek setinggi 2 meter.

"mas.. ayo mas"

"ah dik, tapi ada bapak" kata eko sambil berbisik

"ah ndak apa apa, bapak paling sudah tidur"

anis mulai menggerayangi celana eko. diremasnya batang kemaluan eko sehingga membuat eko menggelinjang dan naik birahinya.

"akhh..dik"

"mmfffhhh.. slrepp"

mereka berdua berciuman. lidah mereka saling membelit dan air liur mereka bercampur dalam mulut mereka. mereka mulai terlibat dalam permainan panassambil tetap menjaga suara mereka sepelan mungkin agar tidak terdengar pak hadi. tangan eko mulai mengobok obok vagina anis. sementara anis meremas remas payudaranya yang mulai membesar.

"akhhh"

"slruupp.. mfffffff"

"crep.. crepp.. crepp..crepp"

jari jari eko semakin dalam masuk dalam vagina anis. sementara anis muali melucuti pakaian yang dipakai eko.

"ahkk.. hemmm"

setelah pemanasan seadanya itu, eko langsung memasukkan penisnya dalam vagina anis. tanpa menunggu lama, eko langsung menggenjot anis secara kasar. dia sepertinya agak lupa dengan keadaan anis yang sedang hamil.

"ahnnn,,mashh akhhh trus mas"

"akhhh.. akh.. kahhh"

"akhh.. akh.. akhhh"

eko menggenjot anis terus menerus. payudara anis yang mulai menggunung bergoyang indah seiring dengan sodokan eko. rambutnya muali acak acakan sementara keringat mulai membasahi tubuh mereka.

"ah enhhak mas akhhh"

nafas mereka semakin cepat sama seperti gerakan penis eko yang keluar masuk vagina anis.

"akhhhenhhak mas akhhh"

"akh dik akhhu mau keluar akhhh"

"tunggu mas.. akhhh"

belum sampai 5 menit mereka bersenggama eko sudah memuntahkan laharnya. anis yang belum apa apa hanya bisa menahan sesak birahi yang tertahan sementara eko meuntahkan spermanya dalam vaginannya.

"ughhh.. akkkhhshhh"

"hahhh..ahhh"

"sudah dik"

selesai keluar eko langsung berbalik dan tertidur kecapekan. sementara itu anis yang belum sempat orgasme hanya menahan nafsu yang memuncak dalam tubuhnya. akhirnya persetubuhan malam itu diselesaikan anis dengan masturbasi mengocok vaginanya yang penuh lelehan sperma eko dengan jari jari tangannya.

---------------

pagi pukul 8 ketika suminya sudah berangkat bekerja. kini tinggal di kontrakan bersama sang ayah mertua. setelah mereka sarapan pak hadi menonton tv di ruang tamu sementara anis menyelesaikan pekerjaan dapur. setelah itu anis bergabung bersama pak hadi di ruang tamu dan duduk di sampingnya.

"nanti siang mau dimasakin apa pak?" tanya anis memcah sunyi ketika mereka menonton tv.

"kalo bapak apa apa cocok, terserah kamu saja"

"kalo sayur terong gimana pak"

"ya wis bapak ikut kamu saja nduk"

"ya pak"

"oiya nduk, kandunganmu itu sudah berapa bulan?"

"jalan 4 bulan pak"

"oh..kamu harus hati hati ya nduk..jangan capek capek kalo butuh bantuan ngomong saja sama bapak"

"ya pak"

selama perbincangan tadi anis meyadari mata pak hadi jelalatan memandangi rubuhnya. memang semenjak hamil, tubuh anis mulai bertambah montok. payudaranya kini sudah berukuran 34b sementara bokongnya juga semakin bahenol. dari yang dilihat anis mata pak hadi tidak lepas memandangi tubuhnya dari tadi. yang tidak diketahui anis adalah tadi malam ketika eko dan dia asyik bersenggama pak hadi mendengarkan dengan jelas suara persetubuhan mereka. dan semenjak tadi malam pak hadi terus terbayang bayang kemolekan tubuh anis.

menyadari hal itu, timbulah niat iseng anis untuk menggoda pak hadi.dia menyusun rencana untuk menggoda sang ayah mertua itu.

"pak anis mau mandi dulu ya"

"iya iya nduk"

----------------

selesai mandi anis langsung memakai pakaian baru. namun yang tidak biasa adalah yang dipakai anis saat itu adalah kaos ketat warna pink dengan bawahan rok diatas lutut. meskipun di dalam rumah anis tidak pernah memakai jilbab juga didepan sanga yah mertua. namun penampilannya hari ini sungguh berbeda, tidak sepeti anis yang biasanya, hari ini dia nampak seperti abg dengan tubuh sintal dan seksi.

melihat hal itu pak hadi menelan ludah. berakli kali dia membetulkan letak penisnya dari balik celana. apalagi disadari pak hadi saat itu anis tidak emamkai bh sehingga puting payudaranya tercetak jeals dikaos ketat yang dia pakai.

anis duduk kembali di raung tamu bersama pak hadi yang sedang menonton tv. namun gerakan anis kini lebih menggoda. dengan sengaja dia membusungkan dadanya dan duduk dengan kaki menyilang sehingga menampakkan paha mulusnya. pak hadi semakin salah tingkah dengan pemandangan itu di depannya. melihat usahanya berhasil, anis berniat menjebak pak hadi dalam permainannya lebih jauh.

anis lalu beranjak masuk ke dalam kamar. dia dalam kamar dia nampak mencari cari sesuatu. setelah itu dia melihat tumpukan kardu diatas lemari dan mulai medapatkan jalan.

"pak..bapak.. anis boleh minta tolong" panggil snis dari belik pintu kamarnya pada pak hadi.

pak hadi yang asyik meambayangkan tubuh anis langsung berdiri dan berajalan menuju kamar anis berada.

"ada apa nduk?" tanya pak hadi

"ini pak, anis minta tolong diambilin kotak diatas lemari"

anis berpura pura meraih kotak diatas lemari. tangannya menjulur keatas sehingga kaosnya semakin tertarik menonjolkan lekuk tubuhnya. melihat hal itu pak hadi seperti kerasukan setan. dia sudah tidak tahan lagi melihat pemandangan itu. dia mendekati anis dari belakang bukan untuk membantu tapi tangannya langsung memeluk anis dan meremas remaspayudara anis.

"mmmhhh..kh pakkk" anis pura pura terkejut dan berusaha melepaskan diri dari cengekeraman pak hadi.

namun pak hadi benar benar bernafsu. nampaknya rencana anis berhasil dan kini tinggal nafsu pak hadi yang bekerja.

"akhhjangan pak akhhh"

namun pak hadi tidak peduli. dia masih meremas remas buah dada anis. dengan paksa pak hadi mencium bibir anis. anis kembali berpura pura menghindari ciuman mulut pak hadi namun akhirnya dia tidak bisa lari lagi.

"uphhh..hahhh.. janghhannn akhhh"

"sudah pak.. akhh"

anis terus berpura pura menolak namun tubuhnya membiarkan pak hadi menggerayangi dirinya sesuka hati. pak hadi yang sudah ditinggal mati istrinya, ibu eko pasti sudah lama tidak dapat menyalurkan hasrat seksnya. dan kini ketika kesempatan itu datang ketika dia berdua bersama sang menantu untuk menyalurkan nafsunya yang lama tersimpan.

perlahan anis muali merespon pak hadi, lidahnya muali bermain dan saling membelit bersamaan dengan kuluman bibir pak hadi. sementara pak hadi terus meremas buahdada anis yang hanya terbungkus kaos ketat di luar.

"akh ndukkk.. "

"pahkkk..akhh"

anis muali memberi lampu hijau agar pak hadi bisamelanjutkan permainannya lebih jauh. dan itu tidak disia siakan pak hadi. tangannya langsung menarik rok anis. diusap usapnya vagina Lastri dari bawah meskipun masuh terhalang celana dalam. anis pun mulai melebarkan kakinya agar pak hadi lebih leluasa bermain dengan vaginanya.

"akh pakkk.. shhh"

"crepp.. creuupp shhh"

kini pak hadi jauh lebih berani, di tariknya celana dalam anis sehingga tersembulah gundukan daging merah di sealngkangan anis.

"akhh ndukkk.. kamu sudah basah sekali nduk akhhh"

"akhh pakk shh"

pak hadi mengeluarkan penisnya dari celana. lalu dia menggsokkannya ke pantat anis sambil tetap beramin dengan vagina dan buah dada anis.

"akh kamu sudah pengen nduk?"

"akhhh ihyya pakkk akhhh"

pak hadi menidurkan tubuh anis di kasur. kaos anis sudah terangkat membuat buah dadanya tergantung bebas. roknya terangkat memperlihatkan celana dalma anis yang sudah basah kuyup karena cairan vagina.

"kamu penegn ini nduk?" kata pak hadi sambil mengacung acungkan penisnya didepan muka anis.

anis berpura pura maludan hanya diam saja.

"kalau kamu mau sekarang kamu emut kontolku ini nduk?" pak hadi mulai berani berbicara kotor.

dengan sedikit berpura pura ragu. anis mendekatkan kepalanya ke penis pak hadi. sedikit demi sedikit dia mulai mengulum penis pak hadi yang lebih besar dari milik suaminya.

setelah mulutnya penuh dengan penis pak hadi dia mulai menjilati dan menghisapnya pelan.

"akhhh..hemmm.. shhh"

"akhh enakk ndukkk"

"mmffff,,,,mmmnnnnn"

"ya gitu kamu pinter juga nduk akhhh"

"slruuuppp.. mnnhhh" sedotan anis semakin kuat

"akhhh.. sedotan mu nikmat nduk akhh"

"mmnnhhh"

"terus ndukk akhhh lebih dalem nduk"

anis seamkin dalam mengulum penis mertuanya itu. dia mempercepat kocokan mulutnya sehingga membuat mertuanya bergetar keenakan.

"kamu pinter sekali nduk akhhh"

anis membuat mulutnya menggembung dengan penis pak hadi. melihat hal itu pak hadi merasa diambang kemenangan.

"kamu bisa ngemut kontol siapa nduk kok pinter sekali?" kata kata pak hadi mulai melecehkan anis.

namun anis hanya diam saja karena memang itulah yang dia harapkan.

"akhh nduk aku sudah ndak tahan, sekarang kau balik badan"

tanpa protes anis lalu berbalik membelakangi pak hadi. sementara itu pak hadi dengan kasar mengoyak celana dalam anis hingga terlepas.

pak hadi mulai mengocok vagina anis dengan jari jarinya. sesekali disenggolnya klitoris anis dan digosoknya hingga kemerahan.

cairan vagina anis mulai keluar membasahi vaginanya dan dia mengeluarkan desahan desahan nikmat ketika pak hadi memainkan vaginanya.

"kamu nakal nduk, mendesah seperti itu dihadapan mertuamu ahaha"

"akhhh.. shhh"

pak hadi mulai mengarahkan penisnya ke vagina anis. digosokkannya keapla penis itu di bibir vagina anis.

"kamu pengen ini nduk hah?"

anis hanya mendesah kenikmatan ketika klitorisnya digesek kepala penis pak hadi.

"jawab ndukk" bentak pak hadi sambil menampar pantat anis.

"akhh iyyya pakkk"

"bagus kalau begitu terima ini nduk"

"akhhh"

tiba tiba pak hadi menyentakkan penisnya masuk vagina anis. anis yang benar beanr kesakitan menjerit keras.

"jangan keras keras nduk, kamu mau teatnggamu lihat kau sedang digenjot mertuamu seperti ini"

pak hadi mulai menggenjot vagina anis. penisnya membelah vagina anis yang masih rapat dan menusuk masuk hingga menyentuh mulut rahimnya. getaran kenikmatan menjalar di seluruh tubuh anis.

"akkhhh pakkk besssarr pakkk akhh"

"ughhh.. gimana nduk ehnnakk?"

"akhh iya pak akhhh"

pak hadi menggerakkan pinggulnya seperti mengaduk aduk vagina anis. keapla penisnya yang besar menggosok dan merangsang dinding vaginanya.

"kamu lebih suka mana nduk kontolku atau kontol eko?"

"akhhh.. akhhh.. akhh"

"ayo jawab" kata pak hadi sambil menyeantakkan penisnya dalam vagina Lastri.

"akhhh.. kontolmu pak akhhh kontolmu"

payudara anis berguncang guncang seiring sodokan penis pak hadi. pak hadi menarik narik dan mencubit pentil anis dari belakang.

"akhhh shhh"

"enhaaakkk ndukkk?" kata pak hadi sambil menarik pentil anis

"akhhhennnak pakkk ennnak"

pak hadi membalik tubuh anis sehingga kini posisi mereka berhadap hadapan dengan anis di pangkuan pak hadi.

"akhhh pak aku mau keluar aku mau keluar"

"jangan ditahan nduk, akan kubuat kamu keluar berkali kali."

"uahh"

anis orgasme sambil terus menggoyangkan tubuhnya

"akhhh pak aku keluar akhhh"

pak hadi masih menggenjot anis tanpa ampun meskipun anis sudah orgasme.

"rasakan ini nduk akhhh.. akhhh"

pak hadi semakin kasar menggenjot anis.

"aku mau keluar pak akhhh"

"ayo kita kelaur sama sama nduk kagghhh"

akhirnyya mereka berdua mencapai orgamse bersama sama. pak hadi menyemprotkan sperma dalam vagina anis dan menyirami janin dalam perut anis. anis merasakan sensasi panas mirip dengan sperma pak sastro.

"uohhh.. akhhh.. akhhh"

"akhhh pak pejuhmu banyak sekali akhhh"

pak hadi meanrik penis besarnya dan membuat lelahan sperma keluar dari vagina anis.

"akhh shh"

"jika kamu tidak hamil, kamu pasti hamil karena pejuhku nduk hahaha"

---------------

maka jadilah kini pak hadi berhubungan dengan anis di bealakang eko. hari itu mereka habiskan berdua untuk memadu kasih. mereka terus bersenggama hingga eko pulang untuk istirahat makan siang dan segera setelah eko pergi kembali, mereka langsung melanjutkan permainan mereka di ruang tamu. dengan bersandar pada kursi tamu, anis digenjot pak hadi dari belakang. pintu ruang tamu yang tidak tertutup dan jendela yang tidak tertutup gorden membuat persetubuhan mereka beresiko ketahuan. namun justru itulah yang menambah kenikmatan mereka dalam bercinta.

dan beberapa hari selama pak hadi tinggal disana, mereka tidak pernah berhenti bercinta. sejak saat itu setiap ada kesempatan berkunjung pak hadi selalu menyirami janin dalam perut anis dengan lahar panasnya.



---------------


pagi itu, Lastri sedang sendirian di rumah ketika dia sedang membersihkan rumah. suaminya, aris baru saja meninggalkan rumah untuk bekerja kembali. Lastri sedang membersihkan debu di sekitar meja tv ketika tiba tiba pandangan matanya tertuju pada sebuah figura berisi sebuah foto tua. itu adalah foto Lastri bersama keluarga kecilnya belasan tahun yang lalu, dalam foto itu tampak Lastri berfoto bersama suaminya dan anis. anis kecil yang masih berusia 10 tahun ketika foto itu diambil berdiri ditengah tengah Lastri dan aris. kebahagiaan nampak terpancar dari senyum mereka di foto itu.

kini belasan tahun kemudian telah terlewati, berbagai macam cerita mewarnai kehidupan masing masing sosok dalam foto itu. di samping foto tadi ada foto pernikahan anis dan eko beberapa tahun silam. sementara itu kini Lastri memasuki bulan bulan akhir kehamilannya. janin hasil dari bibit pak sastro kini sudah bersemayam hampir selama 8 bulan dalam perutnya. dan selama itu pula dirinya kini menjadi budak seks pak sastro. tanpa aris ketahui, kecelakaan yang menimpanya dulu membawa bencana yang lebih besar bagi keluarganya. bukan hanya kini istrinya telah jatuh dalam pelukan lelaki tua yang berpura pura baik di hadapannya, namun aris juga dibodohi oleh pak sastro dan istrinya sehingga menganggap calon bayi dalam perut istrinya adalah darah dagingnya sendiri.

Tidak jauh berbeda dengan sang ibu, kini anis kecil sudah berubah menjadi sosok wanita dewasa. suaminya, eko adalah lelaki yang beruntung berhasil meminang dirinya. namun setelah hampir 3 tahun usia perkawinan mereka belum juga dikaruniai keturunan. ketika anis mengetahui perselingkuhan ibunya dengan pak sastro dirinya begitu kecewa, namun entah kenapa akhirnya dia ikut terperosok pada lubang yang sama dengan ibunya. akhirnya kini anis pun ikut membawa benih pak sastro dalam perutnya. tak ubahnya dengan aris, eko juga sudah dibodohi dengan mengira janin dalam perut anis adalah anaknya. kini ibu dan anak itu tengah hamil oleh lelaki yang sama dan juga bukanlah suami mereka.

---------------

Lastri tersadar dari lamunannya. meskipun hitam diatas putih dia adalah istri sah aris, namun kini dia bukan lagi sepenuhnya milik suaminya. tubuhnya kini adalah milik lelaki lain, lelaki yang bisa memberikan kenikmatan yang tidak dia dapatkan dalam 20 tahun perkawinannya, lelaki yang juga telah secara lancang menabur benih dalam rahimnya. meski begitu Lastri tidak ingin berpisah dengan suaminya, Lastri menganggap bahtera rumah tangga yang dia jalani dapat berjalan beriringan dengan perselingkuhannya.

ketika sang suami di rumah, Lastri masih dengan setia melayaninya sepenuh jiwa. tidak ada permintaan suaminya yang tidak dia turuti. namun begitu aris melangkah pergi meninggalkan rumah, sosok ideal istri setia itu juga pergi bersamanya. Lastri berubah menjadi wanita yang haus seks, birahinya seakan akan tidak pernah terpuaskan terlebih dalam keadaannya yang sedang berbadan dua.

tiiit tit tiiit tit

handphone di saku rok span Lastri berbunyi. Lastri meraihnya dan membaca pemberitahuan pesan masuk di layarnya.

"nduk, hari ini jangan lupa"

itulah bunyi pesan dari pak sastro, lelaki yang telah membuat Lastri jatuh dalam pelukan birahnya. setelah membaca pesan itu Lastri segera bersiap pergi menemui lelaki selingkuhannya itu. dia mempercantik penampilannya untuk bertemu orang tua yang juga bos suaminya itu. beberapa malam yang lalu ketika tengah terlelap setelah melayani suaminya, Lastri mendapat sms berisi ajakan untuk pergi menemani pak sastro pada hari ini. ketika dia bertanya kemana mereka akan pergi pak sastro tidak memberitahunya, meskipun Lastri juga tidak mempermasalahkan keamanapun tujuannya. asalkan dia bisa merengkuh kenikmatan birahi bersama pak sastro.

setelah menutup serta mengunci jendela dan pintu rumah, dengan berjalan kaki Lastri menuju rumah pak sastro. dengan perutnya yang semakin besar dengan janin kembar pak sastro di dalamnya, Lastri nampak kepayahan menyusuri jalanan desa yang lengang pagi itu. namun itulah harga yang harus dia bayar untuk bisa mendapatkan kenikmatan bersama pak sastro saat itu.

setelah memasuki halaman rumah pak sastro yang luas dan menaiki satu persatu tangga teras depan rumah itu. Lastri mengatur nafasnya di depan pintu rumah yang masih tertutup. perjalanan dari rumahnya ke rumah pak sastro cukup menguras fisiknya, namun hal itu akan terbayar oleh kenikmatan ketika penis pak sastro menyodok nyodok vaginannya nanti.

"hah.. capeknya" batin Lastri.

tok tok tok

tangan halus Lastri mengentuk pintu jati besar itu. dan tak lama kemudian jawaban terdengar dari dalam.

"ya masuk nduk" sahut pak sastro dari dalam.

meskipun sudah tak terhingga berapa kali Lastri masuk ke rumah itu, namun tidak membuat Lastri sembarangan masuk ke dalamnya. tata krama nya membuat dia harus repot repot permisi mengetuk pintu dan menunggu si empunya rumah mempersilakannya, meskipun dia tahu kedatangannya memang sudah ditunggu.

Lastri pun membuka pintu dan melongokkan kepalanya masuk lebih dahulu.

"permisi pak sastro" kta Lastri halus.

"iya, silakan nduk" jawab pak sastro yang sedang duduk di kursi santai.

melihat Lastri datang, pak sastro pun beranja dari singgasananya dan berjalan mendekati Lastri yang kini sudah ada di hadapannya.

"sudah siap pergi nduk?"

"sudah pak"

"aku kira kamu kesini agak siang"

"pekerjaan di rumah sudah selesai semua pak, jadi aku langsung kesini setelah bapak sms tadi"

"haha, kamu juga sudah ndak sabar pengen disodok kontolku tho?"

Lastri hanya tersipu malu mendengar perkataan pak sastro yang merendahkan dirinya itu. namun dia tidak tersinggung apalagi marah karena itu adalah kenyataannya. dia justru senang pak sastro memahami kemauannya untuk datang kesini itu.

"kalo begitu sekarang coba kamu buka bajumu dulu" perintah pak sastro.

"eh,iya pak"

"iya nduk" kata pak sastro "aku pengen lihat permintaanku kemaren"

Lastri yang hari itu memakai kaos ketat berwarna putih dipadu dengan rok berwarna krem. sedangkan dibaliknya seperti biasa dia sudah tidak memakai apa apa. sedangkan untuk menyamarkan bentuk puting payudara dan buah dadanya, dia memakai sweater berkancing warna coklat. Lastri pun mulai melucuti kancng sweater yang dia pakai, sementara pak sastro dengan sabar mengamati Lastri yang sedang membuka bajunya. setelah sweater terlepas kini tinggal kaos ketat yang dipakai Lastri, kaos terlihat hampir tidak mampu menampung buah dada Lastri yang seakan mau meloncat keluar dari belahan kaosnya yang sangat rendah. begitu Lastri menari kaos yang dia pakai ke atas kini terpampanglah tubuh Lastri yang seamkin montok dari hari ke hari, perutnya semakin beradu dengan payudaranya yang dihiasi dengan aerola dan pentil hitam. tidak banyak yang berubah memang di usia kehamilan Lastri yang semakin tua ini selain hanya ukurannya yang seikit bertambah besar.

namun ada objek asing yang kini menghiasi tubuh Lastri. dia masing masing ujung puting payudara Lastri kini terdapat sebuah cincin logam yang menggantung. kini di puting payudara Lastri terpasang sepasang tindik emas putih. beberapa hari yang lalu, dengan diantar mas danang, anak ketiga pak sastro, Lastri memasang tindik di kota atas perintah pak sastro.

"mmh.. bagaimana pak?" tanya Lastri malu malu menunjukkan tindik di puting payudaranya itu.

"yah bagus" kata pak sastro "aku senang nduk kamu menuruti permintaanku"

pak sastro mulai mendekati Lastri dari belakang. tangannya memeluk pinggang Lastri dan mulai menggerayangi payudaranya.

"wah, indah sekali nduk" puji pak sastro

"terima kasih pak"

tangan pak sastro perlahan menggapai gunung kembar milik Lastri, yang terakhir kali diketahui berukuran 42c itu.

"ahhh"

Lastri mendesah ketika pak sastro perlahan menarik ring tindik puting payudara Lastri. puting Lastri kini semakin tegang kerena rangsangan pak sastro itu.

"aku suka sekali nduk lihat kamu memakai tindik di pentilmu" kata pak sastro

"terima kasih pak" untuk kesekian kali Lastri berterima kasih atas pujian pak sastro.

"kamu pasti menikmati ini nduk"

"auuuuhhh"

kembali pak sastro menarik tindik Lastri namun kini lebih keras sehingga membuat Lastri berteriak kesakitan bercampur nikmat. bulir bulir air susu kini lulai menetes dari puting payudara Lastri.

"akkhh.. .hemm akh ehhhnnnak pakkk"

"kamu ngomong apa nduk" kata pak sastro sembari menarik kembali tindik payudara Lastri.

"ehhnnnak pakk" jawab Lastri dengan mata terpejam.

pak sastro terus memainkan puting Lastri hingga air susu menyemprot membasahi lantai di depan mereka.

"lihat nduk pentilmu jadi besar seperti ini setelah tak tarik tadi"

"akhhh terus pak"

"terus? kamu suka? iya"

"iya pak.. akhhh"

kembali puting Lastri ditarik tarik oleh pak sastro.

"lihat nduk perutmu besar sekali"

salah satu tangan pak sastro berpindah mengelus elus perut Lastri yang membuncit.

"akh iya pak anak kita sehat di dalam sana akh"

"kamu semakin seksi nduk"

"akh tolong sirami anak kita dengan pejuhmu pak"

"baik nduk tapi pertama bersihkan dulu kontolku"

"akh baik pak"

Lastri perlahan membuka ikatan sarung pak sastro. setelah sarung itu terlepas terpampanglah penis hitam yang mengacung tegak di selangkangan pak sastro. Lastri jongkok di depan pak sastro dan perlahan mulai mengulum penisnya. Lastri meghisap penis pak sastro dengan sekuar tenaga agar bisa tegang maksimal. dia membasahi seluruh permukaan penis pak sastro dengan air liurnya.

"slruupp.. creppp creppp"

"sreppp.. sreppp.. sreppp"

suara air liurnya bercampur dengan hisapan mulutnya.

"mmmfghh.. mmpphhh.. crepp"

"akhhh.. nduk kamu tambah pinter nduk"

dia menjilati setiap bagian penis pak sastro. kepala penis, batang, dan juga buah zakar pak sastro tidak terlewat oleh hisapan mulutnya.

"akhh.. mfghhh"

penis pak sastro bergetar hebat dalam mulut Lastri.

"sedotan mu nikmat nduk akhhh.. .shh" kata pak sastro "suamimu pasti juga suka disedot kan nduk?"

"mmffffhhh.. massshhh akhh aris mmfh ndak pernah aku sedot pak"

"hahaha akh nakal sekali kamu nduk" kata pak sastro "kontol suamimu ndak pernah kamu emut, tapi di sini kamu malah ngemut kontolku"

"akh kontolmu lebih nikmat pak akhh"

"bagus kalo begitu terima pejuhku ini" perintah pak sastro "aku akan semprot mulut dan wajahmu dengan pejuhku"

"akhh.. mff beri aku pejuhmu pak.. semprotkan pejuhmu ke Lastri pak"

"uaaaghh"

sperma meyembur dari penis pak sastro. sperma itu mengena wajah dan rambut Lastri, sebagian masuk dalam mulut Lastri. sperma itu terus keluar tanpa henti hingga wajah Lastri tertutup sperma.

"ahhh.. pak shhh"

"mmhhh.. akh"

"banyak sekali pak pejuhmu akh"

Lastri menampung tetes tetes sperma itu dengan mulutnya. kini mulutnya berisi cairan kental sperma pak sastro yang masih panas. sebagian sperma pak sastro juga ada yang menetes membasahi payudara besarnya.

"akh.. pak kontolmu masih keras.. masukkan pak aku ndak sabar"

"akhhh baik nduk"

pak sastro duduk di kursi sedangkan Lastri duduk di pangkuannya dan mengangkangi penisnya. perlahan penis itu mulai masuk ke dalam vagina Lastri. ketiak baru ujung penis yang masuk tiba tiba pak sastro menghentakkan pinggulnya sehingga penisnya menerobos masuk vagina Lastri.

"uuuakkhhh.. "

"akhhh masukk dalam pak akhhh mentok rahimku pak"

Lastri sudah mulai lupa diri. dia berteriak kencang ketiak penis pak sastro masuk vaginanya.

"ahh.. ehnnak pak ehnnnak"

lstri terus menyodokkan pinggulnya diatas pangkuan pak sastro. dia tenggelam dalam lautan kenikmatan bersama pak sastro. keringatnya keluar bersamaan dengan cairan dalam vaginanya seiring goyangannya di atas penis pak sastro.

"akhhh kuhh ah.. ah.. ah"

"mmhhh akh akh akh"

payudara besar Lastri berguncang guncang hebat seiring dengan goyangan tubuhnya. vaginanya berkedut meremas penis pak sastro kuat kuat.

"akkkhh"

"shh ehhhnnnak sekali nduk akh.. goyanganmu ennnak sekali nduk"

"mmmhh"

"akh aku mau keluar akhhh aku mau keluar"

"akhh"

Lastri mencapai orgasme pertamanya namun tidak dengan pak sastro. dia merubah posisi mereka. kini dia menyodok Lastri dari belakang dengan posisi tangan Lastri menjulur ke belakang.

"akhh.. terima ini nduk akhhh"

"akkhhhakh akh terus pak"

"gimana nduk kamu suka"

"akhh Lastri suka pak nikmat sekali akhhh"

pak sastro mempercepat sodokan penisnya. batang penis itu keluar masuk vagina lstri seperti piston mesin. tiap kali ujung penis pak sastro mengenai rahim Lastri, maka dia akan mendesah keras. dan cairan vaginanya akan mengalir deras.

"akhh kontolmu enak sekali pak akhh terus sodok terus pak akhhh"

"akhhh shhh"

"pak aku keluar lagi pak akhhh"

Lastri kembali orgasme ketika pak sastro kembali mengubah posisi mereka.

keduanya tenggelam dalam lautan birahi mereka. stamina mereka seakan tak peranha habis untuk menggoyangkan tubuh mereka. pak sastro menggenjot Lastri dari belakang. dia mengangkat paha lstri dan penis menyodok vaginanya dengan brutal.

"fuhhh.. akhh aku mau mau keluar ndukk"

"akkhh tunggu pak akh aku juga mau keluar lagi"

"aku keluar nduk aku keluar"

"akh didalam pak akh sirami anak kita dengan pejuhmu pak akh"

"mmm..uaaaghhh"

"nghh"

"haaa.. haaa.. haaa"

pak sastro menyemburkan spermanya dalam vagina Lastri. sperma yang tidak tertampung mengalir deras dari mulut vagina Lastri membasahi paha mulusnya.

"akh pak anak kita basah karena pejuhmu pak akh"

"semoga anak kita nanti sehat nduk akh"

"akh iya pak,sirami terus anak kita dengan pejuhmu pak"

----------------

hari sabtu pagi, beberapa hari setelah itu, anis datang mengunjungi Lastri di rumah. seperti biasa setelah mengantar anis, eko langsung kembali karena harus masuk kerja. setelah eko pergi, mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah.

"gimana kabarmu nduk? sehat tho?"

"iya bu, anis sehat. ibu sama adik bayi gimana?" tanya anis sambil mengusap perut ibunya.

"ibu sehat, calon adikmu juga sehat"

"huh ibu enak kalo bapak ndak di rumah pasti disodok pak sastro terus"

"hush kamu itu sembarangan,haha, tapi bener juga. makanya adik bayi sehat terus hehe" kata Lastri sambil menonjolkan perut besarnya.

"padahal anis kan hamil anaknya pak sastro juga, tapi jarang kebagian huh" anis pura pura merajuk.

"eh iya nduk ada yang ibu mau tunjukin sama kamu"

"hah.. apa bu?" anis kini antusias mendengar perkataan ibunya.

"tunggu sebentar"

Lastri mulai mencopoti kancing blus yang dia pakai. setelah terlepas semua dia mebuka blusnya dan memamerkan perhiasan baru dia puting payudaranya.

"wahbagus banget bu"

"haha iya dong hadiah dari pak sastro"

"tuh kan ibu curang lagi"

anis mengamati tindik payudara Lastri. kini tidak hanya ring emas yang terpasang namun juga ada liontin pemberat berbentuk hati dengan ukiran "milik sastro" masing masing pada tiap tindik susu Lastri.

"anis pengen"

"makanya minta sama pak sastro hihi"

"akh ibu curang"

anis menraik liontin yang tersambung ke tindik puting payudara ibunya cukup keras.

"akhhh aduh nduk sakit"

"oh iya anis juga mau kasih tau sesuatu bu"

"apa nduk?"

"lihat ini bu lihat nih"

anis mengeluarkan hp dari saku gamisnya. dia membuka penyimpanan media dan membuka folder video. anis lalu memutar satu persatu video di dalamnya. cukup lama Lastri menonton video yang diputar dari layar hp anis.

"kamu dapat ini dari mana nduk?"

"kasih tau ndak ya hahaha"

"eh ibu serius ini lho?"

"iya iya, tau gak bum anis dapet ini dari hp mas eko?"

"hah eko? suamimu?"

Lastri terkejut mendengar penjelasan anis. video tadi semuanya berisi adegan Lastri yang sedang telanjang bulat mulai dari Lastri yang masturbasi di dapur, ketika sedang ganti baju, saat mandi dan amsih banyak lagi. dia tidak menyangka eko juga menyimpan nafsu yang besar padanya.

"iya bu, dari hp mas eko"

"ibu ndak nyangka ternyata suamimu itu.. "

"iya anis juga ndak nyangka hihi nakal ya bu mas eko" kata anis "dan ndak cuma itu bu"

"apalagi nduk?"

"ehmmm kemarin anis juga dientot sama bapaknya mas eko pas dateng ke kontrakan bu"

"hah bapak mertuamu?"

"hihhi iya bu"

"nakal ya kamu, ndak cukup hamil sama pak sastro sekarang bapak mertuamu juga nyodok kamu nduk" kata Lastri sambil mencubit pinggang anis.

"aduhh.. duh.. anis hebat kan bu hihi"

"kamu itu.. jadi berapa kali bapak mertuamu ikut ngentot kamu nduk"

"ndak kehitung bu, pokoknya tiap mas eko ndak di rumah pasti bapak nyodokin anis hihi"

"nakal kamu ya nduk, suami capek kerja malah enak enakan disodok kontol orang lain"

"emangnya ibu ndak sama? hihi"

"iya bener juga ya hahaha"



----------------


hujan turun deras di desa tempat Lastri tinggal. eko menyusuri jalanan masuk desa itu sambil menembus derasnya hujan sore itu. setelah pulang kerja eko langsung menuju rumah mertuanya untuk menyusul anis yang sudah berada di sana. kehamilan sang ibu mertua yang sudah berusia 8 bulan membuat anis bersikeras untuk menemani Lastri yang sendirian di rumah. sebagai konsekuensinya kini eko harus menempuh perjalanan lebih jauh untuk sampai di rumah Lastri, namun itu bukan merupakan masalah bagi eko dan dia menganggapnya sebagai bakti kepada sang ibu mertua yang tengah hamil tua.

setelah memasuki halaman rumah, eko langsung menaikkan motornya ke teras rumah. dia melepas jas hujan ponco yang dia pakai dan menjemurnya di atas motor bebek biru miliknya. eko berjalan menuju ke pintu depan ketika pintu yang semula tertutup kini terbuka. sosok Lastri tengah berdiri menyambut kedatangannya.

"permisi bu"

"ayo masuk nak"

eko sudah sering melihat kemolekan tubuh ibu mertuanya itu. namun entah kenapa sore itu Lastri terlihat jauh berbeda dari biasanya. Lastri yang saat itu memakai babydoll terlihat seksi karena pahanya yang terekspos bebas, panjang babydoll yang hanya diatas lutut semakin tertarik keatas karena perut Lastri yang membuncit besar. belum lagi buah dada sang ibu mertua yang semakin membusung karena produksi air susu yang melimpah di dalamnya. apalagi samar samar eko melihat bayangan puting susu Lastri dari balik babydoll yang terlihat ketat di bagian dada Lastri. bahan babydoll tipis yang dipakai Lastri terlihat menerawang karena cahaya lampu ruang tamu yang terang sore itu. belum lagi noda basah di dada Lastri membuat cetakan puting sang ibu mertua semakin jelas terlihat.

"kehujanan dari mana nak eko?"

"oh eh itu dari sejak keluar batas kota bu" jawab eko sedikit terbata karena semenjak tadi asyik memelototi buah dada Lastri.

"wah kasian sekali, ayo masuk keringkan dulu badanmu"

"eh iya bu"

Lastri dan eko berjalan masuk ke ruang tengah. Lastri langsung menuju kmarnya dan membuka lemari untuk mencari handuk untuk dipakai eko mengeringkan tubuh. sementara itu eko menunggu di kursi ruang tengah sambil melihat siaran tv yang menyala sejak dia masuk tadi.

namun pandangan eko beralih pada barang barang asing di atas meja. beberapa botol berisi cairan putih dan sepasang mangkok dengan karet penghisap tersambung ke salah satu botol yang berisi cairan putih separuhnya.

Lastri kembali dari kamar sambil membawa handuk biru di tangannya ketika eko tengah asik mengamati barang barang asing di depannya itu.

"ini nak, eko handuknya"

Lastri kemudian menyerahkan handuk yang dia ambil tadi pada eko, yang masih lekat mengamati barang barang di atas meja.

"eh iya bu, matur nuwuwn" kata eko.

eko mulai mengeringkan tubuhnya dengan handuk yang dia terima dari Lastri tadi.

"oiya bu, anis mana? kok ndak keliatan"

"oh itu anis tidur di kamar ibu, mungkin kecapekan habis bantu bantu ibu tadi"

"oh.. "

keadaan kembali sunyi, Lastri kembali menonton siaran tv sementara eko diam diam kembali mencuri pandang pada tubuh Lastri.

"eh ibu ini apa ya?"

eko bertanya pada Lastri mengenai barang barang yang cukup asing baginya yang sedari tadi tergeletak di atas meja.

"oh itu susu nak"

"hah susu?"

"iya, tadi sebelum kamu datang ibu sedang memeras susu"

"ma..maksudnya ini susu ibu?"

"ya iya to, masak susu sapi" kata Lastri "kok kamu kaget keliatannya?"

eko terhenyak mendengar penjelasan Lastri. di depannya kini tergeletak lebih dari setengah lusin botol yang berisi penuh air susu Lastri. tidak hanya itu susu susu itu diperas langsung dari payudara Lastri yang selalu berhasil menarik perhatian eko. penis eko mulai mengeras mendengar kata kata susu Lastri. dia terlihat beberapa kali membatulkan posisi penisnya yang tegang di balik celana bengkel yang dia pakai.

"eh ndak bu"

"kamu tahu kan kehamilan ibu sudah 8 bulan, dan tetek ibu sudah mengeluarkan susu"

"oh" eko hanya menjawab sekenanya mendengar kata kata Lastri.

eko semakin salah tingkah dengan penjelasan Lastri yang meskipun benar apa adanya terdengar sangat merangsang di telinganya.

"tapi kok banyak banget ya bu?" tanya eko kembali penuh ingin tahu.

"ya ndak banyak, memang segini keluarnya"

"kok ndak banyak gimana bu?"

"maksud ibu ini belum seberapa"

"hah maksudnya?"

"tadi ibu masih belum selesai memerah susu ibu semuanya waktu kamu datang"

"oh maafin eko bu"

"ah ndak apa apa nak, cuma ya tetek ibu masih nyeri karena susunya belum diperas semua"

eko semakin salah tingkah dnegan penjelasan Lastri yang semakin terdengar porno di telinga eko.

"oh iya nak ibu sampai lupa, kamu mau minum apa?"

"eh ndak usah bu, biar eko nanti bikin sendiri saja"

"ndak apa apa biar bikinin teh anget ya?"

"ndak usah bu, nanti eko bikin sendiri saja" jawab eko merasa tidak enak karena harus membuat sang ibu mertuanya yang sedang hamil tua repot repot mebuat teh untuknya.

"atau.. "

"atau apa bu?"

"atau kamu mau ngicipin susu ibu ini?"

"hah susu ibu?" eko terkejut bukan main mendengar kata kata Lastri.

"maksud ibu susu di botol ini" kata Lastri sambil mengangkat salah satu botol bening berisi penuh air susu miliknya.

"oh itu hehe"

eko hanya bisa terneyum salah tingkah di depan Lastri.

"kamu mau ndak?"

"eh yang bener boleh bu?"

"iya bener, kalo kamu mau diminum saja" kata Lastri. "dari pada nanti cuma dibuang ndak diminum"

"eh ehmm eko ambil satu ya bu?"

eko mengambil salah satu botol yang penuh berisi susu di hadapannya.

"kalo mau mabil lagi juga ndak apa apa"

perlahan eko membuka tutup botol bening itu, dia lalu meminum air susu itu langsung dari mulut botol yang dia pegang dengan tangan kanannya. teguk demi teguk eko meminum air susu yang diperas dari payudara Lastri itu. penisnya semakin keras menegang seiring dengan berkurangnya air susu dari dalam botol. eko menyelesaikan tegukan terakhir dan meletakkan botol yang kini kosong itu di atas meja.

"gimana nak enak?"

"eh iya bu enak hehe"

"kalo masih kurang, ambil lagi saja, dihabisin sekalian juga ndak apa apa" kata Lastri "dari pada nanti ndak keminum semua"

"eh iya, eko ambil lagi ya bu"

eko kini asik menikmati air susu ibu mertuanya itu. dia begitu menikmati teguk demi teguk air susu yang terakhir kali dia minum ketika masih kecil milik ibunya dulu. namun kini sang ibu mertua dengan senang hati menawarkan air susu yang baru saja diperas untuk diminum eko. tentu saja eko tidak menyia nyiakan kesempatan ini, fantasinya akan Lastri semakin menggila ketika dia meminum susu itu.

eko tengah menikmati botol ketiganya sambil menonton tv dan sesekali melirik Lastri dan membayangkan tubuh montoknya ketika anis tiba tiba keluar dari kamar Lastri.

"mas eko"

"eh dik anis" eko sedikit terkejut dengan munculnya anis ketika dia sedang menikmati susu Lastri.

"sudah lama mas?" tanya Lastri yang masih sedikit mengantuk

"eh baru saja kok"

Lastri salim dan mencium tangan eko lalu duduk disampingnya. anis menyadari botol yang separuh kosong di tangan eko dan beberapa botol lain yang sudah habis di depannya.

"eh mas eko minum susu ibu?"

"eh iya dik"

"ih ndak malu apa?"

"memangnya kenapa?" jawab eko

"iya nduk, ndak apa apa kan, eko juga anak ibu sekarang. iya kan nak?"

"hehehe iiya bu hehe" eko hanya tersenyum malu.

"kamu juga nduk, kamu juga masih sering minum susu ibu" kata Lastri "malah kamu minum langsung dari tetek ibu"

"hihihi" anis hanya tersenyum mendengar ejekan sang ibu.

"uhukk..ehukk" eko tersedak mendengar kata kata Lastri. dai tidak menyangka anis ternyata sering menetek pada Lastri"

"pelan pelan mas ndak usah buru"

"iya nak eko pelan pelan"

"susu ibu masih banyak kok mas hihihi" canda anis melihat eko yang tersedak air susu Lastri.

---------------

jam menunjukkan pukul setengah 10 malam ketika eko sendirian menyaksikan pertandingan siaran liga inggris di tv led di ruang tengah. anis dan Lastri sudah lebih dulu berangkat tidur beberapa saat yang lalu. malam ini anis memilih tidur bersama Lastri.

di depan tv, pikiran eko penuh dengan angan angan apa yang sedang dilakukan anis dan Lastri dalam kamar. dia bertanya tanya apakah benar anis, istrinya yang sedang hamil 5 bulan itu masih sering menetek pada Lastri yang juga tengah hamil 8 bulan. dia tidak bisa membayangkan pemandangan yang terjadi ketika kedua wanita hamil yang merupakan ibu dan anak itu menyusu satu sama lain.

lamunan aris terhenti ketika pintu kamar Lastri terbuka. Lastri muncul dari balik pintu kamr yang sudah gelap gulita itu.

"eh belum tidur nak eko" tanya Lastri sembari keluar dari kamar

"eh belum bu" jawab eko "masih liat pertandingan bola"

"oh" Lastri kini duduk di kursi samping eko.

"ibu ndak bisa tidur?"

"ehmm iya"

"apa suara tv nya terlalu keras bu" kata eko sambil meraih remote tv dan menurunkan volume suara tv layar datar di depan mereka itu.

"ndak kok"

"lha trus kenapa bu?"

"ehmmm ini tetek ibu agak sakit"

"lho kenapa bu? apa perlu dibawa ke dokter"

"ah ndak usah" jawab Lastri "cuma karena susunya belum selesai dikeluarin tadi sore sekarang tetek ibu sudah penuh lagi"

"oh" eko kembali mejawab singkat penjelasan Lastri.

dia kembali membetulkan poisisi penis di balik celana pendek boxer yang dia pakai. dia menutupi penis tegang di balik boxernya itu dengan bantal kursi yang dia letakkan di pangkuannya.

"kalo boleh ibu ikut nonton tv sambil mau meres susu lagi ya?"

eko terkejut mendengar kata Lastri. sang ibu mertua akan memeras susu di hadapannya secara langsung. dai tidak menyangka akan menerima durian runtuh seperti ini. dia tidak akan melewatkan kesempatan langka ini melihat Lastri memeras susu dari dekat.

"oh ii iya bu silakan"

Lastri mulai melucuti kancing piyama yang dia pakai. satu persatu kancing itu terlepas dari lubangnya dan membuat belahan dada Lastri sedikit demi sedikit mulai terlihat. 4 buah kancing sudah terlepas dari pakaian Lastri kini terlihat bagian depan tubuh Lastri yang ternyata tidak mamakai bh itu. perut Lastri yang besar beradu dengan gundukan buah dada Lastri yang baru terlihat belahan tengahnya itu. Lastri lalu meraih alat pemeras susu yang sejak tadi sore masih tergeletak di atas meja. posisi Lastri yang sedikit membunkuk memnuat piyama yang dipakai Lastri menjadi terbuka menampakkan seberkas bayang puting payudaranya yang besar.

setelah merangkai kembali alat pemeras susu itu, Lastri lalu menyibakkan piyama yang dia pakai. kini buah dada Lastri terpampang bebas di depan mata eko, gunung kembar dengan hiasan aerola dan puting hitam besar itu tidak terhalang apa apa dari posisi eko saat itu.

Lastri mulai mengarahkan penghisapnya ke arah payudaranya, lalu dia mulai memompa karetnya secara manual. tidak lama kemudian pentil hitam Lastri mulai mengeluarkan cairan air susu yang berwarna putih kontras. air susu itu memancar deras dari puting Lastri yang tertarik maju seiring hisapan karet yang dipegang Lastri.

"shhh..ahhh"

Lastri mulai mengeluarkan desahan karena hisapan pada payudaranya itu.

"hemmm ahhh"

matanya terpejam tidak mengetahui jika eko sedari tadi melihat payudaranya yang menggantung bebas. payudara Lastri yang lain juga terlihat sudah memulai meneteskan air susu meskipun tidak sedang di peras.

"akhh.. hemm"

"sakit ya bu?"

"eh ndak kok cuma sedikit nyeri"

hampir selama 1 jam eko menyaksikan siaran langsung Lastri memeras susu di depannya. siaran bola di tv sudah tidak menarik lagi jika dibandingkan siaran bola yang menempel di dada ibu mertuanya itu.

----------------

eko ijin masuk ke kamar lebih dulu untuk tidur. siaran bola yang sudah selesai dengan hasil seri untuk tim kesayangannya membuat tidak ada lagi alasan dia untuk tinggal di ruang tengah bersama sang ibu mertua. selain itu dia sudah tidak sabar untuk melakukan masturbasi karena penisnya yang sudah tegang sempurna melihat pemandangan tadi.

eko tengah berbaring di kasur ketika tangannya sibuk mengocok penisnya sendiri. dia hanya mendesah menahan nikmat sambil membayangkan kembali tubuh Lastri yang baru saja dia lihat.

"akhhh hemm akkk shhh"

"akh.. akhh.. akh"

mata eko terpejam ketika tiba tiba pintu kamarnya terbuka. eko yang tidak meyadari hal itu masih asyik mengocok penisnya ketika Lastri masuk ke kamar eko. Lastri menyaksikan eko yang masih asyik mengocok penisnya. Lastripun mendekati kasur temoat eko berada dan naik keatasnya.

menyadari seseorang naik di ats kasur, eko pun membuka mata dan betapa terkejutnya dia melihat Lastri sudah berada di sampingnya. eko berusaha menutupi penisnya dengan tangannya karena celana sudah dia lepas.

"eh iii ibu" kata eko tergagap.

dia tidak bisa berbuat banyak ketika tangan Lastri menggapai penisnya yang masih sangat tegang.

"eh bu jangan bu akhh"

meskipun sering membayangkan Lastri, namun eko merasa masih ragu ketika Lastri kini memegang penisnya.

"akhh.. jangan bu ini eko bu suami anis bu"

eko berusaha mencegah Lastri namun itu tidak menghentikan aksi Lastri di penisnya.

"akh maafin ibu nak akhh"

Lastri mulai mengurut penis eko pelan.

"ibu kesepian nak, ibu sudah ndak kuat akhh"

kini tangan Lastri mulai mengocok penis eko sementara dia berbaring menyamping di sebelah kanan eko.

"akhhh bu akhh"

eko mendesah nikmat ketika tangan lembut Lastri mengocok penisnya.

"ibu tahu kamu suka liatin tubuh ibu kan"

"kamu pasti sering ngocok sambil bayangintubuh ibu, iya kan?"

eko hanya diam saja menghadapi pertanyaan Lastri itu.

"ibu tahu kok kamu pengen menikmati tubuh ibu kan?"

Lastri mengarahkan puting payudaranyake rah mulut eko. mulut eko sedikit demi sedikit terbuka menyambut puting payudara Lastri yang berwarna hitam itu.

"akhhh iya terus gitu akh"

eko menjulurkan lidahnya dan mulai menjilat puting Lastri yang basah karena air susu.

"ahh.. kamu mirip anis ketika mau netek sama ibu akh"

Lastripun mulai mempercepat kocokannya pada penis eko. eko pun kini sudah mengulum puting Lastri yang sebelah kanan.


"akh.. eko akh"

Lastri merubah posisinya, dia kini mengangkangi penis eko yang tegang sempurna. perlahan penis eko diarahkannya ke vaginannya yang sudah tidak tertutup apa apa lagi.

"hah.. hah"

"akhhh"

perlahan penis itu masuk dalam bagina Lastri. vagina Lastri yang basah ditambah ukuran penis eko yang tidak terlalu besar membuat penis itu masuk tanpa kesulitan sama sekali.

"mmmnhhh.. mmahhh"

"ssssshhh.. akhhh"

Lastri membenamkan penis eko dalam vaginanya sambil tetap masih menyusui eko.

"mmmhh.. creppp.. crep"

"akh..hemm"

"hahhh.. mmmnn"

Lastri mulai menaik turunkan pinggulnya, mebuat penis eko keluar masuk vaginanya.

"akh.. akhh akhh"

"srepp srepp"

eko pun tidak henti hentinya menyusu bergantian pada payudara Lastri yang menggantung diatas wajahnya.

"akhh.. hemmm"

"sreppp.. mmmffhhhah"

"gimana rasanya lubang ibu akhhh"

"akhhh mmfff heeenaakk bu akhhh"

"kamu suka tititmu masuk lubang ibu akh"

"akheko mmf sukahhh bu akhhh"

"bapak mertuamu juka suka netek sama ibu, kamu juga harus netek yang kuat.. akhh"

"mffff.. crepp"

eko memperkuat hisapan mulutnya pada puting Lastri.

"akh iya begitu akhhh terus akhh"

"mmmfffff srepp"

tidak lama kemudian penis eko semakin bergetar dan srett srett sreettt. eko menumpahkan spermanya dalam vagina Lastri"

"akkkhhh.. akhh.. akh"

"pejuhmu panas akhhh"

"ehh akhhh"

"terus sirami calon adik anis dengan pejuhmu shhh"

---------------

sejak saat itu eko mulai rutin menyusu pada Lastri. selain tentunya juga ikut menyirami calon anak pak sastro dengan pejuhnya. eko melakukannya diam diam dan menyimpan perselingkuhannya bersama Lastri rapat rapat. namun yang tidak eko ketahui adalah bahwa semua itu justru merupakan rencana Lastri bersama anis, istrinya. sejak awal mereka ingin membuat eko juga masuk dalam lingkaran dosa yang mereka bangun bersama.

"hahhh..hahhh"

eko tengah telanjang di dalam kamar. dia sedang berbaring di paha Lastri sambil menyusu pada payudara Lastri. tangannya bermain pada payudara Lastri yang lain ketika Lastri emnyusuinya sambil mengocok penisnya pelan.

"fuahh sreppp"

"akhhh..hemm"

eko menghisap air susu dari buah dada Lastri sambil jarinya memilin milin puting Lastri yang lain.

"akh bu ehnnak bu akhhh"

"ehnnnakk terus "

"tetek ibu besar seaklu, pentilnya juga hitam akhhh"

"kamu suka tetek ibu akhhh mmm"

"eko suka sekali tetek ibu akhhh"

"kamu suak netek sama ibu sambil dikocok begini akhhh"

"akhhh eko suka sekali bu srepp"

Lastri terus mengocok penis eko hingga eko orgasme saat itu.

"ahhnn.. akh.. akh"

srettt crett crett

sperma eko menyemprot keluar membasahi tangan Lastri yang sedang mengocok penisnya.

"lihat, pejuhmu nak eko panas sekali akh"

"hah.. hah.. hah"

Lastri masih mengurut penis eko mengeluarkan sperma dari dalamnya.

"kamu pasti belum puas kan akh"

"akh iiya bu akh"

Lastri kembali mengangkangi penis eko lalu memasukkannya ke vaginanya.

"akhhh shhh"

"mffffffsrepp akh"

eko tidak henti hentinya menyusu pada Lastri.

"akh.. mfhhh"

"lihat nak eko, pentil ibu tegang besar sekali akhh"

"ibu suka pentil ibu akh.. akh"

Lastri mulai bergoyang diatas eko. mereka berdua memulai persetubuhan mereka.

"akhh.. mainkan pentil ibu akhhh"

eko pun menarik narik puting Lastri. sesekali di tariknya puting Lastri dengan giginya.

"akhhh.. eko suka pentil ibu akh"

"akh hisap nak eko akh terusss"

"akh.. mffhhh srepp"

"terus hisap terus lebih keras nah begitu akhh"

"mfff srepp"

"akh ibu suka sekali waktu kamu mainin pentil ibu akh"

"srepp susu ibu ehnnakkk"

"kamu suka akhhh hisap terus susu ibu akhhh"

"srepp srepp"

"terus hisap sampai ibu keluar akhh"

"bb..bu ekommf mau keluar akh" kata eko ditengah tengah menghisapa susu Lastri "eko sduah ndak tahan"

"kamu mau keluar nak, akh keluarkan di dalam akh"

"mmmnhhh..mnfffff"

"akh ssshhh sirami calon adik anis dengan pejuhmu"

"akhh.. shh"



BERSAMBUNG..

Lastri di kerjain Juragan S-5


cerita sex yes.. ahhh.. fuck my pussy... oh.. good dick.. Big cock... Yes cum inside my pussy.. lick my nipples... my tits are tingling.. drink milk in my breast.. enjoying my milk nipples... play with my big tits.. fuck my vagina until I get pregnant.. play "Adult sex games" with me.. satisfy your cock in my wet vagina..
Klik Nomor untuk lanjutannya

Related Posts