Kenikmatan yang Bu Ambar rasakan bag-1
Kenikmatan yang Bu Ambar rasakan bag-2
Kenikmatan yang Bu Ambar rasakan bag-3
PART 21
"ahhhk.. .ah"
"ayo bicara, dimana anda mau kontol saya selanjutnya"
"aaahhh.. ah"
ambar sudah begitu terangsang hebat, dia sudah tidak bisa berpikir jernih dan yang dia inginkan hanya penis besar itu di dalam vaginanya.
"ahhh.. tolong masukkan di memek saya pak"
"hahaha apa coba kamu ulangi yang lebih jelas"
ambar membuka kedua pahanya lebar lebar lalu kedua tangannya membuka bibir vaginanya menunjukkan vaginannya yang sudah basah.
"akhhh.. tolong entot saya dengan kontol bapak"
"bagus itu yang saya ingin dengar haha"
pak heri mendekatkan penisnya ke mulut vagina ambar dan perlahan melesakkan masuk penisnya ke dalam lubang vagina berwarna merah merekah itu.
"benar begini?"
"akhh iya akhhh disana"
"ini hadiah buat anda"
"akh masukk dalam sekali akhhh"
pak heri mendorong penisnya masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan dan mulai menggerakkannya maju dan mundur.
"akhhh..ennak sekali ehhhmm"
sodokan penis pak heri semakin cepat seiring dengan gerakan tubuhnya yang diimabngi dengan goyangan ambar.
"ahhh.. yah..lagi.. lebih dalam akhhh"
"bagaimana bu rasanya kontol saya akhhh"
"akhhh.. kontol bapak ennak sekali akhhh ennak"
ambar merasakan kenikmatan yang diberikan penis pak heri jauh melebihi apa yang dia dapatkan dari suaminya selama ini.
"ahhh.. ah.. ah"
ambar merasa tubuhnya memang selalu menginginkan penis penis besar yang bisa memuaskan dahaga birahinya.
"ahhh.. ahhh"
ambar sudah benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yang diberikan penis penis itu dan tidak ada lagi yang bisa membuatnya kembali.
"akhhh enakk.. akhhh ya lebih dalam pak akhhh"
pak heri semakin mempercepat genjotannya membuat bauh dada ambar yang penuh susu bergoyang kesana kemari menteskan air susu dari ujung putingnya.
"ahhnn.. akhh"
"enak kan bu akhhh"
"ahnn entot terus pak akhhh entot terus sampai rahimku akh"
"ahhhk.. .ah"
"ayo bicara, dimana anda mau kontol saya selanjutnya"
"aaahhh.. ah"
ambar sudah begitu terangsang hebat, dia sudah tidak bisa berpikir jernih dan yang dia inginkan hanya penis besar itu di dalam vaginanya.
"ahhh.. tolong masukkan di memek saya pak"
"hahaha apa coba kamu ulangi yang lebih jelas"
ambar membuka kedua pahanya lebar lebar lalu kedua tangannya membuka bibir vaginanya menunjukkan vaginannya yang sudah basah.
"akhhh.. tolong entot saya dengan kontol bapak"
"bagus itu yang saya ingin dengar haha"
pak heri mendekatkan penisnya ke mulut vagina ambar dan perlahan melesakkan masuk penisnya ke dalam lubang vagina berwarna merah merekah itu.
"benar begini?"
"akhh iya akhhh disana"
"ini hadiah buat anda"
"akh masukk dalam sekali akhhh"
pak heri mendorong penisnya masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan dan mulai menggerakkannya maju dan mundur.
"akhhh..ennak sekali ehhhmm"
sodokan penis pak heri semakin cepat seiring dengan gerakan tubuhnya yang diimabngi dengan goyangan ambar.
"ahhh.. yah..lagi.. lebih dalam akhhh"
"bagaimana bu rasanya kontol saya akhhh"
"akhhh.. kontol bapak ennak sekali akhhh ennak"
ambar merasakan kenikmatan yang diberikan penis pak heri jauh melebihi apa yang dia dapatkan dari suaminya selama ini.
"ahhh.. ah.. ah"
ambar merasa tubuhnya memang selalu menginginkan penis penis besar yang bisa memuaskan dahaga birahinya.
"ahhh.. ahhh"
ambar sudah benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yang diberikan penis penis itu dan tidak ada lagi yang bisa membuatnya kembali.
"akhhh enakk.. akhhh ya lebih dalam pak akhhh"
pak heri semakin mempercepat genjotannya membuat bauh dada ambar yang penuh susu bergoyang kesana kemari menteskan air susu dari ujung putingnya.
"ahhnn.. akhh"
"enak kan bu akhhh"
"ahnn entot terus pak akhhh entot terus sampai rahimku akh"
"akh pasti bu akhhh"
"ini terima ini akhhh"
pak heri menyentakkan penisnya masuk dalam vagna ambar begitu dalam hingga terasa menyentuh mulut rahimnya.
"akhhh dalam sekali pak mentoookk"
"ahhaaahh.. ahhh"
"mulai hari ini akhhh kita ngentot tiap hari akhhh"
"akkhhh.. akhhh"
saya akan selalu keluar di dalam sampai ibu hamil akhhh"
mendengar pak heri akan menumpahkan spermanya di dalam rahimnya hingga dia hamil entah kenapa membuat ambar semakin terangsang.
"iya pak akhhh.. terus pak akh"
"bagimana kamu mau hamil anakku?"
"akh iya pak terus hamili saya"
"ohhh sekarang terima pejuhku bu terima dalm rahimmu"
"akhhh ya pak buat aku hamil dengan bayimu"
"akhh aku keluar aku kaluarrr akhhh"
creett crett crettt
"ahhh ennak sekali pejuhnya ennak akhhh"
"akhhh.. akh.. akh"
"hahhh.. hahhh.. hahhh"
pak heri menyelesaikan seluruh orgasmenya dalam vagina ambar sehingga membuat rongga vaginanya penuh dengan sperma kentalnya.
saking banyaknya sperma yang pak heri tumpahkan dalam vagina ambar sampai sampai meluber keluar karena tidak tertampung lagi di dalam.
####
pak heri menyelesaikan persetubuhannya dengan ambar hari itu setelah melakukan setidaknya 3 ronde dalam ruangan kerjanya.
dalam ketiga ronde itu pak heri selalu orgasme dan menumpahkan spermanya dalam vagina ambar tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
sementara pak heri mulai berpakaian lagi, ambar masih tergolek lemas tak berdaya setelah menerima berkali kali orgasme.
ambar hanya berbaring dengan tubuh telanjang bulat di atas sofa di ruangan pak heri tanpa khawatir sewaktu waktu orang masuk.
"ingat ya bu, mulai sekarang tiap hari ibu harus melayani saya"
"baik pak"
"dan ingat jangan coba macam macam kalo tidak ingin masuk penjara"
"iii.. iya pak"
pak heri berjalan ke arah meja kerjanya lalu membuka laci meja dan mencari cari sesuatu di dalamnya.
setelah menemukan benda yang dia cari pak heri menghampiri ambar yang masih tergeletak tak berdaya sambil membawa botol berisi caran di tangannya.
"ini hadiah buat ibu, karena berhasil menyelesaikan obat kita"
pak heri mengeluarkan suntikan baru lalu mengambil cairan dari dalam botol ample yang dia bawa tadi.
"aaa.. apa itu pak"
"ini obat baru yang ibu kembangkan"
"untuk apa pak?"
"ini terima ini akhhh"
pak heri menyentakkan penisnya masuk dalam vagna ambar begitu dalam hingga terasa menyentuh mulut rahimnya.
"akhhh dalam sekali pak mentoookk"
"ahhaaahh.. ahhh"
"mulai hari ini akhhh kita ngentot tiap hari akhhh"
"akkhhh.. akhhh"
saya akan selalu keluar di dalam sampai ibu hamil akhhh"
mendengar pak heri akan menumpahkan spermanya di dalam rahimnya hingga dia hamil entah kenapa membuat ambar semakin terangsang.
"iya pak akhhh.. terus pak akh"
"bagimana kamu mau hamil anakku?"
"akh iya pak terus hamili saya"
"ohhh sekarang terima pejuhku bu terima dalm rahimmu"
"akhhh ya pak buat aku hamil dengan bayimu"
"akhh aku keluar aku kaluarrr akhhh"
creett crett crettt
"ahhh ennak sekali pejuhnya ennak akhhh"
"akhhh.. akh.. akh"
"hahhh.. hahhh.. hahhh"
pak heri menyelesaikan seluruh orgasmenya dalam vagina ambar sehingga membuat rongga vaginanya penuh dengan sperma kentalnya.
saking banyaknya sperma yang pak heri tumpahkan dalam vagina ambar sampai sampai meluber keluar karena tidak tertampung lagi di dalam.
####
pak heri menyelesaikan persetubuhannya dengan ambar hari itu setelah melakukan setidaknya 3 ronde dalam ruangan kerjanya.
dalam ketiga ronde itu pak heri selalu orgasme dan menumpahkan spermanya dalam vagina ambar tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
sementara pak heri mulai berpakaian lagi, ambar masih tergolek lemas tak berdaya setelah menerima berkali kali orgasme.
ambar hanya berbaring dengan tubuh telanjang bulat di atas sofa di ruangan pak heri tanpa khawatir sewaktu waktu orang masuk.
"ingat ya bu, mulai sekarang tiap hari ibu harus melayani saya"
"baik pak"
"dan ingat jangan coba macam macam kalo tidak ingin masuk penjara"
"iii.. iya pak"
pak heri berjalan ke arah meja kerjanya lalu membuka laci meja dan mencari cari sesuatu di dalamnya.
setelah menemukan benda yang dia cari pak heri menghampiri ambar yang masih tergeletak tak berdaya sambil membawa botol berisi caran di tangannya.
"ini hadiah buat ibu, karena berhasil menyelesaikan obat kita"
pak heri mengeluarkan suntikan baru lalu mengambil cairan dari dalam botol ample yang dia bawa tadi.
"aaa.. apa itu pak"
"ini obat baru yang ibu kembangkan"
"untuk apa pak?"
"saya ingin buah dada ibu selalu bersusu, sehingga saya selalu bisa menikmatinya"
"akh.. pak"
"dan mulai sekarang ibu harus mengambil obat ini rutin agar produksi susu ibu terjaga, paham?"
"iya pak"
pak heri lalu mengarahkan suntikan berisi cairan obat pelancar asi itu dan menyuntikkannya ke puting payudara ambar.
"akkhhh.. sakittt"
"hehehe.. .saya gemes lihat susu ibu hahaha"
pak heri mengulangi menyuntikkan obat itu pada puting payudara ambar yang lain dan lagi lagi ambar berteriak kesakitan.
"akhhh pakk"
"dosis obat ini sudah saya naikkan dua kali"
"akhhh iya pak"
"sekarang kamu pakai bajumu lagi, tapi tinggalkan pakaian dalammu"
"baik pak"
ambar beranjak dari posisinya dan mulai memakai lagi bajunya langsung tanpa memakai pakaian dalam.
"dan mulai sekarang ndak usah pakai pakaian dalam saat ke kantor"
"baik pak"
"biar saya gampang kalo ngentotin anda ahahha"
ambar memasukkan ujung blouse ketat nya ke dalam rok sehingga putingnya yang masih tegang tercetak jelas.
untungnya dia masih memakai blazzer yang bisa menutupi bayangan puting payudaranya dari pandangan orang lain.
"sudah kamu kembali ke ruanganmu"
"baik pak, saya permisi"
#####
PART 22
sudah hampir sebulan kini ambar menjadi budak pemuas nafsu orang orang yang memanfaatkan kelemahan ambar.
secara rutin ambar memberikan tubuhnya untuk dinikmati oleh pak siswanto guru sekolah anaknya dan pak heri general manager di tempatnya bekerja.
ketika berada di kantor pak heri lah yang sering menyodok vagina ambar di ruangan kerjanya atau disembarang tempat yang memungkinkan.
sedangkan ketika menjemput anaknya andi dari sekolah ambar sesekali diminta melayani pak siswanto lebih dulu di ruangan kepala sekolah.
meskipun tidak setiap hari bertemu tapi pak siswanto selalu bermain beberapa ronde dalam sekali bertemu dengan ambar.
ambar bukannya diam saja menerima perlakuan seperti itu namun dia juga tidak bisa berbuat apa apa karena ancaman dari pak siswanto dan pak heri.
"akh.. pak"
"dan mulai sekarang ibu harus mengambil obat ini rutin agar produksi susu ibu terjaga, paham?"
"iya pak"
pak heri lalu mengarahkan suntikan berisi cairan obat pelancar asi itu dan menyuntikkannya ke puting payudara ambar.
"akkhhh.. sakittt"
"hehehe.. .saya gemes lihat susu ibu hahaha"
pak heri mengulangi menyuntikkan obat itu pada puting payudara ambar yang lain dan lagi lagi ambar berteriak kesakitan.
"akhhh pakk"
"dosis obat ini sudah saya naikkan dua kali"
"akhhh iya pak"
"sekarang kamu pakai bajumu lagi, tapi tinggalkan pakaian dalammu"
"baik pak"
ambar beranjak dari posisinya dan mulai memakai lagi bajunya langsung tanpa memakai pakaian dalam.
"dan mulai sekarang ndak usah pakai pakaian dalam saat ke kantor"
"baik pak"
"biar saya gampang kalo ngentotin anda ahahha"
ambar memasukkan ujung blouse ketat nya ke dalam rok sehingga putingnya yang masih tegang tercetak jelas.
untungnya dia masih memakai blazzer yang bisa menutupi bayangan puting payudaranya dari pandangan orang lain.
"sudah kamu kembali ke ruanganmu"
"baik pak, saya permisi"
#####
PART 22
sudah hampir sebulan kini ambar menjadi budak pemuas nafsu orang orang yang memanfaatkan kelemahan ambar.
secara rutin ambar memberikan tubuhnya untuk dinikmati oleh pak siswanto guru sekolah anaknya dan pak heri general manager di tempatnya bekerja.
ketika berada di kantor pak heri lah yang sering menyodok vagina ambar di ruangan kerjanya atau disembarang tempat yang memungkinkan.
sedangkan ketika menjemput anaknya andi dari sekolah ambar sesekali diminta melayani pak siswanto lebih dulu di ruangan kepala sekolah.
meskipun tidak setiap hari bertemu tapi pak siswanto selalu bermain beberapa ronde dalam sekali bertemu dengan ambar.
ambar bukannya diam saja menerima perlakuan seperti itu namun dia juga tidak bisa berbuat apa apa karena ancaman dari pak siswanto dan pak heri.
Hal ini lebih diperparah dengan kenyataan bahwa suaminya di rumah juga jarang memberinya nafkah batin. perlahan lahan ambar mulai larut dalam permainan birahi terlarang itu dan menikmatinya meskipun dia sadar resikonya.
suami dan anak ambar tidak menyadari hal ini, karena setahu mereka di kantor, ambar bekerja sedangkan saat di sekolah andi, dia hanya menjemput anaknya.
#####
seperti yang terjadi siang itu di sekolah andi, setelah puas menyetubuhi ambar pak siswanto tidak langsung membiarkannya pergi.
"anda tahu kan bu yang harus ibu lakukan"
"iii.. iya pak saya paham"
"ya sudah berangkat sekarang"
"baik pak"
ambar keluar dari ruangan kepala sekolah dengan berpakaian lengkap blouse dan rok span setinggi lutut.
namun dibalik pakaian itu semua, sudah terdapat apa apa lagi karena celana dalam dan bh miliknya diambil oleh pak siswanto.
ambar berjalan ke arah gerbang keluar yang di samping kanan dan kirinya terdapat pedagang yang menjajakan makanan ringan.
"uhhh.. ehhhmm"
ambar menjadi semakin ragu karena baru beberapa saat yang lalu pak siswanto menumpahkan sperma dalam vaginanya.
dan gerakan kaki ambar ketika sedang berjalan membuat cairan sperma itu mengalir keluar dari vagina hingga ke paha mulusnya.
"uhhnn"
terlebih dengan pakaian yang dipakainya, ambar merasa semua bagian pribadi tubuhnya terasa terpampang bebas dari pandangan orang.
ambar merasa ada segumpal sperma yang akan keluar dari lubang vaginanya yang begitu penuh dan basah oleh cairan lengket itu.
"aaahhh.. kenapa banyak sekali yang menetes" batin ambar.
ambar merasa semakin gugup karena gumpalan sperma itu terasa sudah berada di bibir vaginanya yang merekah.
"ahhh.. jangan keluar dulu akh jangan"
ambar berpikir seseorang akan melihatnya dan menyadari ada sperma menetes keluar jika dia tidak cepat cepat.
"aku harus segera melaksanakan perintah pak sis" batin ambar gugup.
ambar melanjutkan berjalan meskipun dengan sperma mulai menetes keluar ke arah pedagang yang ada di depan sekolah.
ambar menghampiri salah satu pedagang yang menjual siomay yang sedang menunggu pembeli di belakang gerobaknya.
"beli apa bu?" sambut pedagang itu ramah.
pedagang itu seperti tidak menyadari penampilan ambar yang nyleneh terlebih mereka berada di area sekolahan.
"siomay mas, ndak pake pare"
"oh iya bu, ditunggu"
ambar bertanya tanya apa yang dipikirkan pedagang siomay itu jika menyadari dia berpakaian sperti itu.
ambar sadar tidak ada wanita baik baik yang akan berpakaiana sperti itu ketika sedang menjemput anaknya di sekolah.
ambar benar benar merasa dirinya sebagai seorang wanita murahan dan ingin rasanya segera pergi dari situ karena malu.
"ini bu siomaynya"
pedagang itu menyerahkan bungkusan plastik putih berisi seporsi siomay yang di pesan oleh ambar tadi.
"eh.. iya"
ambar yang sedari tadi menutupi bagian dadanya dengan tas kecilnya terpaksa melepasnya untuk mencari uang untuk membayar.
dan saat itulah si pedagang siomay itu menyadari bahwa ada yang aneh dengan ambar karena dia tidak memakai bh di balik blousenya.
suami dan anak ambar tidak menyadari hal ini, karena setahu mereka di kantor, ambar bekerja sedangkan saat di sekolah andi, dia hanya menjemput anaknya.
#####
seperti yang terjadi siang itu di sekolah andi, setelah puas menyetubuhi ambar pak siswanto tidak langsung membiarkannya pergi.
"anda tahu kan bu yang harus ibu lakukan"
"iii.. iya pak saya paham"
"ya sudah berangkat sekarang"
"baik pak"
ambar keluar dari ruangan kepala sekolah dengan berpakaian lengkap blouse dan rok span setinggi lutut.
namun dibalik pakaian itu semua, sudah terdapat apa apa lagi karena celana dalam dan bh miliknya diambil oleh pak siswanto.
ambar berjalan ke arah gerbang keluar yang di samping kanan dan kirinya terdapat pedagang yang menjajakan makanan ringan.
"uhhh.. ehhhmm"
ambar menjadi semakin ragu karena baru beberapa saat yang lalu pak siswanto menumpahkan sperma dalam vaginanya.
dan gerakan kaki ambar ketika sedang berjalan membuat cairan sperma itu mengalir keluar dari vagina hingga ke paha mulusnya.
"uhhnn"
terlebih dengan pakaian yang dipakainya, ambar merasa semua bagian pribadi tubuhnya terasa terpampang bebas dari pandangan orang.
ambar merasa ada segumpal sperma yang akan keluar dari lubang vaginanya yang begitu penuh dan basah oleh cairan lengket itu.
"aaahhh.. kenapa banyak sekali yang menetes" batin ambar.
ambar merasa semakin gugup karena gumpalan sperma itu terasa sudah berada di bibir vaginanya yang merekah.
"ahhh.. jangan keluar dulu akh jangan"
ambar berpikir seseorang akan melihatnya dan menyadari ada sperma menetes keluar jika dia tidak cepat cepat.
"aku harus segera melaksanakan perintah pak sis" batin ambar gugup.
ambar melanjutkan berjalan meskipun dengan sperma mulai menetes keluar ke arah pedagang yang ada di depan sekolah.
ambar menghampiri salah satu pedagang yang menjual siomay yang sedang menunggu pembeli di belakang gerobaknya.
"beli apa bu?" sambut pedagang itu ramah.
pedagang itu seperti tidak menyadari penampilan ambar yang nyleneh terlebih mereka berada di area sekolahan.
"siomay mas, ndak pake pare"
"oh iya bu, ditunggu"
ambar bertanya tanya apa yang dipikirkan pedagang siomay itu jika menyadari dia berpakaian sperti itu.
ambar sadar tidak ada wanita baik baik yang akan berpakaiana sperti itu ketika sedang menjemput anaknya di sekolah.
ambar benar benar merasa dirinya sebagai seorang wanita murahan dan ingin rasanya segera pergi dari situ karena malu.
"ini bu siomaynya"
pedagang itu menyerahkan bungkusan plastik putih berisi seporsi siomay yang di pesan oleh ambar tadi.
"eh.. iya"
ambar yang sedari tadi menutupi bagian dadanya dengan tas kecilnya terpaksa melepasnya untuk mencari uang untuk membayar.
dan saat itulah si pedagang siomay itu menyadari bahwa ada yang aneh dengan ambar karena dia tidak memakai bh di balik blousenya.
dia menelan ludahnya berkali kali ketika melihat bayangan gelap puting dan areola ambar yang tercetak jelas di blouse putih yang dipakainya.
ambar sadar sudah ketahuan buru buru menyerahkan uang lima puluh ribuan kepada pedagang siomay yang mulai jelalatan matanya.
"ini mas u.. uangnya"
"sebentar ya bu kembaliannya"
"sudah mas di ambil saja kembaliannya"
ambar segera berjalan cepat meninggalkan pedagang siomya yang hanya tersenyum senyum melihat tingkahnya.
dia merasa begitu malu dan langsung pergi tanpa mengambil kembalian uangnya dari siomay yang seharga 10 ribu itu.
dia merasa vaginanya semkain basah karena sperma pak siswanto yang bercampur dengan cairan vaginanya sendiri.
ingin rasanya ambar menggali tanah dan mengubur dirinya sendiri karena perasaan malu yang tak tertahan lagi.
tapi perasaan was was bercampur malu tadi entah kenapa justru membuat vagina ambar semakin basah kuyup.
ambar mulai berpikir jika dia terangsang justru karena rasa malu itu, jika itu benar maka dia berpikir dirinya sudah tidak waras lagi.
ambar segera kembali ke ruangan pak siswanto dengan membawa siomay pesanannya di tangannya itu.
tok tok tok
"masuk"
ambar membuka pintu ruangan itu dan disambut dengan senyum penuh kemenangan oleh pak siswanto yang telah menunggunya.
"wah wah selamat datang kembali bu"
"iya pak"
"anda itu cuma disuruh beli siomay kok lama sekali"
"eh maaf pak"
"tapi ndak apa apabaru pertama kali, lain kali kalo sudah biasa pasti bisa"
"iya pak"
"mana siomay pesanan saya? taruh di meja itu"
"baik pak"
"saya makan dulu, ibu tunggu dulu ya"
####
PART 23
ambar menunggu dengan sabar pak siswanto menyelesaikan makan siomay yang dia belikan tadi.
kegilaan yang dialamai ambar karena pak siswanto siang itu di sekolah anaknya ternyata belum selesai.
setelah menyuruh andi untuk naik taksi ke rumah sendiri, amabr masih tinggal di sekolah andi dengan alasan konsultasi dengan pak siswanto.
tentu saja itu hanya kedok yang diberikan pak siswanto untuk menutupi kegilaannya yang akan segera dilakukannya.
ambar tahu pak siswanto akan berbuat aneh aneh lagi namun dia tidak tahu pasti apakah yang akan terjadi selanjutnya.
satu yang pasti saat ini ambar tengah berdiri telnajng bulat tanpa pakaian di depan kepala sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.
pak siswanto masih tampak berpikir keras dengan apa yang harus dia lakukan pada ambar yang berdiri di depannya.
pak siswanto berjalan mengitari ruangan menuju meja kerjanya dan menarik laci di sampingnya untuk mencari cari sesuatu.
pak siswanto mengambil beberapa buah boardmarker dan menjejalkannya dalam vagina ambar yang merah merekah.
"aaahhh.. pak.. ssshhh"
"haha lihat ini bu spidolnya masuk semua dalam memek ibu"
ambar sadar sudah ketahuan buru buru menyerahkan uang lima puluh ribuan kepada pedagang siomay yang mulai jelalatan matanya.
"ini mas u.. uangnya"
"sebentar ya bu kembaliannya"
"sudah mas di ambil saja kembaliannya"
ambar segera berjalan cepat meninggalkan pedagang siomya yang hanya tersenyum senyum melihat tingkahnya.
dia merasa begitu malu dan langsung pergi tanpa mengambil kembalian uangnya dari siomay yang seharga 10 ribu itu.
dia merasa vaginanya semkain basah karena sperma pak siswanto yang bercampur dengan cairan vaginanya sendiri.
ingin rasanya ambar menggali tanah dan mengubur dirinya sendiri karena perasaan malu yang tak tertahan lagi.
tapi perasaan was was bercampur malu tadi entah kenapa justru membuat vagina ambar semakin basah kuyup.
ambar mulai berpikir jika dia terangsang justru karena rasa malu itu, jika itu benar maka dia berpikir dirinya sudah tidak waras lagi.
ambar segera kembali ke ruangan pak siswanto dengan membawa siomay pesanannya di tangannya itu.
tok tok tok
"masuk"
ambar membuka pintu ruangan itu dan disambut dengan senyum penuh kemenangan oleh pak siswanto yang telah menunggunya.
"wah wah selamat datang kembali bu"
"iya pak"
"anda itu cuma disuruh beli siomay kok lama sekali"
"eh maaf pak"
"tapi ndak apa apabaru pertama kali, lain kali kalo sudah biasa pasti bisa"
"iya pak"
"mana siomay pesanan saya? taruh di meja itu"
"baik pak"
"saya makan dulu, ibu tunggu dulu ya"
####
PART 23
ambar menunggu dengan sabar pak siswanto menyelesaikan makan siomay yang dia belikan tadi.
kegilaan yang dialamai ambar karena pak siswanto siang itu di sekolah anaknya ternyata belum selesai.
setelah menyuruh andi untuk naik taksi ke rumah sendiri, amabr masih tinggal di sekolah andi dengan alasan konsultasi dengan pak siswanto.
tentu saja itu hanya kedok yang diberikan pak siswanto untuk menutupi kegilaannya yang akan segera dilakukannya.
ambar tahu pak siswanto akan berbuat aneh aneh lagi namun dia tidak tahu pasti apakah yang akan terjadi selanjutnya.
satu yang pasti saat ini ambar tengah berdiri telnajng bulat tanpa pakaian di depan kepala sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.
pak siswanto masih tampak berpikir keras dengan apa yang harus dia lakukan pada ambar yang berdiri di depannya.
pak siswanto berjalan mengitari ruangan menuju meja kerjanya dan menarik laci di sampingnya untuk mencari cari sesuatu.
pak siswanto mengambil beberapa buah boardmarker dan menjejalkannya dalam vagina ambar yang merah merekah.
"aaahhh.. pak.. ssshhh"
"haha lihat ini bu spidolnya masuk semua dalam memek ibu"
"aduh pak sudah pak"
pak siswanto melesakkan spidol spidol itu dengan paksa dalam vagina ambar yang masih basah dengan cairan kewanitaannya.
dengan iseng pak siswanto memutar mutar spidol itu dalam vagina ambar membuatnya menggelinjang keenakan.
pak siswanto lalu mengambil dua buah penjempit kertas berukuran sedang lalu menjepit kedua puting ambar dengan benda itu.
"akkhhh pak sakit"
"sudah sudah jangan teriak teriak bu"
"sakit pak akhhh"
"nanti kalo kedengeran orang gimana bu?"
pak siswanto kembali iseng dengan menarik penjepit kertas itu sehingga puting mabr yang tegang ikut tertarik dan menyemprotkan air susu.
pak siswanto melanjutkan dengan mengaduk aduk tas kerja yang dibawa ambar dan mengambil kacamata baca milik ambar.
"anda pasti akan lebi cantik kalo pakai ini"
pak siswanto memasangkan kacamata itu ke wajah ayu ambar yang sudah pasrah dengan nasib yang menimpanya.
"anda benar benar cantik sekali dengan kacamata ini"
"ah terima kasih pak"
"anda adalah lonte yang cantik"
"akh iya pak saya lonte"
pak siswanto lalu mengambil jaket miliknya yang berukuran besar dan memakaikannya pada tubuh telanjang ambar.
"ayo bu kita jalan jalan"
"ah tapi pak"
"saya kan tunjukkan setiap sudut sekolah ini pada ibu"
"akh baik pak"
mereka berdua lalu berjalan keluar ruangan dan mulai menyusuri tiap sudut sekolah yang sudah sepi itu.
mereka berjalan melewati tiap ruangan yang ada di sekolah itu dengan santai seolah tidak terjadi apa apa.
"ibu ndak bosan ya?"
"maksud bapak?"
"jaket itu menutupi semua tubuh ibu"
"akh tidak pak"
"sekolah ini kan sudah sepi ayo buka sedikit bu"
"akh tapi pak"
"ayolah lonte seperti ibu pasti akan suka kalo sedikit buka bukaan"
"akh iya pak saya suka seperti itu"
"sekarang buka sedikit bagian susu ibu biar keliatan bebas"
"baik pak"
ambar membuka bagian depan jaket yang dipakainya sehhingga tersembulah payudaranya yang penuh dengan susu itu.
"bagaimana pak seperti ini?"
pak siswanto melesakkan spidol spidol itu dengan paksa dalam vagina ambar yang masih basah dengan cairan kewanitaannya.
dengan iseng pak siswanto memutar mutar spidol itu dalam vagina ambar membuatnya menggelinjang keenakan.
pak siswanto lalu mengambil dua buah penjempit kertas berukuran sedang lalu menjepit kedua puting ambar dengan benda itu.
"akkhhh pak sakit"
"sudah sudah jangan teriak teriak bu"
"sakit pak akhhh"
"nanti kalo kedengeran orang gimana bu?"
pak siswanto kembali iseng dengan menarik penjepit kertas itu sehingga puting mabr yang tegang ikut tertarik dan menyemprotkan air susu.
pak siswanto melanjutkan dengan mengaduk aduk tas kerja yang dibawa ambar dan mengambil kacamata baca milik ambar.
"anda pasti akan lebi cantik kalo pakai ini"
pak siswanto memasangkan kacamata itu ke wajah ayu ambar yang sudah pasrah dengan nasib yang menimpanya.
"anda benar benar cantik sekali dengan kacamata ini"
"ah terima kasih pak"
"anda adalah lonte yang cantik"
"akh iya pak saya lonte"
pak siswanto lalu mengambil jaket miliknya yang berukuran besar dan memakaikannya pada tubuh telanjang ambar.
"ayo bu kita jalan jalan"
"ah tapi pak"
"saya kan tunjukkan setiap sudut sekolah ini pada ibu"
"akh baik pak"
mereka berdua lalu berjalan keluar ruangan dan mulai menyusuri tiap sudut sekolah yang sudah sepi itu.
mereka berjalan melewati tiap ruangan yang ada di sekolah itu dengan santai seolah tidak terjadi apa apa.
"ibu ndak bosan ya?"
"maksud bapak?"
"jaket itu menutupi semua tubuh ibu"
"akh tidak pak"
"sekolah ini kan sudah sepi ayo buka sedikit bu"
"akh tapi pak"
"ayolah lonte seperti ibu pasti akan suka kalo sedikit buka bukaan"
"akh iya pak saya suka seperti itu"
"sekarang buka sedikit bagian susu ibu biar keliatan bebas"
"baik pak"
ambar membuka bagian depan jaket yang dipakainya sehhingga tersembulah payudaranya yang penuh dengan susu itu.
"bagaimana pak seperti ini?"
"eh yah bagus seperti itu"
mereka melanjutkan jalan jalan mereka menyusuri sekolah ketika matahari semakin condong ke arah barat.
"ayo kita kesana"
pak siswanto menunjuk ke arah halaman tenga sekolah yang difungsikan sebagai lapangan olah raga sekaligus upacara tiap senin.
"jalannya lambat sekali bu"
"akh maaf pak"
"ayo lebih cepat"
pak siswanto menarik jaket yang dipakai ambar sampai terlepas sehingga ambar kini bertelanjang buat di tengah lapangan.
"akh saya kebelet pipis pak"
"kalo begitu pipis saja disini bu"
"tapi pak saya malu"
"buat apa malu, hahha biar ibu mirip anjing"
"akh iya pak mirip anjing"
"kalo begitu ayo ibu buang air seperti anjing"
"baik pak"
ambar dengan menurut merangkak di tengah lapangan dengan tubuh telanjangnya lalu mengangkat kaki kirinya.
"hnnhhh"
krcukk krcukk krcukk
"aaahhh.. ahhh"
"haha bagus bu setelah ini saya akan memberi hadiah untuk ibu setelah selesai buang air ahhaaahaha"
spidol yang tadi tertancap pada vagina abar ikut terlepas ketika ambar buang air di tengah halaman sekolah itu.
"sudah bu hahaha?"
"sudah pak"
"ayo sekarang bersihkan memek ibu"
"pake apa pak?"
"ibu kan anjing tinggal gesekin memek ibu dengan tangan ibu"
ambar pun menurut dan mengelap vaginanya yang penu dengan air seni itu dengan telapak tangannya sendiri.
"hahah bagus"
"akhhh pak"
"benar benar anjing yang penurut"
"akh iya pak saya anjing"
ambar pun mengelap bersih vaginanya sampai tidak ada air kencing yang tersisa lagi pada permukaannya.
"sekarang ibu mau kontol saya"
"akh iya pak"
"coba ngomong yang bener"
"saya lonte pengen dientot kontol bapak"
"hahaha bagus.. bagus ayo sekarang kita ke ruangan itu"
pak siswanto menunjuk ke sebuah ruangan kelas yang ada di ujung lorong depan bagian sekolah dasar itu.
"buat apa pak"
"katanya pengen kontolku, kalo ndak mau ya sudah"
"akh baik pak"
ambar dan pak siswanto meninggalkan halaman tengah sekolah itu yang terdapat genangan air kencing ambar.
####
mereka melanjutkan jalan jalan mereka menyusuri sekolah ketika matahari semakin condong ke arah barat.
"ayo kita kesana"
pak siswanto menunjuk ke arah halaman tenga sekolah yang difungsikan sebagai lapangan olah raga sekaligus upacara tiap senin.
"jalannya lambat sekali bu"
"akh maaf pak"
"ayo lebih cepat"
pak siswanto menarik jaket yang dipakai ambar sampai terlepas sehingga ambar kini bertelanjang buat di tengah lapangan.
"akh saya kebelet pipis pak"
"kalo begitu pipis saja disini bu"
"tapi pak saya malu"
"buat apa malu, hahha biar ibu mirip anjing"
"akh iya pak mirip anjing"
"kalo begitu ayo ibu buang air seperti anjing"
"baik pak"
ambar dengan menurut merangkak di tengah lapangan dengan tubuh telanjangnya lalu mengangkat kaki kirinya.
"hnnhhh"
krcukk krcukk krcukk
"aaahhh.. ahhh"
"haha bagus bu setelah ini saya akan memberi hadiah untuk ibu setelah selesai buang air ahhaaahaha"
spidol yang tadi tertancap pada vagina abar ikut terlepas ketika ambar buang air di tengah halaman sekolah itu.
"sudah bu hahaha?"
"sudah pak"
"ayo sekarang bersihkan memek ibu"
"pake apa pak?"
"ibu kan anjing tinggal gesekin memek ibu dengan tangan ibu"
ambar pun menurut dan mengelap vaginanya yang penu dengan air seni itu dengan telapak tangannya sendiri.
"hahah bagus"
"akhhh pak"
"benar benar anjing yang penurut"
"akh iya pak saya anjing"
ambar pun mengelap bersih vaginanya sampai tidak ada air kencing yang tersisa lagi pada permukaannya.
"sekarang ibu mau kontol saya"
"akh iya pak"
"coba ngomong yang bener"
"saya lonte pengen dientot kontol bapak"
"hahaha bagus.. bagus ayo sekarang kita ke ruangan itu"
pak siswanto menunjuk ke sebuah ruangan kelas yang ada di ujung lorong depan bagian sekolah dasar itu.
"buat apa pak"
"katanya pengen kontolku, kalo ndak mau ya sudah"
"akh baik pak"
ambar dan pak siswanto meninggalkan halaman tengah sekolah itu yang terdapat genangan air kencing ambar.
####
PART 24
mereka berdua masuk ke dalam sebuah ruangan besar yang berisi meja meja dan kursi serta papan tulis di dinding depannya.
tanpa di beritahu ambar segera memposisikan dirinya siap untuk di setubuhi oleh pak siswanto dengan penis besarnya.
ambar menunggingkan tubuhnya dan kedua tangannya bertumpu pada sebuah meja kayu besar di dalam ruangan kelas itu.
ruangan tempat ambar berada saat itu tidak lain dalah ruangan kelas 6 tempat andi anak semata wayangnya menuntut ilmu tiap hari.
"ah tolong pak cepat pak"
"akh kamu benar benar lonte bu hahaha"
"akh pak"
"sekarang katakan dimana ibu pengen dientot?"
"akh memek saya pak cepat"
"haha baiklah kalo begitu"
pak siswanto mendekatkan diri ke belakang ambar dan segera melesakkan penisnya masuk dalam vagina ambar.
perlahan lahan penis tu masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan karena sudah basah dengan cairan kewanitaan.
"akhh ennakk memekku pak akh"
"baiklah kalo begitu"
pak siswanto mulai menggerakkan pinggulnya menyodok vagina ambar dengan penisnya yang besar dan panjang.
penis itu bergerak maju mundur dalam rongga vagina ambar, gesekan batang penis dan dinding vagina menghasilkan senasi kenikmatan tiada duanya.
"akkhhh hyahhh pak terus lagi pak lagi"
"akhahahha bagaimana bu ennakk hah?"
"hhhaaahhh enak pak ahhh enak sekali"
penis pak siswanto terus menghujam dalam vagina ambar tanpa ampun memeberinya kenikmatan yang tak terlukiskan.
"aaahhh kontolmu nikmat sekali pak akkhhh"
"ahhh.. akhh.. akhhh"
"kontolmu bsar pak akhhh memekku enak sekali akhhh"
"ughhh.. ughhh.. ughhh"
pak siswanto mengambil spidol di atas meja dan memasukkannya kembali namun kali ini dalam anus ambar.
pak siswanto menggerakkan spidol itu keluar masuk dalam anus amabr seakan akan ikut menyetubuhi anusnya.
"akkhhh"
"ehmm.. shhh akh memekmu bu"
"akhhh pak spidolnya pak akhhh"
"akhhh jangan teriak teriak keras keras"
"akh anda ngentot saya keras sekali akhhh saya ndak kuat akh"
"ahhh"
"memeku pak akhhh memekku nikmat sekaliii akhh"
mereka berdua masuk ke dalam sebuah ruangan besar yang berisi meja meja dan kursi serta papan tulis di dinding depannya.
tanpa di beritahu ambar segera memposisikan dirinya siap untuk di setubuhi oleh pak siswanto dengan penis besarnya.
ambar menunggingkan tubuhnya dan kedua tangannya bertumpu pada sebuah meja kayu besar di dalam ruangan kelas itu.
ruangan tempat ambar berada saat itu tidak lain dalah ruangan kelas 6 tempat andi anak semata wayangnya menuntut ilmu tiap hari.
"ah tolong pak cepat pak"
"akh kamu benar benar lonte bu hahaha"
"akh pak"
"sekarang katakan dimana ibu pengen dientot?"
"akh memek saya pak cepat"
"haha baiklah kalo begitu"
pak siswanto mendekatkan diri ke belakang ambar dan segera melesakkan penisnya masuk dalam vagina ambar.
perlahan lahan penis tu masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan karena sudah basah dengan cairan kewanitaan.
"akhh ennakk memekku pak akh"
"baiklah kalo begitu"
pak siswanto mulai menggerakkan pinggulnya menyodok vagina ambar dengan penisnya yang besar dan panjang.
penis itu bergerak maju mundur dalam rongga vagina ambar, gesekan batang penis dan dinding vagina menghasilkan senasi kenikmatan tiada duanya.
"akkhhh hyahhh pak terus lagi pak lagi"
"akhahahha bagaimana bu ennakk hah?"
"hhhaaahhh enak pak ahhh enak sekali"
penis pak siswanto terus menghujam dalam vagina ambar tanpa ampun memeberinya kenikmatan yang tak terlukiskan.
"aaahhh kontolmu nikmat sekali pak akkhhh"
"ahhh.. akhh.. akhhh"
"kontolmu bsar pak akhhh memekku enak sekali akhhh"
"ughhh.. ughhh.. ughhh"
pak siswanto mengambil spidol di atas meja dan memasukkannya kembali namun kali ini dalam anus ambar.
pak siswanto menggerakkan spidol itu keluar masuk dalam anus amabr seakan akan ikut menyetubuhi anusnya.
"akkhhh"
"ehmm.. shhh akh memekmu bu"
"akhhh pak spidolnya pak akhhh"
"akhhh jangan teriak teriak keras keras"
"akh anda ngentot saya keras sekali akhhh saya ndak kuat akh"
"ahhh"
"memeku pak akhhh memekku nikmat sekaliii akhh"
"ighhh"
pak siswanto terus menghujamkan batang penisnya dalam vagina ambar dengan sekuat tenaga membuat tubuhnya berguncang guncang.
"kamu suka dientot seperti ini?"
"akhhh suka sekali pakk akhhh"
"ayo bu kita pindah kesana"
"tidak usah pak disini saja"
"ayo cepat, kalo ndak mau saya hentikan genjotan memek ibu"
"akh baik pak"
ambar menuruti perintah pak siswanto dan mengikutinya untuk berpindah posisi tanpa melepas penis dari vaginanya.
pak siswanto mengajak ambar berpindah ke meja murid paling depan sehingga posisi mereka menghadap ke belakang kelas.
"sekarang lihat bu, anda sedang dientot di kelas anak anda sendiri"
"akhhh saya suka pakk akhhh"
"coba bayangkan anak anda dan teman temannya sedang menonton anda dientot seperti ini"
"akkhhh.. akhhh.. akhhh"
"anda benar benar lonte bu hahaha"
"akhhh iya pak saya lonte murahan"
"kalo begitu ibu harus saya hukum"
"akh iya pak hukum saya entot saya di depan anak saya dan teman temannya akhh"
"akhhh.. akhhh.. akhhh"
"iiighhh"
"aaahhh"
"terus pak lebih dalam terus akhhh"
"akh baiklah lonteku"
"akhhh.. akhh.. akhh"
pak siswanto semakin cepat menyodok vagina ambar dia meraskan orgasme sudah hampir sampai pdanya.
"saya mau keluar pak akhh"
"akh saya juga bu, kita keluar bersama sama akhh"
"iya pak kita keluar bersama"
"saya akan keluar di dalam memek ibu akhh"
"akh iya pak keluarkan semuanya dalama memek saya akh"
"jadi ibu mau dihamili di depan kelas anak ibu akhh"
"akhhh ya pak hamili saya akhhh"
"baiklah kalobegitu terima pejuhku bu akkhhh"
"akhhh.. .. ennakkhhh"
ambar terus menerus mengalamai orgasme tanpa henti, vaginanya terus memuntahkan cairan bercampur sperma pak siswanto.
"akhhh saya ndak bisa berhenti akh"
"terus bu terus keluar terusss"
"akhh ini nikmat sekali pak akh nikmat"
#####
pak siswanto terus menghujamkan batang penisnya dalam vagina ambar dengan sekuat tenaga membuat tubuhnya berguncang guncang.
"kamu suka dientot seperti ini?"
"akhhh suka sekali pakk akhhh"
"ayo bu kita pindah kesana"
"tidak usah pak disini saja"
"ayo cepat, kalo ndak mau saya hentikan genjotan memek ibu"
"akh baik pak"
ambar menuruti perintah pak siswanto dan mengikutinya untuk berpindah posisi tanpa melepas penis dari vaginanya.
pak siswanto mengajak ambar berpindah ke meja murid paling depan sehingga posisi mereka menghadap ke belakang kelas.
"sekarang lihat bu, anda sedang dientot di kelas anak anda sendiri"
"akhhh saya suka pakk akhhh"
"coba bayangkan anak anda dan teman temannya sedang menonton anda dientot seperti ini"
"akkhhh.. akhhh.. akhhh"
"anda benar benar lonte bu hahaha"
"akhhh iya pak saya lonte murahan"
"kalo begitu ibu harus saya hukum"
"akh iya pak hukum saya entot saya di depan anak saya dan teman temannya akhh"
"akhhh.. akhhh.. akhhh"
"iiighhh"
"aaahhh"
"terus pak lebih dalam terus akhhh"
"akh baiklah lonteku"
"akhhh.. akhh.. akhh"
pak siswanto semakin cepat menyodok vagina ambar dia meraskan orgasme sudah hampir sampai pdanya.
"saya mau keluar pak akhh"
"akh saya juga bu, kita keluar bersama sama akhh"
"iya pak kita keluar bersama"
"saya akan keluar di dalam memek ibu akhh"
"akh iya pak keluarkan semuanya dalama memek saya akh"
"jadi ibu mau dihamili di depan kelas anak ibu akhh"
"akhhh ya pak hamili saya akhhh"
"baiklah kalobegitu terima pejuhku bu akkhhh"
"akhhh.. .. ennakkhhh"
ambar terus menerus mengalamai orgasme tanpa henti, vaginanya terus memuntahkan cairan bercampur sperma pak siswanto.
"akhhh saya ndak bisa berhenti akh"
"terus bu terus keluar terusss"
"akhh ini nikmat sekali pak akh nikmat"
#####
beberapa hari setelah itu ambar sedang berada di rumah sendirian, ketika sedang membersihkan rumah.
dia sedang menyapu seluruh lantai rumah dan semua ruangan tak terkecuali kamar tidur anaknya, andi.
ketika sedang menyapu kolong tempat tidurnya ambar merasakan ujung sapunya mengenai sesuatu.
"eh apa itu ya"
ambar membungkukkan badannya dan melihat ke lantai di bawah kolong tempat tidur yang baru dia sapu itu.
"ini apa ya?"
ambar mengambil benda yang mengenai ujung sapunya dan menariknya keluar dari bawah kolong tempat tidur.
"hah kotak apa ini"
ambar penasaran dan mencoba membuka isi kotak yang baru saja dia temukan itu di dalam kamar anaknya.
"andi nyimpen apaan sih ini"
DEgg
ambar begitu terkejut ketika membuka kotak itu dan mendapati barang yang ada di dalamnya.
dia melihat salah satu celana dalamnya tergeletak dalam kotak itu dan terkejut bagaimana benda itu bisa disana.
"akh ini kan celana dalamku yang hilang"
"akh kenapa andi bisa memiliki ini"
"aku kan ibu kandungnya sendiri"
"bagaimana bisa andi bernafsu denganku"
ambar begitu bingung mengetahui anak semata wayangnya sudah menginja remaja dan menganggap ibunya sebagai objek seksualnya.
####
PART 25
pagi itu ambar sedang membereskan rumahnya setelah mengantar anaknya ke sekolah dengan mobilnya sendiri.
sementara itu suaminya sudah 2 hari tidak di rumah karena sedang di jakarta untuk memberi laporan pada kantor pusat tentang proyeknya.
hari ini ambar ijin untuk masuk ke kantor agak siang karen harus menghadiri acara di luar.
untungnya atasannya memberi ijin karena pekerjaannya memang tidak banyak namun ada harga yang harus dia bayar kepada pak heri nanti.
selesai membereskan rumah ambar beristrahat sebentar di meja makan dan menikmati teh panas yang dia buat.
"aku harus segera siap siap"
ambar melamun memikirkan nasibnya yang carut marut semakin tidak menentu dari waktu ke waktu yang telah dia jalani.
entah darimana sedikit akal sehatnya muncul dan mengembalikan kewarasannya yang selama ini hilang entah kemana.
dia tidak habis pikir bagaimana dia bisa bermain api di belakang keluarganya sendiri yang selalu mendukungnya.
tidak hany dengan satu orang namun dua orang yang secara rutin menikmati tubuhnya, yang seharusnya hanya milik suaminya.
dia takut apa yang dia lakukan ini akan membuat keutuhan keluarganya dalam bahaya dan diambang kehancuran.
"terlebih lagi.. "
namun dari hari ke hari ambar semakin dipenuhi oleh nafsu birahi yang harus dipuaskan dengan seks yang menggebu gebu.
dia tidak dapat mengontrol dirinya sendiri yang seakan akan menerima semua penis penis itu dengan sukarela.
ambar duduk di depan meja rias di dalam kamarnya yang berhiaskan cermin bening besar di atasnya.
dia sedang menyapu seluruh lantai rumah dan semua ruangan tak terkecuali kamar tidur anaknya, andi.
ketika sedang menyapu kolong tempat tidurnya ambar merasakan ujung sapunya mengenai sesuatu.
"eh apa itu ya"
ambar membungkukkan badannya dan melihat ke lantai di bawah kolong tempat tidur yang baru dia sapu itu.
"ini apa ya?"
ambar mengambil benda yang mengenai ujung sapunya dan menariknya keluar dari bawah kolong tempat tidur.
"hah kotak apa ini"
ambar penasaran dan mencoba membuka isi kotak yang baru saja dia temukan itu di dalam kamar anaknya.
"andi nyimpen apaan sih ini"
DEgg
ambar begitu terkejut ketika membuka kotak itu dan mendapati barang yang ada di dalamnya.
dia melihat salah satu celana dalamnya tergeletak dalam kotak itu dan terkejut bagaimana benda itu bisa disana.
"akh ini kan celana dalamku yang hilang"
"akh kenapa andi bisa memiliki ini"
"aku kan ibu kandungnya sendiri"
"bagaimana bisa andi bernafsu denganku"
ambar begitu bingung mengetahui anak semata wayangnya sudah menginja remaja dan menganggap ibunya sebagai objek seksualnya.
####
PART 25
pagi itu ambar sedang membereskan rumahnya setelah mengantar anaknya ke sekolah dengan mobilnya sendiri.
sementara itu suaminya sudah 2 hari tidak di rumah karena sedang di jakarta untuk memberi laporan pada kantor pusat tentang proyeknya.
hari ini ambar ijin untuk masuk ke kantor agak siang karen harus menghadiri acara di luar.
untungnya atasannya memberi ijin karena pekerjaannya memang tidak banyak namun ada harga yang harus dia bayar kepada pak heri nanti.
selesai membereskan rumah ambar beristrahat sebentar di meja makan dan menikmati teh panas yang dia buat.
"aku harus segera siap siap"
ambar melamun memikirkan nasibnya yang carut marut semakin tidak menentu dari waktu ke waktu yang telah dia jalani.
entah darimana sedikit akal sehatnya muncul dan mengembalikan kewarasannya yang selama ini hilang entah kemana.
dia tidak habis pikir bagaimana dia bisa bermain api di belakang keluarganya sendiri yang selalu mendukungnya.
tidak hany dengan satu orang namun dua orang yang secara rutin menikmati tubuhnya, yang seharusnya hanya milik suaminya.
dia takut apa yang dia lakukan ini akan membuat keutuhan keluarganya dalam bahaya dan diambang kehancuran.
"terlebih lagi.. "
namun dari hari ke hari ambar semakin dipenuhi oleh nafsu birahi yang harus dipuaskan dengan seks yang menggebu gebu.
dia tidak dapat mengontrol dirinya sendiri yang seakan akan menerima semua penis penis itu dengan sukarela.
ambar duduk di depan meja rias di dalam kamarnya yang berhiaskan cermin bening besar di atasnya.
dia melihat pantulan dirinya pada cermin besar di depannya itu dan menyadari siapa dirinya sebenarnya.
daripada menjadi seorang istri maupun seorang ibu, entah kenapa dia lebih suka diperlakukan layaknya budak.
"ya budak"
"aku memang seorang budak seks"
selesai merias wajahnya, ambar segera meninggalkan rumah meskipun ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.
hal itu tidak lain adalah kenyataan tentang bagaimana anak semata wayangnya memandangnya sebagai seorang wanta.
andi kecil yang kini beranjak remaja memandang ambar tidak lebih dari objek seksual yang dia pakai dalam fantasinya.
"ah itu urusan nanti"
#####
jam tangan ambar menunjukkan pukul 9 pagi ketika dia tiba di halaman sekolah andi, anak semata wayangnya.
di pintu gerbang dalam, da sebuah papan bertuliskan "PINTU MASUK PERTEMUAN ORANG TUA MURID".
ya hari ini dia menghadiri pertemuan orang tua murid kelas 6 untuk membahas persiapan ujian akhir nanti.
namun dia sudah bersiap untuk menghadapi apa yang terjadi selanjutnya setelah pertemuan orang tua murid.
setiap ambar datang ke sekolah itu, ambar selalu bersiap dengan kemungkinan terburuk karena pak siswanto di dalamnya.
"heemm itu dia ruangannya"
ambar berjalan ringan menuju ruangan di sekolah yang sudah tidak asing baginya mengingat yang terjadi akhir akhir ini.
ketika sedang buru buru berjalan ke arah ruangan pertemuan yang sudah mulai dipenuhi oleh orang tua murid, tiba tiba namanya dipanggil.
"ibu ambar"
ambar menoleh ke belakang arah suara yang memanggil namanya itu datang dan terlihatlah sosok yang sudah tidak asing baginya.
"p.. p.. pak sis"
"ibu mau ke pertemuan orang tua murid ya"
pak siswanto berbicara dengan senyum ramah tanpa menunjukkan pikiran kotornya dengan penuh kepura puraan.
"i..iya pak"
"wah wah wah ibu cantik sekali hari ini"
"terima kasih pak"
"sebelum ke ruangan rapat mari ikut saya dulu"
pak siswanto mengajak ambar untuk mengikuti nya dengan senyum ramah berbeda dengan yang dia ketahui selama ini.
ambar pun terpaksa mengikuti ajakan pak siswanto ke arah salah satu sudut sekolah yang cukup sepi pagi itu.
setelah memastikan keadaan aman pak siswanto lalu berbalik dan memeluk ambar sembari tangannya meremas remas buah dadanya.
"akh pak sudah pak"
"lihat ibu datang ke rapat orang tua murid dengan pakaian seperti ini"
pak siswanto membuka blazer yang dipakai ambar yang melapisi camisol tipis berwarna biru yang dipakainya.
dibalik camisol itu sudah tidak ada apa apa lagi sehingga puting payudaranya tercetak jelas pada permukaannya.
"lihat bu pentil nya haha"
"akh pak jangan pak nanti ketahuan orang"
"biarkan saja lihat ini pentil ibu seperti akan merobek baju yang ibu pakai"
"pak saya ingin bicara sebentar akhhh"
"ibu jangan memikirkan hal lain"
"akh baik pak"
"bagus sekarang ikuti perintah saya"
daripada menjadi seorang istri maupun seorang ibu, entah kenapa dia lebih suka diperlakukan layaknya budak.
"ya budak"
"aku memang seorang budak seks"
selesai merias wajahnya, ambar segera meninggalkan rumah meskipun ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.
hal itu tidak lain adalah kenyataan tentang bagaimana anak semata wayangnya memandangnya sebagai seorang wanta.
andi kecil yang kini beranjak remaja memandang ambar tidak lebih dari objek seksual yang dia pakai dalam fantasinya.
"ah itu urusan nanti"
#####
jam tangan ambar menunjukkan pukul 9 pagi ketika dia tiba di halaman sekolah andi, anak semata wayangnya.
di pintu gerbang dalam, da sebuah papan bertuliskan "PINTU MASUK PERTEMUAN ORANG TUA MURID".
ya hari ini dia menghadiri pertemuan orang tua murid kelas 6 untuk membahas persiapan ujian akhir nanti.
namun dia sudah bersiap untuk menghadapi apa yang terjadi selanjutnya setelah pertemuan orang tua murid.
setiap ambar datang ke sekolah itu, ambar selalu bersiap dengan kemungkinan terburuk karena pak siswanto di dalamnya.
"heemm itu dia ruangannya"
ambar berjalan ringan menuju ruangan di sekolah yang sudah tidak asing baginya mengingat yang terjadi akhir akhir ini.
ketika sedang buru buru berjalan ke arah ruangan pertemuan yang sudah mulai dipenuhi oleh orang tua murid, tiba tiba namanya dipanggil.
"ibu ambar"
ambar menoleh ke belakang arah suara yang memanggil namanya itu datang dan terlihatlah sosok yang sudah tidak asing baginya.
"p.. p.. pak sis"
"ibu mau ke pertemuan orang tua murid ya"
pak siswanto berbicara dengan senyum ramah tanpa menunjukkan pikiran kotornya dengan penuh kepura puraan.
"i..iya pak"
"wah wah wah ibu cantik sekali hari ini"
"terima kasih pak"
"sebelum ke ruangan rapat mari ikut saya dulu"
pak siswanto mengajak ambar untuk mengikuti nya dengan senyum ramah berbeda dengan yang dia ketahui selama ini.
ambar pun terpaksa mengikuti ajakan pak siswanto ke arah salah satu sudut sekolah yang cukup sepi pagi itu.
setelah memastikan keadaan aman pak siswanto lalu berbalik dan memeluk ambar sembari tangannya meremas remas buah dadanya.
"akh pak sudah pak"
"lihat ibu datang ke rapat orang tua murid dengan pakaian seperti ini"
pak siswanto membuka blazer yang dipakai ambar yang melapisi camisol tipis berwarna biru yang dipakainya.
dibalik camisol itu sudah tidak ada apa apa lagi sehingga puting payudaranya tercetak jelas pada permukaannya.
"lihat bu pentil nya haha"
"akh pak jangan pak nanti ketahuan orang"
"biarkan saja lihat ini pentil ibu seperti akan merobek baju yang ibu pakai"
"pak saya ingin bicara sebentar akhhh"
"ibu jangan memikirkan hal lain"
"akh baik pak"
"bagus sekarang ikuti perintah saya"
"baik pak"
pak siswanto mencoba membuka rok yang dipakai ambar ke atas menampakkan paha dan selangkangannya yang tidak tertutupi celana dalam.
"lihat itil ibu besar sekali"
"akh tolong pak saya malu"
"ibu datang kesekolah anak ibu dengan memek basah begini"
"ah sudah pak tolong"
"hari ini saya akan ngentotin ibu lagi"
"akh pak"
pak siswanto lalu mengambil sebuah dildo dari saku celananya dan memasukkanya dalam vagina basah ambar.
"ahhhnn"
"ini hukuman buat ibu karena berpenampilan nakal seperti ini"
"mmfghhh"
"saya pergi dulu, ibu jangan sampai terlambat ke pertemuan orang tua"
"baik pak"
#####
pertemuan orang itu dimulai dan dipimpin langsung oleh pak siswanto dan dihadiri komite sekolah, beberapa guru dan pengurus yayasan.
ambar mencoba duduk dengan tenang meskipun sebuah dildo menjejali vaginanya yang sedari tadi basah oleh cairan vaginanya.
dia duduk di samping laki laki yang merupakan ayah dari salah satu murid kelas 6 teman andi yang tidak dia ketahui namanya.
laki laki itu sejak tadi melirik bagian dada ambar menyadar bahwa dia hanya memakai camisol tipis tanpa bh.
semakin lama dildo itu semakin tidak nyaman dalam vagina ambar, dia merasa gelisah dan keringat membasahi tubuhnya.
"aaahhh"
sesekali ambar mencoba mendesah pelan agar tidak terdengar oleh peserta pertemuan yang duduk di dekatnya.
setelah rapat selesai ambar segera beranja dari duduknya dan dengan buru buru meninggalkan ruangan rapat.
####
PART 26
ambar berlari keluar dengan nafas terengah engah setelah menahan rasa geli karena dildo selama pertemuan tadi.
hampir saja dia mengalami orgasme hebat jika tidak segera meninggalkan ruangan yang masih penuh dengan orang itu.
rasanya ambar sudah tidak mampu berjalan lagi karena kakinya terasa lemas menahan geli sejak tadi.
"ada apa bu"
ambar terkejut menyadari pak siswanto sudah berdiri di hadapannya tanpa dia sadari kedatangannya.
"akh pak sis"
"kok buru buru pergi bu"
"akh pak tolong pak puaskan saya"
"saya tidak mau"
"tolong pak saya sudah tidak kuat lagi"
"anda yakin mau dientot lagi di sekolah anak ibu saat jam sekolah begini?"
"akh iya pak tolong"
"ibu benar benar lonte murahan"
"akh saya tidak peduli pak"
pak siswanto mencoba membuka rok yang dipakai ambar ke atas menampakkan paha dan selangkangannya yang tidak tertutupi celana dalam.
"lihat itil ibu besar sekali"
"akh tolong pak saya malu"
"ibu datang kesekolah anak ibu dengan memek basah begini"
"ah sudah pak tolong"
"hari ini saya akan ngentotin ibu lagi"
"akh pak"
pak siswanto lalu mengambil sebuah dildo dari saku celananya dan memasukkanya dalam vagina basah ambar.
"ahhhnn"
"ini hukuman buat ibu karena berpenampilan nakal seperti ini"
"mmfghhh"
"saya pergi dulu, ibu jangan sampai terlambat ke pertemuan orang tua"
"baik pak"
#####
pertemuan orang itu dimulai dan dipimpin langsung oleh pak siswanto dan dihadiri komite sekolah, beberapa guru dan pengurus yayasan.
ambar mencoba duduk dengan tenang meskipun sebuah dildo menjejali vaginanya yang sedari tadi basah oleh cairan vaginanya.
dia duduk di samping laki laki yang merupakan ayah dari salah satu murid kelas 6 teman andi yang tidak dia ketahui namanya.
laki laki itu sejak tadi melirik bagian dada ambar menyadar bahwa dia hanya memakai camisol tipis tanpa bh.
semakin lama dildo itu semakin tidak nyaman dalam vagina ambar, dia merasa gelisah dan keringat membasahi tubuhnya.
"aaahhh"
sesekali ambar mencoba mendesah pelan agar tidak terdengar oleh peserta pertemuan yang duduk di dekatnya.
setelah rapat selesai ambar segera beranja dari duduknya dan dengan buru buru meninggalkan ruangan rapat.
####
PART 26
ambar berlari keluar dengan nafas terengah engah setelah menahan rasa geli karena dildo selama pertemuan tadi.
hampir saja dia mengalami orgasme hebat jika tidak segera meninggalkan ruangan yang masih penuh dengan orang itu.
rasanya ambar sudah tidak mampu berjalan lagi karena kakinya terasa lemas menahan geli sejak tadi.
"ada apa bu"
ambar terkejut menyadari pak siswanto sudah berdiri di hadapannya tanpa dia sadari kedatangannya.
"akh pak sis"
"kok buru buru pergi bu"
"akh pak tolong pak puaskan saya"
"saya tidak mau"
"tolong pak saya sudah tidak kuat lagi"
"anda yakin mau dientot lagi di sekolah anak ibu saat jam sekolah begini?"
"akh iya pak tolong"
"ibu benar benar lonte murahan"
"akh saya tidak peduli pak"
"ibu sadar anak ibu masih di sekolah saat ini"
"saya tahu pak tapi tolong puaskan saya"
"baiklah ibu akan saya puaskan lonte seperti ibu"
"akh terima kasih pak puaskan saya pak"
####
ambar dibawa ke sebuah ruangan lain di sekolah itu yang terletak di lantai dua dan sedikit tersembunyi karena jarang dilewati.
ambar masuk ke dalam ruangan itu dengan mata tertutup dan tubuh yang sudah tidak ditutupi sehelai benangpun.
pak siswanto meninggalkan ambar berdiri sendiri tanpa bisa melihat keadaan di sekitarnya.
sementara itu pak siswanto menyiapkan sebuah kamera handycam dan memulai merekam dari sebuah tripod yang menyangganya.
"gimana bu? ibu senang"
"akh iya pak saya senang sekali"
"kalo begitu kita mulai sekarang"
"iya pak akh"
"sekarang buka penutup mata ibu"
"baik pak"
ambar melepas kain hitam yang sejak tadi menutup matanya dan perlahan membuka matanya untuk melihat.
namun ketika matanya terbuka seluruhnya, ambar begitu terkejut menyadari bahwa di ruangan itu tidak hanya mereka berdua.
selain dia dan pak siswanto ada beberapa laki laki lain yang dia kenali sebagai pengurus yayasan sekolah ini.
"akh apa ini pak"
ambar mencoba menutupi tubuhnya dari pandangan laki laki berumur di depannya itu namun sia sia saja karena ukuran payudaranya yang besar.
"gimana pak sudah bisa dimulai" kata salah satu lelaki yang tidak dia kenali.
"silakan pak dinikmati, ibu ini pasti akan suka sekali"
gerombolan lelaki itu segera menyerbu ke arah ambar yang hanya diam tidak berdaya dan segera mengerubunginya.
tangan mereka segera beraksi meremas seluruh tubuh ambar secara bersamaan dan kasar tanpa permisi.
payudara besar ambar, paha, vagina tidak lolos dari tangan tanga jahil lelaki lelaki mesum itu.
"hhhahhh .. akhhh"
"tolong pak akhhh"
"sudah akhhh sakit akh"
"hyahhh"
"sudah pak tolong "
tapi tanpa menghiraukan permohonan ambar mereka terus menggerayangi tubuh telanjang ambar tanpa ampun.
"wah susu ibu besar sekali haha"
"iya besar masih bersusu lagi haha"
"jadi pengen netek ke susu ibu haha"
"ini memeknya juga sudah basah begini"
kata kata kotor memenuhi ruangan di sekolah yang seharusnya menjadi tempat membentuk calon penerus bangsa yang berbudi itu.
"hnnaaahhh"
"siap siap bu, ibu akan kita entot, kita gilir memekmu.. haha"
"saya tahu pak tapi tolong puaskan saya"
"baiklah ibu akan saya puaskan lonte seperti ibu"
"akh terima kasih pak puaskan saya pak"
####
ambar dibawa ke sebuah ruangan lain di sekolah itu yang terletak di lantai dua dan sedikit tersembunyi karena jarang dilewati.
ambar masuk ke dalam ruangan itu dengan mata tertutup dan tubuh yang sudah tidak ditutupi sehelai benangpun.
pak siswanto meninggalkan ambar berdiri sendiri tanpa bisa melihat keadaan di sekitarnya.
sementara itu pak siswanto menyiapkan sebuah kamera handycam dan memulai merekam dari sebuah tripod yang menyangganya.
"gimana bu? ibu senang"
"akh iya pak saya senang sekali"
"kalo begitu kita mulai sekarang"
"iya pak akh"
"sekarang buka penutup mata ibu"
"baik pak"
ambar melepas kain hitam yang sejak tadi menutup matanya dan perlahan membuka matanya untuk melihat.
namun ketika matanya terbuka seluruhnya, ambar begitu terkejut menyadari bahwa di ruangan itu tidak hanya mereka berdua.
selain dia dan pak siswanto ada beberapa laki laki lain yang dia kenali sebagai pengurus yayasan sekolah ini.
"akh apa ini pak"
ambar mencoba menutupi tubuhnya dari pandangan laki laki berumur di depannya itu namun sia sia saja karena ukuran payudaranya yang besar.
"gimana pak sudah bisa dimulai" kata salah satu lelaki yang tidak dia kenali.
"silakan pak dinikmati, ibu ini pasti akan suka sekali"
gerombolan lelaki itu segera menyerbu ke arah ambar yang hanya diam tidak berdaya dan segera mengerubunginya.
tangan mereka segera beraksi meremas seluruh tubuh ambar secara bersamaan dan kasar tanpa permisi.
payudara besar ambar, paha, vagina tidak lolos dari tangan tanga jahil lelaki lelaki mesum itu.
"hhhahhh .. akhhh"
"tolong pak akhhh"
"sudah akhhh sakit akh"
"hyahhh"
"sudah pak tolong "
tapi tanpa menghiraukan permohonan ambar mereka terus menggerayangi tubuh telanjang ambar tanpa ampun.
"wah susu ibu besar sekali haha"
"iya besar masih bersusu lagi haha"
"jadi pengen netek ke susu ibu haha"
"ini memeknya juga sudah basah begini"
kata kata kotor memenuhi ruangan di sekolah yang seharusnya menjadi tempat membentuk calon penerus bangsa yang berbudi itu.
"hnnaaahhh"
"siap siap bu, ibu akan kita entot, kita gilir memekmu.. haha"
"pak sis tolong pak"
"sudah bu dinikmati saja hahaha"
pak siswanto mejawab enteng dari kejauhan sambil terus merekam adegan di depannya itu dengan kamera handycamnya.
ambar merasakan vaginanya di masuki oleh jari jari yang mengocok kasar hingga membuat dia mendesah keras.
sementara salah satu lelaki menjejalkan penisnya ke dalam mulutnya sementara laki laki lain menempelkan penisnya ke pipinya.
kedua buah dadanya juga dipakai untuk menjepit penis lelaki yang duduk di atasnya dan putingnya juga ditarik tarik kasar.
sementara itu kedua tangannya dipaksa mengocok penis dua laki laki yang berdiri di samping kanan kirinya.
"haaha ibu ini benar benar suka kontol"
"ahhh srepp"
"mmnhhh"
"hahhha"
ambar begitu tidak berdaya menghadapi begitu banyak penis yang mengcaung tegak di hadapannya itu.
"ahhh.. akhhh"
ambar merasa seluruh tubuhnya menjadi sensitif akibat digerayangi beramai rami oleh pengurus yayasan itu.
"mmbbghhh"
"akh mulut ibu ennak sekali"
"aaahhh.. oohhh"
"memeknya semakin basah hahaha"
ambar sudah tidak mampu lagi dan hampir saja pingsan ketika diminta penis penis itu yang terus datang dan pergi.
"akhhh aku mau kelaur akhhh"
salah satu lelaki itu menumpahkan spermanya di wajah ambar yang cantik mengenai mulut hidung dan sebagian rambutnya.
"fuahhh"
"aku mau ngentot ibu ini aku sudah ndak kuat"
"akh iya pak entot saya"
"akkhhh"
"aaahhh ennak sekali akh"
"akhhh memeknya sempit sekali akhhh"
"aaahhh"
"aaakkhhh.. akhh.. enak sekali"
penis itu terus menyodok vaginanya tanpa ampun, ambar hanya pasrah tubuhnya dipakai secara beramai ramai.
"oh saya mau kelaur bu akh"
"akh saya juga pak akh"
""saya keluar di dalam ya bu akhhh"
"akh silakan pak silakan penuhi memek saya dengan pejuh bapak"
"say keluar bu akhhh"
"ingghhh"
"uahhhgg"
"sudah bu dinikmati saja hahaha"
pak siswanto mejawab enteng dari kejauhan sambil terus merekam adegan di depannya itu dengan kamera handycamnya.
ambar merasakan vaginanya di masuki oleh jari jari yang mengocok kasar hingga membuat dia mendesah keras.
sementara salah satu lelaki menjejalkan penisnya ke dalam mulutnya sementara laki laki lain menempelkan penisnya ke pipinya.
kedua buah dadanya juga dipakai untuk menjepit penis lelaki yang duduk di atasnya dan putingnya juga ditarik tarik kasar.
sementara itu kedua tangannya dipaksa mengocok penis dua laki laki yang berdiri di samping kanan kirinya.
"haaha ibu ini benar benar suka kontol"
"ahhh srepp"
"mmnhhh"
"hahhha"
ambar begitu tidak berdaya menghadapi begitu banyak penis yang mengcaung tegak di hadapannya itu.
"ahhh.. akhhh"
ambar merasa seluruh tubuhnya menjadi sensitif akibat digerayangi beramai rami oleh pengurus yayasan itu.
"mmbbghhh"
"akh mulut ibu ennak sekali"
"aaahhh.. oohhh"
"memeknya semakin basah hahaha"
ambar sudah tidak mampu lagi dan hampir saja pingsan ketika diminta penis penis itu yang terus datang dan pergi.
"akhhh aku mau kelaur akhhh"
salah satu lelaki itu menumpahkan spermanya di wajah ambar yang cantik mengenai mulut hidung dan sebagian rambutnya.
"fuahhh"
"aku mau ngentot ibu ini aku sudah ndak kuat"
"akh iya pak entot saya"
"akkhhh"
"aaahhh ennak sekali akh"
"akhhh memeknya sempit sekali akhhh"
"aaahhh"
"aaakkhhh.. akhh.. enak sekali"
penis itu terus menyodok vaginanya tanpa ampun, ambar hanya pasrah tubuhnya dipakai secara beramai ramai.
"oh saya mau kelaur bu akh"
"akh saya juga pak akh"
""saya keluar di dalam ya bu akhhh"
"akh silakan pak silakan penuhi memek saya dengan pejuh bapak"
"say keluar bu akhhh"
"ingghhh"
"uahhhgg"
"ayo minggir sekarang giliran saya"
"itu anusnya silakan dipakai pak, ibu ini suka dientot disitu" pak siswanto menambahi
"ahhh ahhh iya pak akhhh"
"terima pejuhku bu terima ini akhhh"
"mnnfgg.. uahhh"
lelaki leaki itu bergantian menyetubuhi ambar dan menumpahkan spermanya dalam vaginanya.
tubuh ambar penuh dengan cairan lengket sperma bercampur dengan keringat lelaki yang telah menyetubuhinya bergantian.
"akhhh lagi.. akh pejuhi aku lagiii"
#####
setelah selesai digangbang, tubuh ambar ditinggalkan tidak berdaya penuh dengan sperma.
"ayo bangun bu ambar"
pak siswanto membereskan kamera handycamnya dan bersiap meninggalkan ruangan itu tanpa menyentuh ambar sama sekali.
"pak saya ingin bica.. "
pak siswanto seakan tidak peduli meninggalkan ambar begitu saja sementara ambar belum sempat bicara padanya.
"pak..pak.. "
ambar menunduk sedih dan bingung sementara tangannya mengelus elus perutnya yang penuh cairan sperma.
ya,benar ambar sedang berbadan dua saat ini, hasil testpack menunjukkan dia positif hamil saat ini.
sudah hampir 2 minggu ambar telat mendapatkan datang bulan sejak menstruasi terakhirnya bulan lalu.
dia tidak yakin ini anak siapa, entah itu pak siswanto atau pak heri yang selama ini rutin menumpahkan sperma dalam rahimnya yang subur.
namun satu yang pasti calon janin yang kini sedang tumbuh dalam perutnya itu bukan anak dari suaminya sendiri.
####
BERSAMBUNG...
Kenikmatan yang Bu Ambar rasakan bag-5
"itu anusnya silakan dipakai pak, ibu ini suka dientot disitu" pak siswanto menambahi
"ahhh ahhh iya pak akhhh"
"terima pejuhku bu terima ini akhhh"
"mnnfgg.. uahhh"
lelaki leaki itu bergantian menyetubuhi ambar dan menumpahkan spermanya dalam vaginanya.
tubuh ambar penuh dengan cairan lengket sperma bercampur dengan keringat lelaki yang telah menyetubuhinya bergantian.
"akhhh lagi.. akh pejuhi aku lagiii"
#####
setelah selesai digangbang, tubuh ambar ditinggalkan tidak berdaya penuh dengan sperma.
"ayo bangun bu ambar"
pak siswanto membereskan kamera handycamnya dan bersiap meninggalkan ruangan itu tanpa menyentuh ambar sama sekali.
"pak saya ingin bica.. "
pak siswanto seakan tidak peduli meninggalkan ambar begitu saja sementara ambar belum sempat bicara padanya.
"pak..pak.. "
ambar menunduk sedih dan bingung sementara tangannya mengelus elus perutnya yang penuh cairan sperma.
ya,benar ambar sedang berbadan dua saat ini, hasil testpack menunjukkan dia positif hamil saat ini.
sudah hampir 2 minggu ambar telat mendapatkan datang bulan sejak menstruasi terakhirnya bulan lalu.
dia tidak yakin ini anak siapa, entah itu pak siswanto atau pak heri yang selama ini rutin menumpahkan sperma dalam rahimnya yang subur.
namun satu yang pasti calon janin yang kini sedang tumbuh dalam perutnya itu bukan anak dari suaminya sendiri.
####
BERSAMBUNG...
Kenikmatan yang Bu Ambar rasakan bag-5