Kenikmatan yang Bu Ambar rasakan bag-1
PART 7
Sore itu ambar dalam perjalanan pulang dengan mobilnya, dia kini bisa pulang lebih awal karenakini pekerjaannya sudah tidak banyak lagi.
"hhhmm hari ini aku mau masak suo ayam kesukaan andi"
Ketika ambar tengah fokus menyetir tiba tiba sesuatu mengalihkan pandangannya dari jalan. Ada seorang anak laki laki yang seumuran andi tengah di seret seret oleh seorang lelaki dewasa di sebuah komplek spertokoan. Melihat hal itu, amabr tergugah rasa ibanya dan dia menepikan mobilnya di area pertokoan yang masih sepi itu.
dia melihat anak itu ditarik ke arah samping bangunan tua yang terlihat sudah lama tidak dipakai lagi. Ambar terus berusaha mengejar mereka hingga ke arah belakang bangunan tua itu. Hingga akhirnya menyusul mereka, amabr melihat anak lelaki itu sedang dihajar oleh lelaki dewasa tadi.
"eh mas jangan dipukulin" ambar berteriak
"eh siapa kamu? jangan ikut campur pergi dari sini"
"berhenti atau saya laporkanke polisi"
ambar sudah bersiap siap mengambil hp nya untuk menghubungu kantor polisi ketika tiba tiba.
bzzttt
ambar merasakan tubuhnya menegang karena aliran listrik yang menjalar keseluruh badannya.
"agghhh"
ambar tidak bisa lagi menahan posisi tubhnya berdiri dan segera tersungkur diatas tanah.
brukk
"ahhhgg"
dia masih sadar namun amabr merasa tubuhnya terasa mati rasa tidak bisa digerakkan sama sekali.
"ahhh.. ahhh"
dari belakang ternyata muncul sosok laki laki lain yang terlihat membawa taser listrik ditangannya.
"selamat sore ibu cantik"
"akhhh jangan siapa anda?"
"saya disini mau memberi hadiah untuk ibu? hahaha"
"hadiah" suara ambar bergetar ketakutan karena tidak bisa melakukan apa apa
"iya hadiah, karenaibu sudah ikut campur urusan kami"
"aakhh..jangan tolong lepaskan saya"
ambarhanya tergelatak tak berdaya ketika tiba tiba lelaki dihadapannya itu membuka paksa kemeja yang dipakainya.
breeeeeettt
kancing baju kemeja ketat yang dipakai ambar kini terbang berhamburan lepas dari jahitannya.
ambar baru menyadari bahwa dia akan menjadi sasaran pemerkosaan laki laki yang tengah melucuti pakaiannya ini.
laki laki itu mengeluarkan belati dari saku celananya dan menyobek bh yang dipakai ambar dengan sekali tarik.
"akhh jangan akh"
"wah wah susu ibu besar sekali hahah"
"jangan mas tolong lepaskan saya"
"saya yakin banyak laki laki yang pengen main dengan susu ibu"
Sore itu ambar dalam perjalanan pulang dengan mobilnya, dia kini bisa pulang lebih awal karenakini pekerjaannya sudah tidak banyak lagi.
"hhhmm hari ini aku mau masak suo ayam kesukaan andi"
Ketika ambar tengah fokus menyetir tiba tiba sesuatu mengalihkan pandangannya dari jalan. Ada seorang anak laki laki yang seumuran andi tengah di seret seret oleh seorang lelaki dewasa di sebuah komplek spertokoan. Melihat hal itu, amabr tergugah rasa ibanya dan dia menepikan mobilnya di area pertokoan yang masih sepi itu.
dia melihat anak itu ditarik ke arah samping bangunan tua yang terlihat sudah lama tidak dipakai lagi. Ambar terus berusaha mengejar mereka hingga ke arah belakang bangunan tua itu. Hingga akhirnya menyusul mereka, amabr melihat anak lelaki itu sedang dihajar oleh lelaki dewasa tadi.
"eh mas jangan dipukulin" ambar berteriak
"eh siapa kamu? jangan ikut campur pergi dari sini"
"berhenti atau saya laporkanke polisi"
ambar sudah bersiap siap mengambil hp nya untuk menghubungu kantor polisi ketika tiba tiba.
bzzttt
ambar merasakan tubuhnya menegang karena aliran listrik yang menjalar keseluruh badannya.
"agghhh"
ambar tidak bisa lagi menahan posisi tubhnya berdiri dan segera tersungkur diatas tanah.
brukk
"ahhhgg"
dia masih sadar namun amabr merasa tubuhnya terasa mati rasa tidak bisa digerakkan sama sekali.
"ahhh.. ahhh"
dari belakang ternyata muncul sosok laki laki lain yang terlihat membawa taser listrik ditangannya.
"selamat sore ibu cantik"
"akhhh jangan siapa anda?"
"saya disini mau memberi hadiah untuk ibu? hahaha"
"hadiah" suara ambar bergetar ketakutan karena tidak bisa melakukan apa apa
"iya hadiah, karenaibu sudah ikut campur urusan kami"
"aakhh..jangan tolong lepaskan saya"
ambarhanya tergelatak tak berdaya ketika tiba tiba lelaki dihadapannya itu membuka paksa kemeja yang dipakainya.
breeeeeettt
kancing baju kemeja ketat yang dipakai ambar kini terbang berhamburan lepas dari jahitannya.
ambar baru menyadari bahwa dia akan menjadi sasaran pemerkosaan laki laki yang tengah melucuti pakaiannya ini.
laki laki itu mengeluarkan belati dari saku celananya dan menyobek bh yang dipakai ambar dengan sekali tarik.
"akhh jangan akh"
"wah wah susu ibu besar sekali hahah"
"jangan mas tolong lepaskan saya"
"saya yakin banyak laki laki yang pengen main dengan susu ibu"
"akh jangan mas jangan"
lelaki itu mulai bermain dengan puting payudara ambar, dia menyentil nyentil putingnya hingga tegang sempurna.
"wah besar sekali pentilnya"
"aakhh"
"pasti suami ibu suka mainin pentil ibu"
"ah sudah mas tolong"
tiba tiba puting payudara ambar meneteskan cairan air susu setelah preman tadi bermain main dengan putingnya.
"wah ternyata ada susunya heheh"
"akh jangan"
"biar saya icipin susu ibu"
slruuup creepp
"akhhh.. egh.. jangan shhh"
ambar semakin ketakutan dan berpikir harus melakukan sesuatu agar bisa lepas dari ancaman pemerkosaan ini.
"saya akan berteriak"
"silakan saja berteriak tidak ada orang disini, kalaupun ada pasti mereka akan ikut memperkosa anda hahaha" preman itu berhenti menyusu pada ambar.
ambar seamkin panik dan takut dia tidak tahu lagi harus berbuat apa menghadapi ancamn lelaki yang dia duga seorang preman itu.
preman itu lalu mengangkat rok span hitam yang dipakai ambar dan menarik paksa celana dalam yang dipakai ambar.
brettt.. brettt
tiba tiba oreman itu menggerayangi vagina ambar lalu menarik klitorisnya dengan jari jarinya yang kasar.
"agghhh"
amabr berteriak keras ketika klitorisnya yang ditarik membut tubuhnya kembali dialiri listrik.
"akh silakan teriak yang keras ndak ada yang dengar kan?"
"aaahhh.. akhhh"
"wah anda benar benar tidak tahu malu haha berteriak seprti itu ketika digerayangi memeknya"
"akh jangan mas sudah akh"
"huh?"
"akh sudah mas tolong"
"lihat ini bu, memek mu sudah basah sekali"
"uhnn..uhh"
"ibu suka kan di mainin memeknya"
"akh ndak mas jangan"
preman itu lalu memasukkan tiga jarinya dalam vagina ambar, lalu dikocoknya vagina mabar yang sudah basah secara kasar.
"eeeekkhhh"
lelaki itu mulai bermain dengan puting payudara ambar, dia menyentil nyentil putingnya hingga tegang sempurna.
"wah besar sekali pentilnya"
"aakhh"
"pasti suami ibu suka mainin pentil ibu"
"ah sudah mas tolong"
tiba tiba puting payudara ambar meneteskan cairan air susu setelah preman tadi bermain main dengan putingnya.
"wah ternyata ada susunya heheh"
"akh jangan"
"biar saya icipin susu ibu"
slruuup creepp
"akhhh.. egh.. jangan shhh"
ambar semakin ketakutan dan berpikir harus melakukan sesuatu agar bisa lepas dari ancaman pemerkosaan ini.
"saya akan berteriak"
"silakan saja berteriak tidak ada orang disini, kalaupun ada pasti mereka akan ikut memperkosa anda hahaha" preman itu berhenti menyusu pada ambar.
ambar seamkin panik dan takut dia tidak tahu lagi harus berbuat apa menghadapi ancamn lelaki yang dia duga seorang preman itu.
preman itu lalu mengangkat rok span hitam yang dipakai ambar dan menarik paksa celana dalam yang dipakai ambar.
brettt.. brettt
tiba tiba oreman itu menggerayangi vagina ambar lalu menarik klitorisnya dengan jari jarinya yang kasar.
"agghhh"
amabr berteriak keras ketika klitorisnya yang ditarik membut tubuhnya kembali dialiri listrik.
"akh silakan teriak yang keras ndak ada yang dengar kan?"
"aaahhh.. akhhh"
"wah anda benar benar tidak tahu malu haha berteriak seprti itu ketika digerayangi memeknya"
"akh jangan mas sudah akh"
"huh?"
"akh sudah mas tolong"
"lihat ini bu, memek mu sudah basah sekali"
"uhnn..uhh"
"ibu suka kan di mainin memeknya"
"akh ndak mas jangan"
preman itu lalu memasukkan tiga jarinya dalam vagina ambar, lalu dikocoknya vagina mabar yang sudah basah secara kasar.
"eeeekkhhh"
"jangan pura pura bu, ibu suka kan?"
clekk clekk clekk
"dengar bu, suara meme ibu yang basah sedang dikocok"
"ahhh sudah mas ahhhgg"
"lihat bu memek ibu semakin basah"
preman itu beralih memegang kedua puting ambar dan secara bersamaan menariknya dengan kasar ke atas.
"akkhhh"
"ibu pasti sudah pengen kan?"
"aghhaaa.. akh"
"saya tahu dari pentil ibu yang sudah keras ini"
"sudah tolong akh keluar saya mau keluar"
preman itu kembali mengocok vagina mabar dan satu tangan memilin milin putingnya yang sebelah kiri.
"aaakhhh"
mabar mengalami orgasme hebat setelah dikocok oleh jari jari preman tersebut, cairan vaginanya memancar keluar deras.
"akhh sudah akhhh"
"ah lihat tangan saya sampai kotor begini"
"akhhh..ahhh.. haaa"
"ibu ndak yahu malu ya, mulutnya bilang ndak mau tapi memeknya sampai banjir seperti ini"
"ah sudah tolong ahhh" ambar mengiba dengannafas terengah engah.
"sudah? ini baru mulai hehehe"
####
PART 8
Hari sudah berubah gelap, langit kini sudah berubah hitam kelam seperti nasib yang dialami ambar saat itu. Ambar kini tak berdaya ketika seorang laki laki sedang berusaha memperkosanya di sebuah bangunan tua yang tidak terawat. Kedua tangan ambar terikat ke belakang oleh tali rafia hitam yang membuat dia tidak leluasa bergerak bebas.
sementara itu preman yang telah berhasil memperdaya ambar sedang membuka pakaian lusuh yang melekat di tubuhnya yang kekar satu persatu.
"fiuhhh.. sekarang mulai ya bu hehehe"
ambar semakin panik menyadari lelaki di hadapannya kini seamkin mendekati tubuhnya yang terikat tidak berdaya.
"ayo sekarang kesini" kata preman itu sambil menarik tubuh ambar dan menyandarkannya menghadap ke tembok berlumut.
"akkhhh.. jangan mas tolong ampuni saya"
"hahaha.. sudahlah ibu cantik sekarang ibu nikmati saja"
"akh tolong mas"
"sudah bu sekarang siap siap ya memek ibu sudah basah begini"
lelaki itu mengarahkan penisnya ke arah vagina ambar yang merah dan basah karena cairan kelaminnya yang meleleh keluar.
"akhhh.. " ambar mendesah ketika penis besar milik preman itu mulai masuk dalam vaginanya.
"ahaa.. shhh"
"akh ibu sukakan dientot kasar seperti ini"
clekk clekk clekk
"dengar bu, suara meme ibu yang basah sedang dikocok"
"ahhh sudah mas ahhhgg"
"lihat bu memek ibu semakin basah"
preman itu beralih memegang kedua puting ambar dan secara bersamaan menariknya dengan kasar ke atas.
"akkhhh"
"ibu pasti sudah pengen kan?"
"aghhaaa.. akh"
"saya tahu dari pentil ibu yang sudah keras ini"
"sudah tolong akh keluar saya mau keluar"
preman itu kembali mengocok vagina mabar dan satu tangan memilin milin putingnya yang sebelah kiri.
"aaakhhh"
mabar mengalami orgasme hebat setelah dikocok oleh jari jari preman tersebut, cairan vaginanya memancar keluar deras.
"akhh sudah akhhh"
"ah lihat tangan saya sampai kotor begini"
"akhhh..ahhh.. haaa"
"ibu ndak yahu malu ya, mulutnya bilang ndak mau tapi memeknya sampai banjir seperti ini"
"ah sudah tolong ahhh" ambar mengiba dengannafas terengah engah.
"sudah? ini baru mulai hehehe"
####
PART 8
Hari sudah berubah gelap, langit kini sudah berubah hitam kelam seperti nasib yang dialami ambar saat itu. Ambar kini tak berdaya ketika seorang laki laki sedang berusaha memperkosanya di sebuah bangunan tua yang tidak terawat. Kedua tangan ambar terikat ke belakang oleh tali rafia hitam yang membuat dia tidak leluasa bergerak bebas.
sementara itu preman yang telah berhasil memperdaya ambar sedang membuka pakaian lusuh yang melekat di tubuhnya yang kekar satu persatu.
"fiuhhh.. sekarang mulai ya bu hehehe"
ambar semakin panik menyadari lelaki di hadapannya kini seamkin mendekati tubuhnya yang terikat tidak berdaya.
"ayo sekarang kesini" kata preman itu sambil menarik tubuh ambar dan menyandarkannya menghadap ke tembok berlumut.
"akkhhh.. jangan mas tolong ampuni saya"
"hahaha.. sudahlah ibu cantik sekarang ibu nikmati saja"
"akh tolong mas"
"sudah bu sekarang siap siap ya memek ibu sudah basah begini"
lelaki itu mengarahkan penisnya ke arah vagina ambar yang merah dan basah karena cairan kelaminnya yang meleleh keluar.
"akhhh.. " ambar mendesah ketika penis besar milik preman itu mulai masuk dalam vaginanya.
"ahaa.. shhh"
"akh ibu sukakan dientot kasar seperti ini"
"akh tolong sudah sudah akh"
"sudah? memekibu sudah basah begini?"
"ah.. kuh.. akh"
"memek ibu benar benar nikmat akh"
"akh jangan jangan seperti ini akh"
preman itu membalik tubuh ambar dengan kasar tanpa melepaskan penisnya sehingga kini mereka berdua menjadi berhadap hadapan.
"tulililit.. tulilit"
hp milik ambar berbunyi didalam tasnya namun bunyi hp itu sepertinya tidak mengganggu preman itu menggenjot tubuh ambar. Payudara ambar yang besar menggantung diremas remas kasar oleh preman itu sambil terus menghujamkan penisnya dalam dalam.
"aaahhha.. akh"
"tolong sudah mas akhhh ehhhm"
"dengar tadi, hp ibu berbunyi, pasti keluarga ibu mencari ibu hahaha"
"tolong mas lepaskan saya"
"makanya ibu pasrah dan nikmati saja, jadi kita bisa cepat selesai dan ibu bisa segera pulang hahahaa"
"igghhh.. ssshhh.. akh"
"akh teriam kontolku ini akhhh"
"shhh.. akh.. akh.. akh"
"bagaimana sodokan kontolku bu? hahaha"
"ahhh.. akhhh shhh"
"akh memek ibu sempit sekali akhhh kontol suami ibu pasti kecil yahahah?"
"ughhh.. tidak tidak akh"
"akh ayo bu goyang bu akh hahaha"
"oh shhh sudah berhenti"
preman itu terus menghujamkan penisnya dalam vagina ambar dan gerakan penisnya semakin cepat dari waktu ke waktu.
"akh saya mau keluar akh"
"akh saya jug bu akh"
"akhhh"
"ayo kelaur bersama sama bu akh"
"akhh.. akh .. akh"
"ohoooh.. terima pejuhku bu akhhh"
"jangan di dalam mas ja.. akkhhh"
preman itu sampai pada orgasmenya dan menyemburkan sperma dalam vagina ambar bersamaan dengan orgasme ambar yang kesekian kalinya sore itu.
"akkhhh banyak sekali akhh"
"hahaha bu saya titip anak saya dalam rahim ibu hahaha"
ambar panik bukan main karena sperma preman itu yang memenuhi vaginanya, resiko hamil sangat besar mengingat dia tidak memakai alat kontrasepsi apapun.
"sudah ya bu saya pergi dulu, ini pakaian dalamnya saya bawa ya hehe"
preman itu meninggalkan ambar tergeletak tidak berdaya setelah sebelumnya melepaskan ikatan di kedua tangannya.
"sudah? memekibu sudah basah begini?"
"ah.. kuh.. akh"
"memek ibu benar benar nikmat akh"
"akh jangan jangan seperti ini akh"
preman itu membalik tubuh ambar dengan kasar tanpa melepaskan penisnya sehingga kini mereka berdua menjadi berhadap hadapan.
"tulililit.. tulilit"
hp milik ambar berbunyi didalam tasnya namun bunyi hp itu sepertinya tidak mengganggu preman itu menggenjot tubuh ambar. Payudara ambar yang besar menggantung diremas remas kasar oleh preman itu sambil terus menghujamkan penisnya dalam dalam.
"aaahhha.. akh"
"tolong sudah mas akhhh ehhhm"
"dengar tadi, hp ibu berbunyi, pasti keluarga ibu mencari ibu hahaha"
"tolong mas lepaskan saya"
"makanya ibu pasrah dan nikmati saja, jadi kita bisa cepat selesai dan ibu bisa segera pulang hahahaa"
"igghhh.. ssshhh.. akh"
"akh teriam kontolku ini akhhh"
"shhh.. akh.. akh.. akh"
"bagaimana sodokan kontolku bu? hahaha"
"ahhh.. akhhh shhh"
"akh memek ibu sempit sekali akhhh kontol suami ibu pasti kecil yahahah?"
"ughhh.. tidak tidak akh"
"akh ayo bu goyang bu akh hahaha"
"oh shhh sudah berhenti"
preman itu terus menghujamkan penisnya dalam vagina ambar dan gerakan penisnya semakin cepat dari waktu ke waktu.
"akh saya mau keluar akh"
"akh saya jug bu akh"
"akhhh"
"ayo kelaur bersama sama bu akh"
"akhh.. akh .. akh"
"ohoooh.. terima pejuhku bu akhhh"
"jangan di dalam mas ja.. akkhhh"
preman itu sampai pada orgasmenya dan menyemburkan sperma dalam vagina ambar bersamaan dengan orgasme ambar yang kesekian kalinya sore itu.
"akkhhh banyak sekali akhh"
"hahaha bu saya titip anak saya dalam rahim ibu hahaha"
ambar panik bukan main karena sperma preman itu yang memenuhi vaginanya, resiko hamil sangat besar mengingat dia tidak memakai alat kontrasepsi apapun.
"sudah ya bu saya pergi dulu, ini pakaian dalamnya saya bawa ya hehe"
preman itu meninggalkan ambar tergeletak tidak berdaya setelah sebelumnya melepaskan ikatan di kedua tangannya.
Sementara itu ambar berusaha mengumpulkan sisa sisa tenaganya yang habis setelah melayani nafsu bejat preman itu. Dia memunguti pakaiannya yang tercecer kemana mana dan berusaha memakainya kembali di tubuh telanjangnya.
karena pakaian dalamnya sudah di bawa pergi oleh preman itu terpaksa amabr memakai blus dan rok spannya tanpa pakaian dalam. tidak hanya itu kancing blus yang sudah terlepas entah kemana membuat blus itu tidak bisa dikancingkan dan membuat dadanya terbuka. hal itu lebih diperparah karena ambar kesulitan menutup pakaiannya karena selain buahd adanya yang besar juga karena dia juga harus membawa tas kerjanya.
setelah melihat keadaan aman dia bergerak setengah berlari ke arah mobil sedan miliknya yang terparir tidak jauh dari tempatnya di perkosa tadi.
untung saja keadaan di tempat itu sudah sangat sepi tanpa ada lalu lalang orang di sekitar jika tidak bisa dipastikan ambar tidak hanya diperkosa oleh satu orang saja. ambar segera masuk dalam mobil dan memeriksa tasnya untuk mencari barang yang mungkin hilang diambil preman tadi.
namun untungnya tidak ada satupun barang yang kurang dari dalam tasnya, lalu mabar segera ingat panggilan di hp nya. ternyata banyak sekali panggilan masuk yang tak terjawab dari nomor rumahnya yang tidak lain adalah anaknya yang sendirian di rumah.
ambar begitu kalut dan berusaha menelepon balik mengingat pasti anaknya kebingungan sendiri di rumah karena dia belum pulang.
"halo adik"
..
"iya ibu ini masih dijalan iya"
..
"iya maafin ibu"
..
"yaudah ibu sebentar lagi sampai rumah kok"
..
"iya nanti ibu masakin kesukaan asik"
..
"iya sudah ya tunggu ya"
ambar menutup hp di tangannya, dia harus segera pulang karena anaknya membutuhkannya sedangkan apa yang baru saja terjadi biarlah dia pikirkan nanti.
"ya benar aku harus pulang dulu" batin ambar dengan perasaan tak menentu.
####
PART 9
pagi itu tubuh ambar masih tertutup selimut berbaring dia atas tempat tidurnya yang empuk dan nyaman. hari itu dia tidak masuk kerja karena badannya terasa kurang fit setelah kejadian yang baru saja menimpanya kamarin sore. selain itu dia juga mengistrahatkan pikirannya sejenak sebelum nanti memikirkan apa yang harus dilakukannya atas kejadian itu.
setelah menyiapkan keperluan dan sarapan anaknya sebelum sekolah, ambar langsung kembali beristirahat dalam kamar. dia juga tidak mengantar sendiri anaknya ke sekolah dan lebih memilih memanggil ojek di dekat rumah untuk mengantar anaknya ke sekolah.
matahari sudah semakin meninggi dan jarum jam dinding menunjukkan pukul 9 kurang 15 menit ketika bel rumahnya berbunyi.
ting tong
ambar membuka matanya dan bangun dari tempat tidurnya, dia berusaha meyadarkan pikirannya yang masih belum kembali sepenuhnya.
"siapa ya yang pagi pagi begini kesini?"
ambar beranjak dari kasur dan berganti pakaian yang lebih sopan sebelum dia membuka pintu depan.
amabr lalu berjalan keluar kamar melewati ruang tengah untuk membukakan pintu bagi orang yang datang kerumahnya pagi itu.
"ting tong"
"iya sebentar" jawab ambar setengah berteriak.
"cklek" ambar lalu membuka kunci pintu dan menarik gagangnya.
karena pakaian dalamnya sudah di bawa pergi oleh preman itu terpaksa amabr memakai blus dan rok spannya tanpa pakaian dalam. tidak hanya itu kancing blus yang sudah terlepas entah kemana membuat blus itu tidak bisa dikancingkan dan membuat dadanya terbuka. hal itu lebih diperparah karena ambar kesulitan menutup pakaiannya karena selain buahd adanya yang besar juga karena dia juga harus membawa tas kerjanya.
setelah melihat keadaan aman dia bergerak setengah berlari ke arah mobil sedan miliknya yang terparir tidak jauh dari tempatnya di perkosa tadi.
untung saja keadaan di tempat itu sudah sangat sepi tanpa ada lalu lalang orang di sekitar jika tidak bisa dipastikan ambar tidak hanya diperkosa oleh satu orang saja. ambar segera masuk dalam mobil dan memeriksa tasnya untuk mencari barang yang mungkin hilang diambil preman tadi.
namun untungnya tidak ada satupun barang yang kurang dari dalam tasnya, lalu mabar segera ingat panggilan di hp nya. ternyata banyak sekali panggilan masuk yang tak terjawab dari nomor rumahnya yang tidak lain adalah anaknya yang sendirian di rumah.
ambar begitu kalut dan berusaha menelepon balik mengingat pasti anaknya kebingungan sendiri di rumah karena dia belum pulang.
"halo adik"
..
"iya ibu ini masih dijalan iya"
..
"iya maafin ibu"
..
"yaudah ibu sebentar lagi sampai rumah kok"
..
"iya nanti ibu masakin kesukaan asik"
..
"iya sudah ya tunggu ya"
ambar menutup hp di tangannya, dia harus segera pulang karena anaknya membutuhkannya sedangkan apa yang baru saja terjadi biarlah dia pikirkan nanti.
"ya benar aku harus pulang dulu" batin ambar dengan perasaan tak menentu.
####
PART 9
pagi itu tubuh ambar masih tertutup selimut berbaring dia atas tempat tidurnya yang empuk dan nyaman. hari itu dia tidak masuk kerja karena badannya terasa kurang fit setelah kejadian yang baru saja menimpanya kamarin sore. selain itu dia juga mengistrahatkan pikirannya sejenak sebelum nanti memikirkan apa yang harus dilakukannya atas kejadian itu.
setelah menyiapkan keperluan dan sarapan anaknya sebelum sekolah, ambar langsung kembali beristirahat dalam kamar. dia juga tidak mengantar sendiri anaknya ke sekolah dan lebih memilih memanggil ojek di dekat rumah untuk mengantar anaknya ke sekolah.
matahari sudah semakin meninggi dan jarum jam dinding menunjukkan pukul 9 kurang 15 menit ketika bel rumahnya berbunyi.
ting tong
ambar membuka matanya dan bangun dari tempat tidurnya, dia berusaha meyadarkan pikirannya yang masih belum kembali sepenuhnya.
"siapa ya yang pagi pagi begini kesini?"
ambar beranjak dari kasur dan berganti pakaian yang lebih sopan sebelum dia membuka pintu depan.
amabr lalu berjalan keluar kamar melewati ruang tengah untuk membukakan pintu bagi orang yang datang kerumahnya pagi itu.
"ting tong"
"iya sebentar" jawab ambar setengah berteriak.
"cklek" ambar lalu membuka kunci pintu dan menarik gagangnya.
"selamat pagi bu" sapa sesosok lelaki yang tidak lain adalah pak siswanto kepala sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.
"eh pak sis silakan masuk pak silakan"
"eh iya bu hehe"
pak siswanto berjalan masuk mengikuti ambar ke arah kursi sofa namun matanya tidak lepas dari bokong seksi amabr yang pagi itu hanya memakai daster.
"ckckcck.. benar beanr seksi bu ambar ini" batin pak sis penih mesum.
"silakan duduk pak"
"oh iya bu terima kasih"
"bapak kok tau saya sedang di rumah?" tanya ambar heran dengan kedatangan pak sis pagi itu di rumahnya.
"eh iya tadi saya lihat andi berangkat naik taksi lalu saya tanya katanya ibu sedang tidak enak badan hehe"
"oh begitu pak"
"terus bagaimana keadaan ibu sudah mendingan?"
"ya sudah lebih baik pak" jawab ambar berusaha menyembunyikan kejadian yang baru saja menimpanya.
"oiya pak ada keprluan apa bapak ke ruamh saya? pasti bukan buat jengukin saya kan?"
"hahahaha tidak bu iya iya saya hampir lupa"
"ada apa pak?"
"begini bu"
pak sis berubah menjadi serius, tangannya membuka map biru yang sejak tadi dia bawa di tangannya.
"ehm soal anak ibu"
"ada apa dengan anak saya pak?" ambar mulai panik
"ehm ini soal prestasi belajar anak ibu"
"oh iya pak saya tahu saya sudah berusaha"
ambar menyadari bahwa prestasi andi di sekolah memang tdak terlalu membanggakan dirinya dan suaminya sebagai orang tua.
meskipun sebenarnya tidak bodoh, namun andi sulit untuk menemukan semangat untuk belajar sehingga nilainya tidak terlalu baik.
"saya mengerti bu tapi saya tidak bisa begini terus, sejak kelas satu nilai andi selalu dibawah kentutasan minimal, kami guru sudah berusaha semaksimal mungkin mengatrol nilainya"
"iya pak saya tahu itu"
"namun saat ini sekolah sudah tidak bisa mempertahankan anak ibu lagi"
"pak tolonglah pak tolong bantu anak saya sekali lagi ini" ambar mulai panik.
"sekali lagi bu kami sudah berusaha tapi sekarang saatnya anak ibu untuk pindah ke sekolah yang lebih sesuai"
"tapi kan pak andi kan sudah kelas 6, tidak mungkin ada sekolah yang mau menerima karena sebentar lagi ujian"
"kalau hal itu kami tidak bisa membantu bu, mungkin andi harus mundur satu tahun"
"tolonglah pak"
pak siswano diam sejenak dan terlihat berpikir keras nampak dari kerutan di dahinya yang mulai basah oleh keringat.
"saya bisa usahakan anak ibu tetap bersekolah disini, tapi.. "
"tapi apa pak? ada syaratnya? apapun itu akan saya penuhi"
"ehm.. eh.. ibu harus mau tidur denagn saya"
JDEEEEEEEEEEERR
bagai mendengar petir di pagi hari yang cerah, ambar terkejut dengan apa yang diucapkan guru anaknya itu.
"eh pak sis silakan masuk pak silakan"
"eh iya bu hehe"
pak siswanto berjalan masuk mengikuti ambar ke arah kursi sofa namun matanya tidak lepas dari bokong seksi amabr yang pagi itu hanya memakai daster.
"ckckcck.. benar beanr seksi bu ambar ini" batin pak sis penih mesum.
"silakan duduk pak"
"oh iya bu terima kasih"
"bapak kok tau saya sedang di rumah?" tanya ambar heran dengan kedatangan pak sis pagi itu di rumahnya.
"eh iya tadi saya lihat andi berangkat naik taksi lalu saya tanya katanya ibu sedang tidak enak badan hehe"
"oh begitu pak"
"terus bagaimana keadaan ibu sudah mendingan?"
"ya sudah lebih baik pak" jawab ambar berusaha menyembunyikan kejadian yang baru saja menimpanya.
"oiya pak ada keprluan apa bapak ke ruamh saya? pasti bukan buat jengukin saya kan?"
"hahahaha tidak bu iya iya saya hampir lupa"
"ada apa pak?"
"begini bu"
pak sis berubah menjadi serius, tangannya membuka map biru yang sejak tadi dia bawa di tangannya.
"ehm soal anak ibu"
"ada apa dengan anak saya pak?" ambar mulai panik
"ehm ini soal prestasi belajar anak ibu"
"oh iya pak saya tahu saya sudah berusaha"
ambar menyadari bahwa prestasi andi di sekolah memang tdak terlalu membanggakan dirinya dan suaminya sebagai orang tua.
meskipun sebenarnya tidak bodoh, namun andi sulit untuk menemukan semangat untuk belajar sehingga nilainya tidak terlalu baik.
"saya mengerti bu tapi saya tidak bisa begini terus, sejak kelas satu nilai andi selalu dibawah kentutasan minimal, kami guru sudah berusaha semaksimal mungkin mengatrol nilainya"
"iya pak saya tahu itu"
"namun saat ini sekolah sudah tidak bisa mempertahankan anak ibu lagi"
"pak tolonglah pak tolong bantu anak saya sekali lagi ini" ambar mulai panik.
"sekali lagi bu kami sudah berusaha tapi sekarang saatnya anak ibu untuk pindah ke sekolah yang lebih sesuai"
"tapi kan pak andi kan sudah kelas 6, tidak mungkin ada sekolah yang mau menerima karena sebentar lagi ujian"
"kalau hal itu kami tidak bisa membantu bu, mungkin andi harus mundur satu tahun"
"tolonglah pak"
pak siswano diam sejenak dan terlihat berpikir keras nampak dari kerutan di dahinya yang mulai basah oleh keringat.
"saya bisa usahakan anak ibu tetap bersekolah disini, tapi.. "
"tapi apa pak? ada syaratnya? apapun itu akan saya penuhi"
"ehm.. eh.. ibu harus mau tidur denagn saya"
JDEEEEEEEEEEERR
bagai mendengar petir di pagi hari yang cerah, ambar terkejut dengan apa yang diucapkan guru anaknya itu.
"apa maksud bapak? jangan kurang ajar ya"
"tenang dulu bu saya kan hanya menawarkan bantuan, kalo ibu ndak mau tidak apa apa" pak siswanto tersenyum penuh siasat.
"tapi ingat anak ibu harus mencari sekolah lain yang tidak mungkin untuk saat ini"
"tolong pak apa saja kecuali yang itu"
"ini sudah tidak bisa ditawar bu, silakan ambil atau bersiap siap mencari sekolah baru untuk anak ibu"
ambar bingung setengah mati, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan masalah ini.
rasanya selalu saja ada masalah yang datang setelah masalah lain bisa dia atasi, namun untuk yang satu ini terasa mustahil dia selesaikan sendiri.
rasanya dia hampir menangis ketika mendengar syarat dari pak siswanto untuk tidur dengannya.
baru saja dia mengalami pemerkosaan oleh preman keamrin sore dan saat ini dia harus melayani kembali nafsu lelaki yang bukan suaminya.
ambar begitu kalut rasanya semua pintu sudah tertutup dan tidak menyisakan apa apa kecuali jalan hna yang harus dia tempuh.
"bagaimana ibu?"
dengan sangat terpaksa ambar mengangukkan kepalanya tanda dia menerima syarat yang diberikan oleh pak siswanto
dengan penuh kemenangan pak siswanto tersenyum mendengar jawaban dari ambar,sebentar lagi wanita yang selalu mengisi khayalannya akan jatuh dalam pelukannya.
"kalau begitu mari kita mulai bu."
####
PART 10
pak siswanto menggeser duduknya ke arah ambar yang ada di sampingnya, lalu tangan kanannya memeluk ambar dari samping.
kedua tangan pak siswanto lalu masuk menyelinap ke dalam daster hitam ambar yang kini sudah berposisi membelakanginya.
lalu kedua tangan itu mencengkram dan meremas buah dada ambar yang berukuran besar secara kasar dari luar bh nya.
tubuh ambar menggelinjang hebat akibat remasan tangan pak sis pada kedua buah dadanya yang terasa nikmat itu.
sesekali ambar mencoba sedikit melawan ketika akal sehatnya kembali namun pak sis yang jauh lebih kuat dengan mudah menghentikan perlawanan ambar.
"uuuhhh.. hhhmm.. pak jangan disini pak nanti ketahuan orang"
"sshhh tenang bu tenanng"
"tapi pak itu pintunya terbuka, bisa keliatan dari luar"
"biarin saja bu akh"
"akh ssshhh geli pak akhhh"
"ughhh tetek ibu semakin besar saja keliatannya hehehe"
pak siswanto sepertinya suka sekali meremas remas buah dada mabar sedari tadi tak habis habis dia memuji keindahan payudara ibu salah satu muridnya itu.
"ugghhh aku sudah lama pengen remes remes tetek ibu ini akh"
"akh pak sudah pak akh"
puas bermain dengan payudara ambar pak siswanto melepaskan remasannya lalu berusaha melucuti pakaian yang dipakai ambar.
"ehhh jangan pak"
"tenang dulu bu saya kan hanya menawarkan bantuan, kalo ibu ndak mau tidak apa apa" pak siswanto tersenyum penuh siasat.
"tapi ingat anak ibu harus mencari sekolah lain yang tidak mungkin untuk saat ini"
"tolong pak apa saja kecuali yang itu"
"ini sudah tidak bisa ditawar bu, silakan ambil atau bersiap siap mencari sekolah baru untuk anak ibu"
ambar bingung setengah mati, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan masalah ini.
rasanya selalu saja ada masalah yang datang setelah masalah lain bisa dia atasi, namun untuk yang satu ini terasa mustahil dia selesaikan sendiri.
rasanya dia hampir menangis ketika mendengar syarat dari pak siswanto untuk tidur dengannya.
baru saja dia mengalami pemerkosaan oleh preman keamrin sore dan saat ini dia harus melayani kembali nafsu lelaki yang bukan suaminya.
ambar begitu kalut rasanya semua pintu sudah tertutup dan tidak menyisakan apa apa kecuali jalan hna yang harus dia tempuh.
"bagaimana ibu?"
dengan sangat terpaksa ambar mengangukkan kepalanya tanda dia menerima syarat yang diberikan oleh pak siswanto
dengan penuh kemenangan pak siswanto tersenyum mendengar jawaban dari ambar,sebentar lagi wanita yang selalu mengisi khayalannya akan jatuh dalam pelukannya.
"kalau begitu mari kita mulai bu."
####
PART 10
pak siswanto menggeser duduknya ke arah ambar yang ada di sampingnya, lalu tangan kanannya memeluk ambar dari samping.
kedua tangan pak siswanto lalu masuk menyelinap ke dalam daster hitam ambar yang kini sudah berposisi membelakanginya.
lalu kedua tangan itu mencengkram dan meremas buah dada ambar yang berukuran besar secara kasar dari luar bh nya.
tubuh ambar menggelinjang hebat akibat remasan tangan pak sis pada kedua buah dadanya yang terasa nikmat itu.
sesekali ambar mencoba sedikit melawan ketika akal sehatnya kembali namun pak sis yang jauh lebih kuat dengan mudah menghentikan perlawanan ambar.
"uuuhhh.. hhhmm.. pak jangan disini pak nanti ketahuan orang"
"sshhh tenang bu tenanng"
"tapi pak itu pintunya terbuka, bisa keliatan dari luar"
"biarin saja bu akh"
"akh ssshhh geli pak akhhh"
"ughhh tetek ibu semakin besar saja keliatannya hehehe"
pak siswanto sepertinya suka sekali meremas remas buah dada mabar sedari tadi tak habis habis dia memuji keindahan payudara ibu salah satu muridnya itu.
"ugghhh aku sudah lama pengen remes remes tetek ibu ini akh"
"akh pak sudah pak akh"
puas bermain dengan payudara ambar pak siswanto melepaskan remasannya lalu berusaha melucuti pakaian yang dipakai ambar.
"ehhh jangan pak"
"lho katanya mau melayani saya, cepat dicopot nanti keburu andi pulang lho"
mendengar kata kata pak siswanto, ambar pun mengendurkan perlawanananya, dia sadar sudah tidak ada yang bisa dia lakukan.
ambar hanya pasrah menerima perlakukan pak siswanto termasuk ketika daster yang dipakainya dilucuti.
ambar kini hanya memakai sepasang pakaian dalam berwarna hitam yang sangat kontras dengat kulitnya yang putih bersih.
bra yang dia pakai nampak kesulitan menahanan buah dadanya yang semakin besar sejak dia meminum obat percobaan untuk melancarkan asi ibu yang sedang menyusui.
pak siswanto juga melucuti pakaian yang dia pakai, dia berdiri melepas setelan safari yang biasa dia gunakan untuk mengajar itu.
ambar hanya bisa memandangi tiap centi tubuh pak siswanto yang berkulit gelap itu dengan penuh kecemasan.
selanjutnya amabr juga melihat perut buncit dan penis pak siswanto yang berukuran lebih besar dari milik suaminya.
penis berwarna hitam itu terlihat menjulang lalu menggantung di antara kedua paha gemuk pak siswanto yang sudah telanjang bulat.
pak siswanto lalu menuntun ambar untuk duduk di atas kursi, dia memposisikan mabar bersandar di kursi sofa itu.
"bu ayo buka kakinya, saya sudah ndak sabar ini"
ambar pun dengan terpaksa mulai membuka kakinya sedikit demi sedikit, perasaan ragu masih memenuhi dalam hatinya.
ketika paha ambar terbuka sepenuhnya pak siswanto segera mendeat dan mulai menciumi vagina ambar dari luar cd nya.
"ehhmm.. wangi seakli bu"
mulut pak siswanto mulai menempel pada gundukan vagina ambar dan lidahnya mulai menjilati vaginanya dari balik cd.
"eehhhmm.. slreeepp"
"akhhhshhh.. eghh.. mmhhh"
amabr hanya bisa diam memejamkan mata ketika lidah pak siswanto menjilati vaginanya dari luar.
dia sesekali mengegrakkan pinggulnya agar pak siswanto kesulitan menjilati vaginanya namun hal itu sia sia.
ambar juga berusaha keras menahan desahan ketika menerima jilatan lidah pak sastro yang telah membuat celana dalamnya basah.
"ah pak pelan pak"
tapi pak siswanto tidak peduli dan terus saja menjilati dan menghisap vagina ambar yang ada dihadapannya.
dia ingin membuat amabr merasakan orgasme sehingga akan membuat vaginanya basah dan lebih mudah untuk dimasuki kontolnya.
ambar pun mulai menikmati kenikmatan yang diberikan pak siswanto pada vaginanya, jari jarinya meremas kursi sofa tempatnya duduk.
pak siwanto lalu menyibakkan sedikit celana dalam ambar dan memasukkan dua jarinya dalam vaginanya.
"akhh jangan pak akhhh"
ambar berusaha sekuat tenaga menahan kocokan nikmat pak siswanto pada vaginannya yang kini sudah semakin basah.
pak siswanto memasukkan seluruh ruas dua jarinya dan mulai mengaduk aduk vagina ambar sambil sesekali menyentil klitorisnya.
"ugghhh pak sudah pak ahhh"
ambar berusaha sekuat tenaga menghentikan permainan jari pak siswanto pada liang vaginanya semabri menarik tangannya.
sementara itu tangan pak siswanto yang lain mulai meremas reams kembali payudara ambar yang sedari tadi menganggur.
"akhhh pak saya mau keluar pak akhhh"
pak siswanto pun semakin cepat mengocok jari jarinya dalam vagina ambar, sementara remasan tangannyapun juga semakin kasar.
"akkhhh.. pakk"
"serrr.. serrr"
cairan orgasme ambar tumpah membasahi jari jari tangan pak siswanto yang masih ada di vaginanya.
mendengar kata kata pak siswanto, ambar pun mengendurkan perlawanananya, dia sadar sudah tidak ada yang bisa dia lakukan.
ambar hanya pasrah menerima perlakukan pak siswanto termasuk ketika daster yang dipakainya dilucuti.
ambar kini hanya memakai sepasang pakaian dalam berwarna hitam yang sangat kontras dengat kulitnya yang putih bersih.
bra yang dia pakai nampak kesulitan menahanan buah dadanya yang semakin besar sejak dia meminum obat percobaan untuk melancarkan asi ibu yang sedang menyusui.
pak siswanto juga melucuti pakaian yang dia pakai, dia berdiri melepas setelan safari yang biasa dia gunakan untuk mengajar itu.
ambar hanya bisa memandangi tiap centi tubuh pak siswanto yang berkulit gelap itu dengan penuh kecemasan.
selanjutnya amabr juga melihat perut buncit dan penis pak siswanto yang berukuran lebih besar dari milik suaminya.
penis berwarna hitam itu terlihat menjulang lalu menggantung di antara kedua paha gemuk pak siswanto yang sudah telanjang bulat.
pak siswanto lalu menuntun ambar untuk duduk di atas kursi, dia memposisikan mabar bersandar di kursi sofa itu.
"bu ayo buka kakinya, saya sudah ndak sabar ini"
ambar pun dengan terpaksa mulai membuka kakinya sedikit demi sedikit, perasaan ragu masih memenuhi dalam hatinya.
ketika paha ambar terbuka sepenuhnya pak siswanto segera mendeat dan mulai menciumi vagina ambar dari luar cd nya.
"ehhmm.. wangi seakli bu"
mulut pak siswanto mulai menempel pada gundukan vagina ambar dan lidahnya mulai menjilati vaginanya dari balik cd.
"eehhhmm.. slreeepp"
"akhhhshhh.. eghh.. mmhhh"
amabr hanya bisa diam memejamkan mata ketika lidah pak siswanto menjilati vaginanya dari luar.
dia sesekali mengegrakkan pinggulnya agar pak siswanto kesulitan menjilati vaginanya namun hal itu sia sia.
ambar juga berusaha keras menahan desahan ketika menerima jilatan lidah pak sastro yang telah membuat celana dalamnya basah.
"ah pak pelan pak"
tapi pak siswanto tidak peduli dan terus saja menjilati dan menghisap vagina ambar yang ada dihadapannya.
dia ingin membuat amabr merasakan orgasme sehingga akan membuat vaginanya basah dan lebih mudah untuk dimasuki kontolnya.
ambar pun mulai menikmati kenikmatan yang diberikan pak siswanto pada vaginanya, jari jarinya meremas kursi sofa tempatnya duduk.
pak siwanto lalu menyibakkan sedikit celana dalam ambar dan memasukkan dua jarinya dalam vaginanya.
"akhh jangan pak akhhh"
ambar berusaha sekuat tenaga menahan kocokan nikmat pak siswanto pada vaginannya yang kini sudah semakin basah.
pak siswanto memasukkan seluruh ruas dua jarinya dan mulai mengaduk aduk vagina ambar sambil sesekali menyentil klitorisnya.
"ugghhh pak sudah pak ahhh"
ambar berusaha sekuat tenaga menghentikan permainan jari pak siswanto pada liang vaginanya semabri menarik tangannya.
sementara itu tangan pak siswanto yang lain mulai meremas reams kembali payudara ambar yang sedari tadi menganggur.
"akhhh pak saya mau keluar pak akhhh"
pak siswanto pun semakin cepat mengocok jari jarinya dalam vagina ambar, sementara remasan tangannyapun juga semakin kasar.
"akkhhh.. pakk"
"serrr.. serrr"
cairan orgasme ambar tumpah membasahi jari jari tangan pak siswanto yang masih ada di vaginanya.
"lihat ini bu, kamu keluar banyak sekali hehe"
pak siswanto lalu berdiri lagi dan menarik ambar yang tengah bersandar seusai orgasme dan menarik kepalanya kearah penisnya.
"bu ayo kontolku diemut"
ambar yang sudah tidak bisa berbuat apa apa akhirnya menuruti permintaan pak siswanto untuk mengulum penisnya.
"i..iya pak"
ambar memegang penis yang sudah mengeras itu perlahan dan mulai mengamatinya dengan seksama.
penis itu ukurannya lebih besar dari milik suaminya, bahkan masihlebih besar dari milik preman kemarin.
selain itu penis pak siswanto juga berbentuk bengkok ke atas dan terasa sangat panas digenggamannya.
ambar mulai mengocok penis pak siswanto perlahan dan membuat nya mendesah keenakan.
"ugghhh uuh ayo bu diemut"
"tapi pak besar sekali, ndak muat dimulut saya pak"
"sudah ayo pokoknya dihisap"
tangan pak siswanto menarik kepala ambar dan mengarahkan bibir mabar itu karah selangkangannya.
mau tak mau ambar membuka mulutnya dan mebiarkan penis yang bukan milik suaminya itu masuk kedalam mulutnya.
ambar pun mulai menjilatdan menghisap batang penis pak siwanto yang kini tertanam penuh dalam mulutnya.
"uhhhmm.. slrepp.. srepp"
"aoh enak sekali bu akhhh ehmm"
"emmphhh.. slrepp"
"oh terus ya begitu khhh enak"
penis itu bergerak maju mundur dalam mulut ambar yang kini sibuk menghisap dan mengulum penis milik guru anaknya itu.
"ohhh.. terus bu lebih cepat"
"sreepp.. srepp.. ehmm"
pak siswanto yang tidak sabar kembali mencengkeram kepala mabar dan menggerakkannya makin lama makin cepat.
"ohhh.. akhhh terus sedot yang kuat akhh"
"ahkk.. srepp.. slrepp"
crett crettt creettt
pak siswanto berejakulasi dan menumpahkan spermanya dalam mulut ambar, dia terus menekan penisnya dalam dalam memaksa ambar menelan seluruh spermanya.
#####
PART 11
"ouhhh.. shhh enak sekali bu sshhh"
"emmpopphh..akh.. akh"
nafas ambar tersengal sengal ketika penis besar pak siswanto berejakulasi dalam mulutnya dan memenuhi mulutnya dengan cairan sperma asin.
pak siswanto mencabut penisnya dari mulut ambar yang menoba mengatur nafasnya kembali yang terengah engah.
ambar hanya bisa memandangi penis pak siswanto yang masih keras meskipun baru saja berejakulasi dalam mulutnya.
setelah beristirahat sejenak, pak siswanto berpindah posisi di depan ambar siap untuk menyetubuhinya.
"siap siap ya bu kontol saya masukin"
ujung penis pak siswanto mulai masuk dalam vagina ambar, perlahan penis pak siswanto masuk dalam vaginanya yang sudah basah itu.
"ooohhh masuk pak akkhhh"
pak siswanto lalu berdiri lagi dan menarik ambar yang tengah bersandar seusai orgasme dan menarik kepalanya kearah penisnya.
"bu ayo kontolku diemut"
ambar yang sudah tidak bisa berbuat apa apa akhirnya menuruti permintaan pak siswanto untuk mengulum penisnya.
"i..iya pak"
ambar memegang penis yang sudah mengeras itu perlahan dan mulai mengamatinya dengan seksama.
penis itu ukurannya lebih besar dari milik suaminya, bahkan masihlebih besar dari milik preman kemarin.
selain itu penis pak siswanto juga berbentuk bengkok ke atas dan terasa sangat panas digenggamannya.
ambar mulai mengocok penis pak siswanto perlahan dan membuat nya mendesah keenakan.
"ugghhh uuh ayo bu diemut"
"tapi pak besar sekali, ndak muat dimulut saya pak"
"sudah ayo pokoknya dihisap"
tangan pak siswanto menarik kepala ambar dan mengarahkan bibir mabar itu karah selangkangannya.
mau tak mau ambar membuka mulutnya dan mebiarkan penis yang bukan milik suaminya itu masuk kedalam mulutnya.
ambar pun mulai menjilatdan menghisap batang penis pak siwanto yang kini tertanam penuh dalam mulutnya.
"uhhhmm.. slrepp.. srepp"
"aoh enak sekali bu akhhh ehmm"
"emmphhh.. slrepp"
"oh terus ya begitu khhh enak"
penis itu bergerak maju mundur dalam mulut ambar yang kini sibuk menghisap dan mengulum penis milik guru anaknya itu.
"ohhh.. terus bu lebih cepat"
"sreepp.. srepp.. ehmm"
pak siswanto yang tidak sabar kembali mencengkeram kepala mabar dan menggerakkannya makin lama makin cepat.
"ohhh.. akhhh terus sedot yang kuat akhh"
"ahkk.. srepp.. slrepp"
crett crettt creettt
pak siswanto berejakulasi dan menumpahkan spermanya dalam mulut ambar, dia terus menekan penisnya dalam dalam memaksa ambar menelan seluruh spermanya.
#####
PART 11
"ouhhh.. shhh enak sekali bu sshhh"
"emmpopphh..akh.. akh"
nafas ambar tersengal sengal ketika penis besar pak siswanto berejakulasi dalam mulutnya dan memenuhi mulutnya dengan cairan sperma asin.
pak siswanto mencabut penisnya dari mulut ambar yang menoba mengatur nafasnya kembali yang terengah engah.
ambar hanya bisa memandangi penis pak siswanto yang masih keras meskipun baru saja berejakulasi dalam mulutnya.
setelah beristirahat sejenak, pak siswanto berpindah posisi di depan ambar siap untuk menyetubuhinya.
"siap siap ya bu kontol saya masukin"
ujung penis pak siswanto mulai masuk dalam vagina ambar, perlahan penis pak siswanto masuk dalam vaginanya yang sudah basah itu.
"ooohhh masuk pak akkhhh"
"urgh tahan sebentar bu"
pak siswanto mulai menggerakkan penisnya dalam vagina ambar dan sesekali menggoyangkan pinggulnya.
tangannya memegang pinggul ambar yang kini mulai ikut mengimbangi permainan pak siswanto dengan ikut menggoyangkan pantatnya.
"akkhhh iya pak akhhhsshhh"
"akhhh terus goyang ya terus akhhh"
pak siswanto terus menggenjot vagina ambar dengan penis besarnya, dia mengobok obok vagina yang masih terasa sempit itu.
"akhhh saya mau keluar pak akhhh"
"ayoooa kah jangan ditahan urgghhh keluarin"
"ahhhkk.. "
srett sreeeett
pak siswanto terus menggenjot ambar secara kasar meskipun dia sedang mengalami orgasme hebat.
pak siswanto membuka kaitan bh milik mabar sehingga buah dada besar itu menggantung bebas dengan puting hitam mengacung.
ketika bh ambar dibuka terlihatlah setetes cairan putih diujung puting payudaranya yang berwarna hitam kontras.
"akh ibu masih bersusu rupanya"
"akh iya pak"
"saya pengen minum susu akhhh"
"silakan pak akhhh"
"slreepp.. .ehmm.. akhhh"
"akkhhh.. shhh.. ehhhmm"
sambil menyusu pak siswanto terus menggenjot vagina ambar tanpa henti dan justru semakin cepat sodokan penisnya.
"urgghhh.. .akhhh.. sssgg"
"akkhhh terus bu ya goyang terus akhhh"
tubuh ambar bergoyang goyang seiring dengan sodokan penis besar pak siswanto yang terus menghujam dalam vaginanya.
dari mulutnya terus keluar suara desahan dan erangan nikmat akibat genjotan penis besar pak siswanto.
pak siswanto terus memegangi pinggul ambar yang kini terlihat mengibaskan rambutnya menahan nikmat.
pak siswanto begitu menikmati setiap sodokan penisnya dalam vagina wanita yang dia idam idamkan itu.
"uuurghhh terus pak terus genjot saya"
"urrrgghhh iya kamu juga terus goyang"
"akhhh vagina saya penuh pak"
"akhhh.. ..ssshhh"
"pakk.. saya mau kelaur lagi pak akhhh"
"saya juga bu.. saya mau keluar juga.. "
"saya keluarin di dalam ya bu akh"
"ja.. jangan pak jangan di dalam"
"terima pejuhku bu.. terima pejuhku di rahimmu"
"akkhhh"
srettt creeeeettt creeett sreeettt
"akhhh panas sekali pak pejuhmu akhhh"
"yah bagus semoga ibu hamil anak saya hehehe"
pak siswanto mulai menggerakkan penisnya dalam vagina ambar dan sesekali menggoyangkan pinggulnya.
tangannya memegang pinggul ambar yang kini mulai ikut mengimbangi permainan pak siswanto dengan ikut menggoyangkan pantatnya.
"akkhhh iya pak akhhhsshhh"
"akhhh terus goyang ya terus akhhh"
pak siswanto terus menggenjot vagina ambar dengan penis besarnya, dia mengobok obok vagina yang masih terasa sempit itu.
"akhhh saya mau keluar pak akhhh"
"ayoooa kah jangan ditahan urgghhh keluarin"
"ahhhkk.. "
srett sreeeett
pak siswanto terus menggenjot ambar secara kasar meskipun dia sedang mengalami orgasme hebat.
pak siswanto membuka kaitan bh milik mabar sehingga buah dada besar itu menggantung bebas dengan puting hitam mengacung.
ketika bh ambar dibuka terlihatlah setetes cairan putih diujung puting payudaranya yang berwarna hitam kontras.
"akh ibu masih bersusu rupanya"
"akh iya pak"
"saya pengen minum susu akhhh"
"silakan pak akhhh"
"slreepp.. .ehmm.. akhhh"
"akkhhh.. shhh.. ehhhmm"
sambil menyusu pak siswanto terus menggenjot vagina ambar tanpa henti dan justru semakin cepat sodokan penisnya.
"urgghhh.. .akhhh.. sssgg"
"akkhhh terus bu ya goyang terus akhhh"
tubuh ambar bergoyang goyang seiring dengan sodokan penis besar pak siswanto yang terus menghujam dalam vaginanya.
dari mulutnya terus keluar suara desahan dan erangan nikmat akibat genjotan penis besar pak siswanto.
pak siswanto terus memegangi pinggul ambar yang kini terlihat mengibaskan rambutnya menahan nikmat.
pak siswanto begitu menikmati setiap sodokan penisnya dalam vagina wanita yang dia idam idamkan itu.
"uuurghhh terus pak terus genjot saya"
"urrrgghhh iya kamu juga terus goyang"
"akhhh vagina saya penuh pak"
"akhhh.. ..ssshhh"
"pakk.. saya mau kelaur lagi pak akhhh"
"saya juga bu.. saya mau keluar juga.. "
"saya keluarin di dalam ya bu akh"
"ja.. jangan pak jangan di dalam"
"terima pejuhku bu.. terima pejuhku di rahimmu"
"akkhhh"
srettt creeeeettt creeett sreeettt
"akhhh panas sekali pak pejuhmu akhhh"
"yah bagus semoga ibu hamil anak saya hehehe"
"akh saya tidak mau .. akh tidak"
ambar terliaht kepayahan setelah digenjot selama hampir satu jam oleh pak siswanto dan mengalami beberapa orgasme.
"jangan tidur dulu bu, saya belum selesai"
pak siswanto kembali menghujamkan penisnya lagi dalam vagina ambar yang penuh dengan spermanya.
"hari kita masih panjang bu"
"aahhhgg"
####
"aaahhh.. ah.. akhhh"
"bu saya keluar lagi akhhh"
"akh sudah sudah jangan pak sudah"
pak siswanto terus menggenjot ambar tanpa merasa capek dan sudah berkali kali dia menyemburkan sperma dalam vagina ambar.
suara mobil berhenti di depan rumah ambar sementara dia masih dalam keadaan telanjang setelah bersetubuh seharian.
"sepertinya anakmu sudah pulang bu"
"agghhh.. akhhh"
"sayang sekali tapi untuk hari ini sudah cukup sekian dulu ya bu"
"ughhh"
"tapi jangan khawatir lain kali saya akan datang lagi bu hehehe"
"saya tidak sudi.. "
"sudahlah bu lebih baik sekarang ibu berpakaian dulu, anak ibu sudah di depan pintu"
"akhhh andi"
"jangan sampai anak ibu melihat ibu dalam keadaan begini"
"sudah pak sudah"
"saya ndak bisa mambayangkan kalau andi melihat cairan dalam vagina ibu"
"sudah pak silakan pergi"
"baiklah saya pulang dulu"
pak siswanto yang sudah berpakaian rapi kembali meninggalkan ambar dalam keadaan telanjang dengan badan penuh cairan kental bercampur keringat yang membasahi lantai.
ketika pak siswanto membuka pintu rumah ambar dia melihat andi sudah berjalan masuk ke dalam rumah.
"eh pak sis"
"kamu ndi"
"kok bapak di rumah andi?"
"oh bapak habis ketemu ibu mu, bapak pulang dulu ya"
"silakan pak"
####
andi pun masuk ke dalam rumah tanpa mengetahui apa yang baru saja terjadi antara pak siswanto dengan ibunya.
"ibu, andi pu.. ..lang"
andi begitu terkejut melihat sang ibu sedang bertelanjang bulat di ruang tamu, mukanya memerah melihat tubuh telanajng ibu.
"ibu.. "
"eh.. andi tolong jangan masuk dulu"
ambar terliaht kepayahan setelah digenjot selama hampir satu jam oleh pak siswanto dan mengalami beberapa orgasme.
"jangan tidur dulu bu, saya belum selesai"
pak siswanto kembali menghujamkan penisnya lagi dalam vagina ambar yang penuh dengan spermanya.
"hari kita masih panjang bu"
"aahhhgg"
####
"aaahhh.. ah.. akhhh"
"bu saya keluar lagi akhhh"
"akh sudah sudah jangan pak sudah"
pak siswanto terus menggenjot ambar tanpa merasa capek dan sudah berkali kali dia menyemburkan sperma dalam vagina ambar.
suara mobil berhenti di depan rumah ambar sementara dia masih dalam keadaan telanjang setelah bersetubuh seharian.
"sepertinya anakmu sudah pulang bu"
"agghhh.. akhhh"
"sayang sekali tapi untuk hari ini sudah cukup sekian dulu ya bu"
"ughhh"
"tapi jangan khawatir lain kali saya akan datang lagi bu hehehe"
"saya tidak sudi.. "
"sudahlah bu lebih baik sekarang ibu berpakaian dulu, anak ibu sudah di depan pintu"
"akhhh andi"
"jangan sampai anak ibu melihat ibu dalam keadaan begini"
"sudah pak sudah"
"saya ndak bisa mambayangkan kalau andi melihat cairan dalam vagina ibu"
"sudah pak silakan pergi"
"baiklah saya pulang dulu"
pak siswanto yang sudah berpakaian rapi kembali meninggalkan ambar dalam keadaan telanjang dengan badan penuh cairan kental bercampur keringat yang membasahi lantai.
ketika pak siswanto membuka pintu rumah ambar dia melihat andi sudah berjalan masuk ke dalam rumah.
"eh pak sis"
"kamu ndi"
"kok bapak di rumah andi?"
"oh bapak habis ketemu ibu mu, bapak pulang dulu ya"
"silakan pak"
####
andi pun masuk ke dalam rumah tanpa mengetahui apa yang baru saja terjadi antara pak siswanto dengan ibunya.
"ibu, andi pu.. ..lang"
andi begitu terkejut melihat sang ibu sedang bertelanjang bulat di ruang tamu, mukanya memerah melihat tubuh telanajng ibu.
"ibu.. "
"eh.. andi tolong jangan masuk dulu"
"iii.. iya bu"
andi berbalik kembali ke arah pintu ketika melihat sang ibu dalam keadaan telanjang sedang mengelap cairan di lanati yang begitu banyak.
"dik, ibu mau mandi tolong beliin sampoo ya di minimarket dengan"
"ehhh.. iya bu"
"ini ibu tulis dikertas biar ndak lupa ya"
"uangnya bu?"
"ini, sekalian kalo kamu mau jajan"
"andi pergi dulu bu"
"iya ati ati"
####
PART 12
beberapa hari setelah kejadian pemerkosaan ambar oleh seorang preman dan pak siswanto, guru di tempat andi bersekolah.
ambar masuk kerja seperti biasa karena tanggal pengujian obat yang diujinya sudah semakin dekat tanggalnya.
sementara data data pengujian yang dia dapat masih belum cukup untuk digunakan sebagai sampel nantinya.
"heeemm sudah saatnya aku memeras susuku tapi tidak mungkin kulakukan disini" batin ambar.
ambar mencoba melihat keadaan sekitar ruanagn kerjanya yang ramai penuh orang.
sementara dia tidak mungkin memeras di dalam ruangan kerjanya yang berdinding kaca bening karena tidak ada yang boleh tahu dia sendiri yang menguji obat itu pada dirinya sendiri.
ambar mencoba keluar ruangan untuk mencari tempat yang memungkinkan dia bisa memeras susu dengan leluasa.
ambar berjalan menyusuri lorong lorong panjang pabrik tempatnya bekerja sambil melihat lihat seandainya ruang kosong.
"selamat pagi bu"
"selamat pagi pak"
"selamat pagi mbak"
"selamat pagi mas"
ambar bertemu rekan rekan kerjanya selama berjalan jalan menyusuri setiap sudut pabrik yang cukup luas itu.
tiba tiba dia teringat laboratorium klinis tempat pak yono, tidak masalah jika dia memeras disana karena pak yono juga sudah mengetahui rahasianya.
selain itu disana ada alat alat yang dia perlukan untuk memeras susu, sehingga tidak perlu memeras secara manual dengan tangan.
ambar segera berbalik arah dan berjalan kembali menyusuri lorong lorong menuju laboratorium tempat pak yono bekerja.
"tok tok tok" ketukan tangan ambar di pintu stainless steel itu.
ambar membuka pintu menuju laboratorium itu dan melihat sekeliling ruangan mencari keberadaan pak yono di sana.
"hemm mungkin pak yono ndak disini"
ambar langsung masuk kesana tanpa ragu setelah melihat lampu di ruangan kerja pak yono padam, menandakan tidak ada orang disana.
ambar memantapkan diri untuk memeras susu disini karena jika pak yono tidak ada bisa dipastika ruang itu kosong.
ruangan lab itu tidak rutin digunakan karena hanya untuk pengecekan kondisi medis pada personil yang terlibat dalam proses produksi obat.
andi berbalik kembali ke arah pintu ketika melihat sang ibu dalam keadaan telanjang sedang mengelap cairan di lanati yang begitu banyak.
"dik, ibu mau mandi tolong beliin sampoo ya di minimarket dengan"
"ehhh.. iya bu"
"ini ibu tulis dikertas biar ndak lupa ya"
"uangnya bu?"
"ini, sekalian kalo kamu mau jajan"
"andi pergi dulu bu"
"iya ati ati"
####
PART 12
beberapa hari setelah kejadian pemerkosaan ambar oleh seorang preman dan pak siswanto, guru di tempat andi bersekolah.
ambar masuk kerja seperti biasa karena tanggal pengujian obat yang diujinya sudah semakin dekat tanggalnya.
sementara data data pengujian yang dia dapat masih belum cukup untuk digunakan sebagai sampel nantinya.
"heeemm sudah saatnya aku memeras susuku tapi tidak mungkin kulakukan disini" batin ambar.
ambar mencoba melihat keadaan sekitar ruanagn kerjanya yang ramai penuh orang.
sementara dia tidak mungkin memeras di dalam ruangan kerjanya yang berdinding kaca bening karena tidak ada yang boleh tahu dia sendiri yang menguji obat itu pada dirinya sendiri.
ambar mencoba keluar ruangan untuk mencari tempat yang memungkinkan dia bisa memeras susu dengan leluasa.
ambar berjalan menyusuri lorong lorong panjang pabrik tempatnya bekerja sambil melihat lihat seandainya ruang kosong.
"selamat pagi bu"
"selamat pagi pak"
"selamat pagi mbak"
"selamat pagi mas"
ambar bertemu rekan rekan kerjanya selama berjalan jalan menyusuri setiap sudut pabrik yang cukup luas itu.
tiba tiba dia teringat laboratorium klinis tempat pak yono, tidak masalah jika dia memeras disana karena pak yono juga sudah mengetahui rahasianya.
selain itu disana ada alat alat yang dia perlukan untuk memeras susu, sehingga tidak perlu memeras secara manual dengan tangan.
ambar segera berbalik arah dan berjalan kembali menyusuri lorong lorong menuju laboratorium tempat pak yono bekerja.
"tok tok tok" ketukan tangan ambar di pintu stainless steel itu.
ambar membuka pintu menuju laboratorium itu dan melihat sekeliling ruangan mencari keberadaan pak yono di sana.
"hemm mungkin pak yono ndak disini"
ambar langsung masuk kesana tanpa ragu setelah melihat lampu di ruangan kerja pak yono padam, menandakan tidak ada orang disana.
ambar memantapkan diri untuk memeras susu disini karena jika pak yono tidak ada bisa dipastika ruang itu kosong.
ruangan lab itu tidak rutin digunakan karena hanya untuk pengecekan kondisi medis pada personil yang terlibat dalam proses produksi obat.
oleh karena itu tidak banyak orang yang keluar masuk pada ruangan itu pada jam jam kerja seperti ini.
ambar pun bersiap memeras susu dengan membuka baju kemeja putih yang dia pakai dibalik jas laboratoriumnya.
sebelumnya dia juga menyiapkan pompa susu elektrik yang akan dia pakai untuk memeras payudaranya yang sudah penuh susu.
tangan ambar dengan piawai melepas kaitan depan cup beha putih yang dia pakai saat itu tanpa kesulitan.
beha menyusui itu memungkinkan ambar memeras susu dari payudaranya tanpa harus melepas seluruh pakaiannya.
kedua corong penghisap dia arahkan ke ujung payudaranya yang berwarna coklat gelap dengan puting seukuran telunjuk oarng dewasa.
ketika corong mitu menempel pada payudara secara otomatis payudaranya terhisap sehingga dia tidak perlu memeganginya lagi.
puting payudara ambar bergerak gerak dan berkedut karena hisapan vakum pompa elektrik itu.
sedikit demi sedikit air susu mulai menetes dari ujung puting payudaranya yang berwarna kontras dengan warna air susu itu.
lama kelamaan tetesan air susu berubah menjadi pancaran air susu yang semakin lama semakin deras memancar keluar dari putingnya.
butuh waktu setidaknya 30 menit sampai air susu memenuhi botol bening penampung susu yang tersambung langsung ke corong penghisap.
sembari menunggu ambar mencoba bermain dengan smartphone ditangannya, dia membuka timeline media sosial miliknya.
satu persatu dia menelusuri berita terbaru di timeline dan membacanya dengan begitu serius.
begitu seriusnya dia tidak menyadari pak yono masuk ke dalam ruangan itu dan melihat ambar yang sedang bertelanjang dada.
"bu ambar"
suara pak yono mengejutkan ambar yang sebelumnya larut oleh gadget dalam genggaman tangannya itu.
"eh pak yono" ambar terkejut menyadari kehadiran pak yono dihadapannya.
"maaf bu saya mengagetkan ibu"
"eh ndak apa apa pak, saya yang justru minta maaf masuk kesini sembarangan"
ambar berusaha menutup baju kemeja yang dia pakai untuk sedikit menutupi payudaranya yang terbuka meskipun tidak banyak berguna.
sementara itu suara pompa susu elektrik terus mendengung mengisi keheningan diantara pak yono dan ambar.
"saya numpang meras disini pak?"
"iya bu silakan silakan"
"makasih pak soalnya saya belum sempat meras tadi pagi"
"oh begitu bu"
pak yono terus menerus berdiri di hadapan ambar dan membuatnya agak risih karena payudaranya terpampang bebas di hadapan lelaki yang bukan suaminya.
namun dia merasa hal itu tidak terlalu masalah karena mereka bekerja secara profesional di dalam bekerja.
apalagi tentu ini bukan pertama kalinya pak yono melihat tubuh telanjang seorang wanita mengingat pekerjaan pak yono berlatarbelakang medis.
"memangnya sehari berapa kali bu?"
"saya sekarang sudah harus memeras tiap 8 jam sekali"
"wah banyak juga produksinya ya bu?"
"iya, syukurlah berarti obat kita berhasil"
"apalagi ibu kan tidak sedang menyusui, produksinya bisa sebanyak ini"
"hehehe iya pak"
"kalo begitu silakan bu dilanjutkan saya ke ruangan saya dulu"
"silakan pak"
pak yono berjalan meninggalkan ambar sendirian sementara dia melanjutkan kegiatan memeras susunya.
ambar pun bersiap memeras susu dengan membuka baju kemeja putih yang dia pakai dibalik jas laboratoriumnya.
sebelumnya dia juga menyiapkan pompa susu elektrik yang akan dia pakai untuk memeras payudaranya yang sudah penuh susu.
tangan ambar dengan piawai melepas kaitan depan cup beha putih yang dia pakai saat itu tanpa kesulitan.
beha menyusui itu memungkinkan ambar memeras susu dari payudaranya tanpa harus melepas seluruh pakaiannya.
kedua corong penghisap dia arahkan ke ujung payudaranya yang berwarna coklat gelap dengan puting seukuran telunjuk oarng dewasa.
ketika corong mitu menempel pada payudara secara otomatis payudaranya terhisap sehingga dia tidak perlu memeganginya lagi.
puting payudara ambar bergerak gerak dan berkedut karena hisapan vakum pompa elektrik itu.
sedikit demi sedikit air susu mulai menetes dari ujung puting payudaranya yang berwarna kontras dengan warna air susu itu.
lama kelamaan tetesan air susu berubah menjadi pancaran air susu yang semakin lama semakin deras memancar keluar dari putingnya.
butuh waktu setidaknya 30 menit sampai air susu memenuhi botol bening penampung susu yang tersambung langsung ke corong penghisap.
sembari menunggu ambar mencoba bermain dengan smartphone ditangannya, dia membuka timeline media sosial miliknya.
satu persatu dia menelusuri berita terbaru di timeline dan membacanya dengan begitu serius.
begitu seriusnya dia tidak menyadari pak yono masuk ke dalam ruangan itu dan melihat ambar yang sedang bertelanjang dada.
"bu ambar"
suara pak yono mengejutkan ambar yang sebelumnya larut oleh gadget dalam genggaman tangannya itu.
"eh pak yono" ambar terkejut menyadari kehadiran pak yono dihadapannya.
"maaf bu saya mengagetkan ibu"
"eh ndak apa apa pak, saya yang justru minta maaf masuk kesini sembarangan"
ambar berusaha menutup baju kemeja yang dia pakai untuk sedikit menutupi payudaranya yang terbuka meskipun tidak banyak berguna.
sementara itu suara pompa susu elektrik terus mendengung mengisi keheningan diantara pak yono dan ambar.
"saya numpang meras disini pak?"
"iya bu silakan silakan"
"makasih pak soalnya saya belum sempat meras tadi pagi"
"oh begitu bu"
pak yono terus menerus berdiri di hadapan ambar dan membuatnya agak risih karena payudaranya terpampang bebas di hadapan lelaki yang bukan suaminya.
namun dia merasa hal itu tidak terlalu masalah karena mereka bekerja secara profesional di dalam bekerja.
apalagi tentu ini bukan pertama kalinya pak yono melihat tubuh telanjang seorang wanita mengingat pekerjaan pak yono berlatarbelakang medis.
"memangnya sehari berapa kali bu?"
"saya sekarang sudah harus memeras tiap 8 jam sekali"
"wah banyak juga produksinya ya bu?"
"iya, syukurlah berarti obat kita berhasil"
"apalagi ibu kan tidak sedang menyusui, produksinya bisa sebanyak ini"
"hehehe iya pak"
"kalo begitu silakan bu dilanjutkan saya ke ruangan saya dulu"
"silakan pak"
pak yono berjalan meninggalkan ambar sendirian sementara dia melanjutkan kegiatan memeras susunya.
sesampainya di ruangan kerjanya pak yono segera menutup pintunya rapat rapat dari dalam ruangan kerjanya.
dia membuka sedikit tirai blindfold yang menghalangi pandangan keluar masuk dari raungan kerjanya.
dia mengintip ambar yang sedang memeras susu dari balik tirai dan melihat tajam ke arah payudara ambar yang terbuka sedang diperas.
beberapa kali pak yono membetulkan letak penisnya di balik celana kain yang dia pakai karena terlalu tegang.
####
PART 13
mobil sedan putih terparkir di parkiran sebuah sekolah sd swasta di salah satu sudut kota semarang.
teriknya sinar matahari tidak membuat seorang wanita turun dari mobilnya yang sejuk oleh pendingin udara.
ambar kini sedang berdiri di pelataran SD tempat andi bersekolah untuk menemui pak siswanto, sang kepala sekolah.
"ini mungkin yang terbaik" batin ambar
"aku harus tegas pada pak siswanto"
"aku tidak ingin pak siswanto memanfaatkanku dalam keadaan seperti ini"
"meskipun resikonya harus keluar dari sekolah"
ambar berjalan mantab menyebrangi lapangan tengah sekolah dasar itu lalu berjalan menyusuri selasar depan kelas.
dia sudah hafal dengan ruangan di sekolahan andi sehingga tidak sulit baginya untuk menemukan ruangan pak siswanto.
"tok tok tok"
ambar mengetuk pintu ruangan kepala sekolah yang terbuat dari kayu jati itu, dan menunggu jawaban dari dalam.
"saya tidak akan membiarkan dia melakukan hal sama padaku" batin ambar.
"apa ndak ada ya pak siswantonya?" batin ambar penuh tanya.
pintu ruangan yang tidak tertutup sempurna embuat ambar bisa melihat ke dalam ruangan kantor pak siswanto.
"eh ndak dikunci?"
penasaran ambar masuk ke dalam ruangan tanpa permisi lebih dahulu, hingga akhirnya sesosok tangan membekap hidung dan mulutnya.
tiba tiba rasa kantuk hebat menyerang ambar hingga dia tidak sadarkan diri dan tubuhnya jatuh dalam pelukan seorang laki laki yang telah membekapnya.
#####
ambar terbangun dari tidurnya ketika cipratan air mengenai wajahnya yang putih nan ayu.
sedikit demi sedikit matanya terbuka dan dia bisa melihat jelas sosok lelaki yang berdiri dihadapannya.
"pak siswanto" ambar terkejut melihat pak siswanto dihadapannya.
lebih terkejut lagi mabar ketika menyadari dia berdiri pada posisi kedua tangannya terikat keatas tubuhnya.
"pak pak jangan pak tolong" ambar menyadari kejadian beberapa hari yang lalu akan terulang lagi.
"coba saya tebak ibu pasti kangen dengan saya kan haha?"
"bukan pak tolong lepaskan saya dulu"
"ibu pasti masih mau seperti yang kemarin kan?"
"eh bukan eh"
pak siswanto tiba tiba mendekat dan mencengkram payudara ambar yang membusung indah lalu meremas remasnya kasar.
"ibu berani masuk ke ruangan saya tanpa permisi"
"eh iya pak maaf"
dia membuka sedikit tirai blindfold yang menghalangi pandangan keluar masuk dari raungan kerjanya.
dia mengintip ambar yang sedang memeras susu dari balik tirai dan melihat tajam ke arah payudara ambar yang terbuka sedang diperas.
beberapa kali pak yono membetulkan letak penisnya di balik celana kain yang dia pakai karena terlalu tegang.
####
PART 13
mobil sedan putih terparkir di parkiran sebuah sekolah sd swasta di salah satu sudut kota semarang.
teriknya sinar matahari tidak membuat seorang wanita turun dari mobilnya yang sejuk oleh pendingin udara.
ambar kini sedang berdiri di pelataran SD tempat andi bersekolah untuk menemui pak siswanto, sang kepala sekolah.
"ini mungkin yang terbaik" batin ambar
"aku harus tegas pada pak siswanto"
"aku tidak ingin pak siswanto memanfaatkanku dalam keadaan seperti ini"
"meskipun resikonya harus keluar dari sekolah"
ambar berjalan mantab menyebrangi lapangan tengah sekolah dasar itu lalu berjalan menyusuri selasar depan kelas.
dia sudah hafal dengan ruangan di sekolahan andi sehingga tidak sulit baginya untuk menemukan ruangan pak siswanto.
"tok tok tok"
ambar mengetuk pintu ruangan kepala sekolah yang terbuat dari kayu jati itu, dan menunggu jawaban dari dalam.
"saya tidak akan membiarkan dia melakukan hal sama padaku" batin ambar.
"apa ndak ada ya pak siswantonya?" batin ambar penuh tanya.
pintu ruangan yang tidak tertutup sempurna embuat ambar bisa melihat ke dalam ruangan kantor pak siswanto.
"eh ndak dikunci?"
penasaran ambar masuk ke dalam ruangan tanpa permisi lebih dahulu, hingga akhirnya sesosok tangan membekap hidung dan mulutnya.
tiba tiba rasa kantuk hebat menyerang ambar hingga dia tidak sadarkan diri dan tubuhnya jatuh dalam pelukan seorang laki laki yang telah membekapnya.
#####
ambar terbangun dari tidurnya ketika cipratan air mengenai wajahnya yang putih nan ayu.
sedikit demi sedikit matanya terbuka dan dia bisa melihat jelas sosok lelaki yang berdiri dihadapannya.
"pak siswanto" ambar terkejut melihat pak siswanto dihadapannya.
lebih terkejut lagi mabar ketika menyadari dia berdiri pada posisi kedua tangannya terikat keatas tubuhnya.
"pak pak jangan pak tolong" ambar menyadari kejadian beberapa hari yang lalu akan terulang lagi.
"coba saya tebak ibu pasti kangen dengan saya kan haha?"
"bukan pak tolong lepaskan saya dulu"
"ibu pasti masih mau seperti yang kemarin kan?"
"eh bukan eh"
pak siswanto tiba tiba mendekat dan mencengkram payudara ambar yang membusung indah lalu meremas remasnya kasar.
"ibu berani masuk ke ruangan saya tanpa permisi"
"eh iya pak maaf"
"maaf saja tidak cukup, ibu harus dihukum"
pak siswanto menarik paksa kemeja putih yang dipakai ambar keluar dari roknya lalu membuka kancing bajunya satu persatu.
"tolong lepskan saya pak, atau saya berteriak"
"silakan saja bu, tidak akan ada yang mendengar"
buah dada ambar membusung dihadapan pak siswano hanya tertutup bh yang terlihat sesak emnampung buah dadanya.
pak siswanto lalu melanjutkan membuka ritsliting rok ambar dan memelorotkannya hingga ke mata kakinya.
"ah ibu pakai celana dalam yang seksi sekali, psati ini spesial buat saya kan?"
"bukan tolong pak leapaskan saya"
"yang benar bu, sekarang saya buka celana dalam ibu"
"hnn..mmnn"
"huh lihat bu memek ibu basah dan merah sekali?"
"mmnnhhh"
"ibu pasti rindu sodokan kontol saya kan?"
"akh tidak"
pak siswanto mengambil sebuah botol obat dari meja di sampingnya dan membawa bersamanya ke arah ambar.
pak sis lalu memutar tutup botol yang mirip pasta gigi itu dan memencet keluar isinya keluar di telunjuk jarinya.
"sebentar lagi, saya akan membuat ibu keluar berkali kali"
"apa itu pak?"
"ini obat perangsang, harganya mahal tapi cukup setimpal buat ibu"
pak siswanto lalu mengmasukkan jari telunjuknya yang sudah dilelehi gel berwarna putih kedalam vagina ambar.
"ah tolong tunggu dulu akhhh"
"aaahhh sudah pak tolong"
"saya akan mengoleskan ini keseluruh vagina ibu"
"akkhhh tunggu pak berhenti"
tangan pak siswanto terus mengocok ngocok vagina ambar yang kini semakin basah oleh cairan kelaminnya sendiri.
"ahhh.. ahhh.. ahhh"
"ibu benar benar basah sekarang"
"akkhhh.. akhhh vagina saya panas sekali pak panasss akh"
"detak jantung ibu berdetak hebat juga kan?"
"akhhh panas sekali akh tubuhku pak"
"wow memek ibu merah sekali dan seamkin basah"
"akhh.. pak akhhh"
"lihat klitoris ibu jadi sebesar ini"
pak siswanto menarik paksa kemeja putih yang dipakai ambar keluar dari roknya lalu membuka kancing bajunya satu persatu.
"tolong lepskan saya pak, atau saya berteriak"
"silakan saja bu, tidak akan ada yang mendengar"
buah dada ambar membusung dihadapan pak siswano hanya tertutup bh yang terlihat sesak emnampung buah dadanya.
pak siswanto lalu melanjutkan membuka ritsliting rok ambar dan memelorotkannya hingga ke mata kakinya.
"ah ibu pakai celana dalam yang seksi sekali, psati ini spesial buat saya kan?"
"bukan tolong pak leapaskan saya"
"yang benar bu, sekarang saya buka celana dalam ibu"
"hnn..mmnn"
"huh lihat bu memek ibu basah dan merah sekali?"
"mmnnhhh"
"ibu pasti rindu sodokan kontol saya kan?"
"akh tidak"
pak siswanto mengambil sebuah botol obat dari meja di sampingnya dan membawa bersamanya ke arah ambar.
pak sis lalu memutar tutup botol yang mirip pasta gigi itu dan memencet keluar isinya keluar di telunjuk jarinya.
"sebentar lagi, saya akan membuat ibu keluar berkali kali"
"apa itu pak?"
"ini obat perangsang, harganya mahal tapi cukup setimpal buat ibu"
pak siswanto lalu mengmasukkan jari telunjuknya yang sudah dilelehi gel berwarna putih kedalam vagina ambar.
"ah tolong tunggu dulu akhhh"
"aaahhh sudah pak tolong"
"saya akan mengoleskan ini keseluruh vagina ibu"
"akkhhh tunggu pak berhenti"
tangan pak siswanto terus mengocok ngocok vagina ambar yang kini semakin basah oleh cairan kelaminnya sendiri.
"ahhh.. ahhh.. ahhh"
"ibu benar benar basah sekarang"
"akkhhh.. akhhh vagina saya panas sekali pak panasss akh"
"detak jantung ibu berdetak hebat juga kan?"
"akhhh panas sekali akh tubuhku pak"
"wow memek ibu merah sekali dan seamkin basah"
"akhh.. pak akhhh"
"lihat klitoris ibu jadi sebesar ini"
pak siswanto dengan sengaja menyentil klitoris ambar yang membengkak hingga seukuran kacang.
sementara puting ambar juga ikut menegang maksimal dan mulai meneteskan air susu meskipun masih tertutup bh.
"akhhh.. "
"ennak kan bu hahaha?"
"akhh saya sudah ndak kuat akhhh"
pak siswanto melepas bh yang dia pakai lalu mulai meraba buah dada ambar yang menggantung bebas.
"akhh pak jangan diremas pak saya mau keluar akh"
"diremas begini"
pak siswanto lalu menarik kedua puting ambar dengan kuat keatas sehingga membuatnya berteriak.
"akkhhh"
"ibu mau dikocokin lagi hah?"
"iyah pak tolong dikocok lagi"
"maksud ibu seperti ini?"
"akhhh.. iya akhhh terus pak akh"
pak siswanto lalu melanjutkan kocokan jarinya pada vagina ambar, membuat ambar mengatupkan mulutnya menahan nikmat.
"ruangan ini kedap suara bu, silakan ibu berteriak sesuka ibu"
"akhhh ya pak iyaaa"
#####
BERSAMBUNG....
Kenikmatan yang Bu Ambar rasakan bag-3
sementara puting ambar juga ikut menegang maksimal dan mulai meneteskan air susu meskipun masih tertutup bh.
"akhhh.. "
"ennak kan bu hahaha?"
"akhh saya sudah ndak kuat akhhh"
pak siswanto melepas bh yang dia pakai lalu mulai meraba buah dada ambar yang menggantung bebas.
"akhh pak jangan diremas pak saya mau keluar akh"
"diremas begini"
pak siswanto lalu menarik kedua puting ambar dengan kuat keatas sehingga membuatnya berteriak.
"akkhhh"
"ibu mau dikocokin lagi hah?"
"iyah pak tolong dikocok lagi"
"maksud ibu seperti ini?"
"akhhh.. iya akhhh terus pak akh"
pak siswanto lalu melanjutkan kocokan jarinya pada vagina ambar, membuat ambar mengatupkan mulutnya menahan nikmat.
"ruangan ini kedap suara bu, silakan ibu berteriak sesuka ibu"
"akhhh ya pak iyaaa"
#####
BERSAMBUNG....
Kenikmatan yang Bu Ambar rasakan bag-3