Cerita Dewasa - Akibat Ujicoba Laboratorium S-2

Akibat Ujicoba Laboratorium S-1

cewek amoy
AMBAR


LNAJUTAN.. Cerita Sex - Akibat Ujicoba Laboratorium


Sore itu ambar tengah menunggu kedatangan suaminya di ruang tenga bersama anak semata wayangnya, andi.

Suaminya baru sampai hari ini karena kemarin kepulangannya ditunda akibat penerbangan yang dibatalkan karena cuaca buruk.

Namun ambar masih memikirkan tentang penis besar milik pak siswanto yang sejak hari itu terus menerus memenuhi pikirannya.

"akhh aku pengen..kontol"

"apa bu?"

Ambar begitu terkejut karena tidak sadar menyebut kata kata kotor itu ketika ada anaknya di dekatnya.

Dia tidak menyangka dia menyebut kata kata itu meskipun cukup pelan namun bisa disengar oleh anaknya yang duduk tidak jauh darinya.

"eh ndak kok dik ibu lagi nginget inget botol kecap dimana ya?"

"ohh"

Suasana kembali tenang namun pikiran ambar masih saja dipenuhi bayangan penis pak siswanto yang menghujam dalam vaginanya.

"kok bapak lama ya bu?"

"sabar sebentar lagi pasti sampai"

Tidak lama kemudian terdengar suara klakson mobil yang diikuti munculnya sebuah taksi berwarna biru di depan rumahnya.

"itu bapak"

#####

Semenjak masturbasi yang dilakukannya tadi pagi, birahi ambar sedikit demi sedikit sudah mulai mereda.

Dia bingung kenapa akhir akhir ini dia begitu mudah terangsang oleh hal hal yang begitu sepele.

Tetapi begitu ambar mengingat kejadian yang telah dialaminya entah kenapa dia kembali merasakan birahinya meningkat.

Dia merasakan tidak pernah merasakan cukup dan tidak pernah merasa puas, namun untungnya saat ini suaminya berada di rumah.

Satu satunya hal yang dia inginkan saat ini adalah ...

#####

Malam itu setelah dari kamar mandi, ambar berjalalan masuk ke dalam kamarnya tempat suaminya tengah beristirahat setelah perjalanan panjang.

Bagitu Ambar melangkah masuk dalam kamar dia segera meredupkan lampu yang masih menyala terang dan menutup pintu dibelakangnya.

Ambar membuka kimono yang dia pakai sambil berjalan ke arah kasur, menunjukkan lingerie hitam yang begitu tipis.

Gerakan ambar naik ke atas kasur membuat guncangan yang membangunkan suaminya yang sudah mulai ketiduran.

"akhh sayang"

"akhh"

"sudah tidur yang? Ayo bangun dulu"

"hmm"

Namun suami ambar nampak tidak begitu tertarik meladeni godaan ambar karena sudah terlalu mengantuk dan ingin tidur.

"ayo yang"

"akh aku capek yang, besok aja ya"

Ambar naik ke atas kasur dan menduduki perut suaminya yag setengah tertidur dengan tubuh setengah telanjang.

"akh ndak, sudah berbulan bulan kita ndak begini akhh"

"yang sudah ya aku capek"

"tolong lah"

Ambar memaksa suaminya untuk melayaninya dan mulai memelorotkan celana kolor yang dipakai suaminya saat itu.

Ambar memegang penis milik suaminya yang masih lemas itu dan mulai menjilatinya agar bisa bangun dan tegang.

"akhh yang"

"sudah kamu santai saja...biar aku yang bikin berdiri"

Ambar mengulum penis kecil milik suaminya itu sambil sesekali dikocok lembut dengan tangannya yang halus.

"akhh...akh"

"hhnn...akh"

"fuaahh"

"akhh yang"

"mnhh"

"akhhgg"

Penis milik suami ambar sedikit mulai sedikit mulai mengeras dan tegang dalam genggaman tangan ambar.

"akh sudah mulai keras kan"

"hhnn...eghh?"

"akh gimana yang enak kan? Iya kan?"

"akh terus lebih dalem akh"

"mmnnhh"

####



Semnetara itu andi sedang berjalan ke rah kamar mandi karena ingin buang air kecil ketika dia mendengar suara dari dalam kamar orang tuanya.

Dia melihat bayangan dari celah pintu kamr yang tidak tertutup rapat, memancing keingin tahuannya sebagai seorang yang menginjak remaja.

Dia mencoba mengintip dari balik celah pintu melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam kamar orang tuanya.

"akh yang aku mau.."

"haaahh jangan dulu jangan keluar dulu"

Ambar menghentikan kulumannya pada penis suaminya yang kini sudah tegang sempurna dan basah oleh air liurnya.

"kalo mau keluar, kamu harus keluar di dalem akhh"

"akh yang kamu kenap sih akh"

"ndak apa yang, aku cuma pengen akh"

Ambar mulai mengarahkan vginanya ke atas penis suaminya dan perlahan memasukaknya dalam vaginanya.

"akh ayo masukakahh"

"akhh"

"akhh sshh ehhmm masukk akhh"

Selesai penis itu masuk dalam vaginanya ambar segera menggerakkan tubuhnya naik turun diatas suaminya yang tengah berbaring.

"akhh memekku basah yang akhh terusss yang dalem"

"ahh... ah... ahh"

"yah begitu akh teruss"

Batang penis itu menghujam keluar masuk bagaikan pistn mesin yang bergerak dinamis seiring gerakan tubuh ambar.

"akhh nikmatnya akhh sudah lama sekali akhh"

"ahh...ahaaa"

"enak sekali akhh ngentot enaaakk"

Tubuh ambar yang bergoyang hebat membuat payudara yang berukuran besar berguncang naik turun tidak karuan.

Ambar yang begitu menikmati persetubuhannya dengan suaminya tidak menyadari bahwa andi sedang mengintip dari luar kamarnya.

"akkhhterus..yang dalem akhh"

"ahhaaa"

"akhh...hahh"

Andi yang mengintip persetubuhan orang tuanya tersebut mulai memburu nafasnya dan tanpa ia sadari penisnya mulai berdiri.

"akhh yang aku mau.."

"akh jangan dulu akhhssshh"

"ahhaaa"

"ahh"

"kamu keluar yang akhh kamu keluar"

"hnn... ahh"

Namun Ambar yang belum orgasme merasa tidak bisa berhenti dan mengajak suminya melanjutkan kembali.

"akhh pejuhmu banyak ayo lagi yang"

"aku capek besok lagi ya"

Suami ambar menarik selimut dan berbalik memunggungi ambar yang masih tinggi birahinya.

"ayo tidur saja"

"yang...ayo sekali lagi"

Ambar memohon mohon pada suaminya agar mereka bersetubuh sekali lagi namun suaminya terlalu capek dan tidak menanggapinya.

"yang jika ndak mau, nanti aku..aku"


#####

Seminggu sudah ambar berhenti meminum obat untuk melancarkan asi karena data yag dia perlukan sudah terpenuhi.

Namun efek obat itu tidak hilang, payudaranya terus menerus menghasilkan asi dan membuatnya harus rutin memerasnya.

Awalnya dia berpikir tidak lama lagi produksi susunya akan berkurang dan dia tidak harus memeras susu dari payudaranya lagi.

Namun perkiraan ambar salah, payudaranya terus menghasikan susu dengan jumlah konstan dari hari ke hari.

Dia terpaksa memeras susu dari payudaranya dimana saja saat payudaranya mulai terasa sakit.

Jika di rumah dia bisa dengan mudah memerah air susunya tanpa takut terlihat orang lain namun saat di kantor dia tdak bisa setipa saat memeras.

Tentu saja dia tidak ingin ada rekan kerjanya yang melihat dia memeras susu dan mencurigainya atas pengujian obat yang dia lakukan sendiri.

#####

Sore itu ambar dalam perjalanan pulang sambil terburu buru, ingin sekali rasanya dia segera sampai di rumah.

Rasa nyeri di payudaranya begitu terasa menandakan susu di dalamnya sudah penuh dan harus segera diperas.

Pompa elektrik yang dia bawa dari kantor menjadi teman setianya untuk memeras air susu dari payudaranya yang begitu besar.

Rasanya payudara ambar begitu pans dan sensitif sehingga sedikit gesekan saja bisa membuat air susunya memancar keluar.

Begitu juga dengan vagina ambar yang kini selalu basah karena sensitivitas payudaranya yang sedang menghasilkan susu.

Begitu sampai di rumah ambar segera memarkirkan mobilnya di garasi dan masuk ke dalam rumahnya.

Ternyata andi sedang menonton tv sedangkan suaminya tidak ada di rumah, mungkin sedang keluar pikirnya acuh.

"sudah pulang bu"

"udah dik"

Ambar segera berlalu masuk ke dalam kamar tanpa menanggapi lagi msabutan andi yang sebenarnya sudah menunggunya dari tadi.

Ambar mulai melucuti pakaiannya dan mengambil pompa susu yang dia letakkan di lemari kecil di bawah meja riasnya.

Ketika mencoba menghidupkan pompa itu dan menempelkannya ke buah dadanya, ambar merasa ada yang tidak beres dengan pompa itu.

Dia tidak merasakan sedotan pada kedua payudaranya meskipun mesin penghisapnya sudah berbunyi tanda menyala.

Dia mengecek sambungan selang dan lainnya namun tidak menemukan asal masalah yang membuat pompa itu tidak bekerja.

Karenasudah tidak tahan lagi, ambar memutuskan untuk memeras susunya secar manual dengan kedua tangannya sendiri.

Awalnya memeras sendiri cukup membantu, namun susu yang diperas hanya sedikit sedikit sementara tanganya mulai pegal karena memeras terus menerus.

Ambar hampir putus asa dan ingin rasanya menangis karena rasa nyeri di payudaranya yang tidak tertahan lagi hingga akhirnya

"andi"

"ya andi"

Ambar tiba tiba mendapat ide untuk meminta bantuan andi untuk memers susunya yang semakin memenuhi buah dadanya.

Namun dia sedikit ragu karena andi kini sudah menginjak remaja, ambar malu jika harus menunjukkan payudaranya pada andi.

Belum lagi apakah andi mau untuk melakukan hal ini mengingat sudah lama dia tidak melakukannya sejak dia kecil.

Namun rasa sakit membuat ambar tidak berpikir lebih jauh lagi toh andi anaknya sendiri setidaknya dia mencoba bicara dulu.

Soal andi mau atau tidak itu urusan nanti pikirnya sembari keluar dari dalam kamarnya menghampiri anaknya.

"dik"

"iya bu"

Ambar duduk di dekat anaknya yang tidak mengalihkan pandangannya dari layat tv yang sedang menampilkan siaran sepak bola lokal.

"dik"

"iya bu?" andi baru menoleh

"ibu mau minta bantuan sama adik"

"bantuan apa bu? Andi sudah laper nih"

"eh iya lapar... ehmm ini"

Ambar mulai ragu ragu lagi untuk meminta bantuan andi untuk membantu memeras air susu dari payudaranya.

"ehmm adik mau ndak bantuin ibu meres susu?"

DEgg

Andi begitu terkejut mendengar kata kata ibunya dan menoleh tidak percaya pada ibunya yang duduk di sampingnya.

"eh meres susu?"

"iya...kalo ndak mau ndak apa apa"

Baru saja ambar akan beranjak pergi dengan perasaan malu ketika tiba tiba andi memanggilnya lagi.

"eh ibu"

"iya dik"

"andi mau"

Andi pun menjawab meskipun dengan wajah yang juga mulai memerah, mendengar hal itu ambar merasa senag sekali.

"yang bener dik?"

"iya bu"

"enaknya dimana ya dik?"

"yaudah disini saja bu"

"disini?"

Ambar kemabli duduk di samping andi sementara itu tangannya mulai melucuti kembali pakaiannya yang tadi sudah di kancingkan lagi.

Sementara itu andi dengan jantung berdegup kencang menunggu satu persatu kancing yang menghalangi pandangannya dari payduara ibunya lepas.

Entah kenapa dia begitu senang ketika diminta untuk memeras susu langsung dari payudara ibunya sendiri.

Ketika ambar selesai melepas pakaiannya maka terpampanglah buah dada besar yang dulu dia pakai menyusui andi yang kibi sudah besar.

"eh iya dik tadi kan katanya lapar kenapa ndak netek aja sekalian?"

Ambar sudah semakin berani dengan permintaannya namun hal itu justru ditanggapi antusias oleh andi.

"yang bener bu?"

"iya dik"

Andi mendekatkan keplanya ke arah payudara ibunya, dia membuka mulutnya sipa mencaplok puting ibunya yang sudah tegang sempurna.

"ehhmm... crepp crepp crepp"

"shh... eghh"

Ambar mendesah keenakan karena rasa nikmat sekaligus lega saat susunya dihisap andi dengan kuat.

Hisapan mulut andi ditambah sedikit senggolan lidah dan giginya entah kenapa menghasilkan senasi kenikmatan yang berbeda.

Ambar berusaha menjaga kesadarannya dan mencoba tdak terlalu menikmatinya karena ini adalah anaknya sendiri.

Dia merasa bukan hal yang bijak dan benar jika dia terlalu menikmati andi yang sedang menyusu pada payudaranya.

Namun sebagai wanita normal hal ini tidak bisa dihindari, vaginanya terasa semakin basah seiring dengan sedotan andi menghisap susu.

"egghhmm... aghh"

Sementara itu andi mulai nakal dan memainkan puting ibunya yang lain dengan jari jarinya.

Meskipun awalnya tidak setuju namun ambar hanya mendiamkan dan membiarkan andi bermain dengan payudaranya.

Hampir setengah jam andi menyusu bergantian pada payudara ambar, kini susu dalam payudara sudah kosong dan dia tidak merasa kesakitan lagi.

"sudah ya dik"

Andi melepas puting ibunya dari mulutnya, sementara mabr mulai mengancingkan kembali bajunya.

"dik jangan bilang siapa siapa ya?"

"iya bu, adik ndak akan bilang ke siapa siapa"

"tapi lain kali adik mau kan bantuin ibu lagi?"

"iya dong bu hehehe"



#####

Pagi itu ambar tengah menikmati secangkir teh hangat di ruang kerjanya sambil mengecek laporan laporan yang masuk padanya.

Ambar merasa hidupnya begitu tenang dan indah saat ini, setelah semua tanggung jawab pekerjaannya sudah ia selesaikan.

Semuanya menjadi lebih sempurna karena suami yang dicintainya kini sedang berada di rumah untuk waktu yang cukup lama.

Meskipun begitu masih ada hal yang membuat dirirnya selalu gelisah, hal itu tidak lain adalah kehidupan ranjangnya bersama sang suami.

Setelah kepulangan sang suami, harapannya untuk dapat memuaskan nafsu seksnya yang menggebu ternyata jauh dari kenyataan.

Selain frekuensi berhubungan intim yang bisa dikatakan jarang, ditambah lagi keadaan suaminya yang tidak bisa mengimbangi dirinya.

Hal ini diperparah oleh kenyataan bahwa ambar sudah dua kali merasakan penis lain yang sama sekali bukan milik suaminya.

Pertama pada sore yang kelam itu ketika dia diperkosa preman dibalik sebuah bangunan tua dan kedua oleh guru anaknya sendiri yang melecehkannya.

Penis kedua lelaki itu bahkan tidak bisa dibandingkan dengan milik suaminya, baik dari segi ukuran dimensi panjang dan diameter.

Namun juga kenyataan bahwa kedua penis itu mampu memuaskan nafsu birahinya dengan memeberikan berkali kali orgasme hebat.

Memikirkan hal itu membuat vagina ambar kembali basah, tidak terasa jari jarinya mulai mengelus elus bibir vagina dari balik celana dalamnya.

Ketika sedang asyik bermain dengan dirinya sendiri, ambar dikejutkan dengan suara ketukan pintu ruangan kerjanya.

TOK TOK TOK

Ambar langsung buru buru menarik tangannya dari balik rok hitam yang dipakainya dan segera memperbaiki posisi duduknya.

"ya, masuk"

"permisi bu" muncul sosok wanita yang tidak asing baginya

"iya, ada apa mbak?"

"ibu diminta ke ruangan pak general manager sekarang juga di ruangannya"

"oh...ada apa ya mbak?"

"kurang tahu bu, tapi ibu diminta menemui beliau sekarang juga"

"ya sudah saya akan menemui beliau"

"saya permisi dulu bu"

"iya, silakan"

Sekretsaris pribadi pak heri meninggalkan ambar dengan penuh pertanyaan karena dipanggil untuk menemuinya mendadak seperti ini.

Ambar hanya berharap tidak ada masalah yang terjadi sehingga tidak ada yang perlu dia khawatirkan untuk saat ini.

#####

TOK TOK TOK

Sekretaris pak heri mengetuk pintu masuk ruangan pak heri yang segera dijawab oleh pak heri dari dalam.

"pak bu ambar sudah di sini"

"oiya, suruh masuk, dan nanti jangan di ganggu dulu"

"baik pak"

Ambar dipersilakan masuk ke dalam ruangan dan sekretaris pak heri segera meninggalkannya berdua dalam ruangan pak heri.

"silakan duduk"

"terima kasih pak"

Ambar pun mengambil kursi lalu duduk dihadapan pak heri yang tampak serius, hal itu membuatnya semakin bingung dengan apa yang terjadi.

"kamu tahu kenapa kamu saya penggil kesini?"

"uhmm...tidak pak"

"benar kamu tidak tahu"

"benar pak"

PLaaKK

Pak heri membanting map yang ambar kenali sebagai laporan hasil pengujian obat yang telah dia lakukan.

"saya sudah tahu semuanya"

"apa maksud bapak, saya tidak mengerti"

"soal pengujian obat baru kita, kamu sendiri kan yang mengujinya?"

Menyadari rahasianya terbongkar ambar terkejut bukan main, dia tidak menyangka usahanya sejauh ini bisa terbongkar.

"maafkan saya pak maaf"

"maaf kamu bilang hah"

"saya tidak tahu dengan apa yang harus saya lakukan waktu itu"

"kamu tahu konsekuensi dari perbuatanmu ini?"

"..iya pak maafkan saya"

"jika ketahuan klien dan badan sertifikasi obat bisa bisa kita harus mengulang dari awal dan itu berarti biaya yang sangat besar"

"..."

"belum lagi penalti yang harus kita bayar, dan anda bu ambar, bisa bisa anda di pidanakan karena kecerobohan anda ini"

"tolong pak... saya terpaksa melakukannya saat itu"

"untungnya hal ini baru saya saja yang tahu"

Pak heri beranjak dari duduknya di kursi putar berukuran besar itu dan mulai berjalan menggelilingi ruangan.

"saya bisa saja membantumu dengan merahasiakan semua ini"

"terima kasih pak terima kasih"

"eits tapi ada syaratnya... hehe"

"apapun itu pak"

Pak heri tersenyum mendengar jawaban ambar dan diam diam tangannya memeluk ambar dari belakang sambil berkata...

"asalkan kamu mau melayani saya"

Pak heri mulai meremas remas buah dada ambar yang sedikit memberontak melepaskan diri dari luar pakaian yang masih menutupi tubuhnya.

"akhh...pakk"

"bagaimana kamu setuju?"

Ambar masih kalut dengan terbongkarnya rahasia yang dia simpan selama ini dan mencoba memikirkan jalan keluar.

Namun semua jalan terasa tertutup, untungnya pak heri bersedia menutupinya meskipun dia harus menyerahkan tubuhnya sebagai imbalan.

Ambar awalnya berpikir dia harus menolaknya namun setelah dia pikir pikir hal ini lebih baik daripada harus berhadapan dengan hukum.

Terlebih lagi bukan pertama kali bagi dirinya berhubungan seks dengan lelaki yang bukan suaminya.

"baik pak"

"hahahaha bagus bagus..sekarang saya mau lihat hasil kerja obat itu"

"maksud bapak?"

"sekarang cepat buka pakaianmu"

Ambar mulai melepas kancing baju blouse berwarna putih yang dia pakai satu persatu di hadapan pak heri, bosnya sendiri.

Sedangkan pak heri hanya terus tersenyum penuh kemenangan dan berkali kali menelan ludah karena pemandangan di depannya.

Setelah kancing baju terlepas semua, terlihatlah belahan payudara ambar yang terlihat akan meloncat keluar dari bh yang dia pakai.

"ck... ck... ck lihat itu susu mu mau keluar hahaha"

"sudah begini pak"

"sudah apanya, ayo dilepas semua, itu bh nya juga"

Ambar melanjutkan melepas lengan blouse dari kedua tangannya sehingga tubuh atasnya hanya tertutupi oleh bh kekecilan itu.

Lalu tangan ambar ke belakang punggungnya dan meraih kaitan bh lalu melepaskannya tanpa kesulitan yang berarti.

Perlahan bh ambar mulai melorot dan menampakkan buah dadanya secara utuh membuat penis pak heri mulai menegang dari balik celananya.

"wah ternyata susu ibu itu lebih besar dari kelihatannya di luar hahaha"

Pak heri berjalan mendekat ke arah ambar dan menundukkan kepala di depan payudara ambar sambil memperhatikan bulatan daging itu dengan seksama.

"ini susunya sampai netes netes begini, saya boleh ngicipin ya?"

"bo..boleh pak"

Pak heri segera menyosorkan mulutnya lalu mengulum puting ambar yang begitu besar untuk menyusu pada payudara ambar.

"creppp.. crepp... crepp"

"akhh.. ehhmm.. sshh"

"sreeepp.. manis sekali susu dari tetek mu bu srepp"

"akhh... nngghh... ughh"

Tangan pak heri masuk ke balik rok ambar dan menyelinap ke dalam celana dalam yang dipakai ambar.

Dia menggesek gesek bibir vagina ambar dengan jari jarinya yang kasar sambil sesekali menyentil nyentil klitorisnya.

"akhh.. pak... shh"

Jari jari tangan pak heri mulai masuk ke dalam vagina ambar dan mulai mengocoknya dengan perlahan lahan.

"wah ternyata sudah basah begini"

"akh pak sshh"

"weheheh bisa bisa lantai ruangan ku basah gara gara kamu ini"

"akhh engghh pak ssshh"

Pak heri semakin mempercepat kocokan tangannya pada vagina ambar membuatnya menggelinjang menahan nikmat.

"ahh...ahh"

"memek mu benar benar sudah panas sekali padahal baru segini"

"aahhaaa.. hyaa"

Pak heri menggigit gigit kedua puting ambar secara bergantian membuat ambar berteriak kesakitan sekaligus nikmat.

"ahh... hahh... mgghh"

"anda pasti sudah terangsang berat haha lihat tangan saya sampai basah kuyup begini"

"hyaaa.. akhh.. ah.. ah"

"siap siap bu saya akan memberikan yang lebih nikmat lagi"

Pak heri membuka rits celananya dan membebaskan penisnya yang sudah benar benar keras dari balik celana dalamnya.

Penis pak heri yang mengacung tegak di dekatkan pada wajah ambar lalu di gesek gesekkan pada pipi ambar yang putih mulus.

"lihat ini kontolku sudah ngaceng seperti ini"

"ahh..shh"

"ayo kamu pengen ini kan"

"akhh.. iii..iya"

Pak heri mendekatkan penisnya kemulut ambar dan ambar pun menyambutnya dengan menjulurkan lidah menjilati kepala penis pak heri.

"hyahh...mmnng"

"akhh..tapi ini belum saatnya"

Pak heri menarik penisnya kembali lalu mencengkeram kedua buah dada ambar lalu melesakkan penisnya di belahan payudaranya.

"sekarang aku akan ngentot susumu dulu haha"

"akkkhh... hyaahh"

Pak heri menekan buah dada ambar dari samping sehingga membuat penisnya terjepit di tengah tengah payudara ambar.

Penis itu digerakkan maju mundur seakan akan sedang menyodok sebuah vagina sementara tangannya masih bermain pada buah dada ambar.

"akhh... ennak sekali.. sempit akh"

"ah.. ah... ah"

"ayo dijilati kepala kontolku bu"

"srep..srepp"

Tangan tangan pak heri juga dengan iseng bermain dengan puting ambar dengan menarik dan mencubitnya sehingga membuat ambar semakin bergerak tidak karuan.

"mmghh..akhh"

"anda benar benar menjadi lonte sekarang hahaha"

"hhnn... hnnhh... akhh"

Pak heri semakin mempercepat genjotannya pada belahan payudara ambar, gerakan tubuhnya semakin liar dan bertenaga.

"akhh susumu benar benar enak..mirip memek akhh"

"mmnn.. mngg.. uhnn"

"ini sekarang terima hadiah dari saya akhh"

"ahh... ahh... ahh"

"akhh akan kusemprotkan pejuhku di wajahmu akhh"

crettt crett crettt

Pak heri mencapai orgasmenya dan menumpahkan spermanya di seluruh wajah ayu ambar yang sudah tidak berdaya.

"ahh... ahh... aahh"

"mnngghh"

"ahkkk.. ehhmm"

"fwahh.. uahh... ehhmm"

"hah.. hahh.. hah"

"selanjutnya anda mau kontol saya dimana?"

#####

Sementara itu di rumah, andi sudah pulang sekolah karena guru guru di sekolah akan mengadakan rapat bersama pengurus yayasan.

Setelah masuk rumah dan meletakkan tasnya di atas kursi sofa, andi segera menuju kamar mandi untuk mencuci kaki.

Ketika berjalan ke arah kamar mandi, andi melewati tumpukan cucian kotor di dekat mesin cuci.

Perhatiannya teralihkan oleh sebuah celana dalam yang ada di bagian atas tumpukan baju baju yang belum di cuci itu.

Dia mengambil celana dalam yang itu dari atas tumpukan dan mendekatkannya ke arah mukanya.

"ini.. punya... ibu"

Andi mendekatkan lagi celana dalam milik ambar itu ke wajahnya dan memperhatikan setiap permukaan kain celana dalam itu.

"ada nodanya ehmm..dan baunya"

Kepala andi menjadi melayang ketika dia menghirup bau yang muncul dari celana dalam milik ibunya sendiri itu.

"akhh.. ibu"

"ahhk.. ah"

"ayo bicara, dimana anda mau kontol saya selanjutnya"

"aahh..ah"

Ambar sudah begitu terangsang hebat, dia sudah tidak bisa berpikir jernih dan yang dia inginkan hanya penis besar itu di dalam vaginanya.

"ahh... tolong masukkan di memek saya pak"

"hahaha apa coba kamu ulangi yang lebih jelas"

Ambar membuka kedua pahanya lebar lebar lalu kedua tangannya membuka bibir vaginanya menunjukkan vaginannya yang sudah basah.

"akhh... tolong entot saya dengan kontol bapak"

"bagus itu yang saya ingin dengar haha"

Pak heri mendekatkan penisnya ke mulut vagina ambar dan perlahan melesakkan masuk penisnya ke dalam lubang vagina berwarna merah merekah itu.

"benar begini?"

"akhh iya akhh disana"

"ini hadiah buat anda"

"akh masukkk dalam sekali akhh"

Pak heri mendorong penisnya masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan dan mulai menggerakkannya maju dan mundur.

"akhh.. ennak sekali ehhmm"

Sodokan penis pak heri semakin cepat seiring dengan gerakan tubuhnya yang diimabngi dengan goyangan ambar.

"ahh... yah.. lagi... lebih dalam akhh"

"bagaimana bu rasanya kontol saya akhh"

"akhh... kontol bapak ennak sekali akhh ennak"

Ambar merasakan kenikmatan yang diberikan penis pak heri jauh melebihi apa yang dia dapatkan dari suaminya selama ini.

"ahh..ah..ah"

Ambar merasa tubuhnya memang selalu menginginkan penis penis besar yang bisa memuaskan dahaga birahinya.

"ahh...ahh"

Ambar sudah benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yang diberikan penis penis itu dan tidak ada lagi yang bisa membuatnya kembali.

"akhh enakk..akhh ya lebih dalam pak akhh"

Pak heri semakin mempercepat genjotannya membuat bauh dada ambar yang penuh susu bergoyang kesana kemari menteskan air susu dari ujung putingnya.

"ahhnn... akhh"

"enak kan bu akhh"

"ahnn entot terus pak akhh entot terus sampai rahimku akh"

"akh pasti bu akhh"

"ini terima ini akhh"

Pak heri menyentakkan penisnya masuk dalam vagna ambar begitu dalam hingga terasa menyentuh mulut rahimnya.

"akhh dalam sekali pak mentokk"

"ahhaaahh... ahh"

"mulai hari ini akhh kita ngentot tiap hari akhh"

"akkhh...akhh"

“Saya akan selalu keluar di dalam sampai ibu hamil akhh"

Mendengar pak heri akan menumpahkan spermanya di dalam rahimnya hingga dia hamil entah kenapa membuat ambar semakin terangsang.

"iya pak akhh...terus pak akh"

"bagimana kamu mau hamil anakku?"

"akh iya pak terus hamili saya"

"ohh sekarang terima pejuhku bu terima dalm rahimmu"

"akhh ya pak buat aku hamil dengan bayimu"

"akhh aku keluar aku kaluarr akhh"

creett crett crett

"ahh ennak sekali pejuhnya ennak akhh"

"akhh...akh...akh"

"hahh...hahh...hahh"

Pak heri menyelesaikan seluruh orgasmenya dalam vagina ambar sehingga membuat rongga vaginanya penuh dengan sperma kentalnya.

Saking banyaknya sperma yang pak heri tumpahkan dalam vagina ambar sampai sampai meluber keluar karena tidak tertampung lagi di dalam.

####

Pak heri menyelesaikan persetubuhannya dengan ambar hari itu setelah melakukan setidaknya 3 ronde dalam ruangan kerjanya.

Dalam ketiga ronde itu pak heri selalu orgasme dan menumpahkan spermanya dalam vagina ambar tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Sementara pak heri mulai berpakaian lagi, ambar masih tergolek lemas tak berdaya setelah menerima berkali kali orgasme.

Ambar hanya berbaring dengan tubuh telanjang bulat di atas sofa di ruangan pak heri tanpa khawatir sewaktu waktu orang masuk.

"ingat ya bu, mulai sekarang tiap hari ibu harus melayani saya"

"baik pak"

"dan ingat jangan coba macam macam kalo tidak ingin masuk penjara"

"iii...iya pak"

Pak heri berjalan ke arah meja kerjanya lalu membuka laci meja dan mencari cari sesuatu di dalamnya.

Setelah menemukan benda yang dia cari pak heri menghampiri ambar yang masih tergeletak tak berdaya sambil membawa botol berisi caran di tangannya.

"ini hadiah buat ibu, karena berhasil menyelesaikan obat kita"

Pak heri mengeluarkan suntikan baru lalu mengambil cairan dari dalam botol ample yang dia bawa tadi.

"aaa...apa itu pak"

"ini obat baru yang ibu kembangkan"

"untuk apa pak?"

"saya ingin buah dada ibu selalu bersusu, sehingga saya selalu bisa menikmatinya"

"akh...pak"

"dan mulai sekarang ibu harus mengambil obat ini rutin agar produksi susu ibu terjaga, paham?"

"iya pak"

Pak heri lalu mengarahkan suntikan berisi cairan obat pelancar asi itu dan menyuntikkannya ke puting payudara ambar.

"akkkhh..sakitt"

"hehehe..saya gemes lihat susu ibu hahaha"

Pak heri mengulangi menyuntikkan obat itu pada puting payudara ambar yang lain dan lagi lagi ambar berteriak kesakitan.

"akhh pakk"

"dosis obat ini sudah saya naikkan dua kali"

"akhh iya pak"

"sekarang kamu pakai bajumu lagi, tapi tinggalkan pakaian dalammu"

"baik pak"

Ambar beranjak dari posisinya dan mulai memakai lagi bajunya langsung tanpa memakai pakaian dalam.

"dan mulai sekarang ndak usah pakai pakaian dalam saat ke kantor"

"baik pak"

"biar saya gampang kalo ngentotin anda ahahha"

Ambar memasukkan ujung blouse ketat nya ke dalam rok sehingga putingnya yang masih tegang tercetak jelas.

Untungnya dia masih memakai blazzer yang bisa menutupi bayangan puting payudaranya dari pandangan orang lain.

"sudah kamu kembali ke ruanganmu"

"baik pak, saya permisi"

####

Sudah hampir sebulan kini ambar menjadi budak pemuas nafsu orang orang yang memanfaatkan kelemahan ambar.

Secara rutin ambar memberikan tubuhnya untuk dinikmati oleh pak siswanto guru sekolah anaknya dan pak heri general manager di tempatnya bekerja.

Ketika berada di kantor pak heri lah yang sering menyodok vagina ambar di ruangan kerjanya atau disembarang tempat yang memungkinkan.

Sedangkan ketika menjemput anaknya andi dari sekolah ambar sesekali diminta melayani pak siswanto lebih dulu di ruangan kepala sekolah.

Meskipun tidak setiap hari bertemu tapi pak siswanto selalu bermain beberapa ronde dalam sekali bertemu dengan ambar.

Ambar bukannya diam saja menerima perlakuan seperti itu namun dia juga tidak bisa berbuat apa apa karena ancaman dari pak siswanto dan pak heri.

Hal ini lebih diperparah dengan kenyataan bahwa suaminya di rumah juga jarang memberinya nafkah batin.

Perlahan lahan ambar mulai larut dalam permainan birahi terlarang itu dan menikmatinya meskipun dia sadar resikonya.

Suami dan anak ambar tidak menyadari hal ini, karena setahu mereka di kantor, ambar bekerja sedangkan saat di sekolah andi, dia hanya menjemput anaknya.

#####

Seperti yang terjadi siang itu di sekolah andi, setelah puas menyetubuhi ambar pak siswanto tidak langsung membiarkannya pergi.

"anda tahu kan bu yang harus ibu lakukan"

"iii..iya pak saya paham"

"ya sudah berangkat sekarang"

"baik pak"

Ambar keluar dari ruangan kepala sekolah dengan berpakaian lengkap blouse dan rok span setinggi lutut.

Namun dibalik pakaian itu semua, sudah terdapat apa apa lagi karena celana dalam dan bh miliknya diambil oleh pak siswanto.

Ambar berjalan ke arah gerbang keluar yang di samping kanan dan kirinya terdapat pedagang yang menjajakan makanan ringan.

"uhh... ehhmm"

Ambar menjadi semakin ragu karena baru beberapa saat yang lalu pak siswanto menumpahkan sperma dalam vaginanya.

Dan gerakan kaki ambar ketika sedang berjalan membuat cairan sperma itu mengalir keluar dari vagina hingga ke paha mulusnya.

"uhhnn"

Terlebih dengan pakaian yang dipakainya, ambar merasa semua bagian pribadi tubuhnya terasa terpampang bebas dari pandangan orang.

Ambar merasa ada segumpal sperma yang akan keluar dari lubang vaginanya yang begitu penuh dan basah oleh cairan lengket itu.

"aaahh..kenapa banyak sekali yang menetes" batin ambar.

Ambar merasa semakin gugup karena gumpalan sperma itu terasa sudah berada di bibir vaginanya yang merekah.

"ahh...jangan keluar dulu akh jangan"

Ambar berpikir seseorang akan melihatnya dan menyadari ada sperma menetes keluar jika dia tidak cepat cepat.

"aku harus segera melaksanakan perintah pak sis" batin ambar gugup.

Ambar melanjutkan berjalan meskipun dengan sperma mulai menetes keluar ke arah pedagang yang ada di depan sekolah.

Ambar menghampiri salah satu pedagang yang menjual siomay yang sedang menunggu pembeli di belakang gerobaknya.

"beli apa bu?" sambut pedagang itu ramah.

Pedagang itu seperti tidak menyadari penampilan ambar yang nyleneh terlebih mereka berada di area sekolahan.

"siomay mas, ndak pake pare"

"oh iya bu, ditunggu"

Ambar bertanya tanya apa yang dipikirkan pedagang siomay itu jika menyadari dia berpakaian sperti itu.

Ambar sadar tidak ada wanita baik baik yang akan berpakaiana sperti itu ketika sedang menjemput anaknya di sekolah.

Ambar benar benar merasa dirinya sebagai seorang wanita murahan dan ingin rasanya segera pergi dari situ karena malu.

"ini bu siomaynya"

pedagang itu menyerahkan bungkusan plastik putih berisi seporsi siomay yang di pesan oleh ambar tadi.

"eh..iya"

Ambar yang sedari tadi menutupi bagian dadanya dengan tas kecilnya terpaksa melepasnya untuk mencari uang untuk membayar.

Dan saat itulah si pedagang siomay itu menyadari bahwa ada yang aneh dengan ambar karena dia tidak memakai bh di balik blousenya.

Dia menelan ludahnya berkali kali ketika melihat bayangan gelap puting dan areola ambar yang tercetak jelas di blouse putih yang dipakainya.

Ambar sadar sudah ketahuan buru buru menyerahkan uang lima puluh ribuan kepada pedagang siomay yang mulai jelalatan matanya.

"ini mas u..uangnya"

"sebentar ya bu kembaliannya"

"sudah mas di ambil saja kembaliannya"

Ambar segera berjalan cepat meninggalkan pedagang siomya yang hanya tersenyum senyum melihat tingkahnya.

Dia merasa begitu malu dan langsung pergi tanpa mengambil kembalian uangnya dari siomay yang seharga 10 ribu itu.

Dia merasa vaginanya semkain basah karena sperma pak siswanto yang bercampur dengan cairan vaginanya sendiri.

Ingin rasanya ambar menggali tanah dan mengubur dirinya sendiri karena perasaan malu yang tak tertahan lagi.

Tapi perasaan was was bercampur malu tadi entah kenapa justru membuat vagina ambar semakin basah kuyup.

Ambar mulai berpikir jika dia terangsang justru karena rasa malu itu, jika itu benar maka dia berpikir dirinya sudah tidak waras lagi.

Ambar segera kembali ke ruangan pak siswanto dengan membawa siomay pesanannya di tangannya itu.

Tok tok tok

"masuk"

Ambar membuka pintu ruangan itu dan disambut dengan senyum penuh kemenangan oleh pak siswanto yang telah menunggunya.

"wah wah selamat datang kembali bu"

"iya pak"

"anda itu cuma disuruh beli siomay kok lama sekali"

"eh maaf pak"

"tapi ndak apa apabaru pertama kali, lain kali kalo sudah biasa pasti bisa"

"iya pak"

"mana siomay pesanan saya? Taruh di meja itu"

"baik pak"

"saya makan dulu, ibu tunggu dulu ya"




Ambar menunggu dengan sabar pak siswanto menyelesaikan makan siomay yang dia belikan tadi.

Kegilaan yang dialamai ambar karena pak siswanto siang itu di sekolah anaknya ternyata belum selesai.

Setelah menyuruh andi untuk naik taksi ke rumah sendiri, Ambar masih tinggal di sekolah andi dengan alasan konsultasi dengan pak siswanto.

Tentu saja itu hanya kedok yang diberikan pak siswanto untuk menutupi kegilaannya yang akan segera dilakukannya.

Ambar tahu pak siswanto akan berbuat aneh aneh lagi namun dia tidak tahu pasti apakah yang akan terjadi selanjutnya.

Satu yang pasti saat ini ambar tengah berdiri telnajng bulat tanpa pakaian di depan kepala sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.

Pak siswanto masih tampak berpikir keras dengan apa yang harus dia lakukan pada ambar yang berdiri di depannya.

Pak siswanto berjalan mengitari ruangan menuju meja kerjanya dan menarik laci di sampingnya untuk mencari cari sesuatu.

Pak siswanto mengambil beberapa buah boardmarker dan menjejalkannya dalam vagina ambar yang merah merekah.

"aahh... pak... sshh"

"haha lihat ini bu spidolnya masuk semua dalam memek ibu"

"aduh pak sudah pak"

Pak siswanto melesakkan spidol spidol itu dengan paksa dalam vagina ambar yang masih basah dengan cairan kewanitaannya.

Dengan iseng pak siswanto memutar mutar spidol itu dalam vagina ambar membuatnya menggelinjang keenakan.

Pak siswanto lalu mengambil dua buah penjempit kertas berukuran sedang lalu menjepit kedua puting ambar dengan benda itu.

"akkhh pak sakit"

"sudah sudah jangan teriak teriak bu"

"sakit pak akhh"

"nanti kalo kedengeran orang gimana bu?"

Pak siswanto kembali iseng dengan menarik penjepit kertas itu sehingga puting mabr yang tegang ikut tertarik dan menyemprotkan air susu.

Pak siswanto melanjutkan dengan mengaduk aduk tas kerja yang dibawa ambar dan mengambil kacamata baca milik ambar.

"anda pasti akan lebi cantik kalo pakai ini"

Pak siswanto memasangkan kacamata itu ke wajah ayu ambar yang sudah pasrah dengan nasib yang menimpanya.

"anda benar benar cantik sekali dengan kacamata ini"

"ah terima kasih pak"

"anda adalah lonte yang cantik"

"akh iya pak saya lonte"

Pak siswanto lalu mengambil jaket miliknya yang berukuran besar dan memakaikannya pada tubuh telanjang ambar.

"ayo bu kita jalan jalan"

"ah tapi pak"

"saya kan tunjukkan setiap sudut sekolah ini pada ibu"

"akh baik pak"

Mereka berdua lalu berjalan keluar ruangan dan mulai menyusuri tiap sudut sekolah yang sudah sepi itu.

Mereka berjalan melewati tiap ruangan yang ada di sekolah itu dengan santai seolah tidak terjadi apa apa.

"ibu ndak bosan ya?"

"maksud bapak?"

"jaket itu menutupi semua tubuh ibu"

"akh tidak pak"

"sekolah ini kan sudah sepi ayo buka sedikit bu"

"akh tapi pak"

"ayolah lonte seperti ibu pasti akan suka kalo sedikit buka bukaan"

"akh iya pak saya suka seperti itu"

"sekarang buka sedikit bagian susu ibu biar keliatan bebas"

"baik pak"



Ambar membuka bagian depan jaket yang dipakainya sehhingga tersembulah payudaranya yang penuh dengan susu itu.

"bagaimana pak seperti ini?"

"eh yah bagus seperti itu"

Mereka melanjutkan jalan jalan mereka menyusuri sekolah ketika matahari semakin condong ke arah barat.

"ayo kita kesana"

Pak siswanto menunjuka ke arah halaman tenga sekolah yang difungsikan sebagai lapangan olah raga sekaligus upacara tiap senin.

"jalannya lambat sekali bu"

"akh maaf pak"

"ayo lebih cepat"

Pak siswanto menarik jaket yang dipakai ambar sampai terlepas sehingga ambar kini bertelanjang buat di tengah lapangan.

"akh saya kebelet pipis pak"

"kalo begitu pipis saja disini bu"

"tapi pak saya malu"

"buat apa malu, hahha biar ibu mirip anjing"

"akh iya pak mirip anjing"

"kalo begitu ayo ibu buang air seperti anjing"

"baik pak"

Ambar dengan menurut merangkak di tengah lapangan dengan tubuh telanjangnya lalu mengangkat kaki kirinya.

"hnhh"

krcukk krcukk krcukk

"aahh.. ahh"

"haha bagus bu setelah ini saya akan memberi hadiah untuk ibu setelah selesai buang air ahhaaahaha"

Spidol yang tadi tertancap pada vagina abar ikut terlepas ketika ambar buang air di tengah halaman sekolah itu.

"sudah bu hahaha?"

"sudah pak"

"ayo sekarang bersihkan memek ibu"

"pake apa pak?"

"ibu kan anjing tinggal gesekin memek ibu dengan tangan ibu"

Ambar pun menurut dan mengelap vaginanya yang penu dengan air seni itu dengan telapak tangannya sendiri.

"hahah bagus"

"akhh pak"

"benar benar anjing yang penurut"

"akh iya pak saya anjing"

Ambar pun mengelap bersih vaginanya sampai tidak ada air kencing yang tersisa lagi pada permukaannya.

"sekarang ibu mau kontol saya"

"akh iya pak"

"coba ngomong yang bener"

"saya lonte pengen dientot kontol bapak"

"hahaha bagus...bagus ayo sekarang kita ke ruangan itu"

Pak siswanto menunjuk ke sebuah ruangan kelas yang ada di ujung lorong depan bagian sekolah dasar itu.

"buat apa pak"

"katanya pengen kontolku, kalo ndak mau ya sudah"

"akh baik pak"

Ambar dan pak siswanto meninggalkan halaman tengah sekolah itu yang terdapat genangan air kencing ambar.




Mereka berdua masuk ke dalam sebuah ruangan besar yang berisi meja meja dan kursi serta papan tulis di dinding depannya.

Tanpa di beritahu ambar segera memposisikan dirinya siap untuk di setubuhi oleh pak siswanto dengan penis besarnya.

Ambar menunggingkan tubuhnya dan kedua tangannya bertumpu pada sebuah meja kayu besar di dalam ruangan kelas itu.

Ruangan tempat ambar berada saat itu tidak lain dalah ruangan kelas 6 tempat andi anak semata wayangnya menuntut ilmu tiap hari.

"ah tolong pak cepat pak"

"akh kamu benar benar lonte bu hahaha"

"akh pak"

"sekarang katakan dimana ibu pengen dientot?"

"akh memek saya pak cepat"

"haha baiklah kalo begitu"

Pak siswanto mendekatkan diri ke belakang ambar dan segera melesakkan penisnya masuk dalam vagina ambar.

Perlahan lahan penis tu masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan karena sudah basah dengan cairan kewanitaan.

"akhh ennakk memekku pak akh"

"baiklah kalo begitu"

Pak siswanto mulai menggerakkan pinggulnya menyodok vagina ambar dengan penisnya yang besar dan panjang.

Penis itu bergerak maju mundur dalam rongga vagina ambar, gesekan batang penis dan dinding vagina menghasilkan senasi kenikmatan tiada duanya.

"akkhh hyahh pak terus lagi pak lagi"

"akhahahha bagaimana bu ennakkk hah?"

"hhaaahh enak pak ahh enak sekali"

Penis pak siswanto terus menghujam dalam vagina ambar tanpa ampun memeberinya kenikmatan yang tak terlukiskan.

"aaahh kontolmu nikmat sekali pak akkhh"

"ahh... akhh... akhh"

"kontolmu bsar pak akhh memekku enak sekali akhh"

"ughh... ughh... ughh"

Pak siswanto mengambil spidol di atas meja dan memasukkannya kembali namun kali ini dalam anus ambar.

Pak siswanto menggerakkan spidol itu keluar masuk dalam anus Ambar seakan akan ikut menyetubuhi anusnya.

"akkhh"

"ehmm.. shh akh memekmu bu"

"akhh pak spidolnya pak akhh"

"akhh jangan teriak teriak keras keras"

"akh anda ngentot saya keras sekali akhh saya ndak kuat akh"

"ahh"

"memeku pak akhh memekku nikmat sekalii akhh"

"ighh"

Pak siswanto terus menghujamkan batang penisnya dalam vagina ambar dengan sekuat tenaga membuat tubuhnya berguncang guncang.

"kamu suka dientot seperti ini?"

"akhh suka sekali pakk akhh"

"ayo bu kita pindah kesana"

"tidak usah pak disini saja"

"ayo cepat, kalo ndak mau saya hentikan genjotan memek ibu"

"akh baik pak"

Ambar menuruti perintah pak siswanto dan mengikutinya untuk berpindah posisi tanpa melepas penis dari vaginanya.

Pak siswanto mengajak ambar berpindah ke meja murid paling depan sehingga posisi mereka menghadap ke belakang kelas.

"sekarang lihat bu, anda sedang dientot di kelas anak anda sendiri"

"akhh saya suka pakk akhh"

"coba bayangkan anak anda dan teman temannya sedang menonton anda dientot seperti ini"

"akkhh...akhh...akhh"

"anda benar benar lonte bu hahaha"

"akhh iya pak saya lonte murahan"

"kalo begitu ibu harus saya hukum"

"akh iya pak hukum saya entot saya di depan anak saya dan teman temannya akhh"

"akhh...akhh...akhh"

"iiighh"

"aaahh"

"terus pak lebih dalam terus akhh"

"akh baiklah lonteku"

"akhh...akhh...akhh"

Pak siswanto semakin cepat menyodok vagina ambar dia meraskan orgasme sudah hampir sampai pdanya.

"saya mau keluar pak akhh"

"akh saya juga bu, kita keluar bersama sama akhh"

"iya pak kita keluar bersama"

"saya akan keluar di dalam memek ibu akhh"

"akh iya pak keluarkan semuanya dalama memek saya akh"

"jadi ibu mau dihamili di depan kelas anak ibu akhh"

"akhh ya pak hamili saya akhh"

"baiklah kalobegitu terima pejuhku bu akkkhh"

"akhh.. ennakkhh"

Ambar terus menerus mengalamai orgasme tanpa henti, vaginanya terus memuntahkan cairan bercampur sperma pak siswanto.

"akhh saya ndak bisa berhenti akh"

"terus bu terus keluar terusss"

"akhh ini nikmat sekali pak akh nikmat"

#####

Beberapa hari setelah itu ambar sedang berada di rumah sendirian, ketika sedang membersihkan rumah.

Dia sedang menyapu seluruh lantai rumah dan semua ruangan tak terkecuali kamar tidur anaknya, andi.

Ketika sedang menyapu kolong tempat tidurnya ambar merasakan ujung sapunya mengenai sesuatu.

"eh apa itu ya"

Ambar membungkukkan badannya dan melihat ke lantai di bawah kolong tempat tidur yang baru dia sapu itu.

"ini apa ya?"

Ambar mengambil benda yang mengenai ujung sapunya dan menariknya keluar dari bawah kolong tempat tidur.

"hah kotak apa ini"

Ambar penasaran dan mencoba membuka isi kotak yang baru saja dia temukan itu di dalam kamar anaknya.

"andi nyimpen apaan sih ini"

DEgg

Ambar begitu terkejut ketika membuka kotak itu dan mendapati barang yang ada di dalamnya.

Dia melihat salah satu celana dalamnya tergeletak dalam kotak itu dan terkejut bagaimana benda itu bisa disana.

"akh ini kan celana dalamku yang hilang"

"akh kenapa andi bisa memiliki ini"

"aku kan ibu kandungnya sendiri"

"bagaimana bisa andi bernafsu denganku"

Ambar begitu bingung mengetahui anak semata wayangnya sudah menginja remaja dan menganggap ibunya sebagai objek seksualnya.


#####

Pagi itu ambar sedang membereskan rumahnya setelah mengantar anaknya ke sekolah dengan mobilnya sendiri.

Sementara itu suaminya sudah 2 hari tidak di rumah karena sedang di jakarta untuk memberi laporan pada kantor pusat tentang proyeknya.

Hari ini ambar ijin untuk masuk ke kantor agak siang karen harus menghadiri acara di luar.

Untungnya atasannya memberi ijin karena pekerjaannya memang tidak banyak namun ada harga yang harus dia bayar kepada pak heri nanti.

Selesai membereskan rumah ambar beristrahat sebentar di meja makan dan menikmati teh panas yang dia buat.

"aku harus segera siap siap"

ambar melamun memikirkan nasibnya yang carut marut semakin tidak menentu dari waktu ke waktu yang telah dia jalani.

Entah darimana sedikit akal sehatnya muncul dan mengembalikan kewarasannya yang selama ini hilang entah kemana.

Dia tidak habis pikir bagaimana dia bisa bermain api di belakang keluarganya sendiri yang selalu mendukungnya.

Tidak hany dengan satu orang namun dua orang yang secara rutin menikmati tubuhnya, yang seharusnya hanya milik suaminya.

Dia takut apa yang dia lakukan ini akan membuat keutuhan keluarganya dalam bahaya dan diambang kehancuran.

"terlebih lagi..."

namun dari hari ke hari ambar semakin dipenuhi oleh nafsu birahi yang harus dipuaskan dengan seks yang menggebu gebu.

Dia tidak dapat mengontrol dirinya sendiri yang seakan akan menerima semua penis penis itu dengan sukarela.

Ambar duduk di depan meja rias di dalam kamarnya yang berhiaskan cermin bening besar di atasnya.

Dia melihat pantulan dirinya pada cermin besar di depannya itu dan menyadari siapa dirinya sebenarnya.

Daripada menjadi seorang istri maupun seorang ibu, entah kenapa dia lebih suka diperlakukan layaknya budak.

"ya budak"

"aku memang seorang budak seks"

selesai merias wajahnya, ambar segera meninggalkan rumah meskipun ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.

Hal itu tidak lain adalah kenyataan tentang bagaimana anak semata wayangnya memandangnya sebagai seorang wanta.

Andi kecil yang kini beranjak remaja memandang ambar tidak lebih dari objek seksual yang dia pakai dalam fantasinya.

"ah itu urusan nanti"

#####

jam tangan ambar menunjukkan pukul 9 pagi ketika dia tiba di halaman sekolah andi, anak semata wayangnya.

Di pintu gerbang dalam, da sebuah papan bertuliskan "pintu masuk pertemuan orang tua murid".

Ya hari ini dia menghadiri pertemuan orang tua murid kelas 6 untuk membahas persiapan ujian akhir nanti.

Namun dia sudah bersiap untuk menghadapi apa yang terjadi selanjutnya setelah pertemuan orang tua murid.

Setiap ambar datang ke sekolah itu, ambar selalu bersiap dengan kemungkinan terburuk karena pak siswanto di dalamnya.

"heemm itu dia ruangannya"

ambar berjalan ringan menuju ruangan di sekolah yang sudah tidak asing baginya mengingat yang terjadi akhir akhir ini.

Ketika sedang buru buru berjalan ke arah ruangan pertemuan yang sudah mulai dipenuhi oleh orang tua murid, tiba tiba namanya dipanggil.

"ibu ambar"

ambar menoleh ke belakang arah suara yang memanggil namanya itu datang dan terlihatlah sosok yang sudah tidak asing baginya.

"p...p...pak sis"

"ibu mau ke pertemuan orang tua murid ya"

pak siswanto berbicara dengan senyum ramah tanpa menunjukkan pikiran kotornya dengan penuh kepura puraan.

"i..iya pak"

"wah wah wah ibu cantik sekali hari ini"

"terima kasih pak"

"sebelum ke ruangan rapat mari ikut saya dulu"

pak siswanto mengajak ambar untuk mengikuti nya dengan senyum ramah berbeda dengan yang dia ketahui selama ini.

Ambar pun terpaksa mengikuti ajakan pak siswanto ke arah salah satu sudut sekolah yang cukup sepi pagi itu.

Setelah memastikan keadaan aman pak siswanto lalu berbalik dan memeluk ambar sembari tangannya meremas remas buah dadanya.

"akh pak sudah pak"

"lihat ibu datang ke rapat orang tua murid dengan pakaian seperti ini"

pak siswanto membuka blazer yang dipakai ambar yang melapisi camisol tipis berwarna biru yang dipakainya.

Dibalik camisol itu sudah tidak ada apa apa lagi sehingga puting payudaranya tercetak jelas pada permukaannya.

"lihat bu pentil nya haha"

"akh pak jangan pak nanti ketahuan orang"

"biarkan saja lihat ini pentil ibu seperti akan merobek baju yang ibu pakai"

"pak saya ingin bicara sebentar akhh"

"ibu jangan memikirkan hal lain"

"akh baik pak"

"bagus sekarang ikuti perintah saya"

"baik pak"

pak siswanto mencoba membuka rok yang dipakai ambar ke atas menampakkan paha dan selangkangannya yang tidak tertutupi celana dalam.

"lihat itil ibu besar sekali"

"akh tolong pak saya malu"

"ibu datang kesekolah anak ibu dengan memek basah begini"

"ah sudah pak tolong"

"hari ini saya akan ngentotin ibu lagi"

"akh pak"

pak siswanto lalu mengambil sebuah dildo dari saku celananya dan memasukkanya dalam vagina basah ambar.

"ahhnn"

"ini hukuman buat ibu karena berpenampilan nakal seperti ini"

"mmfghh"

"saya pergi dulu, ibu jangan sampai terlambat ke pertemuan orang tua"

"baik pak"

#####

pertemuan orang itu dimulai dan dipimpin langsung oleh pak siswanto dan dihadiri komite sekolah, beberapa guru dan pengurus yayasan.

Ambar mencoba duduk dengan tenang meskipun sebuah dildo menjejali vaginanya yang sedari tadi basah oleh cairan vaginanya.

Dia duduk di samping laki laki yang merupakan ayah dari salah satu murid kelas 6 teman andi yang tidak dia ketahui namanya.

Laki laki itu sejak tadi melirik bagian dada ambar menyadar bahwa dia hanya memakai camisol tipis tanpa bh.

Semakin lama dildo itu semakin tidak nyaman dalam vagina ambar, dia merasa gelisah dan keringat membasahi tubuhnya.

"aaahh"

sesekali ambar mencoba mendesah pelan agar tidak terdengar oleh peserta pertemuan yang duduk di dekatnya.

Setelah rapat selesai ambar segera beranja dari duduknya dan dengan buru buru meninggalkan ruangan rapat.





Ambar berlari keluar dengan nafas terengah engah setelah menahan rasa geli karena dildo selama pertemuan tadi.

Hampir saja dia mengalami orgasme hebat jika tidak segera meninggalkan ruangan yang masih penuh dengan orang itu.

Rasanya ambar sudah tidak mampu berjalan lagi karena kakinya terasa lemas menahan geli sejak tadi.

"ada apa bu"

ambar terkejut menyadari pak siswanto sudah berdiri di hadapannya tanpa dia sadari kedatangannya.

"akh pak sis"

"kok buru buru pergi bu"

"akh pak tolong pak puaskan saya"

"saya tidak mau"

"tolong pak saya sudah tidak kuat lagi"

"anda yakin mau dientot lagi di sekolah anak ibu saat jam sekolah begini?"

"akh iya pak tolong"

"ibu benar benar lonte murahan"

"akh saya tidak peduli pak"

"ibu sadar anak ibu masih di sekolah saat ini"

"saya tahu pak tapi tolong puaskan saya"

"baiklah ibu akan saya puaskan lonte seperti ibu"

"akh terima kasih pak puaskan saya pak"

####

ambar dibawa ke sebuah ruangan lain di sekolah itu yang terletak di lantai dua dan sedikit tersembunyi karena jarang dilewati.

Ambar masuk ke dalam ruangan itu dengan mata tertutup dan tubuh yang sudah tidak ditutupi sehelai benangpun.

Pak siswanto meninggalkan ambar berdiri sendiri tanpa bisa melihat keadaan di sekitarnya.

Sementara itu pak siswanto menyiapkan sebuah kamera handycam dan memulai merekam dari sebuah tripod yang menyangganya.

"gimana bu? Ibu senang"

"akh iya pak saya senang sekali"

"kalo begitu kita mulai sekarang"

"iya pak akh"

"sekarang buka penutup mata ibu"

"baik pak"

ambar melepas kain hitam yang sejak tadi menutup matanya dan perlahan membuka matanya untuk melihat.

Namun ketika matanya terbuka seluruhnya, ambar begitu terkejut menyadari bahwa di ruangan itu tidak hanya mereka berdua.

Selain dia dan pak siswanto ada beberapa laki laki lain yang dia kenali sebagai pengurus yayasan sekolah ini.

"akh apa ini pak"

ambar mencoba menutupi tubuhnya dari pandangan laki laki berumur di depannya itu namun sia sia saja karena ukuran payudaranya yang besar.

"gimana pak sudah bisa dimulai" kata salah satu lelaki yang tidak dia kenali.

"silakan pak dinikmati, ibu ini pasti akan suka sekali"

gerombolan lelaki itu segera menyerbu ke arah ambar yang hanya diam tidak berdaya dan segera mengerubunginya.

Tangan mereka segera beraksi meremas seluruh tubuh ambar secara bersamaan dan kasar tanpa permisi.

Payudara besar ambar, paha, vagina tidak lolos dari tangan tanga jahil lelaki lelaki mesum itu.

"hhahh ...akhh"

"tolong pak akhh"

"sudah akhh sakit akh"

"hyahh"

"sudah pak tolong "

tapi tanpa menghiraukan permohonan ambar mereka terus menggerayangi tubuh telanjang ambar tanpa ampun.

"wah susu ibu besar sekali haha"

"iya besar masih bersusu lagi haha"

"jadi pengen netek ke susu ibu haha"

"ini memeknya juga sudah basah begini"

kata kata kotor memenuhi ruangan di sekolah yang seharusnya menjadi tempat membentuk calon penerus bangsa yang berbudi itu.

"hnnaaahh"

"siap siap bu, ibu akan kita entot haha"

"pak sis tolong pak"

"sudah bu dinikmati saja hahaha"

pak siswanto mejawab enteng dari kejauhan sambil terus merekam adegan di depannya itu dengan kamera handycamnya.

Ambar merasakan vaginanya di masuki oleh jari jari yang mengocok kasar hingga membuat dia mendesah keras.

Sementara salah satu lelaki menjejalkan penisnya ke dalam mulutnya sementara laki laki lain menempelkan penisnya ke pipinya.

Kedua buah dadanya juga dipakai untuk menjepit penis lelaki yang duduk di atasnya dan putingnya juga ditarik tarik kasar.

Sementara itu kedua tangannya dipaksa mengocok penis dua laki laki yang berdiri di samping kanan kirinya.

"haaha ibu ini benar benar suka kontol"

"ahh srepp"

"mmnhh"

"hahha"

ambar begitu tidak berdaya menghadapi begitu banyak penis yang mengcaung tegak di hadapannya itu.

"ahh...akhh"

ambar merasa seluruh tubuhnya menjadi sensitif akibat digerayangi beramai rami oleh pengurus yayasan itu.

"mmbbghh"

"akh mulut ibu ennak sekali"

"aaahh...oohh"

"memeknya semakin basah hahaha"

ambar sudah tidak mampu lagi dan hampir saja pingsan ketika diminta penis penis itu yang terus datang dan pergi.

"akhh aku mau kelaur akhh"

salah satu lelaki itu menumpahkan spermanya di wajah ambar yang cantik mengenai mulut hidung dan sebagian rambutnya.

"fuahh"

"aku mau ngentot ibu ini aku sudah ndak kuat"

"akh iya pak entot saya"

"akkhh"

"aaahh ennak sekali akh"

"akhh memeknya sempit sekali akhh"

"aaahh"

"aaakkhh...akhh...enak sekali"

penis itu terus menyodok vaginanya tanpa ampun, ambar hanya pasrah tubuhnya dipakai secara beramai ramai.

"oh saya mau kelaur bu akh"

"akh saya juga pak akh"

""saya keluar di dalam ya bu akhh"

"akh silakan pak silakan penuhi memek saya dengan pejuh bapak"

"say keluar bu akhh.."

"ingghh.."

"uahhgg"

"ayo minggir sekarang giliran saya"

"itu anusnya silakan dipakai pak, ibu ini suka dientot disitu" pak siswanto menambahi

"ahh ahh iya pak akhh"

"terima pejuhku bu terima ini akhh"

"mnnfgg...uahh"

lelaki leaki itu bergantian menyetubuhi ambar dan menumpahkan spermanya dalam vaginanya.

Tubuh ambar penuh dengan cairan lengket sperma bercampur dengan keringat lelaki yang telah menyetubuhinya bergantian.

"akhh lagi... Akh pejuhi aku lagii.."

#####

setelah selesai digangbang, tubuh ambar ditinggalkan tidak berdaya penuh dengan sperma.

"ayo bangun bu ambar"

pak siswanto membereskan kamera handycamnya dan bersiap meninggalkan ruangan itu tanpa menyentuh ambar sama sekali.

"pak saya ingin bica.."

pak siswanto seakan tidak peduli meninggalkan ambar begitu saja sementara ambar belum sempat bicara padanya.

"pak.. Pak..."

ambar menunduk sedih dan bingung sementara tangannya mengelus elus perutnya yang penuh cairan sperma.

Ya,benar ambar sedang berbadan dua saat ini, hasil testpack menunjukkan dia positif hamil saat ini.

Sudah hampir 2 minggu ambar telat mendapatkan datang bulan sejak menstruasi terakhirnya bulan lalu.

Dia tidak yakin ini anak siapa, entah itu pak siswanto atau pak heri yang selama ini rutin menumpahkan sperma dalam rahimnya yang subur.

Namun satu yang pasti calon janin yang kini sedang tumbuh dalam perutnya itu bukan anak dari suaminya sendiri.



####

dua minggu sejak peristiwa gangbang yang dialami ambar di sekolah oleh pengurus yayasan yang menaungi sekolah itu.

Minggu siang itu ambar berbaring tak berdaya diatas kasur empuk di sebuah hotel berbintang di kota semarang.

Payudaranya bergerak naik turun dengan cepat seiring dengan nafasnya yang terengah engah cepat.

"haahh...hahh"

"hahh...hahh"

sementara itu dari liang vaginanya mengalir cairan sperma kental yang meluber hingga membasahi sprei putih di bawahnya.

"akh pejuh.."

"kental"

baru saja ambar melayani nafsu birahi pak siswanto setelah tadi pagi di telepon saat bersama anak dan suaminya di rumah.

Pak siswanto kembali dari beranda setelah menerima telepon yang dia terima beberapa saat yang lalu.

Ambar hanya menatap pak siswanto dengan tatapan penuh arti dan pak siswanto pun menyadari itu.

"kenapa ibu lihat saya seperti itu"

"ehmm..ada yang mau saya bicarakan pak"

"apa itu bu? Katakan saja?"

"sa...saya hamil pak"

akhirnya ambar berani mengatakan pada pak siswanto bahwa pada saat ini dia sedang berbadan dua.

"saya sudah telat datang bulan 2 bulan pak"

apk siswanto hanya diam tidak bereaksi dan terus mendengarkan seluruh perkataan ambar yang duduk bersimpuh diatas kasur.

"dan menurut testpack hasilnya positif pak"

"terus?"

ambar begitu terkejut dengan respon pak siswanto yang begitu dingin dan kurang antusias terhadap berita kehamilannya.

"kamu mau apa bu?"

"maksud saya saya ndak mau menggugurkan bayi tak berdosa ini"

ambar hanya menunduk sambil terus berbicara dengan suara yang mulai bergetar.

"dan saya sudah tidak kuat hidup seperti ini lagi, saya sudah mengkhianati keluarga saya, jadi...jadi saya...?"

"anda ingin menyudahi semua ini bu? Iya"

ambar begitu terkejut mendengar kata kata pak siswanto soal menyudahi hubungan gelap mereka selama ini.

"baiklah kalo begitu anda bebas mulai sekarang dan mulai saat ini ibu ndak perlu datang lagi"

ambar hanya diam mendengar kata kata pak siswanto, disatu sisi dia lega bisa lepas dari jeratannya.

Namun disisi lain dia merasa ada yang hilang denganberakhirnya hubungan mereka saat ini.

"itu yang anda inginkan bu?"

"i...iya pak"

#####

ambar tiba di rumah dengan perasaan tidak karuan, dia masuk ke dalam rumah dengan badan yang terasa lemas tak berdaya.

Sebelum masuk ke ruang tengah, ambar membuka tas kecil dan mengambil cincin perkawinan dari dalamnya.

Dia memakai kembali cincin itu di jari manisnya setelah sebelumnya dia copot saat melayani pak siswanto di hotel.

"sudah berakhir.."

"yah...akhirnya semua berakhir"

"aku dapat kembali lagi..."

"kembali menjadi istri dan ibu untuk keluargaku"

"aku tidak perlu khawatir lagi"

####

sore itu andi baru saja selesai mandi dan baru saja masuk ke ruang tengah ketika ayah dan ibunya sedang berbicara serius.

"yang bener bu?"

"i...iya"

"ada apa pak?" tanya andi menyela pembicaraan mereka.

"ini, ibumu hamil"

"hamil?" andi begitu terkejut mendengar hal itu.

"iya, katanya kamu pengen punya adik? Mau cewek atau cowok?

"kan belum tahu pak?"

"ah iya bener juga"

ambar bersyukur melihat reaksi keluarganya yang senag dengan kabar kehamilannya, dia berpikir ini adalah langkah tepat yang dia ambil.

Meskipun pada kenyataannya calon janin yang tumbuh dalam rahimnya ini berasal dari benih orang lain yang bahkan dia tidak yakin yang mana.

"andi senang mau punya adik?"

"hahah iya bu, andi senang"

"kan sudah mau punya adik, andi ndak boleh nakal lagi ya"

"iya pak hehe"

ambar terpaksa membohong keluarganya tentang kenyataan sebenarnya tapi dia berdalih ini semua demi calon bayi di perutnya.

Dan sebagai seorang ibu di harus melakukan segala sesuatu demi menjaga calon bayi yang ada dalm rahimnya

#####

surrrrr

air shower hangat membasahi tubuh ambar yang sedang mandi malam itu, entah kenapa dia melamun dalam kamar mandi saat itu.

Ambar meraih botol sabun di sampingnya dan menekan keluar cairan sabun berwarna putih itu ke atas telapak tangannya.

Namun tiba tiba ambar merasa botol dalam genggamannya berubah menjadi sebuah penis yang mengeluarkan sperma di telapak tangannya.

Ambar menarik nafas dalam ketika tiba tiba birahinya muncul lagi entah apa sebabnya.

"akh ini harusnya sudah berhenti"

ambar lalu membalurkan seluruh cairan sabun itu keseluruh tubuhnya sambil membayangkannya sebagai cairan sperma yang kental.

Vagina ambar kemabli basah oleh cairan vagina ketika membayangkan cairan sperma kental memenuhi permukaan kulit seluruh tubuhnya.

Dan entah sejak kapan acara mandi malam itu berubah menjadi masturbasi yang ambar lakukan dengan bantuan tangannya sendiri.

#######

"oke hari ini cukup sekian, janganlupa tugasnya dikerjakan"

"baik pak"

pelajaran hari itu sudah selesai bagi andi di sekolah, dia bersiap siap untuk pulang ke rumah.

Ketika sedang membereskan bukunya yang ada didalam laci mejanya, tiba tiba sebuah dvd ikut tertarik bersama buku buku itu.

"hah dvd" pikir andi

"punya siapa ini? Dan siapa yang menaruhnya?"

"kira kira isinya apa ya?"

andipun memasukkan dvd itu dalam tasnya dan membawanya pulang untuk dia lihat isinya.




Jam menunjukkan pukul setengah satu dinihari namun ambar masih terjaga belum juga berbaring untuk tidur.

Dia terduduk di depan meja rias sambil terus melamun melihat pantulan dirinya yang hanya memakai kimono yang tak terikat.

Dia menggerakkan jari telunjuknya maju ke arah cermin dan menempelkannya pada bayangan buah dadanya di cermin itu.

Meskipun sudah seminggu sejak dia terakhir berhubungan dengan pak siswanto namun dia tidak bisa melupakan yang telah terjadi.

Dia merasa birahinya memuncak dan tubuhnya terasa panas, dia merasa sensasi kenikmatan yang diberika pak siswanto membuatnya kecanduan.

Dia tidak tahu mana yang nyata dan mana yang palsu, dia merasa sedang berada dalam sebuah mimpi yang tidak bertepi.

Dia tidak bisa menghentikan suara suara pak siswanto yang terngiang ngiang dalam kepalanya yang seakan memanggilnya.

Tidak peduli betapa banyak suaminya mengucapkan kata kata cinta dia tetap tidak bisa melupakan suara pak siswanto.

Dia tidak bisa melupakan sensasi ketika vaginanya disodok dengan kasar dan sensasi ketika sperma pak siswanto memenuhi vaginanya.

"akh kenapa aku lemah sekali"

ambar mencoba keluar dari kamar untuk menyegarkan pikirannya ketika tiba tiba dia mendengar suara berisik dari kamar andi.

"andi belum tidur?"

"ini kan sudah malam, dia sedang apa sih?"

"bukannya dia tahu besok harus sekolah"

ambar mencoba mengintip dari balik pintu apa yang sedang dilakukan andi malam malam begini di dalam kamar.

Namun yang dia lihat begitu mengejutkan ambar sebagai seorang ibu ketika melihat yang dilakukan andi di dalam.

Ambar melihat andi sedang menghdapa komputer dengan headphone di telinganya sedangkan tangannya memegang penisnya yang sudah tegang.

"ohh...andi sedang mengocok penisnya"

ambar terus memperhatikan andi yang celana melorot sedang mengocok penisnya dengan satu tangannya dan tangan lainnya memegang mouse.

"ah besar sekali dan akhh"

ambar terus mengamati kegiatan masturbasi anaknya ketika cairan bening keluar dari ujung penis andi.

"akh kontol...ah tidak penis andi"

ambar merasa bingung dengan apa yang harus dia lakukan ketika melihat anaknya yang beranja remaja sedang masturbasi.

"setidaknya andi tidak memakai celana dalamku" batin ambar sedikit lega.

Namun kelegaan ambar tidak bertahan lama ketika melihat adegan film porno yang ditampilkan di layar komputer.

"akh tidak mungkin"

"ini tidak mungkin"

ternyata film yang sedang ditonton andi untuk masturbasi adalah video ketika dirinya sedang diganbang pengurus yayasan.

"bagaimana mungkin andi bisa mendapat rekaman video itu?"

"bagaimana bisa? Kenapa?"

andi terus mengocok penisnya sambil menonton video itu tanpa mengenali wanita dalam video itu adalah ibunya.

"ah untung wajahku ditutup sensor"

"tapi kenapa andi masturbasi sambil melihat video ku digangbang"

"akh pak siswanto apakah ini perbuatanmu..."

"ataukah ini peringatanmu padaku"

"akh wanita itu...aku"

"meskipun andi tidak menyadarinya..."

"tapi dia melihatku berhubungan seks dengan lelaki lelaki itu"

"dia melihatku mengkhianati keluarganya sendiri..."

ambar merasa kepalanya berkunang kunang dan tubuhnya menjadi panas melihat anaknya masturbasi sambil melihat video perselingkuhannya.

"akhh masturbasi pada video ku"

"akhh tidak"

"berhenti ...akh"

tanpa ambar sadari tangannya mulai menyusup dibalik celana dalam berenda yang dia pakai dan mulai bermain dengan vaginanya sendiri.

Sedangkan tangannya yang lain bermain dengan buah dadanya sendiri, jari jarinya menyentil lembut puting payudaranya yang tegang.

"akh aku tidak percaya..."

"aku masturbasi sambil melihat andi masturbasi"

"ahh...haaa"

"akh kenapa jadi sensitif sekali akhh"

"akhh enak sekali aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri"

"haaa"

ambar terus bermain dengan vaginanya dan bahkan kini jarinya masuk mengcok vaginanya dengan kasar.

"harusnya aku memberi contoh yang baik pada andi akh.."

"dia telah mencuri celana dalamku..."

"tapi kenapa aku malah menjadi seperti ini"

"aku terangsang karena melihatnya...penis anakku sendiri"

"bagaiman jika andi menyadari keberadaanku disini"

"bagaimana jika...dia melihatku disini dan memperkosaku"

memikirkan bayangan andi memerkosa dirinya membuat ambar semakin terangsang dan mempercepat kocokan tangan di vaginanya.

"akhh aku harus...aaahh haah"

"akhh...aku keluaarrrrrrrrrr"

ambar mengalami orgasme bersamaan dengan anaknya yang menyemprotkan sperma dari penisnya hingga mengenai layar komputer.

"akhh akkhh" andi terengah engah setelah menumpahkan spermanya

"aku.."

"aku ingin ketemu wanita di video ini"

ambar hanya duduk bersimpuh tidak berdaya di depan pintu kamar andi, dia begitu menyesali perbuatannya selama ini.

"akhh aku ibu yang buruk.."

"akh ibu yang tidak berguna..."

####

keesoka harinya setelah andi berangkat sekolah diam diam ambar masuk ke dalam kamarnya mancari dvd itu.

Dia menemukannya ada di antara tumpukan buku yang tertata rapi dia rak di atas meja belajar andi.

Ambar mengambil dvd itu dan mengamatinya dengan penuh perasaan yang tidak menentu dalam dirinya.

"akh pak siswanto"

"kenapa anda memberikan ini pada andi"

"kenapa?"

ambar mengambil hp nya dan mencoba menghubungi nomor pak siswanto namun tidak ada jawaban dari pak siswanto.

"kenapa?"



#######

sore itu setelah pulang kantor ambar tidak langsung menuju rumahnya, dia ingin pergi menemui pak siswanto di rumahnya.

Dia ingin bertemu dengan pak siswanto membicarakan soal dvd video gangbang dirinya tempo hari yang dimiliki oleh andi.

Dia mengarahkan mobilnya ke daerah perumahan kediaman pak siswanto yang terletak di pinggiran kota sebelah barat.

Mobil ambar dengan lincah menyusuri jalanan naik turun yang sangat dia hafal setelah datang kesana beberapa kali.

Ambar tiba di depan rumah itu dan memarkirkan mobilnya sebelum membuka pintu gerbang setinggi 2 meter di depannya.

Ternyata di dalamnya ada 2 mobil terparkir, salah satunya adalah suv milik pak siswanto sedangkan yang lain sedan abu abu yang tidak dia ketahui pemiliknya.

Ambar menuju pintu depan dan membunyikan bel dengan ragu, dia tidak yakin dengan langkah yang diambilnya ini.

"ini semuanya akobat kesalahanku sendiri..."

"aku harus benar benar memutuskan hubunganku dengan pak sis"

"aku tidak mau keluargaku mengetahui tentang kebenaran ini..."

"aku sudah memutuskan untuk kembali ke kehidupan normalku"

pintu berwarna coklat di depan ambar terbuka dan munculah sosok yang tidak asing baginya selama ini.

"saya sudah menunggu anda bu ambar hehehe"

pak siswanto membuka pintu masuk lebar lebar dan mempersilakan ambar masuk ke dalam ruang tamu.

"ayo masuk"

"terima kasih pak"

"mau minum apa?"

"tidak usah pak"

"oh...langsung saja"

"uhm..."

"anda ingin memebicarakan soal dvd itu kan bu?"

"eh.."

"itukan yang ingin ibu bicarakan?"

"i..iya pak benar"

ambar menjadi salah tingkah ketika pak siswaqnto memandangi dirinya dengan tatapan mata yang aneh.

"kenapa anda disini bu?"

"huh?"

"tidak masuk akal"

pak siswanto kembali menggerayangi tubuh ambar, jari jarinya bermain dari dagunya turun melewati leher hingga dadanya.

"aaah"

"sebagai seorang ibu, anda bisa saja langsung membuangnya"

"hah"

"dan anda dapat menelepon saya atau mengirim pesan"

"hyahh"

"tidak perlu datang jauh jauh kesini jika hanya ingin membicarakan itu"

"jangan sentuh saya pak"

"aaahh"

pak siswanto mulai menarik puting payudara ambar dari luar kemeja yang dipakainya dan dilanjutkan dengan meremas remas bongkahan daging itu.

"aaah"

"tapi anda tidak dapat melupakan semuanya kan?"

"aahh"

"setelah melihat diri anda dalam rekaman itu..."

"ughh"

"anda ingin jadi budak lagi kan bu?"

"tidak..tidaaakk"

pak siswanto menghentikan remasan tangannya pada ambar dan berjalan ke arah pintu menuju ruang tengah.

"ayo akan kutunjukkan sesuatu"

"apa maksud anda pak?"

"kalau ingin tahu ayo ikut aku"

karena penasaran ambar pun mengikuti pak siswanto menuju ruang tengah, ketika disana dia melihat sosok lain yang juga tidak asing baginya.

"selamat datang bu ambar"

ambar begitu terkejut melihat pak heri, general menager yang selama ini juga menikmati tubuhnya berada disana.

Dia nampak sedang duduk santai sambil menonton tv seakan akan sudah mengetahui kalau ambar akan datang.

"pak heri?...bagaimana bisa?"

"sudah jangan bingung"

"kenapa bapak bisa disini?"

"oh tentu bisa ini kan rumah adik saya"

degg

ambar begitu terkejut mengetahui bahwa pak siswanto merupakan adik dari general menager di perusahaannya.

"jadi bapak..."

"ya kami memang merencanakan semua ini hahaha"

"dan asal kamu tahu, kamu tidak bisa dengan mudah lepas dari kami"

"akh pak tolong pak maafkan saya"

"oiya ngomong ngomong selamat ya katanya kamu hamil"

"ah...i...iya pak"

"siapa bapaknya? Saya atau adik saya hahaha?"

".."

"tentu saja anda tidak tahu, dasar lonte murahan"

pak siswanto mulai melucuti pakaian yang dipakai ambar satu persatutanpa ada perlawanan dari ambar.

"malam ini ibu harus memuaskan kami berdua"

"akh saya mohon pak akhh"

pak heri pun ikut beranjak dari duduknya dan menggerayangi tubuh ambar yang semakin montok.

"aahh pak"

segera setelah melucuti pakaian ambar dan pakaian mereka sendiri, mereka segera mengarahkan penis mereka ke tubuh ambar.

Pak heri di depan mengarahkan penisnya ke vagina ambar sedangkan pak siswanto dari belakang siap menyodok lubang anusnya.

"hyahh pakk"

kedua lelaki itu memasukkan penis mereka dalam vagina dan anus ambar secara bersama sama.

"ah..ahhgmmnn"

"wow anus ibu semakin mudah saja dimasuki kontol haha"

"pasti ibu ambar ini suka sekali main anal"

"oooohh"

mereka mulai menyodok penis mereka bersama sama, kedua penis itu bergerak keluar masuk secara harmonis mengisi kedua lubang ambar.

"aahh"

"giman bu ambar enak?"

"akhh ennak pak"

"suka dientot dua kontol bareng seperti ini?"

"aaahh suka sekali pak sukaaa"

ambar sampai pada orgasme nya yang pertama tidak lama setelah dia mulai digenjot oleh kedua batang penis itu.

"ahh ibu sudah keluar rupanya, tapi ini baru dimulai"

"akkkhh"

"enak seklai pak akhh enaak"

"akh akh akh"

"terus pak yang cepat entot saya akhh"

"akh akh akh"

"kontol terus pak entot saya terus lebih cepat"

"hyaahh"

"akh saya mau keluar akh akh"

"terima ini bu pejuh saya"

"uuuuh..mmnn"

pak heri dan pak siswanto menarik penis mereka dan mengarahkannya ke tubuh ambar sambil terus mengocoknya.

Creettttt cretttt cretttt

sperma kedua lelaki itu menyembur dari penis mereka dan mengenai tubuh ambar yang tergeletak tak berdaya.

Mereka mengarahkan semburan sperma mereka agar bisa mengenai seluruh permukaan tubuh ambar yang seksi itu.

"aaahh hyaaahaahh pejuh...akh beri aku pejuh...pejuhi seluruh tubuhku pak akhh"

#####

"akhh tidak...saya ingin lagi.."

"ingin apa bu?"

"saya ingin bapak bapak semua menyirami calon janin dalam rahim saya dengan pejuh

"ahahahah benar benar lonte"

"iya pak tolong berimu lontemu pejuh yang banyak"



#####

minggu pagi, rumah ambar terlihat begitu ramai dengan orang yang bertamu, sebagian besar adalah anak anak seusia andi.

Hari ini adalah perayaan ulang tahun andi yang ke 13, dan banyak teman teman andi yang diundang datang untuk merayakan.

Ambar sendiri tampak sibuk mengatur semua keperluan acara yang tidak sedikit, dia kesana kemari memeriksa kesiapan acara.

Ambar mengurusi semuanya sendiri karena suaminya sudah tidak ada di rumah, seminggu yang lalu suaminya kembali berangkat mengurusi proyek.

Kali ini sang suami mendapat jatah proyek pembangunan kawasan industri di pulau sumatera tepatnya di propinsi riau.

Saat mengantar suaminya bersama andi di bandara minggu lalu, suaminya berpesan kepada ambar untuk menjaga kehamilannya.

Suaminya menyuruhnya agar tidak bekerja terlalu keras dan menjaga asupan gizi pada makanan yang dia konsumsi untuk bayi di perut ambar.

Namun berbeda dengan saat ditinggal suaminya untuk mengerjakan proyek di kalimantan, ambar justru tidak terlihat murung saat ini.

Bukan apa apa, selain karena dengan kepergian suaminya berarti dia bebas untuk menikmati penis penis perkasa milik selingkuhannya.

Mengingat kemarin sewaktu suaminya berada di rumah, ambar kurang leluasa untuk bisa memuaskan hasrat seksualnya dengan pak sis dan pak heri.

Bahkan ketika suaminya menjanjikan untuk pulang setidaknya sebulan sekali, ambar justru melarangnya dengan alasan yang di buat buat.

Kembali ke acara ulang tahun andi, undangan sudah mulai banyak yang hadir sementara ambar masih sibuk kesana kemari dengan perutnya yang mulai membesar.

Usia kehamilan yang menginjak tiga bulan cukup membuat gerakannya menjadi sedikit tidak terlalu bebas dan gesit.

"mas ini tolong kadonya ditaruh di atas meja itu saja"

"baik bu"

"mbak nanti kuenya jangan di keluarin dulu kalo belum waktunya tiup lilin"

"iya bu"

"mas itu makanan dan minuman yang buat undangan sering sering di cek ya jangan sampai kehabisan"

begitulah ambar dengan cekatan mengatur segala sesuatunya sendiri, sebagai kepala divisi di sebuah perusahaan bukan hal sulit untuk melakukannya.

Setelah semuanya sudah berjalan sesuai rencana, ambar berpindah ke depan untuk ikut menyambut tamu yang datang.

Ambar dengan senyum khasnya menyalami satu persatu undangan yang kebanyakan teman andi itu dengan ramah.

Mendekati waktu acara di mulai,ambar melihat tamu yang berdatangan sudah mulai berkurang jumlahnya.

Baru saja dia akan bergabung dengan undangan yang berada di halaman belakang tempat acara di gelar.

Tiba tiba munculah sesosok laki laki yang sudah tidak asing bagi ambar, tamu itu tidak lain adalah pak heri.

Pak heri datang dengan pakaian santai berbeda dengan penampilannya yang selama ini ambar lihat di kantor.

"selamat pagi ambar"

"ah selamat pagi pak"

"wah ibu cantik sekali hari ini" kata pak heri basa basi.

"ah bapak ini bisa saja"

ambar lalu memanggil andi yang sibuk berbaur dengan teman temannya yang datang sebagai undangan di acara ulang tahunnya.

"dik...adik sini dulu dik"

"iya bu"

andi pun segera berlari menghampiri ambar yang berdiri di samping pak heri, yang masih asing baginya.

"oiya dik kenalin ini atasan ibu,namanya pak heri"

"ini anak saya pak andi namanya"

"ayo salim dulu"

andi pun segera bersalaman dengan pak heri dan tidak lupa mencium tangannya seperti yang ambar ajarkan selama ini.

"ini tho yang namanya andi"

"iya pak hehe"

"sudah gede ya, ulang tahun yang ke berapa ini"

"tiga belas pak"

"oohh...yasudah ini kado dari saya"

"terima kasih"

"katanya andi sebentar lagi mau punya adik ya?"

entah darimana pak heri tiba tiba berpura pura menanyakan soal kehamilan ambar yang sedikit membuat ambar sedikit terusik.

"iya"

"ibunya dijaga baik baik ya, jangan sampai kecapekan"

"baik pak, bu andi kesana dulu ya"

"iya, ati ati ya dik"

andi berjalan meninggalkan ambar dan pak heri tanpa mengetahui kenyataan tentang hubungan antara ibunya dan atasan ibunya itu.

"akh bapak ini kok pake tanya tanya begitu sih"

"lah kan benar kan kamu harus jaga diri, jangan sampai kecapekan"

"bapak ini yang suka bikin saya jadi capek"

"capek tapi seneng kan hehe?"

"akh bapak ini...oiya pak pak sis mana kok ndak ikut kesini?"

"itu siswanto ndak mau dateng malu katanya"

"malu kenapa?"

"kan sebagian besar yang dateng kesini kan temen anakmu di sekolah, iya tho?"

"iya ya pak, yuk pak kita kesana acaranya sudah mau mulai"

"eh iya, tapi nanti jangan lupa"

"iya pak hihihi"

#####

acara hari itu sampai pada pucaknya yaitu peniupan lilin dan pemotongan kue tar yang berukuran cukup besar itu.

"ya silakan kue nya dibawa keluar"

pembawa acara memberi aba aba agar kue ulang tahun yang sudah dihias sedemikian rupa itu dibawa keluar ke tengah tengah acara.

"tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga sekarang juga"

"panjang umurnya panjang umurnya ~ ~ ~"

semua undangan ikut bernyanyi menirukan suara pembawa acara yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk andi.

Setelah lilin lilin di atas kue yang berjumlah 13 belas itu ditiup semua sampai mati, waktunya pemotongan kue.

Lagi lagi suara nyanyian pembawa acara mengiringi acara potong kue yang akan dilakukan oleh andi itu sendiri.

"potong kuenya potong kuenya ~ ~ ~"

selesai andi memotong kue para undangan bertepuk tangan riuh dan mengucapkan selamat pada andi yang berulang tahun.

"ini potongan kuenya mau dikasih siapa?"

"ini buat ibu"

andi pun menyerahkan potongan kue pertama yang diletakkan diatas piring kertas itu pada ibunya.

Ambarpun menerimanya dengan sumringah dan segera memberinya ciuman di dahi serta membarinya nasihat.

"adik udah gede, udah mau punya adik ndak boleh nakal ya"

"iya bu"



####

acara pemotongan kue ulang tahun anak ambar sudah selesai, dan dilanjutkan dengan game dan hiburan untuk semua undangan.

Ambar diam diam meninggalkan kerumunan undangan di halaman rumahnya dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Dia melanjutkan menuju ke arah tangga dan melangkah menaiki tiap anak tangganya menuju ke lantai dua rumahnya.

Setelah memastikan sekali lagi bahwa tidak ada orang lain yang melihatnya, ambar segera masuk ke dalam kamarnya.

Pak heri sedang berbaring di atas ranjang dengan santai tanpa sehelaipun pakaian menutupi tubuhnya.

"hnnhh..hnnh..hnnh"

nafas ambar mulai terdengar berat dan cepat karena nafsu birahinya yang semakin memuncak melihat penis pak heri.

"hhaaahh..hahh..hah"

meskipun hampir setiap hari mereka selalu berhubungan seks di kantor, ambar selalu merasa terangsang ketika bersama pak heri.

"haahh...hhaaahh"

pak heri bangkit dari kasur busa empuk tempatnya berbaring dan menyambut ambar yang terlihat semakin bernafsu.

"akhh entot memekku yang basah ini"

"akh bu ambar"

"pak heri hnnhh"

"ibu sudah ndak sabar ya?"

"aku sudah kangen dengan kontolmu pak akh entot aku"

"aku juga sudah ndak sabar ngentot ibu"

pak heri dan ambar berpelukan erat, tangan mereka saling meremas bagian tubuh mereka satu sama lain.

Mereka berciuman mesra dan panas, mulut mereka saling menghisap sementara lidah mereka membelit satu dengan yang lain.

Air liur mereka bercampur dan mereka pindahkan dari mulut ke mulut sehingga sebagian ada yang menetes dari tepi bibirnya.

"akh..ayo kontolku diemut dulu bu"

"akh iya pak kontol akh"

ambar mulai menurunkan tubuhnya hingga kepalanya kini sejajar dengan selangkangan pak heri dengan penis tegaknya.

Penis pak heri mengacung tegak di depan wajah ambar dan terus berdenyut denyut seakan akan segera menyemburkan sperma.

Ambar dengan hati berdebar debar mulai menggenggam penis pak heri dengan tangan kanannya dan mulai mengocoknya pelan.

"akh..kontolmu pak besar"

"akh..shh bu ambar"

ambar mengulum penis itu tanpa kesulitan sambil menghisapnya dan sesekali memainkan lidahnya pada buah zakar pak heri.

"mmnnhh..sreeppp"

"akh bagaimana rsanya kontolku bu"

"ennak sekali pak besarrrrr sreeppp"

"mmnn...haah"

pak heri menjambak rambut ambar yang sebelumnya sudah tertata rapi hingga berantakan tidak beraturan.

"akhh terus bu hisap yang kuat"

"akhh bbhhahikkk phhakk slreppp"

"aaahh"

pak heri menahan kepala ambar sehingga gerakan mengulum penisnya berhenti dan mengeluarkan penisnya dari mulut ambar.

"akhh sekarang siap siap ku entot bu"

pak heri menarik tubuh ambar dan membalikannya sehingga posisi ambar sekarang menungging membelakangi pak heri.

Rok berwarna putih bermotif bunga yang dipakai ambar disibakkan hingga ke atas pinggulnya menampakkan bongkahan pantat montok ambar.

"akhh berikan kontol besarmu pak"

"akhh terima kontolku di memek ibu"

"hnnhh"

ambar mendesah pelan ketika kepala penis pak heri mulai memebelah bibir vaginanya yang berwarna merah merekah.

"hhnnaaahh"

"engghh"

"masuk pak akh memekku penuh sekali akh"

pak heri melesakkan penisnya dalam dalam di vagina ambar dan setelah itu mulai menggenjot vagina ambar yang sudah basah itu.

"hhaahh hyahh terus gejot terus pakkk"

"akh bu ambar hnnh"

"entot terus pak memekku akhh"

"akhh..akh..akh"

"hyaaahh hyaaah"

tangan pak heri membuka paksa baju yang dipakai ambar lalu merenggut bh yang ada dibaliknya keatas payudara ambar.

Buah dada ambar yang berukuran besar tersembul menantang setelah terbebas dari kungkungan bh berwarna putih itu.

"aaahh"

"mmnnhh"

"akh pak terus pak lebih dalem sampai mentok akhh"

pak heri meremas remas buah dada sebesar melon itu sembari jari jarinya sesekali memilin puting ambar sehingga menyebabkan susunya keluar.

"akkkhh..akhh"

"lagi pak terus entot memekku lebih cepat akh akh"

"akh bu ambar memekmu sempita dan enak akh;

"fuah lagi pak terus terus genjot terus"

pak heri menyosorkan mulutnya ke arah puting ambar dan mulai menghisapnya kuat kuat agar keluar air susunya.

"aahh"

"hnnhh..creeepp"

"hyaaah pak terus hisap susuku pak akh terus yang kuat"

"hnnhh creeepp"

"haaahh"

sambil terus menyusu pada payudara ambar, pak heri semakin mempercepat genjotannya pada liang vagina ambar.

"akhh hyyaaahh terus pakkk"

"mmnnhh creppp"

"terus genjot memekku teruuusss"

"aku mau keluar bu aku mau keluar"

"tumpahkan pejuhmu dalam memekku pak"

"akh terima pejuhku bu aku sebentar lagi keluar"

"akh keluarkan pejumu pak sirami janin dalam perutku ini akhh"

"aakhh"

pak heri menumpahkan spermanya yang kental nan panas dalam vagina ambar sampai meluber hingga menetes keluar.

"hhnngghh"

"anda benar benar lonte bu akh"

"yah saya adalah lonte bapak akh"

"akh semoga calon bayi dalam perut ibu tumbuh sehat dengan pejuhku bu"

"iya pak semoga akhh"



#####

kamis sore ambar sedang bersantai di kursi sofa ruang tengah sambil menonton tv bersama sama dengan andi.

"dik udah mandi belum?"

"belum bu"

"kok belum mandi sih, udah sore ini"

"nanti bu sebentar lagi"

"ini sudah sore dik sebentar lagi pak siswanto datang"

"iya iya"

andi beranjak dari posisinya dengan langkah yang berat karena sebenarnya dia malas untuk mandi.

Namun dia juga tidak bisa berbuat apa apa karena memang tidak enak jika tidak mandi karena sebntar lagi pak siswanto datang.

Pak siswanto sebentar lagi akan datang ke rumahnya untuk memberi pelajaran tambahan untuk andi.

Beberapa hari yang lalu lewat ibunya pak siswanto memberitahu perihal pelajaran tambahan ini pada andi.

Prestasi andi yang tidak kunjung menunjukkan tanda tanda peningkatan melatar belakangi keputusan untuk memberi pelajaran tambahan ini.

Selesai mandi andi langsung kembali ke ruang tengah sambil membawa buku buku pelajaran yang dia ambil dari kamar.

"nah kalo gini kan tambah ganteng"

"ah ibu"

"sebentar lagi pak sis dateng, ditunggu ya"

"iya bu"

mereka berdua kembali larut dalam kesibukan masing masing ketika bel rumah berbunyi menandakan tamu datang.

"eh pak siswanto bukan ya itu"

"mungkin bu"

"kamu tunggu disini, biar ibu yang bukain pintu"

ambar berjalan meninggalkan andi sendirian dan berjalan ke ruang tamu untuk membukakan pintu.

Ckleekk

"selamat sore bu ambar"

"selamat sore pak mari masuk"

"terima kasih bu"

pak siswanto berjalan mengikuti ambar masuk, tangannya masih sempat meremas pantat ambar sebelum sampai di ruang tengah.

"ah tangannya nakal"

"hehe tapi suka kan?"

"hihi iya pak nanti ya"

"oke bu ambar yang seksi"

"dik ini pak siswantonya sudah datang"

####

andi mengerjakan soal soal yang diberikan oleh pak siswanto diatas meja sambil duduk di atas karpet.

Ambar mengawasi anaknya yang sedang mengerjakan soal sementara dia duduk santai di atas kursi.

Sementara pak siswanto tanpa sepengatahuan andi sedari tadi berbuat mesum terhadap ibunya, ambar.

Tangan pak siswanto meremas remas buah dada besar ambar dari luar baju yang dia pakai dengan gemas dan kasar.

Sementara ambar dengan pasrah payudaranya menjadi sasaran mesum guru anaknya itu dan justru menikmatinya.

Sambil berjaga jaga agar tidak ketahuan oleh andi jika sewaktu waktu andi menoleh ke belakang.

"oiya pak mau minum apa?"

"adanya apa saja bu?"

"teh, kopi, sirup..."

"kalo susu ada bu?"

"eh pasti ada pak hihi"

"kalo begitu saya minta susu saja bu, boleh bu?"

"boleh pak, sebentar ya pak saya buatkan dulu"

ambar beranjak dari kursi sofa sehingga pak siswanto dengan berat hati melepaskan cengkeramannya pada buah dada ambar.

Sebelum berjalan ke arah dapur, ambar sempat mengedipkan matanya sebelah kanan dan menjulurkan lidah menjilat bibir atasnya sendiri.

Paham dengan kode yang diberikan ambar, pak siswanto menjadi tak sabar untuk melanjutkan kegiatan mesumnya.

"kamu lanjuttkan mengerjakan soal, bapak pergi ke kamar kecil dulu"

"baik pak"

pak siswanto berdiri dari atas sofa dan berjalan ke arah kamar kecil yang berada di sebelah dapur.

Namun bukannya masuk ke kamar kecil, pak siswanto justru berjalan masuk ke arah dapur tempat ambar beranda.

Pak siswanto memeluk ambar dari belakang, tangannya melingkar di pinggul ambar yang masih langsing meski sedang hamil.

Sementara ambar yang dipeluk hanya pasrah dan semakin menggoda pak siswanto untuk berbuat mesum yang lebih jauh.

"biar saya bantu bu"

"eh terima kasih pak tidak usah repot repot"

"tidak apa apa bu"

tangan pak siswanto merayap naik ke arah buah dada ambar dan meremas remasnya dengan kasar.

"akh pak" ambar mendesah pelan.

"biar saya pegang wadah susunya bu"

"ehm..ssshhh"

"wah wah bu ini wadah susunya besar sekali"

"akh pelan pelan pak"

pak siswanto menarik kaos ketat berwarna putih yang dipakai ambar menampakkan bh berenda yang membungkus payudaranya.

Lalu pak siswanto juga menarik bh yang menopang payudara ambar ke atas sehingga payudara ambar bergantung bebas tanpa penghalang.

Perbuatan mereka berdua tidak terlihat oleh andi meskipun mereka menhadap ke arah meja tempat andi belajar.

Meja dapur yang agak tinggi dengan model bar membuat posisi ambar dan pak siswanto tidak terlihat andi.

Posisi andi yang lebih rendah karena duduk di lantai justru lebih mudah terlihat oleh ambar dan pak siswanto.

Pak siswanto memilin puting payudara ambar sehingga air susu memancar keluar dari putingputing yang berwarna coklat gelap itu.

"akh pelan pelan dong pak"

"maaf maaf bu hehe"

"sampai tumpah tumpah begini susunya hihi"

"soalnya isinya kebanyakan sih bu"

"trus gimana ini pak?"

"biar saya minum sedikit biar ndak luber lagi"

"oh silakan pak"

tanpa menunggu lebih lama lagi, pak siswanto langsung menyusu pada buah dada ambar, meminum air susu langsung dari sumbernya.

"akh pak"

"srepp srepp srepp"

bagaikan anak sapi pak siswanto meminum susu ambar dari buah dadanya yang menggantung bebas di atasnya.

Sementara ambar hanya bisa mendesah dengan mata terpejam menahan nikmat pada payudaranya sambil bersandar di meja dengan kedua tangannya.

Selama hampir setengah jam pak siswanto menyusu bergantian pada kedua buah dada ambar sampai kenyang perutnya.



Selesai menyusu pak siswanto kembali berdiri di samping ambar sambil mengusap bibirnya yang basah oleh air susu ambar.

Sementara ambar masih mengatur nafasnya yang terengah engah karena baru saja orgasme ketika menyusui pak siswanto.

"ah..ah..ah"

"saya bisa bantu apalagi bu"

"akh...iya...tolong ambilkan piringnya pak"

ambar meminta pak siswanto mengambilkan piring namun tangannya meremas penis pak siswanto dari luar celana kain yang dipakainya.

"ah...tolong ya pak"

"piring yang ini bu?"

pak siswanto mengeluarkan penisnya dari lubang ritsliting yang terbuka tanpa melepas hak celananya.

"ah benar yang ini pak"

"ini piringnya bu"

ambar dengan posisi membelakangi pak siswanto memegang penis pak siswanto yang sejajar dengan telapak tangannya.

"wah ini piringnya besar sekali pak"

"oh mau saya ambilkan yang lain"

"ah ndak usah pak pake yang ini saja"

"ini piringnya kelihatan kotor bu, perlu dibersihkan"

"biar saya yang bersihkan pak"

ambar berjongkok di depan pak siswanto dengan wajahnya tepat di depan penis pak siswanto yang mengacung tegak.

Ambar langsung mengulum penis pak siswanto, lidahnya memutar batang penis itu dan melumurinya dengan air liurnya.

"yah begitu bu yang bersih akh"

"sreeepp sreeepp"

"itu yah terus sampai bersih"

setelah berhasil membuat penis pak siswanto semakin keras dan terlihat mengkilat oleh air liur ambar, pak siswanto menghentikan ambar.

"sudah bu sudah"

"ini piringnya pak sudah bersih"

"mau dipake buat naruh apa bu piringnya"

"ini pak buat naruh apem"

ambar mengangkat rok merah muda yang dia pakai memperlihatkan vagina di antara kedua pahanya yang dicukur habis rambutnya.

"oh apem"

pak aiswanto mengelus elus bibir vagina ambar yang tidak tertutupi celana dalam itu sambil menyentil klitorisnya.

"eh pak cepat apem nya ditaruh di piring pak"

"oh iya bu"

pak siswanto bersiap memasukkan penisnya ke vagina ambar yang sudah basah kuyup itu dengan posisi dari belakang.

"aahh"

perlahan lahan batang penis pak siswanto menjejali liang vagina ambar tanpa kesulitan yang berarti.

"aahhaa"

pak siswanto mendiamkan penisnya beberapa saat agar ambar lebih nyaman disodok dari belakang dengan posisi berdiri.

Perlahan pak siswanto mulai menggerakkan penisnya maju mundur dalam vagina ambar membuat ambar mendesah pelan.

"ah pak"

gerakan pinggul pak siswanto semakin cepat maju mundur diiringi dengan gerakan pantat ambar yang bergoyang goyang.

Tangan pak siswanto tidak mau kalah hanya diam saja dan kembali mencengkeram buah dada ambar dan meremasnya kuat kuat.

"akh pak sshhh"

ketika sedang asik asik menikmati persenggamaan, tiba tiba mereka dikejutkan oleh panggilan andi.

"bu..ibu"

meskipun awalnya terkejut pak siswanto tidak melepaskan penisnya dalam vagina ambar yang semakin basah.

Bahkan dia tidak menghentikan gerakan penisnya dalam vagina ambar meskipun sedikit mengurangi tenaga sodokannya.

"ibuuuuu"

"ah i...iya dik"

"adik haus, minta minum"

"akh sebentar...mau minum apa dik"

tiba tiba pak siswanto yang masih menggenjot ambar menyahut pemmbicaraan antara andi dan ibunya itu.

"minum susu saja ndi, ini masih banyak"

pak siswanto semakin menjadi jadi meremas remas susu ambar serta menjepit kedua puting payudaranya dengan ujung kukunya.

"iya deh bu, andi mau susu juga"

"ah iya sebentar ah ibu bikinin dulu ya"

pak siswanto mengambil gelas dari meja dan mulai memeras susu ambar dan menampungnya dengan gelas yang diambilnya tadi.

Sementara pak siswanto terus menggenjot ambar dengan gerakannya sodokannya yang semakin cepat dan liar.

"akh pak ya terus diaduk terus pak akh"

"iya bu ini sedang saya aduk aduk"

"ah...mmnnhhh"

"akh bu ini susu saya juga mau keluar akh"

"akh iya pak dimasukin sekalian saja akh"

"akh ini susu saya bu akhh"

creeett crett crett

pak siswanto kembali menumpahkan sperma dalam rahim ambar yang kini bersemayam sesosok calon bayi.

"aaah banyak sekali pak susunya"

"iya bu kental lagi akh"

mereka berdua terengah engah setelah bersama sama memacu birahi sambil berdiri di depan andi yang tidak menyadarinya.

Pak siswanto kembali memeluk ambar dari belakang ketika andi memangil manggil nama ibunya lagi.

"bu...susunya mana?"

"ii...iya dik..ini sebentar lagi"

#####

setelah membetulkan pakaian mereka yang acak acakan, ambar dan pak sis kembali ke sofa sambil membawa segelas susu.

"ini dik susunya"

"makasih bu"

andi menerima susu dalam gelas yang dibawakan ibunya tanpa mengetahui asal susu yang diperas langsung oleh gurunya dari payudara ibunya.

"ayo ndi dihasbisin susu segarnya, biar tambah pinter"

andi pun segera meminum segelas susu itu sampai habis tanpa menyisakan setetespun dalam gelas.

"sudah selesai soalnya ndi"

"sudah pak"

"ya sudah adik tidur saja dulu"

"iya kan besok sekolah" tambah pak siswanto.

"terus ini soal latihannya gimana bu?"

"nanti biar ibu sama pak sis yang ngoreksi"

"iya bener itu ndi"

"jangan lupa cuci kaki dulu ya sama gosok gigi"

"andi tidur dulu ya"



#####

setelah andi selesai mencuci kaki dan menggosok gigi, dia segera masuk ke dalam kamarnya untuk tidur.

Sementara ambar dan pak siswanto pura pura mengoreksi pekerjaan andi, sambil menunggu andi benar benar tidur.

Ambar dan pak sis sudah tidak sabar untuk melanjutkan persetubuhan mereka, namun masih menunggu keadaan benar benar aman.

"ayo pak lagi"

"sssttt sebentar, biar andi tidur dulu"

"akh tapi saya sudah pengen lagi"

ambar mulai berbuat nakal dengan meremas remas penis pak siswanto yang ternyata juga sudah kembali tegang.

"ih ini kok sudah keras lagi"

"saya juga sudah pengen bu sebenernya"

pak siswanto pun tidak kalah mesum dengan ikut meraba buah dada ambar serta meremas remasnya kembali.

Tangan pak siswanto juga meraba raba selangkangan ambar dan jari jarinya masuk mengorek orek vagina ambar.

"akhhh pak"

pak siswanto mengorek orek liang vagina ambar yang masih dengan spermanya sendiri dan mengambil sperma itu dengan dua jarinya/

"ah pak"

pak siswanto menarik tangannya yang basah berlumuran spermanya sendiri dan memasukkannya ke mulut ambar.

"aakkk"

"aahh"

"ayo bu pejuh saya dihabisin"

"akhh creeppp aaahh"

"gimana bu? Enak?"

"enak sekali pak"

ambar menghabiskan sperma di jari jari tangan pak siswanto sampai bersih dan menelannya dengan bibir penuh senyum.

"ah sekarang ayo kita mulai lagi bu"

"ah ayo pak"

"kenapa tidak ibu mulai dengan striptease di depan saya"

"ah bapak ini nakal saya kan jadi malu"

"haha kenapa harus malu kan tubuh ibu seksi haha"

"ah bapak bisa saja"

ambar berdiri di hadapan pak siswanto yang duduk dengan kaki terbuka lebar di atas sofa empuk itu.

"ayo bu mulai"

ambar tanpa diperiintah dua kali mulai melepas rok yang dia pakai, dia memelorotkannya hingga terlepas dari kakinya.

Ambar menari nari dengan bagian bawahnya hanya tertutup celana dalam sedang perutnya mulai terlihat membuncit.

"ah ibu seksi sekali"

"akh terima kasih pak"

ambar melanjutkan melenggokkan tubuhnya meskipun dengan wajah yang memerah, dia mengangkat kaosnya keatas hingga lepas.

Kaos putih yang bsah oleh keringat dan sedikit noda karena air susunya sendiri itu dia lempar ke lantai.

Ambar membungkukkan tubuhnya dengan bertumpu pada paha pak siswanto dan mengoyang goyangkan buah dadanya di hadapan wajah pak siswanto.

Pak siswanto memegang pinggang ambar lalu membenamkan mukanya dibelahan buah dada ambar yang berukuran besar itu.

"mmmmfffhh"

pak siswanto menghirup bau badan ambar yang begitu khas antara campuran bau keringat, bau sabun dan harumnya parfum yang dipakai ambar.

"uuuuhh"

ambar kembali menegakkan tubuhnya hingga kembali berdiri tegak dan melanjutkan dengan tarian stripteasenya.

Ambar menarik tangannya ke belakang punggungnya mencoba meraih pengait bh yang akan dia lepaskan itu.

Setelah berhasil melepas kaitan bh, ambar menurunkan tali bh nya pelan pelan seakan akan menggoda pak siswanto yang duduk di depannya.

Begitu cup bh terlepas maka terlihatlah lagi buah dada ambar yang menggantung mirip pepaya dengan puting coklat gelap menggoda.

Setelah melepas bh nya, ambar melanjutkan dengan memelorotkan celana dalamnya menyusuri kakinya yang putih mulus.

Setelah selesai melepas semua pakaiannya, ambar masih menari nari menggoda pak siswanto yang berakli kali menelan ludahnya.

"bagaimana pak"

"akh ibu benar benar seksi"

"apa yang paling bapak suka?"

"aku suka sekali dengan susumu bu"

"akh terima kasih pak"

"boleh saya mulai sekarang"

"silakan nikmati tubuh saya pak"

pak siswanto meraih tubuh ambar yang sudah pasrah menjadi sasaran pemuasan nafsu birahinya.

Dia mendudukkan ambar dengan lembut di atas sofa dengan posisi menyandar dan membuka kedua kakinya lebar lebar.

"saya masukkan ya bu"

"iya pak aku sudah pengen dientot kontolmu"

"siap siap bu"

pak siswanto mulai memasukkan penisnya ke dalam vagina ambar, kembali ambar mendesis pelan karenanya.

"ahh pak"

"bagaimana bu?"

"ah besar pak"

setelah batang penis itu tertanam seluruhnya dalam vagina ambar, pak siswanto mulai menggerakkan penisnya dalam vagina ambar.

"ah pak"

"ssshhh..ehmm"

"ah terus pak lebih cepat"

"ehmm akhh"

"akkkhhh...akh..akh"

"ah..ah..ah"

pak siswanto semakin mempercepat genjotannya pada vagina ambar membuat payudara berguncang guncang.

"saya mau nyusu lagi bu"

"ah silakan pak susu saya banyak akh"

"saya suka sekali ngentotin ibu sambil nyusu"

"akh saya juga suka dientot sambil nyusui"

pak siswanto segera mencaplok puting payudara ambar dan menghisap kuat kuat air susu dari buah dada ambar.

"creeepp..creeeepp"

"akkhhh..akhh..akhh"

pak siswanto semakin menambah kecepatan dan tenaga genjotannya membuat ambar mengerang erang cukup keras.

"akh..akh..akh"

"jangan keras keras bu"

"akh tapi enak sekali pak"

"ibu ingin andi bangun karena mendengar suara ibu"

"akh saya tidak peduli"

"ibu ingin andi melihat ibunya digenjot oleh gurunya seperti ini"

"akh biar andi tahu pak akh"

"oh jadi ibu juga ingin andi kalau calon adik dalam perut ibunya ini buka anak bapaknya"

"akh biar pak biar andi tahu ibunya yang binal hamil ahh ah tanpa tahu bapak dari bayi dalam perutnya akh"

"oh ibu benar benar lonte akh"

"iya pak terus genjot lontemu ini"

"akh saya mau keluar bu"

"akh pejuhi lontemu ini pak akhh sirami bayi dalam rahimku dengan pejuhmu"

"aaakkhh"

creett creeetttt creetttt

"akh luar biasa bu"

"akh iya pak lain kali lagi ya"

"akh iya"

"akhhh"



######

"pelajaran hari ini kita sudahi sampai disini"

andi merapikan buku pelajaran miliknya yang ada di laci ketika lagi lagi sebuah dvd lagi lagi ada di sana.

"jangan lupa dikerjakan pr nya"

"baik pak"

"selamat siang"

"selamat siang pak"

andi mengambil kepingan dvd yang diletakkkan dalam wadah plastik kotak semi transparan itu.

"jangan jangan isinya ..."

"tapi siapa ya yang menaruhnya?"

andi clingak clinguk ke sekeliling kelas berharap menemukan orang yang mungkin menaruh dvd itu di lacinya.

"ah sudahlah itu tak penting"

"lebih baik kubawa pulang"

andi memasukkan kepingan dvd itu dalam tasnya dan membawanya pulang untuk ditonton jika ada kesempatan.

####

hari sudah sore ketika andi kecil sendirian di rumah, dia habiskan waktu hanya untuk menonton tv.

Ibunya belum juga pulang dari kantor sampai jam segini, dia tidak tahu apa yang dikerjakan ibunya sampai harus pulang sampai larut malam.

Sejak beberapa waktu yang lalu, ibunya menjadi lebih sering pulang sore dan ketika pulang terlihat capek dengan baju acak acakan.

Dia teringat pesan ayahnya yang berpesan agar ibunya tidak capek capek karena sedang mengandung calon adiknya.

Namun andi juga tidak mampu berbuat apa apa jika memang yang menyebabkan ambar pulang malam memang urusan pekerjaan.

"ibu kemana ya"

andi tiba tiba teringat dengan dvd yang dia temukan lagi di laci mejanya di sekolah tadi siang.

"ah lebih baik kusetel sekarang juga"

"mumpung ibu belum pulang"

andi segera berlari menuju kamar tidurnya tidak sabar untuk melihat isi dvd yang dia duga berisi video porno itu.

Andi menghidupkan komputer di kamarnya lalu memasukkan kepingan dvd tadi kedalam pemutar dvd yang terintegrasi dalam cpu.

Video dalam dvd itu mulai berjalan ketika andi menyadari pemain wanita yang ada tidak ditutupi wajahnya.

"ndak disensor seperti yang satunya"

andi begitu senang karena bisa melihat wajah pemain wanitayang selalu membuatnya penasaran untuk mengetahuinya itu.

"ah..akh...ah"

"saya akan keluar di memek ibu"

"akh ya entot lagi terus entot terus"

"akhhh...akh"

"pejuhi saya pejuhi saya di seluruh tubuh saya"

"ahnn...ahh"

"akh kentalnya...ayo pejuhi saya lagi"

"akh terima pejuhku ini akhhh"

"ahnn"

rasa senang yang dirasakan andi berubah menjadi rasa kalut dalam sekejapketika menyadari dia mengenal wajah pemain wanita itu.

Dia merasakan dadanya begitu sesak ketika melihat wajah pemain wanita yang sedang digangbang itu sangat tidak asing baginya.

"akh..ibu"

##

andi baru saja bangun tidur ketika dia mencium harumnya bau masakandari arah dapur rumahnya.

Dia langsung keluar kamar untuk mandi karena sudah pagi waktunya untuk berangkat ke sekolah seperti biasa.

"pagi dik"

andi tertegun mendengar suara ibunya yang begitu lembut, rasanya tidak bisa dipercaya dengan apa yang kemarin dilihatnya.

Ibunya yang sedang hamil 4 bulan itu sedang memasak nasi goreng untuk sarapan mereka berdua nanti.

Wajah wanita yang sedang memakai celemek itu begitu mirip dengan wajah pemain video porno yang ada di dvd kemarin.

"eh pagi bu"

"adik tidur kemaleman lagi ya"

bayangan video porno dalam dvd itu berputar putar dalam kepala andi membuat dia merasa seperti mimpi.

"sebentar lagi kan ujian, jaga kesehatan ya dik"

"iya bu"

"mulai sekarang adik ndak boleh tidur malem malem"

"baik bu"

andi begitu yakin bahwa wanita yang dia lihat dalam video kemarin adalah ibunya, ibu kandungnya diganbang pria tak dikenal.

"ya itu pasti ibu" batin andi dalam hati

##

Andi tidak tahu kenapa ibunya berbuat seperti itu di belakang keluarganya, kenapa dia tega melakukannya. Dia melihat ekspresi ibunya yang begitu gembira ketika penis penis pria asing itu memenuhi semua lubang tubuhnya.

Andi merasa belum pernah melihat sisi lain ibunya ini, dan merasa tidak begitu mengenali ibunya lagi saat ini.

"dik hari ini naik taksi lagi ndak apa apa ya"

"ndak apa apa bu"

"soalnya hari ini ibu masuk siang"

"sudah andi berangkat dulu ya bu"

"ati ati ya dik"

"iya bu"

andi segera keluar rumah dan berjalan menuju mobil taksi yang sudah menunggudi depan rumahnya.

Dia segera naik ke dalam mobil dan taksi itu segera berjalan mengantarnya pergi ke sekolah.

Namun baru saja taksi itu tiba di pintu gerbang masuk perumahan tempat tinggal andi, dia menyruhnya berhenti.

Dia segera turun dari taksi setelah membayar ongkos taksi yang baru dia naiki sebentar itu.

"ah aku penasaran dengan ibu"

andi merasa jika wanita yang ada dalam video itu benar benar ibunya, dan dia harus membuktikannya sendiri.

"sudah hampir satu jam"

andi melihat jam tangannya ketika dia bersembunyi di halaman rumah kosong tepat di samping rumahnya.

Tiba tiba mobil putih berjenis suv datang dari arah kanan memperlambat lajunya dan masuk ke dalam rumahnya.

Baru saja andi akan berpindah dari posisinya, tiba tiba mobil kedua berjenis sedan juga masuk ke rumahnya.

"akh siapa itu"

andi mencoba mencari tahu tentang tamu tamu asing yang datang ke rumahnya pagi pagi seperti itu.

Andi heran kenapa mereka bisa tahu ibunya masuk kerja siang dan kenapa ada dua mobil yang datang.

Andi bertanya tanya siapa sebenarnya orang orang itu dan untuk kepentingan apa mereka datang ke rumahnya.

Dia meloncati pagar pembatas antara rumahnya dengan rumah kosong yang dia pakai untuk bersembunyi.

Dia berjalan mengendap endap agar keberadaannya tidak diketahui oleh ibunya dan juga tamu tamu asing itu.

Dia berjalan mengitari rumahnya dan mengintip lewat jendela satu persatu untuk mencari keberadaan ibunya di dalam rumah bersama tamu tamu itu.



##

ambar sedang berdiri di hadapan kedua tamunya yang sedang duduk di sofa ruang tengah rumahnya itu.

"ibu benar benar semakin cantik saja"

"iya benar dan juga seksi"

"akh bapak bapak ini bisa saja"

pak heri kemudian beranjak dari duduknya dan memeluk tubuh ambar yang semakin montok itu sambil mengusap usap pipinya.

"akh saya sudah ndak sabar bu"

"hyaaah saya juga"

pak siswanto lalu juga ikut berdiri dan tanpa permisi langsung membuka kancing baju yang dipakai ambar saat itu.

Sementara ambar hanya pasrah kedua lelaki berumur itu menggerayangi tubuhnya meskipun tidak satupun dari mereka adalah suaminya.

Bagitu kancing baju ambar terlepas maka terlihatlah kedua buah dada ambar yang menggantung indah penuh susu.

"hyaaah"

"akh lihat bu susu ibu menetes kemana mana"

"akh ini semua karena bapak"

"akh...dan lihat perut ibu juga semakin besar"

"akh dalam perut saya ini adalah anak dari bapak bapak"

"haha saya jadi ndak sabar negntot ibu"

"dalam beberapa bulan perut dan susu saya akan semakin besar pak ah"

"hahha benar benar bu haha"

"ayo pak segera entotin aku"

tanpa perasaan malu ambar mempertontonkan tubuhnya yang telanjang pada kedua pria yang kini menjadi pemuas nafsunya itu.

"sebentar bu, sebelum itu ayo kita lakukan ini dulu"

"ya benar"

"aaahhh"

pak heri mendudukkan ambar di atas kursi kayu yang diambil dari meja makan di dekat dapur.

Sementara ambar duduk pasrah dengan kedua kakinya terbuka lebar mempertontonkan belahan vaginanya yang merekah.

Pak siswanto membawa sebuah kaleng semprot dan pisau cukur di tangannya, dan segera berjongkok di depan ambar.

"dicukur dulu ya bu rambutnya"

"akh iya pak"

sreet

pak siswanto menyemprotkan busa cukur ke permukaan selangkangan ambar yang ditumbuhi rambut rambut halus.

"ahhh...hannnhh"

"wah wah benar benar lebat jembut ibu"

"ahh"

"pak siswanto dengan terampil mulai menggunakan pisaunya dan mulai mencukur rambut kemaluan ambar.

"ahh....ahnnh"

"ibu terangsang gara gara dicukur begini"

"akh pak"

"benar benar lonte ibu ini hahaha"

"akh pak dingin pak akh"

tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya permukaan selangkangan ambar bersih dari rambut rambut halus yang tadi memenuhinya.

"nnaaahh sudah selesai"

"hahaha bersih dan lembut hahaha"

sementara itu pak heri sibuk mengaduk aduk tasnya dan mengambil sesuatu dari dalam membawanya kepada ambar.

"memek ibu sudah basah begini"

"ayo kita lihat bagaimana dengan anusnya"

pak heri memasukkan dildo berukuran besar ke dalam anus ambar membuatnya menggelinjang menahan nikmat.

"aahhh"

"lonte yang satu ini benar benar suka di anal"

"hahaha...hyaaahhh"

sementara itu pak siswanto juga mengambil sesuatu dari dalam tasnya yang cukup besar dan menaruhnya di atas meja.

Benda itu tidak lain adalah mesin pompa susu elektrik yang mirip dengan yang dipakai ambar dulu.

Selesai merangkai benda benda yang menyusun alat itu dan menghidupkannya pak siswanto menempelkan corong penghisap pada kedua payudara ambar.

"hyaaaahhh"

"katanya ibu dulu suka diperes susunya seperti ini ya"

"akhhh hyaahh"

air susu mulai memancar dari puting ambar ketika pompa itu menghisap kuat kuat kedua payudaranya.

"akh pak aaaannhhhgg"

"gimana bu suka diperes seperti ini"

"akh ihhya pak sukhaaaaa"

sementara itu pak heri kembali mengambil sebuah alat dari dalam tasnya yang ternyata sebuah vibrator yang berbentuk dildo.

Pak heri menghidupkan vibrator di tangannya itu lalu memasukkannya dalam vagina ambar yang semakin basah oleh cairan vagina.

rr

"ihhnn....akhh"

"haha bu jangan ditahan dinikmati saja hahaha"

"kyaaaaaahh"

"lihat anus dan memek ibu dijejali dildo sebesar ini"

"uuggghh"

pak heri dan pak siswanto bersama sama membuat ambar merasakan kenikmatan di setiap titik sensitif tubuhnya.

"aaaaahh"

"akhh"

"akh saya mau keluar pak saya sudah tidak kuat"

"jangan di tahan bu, ayo keluarkan saja"

"keluar pak akhhh"

serr serr serrr

ambar mengalami orgasme hebat karena dirangsang bersamaan pada titik titik sensitif di seluruh tubuhnya.

"ahh....ah....ah"

nafas ambar terengah engah tak beraturan sementara air liur menetes dari mulutnya yang sedari tadi terbuka.

Ketika tengah mengatur nafasnya kembali akibat orgasme yang dialaminya barusan tiba tiba pintu depan terbuka.

Ambar begitu terkejut melihat sosok yang tiba tiba masuk ke dalam rumah ketika dirinya dalam keadaan sperti ini.

"ibukk"

andi dengan penuh kekhawatiran di wajahnya berjalan ke arah mereka dan berdiri mematung melihat ibunya dalam keadaan seperti itu.

Andi memanggil ibunya yang terkejut bukan main ketika menyadari keberadaan andi yang berdiri di depannya.

Sementara pak heri dan pak siswanto tampak biasa saja, seakan akan sudah mengetahui kedatangan andi di tengah tengah mereka

mereka hanya tersenyum penuh misteri sementara ambar yang masih terngah engah bercampur bingung.

Pak heri dan pak siswaqnto justru melakukan hal yang lebih gila lagi,ketika mereka menjepit ambar di tengah tengah mereka berdua.

Sementara alat alat bantu seks yang tadinya menjejali kedua lubang ambar yang sudah semakin merekah sudah terlepas.

Penis mereka berdua akan menggantikan benda benda itu dan memberikan kepuasan yang lebih besarpada ambar.

Mereka akan melakukan gangbang pada seorang wanita yang sedang hamil muda disaksikan langsung oleh anaknya.




Tubuh ambar terjepit diantara pak heri dan pak siswanto sementara mereka berdua bersiap untuk menyetubuhinya.

Perlahan dia merasakan dua kepala penis menempel pada kedua lubangnya siap untuk memberinya kenikmatan.

"haahhh akhhh"

ambar mendesah ketika kedua batang penis itu masuk secara bersamaan ke dalam lubang vagina dan anusnya.

"huahhh ah"

ambar seperti mengabaikan keberadaan andi yang jelas jelas memergokinya sedang disetubuhi oleh kedua pria ini.

Dia membiarkan anak semata wayangnya itu menyaksikan ibunya dilecehkan oleh atasan ibunya dan gurunya sendiri.

Justru ada sensasi kenikmatan tersendiri ketika anaknya melihat dia sedang disetubuhi oleh dua penis secara bersama sama.

"haha pasti kamu sudah lihat dvd nya tho ndi?"

"hahah gimana kamu suka lhat ibumu dientot begini"

"eh...."

andi hanya diam tidak tahu menjawab apa ketika pak heri dan pak siswanto memberondongnya dengan pertanyaan yang tidak pantas.

"asal kamu tahu saya yang membuat video ibumu itu hahaha"

"akh ibu..."

"dan saya juga yang memperkosa ibumu"

pak heri mulai menggerakkan penisnya dalam anus ambar sementara tangannya meremas remas payudara ambar.

Sementara pak siswanto mendapat bagian menggenjot vagina ambar sambil terus melakukan ciuman panas dengannya.

"bukan cuma itu, memek, anus dan mulut ibumu sudah pernah dijejali oleh kontolku hahaha"

"akh akh akh"

"sreeeppp mmfuahh"

"kami juga mengntoti ibumu dan mengeluarkannya di memek ibumu"

"enggghh akh akh"

"fuahh srepppp"

"dan calon adik dalam perut ibumu ini tidak ada yang tahu siapa bapaknya hahaha"

"ennggghh"

"lihat ibumu sekarang ndi lihat"

"akh akh akh"

ambar terus menggoyangkan tubuhnya sambil terus disodok oleh dua penis secara bersamaan.

"ibumu sudah jadi lonte hahha"

"betulkan bu hahaha"

"akh iya pak aku lontemu akhhh akhh"

"akh haaahhh"

"terus pak genjot terus enak sekali akhhh"

"kamu lihat sendiri kan? Hahaha"

pak siswanto mulai berpindah ke payudara ambar dan mulai menyusu pada putingnya sambil terus menggnjot vaginanya.

"ah ibu sudah bu hentikan bu"

namun seperti tidak mendengar kata kata anaknya ambar terus menggoyangkan tubuhnya seirama sodokan dua penis itu.

"akhh akhh akh"

"bu kenapa ibu begini bu sudah bu akh"

"akh ibu begini gara gara kamu ndii akh"

andi terkejut ketika mendengar jawaban ambar tentang penyebab ibunya menjadi seperti ini.

"gara gara kamu ndak pinter di sekolah, ibu harus melayani bapak bapak ini"

"ibu sudah bu sudah"

"aahh sudah? Gara gara kamu ndak pernah dengarin kata ibu, ibu jadi begini"

"ahhh sudah buuuuuuuuuu sudahh"

"mulai sekarang ibu sudah ndak perduli sama kamu lagi ndi akh"

andi terkejut bukan main dan tidak percaya dengan kata kata yang dia dengar barusan dari mulut ibunya.

"akh sekarang ibu sedang hamil lagi akh"

"maafin andi bu sudah bu sudahh"

"semoga calon anak ibu yang baru ini mau nurut sama ibu akh"

"andi nurut bu sudah bu"

"semoga anak dalam perut ibu ini mau dengarin kata kata ibu"

pak siswanto dan pak heri semakin menjadi jadi menhentakkan penisnya dalam kedua lubang ambar itu.

Ambar semakin dibuat melayang karena kenikmatan yang dia peroleh dari persetubuhan yang begitu tidak pantas ini.

"uaaaahhh uahhh"

"akh memekku akhh penuh sekali akhh"

"hahhh"

"aku mau keluar akhhhhh"

tubuh ambar bergetar ketika orgasme hebat melandanya namun hal itu tak menghentikannya dientot secara kasar.

"anggghh...enggghhh"

"akh akh akh"

suara persetubuhan bercampur suara kulit yang saling beradu memanaskan suasana di rumah ambar pagi itu.

"lihat ini ndi ibumu masih minta dientot padahal lagi hamil begini"

"hahaha ndak sabar lihat anaknya lahir nanti akh"

"mulai sekarang setiap hari ibumu akan kami entot"

"iya kan bu"

"iya pak akh"

"ayo tunjukkan pada anakmu seperti apa ibunya yang sebenarnya"

"akkhh akhhh baik pak terus sodok memekku pak"

"akh bu sebentar lagi aku mau keluar"

"saya juga bu saya sudah ndak kuat akh"

"pejuhi saya pak pejuhi sesukamu"

"ayo pak kita pejuhi lonte kita ini haha"

"akkkhhh akhh akh"

"hyaaahh pejuh aku suka pejuh"

"aku keluar akhh"

"pejuhi memekku pak akhh tekan yang dalam sampai mentok bayi dalam rahimku akhh"

"uahh"

"akhh ennnaaakkkk"

serr creett serrr serrr

kedua penis itu menumpahkan sperma masing masing pada vagina dan anus ambar yang tidak henti hentinya mereka sodok.

Saking banyaknya, sperma sperma yang kental berwarna putih itu menetes keluar dari anus dan vagina ambar.

"hhhaahhh banyak sekali pak"

"ahh ahh"

"haahh aknghh"

ambar yang sedari mengabaikan keberadaan andi di dekatnya menoleh pada anaknya yang terlihat syok itu.

"adik sayang ibu kan"

"ah i..iya bu adik sayang ibu"

"kalo adik sayang ibu mulai sekarang ibu boleh kan dientot setiap hari di rumah"

"eh....itu"

"gimana dik boleh kan"

"iya bu boleh"

"dan jangan bilang ke siapa siapa ya, terutama pada ayah"

"iya bu"

"kalo andi sampai bilang kesiapa siap, ibu ndak akan mau ngurusin andi lagi, paham?"

"paham bu"

"bagus, anak pinter"

ambar dengan wajah penuh kepuasan tersenyum memandangi anaknya itu, entah apa yang ada dipikirannya hingga berbuat begini.

"ibu ambar mau lagi?"

"akh iya pak entot saya lagi"

"akh ngomong yang bener dong bu"

"akh tolong pak memek dan anus saya dientot terus pakai kontol besar bapak"

sementara andi hanya tertunduk lesu tanpa tenaga menyaksikan ibunya lagi lagi digarap oleh kedua pria itu .

"ibu.."


Akibat Ujicoba Laboratorium S-3

cerita sex yes.. ahh.. fuck my pussy... oh.. good dick.. Big cock... Yes cum inside my pussy.. lick my nipples... my tits are tingling.. drink milk in my breast.. enjoying my milk nipples... play with my big tits.. fuck my vagina until I get pregnant.. play "Adult sex games" with me.. satisfy your cock in my wet vagina..
Klik Nomor untuk lanjutannya

Related Posts