Cerita Dewasa - Seri 1 Lela pembantu yang Legit

cewek amoy


"Kan cuma dipoto.. kamu tetap masih perawan..", bujukku menyakinkan Lela,

Lela adalah pembantuku yang masih berusia 18 thn ini, yang masih terlihat polos. Namun yang membuatku tergiur adalah tubuhnya yang sudah membentuk indah dengan buah dada yang menyembul seksi dan kulitnya yang putih ditambah wajahnya yang cantik masih terlihat imut.

"kalo kamu mau.., uang ini buat kamu, gak usah minjem, gak usah di kembaliin.. Buat kamu.. Asal bisa liat dan poto itu kamu..", rayuku seraya meraih tangannya dan kuberikan setumpuk uang 5 juta ditangannya yang ia butuhkan untuk membayar biaya rumah sakit ibunya di kampung.

Jam menunjukan pukul 10 siang saat aku kembali dari kantorku dengan alasan mengambil dokumen yang tertinggal dirumah, hari ini aku ingin menagih janji Lela disaat jam kerja dengan begitu, istriku masih berada di kantornya.

Dadaku berdegup kencang penuh napsu saat terlihat Lela membuka pintu pagar, dari dalam mobil ku pandangi wajahnya, dadanya yang menyembul dibalik bajunya dan pinggulnya yang meliuk indah. Membuat mataku tertuju pada bongkahan bokongnya saat ia membalikan tubuhnya, baju daster pendek membungkus tubuhnya hingga lututnya memperlihatkan betismnya yang putih mulus dan kaki yang jenjang.

"bapak janji kan, cuma dipoto.. Saya takut pak.. ", ucap Lela merunduk malu dihadapanku.

"takut kenapa?", ucapku pelan membujuknya.

"takut diperkosa, jangan diperkosa ya pak..?!" ucap Lela

Tak bosan kutatap wajah cantiknya yang masih imut dan polos, kuyakinkan kepadanya, aku tak akan merenggut keperawanannya apalagi memperkosanya, aku berjanji kepadanya hanya ingin dan melihat keindahan tubuhnya,

"bapak janji..", bujukku hingga ia percaya kepadaku.

Ku kunci pintu dan ku rangkul tubuh Lela yang masih merasa risih saat tanganku menempel dipundaknya dan menggiringnya menuju ke ruang tengah.

"haduh malu pak..", ucapnya berdiri terdiam,

Aku tak mau memaksanya, kubujuk lagi perlahan dengan sabar agar tak malu-malu. Lela masih berdiri terdiam sambil dengan wajah menegang. Kuambil beberapa poto dengan kondisi ia masih berdiri dan masih mengenakan baju lengkap itu sambil terus kubujuk agar tak perlu malu-malu, dan perlahan kuminta ia untuk berpose sesuai keinginanku.

"senyum.. Ya.. Nah gitu..", ujarku mengarahkan gayanya perlahan-lahan tanpa membuatnya merasa malu.

"nah coba roknya diangkat..", pintaku seraya kubidik kameraku dan kuambil gambarnya.

Dadaku berdegup kencang penuh napsu melihat kemulusan kedua pahanya yang mulai nampak terlihat semakin keatas hingga terlihat selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam putihnya begitu indah.

"ya.. Angkat lagi lel..", pintaku,

Roknya semakin keatas hingga lekukan pinggulnya yang putih mulus terlihat indah dan menggiurkan.

"emhh.. Malu pak..", ucapnya tersipu-sipu malu saat kuminta untuk menurunkan celana dalamnya.

"sedikit aja kok..", ujarku

Tangan lentiknya perlahan mulai menurunkan celana dalamnya hingga terlihat bulu hitam yang menghias di bawah perutnya semakin nampak. Bulu jembutnya yang menghitam walau masih nampak jarang namun sudah lebat menurutku, masih terhalang oleh celana dalamnya.

"loo kok ditutup lagi..", protesku dengan roknya yang diturunkannya.

"ngeee.. Maluu pak..", ucapnya tersipu-sipu lagi dengan wajah memerah dan kembali diangkatnya saat kubujuk untuk memperlihatkannya kepadaku.

"nah gitu.. Kan mulus tuh..", pujiku sudah semakin tinggi roknya terangkat hingga terlihat perutnya yang mulus dan indah.

Kuminta ia untuk beberapa pose memperlihatkan selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam putihnya, kearah samping, memutar, membelakangi banhak sedikit menunggingkan bokongnya di hadapan kameraku.

"dilepas lel..", perlahan pakaiannya kuminta untuk dilepas sambil terus kuambil gambarnya merekan di kameraku.

Dasternya mulai terlepas dari tubuhnya yang aduhai hanya menyisakan bh dan cd putih menutupi bagian tubuh vitalnya.

"buka lel..", pintaku saat tangannya terhenti membuka bra-nya.

Dan perlahan bra itu terlepas dari kedua buah dadanya yang ranum dan montok menggantung bebas begitu indah.

"tangannya jangan nutupin dong..", ujarku dengan kedua tangan yang menyilang menutupi kedua putingnya.

"wah montok banget tetek kamu lel..", pujiku membuatnya tersipu malu dengan tangan yang tak lagi menutupinya sambil kupuji keindahan buah dadanya.

Kedua putingnya kemerahan indah dan sembulan buah dada yang putih terlihat uratnya yang samar semakin membuat seksi kedua buah dadanya. Beberapa kali kuambil gambar dari dekat kedua buah dadanya. Ingin rasanya untuk menjamah dan meremasnya namun aku menahan diri agar tak membuat Lela takut.

Dan akhirnya kuminta Lela untuk melepas celana dalamnya yang tersisa, tanpa menunggu lama ia menurunkan celana dalamnya dan perlahan melepas dari kedua kakinya. Ah sungguh pemandangan indah, pikirku. Dengan jelas kulihat bulu-bulu jembutnya yang tipis hitam menghias di pangkal selangkangannya.

Berdiri di hadapanku seorang gadis telanjang di hadapanku, memperlihatkan keindahan tubuhnya yang mulus, lekukan pinggul yang indah, bulu kemaluannya masih terlihat tipis dan kedua buah dada yang menyembul ranum dan aku beraksi dengan kameraku, kuminta ia untuk berpose memperlihatkan keindahan tubuhnya hingga kuminta ia untuk mengangkang dan memperlihatkan vaginanya.

"ehhmm malu ah pak..", ucapnya,

Kuyakinkan agar tak malu malah terlihat seksi. Lalu Lela jongkok dengan kedua kaki mengangkang kuminta agar ia duduk dengan kaki tetap mengangkang lebar.

"aaah.. Lel cantik banget memek kamu..", pujiku.

Sungguh vagina perawan asli masih mulus dan bibir lubang yang masih tertutup rapat. Birahiku sudah terbakar hebat di dadaku melihat belahan bibir vagina yang kemerahan mulus dan masih terlihat rapat.

Ku letakkan kameraku diatas tripod dengan posisi menghadapnya sambil tetap merekam.

"sudah lel..". Ujarku kepada Lela yang meraih pakaiannya tapi segera kutahan dan kuminta agar ia tak memakainya dulu.

"emhh.. Paak..!", sergah Lela saat melihatku membuka celanaku.

"enggak lel.. Tenang.. Cuma mau kasih liat..", kutenangkan dia

kukeluarkan kontolku yang sudah ngaceng sejak tadi dari seleting celanaku menjulur keluar dihadapan Lela yang terpana. Kukocok kontolku dihadapannya yang masih telanjang menyaksikanku. Sambil kuminta ia membuka lagi kedua kakinya agar aku bisa melihat belahan vaginanya sambil mengocok kontolku sendiri.

"ah.. Memek kamu cantik banget lel.. Masih mulus gitu..", pujiku lebih mendekat sementara matanya masih tertuju ke kontolku yang sudah dekat di hadapannya.

Kutenangkan lagi bahwa aku tak akan memperkosanya. Aku duduk dihadapannya sambil mengocok kontolku, Lela duduk dengan kaki merentang menagangkang lebar sambil matanya melihat ke arah kontolku dengan rasas risih dan malu-malu.

"apa ini namanya lel..?", tanyaku seraya memandangnya yang masih melihat ke kontolku.

Lela hanya tersipu namun matanya tak lepas melihat kontolku.

"kamu tau kan..?", ujarku lagi dan Lela kembali tersipu dengan kepala mengangguk pelan.

"apa coba disebut..", bujukku dan Lela kembali hanya tersipu merunduk sementara aku terus memintanya untuk menyebutkannya.

"emh.. Kontol..", ucapnya dengan suara pelan,

kuminta untuk mengulang dan mengulangnya dengan suara yang lebih keras agar aku mendengarnya.

"kontol..", ucapnya dengan suara lebih tegas tersipu malu.

"bilang lagi..", pintaku dan Lela kembali mengucapkannya.

"kontol.."

"kalo itu kamu.. Namanya memek..", ucapku dengan tangan semakin cepat mengocok.

"coba bilang memek..", pintaku.

"memek..", ucap Lela dengan kembali tersipu.

"sebentar ya lel.. Cuma mau dikocok biar keluar..". Ujarku kuminta agar Lela untuk tetap duduk dengan kaki mengangkang menghadapku agar aku mengocok sambil menikmati keindahan vagina dan buah dadanya..

"uuuhh.. Lel.. Memek kamu cantik banget..". Pujiku dengan tangan semakin kukocok lebih cepat lagi sambil melihat kearah vaginanya yang masih perawan.

Ia mengangkangkan kedua kakinya lebih lebar memperlihatkan kepadaku. Jari lentiknya membuka belahan bibir vaginanya sehingga itilnya semakin terlihat menonjol kemerahan dan lubang kenikmatannya yang juga kemerahan sudah terlihat basah.

"lel.. Tolong lel..?", pintaku agar ia mau mengocokkan kontolku dengan tangannya.

"kamu mau kan lel..? Biar cepet keluar lel..". Pintaku lagi,

Lela duduk lebih mendekatiku setalah kambali kuyakinkan hanya ingin dikocokin tangannya. Tubuh telanjangnya sudah begitu dekat di hadapanku dan aku duduk membiarkan tangannya meraih kontolku dan perlahan dengan lembut mengocoknya.

"aaaah.. Enak banget lel..". Pujiku.

Sesaat aku menikmati kocokan tangannya dengan mataku yang menikmati keindahan kedua buah dadanya..

"teruss. Lel..". Pintaku lagi.

Tangan lentiknya mengocok semakin cepat dan kontolku semakin mengeras nikmat. Kulihat kedua buah dadanya yang menggantung bebas bergoyang-goyang sungguh indah tepat hanya beberapa jengkal di hadapanku.

"lel.. Boleh pegang ya..?", pintaku padanya yang sesaat memandangku yang sedang melihat buah dadanya.

Lela mengangguk kepadaku dan membiarkan tanganku mulai menjamahnya, membelai buah dadanya yang terasa masih kencang dan kenyal.

"ah.. Enak sekali..". Dalam hatiku sambil menikmati kocokan tangannya,

Hingga akhirnya aku menggeram. Kusemburkan spermaku yang memancar keatas sebagian mengenai wajahnya yang terkejut.

crooth.. Croothh.. Crooth..

Berkali-kali spermaku menyembur sementara Lela menghidar kesamping sambil tangannya terus bergerak mengocok.

Aku terlentang puas, kubiarkan kontolku yang sudah lunglai dan Lela membersihkan tangannya dengan tissu.

"sekalian lel..". Pintaku untuk membersihkan spermaku yang berceceran di paha dan perutku.

Lela menurut membersihkannya. Kuminta agar tak memakai pakaiannya dulu, karena aku masih ingin menikmati kemulusan tubuhnya. Tubuh abg 18 thn dengan buah dada yang masih kencang, bulu jembut yang tipis dan kulit mulus yang menggairahkanku.

"malu ah pak..". Ucapnya.

"kok malu? Kan telanjang bareng..". Bujukku dan ia hanya tersenyum.

Kupandangi lekukan pinggulnya dan bokongnya yang menyembul mulus dengan kulitnya yang putih. Aku meminta ijin untuk menyentuh dan menjamahnya. Lela hanya diam mengangguk dan membiarkan tanganku yang mengelus pinggangnya kemudian kebawah menjamah bokongnya.

"kamu udah pernah ngocok pacar kamu ya lel?", tanyaku sambil ku elus pahanya, Lela hanya terdiam sambil tersipu malu.

"udah pernah ya.. Nakal ya kamu..". Godaku membuatnya tertawa tertahan.

"bapak kok tau..", ucapnya dengan wajah memerah.

"ya tau lah.. Dari cara kamu ngocok tadi.. Enak banget.". Ujarku sekenanya.

"pernah isep juga ya..?", tanyaku lagi dan Lela mengangguk tersipu malu lagi.

"iih tau gitu minta isep aja..". Ujarku

"coba isep lel..", pintaku.

"emhh.. Gak mau ah pak..", jawabnya menggelengkan kepalanya.

"ya udah.. Kirain mau..", ucapku mengelus pipinya.

"boleh cium pipi kamu lel?", pintaku

Lela hanya mengangguk,

Wajahku mendekat dan ku kecup pipinya yang halus. Birahiku menggeliat lagi di dadaku sementara tanganku tak lepas dari mengelus pahanya.

"aah.. Pak..?!!", sergahnya saat ku rentangkan mengangkang kedua kakinya.

"enggak lel.. Kalo cium memek kamu boleh gak lel..?", ujarku

Lela hanya terdiam namun kedua kakinya bergerak mengangkang lebih lebar,

Aku bersimpuh dan merunduk dengan kepalaku diantara kedua pahanya, aroma memek Lela tercium wangi dihidungku, sambil kusibak bibir memeknya dan kujilat itilnya yang kemerahan itu.

"aaaahhhh..". Lengking Lela terhenyak menyentak dan menghentak hentak setiap kali lidahku menjilat itilnya yang sudah mengeras.

Sesekali lidahku menjulur menyapu lubang surganya yang terlihat masih begitu rapat kemerahan belum terjamah kontol satupun yang menyodoknya.

"paaaak.. Ooaah..". Lenguh Lela berkali kali sambil menjambak rambutku.

Mulutku tak hanya mencium bahkan kujilati belahan vaginanya, kuemut itilnya, kumainkan dengan lidahku hingga tak begitu lama akhir Lela melengking dengan tubuh mengejang-ejang hebat merasakan kenikmatan orgasme tanpa kusetubuhi.

"itu tadi kamu orgasme..", bisikku seraya ku kecup pipinya.

"enak kan..?", tanyaku dan Lela mengangguk.

"kamu udah pernah.. Rasain kayak gitu..?". Dan Lela menggeleng.

Kurapikan pakaian sambil memandang tubuh Lela yang tergeletak masih terengah karena aku harus kembali ke kantor aku meminta Lela untuk tak mengenakan pakaiannya sampai ia melepas aku di ruang tamu dan menutup pintu rumah.

Beberapa hari berlalu, aku tetap menjaga jarak dengan Lela dan Lela pun tetap bersikap biasa denganku sehingga tidak mengundang rasa curiga istriku. Namun rasa ingin kembali menjamah Lela terus menggebu di dadaku, setiap kali aku melihat Lela birahiku seakan bergemuruh, ingin rasanya memeluk dan menjamah tubuhnya. Siang itu..

"pengen dikocokin kayak waktu itu.. Mau kan lel?". Ujarku.

"iya pak..", jawab Lela sambil tersenyum manis kepadaku dengan wajah cantiknya yang menggairahkanku.

Siang itu aku kembali ijin dari kantor untuk pulang ke rumah. Aku merangkul Lela menuju kamarnya sambil ku peluk-peluk sesekali tanganku menjamahi tubuhnya dengan bebas.

"boleh kan lel..?", ucapku sambil tanganku menjamah bokongnya.

Lela mengangguk tersipu,

Tangan ku semakin leluasa dan bebas menjamah belahan bokongnya walau masih dari luar roknya. Bokong yang seksi, pikirku dengan napsu menggebu.

"cium lel..?". Pintaku lagi sambil kupeluk gemas dengan penuh napsu,

Lela hanya membiarkan pipinya kucium. Aku semakin berani dan leluasa, tanganku meraba dadanya membuat Lela melenguh manja kepadaku saat tanganku meremas buah dadanya.

"aku buka baju pak..?", tanyanya saat kuminta Lela melepas semua pakaiannya setelah kembali meyakinkannya kalo aku tak akan merenggut keperawanannya atau bahkan memperkosanya.

"iya.. Kamu mau kan lel kayak waktu itu..", ujarku

Lela melepas baju daster pendeknya terlihat bh dan celana dalam putihnya yang membungkus bagian tubuh vitalnya.

Aku menatap dengan penuh birahi sambil ku elus kontolku melihat Lela satu persatu melepas bh dan celana dalamnya hingga ia telanjang bulat dihadapanku. Sementara aku mengeluarkan kontolku yang ku elus sambil memandang kemulusan tubuhnya.

"aduhh lel.. Badan kamu mulus banget..", pujiku memandang tubuh telanjang abg ini.

Lela membuka kedua kakinya saat melihatku mulai mengocok kontolku sendiri,

Kupandangi wajah cantiknya yang polos dan dengan kedua dadanya yang ranum begitu kencang ditambah pemandangan selangkangannya dengan jembut tipisnya menghias indah diatas belahan memek perawannya.

"Tolong kocokin lel “ pintaku agar ia mengocok kontolku.

Lela mendekatiku dengan kocokan tanganku semakin cepat dan tangan lentiknya mengambil alih tanganku dan mengocoknya dengan nikmat sambil tanganku beralih ke buah dadanya yang ku jamah dan kuremas-remas.

"boleh ya lel... Megang toket kamu...". Ujarku dan Lela tak menjawab hanya mengangguk.

"pasti pacar kamu suka megang-megang toket kamu ya ?..." Ujarku sambil tanganku mengulas, meremas lembut merasakan kelembutan dan kekenyalan kedua toketnya yang ranum ini.

Lela hanya tersenyum tersipu malu.

"mulus banget kamu lel..." Pujiku lagi dengan sesekali tanganku mengelus bokongnya merayapi pinggulnya dan pundaknya dan kembali meremas buah dadanya sambil terkagum kagum penuh napsu.

Aku memandangi kedua toketnya sambil kuremas, putingnya masih kemerahan terlihat menggairahkanku.

"boleh bapak hisap ya lel...?" Pintaku.

"emhh..." Gumam Lela sambil mengangguk.

Dadanya membusung saat kepala ku merunduk.

"aaaaahhh.." Lenguh Lela saat ku kecup dan ku hisap putingnya, nafasnya mulai menderu, sambil kuremas kuhisap dan kulumat semakin gemas.

"enak kan lel...?" Bisiku

Lela hanya mengangguk

Tangannya tak lagi mengocok kontolku dan hanya menggenggamnya tak bergerak saat aku memeluk tubuh telanjangnya sambil aku memandang wajah cantiknya sesaat dan mencium pipinya. Aku meraih dagunya, kuangkat dan Lela hanya pasrah saat aku mencium dan melumat bibirnya.

"aaah.." Lenguhnya saat tanganku sudah di pangkal selangkangannya.

Jariku meraba belahan vaginanya yang sudah basah dan kudapati itilnya yang licin sudah mengeras diantara belahan bibirnya.

"kenapa lel...?" Tanyaku.

"geli pak...". Bisiknya dengan nada manja diantara lenguhannya .

Aku terus mengulas, memainkan itilnya yang membuatnya sesekali menggelinjang.

"enak kan itilnya di giniin...?" Selorohku memandang wajahnya yang sayup sambil menggigit bibirnya menahan kenikmatan yang dirasakannya menggeliatkan tubuhnya.

"bapak jilatin itil kamu ya lel... Sambil kamu isepin kontol bapak.." Pintaku.

Tanpa menjawab Lela menurutiku, aku berbaring dan kuminta ia membalikan tubuhnya.

"ini namanya posisi 69... Kamu bisa isep sambil bapak jilatin itil kamu ya lel...?" Terangku.

Lela mengikuti arahanku dengan wajah malu-malu dan sungkan saat aku membimbing kedua kakinya untuk mengangkangi wajahku dengan vaginanya tepat diatas wajahku dan tubuh Lela merunduk dengan wajah diatas kontolku.

Tangannya meraih kontolku yang kemudian dihisapnya di mulutnya dan aku mendapati memeknya yang basah sambil kucengkeram bokongnya aku menjilati memeknya yang diatas wajahku dengan penuh napsu.

Bulu jembutnya yang masih jarang terlihat menggemaskan dan itilnya yang menyembul keluar kemerahan saat kedua bibir vaginanya kusibak hingga menganga lebar memperlihatkan belahan vagina yang kemerahan terlihat basah dengan lubang kenikmatannya yang masih terlihat kecil karena belum ada kontol yang memecahkan selaput daranya.

"eemffffffhh.." Lenguh Lela dengan mulutnya yang menghisap kontolku saat kujilati itilnya, kulumat dengan gemas itilnya yang semakin mengeras di lidahku.

Kusibak belahan bokongnya, hidungku ku benamkan tepat dimulut lubang perawannya, aroma vagina perawan begitu harum bagiku.

"aaah.. Geli banget... “ lenguh Lela tak lama dengan tubuh berguling kesamping.

Kubiarkan ia melepas kontolku dan berbaring terlentang disampingku, ingin rasanya aku menindih tubuhnya dan kujejalkan kontolku ke memeknya, namun aku bisa menahan diri.

"sini biar tambah enak..." Ujarku seraya aku merentangkan kedua kakinya.

Wajahku merunduk dan membenamkan kembali mulutku di vaginanya. Kedua tanganku menyibak lebar-lebar bibir vaginanya dan kembali ku jilat, ku hisap dan ku lumat itilnya.

"oohhh... Paaaak.." Lenguhnya dengan mencengkeram dan menjambak rambutku namun aku terus menghisap dan melumatnya.

Sesekali lidahku ke bawah menggelitiki pintu lubang perawannya yang semakin basah berlendir. Dan kembali lidahku membelai itilnya, kembali ku hisap dan kulumat yang membuat tubuhnya menggeliat semakin hebat hingga semakin lama semakin menghentak dan tiba-tiba tubuhnya bergetar mengejang hebat dengan kedua kakinya yang menjepit kepalaku dengan kuat.

Nafasnya terengah dan tersengal dengan tubuh yang terus mengejang, Lela mencapai orgasmenya.

"enak lel..." Ucapku memandang wajahnya yang cantik.

Lela terpejam mencoba mengatur nafasnya sambil ku elus buah dada kenyalnya. Lela masih terlentang dan bagiku sungguh pemandangan indah yang menggiurkan meledakkan birahiku untuk menindihnya dan siap memasukan kontolku ke vaginanya, namun kembali aku bisa menahan diri.

"enak lel...?" Tanyaku lagi melihatnya mulai tenang

Lela mengangguk sambil beranjak duduk dihadapanku.

Kuraih dagunya dan Lela menyambut saat aku mengecup bibirnya, kembali ku kecup dan kulumat

Lela menikmatinya, ku julurkan lidahku menyapa lidahnya yang mulai menjulur keluar hingga dapat kuhisap dengan lembut sambil tetap kupagut, kedua tanganku meremas perlahan dan lembut kedua buah dadanya, merasakan kekenyalan kedua buah dada ranumnya.

"gantian ya lel..." Ucapku meraih tangannya yang lentik dan membimbing ke kontolku untuk menggenggamnya dan tanpa diminta tangannya mulai bergerak mengocok dengan lembut.

"terus lel..." Ucapku

Ku belai rambutnya, kubelai punggungnya dan kuraih buah dadanya sambil ku remas perlahan. Dan tiba-tiba tanpa aku memintanya Lela merundukkan kepalanya dan memasukan kontolku ke mulutnya.

"ooh.. Lel... Nikmat banget.." Ujarku hingga akhirnya kenikmatan yang kurasakan semakin memuncak.

"uuugh..." Geramku

Tubuhku mengejang menyemburkan spermaku namun dengan kontol yang terlepas dari mulutnya hingga kusemburkan spermaku di tangannya dan semburannya mengenai dadanya.

Ku ambil HPku dan ku ambil beberapa poto dengan tubuhnya masih telanjang. Dengan kedua buah dada begitu ranum indah didadanya. Aku berganti merekamnya.

"senyum lel..." Pintaku dan kuminta membuka kakinya mengangkang agar aku bisa merekam keindahan memeknya.

"kalo pacar kamu bilangnya apa ini lel...?" Pancingku membuat Lela tersipu malu.

"iih bapak..." Ucapnya, kuminta agar ia mengucapkannya

"memek “ ucap Lela dengan bahasa daerahnya yang sebenernya aku sudah tau.

Usai istirahat sebentar aku kembali ke kantorku dengan perasaan puas.

==X=X==

Minggu pagi aku terbangun kesiangan, aku beranjak dari tempat tidurku.

"ibu kemana lel...?" Tanyaku saat ku dapati Lela sedang menyapu di ruang tengah.

"lagi belanja pak, tuh.." Jawab Lela sambil menunjuk ke arah jendela depan.

Dapat ku lihat istriku sedang sibuk di depan gerobak tukang sayur sambil mengobrol dengan ibu-ibu lainnya.

"oo.." Ucapku seraya pandanganku beralih dari jendela ke arah tubuh Lela yang kembali meneruskan tugasnya menyapu.

Kupandangi baju daster membungkus tubuh Lela hingga lututnya, birahiku mulai bangkit dari tidurnya.

"sini lel.. Minta tolong... Pengen dikeluarin..." Ucapku sambil memandang wajah cantiknya yang mendekat kearahku.

Aku menyambut tubuhnya dengan tanganku yang terbuka dan memeluk melingkar di pinggulnya.

"pak... Nanti ketahuan ibu...". Ucapnya

"enggak tuh... Keliatan kalo selesai belanjanya..." Ucapku sambil menunjuk kearah jendela.

"cium lel..." Pintaku.

Dan lansung aku cium pipinya dan kemudian melumat bibirnya dengan lembut yang disambutnya dengan lidah menjulur kuhisap dengan lembut, tanganku menjelajah dadanya, satu tangan lagi aku meremas bokongnya.

"cantik banget kamu lel..." Bisikku memujinya sambil ku peluk erat tubuhnya.

Kedua tanganku dengan bebas dan sebebas-bebasnya menjamahi bagian tubuhnya yang masih terbungkus baju dasternya.

"bh dan celana dalam kamu di lepas aja...pake daster aja..." Pintaku dengan menurut Lela ke kamarnya dan dengan cepat melepaskan bh dan celana dalamnya dan dengan tubuh telanjang di balik dasternya.

Sambil tersenyum malu, Lela kembali ke hadapanku.

Sehingga aku bisa meremas kedua buah dadanya dari balik dasternya dan menikmati pemandangan selangkangannya yang polos dengan bulu jembutnya yang indah dengan menyingsingkan dan menyingkap gaun dasternya aku bebas menjamah.

"eeemhh... Aaaaahh..." Lenguh Lela.

Saat aku meremas dan menciumi buah dadanya, kulumat putingnya dengan menghisap gemas membuatnya melenguh sambil memegang kepalaku.

Puas dengan buah dadanya aku bersimpuh dihadapan Lela yang berdiri mengangkang, kuhirup aroma vagina perawan saat membenamkan hidungku disela selangkangannya yang halus, seraya dengan leluasa ku elus dengan kedua tanganku. Kuciumi belahan vaginanya. Ingin rasanya aku membenamkan kontolku di vagina ini dan kurenggut keperawanannya, namun aku masih bisa menahan birahiku.

Puas dengan selangkangannya aku berdiri sambil menghadap ke arah jendela agar tau saat istriku selesai belanja dan aku bisa menyudahinya. Ku keluarkan batang kontolku yang sudah mengeras sejak tadi.

"isep lel..." Pintaku.

Lela mengerti, dia bersimpuh dan mengocok kontolku sambil menghisap dengan penuh nikmatan yang kurasakan.

"uh... Lel..." Gumamku sambil kubelai rambutnya dengan kepalanya yang bergerak maju mundur sesuai dengan gerakan pinggulku yang semakin cepat.

"naikin daster kamu lel..." Pintaku hingga kedua buah dada ranumnya terlihat tanganku langsung meremasnya dengan gemas penuh napsu.

"terus isep lel..." Pintaku namun kulihat istriku sudah hampir selesai belanja maka aku cabut kontolku dan ku kocok dengan lebih cepat dan..

"uuuh..." Geramku seraya ku masukan kontolku di mulut Lela yang pasrah menerima sodokan kontolku.

"telen lel... “ pintaku ku sambil tekan kepala Lela hingga kontolku terjejal melesak dalam-dalam dimulutnya.

Sperma ku menyembur dengan deras dan nikmat di dalam mulut Lela. Kunikmati setiap kedutan hingga usai kedutan terakhir menyemburkan seluruh spermaku. Aku mencabut kontolku dan Lela terbatuk tersedak dengan mulut terbuka namun tak menyisakan spermaku yang rupanya benar-benar ditelan seluruhnya.

"sudah lel..." Ucapku

Aku kembali menyarungkan kontolku ke dalam celana pendekku lagi dan aku berlalu kembali ke kamar saat kulihat istriku sudah melangkah di pintu gerbang dan aku kembali membaringkan tubuhku dengan rasa puas.

"baru bangun pah...? Aku mau mandi..." Ujar istriku saat melihat ku masih berbaring di kasur dengan mataku yang terbuka.

Aku hanya mengangguk.

Aku beranjak bangun dengan malas menuju dapur saat hendak ke kulkas aku berpapasan dengan Lela di ruang makan.

"tadi makasih ya lel..." Dengan suara perlahan, sambil aku tersenyum kepadanya yang juga tersenyum.

Kuraih tangannya dan ku selipkan uang 1 juta kepadanya.

"buat jajan kamu lel..." Bisikku sambil kuraih pinggulnya dan aku mengecup pipinya.

"makasih pak..." Balas Lela yang juga berbisik namun membiarkan tanganku tetap memeluknya.

Aku meraba dadanya yang langsung kudapati kekenyalannya tanpa terhalang oleh bh dan saat aku meraba selangkangannya tanganku langsung mendapatkan bulu jembutnya yang tak terbungkus celana dalam.

"ih seksi banget kamu lel.. Masih belum dipake !". Ujarku membuat Lela tersenyum membuat ku gemas.

Aku mendekatkan wajahku dan memagut bibirnya dengan lembut.

"jangan pake celana dalamnya ya lel..." Bisikku.

Lela hanya tersenyum membiarkan tanganku yang menjamah kedua buah dadanya membelai dan meremas-remas lembut.

Dengan leluasa tanganku menjamah bokongnya seraya kusingsingkan gaun dasternya mendapati bokongnya tak terbungkus celana dalam, bulu jembutnya terlihat indah di mataku. Ku belai bulu itu sambil ku selipkan jari tengahku di belahan bibirnya. Ingin ku celupkan kelubang vaginanya namun aku tak mau merusak selaput daranya dan jariku hanya bermain di belahan bibirnya yang semakin basah dan itilnya yang mengeras.

Ku lepas Lela yang membalikan tububuhnya dengan meremas bokongnya dengan gemas dan Lela berlalu menghilang di balik kamarnya.

"aku berangkat ya pah..." Ujar istriku yang sudah bersiap berangkat ke acara arisannya hari minggu ini.

Sementara aku masih berbaring di kasur dengan malas.

"ya..." Jawabku dengan hati gembira.

Tak lupa berpesan agar hati-hati di jalan walau tak jauh dari komplek perumahanku. Hingga beberapa saat aku masih tergolek di kasur memastikan istriku sudah jauh dari rumah.

"lel..!" Panggilku sambil aku melangkah keluar kamarku mencarinya.

Kudapati Lela yang di dalam kamarnya sedang melipat pakaian di depan lemari. Aku duduk di sampingnya sambil tanganku merangkulnya, ku cium pipinya dan ku kecup bibirnya.

"dibuka lel..." Pintaku agar melepas dasternya.

Lela menyingsingkannya dan melepaskannya dari tubuhnya yang sudah telanjang karena memang tak memakai bh dan cd sejak tadi. Aku ikut melepas celana pendekku dan bertelanjang bulat sepertinya.

"sini lel tiduran, main suami-istrian..." Ujarku.

"pak jangan.." Ujarnya.

"enggak dimasukin kok lel, cuma tiduran bareng telanjang aja..." Terangku.

Lela tak menolak.

Ku bimbing Lela untuk merebahkan tubuhnya di kasur dan aku di sampingnya sambil ku peluk dan ku cium layaknya aku dan Lela sudah suami-istri.

"eemhh..." Lenguh Lela.

Kulumat bibirnya sementara tanganku meremas-remas buah dadanya. Satu kakiku sudah menindih di pahanya. Kubimbing tangannya agar menggenggam kontolku.

"oohh..." Lenguh lel.

Tanganku sudah meremas-remas buah dadanya sambil putingnya ku hisap dan kulumat dengan gemas. Kontolku ku selipkan diantara pahanya.

"paak... Jangan dimasukin..." Ujarnya saat kepala kontolku sesekali menyentuh bibir vaginanya.

"enggak lel... Cuma biar dijepit paha kamu..." Terangku sambil duduk memandangnya.

Ku raih kakinya dan kurentangkan ke samping agar mengangkang dan terlihat belahan vagina perawannya yang indah, aku bersimpuh dan merunduk, kucium bibir vaginanya, kujulurkan lidahku, ku jilati itilnya yang sudah mengeras kemerahan.

Ku sibak bibir vaginanya agar lebih mengena dan mudah lidahku menjilati itilnya. Lela hanya bisa mengerang dan melenguh nikmat, tubuhnya menggeliat, kepalaku di cengkeramnya hingga akhirnya Lela mengejang nikmat mendapatkan orgasmenya.

"enak kan lel...?" Ucapku memandang tubuh telanjangnya terbaring dengan dada terengah usai mengalami orgasmenya.

Lela hanya mengangguk sambil menggigit bibirnya.

"enak kan main suami-istri suami-istrian.. He he he..." Ujarku lagi sambil ku belai belahan vaginanya, menikmati keindahan jembutnya yang menghias di sekitarnya.

"kalo suami-istri lebih enak... Tapi kontol bapak di masukin ke memek kamu..." Terangku dan Lela hanya tersenyum membiarkan tanganku mengelusi seluruh bagian tubuh telanjangnya.

"pacarmu pernah megang toket kamu ?', tanyaku Lela mengangguk malu.

"megang memek kamu juga ?" Tanyaku lagi dan Lela kembali mengangguk malu.

"trus diapain memek kamu sama pacar kamu ?". Kejarku dengan rasa ingin tau.

"eengg... Tadinya liat doang trus megang..." Terang Lela dengan malu-malu

"trus ? Dipegang apanya... Masukin jarinya gak ?" Kejarku lagi.

"enggak cuma megang itil aku..." Terangnya sambil tersenyum malu.

"kontol pacar kamu gede gak ?" Tanyaku lagi.

"eemhh...". Jawab Lela dengan ragu.

"gedean mana sama punya bapak ini...?" Tanyaku sambil menunjuk kontolku sendiri.

"enggh... Gedean bapak sih...?" Jawabnya dan aku tersenyum bangga.

Saat kontolku kembali mengeras, aku memintanya untuk kembali menghisapnya. Aku berbaring dan kuminta Lela untuk mengangkangi wajahku. Sambil kunikmati emutan dan hisapan mulut Lela, kedua tanganku menjelajah bebas ditubuhnya, satu tanganku meremas buah dadanya yang menggantung. Satu tanganku mengelus paha dan meremas bokongnya sementara pemandangan indah belahan vagina perawan yang dihiasi bulu jembut tipis tepat diatas wajahku.

Siang itu..

"paak...emmhhh. “ lenguh Lela saat aku memeluknya.

Aku memagut bibirnya dengan penuh napsu. Kedua tanganku menjelajahi seluruh tubuhnya yang masih terbungkus dasternya yang sebagian kusibak. Selangkangannya sudah tak lagi terbungkus celana dalam seperti permintaanku agar siang ini ia tak memakai celana dalam.

"mau kan lel di poto lagi...?" Ucapku memandang wajah polosnya yang cantik layaknya abg sesusianya.

Lela mengangguk tersipu

Hp ku sudah siap di atas tripodku untuk merekamnya. Kuminta Lela untuk tetap berdiri dengan daster masih lengkap memutupi tubunya hingga lututnya.

"angkat roknya lel..." Pintaku memberi aba-aba.

Tangan Lela perlahan menyingsingkannya, memperlihatkan kemulusan kedua pahanya.

"naik lagi lel.." Pintaku sehingga terlihat bulu hitam yang menghias dibawah perutnya.

Bulu jembutnya yang masih tipis namun terlihat hitam di atas kulitnya yang putih mulus. Aku membuka celanaku sehingga menjulur keluar kontolku yang sudah mengeras sambil ku elus menyaksikan Lela terus bergaya di hadapan kamera hpku.

"ah seksi banget kamu lel..." Pujiku sambil mengarahkan Lela untuk terus bergaya sesuai keinginanku.

"naikin dasternya lel sampe toket kamu keliatan..." Pintaku.

Lela menyingsingkannya hingga kedua buah dadanya terlihat jelas hingga selangkangan dengan bulu jembutnya yang nampak terlihat sungguh menggaiarahkanku.

"gue entot aja Lela... Perawanin..." Bisik birahiku, namun akal sehatku tetap menyadarkanku untuk tak melakukannya.

"sambil dasternya diangkat terus kamu muter nungging lel..." Pintaku lagi

Lela memutar tubuhnya memperlihatkan bokongnya di hadapan kameraku. Bokong yang sudah membentuk indah itu terlihat sungguh mulus menggairahkan.

"lel... Kamu seksi banget.." Puji lagi.

"poto bareng aja ya lel.." Ujarku aku maju mendekatinya.

Di hadapan kamera hp ku yang terus merekam, aku mendekap tubuh Lela dari belakang menghadap kamera, kontolku menempel di belahan bokongnya.

"senyum dong lel.." Ujarku agar wajah Lela tidak menegang karena aku memeluknya dari belakang.

Ku tempelkan pipiku di pipinya menghadap kamera, aku dan Lela tersenyum bersama sambil kuremas-remas lembut kedua buah dadanya.

Perlahan kuputar tubuhnya menghadapku dan kupagut bibirnya dengan lembut. Kulihat matanya terpejam saat lidahnya kuhisap. Satu tanganku terus saja meremas-remas buah dadanya dan satu tanganku lagi meremas bokongnya yang seksi. Kontolku yang sudah mengeras kubiarkan terjepit di perutnya.

Puas dengan menciuminya aku beralih ke dadanya, kedua tangaku sudah mencengkeram kedua buah dadanya dan langsung saja mulutku mencucup putingnya yang ku lumat dan kuhisap dengan lembut.

"eeehhh... ssshhh... Paaak.." Desahnya memegang kepalaku.

Sesekali lidahku menjulur dan kumainkan putingnya dengan jilatan lidahku. Kanan dan kiri bergantian kedua buah dada itu aku nikmati dengan penuh perasaan.
Puas dengan buah dadanya, tubuhku merosot, bersimpuh sehingga wajahku tepat berada di hadapan bulu tipis jembut yang indah menghitam. Aroma vagina perawan tercium saat aku menciuminya.

"kakinya naik satu lel..." Pintaku.

Ku bimbing kakinya naik keatas meja di sebelahnya sehingga selangkangannya terbuka di hadapan wajahku. Itilnya yang menyembul kemerahan terilhat basah berkilat.

"ooohhssss.." Lenguh Lela saat lidahku menggelitiknya.

Ku jilati dengan gemas membuat tubuh Lela menggeliat nikmat. Sesekali ku hisap dengan bibirku, kulumat dan kubuat Lela semakin meggeliat nikmat. Satu tangannya memegang kepalaku satu tangannya berpegangan tembok.

"aaaahhh... Geliiii..." Desahnya berkali-kali membuatku semakin gemas untuk terus menjilati itilnya.

Pinggulnya semakin menggeliat hebat tangannya mencengkeram rambutku dan sesaat kemudian Lela memgejang hebat dengan pinggul bergetar hebat mencapai orgasmenya.

Nafasnya terengah, aku berdiri dan memeluk tubuhnya yang limbung. Daster yang masih tersisa kulucuti sehingga tubuh telanjangnya ku peluk dengan erat.

"enak lel...?" Bisikku.

Lela mengangguk lemas, kududukan di lantai sementara aku kembali berdiri di hadapannya dengan kontol dalam genggamanku ku kocok di hadapan wajahnya.

"isep ya lel..." Pintaku

Ku sodorkan ke mulutnya yang menganga dan kujejalkan dengan penuh napsu. Kepalanya bergerak maju mundur dalam cengkeraman kedua tanganku.

"uuuh... Lel.. Enak banget... Isepan kamu lel..." Pujiku dengan birahi semakin memuncak.

Aku mencabut kontolku dan ku kocok kontolku di hadapan wajahnya.

"apa ini lel...?" Pancingku kepadanya.

"eemhh..." Ujar Lela dengan malu.

"gak usah malu lel, coba bilang namanyanya ini apa..?" Pancingku sambil ku kocok di depan wajahnya.

"kontol.. “ ucap Lela dengan wajah memerah malu usai menyebutnya.

Hingga akhirnya aku tak dapat menahan spermaku yang ku pancarkan di wajahnya sebagian ku semprotkan ke mulutnya yang menganga, sebagian ku semprotkan ke wajahnya, semagian ku semprotkan ke dadanya.

Croothhh... Crootthhh.. Croothhh...

Tubuh Lela kusirami dengan spermaku.

Kubersihkan kontolku sambil melihat Lela yang beranjak dengan tubuh berlumuran spermaku, berjalan dengan tubuh telanjangnya. Aku meraih kameraku dan merekam Lela dari belakang. Mengikutinya yang ke kamar mandi membersihkan wajahnya dengan dan sabun membersihkan dadanya.

"pak... Malu... Ah aku mau pipis..." Ujarnya sambil mengambil posisi jongkok.

"ih masih malu aja... Gak apa-apa mau liat kamu pipis..." Ujarku dengan kamera aku dekatkan merekam lebih dekat saat air pipisnya keluar memancar dari belahan vaginanya.

Terdengar bunyi siu yang indah, siul vagina perawan yang sedang pipis terdengar lebih garing.

Aku merapikan pakaianku hendak kembali ke kantor dengan rasa puas, kuminta Lela untuk tetap telanjang melepasku di ruang tamu. Ku pandangi wajah cantik nan polos dan tubuh telanjangnya yang indah. Ku kecup bibirnya, ku cium pipinya, sambil ku belai buah dadanya, ku jamah pinggul dan bokongnya.

==X=X==

Di hari berikutnya, siang itu..

"main suami-istrian sambil direkam ya lel..." Ujarku usai menelanjangi Lela di depan kameraku yang merekam sejak tadi kucumbui.

Aku melepas seluruh bajuku dan bertelanjang bulat seperti Lela. Aku merangkul tubuh telanjangnya dan merebahkannya di kasur. Lela menyambut bibirku yang memagut bibirnya, kedua tanganku yang memeluk tubuh telanjangnya dengan bebas menjelajahi setiap inchi kemulusan tubuhnya.

"cantik banget kamu lel..." Pujiku sambil ku belai rambutnya.

Ku elus pipinya sambil kupandangi wajah cantiknya dan sesaat kemudian kembali aku melumat bibirnya dengan penuh birahi, kuhisap lidahnya yang menjulur, kulumat bibirnya yang lembut. Puas memagut bibirnya, aku beralih ke dadanya dimana sejak tadi tanganku tak bosannya mengulas dan meremas kekenyalan bongkahan buah dada ranumnya, putingnya masih kemerahan menggairahkanku. Kedua tanganku mencengkeramnya dan mulutku sudah menghisap putingnya.

"aaaahhhh.." Lenguh Lela menggeliat.

Silih berganti kedua putingnya ku lumat sambil tanganku terus meremas-remas dengan gemasnya.

Puas dengan buah dadanya, aku terduduk di hadapan selangkangannya yang kuminta mengangkang lebar, belahan vagina perawannya merekah indah kemerahan, basah berlendir terlihat indah bagiku, sambil mengelus-elus kedua paha mulusnya.

"uh..." Gumamku dengan birahi bergemuruh, menahan hasratku yang ingin menyetubuhinya, ingin rasanya menjejalkan kontolku di vagina perawan ini.

"paak... eemhh..." Lenguh Lela menyadarkanku.

Aku merunduk dan ku jilati itilnya.

"oooaaaahh..." Lenguh Lela seketika kedua kakinya menjepit kepalaku.

"aaahh..." Lenguhnya lagi dengan kedua kaki melonggar membiarkan aku meneruskan jilatannya.

Ku jelajahi setiap sudur bibir vaginanya hingga tepat di mulut liang perawannya, kujulurkan lebih panjang lidahku menyapu lubang kenikmatannya hingga membuat Lela melenguh nikmat.

"ooh... Ooh... Ooh..." Lenguh Lela.

Semakin kujilati itilnya semakin keras lenguhannya hingga sesaat kemudian tubuh indahnya mengejang hebat mereguk kenikmatan orgasmenya.

"eeehhh..." Lenguh Lela dengan dada terengah-engah.

Tak lama aku kembali menjilati itilnya dan membuat Lela kembali mereguk orgasmenya hingga beberapa kali kulakukan.

"isep lel..." Pintaku pada Lela yang masih terbaring lunglai, seraya ku angkat kepalanya dan ku jejalkan kontolku di mulutnya. Aku mengocoknya hingga akhirnya ku semprotkan spermaku di dalam mulutnya.

Dengan perlahan, aku beranjak dari ranjang setelah kupastikan istriku terlelap oleh obat tidurnya. Aku mengendap-endap dan aku menyelinap ke kamar Lela yang tak terkunci dan kudapati Lela yang tertidur dengan rok dasternya yang tersingkap. Terlihat celana dalamnya yang putih membungkus selangkangannya,tampak terlihat bibirnya menerawang dibaliknya.

Keinginan untuk menyetubuhi Lela terus bergelora namun aku sudah berjanji kepadanya untuk tidak merenggut keperawanannya. Sehingga selama ini aku hanya bisa memandang dan memegang tubuhnya sambil menyemburkan spermaku ditangannya. Perlahan aku mendekat dan mengecup bibirnya dan membangunkan dari tidurnya.

"emmhh... Pak...?!" Seragahnya dengan mata terbuka melihatku sudah di dalam kamarnya.

Aku memberi kode agar ia tidak bersuara.

Kupandangi tubuhnya yang terbaring, tanganku mengelus sembulan buah dadanya di balik dasternya yang kudapati tak terbungkus bhnya. Kusibak dasternya.

"tolong lel pengen dikocokin biar keluar..." Bisikku sambil tanganku mengelus dadanya.

"kamu telanjang lel...". Pintaku

Aku pun melepas sarungku dan tubuhku sudah telanjang sambil kulihat Lela mulai melepas dasternya dan melepas celana dalamnya. Tubuh telanjangnya terlihat putih dan mulus indah menggairahkanku.

Lela hanya pasrah saat aku membaringkannya di kasur.

"main suami-istrian lagi lel..?". Ucapku sambil tersenyum kepadanya.

Lela mengangguk tersenyum dan berbaring.

Nafasku menderu penuh birahi, ku peluk tubuh telanjangnya dan kugumuli dengan lembut tubuh polosnya yang indah.

"anggap aja kita udah suami-istri lel..". Ujarku

Lela menyambut saat kucium bibirnya dengan tubuhku yang telanjangnya yang begitu lekat ku peluk erat. Nafasnya mulai ikut tersengal menerima cumbuanku. Kubelai bulu kemaluannya dan semakin dalam masuk ke pangkal selangkangannya saat kuraba belahan vaginanya yang sudah basah berlendir. Kurasakan itilnya sudah mengeras kuusap lembut membuatnya menggeliat nikmat.

"emhh..." Gumamku kupandang lagi sesaat kecantikan wajahnya.

Kembali kulumat bibirnya sambil terus ku gumuli tubuh telanjangnya, kuciumi lehernya sambil kuremas-remas lembut kedua buah dadanya.

"eesshh,,, eehh...". Lenguhnya saat ku hisap puting susunya.

Ku hisap, ku jilati dengan lidahku membuatnya menggeliat penuh kenikmatan. Kedua tanganku yang mencengkeram gemas, mengulas dan meremas kekenyalan kedua buah dada ranumnya. Sungguh beruntung aku bisa menikmati buah dada abg ranum ini, pikirku.

Puas dengan kedua buah dadanya, aku beringsut kebawah, ku elus kedua pahanya dan ku buka kedua kakinya. Aroma vagina perawan, ku hirup saat kepalaku merunduk tepat di hadapan vagina perawan ini.

"kalo di kampung kamu, namanya apa lel ?" Tanyaku sambil tersenyum kepadanya yang tersipu.

"memek..." Ucapnya dengan menyebut kata memek dengan bahasa daerahnya.

"emmhh..." Gumamku saat bibirku beradu dengan bibir vaginanya dan kujulurkan lidahku membelah bibir vagina yang berlendirnya.

"aaaahh...". Lenguhnya, saat kujilat vagina basahnya dan itilnya yang sudah menegang berkilat basah membuatnya menggeliat nikmat.

"eeessshh..." Desahnya lagi dengan aroma vagina perawan ini sungguh luar biasa harumnya di depan wajahku.

Kumainkan lidahku di mulut lubang perawannya, kuulas, kujulurkan. Kubelai itilnya dengan lidahku yang sesekali ku lumat dan kuhisap membuat Lela semakin mendesah dan menggeliat nikmat, ku jilat berkali-kali membuatnya semakin menggelinjang nikmat hingga akhirnya tubuhnya bergetar dan pada saat itu juga, dengan sengaja aku menyudahi, tak melanjutkan jilatanku, tak lagi ku jilat memutus kenikmatan yang ia rasakan saat akan mencapai orgasmenya, dengan sengaja aku mempermainkannya agar ia menjadi sange, pikirku.

"aaaah..." Lenguhnya tubuhnya bergetar namun tak jadi mengejang orgasme hanya menggeliat.

"ooh.. Teruss.. Aaah... Paak..." Pinta Lela di tengah lenguhannya.

Lela memandangku dengan penuh harap agar aku meneruskan jilatanku, dengan kenikmatannya yang hampir mencapai puncak orgasmenya tiba-tiba terputus begitu saja, Lela memandang dengan expresi wajahnya yang penuh harap.

"paak.." Bisiknya seakan memohon aku meneruskannya.

Kedua kakinya mengangkang dihadapanku, aku hanya tersenyum, aku tau tadi sedikit lagi ia akan mencapai orgasme namun kali ini, aku tak mau memberinya kenikmatan itu begitu saja seperti kemarin-kemarin, ya aku sengaja menahan kenikmatannya.

Aku kembali merunduk dan kujilati itilnya lagi dan Lela kembali menggeliat nikmat menikmatinya, ku hisap, kujilat dengan cepat dengan itilnya yang semakin mengeras, menegang hingga sesaat tubuhnya kembali bergetar dengan kenikmatan yang semakin memuncak dan akan meledakan orgasmenya, aku menghentikan jilatanku lagi.

"aaaaahh... Paaaak.." Pekiknya pinggulnya bergetar namun tak jadi orgasme.

Aku tersenyum mengerjainya.

"pengen dijepit pake paha lel..." Pintaku tanpa ku pedulikan rasa kenikmatannya yang terputus tadi.

Aku menindih tubuhnya dan kupeluk tubuh telanjangnya menyatu dengan tubuh telanjang ku dan ku cium pipinya, ku kecup bibirnya yang menyambutku dan ku lumat dengan penuh napsu dan nafasnya tersengal, sambil aku menggoyangkan pinggulku seperti sedang menyetubuhinya walau kontolku hanya dijepit diantara paha mulusnya.

"dijepit lel...". Ucapku lagi seraya aku terus menggumuli tubuh telanjangnya.

Kuselipkan agar lebih tarasa kontolku disela pahanya dan sambil kulumat bibirnya. Kugoyangkan lagi pinggulku hingga kontolku yang terjepit pahanya bergesek nikmat dengan pahanya yang mulus.

Nafas Lela memburu menyambut bibirku yang melumatnya.

"eehhh... Paaakkk.." Lenguh Lela menatapku.

Sementara aku terus menggerakan pinggulku agar kontolku bergesek dengan jepian pahanya namun semakin lama aku menggesernya, kurasakan kepala kontolku tersentuh pangkal selangkangannya, menyentuh dan menyundul bibir vaginanya.

"jepit lel...". Pintaku lagi

Ku rasakan jepitan kedua pahanya semakin melonggar dan bahkan berkurang karena kakinya semakin longgar terbuka hingga kontolku tak lagi terjepit pahanya dan dengan sedikit sengaja kepala kontolku yang tepat terselip dibibir vaginanya menyundul nikmat itilnya yang sudah mengeras membuatnya tersentak menggelinjang, kubiarkan kepala kontolku menggesek dan menekan itilnya.

"aaahhh.. Eeeshh...paak..." Lenguh Lela dengan wajah cantiknya sayup kupandangi.

Ingin rasanya aku mendorongnya hingga kepala kontolku melesak masuk kedalam vagina perawannya, ah tidak jangan, pikirku hanya terus menggesekannya.

"lel... Tolong dijepit...". Bisikku lagi kuminta agar ia merapatkan kembali kedua pahanya untuk menjepit kontolku.

"paha kamu rapat lel,.. Biar jepit kontol bapak..." Pintaku.

Lela menatapku sambil menggigit bibirnya dengan kedua pahanya tidak juga merapat.

"aaah.. Paak.." Lenguh Lela merintih manja memandangku.

"kenapa lel...? Rapetin pahanya lel “ ucapku membelai kepalanya, ku kecup bibirnya.

"eeehhhmmm... Eeehhh... Pengen..." Ucapnya perlahan berbisik dengan nada bergetar manja kepadaku.

Yes..pekik hatiku gembira dalam hatiku.

"pengen apa lel..?" Tanyaku berpura-pura tak mengerti memandang wajah cantiknya yang polos dan ku kecup pipinya.

"... Eeemmhhh.. Di.. Eengh... Dimasukin..." Ucapnya wajahnya memerah.

"...dimasukin apanya lel ?" Tanyaku memandang wajahnya yang tepat dibawahku.

"...dimasukin punya bapak.." Bisiknya lagi hampir tak terdengar olehku dengan gerakan kakinya yang bergerak mengangkang lebih melebar.

"kamu mau dimasukin lel.. ?" Tanyaku lagi.

Kepala Lela memgangguk perlahan dengan wajah memerah.

"kamu mau...? Dimasukin punya bapak ?" Tanyaku lagi sambil aku menatap lekat penuh birahi.

Lela kembali mengangguk.

"coba bilang lel..." Pancingku sambil kutatap matanya dengan tajam

"pengen, dimasukin.. Punya bapak...". Bisik Lela lagi.

"dimasukin apa ? Apa namanya..." Godaku lagi.

"eengh... Kon.. Tol..." Ucap Lela dengan malu-malu.

Perlahan membuatku tersenyum dan meledakkan birahiku ke ubun-ubun.

"kontol.." Ucap Lela lagi saat kembali kuminta untuk mengucapkannya.

"bener, kamu mau lel ? Memek kamu dimasukin kontol...?" Ujarku dengan napsu bergelora.

Lela kembali mengangguk perlahan membuat napsuku bersorak.

Sesaat kupandang wajah cantiknya dan kubelai rambutnya, aku mengecup bibirnya dan aku bersiap di hadapan selangkangannya, mengarahkan kepala kontolku tepat di mulut lubang perawannya.

"dimasukin ya lel ?" Bisikku, yang berarti aku akan memperawaninya, pikirku.

"he eh, eehhh..." Lenguh lela

Sambil mengigit bibirnya mengangguk.

Pinggulnya menggeliat saat ku gesekan lagi kepala kontolku pada belahan bibir vaginanya yang menggetarkan tubuhnya saat kepala kontolku menyentuh itilnya yang mengeras. Kepala kontolku berhenti tepat di mulut lubang kenikmatannya, mulut lubang perawannya yang sudah berlendir licin dan hangat.

"dimasukin lel...?" Bisiku lagi

Wajahnya yang cantik polos terlihat pasrah mengangguk lagi kepadaku sambil menggigit bibirnya.

Perlahan aku mendorong pingulku hingga kepala kontolku menyeruak menerobos lubang perawannya yang terasa hangat dan semakin menyempit dan semakin dalam sambil ku tatap wajah cantiknya sayup dengan mata terpejam dan wajah menengadah keatas.

"eeengghh.." Lenguh Lela terlihat begitu menggairahkanku.

Ku lakukan perlahan-lahan karena baginya ini adalah pertama kali kontol masuk ke lubang perawannya. Begitu sempit, hangat dengan cengkeraman yang dahsyat kurasakan kontolku di dalamnya. Aku tak ingin membuatnya kesakitan dan beruntung keadaan lubang vaginanya sudah begitu berlendir sehingga membuat lancar kontol yang semakin lancar masuk ke dalam tak membuat Lela kesakitan.

"aaaahh..!!". lenguh Lela, lagi-lagi ia memejamkan matanya dengan wajah terdongak keatas.

Ku hentikan sesaat dan kodorong lagi perlahan hingga wajahnya kembali terdongak keatas.

"ooooohhh..!!". pekik Lela saat batang kontolku semakin dalam hingga terbenamlah seluruhnya di dalam lubang perawannya.

"uugh.." geramku

Sungguh luar biasa reasanya, hangat, menjepit erat dan nikmat kontolku. Ku kecup bibirnya sesaat dan sesaat kemudian aku mulai menggerakkan kontolku keluar.

"eeessshhh.." desahnya sambil matanya terpejam-pejam mendongak penuh nikmat.

Tak sampai tercabut kepala kontolku aku kembali mendorong memasukannya lagi dengan gerakan lebih lancar dari yang pertama tadi hingga tertanam kembali kontolku di dalam lubang perawannya.

Aku menariknya lagi keluar dan mendorongnya lagi kedalam dengan gerakan yang semakin lancar. yang berarti aku sudah merenggut keperawanannya. dan sekarang kontolku sedang menikmati lubang perawan Lela.

"enak lel.." ucapku sambil ku gerakan keluar masuk perlahan

Namun Lela tak menjawabku, tubuhnya hanya menggelinjang.

"uuhh.. nikmat sekali vagina perawan ini" pikirku semakin lancar kontolku keluar masuk dan semakin terdengar lenguhan Lela yang semakin terengah.

lenguhan dan desahan Lela semakin terdengar seirama dengan gerakan kontolku yang keluar masuk vaginanya, nafasnya memburu. sukurlah pikirku yang berarti ia sudah bisa menikmati kontolku yang semakin cepat menghujam hujam vaginanya. ku pagut bibirnya dengan pinggulku yang terus mengayun.

"eeffhhhh.. ooohh.. essshh.. ooohh.." lenguh Lela

Ku lepas bibirnya, ku pegang kedua pahanya sambil terus mengayun pinggulku sambil aku menikmati pemandangan indah vagina berjembut tipis ini sedang ku jejal dengan kontolku yang keluar masuk. vagina mungil nan imut dengan bibir terlihat monyong-monyong. kontolku berlumuran lendirnya terus menghujam dengan nikmatnya.

Kusatukan rasaku dan ku curahkan, kutumpahkan bersama dengan tubuh telanjangku dan tubuh telanjang Lela yang menyatu dengan kelamin yang saling terhubung menjadi satu rasa kenikmatan, Lela mereguknya dan aku pun mereguk kenikmatan ini bersama.

Sesekali ku tatap wajah yang seakan menggelepar menahan kenikmatan ini. sesekali ku lumat bibirnya seraya ku belai rambutnya sambil ku tumpahkan seluruh rasaku kepadanya. pinggulku terus mengayun, kontolku terus menusuk-nusuk keluar masuk lubang vaginanya, ku koyak selaput perawannya, kunikmati jepitan hangatnya.

"uuuhh.. ooohhh.. eessshh.." lenguhan dan desahan Lela semakin terdengar cepat

Kedua buah dadanya ikut mengayun yang sesekali aku meremas-remasnya hingga tak lama tiba tiba tubuh Lela mengejang dengan wajah mendongak keatas dan tubuhnya yang bergetar dan mengejang hebat, tangannya mencengkeram kasur dengan erat.

"oaaaahh..". pekik Lela berkali-kali mereguk kenikmatan orgasmenya

Lela masih tetap menggoyangkan pinggulnya semakin kencang. Nikmat sekali bisa merasakan cengkeraman liang vaginanya yang seperti menghisap dan meremas kontolku.

Wajahnya berkeringat dengan nafas masih terengah dengan tubuhnya yang lemas. ku cium pipinya, ku cium bibirnya. ku cium keningnya dengan penuh kasih sayang dan birahi. kubiarkan sesaat kontolku diam tak bergerak di dalem lubang hangatnya memberinya waktu agar lebih tenang nafasnya.

"udah keluar lel..?" ucapku lembut, sambil menyapu keningnya yang berkeringat.

Lela hanya bisa mengangguk dengan nafas tersengal.

Aku mencabut kontolku yang berlumuran lendirnya menjulur keluar, kuminta ia memutar tubuhnya membelakangiku, membimbingnya untuk menungging menyembulkan bokongnya di hadapan kontolku.

Kujamah, kuremas kusibak belahan bokongnya sehigga terlihat lubang anusnya dan vaginanya yang kemerahan berdampingan basah berlumurkan lendir kenikmatannya. Ku genggam kontolku dan kuarahkan ke lubang vaginanya dan saat tepat kepala kontolku di mulut liangnya,

blesssshhh..

Kepala kontolku menyeruak masuk menjelajah dengan perlahan, walau masih perlahan namun membuat tubuhnya menggeliat nikmat.

"ooohhhhh.." lenguh lela.

Kontolku terus menyeruak masuk secara perlahan hingga seluruh batang kontolku kembali terbenam hangat di dalamnya. kedua tanganku mencengkeram di pinggulnya, perlahan aku mendorongnya dan kontolku menjulur keluar hingga tak sampai lepas tanganku menarik pinggulnya hingga kontolku kembali menjejal ke dalam liang perawannya.

Perlahan semakin ku ayun semakin cepat dan kembali aku menyetubuhinya dengan posisi menungging. tak bosan bokongnya kuremas kutampar kecil, kupacu seperti kuda betina yang sedang kutunnggangi.

Tubuh mulusnya terhentak maju mundur. kedua buah dadanya bergoyang mengayun kulihat dari pantulan kaca lemari.

"oooaaaahh.. ahh.. uh.. shh.. ahh.." lenguhnya berkali-kali dengan kepala sesekali menggelepar, menggeleng dan mengangguk menahan kenikmatan kontolku.

"uuh.. lela.." bisikku dengan penuh napsu

Kuraih satu tangannya yang kutarik kebelakang hingga ia hanya bertumpu dengan satu tangannya dan ku genjot pinggulku semakin kencang.

ceplok.. ceplok.. benturan bokongnya semakin terdengar mengeras.

"sungguh luar biasa rasasnya memek perawan ini.." pikirku

Kenikmatan yang luar biasa kurasakan medapat prawan gadis muda seusianya.

"oohh.. ahh.. ohh.. ahh.." desahan Lela

Desahannya semakin liar saat aku menggejotnya dengan semakin cepat.

Kuraih satu tangannya lagi kebelakang sehingga tubuh Lela tak lagi bertumpu dengan tangannya mengayun kutarik kebelakang sehingga benturan bokongnya semakin dahsyat dengan kontolku yang semakin dalam menghujam-hujam di dalam vaginanya. kedua buah dadanya yang menggantung berguncang indah dari pantulan kaca lemari.

"aaaahhh.. ooaahhk.. aaaahh.." pekik Lela

Dan seketika tubuhnya kembali bergetar mengejang-ejang dengan posisi menungging sambil terus ku genjot dengan kencang dengan menarik kedua tangannya yang kebelakang. tubuh Lela menggelepar kubiarkan terlepas dari tanganku dan terkulai lemas di kasur. aku tersenyum melihatnya kembali orgasme.

Beberapa saat kemudian, tubuh Lela terkulai lemah dengan nafasnya yang masih tersengal, tak berdaya saat aku merentangkan kedua kakinya agar terlentang lebar, vaginanya yang kemerasahan basah merekah indah kemarahan. kupandang wajahnya yang pasrah menatapku.

"enak lel..?" bisiku tersenyum kepadanya

Lela mengangguk lemah.

Ku kecup pipinya, ku kecup bibirnya.

"bapak masukin lagi ya lel.." bisiku

Lela kembali mengangguk lemah sambil tersenyum.

"ooohh.." lenguhnya saat ku colokan jariku ke lubangnya

Memeknya licin berlendir dan hangat, terasa menjepit dan aku mengarahkan kembali kepala kontolku ke mulut vaginanya dan..

blesssshhh..

Perlahan seluruh batang kontolku amblas menyerual, menjejal lubang sempitnya.

"ah nikmat sekali rasanya memek perawan ini.." pikirku hingga kulihat seluruh batang kontolku menghilang tenggelam.

Kurengkuh tubuhku menindih tubuhnya dan kembali kusetubuhi Lela.

Lenguhan dan desahan dari mulutnya membuat aku semakin bernapsu menghujamkan kontolku di vagina sempitnya. kupeluk tubuhnya dengan kakinya semakin mengangkang lebar-lebar.

Sementara pinggulku bergerak terus naik turun menghujamkan kontolku. tak bosan ku cium pipinya, ku kecup bibirnya yang sesekali ku lumat dengan gemas, sambil pinggulku terus menggenjot dengan nikmatnya.

"uh.. lel kamu cantik banget.." bisiku.

Ku pagut lehernya, kuremas teteknya membuat Lela semakin mendesah dan mengerang dalam pelukanku sementara birahiku semakin memuncakan rasaku, kupandangi wajah cantik Lela yang menggeliat sayup membuatku orgasme ku semakin dekat, ku tumpahkan segala rasaku kepadanya, rasa sayang, rasa cinta, rasa nikmat dan napsu yang membara untuk melampiaskan birahiku kepadanya.

"uuuh.. lela.." bisiku

"ahh.. ppppakkkk!!" erangan Lela..

Sesaat kemudian tubuh Lela menggelepar dan mengejang hebat.

Serr!! Serr!! Serr!!

Dia kembali mencapai orgasme ke-3nya dengan wajah terlihat menggairahkan.

Membuatku tak dapat membendung orgasmeku.

"aaah.. emmhhff..". geramku sambil ku sosor mulutnya yang menganga.

Ku coba untuk menahan orgasmeku, jika aku tak dapat membedung orgasmeku, aku tak ingin mencabutnya, aku ingin menyemburkan spermaku di dalam vagina perawannya. aku ingin menumpahkan spermaku di dalam vagina perawanya, dan aku ingin menumpahkan spermaku di dalam rahimnya dan membuat vaginanya banjir oleh spermaku. terus terngiang dalam benakku sambil terus ku genjot dengan penuh napsu hingga.

"uugh.. lel.." bisikku.

Lela yang masih mengejang dan tersengal nafasnya, sesaat sebelum akhirnya ku benamkan dalam-dalam kontolku dan aku semburkan spermaku di dalam vaginanya.

croothh.. crooothh.. croot..

Berkali-kali tubuhku mengejang dan berkedut nikmat. ku peluk erat tubuh Lela. ku biarkan seluruh spermaku tumpah di dalam vaginanya, mengisi rahimnya, menumpahkan seluruh rasaku, hingga kedutan terakhir spermaku berhenti.

ku pandang wajahnya yang berpeluh kringat dan terengah-engah. ku kecup bibirnya.

"ugh.. makasih lel.." bisiku dengan masih ku peluk dengan erat.

Ku biarkan kontolku tetap terbenam di dalam liang vaginanya yang masih menjepit nikmat dan hangat.

Perlahan aku mencabut kontolku yang menjulur keluar dari lubang kemerahannya, diiringi lelehan lendir putih spermaku yang tak dapat di tampung rahimnya, membanjir keluar. dan aku berbaring di sampingnya. sesaat ku tenangkan nafasku. kulihat wajah Lela yang terpejam, sembulan kedua buah dadanya dan bulu jembutnya terlihat begitu indah. aku telah memperawaninya malam ini dan sekaligus menumpahkan spermaku di dalam rahimnya.

Semoga saja Lela tidak hamil dengan obat Kotrasepsi yang aku berikan kepadanya dan aku berpesan agar tak lupa meminumnya. namun jika ia hamil aku akan menikahinya secara sirih, pikirku. sambil ku belai rambutnya, sambil kunikmati keindahan tubuhnya yang terggolek lemas, buah dada kenyal yang indah, bulu jembutnya yang tipis menghitam menghias diatas bibir vagina basahnya telah memberiku kenikmatan, mereguk dan merenggut keperawannya.

Usai membersikan spermaku, ku kecup bibirnya dan kutinggalkan Lela yang tergeletak lemas di kasur dengan tubuh polosnya yang indah sementara aku kembali kekamarku dan kulihat istriku masih terlelap dengan perlahan aku berbaring di sisinya hingga jam masih menunjuk pukul 12 malam aku masih terjaga sambil ku elus kontolku yang telah menembut keperawanan Lela kembali mengeras terbayang kenikmatan dengan Lela tadi.

Perlahan aku kembali beranjak dari sisi istriku, dan mengendap-ngendap kembali menuju ke kamar Lela yang kudapati masih terbaring dengan tubuh telanjangnya. aku melepas sarungku dengan tubuh telanjangku aku mendekati Lela yang tertidur. kutatap wajahnya dan ku kecup untuk membangunkannya.

Matanya pun terbuka dan tersenyum kepadaku. aku berbaring di sampingnya, kupeluk tubuh telanjangnya menyatu dengan tubuh telanjangku. kucium pipinya, kulumat bibirnya, ku pagut lehernya dan aku menindih tubuh telanjangnya kedua kakinya merentang terbuka mengangkang tanpa ku minta.

Kepala kontolku sudah menyentuh bibir vagina hangatnya yang tadi ku perawani. sperma ku yang masih membanjiri lubangnya masih belum dibersihkannya. tak apalah pikirku langsung ku arahkan kepala kontolku dan ku tekan pinggulku, kembali membenamkan kontolku di lubang vaginanya.

"ooooohhhh.." lenguh Lela sambil kepalanya mendongak keatas menerima kenikmatan kontolku.

Aku kembali menggenjotnya, menyetubuhinya dengan penuh napsu. lubang vaginanya yang hangat masih kurasakan kenikmatan perawannya.

Lela hanya bisa melenguh, merintuh, mendesah menikmatinya.

"ah malam ini aku seperti kembali mengalami malam pengantin, saat malam pertama". pikirku, pinggulku terus mengayun menghujam-hujamkan kontolku.

"eeemmhhhh.." lenguh Lela tangannya memegang erat lenganku dan sesaat kemudian kepalanya mendongak dengan tubuhnya yang bergetar hebat, Lela mengalami orgasme dalam pelukanku.

sesaat kubiarkan kontolku yang masih terbenam tak bergerak, memberi waktu tenggang beberapa saat agar Lela mengatur nafasnya yang masih tersengal, sambil ku belai dan kuremas perlahan menikmati kekenyalan kedua buah dadanya.

Ku pandangi wajah cantiknya, aku mengecup pipinya dan perlahan pinggulku kembali ku gerakan dan Lela mendesah pasrah dengan wajah sayup menahan rasa geli nikmat dari kocokan kontolku yang mulai mengaduk dengan semakin cepat.

"nikmat sekali memek sempit Lela ini.." gumamku

Ku tumpahkan segala rasaku sambil ku peluk Lela, pinggulku terus mengayun nikmat, kontolku yang berlendir keluar masuk lubang perawannya yang hangat menjepit nikmat.

"lel.." bisikku dengan spermaku yang seakan mendesak untuk menyembur keluar.

Aku menggenjot dengan penuh napsu dan sesaat kemudian tak lagi aku dapat menahan orgasmeku, aku menghujamkan dalam-dalam kontolku dan menyemburlah dengan derasnya kembali membanjiri liang vagina Lela dengan sempurna.



"ah lel, aku tak peduli jika sampai kamu hamil.. aku menikmati memek perawanmu.." pekik di dalam dadaku.

"uuhgg.." geramku sambil ku dekap tubuh Lela

Crott!! Crott!! Crott!!

Kontolku berkali-kali menyemburkan sperma di lubang vaginanya hingga sampai kedutan terakhir dan aku yakin sudah membanjiri rahimnya.

Aku mencabut kontolku dan ku bersihkan dan kutinggalkan Lela yang kembali tergeletak tak berdaya di kasurnya.



==x=x=x=x==



Pagi hari..

"pah.. aku berangkat duluan ya.. ada miting hari ini..". ujar istriku yang sudah berpakaian rapih.

"iya mah.. aku gak enak badan nih..". ujarku kembali berselimut hingga istriku berangkat pergi ke kantor.

Aku masih teringat dengan memek sempit nikmat Lela yang telah ku perawani semalam.

Setelah kupastikan istriku sudah benar-benar pergi berangkat ke kantor, aku beranjak dari kasur.

Saat di ruang tengah, ku lihat Lela hendak menuju kamar mandi dengan handuk di pundaknya.

"lel.. ibu sudah berangkat ?" tanyaku.

"eh pak.. sudah tadi pak..". jawabnya dengan wajah cantiknya terlihat lelah mungkin karena semalam aku garab dengan ganas, pikirku.

"mau mandi lel ?" tanyaku, menghampirinya.

"iya pak.."

"mandi bareng ya lel ?". ujarku

Lela hanya tersenyum

Aku mengambil handukku.

Saat aku kembali kulihat Lela dengan tubuh telanjangnya tanpa menutup pintu kamar mandi menungguku dengan tersipu malu, aku melepas pakaianku dan ikut telanjang bulat dengannya tanpa kututup pintu kamar mandinya.

"makasih semalam ya lel, boleh masukin..". ucapku sambil memujinya dan ku peluk tubuh telanjangnya.

Ku peluk Lela dan kucium bibirnya dengan lembut.

"semalam kamu gak sakit kan ?" bisikku memandang wajah cantiknya.

"enggak pak..". jawabnya, sambil ku raih dagunya dan ku kecup bibirnya.

"malah enak kan ?" ujarku dan Lela memgangguk tersipu.

"makanya dari dulu aja kamu mau, dimasukin..". lanjutku.

"abis aku takut nanti hamil pak..". jawabnya dengan manja.

"enggak.. asal pilnya tetap diminum". ujarku menenangkan.

Aku meremas-remas kedua buah dada Lela yang basah oleh air dan sabun, sesekali tanganku meremas bokongnya atau ku elus jembutnya.

"aaaahhh.." lenguh Lela

Karena sudah ku perawani semalam, sekarang aku sudah bisa mencolokkan jari tanganku ke lubang vaginanya. Ku mandikan Lela dengan leluasa. Tanganku menjelajahi seluruh tubuhnya dan bergantian Lela memandikan ku dengan sesekali aku memintanya untuk menghisap kontolku.

"iih bapak.." tukas Lela dengan manja tersipu ditengah canda dan tawanya denganku

Kami seperti dua sejoli yang memadu kasih atau seperti sepasang pengantin baru yang masih penuh napsu, dan sesaat kemudian ia menuruti keinginanku.

"kontol.." ucapnya sambil mengocok kontolku saat ku minta ia menyebutkannya.

"kontol.." ucapnya lagi saat kuminta ia mengulang membuat kontolku semakin mengeras karena terdengar seksi di telingaku.

"coba ikutin.." pintaku lagi dan Lela dengan menurut mengulang kalimat yang kuucapkan.

"enak dientot kontol..hi hi hi" ucapnya sambil ku belai rambutnya yang basah.

"kalo di kampung kamu nyebutnya apa ini..?" tanyaku sambil ku elus vaginanya.

"eem.. memek.." ucapnya, menyebutkan dengan bahasa daerahnya.

"lagi yuk lel..". ajakku usai mengeringkan tubuh dengan handuk

aku merangkulnya dengan mesra, tubuhnya dan tubuhku yang masih telanjang bulat melangkah menuju ke ruang tengah. tanganku menjamah dan mengulas-ulas bokongnya yang seksi.

aku meraih dan kunyalakan HP ku dengan posisi di dalam keadaan merekam kuletakan di meja diseblelah disofa yang ada di hadapan tv kurebahkan tubuh Lela dan kugumuli dengan penuh napsu.

"emmhh..". lenguhnya memandangku sesaat dan menyambut pagutanku dan saling melumat dengan lembut penuh napsu. kuremas-remas buah dadanya, kuremas-remas bokongnya, ku jamah ku elus kemulusan pahanya.

"uh lela.." gumamku dengan napsu memburu, puas menggumulinya.

Lela yang terduduk di sofa, kurentangkan kedua kakinya mengangkang lebar, vaginanya merekah indah di hadapanku dengan bibir dalamnya yang kemerahan basah berlendir.

Aku merunduk dan kujilati dengan penuh napsu. sungguh masih mulus vaginanya yang ranum seperti layaknya vagina ABG dengan bulu yang masih tipis dan bibir yang merah muda menggairahkan. itilnya sudah mengeras saat kujilati dengan lidahku.

"oooaah.." lenguhnya, saat jariku mulai mencolok lubangnya sambil merasakan nikmatnya lidahku menjilati itilnya.

ku hentikan jilatan ku saat tubuh Lela bergetar, tangannya menjambak rambut kepalaku.

"aaahh.. bapaak.." lenguhnya seakan memprotesku karena menghentikan jilatanku.

aku hanya tersenyum seraya aku duduk disofa tak meneruskan jilatanku. aku tau ia akan mengalami orgasmenya sehingga aku menghentikannya dengan rasa nikmat dan orgasme yang akan dinikmatinya dan dirasakannya terputus begitu saja membuatnya menjambak rambutku agar aku meneruskan jilatannya.

Sesaat Lela memandang ku yang hanya duduk mengelus kontolku, kuraih tangannya dan membimbingnya bangkit dari sofa dan mengngangkangiku dengan kontolku yang dibawah vaginanya diarahkannya ke lubang vaginanya sendiri.

aku tersenyum memandang Lela yang baru saja semalam ku perawani, kini sudah ketagihan kontol, pikirku tersenyum penuh kemenangan. melihatnya mengangkangiku dan membimbing kontolku ke vaginanya yang sesaat kemudian tubuhnya terduduk dipangkuanku dengan kontolku yang melesak menghilang ditelan vaginanya.

"ooossshhh.." lenguh Lela dengan wajah menghadapku.

Sesaat kupeluk dan kupagut bibirnya sambil kuremas-remas kedua buah dada ranumnya.

"enak lel..?" bisikku memeluknya dengan erat.

"enak pak.." jawabnya namun kutahan pinggulnya agar tak mengayun.

"kalo enak, kamu harus ngomong kontol, atau ngomong jorok, sayang.." bisiku dan ku kecup bibirnya.

"kontol.. eeeh.." desahnya menggairahkan

Aku mulai melonggarkan dekapanku sehingga pinggulnya dapat mengayun bergoyang nikmat diatas pangkuanku.

"aaahhh.." lenguhnya sungguh terlihat seksi.

Ku bantu dengan memegang pahanya dan pinggul Lela mulai mengayun dengan semakin cepat diatas pangkuanku.

kedua buah dadanya terlihat memantul dengan indahnya, wajah cantiknya sayup menikmati kontolku divaginanya.

"eeesshhh.. oooohh..kontol.." Lela melenguh penuh nikmat dan membuatku tersenyum dengan kata yang mulai sering disebutnya sambil aku menikmati kehangatan dan lumatan lubang vaginanya yang menghisap kontolku. terlihat hanya bulu jembutku dan jembutnya yang terlihat menyatu.

"auuuhh.. aaahhh..". tak lama Lela mengejang diatas pangkuanku, dengan lenguhan yang tertahan dan tubuh bergetar hebat merasakan orgasmenya.

"oooohhhh.." lenguhnya.

"bilang kontol enak, sayang.." bisikku sebelum orgasmenya meledak.

"bilang kontol enak, sayang.." ku ulang agar ia menyebutnya.

"ooohh.. kontol.. enak.. aaaah.. kontol enaaaak.. kontol.. kontol.." ucapnya berkali-kali dengan tubuh mengejang ejang dipangkuanku.

sesaat kemudian kupeluk tubuhnya dengan nafas masih terengah sambil kucium pipinya.

kududukan tubuhnya kesampingku disofa dengan kaki menjulur ke lantai mengangkang, kurentangkan lebih lebar dan aku bersimpuh dengan vagina tepat di hadapan kontolku, kuarahkan kontolku dan kembali ku hujam.

"oooaahhh.." lenguh lela

Ku pandangi lela yang masih terengah yang sayup menatapku menahan rasa geli nikmat dari setiap hujaman kontolku yang keluar masuk mengaduk-aduk lubang vagina sempitnya. aku merasa beruntung memperawaninya usianya masih 18 thn sungguh sedang matang dan mekar dengan indahnya.

"enak lel.. ?, gumamku sambil ku remas remas buah dada ranum nan kenyal itu.

"he eh.." ujarnya.

"bilang enak lel.." pintaku

"enak..".

"apanya yang enak sayang..?"

"kontolnya.." ucapnya.

"bilang lagi.." pintaku.

"kontol enak.." ucap lela.

"lagi.."

"kontol enak.." ucapnya berkali kali kuminta.

Hingga akhirnya orgasmeku meledak seraya ku benamkan dalam-dalam kontolku di memeknya. Aku ingin menyemburkannya didalam, aku ingin menyiram lagi memeknya, aku ingin menyemburkan lagi spermaku di rahimnya, dalam benakku.

Akhirnya aku tak mencabutnya dan

"ahh.. ahh.."

Crottt..!! Crottt..!! Crottt..!!

Berkali kali spermaku menyembur didalam vagina Lela, pembantuku yang masih ABG ini.

Setelah tuntas seluruh semprotan, seluruh kedutan, seluruh tetesan spermaku, aku baru mencabut kontolku dari vaginanya dan terlihat spermaku yang ikut meleleh keluar dari lubang vaginanya yang imut.

"jangan lupa minum pilnya lel, biar kamu gak hamil.." ucapku.

Ku ajak Lela ke kamar mandi seraya kubersihkan tubuhnya sesekali kupeluk sambil disirami air sejuk mengalir di tubuh telanjangnya. ku rekam beberapa pose saat ia mandi dengan ku minta memperlihatkan vaginanya di depan kamera HPku.

Aku menelpon ke kantor dan meminta ijin sakit tak masuk kerja kepada atasanku.

Hari ini aku bisa menghabiskan waktuku di rumah dengan Lela yang ku minta tak menganakan baju, kuminta agar ia tetap telanjang bulat di dalam rumah walau sambil mengerjakan pekerjaan sehari-harinya mencuci, menyetrika dan lain-lain. terkadang aku merekamnya sesekali. merekam keindahan tubuhnya yang telanjang bebas di rumahku.

Dengan bebas aku menjamah bokongnya disaat Lela sedang menyapu atau menjemur pakaian di halaman belakang yang tertutup tembok tinggi. Dengan sesuka hatiku aku menghisap dan meremas-remas buah dada ranumnya disaat Lela sedang melipat pakaian atau ia sedang duduk di sofa. kadang aku memintanya untuk menghisap kontolku di saat ia sedang melakukan sesuatu.

jam masih menunjukan pukul 11 siang, di kamar Lela, saat nafasku memburu, berpacu dengan napsuku yang menggelora. merengkuh diatas tubuh telanjang Lela yang terlentang dengan kedua kaki mengangkang, pinggulku bergoyang menghujam-hujamku kontolku ke lubang kenikmatan Lela yang masih memberikan nikmatnya lubang keperawanannya yang ku renggut semalam.

"ooohh.. oooh.." lenguh Lela dengan nafas terengah-engah.

Aku semakin bersemangat, kupacu semakin cepat kontolku. kepala Lela menggelepar menahan rasa nikmat yang menggelitik di seluruh sendi tubuhnya. sementara kontolku terus ku hujam-hujamkan di vaginanya, sudah 2x kubuat Lela menggelepar mereguk kenikmatan orgasmenya dan terus ku pacu, ku nikmati betapa nikmatnya lubang vaginanya yang sempit ini menjepit, meng-empot kontolku dengan eratnya.

"uugh.." geramku seraya ku cabut kontolku.

Lela hanya menggelinjang terbaring terengah tak berdaya.

"diatas lel.." pintaku seraya aku berbaring terlentang

Lela beranjak dari kasur, kakinya mengangkangi pinggulku dimana kontolku yang tegak berdiri sudah siap dibawah selangkangannya, tangan lentiknya membimbing kepala kontolku ke lubang vaginanya.

"eeeehhhh.." lenguh Lela perlahan tubuhnya luruh dan terduduk dengan kepalanya yang mendongak keatas sementara kontolku tertanam di vaginanya.

Kedua buah dadanya membusung indah di hadapanku.

"aaahhh.. ooohh.." lenguh Lela saat pinggulnya mulai mengayun membuat kedua buah dadanya mengayun indah lansung ku raih dan ku remas-remas.

"enak lel..?" ucapku

"he eh.. ooooaaah.. enak pak.." jawabnya.

"enak apanya lel..?" pancingku agar menyebut kata-kata jorok.

"enak kontolnya pak.. enak dientot kontol.. oooaahhh.." ucap Lela disela desahannya dan pinggulnya mengayun semakin cepat dengan kontolku yang mengaduk-aduk liang vagina sempitnya.

"aaghh.." geramku

Nikmat sekali rasanya, kucoba untuk tetap menahan ledakan orgasmeku, aku belum ingin orgasme, aku masih ingin mereguk nikmatnya lubang Lela, aku masih ingin membuatnya puas dan lemas, pekik hatiku.

"pak.. aaaaah..ooohhh.." ujar Lela dengan nafas tersengal dan tiba-tiba tubuhnya mengejang hebat diatas pangkuanku.

Ku peluk tubunya saat terbenam diatas dadaku.

"oaaah.. ah ah ah.." lenguhnya sambil ku usap lembut punggungnya yang halus, membiarkannya mereguk kenikmatan orgasmenya untuk yang ke 3xnya.

"nungging lel.." pintaku sambil ku kecup keningnya

Saat kulihat nafasnya sudah mulai terkendali, tubuhnya tak lagi mengejang. tubuh telanjangnya beranjak dari pangkuanku, Lela membalikan tubuhnya dan menyembulkan bokongnya di hadapanku.

"eemhh.." gumamku seraya tanganku meremas-remas bokongnya yang membelah indah.

Ku bimbing kepala kontolku di sela belahan bokongnya, hingga tepat di mulut lubang vaginanya dan aku menekan pinggulku ke depan, kepala kontolku menyeruak masuk tanpa halangan.

"oooohhhhh.." lenguh Lela, setelah ku tanamkan seluruh batang kontolku.

Kedua tanganku mencengkeram pinggulnya dan dimulailah ayunan pinggulku, dengan kontol menggenjot vaginanya dengan nikmat.

ceplok.. ceplok.. ceplok..

Benturan demi benturan bokongnya mengiringi desahan dan lenguhan Lela. ku hentak semakin cepat dan kenikmatan semakin melambungkan hasratku dan membuat Lela menggelepar menahan kenikmatan yang menjalar ke seluruh sendinya.

kuraih kedua tangannya ke belakang, sehingga tubuhnya menggantung tak lagi bertumpu pada kedua tangannya yang ku tarik ke belakang agar lebih ku pacu menghentak pinggulku dengan maksimal. kontolku menghujam lebih dalam vaginanya membuat Lela menggelepar hingga tak lagi mampu menahan kenikmatan yang terus memuncak. tubuh Lela kembali mengejang, merasakan kenimatan oragasmenya yang ke 4xnya. ku lepas kedua tangannya hingga tubuhnya terjerembab sambil mengejang nikmat di kasur.

aku tak memberinya waktu istirahat, seraya ku terlentangkan tubuhnya, ku rentangkan kedua kakinya mengangkang dan ku bimbing kembali kontolku kembali ke depan lubang vaginanya dan

blesssshhh..

"oooohhhhhk.." lenguh Lela dalam rengkuhan tubuhku

Pinggulku kembali mengayun, menghujam-hujamkan kontolku. kupagut bibirnya seraya ku ayun semakin cepat.

"uugh.. lel..!" geramku

Dan sesaat kemudian ku hajamkan dalam-dalam kontolku bersamaan dengan semburan spermaku di dalam vaginanya, mengisi relung ruang rahimnya.

Crott!! Crott!! Crott!!

"ooohh.." lenguh Lela saat ku cabut kontolku dan mengalir lelehan spermaku dari lubangnya. Lela terlentang tak berdaya.

Aku berbaring di sampingnya.

Lela kembali ke rumah, setelah hampir satu minggu lebih ia pulang kampung, membuatku rindu akan tubuhnya, akan nikmat vaginanya yang sempit. malam hari, saat sudah kupastikan istriku tertidur dengan lelap setelah meminum obat tidurnya. kubuka pintu kamar Lela yang tak terkunci dan mendapatinya sedang berbaring dengan senyum manisnya yang menyambutku.

Ku tutup pintu kamar dan duduk dibibir ranjang di samping Lela yang tersipu. kurangkul tubuhnya, tanganku di pundaknya membuat tubuhnya merapat ke tubuhku. tubuh gadis muda yang sungguh menggairahkanku, masih ranum dengan usianya yang masih 18 thn. kucium pipinya yang halus sambil kuelus lengannya.

Saat wajahnya memandangku kucium bibirnya yang menyambut dengan lembut kulumat. kuraba buah dadanya dibalik bajunnya kurasakan tak terbungkus BH, ku remas perlahan ku mainkan putingnya membuatnya menggelinjang.

"eeehhssss.." lenguh Lela memandangku dengan sayup.

Kuraba selangkangannya dan kudapati bulu kemaluannya yang tak terbungkus celana dalam. kedua kakinya mengangkang melebar saat tanganku meraba bibir vaginanya.

"eeesshh.." desahnya

Ku rasakan belahan vaginanya yang basah dan itil yang mengeras ku mainkan dengan jariku, membuatnya menggelinjang dan semakin mendesah nikmat dan kembali ku lumat bibirnya sambil tanganku terus memainkan itilnya.

"aaahh.." lenguh Lela saat jari telunjuk dan jari tengahku menerobos lubang vaginanya yang sudah benar-benar basah.

sudah saatnya pikirku, seraya aku melepas sarungku dan kusodorkan kontolku ke wajahnya, tangannya menyambut meraih dan menggenggam dengan lembut dan mulutnya menganga dan kepala kontolku dicium dan dilumatnya.

"aaah.." gumamku

Lela sudah pintar mengocok kontol, aku tinggal menikmatinya pikirku seraya ku belai rambutnya dengan kepala bergerak maju mundur.

"terus lel.. eemmhh.." lenguh ku lagi.

"kontol.." ucapnya sambil tersenyum saat kuminta ia menyebutkannya dan beberapa kali dan kembali mulutnya mengulum kontolku.

malam ini aku akan menyetubuhinya setelah beberapa hari ia pulang kampung.

"di kampung ketemu pacar kamu ya lel..?" tanya ku.

"iya.." jawabnya singkat dan kembali memasukan kontolku di mulutnya

Jawabannya membuatku penasaran, sampai dimana dan bagaimana pertemuan dengan pacarnya, dalam benakku.

"kamu pacaran di tempat sepi ya..?" ujarku

Lela mengangguk sambil tersipu.

"hayoo ngapain ..?" tanyaku lagi sambil kucabut kontolku dari mulutnya agar ia menjawab pertanyaanku.

"emmhh.." Lela hanya tersenyum-senyum kecil dengan wajah cantiknya terlihat sedikit malu untuk bercerita.

"kamu ngisep kayak gini.. ? apa dimasukin juga ke memek kamu ?" kejarku lagi dengan menyebut kata "memek" menggunakan bahasa daerahnya.

"iya dimasukin juga.." ucapnya sambil tersipu.

"waah.. tapi di keluarin di luar kan pacar kamu ?". tanyaku

Lela mengangguk.

"iya, harus di luar biar kamu gak hamil.." ujarku lagi sambil kupandangi wajah cantik nan polosnya.

"enakan punya pacar kamu, atau enakan ini..?" tanya ku sambil menyodorkan kontolku di hadapan wajahnya.

".. ini.." jawabnya tersenyum.

"kenapa enaknya..?". kejarku.

"eemhh.. gede jadi terasa.. trus kalo ama pacarku buru-buru udah keluar.. takut ketahuan.. hi hi hi". jelas Lela sambil tertawa kecil.

"oo kecil ya punya pacar kamu.. he he" ucapku sambil membelai rambutnya dan kujejalkan kontolku ke mulutnya lagi.

"berapa kali kamu dientot gituan sama pacarmu lel ?" tanyaku.

"2x.." jawab Lela.

puas kontolku dikulum mulutnya, kuraih dasternya dan kulepaskan dari tubuhnya. sehingga tubuh mulusnya sudah telanjang bulat dihadapanku.

"tiduran lel.." bisiiku

Lela menurut pasrah saat ku rebahkan tubuh telanjangnya di kasur.

Kemudian kucium dan ku gumuli dengan penuh napsu. Tubuh telanjangku diatas tubuh telanjangnya yang mulus. teringat malam pertama saat aku memperawaninya seperti ini, kedua kakinya mengangkang dan kepala kontolku tepat di depan lubang vaginanya yang hangat dan basah. Dengan sengaja kontolku tak langsung memasukannya.

Aku masih ingin menikmati momen ini lebih lama, kupagut bibirnya dan kulumat dengan gemas, kedua buah dadanya kuremas dengan nikmat, kencang dan kenyal ditanganku, putingnya mengeras kujilati dan kuhisap sepuas hatiku menjelajahi setiap sudut tubuhnya yang mulus.

"eeesshh.. ooohh.. paaak.." lenguh Lela dengan nafas terengah dan suara bergetar

Pinggulnya menggeliat kupandangi wajahnya yang sudah terlihat sayup mupeng.

"kenapa lel..?" tanyaku.

"masukiiiiin.." pintanya, dengan pinggulnya terus menggeliat dan menarik pinggangku agar kontolku masuk ke lubang vaginanya.

Dia sudah tak tahan karena sejak tadi aku terus saja mencumbui tubuhnya. tak tahan untuk merasakan hujaman kontolku yang masih kutahan kepala kontolku di depan mulut vaginanya.

"masukin apa..?" bisiiku sambil tersenyum.

"eeemmhh.. masukin kontol.." bisikknya tak lagi malu-malu dengan birahinya yang sudah terbakar hingga ubun-ubun.

"bilang lagi.. dimasukin apa sayang ?..". pancingku dengan panggilan "sayang" ku agar lebih romantis sambil ku belai rambutnya dan ku tatap kecantikan wajahnya.

"kontol.. dimasukin kontol.." ucapnya terlihat menggairahkan birahiku.

"memek aku pengen dientot kontol.." ucap Lela lagi saat kuminta ia mengucapkan kalimat ini dengan bahasa daerahnya membuatku tertawa mendengarnya.

"kalo kamu ngerasa enak.. harus bilang kontol ya.." pintaku

Lela hanya mengangguk.

Aku mulai menekan kontolku kedalam perlahan semakin menyeruak lubang vaginanya.

"ooooohhhh.. kontooll.." pekiknya dengan terbenamnya seluruh batang kontolku.

pinggulku bergoyang, menghujam-hujamkan kontolku di lubang vagina yang sempit nan nikmat ini. kuaduk-aduk lubang vagina yang sudah ku perawani ini sepuas hatiku. kupagut bibirnya sambil terus ku ayun pinggulku naik turun, membuat Lela terengah-engah dengan desahan yang tertahan penuh kenikmatan.

ku pegang kedua kakinya yang tegak mengangkang, kunikmati keindahan bibir vagina mungilnya yang terjejal kontolku yang bergerak menusuk keluar masuk. itilnya yang basah kemerahan menonjol indah dan batang kontolku yang berlumurkan lendir terus saja keluar masuk.

"ooohh.. paak.. oooh.." lenguh Lela

Dan sesaat kemudian tubuhnya mengejang hebat dengan kedua kaki menjepit dan menggelepar.
nafasnya terengah mencapai orgasmenya, kubiarkan kontolku yang masih terbenam sementara aku mengecup pipinya.

"enak lel.." bisikku

Lela mengangguk

Ku cium lehernya, pipinya dan ku pagut bibirnya sesaat dan membuat nafasnya semakin terengah. perlahan aku kembali menggoyangkan pinggulku dan Lela hanya bisa melenguh dan menggeliat nikmat di bawah tubuhku sambil sesekali ku ciumi leher dan pipinya.

aku beranjak dan ku cabut kontolku dari vaginanya. kubimbing tubuh telanjangnya untuk membalik dan menungging di hadapanku. bokongnya menyembul indah, ku jamah dan kuremas, ku sibak lebar-lebar terlihat lubang anusnya dan lubang vaginanya.

"plaaak..plaak.."

Ku tampar-tampar perlahan sebelum akhirnya aku kembali memasukan kontolku ke lubang vaginanya. ku genjot memek Lela dengan posisi menungging, kedua tanganku mencengkeram pinggulnya dan pinggulku menghentak-hentak maju mundur dengan penuh napsunya.

kuraih kedua tangan Lela kebelakang sehingga tubuhnya menungging tertarik kebelakang dengan derasnya kuhentak-hentak dengan pinggulku. dari pantulan kaca lemari kulihat kedua buah dadanya yang menggantung mengayun indah seirama dengan gerak ayunan pinggulku. kepalanya bergerak liat menahan rasa nikmat yang deras menyerang rasa nikmatnya.

Malam ini aku sudah membuatnya mengalami 4x orgasme dengan berbagai posisi kusetubuhi hingga akhirnya saat aku menindih diatas tubuhnya.

"lel.." bisiiku

Ku tatap wajahnya, ku belai rambutnya, kuhentakkan pinggulku semakin cepat dan kupagut bibirnya dengan penuh napsu dan akhirnya kusemburkan spermaku didalam rahimnya.

crooth.. croooth.. croooth..

"aaah.. nikmat sekali" peiki hatiku,

Ku hentakkan pinggulku mendorok kontolku lebih dalam, mengisi rahimnya dengan spermaku berkali kali. dan ku kecup bibirnya dan berbaring disisinya dengan nafas terengah. Kuraih sarungku dan kutinggalkan Lela tergeletak dengan vagina yang banjir oleh spermaku. Tak lupa aku mengingatkannya agar ia tetap meminum pil KB yang kuberikan.



BERSAMBUNG...


Seri 2 Lela pembantu yang Legit

cerita sex yes.. ahhh.. fuck my pussy... oh.. good dick.. Big cock... Yes cum inside my pussy.. lick my nipples... my tits are tingling.. drink milk in my breast.. enjoying my milk nipples... play with my big tits.. fuck my vagina until I get pregnant.. play "Adult sex games" with me.. satisfy your cock in my wet vagina..
Klik Nomor untuk lanjutannya
x
x