Cerita Dewasa - Reshi Bud4k Perusahaan

cewek amoy
xxnamaxx


PART 1




Day 1 Hari mendaftar kerja

Disebuah senin pagi yang sibuk

Datanglah seorang perempuan bernama Reshi.

Dia berusia 21 tahun. Memiliki rambut panjang lurus berwarna hitam dengan wajah manis. Bentuk tubuhnya tidak terlalu kurus tapi juga tidak benar benar gemuk. Badannya terisi di bagian bagian yang baik dan menyenangkan untuk dilihat.

Reshi hari ini datang ke sebuah kantor di wilayah jakarta selatan. Sebuah kantor yang namanya tidak tercatat di mesin pencarian internet, tapi bisa dilihat jelas dan nyata diantara banyak gedung kantor lainnya.

Gedung kantor itu bernama The Office. Sebuah gedung 50 lantai yang megah dan penuh misteri.

Reshi saat ini sudah berdiri tepat didepan pintu masuk The Office. Dia sangat gugup sampai dia ragu untuk menginjakan kaki di kantor yang mewah ini.

"Selamat pagi kak, apa ada yang bisa saya bantu? " Tanya satpam yang menunggu di depan pintu masuk.

"Selamat pagi pak, saya mau bertemu dengan HRD The Office untuk mendaftarkan kerja. " Kata Reshi.

" Sebelumnya apakah kakak sudah buat perjanjian dengan HRD kak? " Tanya satpam lagi.

"Sudah pak, saya diminta datang ke Front Desk. Nanti saya di arahkan ke kantor katanya. " Jawab Reshi.

" Oh baik kalau begitu, silahkan masuk aja kak. Front desknya ada didalam lurus saja. " Arah satpam itu dengan ramah.

Reshi berterimakasih kepada satpam itu dan kemudian melangkah masuk ke dalam The Office.

Begitu Reshi masuk, dia baru menyadari bahwa didalam jauh lebih megah dan mewah dibandingkan di luar.

Ada sebuah kolam kecil dengan air mancur dan patung yang menghias lobby utama The Office. Dibalik kolam itu, ada sebuah Front Desk yang didesain mewah.

Pada kedua sisi kanan dan kiri dari lobby tersedia cafe dan usaha kecil lain yang menawarkan banyak kenyamanan.

Reshi bergegas ke Front Desk dan menjelaskan maksud kedatangannya.

"Selamat pagi, saya ada janji dengan pak Sutoyo pagi ini untuk melamar kerja. " Kata Reshi.

Resepsionis yang melayani Reshi segera melihat komputernya. Dia mengetikan beberapa hal dan kemudian meminta Reshi berdiri didepan kamera.

Setelah beberapa saat dan proses yang hanya diketahui resepsionis, Reshi diarahkan ke sebuah pintu yang ada dibelakang area Front Desk.

"Semoga beruntung. " Kata resepsionis itu.

Reshi hanya tersenyum mendengar itu dan segera masuk ke pintu yang ditunjuk.

Dibalik pintu itu adalah sebuah lorong yang sempit, mungkin hanya selebar satu setengah meter. Lorong ini cukup panjang dengan satu pintu ditiap ujungnya.

Reshi berjalan dengan canggung sambil mencari pintu dengan tulisan HRD. tidak butuh waktu lama sampi akhirnya Reshi menemukan ruangan yang dimaksud dan segera diketuk pintu itu.

Tuk tuk!

"Masuk! " Kata suara dari dalam.

Reshi membuka pintu dengan perlahan dan kemudian masuk ke ruangan itu.

Ruangan itu cukup sederhana. Hanya ada sebuah meja hitam elegan dengan dua kursi di kedua sisinya. Di sisi seberang sudah di duduki oleh seorang pria berusia sekitar 40 an dengan penampilan rapih dan menarik.

"Apa kamu yang bernama Reshi? "

"Benar pak" Jawab Reshi.

"Baik silahkan duduk.

Kamu sudah bawa dokumen kelengkapan kamu? "

"Sudah pak. " Jawab Reshi sambil bergegas memberikan map berisi dokumen diri.

Bapak itu membaca dokumen Reshi selama beberapa waktu. Seakan memeriksa kelengkapannya dan memastikan tidak ada yang harus ditambahkan.

"Baik dek Reshi. Kamu sudah tahu akan bekerja sebagai apa disini? " Tanya bapak itu.

"Tau pak, saya disini akan bekerja sebagai karyawan telanjang. " Jawab Reshi dengan nada tenang.

"Hmm bagus. Tapi biar saya jelaskan lebih detail.

Kamu akan bekerja sebagai karyawan pelacur.

Singkatnya kamu akan bekerja layaknya karyawan, dengan jobdesk dan lain lain.

Tapi kamu juga melacur, yang berarti orang bisa membayar untuk menikmati badan kamu.

Sampai disini paham? "

"Paham pak. " Jawab Reshi sambil menelan liur nya dengan gugup.

"Nah yang berbeda dari kantor kita ini, semua karyawan tidak boleh berpakaian dalam bentuk apapun.

Semua harus telanjang dan polos.

Lalu pelanggan boleh menikmati badan kalian sesuka hati mereka. Kamu hanya perlu berpikir bagaimana cara supaya pelanggan puas.

Untuk gaji, nanti akan saya berikan kontraknya. "

"Baik pak terima kasih" Jawab Reshi lagi.

"Nah sebelum kamu masuk kerja, kamu harus kita tes dulu. Kamu siap? " Tanya bapak itu.

"Siap pak, apapun saya jalankan. " Jawab Reshi tegas.

"Oke kalau begitu tes nya gampang. Setelah ini kita akan keluar ke depan. Nanti saya minta kamu bertelanjang disana didepan keramaian karyawan yang lalu lalang. Setelah telanjang, buang baju kamu ke tong sampah lalu berdiri disamping Front desk dan sapa semua orang yang lewat dengan ramah dan penuh senyum. Apa kamu siap? "

"Siap pak! " Jawab Reshi tegas dengan senyum diwajahnya

PART 2




Day 1 Ujian Masuk Kerja
Reshi Permata Sari

Itulah nama lengkapnya. Dia adalah anak yang ceria dari keluarga yang biasa saja.

Namun pergaulan bebas membuatnya jatuh dalam kegiatan seks bebas dan ternyata Reshi sangat menyukainya.

Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Reshi sudah terkenal dalam lingkaran kecilnya sebagai perempuan binal dan liar.

Bercinta dengan satu atau beberapa teman pria sekaligus sudah bukan hal baru untuk Reshi. Dan lebih dari satu kalo, Reshi lah yang pertama kali meminta kegiatan seks bebas dan beramai ramai.

Hari ini, dia merasakan tantangan baru.

Bukan hanya dia harus bertelanjang didepan banyak orang tidak dikenal, dia harus melakukan dengan sukarela dan kesadaran penuh ditempat terbuka yang bisa dilihat siapa saja.

Reshi dengan pikirannya yang sudah mulai tenggalam dalam nafsu, bergegas meninggalkan ruang HRD untuk pergi keluar dari gedung The Office.

Dengan di ikuti bapak HRD dibelakangnya sebagai pengawas dan penilai, Reshi akhirnya tiba didepan pintu masuk. Satpam yang tadi pagi menyapanya melihat Reshi dengan bingung.

Dengan jantung yang berdegub kencang, Reshi mulai melepaskan kancing bajunya satu per satu. Dengan tubuh sedikit gemetar karena takut dan malu tapi juga penuh nafsu, Reshi menjatuhkan kemeja yang dia pakai.

Kemudian dia segera melepaskan rok yang dia gunakan, yang kemudian disusul dengan tanktop yang lepas dari badannya.

Sekarang Reshi hanya tinggal mengenakan BH dan CD didepan kantor The Office. Satpam kantor tidak melepaskan pandangannya dari badan Reshi, sementara bapak HRD terang terangan mengelus batang kontolnya dari luar celana.

Reshi menarik nafas dalam dalam, dan kemudian dengan yakin mulai melepaskan BH dan CD nya dengan cepat.

Bapak HRD kemudian memberi kode dengan anggukan kepala ke arah tempat sampah.

Dengan patuh Reshi mengumpulkan bajunya dan memasukannya semua ke tempat sampah.

Lalu kemudian OB kantor segera mengambil tempat sampah itu dan membawanya pergi, hilang dari hadapan Reshi.

Sekarang Reshi bingung, apa yang harus dia lakukan?

Dia berdiri bertelanjang sendiri didepan gedung kantor dengan banyak sekali orang yang lewat dan menatap badannya dengan penuh penilaian.

Reshi yang semula bersemangat mulai merasa malu. Pelan pelan dia mulai menutup badannya dengan tangannya.

"Jangan di tutup! " Bentak HRD.

Reshi dengan cepat menurunkan tangannya. Membiarkan dadanya yang berukuran sedang terpampang menjadi tontonan orang.

"Sekarang ayo kamu masuk ke Front Desk. Tapi ada syaratnya, setiap ada orang yang mau pegang badan kamu harus kamu biarkan. Kalau perlu tawarkan badan kamu ke orang orang." Kata pak HRD.

Reshi dengan senyum gugup mulai berjalan masuk kembali ke dalam gedung The Office. diiringi oleh bapak HRD yang terang terangan mengelus batang kontolnya, Reshi mengambil tempat berdiri di samping meja Front Desk. kedua resepsionis yang menjaga Front Desk terlihat tersenyum penuh arti.

tidak lama ada seorang bapak bapak berusia 40an datang ke meja Front Desk untuk membuat menukarkan akses masuk. dengan kode dari bapak HRD yang duduk di balik meja Front Desk, Reshi mulai menjajakan dirinya.

"selamat pagi pak, silahkan pegang badan saya pak. gratis dan bebas sesuka hati bapak." kata Reshi dengan wajah tegang.

bapak itu melihat Reshi dari atas sampai bawah, matanya menilai Reshi seakan dia adalah sebuah objek benda yang sedang ditawarkan. kemudian bapak itu tersenyum tipis dan melambaikan tangan, menandakan dia tidak membutuhkan tawaran Reshi.

"ga dulu ya dek, makasih." katanya singkat.

Reshi merasa malu sekali. dia merasa seperti perempuan rendahan yang sengaja menjual murah badannya demi uang. dan sudah begitu, Reshi masih ditolak seakan akan badannya tidak cukup pantas untuk dijajakan secara gratis.

tapi di sisi lain, Reshi merasakan sensasi baru. sensasi tantangan untuk menggoda orang yang datang dan membuat mereka menikmati tubuhnya. bahkan perasaan rendah yang dia rasakan membuat Reshi semakin bernafsu dan buta akan akal sehat.

"silahkan nikmati badan saya pak, silahkan grepe saya sesuka hati pak, memek saya sudah becek loh pak, boleh numpang gesek ke pahanya pak."

semakin lama Reshi semakin liar dengan kata katanya, dan semakin banyak pengunjung yang mulai mencicipi badan Reshi yang dia tawarkan dengan sangat binal.

salah satu pengunjung datang dan dengan senang hati memainkan dada Reshi yang kenyal dan tidak terlalu besar itu. dia meremas remasnya dan sesekali menarik puting Reshi dengan agak kasar.

"iya pak silahkan, remas dan mainkan tetek Reshi sepuasnya. ahhh tarik putingnya lagi pak ahhh aduh iya pak remas aja yang kencang pak."

pengunjung lain lagi datang, kali ini dia menerima tawaran Reshi untuk menggunakan pahanya supaya Reshi bisa menggesekan selangkangannya dipaha pengunjung pria itu.

"ahhh iya pak, Reshi horny banget sama paha bapak. maaf ya pak pahanya jadi basah kena memek Reshi. ahh ahh ahh"

pengunjung lain lagi, di waktu yang lain, kelihatan sangat bernafsu saat tahu Reshi terang terangan menjajakan dirinya untuk dinikmati dengan bebas.

"mba, ini cewe boleh saya pake?" tanya pengunjung pria itu pada resepsionis.

"mmm gimana pak?" tanya resepsionis ke bapak HRD.

belum sempat bapak HRD menjawab pertanyaan dari pengunjung itu, Reshi mendengar pertanyaan pengunjung itu segera mengambil kesempatan di tengah kondisinya yang sudah benar benar horny dan gelap mata.

"boleh pak! pake aja badan aku sesuka bapak! badan aku gratis kok pak buat semua yang datang!" kata Reshi setengah berteriak.

"asiikk,, mantep emang kalau perek!" kata pengunjung itu.

dia segera mengeluarkan kontolnya dan memaksa Reshi untuk menungging sambil berdiri. Reshi tidak hanya pasrah, dia bahkan dengan senang hati membantu pengunjung itu supaya bisa segera menikmati memeknya yang sudah sangat basah. horny Reshi sudah sampai puncaknya.

tapi sayang, Reshi belum boleh menikmati hari dengan seks. paling tidak bukan saat itu.

"maaf pak, wanita ini masih training jadi jangan di pakai dulu. bapak bisa pakai wanita lain nanti di dalam kantor." kata bapak HRD sambil menahan badan pengunjung itu.

bapak pengunjung itu hanya bisa uring uringan sambil bergumam kasar. dia meninggalkan Reshi yang sudah sangat horny.

"pak, saya mau ngentot pak. tolong pak entot saya. bapak yang pakai badan saya juga gapapa pak." kata Reshi dengan lirih.

"nanti ya Resh, sekarang ayo masuk ke ruangan saya lagi." kata bapak HRD.

diiringi senyum penuh arti dari kedua resepsionis, Reshi mengikuti bapak HRD kembali keruangannya yang ada dibelakang Front Desk.

setelah tiba di ruangan HRD, bapak HRD menyuruh Reshi berlutut dan kemudian memakaikan sebuah kalung dari kulit ke leher Reshi. pada kalung itu ada sebuang lingkaran besi yang terhubung dengan rantai, dan kemudian rantai itu dipakai untuk mengikat tangan Reshi.

setelah Reshi terikat, Reshi diberikan sebuah penutup mata untuk memastikan dia tidak bisa melihat apapun. terakhir Reshi merasakan sebuah benda tumpul seperti balok panjang diletakan di selangkangannya. benda itu tidak cukup tinggi sampai menekan memek Reshi, tapi cukup untuk menyenggol memek Reshi dan membuat dia semakin horny.

setelah Reshi aman terikat, bapak HRD meninggalkan Reshi dalam posisi berlutut dan kembali ke mejanya untuk membuat panggilan.

"panggil anak anak OB dan tim service, kita punya memek baru buat dipake." kata bapak HRD.

Reshi kemudian mendengar suara grasak grusuk seperti seseorang sedang membuka pakaian. kemudian Reshi merasakan sebuah daging hangat dengan aroma khas menempel di wajahnya.

"sabar ya Resh, sebentar lagi kamu pasti jadi perek kantor." kata bapak HRD dengan senyum ganas.

PART 3




Day 1 Puas Lemas Kebas

Reshi duduk berlutut.

Tangannya terikat dengan rapih.

Matanya ditutup dan tidak bisa melihat apapun.

Tapi telinganya bisa mendengar dengan jelas.

Dia mendengar suara beberapa orang laki laki mengobrol dengan bapak HRD dan membahas dirinya.

"Ini pak anak barunya? Teteknya ga seberapa gede ya. "

"Namanya anak baru belum di proses. "

"Terus ini kok udah mau di bawa rame aja pak? "

"Didepan minta ngentot tadi, jadi sekalian saya abisin aja. "

"Cakep si tapi memeknya gampang becek. "

Reshi tidak tahu suara siapakah yang sedang berbicara itu. Dia juga tidak tahu apakah dia akan aman setelah ini.

Sayangnya otaknya sudah buntu. Reshi yang sekarang tidak bisa berpikir sama sekali.

Sejak mencium aroma batang kontol Bapak HRD, Reshi sudah kehilangan kewarasannya. Bahkan saat mendengar percakapan itu, Reshi merasa nafsunya semakin naik dan naik.

Kemudian Reshi merasakan badannya di angkat dan di gendong ke suatu tempat, dengan cara yang sangat tidak sopan tentunya.

Reshi di angkat dengan posisi tengkurap. Wajah Reshi dengan sengaja diposisikan menempel pada sebatang kontol yang kondisinya setengah tiang.

Pria yang mengangkat Reshi dan menempelkan kontolnya ini dengan sengaja memposisikan tangannya di dekat tetek Reshi. Sehingga sepanjang perjalanan tetek Reshi akan sering bersenggolan dengan tangannya.

Kemudian ada pria kedua, yang mengangkat Reshi di sisi bawah. Dia mengangkat Reshi persis di pinggang, dengan batang Kontolnya tegang sempurna menempel dan bergesekan di memek Reshi.

Jika bukan karena penutup mata, mereka mungkin akan melihat mata Reshi mulai hilang fokus karena begitu banyaknya rangsangan yang dia terima.

Reshi tidak tahu berapa lama, tapi yang dia sadari bahwa tiba tiba badannya di letakan di sebuah kasur.

Badan Reshi di posisikan menungging dan mengangkang, memastikan memeknya dapat dilihat oleh siapa saja yang ada disana.

Kemudian Reshi menyadari bahwa ruangan itu cukup berisik. Berisik dengan suara desahan dan lenguhan kenikmatan.

"Ahhhh ahhh ahh terus ahhh... "

"Ohhh yess bang... Terus bang... Ahhh"

"Mas enaaaaaakkkk.. aaahhhhh..."

Dan banyak lagi suara suara lain yang bernada sama. Membuat nafsu Reshi semakin terbang dan kewarasannya semakin menurun.

Kemudian Reshi merasakan sebuah daging tumpul hangat menempel di memeknya, berusaha memasuki tubuhnya dengan kasar.

Zleebb!

Aaahhhhhhh...

Reshi menjerit keenakan. Memeknya yang sejak tadi sudah basah dan gatal akhirnya mendapatkan satu satunya penghiburan terbaik yang dia inginkan.

Sebatang kontol besar hangat yang dengan ganas menggenjot memeknya.

Pok pok pok

Ahhh ahhh ahhh

Kontol itu menggenjot dengan cepat dan kasar. Tanpa ampun memacu kenikmatan di liang memek Reshi yang sudah banjir kenikmatan.

Uugghhh aaargggghh!!

Diiringi erangan gagah yang merdu ditelinga Reshi, batang kontol itu menyodok dengan keras dan kasar sambil menembakan cairan putih kental kedalam memek Reshi.

Croott croottt croottt

kontol nikmat itu berdiam di dalam memek Reshi selama satu menit setelah menembakkan cairan nikmatnya.

Diiringi riuh suara cemooh dan tawa yang tidak bisa di pahami Reshi, kontol itu dengan cepat meninggalkan memek Reshi.

Belum ada satu menit kemudian, sebatang kontol lain memasuki liang memek Reshi. Kontol baru dengan rasa nikmat yang baru.

Pok pok pok

Kontol itu dengan lincah menikmati memek Reshi yang sudah basah banjir dan tidak butuh waktu lama sampai akhirnya dia juga menembakkan cairan nikmatnya ke dalam memek Reshi.

Croot croott

Satu demi satu, kontol demi kontol memasuki memek Reshi.

Reshi sudah tidak menghitung berapa banyak sperma kental yang masuk di memeknya. Reshi bahkan sudah tidak di ikat dan ditutup matanya.

Ternyata Reshi yang dibiarkan bebas lebih liar dan maniak daripada Reshi yang diikat. Seakan akan Reshi sempat meminum obat perangsang dosis tinggi sebelum datang ke kantor ini.

Berjam jam kemudian, Reshi yang seluruh badannya berlumuran sperma kering dan basah mulai tersadar.

Dia hanya terbaring sendirian, di sebuah matras karet tipis yang sama kotornya dengan dirinya. Aroma sperma dibadannya hampir saja membuat Reshi hilang akal lagi, tapi dia berhasil bertahan. Badannya pegal, lemas dan memeknya kebas.

Tidak lama kemudian bapak HRD datang dengan pakaian lengkap, dia membawa selembar kertas yang dilaminating berisi susunan jadwal.

"Reshi, mulai besok kamu sudah bisa kerja disini. Ini syarat dan daftar kerjaan untuk kamu besok. Saya minta kamu sudah siap disini sesuai dengan jadwal yang diminta. Paham?"

"Paham pak." Jawab Reshi singkat.

Reshi berusaha bangun dengan badan lemasnya dan mengambil kertas jadwalnya. Dia tidak membaca isinya, karena merasa dia bisa baca nanti saat dia pulang.

"Sekarang kamu boleh pulang." Kata bapak HRD.

"makasih pak, saya boleh minta baju saya?" Tanya Reshi.

"Baju? Oh sudah di bakar tadi siang. Hahaha.. Lagian sekarang sudah jam 12 malam. Saya duluan ya!"

Bapak HRD segera bergegas meninggalkan Reshi, yang otaknya berusaha berpikir.

Dibakar? Tadi siang? Jam 12 malam?

"Jadi aku di perkosa dan digilir berapa jam ini? Pantes aja kebas memekku." pikir Reshi.

"Eh dibakar?"

"PAKK... TUNGGUU..!!" teriak Reshi.

Dia baru sadar kalau sekarang dia telanjang, kotor penuh sperma, dan tidak punya apapun untuk menutupi diri supaya bisa pulang.

"Masa harus pulang telanjang!" pikir Reshi

Dia berusaha mengejar bapak HRD tapi beliau sudah hilang, entah bagaimana lenyap ditelan bumi.

Reshi yang bingung hanya bisa berusaha mencari solusi tercepat dan termudah lebih dulu.

"Minimal bersihkan badan dulu."

Sayangnya Reshi tidak menemukan ruangan toilet atau apapun yang bisa menjadi tempat membersihkan diri.

Beruntung, ada sebuah papan bertuliskan "keran air" dengan arah panah menempel tidak jauh dari Reshi.

Reshi mengikuti arahan papan itu sampai dia keluar di sebuah parkiran terbuka, dimana ada sebuah keran air kecil di salah satu sudutnya.

Dan sialnya keran itu persis dibawah sebuah tiang lampu yang menyorot kebawah.

"Telanjang outdoor diparkiran banget ini."

Dengan pasrah Reshi menghampiri keran air tersebut dan mulai membersihkan diri sebisanya.

Sayangnya tidak ada sabun, sehingga Reshi terpaksa puas dengan badan telanjang tanpa bekas sperma tapi dengan aroma badan yang jelas jelas berbau sperma basah.

"Minimal ga keliatan kaya habis di gilir"

Selesai dengan bersih bersih diri, Reshi mulai berpikir bagaimana dia bisa pulang. Dia tidak punya baju sama sekali, telanjang bulat polos. Jika sampai ada orang lain melihat dia, bisa jadi Reshi akan diperkosa lagi oleh mereka.

Tapi tiba tiba, muncul seorang pria telanjang yang menghampiri Reshi. Pada titik ini, Reshi sudah lupa rasanya malu. Paling tidak selama di area The Office. Pria itu membawa sebuah amplop bertuliskan "Reshi" dan dia memberikannya pada Reshi.

Reshi menerima amplop itu dan kemudian membukanya.

"Ytl, yang ter lacur
Reshi

Dengan ini kami dari The Office menyatakan anda diterima bekerja di perushaaan kami dengan jabatan sebagai -Vice Manager (pelacur kelas berat) -

Bersamaan dengan ini, kami memberikan anda fasilitas berupa rumah tinggal dan seorang budak seks pria.

Semoga fasilitas ini mencukupi dan anda betah bekerja di perusahaan kami"

PART 4




Day 1 Steven and the house



nama pria itu adalah Steven.

menurut Reshi wajah pria itu lumayan tampan dan bentuk badannya bagus. tidak terlalu gemuk tapi juga tidak kurus. badannya juga lumayan berotot walaupun tidak sampai kotak kotak. membuat otak jorok Reshi tergelitik.

tapi yang lebih menarik perhatian adalah kontolnya. bahkan saat belum tegang saja kontolnya sudah panjang dan tebal. bagaimana nanti kalau sudah tegang. Reshi rasanya ingin segera membuat kontol itu ngaceng.

setelah selesai memperhatikan pria baru ini, Reshi mulai menanyai dia. tentunya dalam keadaan sama sama telanjang dan di parkiran terbuka.

"nama kamu siapa?"

"steven nyonya." jawab steven.

"kamu benar jadi budak seks aku?"

"iya nyonya, apapun yang nyonya suruh sebodoh dan sekotor apapun saya pasti lakukan." jawab steven.

matanya berseri seri sekali saat menjawab.

"yakin? kalau aku suruh kamu telanjang jalan masuk mall kamu mau?" kali ini Reshi yang tidak yakin.

"mau nyonya, saya sudah di latih supaya patuh pada perintah nyonya apapun itu." jawab steven.

"oke kalau gitu aku kasih kamu perintah. kamu ke pinggir jalan terus cari taksi, lalu ajak supir taksi itu buat isep kontol kamu."

"baik nyonya." jawab steven

dia lalu segera berlari ke pinggir jalan raya yang kebetulan sudah sepi. dia menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tidak menemukan satu kendaraan pun. dengan tergesa gesa steven kembali ke Reshi.

"nyonya jalanan sepi, saya mau minta ijin untuk cari lebih jauh." kata steven

Reshi hanya bisa bengong melihat tingkah steven. dia tidak menyangka kalau steven akan benar benar mencari taksi. padahal Reshi hanya mau jahil saja. dia tidak benar benar ingin melihat dua laki laki saling menghisap batang.

"ngga usah steven, ga apa apa. aku tadi cuma ngetes aja. jadi kamu beneran budak seks aku?"

"iya nyonya, saya budak seks nyonya seutuhnya." jawab steven yakin.

"kalau gitu coba kamu nungging sambil ngangkang, aku mau liat pantat kamu." kata Reshi.

dengan patuh steven melebarkan kakinya lalu menundukan badan, memberikan Reshi pemandangan lubang analnya dengan bebas.

Reshi yang melihat kepatuhan steven menjadi semakin gemas, dan horny. Reshi menjilati jari telunjuknya sampai basah lalu memainkannya di lubang anal steve.

"kamu suka di anal ga steve?" tanya Reshi.

"selama nyonya yang lakukan, saya pasti suka." jawab steven

dengan pelan tapi pasti, Reshi mulai memasukan jari telunjuknya ke lubang anal steven. dia mainkan sedikit dan dia goyangkan jarinya di lubang anal steven. steven hanya bisa mendesah pasrah menikmati permainan Reshi. dia tidak sedikitpun melawan atau merubah posisinya.

gemas melihat steven yang mendesah, Reshi meraih batang kontol steven dan mulai mengocoknya. Reshi mengocok kontol steven dengan lembut sambil jari telunjuknya tetap mencolok lubang anal steven.

"steven, kalau enak mendesah aja ya. jangan di tahan." kata Reshi setelah melihat wajah steven yang memerah.

"iya nyonyaa.. aahh~ enakk~ nyaaahhhh~" desah steven.

Reshi yang semakin horny melihat respon steven segera melahap kontol steven. dia jilati dan hisap kontol steven dengan kencang dan penuh semangat.

tapi kemudian Reshi sadar kalau steven hanya diam saja dan tidak melakukan apapun.

"steven, kamu ga suka di sepong?" tanya reshi.

"suka nyonya. saya cuma tidak berani berbuat apa apa kecuali di perintah sama nyonya." jawab steven

"oh gitu, kalau gitu aku perintah kamu buat entotin mulutku ya steven."

"siap laksanakan nyonya." kata steve tegas.

steven kemudian memegang kepala Reshi dan mulai menyodokan kontolnya ke mulut reshi dengan kasar. Reshi pasrah diperlakukan kasar oleh budaknya, bahkan dalam hatinya dia senang dengan budak barunya yang kasar dalam menikmati mulutnya.

tidak butuh waktu lama sampai akhirnya steven crot dan menembakan spermanya di mulut reshi. reshi menjilati dan meminum semua sperma steven dengan lahap dan tidak menyisakan setetespun.

"peju kamu enak steven. makasih ya."

"tidak usah terima kasih nyonya, seluruh diri saya punya nyonya dan atas kuasa nyonya. termasuk peju saya." jawab steven rendah hati.

"ya sudah, oh iya steven sekarang kamu pikirin gimana caranya aku bisa pulang. aku ga punya baju dan ga ada uang buat sewa kendaraan." kata Reshi yang mulai kembali normal

"nyonya kan sekarang punya fasilitas tempat tinggal. kalau tidak salah ada tertulis di surat yang saya berikan tadi nyonya." jawab steven.

Reshi membaca ulang surat yang tadi diberikan steven, yang kebetulan sudah sempat terbang agak jauh karena dia sibuk menikmati kontol, dan sadar kalau Reshi sekarang punya rumah baru.

"wah iya aku dapat rumah, tapi lokasi nya dimana ini steven?" tanya reshi.

"mari saya antar nyonya." tawar steven.

mereka berdua kemudian berjalan ke arah belakang gedung The Office, dimana posisinya adalah Reshi berjalan didepan sambil menarik kontol steven dan steven akan berbicara kalau harus belok atau ke arah tertentu.

mereka berjalan sampai menemukan sebuah celah yang agak tersembunyi. dari celah itu mereka masuk dan muncul di sebuah gang yang cukup lebar. gang ini bisa dilalui dua mobil sekaligus. di kanan kiri jalan terlihat banyak rumah yang cukup bagus, bahkan beberapa tampak mewah.

Steven mengarahkan Reshi ke sebuah rumah yang agak lebih jauh. hampir di sisi ujung yang berlawanan dari tempat mereka masuk. Steven kemudian menunjuk pada rumah di sisi kanan jalan.

"silahkan nyonya, rumah ini untuk nyonya selama nyonya masih bekerja di The Office." kata steven

kemudian dia membukakan pintu untuk Reshi, yang ternyata pintunya juga tidak dikunci, lalu kemudian mempersilahkan Reshi masuk. Steven lalu menunjukan ruangan yang bisa di gunakan oleh Reshi.

rumah ini tidak terlalu besar, hanya satu lantai dengan atap tinggi sebagai ruang tamu. ada satu buah dapur dibelakang yang diberi atap terbuka. ada tiga kamar di rumah ini yang terdiri dari 1 kamar utama dn 2 kamar tamu.

rumah ini sudah penuh terisi perabotan. dari sofa, meja, meja makan dan kasur semua sudah ada. hanya ada 1 hal yang kurang.

"steven, disini ga ada baju?" tanya Reshi.

steven tidak menjawab Reshi tapi dia berbalik dan mengambil sebuah kertas dari atas meja makan yang sebelumnya terlewatkan oleh Reshi.

kertas itu berisi peraturan yang harus Reshi patuhi selama bekerja di The Office, dan apa saja yang bisa dia dapatkan.

kewajiban karyawan The Office:

1. melayani pelanggan sebagai pelacur yang patuh, apapun kondisi dan situasinya.

2. bekerja dengan sepenuh hati tanpa mengeluh.

3. tidak pernah menggunakan pakaian lagi kecuali dalam kondisi khusus yang membutuhkan pakaian.

4. bersedia menjadi objek seksual bagi pelanggan dan rekan kerja, baik di lingkungan kerja maupun di area tinggal.

5. bersedia menerima pengkondisian medis, untuk memastikan kesehatan dan keamanan sosial kantor.

hak karyawan The Office :

1. mendapatkan gaji sesuai dengan beban kerja yang dilakukan atau diberikan.

2. mendapatkan kepuasan seksual dari siapa saja dan kapan saja selama berada di lingkungan kerja dan tinggal The Office.

3. menjadikan siapapun objek seksual demi kepuasan sendiri atau kelompok dalam lingkungan kerja dan tinggal The office

4. mendapatkan libur dan istirahat sesuai dengan perjanjian yang dilakukan dengan kantor.

5. keamanan dan kenyamanan selama bekerja dan tinggal dalam lingkungan The Office, selama tidak bersangkutan dengan kebutuhan seksual karyawan yang lain.

PART 5




Day 2 You Never Know
Hari ini adalah hari kedua.

Hari ini juga menjadi hari pertama Reshi memulai pekerjaannya sebagai Vice Manager sekaligus sebagai pelacur.

Setelah sesi seks pagi yang nikmat dengan budaknya Steven, Resi yang sudah selesai mandi terlihat segar dan cerah.

Badannya yang telanjang terlihat menggoda, dan setelah dibubuhi sedikit riasan serta wangi wangian, bahkan kontol Steven pun tidak bisa tidak kembali berdiri.

Walaupun tentu saja Steven tidak akan berani berbuat apapun.

Setelah selesai merias diri dan merasa cantik, Reshi siap untuk berangkat kerja.

"Jadi steven, kita semua di kantor ini sama sekali tanpa pakaian kan?"

"Iya nyonya. Sama sekali tanpa pakaian dengan alasan apapun." Jawab Steven sambil menutupi batangnya yang tegak berdiri.

"Steven, kamu aku perintahkan untuk pamerkan batang kamu itu kapan pun dimana pun. Terutama saat sedang tegak berdiri begitu. " Kata Reshi tegas.

"Siap nyonya."

***

Reshi berjalan dengan sedikit malu. Tentunya karena dia saat ini sedang berjalan telanjang dari rumah barunya ke kantor.

Tapi selain itu juga karena jalan gang yang semalam sangat sepi, ternyata di pagi hari sangat ramai sekali.

Para istri atau wanita single sedang sibuk mengobrol dan dalam keadaan telanjang. Beberapa memiliki budak seperti Reshi, yang mana batangnya sedang di nikmati bergilir sambil rumpi.

Beberapa yang lain sedang sibuk memilih belanjaan dari tukang sayur yang masuk ke area ini. Tentunya tukang sayur itu juga telanjang, jadi kontol hitamnya yang tegak berdiri itu menjadi tontonan menarik bagi para wanita.

Tapi tidak hanya wanita, banyak juga pria dijalan ini. Sebagian besar sedang sibuk minum kopi di halaman rumah masing masing dengan seorang wanita sibuk menjilati batang mereka.

Beberapa yang lain sedang saling mengobrol, membahas sesuatu yang tampaknya penting. Hanya saja dengan adanya beberapa wanita yang berlutut dan menikmati batang tegak para pria itu, tampaknya obrolan mereka tidak sepenting itu.

Sepanjang jalan itu Reshi menjadi pusat perhatian. Semua orang menatap badan telanjang Reshi dan wajahnya yang cantik. Beberapa pria bahkan tidak segan memperlihatkan diri mereka yang langsung mengocok batangnya sendiri saat melihat Reshi.

Bahkan ada salah satu pria yang terang terangan mengundang Reshi ke rumahnya dan mengatakan ingin menikmati badan Reshi.

Bagi banyak wanita diluar sana, perlakuan barusan sungguh memalukan dan merendahkan. Tapi tidak bagi Reshi. Untuk dia perlakuan itu adalah wajar dan Reshi menyukainya.

Dia tidak segan menjawab pria mesum yang mengundangnya dan bahkan membuat janji dengan pria itu untuk berhubungan badan nantinya.

Akhirnya Reshi tiba di gedung The Office. Setelah pemandangan indah penuh nafsu disepanjang jalan tadi, Reshi rasanya tidak ingin kerja sama sekali. Tapi dia sudah diterima dan harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

Steven mengarahkan Reshi ke lift khusus untuk karyawan. Dengan tangkas dia menekan tombol pada lift sementara batang tegangnya sedang menjadi mainan untuk Reshi.

Tidak lama kemudian mereka berdua sampai di lantai yang di tuju. Saat pintu lift terbuka, hal pertama yang didasari Reshi adalah aroma sperma segar yang menguar di ruangan.

Lift itu terbuka langsung pada ruang kerja karyawan. Ruang kerja ini di bagi dalam bilik dan berjajar rapi. Disetiap biliknya di isi satu orang karyawan, baik pria atau wanita, yang mana beberapa sedang melayani pelanggan.

Reshi kemudian dibawa oleh Steven ke sebuah ruangan besar di ujung ruangan karyawan. Ruang ini adalah area khusus management kantor dan berisi orang orang tingkat atas dari susunan kerja.

Didalam ruangan itu saat ini sudah ada sepuluh orang. Dua di antaranya adalah budak seks, terlihat dari kalung rantai yang mereka pakai Terikat pada sebuah tiang besi, layaknya anjing yang sedang di ikat.

Dari delapan orang sisanya, ada dua wanita yang sedang sibuk dengan pekerjaannya dan kertas dokumen. Kedua wanita ini sebut saja Bu Sara dan Bu Sinta.

Keduanya tentu saja telanjang, dan tete bu sinta lebih besar sedikit dari bu Sara.

Lalu ditengah ruangan ada bu Citra, yang saat ini sedang di double penetrasi oleh dua orang laki laki.

Sisa tiga orang lagi adalah laki laki. Namanya pak Benu, pak Satya dan Pak Jhon.

Ketiganya juga sedang sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak menyadari Reshi yang baru saja masuk ke ruangan.

Baru setelah Steven di ikat di tiang seperti budak yang lain, Pak Jhon mengangkat kepalanya dan melihat Reshi.

Pak Jhon dengan senyum yang ramah dan mata mesum, menghampiri Reshi dan mengulurkan tangannya.

"Kamu pasti mba Reshi ya. Saya sudah dapat kabar nya kalau mba akan bergabung hari ini." Kata pak Jhon.

Reshi menyalami tangan pak Jhon yang gagah dan kasar, sejenak otak Reshi menjadi jorok terutama saat melihat batang pak Jhon yang menggantung lemas.

"Iya pak, saya hari ini bergabung sebagai Vice Manager." Jawab Reshi.

Kemudian Reshi dibawa ke meja samping pak Jhon. Disini pak Benu dan Pak Satya baru sadar kalau mereka kedatangan anggota baru. Keduanya dengan cepat menghampiri Reshi yang belum sempat duduk dan menyalami Reshi dengan semangat.

Kemudian Pak Jhon dengan ramah mendudukan Reshi di meja dan melebarkan kaki Reshi.

Reshi yang bingung hanya bisa diam mematung sementara pak Satya mengambil alih tugas untuk menjelaskan.

"Ini bentuk selamat datang dari kami bu Reshi. Anggota baru di ruangan ini biasanya kami gilir dulu. Kecuali kalau sudah keburu ada client yang mau pakai badan bu Reshi."

Reshi hanya pasrah dengan tindakan pak Jhon yang sibuk menjilati memeknya. Kemudian pak Benu dengan lembut menidurkan Reshi di meja dan kemudian menjejalkan batangnya ke mulut Reshi.

Reshi hanya bisa memejamkan mata dan menikmati sensasi baru ini. Di gilir tanpa paksaan tapi tidak bisa dilawan.

Ketiganya dengan cerdik memanipulasi Reshi untuk patuh dan membiarkan mereka berbuat sesukanya.

"Kasih pil dulu itu pak nanti hamil!" Teriak suara wanita dari sebrang ruangan.

Itu adalah suara bu Sara, yang mengingatkan untuk kebaikan Reshi juga.

Pak Benu kemudian melepaskan batangnya dari mulut Reshi. Dia mengambil sebuah pil dari lemari dan memasukannya lansung ke mulut Reshi.

Pil itu kecil sekali. Tidak sampai setengah ruas kuku. Setelah pil itu masuk ke mulut Reshi, pak Benu menjejalkan batangnya lagi yang tidak lama kemudian menembakkan spermanya.

Reshi menelan sperma itu bersamaan dengan pil tadi dalam satu kali telan.

Glek!

Kemudian pak Benu melepaskan batangnya yang mana mulut Reshi kemudian di isi oleh batang pak Satya.

Sementara itu di memek Reshi, pak Jhon sudah bersiap memasukan batang kontolnya yang sudah tegak sempurna.

PART 6




Day 2 The Craziest for now
Reshi merasa badannya lengket. Bekas sperma dari ketiga rekan kantor barunya masih terlihat berlumuran dibadan dan selangkangan Reshi.

Hanya saja Reshi tidak bisa membersihkan diri karena saat ini dia di ajak untuk berkenalan dengan rekan rekan karyawan dan area kantor.

Tentunya kegiatan ini lebih kearah memamerkan badan telanjang Reshi, dan memberitahukan pada semua karyawan kalau ada satu perempuan baru yang bisa di nikmati.

"Rekan rekan semua, mari saya perkenalkan anggota baru kita. Namanya mba Reshi. Silahkan disapa teman teman semua mba."

"Baik pak, Selamat siang teman teman semua, nama saya Reshi dan mulai hari ini saya bekerja disini dengan teman teman semua."

Sorak riuh dan tepuk tangan gemuruh menjadi respon yang sangat hangat bagi Reshi. Semua orang tampak senang sekali dengan bergabungnya Reshi di kantor ini.

Lalu kemudian pak Jhon mengangkat tangan Reshi dan memasang sebuah borgol besi pada tangan Reshi.

"Eh kenapa ini pak?"

"Sesuai yang saya bilang di ruangan tadi bu. Tradisi kita disini untuk anggota baru adalah digilir. Kalau tadi diruangan kita hanya acara kecil, tapi siang ini teman teman seluruh kantor di izinkan untuk mencicipi bu Reshi."

Reshi hanya bisa melotot kaget.

Tapi dia juga sadar kalau sekarang dirinya berada di kantor yang memang menjajakan tubuh dan seks sebagai barang dagangannya. Tentunya para pelaku seks juga ingin menikmati sedikit produk yang mereka jual.

"Oh begitu pak, kalau untuk itu saya tidak perlu di borgol pak." Jawab Reshi enteng.

Dengan lekuk badan erotis yang memancing nafsu, Reshi berbalik badan dan memamerkan memeknya pada semua orang.

"Lepasin aja borgol saya pak, biar saya bebas menikmati digilir teman teman semua." Kata Reshi manja sambil berlutut lalu mencium kecil batang pak Jhon.

pak Jhon kaget melihat betapa mudahnya Reshi menyerahkan dirinya, tapi dia juga suka wanita seperti Reshi. wanita yang cantik tapi didalamnya sudah binal dan liar.

kemudian pak Jhon melepaskan borgol dari tangan Reshi. Reshi lalu menghadapkan badan telanjangnnya ke pak Jhon. Reshi melirik ke kanan dan ke kiri, melihat para karyawan pria penasaran dengan apa yang akan dia lakukan.

dengan sangat lembut tiba tiba Reshi mencium bibir pak Jhon. Reshi juga menempelkan badannya ke badan pak Jhon, membuat batang pak Jhon semakin keras karena sentuhan yang dia rasakan.

pelan pelan Reshi menciumi bibir pak Jhon lalu turun ke leher. dari leher dia turun ke dada, mencium puting dada pak Jhon dan menjilatinya sedikit. setelah itu Reshi turun lagi keperut hingga ke batang pak Jhon.

saat sedang mencium batang pak Jhon, Reshi dengan sengaja melebarkan bokongnya dengan menggunakan tangan. dia memamerkan lubangnya kepada teman teman kantor yang melotot menyaksikan kelakuan Reshi. Reshi kemudian berhenti sejenak menciumi batang pak Jhon. dia menoleh ke belakang lalu berkata pada para karyawan yang lain.

"masuk gantian ya teman teman, bebas tanpa bayaran. tapi untuk mulut aku kalian ga boleh ya, sudah ada jatahnya sendiri." kata Reshi sambil mengedipkan mata.

mendengar undangan dari Reshi, semua karyawan pria langsung gelap mata. mereka dengan buru buru menghampiri Reshi dan berlomba menikmati lobangnya. Reshi bisa merasakan kedua lobang nya dimasuki oleh batang yang dia tidak kenal sama sekali. batang batang itu masuk dengan kasar dan tidak beraturan, mereka menembakan cairannya dengan sembarangan dan dengan cepat digantikan oleh batang yang lain.

sementara itu Reshi menjaga mulutnya untuk melayani para atasan. pak Jhon, pak Benu dan Pak Satya bergantian menikmati mulut Reshi. mereka bertiga tidak segan segan untuk mengisi mulut Reshi dengan cairan mereka, bahkan mereka dengan kasar memasukan batang mereka sampai mentok ke tenggorokan Reshi sebelum kemudian menembakan cairan mereka. mereka melakukan itu supaya mereka yakin Reshi akan menelan cairan mereka sepenuhnya.

Reshi menikmati kegiatan pesta sek itu selama berjam jam. sesekali saat kesadaran Reshi pulih, dia bisa melihat beberapa pria baik muda ataupun berumur masuk ke ruang kerja dan seenaknya menikmati tubuh karyawan wanita. sayangnya Reshi hanya bisa melihat sebentar karena karyawan laki laki tidak akan membiarkan Reshi beristirahat terlalu lama.

segera setelah Reshi sadar, dia akan segera menjadi mainan pemuas nafsu lagi. batang demi batang keluar masuk dengan mudahnya kedalam lubang Reshi yang dengan sengaja dia jajakan bebas untuk teman teman karyawan. pak Jhon, pak Benu dan pak Satya sudah kembali ke ruangan mereka. mereka kembali fokus bekerja sementara Reshi masih menjadi budak nafsu.

kira kira pukul tujuh malam akhirnya semua karyawan selesai menikmati badan Reshi. tubuhnya penuh berlumuran cairan kelamin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Reshi bahkan sampai tidak bisa berdiri, badannya lemas tak bertenaga karena selama satu harian penuh hanya menjadi objek nafsu saja. satu satu yang masuk kedalam perutnya adalah air putih dan air kelamin lelaki.

Steven, budak Reshi, dengan baik hati mengankat badan pemiliknya yang sudah lemas tak bertenaga dan tidak sadarkan diri. dalam keadaan masih telanjang dan batang nya bergelantung lemas, dia menggendong Reshi turun menggunakan lift khusus dan membawa Reshi pulang. sampai dirumah, Reshi di dudukan di sebuah kursi dan kemudian Steven dengan tenang mengambil beberapa foto Reshi.

besok Steven akan menceritakan tentang foto ini dan alasannya, tetapi dia yakin Reshi akan dengan senang hati mendapatkan foto itu. bahkan mungkin Reshi akan meminta Steven untuk merekam dirinya jika nanti dia sedang menjadi budak nafsu.

setelah selesai mengambil beberapa foto, Steven mengangkat badan Reshi dan meletakknya di bathub kamar mandi. dengan telaten dan mesum, Steven membersihkan badan Reshi. tentunya dia berfokus dengan menikmati payudara Reshi dan selangkangan Reshi yang penuh dengan cairan laki laki.

tapi selain bertindak mesum, Steven juga telaten membersihkan badan Reshi sampai dia menjadi benar harum dan bersih. kemudian Steven membersihkan rambut Reshi dengan sampo, dengan posisi yang disesuaikan Steven sedemikian rupa, supaya batangnya bisa bergesekan dengan wajah Reshi.

setelah selesai memandikan Reshi, Steven mengambil handuk dan mengeringkan tubuh Reshi. tentunya tangannya kembali bermain dengan santai di dada dan selangkangan Reshi. bahkan kali ini Steven juga menggesekan batangnya ke lobang kelamin Reshi. tapi dia hanya berani sampai disitu, sebagai budak Steven paham posisinya. kalau sampai dia berbuat kelewatan, Resikonya bisa menjadi sangat berbahaya bagi Steven.

setelah Reshi kering dan harum, Steven menggendong Reshi dan meletakan dia di kamar. Steven membungkus badan Reshi dengan selimut dan memastikan dia tidur dengan nyenyak. setelah Steven yakin kalau Reshi aman dan nyaman di kasurnya, Steven segera menuju tempat istirahatnya sendiri.

tempat ini belum disadari Reshi, karena dia masih belum terlalu familiar dengan rumah barunya. tempat istirahat Steven adalah sebuah keranda besi dengan tali pengikat otomatis untuk tangan dan kaki. Steven meletakkan keranda itu tepat di samping kepala Reshi.

Steven kemudian masuk ke keranda itu lalu dia memasang penutup mata dan pengganjal mulut pada dirinya sendiri. setelah memastikan matanya gelap dan mulut tidak bisa menutup, Steven mengikat dirinya sendiri pada keranda besi itu. pengikat otomatis segera mengunci tangan Steven dan satu satunya cara untuk Steven bisa bebas adalah kalau Reshi membukakannya.

dengan batangnya semakin mengeras dan tegang, Steven yang sudah terikat mulai menunggu dengan sabar. dia berharap Reshi akan bangun dengan cepat dan memberi batangnya kepuasan yang dia dambakan. tapi itu hanya harapan semata, karena Reshi belum tentu paham cara membuka kunci pengikat tangan Steven.

PART 7




day 7 when crazy becomes daily

hari ini hari minggu jam 7 pagi, kurang lebih sudah 7 hari sejak Reshi mendaftar dan bekerja di The office. Reshi yang baru saja membuka matanya sedang menikmati pagi yang indah dan cerah dari dalam kamarnya yang cantik dengan gorden terbuka.

dari luar jendela Reshi bisa melihat beberapa bapak bapak tetangga yang sedang coli sambil memperhatikan badan telanjang Reshi yang baru saja bangun. Reshi membiarkan mereka sibuk dengan tangan mereka sendiri, bahkan sedikit membantu mereka dengan memposisikan selangkangannya yang masih ada sisa sperma kering supaya dapat mereka lihat dengan jelas.

sambil menikmati minggu pagi sambil menjadi bahan live coli tetangganya, Reshi menyapa budak seks nya yang sampai hari ini masih terikat rapat di tempatnya.

"selamat pagi Steven, gimana batang kamu hari ini? masih kuat?"

sejak Steven mengunci dirinya di alat itu, dia sama sekali belum berhasil untuk melepaskan dirinya. Reshi juga sudah bertanya pada teman teman kantornya dan mereka bilang kalau kunci alat itu akan lepas sendiri dalam waktu satu minggu. jadi selama satu minggu ini Reshi merawat Steven supaya dia jangan kelaparan dan kehausan sambil memancing nafsu Steven setiap hari.

bahkan Reshi sudah dengan jelas memberikan perintah pada Steven, kalau nanti kunci sudah terbuka dia dipersilahkan untuk menikmati tubuh Reshi tanpa perlu minta izin lagi sepuas hatinya sampai dia kehabisan tenaga.

"terima kasih mba!" kata suara perempuan dari luar jendela

Reshi menengok keluar jendela dan melihat ternyata bapak bapak yang sejak tadi menonton Reshi itu tidak sedang coli, melainkan sedang menikmati badan istri / budaknya dihalaman sambil menonton Reshi.

"hari ini aku bakal di pake siapa ya?" pikir Reshi.

sejak dia masuk dan bekerja di The Office, Reshi belum pernah satu kalipun mendapati orang tidak dikenal masuk ke rumahnya dan memperkosa dia sesuka hati.

padahal Reshi cukup menunggu nunggu saat itu, supaya dia bisa merasakan gejolak deg degan yang dia nanti nantikan.

"yaudah deh, sekarang godain Steven dulu aja."

Reshi segera memposisikan dirinya menungging lalu mulai menjilati batang Steven yang sudah tegang maksimal disamping kasurnya. Reshi menjilat dan menghisap batang Steven dengan pelan dan penuh rasa perhatian, seakan akan Steven adalah cinta pertamanya yang telah lama hilang dan kini sudah kembali.

setelah puas menjilati batang Steven, kemudian Reshi berbaring mengangkang didepan batang Steven. sesekali Reshi menggesekan batang Steven di selangkangannya, tapi sebagaian besar waktunya digunakan untuk memainkan selangkangannya sendiri didepan Steven yang masih terikat.

-----

sekarang sudah jam 10 siang

Reshi sudah puas bermain sendiri didepan Steven dan sekarang dia sangat lapar. sayangnya Reshi belum pernah memasak sendiri dirumah barunya ini karena sehari hari dia mendapatkan makanan sarapan, makan siang, dan makan malam di kantor.

"enaknya sarapan apa ya?"

dengan badan yang sedikit basah karena keringat beserta aroma keringat dan sperma yang masih menempel di badan Reshi, Reshi memutuskan untuk mencuci muka sedikit sebelum keluar rumah dan mencari pedagang makanan yang mungkin saja ada diluar.

menurut logika Reshi karena kompleks ini diusahakan sangat mirip dengan kompleks perumahan biasa, maka seharusnya ada pedagang makanan yang berjualan disekitar sini.

setelah sedikit mencuci muka untuk menyegarkan mata dan wajahnya, Reshi yang sama sekali tidak berpakaian apapun keluar dari rumahnya dan menyongsong matahari siang yang hangat dengan kulit tubuhnya yang tidak tertutup kain apapun. Puting Reshi yang sensitif segera menjadi mancung dan selangkangannya segera menjadi lembab begitu merasakan sensasi bertelanjang diluar ruangan.

jalan diluar rumah Reshi cukup ramai, terutama karena hari ini adalah hari minggu. banyak sekali bapak bapak duduk bertelanjang didepan rumah mereka, baik untuk sekedang mengobrol ataupun mencari pemandangan wanita telanjang.

Reshi dengan percaya diri segera berjalan keluar dari batas halaman rumahnya yang langsung disambut oleh tatapan penuh nafsu bapak bapak yang ada di sepanjang jalan. dengan santai Reshi terang terangan memamerkan badan indahnya kepada bapak bapak yang ada disepanjang jalan sambil sedikit memainkan rambutnya, membuat dirinya terlihat sedikit lebih menggoda dan mengundang reaksi nafsu dari para bapak bapak.

Reshi kemudian menghampiri seorang bapak bapak yang kebetulan sedang duduk mengangkang memamerkan batangnya yang cukup besar dan tegak gagah mempesona bagi Reshi.

"selamat pagi pak Jaya. makin ganteng aja hari ini pak." sapa Reshi sambil menggigit jarinya.

Mata Reshi terang terangan menatap langsung ke batang milik Pak Jaya yang tidak segang segan semakin melebarkan kakinya supaya batangnya semakin terlihat jelas. Pak Jaya bahkan dengan santai menyenderkan badannya kebelakang supaya batangnya semakin tegak keatas dan membuat mata Reshi semakin jelalatan.

"selamat pagi juga dek Reshi. jam segini baru keluar, semalam pasti capek ya?"

memang malam sebelumnya Reshi baru saja menjadi budak seks dirapat RT kompleks. malam itu badan Reshi digilir oleh enam orang bapak bapak pengurus RT yang semuanya menumpahkan sperma mereka di dalam Reshi. Reshi baru bisa pulang dari rapat RT itu kira kira jam 2 pagi, dimana dia sudah digilir selama 4 jam sejak jam 10 dan harus pulang sendiri dengan langkah gontai karena kelelahan.

"iya pak, semalam capek banget. Reshi sampai malas mandi ni pak. nih lihat pak masih ada sisa spermanya." kata Reshi.

Reshi kemudian memamerkan selangkangannya yang berisi sperma kering didepan muka pak Jaya. membuat mata pak Jaya melotot penuh nafsu dan batang pak Jaya semakin keras sampai berwarna kemerahan.

"eh dek Reshi sudah keluar rumah."

tiba tiba seorang bapak yang lain muncul dan memeluk Reshi dari belakang. bapak ini bernama pak Seno yang kebetulan bekerja di The Office sebagai kepala divisi. saat ini pak Seno sedang menggesekan batang kerasnya yang sudah licin di celah bokong Reshi. Reshi dengan jelas bisa merasakan pak Seno berencana menikmati lubang belakangnya tanpa izin.

"eh pak Seno, selamat pagi pak. batang bapak nakal ni mau main masuk aja." canda Reshi

pak Seno tidak menjawab Reshi tetapi dia mendorong badan Reshi supaya menungging. dengan cepat pak Seno berusaha mendorong batangnya untuk memasuki lubang belakang Reshi, membuat Reshi menjadi kelabakan dan wajahnya yang penuh nafsu menjadi hiburan mata pak Jaya.

pak Jaya yang tidak mau kalah kemudian segera berdiri dan menjejalkan batangnya ke dalam mulut Reshi, memaksa Reshi untuk menelan batang kerasnya dan kemudian segera menyodok batangnya ke tenggorokan Reshi. disaat yang sama pak Seno juga menggenjot batangnya di lubang belakang Reshi, sehingga badan Reshi terguncang kedepan dan kebelakang yang mana semakin membantu kedua pemerkosanya untuk menikmati badan Reshi.

sekitar sepuluh menit kemudian Pak Jaya dan dan Seno memutar badan Reshi, membuat Reshi menduduki batang pak Jaya yang menusukan batangnya di lubang belakang Reshi sementara pak Seno sekarang menyodok mulut Reshi. Reshi yang otaknya sudah beku karena kenikmatan hanya menurut dengan pasrah dan bergerak berdasarkan insting dasarnya saja.

sepuluh menit kemudian Reshi menjerit jerit keenakan sampai akhirnya dia orgasme dengan hebat. tidak sampai satu menit kemudian pak Jaya melepaskan spermanya di lubang belakang Reshi, yang kemudian disusul oleh pak Seno yang melepaskan spermanya di mulut Reshi.

badan Reshi yang sudah lemas karena nikmat kemudian ditinggalkan terbaring dijalanan sementara pak Jaya dan pak Seno kembali ke rumahnya masing masing. Reshi yang kesadarannya tinggal setengah hanya bisa pasrah menikmati orgasme dan sperma dalam tubuhnya di jalanan kompleks. tidak lama kemudian seseorang menggendong badan Reshi dan membawanya ke sebuah rumah yang tidak terlalu jauh dari rumah Reshi.

Reshi tidak tau siapa orang itu, tapi dia tau kenapa dia dibawa ke dalam rumah orang itu. jelas karena orang itu akan menikmati badan Reshi lagi.

"enaknya jadi pelacur gratis" pikir Reshi

PART 8




Day 7 i have to take a leave
kesadaran Reshi hilang dan timbul selama beberapa waktu. Reshi tidak ingat semua detail yang terjadi tapi dia tau kalau dia sudah dibawa ke dalam satu rumah oleh seorang pria. moment lain yang Reshi ingat adalah tangannya diborgol dan matanya ditutup. setelah itu memory Reshi buram dan tidak jelas, hanya di isi oleh suara televisi atau suara percakapan yang tidak Reshi pahami.

tidak lama kemudian, Reshi mendengar suara banyak orang berkumpul. terdengar suara pria dan wanita yang sedang sibuk berdiskusi satu sama lain membahas berbagai hal. Reshi mulai merasa khawatir. tentunya Reshi tau kalau dia akan dipakai dan tubuhnya akan dinikmati oleh banyak orang. Reshi tidak masalah dengan itu, bahkan Reshi menantikan permainan mereka.

yang tidak Reshi harapkan adalah hal hal lain yang tidak bisa Reshi antisipasi. entah itu kekerasan atau penyiksaan, Reshi tidak bisa membayangkan. kondisi ini diperburuk dengen mata Reshi yang ditutup, membuat imajinasi Reshi semakin liar. pikiran pikiran mesum dan jahat semakin berkembang bebas di alam pikiran Reshi dipadukan dengan suara suara dari orang tidak dikenal disekitar Reshi.

kemudian seseorang memasangkan sepasang earpiece ditelinga Reshi. earpiece itu memperdengarkan suara desahan pria dan wanita yang sedang berhubungan seks dengan sangat liar. suara pria dari earpiece itu terdengar sangat menikmati, seakan akan setiap sodokan yang dia lakukan benar benar merangsang batangnya dengan sangat maksimal. sementara itu desahan wanita dari earpiece terdengar penuh dengan nafsu. Reshi bisa membayangkan seberapa besar batang yang menembus kelamin wanita itu dan seberapa nikmat rasanya di sodok oleh batang itu.

*****

Reshi saat ini sudah diamankan. tangannya terikat borgol dalam posisi berbaring terlentang. matanya ditutup rapat dan telinganya dipasang earpiece yang memperdengarkan suara adegan seks yang sangat liar.

selain Reshi, didalam kamar itu sudah berdiri sepuluh orang yang terdiri dari 8 pria dan 2 wanita. Reshi akan menjadi santapan utama sementara kedua wanita ini akan menjadi menu sampingan bagi para pria. kedua wanita ini bernama Cindy dan Chita, keduanya adalah karyawan cleaning service The Office yang kebetulan baru saja diterima masuk sehari sebelumnya.

kedelapan pria ini bisa dibilang sebagai oknum, orang orang yang bergabung dengan The Office untuk memanfaatkan produk yang ada didalamnya. beberapa dari orang yang hadir disini memiliki posisi yang cukup tinggi, sementara sebagaian lain hanya kebetulan kenal dan ikut saja.

"langsung di pake aja ni?"

"pemanasan dulu lah. uda gua siapin juga ni dua perek."

"oh iya bener juga."

kedelapan pria itu segera membagi diri dan menghampiri kedua wanita yang sudah mereka siapkan. Cindy dan Chita hanya pasrah menerima keputusan dari kedelapan pria ini tanpa melawan sedikitpun. tubuh mereka mulai di raba dan dipermainkan dengan sembarangan sementara tangan mereka di arahkan untuk memegang batang pria terdekat dari tangan mereka.

Cindy dan Chita tidak bisa melawan sedikitpun saat bibir mereka dicium dengan paksa, atau saat anal mereka dimasuki oleh jari jari pria dengan sangat kasar. mereka hanya bisa meringis kecil dan menahan perih atas perlakuan kasar yang mereka terima.

sementara itu, tubuh Reshi sudah semakin panas. nafsunya sudah sangat naik karena mendengar suara suara erotis melalui earpiece. rasanya dia sudah tidak sabar ingin segera di setubuhi oleh sembarangan orang. Reshi bahkan benar benar berharap salah satu dari orang orang yang akan menikmati badan Reshi ini akan menikmati tubuhnya dengan kasar. Reshi merasa sangat terangsang jika dia dipakai dengan sangat kasar.

"tuh liat Reshi uda becek. gua duluan ya?"

"boleh pak, silahkan duluan. kita pemanasan dulu sama perek baru."

pria itu meninggalkan Cindy, mengurangi beban mental Cindy yang terpaksa bergabung dengan The Office karena masalah ekonomi, dan menghampiri Reshi. pria itu kemudian memulai dengan meremas dada Reshi dengan lembut, menikmati empuknya buah dada Reshi yang terbuka tanpa pelindung sama sekali. Reshi pun segera mendesah saat merasakan tubuhnya mulai disentuh secara tidak sopan. sayangnya Reshi tidak suka remasan lembut ini. dia ingin remasan kasar!

"kasarr! jangan pelan pelaaann! aahh~"

tubuh Reshi yang gatal dan menuntut kepuasan seksual meminta pemerkosanya untuk melakukan serangan seksual dengan kasar. namun sayangnya pria yang sekarang menikmati tubuh Reshi bukan tipikal orang yang bisa bermain kasar. dia tetap meremasi dan menjilati dada Reshi dengan lembut seakan memperlakukan istrinya yang tercinta.

setelah puas dengan dada Reshi, pria itu membuka kaki Reshi dan perlahan lahan memasukan batangnya. Reshi menikmati sensansi batang keras yang memasuki liang kemaluannya. batang hangat dan keras itu mulai menyodok dengan perlahan tapi pasti. setiap sodokannya dilakukan dengan cinta dan kasih sayang, sesuatu yang tidak Reshi inginkan saat ini.

"aahhh~ yang kasaaarr~"

pria itu terus menikmati lobang kelamin Reshi dengan lembut dan penuh kasih sayang, menolak apapun yang Reshi minta. Reshi masih tetap merasakan nikmatnya ngentot tapi disaat yang sama dia ingin permainan yang lebih liar, lebih brutal, lebih ekstreem. sayangnya harapan Reshi sama sekali tidak terwujud karena sepuluh menit kemudian, Reshi bisa merasakan tembakan sperma didalam kelaminnya yang menjadi tanda bahwa pria yang sedang menikmati dirinya sudah selesai.

pria itu kemudian menarik keluar batangnya. Reshi segera membuka mulutnya, meminta batang itu menhujamkan diri kedalam mulut Reshi dengan brutal, tapi sayang itu pun tidak terjadi. yang Reshi rasakan sekarang hanya tuntutan liar dari dalam diri untuk di perlakukan kasar dan rendah demi memuaskan nafsu birahinya.

"kamu mau dipuaskan?" kata suara dari earpiece.

"MAUUUU~"

"kamu mau di gilir?"

"MAUUU! MAU MAU MAU MAU!"

"kamu mau dipejuhin sampai hamil?"

"MAUUUU!! PAKE RESHI SESUKA HATI KALIAN SAMPAI KALIAN PUAS! KASARIN RESHI! BUDAKIN RESHI! PLEASE RESHI SANGEEEEEE!"

"patuhlah dan kamu akan dipuaskan!"

"IYA RESHI PATUH!! PAKE MEMEK RESHI TUAANNN!"

dan kemudian, dunia seakang terbalik bagi Reshi. borgol di tangan Reshi segera dibuka, tubuh Reshi dibalik dan diposisikan menungging, lalu sebuah batang kelamin dengan kasar menyodok lubang kelamin Reshi.

"AAOOOOHHH ENAAAKKK!!!~"

tidak lama kemudian batang lain yang tidak kalah besarnya memaksa masuk ke lubang anal Reshi, sekali lagi melonggarkan lobang analnya dengan sodokan kasar tanpa belas kasihan. belum sempat Reshi puas menikmati kedua lubang bawahnya di sodok kasar, seseorang memasukan sebuah pil ke mulut Reshi dan kemudian menghujam batang kelamin ke dalam mulutnya. batang kelamin di mulut Reshi menyodok dengan kasar dan cepat, yang segera disusul tembakan sperma yang Reshi telan bersama dengan pil yang tadi dimasukan.

efek dari pil itu segera Reshi rasakan, dimana tubuhnya menjadi jauh lebih sensitif pada sentuhan dan rangsangan. ini membuat sodokan kasar di kelamin dan anal Reshi menjadi dua kali lebih nikmat dari sebelummya. ditambah lagi seseorang dengan kasar meremas dan mencubit dada Reshi, memberikan efek perih dan nikmat disaat yang bersamaan. kemudian batang pria lain menyodok mulut Reshi yang menganga karena nikmat. batang itu menuntut mulut Reshi untuk menghisap dan menyedot sementara dia menyodok mulut Reshi dengan sangat kasar.

tidak lama kemudian Reshi merasakan anal dan kelaminnya disiram dengan cairan kental hangat, yang mana adalah sperma dari dua orang yang menikmati kedua lubang bawah Reshi. mereka menyemprotkan semua sperma mereka dan kemudian segera mengeluarkan batang mereka, yang digantikan oleh batang lain yang segera menyodok Reshi dengan tempo cepat dan kasar.

dibalik penutup matanya, mata Reshi sudah memutas keatas seakan dia kerasukan. efek obat yang diberikan tampaknya terlalu berlebihan bagi tubuh Reshi namun tidak ada satupun orang yang sadar. mereka sibuk menikmati tubuh Reshi dengan kasar dan brutal tanpa ampun sedikit pun.

yang tadinya berjumlah delapan orang kini sudah bertambah menjadi lima belas orang, karena beberapa tetangga sempat mendengar suara lenguhan Reshi dan menjadi tertarik untuk bergabung. tentunya mereka melakukan pemanasan menggunakan tubuh Cindy dan Chita, yang dengan sabar memberikan servis mulut, tangan dan badan untuk dinikmati sebelum menghajar Reshi sebagai menu utama.

kelima belas pria itu sudah sepakat untuk membuang sperma mereka di dalam kelamin, anal dan mulut Reshi. tanpa ampun mereka mengisi semua lubang Reshi dengan sperma hangat dan subur. setelah lubang Reshi penuh sperma, mereka mulai membuang sperma di rambut Reshi. dengan kasar mereka menembakkan sperma hangat ke rambut Reshi sampai basah kuyup dan kemudian mengeramasi Reshi menggunakan sperma itu.

belum puas dengan kekejaman mereka, mereka kemudian melumuri seluruh tubuh Reshi dengan sperma. mulai dari wajah sampai ujung kaki semua rata dengan sperma basah dan kental. dan seakan masih kurang puas dengan itu, mereka membawa Reshi keluar rumah dan menjajakan badan Reshi di kompleks itu sehingga orang orang yang tidak bekerja bisa ikut menonton atau menodai Reshi.

setelah dibawa keluar, tubuh Reshi kembali di nikmati dan di mandikan dengan sperma hangat sampai sore. belum lagi ditambah dengan orang orang yang menembakkan sperma di lobang kelamin Reshi sampai sperma menetes deras dari dalam kelamin Reshi.

setelah semua orang puas mengotori Reshi, mereka menyuruh para slave untuk ikut menikmati tubuh Reshi. para slave diminta khusus untuk tidak hanya membuang sperma di badan dan wajah Reshi, tapi juga meratakan sperma mereka ke smua bagian tubuh Reshi.

setelah puas menggilir Reshi bersama sama, mereka mengikat tangan Reshi di sebuah tiang di pinggir jalan dan membiarkan Reshi tergantung disitu semalaman, kedinginan dan ketakutan.

Reshi tertidur dalam keadaan lelah dan kedinginan, dan baru terbangun keesokan paginya dalam posisi masih terikat ditiang dalam keadaan kotor. para slave disuruh untuk meletakkan Reshi di meja ditengah jalan dimana sekali lagi, Reshi digilir secara masal dan dinikmati bersama sama oleh para pria.

Reshi rasanya sudah kehilangan akal sehat, karena rangsangan dan nafsu yang paksakan dan diberikan selama dua hari berturut turut sampai dia harus meninggalkan kantor tanpa izin.

malam hari kedua adalah waktunya Reshi dibebaskan. penutup mata nya dibuka oleh seorang slave dimana saat Reshi melihat sekitar, tidak ada seorangpun yang menunggu atau membantu Reshi untuk pulang. slave yang membebaskan Reshi pun hanya disuruh untuk melepaskan pengikat Reshi saja, dan langsung pergi meninggalkan Reshi yang lemas tak berdaya.

dengan lemah Reshi menyeret tubuhnya sampai masuk ke rumahnya. Reshi memaksakan diri untuk mandi dan keramas sebersih mungkin dan kembali ke kasurnya, ditemani oleh budaknya Steve yang ternyata masih terikat pada tempatnya.

Reshi rasanya lelah sekali tapi dia ingin mengecek handphonenya. Reshi membuka handphonenya dengan malas dan menemukan bahwa video pemerkosaan dirinya kini sudah beredar luas di grup komunikasi kantor dan internet. ini berarti sekarang wajah Reshi sudah dikenal sebagai salah satu pengisi video porno dunia.

Reshi tidak terlalu memperdulikan itu, toh dia masuk The Office juga sudah membuang harga dirinya. Reshi kemudian memilih tidur dan bersiap untuk bekerja keesokan hari nya.

TAMAT

cerita sex yes.. ahhh.. fuck my pussy... oh.. good dick.. Big cock... Yes cum inside my pussy.. lick my nipples... my tits are tingling.. drink milk in my breast.. enjoying my milk nipples... play with my big tits.. fuck my vagina until I get pregnant.. play "Adult sex games" with me.. satisfy your cock in my wet vagina..
Klik Nomor untuk lanjutannya
x
x