Cerita MISTERI Dewasa - Pesugihan Gunung Kemukus

Klik Next / Nomor untuk membaca kelanjutannya.
Kumpulan 99 Potret Menarik Mamah Muda Dada Montok (Tante Bohay Seger) Selebgram cantik


Chapter 1: Pesugihan Nikmat


Perkenalkan namaku Bagas Saputra umurku 18 tahun dengan berat badan 55kg, baru saja aku lulus SMK sekarang aku bekerja sebagai kuli bangunan panggilan di kampungku.

Walaupun begitu, hati kecilku berkata, bagas kamu jangan sedih karna kamu adalah ninja warrior. Hehehe. Aku memiliki senjata laras panjang kira-kira 17cm dan cukub besar.

Keseharianku sekarang terbiasa dengan pekerjaan berat membuat tubuhku mulai berbentuk, kekar dan berotot.

Sebenarnya aku ingin seperti teman-temanku melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, namun apa daya, kami hanyalah keluarga miskin, pekerjaan ayahku hanyalah petani dan ibuku hanya mengurus pekerjaan rumah tangga saja.

Suhendro nama ayahku, pria bertubuh kekar, berkumis tebal dan berumur sekitar 40 tahun.

Sedangkan ibuku bernama Indrayanti berumur 35 tahun, dengan berat badan kira-kira 48kg dengan toket rata-rata wanita ideal yaitu sekitar 34b setahuku, bokong ibuku semok dan lekuk tubuh seperti wanita muda yang masih seperti wanita duapuluhan tahun walaupun sudah memiliki satu anak tunggal yaitu aku.

Ayah dan ibuku menikah diusia muda karena dulunya dijodohkan.

Dahulu ayahku merupakan juragan tanah, namun karena kesialannya beliau tertipu oleh tetangganya. Tetangganya berniat menyediakan jasa perantara membeli rumah, namun uang hasil jual tanah ayahku dibawa kabur.

Alhasil keluarga kami sekarang menjadi miskin. Berbagai cara telah ayahku lakukan untuk menyambung hidup dengan berganti-ganti pekerjaan namun tetap saja keluarga kami menjadi miskin.

Itulah sebabnya aku pendidikanku harus terhenti dan pekerjaanku sekarang menjadi kuli bangunan.

Suatu hari saat ayahku pulang dari gunung, dia tiba-tiba mengatakan kepadaku “aku dapat wangsit dari jin penunggu watu kumpul”,

Perlu diketahui “watu kumpul” yang ayah sebutkan tersebut adalah kumpulan batu besar di dalam hutan yang membentuk seperti gua dan mengalir sungai di dalamnya dan itu berada dekat tanah sempit kepunyaan ayahku yang tersisa.


Aku dalam hati tertawa mendengar pernyataan ayahku tersebut, namun dengan maksud menghormati aku pura-pura mendengarkannya.

“Panggil Ibumu!”, seru ayahku,

lalu aku panggil Ibuku yang segera datang menuju ke ayah.

“Ada apa pakne?”, tanya ibuku dengan heran.

Ayahku menjelaskannya, “ini lho bune, aku tadi dapet bisikan ghaib katanya kalau mau derajad dan harta kita kembali maka salah satu keluarga kita harus ikut ritual di gunung kemukus. Bahkan harta yang dijanjikan akan mencapai berkali-kali lipat dari harta kita waktu dulu bune”.

Aku dan ibuku keheranan dengan pernyataan ayahku tersebut, tetapi nampaknya ibuku berangsur-angsur mempercayai perkataan ayahku setelah mereka ngobrol panjang lebar.

Aku lalu mengabaikan mereka dan beranjak menonton TV cinema di tr*ns 7 yang judulnya Lupa Perjanjian Gunung Kemukus. Dalam hatiku, aneh kok bisa pas gini acara tv nya, sama-sama lucu dan nggak masuk akal.

Aku benar-benar tidak mempercayai kisah tersebut yang diceritakan ayahku maupun yang ada di TV.

Sekitar 10 menit kemudian tiba-tiba aku dipanggil ibuku, “Bagas sini!” Lalu aku menuju ke arah ibuku dan ayahku yang sedang duduk di kursi samping rumah.

“Jadi gini, keluarga kita kan sekarang udah miskin, mau nggak mau hidup kita bakalan sesekali kelaparan dan kesusahan, setiap hari kerja lembur bagai quda, tubuh sakit dan pegal-pegal tak dapat kita hindari. Tidak ada salahnya kita mau mencoba pesugihan gunung kemukus ini. Kamu harus merahasiakan hal ini dari tetangga dan teman-teman kuli kamu. Jadi gini rencananya, kamu besok anterin bune ke gunung kemukus”.

“Kenapa nggak sama pakne aja bu?” Tanyaku.



“Pakne besok ada janji sama pak RT mau garap sawah pak RT jadi nggak bisa. Pesugihan ini kalau bisa secepatnya segera dilakukan” kata ibuku.

Aku hanya mengangguk dan menyanggupi permintaan ibuku walaupun dalam hatiku masih tidak percaya dengan cerita khayal tersebut.

Keesokan harinya dengan kendaraan motor butut dan bermodal uang 100ribu pemberian ayah, aku dan ibuku berangkat menuju ke wilayah gunung kemukus.

Kulihat ibu mengenakan rok mini dan baju yang sangat ketat.

Aku benar-benar tidak tahu apa tujuan ibuku memakai pakaian seperti itu, jarang-jarang dirumah memakai pakaian model mini seperti itu.

Aku agak menelan ludah melihat ibuku yang seksi bertoket besar dengan rok mini dan kaos biru ketat menempel di tubuhnya yang sintal itu.

Lalu aku bergegas menyalakan mesin motor bututku dan mulai berangkat.

Jarak rumahku ke gunung kemukus ini sekitar 30 menit kalau lancar.

Di jalan kulihat setiap cowok yang berpapasan dengan motorku matanya selalu tertuju ke arah pantat ibuku, dan ada beberapa pemuda yang sengaja mengikuti dari belakang laju motorku untuk melihat rok ibuku yang memamerkan paha mulusnya.

Pantas saja kalau pahanya dinikmati banyak orang, roknya aja sempit gitu, ujarku dalam hati.

Lalu sampailah ke sebuah bangunan diluar area pulau yang aku tidak tahu apa fungsi bagunan itu.

Lalu ibuku turun, lalu aku memarkirkan motorku di bawah pohon rindang samping bangunan.

Aku lalu menghampiri ibuku dan ketika kulihat paha mulus ibuku aku benar-benar menahan sekuat tenaga agar aku tidak ngaceng.

Nggak enak juga kalau aku kepergok ibuku saat aku sedang menatap pahanya itu lalu aku memalingkan muka berpura-pura melihat sekitar.

“Kamu tunggu sini, bune mau ke dalam dulu tanya orang” lalu dia pergi menuju bangunan tersebut.

Lalu setelah beberapa saat ibuku keluar dan menghampiriku lagi, ayo kita naik ke gunung.

Aku ketahui kemudian dari cerita ibuku bahwa rumah tersebut adalah rumah juru kunci gunung kemukus yang orangnya dipilih keturunan asli pengabdi secara turun-temurun, di rumah itu tadi adalah keturunan ke-2 yang bernama Mbak Darto sedangkan yang akan kita tuju ini adalah keturunan pertama.

Kami terlebih dahulu harus menyeberangi perairan menggunakan perahu untuk sampai ke seberang. Aku bergegas membeli tiket untuk dua orang habis 30.000 rupiah.

Saat prosesi naik perahu, kami harus berdesak-desakan karena berebut tempat duduk karena ramainya pengunjung laki-laki maupun perempuan yang juga berniat kesana.

Akhirnya kami naik namun sialnya kami tidak mendapatkan jatah kursi, alhasil aku dan ibuku terpaksa berdiri berpegangan gantungan di tengah perahu.

Perahu yang kami naiki ini modelnya persis seperti bus-bus yang sering kami naiki.

Dengan dua kursi kanan dan dua kursi kiri dan ditengah-tengahnya ada celah untuk lewat. Ibuku berdiri tepat dibelakangku menghadap ke arah depan perahu sedangkan posisiku berada didepannya dan posisi tubuhku memunggunginya.

Sesekali kurasakan ibuku seperti terdesak ke depan dan toketnya sesekali mengenai punggungku, beliau seperti merasakan terlalu sempit area berdirinya, padahal kalau ku perhatikan belakangnya tidak terlalu sempit-sempit amat.

Namun setelah ku amati secara lebih mendetail ternyata dibelakang ibuku terlihat seorang laki-laki seumuran ayahku sedang pura-pura terdesak ke arah pantat ibuku, laki-laki itu dengan pola memaju mundurkan selangkangannya tepat ke arah pantat ibuku.

Aku yang tadinya tidak tahu menahu mengenai hal ini hanya mencoba berpositive thinking saja, mungkin karena memang benar-benar sempit area berdiri lelaki itu.

Setelah perahu berlabuh kami lalu turun, saat proses turun dari perahu terpaksa kami harus agak berdesak-desakan dan aku terpisah agak jauh dari posisi ibuku, kulihat beberapa lelaki lainnya sengaja menempel ke tubuh ibuku dan ada yang sengaja menggesek-gesekkan kemaluannya di rok mini ibuku namun ibuku sepertinya tidak sadar sedari tadi.



Sesampainya di seberang lalu kami turun dan aku bisa bersama ibuku lagi, lalu aku berniat berjalan ke gunung bersama ibuku.

Saat ibuku berbalik badan, kulihat beberapa genangan cairan kental kulihat di rok bagian belakang yang aku sangat paham dari teksturnya pasti merupakan sperma laki-laki.

Ternyata dugaanku yang mencoba positive thinking tadi salah, tadi saat berdiri di dalam perahu pasti ibuku dijadikan obyek pelecehan seksual oleh beberapa orang karena kulihat genangan spermanya sangat banyak, kutaksir pasti lebih dari satu orang.

Karena kulihat ada genangan cukup banyak di 2 bagian yang berbeda, yaitu sebelah kanan atas pantat ibuku, dan genangan lainnya di tengah-tengah pas arah tengah pantat ibuku lumayan banyak sampai hampir meleleh jatuh, namun karena model kain rok mini yang dipakai ibuku bermodel agak tebal, kurasa bisa menyerap cairan sehingga tidak jadi jatuh meleleh.

Kalau sampai meleleh ke paha pasti ibuku bakal sadar.

Namun aku hanya pura-pura tidak tahu dengan hal itu, karena aku juga tidak enak kalau mau menunjukkannya dan membahasnya. Aku biarkan saja dan tidak memberitahu ibuku peristiwa tadi cukup aku saja yang tahu, nanti juga lama-lama bakal kering sendiri walaupun kutahu nanti kering akan tetap meninggalkan bercak putih.

Lalu aku dan ibuku melanjutkan perjalanan menaiki anak tangga, kulihat disekelilingku ramai seperti pasar malam, banyak orang jualan serba-serbi peralatan rumah tangga dan ada beberapa bilik-bilik yang aku menduganya pasti bilik PSK yang menjajakan tubuhnya di tempat ini.

Setelah cukup lama naik tangga dan agak lelah akhirnya sampailah ke bangunan yang dimaksud. Ibuku lalu masuk kembali ke ruangan tersebut.

Namun sesaat kemudian ibuku keluar dengan muka agak kecewa. Aku lalu bertanya, kenapa bune kok muram begitu?

“Jadi gini nak, kita udah ketinggalan kloter, seharusnya kita kemari itu kemarin sebelum jum’at pon, bukannya pas malem jum’at ponnya.

Kita harus datang kesini sebelum hari H agar kuota penerimaanya belum penuh.

Sekarang sudah terlambat, kita harus menunggu kloter berikutnya kalau mau ikut ritual pesugihan gunung kemukus ini, kalau mau sekedar ziarah sih setiap hari juga buka dan kuota unlimited, tapi kalau mau pesugihan harus sebelum malam jumat pon.

Puncak ziarah ramainya memang hari ini yaitu tepat malam Jum’at Pon jadi sekarang emang ramai-ramainya”, ujar ibuku.

Lalu sesaat kemudian orang tua yang ku ketahui itu adalah juru kunci keturunan pertama keluar dari bangunan itu lalu menghampiri kami berkenalan denganku dan kuketahui namanya adalah Mbah Marwoto.

“Itu anak anda bu?”, tanya mbah Marwoto.

“Iya mbah”, jawab ibuku.

“Kalau yang datang ibu dan anak ke sini akan diperlakukan spesial bu, kapan saja mereka mau melakukan ritual pesugihan gunung kemukus mereka diijinkan, tidak musti menunggu malam Jum’at pon”, ujar kakek itu.

“Ritual puncaknya akan dilaksanakan nanti malam”, tambah kakek itu.

Lalu dituntunlah kami ke sebuah ruangan dan kami dipersilahkan beristirahat disitu.

Aku dan ibuku heran diperlakukan seperti tamu kehormatan di sini, kami disuguhi minuman teh hangat dan aneka jajanan pasar dan kami ketahui kemudian bahwa tidak semua peserta pesugihan diperlakukan spesial seperti ini.

Saat petang menjelang aku disuguhi minuman jamu berwarna cokelat dan didalamnya dimasukkan kuning telur ayam kampung 2 butir.

Aku yang membayangkan warnanya bisa menebak rasanya pasti sangat pahit dan serasa enggan untuk meminumnya, namun si mbah juru kunci ini berkata “kamu harus minum jamu ini nak demi berhasilnya ritual yang akan ibumu nanti jalankan di puncak gunung sana”.

“Sudah turuti saja apa kata mbah Marwoto”,ujar ibuku menambahkan. Akhirnya dengan terpaksa aku mencoba mencicipinya sedikit.

“Wow mantap, rasanya tak terlalu buruk” ujarku kemudian segera menghabiskannya.

Lalu kami dipersilahkan mandi dengan air bunga namun ditempat yang terpisah.



“Aku heran, yang mau melaksanakan ritual itu kan ibuku, kenapa aku juga harus minum ramuan aneh dan ikutan harus mandi kembang?,”risauku dalam hati.

Lalu setelah selesai, aku dipakaikan pakaian coklat khas keraton Solo, dan kulihat ibuku telah selesai dirias dengan hanya make up tipis membuatnya terlihat sangat cantik seperti pengantin jawa dengan model sanggul dan dihias bunga di sela-sela rambutnya, dan pakaiannya kini hanya berbalut kain jarit cokelat bermotif batik menunjukkan lekuk tubuhnya yang aduhai.

Lalu malam pun mulai datang, pukul 21.00 kami di ajak ke puncak gunung yang kata juru kunci tersebut merupakan tempat inti dari pesugihan gunung kemukus ini.

Si kakek sangat ramah dan berbincang kepadaku walaupun baru kenal.

“Nak, itu orang-orang kalau mau ziarah ke arah kiri ke makamnya Kanjeng Samudro, tapi kalau ritual pesugihan kita harus naik lagi.

Walaupun mbah sudah lumayan tua begini stamina mbah masih tetap terjaga karena setiap harinya terbiasa naik turun bukit ini”, ujar mbah Marwoto.

Setelah sampai disana aku dan ibuku pun kaget dengan apa yang kami lihat ini.

Ternyata di sini sedang berlangsung ngewe masal sekitar 20 orang laki-laki dan 20 orang perempuan di tanah lapang yang tengahnya ada semacam keramik yang sekitarnya diterangi oncor bambu dan baru aku ketahui dari penjelasan mbah marwoto bahwa ritual tersebut dibimbing oleh juru kunci keturunan ke-3 yaitu Mbah salim yang terlihat seumuran ayahku. Dia berdiri di tengah-tengah kerumunan manusia-manusia telanjang itu .

Lalu ibuku bertanya pada mbah marwoto yang menemani kami tersebut:

“Mbah, kata suamiku ritual ngewe yang dimaksud itu satu lawan satu dengan pasangan yang baru dikenalnya di gunung ini, kok ini malah jadi masal gini?”.

Ya sejatinya memang seperti ini, kalau ritual di bilik-bilik bawah tadi itu ritual palsu isinya PSK dan mereka cuma menipu pengunjung dengan kedok ritual ngewe 1 vs 1”.

Info yang sampai ke suami ibu pasti dari orang-orang yang belum begitu mengenal tempat ini”, tambahnya.

“Tapi mbah, kata suamiku pernah dibisiki makhluk tak kasat mata di watu kumpul dekat daerahku. Masak suamiku bisa salah info?”tanya ibuku.

“Mungkin bisikan itu benar, namun info tambahan yang kurang jelas mungkin didapatkannya dari warga sekitar suami ibu tinggal yang sebenarnya tidak tau menau tentang sejatinya tempat ini”, Jawab mbah Marwoto.

“Suami anda pernah ke watu kumpul ya bu?” Tanya mbah marwoto.

Ibuku lalu menjawab: “Inggih mbah, tanah yang didalamnya terdapat watu kumpul itu benar-benar milik suamiku, itu warisan dari kakeknya sehingga suamiku tidak berani menjualnya walaupun keadaan kami sekarang terpuruk seperti sekarang, dia bersikeras tidak mau menjualnya karena larangan wasiat kakeknya.”

“Watu kumpul itu sebenarnya dahulu adalah air terjun tempat biasanya pangeran samudro bersemedi, alirannya yang lumayan deras membuatnya biasa dimanfaatkan oleh warga sekitarnya.

Tapi lambat laun air itu surut setelah warga sekitar itu membunuh dengan keji junjungan kami pangeran samudro beserta ibunya.

Kalau dilihat dari informasi yang ibu berikan, berarti suami ibu ini sebenarnya adalah keturunan orang kepercayaan Pangeran Samudro pada masa lampau karena yang mengurus tempat semedi itu setelah meninggalnya junjungan kami tidak lain adalah orang kepercayaan kanjeng samudro.

Esok hari sampaikan hormat saya kepada beliau bu karena beliau adalah keturunan sejati pengabdi setia junjungan kami yang berarti beliau saudara kami.

“Pasti pertemuan kita ini sudah ditakdirkan bu” tambah mbah Marwoto.

Dalam hati kecilku berkata ”Oh ternyata ritual yang dimaksud itu sebenarnya adalah ngewe, jadi ayah dan ibuku ternyata sudah tau sejak awal dengan apa yang hendak dilakukan ibuku di gunung ini tidak lain dan tidak bukan adalah ngewe, pantesan pakaian yang ibuku kenakan pas berangkat tadi sangat mini sampai-sampai dilecehkan roknya dipejuhi orang-orang di perahu, Oh my god, jadi tujuan ibuku kesini ternyata mau ngewe sama orang yang baru dikenalnya nanti”.



Lalu kami menunggu mereka semua selesai melakukan ritualnya, kulihat beberapa orang laki-laki dengan tanpa malu melakukan hubungan terlarang dengan orang yang baru dikenalnya disini, menggenjot dengan berbagai posisi sebebas-bebasnya tanpa ada yang menegur membuat pikiranku mulai berhayal kemana-mana.

Namun bila kulihat, tubuh wanita-wanita tersebut benar-benar gembrot khas ibu-ibu membuatku nafsuku sedikit bisa kutahan.

Kuperhatikan satu-satu wanita-wanita tersebut, kulihat wajah mereka biasa saja nggak ada satupun yang menurutku cantik.

Satu-satunya wanita yang paling cantik wajahnya dan aduhai indah tubuhnya disini adalah ibuku yang kini berdiri disampingku sambil berbincang protes dengan mbah marwoto.

Membuatku berkhayal melakukan hal tak senonoh tersebut pada ibuku, namun segera kutepis pemikiran liar tersebut dan membayangkan hal yang lainnya untunk menghilangkan sange ini.

Satu-persatu pasangan tersebut berpindah ke keramik yang ada di tengah dan menggenjot secara cepat dan menembakkan spermanya ke dalam vagina partnernya.

Lalu bergantian pasangan berikutnya sampai semuanya ke 20 pasangan gila itu selesai.

Setelah selesai bau sperma tercium dimana-mana.

Cairan sperma berhamburan di lantai keramik putih yang merupakan tempat yang telah disiapkan untuk ritual tersebut karena memang saat ejakulasi para pasangan itu harus menumpahkan spermanya ke dalam mem*k pasangan yang baru dikenalnya lalu membuang sisa aliran peju dari meme*k partner wanita ke keramik ritual.

“Hari ini kita kedatangan tamu spesial, ini adalah ibu yang bernama Indrayanti dan anaknya yang bernama Bagas dan hari ini akan mengulang ritual keramat istimewa.

Perlu kalian ketahui asal usul sebenarnya dari ritual gunung kemukus ini bahwa dahulu Pangeran Samudra junjungan kita sangat mencintai ibu kandungnya dan gemar menyenggamai ibunya.

Saat mereka melakukannya di siang hari, mereka keburu dipergoki warga dan orang kerajaan, dan langsung dibunuh.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, sang pangeran Samudra sempat berpesan, siapa yang bisa melanjutkan hubungan intim mereka, segala permintaannya akan dikabulkan.

Dan hari ini kita kedatangan ibu dan anak yang hendak meneruskan wasiat beliau”, Ngewe dengan orang yang baru dikenal saja khasiatnya sangat mujarab, apalagi kalau anak dan ibunya yang ngewe pasti langsung dikabulkan apapun permintaanmu”. kata juru kunci tersebut.

Ibuku mengetahui itu langsung berkata, “Tidak! Tidak kalau harus sama anak kandungku”.

Ku kira tidak seperti ini”, kata ibuku.

Lalu juru kunci itu memerintahkan ke-6 pembantunya untuk menyeret paksa ibuku ke tengah arena perkawinan masal tadi, disusul aku yang juga kemudian dibopong paksa.

Ini benar-benar malah menjadi seperti pemaksaan dan permerkosaan.

Tepat pukul 22.00 Ibuku ditelantangkan begitu saja di atas keramik yang tadi berhamburan peju dari para peserta, dengan tangannya dipegangi kanan kiri dan aku diposisikan didepan ibuku.

Aku yang dalam hati sangat terangsang melihat ibuku terkapar meronta-ronta dihadapanku. Namun ada yang aneh dari tubuhku, sepertinya aku lebih merasa terangsang dan batang kejantananku seketika mengacung maksimal.

Dugaanku bahwa pasti tadi jamu yang aku minum merupakan obat perangsang dan obat kuat.

Aku kasihan melihat ibuku, namun semakin aku memperhatikannya kejantananku benar-benar tidak bisa diajak kompromi malah tambah mengacung maksimal.

Lalu akhirnya kuturuti nafsu setan yang sedari tadi membisikiku bahwa aku harus ngentot ibuku.

Aku lalu mencopot kain jarit yang dipakai ibuku lalu menggunakannya sebagai alas, lalu ibuku diangkat ke tengah jarit tersebut dan aku mengarahkan kont*lku ke liang senggamanya.

Lalu dengan satu tusukan Blessssh, hilang sudah perjakaku di mem*k ibu kandungku, walaupun aku sesekali pernah melakukan coli tapi aku tidak mengira mem*k wanita pertama yang kurasakan adalah milik ibu kandungku sendiri.

Lalu aku tusukkan sedikit demi sedikit ke mem*k ibuku, setelah beberapa genjotan akhirnya masuklah semua bagian kont*lku ke lubang yang dulu merupakan tempat kelahiranku dahulu.

Aku genjot secara keras maju mundurkan kont*lku ke meme*k ibuku dan tanpa meminta ijin ibuku ku remas-remas payudara ibuku kanan kiri bergantian lalu aku mencoba membisikkan ke telinganya udah nurut aja bu, buat ritual ini lengkap.



Lalu setelah beberapa lama ibuku ikut mendesah dan melihat ibuku yang sudah tidak melawan keempat lelaki yang tadi memegangi kaki dan tangan ibuku kini beranjak pergi.

Aku lalu kini bisa menggenjot ibuku dengan leluasa.

Kulihat disekitarku puluhan pasang mata menonton ritual terlarang kami ini dan dari pandangan para lelaki itu mereka kelihatan bernafsu melihat ibuku yang seksi ini aku genjot kasar seperti ini.

Lama-lama aku terbiasa dan tidak malu walaupun mereka melihatku.

Lalu setelah beberapa lama aku menggenjot ibuku, akhirnya aku merasakan ada yang hendak keluar dari kont*lku ini, ku entot ibuku dengan gerakan yang lebih cepat lagi dan akhirnya Crotttt-croooot-crooot spermaku membludak keluar di dalam mem*k ibuku lalu disusul siraman cairan orgasme hangat dari ibuku.

Kami berdua puas rasanya dan aku mengecup bibir ibuku dan kulihat ibu tersenyum kepadaku menandakan dia sekarang telah takhluk sepenuhnya padaku.

Lalu gemuruh sorakan dari ke 40 orang peserta dan 6 orang pembantu ritual, serta ke 3 juru kunci yang berada disitu tepuk tangan seperti merayakan peristiwa spesial.

Setelah kurasakan telah keluar di dalam aku lalu mencabut kemaluanku dari liang mem*k ibu kandungku tersebut.

Lalu melelehlah cairan peju perjakaku yang overoad keluar membasahi pakaian ibuku yang kini dipakai sebagai alas yaitu jarit yang sebelumnya juga telah ternoda sperma dari peserta sebelumnya tepat di atas keramik ritual.




Chapter 2: Pemerkosaan Massal Terencana


Setelah pergumulanku dengan ibuku selesai, kulihat ternyata kontolku masih berdiri tegak walaupun sudah memuntahkan peju.

Tapi kemudian mbah marwoto menghampiri kami, lalu tiba-tiba aku kaget dia memelorotkan kain sarungnya dan berkata kepadaku, “minggir dulu nak, biar lengkap ritualnya mbah harus ikut serta ”.

Aku tahu kalau sebenarnya mbah marwoto berbohong kepadaku mengenai hal ini, bahwa sebenarnya ritual yang dibutuhkan sejatinya hanya membutuhkan persenggamaan aku dan ibuku saja, namun dia berbohong demi mencicipi tubuh mulus ibuku.

Aku berfikir hendak melawannya namun kurasa aku disini benar-benar kalah jumlah.

Sehingga demi keselamatanku aku bersikap menurut saja walaupun aku kasihan dengan ibuku karena bakal dipakai oleh orang tua seperti mbah marwoto.

Ibuku mengetahui hal ini mulai terisak menangis, jangan mbah, suamiku nanti pasti marah kalau mengetahui ritualnya kayak gini.

“Udah diem aja, jarang-jarang ada pengunjung cantik dan seksi di tempat ini”, kata mbah Marwoto yang setelah itu segera mengarahkan kontolnya ke dalam liang vagina ibuku.

“Ahhh sakit, ternyata kulihat mbah marwoto menggenjot ibuku dengan sangat brutal. Kasihan juga aku melihat ibuku diperlakukan seperti itu, tapi apa daya aku hanya bisa berdiam diri saat ini, melawanpun aku nggak mungkin menang.

Para penjaga mempersilahkan peserta wanita yang lainnya untuk memakai pakaiannya dan diperintahkan kembali ke bawah.

Namun tidak dengan peserta laki-laki, mereka malah masih asyik dan fokus ke arah tubuh ibuku sambil geleng-geleng kepala dan menelan ludah.

Semua wanita selain ibuku lalu pergi dari tempat itu dan sekarang satu-satunya wanita yang ada disini adalah ibuku.

“Gawat pikirku, peserta laki-laki semuanya 20 orang juga masih disini, aku khawatir kalau mereka bernafsu kembali dan ikut-ikutan memperkosa ibuku”.

Lalu aku kembali fokus ke mbah marwoto, dia menghentak-hentakkan kasar ke kemaluan ibuku dan akhirnya dengan sodokan terakhir

Crott-crottt-crooot....

keluarlah spermanya ke dalam liang ibuku dan sesaat kemudian mbah marwoto mencabutnya.

Lalu mengalirlah kembali sperma lelaki yang bukan suaminya sangat banyak dan kental meleleh, aku menduga pasti si mbah marwoto ini sudah lama menyimpan spermanya dan karena melihat wanita cantik malam ini gairahnya yang lama terpendam muncul kembali.

Lalu dilanjutkan mbah Darto dan mbah Salim maju bersamaan, karena mbah darto dan mbah salim adalah keturunan ke 2 dan ke 3 mereka terlihat masih belum tua-tua amat sekitar seumuran ayahku.

Mbah Darto dan mbah salim memelorotkan sarungnya juga lalu maju ke arah tubuh ibuku yang baru saja dinodai mbah marwoto.

Minggir mas marwoto, gantian adik-adikmu yang garap nih cewek, kata darto.

Mbah Darto lalu mencium bibir ibuku lalu turun menjilati susu ibuku dan mengenyot putingnya sebelah kanan.

Dan mbah salim tidak mau ketinggalan, dia melumat bibir ibuku lalu ke leher dan akhirnya turun menjilat susu ibuku sebelah kiri dan mengenyotnya.

Ibuku hanya bisa berkata lirih karena lemas kelelahan karena sebelumnya telah dipakai 2 orang yaitu aku dan mbah marwoto,

“ampun, cukup lepaskan saya dan anak saya, saya mohon, saya mau pulang”, kata ibuku dengan lirih dan menitikan air mata.

“Kalau mau pulang puasi kami dulu cah ayu” ujar mbah salim.

Aku sangat kasihan melihat ibuku dilecehkan seperti itu, tapi apa daya aku hanya sendirian dan tak bisa apa-apa juga saat ini.

Mereka lalu dengan ganas meremas-remas susu ibuku yang mulai mengkilap basah karena kenyotan dua juru kunci tersebut. Lalu kedua paha ibuku diseret didekatkan ke arah mbah Darto dan blesh masuklah kontol mbah Darto ke liang memek ibuku, dengan meletakkan kedua kaki ibuku ke pundaknya lalu dengan ganas menggenjotnya secara kasar.



Kulihat mbah salim tidak sabar menunggu gilirannya yang kini dia iseng mengambil sperma yang entah sperma siapa itu yang tercecer di alas keramik dengan satu jarinya dan memasukkannya sedikit demi sedikit ke mulut ibuku.

“Telen neng kalau mau pulang!” Kata mbah salim.

Ibuku hanya bisa terisak pasrah menuruti kemauan mbah salim sambil menahan genjotan kasar mbah Darto, sedikit demi sedikit sperma yang dimasukkan ke mulut ibuku ditelan dengan terpaksa dan beberapa sperma belepotan ke bibir dan pipinya dan ada yang sengaja diusap-usapkan ke sanggul bunga nya yang indah.

Sungguh sangat erotis melihat adegan itu.

beberapa menit kemudian genjotan mbah darto semakin cepat dan semakin cepat menandakan dia menuju puncaknya dengan masih seperti posisi semula dengan kaki ibuku masih diletakkan di pundaknya dan dengan hentakan terakhir

crottt...croott....crottt

mbah darto mengejat-ngejat khas orang orgasme.

Lalu dibuang begitu saja paha ibuku ke samping kiri, sehingga sekarang ibuku menyamping memperlihatkan pantat semoknya dari samping.

Belum sempat sperma mbah Darto keluar dari liang ibuku, dengan terburu-buru karena nafsu mbah salim segera menusukkan kont*lnya ke dalam liang senggama ibuku dan menggenjotnya secara kasar.

Dan dengan posisi menyamping ibuku dientotnya dengan kasar dan dengan kecepatan tinggi, alhasil baru lima menit mbah Salim sudah ejakulasi menyemprotkan spermanya ke rahim ibuku

crooot...crooot.crooot

kembali sperma orang asing masuk ke liang senggama ibuku. Lalu tubuh ibuku dibiarkan begitu saja tergeletak pasrah.

Sperma mbah salim tadi pasti bercampur dengan sperma mbah Darto karena memang sebelumnya sperma mbah darto belum sempat keluar lalu melelehlah lahar putih dari memek ibu kandungku tersebut. Mereka sangat puas sedangkan ibuku terisak lemah.

Mah Marwoto melihat ke arah kont*lku yang tegang karena pengaruh jamu tadi dan berkata

“mau ngawini ibumu lagi le?”

Aku menjawab, “enggak mbah kasihan ibuku. Lepaskan ibuku biarkan kami pulang sekarang”.

Mbah marwoto lalu berkata,” kalau kamu dan ibumu mau cepat pulang, sekarang cepat turuti perintah mbah! Kamu kawini anus ibumu yang merah itu, sepertinya sempit.

Dengan perasaan sange sekaligus kasihan terhadap ibuku yang tergeletak lemah menyamping dengan sperma tadi yang masih meleleh akhirnya aku maju dan menuruti perintah mbah Marwoto.

“Maaf bune”, ujarku. Ibuku hanya diam saja tidak menanggapi perkataanku.

Lalu dengan perlahan-lahan karena aku juga kasihan akhirnya aku coblos pelan anus perawan ibuku, aku tahu kalau lubang anus ini perawan karena sungguh masih sangat sempit dan susah sekali masuknya.

Aku maju mundurkan, masih saja susah.

“Betapa sempitnya lubang ini”, batinku.

Lalu aku dekatkan mukaku ke arah anus ibuku, ternyata anusnya sangat merah merekah menggiurkan, beda sekali dengan anus-anus yang sering ku lihat di bok*p indo maupun jepang yang kebanyakan dari mereka memiliki anus hitam.

Lalu aku tak tahan tanpa rasa jijik sedikitpun karena sedang terangsang melihat anus merah menggoda didepanku aku jilat-jilat beberapa menit dan memasukkan lidahku ke lubangnya dan akhirnya terakhir aku kumpulkan ludah di mulutku lalu segera ku ludahi anus merah tersebut.

Juh juh juh, lalu aku tusukkan kont*lku ke arah lubang pembuangan ibuku tersebut.

Karena sudah lumayan basah karena ludahku, kini kepala kont*lku dapat masuk dan dengan sodokan kasar dengan satu hentakan akhirnya blesssh, masuklah semua bagian kont*lku ke lubang anus ibuku dengan disusul lolongan kesakitan dari ibuku

“Aaaakh cukup jangan disitu, sakiiittt”.

Ibuku yang menyadari aku sedang menganalnya menangis, ibuku mengerti betul posisiku saat ini juga sedang dalam kendali para juru kunci bejat tadi dan mengerti aku melakukan ini demi untuk membuat ibu segera pulang dari tempat laknat ini, walaupun dengan jalan anak kandungnya sendiri harus dipaksa meng-Anal ibu kandungnya.



Walaupun sebenarnya aku menikmati ini, sungguh jujur sebenarnya aku sekarang sangat menikmati pergumulan terlarang ini.

Jepitan kencang anus ibuku benar-benar membuatku melayang.

Lama kelamaan aku tak bisa mengontrol nafsuku, kemudian aku menggenjot dengan kasar tak mempedulikan tangisan ibuku karena kesakitan.

Malah semakin lama semakin kurasakan semakin sempit saja lubang ini, akhirnya setelah 10 menit aku genjot anusnya dengan brutal akhirnya meletuslah kembali cairan kejantananku kalau tadi ke mem*knya, kali ini ke liang anus ibu kandungku.

Aku hentakkan kuat-kuat sedalam-dalamnya ke anus ibu kandungku indrayanti. Lalu mengejat

crot..crott...crottt.

Aku lalu melepasnya dan “Plop” bunyi lepasnya kontolku dari anus ibuku karena sempitnya liang itu. Karena saking sempitnya anus tersebut, anusnya lalu menyempit lagi elastis seperti semula sampai-sampai spermaku tidak dapat jalan keluar.

Lalu datanglah 6 penjaga kaki tangan atau asisten mbah-mbah juru kunci tadi.

Setiap juru kunci ternyata memiliki asisten. Tapi mereka sangatlah patuh terhadap mbah marwoto, karena mbah marwoto adalah keturunan pertama.

“Minggir-minggir hus-hus” kata ke 6 penjaga tadi yang kini mendekati tubuh telanjang ibuku.

Lalu aku pergi meninggalkan ibuku yang merintih lemah.

Lalu sanggul ibuku sekarang dilepas oleh penjaga-penjaga tersebut dan kini rambutnya yang panjang terurai indah.

“Kalian ber 6 cuma boleh mejuhi anusnya, masing-masing dari kalian ku beri waktu 5 menit! Jadi cepat tuntaskan!” perintah mbah marwoto kepada ke-6 pemuda tersebut.

“Teruntuk kalian para peserta yang berjumlah 20 orang.

Kalau kalian masih nafsu dan kalian mau, kalian kocok sendiri dengan tangan kalian dan kalau sudah mau keluar, keluarkan di mulut wanita ini! Seru mbah marwoto.

Ke 20 orang peserta laki-laki tersebut kelihatan senang mendapat perintah dari mbah marwoto seperti itu.

Dengan antri membentuk barisan, anus ibuku digilir dengan posisi dogy.

Mulailah penjaga 1 menusukkan kuat-kuat kontolnya ke lubang pembuangan ibuku. Lalu karena tahu waktunya terbatas hanya 5 menit maka genjotan kasar-sekasarkasarnyapun tidak bisa dihindari. Dengan sekuat tenaga penjaga 1 memaju mundurkan kontolnya ke anus ibuku dengan tempo yang sangat cepat dengan sambil memegangi cukup kuat lingkar pinggang ibuku. Dalam waktu 5 menit akhirnya di menit-menit terakhir, penjaga 1 menembakkan spermanya sejadi-jadinya ke dalam liang anus ibuku dan

crot crot crot,

6x dia menusukkan dalam-dalam sambil menyemburkan spermanya ke dalam anus ibuku sambil menjambak rambut ibuku yang kini terurai, sehingga mau tidak mau ibuku harus melentikkan tubuh indahnya sambil menjerit keras

“aaaaaaaaaak”,

dan itu membuat kontolnya masuk makin dalam. Setelah penjaga 1 puas menyemprotkan bibit-bibit spermanya yang cukup banyak tepat ke lubang anus ibuku, lalu kini tubuh ibuku di buang kesamping begitu saja olehnya, kulihat kini ibuku hanya bisa terisak dengan lubang anus yang mulai rapat kembali menjadikan sperma kental tadi tetap terjebak di dalam.

Namun aku tahu, penderitaan ibuku belumlah usai, kini saatnya giliran penjaga 2, dia menampar pantat ibuku keras-keras hingga pantat montoknya memerah, lalu menjambak rambut ibuku menariknya sehingga posisi sekarang menungging tegak kembali setelah tadi terlihat lunglai.

Lalu penjaga 2 ini mulai menusukkan batang kontolnya lalu setelah masuk seluruhnya dia menggenjot anus ibuku dengan paksa dan brutal. Hingga belum sampai 5 menit anus ibuku kembali harus menerima pancutan sperma pemuda itu.

Belum sempat pemuda itu membuang tubuh ibuku ke lantai, penjaga 3 langsung menghampiri dan memegangi lingkar pinggang ibuku lalu langsung menusukkan kontolnya ke arah anus ibuku, tak kalah ganasnya dia menggenjot paksa anus ibuku dengan tempo yang sama brutalnya karena dia tahu kalau waktunya hanya 5 menit. Tak sampai 5 menit pula penjaga 3 ini juga akhirnya menusukkan dalam-dalam batang kontolnya dan melepas sperma kentalnya ke anus ibuku.

Disusul penjaga 4 yang juga sudah tidak sabar langsung menangkap lingkar pinggang ibuku lalu ditusukkannya kuat-kuat lalu menggenjotnya dan

crott crooot crooot,

kembali tak bosannya anus ibuku dialiri sperma kental orang asing yang baru ditemuinya itu.



Lalu dibuangnya tubuh ibuku ke samping begitu saja.

Kini kulihat ibuku tak bergerak, sepertinya ibuku pingsan.

Tapi penjaga giliran selanjutnya tak peduli dengan keadaan ibuku tersebut yang kini dalam kondisi tak sadarkan diri.

Penjaga ke 5 mengambil gilirannya, kini memegangi lingkar pinggang ibuku lalu mengangkatnya menggenjotnya dengan brutal dan akhirnya muncratlah sperma kentalnya ke dalam anus ibuku lalu tubuh pingsan tak berdaya ibuku dibuangnya kesamping tanpa rasa kasihan.

Kini giliran penjaga ke 6, dia juga tanpa segan mengangkat tubuh montok ibuku dan melesakkan batang kejantanannya ke dalam anus ibuku dan dengan tempo yang sangat cepat dia menggenjot tubuh lunglai ibuku yang pingsan itu tepat di lubang anusnya, kemudian tak lama kemudian dia mengerang kenikmatan sambil juga menjambak kuat-kuat rambut ibuku agar spermanya masuk makin dalam.

Mendapat perlakuan seperti itu ibuku sadar dari pingsannya dan berteriak “aaaaaaak”, bersamaan dengan teriakan ibuku tersebut sperma kental kembali mengalir deras ke anus ibuku.

Lalu dia mencabutnya kemudian membuang tubuh ibuku begitu saja ke samping.

Usailah ke 6 pemuda penjaga bejat tersebut menodai anus ibuku.

Walaupun kutahu deposit sperma kental yang telah masuk ke anus ibuku sangatlah banyak, karena anusnya benar-benar sempit spermaku dan sperma kental keenam pemuda itu seakan tertelan ke dalam anus ibuku, karena anus ibuku merapat kembali dan tidak memberikan kesempatan pada sperma-sperma tersebut untuk keluar dari tubuh ibukku.

Kini giliran ke 20 orang akan melakukan “deepthroat cumshoot” ke mulut ibuku.

Mereka sedari tadi mengocok kontol mereka, sehingga sekarang adalah waktu bagi sperma mereka untuk berlomba-lomba keluar.

Ibuku lalu didudukkan, tangannya di pegangi oleh penjaga yang tadi telah menodai anus ibuku, tangan ibuku ditahan di belakang.

Kepalanya didongakkan ke atas sambil dipegangi bagian belakangnya lalu satu persatu laki-laki itu menusukkan dalam-dalam kont*lnya ke mulut ibuku sampai ke pangkal tenggorokannya lalu mereka akhirnya memuntahkan sperma mereka satu persatu crott crott croot.

Ibuku terlihat benar-benar sangat menderita karena perlakuan mereka.

Mereka dengan bergantian menghujani tenggorokan ibuku dengan sperma mereka yang tersisa.

Karena mereka menembakkannya di tenggorokan, sesekali ibuku terbatuk-batuk karena tidak ada pilihan lain kecuali menelan peju-peju kental mereka untuk sekedar mencari nafas.

Akhirnya ke 20 orang bejat itu berhasil memindahkan sperma dari kantung zakarnya ke lambung ibu kandungku. Kulihat ibuku hanya bisa menangis, kini vagina, anus dan perutnya semuanya kekenyangan karena lubang-lubang tersebut telah menelan banyak sperma.

Kulihat ternyata matahari sudah mulai terbit pukul 05.00, tak terasa ternyata ibu kandungku digarap mereka selama 7 jam nonstop, ibu dengan terpaksa menyediakan semua lubang berdaging merah muda miliknya untuk mereka pejuhi semaunya tanpa ampun tanpa rasa kasihan.

Kemudian mbah marwoto berkata kepada ku:

“Sebenarnya syarat ritual pesugihan gunung kemukus edisi spesial ibu dan anak itu hanya raga dibutuhkan ziarah ke sini lalu ibu ngewe sama anaknya di altar.

Lalu melanjutkan ngewe ibu dan anak setiap malam jumat pon dilakukan dimana saja tidak apa-apa, tapi kalau mau berhasil ibumu sama sekali tidak boleh dientoti apalagi dipejuhi oleh suami sahnya, kalau orang lain boleh.

Itu saja sudah cukup.

Soal tadi kami yang mengentot ibumu sebenarnya kami bohong, itu sebenarnya sama sekali bukanlah syarat ritual.

Tadi saya karena nafsu melihat wajah cantik dan body seksi ibumu memutuskan berunding dengan darto dan salim akhirnya kami semua khilaf.

Maafkan kami, tolong jangan katakan ini pada ayahmu karena kami sangatlah menghormati ayahmu, karena ayahmu sejatinya merupakan orang kepercayaan junjungan kami pangeran Samudro.

Akhirnya ibuku diijinkan pulang, namun betapa kejamnya mereka, satupun dari mereka tidak memberi baju ganti kepada ibuku.



Terpaksa kugunakan jarit bekas alas penodaan ibuku yang basah penuh peju untuk melilit tubuh ibuku.

Karena jarit itu sangat tipis dan basah oleh sperma maka sedikit mengkerut dan hanya bisa menutupi setengah bagian payudara besarnya yang kini kulihat bongkahan payudaranya menyembul, pentilnya terlihat mencuat dan pada bagian paha hanya sekitar 15 cm di atas lutut memamerkan paha mulusnya, maka samar-samar terlihat lekukan tubuh mulus ibuku yang aduhai, dan bagian memeknya yang semakin terlihat menggembung karena basah.

Kami pulang begitu saja tanpa membersihkan tubuh ibuku terlebih dahulu karena dilarang oleh mereka, kini tubuh ibuku sungguh basah dan bau sperma sangat menyengat.

Lalu kami pulang diantarkan dengan perahu motor milik penjaga sampai ke seberang, dengan memegangi ibuku yang lemas hanya berlilitkan kain jarit batik basah yang telah ternoda sperma itu aku menuntunnya dengan hati-hati.

Lalu penjaga itu kembali dengan perahunya ke pulau.

"Pelan-pelan gas, kaki dan selangkangan bune pegel, sakit, dan kaku semua rasanya", kata ibuku lirih. Lalu aku dengan kasih sayang menuntunnya secara pelan dan hati-hati ke tempat parkir.

Pukul 5:30

Sampailah kami di parkiran tempat aku menaruh motorku kemarin.

Kulihat area parkiran sangat sepi pengunjung hanya terlihat 4 orang, karena memang belum saatnya jam segini orang-orang mulai beraktifitas.

Kulihat disana ada 4 pemuda yang kutahu itu adalah 2 petugas parkir dan 2 preman.

Aku bisa menebak profesi mereka karena pakaiannya.

Dua orang menggunakan baju warna oranye dan hijau, dan dua lainnya hanya memakai kaos dalam namun kulitnya bertato naga di punggungnya, sedangkan satunya bertato macan di lengannya, mereka lantas mendekati kami berdua.

Ke 4 laki-laki yang ada di parkiran ini semuanya autofokus ke tubuh ibuku yang terlihat seksi hanya mengenakan kain jarit basah berjalan tertatih-tatih dengan toket menyembul dan paha mulusnya yang terpampang bebas.

Kami seperti bahan tontonan, lebih tepatnya tubuh mulus ibuku yang jadi tontonan mereka.

Lalu preman tadi memberhentikan kami “kayak bau peju ni cewek, nyengat banget lagi baunya, pasti tadi habis digilir banyak orang nih cewek”, kata salah satu preman tadi.

Lalu 2 tukang parkir tadi juga mulai mendekati kami dan mengendus-endus jarit yang dipakai ibuku.

“Kita hajar aja sekalian bos, mumpung sepi nih parkiran.

Lalu dengan tangannya, si preman bertato naga tanpa segan terhadapku yang berada disamping ibuku.

Dia mulai menggrayangi tubuh mulus ibuku yang basah tersebut, meremas toketnya, dan mencoba mengelus paha ibuku.

Lalu ibuku berkata, “ampun mas lepasin kami, biarkan kami pulang, sudah cukup saya diperkosa, jangan perkosa saya lagi saya mohon”.

"Lo pegangi nih cowok, gw mau nikmatin lubang nih cewek", kata preman bertato naga tanpa peduli omongan ibuku.

Lalu mereka bertiga menyaut, “Siap boss”.


Udah diem, lalu tubuh ibuku di bopong paksa ke lantai emperan toko yang belum buka, lalu diletakkan.

Sementara aku dipegangi tiga orang.

Lalu hanya 1 meter jarakku dengan preman tadi yang kini mulai menjambak rambut ibuku, sambil bertanya, “itu siapa lu ha? Pacarlu?”

Ibuku menjawab, “dia anak kandung saya mas, jangan sakiti dia, saya mohon sambil terisak”.

“O beneran itu anak kandung lo? Lo kelihatan masih muda kali, ternyata udah punya anak jadi makin nafsu gua ngentotin lo di depan anak lo sendiri.

Lalu preman tato naga tersebut melucuti celana jeans dan Cdnya, terpampanglah penis hitam berurat miliknya, disusul membuka jarit basah ibuku, kini ibuku kembali telanjang bulat.

Lalu tanpa pemanasan sedikitpun dia langsung menghujamkan kontolnya ke memek ibuku dengan gaya missionaris.

Karena memek ibuku tadi malam habis diperkosa habis-habisan tak sulit kontol itu masuk ke memek ibuku.



Ibuku benar-benar tak punya tenaga untuk meronta melawan, kini hanya diam pasrah digenjot maju mundur.

Di genjotnya dengan paksa memek ibuku, dan setelah kurang lebih 15 menit dia mengerang, "ooooohhhh nikmat banget nih memek lonte gratisan."

Dan crooot croooot croooot,

masuklah 6 semprotan sperma kental ke memek ibuku.

Lalu setelah selesai preman tato naga itu mencabut kontolnya, lalu mengambil lelehan sperma tersebut dan mengusapkanya ke wajah ibuku sambil berkata

“nih maskeran biar tambah cantik”.

Kini wajah cantik ibuku belepotan sperma sampai matanya tidak bisa terbuka.

Preman bertato naga berkata “Lo bertiga barengan aja, pake semua lubang nih lonte secara bersamaan pasti bakal buat lo semua melayang”.

Lalu aku dilepaskan, 3 orang tadi menghampiri tubuh telanjang ibuku sedangkan pria bertato naga menghampiriku.

“Udah, lo diem aja ga usah sok-sokan ngelawan, abis ini gw lepasin ibu lo”,ujar tato naga.

Aku hanya bisa mengangguk duduk disamping pria bertato naga dan terpaksa melihat adegan selanjutnya 1 meter di depan mataku.

Ke tiga orang tadi melepas celana mereka, namun masih memakai baju atasnya.

Si tato macan lalu meletakkan ibuku dipangkuannya, menghujam memek ibuku. Baju hijau menyodok-nyodokkan penisnya ke mulut ibuku yang menyamping, sedangkan baju oranye menyentakkan kuat-kuat ke anus ibuku, terkadang mereka juga berganti gaya dogy, sehingga ibuku kini seperti sandwich.

Ketiganya menggenjot dengan sangat kasar sampai tubuh ibuku tergoncang-goncang dan dalam waktu 10 menit mereka secara bersamaan memancutkan sejadi-jadinya sperma mereka ke masing-masing lubang daging milik ibuku.

Lalu semua mencabutnya dan mengalirlah sperma dari memek ibuku, sedangkan anus dan mulut ibuku tidak mengalir karena semuanya masuk ke tubuh ibuku.

Lelehan sperma dari vagina ibuku itu kemudian di usapkan ke kedua toket ibuku hingga kini terlihat licin mengkilap.

Bawa pulang nih lonte, kita udah kelar, nikmat banget lubang ibu kandung lo, lain kali kesini lagi bawa nih lonte biar bisa kita genjot lagi.

Lo hari ini harusnya bayar parkir 5000 rupiah, tapi karena kebaikan hati gue lu ga usah bayar, udah dibayar sama tubuh mulus ibu kandung lo.

Aku hanya diam saja, dalam hati aku berkata “gila, ke tiga lubang ibuku yang disirami peju oleh mereka hanya dihargai 5000 rupiah oleh orang-orang bejat ini”.

Setelah itu aku menghampiri ibuku, dan memakaikan kembali jarik berlumur sperma tadi.

Kutuntun pelan-pelan ke arah motor.

Bergegas kunaikkan ibuku dahulu menyamping lalu aku naik belakangan, akhirnya aku menggenjot motor bututku menuju rumah.

Kemudian sampailah ke rumah, karena jalanan pagi masih sepi jadi perjalanan hanya memakan waktu 20 menit sampai rumahku.

Lalu aku mengendap-endap mencari posisi ayahku, bisa berabe kalau ayahku mendapati ibu dalam keadaan penuh sperma seperti saat ini.

Ternyata setelah aku muter-muter, lega beliau ternyata tidak ada di rumah.

Kuduga sepertinya beliau sedang menggarap sawah pak RT sama seperti kemarin.

Lalu aku membopong ibuku dan membawanya ke kamar mandi aku dudukkan di pojokan kamar mandi yang bersih.

”Bune tunggu sini dulu ya”, ujarku.

Lalu aku menyalakan kompor untuk membuat air panas.

Lalu setelah selesai aku bawa air panas itu aku mencampurnya dengan air dingin ke ember dan jadilah air hangat.

Aku buka jarit basah yang menutupi tubuh ibuku, aku sebenarnya terangsang melihat tubuh telanjang ibuku didepan mataku tapi aku kali ini kasian melihatnya.



Aku sampirkan kain jarik tersebut ke gantungan, lalu ku guyur tubuh mulus ibuku dengan air hangat.

Ibuku lalu berdiri, sepertinya lemasnya sudah mulai berkurang.

Lalu aku menyabuni seluruh bagian tubuh ibuku termasuk toketnya yang sintal.

Kont*lku benar-benar tegang maksimal ketika memandikan ibuku.

Perlu diketahui bahwa posisiku juga telanjang karena tak mau pakaianku basah.

Beberapa kali tidak sengaja kon*l tegangku menyentuh pantatnya.

Namun aku menahannya sekuat tenaga karena rasa sayangku lebih besar daripada nafsuku terhadap bune.

“Bune maaf, itunya bagas bersihin juga ya biar keluar semua?” aku bertanya kemudian ibuku hanya mengangguk pelan.

Lalu jariku aku masukkan ke mem*k ibuku dan mengorek ngoreknya agar semua sperma yang tertinggal keluar.

Kemudian anusnya juga ku korek-korek tapi susah.

Lalu aku perintahkan ibuku untuk buang air besar.

“aku malu le kalau harus BAB sambil dipegangin & diliatin kamu” kata ibuku.

“Nggak papa bune sama anak sendiri kok malu”, jawabku sambil menengok anus ibuku dari arah depan.

Lalu ibuku mengeden dan benar saja, segelas cairan putih kental mengucur meleleh dari anus ibuku jatuh kebawah closet.

Sangat banyak karena kutahu itu adalah peju dari 7 pemuda yang lagi nafsu-nafsunya ditambah punyaku tadi malam.

Lalu setelah BAB sperma selesai aku siram closet tersebut dan membersihkan anus ibuku.

Lalu ibuku berdiri dan aku bertanya kepada ibuku, “yang diperut nggak sekalian dikeluarkan bune?”.

Keluarin aja ya sekalian biar bune bersih.

"Tapi gimana caranya gas?", tanya ibuku.

“Bune buka mulut, tekan pangkal tenggorokan bune.

Lalu ibuku melakukan apa yang kusuruh, menekan pangkal tenggorokannya namun ternyata itu tetap susah dan tidak juga muntah.

Lalu terlintas ide gilaku "bune, gimana kalau bagas bantu pakai emm..... sodokan kontol bagas?".

Karena membayangkan hal tersebut dan juga kontolku yang masih saja ngaceng maksimal, tanpa menunggu ibuku menjawab aku langsung mendudukkan ibuku di depanku lalu aku mengarahkan kontolku ke mulutnya, memegangi rambutnya yang telah dikuncir dan aku sodok keluar masuk sampai ke tenggorokan ibuku dengan brutal.

Ibuku kaget dengan perbuatan kurang ajarku ini mulai mengelak dengan memundurkan tubuhnya, namun apa daya dia masih lemah dan tenagaku jauh lebih kuat.

"Emmmm bloakh bloakh bloakh mmmmmmm aampun ampuuunn bloakh mmm", suara yang keluar dari mulutnya diakibatkan kontolku menghujam kasar tenggorokan ibuku.

Setelah beberapa kali ku genjot brutal, alhasil ibuku mau muntah, tapi tetap saja muntahan cairan sperma itu tertahan kontolku.

Aku tidak rela jika ibuku muntah duluan dan aku belum puas.

Lalu aku tetap menggenjot mulut ibuku dan 5 menit kemudian aku keluar, kutembakkan spermaku ke tenggorokan ibuku crot crot crot.

Bersamaan dengan itu lalu kulepaskan kontolku dan gloakh suuurrrrrrrrr.

muntahin aja semuanya bune”,perintahku.

“Hoeekk hoeeek hoeeek”, ibuku lalu muntah.

Mengucurlah semua isi perut ibuku yang kebanyakan yang keluar cairan putih kental yang kutahu berasal dari ke 20 laki-laki bejat tadi malam ditambah tukang parkir yang seenaknya saja mengeluarkan pejunya ke tenggorokan ibuku dan tidak lupa ditambah lagi punyaku barusan.

Setelah itu ibuku hanya menatapku dengan wajah terlihat marah dengan mata memerah dan mulutnya belepotan cairan kental.

Karena memang ibuku tidak makan apa-apa sejak kemarin berangkat ke gunung kemukus dan waktu dijamu mereka, ibuku hanya minum teh beberapa teguk saja, menyebabkan yang keluar dari isi perutnya hanyalah muntahan sperma.

Ibuku memang susah makan, membuat perutnya masih saja langsing di usia sekarang ini.

Lalu kubilas, kuguyur semua bagian tubuh ibuku.

Setelah terlihat bersih, prosesi mandi pun selesai lalu aku menuntun ibuku yang telanjang ke kamarnya dan memakaikan CD, BH, serta daster, walaupun hanya memakai daster namun masih terlihat cantik dan seksi.

“Habis ini aku mau beli bubur buat sarapan kita”.

Lalu aku bergegas membeli bubur dan bergegas pulang, memindahkannya ke piring dan kusuapi perlahan ibuku dengan penuh kasih sayang.

Setelah itu kami berdua tertidur, karena tadi malam kami tidak sempat tidur.

Ibuku tidur di kasur, sedangkan aku tidur di lantai dengan kepalaku bersender di kasur dekat wajah ibuku.



Chapter 3: Dinner


Masih di hari yang sama, Jum’at Pukul 15.00

Kubuka mataku perlahan, kulihat ke arah tempat tidur di depanku hanya terlihat bantal dan selimut kosong, ibuku Indrayanti sudah tidak ada di tempat tidur tersebut.

Beranjaklah aku keluar dari kamar ini yang sejatinya merupakan kamar ayah dan ibuku, lalu mencoba mencari ibuku.

Sejenak kemudian kulihat dari kejauhan ternyata ibuku sedang memasak sayur di dapur yang bangunannya terbuat dari kepang (anyaman bambu) yang telah sedikit berlubang dan keropos.

Keadaan ekonomi kami saat ini tidak memungkinkan untuk sekedar membeli kepang baru, apalagi tembok batu bata permanen.

Dahulu waktu aku kecil keluarga kami memiliki rumah warisan kakek yang lumayan besar dan bagus, namun terpaksa ayah jual untuk melunasi hutang dan untuk menyambung hidup kami sehari-hari.

Setelah rumah kami itu dijual, sekarang kami hanya tinggal di rumah kecil terbuat dari kayu dan bambu.

Sebenarnya lebih tepat disebut gubug.

Teringat peristiwa yang ibuku lalui tadi malam, pasti menjadi beban sangat berat baginya.

Segera aku menghampirinya, aku coba memberanikan diriku untuk memulai percakapan.

“Sudah baikan bune?” tanyaku.

“Eh ayam ayam, sudah bangun kamu to le?” jawab ibuku terkaget.

“Sudah mendingan le, udah nggak lemes. Kamu gimana?”, lanjutnya.

“Bagas baik-baik saja bune”, jawabku.

Lalu beberapa saat kami sama-sama terdiam seperti dalam keadaan canggung.

Tiba-tiba ibu mematikan kompornya “ceklek”, lalu beberapa sat kemudian berseru:

“Le !!??...”

“Deg,sepertinya ini akan menjadi pembicaraan serius”, batinku.

“Jadi begini le, emmm ... mengenai kejadian tadi malam”, suara ibuku terlihat agak malu.

“Ya bune?”, sahutku agak malu-malu juga.

“Emm.. tolong mengenai kejadian tadi malam itu kamu rahasiakan dari pakne ya le, sebenarnya kemarin waktu kamu nonton TV, pakne dan bune sebenarnya sudah tahu mengenai ritual disana salah satunya adalah berhubungan badan.

Pakne dan bune kemarin membahas mengenai syarat pesugihan itu salah satunya berhubungan badan dengan orang yang belum dikenal sama sekali, dan harus bertemu di atas altar gunung kemukus sana saat ritual.

Bune sebenarnya tidak rela kalau sampai pakne yang berhubungan badan dengan orang lain, bune takut kalau sampai pakne lama-lama malah main sama perempuan lain lalu lupa sama bune.

Soalnya kebanyakan sifat laki-laki seperti itu kalau sudah punya uang banyak dan kenal wanita lain suka lupa sama istri sendiri.

Itulah alasan mengapa bune mengajukan diri sebagai orang dikeluarga ini yang berkorban melakukan pesugihan tersebut demi memperbaiki ekonomi kita dan bune juga berjanji pada pakne walaupun bune nanti mendapat pasangan disana bune harus melakukannya tanpa perasaan ke pasangan bune tersebut.

Mengenai emmmm... bune berhubungan badan sama kamu tadi malam itu benar-benar diluar rencana pakne sama bune, apalagi perbuatan orang-orang bajingan jahat itu pada bune tadi malam yang sampai membuat badan bune pegal dan sakit semua juga sangat jauh dari rencana bune & pakne semula, itu benar-benar adalah sebuah musibah terburuk di hidup bune.

Yang bune minta dari kamu, tolong nanti kalau pakne pulang kita harus memberi keterangan yang sama kepada pakne agar dia percaya.

Kalau kamu ditanya pakne mengenai hal ini, kamu jalaskan saja bahwa kamu mengantar bune sampai tempat ziarah saja, kemudian bune mendapat pasangan laki-laki seumuran pakne, lalu kamu pulang ke penginapan, kamu cukup kasih keterangan itu saja, habis itu biar bune yang jelasin ke pakne”, kata ibuku.

Lalu aku hanya menjawab, “siap bos”.




“Emmm.... satu lagi”, ucap ibuku agak lirih karena sedikit malu. .

“Selama proses ritual pesugihan gunung kemukus ini bune juga harus menolak ajakan pakne sebagai suami sah bune untuk berhubungan badan dengan bune.

Jadi bune sebenarnya juga kasihan sama pakne, tapi demi berhasilnya ritual ini kita harus berkorban, bune juga minta maaf ke kamu le, sampai kamu diajak terlibat ke pesugihan ini bahkan malah kamu yang terlibat, sekali lagi maafkan bune.”, jelas ibuku.

Aku mengangguk sambil di dalam hatiku berkata, “gw malah seneng terlibat, bisa menikmati tubuh putih mulus montokmu ini secara gratis bune”.

“Yasudah, kalau kamu mau makan silakan le, ini sayur kangkungnya sudah matang.” Kata ibuku.

“Nanti saja bune nunggu pakne pulang biar kita bisa sama-sama makannya”, jawabku.

Lalu aku pergi meninggalkan ibuku di dapur menuju ke dalam untuk menonton tv yang modelnya masih cembung, seperti biasa aku menonton acara kesukaanku yaitu ninja warrior, Alasanku menyukai acara tersebut karena acara tersebut mengajarkanku bahwa berotot saja tidaklah cukup, kamu juga harus cerdas dan lincah untuk menghadapi rintangan didepanmu.

Dan itu sangat relevan dengan hidupku karena pekerjaanku sebagai kuli harus kuat mengangkat barang, lincah menaiki bangunan tanpa tangga, dan cerdas dalam detail pembuatan bangunan.

Jum’at Pukul 17.00

Aku selesai menonton tv dan duduk-duduk dikursi samping rumah.

Sedangkan ibuku masih di dapur, entah apa yang dilakukannya.

Ayahku terlihat pulang dengan cangkul ditangan kirinya dan memanggul karung entah apa isinya di pundak kanannya, lalu aku bergegas menghampirinya untuk membantu menurunkan karung tersebut.

Lalu aku bertanya, “apa ini pakne?”

“O, itu. Jagung pemberian dari pak RT. Mana bune?” Ucap ayahku.

Lalu aku dan ayahku menengok ke arah pintu dapur, ibuku sedang dalam posisi berdiri tersenyum menyambut ayahku pulang dan ayahku membalas senyuman ibuku.

Lalu ayahku berkata, “pakne mau mandi dulu sebentar biar bersih”. Ucapnya lalu segera masuk kamar mandi.

Lalu ibuku mendekatiku lalu berkata: “ingat le diskusi dan rencana kita tadi”. Aku menjawabnya dengan anggukan.

Lalu setelah ayahku selesai mandi kami bertiga makan dengan nasi dan sayur kangkung, saat makan kami sama sekali tidak berbicara karena kebiasaan aturan keluarga kami dari dulu bahwa saat makan jangan sambil bicara karena tidak sopan.

Setelah kami semua selesai makan barulah ayahku bertanya, “bagaimana bune ritualnya tadi malam?”.

Lalu ibuku menjawab, “berjalan lancar pakne”.

Lalu beralih bertanya kepadaku, “gimana le, kamu ngantar bune sampek mana?”

“Sampai tempat ziarah gunung kemukus pakne, lalu bune pergi sama emm... pasangan bune lalu bagas nunggu di penginapan dan tertidur”, ucapku bohong dan pura-pura polos.

Lalu ibuku menyuruhku masuk ke kamarku, kamu masuk saja dulu le, ini pembicaraan orang dewasa.

“Tunggu”, kata ayahku.

“Bagas kan sudah dewasa bune, bagas juga perlu tau tentang pesugihan yang sedang keluarga kita jalani saat ini”, lanjut ayahku.

Lalu ayahku bertanya pada ibuku:

“Jadi gimana tadi malam proses ritualnya bune?”

Ibuku agak nggak enak menjawabnya karena ada aku.

“Emmm tadi malam bune diantar bagas sampai tempat ziarah, lalu diajak berkenalan sama salah satu peserta ritual namanya pak Burhan” jawab ibuku.

“Lalu malam jum’at pon kemarin ritualnya dimulai, bune melakukan hubungan badan dengan dia seorang pakne. Tapi bulan depan bune harus melakukannya lagi dengan dia pakne agar berhasil” imbuhnya.

“O begitu”, ucap ayahku seperti keberatan.

“Yasudah, demi kelancaran ritual ini, bune ikuti aturan saja” timpalnya.

“Tapi nanti jumat pon bulan depan waktu melakukannya, jangan sampai pakai perasaan ya bune” lanjut ayahku.

Bune hanya mengangguk, lalu setelah itu kami semua melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, ayahku mencangkul, aku lanjut sebagai kuli.



Waktu sudah berjalan dua minggu sejak hari itu, suatu malam, aku mendengar ayahku dan ibuku berdebat.

Setelah beberapa lama berdebat akhirnya mereka terdiam.

Dan kuketahui dari inti debat itu disebabkan karena ibuku tidak mau melayani ayahku.

Lalu segera aku mengendap-endap mengintip mereka dari celah pintu kayu.

Ternyata kulihat ibuku telanjang bulat berdiri sambil meremas susunya sendiri & menggoyang-goyangkan pantat montoknya.

Melihat tubuh mulus ibuku tentu saja membuat kemaluanku mendadak mengeras maksimal membayangkan bisa mengentotnya lagi seperti ritual waktu itu.

Dan kulihat ayahku sedang mengocok kemaluannya sendiri.

Aku paham maksud dari semua ini, bahwa ibuku pasti menolak untuk dientot oleh ayahku karena syarat ritual. Ibuku hanya kasihan sama ayahku dan cm bersedia membantu coli ayahku dengan telanjang didepannya saja.

Aku tak tahan yang melihat goyangan tubuh mulus ibuku dari celah pintu kayu kamar ayah ibuku akhirnya ikut juga mengocok kemaluanku sambil kulihat goyangan tubuh ibuku yang makin tambah erotis dan hot.

Lalu setelah 10 menitan kulihat ayahku mulai menunjukkan tanda-tanda akan ngecrot.

Dengan terpaksa aku juga mempercepat kocokanku karena aku tahu tontonan tubuh ibuku akan segera selesai setelah ayahku ngecrot.

Lalu dengan waktu yang bersamaan ayahku ngecrot dan aku juga tak lama setelah itu ikutan ngecrot.

Ayahku menembakkan spermanya ke Cdnya sendiri sedangkan aku crott...crot..crot...cairan kental sangat banyak berhamburan ke lantai pembatas pintu.

Tak ada kesempatanku untuk membersihkannya, aku tinggalkan begitu saja, aku tak peduli.

Lalu setelah itu sialnya ibuku membuka pintu dan keluar kamar dengan hanya memakai CD, tidak sengaja menginjak bekas spermaku.

Sadar kakinya merasa lengket tak sengaja ternodai pejuku, dia seperti heran.

Ibuku lalu menatap ke arah kamarku.

Tapi sebelumnya aku telah menutup pintuku yang posisinya berhadapan dengan pintu ayah dan ibuku tersebut.

Tak berani aku membuka pintu.

Lalu ibuku membuka CD putihnya dan kini telanjang bulat, menggunakan CD nya untuk membersihkan bekas spermaku tadi yang ada di telapak kakinya dan lantai.

Aku hanya melihat proses ibuku membersihkan pejuku dilantai itu dari lubang pintuku.

Karena lantai kami adalah lantai kayu, jadi spermaku yang tergenang disana masih jelas terlihat dan tidak tercampur dengan debu.

Ayahku lalu bertanya pada ibuku, “lagi bersihin apa to bune?”

“Oh ini kotoran cicak pakne”,kata ibuku bohong.

Kulihat Cd nya kini sangat basah karena cairan sperma yang ku keluarkan sangatlah buanyak.

Tak ku sangka setelah dia selesai membersihkan pejuku yang berceceran dilantai, segera dia mencium Cd nya sendiri yang belepotan spermaku menghirup membaui cd basah kuyup pejuku itu lalu berjalan keluar, mungkin ke kamar mandi.


Beberapa hari setelah itu, telah satu bulan penuh ku lalui, malam ini adalah Jum’at pon.

Perlu diketahui untuk wawasan dan informasi tambahan bahwa penanggalan jawa itu pekan berurutan:

“Legi-pahing-pon-wage-kliwon”

selalu sebutan itu selalu digunakan di hari pasaran.

Dengan rumus KPK yang dulu pasti pernah kita pelajari di SD, maka kita tinggal menghitung hari yang jumlahnya 7 dan pasaran yang jumlahnya 5, maka kemungkinan bertemu jum’at pon selanjutnya adalah 35 hari. Dengan mengetahui rumus di atas, menghitung juma’t pon waktu kami ritual pertama ke ritual ke-2 nanti maka dibutuhkan kisaran waktu satu bulan lebih sedikit.

Dan hari ini adalah hari Kamis Pahing, nanti malam berarti malam Jum’at Pon (waktu terbaik untuk melakukan ritual gunung kemukus).



Pukul 16.00

Ayahku hari ini sengaja tidak bekerja menggarap sawah milih pak RT seperti biasanya karena tahu bahwa nanti malam adalah saat untuk isterinya melakukan ritual lanjutan.

Ayahku bertanya kepada ibuku, “bune pak Burhan pasangan ritualmu sudah kamu hubungi?”

Ibuku agak kebingungan menjawabnya.

Kemudian ibuku menjawab, “emmm sebentar bune telpon dulu”

Dengan hp model jadul ku tahu ibuku terlihat telefon dengan pak burhan yang sebenarnya entahlah pak burhan itu aku tak tahu siapa.

Ibuku terlihat berbicara di telepon:

“Halo pak burhan?

Oh iya, saya indrayanti yang waktu itu.

Malam ini tepat malam jum’at pon, bapak tidak lupa kan dengan ritual lanjutan kita? karena kalau kita tidak lanjutkan malah kita akan dapat musibah.

O iya, di hotel mawar ya pak?

Pembayarannya gimana pak?

Ha? Saya yang harus bayar?

Iya pak, selamat sore, tek suara HP pura-pura di tutup.”

Ayahku lalu menyaut, “gimana sih laki-laki itu? Kok malah yang perempuan yang harus bayar hotel. Keenakan dong dia, nanti biar pakne yang antar sampai hotel mawar, biar ku tempeleng orang itu”.

Lalu ibuku menjawabnya,”Sudah pak kali ini saja demi kelancaran ritual ini juga, emm bune nanti biar diantar bagas aja pakne, pakne istirahat saja dirumah kan kemarin pakne sudah garap sawah pak RT sampai kelelahan”.

“Yasudah, ni buat bayar hotel”. Ayahku menyodorkan uang 500 ribu hasil jeri payahnya menggarap sawah pak RT.

“Kurang pakne, buat bensin & buat nginep bagas juga di kamar yang beda pastinya kan” Imbuh ibuku.

Yasudah nih pakne tambah uang terakhir di dompet pakne 300 rb lagi”, makasih pakne” kata ibuku.

Bagas!!.. Sini le! Panggil ayahku.

Aku yang sedang santai duduk di samping rumah karena hari ini aku libur nguli lalu segera menghampiri mereka, aku mendengar percakapan mereka tadi sepenuhnya karena sempitnya rumah kami jadi suara orang bicara pasti dapat ku dengar.

Dan aku bingung terhadap rencana ibuku ini yang kutahu kemungkinan dia berbohong kepada ayahku.

“Jadi gini le, nanti ibu kamu mau melaksanakan ritual di hotel mawar dengan pak... siapa itu namanya tadi... emm Burhan. Kamu nanti awasi ibumu!” perintah ayahku.

Aku hanya mengangguk dan memanaskan mesin motor bututku lalu mandi, siap-siap, lalu ibuku juga mandi dan berganti pakaian.

Sejenak setelah aku siap pukul 18.00 kami hendak berangkat, ibuku keluar dari rumah.

“Kutu buseeeettt!!!” dalam hatiku melihat penampilan ibuku mengenakan rok mini merah setengah lutut dengan motif mawar dan atasan hanya model tank top merah menunjukkan sebagian payudaranya yang menyembul, dengan dilengkapi tas dompet hitam dan high heels hitam membuatnya sangat stylish nan elegant.

Aku tak tahu pakaian dan perlengkapan itu dapat dari mana, mungkin itu pakaian ibuku jaman dahulu yang masih disimpannya.

Dengan pakaian seperti itu ibuku benar-benar terlihat seperti anak kuliahan yang kaya.

Kemaluanku seketika hendak brontak namun ku tutupi dengan jaket bagian bawahku karena jaketku cukup besar.

Kullihat ibuku berpamitan pada ayahku.

“Pakne, bune berangkat dulu”, kata ibuku.

Pakne lalu menjawab “hati-hati bune”, sambil hendak memeluk dan mencium ibuku, namun anehnya ibuku menepis ciuman dan pelukan ayahku tersebut dan langsung turun menuju motorku.

Lalu aku segera berangkat mengendarai motorku ke arah hotel mawar yang letaknya ada di agak kota, sekitar 30 menit perjalanan kesana.

Lalu sampailah kami di hotel mawar, hotel mawar merupakan hotel+restaurant.

Aku lantas memarkirkan motorku.

Lalu mengikuti kemana maunya ibuku pergi.

Aku heran kenapa ibuku malah mengajakku masuk ke restoran.

Lalu kami duduk di bangku restaurant outdoor lantai 3 yang dibawah kami terdapat pohon-pohon, kolam renang, air mancur, dan lampu hias.

Suasananya benar-benar sangat romantis.



Dan kulihat disini juga beberapa pasangan muda-mudi juga dinner atau juga sekedar berkencan. Kulihat wajah dan body ibuku benar-benar tak kalah terlihat mudanya dengan pengunjung muda-mudi disini.

Di arah depan pandangan kami terlihat lampu-lampu perkotaan yang gemerlap, sangat romantis sekali tempatnya. Walaupun ibuku di desanya adalah orang miskin namun beliau benar-benar tidak norak saat masuk ke restaurant yang cukup mewah ini, itu mungkin karena dahulu ibuku pernah kaya & pasti dulu orangnya adalah orang yang cukup gaul.

Lalu aku memulai pembicaraan “bune nggak ngabarin pakne kalau kita sudah sampai?”

Ibuku lalu menjawab, “sudah jangan bahas itu sekarang. Nikmati saja suasana indah ini”.

Lalu aku tertunduk dan diam cukup lama.

Aku beranikan diriku menatap ke arah ibuku mencoba mencairkan suasana, lalu aku berkata “Bune, bune malam ini kelihatan cantik”

Ibuku hanya tersipu malu mendengarnya, “kok kamu jadi gombal gini, berarti saat dirumah ibumu ini nggak kelihatan cantik gitu maksudmu?”.

“Emmm nggak gitu sih bune, bune emang selalu terlihat awet muda, cuman malam ini bune kelihatan semakin muda aja, kita kayak seumuran loh” kataku.

“Bisa aja kamu ngegombalnya, kalau seandainya kita seumuran, kamu mau jadi pacar bune gitu?”, Tanya ibuku sambil tertawa kecil.

“Em ya gimana ya, ya mau lah”, jawabku dengan wajah serius.

Ibuku tertawa, kuperhatikan bibirnya sangat manis ketika tertawa.

Jarang sekali kulihat ibuku ketika di rumah bisa tertawa lepas seperti malam ini.

“Ya sudah, khusus malam ini kamu panggil bune dengan nama asli bune aja.

Malam ini kamu cukup panggil Indrayanti” kata ibuku.

“Emmm kalau aku panggil sayang boleh?” Sahutku sambil bercanda.

“Tuh kan gombal lagi”, sambil tersenyum manis.

Lalu kami memesan makanan, 2 menu nasi goreng untuk mengganjal perut kami yang lapar dan minuman es jeruk. Lalu aku menghabiskannya sedangkan ibuku hanya habis setengahnya.

Kemudian ibuku beranjak dari tempat duduknya dan membayar makanan tadi.

Lalu ibuku memanggilku, “yuk ke bawah gas!”

Saat berjalan ke bawah aku bertanya kepada ibuku, “tadi habis berapa bune bayar makanannya?”

“Tuh kan tadi kan udah ku bilangin, malam ini kamu cukup panggil aku dengan indrayanti atau yanti saja. Ulangi coba pertanyaannya!” Perintah ibuku.

Dengan agak canggung ku mencoba panggil ibuku dengan namanya, “Emmm in..dra..yanti, tadi habis berapa bayar nasgornya?

“Habis 132 ribu gas”, jawab ibuku.

“Kutu busettt, mahal amat”, aku bicara sendiri.


Lalu kami menuju ke bawah untuk berniat check in hotel mawar.

Sampailah kami di receptionist, lalu ibuku hendak check in tepat pukul 22.00.

“Ada yang bisa kami bantu ibu?” Sambut mbak2 recep dengan ramah.

Ibuku menjawab “Mau menginap untuk malam ini 1 kamar yang kelas ekonomi”.

“Mohon maaf untuk yang ekonomi hari ini sudah penuh ibu. Tinggal yang VIP”. Sahut mbak2 recep.

“Berapa harganya masing-masing kelas tersebut bu?” Tanya ibuku.

Kalau yang kelas ekonomi harganya 300 rb semalam namun saat ini penuh sedangkan yang tersisa tinggal kelas VIP dengan harga 1 juta rupiah semalam.

Ibuku terlihat bingung, karena bisa ku taksir uang yang tersisa di dompetnya kini tinggal 668.000 rupiah.

Jelas itu tak cukup. Lalu karena aku kasihan & hal ini terindikasi akan menggagalkan ritual yang ibuku nanti harus lakukan dengan entah siapa itu pak burhan.

Maka aku ambil alih dari sini.

Aku keluarkan uang 1 juta rupiah dari dompetku hasil dari kerja kerasku sebagai kuli kubayarkan langsung kepada mbak2 recep.

Ibuku lantas hedak memberikan uang 668rb itu kepadaku namun aku tolak.

Lalu kami diantarkan sampai ke ruangan yang dimaksud. “VIP 23” tertulis di pintu yang kemudian pintu itu dibuka.



Setelah masuk, wow ternyata cukup luas dan mewah ruangan ini beda sekali dengan rumahku yang terbuat dari kayu dan bambu.

Lalu setelah pengantar tadi pergi aku juga hendak berpamitan pada ibuku.

“emmm pak burhan belum datang ya? bune bagas turun dulu, bune hati-hati ya, tenang saja nanti bagas bisa tidur di pom bensin kok, besok kalau mau pulang telpon bagas”, kataku.

Aku memalingkan tubuhku hendak berjalan ke bawah, tapi ibuku lantas memegang tanganku agak menarik dari belakang seperti adegan FTV.

Tunggu dulu, sini biar aku jelasin dulu gas.

Sebenarnya tentang pak Burhan itu cuma karanganku saja, sebenarnya nggak ada yang namanya pak burhan itu sejak awal.

Aku kesini hendak melanjutkan ritual keramat yang sudah kita mulai.

“Ya tidak lain dan tidak bukan aku harus emmmm ber.. hu..bu..ngan badan sama kamu seorang gas”.

“Ha?...Jadi?....”, Sahutku heran.

Mendengar penjelasan ibuku barusan aku langsung menggandeng tangan ibuku masuk ke ruangan “VIP 23” tadi lalu menutup pintunya dari dalam.

Lalu aku bopong tubuh ibuku, ku lempar kecil ke kasur springbed yang empuk tanpa membuka sepatu high heelsnya terlebih dahulu.

Aku buka celana jeansku, jaketku, kaosku lalu kini aku hanya mengenakan celana boxer dan bertelanjang dada.

Ku hampiri tubuh ibuku yang masih tergeletak di kasur springbed tadi, aku tuntun tangannya. Ku pepet sampai dia berdiri di pojokan tembok sampai dia tidak bisa kemana-mana, lalu ku dekatkan bibirku ke bibirnya lalu aku memanggil namanya sedikit berbisik, “yanti sayang”.

“Ahn bagas...” lalu kukecup bibirnya cupppp... bertemulah bibirku dengan bibirnya yang merah manis, aku mencium bibirnya sambil memegang tengkuk lehernya.

Sangat hot sekali ciuman ini, seperti ciuman muda-mudi yang dimabuk asmara.

Lalu aku meremasi toketnya dari luar tanktop, mengelus paha mulusnya, menyingkap rok mini merah bermotif mawar itu. Lalu aku pereteli satu per satu, hingga kini dia telanjang bulat memamerkan tubuh putih mulus montoknya yang aduhai.

Namun tetap masih menggunakan high heelsnya, bagiku visual itu membuat tambah nafsuin seorang cewek telanjang bulat namun masih memakai high heels di kaki jenjangnya.

“sayang...” panggilnya lirih.

Lalu kami mengobrol santai.

Sesekali saat ngobrol aku sambil meremas & mengenyoti bergantian susu montok ibuku didepanku ini hingga sesekali ku cipok sampai meninggalkan bekas merah di toketnya yang montok.

“Bulan lalu waktu ritual di gunung kemukus itu, 1 hari sebelumnya aku sudah minum pil KB, jadi itu adalah alasan kenapa aku tidak sampai hamil waktu itu walaupun orang-orang tua itu ikut menembakkan peju mereka ke rahimku.

Waktu itu sebenarnya kalau cuma peju punyamu yang masuk sih aku nggak keberatan.

Tapi kali ini sudah satu bulan aku tidak pernah mengkonsumsi pil KB.

Ditambah lagi sejak saat itu aku tidak pernah mau di ewe bahkan disentuh oleh suamiku sekalipun pun aku tak mau.

Kamu inget nggak sewaktu malam itu ketika ayahmu ngocok malem-malem? Aku Cuma ngasih dia bantuan dengan telanjang, bahkan dia mohon mau nyentuh aku sedikit saja aku tepis.

Setelah selesai, aku mau keluar kamar.

Eh malah aku nginjek lengket-lengket dan aku hafal dari teksturnya itu pasti peju.

Dan tidak ada orang lain diluar kamarku dirumah itu selain kamu.

Jadi aku tahu itu tak lain pasti peju kamu.

Aku ambil kumpulin pakai CD ku sampai di lantai nggak tersisa sedikitpun, lalu kamu tau nggak? Aku bawa Cd ku yang basah ternoda peju kamu itu ke kamar mandi.

Aku di kamar mandi agak lama waktu itu, kamu tahu nggak aku ngapain waktu itu? Aku waktu itu colmek sambil menghirup peju kamu & bayangin kamu sayang.

Hari ini kamu bebas melakukannya padaku sayang, terserah kamu, kamu udah besar, ganteng dan berotot gini bikin aku pengen ahhnn...,” terang ibuku sambil menggigit bibirnya yang manis menjadikannya kini sangat terlihat menggoda.



Lalu tanpa ba bi bu aku keluarkan kontolku, lalu tanpa dikomando ibuku langsung hap mengulum kontolku melumatnya sangat dalam sampai penuh dan kurasakan sampai menyentuh ke tenggorokaannya.

Hangat sekali terasa kepala kontolku didalam mulut manis ibuku ini, “masih hangat, hangat kali, cukup hangat, bukan kaleng-kaleng” batinku, setelah itu aku memajumundurkan seperti itu selama 5 menit lalu mencabutnya.

Ku angkat tubuh ibuku ke springbed, lalu ku arahkan kontolku ke memeknya yang kulihat waktu itu sangat sempit sekali .

Aku hentakkan dan blesssh masuklah kepala kontolku ke memeknya, namun ada yang berbeda saat ini.

“Pelan-pelan sayang, udah sebulan itu memek nggak pernah sama sekali dimasukin kontol bakal sempit masuknya”, sambil merintih kecil.

Ku cium bibirnya untuk membuatnya diam dari rintihannya dan kuhentakkan dalam-dalam kontolku ke memeknya dan aaaahhhh sempit bgt!

Masuklah semua bagian kontolku ke memek ibu kandungku. Aku panggil namanya di sela-sela pergumulan kami.

"Buneee....Indrayanti....yanti....sayang.... ahhhhh" teriaku lirih sesekali karena merasakan sempitnya liang senggama ibu kandungku yang kini sedang ku genjot pelan.

Setelah kurang lebih satu jam dengan berbagai posisi, ku maju mundurkan pelan sejenak lalu aku bertanya,”dikeluarkan dimana sayang?”.

“Ahhhn.... di dalam aja sayang, sampai ibumu ini hamil, ehmmmm hamilin ibu kandungmu ini sayang”, rancaunya tidak bisa menahan nafsu.

Lalu kukecup bibirnya lalu aku genjot kembali dengan kasar.

"Akhhh ampuuun ... pe....lan....pe....lan....." kata ibuku terbata-bata,

di awal-awal sih aku memang masih bisa dengan cara halus, tapi memang seperti biasanya kalau sudah menjelang klimax aku benar-benar tidak bisa mengontrol nafsuku.

Ku genjot kuat-kuat kontolku ke lubang memeknya sampai permukaan memeknya memerah. Dan

crotttt.... crooootttt..... croootttt. crooottt aaaahhh

banyak sekali dan nikmat rasanya.

Aku mengejat ngejatkan selangkanganku sedalam-dalamnya sampai terasa mentok di rahim ibuku itu lalu disusul siramah cairan hangat orgasme dari dalam rahim ibuku yang kemudian kurasakan.

Lalu setelah satu menit baru kucabut.

“Ambilin tas dompetku sayang cepetan!... “perintah ibuku.

“Aku heran kenapa bune masih sempat-sempatnya mau ambil dompet lelah-lelah habis ngentot gini”.

Lalu aku turuti saja ambil tas dompet itu dengan cepat lalu menyerahkannya.

Ternyata ibuku membuka dompet itu dan mengeluarkan semacam plaster tipis berbentuk seperti pembalut, penutup vagina namun sifatnya tidak menyerap cairan, sifatnya adalah menjebak cairan agar tetap berada di dalam vagina dan karena saking rapatnya tidak ada satu tetespun yang meleleh keluar dari vagina ibuku.

“Kalo gitu caranya, bune pasti bakalan hamil”batinku.

Pukul 05.00 pagi aku terbangun dan masih dalam keadaan telanjang dan kulihat ibuku sudah berubah posisinya menyamping memamerkan pantat semoknya.

Karena melihat itu nafsuku jadi bangkit lagi, tanpa ba bi bu lagi aku kali ini mengarahkan kontolku ke lubang anus ibuku.

Karena masih seret aku ludahi dulu anus merekah itu sambil sesekali kujilati. Lalu setelah lembab, dengan satu sentakan kasar aku tusuk anus ibu kandungku itu sedalam-dalamnya.

Karena merasakan anus merahnya ditusuk benda asing Ibuku lantas langsung terbangun, dan bilang aaahhkkk..... jangan kasar-kasar dong sayang.

“Tapi yan... aku sangat nafsu” jawabku.

Ya sudah terserah kamu kalau mau dikasari pun juga aku mau kok kalo yang ngasarin itu kamu sayang.

Mendapat lampu hijau seperti itu lalu aku naikkan pantatnya, kutusukkan maju mundur maju mundur lama kelamaan kupercepat tusukanku dengan kasar ku entot anus ibu kandungku sambil memanggil-manggil namaya.

“Yanti.... indrayanti sayang..... ahhkkkk" setelah 30 menit aku menggenjot dengan tempo kasar dan brutal akhirnya meledaklah spermaku.

Aku tusukkan dalam-dalam kontolku ke anusnya dan

crooot...croooot....crooot...

spermaku memenuhi liang anusnya dan seperti biasa anus tersebut menutup kembali karena sempitnya setelah itu aku mencabut senjataku yang baru saja memuntahkan lahar putih hangat dan menuntun ibuku berdiri.

“Yuk mandi dulu! Kita bersihkan anus dan vagina bune!”,Ajakku.

“Nggak usah mandi, jangan dibersihin biar jadi adek bayi”, sahutnya sambil senyum.

Aku juga sebenarnya berharap ibuku hamil karena hasil pergumulan malam ini.

Karena sangat merangsang saja membayangkan ibu kandungku bisa hamil dibuahi sperma anak kandungnya.

Lalu tanpa mandi kami mengenakan baju masing-masing, ibuku tanpa melepas plaster vaginanya ataupun membersihkan anus rapatnya langsung menggunakan CD, BH, rok, dan tanktopnya.

Kemudian kita bersiap-siap untuk check out.

Kami check out pukul 08.00.

Lalu seperti biasa, kami kembali ke rumah. Kali ini dengan perasaan sangat bahagia.


x
x