Kali ini aku ingin menceritakan pengalamanku beberapa tahun yang lalu, ketika itu aku masih aktif bekerja pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Aku bekerja mempunyai kedudukan yang cukup lumayan dan berpenghasilan lumayan pula. Aku bekerja mendapat antar jemput dan dikawal oleh seorang Satpam kantor. Sebut saja Sopirku bernama Arman dan Satpamku bernama Raka.
Aku sangat dekat pada mereka dan tidak ada batas untuk jarak antara atasan dengan bawahan. Merekapun sangat menghormatiku dan sebaliknya. Pernah aku mengajak mereka untuk berlibur dan aku mentraktir mereka. Mereka sangat girang karena ini bukan pertama kalinya diajak liburan.
Ketika itu aku mengajak mereka berlibur ke daerah Puncak Cipanas, aku menyuruh Arman untuk mengarahkan kendaraan ke daerah Sanggabuana. Arman menuruti perintahku dan mobilpun diarahkan. Ketika sudah dekat aku arahkan kendaraan belok kiri setelah kantor salah satu Bank Pemerintah. Jam menunjukkan pukul 20. 00 wib.
Ketika memasuki daerah tersebut ada beberapa orang mengejar mobil kami dan ada yang lompat kebagian belakang untuk ikut dengan kami. aku suruh Arman untuk menghentikan mobil dan Raka turun untuk menegurnya.
Rupanya orang-orang tersebut adalah penghubung beberapa wanita PSK sekitar. Orang-orang tersebut turun dan meninggalkan kami, kami melanjutkan perjalanan untuk menelusuri lorong/gang untuk menuju tempat mangkalnya para wanita PSK yang sudah terkenal tersebut.
Setibanya disana kami disambut oleh seorang wanita PSK yang rupanya telah mengenali mobil kami dan Dia masuk kedalam mobil. Sebut saja wanita PSK tersebut bernama Tasya, Tasya langsung mencium pipiku karena sudah kenal. Arman dan Raka tersenyum melihat hal tersebut.
“Kenapa pada senyum.” tanyaku pada mereka.
“Ach. Nggak kok Pak.” jawab mereka berbarengan.
“Kenalin ini Tasya.” kataku lagi.
“Tasya.” Tasya mengulurkan tangannya.
“Kalian pada mau nggak.” tanyaku lagi pada mereka.
“Malu Pak.” jawab Arman.
“Kenapa mesti malu, kan ada aku.” hiburku lagi.
“Nggak punya anu Pak.” jawab Raka sambil jari jempol dan telujuknya digesekkan.
“Tenang aja. aku yang traktir.” jawabku.
“Pilih sana. Semuanya Ok kok” kataku lagi.
“Pilih Mas. Mumpung masih agak siang.” suruh Tasya.
Arman dan Raka turun dari mobil dan pergi kerumah dimana Tasya dan teman-temannya ngumpul, Tasya pun mendampingi mereka sedangkan aku menunggu dimobil.
“Disini terjamin dech Mas.” kata Tasya memberi garansi.
“Aku pilih yang ini.” kata Arman sambil menunjuk salah satu wanita PSK.
Tasya pun memanggil Rika dan langsung diperkenalkan kepada Arman.
“Aku pilih yang itu.” Raka pun nggak mau kalah.
Tasya memanggil Vina dan langsung diperkenalkan kepada Raka. Setelah menemukan pasangan masing-masing, mereka kembali ke mobil. Mobil Kijang kapsul kamipun pergi meninggalkan lokasi dan menuju kevilla yang biasa aku pakai untuk liburan bersama Tasya, Villa tersebut cukup luas dan besar karena mempunyai 4 kamar tidur dan semuanya ada kamar mandinya didalam. aku menempati kamar tidur utama yang berukuran cukup luas.
Sebelum menempati kamar masing-masing, kami berkumpul diruang tengah untuk menikmati bekal yang kami bawa dari Jakarta beramai-ramai sambil minum-minum beer dan beberapa minuman beralkohol cukup tinggi seperti Vodca dan Beefeater yang harum seperti parfume. Setelah mereka kelihatan sudah pada mulai pening, aku suruh mereka memasuki kamar masing-masing dan Merekapun pergi meninggalkan aku dan Tasya yang masih asyik menikmati minuman.
Aku sangat dekat pada mereka dan tidak ada batas untuk jarak antara atasan dengan bawahan. Merekapun sangat menghormatiku dan sebaliknya. Pernah aku mengajak mereka untuk berlibur dan aku mentraktir mereka. Mereka sangat girang karena ini bukan pertama kalinya diajak liburan.
Ketika itu aku mengajak mereka berlibur ke daerah Puncak Cipanas, aku menyuruh Arman untuk mengarahkan kendaraan ke daerah Sanggabuana. Arman menuruti perintahku dan mobilpun diarahkan. Ketika sudah dekat aku arahkan kendaraan belok kiri setelah kantor salah satu Bank Pemerintah. Jam menunjukkan pukul 20. 00 wib.
Ketika memasuki daerah tersebut ada beberapa orang mengejar mobil kami dan ada yang lompat kebagian belakang untuk ikut dengan kami. aku suruh Arman untuk menghentikan mobil dan Raka turun untuk menegurnya.
Rupanya orang-orang tersebut adalah penghubung beberapa wanita PSK sekitar. Orang-orang tersebut turun dan meninggalkan kami, kami melanjutkan perjalanan untuk menelusuri lorong/gang untuk menuju tempat mangkalnya para wanita PSK yang sudah terkenal tersebut.
Setibanya disana kami disambut oleh seorang wanita PSK yang rupanya telah mengenali mobil kami dan Dia masuk kedalam mobil. Sebut saja wanita PSK tersebut bernama Tasya, Tasya langsung mencium pipiku karena sudah kenal. Arman dan Raka tersenyum melihat hal tersebut.
“Kenapa pada senyum.” tanyaku pada mereka.
“Ach. Nggak kok Pak.” jawab mereka berbarengan.
“Kenalin ini Tasya.” kataku lagi.
“Tasya.” Tasya mengulurkan tangannya.
“Kalian pada mau nggak.” tanyaku lagi pada mereka.
“Malu Pak.” jawab Arman.
“Kenapa mesti malu, kan ada aku.” hiburku lagi.
“Nggak punya anu Pak.” jawab Raka sambil jari jempol dan telujuknya digesekkan.
“Tenang aja. aku yang traktir.” jawabku.
“Pilih sana. Semuanya Ok kok” kataku lagi.
“Pilih Mas. Mumpung masih agak siang.” suruh Tasya.
Arman dan Raka turun dari mobil dan pergi kerumah dimana Tasya dan teman-temannya ngumpul, Tasya pun mendampingi mereka sedangkan aku menunggu dimobil.
“Disini terjamin dech Mas.” kata Tasya memberi garansi.
“Aku pilih yang ini.” kata Arman sambil menunjuk salah satu wanita PSK.
Tasya pun memanggil Rika dan langsung diperkenalkan kepada Arman.
“Aku pilih yang itu.” Raka pun nggak mau kalah.
Tasya memanggil Vina dan langsung diperkenalkan kepada Raka. Setelah menemukan pasangan masing-masing, mereka kembali ke mobil. Mobil Kijang kapsul kamipun pergi meninggalkan lokasi dan menuju kevilla yang biasa aku pakai untuk liburan bersama Tasya, Villa tersebut cukup luas dan besar karena mempunyai 4 kamar tidur dan semuanya ada kamar mandinya didalam. aku menempati kamar tidur utama yang berukuran cukup luas.
Sebelum menempati kamar masing-masing, kami berkumpul diruang tengah untuk menikmati bekal yang kami bawa dari Jakarta beramai-ramai sambil minum-minum beer dan beberapa minuman beralkohol cukup tinggi seperti Vodca dan Beefeater yang harum seperti parfume. Setelah mereka kelihatan sudah pada mulai pening, aku suruh mereka memasuki kamar masing-masing dan Merekapun pergi meninggalkan aku dan Tasya yang masih asyik menikmati minuman.
Rupanya Tasya sudah agak mabuk dan bicaranya sudah ngawur, aku bawa Tasya ke kamar dan aku rebahkan ditempat tidur. Tasya menarikku untuk menemaninya tidur, Tasya langsung meraih ikat pinggangku dan langsung memerosoti celanaku.
“Hallo Babby.” Salamnya ketika melihat kemaluanku menyembul keluar dari sarangnya.
Tasya langsung mengulumnya dengan ganas dan rakus, karena sudah kangen merasakan sodokkan dari kemaluanku ini. Akupun melepaskan baju yang belum sempat dilepaskan oleh Tiara, karena sudah nafsu ingin melahap kemaluanku.
“Hmm. Chayaang.” gumamnya sambil terus mengulum kemaluanku.
Aku tarik rambutnya perlahan dan aku suruh Tasya untuk melepaskan pakaiannya. Tasya pun langsung melepaskan pakaiannya sampai benar-benar polos alias bugil. Tasya berdiri diatasku sambil menari-nari erotis serta mengusap-usap bibir vaginanya yang merah merekah, aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya yang lucu.
Tasya secara perlahan-lahan mendekatkan bibir vaginanya kekemaluanku sambil menari-nari dan digesek-gesekkan vaginanya sehingga membuat kemaluanku tegang. Melihat kemaluanku sudah tegak lurus tepat dibibir vaginanya, Tasya langsung menghujamkan agar kemaluanku memasukki lubang vaginanya.
Tetapi kemaluanku tidak mau masuk juga karena lubang vaginnya sempit. Akhirnya Tasya merebahkan diri sambil mengangkangkan kedua pahanya agar vaginanya terbuka lebar dan aku disuruhnya untuk mengambil posisi menindihnya dari atas.
Aku mengarahkan kemaluanku tepat dibibir vaginanya dan masih tidak bisa masuk juga, maka dengan secara paksa aku tekan kepala kemaluanku dengan jari agar dapat memasuki lubang kemaluannya dan akhirnya masuk juga.
“Ouuchh.. Sakit.. Aa’.” desah Tasya dengan kebiasaan memanggilku Aa’.
“Habisnya peret sichh..” kataku pelan.
Aku menekan terus kemaluanku dan masuklah semua sampai dalam dan aku masih membiarkan kemaluanku terbenam tanpa melakukan reaksi apa-apa, aku hanya melakukan ciuman bibir dengan bersemangat Tasya mengulum bibirku serta memeluk pinggangku agar kemaluanku menekan lebih dalam lagi.
“Hemm.. Emm..” suaranya pelan sambil terus mengulum bibirku.
Aku mulai melakukan goyangan turun naik ketika Tasya memulai menggoyang pinggulnya kekiri dan kanan.
Tasya semakin menggila goyangannya ketika sudah mencapai orgasmenya yang pertama dan himpitan vaginanya semakin menyempit dan licin setelah cairan kenikmatan mulai membasahi lubang vaginanya.
“Aa’. Tasyaa.. Nggak.. Kuaatt..” desahnya panjang.
Tasya pun mengendurkan himpitan pahanya karena lemas setelah orgasme. aku masih membenamkan kemaluanku tanpa reaksi apa-apa, karena aku sedang berusaha agar Tiara bangkit kembali gairahnya dengan cara menciumi bagian belakang telinganya serta membuat merah sekitar leher dan susunya dengan cupangan.
Beberapa menit kemudian Tasya bangkit lagi dan meminta agar ganti posisi, Tasya mengubah posisinya menungging seperti anjing sedang mau pipis. Akupun menghujamkan kemaluanku dari belakang mengarahkan ke lubang vaginanya.
“Aa’. Enak sekali A..’.” desahnya.
Aku mulai memompa maju mundur kemaluanku sesuai dengan irama permainan pada lazimnya. Dan beberapa menit kemudian Tasya mendesah-desah nikmat.
“Aa’. Tooloong A..’.” desahnya.
“Yaa.. Keapa chayaang..” kataku.
“Tasyaa nggak.. Tahann.. A’.” desahnya lagi.
“Tahan sebentar chayaang.. Aa’ jugaa” kataku lagi.
“Hallo Babby.” Salamnya ketika melihat kemaluanku menyembul keluar dari sarangnya.
Tasya langsung mengulumnya dengan ganas dan rakus, karena sudah kangen merasakan sodokkan dari kemaluanku ini. Akupun melepaskan baju yang belum sempat dilepaskan oleh Tiara, karena sudah nafsu ingin melahap kemaluanku.
“Hmm. Chayaang.” gumamnya sambil terus mengulum kemaluanku.
Aku tarik rambutnya perlahan dan aku suruh Tasya untuk melepaskan pakaiannya. Tasya pun langsung melepaskan pakaiannya sampai benar-benar polos alias bugil. Tasya berdiri diatasku sambil menari-nari erotis serta mengusap-usap bibir vaginanya yang merah merekah, aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya yang lucu.
Tasya secara perlahan-lahan mendekatkan bibir vaginanya kekemaluanku sambil menari-nari dan digesek-gesekkan vaginanya sehingga membuat kemaluanku tegang. Melihat kemaluanku sudah tegak lurus tepat dibibir vaginanya, Tasya langsung menghujamkan agar kemaluanku memasukki lubang vaginanya.
Tetapi kemaluanku tidak mau masuk juga karena lubang vaginnya sempit. Akhirnya Tasya merebahkan diri sambil mengangkangkan kedua pahanya agar vaginanya terbuka lebar dan aku disuruhnya untuk mengambil posisi menindihnya dari atas.
Aku mengarahkan kemaluanku tepat dibibir vaginanya dan masih tidak bisa masuk juga, maka dengan secara paksa aku tekan kepala kemaluanku dengan jari agar dapat memasuki lubang kemaluannya dan akhirnya masuk juga.
“Ouuchh.. Sakit.. Aa’.” desah Tasya dengan kebiasaan memanggilku Aa’.
“Habisnya peret sichh..” kataku pelan.
Aku menekan terus kemaluanku dan masuklah semua sampai dalam dan aku masih membiarkan kemaluanku terbenam tanpa melakukan reaksi apa-apa, aku hanya melakukan ciuman bibir dengan bersemangat Tasya mengulum bibirku serta memeluk pinggangku agar kemaluanku menekan lebih dalam lagi.
“Hemm.. Emm..” suaranya pelan sambil terus mengulum bibirku.
Aku mulai melakukan goyangan turun naik ketika Tasya memulai menggoyang pinggulnya kekiri dan kanan.
Tasya semakin menggila goyangannya ketika sudah mencapai orgasmenya yang pertama dan himpitan vaginanya semakin menyempit dan licin setelah cairan kenikmatan mulai membasahi lubang vaginanya.
“Aa’. Tasyaa.. Nggak.. Kuaatt..” desahnya panjang.
Tasya pun mengendurkan himpitan pahanya karena lemas setelah orgasme. aku masih membenamkan kemaluanku tanpa reaksi apa-apa, karena aku sedang berusaha agar Tiara bangkit kembali gairahnya dengan cara menciumi bagian belakang telinganya serta membuat merah sekitar leher dan susunya dengan cupangan.
Beberapa menit kemudian Tasya bangkit lagi dan meminta agar ganti posisi, Tasya mengubah posisinya menungging seperti anjing sedang mau pipis. Akupun menghujamkan kemaluanku dari belakang mengarahkan ke lubang vaginanya.
“Aa’. Enak sekali A..’.” desahnya.
Aku mulai memompa maju mundur kemaluanku sesuai dengan irama permainan pada lazimnya. Dan beberapa menit kemudian Tasya mendesah-desah nikmat.
“Aa’. Tooloong A..’.” desahnya.
“Yaa.. Keapa chayaang..” kataku.
“Tasyaa nggak.. Tahann.. A’.” desahnya lagi.
“Tahan sebentar chayaang.. Aa’ jugaa” kataku lagi.
Aku semakin gencar memompa maju mundur agar kami dapat merasakan orgasme secara bersamaan. Dan akhirnya aku dan Tasya mencapai puncaknya secara berbarengan. Setelah kemaluanku mulai menciut, aku melepaskan dari lubang vaginanya Tasya dan terkulai lemas ditempat tidur sambil berpelukkan.
Beberapa menit kemudian aku timbul niat jailku untuk mengerjai Arman dan Raka, aku keluar kamar bersama Tasya masih dalam keadaan bugil menuju kamar Arman dan Rika. Aku ketuk pintu kamar mereka dan Arman membukakan pintu dengan menggunakan handuk, Arman pun kaget karena melihat aku dan Tasya datang dengan keadaan bugil.
“Ngapain ditutupi, buka.” perintahku pada Arman.
“Maalluu Pak.” jawabnya gugup.
“Buka.” perintahku sekali lagi.
Arman pun melepaskan lilitan handuk dan tersembulah kemaluannya yang masih tegang dan agak basah pada batangnya.
“Kamu lagi main ya barusan.” tanyaku pada Arman.
“Iyyaa.. Pak..” jawabnya gugup.
“Ayo sana.. Teruskan lagi.” kataku.
Arman pun mau menutup pintu, tetapi aku menahannya dan kami masuk kedalam untuk melihat Arman main dengan Rika. Arman menaiki tempat tidur dengan perasaan malu-malu.
“Ayo teruskan. Kan lagi nanggung tadi.” kataku pada Arman.
Rika masih menutupi tubuhnya dengan selimut karena malu dengan keberadaan kami.
“Ayoo.. Rii.. Teruskan lagi..” kata Tasya memberi semangat.
Rika pun membuka selimutnya dan dilemparkan kelantai, Arman pun mengarahkan kemaluannya kelubang vagina Rika dan langsung memompanya.
Beberapa menit kemudian Arman mencapai orgasmenya.
“Oohh..” desah Arman sambil memeluk Rika serta mencium bibirnya.
Kami tahu kalau Rika belum mencapai puncaknya, melihat hal itu aku suruh Rika untuk pergi kekamar mandi agar membersihkan lubang vaginanya dari tumpahan peju si Arman.
Setelah selesai membersihkan diri Rika kembali kekamar dan melihat kemaluanku sedang dilumat oleh Tasya. Rika aku suruh tidur disebelahku dengan posisi kedua pahanya mengangkang, aku melepaskan kuluman dari Tasya dan mengarahkan kemaluanku ke lubang vagina Rika.
“Ouuchh.. Pak. Nggak muaatt..” rintih Rika ketika kemaluanku memasuki lubang vaginanya.
“Tahaann sebentar.” kataku.
Aku memompa kemaluanku dengan cepat agar Rika cepat-cepat mencapai orgasmenya. Benar saja, tidak lama kemudian Rika mencapai puncaknya sambil memelukku dengan erat.
“Paakk.. Riiikkaa.. Oochh..” desahnya panjang.
Aku belum mencapai orgasme, aku mengajak Arman, Rika dan Tasya untuk mengerjai Raka dan Vina dikamar sebelah. Arman mengetuk pintu kamar Raka, Raka membuka pintu dan mengintip dari balik pintu. Betapa kagetnya Raka ketika melihat kami datang kekamarnya dalam keadaan bugil semua.
Raka berusaha menutup pintu, tetapi didorong oleh Arman dan melihat kedalam tampaklah Vina masih mengangkangkan pahanya karena lagi tanggung digenjot oleh Raka. Melihat hal itu aku menanyakan pada Raka.
“Kamu lagi tanggung yaa.” tanyaku.
“Iyaa. Pak.” jawabnya gugup.
“Sudah berapa kali Kamu main.” tanyaku lagi.
“Sudah yang ketiga Pak.” jawabnya polos.
Mendengar hal itu, aku menyuruh Vina untuk membersihkan diri dikamar mandi dan Raka aku suruh melanjutkan permainannya dengan Rika pasangan Arman. Raka menurut saja, karena takut olehku.
Beberapa menit kemudian aku timbul niat jailku untuk mengerjai Arman dan Raka, aku keluar kamar bersama Tasya masih dalam keadaan bugil menuju kamar Arman dan Rika. Aku ketuk pintu kamar mereka dan Arman membukakan pintu dengan menggunakan handuk, Arman pun kaget karena melihat aku dan Tasya datang dengan keadaan bugil.
“Ngapain ditutupi, buka.” perintahku pada Arman.
“Maalluu Pak.” jawabnya gugup.
“Buka.” perintahku sekali lagi.
Arman pun melepaskan lilitan handuk dan tersembulah kemaluannya yang masih tegang dan agak basah pada batangnya.
“Kamu lagi main ya barusan.” tanyaku pada Arman.
“Iyyaa.. Pak..” jawabnya gugup.
“Ayo sana.. Teruskan lagi.” kataku.
Arman pun mau menutup pintu, tetapi aku menahannya dan kami masuk kedalam untuk melihat Arman main dengan Rika. Arman menaiki tempat tidur dengan perasaan malu-malu.
“Ayo teruskan. Kan lagi nanggung tadi.” kataku pada Arman.
Rika masih menutupi tubuhnya dengan selimut karena malu dengan keberadaan kami.
“Ayoo.. Rii.. Teruskan lagi..” kata Tasya memberi semangat.
Rika pun membuka selimutnya dan dilemparkan kelantai, Arman pun mengarahkan kemaluannya kelubang vagina Rika dan langsung memompanya.
Beberapa menit kemudian Arman mencapai orgasmenya.
“Oohh..” desah Arman sambil memeluk Rika serta mencium bibirnya.
Kami tahu kalau Rika belum mencapai puncaknya, melihat hal itu aku suruh Rika untuk pergi kekamar mandi agar membersihkan lubang vaginanya dari tumpahan peju si Arman.
Setelah selesai membersihkan diri Rika kembali kekamar dan melihat kemaluanku sedang dilumat oleh Tasya. Rika aku suruh tidur disebelahku dengan posisi kedua pahanya mengangkang, aku melepaskan kuluman dari Tasya dan mengarahkan kemaluanku ke lubang vagina Rika.
“Ouuchh.. Pak. Nggak muaatt..” rintih Rika ketika kemaluanku memasuki lubang vaginanya.
“Tahaann sebentar.” kataku.
Aku memompa kemaluanku dengan cepat agar Rika cepat-cepat mencapai orgasmenya. Benar saja, tidak lama kemudian Rika mencapai puncaknya sambil memelukku dengan erat.
“Paakk.. Riiikkaa.. Oochh..” desahnya panjang.
Aku belum mencapai orgasme, aku mengajak Arman, Rika dan Tasya untuk mengerjai Raka dan Vina dikamar sebelah. Arman mengetuk pintu kamar Raka, Raka membuka pintu dan mengintip dari balik pintu. Betapa kagetnya Raka ketika melihat kami datang kekamarnya dalam keadaan bugil semua.
Raka berusaha menutup pintu, tetapi didorong oleh Arman dan melihat kedalam tampaklah Vina masih mengangkangkan pahanya karena lagi tanggung digenjot oleh Raka. Melihat hal itu aku menanyakan pada Raka.
“Kamu lagi tanggung yaa.” tanyaku.
“Iyaa. Pak.” jawabnya gugup.
“Sudah berapa kali Kamu main.” tanyaku lagi.
“Sudah yang ketiga Pak.” jawabnya polos.
Mendengar hal itu, aku menyuruh Vina untuk membersihkan diri dikamar mandi dan Raka aku suruh melanjutkan permainannya dengan Rika pasangan Arman. Raka menurut saja, karena takut olehku.
Dan Rika naik ketempat tidur dan disusul oleh Raka yang kemaluannya masih tegang karena tanggung. Vina kembali dari kamar mandi dan dilihatnya Raka sedang menggumuli Rika, aku suruh Vina untuk tidur disebelah Rika sambil membuka kedua pahanya dan aku mengambil posisi untuk memasukkan kemaluanku ke lubang vagina Vina.
Aku menyuruh Tasya mengerjai Arman yang hanya melongo untuk menjilati lubang vaginanya, karena aku tidak mau Tasya dipakai oleh Arman. Raka rupanya sudah mencapai puncaknya secara bersamaan dengan Rika, sebab keduanya berpelukan dengan desahan panjang. Aku memompa Vina dengan cepat agar menyusul mereka yang telah menikmati puncak kenikmatan.
Rupanya Vina lebih dulu mencapai puncaknya dan aku menyusul beberapa menit kemudian.
Melihatku mencapai puncaknya, Tasya menghampiriku dan langsung meraih kemaluanku untuk dikulumnya agar bersih dari sisa-sisa air kenikmatan bersama Vina tadi.
Setelah itu kami keluar kamar Raka dan berkumpul diruang tengah untuk menikmati sisa minuman yang masih ada dan dilanjutkan dengan persetubuhan secara massal dilantai ruang tengah. Tasya, Rika, Vina disuruh tidur telentang sambil mengangkangkan pahanya agar lubang kemaluannya terbuka lebar karena akan disiram minuman beralkohol yang nantinya akan diminum sambil dijilati olehku, Arman dan Raka.
Permainan semakin pagi semakin Hot dan semakin gila, kesemuanya ini kami lakukan hingga menjelang Subuh. Jam menunjukkan pukul 10. 18 wib. aku terbangun karena badan terasa dingin, maklum kami semua tidur dilantai. Aku lihat mereka masih tertidur pulas karena kelelahan akibat permainan gila semalaman.
aku melihat Tasya tidur dengan posisi telentang dengan paha sebelah kanan membuka lebar, Rika tidur diatas tubuh Arman dengan kemaluan Arman masih terbenam dilubang vagina Rika, Raka tidur berpelukkan dengan Vina. Sudah menjadi kebiasaan si Tasya pagi bangun tidur tidak sendiri tetapi berdua dengan juniorku alias kemaluan yang berdiri tegang.
Aku melihat posisi Tasya seperti itu, maka dengan mudah aku dapat melampiaskan ketegangan kemaluanku ini dengan menghunjam ke lubang vagina Tasya yang agak terbuka. Tasya terbangun ketika kemaluanku menguak lubang vaginanya sambil membuka paha kirinya yang lurus agar membuka lebar.
Melihat hal itu Tasya tersenyum dan membantu dengan menggoyangkan pinggulnya. kami main tidak terlalu lama karena sudah kelelahan akibat permainan semalam. Setelah mencapai orgasme, aku membangunkan mereka semua agar cepat-cepat membersihkan diri dan siap-siap untuk kembali ke Jakarta.
Aku memberikan sejumlah uang service kami kepada Tasya dan teman-temannya. Tarifnya tidak terlalu mahal, mungkin karena mereka merasa senang berteman dengan kami dan minta kami menjadi langganan dan sering-sering mengunjungi mereka lagi.
Aku menyuruh Tasya mengerjai Arman yang hanya melongo untuk menjilati lubang vaginanya, karena aku tidak mau Tasya dipakai oleh Arman. Raka rupanya sudah mencapai puncaknya secara bersamaan dengan Rika, sebab keduanya berpelukan dengan desahan panjang. Aku memompa Vina dengan cepat agar menyusul mereka yang telah menikmati puncak kenikmatan.
Rupanya Vina lebih dulu mencapai puncaknya dan aku menyusul beberapa menit kemudian.
Melihatku mencapai puncaknya, Tasya menghampiriku dan langsung meraih kemaluanku untuk dikulumnya agar bersih dari sisa-sisa air kenikmatan bersama Vina tadi.
Setelah itu kami keluar kamar Raka dan berkumpul diruang tengah untuk menikmati sisa minuman yang masih ada dan dilanjutkan dengan persetubuhan secara massal dilantai ruang tengah. Tasya, Rika, Vina disuruh tidur telentang sambil mengangkangkan pahanya agar lubang kemaluannya terbuka lebar karena akan disiram minuman beralkohol yang nantinya akan diminum sambil dijilati olehku, Arman dan Raka.
Permainan semakin pagi semakin Hot dan semakin gila, kesemuanya ini kami lakukan hingga menjelang Subuh. Jam menunjukkan pukul 10. 18 wib. aku terbangun karena badan terasa dingin, maklum kami semua tidur dilantai. Aku lihat mereka masih tertidur pulas karena kelelahan akibat permainan gila semalaman.
aku melihat Tasya tidur dengan posisi telentang dengan paha sebelah kanan membuka lebar, Rika tidur diatas tubuh Arman dengan kemaluan Arman masih terbenam dilubang vagina Rika, Raka tidur berpelukkan dengan Vina. Sudah menjadi kebiasaan si Tasya pagi bangun tidur tidak sendiri tetapi berdua dengan juniorku alias kemaluan yang berdiri tegang.
Aku melihat posisi Tasya seperti itu, maka dengan mudah aku dapat melampiaskan ketegangan kemaluanku ini dengan menghunjam ke lubang vagina Tasya yang agak terbuka. Tasya terbangun ketika kemaluanku menguak lubang vaginanya sambil membuka paha kirinya yang lurus agar membuka lebar.
Melihat hal itu Tasya tersenyum dan membantu dengan menggoyangkan pinggulnya. kami main tidak terlalu lama karena sudah kelelahan akibat permainan semalam. Setelah mencapai orgasme, aku membangunkan mereka semua agar cepat-cepat membersihkan diri dan siap-siap untuk kembali ke Jakarta.
Aku memberikan sejumlah uang service kami kepada Tasya dan teman-temannya. Tarifnya tidak terlalu mahal, mungkin karena mereka merasa senang berteman dengan kami dan minta kami menjadi langganan dan sering-sering mengunjungi mereka lagi.
novel cerita dewasa sex seks ngocok semprot.com, crot peju didalam liang kewanitaan memek vagina nonok miss v, berita gadis sekolah prawan diperkosa sampai hamil pingsan tragis, janda sange sama ngentot tetangga ketahuan anak, selebgram dan tiktokers live colmek ML ngewe ngentot link viral syur, ketagihan kontol om ayah kakak ipar tiri, biduan dangdut tobrut dikeroyok kontol, fuck my pussy. good dick. Big cock. Yes cum inside. lick my nipples. my tits are tingling. drink my breast. milk nipples. play with my big tits. fuck my vagina until I get pregnant. play "Adult sex games" with me. satisfy your cock in my wet vagina. Asian girl hottes gorgeus. lonte, lc ngentot live, pramugari ngentot, wikwik, selebgram open BO,cerbung,cam show, naked nude, tiktokers viral bugil sange, link bokep viral terbaru