Pras dijadikan Gig0l0

cewek amoy


Nama aku prasetyo, sering disingkat dengan Pras danku masih berusia 18 tahun, aku baru tiba di Ibukota bersama seorang teman akrabku sedari Kecil, nyolong mangga tetangga, dan bolos sekolah alias Partner in Crime.

Dari terminal bus, kami berdua berpisah dikarenakan berbeda tempat tinggal, temanku Roy tinggal dengan Pamannya, yang katanya adik bungsu dari Ibunya yang memiliki delapan bersaudara, Sedangkan aku tinggal bareng dengan abang sulungku Bambang yang telah duluan merantau dan sukses di Ibukota, Usia Abangku denganku memang jauh, duabelas tahun, dikarenakan kami lima bersaudara, hanya si sulung dan bungsu yakni aku yang laki-laki, sisanya perempuan, mungkin jika aku terlahir sebagai perempuan, kedua Orang tua aku mungkin masih akan terus memproduksi anak terus sampai dapat yang laki-laki.

Aku terakhir berjumpa dengan Mas Bambang, panggilanku ke abangku , sekitar enam tahun yang lalu, Saat dia menikah, istrinya bernama Susi dan berusia dua tahun lebih tua dari Mas Bambang. Kisah asmara mereka terjalin saat Mas Bambang masih berprofesi sebagai personel security alias Satpam Apotik Farmasi tempat Mbak Susi kerja, dari perkenalan di sana berlanjut ke pelaminan. Mbak Susi orangnya ramah dan walaupun wajahnya biasa saja tetapi Manis terlihat saat tersenyum, itu yang menjadi nilai plusnya, dan di mataku lebih plus lagi karena size Payudaranya.

Keluarga Mbak Susi juga lebih berada, Mbak Susi memodali Mas Bambang membuka sendiri usaha Security Company, dari pengalaman kerjanya, dia merekrut dan melatih sendiri anggotanya, dengan dukungan koneksi dari keluarga Mbak Susi, Mas Bambang mendapatkan banyak kontrak kerja penempatan anggotanya.

Aku tentu saja diajak untuk ikut bergabung dengan usaha Security Companinya. Aku berjalan menuju parkiran mobil, aku mencari lokasi pertemuan dengan Mas Bambang. Terkejut juga saat menemukan Mas Bambang, walaupun sering video call tapi melihat kondisinya sekarang ini,

“Mas Bambang, Ini beneran elu, bukan cloningan Ivan Gunawan?” aku tertawa melihat Mas Bambang yang gemuk sekali sekarang, padahal sewaktu berangkat merantau kurus kerempeng sepertiku saat ini.

“Haha.. Nanti setelah dicekoki sama masakan ipar lu, elu bakalan segendut gue juga Pras,” Mas bambang merangkul dan menepuk pundakku.

“Huahaha.. jangan dulu deh, masih jomblo nih..mana laku gue kalo segendut Mas,” aku elus perut buncit Mas bambang.

“Oh yah, itu no problem, ntar bisa dikenalin sama ipar lu, koneksi cewek cakepnya banyak, grup arisannya banyak yang masih jomblo,” Mas Bambang menepuk tanganku dari perutnya.

“Waduh.. Mas, masa adik lu yang ganteng ini kualitasnya cuma dapat perawan tua”

“Haha. Belum liat, lu bilang perawan tua, itu anggota arisan Ipar elu itu banyak yang yang status mahasiswi, takutnya mereka yang ogah dapat pacar wong udik kayak elu,”

“Haha.. Beneran Mas!, Kalo beda usia gakpapa, yang penting cantik dan kaya Mas,” aku tertawa senang.

“Haha.. Pede amat lu Pras, Amat saja kurasa gak sepede elu.. haha” Ledek Mas Bambang.


Aku masuk ke Mobil Mas Bambang dan duduk disamping pengemudi, aku tertawa melihat kondisi Mas Bambang yang perutnya hampir bergesekan dengan setir mobil. Butuh waktu sejam lebih kita baru tiba dirumah Mas Bambang dari Terminal Bus.

Aku turun dan ku ambil koperku dari bagasi mobil Mas Bambang, ku ikuti Mas Bambang dari belakang menuju pintu rumahnya, Mas Bambang tinggal di kompleks perumahan yang lumayan besar dan sepi, rumah Mas Bambang berlantai dua dengan model standar perumahan, sederet sama semua modelnya, tanpa pagar, halamannya memang memiliki area parkir untuk dua mobil. Wow, Sejenak aku terpesona juga dengan keberhasilan Mas bambang.

Ketika Hendak masuk , terdengar suara mobil masuk ke Halaman, aku melihat sebuah sedan merek eropa berhenti dan dari pintu belakang terbuka turun seorang bocah usia sekitar 5 tahun, Kemudian dari posisi mengemudi turun seorang Wanita yang berpayudara Besar, Pinggul Besar, Perut Besar dan Paha juga Besar. Astaga-naga terkejut aku melihat wanita tersebut yang notabene Kakak Ipar Saya, Mbak Susi, Istrinya Mas Bambang. Masih Ingat aku terakhir kali jumpa saat pernikahan mereka dulu memang Mbak Susi tidaklah langsing amat, akan tetapi ukuran sekarang loncat dua kali lipat, yang dulunya size L sekarang jadi XXL, alamak,

“Hee.. Prasetyo yah, sudah besar yah sekarang, hm… Tinggi sekali elu,” Mbak Susi Tersenyum Padaku.

“Yah Mbak..kan dikasih makan sama orangtua, kalo gak nambah besar yah sia-sia usaha mereka,ha..ha,” aku tertawa lepas.

“Hihi.. Bener juga, oh yah... David, ini Paman Kamu, adik papa kamu,”

“Halo Paman,” David sedikit membungkuk dan menuntun Tanganku ke jidatnya.

“eh..Halo David, Santun yah.. Anak yang baik budi,”

“Ha..ha.. Ayo masuk dulu, lu cicipi dulu masakan Iparmu ini,” Mas Bambang membalikkan Badannya dan berjalan masuk ke dalam rumahnya.

“Yuk.. dik Pras, Elu pasti laparkan?” Mbak Susi menepuk pundakku, tetapi kemudian tangannya meremas-remas lenganku,

“Oh.. Kekar juga yah, Hi..hi..”

“Ah, ceking Mbak,” aku berdesir juga melihat Mbak Susi melirik ke arahku dan matanya berkedip dan bersinar-sinar menatapku.

“Hi..hi.. Jangan cemas, gizi kamu pasti akan Mbak jaga,”

“Terima Kasih, Mbak.. Tapi separuh saja dari jatah Mas Bambang, masih jomblo gue, gimana dapat jodoh kalo seukuran dia,”

“Hi..hi… Selera tiap orang beda,” Tertawa Mbak Susi mendengar perkataanku.

Sesampainya di dalam rumah dengan desain yang minimalis, tetapi jelas terlihat materialnya mahal dan kesan mewahnya jelas. Ketika makanan disajikan, daging dengan beberapa variasi dan ikan serta sayuran hijau yang organik menurut Mbak Susi, benar-benar sehat dan bergizi, aku sampai nambah berkali-kali. Aku disediakan Kamar tersendiri di lantai dasar, walaupun besar, rumah tersebut tidak memiliki pembantu yang menetap, hanya pembantu kontrakan yang datang pagi dan pulang siang.

Beberapa Hari kemudian, aku dibawa Mas Bambang ke kantornya, Lokasi di sebuah kompleks perumahan yang agak di luar kota, sebuah rumah tua dengan halaman yang cukup luas, tersedia sasana untuk latihan beladiri yang dilengkapi dengan alat-alat fitnes yang cukup lengkap. Seterusnya aku digembleng di sana setiap hari bersama dengan anggota securitynya, Mulai dari Latihan Beladiri, membentuk Badanku dan ikut berlari Keliling kompleks.

Setelah sebulan lebih aku tinggal bersama Mas Bambang sekeluarga, aku mengetahui rahasia sukses Mas Bambang rupanya berasal dari Mbak Susi yang punya bisnis eksklusif. Mbak Susi yang pandai bergaul memiliki kenalan dengan banyak Istri-istri Pejabat, Pengusaha dan Putri-putri mereka. Mereka semua menjadi Pelanggan eksklusif bisnis Mbak Susi yang memasok kebutuhan lifestyle mereka yang banyak dibebani dengan stress, dengan background farmasi dia, Mbak Susi bisa memperoleh pasokan berbagai jenis obat Penenang, anti depresan dan obat tidur yang biasanya hanya bisa dibeli jika memiliki resep dokter atau psikiater.

Dari keterangan Mbak Susi, banyak dari pelanggannya itu mengalami depresi akibat stress, mulai dari kecurigaan terhadap suaminya memiliki simpanan diluar, gagal investasi, merasa kurang diperhatikan suami, orangtua hingga pertikaian sesama saudara. Mereka malu jika mengunjungi klinik Psikiater karena status suami ataupun orang tuanya, Mbak Susi melalui koneksinya dengan sales farmasi dan dokter dengan mudah memperoleh anti depresan dan menjual ke mereka dibawah tangan. Sudah tentu margin obat tersebut besar mengingat susah didapati dan harga jualnya yang lumayan karena kebanyakan juga import.

Aku juga diajarkan mengemudi oleh Mbak Susi , aku juga sering dibawa olehnya ke butik dan salon langganannya. Mbak Susi juga meminta agar aku jangan ikut latihan outdoor agar kulitku tidak legam terbakar panas Matahari, Mas Bambang setuju saja. Aku sudah tiga bulan lebih bergabung dengan Team Mas Bambang, tetapi hingga sekarang belum sekalipun ditugaskan, malahan aku seperti ditugaskan jadi Bodyguard Mbak Susi, nyupirin dia antar jemput anaknya, shopping, salon hingga nemenin dia arisan. Selama bersama dia, aku ditraining gimana membawa diri dan berbicara dengan Tante-tante kaya tersebut, seperti dilarang memanggil Tante, tetapi Mbak walaupun sudah extra keriput, lebih banyak mendengar dan menjaga postur tubuh dan tambahan wawasan topik pembicaraan yang sesuai. Walaupun tambah kekar berkat latihan beladiri dan fitness teratur tetapi aku merasa berubah jadi Alay setelah ikut Mbak Susi, mulai dari baju warna-warni hingga kosmetik perawatan kulit semuanya ditentukan dia, aku juga dicekoki olehnya berbagai suplemen Import yang aku juga kurang tahu kegunaan dan khasiatnya.

cerita sex yes.. ahhh.. fuck my pussy... oh.. good dick.. Big cock... Yes cum inside my pussy.. lick my nipples... my tits are tingling.. drink milk in my breast.. enjoying my milk nipples... play with my big tits.. fuck my vagina until I get pregnant.. play "Adult sex games" with me.. satisfy your cock in my wet vagina..
Klik Nomor untuk lanjutannya

1 2 3 4 5