Cerita Dewasa - Mengerjai Mama Mertua

cewek amoy


Namaku Dimas, saat ini aku berumur 30 tahun. Sejak masa remaja akunmempunya hasrat seks yang tinggi, khususnya denga wanita setengah baya, hasrat seks inilah nanti yang menjadi petaka pada mama mertuaku. Ok lanbsung saja ke TKP.

Aku sudah menikah dan isteiku bernama Desy, dia merupakan wanita yang cantik dengan payudara yang cukup besar menurutku. Aku berkenalan dengan istriku saat aku bekerja di kantor, banyak yang bilang mungkin cinta lokasi. Dari masa pacaran aku akhirnya mengetahui jika Desy merupakan keluarga yang cukup kaya. Ayah Desy merupakan seorang bisnisman super sibuk, sehingga jarang sekali berada di rumah.

Sedangkan mama Desy bernama Susan, dia merupakan seorang ibu rumah tangga yang baik, sangat ramah, tidak sombong, dan sangat taat beragama. Mama Desy merupakan wanita yang cantik menurutku, saat aku pertama kali melihatnya di rumah Desy, aku memanggilnya tante Susan.

Saat itu kuketahui dari Desy bahwa mamanya berumur 45 tahun, namun aku hampir dibuat tak percaya dengan omongan Desy saat itu, karena Tante Susan mempunyai kulit yang putih dan masih kencang dan terawat, dan tentu saja yang membuat aku terkesan dengan Tante Susan adalah payudaranya, memang kata orang buah jauh tidak jauh dari pohonnya, sepertinya payudara besar yang dipunyai Desy merupakan warisan dari mamanya, yaitu tante Susan.

Walaupun Tante Susan punya tubuh yang seksi dan bohai, namun tante Susan selalu memakai pakaian yang sopan setiap ada aku. Sampai akhirnya aku dan Desy pun menikah, dan akhirnya aku memanggil tante Susan dengan sebutan mama. Karena bujukan mama Susan pula, akhirnya setelah menikah aku tinggal di rumah mama mertuaku. Mama sudah menyiapkan kamar yang terbaik untuk aku dan Desy di rumahnya, dan entah kenapa kebaikan mama mertuaku padaku semakin meningkatkan hasrat seks ku padanya, namun aku masih belum terlalu berani.

Dari tinggal di rumah mama mertuaku itu, akhirnya sering kuketahui ketika malam mama selalu tidak pernah memakai bh, sehingga ketika sudah menggunakan daster, puting susu mama benar benar terlihat menonjol di dasternya, tentu saja itu membuat aku semakin terangsang, namun aku selalu bersikap biasa saja agar mama tidak curiga terhadapku.

Sampai suatu waktu aku mendapatkan kesempatan yang sangat jarang, ketika itu istriku sedang ada outing dengan kantornya selama 2 hari, sedangkan papa mertuaku ada tugas di luar negri, sehingga saat itu hanya aku dan mama. Saat itu, entah setan apa yang menghinggapiku, aku merasa inilah kesempatan terbaikku untuk menyetubuhi mama mertuaku, akhirnya kuputuskan untuk memberi obat tidur dosis tinggi pada mama mertuaku. Dan ketika sudah malam, satu kebiasaan mama mertuaku sebelum tidur adalah meminum teh, maka akupun memasukkan obat tersebut ke teh yang akan diminum oleh mama.

“Belum tidur Mas” sapa mama

“Belum mah, mama sendiri belum tidur” sahutku sambil menonton tv di ruang keluarga.

“Iya nih mama mau tidur duluan ya Mas” sahut mama sambil menyeruput teh nya

“Oh iya mah, mama tidur aja duluan” sapaku

“Kamu juga jangan tidur malam malam loh Mas, besokan kamu kan harus kerja, ok mama tinggal ya” sahut mama sambil naik ke lantai atas menuju ke kamarnya.

“Iya mah, nanti Dimas akan matikan tvnya, mimpi yang indah ya mah” sahutku dan mama hanya tersenyum saja padaku.

“Tidurlah ya g nyenyak mamaku sayang, karena malam ini tubuhmu akan aku eksploitasi” bisikku dalam hati.

Setelah beberapa saat, akupun diam diam ke atas me uju kamar mama, dan ketika gagang pintu kubuka, sepertinya mama memang tidak pernah mengunci pintu kamarnya, keadaan kamar saat itu agak sedikit remang, dan aku melihat mama sudah tidur tergeltak diatas kasurnya. Saat itu mama kebetulan memakai piyama jenis kancing, sehingga sangat mudah bagiku untuk membuka pakaiannya, namun aku harus memastikan mama sudah benar benar tertidur.

“Mah.. mamah.. ” sahutku sambil memegang lengannya dan sepertinya mama tidak memberikan reaksi, akhirnya aku coba sedikit menampar nampar halus pipi mama untuk lebih memastikan.

“Mah.. mamah.. mamah.. ” sahutku dengan suara yang sesikit lenih kecang sambil menepuk pipinya dengan tanganku, namun masih tetap tak bereakasi.

“Ok, sepertinya mama sudah siap ya untuk dientot malam ini, tahukah kamu mah, aku sudah tergila gila sama mama sejak aku pertama kali melihat mama” sahutku sambil berbisik di dekat telinganya.

“Dan mulai malam ini, tubuh mama akan sepenuhnya menjadi milik Dimas, bukan Desy saja yang ingin kumiliki, tetapi Dimas pengen satu paket dengan tubuh mama” bisiiku di telinganya.

Akhirnya aku membuka kancing dater mama satu oer satu dahkarena baju tidurnya merupakan baju terusan ketika kancingnya sudah terbuka semua terlihatlah payudara mama yang masih kencang dan padat dengan puting merah kecoklatan, dan saat itu mamaku hanya mengenakan celana dalam berwarna putih. Akupun langsung melepaskan celana dalam mama, sehingga kini mama mertuaku sudah telanjang tak berbusana.

“Oh mah.. seperti yang Dimas kira, mama masih punya tubuh yang hot, sayang banget tubuh seksi kaya gini jarang dieksploitasi” sahutku

aku akhirnya mengelluarkan samsung galaksi s7 ku yang memang handal dalam foto, ku foto sebanyak mungkin keadaan mama ketika telanjang, juga bulu jembut dan kemaluannya pun tak lepas dari fotoku. Setelah puas memfoto, aku membuka semua pakaianku, dan langsung mencium mamaku, kedua tanganku meremas payudara mama, dan bibirku mengecup bibir mama,

setelah itu kuhisap kedua gundukan payudara mama kanan dan kiri, dan aku langsung meneruskan hisapan ku ke bagian vaginanya, kurenggangkan kedua kakinya, dan aku mulai dengan menjilat jembutnya, dan jilatanku kuteruskan sampai ke dalam lubang vaginanya, kurasakan vagina mama mulai bertambah becek, rasa vagina mama yang asin semakin membuat nafsuku semakin bertambah, dan aku memaksa lidahku untuk masuk ke dalam vaginanya sekuat tenaga, kukorek semua bagian dindingnya, dan saat itu kulihat mama sesikit mulai mendesah.

“Emhhh.. emhhh.. ukhhh.. ” desah kecil mama,

ku lihat nafas mama juga sudah mulai tidak beraturan, setelah aku puas menjilati vagina mama,

akhirnya aku mulai megarahkan kontolku yang sudah tegang dari tadi ke lubang vagina mama, aku tidak langsung memasukkan, melainkan kuusah usap dahulu bibir vagina mama dengan kepala penisku, dan beberapa saat kemudian sebagian ko tolku sudah mulai basah dengan cairan vaginanya, barulah aku mulai memasukkan kontolku ke dalam vagina mama perlahan lahan, ku rasakan vagina mama menjepit kontolku dengan kencang, dan rasa hangat dari dinding vagina mama kurasakan di kontolku

karena sempit akhirnya kintolku hanya masuk setengahnya, dan karena aku mulai memompa perlahan lahan dan sedikit mendesak ke dalam, akhirnya kontolku masuk seluruhnya ke dalam vaginanya. Entah sudah berapalama aku meyetubuhi mama di ranjangnya, sehingga saat ini tubuhku dan mama sudah banjirndengan keringat, vagina mama juga semakin becek.

“Emh.. emh.. ahh.. ahh.. ” desahan mama semakin sering terdengar walaupun kecil, dan ketika aku sedang nikmat menggenjot mama, tiba tiba mama mulai membuka matanya..

“Astaga Dimas.. apa yang kamu lakukan..” dan

“plakkk” sebuah tamparan keras mendarat di pipiku, mama berusaha mendorongku.

“Maaf mah, Dimas ga tahan liat tubuh mama yang seksi” sahutku

“Bangsat kamu, beraninya kamu perkosa mama, keluar kamu dari kamar mama sekarang” bentak mama

“Mah.. mama jangan munafik gitu deh, cairan vagina mama sangat becek, itu artinya mama juga menikmatinya kan” sahutku dengan nada tidak sopan, karena menurutku ini sudah kepalang tanggung.

“Tutup mulutmu.. keluar!!!” bentak mama.

Aku yang sudah tidak tahan dengan langsu g kembali ke ranjang mama dan berusaha mencium mama. Namu mama masih terus berontak bahkan kali ini mama mulai menangis

“Ahh.. hentikan Mas.. gila kamu.. ini dosa” sahut mama sambil berusaha melepaskan pelukanku

karena tenagaku lebih kuat sepertinya tinggal menunggu mama lelah saja. Aku kembali mengangkangkan kedua kaki mama dan langsung menghujamkan kembali kontolku.

“Akhh.. bangsat.. setan kamu.. akhh.. ahh” sahut mama sambil masih terus berusaha untuk melepaskan pelukanku.

“Maaf mah, Dimas bener bener lagi butuh seks sekarang, dan saat ini yang bisa memuaskan hasrta seks Dimas cuma mamah, sebentar lagi kok mah.. ” sahutku dengan kurang ajar.

“Plakk.. kembali mama menamparku.

“Bajingan kamu, mama ga nyangka kamu berbuat seperti ini sama mama” sahut mama.

Dan karena aku terus menerus menggenjot vagina mama sepertinya mama sudah tidak berontak lagi, dan mulai pasrah, tangis mama pun sudah mulai berhenti. Hanya terdengaar desahan desahan kecil saja dari mama.

“Emhhh.. ahhh.. ahh.. ahh..” desah mama semakin keras.

“Ah.. oh.. mah.. enak banget vagina mama.. sempit kaya perawan” sahutku.

Mama sepertinya tidak menghiraukan ucapanku dan hanya mendesah kecil. Lama lama kumulai mempercepat genjotanku pada vagina mama, dan aku mulai menggenjot vagina mama dengan kasar.

“Ahhh.. ahhh.. ah.. Dimas.. ahhh.. Mass.. udah.. ahhh.. mama udah ga tahan masss.. ahh.. ahh.. ahhh” teriak mama

sepertinya mama sudah mencapai orgasmenya, dan di saat yang bersamaan aku yang sudah mau keluar mencabut kontolku dan langsung mengocoknya di depan wajah mama, dan

crott.. crottt.. crott..

spermaku langsung menghujani wajah mama, dan disaat itu kembali aku mengambil hpku dan langsung memfoto mama dalam keadaan wajahnya dipenuhimdengan sperma. Jedua mata mama saat itu tersemprot oleh spermaku, sehingga mama masih memejamkan matanya, sehingga mama tidak sadar juga saat itu kufoto.

“Makasih ya mah, sudah mau ngelayanin Dimas malam ini” bisiku pada telinga mama dan langsung meninggalkan mama.

Saat itu mama kulihat hanya bisa menangis saja.


==x==x==

Esoknya aku bangun dan membuka pintu kamarku, kulihat pagi itu mama sudah duduk di kursi tamu yang berada tepat di depan kamarku.

“Dimas..duduk kamu, ada yang mau mama bicarakan dengan kamu” sahut mama dengan wajah yang seperti ingin membunuhku. Akupun kemudian duduk berhadapan dengan kursi yang ada di seberang mama.

“Teganya kamu Dimas..mama ga nyangka kamu bakal perkosa mama semalam” sahut mama membuka pembicaraan.

“Mah..semalem Dimas kan sudah bilang kalau Dimas khilaf, lagian mama juga menikmatinya juga kan” sahutku.

“Jaga bicaramu Dimas..kurang ajar kamu, bener bener iblis kamu” bentak mama semakin marah.

“Sekarang juga keluar kamu dari rumah ini, mama ga mau liat muka kamu lagi” bentak mama mertuaku.

“Sabar dulu dunk mah..mama kalau galak makin keliatan cantik deh” sahutku.

“Dasar brengsek kamu..keluar kamu..keluar..!!!” sahut mamAa mertuaku sambil menghampiriku dan mencoba mendorongku keluar pintu masuk.

“Ok..ok..sabar mah..tenang aja, Dimas akan keluar, tapi sebelum keluar bagaimana kalau mama lihat gambar di hp Dimas mah..” sahutku sambil memperlihatkan hpku kepada mama mertuaku yang di dalemnya sudah berada semua adegan mama mertuaku dalam keadaan telanjang,

sampai yang terakhir ketika selesai kuperkosa dengan wajah mama berlumuran sperma. Tentu saja bagi mama ini seperti petir di siang bolong melihat semua gambar yang ada di dalam hpku.

“Bagaimana mah? Mamah benar benar sensual dan seksi ya” sahutku.

“Apa apan ini Dimas, brengsek kamu, benar benar sampah kamu, dan

“praakk”.

Hp ku langsung dibanting oleh mama mertuaku sampai baterainya keluar.

“Silakan mama banting dan hancurkan hp Dimas mah, karena foto foto itu sudah Dimas copy ke banyak flash disk, bagaimana kalau seandainya foto tersebt Dimas upload ke internet, pasti lebih banyak melihat tubuh seksi mama, baik Dimas akan pergi sekarang” Sahutku sambil meninggalkan mama.

“Tunggu..Dimas..” sahut mama

“Mau apa lagi mah? Mama pengen saya keluar dari rumah kan, ok akan saya turuti” sahutku.

“Apa yang kamu mau? Kamu mau uang? Berapa? Sebutkan saja? Dan ingat setelah mama kasih, kamu hapus semua gambar gambar itu” sahut mama dengan wajah yang mulai sedikit panik.

“Ohhh..ternyata mama takut juga ya kalau foto ini tersebar, memang bisa dibayangkan sih mah, kalau seandainya foto ini tersebar, apalagi di dunia maya, bagaimana kalau ada teman atau relasi mamah atau papah yang kenal wajah mama, bukankah itu bakal jadi aib, lagipula kalau sampai papa tau masalah ini, pastinya mama juga akan diusir dari rumah bukan, karena di video ini mama juga sepertinya sangat menikmati perkosaan Dimas, tentunya mama juga pasti lebih memilih keutuhan rumah tangga mama sendiri bukan?” Sahutku.

Kulihat mama sedang berpikir, dan sepertinya strategiku untuk mengancam mama dengan keutuhan rumah sepertinya berhasil. Aku sudah menduga tipe mama mertuaku sangat mencintai keluarganya, tentu saja dia tidak mau melihat rumah tangganya hancur berantakan. Kulihat wajah mama menjadi sedikit pucat dan mama langsung berpikir keras mengenai jalan keluarnya.

“Sudah kamu jangan banya bicara Dimas, berapa yang kamu mau” sahut mama.

“Dimas tidak butuh uang mah, apa mama Pikir semua bisa selesai hanya dengan uang? Apa karena mama banyak uang sehingga mama bisa merendahkan Dimas seperti itu mah? Sayang sekali mah, Dimas saat ini tidak butuh uang mama, tapi Dimas butuh tubuh mamah, bagaimana sepadan kan dengan harga menutup mulut Dimas atas adegan adegan mama di ranjang” sahutku dengan nada penuh kemenangan.

“Dimas, perlu kamu tahu, kalau kamu melakukan itu, kamu pikir kamu juga akan lepas dari masalah ini? Bahkan kamu akan langsung juga berurusan dengan polisi” sahut mama dengan nada tinggi.

“Betul sekali mah..sudah sejauh ini Dimas juga sudah tidak bisa mundur, jika memang Dimas terkena polisi, Dimas memang pasrah, tapi jika dibandingkan dengan kerugian yang mAma alami, pasti lebih banyak mama Yang menderita kerugian, karenA walaupun Dimas di penjara, asAl foto foto syur mama sudah teruploAd, maka akan ada banyak DimAs Dimas yang lain yang menunggu Mama di luar, bagaimana, mAma paham kan maksud Dimas?” sahTku

“Gila kamu..bener bener brengsek kamu Dimas, mama tidak sudi dijamah olehmu” sahut mama kembali marah.

“Oh..itu terserah mamah, Dimas tidak akan memaksa, tapi jangan salahkan Dimas juga kalau foto ini tersebar” ancamku.

“Bagaimana mah, apa mama setuju, ayolah mah, mama cukup melayani Dimas saja, setelah itu rahasia mama akan Dimas jamin aman, dan mama tetap boleh menjadi seorang ibu yang care dan sayang dengan keluarga ketika ada Desy dan papa, Dimas jamin itu” sahutku

kali ini mulai berani merangkul mama dari belakang. Kulihat mama hanya diam saja dan kulihat tetesan air mata sudah mulai membasahi pipinya. Sepertinya mama sudah bingung dan terjepit dengan posisinya sekarang ini. Dan setelah beberapa saat dian saja, akhirnya..

“Baiklah Mas..mama..mama..se..tuju..!” sahut mama dengan sambil terisak dan terbata bata.

“Apa mah, Dimas ga denger, setuju apa? Yang jelas donk kalau ngomong..” sahutku

“Dimas mama mohon jangan permainkan mama lagi..” rengek mama

“Ayo katakan dengan jelas dan lantang mah, apa yang mama ucapkan tadi dan setuju buat apa” sahutku.

“Mama setuju untuk disetubuhi olehmu” sahut mama.

“Bukan disetubuhi mah, tapi dientot, ayo bilang sekali lagi” sahutku.

“Mama setuju untuk dientot oleh kamu, puas kamu” sahut mama sambil menangis.

“Ayo lah mah..jangan menangis lagi, lagian Dimas janji rahasia ini akan selalu aman, asal mama juga bisa diajak bekerjasama, hari hari mama tetap akan bahagia” hiburku,.

“Dimas..mama minta satu hal sama kamu, kalau Desy dan papa ada, kamu jangan sekali kali berani memperkosa mama, kamu boleh menyetubuhi mama hanya jika kita ada berdua, janjilah sama mama” sahut mama.

“Boleh, tapi Dimas juga mau, mulai sekarang kalau kita sedang berdua, mama tidak usah bicara yang sopan sopan, dan pakaian yang mama kenakan, itu tentu harus seijin Dimas, bagaimana mah? Fair kan?” sahutku.

Mama tidak menjawab pertanyaanku, dan hanya diam.

“Nah mah, karena kita sedang berdua boleh donk kalau sekarang Dimas ngentot sama mama?” Sahutku sambil merangkul tubuh mama dari belakang.

Wangi tubuh mama semakin membuat nafsuku menjadi semakin naik. Dari meraba perut mama, kini kedua tanganku sudah mulai naik ke atas menyentuh bagian payudara mama, kubelai payudara mama dan dengan gerakan perlahan aku mulai meremas kedua payudara mama. Tangan mama hanya memegang kedua tanganku yang sibuk meremas payudaranya.

“Ohhh..Dimas..please jangan begini, jangan perkosa mama Mas..” sahut mama memohon

aku mulai mencium tengkuk mama, dan kemudian ciumanku kuteruskan ke bagian samping leher mama, sambil sesekali aku mengeluarkan lidahku, dan menjilat bagian leher mama.

“Ahhh..emhhh..Masss..please..jang..umhhhh” desah mama

langsung saja ku sumpal mulutnya dengan bibirku, kujulurkan lidahku masuk ke dalam mulut mama, dan lidahku saling bertautan di dalam mulut mama. Linangan air mata mama masih membasahi pipinya, namun perbedaan dengan kemarin, mama tidak berontak, sepertinya mama sudah setuju dengan syarat yang sudah kuajukan, dan hanya bisa pasrah. Kali ini tangan kananku mulai menaikkan daster yang dipakai mama, sedangkan tangan kiriku masih terus sibuk meremas remas payudara mama

ketika daster mama terangkat, tanpa membuang waktu aku langsung memasukkan tangan kananku ke dalam celana dalam mama yang berwarna pink, bulu jembut mama sangat terasa lebat di tanganku, jarikupun langsung mencari bagian vagina mama, aku merasakan vagina mama sudah mulai sangat basah, sepertinya mama sudah terangsang berat. Kupermainkan klitoris mama dengan tanganku, dan ini semakin membuat vagina mama bertambah becek.

“Ahhh.. ahh.. emhhh.. Mas.. Mas.. ahhh” desah mama.

“Gimana mah? Enak kan? Apa mama menikmatinya?” sahutku.

Mama tak menjawab pertanyaanku dan hanya mendesah semakin kencang.

“Ayo jawab mah, apa mama menikmati sekarang?” sahutku.

“Ah.. emh.. yahhh.. i..iyaaah.. shhh.. ahh.. iya Mas.. ahh.. mama menikmati” sahut mama sambil terus mendesah.

kulihat air mata mama juga sudah mulai mengering. kali ini aku langsung mulai membuka daster mama sehingga mama kali ini hanya memakai bh dan celana dalamnya saja yang berwarna pink. Payudara mama sepertinya sudah tidak sabar berontak ingin segera keluar dari bhnya yang berwarna krem. Urat urat di sekitar payudara mama semakin membuat payudaranya kencang, dan semakin menambah nafsu birahiku.

“Oh.. mah.. mama bener-bener seksi mah.. Dimas bener bener kagum sama keseksian tubuh mama” pujiku sambil kembali aku meremas payudara mama dan tangan yang satunya lagi sibuk di bagian vaginanya.

selang beberapa saat, aku langsung membalikkan tubuh mama, sehingga kali ini aku dan mama saling berhadapan, dan tanpa membuang waktu, aku langsung mencium bibir mama, mama pun sepertinya mulai membalas pagutan bibirku dengan bibirnya, dan yang luar biasa, mama dengan inisiatif sendiri mulai mengeluarkan lidahnya dan masuk ke dalam mulutku, sepertinya mama sudah belajar dari hasil aku memperkosanya semalam, sepertinya mama sangat mengerti apa yang aku mau.

alhasil kali ini lidah mama yang bermain di dalam mulutku. lidah kami berdua saling berpagutan, dan kali ini kedua tanganku sudah mulai menurunkan tali bh mama, dan langsung membuka pengait bhnya di belakang, dan langsung bh tersebut kulempar ke arah kursi tamu, dan saat itu aku terpesona melihat kesintalan tubuh mama mertuaku itu.

“Ohh..mah, payudara mama indah sekali, besar dan masih kencang” pujiku,

kulihat mama masih tidak menghiraukan omonganku. Sambil tetap bercumbu, aku membimbing mama ke arah kursi tamu, dan aku langsung menindih tubuh mama. Aku dan mama masih berciuman di kursi tamu, kali ini tanganku mulai menurunkan celana dalam mama, namun sepertinya mama berusaha menahan agar celana dalamnya tidak terlepas, namun karena tenagaku lebih besar sepertinya usaha itu sia sia, kulepas dengan paksa celana dalam mama,

setelah itu ku kangkangkan kedua kaki mama lebar lebar, luar biasa, aroma vagina sudah terhirup olehku, menambah nafsu liarku pada mama, ditambah lagi bulu jembut mama yang lebat namun tersusun sangat rapi, mama bener bener pintar merawat diri. Tanpa menunggu waktu lama, kujilat dan kuhisap semua bulu jembut mama ke mulutku.

“Ahhh.. Mas.. jangan.. geli.. mas.. ahhh” desah mama.

“Luar biasa mah, vagina mama nikmat banget mah, mama bener bener wanita pemuas nafsu” sahutku.

Mendengar itu kulihat mama mulai menangis kembali. Sepertinya harga dirinya sebagai seorang istri sudah benar benar hancur. Akupun berdiri dan membuka celanaku, dan kotolku langsung tegang menghadap wajah mama.

“Ayo mah.. hisap kontol Dimas dengan mulut mama” perintahku.

“Ohhh..tidak Dimas.. tidak.. jangan paksa mama melakukan itu”sahut mama.

“Ayo cepat sepong..!!” aku membentak mama.

Mama semakin menangis dan masih tidak mau menyepong kontolku, kemudian aku menjambak rambut mama dan mendorong kepala mama, sehingga kini wajahnya tepat menghadap kontolku. Namun sepertinya mama masih berusaha keras menutup mulutnya rapat rapat.

Akhirnya aku memencet hidung mama dengan tangan kiriku, namun ta gan kanan tetap memaksa mendorong kepala mama, karena mama kesulitan bernafas, akhirnya mama membuka mulutnya, dan saat mulut mama terbuka, aku langsung memasukkan kontolku ke dalam mulut mama. Mama berusaha mengeluarkan kontolku dalam mulutnya, namun aku semakin mendorong kepalanya, sehingga kontolku semakin lebih masuk ke dalam mulutnya yang kecil, kontolku hanya masuk 3/4nya saja di mulut mama.

“Ahhhh.. mah.. gila.. enak banget mah.. ternyata sepongan mama juga enak ya” sahutku meracau.

Mama semakin menangis, namun aku tetap membiarkannya. Aku mencoba untuk mengeluarkan kontolku, dan ketika sudah hampir keluar dari mulut mama aku kembali menghujamkannya kembali ke dalam mulutnya, sehingga kali ini mulut mama sedang kuentot dengan kontolku.

Mama masih tetap berontak, sehingga aku semakin dalam memasukkan kontolku ke dalam mulut mama, dan mama tersedak ingin muntah, aku mengeluarkan kontolku dari mulut mama, mama tersedak dan terbatuk batuk.

“Bangsat.. bener bener manusia bajingan kamu Dimas..biadab kamu..” sahut mama.

“Hahaha..mah, justru kalau mama marah seperti itu mama malah semakin cantik, Dimas semakin suka dan nafsu loh..” ucapku

akhirnya aku meregangkan kedua kaki mama yang mulus, dan aku langsung mengarahkan kontolku ke lubang vagina mama.

“Dimas.. jangan.. please.. jangan perkosa mama.. Dimas.. ahhh” jerit mama ketika kontolku yang besar dan panjang langsung menghujam vagina mama.

Awalnya kontolku agak susah masuk semuanya ke dalam vagina mama, namun karena kuhujamkan berkali kali dan kupaksa dengan dorongan yang kuat, akhirnya kontolku pun masuk semuanya ke dalam memek mama.

“Ahhh.. ahh.. Dimas.. jangan.. ahhh.. ampunnn Dimas.. ahhh..jangan perkosa mama Dimas.. ahhh” sahut mama sambil mendesah dan menangis.

“Ahhh..gila mah..memek mama masih peret..kaya masih perawan, pasti papa jarang servis mama di ranjang ya” sahutku.

Kulihat mama tidak menjawab dan hanya mendesah dan menangis saja. Aku semakin menggenjot memek mama dengam kasar dan cepat, tidak lupa aku juga sambil mulai menghisap puting susu mama yang sudah semaki tegak menantang, kuhisap putingnya kanan dan kiri secara bergantian.

“Ahhh.. Dimas... ahhh... jangan Dimas.. ini tabu.. ahhh.. Dimas..” sahut mama.

“Ahhh.. ah.. sabar ya mama sayang, bentar lagi.. Dimas juga udah mau keluar nih, gila tu uh mama bener bener punya nilai jual tinggi” pujiku.

Akupun semskin menggenjot dengan semakin cepat, kali ini sambil menggenjot ku cium bibir mama, dan aku mencium mama juga dengan kasar.

“Ahhh.. gila.. enak mah.. enak banget mah.. memek mama aja sampe nyedot nyedot gitu, Dimas udah mulai ga tahan nih” sahutku.

“Dimasss.. ahhh.. ahhh.. sudah Dimas.. mama udah ga kuat.. Dimasss.. ahhh.. ahhh.. Masss” teriak mama mengawali orgasmenya

dan tak lama setelah mama orgasme, akupun keluar.

“Ahhh.. mah.. mama... Dimas keluar mah.. ahhh gila enak banget mah” sahutku.

“Dimas.. jangan kelaurkan spermamu di dalam, cepat keluarkan kontolmu” rengek mama sambil memohon dan menangis

namun sepertinya kata kata mama sudah terlambat, karena tak lama berselang akupun keluar.

“Ahhhh.. mah.. Dimas keluar mah.. ahhh..” teriakku.

“Crottt..crott..crott.. crott..” spermaku langsung menyembur dengan deras di rahim mama.

“Ahhhh..tidak...tidak..hik..hik...bangsat kamu Dimas..aghh..” saut mama sambil menangis dengan kecang karena spermaku kukeluarkan di dalam.

Tubuh mama sudah penuh denga keringat.

“Luar biasa kamu mah..mama bener bener wanita pemuas nafsu, Dimas puas buat servias mama hari ini..hahaha” sautku sambil meninggalkan mama di kursi tamu dalam keadaan telanjang.

Mama hanya bisa tersedu menangis melihat yang sudah terjadi.

Siaang itu aku keluar mengunjungi sebuah butik pakaian wanita, disitu aku membeli pakaian dan celana rok wanita yang sangat seksi, untuk pakaian aku membeli kaos ketat model v neck, untuk celana aku membelikan rok mini pendek yang ketat, dan untuk malam, aku membelikan mama baju tidur baby doll yang tipis dan seksi berwarna merah, serta tak lupa membeli bh dan cd g string, serta stocking jaring hitam, tentu saja aku sudah mempunyai rencana yang besar terhadap mama mertuaku,


==x0x==

Pov Susan

Siang itu di rumah susan termenung memikirkan kejadian yang dua hari ini menimpanya, dia tak menyangka bahwa menantunya berani memperkosanya. Dia kembali mengingat adegan demi adegan pemerkosaan yang dilakukan oleh menantunya, tidak disangka ketika dia mengingat ingat kembali adegan demi adegan pemerkosaan tersebut, itu malah membuat tubuhnya mulai terangsang, dan tanpa sadar dia mulai memegang bagian selangkangannya yang mulai basah, serta tangan yang satunya mulai meremas remas payudaranya sendiri.

“Ohh..kenapa ini, kenapa dengan tubuhku ini, kenapa aku semakin menjadi terangsang dengan hanya memikirkan adegan tabu yang sudah dilakukan dengan menantuku” bisik Susan dalam hati, namun semakin batinnya menolak, tubuhnya semakin menggeliat akibat rangsangan yang sudah dilakukannya sendiri, dia pun mulai menekan bagian vaginanya dengan tangan kanannya serta tangan kiri masih tetap meremas remas payudaranya sebelah kiri.

“Ahhh..ohhh..emhhh..tidak..kenapa ini..ahhhh..ahhh” desah Susan semakin menggeliat,

hingga pada akhirnya dia mandesah cukup kencang diiringi dengan dirinya sudah mencapai puncak orgasme, tubuhnya terbaring lemas di atas ranjangnya, sementara air matanya kembali menetes memikirkan apa yang baru saja dia lakukan.

“Tidak..kenapa denganku..kenapa malah aku terangsang dengan mengingat persetubuhan yang dilakukan menantuku sendiri” bisik Susan dalam hati sambil masih terisak.

==x0x==

POV Dimas

Sore itu aku sudah kembali ke dalam rumah, kulihat saat itu di rumah hanya ada mama seorang, dan mama sedang berada di dapur, mungkin untuk memasak untuk makan malam, aku menghampiri mama yang sedang memasak di dapur, karena aku mengendap-endap sepertinya mama tidak menyadari keberadaanku yang sudah berada tepat di belakangnya.

“Sore mamaku yang cantik” sapaku sambil merangkul tubuh mama mertuaku dari belakang.

Tentu saja itu membuat mama mertuaku kaget. diapun berusaha melapaskan tanganku yang seedang memeluk erat perutnya dari belakang.

“Dimass..apa-apaan kamu, ga sopan kamu tiba-tiba memeluk mama kaya gini” sahut mama dengan nada yang tinggi.

“Eh..apa mama lupa ya dengaan perjanjian yang sudah kita sepakati tadi pagi, masa baru ditinggal sebentar saja sudah lupa” sahutku.

Mendengar ucapanku tersebut, kembali wajah mama yang tadinya sangar menjadi sedikit pucat dan terdiam.

“Dimas..lebih baik kita sudahi saja semuanya ini, mama janji tidak akan mengungkit ungkit hal yang sudah sudah, hanya saja jangan menekan mama seperti ini, mama benar-benar tidak bisa melakukan hubungan terlarang seperti yang sudah kita lakukan, mama mohon Mas” sahut mama dengan nada memelas memohon padaku.

“Apa..apa Dimas ga salah dengar, posisi mamah saat ini sudah sangat sulit, masih berani melakukan penawaran sama Dimas, ya sudah kalau mama tidak mau menyepakati perjanjian yang sudah kita sepakati, tidak apa apa, saat ini juga Dimas akan Share foto-foto syur mama, biar mama terkenal di dunia maya”. sahutku sambil meninggalkan mama.

“Dimas..jangan Dimas, mama mohon jangan melakukan itu” sahut mama dengan muka sedikit takut.

“Nah, kalau mama memang tidak mau DImas melakukan hal itu, mulai sekarang mama harus tetap menuruti apa kata Dimas, mengerti!” bentak ku pada mama, dan kulihat mama sedikit mengangguk..

“Oh ya mah, Dimas baru saja membeli beberapa pakaian ini buat mama, dan mulai sekarang kalau ga ada papa dan Desy, mama harus mulai memakai pakaian ini di rumah, mengerti!!”

akupun melempar kantong keresek yang aku bawa ke depan mama, dan mama mulai mengambil kantong tersebut, dan betapa kagetnya mama mertuaku ketika dia mengeluarkan isi dari kantong kresek tersebut, dimana tak lain adalah baju baju seksi serta pakaian dalam yang baru saja aku belikan tadi siang untuk mama mertuaku.

“Tidak Dimas.. tidak.. please jangan paksa mama memakai pakaian seperti ini” rengek mama.

“Mah..mama harus mengikuti apa yang Dimas mau, sudah cepat mama pakai pakaian yang ada di kantorng kresek itu sekarang, dan juga Dimas mau mama sekalian memakai pakaian dan celana dalamnya juga ya” sahutku

“Dimas.. please.. mamah mohon, jangan perlakukan mama seperti ini” sahut mama

“Mamah mau pakai atau mau Dimas langsung share sekarang, cepat!” perintahku pada mama mertuaku.

Akhirnya mama membawa kresek tersebut ke dalam kamarnya, dan selang beberapa saat, mama mertuaku sudah keluar dari kamarnya, dan aku benar-benar terpesona melihat kecantikan dan keseksian mama mertuaku siang itu, mama sudah memakai pakaian tanktop putih tipis bermodel v-neck sehingga memperlihatkan belahan payudaranya, dan karena tipis maka bh yang dikenakan mama juga sangat terlihat, yaitu bh berwarna hitam berenda,

sedangkan untuk celana mama memilih celana rok pendek ketat hitam yang hanya menutupi bagian pantatnya saja, sehingga dipastikan jika mama sedikit menungging saja, maka celana dalam yang mama pakai dipastikan langsung terlihat, untuk celana dalamnya mama terlihat sudah memakai cd g string hitam yang kubeli dan karena celana rok pendeknya sangat ketat, maka cd g string yang mama kenakan terjiplak di bagian roknya.

“Wow.. luar biasa mah.. mamah seksi banget pakai pakaian seperti ini, mama bener bener kaya pelacur” pujiku.

“Mas, mama mohon jangan seperti ini, mama bener bener ga biasa memakai pakaian seperti ini” pinta mama,

kulihat mama mulai kembali berlinang air mata.

“Tenang aja mama, mungkin untuk sementara mama ga akan biasa, tapi lama kelamaan akan biasa juga ko, lagian kan Dimas juga menyuruh mama memakai pakaian seperti ini kalau di rumah hanya ada kita berdua saja, sudah pokoknya mamah ga usah banyak komplain deh” sahutku sambil kini mulai menghampiri mama.

dan tak lama aku mendekap dan memeluk mama mertuaku dari arah belakang, dan kedua tanganku langsung mulai meremas payudaranya kanan dan kiri dengan kedua tanganku.

“Ouhhh.. emhhh.. Mass.. please.. jangan Maas.. ahhhh.. ahhh.. ahh” desah mama.

“Ohh..mah..mama bener-bener seksi banget mah, mama bener bener bisa membuat semua lelaki mupeng sama mama, kamu cantik dan seksi banget mah, payudara mama juga masih kencang dan sekal” pujiku

tanpa henti memuji keindahan tubuh mama mertuaku sambil tetap meremas remas payudaranya, kedua tangan mama berusaha untuk melapaskan kedua tanganku yang sedang meremas payudaranya, namun karena tenagaku lebih kuat, sepertinya usaha mama hanya sia sia saja.

“Uhhh.. emhh.. Mas.. ahhh.. hentikan.. Ahhh.. shhhh..” Desah mama sambil menangis di balik penolakannya.

“Mah.. sudah dunk jangan nangis terus, kalau mamah gini terus Dimas akan hukum mamah lebih parah loh, sudah diam” gerutuku,

kulihat mama mulai ketakutan dan langsung menyek air matanya.

Akupun mulai meningkatkan intensitas rangsanganku pada mamah, dengan tanganku yang satunya mulai mengangkat rok mini yang mama pakai, sehingga kini cd g string hitam yang mama pakai mulai terlihat, dan karena mama memaki g string, otomatis bulu jembut mama juga semuanya tidak tertutup dengan rapat oleh g stringnya.

“Wow..mamah seksi banget mah..” pujiku

kali ini tanganku sudah mulai mengelus elus bagian luar vaginanya, dan terasa vagina mama sudah sangat basah di tanganku, aku merasakan tanganku sangat berlendir.

“Hahaha..ternyata mamah diam diam malah terangsang, ini namanya malu malu mau mah” sindirku,

kulihat wajah mama semakin merah, mungkin dia malu aku mengetahui bahwa mama sudah mulai terangsang hanya dengan perbuatan yang kulakukan, walaupun mulut mama dari tadi menentang perbuatan yang kulakukan.

“Mass.. please jangan begini.. emhh.. ahhh” rengek mama.

“Mah..sudahlah..mama itu kok munafik banget sih, lihat, bagian vagina mama aja sudah basah banget sekarang, itu tandanya mama sudah mulai terangsang, percuma juga mama meronta-ronta disini tidak ada siapa siapa” sahutku.

akupun tanpa membuang waktu lagi langsung membalikkan tubuh mama mertuaku, sehingga kini aku dan mama saling berhadapan, dan langsung aku mencium bibir mama, mama masih tetap berusaha untuk berontak namun aku semakin beringas terhadap mama, aku mulai memaksa memasukkan lidahku ke dalam mulut mama, dan walaupun awalnya mama tetap menutup mulutnya rapat-rapat,

namun akhirnya pertahanan mamah bobol juga, mama membuka mulutnya sehingga kini lidahku mulai bermain di dalam mulut mama. aku dan mama bercumbu cukup lama. Selama bercumbu mama masih tetap melakukan perlawanan denganku, hingga akhirnya aku yang sudah Kehilangan kesabaran langsung melepaskan cumbuqnku pada mama, dan langsung menghempaskan mama ke kursi tamu.

“Cukup mah, Dimas udah hilang kesabAran dengan mama, kalau mamaH memang masih tidak rela untuK mengikuti kemauan Dimas, saat Ini juga akan Dimas sebar video paNas mama di internet” bentakku samBil langsung berbalik meninggalkaN mama,

namun belum seMpat aku beranjak, mama dengan cePat langsung berlari ke arahlu dan mEnahanku.

“Dimas..please jangan lakukan itu, ok maMa..mama akan ikutin kemauanmu, tapi please jangan sebar vIdeo itu” mama mertuaku memelas kePadaku.

“Baiklah.. sudah Dimas katakan dari awAl, asal mama mengikuti keinginan DImas, Dimas sendiri yang jamin mamA akan tetap menjadi wanita yang terhormat.



BERSAMBUNG...


Klik Nomor untuk lanjutannya
x
x