Cerita Dewasa - Secret Fantasy INCES S-2

Secret Fantasy INCES S-1


TANTE WITA


Aku panik, diam seribu bahasa tak bisa berbuat apa-apa. Mau lari tapi kakiku keluh. Ya sekujur tubuhku berasa mematung.

“Sini duduk deh, coba tante mau tanya” kata Tante Wita.

Aku duduk bangku sebelahnya. Ku coba tenangkan diri dengan menyalakan sebatan rokok yang ada di meja makan dapur. Tante Wita meletakan HP di meja makan, sekali hisap ia menghabiskan isapan terkahir rokoknya. Aku masih coba menenangkan diri.

Wajah tante mendekati wajahku dan ia tersenyum.

“Enak gak main sama bibi?” kata Tante Wita.

“Ya enak lah tante” jawabku malu.

“Tante udh lama lho gak di sentuh om herry” katanya dengan nada sedikit nakal.

“Ada ikan nyamperin kail” batinku.

“Wah masa sih tante, kok om herry rugi bgt gak pernah nyentuh wanita secantik tante” kata ku menggombal.

Tante Wita menggigit kecil bibir kiri bawahnya dengan sedikit ekspresi nakal. Matanya yang sipit sedikit merem.

Aku Tegang, Tante Wita menyentuh paha kananku, lalu menggosok-gosokan tangannya di pahaku.

“Tante mau juga dong” katanya dengan nada manja.

“Tante mau apa?” tanyaku pura-pura blo’on.

“Itu tuhh... kayak bib juga..” jawabnya.

Kesempatan tak dating dua kali, pikirku.

Ku keluarkan batang penisku yang mulai tegang dari dalam celanaku. Aku berdiri di hadapan Tante Wita sambil mulai mengocok-ocok pelan batang penisku. Tante Wita membuka handuk yang melilit dikepalanya, ia menggeraikan rambutnya yang sudah setengah kering. Aku memebelai rambutnya yang Panjang sebahu itu. Tangannya melingkar di pinggangku, ia pun berdiri dihadapanku sekarang.

“Puasin tante juga yah..” Katanya di depan wajahku.

Aku membelai pipinya, segera ku cium dan ku lamut bibirnya dengan penuh rangsangan. Tante Wita memejamkan matanya dan membalas kecupan bibirku, lalu kami saling berpagutan.

Ku belai punggungnya sambil terus melamut bibirnya, tanganku turun ke pantatnya. Ku belai-belai pantatnya dengan penuh kelembutan.

Aku tahu, wanita seperti Tante Wita yang sudah lama tak di sentu oleh suamninya pasti sangat haus dengan kelembutan dari seorang lelaki.

“I’m the man on the right place” Pikirku.

Pagutan bibirku turun ke dagunya, ku kecup dengan sangat hati-hati dan penuh rangasang, pelan-pelan lidahku turun ke leher dan tengkuknya.

“Ahh...” Tante Wita mendesah.

“Terus ku jilati seluruh bagian leher dan dadanya, tangan kananku menusyup ke bawah dasternya, mulai bergerilya dari dari bawah naik keatas, dari atas turun kebawah lagi.tangan krinya menjambak-jambak rambutku, Sementara tangan kanan Tante Wita memeluk leherku dengan erat, seperti tak ingin lepas.

“Mmmhh... ayo al, tante kepingin di puasin dong..” Bisiknya di telingaku.

Tante Wita menarik tanganku dan mengajak ku untuk pindah k kamar di lantai bawah yang kosong.

Setelah tante mengunci kamar kami saling bercumbu Kembali. Tak ada yang tertinggal dari kecupan birahiku dari tubuh Tante Wita. Ia begitu tampak menikmati serangan dari birahi ku.

Kuturnkan kepalaku, lalu ku sibakan bawah dasternya. Kepalaku masuk ke tengah-tengah selangkangannya. Ku peloroti celana dalam hitam Tante Wita, sudah sangat basah rupanya.

“Jilatin al, jilatin klitoris tante ini, udah gatel banget al” kata tante wita memohon.

Kumasukan lidahku ke lubangnya yang basah, aku menjilat-jilat klitorisnya sesuai permintaan tane wita.

“Ahhh enakk banget al, tante udh lama gak di giniin sama om herry al” erang tante wita

Tante wita menjambak rambutku dan menekan kepalaku agar lebih mendalam berada di selangkangannya.

Rasa asin dari cairan cinta yang keluar dari lubang kemaluannya tak begitu kurasa. Aku masih asik menikmati lubang tante wita. Tante wita duduk di sisi spring bed kamar, ia membuka lebar-lebar kedua pahanya yang putih.

“Come on, come to mama, honey! Make me feel so high with ur dick” kata tante wita merayu ku sembari memanggilku dg isyarat jari telunjuknya.

Aku hampiri tante wita, kutindihi tubuhnya yang kurus tinggi itu, ku lamut bibirnya, tante wita membalasnya dengan penuh Hasrat yang tinggi. Tangan kananku bermain-main di klitorisnya.

“I never ever feel so horny since 3 years nore, so please do anything to make me happy tonight” lanjut tante wita dengan penuh birahi yang sudah tinggi.

“Never mind my bitch” candaku sembari tersenyum.

“Yes my son, come on lick my pussy” erang tante wita dengan liarnya.

Kuturuti permintaanya, mulutku ku arahkan di lubang kemaluannya yang sudah sangat basah itu.

Tak sampai 3 menit, tante wita mengerang.

“Oh my Ghost, I will cum honey.....uhhh” tante wita menjambak rambutku dengan kuat.

Seketika cairan hangat menyembur di lidahku. Sangat banyak, bahkan ada yang tertelan ke dalam mulutku, dan aku menikmatinya.

“Come out your dick son, I feel so thirsty right now” kata tante wita penuh semangat.

Ku keluarkan batang penisku yang sudah mengeras itu. Tante wita langsung mengulumnya dengan penuh nafsu yang tinggi.

“Ahhh... enakk tanteee...” erang ku kali ini.

“Tante isep kontol kamu, tante gak bakal kasih ampun kamu malem ini” kata tante wita.

Tante wita terus megulum batang ku dengan penuh kelihaian, ia sepertinya sangat paham bagian dari buah zakarku yang sensitive.

Kali ini aku tak ingin kalah, ku jambak rambut tante dan kusodokan batang penisku dengan kuat ke mulutnya.

“Mpphhh..mmhhh...ahhh...” suara tante begitu binalnya.

10 menit kemudian, tante tak tahan untuk mencoba batang penisku untuk masuk ke dalam lubang kenikmatannya.

“Ayoo sayang, masuk sini ke lubang enak tante” kata tante wita.


Klik Nomor untuk lanjutannya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15