Perkenalkan namaku adalah Rino, umur 29 thn, tubuhku kekar dan besar serta atletis dan juga hitam, maklum bekas kuli bangunan. Tetapi beberapa saat lalu temanku menawariku kerja di sebuah diskotik “C” sebagai sekuriti, diskotik “C” sangatlah terkenal dengan cewek-cewek cantik dan tajir di karenakan tempatnya sangat bonafit dan high class jadi pengunjungnya juga ikut-ikut bonafit, harga minumannya pun aku ga sanggup untuk membelinya dengan gaji sebulanku. Tapi aku sangat menikmati kerja di diskotik ini karena kerjanya nyantai, malam hari dan aku juga bisa jelalatan pada cewek-cewek. Banyak cewek-cewek cantik yang berkeliaran (rasanya ingin menyetubuhi semua cewek-cewek disini).
Diskotik ini terdapat 2 pintu masuk, pintu masuk atas dan pintu masuk bawah. Bila pengunjung lewat pintu atas berarti mobil mereka di vallet dan bila pengunjung lewat bawah, mobil mereka diparkir sendiri di basement.
Berawal di hari Rabu (Ladies Free)
Banyak cewek-cewek pastinya, aku kebetulan bertugas di pintu bawah bersama temanku Rendra. Saat pintu dibuka aku dan Rendra harus memeriksa satu-satu tamu yang masuk, tidak kusia-siakan mataku untuk mencari mangsa, cewek-cewek yang datang sangat cantik-cantik dan berpakaian sexy dan wangi sehingga membangunkan adikku si “Ujang” (gak kuat lagi rasanya). Dan acara pun dimulai, tamu-tamu berangsur-angsur habis yang datang. Kami berdua pun bisa bersantai sejenak. Rendra membuka perbincangan.
“Sob.. ghini nich enaknya ngapaian ya?”.
Rino : “G tau nich, BT jg lama-lama”.
Rendra : “ahaa.. Aku ada ide, gimana klu aku minta minuman ke Andri?”. (Andri adalah temanku yang menawari pekerjaan kepadaku sebagai sekuriti, dia bekerja sebagai bartender, terkadang aku mendapatkan minuman gratis dari dia).
Rino : “Ide bagus tuh”.
Rendra naik ke atas untuk mengambil minuman. gak lama kemudian Rendra pun datang.
Rendra : “Nich sob.. kita adakan pesta kecil-kecilan, kebetulan Andri ngasih kita camilan”.
Rino : “tuh anak baik banget”.
Akhirnya kita menikmati pesta kecil kita sambil ketawa-ketawa.
Rino : “Kurang ceweknya nich”
Rendra : “Terus..”
Rino : “Y gak terus-terus.. kurang lengkap aja”
Kami tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba telpon kantor berdering dan Rendra mengangkatnya, kulihat dia serius menjawab telponnya dan dari situ bisa kutebak pasti telpon dari bos.
“Aku ke atas dulu ya, dipanggil sama bos nich” ucap Rendra.
Rino : “OK”
Lama juga Rendra pergi, gak heran sih, biasanya juga ghitu.
Lama-kelamaan aku merasa bosan di dalam kantor sekuriti, aku keluar dan celingukan kearah parkiran mobil, sepi dan gelap. Merinding juga rasanya kalau sendirian, akhirnya aku masuk lagi dan duduk sambil meminum bir ku tadi. Tiba-tiba aku di kagetkan dengan suara lift tamu, keluarlah seorang cewek yang cantik berambut hitam panjang tergerai, kulit berwarna putih memakai baju putih sexy terusan hingga ke paha dan belahan dada yang rendah dan agak sempit di karenakan toket si perempuan sangatlah besar serta pantat dan celana dalam yang tercetak.
Dapat kulihat kalau daleman wanita itu berwarna hitam karena baju putihnya sangatlah sedikit menerawang, potur tubuhnya proporsional kayak model kelas atas. Jalannya agak sempoyongan, kelihatannya habis dugem nich cewek dan sedikit mabuk dan aku berinisiatif untuk membantunya.
“Malam mba’, bisa saya bantu?” tanyaku dengan sopan.
“Biar saya bantu” tambahku lagi
Aku menolongnya berjalan (wangi banget tubuhnya,seger rasanya), kutuntun dia yang sedang mabuk.
“Mobilnya dimana?” tanyaku.
Dia hanya menunjukkan jari telunjuk ke suatu arah dan aku bertanya kembali.
“Bisa pinjam kunci mobilnya?”
Dia mencari dan memberikannya kepadaku. Ku nyalakan remote mobilnya, dan lampu mobilnya menyala menunjukkan tempatnya terparkir. Ditengah jalan aku sedikit kemasukkan setan (ini disebabkan aku dari tadi dapat melihat toketnya). Dan akhirnya ku beranikan mengubah arah menuju gudang penyimpanan barang yang sudah gak pernah di pakai lagi.
Ku membuka gudang tersebut. terdapat sebuah matras besar, sofa besar, meja dll. Barang-barang disini sangat masih bisa dipakai hanya karena bentuknya sudah kurang update makanya diskotik ini membuangnya dan menggantinya dengan yang model baru.
Aku menggiring cewek yang lagi mabuk ini menuju sofa, setelah dia duduk ku pandangi sekali lagi. (cantik banget, sexy, putih mulus lagi, makin gak kuat nich si “Ujang”).
Kemudian ku geledah isi tasnya, ada hp, dompet dan alat-alat kecantikan. Akupun membuka isi dompetnya, terdapat banyak uang 100 rb-an di dalamnya, kartu ATM dll, akupun melihat KTP-nya, tinggal di daerah elite memang. pantes tajir, kunci mobilnya aja kunci mobil Eropa dan akhirnya aku mengetahui namanya adalah Diana.
Setelah itu kumasukkan semua barang-barangnya kembali. Aku kembali ke kantor sekuriti untuk mengambil minuman dan kembali ke gudang lagi. Aku duduk di sebelah cewek mabuk itu dan menyodorkan minuman ke dia, awalnya dia si gak mau tapi terus ku paksa akhirnya dia terpaksa meminumnya, sambil dia minum langsung dari botol, ku coba untuk mencium lehernya dari samping. lehernya wangi banget, wanginya tuh dapat merangsang gairah cowok.
Sambil ku cium-cium lehernya aku berusaha untuk mulai meraba-raba toketnya. Ternyata lebih besar dari perkiraanku, tanganku sampai gak cukup untuk menampung toketnya. aku raba-raba dan kuremas-remas hingga Diana yg lagi mabuk meringis kesakitan, Ku mencoba mencari puting toketnya, yang bikin gak nahan nich belahan baju bagian dadanya yang rendah sehingga toketnya rasanya mau menyembul keluar. kucium-cium belahannya dan ku jilat-jilat (empuk rasanya).
Akupun mempunyai ide, kuambil botol bir dan menuangnya kebelahan dadanya hingga basah semua toketnya dan kujilat-jilat lagi. Kucium kembali lehernya dan aku mulai meraba-raba daerah memeknya, kuraba-raba dan kugesek-gesekan memakai jari tengah, sedikit kutekan kedalam. Membuat tubuh Diana bergerak gak karuan.
Aku yang sudah gak kuat lagi. ku membuka celana dan CD-ku si “Ujang” sudah berdiri tegak. Aku tindihi tubuh Diana dan melebarkan kedua kakinya, aku mencium kembali leher dan mulutnya. Diana merspon ciumanku. Sembari berciuman ku gesek-gesekan si “Ujang” ke celana dalamnya (baru celana dalamnya aja sudah cenut-cenut apalagi klu nanti sudah ke dalam memeknya).
Kini kami perang lidah dengan tanganku meremas-remas toketnya. Tubuh Diana bergerak tambah gak karuan, aku merasakan daerah celana dalamnya sudah basah.
kelihatannya nich cewek sudah horny. pikirku
Aku berdiri dari sofa dan memegang kepala Diana, aku memajukan si “Ujang” untuk dikulumnya. Diana sempat gak mau dan lagi-lagi aku memaksanya, penisku berukuran cukup besar (bisa dikatakan di atas ukuran normal orang Asia), Diana pun mencoba untuk memasukkan penisku kedalam mulutnya, hanya masuk bagian kepalanya saja, mulut Diana terlalu mungil, kucoba memaju mundurkan kepalanya (enak sekali rasanya) tidak lupa bagian buahnya penisku.
Tanganku tidak tinggal diam, tangan kiriku tetap memegangi kepala Diana dan tangan kananku mencoba menerobos kedalam belahan bajunya, halus dan besar toketnya. kuremas-remas kuat-kuat hingga dia kesakitan lagi, aku cari putingnya, kuputar-putar sambil kutarik-tarik.
Bebrapa menitpun berlalu di posisi blowjob, kutarik penisku. Ku membuka baju Diana hingga hanya tersisa BH dan celana dalam berwarna hitam, kulihat perutnya yang putih mulus dan rata. Ku pindahkan Diana ke matras, dia berbaring diatasnya.
Aku membuka BH-nya (toketnya memang benar-benar besar sekali), kuremas-remas kembali (memang gemas sekali melihatnya), aku duduk di atas perut Diana, ku taruh penisku diantara toketnya sambil kutarik kepalanya kedepan dan menyuruhnya menjilati ujung penisku, tangan kanan ku mencoba meraba-raba belakang ke celana dalamnya. Diana pun mengeluarkan suara-suara aneh dan bergerak gak karuan kembali.
Setelah puas aku berganti posisi ke posisi 69, kumasukkan penisku kembali ke mulutnya dan aku membuka celana dalamnya dan mulai menjilati memeknya serta menyedotnya (harum banget memeknya orang tajir), aku mencoba menggelitik memeknya dan itu berhasil membuat memeknya banjir kembali.
Sudah gak tahan lagi nich.. Ku mulai menyerang memeknya menggunakan penis ku, perlahan kumasukkan. terasa susah banget, memeknya kecil dan masih seret banget walau sudah gak perawan. Baru kumasukkan sedikit Diana sudah menjerit,
“Aaarrgh.. sakit!”.
Aku tidak menghiraukan dan tetap berusaha dan akhirnya barangku masuk semua kedalam liang kenikmatannya dengan susah payah dan agak sedikit lama, aku memulai memompanya perlahan dan meraih kedua toketnya dan kuremas-remas, aku mendekatkan mukaku kelehernya dan menciumi serta menciumi bibirnya, aku berpindah ke toket..menjilat-jilati putingnya yang berwarna pink dan menggigitnya serta menariknya.
“Aaaaww..” jerit Diana.
Aku mencepatkan tempo pompaanku, Diana mengimbanginya (dasar pertamanya gak mau tapi keenakkan juga), pompaan yang cepat membuat toketnya bergoyang-goyang kemana-mana membuat tambah gemas saja, aku meremas-remas kedua toketnya.
Tiba-tiba aku merasakan cairan hangat, ternyata Diana sudah mencapai puncak, “kok sudah keluar?” tanyaku.
Diana tak menjawabnya.
Ku percepat genjotanku, Diana tambah berteriak gak karuan.
Bosen dengan Man on Top aku berpindah posisi sekarang Woman on Top, toket Diana terlihat besar bergelantungan dan bergoyang-goyang saat aku memompanya dengan cepat, aku merasa gemas lagi dan aku manarik Diana kebawah sehingga mukaku sekarang berada diantara kedua toket Diana, kuciumi,kujilati, kuremas, kupilin-pilin putingnya. Toketnya jadi bulan-bulananku (tambah besar nich toket nantinya).
Tak lama kemudian ku rasakan Diana kembali ejakulasi yang kedua,
“kok sudah keluar lagi,sayaang?” tanyaku.
Diana tidak merespon, raut mukanya hanya diam menikmati klimaks yang dia alami.
Diskotik ini terdapat 2 pintu masuk, pintu masuk atas dan pintu masuk bawah. Bila pengunjung lewat pintu atas berarti mobil mereka di vallet dan bila pengunjung lewat bawah, mobil mereka diparkir sendiri di basement.
Berawal di hari Rabu (Ladies Free)
Banyak cewek-cewek pastinya, aku kebetulan bertugas di pintu bawah bersama temanku Rendra. Saat pintu dibuka aku dan Rendra harus memeriksa satu-satu tamu yang masuk, tidak kusia-siakan mataku untuk mencari mangsa, cewek-cewek yang datang sangat cantik-cantik dan berpakaian sexy dan wangi sehingga membangunkan adikku si “Ujang” (gak kuat lagi rasanya). Dan acara pun dimulai, tamu-tamu berangsur-angsur habis yang datang. Kami berdua pun bisa bersantai sejenak. Rendra membuka perbincangan.
“Sob.. ghini nich enaknya ngapaian ya?”.
Rino : “G tau nich, BT jg lama-lama”.
Rendra : “ahaa.. Aku ada ide, gimana klu aku minta minuman ke Andri?”. (Andri adalah temanku yang menawari pekerjaan kepadaku sebagai sekuriti, dia bekerja sebagai bartender, terkadang aku mendapatkan minuman gratis dari dia).
Rino : “Ide bagus tuh”.
Rendra naik ke atas untuk mengambil minuman. gak lama kemudian Rendra pun datang.
Rendra : “Nich sob.. kita adakan pesta kecil-kecilan, kebetulan Andri ngasih kita camilan”.
Rino : “tuh anak baik banget”.
Akhirnya kita menikmati pesta kecil kita sambil ketawa-ketawa.
Rino : “Kurang ceweknya nich”
Rendra : “Terus..”
Rino : “Y gak terus-terus.. kurang lengkap aja”
Kami tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba telpon kantor berdering dan Rendra mengangkatnya, kulihat dia serius menjawab telponnya dan dari situ bisa kutebak pasti telpon dari bos.
“Aku ke atas dulu ya, dipanggil sama bos nich” ucap Rendra.
Rino : “OK”
Lama juga Rendra pergi, gak heran sih, biasanya juga ghitu.
Lama-kelamaan aku merasa bosan di dalam kantor sekuriti, aku keluar dan celingukan kearah parkiran mobil, sepi dan gelap. Merinding juga rasanya kalau sendirian, akhirnya aku masuk lagi dan duduk sambil meminum bir ku tadi. Tiba-tiba aku di kagetkan dengan suara lift tamu, keluarlah seorang cewek yang cantik berambut hitam panjang tergerai, kulit berwarna putih memakai baju putih sexy terusan hingga ke paha dan belahan dada yang rendah dan agak sempit di karenakan toket si perempuan sangatlah besar serta pantat dan celana dalam yang tercetak.
Dapat kulihat kalau daleman wanita itu berwarna hitam karena baju putihnya sangatlah sedikit menerawang, potur tubuhnya proporsional kayak model kelas atas. Jalannya agak sempoyongan, kelihatannya habis dugem nich cewek dan sedikit mabuk dan aku berinisiatif untuk membantunya.
“Malam mba’, bisa saya bantu?” tanyaku dengan sopan.
“Biar saya bantu” tambahku lagi
Aku menolongnya berjalan (wangi banget tubuhnya,seger rasanya), kutuntun dia yang sedang mabuk.
“Mobilnya dimana?” tanyaku.
Dia hanya menunjukkan jari telunjuk ke suatu arah dan aku bertanya kembali.
“Bisa pinjam kunci mobilnya?”
Dia mencari dan memberikannya kepadaku. Ku nyalakan remote mobilnya, dan lampu mobilnya menyala menunjukkan tempatnya terparkir. Ditengah jalan aku sedikit kemasukkan setan (ini disebabkan aku dari tadi dapat melihat toketnya). Dan akhirnya ku beranikan mengubah arah menuju gudang penyimpanan barang yang sudah gak pernah di pakai lagi.
Ku membuka gudang tersebut. terdapat sebuah matras besar, sofa besar, meja dll. Barang-barang disini sangat masih bisa dipakai hanya karena bentuknya sudah kurang update makanya diskotik ini membuangnya dan menggantinya dengan yang model baru.
Aku menggiring cewek yang lagi mabuk ini menuju sofa, setelah dia duduk ku pandangi sekali lagi. (cantik banget, sexy, putih mulus lagi, makin gak kuat nich si “Ujang”).
Kemudian ku geledah isi tasnya, ada hp, dompet dan alat-alat kecantikan. Akupun membuka isi dompetnya, terdapat banyak uang 100 rb-an di dalamnya, kartu ATM dll, akupun melihat KTP-nya, tinggal di daerah elite memang. pantes tajir, kunci mobilnya aja kunci mobil Eropa dan akhirnya aku mengetahui namanya adalah Diana.
Setelah itu kumasukkan semua barang-barangnya kembali. Aku kembali ke kantor sekuriti untuk mengambil minuman dan kembali ke gudang lagi. Aku duduk di sebelah cewek mabuk itu dan menyodorkan minuman ke dia, awalnya dia si gak mau tapi terus ku paksa akhirnya dia terpaksa meminumnya, sambil dia minum langsung dari botol, ku coba untuk mencium lehernya dari samping. lehernya wangi banget, wanginya tuh dapat merangsang gairah cowok.
Sambil ku cium-cium lehernya aku berusaha untuk mulai meraba-raba toketnya. Ternyata lebih besar dari perkiraanku, tanganku sampai gak cukup untuk menampung toketnya. aku raba-raba dan kuremas-remas hingga Diana yg lagi mabuk meringis kesakitan, Ku mencoba mencari puting toketnya, yang bikin gak nahan nich belahan baju bagian dadanya yang rendah sehingga toketnya rasanya mau menyembul keluar. kucium-cium belahannya dan ku jilat-jilat (empuk rasanya).
Akupun mempunyai ide, kuambil botol bir dan menuangnya kebelahan dadanya hingga basah semua toketnya dan kujilat-jilat lagi. Kucium kembali lehernya dan aku mulai meraba-raba daerah memeknya, kuraba-raba dan kugesek-gesekan memakai jari tengah, sedikit kutekan kedalam. Membuat tubuh Diana bergerak gak karuan.
Aku yang sudah gak kuat lagi. ku membuka celana dan CD-ku si “Ujang” sudah berdiri tegak. Aku tindihi tubuh Diana dan melebarkan kedua kakinya, aku mencium kembali leher dan mulutnya. Diana merspon ciumanku. Sembari berciuman ku gesek-gesekan si “Ujang” ke celana dalamnya (baru celana dalamnya aja sudah cenut-cenut apalagi klu nanti sudah ke dalam memeknya).
Kini kami perang lidah dengan tanganku meremas-remas toketnya. Tubuh Diana bergerak tambah gak karuan, aku merasakan daerah celana dalamnya sudah basah.
kelihatannya nich cewek sudah horny. pikirku
Aku berdiri dari sofa dan memegang kepala Diana, aku memajukan si “Ujang” untuk dikulumnya. Diana sempat gak mau dan lagi-lagi aku memaksanya, penisku berukuran cukup besar (bisa dikatakan di atas ukuran normal orang Asia), Diana pun mencoba untuk memasukkan penisku kedalam mulutnya, hanya masuk bagian kepalanya saja, mulut Diana terlalu mungil, kucoba memaju mundurkan kepalanya (enak sekali rasanya) tidak lupa bagian buahnya penisku.
Tanganku tidak tinggal diam, tangan kiriku tetap memegangi kepala Diana dan tangan kananku mencoba menerobos kedalam belahan bajunya, halus dan besar toketnya. kuremas-remas kuat-kuat hingga dia kesakitan lagi, aku cari putingnya, kuputar-putar sambil kutarik-tarik.
Bebrapa menitpun berlalu di posisi blowjob, kutarik penisku. Ku membuka baju Diana hingga hanya tersisa BH dan celana dalam berwarna hitam, kulihat perutnya yang putih mulus dan rata. Ku pindahkan Diana ke matras, dia berbaring diatasnya.
Aku membuka BH-nya (toketnya memang benar-benar besar sekali), kuremas-remas kembali (memang gemas sekali melihatnya), aku duduk di atas perut Diana, ku taruh penisku diantara toketnya sambil kutarik kepalanya kedepan dan menyuruhnya menjilati ujung penisku, tangan kanan ku mencoba meraba-raba belakang ke celana dalamnya. Diana pun mengeluarkan suara-suara aneh dan bergerak gak karuan kembali.
Setelah puas aku berganti posisi ke posisi 69, kumasukkan penisku kembali ke mulutnya dan aku membuka celana dalamnya dan mulai menjilati memeknya serta menyedotnya (harum banget memeknya orang tajir), aku mencoba menggelitik memeknya dan itu berhasil membuat memeknya banjir kembali.
Sudah gak tahan lagi nich.. Ku mulai menyerang memeknya menggunakan penis ku, perlahan kumasukkan. terasa susah banget, memeknya kecil dan masih seret banget walau sudah gak perawan. Baru kumasukkan sedikit Diana sudah menjerit,
“Aaarrgh.. sakit!”.
Aku tidak menghiraukan dan tetap berusaha dan akhirnya barangku masuk semua kedalam liang kenikmatannya dengan susah payah dan agak sedikit lama, aku memulai memompanya perlahan dan meraih kedua toketnya dan kuremas-remas, aku mendekatkan mukaku kelehernya dan menciumi serta menciumi bibirnya, aku berpindah ke toket..menjilat-jilati putingnya yang berwarna pink dan menggigitnya serta menariknya.
“Aaaaww..” jerit Diana.
Aku mencepatkan tempo pompaanku, Diana mengimbanginya (dasar pertamanya gak mau tapi keenakkan juga), pompaan yang cepat membuat toketnya bergoyang-goyang kemana-mana membuat tambah gemas saja, aku meremas-remas kedua toketnya.
Tiba-tiba aku merasakan cairan hangat, ternyata Diana sudah mencapai puncak, “kok sudah keluar?” tanyaku.
Diana tak menjawabnya.
Ku percepat genjotanku, Diana tambah berteriak gak karuan.
Bosen dengan Man on Top aku berpindah posisi sekarang Woman on Top, toket Diana terlihat besar bergelantungan dan bergoyang-goyang saat aku memompanya dengan cepat, aku merasa gemas lagi dan aku manarik Diana kebawah sehingga mukaku sekarang berada diantara kedua toket Diana, kuciumi,kujilati, kuremas, kupilin-pilin putingnya. Toketnya jadi bulan-bulananku (tambah besar nich toket nantinya).
Tak lama kemudian ku rasakan Diana kembali ejakulasi yang kedua,
“kok sudah keluar lagi,sayaang?” tanyaku.
Diana tidak merespon, raut mukanya hanya diam menikmati klimaks yang dia alami.
Kurubah lagi posisi, sekarang Diana ku gendong, aku topang kedua pahanya dari bawah dan Diana memelukku. enak nich posisi ini.
Diana tambah menjerit “aaah.. aaah.. aaah..sakit.. aaah..”.
Mungkin karena penisku terasa sekali menyodok memeknya. posisi ini berlangsung kurang lebih 10 menit dan aku merasakan aku sudah akan keluar juga, ku taruh tubuh Diana diatas meja, ku percepat genjotan kontolku dan tidak lupa tanganku meremas-remas toketnya.
Beberapa lama kemudian aku sampai puncak,
“Aaaarghh..” aku dan Diana pun berteriak bersama,
Crot! Serr! Crot! Serr! Crot! Serr! cairanku dan cairannya menyembur didalam liang kenikmatannya sangat banyak sekali.
Kembali ku cium bibirnya dan kedua toketnya (enak sekali pertempuran ini, hingga membuatku sangat lemas), aku menggendong Diana kembali ke matras dan menyuruhnya untuk menjilati sisa spermaku yang ada di penisku hingga habis. Tidak lupa aku mencatat nomer HP-nya dan memfoto tubuhnya yang sedang bugil bersamaku memakai foto dari HP ku dan HP miliknya, dengan tujuan mungkin suatu saat aku bisa memakai tubuhnya lagi dan kami pun tertidur bersama, berpelukkan dalam keadaan bugil hingga pagi.
Tak terasa pagi pun berlalu, aku sudah bangun mendahului Diana karena aku ada apel pagi sebelum aku pulang kerumah dan Diana masih di ruangan gudang, ku kunci agar Diana tidak bisa keluar.
Setelah apel pagi bubar aku dikagetkan dengan suara Rendra.
“Oi kemana aja sob kemarin, aku cari-cari kok gak ada?” tanya Rendra.
“gak kemana-mana.. keliling-keliling sekitar sini saja ” jawabku lemas gara-gara pertempuran semalam.
Kita berpisah, kulihat Rendra sudah pergi pulang mengendarai motornya dan aku kembali ke gudang.
Aku masuk dan melihat Diana belum bangun, aku memakaikan baju-bajunya kembali dan menggendongnya ke sofa. tiba-tiba dia terbangun dan berteriak,
“siapa km?”
Aku menjawab dengan enteng “Cowok kamu”
Diana kebingungan “Tempat apa ini? Kotor banget”,
“Mau apa kamu?”. tanya diana lagi.
”Jangan-jangan kamu mau memperkosa aku?” katanya lagi
Aku memotong pertanyaannya yang super panjang itu.
“Ga usah di omongin juga kita semalam sudah jadi layaknya suami istri, kamu menikmati permainanku dan aku menikmati tubuhmu”
Diana kaget “huh.. apa kamu bilang? Ihhh jijik amat deh sama kamu.. klu ngomong tuh di atur!!” (Diana mulai marah).
“Kalau gak percaya ya lihat aja foto-foto di HP mu” celetukku.
Diana mencari Hpnya, belum lihat dari album fotonya dia kaget, foto wallpaper Hpnya ku ganti foto kita berdua lagi bugil dan dia pun sibuk mencari foto-foto di album Hpnya dan dia mulai menangis.
“Sudah gak usah nangis, aku gak akan bilang siapa-siapa lagian kamu juga sudah gak perawan.. jadi apa bedanya” aku pun berbicara seenaknya serasa sudah menang.
Diana berdiri dan menuju pintu keluar, aku mencegatnya.
“Mau kemana?” tanyaku.
“Pulang!!!” bentak Diana.
“Aku yang nyetir kamu nanti di sebelahku melayani aku lagi” aku tertawa didepannya.
“Huh.. mau apa lagi?” Diana bingung.
“Sudah turuti aja kemauanku atau foto-fotomu yang semalam mau ku sebarin ke orang-orang” ancamku.
Akhirnya Diana menurut kepadaku karena ancaman itu, aku menyetir dan Diana duduk disebelahku.
Diperjalanan pulang aku dipuaskan kembali oleh Diana, aku menyuruhnya mengulum penisku kembali dan tidak lupa aku meremas-remas toketnya yang menggemaskan, cukup lama mengulumnya hingga akhirnya aku keluarin didalam mulutnya. Diana sempat berontak saat cairan penisku menyembur ke mulutnya tapi aku menahan kepalanya.
Setelah selesai memberi service blowjob kontolku, Diana memuntahkan pejuku di mobilnya, bisa kulihat dia sangat jijik melihatnya.
Akhirnya aku sampai di terminal karena aku harus naik bemo menuju kos-kosanku, aku parkirkan mobil di tempat sepi dan aku pamitan sambil menciumi Diana.
“Hati-hati ya sayang kalau pulang, terima kasih atas kenikmatannya semalam, kapan-kapan lagi ya” aku tersenyum ke Diana.
Diana pergi dengan cepatnya dan aku hanya bisa tersenyum puas karena bisa ngewe cewek montok yang lagi mabuk.
Diana tambah menjerit “aaah.. aaah.. aaah..sakit.. aaah..”.
Mungkin karena penisku terasa sekali menyodok memeknya. posisi ini berlangsung kurang lebih 10 menit dan aku merasakan aku sudah akan keluar juga, ku taruh tubuh Diana diatas meja, ku percepat genjotan kontolku dan tidak lupa tanganku meremas-remas toketnya.
Beberapa lama kemudian aku sampai puncak,
“Aaaarghh..” aku dan Diana pun berteriak bersama,
Crot! Serr! Crot! Serr! Crot! Serr! cairanku dan cairannya menyembur didalam liang kenikmatannya sangat banyak sekali.
Kembali ku cium bibirnya dan kedua toketnya (enak sekali pertempuran ini, hingga membuatku sangat lemas), aku menggendong Diana kembali ke matras dan menyuruhnya untuk menjilati sisa spermaku yang ada di penisku hingga habis. Tidak lupa aku mencatat nomer HP-nya dan memfoto tubuhnya yang sedang bugil bersamaku memakai foto dari HP ku dan HP miliknya, dengan tujuan mungkin suatu saat aku bisa memakai tubuhnya lagi dan kami pun tertidur bersama, berpelukkan dalam keadaan bugil hingga pagi.
Tak terasa pagi pun berlalu, aku sudah bangun mendahului Diana karena aku ada apel pagi sebelum aku pulang kerumah dan Diana masih di ruangan gudang, ku kunci agar Diana tidak bisa keluar.
Setelah apel pagi bubar aku dikagetkan dengan suara Rendra.
“Oi kemana aja sob kemarin, aku cari-cari kok gak ada?” tanya Rendra.
“gak kemana-mana.. keliling-keliling sekitar sini saja ” jawabku lemas gara-gara pertempuran semalam.
Kita berpisah, kulihat Rendra sudah pergi pulang mengendarai motornya dan aku kembali ke gudang.
Aku masuk dan melihat Diana belum bangun, aku memakaikan baju-bajunya kembali dan menggendongnya ke sofa. tiba-tiba dia terbangun dan berteriak,
“siapa km?”
Aku menjawab dengan enteng “Cowok kamu”
Diana kebingungan “Tempat apa ini? Kotor banget”,
“Mau apa kamu?”. tanya diana lagi.
”Jangan-jangan kamu mau memperkosa aku?” katanya lagi
Aku memotong pertanyaannya yang super panjang itu.
“Ga usah di omongin juga kita semalam sudah jadi layaknya suami istri, kamu menikmati permainanku dan aku menikmati tubuhmu”
Diana kaget “huh.. apa kamu bilang? Ihhh jijik amat deh sama kamu.. klu ngomong tuh di atur!!” (Diana mulai marah).
“Kalau gak percaya ya lihat aja foto-foto di HP mu” celetukku.
Diana mencari Hpnya, belum lihat dari album fotonya dia kaget, foto wallpaper Hpnya ku ganti foto kita berdua lagi bugil dan dia pun sibuk mencari foto-foto di album Hpnya dan dia mulai menangis.
“Sudah gak usah nangis, aku gak akan bilang siapa-siapa lagian kamu juga sudah gak perawan.. jadi apa bedanya” aku pun berbicara seenaknya serasa sudah menang.
Diana berdiri dan menuju pintu keluar, aku mencegatnya.
“Mau kemana?” tanyaku.
“Pulang!!!” bentak Diana.
“Aku yang nyetir kamu nanti di sebelahku melayani aku lagi” aku tertawa didepannya.
“Huh.. mau apa lagi?” Diana bingung.
“Sudah turuti aja kemauanku atau foto-fotomu yang semalam mau ku sebarin ke orang-orang” ancamku.
Akhirnya Diana menurut kepadaku karena ancaman itu, aku menyetir dan Diana duduk disebelahku.
Diperjalanan pulang aku dipuaskan kembali oleh Diana, aku menyuruhnya mengulum penisku kembali dan tidak lupa aku meremas-remas toketnya yang menggemaskan, cukup lama mengulumnya hingga akhirnya aku keluarin didalam mulutnya. Diana sempat berontak saat cairan penisku menyembur ke mulutnya tapi aku menahan kepalanya.
Setelah selesai memberi service blowjob kontolku, Diana memuntahkan pejuku di mobilnya, bisa kulihat dia sangat jijik melihatnya.
Akhirnya aku sampai di terminal karena aku harus naik bemo menuju kos-kosanku, aku parkirkan mobil di tempat sepi dan aku pamitan sambil menciumi Diana.
“Hati-hati ya sayang kalau pulang, terima kasih atas kenikmatannya semalam, kapan-kapan lagi ya” aku tersenyum ke Diana.
Diana pergi dengan cepatnya dan aku hanya bisa tersenyum puas karena bisa ngewe cewek montok yang lagi mabuk.
cerita sex yes, fuck my pussy. good dick. Big cock. Yes cum inside. lick my nipples. my tits are tingling. drink my breast. milk nipples. play with my big tits. fuck my vagina until I get pregnant. play "Adult sex games" with me. satisfy your cock in my wet vagina. Asian girl hottes gorgeus. lonte, lc ngentot live, pramugari ngentot, wikwik, selebgram open BO,cerbung,cam show, naked nude,