Ki Mupeng Story Dukun Gaul Reloaded

cewek amoy


Cerita ini adalah kisah Ki Mupeng dalam perjalanan panjang menimba ilmu, di berbagai daerah. Awal mula meninggalkan kampung halaman, merantau dari satu daerah ke daerah lain, yang di penuhi kisah kisah suka dan duka.

>>>

Kaki pemuda itu melagkah turun dari sebuah bus. Pemuda itu melihat sekeliling terminal bus itu, mentari sudah hampir tenggelam. Sambil membawa tas ransel yang tampak berat itu, pemuda itu terus berjalan, menyusuri liku liku perjalanan kehidupan.

Setelah berjalan beberapa saat pemuda itu menemukan gubuk reot, di bawah sebuah pohon kelapa. “lumayan buat istirahat..” ujarnya dalam hati. Sambil mengeluarkan bekal yang di bawanya, pemuda itu menatap hamparan sawah sawah yang luas.

Padi padi yang menguning, menandakan daerah ini, makmur. Pemuda itu mengeluarkan beberapa bungkus kopi saset ,dengan termos air panas, serta roti.

Pemuda itu membuat secangkir kopi hangat, dan memakan roti yang menjadi bekalnya itu. Sambil duduk bersila, dia melamun, kini dia telah jauh dari kampung halamannya.

Khayalannya melambung ke beberapa masa silam.

>>>

“gila, kuat kali jin ini..” ujar pemuda itu, yang berdiri kembali setelah menerima hantaman kuat mahluk jin bertubuh besar itu. Melihat lawannya bisa berdiri kembali jin itu menjadi tambah emosi, dan langsung menyerang kembali. Tapi kali ini pemuda itu lebih sigap dengan cepat mengelak, mahal balik menghantamnya.

Serangan telak pemuda itu membuat jin itu semakin gusar, melotot dan menyeringai.

“grrr, manusia saya akan melumat kamu..” ujar Jin itu.

“coba saja kalau mampu..” balas pemuda itu, lalu melepaskan serangannya lagi.

Serangan terus di lontarkan, tapi tak pelak pemuda itu juga mengaduh kesakitan menerima serangan ghaib jin itu. Hampir dua jam mereka bertarung, tanpa ada pemenang. Peluh sudah membasahi tubuh pemuda itu, tapi staminanya tetap tinggi.

Kembali pemuda itu mengeluarkan jurus, penghancur raga, sambil berlari dia menyerang, tapi jin itu tiba-tiba menghilang.

“cukup, Mupeng.. cukup..” Suara seorang pria tua, dengan penuh wibawa.

“ampun guru..” jawab pemuda itu sambil memberi hormat.

“sini, kemari ayo duduk..” gurunya mengajak pemuda itu duduk, di sebuah pendopo.

“tenaga kamu luar biasa hebat, sayang emosi kamu belum stabil, kamu memang berbakat..” kata guru itu. “terima kasih guru”.

Pria berumur dengan jengot yang memutih dan panjang itu menghela nafasnya.

“Mupeng, sudah saatnya kamu pergi, melihat dunia luar, masih banyak ilmu yang belum kamu ketahui, ilmu yang kamu miliki hanya segenggam garam, masih sangat banyak garam di lautan, jangan kamu cepat bangga dengan apa yang kamu miliki sekarang”

Pemuda itu duduk bersila, menyimak segala wejangan dari gurunya itu. “saya, akan ingat segala nasehat guru..”

“Mupeng, tuntutlah ilmu hingga ke negri Cina..” kata gurunya.

“wah, tiketnya mahal, saya gak punya uang guru..”.

Gurunya menarik nafas, “kan di koran banyak yang jual tuh tiket murah..”

“yah tapi susah dapetnya, mesti booking jauh jauh hari, dan lagi permugarinya jelek jelek guru..” jawab pemuda itu.

“astaga, Mupeng, kan guru pernah bilang, kalau bukan muhrimnya, harim itu haram, kok malah mikirin perempuan sih..” kata gurunya.

“eh iyah, maaf guru, cuma mikir aja gak boleh?”.

“jangan di pikir, kalau di pikir, akan timbul niat, kalau niat sudah ada bisa terlaksana, ngerti..”

“ngerti guru, murid mengerti..” jawab pemuda itu.

“Mupeng, begini saja, kamu bisa mulai mencari ilmu di kota lain, susuri pulau Sumatra ini, susuri pulau Jawa, dan seluruh kota kota di Indonesia itu, itung itung kamu mendukung program, visit indonesia 2008..” Kata gurunya.

“pemuda itu mengangguk, saya siap melaksanakan perintah guru” jawab pemuda itu.

“kakak, jadi akan pergi..” suara cantik seorang gadis cantik terdengar merdu, yang datang dengan membawa dua gelas kopi, serta cemilan seadanya.

“eh ningsih, iya kakak akan pergi, kakak pergi tuk kembali, kakak akan menuntut ilmu..” jawab pemuda itu.

“menuntut ilmu?, emang si Ilmu salah apa, kok di tuntut?” tanya ningsih.

“nih anak sejak gua pake, kok tambah bego yah..” ujar pemuda itu.

“Ningsih, menuntut ilmu itu, artinya belajar..” guru yang bijak itu menerangkan. “ohh.. “gadis cantik itu tersenyum, membuat dirinya semakin cantik, dengan rambutnya yang terurai lurus.

“kakak, kalau pergi, jangan lupa sama Ningsih yah, kirim surat, kirim kartu post yah..” Kata ningsih.

“eh, repot amat, pake email napa..” ujar gurunya, sambil berdiri, lalu melangkah berjalan.

“guru hendak kemana?” tanya pemuda itu.

“sudah guru mau istirahat, kalian ngobrol saja, tapi jangan dekat-dekat, bunting nanti anak gua..” kata guru itu.

Pemuda itu pun menarik tangan Ningsih, hingga terjatuh di pelukannya. “ih kakak, nanti di lihat guru..” kata Ningsih.

Tanpa banyak komentar, pemuda itu melumat bibir gadis ABG yang berumur ** itu. ( dari pada di infrak, mending gua sensor )

Ningsih itu mengelijing ,gejolak dara mudanya langsung naik. Ningsih segera membalas, lumatan pemuda itu bibir mereka merekat, lidah mereka saling bertalian. Tangan pemuda itu merayap, kebalik baju Ningsih, meraba raba dada Ningsih, dengan buah dada yang baru saja tumbuh, ranum, dan mengkel.

“eh, ah.. Kakak, jangan di sini, nanti guru tahu..” kata Ningsih.

“jangan kawatir guru sudah tidur..” jawab pemuda itu santai.

“tapi kak, ahh.. ihh..” erang gadis ABG itu, saat pemuda itu menarik pakaiannya ke atas.

Kemudian pemuda melumat putting susunya membuat Ningsih kembali mengelijing, mendesah desah, karena merasakan nikmat di putting susunya.

“ahhh.., kakak..” erang Ningsih, sambil tangan gadis itu meraba raba selangkangan, pemuda itu. Penisnya yang terasa keras, di raba raba Ningsih dengan nafsu.

“kakak,..mau ini..” ujar Ningsih.

Pemuda itu tersenyum, tangannya meraba selangkangan CD Ningsih. Gadis itu mendesah desah, saat selangkangan CDnya yang basah di raba raba pemuda itu. Jari jari pemuda itu, menyelinap di balik CD hitam gadis ABG cantik itu, dan jari telujuknya masuk ke liang vagina gadis itu.

“ahh, kakak..” erang Ningsih.

Jari pemuda itu, merasakan basah dan hangat.

“kakak, udah dong, ningsih pengen di gituin..” erang gadis itu.

Pemuda itu tersenyum, sambil membuka CD hitam milik gadis ABG itu. Betapa mempersona vagina milik Ningsih, dengan sedikit bulu bulu di kemaluannya.

“ahhh..ahuu..” erang Ningsih, saat ujung penis pemuda itu mengesek klitorisnya.

Pemuda itu terus mengesekan benda tumpul yang keras itu di klitoris Ningsih.

“ahhh..kakak..udah, tekan masukin aja..” erang Ningsih sudah tak sabar. Vaginanya terasa gatal, dan basah sekali.

Penis besar itu mulai membelah bibir vagina Ningsih, sedikit sedikit, masuk perlahan. Ningsih mengigit bibirnya, rasanya penis itu terlalu besar buat ukuran vagina ABGnya.

Penis itu terus mendesak masuk, hingga mentok.

“ahh kakak..” ujar Ningsih sambil menatap wajah mupeng pemuda itu.

Perlahan penis itu bergerak, ningsih merasakan setiap gesekan penis itu, setiap urat urat di penis itu mengesek dinding vaginanya.

Bukan hanya Ningsih, pemuda itu pun merakan nikmat yang sama. Penisnya terus menggesek liang vagina Abg itu, membuat Ningsih semakin kenikmatan, dan vaginanya semakin basah.

Lima menit berlalu, Ningsih sudah tak bisa menahan birahinya, tubuhnya mengelijing, mengejet menikmati persetubuhan ini. Setelah beberapa saat, Ningsing berbalik, menunging, memperlihatkan bokong indahnya, dengan vagina yang imut menyempil di antara kedua peangkal pahanya.

Penis pemuda itu kembali mendesak vagina ABG itu, Satu dorongan penuh, penis pemuda itu menerobos masuk vagina Ningsih, yang membuat ningsih kembali mendesah desah.

“ahhh.. ahhh..” erang Ningsih.

Sambil memegang pinggang ramping Ningsih, pemuda itu menyodok nyodok, vagina ABG itu, menikmati setiap desah gadis itu.

Peluh membasahi tubuh pemuda itu, sudah beberapa kali ningsih di buatnya orgasme, kini giliran pemuda itu, desah nafasnya memburu, gerakannya semakin liar, dan tubuhnya mengejang.

“ahghhh..” erang pemuda itu, lalu bulir bulir sperma membasahi liang vaginanya.

>>>

“bang.. bang.. jual kopi yah..” suara seorang wanita membuyarkan lamunan pemuda itu.

“eh, engak, ini bekal saya..” jawab pemuda itu.

“ohh, kirain jual kopi keliling..” ujar gadis cantik itu, sambil melihat termos air panas, serta bungkusan kopi kopi yang tergeletak di sana.

“eh, nama adik siapa..?” tanya pemuda itu.

“ih, nama abang siapa..” tanya balik gadis itu.

“nama saya Mupeng, saya perantau, baru tiba disini, istirahat sejenak di sini..” jawab pemuda itu.

“oh, saya Marni..” jawabnya sambil tersenyum.

Mupeng melihat sekelilingnya, suasana sudah mulai gelap, dia menebak mungkin pukul 7.00 malam lebih. Saat seperti bisa saja wujud gadis cantik ini bukan wujud sesunguhnya, walaupun indra ke enamnya mengatakan gadis ini aman, manusia asli, tapi Mupeng tak mau ambil resiko, dia mengunakan mata batinnya.

Mata batinya menscan gadis itu dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Scanning in progress 10%.. 20%.. 30%.. 100%.. completed, no ghoib found.

“wah, aman, nih cewek cakep, mungkin bisa gua manfaatin..” ujarnya dalam hati, apalagi tadi baru saja pemuda itu melamun jorok tentang Ningsih, TTMnya di kampung halaman.

“dik Marni, dari mana kok malam malam keluyuran sendiri..” tanya Mupeng.

cerita sex yes.. ahhh.. fuck my pussy.. oh.. good dick.. Big cock.. Yes cum inside my pussy.. lick my nipples.. my tits are tingling.. drink milk in my breast.. enjoying my milk nipples.. play with my big tits.. fuck my vagina until I get pregnant.. play "Adult sex games" with me.. satisfy your cock in my wet vagina..
Klik Nomor untuk lanjutannya