Cerita ini merupakan fiktif belaka. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat atau jalan cerita. Maka itu hanya kebetulan semata atau hanya untuk memudahkan kalian dalam memahami jalan cerita yang sudah di buat.
Cerita ini hanya hasil imajinasi semata tidak menjurus ke konten sensitif apalagi soal SARA.
Ingat ya NO SARA.!
Bagi yang suka silahkan lanjut baca, bagi yang ga suka ya jangan dibaca, beres kan.!
===****===
Di suatu perkampungan yang bernama kampung cigonde tinggalah seorang ibu rumah tangga, Fatimah namanya, ibu rumah tangga satu anak ini sering ditinggal kerja keluar kota oleh suaminya, suaminya adalah seorang yang bekerja serabutan terkadang kerja dikampung terkadang harus keluar kota.
Ia seorang ibu rumah tangga yang memiliki body sangat ideal, buah dada yang pas, badan berisi, dan yang menjonjol darinya ialah pantatnya ya semok aduhay, meskipun ia selalu memakai pakaian tertutup tapi tak bisa menutupi kemolekan tubuhnya, setiap orang dapat melihat keseksian tubuhnya dibalik pakaianya.
Fatimah memiliki karakter yang pendiam tapi murah senyum, ia juga rajin membantu ekonomi keluarga hingga ia membuka warung kecil depan rumahnya, ya itung itung bantu ekonomi suami yang penghasilanya ga menentu.
Suatu pagi suaminya yang bernama Rahmat akan berangkat ke jakarta katanya ada panggilan kerja disana, biasalah kerja borongan sebagai tukang, dan rencanya sekitar satu bulan ia kerja disana, otomatis sang istri yaitu fatimah akan ditinggal dikampung berdua sama anaknya, lagian anaknya masik duduk di sekolah dasar tak mungkin bila harus dibawa merantau.
"yang aku berangkat ya, do'ain semoga lancar rezekinya, jaga diri jaga si lutfi juga ya selama aku kerja disana". Ucap rahmat sambil mengelus pipi istrinya yang cantik jelita yang akan ia tinggalkan.
"Ia suamikuh pasti aku do'ain, dan aku pasti jaga diri jaga anak jaga semuanya pokoknya". Jawab fatimah sambil tersenyum pada Rahmat suaminya.
"assalamu'ala*k*m". Ucap rahmat sambil melangkah menuju jalan yang disana sudah ditunggu temanya.
"wa'ala*k*mussalam".
Begitulah pagi hari itu perpisahan fatimah dengan rahmat yang akan bekerja di jakarta, dan akan dimulai pula hari hari kemalangan fatimah selama ia ditinggal oleh suaminya.
===X=X=X===
Semua bermula karena Fatimah punya hutang pinjaman bank keliling tanpa sepengetahuan rahmat suaminya, sebab jika sampai rahmat tau maka pasti fatimah akan dimarahainya
suatu hari disaat menginjak tanggal jatuh tempo angsuran bank keliling Fatimah sama sekali tak memiliki uang sepeserpun untuk membayar, padahal jauh jauh hari pegawai bank sudah memberi tau fatimah bahwa tanggal ini hari ini adalah angsuran terakhir, yaitu angsuran pelunasan, jadi setiap nasabah harus melunasi sisa hutang dengan imbalan potongan hutang 40%, sebab pegawai bank ini akan dipindah tugaskan ke kota lain.
"assalamu'ala*k*m, permisi".
Pegawai bank pun datang.
"wa'ala*k*mussalam, eh si abang udah dateng". fatimah bangun dari tidurnya masih di dalam warung.
"iya teh aku mau ngomong masalah sisa angsuran teteh aku diminta sama perusahaan kalau setiap nasabah harus melunasi sisa angsuran sekaligus tapi dikasih potongan 40%, gimana menurut teteh?"
"aduhh ko gitu ya, aku kan gapunya kalo harus lunas sekarang"
"kalo masalah itu sih terserah teteh, soalnya kalo ga mau dilunasin sekarang nanti ada penagih baru sama perusahaan baru, dan bunga hutang teteh bisa berkali lipat lagi".
Fatimah pun melamun memikirkan cara bagaimana ia bisa melunasi hutang hutangnya, sebab saat ini ia benar benar tak memilik uang sepeser pun.
"emang hutangku tinggal berapa bang?". Wanita muslimah cantik ini pun keluar dari warung mendekati pegawai bank.
"hutang teteh hanya 1 juta 2 ratus ribu, berarti teteh hanya melunasi 500 ribu aja teh, kalo diterusin sama penagih hutang lain hutang teteh jadi 1 juta 8 ratus ribu, terus kalo setiap tanggal pembayaran teteh libur maka akan dikenakan denda 10 ribu perminggu".
"ohh.. gitu ya, duhh mending dilunasin berarti ya?".
"iyalah teh kalo lunas teteh gak punya utang, terus bebas masalah".
"Duhh.. gimana ya ada cara lain gak bang bantuin teteh atuh, teteh asli bener-bener gapunya uang bang, suami teteh juga baru berangkat kerja baru 3 hari".
Si abang pun termenung memikirkan jalan keluar agar fatimah bisa bebas hutang, sembari ia mengelus ngelus dagunya sendiri, ia pun mulai memikirkan ide mesum, terlebih si abang pun sudah lama menyukai Fatimah sejak awal bertemu ia sudah bermimpi berkhayal kesana kemari akan sosok Fatimah wanita muslimah nan cantik ini.
"hmmm.. gimana ya teh, bisa teh hehe". Si abang tersenyum mesum
"pake cara apa bang?". fatimah semakin mendekat penasaran.
"kalo teteh bisa servis aku, aku bisa anggap lunas aja hutang teteh, hahahaa.".
"hiihh dasar si abang suka becanda aja, plakk..". fatimah menampar lengan si abang sembari senyum, begitulah latah seorang wanita.
"becanda ko teh, hehe.. eh tapi aku beneran ko kalo teteh bisa isep punyaku aja aku anggap lunas deh asli, hahahaa."
"asli tuh cuman ngisep doang utang teteh 500k bisa lunas haha, emang suka becanda si abang mah".
"asli teh suer takewer kewer, hha", si abang sembari menghisap rokok nya.
Fatimah pun mulai berpikir keras, ia mempertimbangkan tawaran pegawai bank itu, Fatimah berfikir apa salahnya toh hanya mengulum saja mungkin itu hal yang sangat mudah dan singkat, enggak sampe diapa apain ko, diposisi ini fatimah bener-bener buntu, ia malu jika harus sampai meminjam uang pada sodara atau tetangga, ia pikir malah akan jadi bahan gosipan saja.
"yaudah bang sini ngomongnya di dalem rumah aja ga enak kalo diluar".
Lalu fatimah mengajak pegawai bank itu kerumahnya yang berada tepat di belakang warungnya, setelah ia berdua di dalam rumah fatimah segera menutup gorden rumah dan mengunci pintu agar tak ada seorang pun yang bisa masuk dan bisa melihatnya sedang berduaan di rumah bersama pegawai bank itu.
"beneran bang cuman isep punyanya si abang hutangku dianggap lunas?". Fatimah masih memastikan hal tersebut, ia takut pegawai bank meminta yang macam macam.
"jihh beneran teh aku mah ga boong, itu juga kalo teteh mau, hehehe."
"yaudah aku mau deh bang, asal utang aku itu lunas, aku ga punya uang, tapi diisep doang kan bang".
"asli ni teh? Teteh mau?.
"asli bang aku mau asal hutangku lunas". Suara fatimah yang lembut nan pelan.
"yaudah langsung aja buka celana aku teh, hehehe, biar cepet". Suruh Si abang kepada fatimah sambil menunjuk melihat celanya sendiri.
Dengan perasaan berkecambuk, panik, gelisah, jantung berdegup kencang Fatimah membuka resleting pegawai bank itu secara perlahan lahan, lalu ia turunkan sekaligus celana dalam nya, terpampang lah kontol pegawai bank yang hitam panjang tak bersunat karena si abang pegawai bank ini memang nonis pria dari suku batak.
"aahh sshh.. Ludahin dulu teh biar ga seret". Ucap si abang sembari merasakan kenikmatan sentuhan tangan wanita muslimah nan cantik ini.
"Cuhh.. cuhh.. gini ya bang". Jawab fatimah sambil menatap mata si abang, kontak mata wanita muslimah nan cantik ini menambah kenikmatan bagi pegawai bank.
"Aahh shh.. bener teh bener gitu tehh ahh..". Si abang kewalahan akan kenikmatan yang diterima dikontolnya saat dikocok tangan lembut fatimah.
"Ayo teh isep buruan biar cepet teh, ahh..shhh..".
Cerita ini hanya hasil imajinasi semata tidak menjurus ke konten sensitif apalagi soal SARA.
Ingat ya NO SARA.!
Bagi yang suka silahkan lanjut baca, bagi yang ga suka ya jangan dibaca, beres kan.!
===****===
Di suatu perkampungan yang bernama kampung cigonde tinggalah seorang ibu rumah tangga, Fatimah namanya, ibu rumah tangga satu anak ini sering ditinggal kerja keluar kota oleh suaminya, suaminya adalah seorang yang bekerja serabutan terkadang kerja dikampung terkadang harus keluar kota.
Ia seorang ibu rumah tangga yang memiliki body sangat ideal, buah dada yang pas, badan berisi, dan yang menjonjol darinya ialah pantatnya ya semok aduhay, meskipun ia selalu memakai pakaian tertutup tapi tak bisa menutupi kemolekan tubuhnya, setiap orang dapat melihat keseksian tubuhnya dibalik pakaianya.
Fatimah memiliki karakter yang pendiam tapi murah senyum, ia juga rajin membantu ekonomi keluarga hingga ia membuka warung kecil depan rumahnya, ya itung itung bantu ekonomi suami yang penghasilanya ga menentu.
Suatu pagi suaminya yang bernama Rahmat akan berangkat ke jakarta katanya ada panggilan kerja disana, biasalah kerja borongan sebagai tukang, dan rencanya sekitar satu bulan ia kerja disana, otomatis sang istri yaitu fatimah akan ditinggal dikampung berdua sama anaknya, lagian anaknya masik duduk di sekolah dasar tak mungkin bila harus dibawa merantau.
"yang aku berangkat ya, do'ain semoga lancar rezekinya, jaga diri jaga si lutfi juga ya selama aku kerja disana". Ucap rahmat sambil mengelus pipi istrinya yang cantik jelita yang akan ia tinggalkan.
"Ia suamikuh pasti aku do'ain, dan aku pasti jaga diri jaga anak jaga semuanya pokoknya". Jawab fatimah sambil tersenyum pada Rahmat suaminya.
"assalamu'ala*k*m". Ucap rahmat sambil melangkah menuju jalan yang disana sudah ditunggu temanya.
"wa'ala*k*mussalam".
Begitulah pagi hari itu perpisahan fatimah dengan rahmat yang akan bekerja di jakarta, dan akan dimulai pula hari hari kemalangan fatimah selama ia ditinggal oleh suaminya.
===X=X=X===
Semua bermula karena Fatimah punya hutang pinjaman bank keliling tanpa sepengetahuan rahmat suaminya, sebab jika sampai rahmat tau maka pasti fatimah akan dimarahainya
suatu hari disaat menginjak tanggal jatuh tempo angsuran bank keliling Fatimah sama sekali tak memiliki uang sepeserpun untuk membayar, padahal jauh jauh hari pegawai bank sudah memberi tau fatimah bahwa tanggal ini hari ini adalah angsuran terakhir, yaitu angsuran pelunasan, jadi setiap nasabah harus melunasi sisa hutang dengan imbalan potongan hutang 40%, sebab pegawai bank ini akan dipindah tugaskan ke kota lain.
"assalamu'ala*k*m, permisi".
Pegawai bank pun datang.
"wa'ala*k*mussalam, eh si abang udah dateng". fatimah bangun dari tidurnya masih di dalam warung.
"iya teh aku mau ngomong masalah sisa angsuran teteh aku diminta sama perusahaan kalau setiap nasabah harus melunasi sisa angsuran sekaligus tapi dikasih potongan 40%, gimana menurut teteh?"
"aduhh ko gitu ya, aku kan gapunya kalo harus lunas sekarang"
"kalo masalah itu sih terserah teteh, soalnya kalo ga mau dilunasin sekarang nanti ada penagih baru sama perusahaan baru, dan bunga hutang teteh bisa berkali lipat lagi".
Fatimah pun melamun memikirkan cara bagaimana ia bisa melunasi hutang hutangnya, sebab saat ini ia benar benar tak memilik uang sepeser pun.
"emang hutangku tinggal berapa bang?". Wanita muslimah cantik ini pun keluar dari warung mendekati pegawai bank.
"hutang teteh hanya 1 juta 2 ratus ribu, berarti teteh hanya melunasi 500 ribu aja teh, kalo diterusin sama penagih hutang lain hutang teteh jadi 1 juta 8 ratus ribu, terus kalo setiap tanggal pembayaran teteh libur maka akan dikenakan denda 10 ribu perminggu".
"ohh.. gitu ya, duhh mending dilunasin berarti ya?".
"iyalah teh kalo lunas teteh gak punya utang, terus bebas masalah".
"Duhh.. gimana ya ada cara lain gak bang bantuin teteh atuh, teteh asli bener-bener gapunya uang bang, suami teteh juga baru berangkat kerja baru 3 hari".
Si abang pun termenung memikirkan jalan keluar agar fatimah bisa bebas hutang, sembari ia mengelus ngelus dagunya sendiri, ia pun mulai memikirkan ide mesum, terlebih si abang pun sudah lama menyukai Fatimah sejak awal bertemu ia sudah bermimpi berkhayal kesana kemari akan sosok Fatimah wanita muslimah nan cantik ini.
"hmmm.. gimana ya teh, bisa teh hehe". Si abang tersenyum mesum
"pake cara apa bang?". fatimah semakin mendekat penasaran.
"kalo teteh bisa servis aku, aku bisa anggap lunas aja hutang teteh, hahahaa.".
"hiihh dasar si abang suka becanda aja, plakk..". fatimah menampar lengan si abang sembari senyum, begitulah latah seorang wanita.
"becanda ko teh, hehe.. eh tapi aku beneran ko kalo teteh bisa isep punyaku aja aku anggap lunas deh asli, hahahaa."
"asli tuh cuman ngisep doang utang teteh 500k bisa lunas haha, emang suka becanda si abang mah".
"asli teh suer takewer kewer, hha", si abang sembari menghisap rokok nya.
Fatimah pun mulai berpikir keras, ia mempertimbangkan tawaran pegawai bank itu, Fatimah berfikir apa salahnya toh hanya mengulum saja mungkin itu hal yang sangat mudah dan singkat, enggak sampe diapa apain ko, diposisi ini fatimah bener-bener buntu, ia malu jika harus sampai meminjam uang pada sodara atau tetangga, ia pikir malah akan jadi bahan gosipan saja.
"yaudah bang sini ngomongnya di dalem rumah aja ga enak kalo diluar".
Lalu fatimah mengajak pegawai bank itu kerumahnya yang berada tepat di belakang warungnya, setelah ia berdua di dalam rumah fatimah segera menutup gorden rumah dan mengunci pintu agar tak ada seorang pun yang bisa masuk dan bisa melihatnya sedang berduaan di rumah bersama pegawai bank itu.
"beneran bang cuman isep punyanya si abang hutangku dianggap lunas?". Fatimah masih memastikan hal tersebut, ia takut pegawai bank meminta yang macam macam.
"jihh beneran teh aku mah ga boong, itu juga kalo teteh mau, hehehe."
"yaudah aku mau deh bang, asal utang aku itu lunas, aku ga punya uang, tapi diisep doang kan bang".
"asli ni teh? Teteh mau?.
"asli bang aku mau asal hutangku lunas". Suara fatimah yang lembut nan pelan.
"yaudah langsung aja buka celana aku teh, hehehe, biar cepet". Suruh Si abang kepada fatimah sambil menunjuk melihat celanya sendiri.
Dengan perasaan berkecambuk, panik, gelisah, jantung berdegup kencang Fatimah membuka resleting pegawai bank itu secara perlahan lahan, lalu ia turunkan sekaligus celana dalam nya, terpampang lah kontol pegawai bank yang hitam panjang tak bersunat karena si abang pegawai bank ini memang nonis pria dari suku batak.
"aahh sshh.. Ludahin dulu teh biar ga seret". Ucap si abang sembari merasakan kenikmatan sentuhan tangan wanita muslimah nan cantik ini.
"Cuhh.. cuhh.. gini ya bang". Jawab fatimah sambil menatap mata si abang, kontak mata wanita muslimah nan cantik ini menambah kenikmatan bagi pegawai bank.
"Aahh shh.. bener teh bener gitu tehh ahh..". Si abang kewalahan akan kenikmatan yang diterima dikontolnya saat dikocok tangan lembut fatimah.
"Ayo teh isep buruan biar cepet teh, ahh..shhh..".
"Hmm.. aaa..". Fatimah mencoba melahap kontol si abang yang berukuran cukup jumbo dibanding suaminya, terlebih fatimah tidak terlalu lihai dalam hal mengulum, maka tergigitlah kontol pegawai bang itu, gak tergigit gimana toh mulut kecil bertemu kontol besar.
"Aww.. jang kena gigi dong teh". Si abang kaget disaat kontolnya tergigit fatimah.
"Ehh.. maaf bag duhh, aku kurang bisa, lagian punya si abang gede banget mulut aku kecil".
fatimah meneruskan lagi mengulum kontol besar si abang, ia mulai menyesuaikan kontol itu dengan mulut mungilnya.
"Ahh.. nikmatt.. tehh.. shhh..".
"Clokk.. srluupp.. srluuup..". Bunyi hisapan mulut fatimah pada kontol pegawai bank itu.
Sebenarnya fatimah sangat berusaha memasukan semuanya, meskipun itu sangat sulit, hingga mata wanita muslimah ini memerah dikarenakan menahan nafas dan berusah menghisap kuat kuat kontol yang berukuran besar itu dimulutnya yang kecil.
"Aahh shhh.. bener tehh isepp yang kuatt.. ahhh.. terus tehhh.. shhh..".
Kenikmatan tiada tara dirasakan si abang disaat kontolnya dihisap hisap dengan kuat oleh wanita muslimah ini, yang sama sekali ia tak pernah bermimpi sebelumnya bisa merasakan kenikmatan mulut wanita muslimah yang cantik yang sejak dulu ia sukai ia kagumi.
Sungguh kejadian yang sangat erotis dimana wanita muslimah nan cantik yang menjadi primadona di kampungnya, saat ini ia sedang berjongkok dengan kontol di mulutnya, keberuntungan bagi pemilik kontol yang bersarang dimulut itu, karena ia bisa merasakan kenikmatan lembutnya mulut wanita muslimah idaman semua lelaki dikampung nya, bahkan lelaki2 bujangan pun banyak yang bermimpi berkhayal bisa menikmati mulut itu.
Di waktu yang sama datanglah Pak RT, ia berniat membeli roko ke warung Fatimah, sebenarnya Pak RT bukan orang kampung cigonde tapi ia rt dari kampung sebelah, karena memang sudah langganan dia selalu membeli rokok atau sekedar ngopi di warung Fatimah, sebenarnya bukan sekedar membeli roko atau ngopi saja tapi Pak RT memang telah lama suka kepada Fatimah malah bisa dibilang nafsu kepada wanita alim bahenol ini, maka meskipun jarak yang cukup jauh Pak RT tetap mengunjunginya.
Setiap ia Nongkrong diwarung teh fatimah pasti matanya tak pernah lepas dari setiap jengkal setiap lekuk tubuh fatimah, terutama ketika tak sengaja teh fatimah nungging atau jongkok ngambil sesuatu barang pasti mata Pak RT seperti akan loncat keluar, terkadang jika sempat Pak RT sembunyi2 mengambil video menggunakan hpnya merekam setiap gerak gerik Fatimah.
Dan bagian tubuh yang Pak RT suka dari fatimah ialah pantat bahenol nya, pantat bulat nan sekal, selalu membuat Pak RT menelan ludah melihat geolanya apalagi getaranya.
Ia begitu sangat terobsesi dengan pantat fatimah, Pak RT selalu berkhayal, berimajinasi bisa meniduri, menikmati tubuh molek fatimah yang cantik, selalu terbayang dikhayalanya betapa nikmatnya jika bisa merasakan kehangatan memek sempitnya fatimah, apalagi jika ia juga bisa merasakan kenikmatan lubang pantatnya fatimah yang selama ini menjadi objek nafsunya, yang ia yakini pasti masih sangat sempit, bahkan mungkin belum tersentuh oleh suaminya sendiri.
Terlebih istri Pak RT dirumah sudah tua sudah pada longgar lubang2 istrinya, Pak RT sudah hilang gairah kepada istrinya sendiri dirumah, memang umur Pak RT juga sudah mulai tua, tapi ibarat kata semakin tua semakin jadi, maka itulah Pak RT yang sangat mesum, dan objek nafsu dia ialah fatimah.
"permisi.. permisii.. belii.. mba beli". Pak RT memanggil manggil fatimah.
"Kemana ya, ko ini warung ditinggalin, kalo ada maling gimana ini, duhh si cantik emang teledor ya". Pak RT mulai ngedumel
"Permisii.. mbaaa.. mbaa.. jih bener-bener ga ada ni si mba cantik, tapi ini ko ada motor bank keliling ya, apa Fatimah lagi dirumahnya kali ya, harus disusul ini".
Lalu Pak RT beranjak kebelakang berniat kerumah fatimah yang berada tepat di belakang warungnya, dengan pelan Pak RT berjalan kerumah fatimah, sampailah di teras rumah teh fatimah Pak RT heran melihat keadaan rumah yang tertutup gorden padahal siang hari, sebab biasanya gorden terbuka kalo siang hari, dengan mengendap endap Pak RT pelan pelan ingin mengintip jendela rumah teh fatimah.
Alangkah terkejutnya ketika Pak RT melihat sosok wanita berkerudung berjongkok dengan kontol dimulutnya, ia mengamati siapa orang itu, siapa kedua orang itu, apakah fatimah sama pegawai bank atau wanita lain.
"Waduhh.. Apaan nih, itu bener fatimah bukan ya, hmm..". Pak RT menyipitkan matanya.
"Busett.. tapi bener deh kayaknya, gamungkin salah itu fatimah sama pegawai bank keliling, wah harus buru buru direkam nih lumayan, hehe".
Dengan Cepat Pak RT mengeluarkan hpnya dan langsung merekam adegan fatimah sedang mengulum kontol pegawai bank itu, meskipun hanya berdurasi 2 menit, memang karena Pak RT juga rada takut ketahuan orang atau ketahuan fatimah sendiri.
"Pulang aja ah lumayan dapet video juga hehe" ucap Pak RT riang gembira bergegas berjalan pulang dia tidak jadi membeli rokok namun ia mendapat 2 menit video berharga yang mungkin bisa berguna dilain waktu.
Aksi penguluman terus berlanjut si abang semakin bernafsu mengoral mulut fatimah yang mungil nan lembut itu.
"Hekhh.. hekh.. hekhh..". suara kontol pegawai bang yang semakin menekan-nekan kedalam rongga mulut fatimah, kepala wanita muslimah itu pun ia tekan tekan agar lebih dalam kontolnya bersarang di mulut nikmatnya.
"Ahhh.. ahh.. shhhh, tehh aku mau keluar.. ahhh..".
Semakin menggila si abang mengoral rongga mulut fatimah yang teramat nikmat, menandakan takan bertahan lama pertahan kontolnya.
Fatimah kewalahan menerima gempuran kontol si abang di mulutnya hingga matanya memerah, nafasnya sesak tertahan, mungkin karena terlalu besar kontol si abang di mulutnya yang kecil.
"Ahh.. ahh.. ahh.. sayaa keluarr tehh.. ahhh..".
croottt.. croottt.. ledakan lendir kenikmatan dari kontol pagawai bank pun keluar di mulut fatimah.
"Aaaahhh.. huuhhhh.. shhh.. mantaapp teehh".
Si abang masih masih mendiamkan kontolnya di dalam rongga mulut fatimah agar lebih lama merasakan kenikmatan orgasmenya, berbeda dengan fatimah yang tersiksa kesulitan bernafas dan mual seakan ingin muntah karena lahar panas yang tertelan.
"Ukhukk.. ukhuukk..ahh". Fatimah melepaskan kontol si abang, ia pun langsung terbatuk batuk, karena sangat banyak pejuh yang ia telan.
"Si abang mah tega, teteh sampe sesak nafas bang.. ukhukk..ukhukk..".
"Hehehe.. maaf ya tehh lagian enak banget mulut teteh tuhh lembutt, jadinya sayang cepet keluar deh, saking nikmatnya teh".
"Yaudah jadi sekarang lunas kan bang hutang saya?".
"Iya teh lunas aku bisa menepati janji ko tenang, ehh tapi makasih banget ya teh udah mau, soalnya jujur aku dari dulu suka sama teteh". Jawab si abang sembari memakai celananya kembali.
"Suka ?, Dari dulu?, Emang suka dari apanya bang?". Ucap fatimah sembari membersihkan pejuh yang berceceran di lantai.
"Ya karena teteh itu baik, cantik, seksi juga, hehehe".
"Huuh, dasar ngegombalnya bisa aja, udah buruan keluar bang, takut nanti ada yang ke warung bang".
Fatimah membukakan pintu lalu membuka semua gorden yang tadi ia tutup.
"Tehh aku lanjut ya, sekali lagi maksih banget ya, sampai bertemu lagi, aku pasti kesini lagi teh pasti".
"Jangan lah kan udah lunas hutang sayanya juga bang".
"Bukan mau nagih hutang tapi mau bertemu teteh aja, suatu saat pasti aku rindu teteh.. dahh.. marii tehh". Si abang pun pergi melanjutkan keliling kampung untuk menagih hutang2 nasabah yang lain.
'Akhirnya selesai juga, yang penting hutang lunas, meskipun harus ditukar dengan mulutnya, toh hanya sebatas mengulum saja, dan itu tak akan terjadi lagi, cukup hari ini saja kejadian buruk tadi'. Itulah yang ada dibenak fatimah.
====X=X=X====
Selang sehari setelah kejadian itu Pak RT pun kembali datang mengunjungi warung Fatimah, mungkin bukan sekedar untuk minum kopi atau membeli roko saja, apalagi ia telah mengantongi rekaman video skandal Fatimah bersama pegawai bank, entah apa rencanaya dengan video skandal ibu rumah tangga cantik itu.
"assalamuala*k*m". Pak RT berucap salam didepan warung fatimah
"waala*k*mussalam, eh Pak RT habis darimana pak?". Fatimah berjalan dari dalam warung.
"ga dari mana-mana, emang sengaja aku pengen ngopi disini, soalnya kopi bikinan mba lain dari yang lain". Ucap pa rt sembari duduk di kursi depan warung fatimah.
"ohh gitu, ah Pak RT bisa aja, sama aja kali pak kan namanya juga kopi kemasan". Balas fatimah dengan wajah merah karena gombalan Pak RT, ya begitulah wanita kalo sudah dipuji pasti senang sekali pun pujian itu dari lelaki tua dan jelek.
"Dih.. Beneran deh mba aku ga bohong, kopi mba emang paling enak, makanya aku bela belain jauh kesini demi minum kopi yang dibikin mba hehe,". Pak RT sembari tersenyum.
"Iya deh aku percaya aja, mau kopi apa pak?". Tanya fatimah
"Biasa kopi hitam aja mba, sama roko jarum super sebungkus ya".
"oh iya siap pak". fatimah mun kedalam warung menyeduh kopi pesanaan Pak RT.
Tak lama kemudian fatimah keluar dengan membawakan segelas kopi hitam dan menghampiri Pak RT yang sedang duduk dikursi panjang depang warung.
"Disini ya pa kopi nya". Ucap fatimah menyimpan kopi dimeja sembari membungkukan badan.
Mata Pak RT seketika tak berkedip melihat Fatimah dari ujung kepala sampai ujung kaki, meskipun fatimah memaki baju tertutup dan berkerudung tapi sorot mata Pak RT seakan menelanjangi tubuh wanita cantik nan bahenol itu.
"Oh iya mba bener disitu". Balas Pak RT tanpa membuyarkan pandanganya.
Fatimah berbalik badan hendak kembali kedalam warung, saat itulah yang ditunggu tunggu Pak RT, karena ia bisa melihat kemolekan pantat wanita muslimah itu, pantat bahenol yang berlenggok ke kanan dan ke kiri seakan matanya mau copot dibuatnya.
Sembari menelan ludah karena melihat bongkahan pantat bahenol fatimah Pak RT pun menyalakan rokok.
"Aww.. jang kena gigi dong teh". Si abang kaget disaat kontolnya tergigit fatimah.
"Ehh.. maaf bag duhh, aku kurang bisa, lagian punya si abang gede banget mulut aku kecil".
fatimah meneruskan lagi mengulum kontol besar si abang, ia mulai menyesuaikan kontol itu dengan mulut mungilnya.
"Ahh.. nikmatt.. tehh.. shhh..".
"Clokk.. srluupp.. srluuup..". Bunyi hisapan mulut fatimah pada kontol pegawai bank itu.
Sebenarnya fatimah sangat berusaha memasukan semuanya, meskipun itu sangat sulit, hingga mata wanita muslimah ini memerah dikarenakan menahan nafas dan berusah menghisap kuat kuat kontol yang berukuran besar itu dimulutnya yang kecil.
"Aahh shhh.. bener tehh isepp yang kuatt.. ahhh.. terus tehhh.. shhh..".
Kenikmatan tiada tara dirasakan si abang disaat kontolnya dihisap hisap dengan kuat oleh wanita muslimah ini, yang sama sekali ia tak pernah bermimpi sebelumnya bisa merasakan kenikmatan mulut wanita muslimah yang cantik yang sejak dulu ia sukai ia kagumi.
Sungguh kejadian yang sangat erotis dimana wanita muslimah nan cantik yang menjadi primadona di kampungnya, saat ini ia sedang berjongkok dengan kontol di mulutnya, keberuntungan bagi pemilik kontol yang bersarang dimulut itu, karena ia bisa merasakan kenikmatan lembutnya mulut wanita muslimah idaman semua lelaki dikampung nya, bahkan lelaki2 bujangan pun banyak yang bermimpi berkhayal bisa menikmati mulut itu.
Di waktu yang sama datanglah Pak RT, ia berniat membeli roko ke warung Fatimah, sebenarnya Pak RT bukan orang kampung cigonde tapi ia rt dari kampung sebelah, karena memang sudah langganan dia selalu membeli rokok atau sekedar ngopi di warung Fatimah, sebenarnya bukan sekedar membeli roko atau ngopi saja tapi Pak RT memang telah lama suka kepada Fatimah malah bisa dibilang nafsu kepada wanita alim bahenol ini, maka meskipun jarak yang cukup jauh Pak RT tetap mengunjunginya.
Setiap ia Nongkrong diwarung teh fatimah pasti matanya tak pernah lepas dari setiap jengkal setiap lekuk tubuh fatimah, terutama ketika tak sengaja teh fatimah nungging atau jongkok ngambil sesuatu barang pasti mata Pak RT seperti akan loncat keluar, terkadang jika sempat Pak RT sembunyi2 mengambil video menggunakan hpnya merekam setiap gerak gerik Fatimah.
Dan bagian tubuh yang Pak RT suka dari fatimah ialah pantat bahenol nya, pantat bulat nan sekal, selalu membuat Pak RT menelan ludah melihat geolanya apalagi getaranya.
Ia begitu sangat terobsesi dengan pantat fatimah, Pak RT selalu berkhayal, berimajinasi bisa meniduri, menikmati tubuh molek fatimah yang cantik, selalu terbayang dikhayalanya betapa nikmatnya jika bisa merasakan kehangatan memek sempitnya fatimah, apalagi jika ia juga bisa merasakan kenikmatan lubang pantatnya fatimah yang selama ini menjadi objek nafsunya, yang ia yakini pasti masih sangat sempit, bahkan mungkin belum tersentuh oleh suaminya sendiri.
Terlebih istri Pak RT dirumah sudah tua sudah pada longgar lubang2 istrinya, Pak RT sudah hilang gairah kepada istrinya sendiri dirumah, memang umur Pak RT juga sudah mulai tua, tapi ibarat kata semakin tua semakin jadi, maka itulah Pak RT yang sangat mesum, dan objek nafsu dia ialah fatimah.
"permisi.. permisii.. belii.. mba beli". Pak RT memanggil manggil fatimah.
"Kemana ya, ko ini warung ditinggalin, kalo ada maling gimana ini, duhh si cantik emang teledor ya". Pak RT mulai ngedumel
"Permisii.. mbaaa.. mbaa.. jih bener-bener ga ada ni si mba cantik, tapi ini ko ada motor bank keliling ya, apa Fatimah lagi dirumahnya kali ya, harus disusul ini".
Lalu Pak RT beranjak kebelakang berniat kerumah fatimah yang berada tepat di belakang warungnya, dengan pelan Pak RT berjalan kerumah fatimah, sampailah di teras rumah teh fatimah Pak RT heran melihat keadaan rumah yang tertutup gorden padahal siang hari, sebab biasanya gorden terbuka kalo siang hari, dengan mengendap endap Pak RT pelan pelan ingin mengintip jendela rumah teh fatimah.
Alangkah terkejutnya ketika Pak RT melihat sosok wanita berkerudung berjongkok dengan kontol dimulutnya, ia mengamati siapa orang itu, siapa kedua orang itu, apakah fatimah sama pegawai bank atau wanita lain.
"Waduhh.. Apaan nih, itu bener fatimah bukan ya, hmm..". Pak RT menyipitkan matanya.
"Busett.. tapi bener deh kayaknya, gamungkin salah itu fatimah sama pegawai bank keliling, wah harus buru buru direkam nih lumayan, hehe".
Dengan Cepat Pak RT mengeluarkan hpnya dan langsung merekam adegan fatimah sedang mengulum kontol pegawai bank itu, meskipun hanya berdurasi 2 menit, memang karena Pak RT juga rada takut ketahuan orang atau ketahuan fatimah sendiri.
"Pulang aja ah lumayan dapet video juga hehe" ucap Pak RT riang gembira bergegas berjalan pulang dia tidak jadi membeli rokok namun ia mendapat 2 menit video berharga yang mungkin bisa berguna dilain waktu.
Aksi penguluman terus berlanjut si abang semakin bernafsu mengoral mulut fatimah yang mungil nan lembut itu.
"Hekhh.. hekh.. hekhh..". suara kontol pegawai bang yang semakin menekan-nekan kedalam rongga mulut fatimah, kepala wanita muslimah itu pun ia tekan tekan agar lebih dalam kontolnya bersarang di mulut nikmatnya.
"Ahhh.. ahh.. shhhh, tehh aku mau keluar.. ahhh..".
Semakin menggila si abang mengoral rongga mulut fatimah yang teramat nikmat, menandakan takan bertahan lama pertahan kontolnya.
Fatimah kewalahan menerima gempuran kontol si abang di mulutnya hingga matanya memerah, nafasnya sesak tertahan, mungkin karena terlalu besar kontol si abang di mulutnya yang kecil.
"Ahh.. ahh.. ahh.. sayaa keluarr tehh.. ahhh..".
croottt.. croottt.. ledakan lendir kenikmatan dari kontol pagawai bank pun keluar di mulut fatimah.
"Aaaahhh.. huuhhhh.. shhh.. mantaapp teehh".
Si abang masih masih mendiamkan kontolnya di dalam rongga mulut fatimah agar lebih lama merasakan kenikmatan orgasmenya, berbeda dengan fatimah yang tersiksa kesulitan bernafas dan mual seakan ingin muntah karena lahar panas yang tertelan.
"Ukhukk.. ukhuukk..ahh". Fatimah melepaskan kontol si abang, ia pun langsung terbatuk batuk, karena sangat banyak pejuh yang ia telan.
"Si abang mah tega, teteh sampe sesak nafas bang.. ukhukk..ukhukk..".
"Hehehe.. maaf ya tehh lagian enak banget mulut teteh tuhh lembutt, jadinya sayang cepet keluar deh, saking nikmatnya teh".
"Yaudah jadi sekarang lunas kan bang hutang saya?".
"Iya teh lunas aku bisa menepati janji ko tenang, ehh tapi makasih banget ya teh udah mau, soalnya jujur aku dari dulu suka sama teteh". Jawab si abang sembari memakai celananya kembali.
"Suka ?, Dari dulu?, Emang suka dari apanya bang?". Ucap fatimah sembari membersihkan pejuh yang berceceran di lantai.
"Ya karena teteh itu baik, cantik, seksi juga, hehehe".
"Huuh, dasar ngegombalnya bisa aja, udah buruan keluar bang, takut nanti ada yang ke warung bang".
Fatimah membukakan pintu lalu membuka semua gorden yang tadi ia tutup.
"Tehh aku lanjut ya, sekali lagi maksih banget ya, sampai bertemu lagi, aku pasti kesini lagi teh pasti".
"Jangan lah kan udah lunas hutang sayanya juga bang".
"Bukan mau nagih hutang tapi mau bertemu teteh aja, suatu saat pasti aku rindu teteh.. dahh.. marii tehh". Si abang pun pergi melanjutkan keliling kampung untuk menagih hutang2 nasabah yang lain.
'Akhirnya selesai juga, yang penting hutang lunas, meskipun harus ditukar dengan mulutnya, toh hanya sebatas mengulum saja, dan itu tak akan terjadi lagi, cukup hari ini saja kejadian buruk tadi'. Itulah yang ada dibenak fatimah.
====X=X=X====
Selang sehari setelah kejadian itu Pak RT pun kembali datang mengunjungi warung Fatimah, mungkin bukan sekedar untuk minum kopi atau membeli roko saja, apalagi ia telah mengantongi rekaman video skandal Fatimah bersama pegawai bank, entah apa rencanaya dengan video skandal ibu rumah tangga cantik itu.
"assalamuala*k*m". Pak RT berucap salam didepan warung fatimah
"waala*k*mussalam, eh Pak RT habis darimana pak?". Fatimah berjalan dari dalam warung.
"ga dari mana-mana, emang sengaja aku pengen ngopi disini, soalnya kopi bikinan mba lain dari yang lain". Ucap pa rt sembari duduk di kursi depan warung fatimah.
"ohh gitu, ah Pak RT bisa aja, sama aja kali pak kan namanya juga kopi kemasan". Balas fatimah dengan wajah merah karena gombalan Pak RT, ya begitulah wanita kalo sudah dipuji pasti senang sekali pun pujian itu dari lelaki tua dan jelek.
"Dih.. Beneran deh mba aku ga bohong, kopi mba emang paling enak, makanya aku bela belain jauh kesini demi minum kopi yang dibikin mba hehe,". Pak RT sembari tersenyum.
"Iya deh aku percaya aja, mau kopi apa pak?". Tanya fatimah
"Biasa kopi hitam aja mba, sama roko jarum super sebungkus ya".
"oh iya siap pak". fatimah mun kedalam warung menyeduh kopi pesanaan Pak RT.
Tak lama kemudian fatimah keluar dengan membawakan segelas kopi hitam dan menghampiri Pak RT yang sedang duduk dikursi panjang depang warung.
"Disini ya pa kopi nya". Ucap fatimah menyimpan kopi dimeja sembari membungkukan badan.
Mata Pak RT seketika tak berkedip melihat Fatimah dari ujung kepala sampai ujung kaki, meskipun fatimah memaki baju tertutup dan berkerudung tapi sorot mata Pak RT seakan menelanjangi tubuh wanita cantik nan bahenol itu.
"Oh iya mba bener disitu". Balas Pak RT tanpa membuyarkan pandanganya.
Fatimah berbalik badan hendak kembali kedalam warung, saat itulah yang ditunggu tunggu Pak RT, karena ia bisa melihat kemolekan pantat wanita muslimah itu, pantat bahenol yang berlenggok ke kanan dan ke kiri seakan matanya mau copot dibuatnya.
Sembari menelan ludah karena melihat bongkahan pantat bahenol fatimah Pak RT pun menyalakan rokok.
"Ngomong ngomong suami mba kemana ya, ko aku jarang lihat?". Pak RT membuka obrolan.
"Oh itu, iya A rahmat ke jakarta pa, udah 3 hari yang lalu, katanya bosnya itu nyuruh suami aku ngawasin tukang tukang bangunan yang baru, soalnya bosnya mau pulang kampung". Balas fatimah
"Oh pantesan kemaren kemaren kalo aku lewat ga keliatan, emang berapa lama mba dijakartanya?".
"Katanya sih sebulan pak, tapi ya kadang bisa lebih bisa kurang gimana beres proyeknya aja pak".
"ohh.. lama juga ya mba". Pak RT sembari menghisap rokok nya.
"Iya sih pak, tapi ya mau gimana lagi, dari pada dirumah ga kerja pak"
"Iya juga sih mba, tapi kasian si mbanya ga ada yang meluk kalok tidur, hehehe." Ucap Pak RT sambil terkekeh.
"Ahh aku mah ga apa apa pak udah biasa ditinggalin sebulan 2 bulan, lagian kan bukan pengantin baru lagi pak". Balas fatimah.
"ahh masa mba biasa aja ditinggalin A rahmat selama itu, ada serepnya kali, hehehe". Pak RT mengira fatimah berselingkuh dengan pegawai bang kemarin itu.
"Serep apasih pak aku mah ga ngerti". Fatimah bingung apa yang dimaksud setep oleh Pak RT.
"Hehe, iya serepnya A rahmat gitu mba".
"Ah Pak RT ada ada aja, aku mah ga neko2 pak, gaada kepikiran sampe kesitu meskipun sering ditinggalin lama sama A rahmat, aku fokus ngurus si lutfi aja pa".
"Beneran nih ga ada, tapi kemaren aku liat mba punya serep itu, pegawai bank bukan mba? hehe". Ucap Pak RT sembari mendelik fatimah.
Degg, Fatimah pun kaget mendengar apa yang dikatakan pa rt, ia sangat takut kejadian kemerin memang ada yang melihat.
"ohh itu ya, yang kemarin ya, mmm.. dia itu pegawai bank pak, aku punya angsuran jadi setiap minggu dia pasti datang kesini pak". Fatimah sedikit gugup saat menjelaskan kemarin kedatangan si abang pegawai bank.
"pegawai bank aja apa pegawai lain lain juga mba, hehe". Pak RT terus mencoba mencari tau tentang apa yang terjadi kemarin.
"Apaan sih pak, jangan berpikiran yang aneh aneh deh, takut jadi fitnah". Nada tinggi fatimah kepada pa rt dan ia pun mulai panik.
"Iya aku tau mba, tapi masalahnya aku liat sendiri mba apa yang terjadi kemaren". Jelas Pak RT.
"Liat apaan sih pak coba ngomong aja jangan ditutup tutupi". fatimah berusaha tenang walau sebenarnya ia sangat panik ia takut Pak RT benar benar melihat kejadian kemaren diman ia sedang mengulum kontol pegawai bank itu.
"Liat mba bersama pegawai bank itu". Suara Pak RT mengecil.
"Emang bener kalo itu, kan aku pelunasan kemaren disini pasti pada ngeliat lah pak, orang pinggir jalan, ga ada macem macem lagi pak".
"Udah deh mba jangan bohong sama aku, soalnya aku punya buktinya mba, hehe". Pak RT tekekeh.
"Bukti untuk apa pak, emang aku lakuin apa pak"
"dokumentasi kisah cinta dong, hahaa".
"kisah cintaku atau kisah cinta si andin aldebaran haha,". fatimah berusaha riang dan tenang memecah kepanikanya.
"Udah mba jangan membelokan pembicaraan deh, ya kisah cinta si mba sama pegawai bank itu lah".
"Jangan pitnah deh pak, gimana kalo orang2 beneran percaya". Protes fatimah dengan nada tinggi.
"Jihh.. ko jadi ngebentak aku mba, aku bicara apa adanya, sesuai fakta dan bukti mba". Pak RT mun sedikit kesal karena dibentak fatimah.
"bukti apa, buktinya mana coba, apakah foto atau video mana tunjukan kalo emng bener aku ada hubungan sama pegawai bank?". fatimah nyerocos sambil sedikit menenggakan wajahnya.
"Mba pengen liat? Asli? jangan lah, ini buat koleksi aku aja, hehehe..". Ucap Pak RT sambil terkekeh kekeh.
"Ayo mana tunjukin kalo emang bener jangan asal ngomong pak, ko bapak jadi gini, memfitnah aku, aku bisa laporin bapak tentang pencemaran nama baik lo". Fatimah sedikit membentak Pak RT.
"Ko mba nyolot si, ayo kalo mau saling lapor, kalo mau berperang sama aku, aku ga takut, karena aku punya bukti". Sambil berdiri Pak RT membentak balik fatimah.
Bentakan Pak RT pun membuat fatimah tertegun tertunduk, badanya gemetar wanita muslimah ini sangat ketakutan atas perkataan Pak RT tadi, ia sangat menyesal kenapa hari ini bisa bisanya ia berdebat dengan lelaki tua ini.
"Malah bengong, jadi ga nih kita saling lapor?". Pak RT semakin menekan fatimah yang sedang tertunduk.
"duhh pak ma..maafkan aku, bukan gi..tu maksud aku pak, ta..di aku keceplosan sampai aku bentak bapak, aku cuman panik pak, takutnya ada orang yang denger terus langsung percaya sama omongan bapak". Sambil terbata bata ia meminta maaf, Fatimah mengalah, ia berfikir jika diperpanjang akan semakin berabe masalah nya.
"ya bagi aku ga masalah sih kalo soal mba bentak2 aku tadi, cuman sekarang aku mau minta kejujuran mba saja". Balas Pak RT dengan nada rendah teratur.
"Ke..jujuran masalah apa pak?". Teh fatimah mengangkat wajahnya menatap Pak RT
Pak RT berdiri mendekati fatimah seakan ia mau menyampaikan sesuatu dengan pelan ke telinga wanita muslimah itu.
"Yaa.. tentang hubungan mba sama pegawai bank itu yang kemaren kesini". Ucap Pak RT sedikit berbisik
Fatimah pun termenung, ia berpikir keras antara jujur atau berbohong, fatimah yakin Pak RT melihat kejadin kemarin ketika ia berduaan dirumahnya dengan pegawai bank itu.
"Nih liat mba, aku punya video mba kemarin". Pak RT memutar video rekaman kemarin dimana seorang wanita muslimah berkerudung sedang mengulum menghisap hisap kontol seorang lelaki di depan fatimah, ya wanita di dalm video itu memang dirinya.
Fatimah semakin panik tak karuan apa yang harus ia lakukan sekarang, ia sebisa mungkin harus bisa membujuk Pak RT untuk menghapus video rakaman dirinya.
"Jujur pak kemarin aku dipaksa, kalo ga aku turutin kemaunya aku bisa celaka pak". fatimah berbohong, ia mencari alasan mencoba menjaga harkat martabat dirinya sendiri dan keluarga.
"Tuh kan mba bohong lagi, hadeeh hadeh.. ga masuk akal, masa dipaksa sampe bisa masuk kerumah dulu, tutup gorden dulu, kunci pintu segala macem hahaa.. kocak banget kamu mba, haha". Pak RT bicara seraya kembali duduk di kursi warung itu.
"astagfiru**oh pak, beneran aku waktu itu sangat panik pak". Ucap fatimah sambil gugup tak bisa menutupi kebohonganya, memang ia wanita yang jujur ia tak lihai dalam berbohong.
"Oh jadi kemaren mba panik terus lari kerumah sambil gandeng tangan orang yang ngancem mba gitu? Enak banget ya haha, yaudah sekarang aku akan maksa mba juga ayo kerumah yo". Pak RT bicara sambil mengedip ngedipkan matanya.
"astagfiru**oh masa bapak mau jadi lelaki cabul juga". Balas fatimah dengan enteng.
"Aduh aduh.. jangan ngomong sembarangan mba, tadi mba bentak bentak aku, sekarang udah bilang aku cabul, bener bener kelewatan kamu mba, ya udah aku akan tunjukin video ini ke suami mba aja lah, kalo kepolisi aku masih baik pada mba, setidaknya suaminya tau kelakuan istrinya saat ditinggal bekerja gimana". Ancam Pak RT kepada fatimah.
"Duhh pak aku minta maaf lagii, sumpah bukan gitu maksud aku pak maaf, hikss.. hikss". Mental fatimah mulai goyah ia berbicara sambil menangis kepada Pak RT.
"Hikss.. hikss.. sekarang aku mohon sama bapak tolong hapus rekaman itu pak, aku akan bayar bapak asal rekaman itu bapak hapus, aku mohon pak hikss hikss..". Fatimah berjongkok sambil menangis tanganya memegang lutut Pak RT sembari memelas memohon kepada Pak RT.
"hahaa.. dasar wanita, air mata dusta, udah lah jangan pake drama segala mba, aku gak butuh duit, lagian mba mau kasih aku berapa hah?". Tanya Pak RT kepada fatimah.
"Hikss.. Aku akan kasih bapak dua ratus ribu asal bapak hapus rekaman itu pak".
"Hah Dua ratus ribu? Ga salah mba? dikit amat masa aku dihargain dua ratus ribu, hahaa". Pak RT ketawa mendengar tawaran fatimah.
"Terus maunya bapak berapa?".
"Hmm.. ck ck ck, berapa ya, yaudah kasih aku satu juta kes sekarang, langsung aku hapus rekamanya, gimana mau gak mba?".
Fatimah kembali termenung, dari mana dia dapat uang sebesar itu, bahkan uang dua ratus ribu yang tadi dia tawarkan pun sebenarnya tak ada apalagi satu juta.
"duhh pak kalo untuk sekarang uang satu juta aku gak ada, tapi nanti pasti akan aku bayar ko pak, sumpah, yang penting hapus dulu rakamanya sekarang pak". Balas fatimah sembari memelas dihadapan Pak RT.
"ya gak bisa gitu lah mba, masa dihapusnya sekarang duitnya nanti, gimana kalo udah aku hapus mba gak mau bayar?, aku bukan orang bodoh mba, hahaha". Pak RT kembali tertawa mendengar pertimtaan fatimah.
"sumpah akan aku bayar pak, tapi nanti setelah A rahmat pulang pak".
"Gak mau ah mba, pokonya duit ada rekaman langsung aku hapus titik". Tegas pak rahmat.
"Pliiss pak.. aku mohon ke bapak, uangnya nanti pak".
"Hmm.. ya udah gini aja, hehe, kalo ga ada setua sekarang, bisa dicicil deh sama mba hehehe".Pak RT bicara sambil terkekeh.
Ide di otaknya mulai mesum melihat posisi fatimah, matanya mulai mengamati tubuh wanita muslimah cantik nan bahenol itu, lekukan pinggul yang terlihat jelas didepan matanya, terlebih fatimah masih dalam posisi berjongkok memegangi lututnya, terbayang oleh Pak RT posisi yang pas jika ia ingin dikulum oleh wanita muslimah ini.
"Nah aku setuju pak, pasti akan aku cicil deh, bapak minta dicicil berapa? Perminggunya atau perharinya berapa pak?". Fatimah antusias mendengarnya ia sedikit senang dengan saran Pak RT ini.
"hmm.. hehehe". Tawa mesum Pak RT melihat fatimah.
"Ihh bapak malah ketawa sih, berapa dong pak?"
"Dicicilnyaa.. perharii..". Pak RT menatap mesum wajah fatimah yang cantik
"Perhari berapa pak?".
"Dicicilnya perhari bukan pake duit tapi pakee..". Senyuman cabul Pak RT seakan melecehkan fatimah
"Perhari tapi bukan pake duit, terus pake apa pak?". Fatimah terheran.
Pak RT mendekati wajah fatimah seakan ingin berbisik, fatimah menyambut mendekatkan telinganya dengan mulut Pak RT.
"Cicil perhari pake tubuhmu mba". Ucap Pak RT pelan tapi menusuk jantung wanita cantik itu.
Degg.. fatimah kaget dan bergidik mendengar bisikan Pak RT tadi, namun ia berusah mengendalikan diri, tetap tenang dalam bicara agar tak salah ucap seperti tadi.
"serius dong pa jangan bercanda aja, perhari dua puluh ribu ya pa, mau gak?". ucap fatimah riang menyembunyikan ketakutanya.
"Oh itu, iya A rahmat ke jakarta pa, udah 3 hari yang lalu, katanya bosnya itu nyuruh suami aku ngawasin tukang tukang bangunan yang baru, soalnya bosnya mau pulang kampung". Balas fatimah
"Oh pantesan kemaren kemaren kalo aku lewat ga keliatan, emang berapa lama mba dijakartanya?".
"Katanya sih sebulan pak, tapi ya kadang bisa lebih bisa kurang gimana beres proyeknya aja pak".
"ohh.. lama juga ya mba". Pak RT sembari menghisap rokok nya.
"Iya sih pak, tapi ya mau gimana lagi, dari pada dirumah ga kerja pak"
"Iya juga sih mba, tapi kasian si mbanya ga ada yang meluk kalok tidur, hehehe." Ucap Pak RT sambil terkekeh.
"Ahh aku mah ga apa apa pak udah biasa ditinggalin sebulan 2 bulan, lagian kan bukan pengantin baru lagi pak". Balas fatimah.
"ahh masa mba biasa aja ditinggalin A rahmat selama itu, ada serepnya kali, hehehe". Pak RT mengira fatimah berselingkuh dengan pegawai bang kemarin itu.
"Serep apasih pak aku mah ga ngerti". Fatimah bingung apa yang dimaksud setep oleh Pak RT.
"Hehe, iya serepnya A rahmat gitu mba".
"Ah Pak RT ada ada aja, aku mah ga neko2 pak, gaada kepikiran sampe kesitu meskipun sering ditinggalin lama sama A rahmat, aku fokus ngurus si lutfi aja pa".
"Beneran nih ga ada, tapi kemaren aku liat mba punya serep itu, pegawai bank bukan mba? hehe". Ucap Pak RT sembari mendelik fatimah.
Degg, Fatimah pun kaget mendengar apa yang dikatakan pa rt, ia sangat takut kejadian kemerin memang ada yang melihat.
"ohh itu ya, yang kemarin ya, mmm.. dia itu pegawai bank pak, aku punya angsuran jadi setiap minggu dia pasti datang kesini pak". Fatimah sedikit gugup saat menjelaskan kemarin kedatangan si abang pegawai bank.
"pegawai bank aja apa pegawai lain lain juga mba, hehe". Pak RT terus mencoba mencari tau tentang apa yang terjadi kemarin.
"Apaan sih pak, jangan berpikiran yang aneh aneh deh, takut jadi fitnah". Nada tinggi fatimah kepada pa rt dan ia pun mulai panik.
"Iya aku tau mba, tapi masalahnya aku liat sendiri mba apa yang terjadi kemaren". Jelas Pak RT.
"Liat apaan sih pak coba ngomong aja jangan ditutup tutupi". fatimah berusaha tenang walau sebenarnya ia sangat panik ia takut Pak RT benar benar melihat kejadian kemaren diman ia sedang mengulum kontol pegawai bank itu.
"Liat mba bersama pegawai bank itu". Suara Pak RT mengecil.
"Emang bener kalo itu, kan aku pelunasan kemaren disini pasti pada ngeliat lah pak, orang pinggir jalan, ga ada macem macem lagi pak".
"Udah deh mba jangan bohong sama aku, soalnya aku punya buktinya mba, hehe". Pak RT tekekeh.
"Bukti untuk apa pak, emang aku lakuin apa pak"
"dokumentasi kisah cinta dong, hahaa".
"kisah cintaku atau kisah cinta si andin aldebaran haha,". fatimah berusaha riang dan tenang memecah kepanikanya.
"Udah mba jangan membelokan pembicaraan deh, ya kisah cinta si mba sama pegawai bank itu lah".
"Jangan pitnah deh pak, gimana kalo orang2 beneran percaya". Protes fatimah dengan nada tinggi.
"Jihh.. ko jadi ngebentak aku mba, aku bicara apa adanya, sesuai fakta dan bukti mba". Pak RT mun sedikit kesal karena dibentak fatimah.
"bukti apa, buktinya mana coba, apakah foto atau video mana tunjukan kalo emng bener aku ada hubungan sama pegawai bank?". fatimah nyerocos sambil sedikit menenggakan wajahnya.
"Mba pengen liat? Asli? jangan lah, ini buat koleksi aku aja, hehehe..". Ucap Pak RT sambil terkekeh kekeh.
"Ayo mana tunjukin kalo emang bener jangan asal ngomong pak, ko bapak jadi gini, memfitnah aku, aku bisa laporin bapak tentang pencemaran nama baik lo". Fatimah sedikit membentak Pak RT.
"Ko mba nyolot si, ayo kalo mau saling lapor, kalo mau berperang sama aku, aku ga takut, karena aku punya bukti". Sambil berdiri Pak RT membentak balik fatimah.
Bentakan Pak RT pun membuat fatimah tertegun tertunduk, badanya gemetar wanita muslimah ini sangat ketakutan atas perkataan Pak RT tadi, ia sangat menyesal kenapa hari ini bisa bisanya ia berdebat dengan lelaki tua ini.
"Malah bengong, jadi ga nih kita saling lapor?". Pak RT semakin menekan fatimah yang sedang tertunduk.
"duhh pak ma..maafkan aku, bukan gi..tu maksud aku pak, ta..di aku keceplosan sampai aku bentak bapak, aku cuman panik pak, takutnya ada orang yang denger terus langsung percaya sama omongan bapak". Sambil terbata bata ia meminta maaf, Fatimah mengalah, ia berfikir jika diperpanjang akan semakin berabe masalah nya.
"ya bagi aku ga masalah sih kalo soal mba bentak2 aku tadi, cuman sekarang aku mau minta kejujuran mba saja". Balas Pak RT dengan nada rendah teratur.
"Ke..jujuran masalah apa pak?". Teh fatimah mengangkat wajahnya menatap Pak RT
Pak RT berdiri mendekati fatimah seakan ia mau menyampaikan sesuatu dengan pelan ke telinga wanita muslimah itu.
"Yaa.. tentang hubungan mba sama pegawai bank itu yang kemaren kesini". Ucap Pak RT sedikit berbisik
Fatimah pun termenung, ia berpikir keras antara jujur atau berbohong, fatimah yakin Pak RT melihat kejadin kemarin ketika ia berduaan dirumahnya dengan pegawai bank itu.
"Nih liat mba, aku punya video mba kemarin". Pak RT memutar video rekaman kemarin dimana seorang wanita muslimah berkerudung sedang mengulum menghisap hisap kontol seorang lelaki di depan fatimah, ya wanita di dalm video itu memang dirinya.
Fatimah semakin panik tak karuan apa yang harus ia lakukan sekarang, ia sebisa mungkin harus bisa membujuk Pak RT untuk menghapus video rakaman dirinya.
"Jujur pak kemarin aku dipaksa, kalo ga aku turutin kemaunya aku bisa celaka pak". fatimah berbohong, ia mencari alasan mencoba menjaga harkat martabat dirinya sendiri dan keluarga.
"Tuh kan mba bohong lagi, hadeeh hadeh.. ga masuk akal, masa dipaksa sampe bisa masuk kerumah dulu, tutup gorden dulu, kunci pintu segala macem hahaa.. kocak banget kamu mba, haha". Pak RT bicara seraya kembali duduk di kursi warung itu.
"astagfiru**oh pak, beneran aku waktu itu sangat panik pak". Ucap fatimah sambil gugup tak bisa menutupi kebohonganya, memang ia wanita yang jujur ia tak lihai dalam berbohong.
"Oh jadi kemaren mba panik terus lari kerumah sambil gandeng tangan orang yang ngancem mba gitu? Enak banget ya haha, yaudah sekarang aku akan maksa mba juga ayo kerumah yo". Pak RT bicara sambil mengedip ngedipkan matanya.
"astagfiru**oh masa bapak mau jadi lelaki cabul juga". Balas fatimah dengan enteng.
"Aduh aduh.. jangan ngomong sembarangan mba, tadi mba bentak bentak aku, sekarang udah bilang aku cabul, bener bener kelewatan kamu mba, ya udah aku akan tunjukin video ini ke suami mba aja lah, kalo kepolisi aku masih baik pada mba, setidaknya suaminya tau kelakuan istrinya saat ditinggal bekerja gimana". Ancam Pak RT kepada fatimah.
"Duhh pak aku minta maaf lagii, sumpah bukan gitu maksud aku pak maaf, hikss.. hikss". Mental fatimah mulai goyah ia berbicara sambil menangis kepada Pak RT.
"Hikss.. hikss.. sekarang aku mohon sama bapak tolong hapus rekaman itu pak, aku akan bayar bapak asal rekaman itu bapak hapus, aku mohon pak hikss hikss..". Fatimah berjongkok sambil menangis tanganya memegang lutut Pak RT sembari memelas memohon kepada Pak RT.
"hahaa.. dasar wanita, air mata dusta, udah lah jangan pake drama segala mba, aku gak butuh duit, lagian mba mau kasih aku berapa hah?". Tanya Pak RT kepada fatimah.
"Hikss.. Aku akan kasih bapak dua ratus ribu asal bapak hapus rekaman itu pak".
"Hah Dua ratus ribu? Ga salah mba? dikit amat masa aku dihargain dua ratus ribu, hahaa". Pak RT ketawa mendengar tawaran fatimah.
"Terus maunya bapak berapa?".
"Hmm.. ck ck ck, berapa ya, yaudah kasih aku satu juta kes sekarang, langsung aku hapus rekamanya, gimana mau gak mba?".
Fatimah kembali termenung, dari mana dia dapat uang sebesar itu, bahkan uang dua ratus ribu yang tadi dia tawarkan pun sebenarnya tak ada apalagi satu juta.
"duhh pak kalo untuk sekarang uang satu juta aku gak ada, tapi nanti pasti akan aku bayar ko pak, sumpah, yang penting hapus dulu rakamanya sekarang pak". Balas fatimah sembari memelas dihadapan Pak RT.
"ya gak bisa gitu lah mba, masa dihapusnya sekarang duitnya nanti, gimana kalo udah aku hapus mba gak mau bayar?, aku bukan orang bodoh mba, hahaha". Pak RT kembali tertawa mendengar pertimtaan fatimah.
"sumpah akan aku bayar pak, tapi nanti setelah A rahmat pulang pak".
"Gak mau ah mba, pokonya duit ada rekaman langsung aku hapus titik". Tegas pak rahmat.
"Pliiss pak.. aku mohon ke bapak, uangnya nanti pak".
"Hmm.. ya udah gini aja, hehe, kalo ga ada setua sekarang, bisa dicicil deh sama mba hehehe".Pak RT bicara sambil terkekeh.
Ide di otaknya mulai mesum melihat posisi fatimah, matanya mulai mengamati tubuh wanita muslimah cantik nan bahenol itu, lekukan pinggul yang terlihat jelas didepan matanya, terlebih fatimah masih dalam posisi berjongkok memegangi lututnya, terbayang oleh Pak RT posisi yang pas jika ia ingin dikulum oleh wanita muslimah ini.
"Nah aku setuju pak, pasti akan aku cicil deh, bapak minta dicicil berapa? Perminggunya atau perharinya berapa pak?". Fatimah antusias mendengarnya ia sedikit senang dengan saran Pak RT ini.
"hmm.. hehehe". Tawa mesum Pak RT melihat fatimah.
"Ihh bapak malah ketawa sih, berapa dong pak?"
"Dicicilnyaa.. perharii..". Pak RT menatap mesum wajah fatimah yang cantik
"Perhari berapa pak?".
"Dicicilnya perhari bukan pake duit tapi pakee..". Senyuman cabul Pak RT seakan melecehkan fatimah
"Perhari tapi bukan pake duit, terus pake apa pak?". Fatimah terheran.
Pak RT mendekati wajah fatimah seakan ingin berbisik, fatimah menyambut mendekatkan telinganya dengan mulut Pak RT.
"Cicil perhari pake tubuhmu mba". Ucap Pak RT pelan tapi menusuk jantung wanita cantik itu.
Degg.. fatimah kaget dan bergidik mendengar bisikan Pak RT tadi, namun ia berusah mengendalikan diri, tetap tenang dalam bicara agar tak salah ucap seperti tadi.
"serius dong pa jangan bercanda aja, perhari dua puluh ribu ya pa, mau gak?". ucap fatimah riang menyembunyikan ketakutanya.
"Aku gak bercanda mba, justru mba yang dari tadi bercandain aku, emang aku gak tau hah?". Pak RT kembali menaikan nada bicaranya karena geram mendengar jawaban fatimah.
Fatimah ketakutan ia hanya tertunduk terpaku, ia semakin gemetar tubuhnya mulai berkeringat dingin menahan rasa takutnya.
"Denger ya mba, pokoknya hanya ada dua pilihan, kasih aku satu juta sekarang atau dibayar pake tubuh mba, titik hanya itu tawaran aku mba, kalo gak bisa keduanya aku akan tunjukan rekaman ini pada A rahmat suami mba".
"astagfiru**ohh pak, dosa pak, nyebut pak nyebut, aku percaya bapak orang baik, jadi jangan gitu lah pak".
"alahh kamu pake ceramahin aku, nih denger ya fatimah, kamu itu udah ngelakuin dosa kadi jangan so alik jangan so ceramahin aku, kamu udah berbuat dosa pada suami kamu sekarang mau bahas dosa kepada aku, mikir dikit lah".
Ucapan Pak RT yang pelan tapi sangat menusuk fatimah.
"udah jangan bertele tele lah, sekarang pertanyaan aku mau ga terima tawaran aku, kalau gak mau ya tau sendiri resikonya". Ancam Pak RT.
Fatimah sangat tertekan, ia berfikir keras menimbang nimbang pilihan mana yang tepat, mana yang memiliki resiko kecil atau resiko besar, jika video itu sampai terlihat oleh A rahmat maka hancurlah rumah tangga dan keluarga, disisi lain ia tak mau jika harus melayani lelaki tua ini, tak terbayangkan jika ia sampai ditiduri lelaki tua cabul ini, setelah beberapa lama ia berfikir telintas lah sebuah ide dibenaknya.
"Yaudah pak aku mau tawaran yang tadi". Fatimah berdiri dari jongkoknya.
"Wihh, yang mana tuh?". Pak RT sumringah
"Iya, aku akan lakukan seperti apa yang ada didalam rekaman itu kepada bapak".
"Nah.. gitu dong mba.. yo ah".
Pak RT pun berdiri dengan kegirangan.
"Ayo pak didalam warung aja". fatimah berjalan masuk kedalam warung diikuti Pak RT dibelkangnya.
"siipp mba.. ahh, plaakkk..". Tamparan tangan Pak RT di pantat bahenol fatimah
"Aww.. ppak..". Jerit fatimah ketika pantat bahenolnya ditampar oleh Pak RT.
'Hehe akhirnya kamu jadi miliku fatimah bahenol, setelah ini jangan harap kamu bisa bebas fatimah, aku harus menikati tubuhmu, kontol ku harus merasakan kenikmatan tubuhmu, lubang lubang yang ada ditubuhmu tak akan selamat dari kontol ku nanti fatimah, hehehe'. Begitulah ucap lelaki tua ini dalam hati.
Setelah keduanya berada di dalam warung fatimah pun menutup roling warung mengunci pintu dan menyalakan lampu warung karena memang tak ada jendela jadi sangat gelap jika lampu tak dinyalangan.
Dengan cepat fatimah membuka resleting celana Pak RT karena ia ingin masalah ini cepat selesai, ia berfikir mungkin Pak RT hanya ingin diperlakukan sama seperti abang pegawai bank kemarin, dan setelah itu masalah beres.
Begitulah wanita terkadang ia merasa cerdik padahal tidak, mungkin ia merasa pintar mengatasi masalah, tapi hanya akan memperpanjang masalah, begitu pun yang di alami oleh wanita muslimah cantik nan bahenol ini sekarang, ia harus menerima konsekwensi dari kelalaianya sendiri.
keputusanya kemarin dengan pegawai bank menjadi pintu munculnya masalah masalah yang lain, entah apa yang akan terjadi pada fatimah di dalam warung, entah apa yang akan terjadi pada wanita cantik yang bertubuh montok berisi, buah dada yang kencang dengan bongkahan pantat yang semok bahenol yang begitu menggoda setiap lelaki yang melihatnya.
Setelah celana Pak RT diturunkan fatimah dengan cepat langsung melahap kontol lelaki tua itu, sekarang fatimah tak ingin bertele tele mungkin lebih cepat lebih baik.
Namun ketika kontol itu baru saja ia lahap fatimah sangat mual ia mau muntah, mungkin rasa daki dan keringat lelaki tua yang membuat fatimah ingin muntah.
"Uwokkh.. uwokhh.. uhukh..". Suara fatimah seperti mau muntah merasakan rasa aneh kontol Pak RT.
"hehehe, santai dong santai, buru buru amat mua kemana sih mba". Ucap Pak RT terkekeh melihat fatimah yang mau muntah akibat melahap kontolnya yang bau itu.
Fatimah menenangkan diri menarik nafas dalam dalam, ia mulai melatih sugesti pada dirinya sendiri bahwa kontol ini adalah kontol suaminya sendiri, dengan memejamkan mata fatimah kembali mengulum kontol bau lelaki tua itu.
"Slruupp.. slruupp..". Fatimah perlahan menghisap kontol Pak RT.
"Ahh.. bener mba gitu ahhh.. isep mba ahh". Pak RT merem melek keenakan ketika kontolnya dihisap mulut lembut wanita muslimah idamanya.
"Slruupp.. slruupp.. clok.. clokk,". Fatimah menghisap dengan kuat dan mengocok dengan cepat konol Pak RT, Pak RT pun kewalahan menerima blowjob dahsyat ini.
"Stopp.. stopp.. udah udah mba, kalo begini caranya aku bisa keluar cepet nih". Pak RT mencabut kontolnya dari mulut fatimah.
"Kenapa pak, kan emang biar cepet keluar pakk, biar gak lama pak". Ucap fatimah sedikit menggerutu.
Ternyata Pak RT tak ingin ini cepat selesai, ia ingin lebih, bukan hanya sekedar kuluman yang ingin ia nikmati dari wanita cantik ini.
"Udah sekarang mba berdiri". Pak RT membagunkan fatimah dari jongjoknya.
"Sekarang menghadap sana, aku ingin melihat pantat mba". Pak RT memutar tubuh fatimah menjadi membelakanginya.
"ehh pak ko gini, kesepakatanya kan aku hanya mengulum pakk, aku gak mau kalo gini". Fatimah merengek ketakuan sebentar lagi ia akan menangis.
"Diam, jangan ngelawan kamu mba, udah sekarang nurut aja". Bentak Pak RT pada fatimah.
"Hikss.. hikkss.. jangan gini pakk.. aku mohon pakk hikss.. hikss..". Akhirnya air mata fatimah pun tumpah ditengah ketakutanya.
"Ayo buruan mau nurut gak? Kalo mba gak nurut aku batalin nih, ayo singkap gamismu sepinggang". Bentak Pak RT dengan marah.
Sambil menangis perlahan fatimah mengangkat baju gamisnya seukuran pinggang, terpampanglah pantat bulatnya yang masih tertutup celana legging berwarna coklat, terlihat lah garis celana dalam yang mebungkus pantat bahenolnya.
"Uhhh.. bohay amat pantat mba plakkk..". Suara tamparan Pak RT di pantat fatimah hingga pantat bahenol itupun bergetar.
"Hikss.. hikss.. udah pak jangan gini, aku kasih aja satu juta ya pak sekarang hikss.. hikss..". Fatimah sangat ketakutan, ia menyesal membuat keputusan dengan mengajak Pak RT kedalam warung, ia ingin lepas sekarang, mending ia berbohong tentang memberi uang satu juta.
"Ga bisa lah, sekarang ga ada tawar menawar lagi mba, apalagi aku udah lihat pantat sebohay ini, hehe". Ucap Pak RT sembari meremas pantat bahenol fatimah.
"Hikss.. hikss.. udah pak jangan gini, aku kulum lagi aja ya pak". Ucap fatimah gemetar sambil menengok kebelakang kearah Pak RT.
"Uhh.. shh.. mantep bener ini pantat, bener bener ga jauh dari perkiraan". Pak RT tak menggubris omongan fatimah ia tetap fokus meremas remas pantat bahenol wanita cantik ini.
"Ayo sekarang buka CDnya cepat". Tekan Pak RT.
Fatimah terus menangis, mau tidak mau ia perlahan menurunkan celana gamisnya, Pak RT melihat perlahan bongkahan pantat bahenol itu terbuka sambil memegang kontolnya sendiri.
"Busett.. mulus banget ni kulit, ibaratnya kalo si odoy nemu barang kaya gini baru nempelin kontol langsung ngecrot, shh". Ucap Pak RT sendiri, membahas si odoy lelaki tua cabul suruhanya.
"hikks.. hikkss.. udah pak segini aja ya". Tangis fatimah tak berhenti saat ia mencopot celana gamisnya.
"Diem jangan ngelawan kamu". Bentak Pak RT kepada fatimah.
Dan terpampanglah pantat bahenol wanita muslimah ini yang hanya terhalang celana dalam yang berwarna putih, kulit pantat yang begitu mulus, pantat yang begitu kencang jauh dari pantat istri Pak RT yang sudah kendor dan burik.
Pak RT menelan ludah ia sangat terangsang, otaknya mulai kalap melihat pantat sempurna fatimah, dengan sigap ia berjongkok menerkam pantat bahenol fatimah dan mulai mendengus dengusnya, terciumlah aroma khas pantat wanita muslimah ini, aroma keringat dari pantat fatimah membuat lelaki tua ini melayang layang.
"Ayo cepat sekarang buka..". Ucap Pak RT tergesa gesa.
"Udah pak cukup, aku ga bisa lanjutin, aku gak mau hikss.. hikss..". Balas fatimah menolak menbuka celan dalamnya.
"Jangan coba coba ngelawan ya, sekarang kamu harus nurut, kalo gak nurut, nasib kamu akan lebih buruk". Bisik Pak RT sembari mencekik leher wanita muslimah ini.
"Aaa..ahh.. Hikss.. hikss.. hikss..". Fatimah hanya menangis dengan nafas tertahan karena cekikan Pak RT.
"Kalo ga mau buka sendiri biar aku yang buka". Pak RT berjongkok, kedua tanganya memegang pipi pantat fatimah lalu menepuk nepuk pipi pantat fatimah hingga bergetar getar, perlah lahan lelaki tua ini membuka celana dalam yang menutupi gelembung pantat bahenol milik wanita muslimah ini.
Sedikit demi sedikit terlihatlah belahan pantat fatimah yang membuat kontol Pak RT semakin tegang, Pak RT terus menarik celana dalam itu kebawah, celana dalam yang sangat ketat, seakan celana dalam ini bukan ukuran yang pas untuk pantat sebesar ini, celana dalam ini dipaksa meregang untuk menutupi pantat besar wanita muslimah ini.
Pak RT cukup kesulitan menurutkan celana dalam dibagian pipi pantat fatimah, ia harus sangat meregangkan celana dalam itu, setelah usaha menurunkan celana dalam dari gelembung pantat fatimah berhasil kemudian Pak RT membuang celana dalam itu jauh jauh.
"Uhh.. bisa bisanya kamu punya pantat semontok ini, sehat bener kamu ya". Ucap Pak RT.
"Udah pak cukup, aku mohon hikss.. hikss..". fatimanh terus saja menangis saat pantat bahenolnya sudah terpampang jelas dihadapan lelaki tua cabul yang kini sedang mengamati pantat montok nya, yang seharusnya hanya suaminya lah yang berhak melihat keindahan pantatnya.
Bukan hanya melihat namun lelaki tua ini juga meremas remas, menpuk nepuk bongkahan pantatnya.
"Uhh.. shh.. kamu makan apaan sih, sampe punya pantat sebagus ini shh.. bentar aku mau liat lubangnya". Pak RT mencoba membuka belahan pantat bahenol itu, ia ingin melihat lubang pantat dari seorang wanita muslimah yang ia sukai dari dulu.
Fatimah ketakutan ia hanya tertunduk terpaku, ia semakin gemetar tubuhnya mulai berkeringat dingin menahan rasa takutnya.
"Denger ya mba, pokoknya hanya ada dua pilihan, kasih aku satu juta sekarang atau dibayar pake tubuh mba, titik hanya itu tawaran aku mba, kalo gak bisa keduanya aku akan tunjukan rekaman ini pada A rahmat suami mba".
"astagfiru**ohh pak, dosa pak, nyebut pak nyebut, aku percaya bapak orang baik, jadi jangan gitu lah pak".
"alahh kamu pake ceramahin aku, nih denger ya fatimah, kamu itu udah ngelakuin dosa kadi jangan so alik jangan so ceramahin aku, kamu udah berbuat dosa pada suami kamu sekarang mau bahas dosa kepada aku, mikir dikit lah".
Ucapan Pak RT yang pelan tapi sangat menusuk fatimah.
"udah jangan bertele tele lah, sekarang pertanyaan aku mau ga terima tawaran aku, kalau gak mau ya tau sendiri resikonya". Ancam Pak RT.
Fatimah sangat tertekan, ia berfikir keras menimbang nimbang pilihan mana yang tepat, mana yang memiliki resiko kecil atau resiko besar, jika video itu sampai terlihat oleh A rahmat maka hancurlah rumah tangga dan keluarga, disisi lain ia tak mau jika harus melayani lelaki tua ini, tak terbayangkan jika ia sampai ditiduri lelaki tua cabul ini, setelah beberapa lama ia berfikir telintas lah sebuah ide dibenaknya.
"Yaudah pak aku mau tawaran yang tadi". Fatimah berdiri dari jongkoknya.
"Wihh, yang mana tuh?". Pak RT sumringah
"Iya, aku akan lakukan seperti apa yang ada didalam rekaman itu kepada bapak".
"Nah.. gitu dong mba.. yo ah".
Pak RT pun berdiri dengan kegirangan.
"Ayo pak didalam warung aja". fatimah berjalan masuk kedalam warung diikuti Pak RT dibelkangnya.
"siipp mba.. ahh, plaakkk..". Tamparan tangan Pak RT di pantat bahenol fatimah
"Aww.. ppak..". Jerit fatimah ketika pantat bahenolnya ditampar oleh Pak RT.
'Hehe akhirnya kamu jadi miliku fatimah bahenol, setelah ini jangan harap kamu bisa bebas fatimah, aku harus menikati tubuhmu, kontol ku harus merasakan kenikmatan tubuhmu, lubang lubang yang ada ditubuhmu tak akan selamat dari kontol ku nanti fatimah, hehehe'. Begitulah ucap lelaki tua ini dalam hati.
Setelah keduanya berada di dalam warung fatimah pun menutup roling warung mengunci pintu dan menyalakan lampu warung karena memang tak ada jendela jadi sangat gelap jika lampu tak dinyalangan.
Dengan cepat fatimah membuka resleting celana Pak RT karena ia ingin masalah ini cepat selesai, ia berfikir mungkin Pak RT hanya ingin diperlakukan sama seperti abang pegawai bank kemarin, dan setelah itu masalah beres.
Begitulah wanita terkadang ia merasa cerdik padahal tidak, mungkin ia merasa pintar mengatasi masalah, tapi hanya akan memperpanjang masalah, begitu pun yang di alami oleh wanita muslimah cantik nan bahenol ini sekarang, ia harus menerima konsekwensi dari kelalaianya sendiri.
keputusanya kemarin dengan pegawai bank menjadi pintu munculnya masalah masalah yang lain, entah apa yang akan terjadi pada fatimah di dalam warung, entah apa yang akan terjadi pada wanita cantik yang bertubuh montok berisi, buah dada yang kencang dengan bongkahan pantat yang semok bahenol yang begitu menggoda setiap lelaki yang melihatnya.
Setelah celana Pak RT diturunkan fatimah dengan cepat langsung melahap kontol lelaki tua itu, sekarang fatimah tak ingin bertele tele mungkin lebih cepat lebih baik.
Namun ketika kontol itu baru saja ia lahap fatimah sangat mual ia mau muntah, mungkin rasa daki dan keringat lelaki tua yang membuat fatimah ingin muntah.
"Uwokkh.. uwokhh.. uhukh..". Suara fatimah seperti mau muntah merasakan rasa aneh kontol Pak RT.
"hehehe, santai dong santai, buru buru amat mua kemana sih mba". Ucap Pak RT terkekeh melihat fatimah yang mau muntah akibat melahap kontolnya yang bau itu.
Fatimah menenangkan diri menarik nafas dalam dalam, ia mulai melatih sugesti pada dirinya sendiri bahwa kontol ini adalah kontol suaminya sendiri, dengan memejamkan mata fatimah kembali mengulum kontol bau lelaki tua itu.
"Slruupp.. slruupp..". Fatimah perlahan menghisap kontol Pak RT.
"Ahh.. bener mba gitu ahhh.. isep mba ahh". Pak RT merem melek keenakan ketika kontolnya dihisap mulut lembut wanita muslimah idamanya.
"Slruupp.. slruupp.. clok.. clokk,". Fatimah menghisap dengan kuat dan mengocok dengan cepat konol Pak RT, Pak RT pun kewalahan menerima blowjob dahsyat ini.
"Stopp.. stopp.. udah udah mba, kalo begini caranya aku bisa keluar cepet nih". Pak RT mencabut kontolnya dari mulut fatimah.
"Kenapa pak, kan emang biar cepet keluar pakk, biar gak lama pak". Ucap fatimah sedikit menggerutu.
Ternyata Pak RT tak ingin ini cepat selesai, ia ingin lebih, bukan hanya sekedar kuluman yang ingin ia nikmati dari wanita cantik ini.
"Udah sekarang mba berdiri". Pak RT membagunkan fatimah dari jongjoknya.
"Sekarang menghadap sana, aku ingin melihat pantat mba". Pak RT memutar tubuh fatimah menjadi membelakanginya.
"ehh pak ko gini, kesepakatanya kan aku hanya mengulum pakk, aku gak mau kalo gini". Fatimah merengek ketakuan sebentar lagi ia akan menangis.
"Diam, jangan ngelawan kamu mba, udah sekarang nurut aja". Bentak Pak RT pada fatimah.
"Hikss.. hikkss.. jangan gini pakk.. aku mohon pakk hikss.. hikss..". Akhirnya air mata fatimah pun tumpah ditengah ketakutanya.
"Ayo buruan mau nurut gak? Kalo mba gak nurut aku batalin nih, ayo singkap gamismu sepinggang". Bentak Pak RT dengan marah.
Sambil menangis perlahan fatimah mengangkat baju gamisnya seukuran pinggang, terpampanglah pantat bulatnya yang masih tertutup celana legging berwarna coklat, terlihat lah garis celana dalam yang mebungkus pantat bahenolnya.
"Uhhh.. bohay amat pantat mba plakkk..". Suara tamparan Pak RT di pantat fatimah hingga pantat bahenol itupun bergetar.
"Hikss.. hikss.. udah pak jangan gini, aku kasih aja satu juta ya pak sekarang hikss.. hikss..". Fatimah sangat ketakutan, ia menyesal membuat keputusan dengan mengajak Pak RT kedalam warung, ia ingin lepas sekarang, mending ia berbohong tentang memberi uang satu juta.
"Ga bisa lah, sekarang ga ada tawar menawar lagi mba, apalagi aku udah lihat pantat sebohay ini, hehe". Ucap Pak RT sembari meremas pantat bahenol fatimah.
"Hikss.. hikss.. udah pak jangan gini, aku kulum lagi aja ya pak". Ucap fatimah gemetar sambil menengok kebelakang kearah Pak RT.
"Uhh.. shh.. mantep bener ini pantat, bener bener ga jauh dari perkiraan". Pak RT tak menggubris omongan fatimah ia tetap fokus meremas remas pantat bahenol wanita cantik ini.
"Ayo sekarang buka CDnya cepat". Tekan Pak RT.
Fatimah terus menangis, mau tidak mau ia perlahan menurunkan celana gamisnya, Pak RT melihat perlahan bongkahan pantat bahenol itu terbuka sambil memegang kontolnya sendiri.
"Busett.. mulus banget ni kulit, ibaratnya kalo si odoy nemu barang kaya gini baru nempelin kontol langsung ngecrot, shh". Ucap Pak RT sendiri, membahas si odoy lelaki tua cabul suruhanya.
"hikks.. hikkss.. udah pak segini aja ya". Tangis fatimah tak berhenti saat ia mencopot celana gamisnya.
"Diem jangan ngelawan kamu". Bentak Pak RT kepada fatimah.
Dan terpampanglah pantat bahenol wanita muslimah ini yang hanya terhalang celana dalam yang berwarna putih, kulit pantat yang begitu mulus, pantat yang begitu kencang jauh dari pantat istri Pak RT yang sudah kendor dan burik.
Pak RT menelan ludah ia sangat terangsang, otaknya mulai kalap melihat pantat sempurna fatimah, dengan sigap ia berjongkok menerkam pantat bahenol fatimah dan mulai mendengus dengusnya, terciumlah aroma khas pantat wanita muslimah ini, aroma keringat dari pantat fatimah membuat lelaki tua ini melayang layang.
"Ayo cepat sekarang buka..". Ucap Pak RT tergesa gesa.
"Udah pak cukup, aku ga bisa lanjutin, aku gak mau hikss.. hikss..". Balas fatimah menolak menbuka celan dalamnya.
"Jangan coba coba ngelawan ya, sekarang kamu harus nurut, kalo gak nurut, nasib kamu akan lebih buruk". Bisik Pak RT sembari mencekik leher wanita muslimah ini.
"Aaa..ahh.. Hikss.. hikss.. hikss..". Fatimah hanya menangis dengan nafas tertahan karena cekikan Pak RT.
"Kalo ga mau buka sendiri biar aku yang buka". Pak RT berjongkok, kedua tanganya memegang pipi pantat fatimah lalu menepuk nepuk pipi pantat fatimah hingga bergetar getar, perlah lahan lelaki tua ini membuka celana dalam yang menutupi gelembung pantat bahenol milik wanita muslimah ini.
Sedikit demi sedikit terlihatlah belahan pantat fatimah yang membuat kontol Pak RT semakin tegang, Pak RT terus menarik celana dalam itu kebawah, celana dalam yang sangat ketat, seakan celana dalam ini bukan ukuran yang pas untuk pantat sebesar ini, celana dalam ini dipaksa meregang untuk menutupi pantat besar wanita muslimah ini.
Pak RT cukup kesulitan menurutkan celana dalam dibagian pipi pantat fatimah, ia harus sangat meregangkan celana dalam itu, setelah usaha menurunkan celana dalam dari gelembung pantat fatimah berhasil kemudian Pak RT membuang celana dalam itu jauh jauh.
"Uhh.. bisa bisanya kamu punya pantat semontok ini, sehat bener kamu ya". Ucap Pak RT.
"Udah pak cukup, aku mohon hikss.. hikss..". fatimanh terus saja menangis saat pantat bahenolnya sudah terpampang jelas dihadapan lelaki tua cabul yang kini sedang mengamati pantat montok nya, yang seharusnya hanya suaminya lah yang berhak melihat keindahan pantatnya.
Bukan hanya melihat namun lelaki tua ini juga meremas remas, menpuk nepuk bongkahan pantatnya.
"Uhh.. shh.. kamu makan apaan sih, sampe punya pantat sebagus ini shh.. bentar aku mau liat lubangnya". Pak RT mencoba membuka belahan pantat bahenol itu, ia ingin melihat lubang pantat dari seorang wanita muslimah yang ia sukai dari dulu.
"Pak udah jangan gini pak hikss.. hiks.. aku mohon paak jangan perkosa aku hikss.. hikss..". Fatimah memohon dengan tangis saat merasakan belahan pantatnya sedang dibuka oleh lelaki tua ini.
"Coba tunggingin pantatmu dikit, ga kelihatan nih". Suruh Pak RT yang kesulitan membuka bongkahan pantat fatimah.
"Udah pak aku ga mau hikss.. hikss..". Fatimah mengiba.
"Jangan ngelawan kamu ya, hekh.. hekss.." bisik Pak RT ditelinganya sembari jari tengah Pak RT menekan lubang anus fatimah.
Fatimah hanya menangis tubuhnya gemetar, ia sangat ketakutan, ia takut lelaki tua ini akan memperkosanya, namun apa daya dia tak akan bisa berkutik atau pun melawan, apalagi posisi berdua di dalam warungnya yang membuat situasi semakin sulit, meskipun ia berteriak minta tolong maka warga warga pun akan menganggap ini perselingkuhan bukan pemerkosaan, penyesalan yang tiada arti, pelawanan yang tak berguna, mungkin saat ini ia hanya bisa pasrah menuruti kemauan lelaki tua cabul nan bejad ini.
"Sekarang kamu harus nurut, atau kamu akan menyesal seumur hidup, ngerti?". Pak RT membentak fatimah sambil mengelus anus dan memek wanita muslimah itu dari belakang.
"Hikss.. hiks.. jangan perkosa aku pak, aku akan kasih bapak apa pun asal bapak lepaskan aku hikss.. hikss..". Fatimah terus memohon dan mengiba.
Pak RT pun memeluk fatimah dari belakang dengan kontol yang menempel pada belahan pantat bahenol fatimah, buah dadanya yang kencang pun tak luput dari remasan kedua tangan lelaki tua itu.
"A..ahh.. hikss.. hiks.." rontaan kecil yang tak berarti disaat tubuhnya dipeluk oleh lelaki tua itu dari belakang.
"Apa kamu bilang hah? Emangnya Kamu mau ngasih apa? aku hanya ingin tubuh kamu fatimah". Bisik Pak RT ditelinga fatimah sembari kontolnya menekan pelahan pantat fatimah yang empuk serta tangan yang mecengkram buah dada wanita muslimah itu.
"A..ahh.. jangan pak aku mohon, inget dosa pak, hikss.. hikss..". Tangis fatimah tak berhenti.
"Alahh banyak bacot kamu ya, udah buruan nungging di bawah, plakk.." tamparan Pak RT di pantat fatimah disertai dorongan dipunggungnya agar wanita muslimah ini segera menungging.
Sambil menangis fatimah turun ke bawah dilantai yang bertikar ia pun menunggingkan badanya dengan perlahan.
"jangan perkosa aku pak, aku percaya bapak orang baik, ini dosa besar pak hikss..".
"Diam jangan banyak bacot, kamu mau aku bunuh hah?". Bentakan dan gertakan Pak RT pada fatimah yang dari tadi terus merengek dan memohon.
"Hikss.. hikss.. hentikan pak, aku memohon ampun sama bapak hikss..".
"Uhh.. ni pantat emang bener bener sempurna, coba aku liat lubang anusnya, uhh.. shh.. lubang anus kamu bersih ya". Ucap Pak RT sembari mengelus ngelus anus fatimah dengan jarinya.
Pak RT pun semakin kesetanan melihat lubang anus fatimah yang berwarna merah muda yang sangat bersih terawat, yang selama ini hanya ada di imajinasinya sekarang ia bisa menyentuh dan mengelus ngelusnya.
"Uhh.. memeknya udah dicukur nih, gimana baunya ya.. shhh.. aah.. gilaa baunya bikin aku ngaceng ahh..". Pak RT mendengus memek fatimah yang mengintip dibawah lubang anus.
"Ahhh.. Jangan pakk aku mohonn.. jangan terusin pakk". Ucap fatimah ketika lubang senggamanya tersentuh hidung Pak RT.
"Sss.. Aku udah ga tahan nih mba, aku mau nyobain memek mba sekarang ya? cuhh.. cuhh..?". Ucap Pak RT tergesa gesa sembari meludahi kontolnya yang dari tadi sudah mengeras.
"Jangan pakk.. aku gakk mau, aku gakk mau hamil, pake mulut aku aja ya pakk pliiss, jangan kemaluan aku pakk". Fatimah menegakan badanya lalu menghadap ke Pak RT.
"Kata aku apa tadi, jangan ngelawan, terserah aku dong mba, aku cuman pengen nyobain nyoblos memek mba sebentar, udahh udah ayo nungging lagi".
Balas Pak RT sembari menggeser pantat fatimah dari samping agar wanita cantik itu menungging lagi.
"Aku mohon pada bapak.. pake mulut aku aja, pokoknya sepuasnya bapak pake mulut aku pliiss.. bapak". Fatimah memohon sambil menggenggam kontol Pak RT.
"Sini aku mau cium bibir mba". Pak RT menarik bahu fatimah agar wanita cantik itu mendekatkan wajahnya.
"Srluupp.. ahh, slruup.. srluup," suara hisapan Pak RT di bibir fatimah yang berwarna merah muda nan lembut.
"Mmmh.. mmhhh.." fatimah menutup mulutnya ditengah sapuan lidah Pak RT di bibirnya.
"Srluupp.. ahh.. enak bibir kamu mba srluupp.. buka mulutnya atau gak aku gigit sampai sobek". Ancam Pak RT di tengah sapuan lidah dibibir fatimah.
Dengan terpaksa karena takut akan ancaman Pak RT, fatimah pun membuka mulut nya, dan langsung dilahap mulut wanita muslimah itu oleh Pak RT, fatimah pasrah ketik lidah lelaki tua bergeliat di mulutnya.
"Ahh.. clokk.. clockk.. srluupp.. nikmatnya lidah kamu mba.. srlupp.. clockk..". Pak RT menghisap lidah fatimah dengan kencang bahkan ia menelan ludah wanita muslimah itu seperti orang kehausan.
Lelaki tua yang sangat beruntung, ia bisa merasakan
Kenikmatan mulut dan bibir dari wanita muslimah nan cantik, lelaki bujang tampan pun belum tentu bisa merasakanya.
"Aku mau rasain ininya mba!". Ucap Pak RT sembari jari tanganya menyentuh memek fatimah.
"ssh.. Jangan pakk, jangan itu, mulut aku aja ya pak, biar aku hisap ya pak". Fatimah bersikukuh menolak memberikan lubang kenikmatanya
"Kalo gitu aku mau lubang ini". Balas Pak RT sambil tangan kanannya melingkari pantat fatimah dan mengelus lubang anusnya.
"ah..ssh.. Apalagi itu jangan pakk, aku belum pernah pakk, mulut aku aja pak ya..". Fatimah memohon sambil memegang tangan Pak RT yang sedang bermain di lubang pantatnya.
Mendengar bahwa fatimah belum pernah dis*d*mi dipantatnya, Pak RT semakin bernafsu ingin memerawani pantat wanita muslimah itu, terlebih ia sangat tergila gila dengan pantat fatimah dari dulu, ia berpikir sekarang saatnya ia harus merasakan kenikmatan pantat fatimah yang selama ini membuatnya gila.
"Ayo jangan ngelawan, cepet nungging kaya tadi cepet". Pak RT membalikan tubuh fatimah dan sedikit mendorongnya.
"Jangan pak.. aku mohon pak..". Fatimah terus momohon.
"Hehh, jangan coba coba ngelawan ya, aku bisa bener bener bunuh kamu disini ya". Ancam Pak RT yang sedikit membentak.
Lelaki tua ini memang cukup cerdik, ia selalu mencoba dulu meminta kesediaan fatimah dengan halus, tapi ketika ada penolakan maka ia akan memberikan ancaman.
"Diam kamu ya, karena kamu gak mau aku tusuk dimemek, sebagai gantinya maka lubang ini yang akan aku tusuk". Ucap Pak RT sembari memutar mutar jari tengahnya di lubang pembuangan wanita muslimah itu.
"Aaa.. jangan pakk.. jangaan, hikss.. hikss..". Fatimah kembali menangis.
"Suutt jangan berisik, apa kamu mau ada orang yang denger dari luar hah?".
Pak RT mulai membuka bongkahan pantat bahenol fatimah dengan kedua tanganya dan terlihat lah lubang anusnya yang kecil dan mengekerut kemudian ia jilat jilat dengan rakus, terkadang ia berusaha menusuk lubang pantat fatimah dengan lidahnya namun tak pernah berhasil.
"Ahh.. srlupp.. srluup.. gurih bener lubang pantat kamu, pantat kamu gede tapi lobangnya kecil, kamu jarang berak ya hehe.." ucap lelaki tua ditengah jilatanya di lubang pembuangan wanita muslimah itu.
"Heh Ada minyak gak atau lotion?".
"Buat apa pak? hikss.. hiks..".
"Buat lubang anus lah, kalo gak dikasih pelumas bisa robek nanti anus kamu, kamu gak mau kan lubang tai kamu sobek?". Balas Pak RT sambil menengak nengok di dalam warung mencari minyak atau lotian untuk pelicin lubang pantat fatimah yang akan segera ia nikmati.
"gak mau pak hikss.. hikss..".
"Yaudah dimana minyaknya?".
"Itu diatas lemari es ada minyak zaitun hikss..".
Pak RT pun mengambil minyak zaitun dari atas lemari es, kemudian ia menuangkanya di lubang anus fatimah, perlahan ia putar putar lubang kecil itu, ia berusaha memasukan jari tengahnya kedalam lubang yang sangat rapat itu, memang benar lubang pembuangan wanita muslimah ini masih perawan.
"Ahhh.. shh.. susah bener ni lubang dimasukin jari juga, apalagi kontol aku, ngomong2 suami mba pernah pake lubang ini gak?". Tanya Pak RT ditengah usahanya menusukan jari di anus fatimah.
"A..ahh, belum pakk, jadi jangan dimasukin disitu ya pakk" ringis fatimah saat Pak RT memainkan jarinya lubang anusnya.
"Ohh suamimu belum pernah ya, tenang gak akan kenapa-napa ko mba, kan udah pake minyak jadi aman mba, lagian aku juga ga mau nyakitin mba". Ucapan lembut Pak RT membujuk fatimah agar ia menjadi tenang ketika nanti ia s*d*mi.
"Justru dengan kelakuan bapak ini bapak menyakiti aku, padahal dari dulu aku menganggap bapak itu orang baik". Balas fatimah.
"Apa tadi kamu ngomong hah? Hekhh..". Sekali tusukan jari tengah Pak RT berhasil masuk kedalam lubang pantat fatimah.
"Aaa..aahh.. sakitt pakk..". Jerit fatimah.
"Kamu bilang aku bukan orang baik-baik hah? Pedas juga mulutmu ya fatimah hekhh..". Marah Pak RT semakin menekankan jarinya di lubang pantat fatimah
"Aa..ahhh.. sakitt pakk.. kalo emang bapak orang baik kenapa bapak lakuin ini ke aku". Balas fatimah sambil menjerit menahan sakit di anusnya.
"Kurang ajar kamu ya, aku entot juga pantat kamu sekarang, siap siap ya hekh.. hekhh..". Pak RT mengeluar masuka jarinya di anus fatimah.
"Aahh.. ahh.. hentikan pak hentikan". Ringis fatimah menahan sakit dianusnya.
Pak RT pun bersiap memasang kuda kuda dilututnya, ia akan segera meny*d*mi lubang pembuangan wanita muslimah ini, kontolnya yang sedari tadi sudah menegang keras sudah siap untuk memerawani lubang anus fatimah.
"Bener bener ya bool kamu emang sangat menggoda, meskipun mulut kamu pedas tapi biarlah yang penting lubang pantat kamu aku s*d*mi". Ucap Pak RT sambil menempelkan kepala kontolnya di lubang anus yang sudah licin oleh minyak yang sudah siap untuk di tusuk.
"Jangan pak.. hentikan pakk, maafin aku pakk". Fatimah memohon seraya mengempotkan otot anusnya agar tak bisa ditembus oleh kontol Pak RT.
"Diam kamu jangan ngelawan plakk.." tamparan Pak RT dipantat fatimah,
"lemesin lubangnya lemesin, atau gak aku tusuk pake gagang sapu mau?". Bentak Pak RT yang selalu mebuat mental fatimah lemah.
"Coba tunggingin pantatmu dikit, ga kelihatan nih". Suruh Pak RT yang kesulitan membuka bongkahan pantat fatimah.
"Udah pak aku ga mau hikss.. hikss..". Fatimah mengiba.
"Jangan ngelawan kamu ya, hekh.. hekss.." bisik Pak RT ditelinganya sembari jari tengah Pak RT menekan lubang anus fatimah.
Fatimah hanya menangis tubuhnya gemetar, ia sangat ketakutan, ia takut lelaki tua ini akan memperkosanya, namun apa daya dia tak akan bisa berkutik atau pun melawan, apalagi posisi berdua di dalam warungnya yang membuat situasi semakin sulit, meskipun ia berteriak minta tolong maka warga warga pun akan menganggap ini perselingkuhan bukan pemerkosaan, penyesalan yang tiada arti, pelawanan yang tak berguna, mungkin saat ini ia hanya bisa pasrah menuruti kemauan lelaki tua cabul nan bejad ini.
"Sekarang kamu harus nurut, atau kamu akan menyesal seumur hidup, ngerti?". Pak RT membentak fatimah sambil mengelus anus dan memek wanita muslimah itu dari belakang.
"Hikss.. hiks.. jangan perkosa aku pak, aku akan kasih bapak apa pun asal bapak lepaskan aku hikss.. hikss..". Fatimah terus memohon dan mengiba.
Pak RT pun memeluk fatimah dari belakang dengan kontol yang menempel pada belahan pantat bahenol fatimah, buah dadanya yang kencang pun tak luput dari remasan kedua tangan lelaki tua itu.
"A..ahh.. hikss.. hiks.." rontaan kecil yang tak berarti disaat tubuhnya dipeluk oleh lelaki tua itu dari belakang.
"Apa kamu bilang hah? Emangnya Kamu mau ngasih apa? aku hanya ingin tubuh kamu fatimah". Bisik Pak RT ditelinga fatimah sembari kontolnya menekan pelahan pantat fatimah yang empuk serta tangan yang mecengkram buah dada wanita muslimah itu.
"A..ahh.. jangan pak aku mohon, inget dosa pak, hikss.. hikss..". Tangis fatimah tak berhenti.
"Alahh banyak bacot kamu ya, udah buruan nungging di bawah, plakk.." tamparan Pak RT di pantat fatimah disertai dorongan dipunggungnya agar wanita muslimah ini segera menungging.
Sambil menangis fatimah turun ke bawah dilantai yang bertikar ia pun menunggingkan badanya dengan perlahan.
"jangan perkosa aku pak, aku percaya bapak orang baik, ini dosa besar pak hikss..".
"Diam jangan banyak bacot, kamu mau aku bunuh hah?". Bentakan dan gertakan Pak RT pada fatimah yang dari tadi terus merengek dan memohon.
"Hikss.. hikss.. hentikan pak, aku memohon ampun sama bapak hikss..".
"Uhh.. ni pantat emang bener bener sempurna, coba aku liat lubang anusnya, uhh.. shh.. lubang anus kamu bersih ya". Ucap Pak RT sembari mengelus ngelus anus fatimah dengan jarinya.
Pak RT pun semakin kesetanan melihat lubang anus fatimah yang berwarna merah muda yang sangat bersih terawat, yang selama ini hanya ada di imajinasinya sekarang ia bisa menyentuh dan mengelus ngelusnya.
"Uhh.. memeknya udah dicukur nih, gimana baunya ya.. shhh.. aah.. gilaa baunya bikin aku ngaceng ahh..". Pak RT mendengus memek fatimah yang mengintip dibawah lubang anus.
"Ahhh.. Jangan pakk aku mohonn.. jangan terusin pakk". Ucap fatimah ketika lubang senggamanya tersentuh hidung Pak RT.
"Sss.. Aku udah ga tahan nih mba, aku mau nyobain memek mba sekarang ya? cuhh.. cuhh..?". Ucap Pak RT tergesa gesa sembari meludahi kontolnya yang dari tadi sudah mengeras.
"Jangan pakk.. aku gakk mau, aku gakk mau hamil, pake mulut aku aja ya pakk pliiss, jangan kemaluan aku pakk". Fatimah menegakan badanya lalu menghadap ke Pak RT.
"Kata aku apa tadi, jangan ngelawan, terserah aku dong mba, aku cuman pengen nyobain nyoblos memek mba sebentar, udahh udah ayo nungging lagi".
Balas Pak RT sembari menggeser pantat fatimah dari samping agar wanita cantik itu menungging lagi.
"Aku mohon pada bapak.. pake mulut aku aja, pokoknya sepuasnya bapak pake mulut aku pliiss.. bapak". Fatimah memohon sambil menggenggam kontol Pak RT.
"Sini aku mau cium bibir mba". Pak RT menarik bahu fatimah agar wanita cantik itu mendekatkan wajahnya.
"Srluupp.. ahh, slruup.. srluup," suara hisapan Pak RT di bibir fatimah yang berwarna merah muda nan lembut.
"Mmmh.. mmhhh.." fatimah menutup mulutnya ditengah sapuan lidah Pak RT di bibirnya.
"Srluupp.. ahh.. enak bibir kamu mba srluupp.. buka mulutnya atau gak aku gigit sampai sobek". Ancam Pak RT di tengah sapuan lidah dibibir fatimah.
Dengan terpaksa karena takut akan ancaman Pak RT, fatimah pun membuka mulut nya, dan langsung dilahap mulut wanita muslimah itu oleh Pak RT, fatimah pasrah ketik lidah lelaki tua bergeliat di mulutnya.
"Ahh.. clokk.. clockk.. srluupp.. nikmatnya lidah kamu mba.. srlupp.. clockk..". Pak RT menghisap lidah fatimah dengan kencang bahkan ia menelan ludah wanita muslimah itu seperti orang kehausan.
Lelaki tua yang sangat beruntung, ia bisa merasakan
Kenikmatan mulut dan bibir dari wanita muslimah nan cantik, lelaki bujang tampan pun belum tentu bisa merasakanya.
"Aku mau rasain ininya mba!". Ucap Pak RT sembari jari tanganya menyentuh memek fatimah.
"ssh.. Jangan pakk, jangan itu, mulut aku aja ya pak, biar aku hisap ya pak". Fatimah bersikukuh menolak memberikan lubang kenikmatanya
"Kalo gitu aku mau lubang ini". Balas Pak RT sambil tangan kanannya melingkari pantat fatimah dan mengelus lubang anusnya.
"ah..ssh.. Apalagi itu jangan pakk, aku belum pernah pakk, mulut aku aja pak ya..". Fatimah memohon sambil memegang tangan Pak RT yang sedang bermain di lubang pantatnya.
Mendengar bahwa fatimah belum pernah dis*d*mi dipantatnya, Pak RT semakin bernafsu ingin memerawani pantat wanita muslimah itu, terlebih ia sangat tergila gila dengan pantat fatimah dari dulu, ia berpikir sekarang saatnya ia harus merasakan kenikmatan pantat fatimah yang selama ini membuatnya gila.
"Ayo jangan ngelawan, cepet nungging kaya tadi cepet". Pak RT membalikan tubuh fatimah dan sedikit mendorongnya.
"Jangan pak.. aku mohon pak..". Fatimah terus momohon.
"Hehh, jangan coba coba ngelawan ya, aku bisa bener bener bunuh kamu disini ya". Ancam Pak RT yang sedikit membentak.
Lelaki tua ini memang cukup cerdik, ia selalu mencoba dulu meminta kesediaan fatimah dengan halus, tapi ketika ada penolakan maka ia akan memberikan ancaman.
"Diam kamu ya, karena kamu gak mau aku tusuk dimemek, sebagai gantinya maka lubang ini yang akan aku tusuk". Ucap Pak RT sembari memutar mutar jari tengahnya di lubang pembuangan wanita muslimah itu.
"Aaa.. jangan pakk.. jangaan, hikss.. hikss..". Fatimah kembali menangis.
"Suutt jangan berisik, apa kamu mau ada orang yang denger dari luar hah?".
Pak RT mulai membuka bongkahan pantat bahenol fatimah dengan kedua tanganya dan terlihat lah lubang anusnya yang kecil dan mengekerut kemudian ia jilat jilat dengan rakus, terkadang ia berusaha menusuk lubang pantat fatimah dengan lidahnya namun tak pernah berhasil.
"Ahh.. srlupp.. srluup.. gurih bener lubang pantat kamu, pantat kamu gede tapi lobangnya kecil, kamu jarang berak ya hehe.." ucap lelaki tua ditengah jilatanya di lubang pembuangan wanita muslimah itu.
"Heh Ada minyak gak atau lotion?".
"Buat apa pak? hikss.. hiks..".
"Buat lubang anus lah, kalo gak dikasih pelumas bisa robek nanti anus kamu, kamu gak mau kan lubang tai kamu sobek?". Balas Pak RT sambil menengak nengok di dalam warung mencari minyak atau lotian untuk pelicin lubang pantat fatimah yang akan segera ia nikmati.
"gak mau pak hikss.. hikss..".
"Yaudah dimana minyaknya?".
"Itu diatas lemari es ada minyak zaitun hikss..".
Pak RT pun mengambil minyak zaitun dari atas lemari es, kemudian ia menuangkanya di lubang anus fatimah, perlahan ia putar putar lubang kecil itu, ia berusaha memasukan jari tengahnya kedalam lubang yang sangat rapat itu, memang benar lubang pembuangan wanita muslimah ini masih perawan.
"Ahhh.. shh.. susah bener ni lubang dimasukin jari juga, apalagi kontol aku, ngomong2 suami mba pernah pake lubang ini gak?". Tanya Pak RT ditengah usahanya menusukan jari di anus fatimah.
"A..ahh, belum pakk, jadi jangan dimasukin disitu ya pakk" ringis fatimah saat Pak RT memainkan jarinya lubang anusnya.
"Ohh suamimu belum pernah ya, tenang gak akan kenapa-napa ko mba, kan udah pake minyak jadi aman mba, lagian aku juga ga mau nyakitin mba". Ucapan lembut Pak RT membujuk fatimah agar ia menjadi tenang ketika nanti ia s*d*mi.
"Justru dengan kelakuan bapak ini bapak menyakiti aku, padahal dari dulu aku menganggap bapak itu orang baik". Balas fatimah.
"Apa tadi kamu ngomong hah? Hekhh..". Sekali tusukan jari tengah Pak RT berhasil masuk kedalam lubang pantat fatimah.
"Aaa..aahh.. sakitt pakk..". Jerit fatimah.
"Kamu bilang aku bukan orang baik-baik hah? Pedas juga mulutmu ya fatimah hekhh..". Marah Pak RT semakin menekankan jarinya di lubang pantat fatimah
"Aa..ahhh.. sakitt pakk.. kalo emang bapak orang baik kenapa bapak lakuin ini ke aku". Balas fatimah sambil menjerit menahan sakit di anusnya.
"Kurang ajar kamu ya, aku entot juga pantat kamu sekarang, siap siap ya hekh.. hekhh..". Pak RT mengeluar masuka jarinya di anus fatimah.
"Aahh.. ahh.. hentikan pak hentikan". Ringis fatimah menahan sakit dianusnya.
Pak RT pun bersiap memasang kuda kuda dilututnya, ia akan segera meny*d*mi lubang pembuangan wanita muslimah ini, kontolnya yang sedari tadi sudah menegang keras sudah siap untuk memerawani lubang anus fatimah.
"Bener bener ya bool kamu emang sangat menggoda, meskipun mulut kamu pedas tapi biarlah yang penting lubang pantat kamu aku s*d*mi". Ucap Pak RT sambil menempelkan kepala kontolnya di lubang anus yang sudah licin oleh minyak yang sudah siap untuk di tusuk.
"Jangan pak.. hentikan pakk, maafin aku pakk". Fatimah memohon seraya mengempotkan otot anusnya agar tak bisa ditembus oleh kontol Pak RT.
"Diam kamu jangan ngelawan plakk.." tamparan Pak RT dipantat fatimah,
"lemesin lubangnya lemesin, atau gak aku tusuk pake gagang sapu mau?". Bentak Pak RT yang selalu mebuat mental fatimah lemah.
Akhirnya Fatimah pun pasrah, ia melemaskan otot cincin anusnya, ancaman lelaki tua itu memang selalu berhasil membuat fatimah menuruti kemauanya, perlahan lahan kepala kontol lelaki tua itu menembus lubang pembuanganya, lubang pantat milik fatimah memang sangat kecil berbanding terbalik dengan bongkahan pantatnya yang besar, terlebih ia belum pernah dis*d*mi oleh suaminya, disentuh pun tak pernah ia izinkan.
"Aahhh.. bool kamu sempitt banget fatimahh shhh.. ahh..". Pak RT pun berhasil memasukan kepala kontolnya di lubang anus fatimah.
"Ahh.. sakitt pakk.. shh.. pelann pelann pakk". Ringis fatimah kesakitan.
"Sedikit lagi.. heekhh.. aahhh..". dengan sekali hentakan akhirnya Pak RT berhasil menanamkan seluruh batang kontolnya di lubang pembuang fatimah.
"Aaahh.. bapakk.. sakitt.. cabutt pakk.. sakiitt..". Jerit fatimah sangat kesakitan ketika lubang pantatnya ditembus sangat dalam oleh kontol Pak RT.
"Ahhh.. nikmaatt gilaa.. aah.. akhirnya masuk juga semuanya shhh..". Cengkraman kuat tangan Pak RT yang menahan rontaan wanita muslimah itu.
Beberapa saat Pak RT membiarkan kontolnya di dalam anus yang baru saja ia perawani, ia sedang meresapi nikmatnya pijatan lubang pembuangan dari wanita muslimah itu, terlebih ia memang belum bisa menggerakan kontolnya saking kuatnya cengkraman lubang pantat itu.
"Ahh.. pakk cabut pakk.. sakit pak..". Fatimah yang terus rewel dari tadi.
"Uuhh.. shhh.. akhirnya aku bisa meraskan jepitan lubang pantat kamu fatimah, ahh.. apa bener suami kamu belum pernah nusuk lubang ini? ahhh..". Tanya Pak RT di tengah merem melek matanya meresapi kenikmatan.
"Shh.. belum pakk, lagian kan lubang itu haram pak, kotorr". Balas fatimah.
"Ahh.. Tapi suami pernah minta ga buat nyobain lubang tai kamu?". Tanya Pak RT sembari mencoba menggerakan kontolnya di lubang sempit itu.
"Aahh.. shh.. pelan pelan pakk.. pernah pak shh". Jawab fatimah pada Pak RT.
"Ahh.. shh.. iya lahh pelan lagian ga bisa juga genjot cepet2, mau gerak aja susah, lubang tai kamu kekecilan ahh.. tapii nikmatt shh..". Pak RT mulai menarik dan menusukan kontolnya dengan perlahan.
"Ohh suami pernah minta lubang ini, tapi kenapa ia belum pernah?". Tanya Pak RT mengintrogasi fatimah, ia ingin mendapatkan kenikmatan yang lebih dari jawaban2 fatimah.
"Shh.. aku larang pak, ahh..".
"Ahh.. kasian banget suami mba dilarang gitu, shhh.. emang udah berapa kali dia minta ngewe lubang tai mba?". Tanya lagi Pak RT.
"Ahh shh..hmm gak ke itung pak, pokoknya sering".
"ahh.. jadi suami mba sendiri ga pernah dikasih lubang ini sama mba?".
"Shh.. gak pernah pak".
"Ahh.. shh.. Berarti aku dong yang perawanin lubang tai mba?". Tanya lagi Pak RT.
"Shh.. heem". Fatimah hanya menganggukan kepalanya.
Ia tak sanggup untuk menjawab kenyataan ini, dia teringat suaminya yang selalu merengek meminta lubang itu kepadanya dan selalu mendapat penolakan darinya, dan malah lelaki tua yang pertama merasakan lubang itu sebelum suaminya merasakan.
Fatimah pun mulai menyalahkan dirinya sendiri, ia merasa bersalah pada suaminya, dan ia sangat benci pada lelaki tua yang sekarang sedang memejamkan mata menikmati lubang pembuanganya.
"Bapakk telah berdosa besar, bapak udak tua seharusnya bapak bertobat bukan malah berbuat dosa". Umpatan rasa benci fatimah pun ia ucapkan.
"Apa kamu bilang, hah? Hekh.. hekhh..". Pak RT marah mendengar omongan fatimah yang pedas itu, ia pun mulai menghujamkan kontolnya dengan kasar.
"Aww.. ahh.. ahh..". Hanya rintihan yang terdengar.
"Coba ngomong sekali lagi hah? Hekhh.. hekhh..".
"Aww.. ahh.. ahh.. ampun pak". Fatimah kesakitan saat lubang anusnya semakin dihujam.
"Kurang ajar kamu ya, ngomong ga disaring, kamu emang pantas dikasarin fatimah, aku entot lubang tai kamu, hekhh.. hekh.. hekhh..". Pak RT mulai kasar meny*d*mi fatimah.
"Aww.. ahh.. ampunn pakk.. ampun.. pelan pelan pak.. aku muless pakk". Fatimah merasakan mules ketika hujaman kontol Pak RT menjadi kasar di lubang pembuanganya.
"Emang aku pikirin hah? Kamu memang pantas dikasarin fatimah, ini hukuman dari ucapanmu, akan aku entot lubang tai kamu fatimah.. ahh.. hekhh.. hekhh.."
plokk.. plokk..
"Aww.. ahh.. aww.. ahh.. ahh.. ampuun pakk.. ampuni aku pakk..". Fatimah semakin menjerit.
"Aahh.. ahh.. lubang tai kamu emang nikmat fatimah, biarlah mulutmu bikin sakit hati, yang penting lubang taimu nikmat fatimahh.. hekhh.. hekhh.. prutt.. prutt..". Suara kentut fatimah ditengah hujaman kontol Pak RT.
"Aww.. ahh.. ampuun aku ga kuatt.. cukup pak.. ampunn pakk..".
"Ahh.. nikmatt.. pantat siapa ini yang kentut hah? Pantat siapa? Hekh.. hekhh..". Pak RT semakin bernafsu mendengar suara kentut dari anus fatimah, mungkin karena hujaman yang cepat menyebabkan angin yang terperangkap di lubang itu pun keluar.
"Aww.. ahh.. ahh.. cukup pakkk cukupp..". Jerit Fatimah sembari memegang tangan Pak RT yang sedang mencengkram pinggulnya.
"Ahh.. nikmat fatimahh ahh.. aku pejuhin pantat bahenol kamu fatimah ahh.. ahh..".
"Aww.. ahh.. jangan didalam pakk nanti jadi penyakit, aku gak mau pakk.. cabut pakk.. aah..".
"Ahh.. ahh.. gak akan aku cabut fatimah, lubang seenak ini gak mungkin aku cabut, kontolku harus ngecrott di dalam lubang tai kamu fatimah ahh..".
"Aww.. ahh.. jangan pakk.. janggan aah..".
"Pantat bahenol kamu harus jadi penampungan pejuhku fatimah.. hekh.. hekh.. terima pejuhku fatimah.. hekh.. hekh.."
prutt.. prutt.. plok.. plok..
"Aww.. aww.. aah.. cabut pakk muless pak aah".
"Ahh.. nikmatt fatimahh.. ngentot lubang pantat kamu sampai kentut.. ahh..". Pak RT merasakan pejuhnya sudah diujung kontol.
plokk.. plokk.. prutt.. prutt..
"Aww.. ahh.. ahh.. cukup pakk..". Jerit fatimah merasakan kontol Pak RT semakin mengeras didalam lubang pembuanganya.
"aku pejuhin pantatmu fatimah ahh.. terima ini fatimah.. pantat bahenol kamu emang pantes dipejuhin fatimahh.. hekh.. hekh..".
"Ahh.. ahh.. bapak.. ahh.. bapakk.. bapakk..".
Plokk.. plokk.. prutt.. prutt..
"Hekhh.. hekh.. aaahhhh.. fatimahh..". Akhirnya lelaki tua ini pun menembakan lahar panasnya di dalam lubang pantat wanita muslimah itu.
croottt.. Croott.. srrrrr.. srrr.. bryyy.. bryyy..
"Aahhh.. huuuhhh.. gilaa nikmaatnyaahh.. shhh..". Pak RT bergidik merasakan kenikmatan kontolnya yang masih tertanam di lubang pembuang fatimah.
Fatimah hanya mengrenyitkan dahi sembari mencengkram tikar merasakan rongga anusnya tersiram lahar panas lelaki tua itu.
"Cplokk.." Suara anus fatimah saat kontol Pak RT baru terlepass.
"Huuuhh.. mantap banget lubang pantat kamu fatimah". Ucap Pak RT sembari memaki celananya kembali.
Fatimah pun mengelap pantatnya yang mengeluarkan sperma lelaki tua itu, yang baru saja memerawani lubang pembuanganya, lalu ia pun membuka pintu belakang warung, ia ingin memastikan tidak ada orang saat Pak RT keluar.
"Pakk mana sini hp bapak?". Ucap fatimah.
"Hp apa, buat apa?". Pak RT pura2 bodoh.
"Ayo hapus dulu rekaman itu". Fatimah memegang tangan Pak RT.
"hehehe.. gak mau". Tegas Pak RT.
"Bapak harus menepati janji, aku udah berikan kemauan bapak, sekarang bapak harus lakukan kemauan aku, aku cuman ingin hapus rekaman itu pak". Pinta fatimah sedikit memaksa.
"Denger ya mba, aku ga akan pernah hapus rekaman ini, hehehe". Pak RT terkekeh
"Dasar pembohong, dasar lelaki tua bejad, hikss.. hikss..". Fatimah marah sambil menangis.
"Hehehe, denger baik baik ya mba, selama mba hidup dikampung ini, tinggal dirumah ini, aku akan selalu kesini untuk menengok mba, hehe".
"Hikss.. hikss.. pergi dari sini!!".
"Ohh iya rokok sebungkus sama kopi tadi gak akan aku bayar ya, hehehe".
"Bayar, warung ini punya anakku si lutfi jadi harus bayar, kasihani anakku, hikss..hikss..".
"Masa bodoh bukan urusan aku, hehehe, Ohh iya mba, setiap hari aku akan kesini catet ya, satu aku akan menjenguk mba tepatnya menjenguk tubuh mba untuk menyiram lubang lubang di tubuh mba, dua aku akan minta jatah roko sebungkus sama kopi segelas, hehehe.."
"aku gak sudii..!!". Fatimah teramat marah pada lelaki tua itu,
"Terserah mba sih, mba tau sendiri kan akibatnya, hehehehe, aku pulang dulu yaa, jutek amat sih sini aku ciumm bibirnya.. mccuaaahh,". Ciuman Pak RT di bibir fatimah yang sedang marah matanya menatap tajam lelaki tua itu yang telah menodai lubang pembuanganya.
Fatimah menangis mengingat pelecehan yang ia alami tadi, ia mengingat suami yang sedang susah payah bekerja jauh disana, sambil memegangi pantatnya ia pun menangis tersedu sedu mengingat suaminya yang selalu merengek meminta untuk merasakan lubang itu namun tak pernah ia berikan, dan sekarang lelaki tua bejad yang terlebih dahulu menikmatinya, apalagi mendengar ucapan terakhir lelaki tua tadi semakin membuat ia menjerit, membayangkan nasib buruk yang akan ia hadapi.
Entah seperti apa hari hari yang akan fatimah lewati kedepan.
===X=X=X===
Di hari rabu yang cerah sekitar pukul 10 siang Fatimah melakukan aktifitas seperti biasa yaitu menjaga warung sembari ia menjahit hitung hitung menambah nambah penghasil keluarga karena ia memang sejak gadis bisa menjahit, ia rajin menerima borongan bahan untuk di jahit dari kompeksi kompeksi, di dalam warung itu ada mesin jahit ada perlengkapan sol sepatu yang terkadang suaminya pun menerima orderan sol sepatu jika ia sedang mengaggur dirumah, ya begitulah Fatimah wanita muslimah yang cantik nan rajin.
Beberapa waktu kemudian datanglah tetangga dekat rumahnya yang memang sering nongkrong ngerumpi di warungnya.
ia bernama Ayu mutiara astuti, belum lama ia menikah dengan suaminya yang bernama Baden, bisa dibilang penganting baru karena baru 6 bulan usia pernikahanya dengan baden, ayu adalah seorang pelatih tarian daerah sejak ia gadis, baden pun terpesona ketika ayu tampil di pentas kebudayaan daerah. Karena memang ayu memiliki paras cantik tubuh ideal dan kulit putih seperti penari penari cantik pada umumnya yang sangat mempesona.
"Aahhh.. bool kamu sempitt banget fatimahh shhh.. ahh..". Pak RT pun berhasil memasukan kepala kontolnya di lubang anus fatimah.
"Ahh.. sakitt pakk.. shh.. pelann pelann pakk". Ringis fatimah kesakitan.
"Sedikit lagi.. heekhh.. aahhh..". dengan sekali hentakan akhirnya Pak RT berhasil menanamkan seluruh batang kontolnya di lubang pembuang fatimah.
"Aaahh.. bapakk.. sakitt.. cabutt pakk.. sakiitt..". Jerit fatimah sangat kesakitan ketika lubang pantatnya ditembus sangat dalam oleh kontol Pak RT.
"Ahhh.. nikmaatt gilaa.. aah.. akhirnya masuk juga semuanya shhh..". Cengkraman kuat tangan Pak RT yang menahan rontaan wanita muslimah itu.
Beberapa saat Pak RT membiarkan kontolnya di dalam anus yang baru saja ia perawani, ia sedang meresapi nikmatnya pijatan lubang pembuangan dari wanita muslimah itu, terlebih ia memang belum bisa menggerakan kontolnya saking kuatnya cengkraman lubang pantat itu.
"Ahh.. pakk cabut pakk.. sakit pak..". Fatimah yang terus rewel dari tadi.
"Uuhh.. shhh.. akhirnya aku bisa meraskan jepitan lubang pantat kamu fatimah, ahh.. apa bener suami kamu belum pernah nusuk lubang ini? ahhh..". Tanya Pak RT di tengah merem melek matanya meresapi kenikmatan.
"Shh.. belum pakk, lagian kan lubang itu haram pak, kotorr". Balas fatimah.
"Ahh.. Tapi suami pernah minta ga buat nyobain lubang tai kamu?". Tanya Pak RT sembari mencoba menggerakan kontolnya di lubang sempit itu.
"Aahh.. shh.. pelan pelan pakk.. pernah pak shh". Jawab fatimah pada Pak RT.
"Ahh.. shh.. iya lahh pelan lagian ga bisa juga genjot cepet2, mau gerak aja susah, lubang tai kamu kekecilan ahh.. tapii nikmatt shh..". Pak RT mulai menarik dan menusukan kontolnya dengan perlahan.
"Ohh suami pernah minta lubang ini, tapi kenapa ia belum pernah?". Tanya Pak RT mengintrogasi fatimah, ia ingin mendapatkan kenikmatan yang lebih dari jawaban2 fatimah.
"Shh.. aku larang pak, ahh..".
"Ahh.. kasian banget suami mba dilarang gitu, shhh.. emang udah berapa kali dia minta ngewe lubang tai mba?". Tanya lagi Pak RT.
"Ahh shh..hmm gak ke itung pak, pokoknya sering".
"ahh.. jadi suami mba sendiri ga pernah dikasih lubang ini sama mba?".
"Shh.. gak pernah pak".
"Ahh.. shh.. Berarti aku dong yang perawanin lubang tai mba?". Tanya lagi Pak RT.
"Shh.. heem". Fatimah hanya menganggukan kepalanya.
Ia tak sanggup untuk menjawab kenyataan ini, dia teringat suaminya yang selalu merengek meminta lubang itu kepadanya dan selalu mendapat penolakan darinya, dan malah lelaki tua yang pertama merasakan lubang itu sebelum suaminya merasakan.
Fatimah pun mulai menyalahkan dirinya sendiri, ia merasa bersalah pada suaminya, dan ia sangat benci pada lelaki tua yang sekarang sedang memejamkan mata menikmati lubang pembuanganya.
"Bapakk telah berdosa besar, bapak udak tua seharusnya bapak bertobat bukan malah berbuat dosa". Umpatan rasa benci fatimah pun ia ucapkan.
"Apa kamu bilang, hah? Hekh.. hekhh..". Pak RT marah mendengar omongan fatimah yang pedas itu, ia pun mulai menghujamkan kontolnya dengan kasar.
"Aww.. ahh.. ahh..". Hanya rintihan yang terdengar.
"Coba ngomong sekali lagi hah? Hekhh.. hekhh..".
"Aww.. ahh.. ahh.. ampun pak". Fatimah kesakitan saat lubang anusnya semakin dihujam.
"Kurang ajar kamu ya, ngomong ga disaring, kamu emang pantas dikasarin fatimah, aku entot lubang tai kamu, hekhh.. hekh.. hekhh..". Pak RT mulai kasar meny*d*mi fatimah.
"Aww.. ahh.. ampunn pakk.. ampun.. pelan pelan pak.. aku muless pakk". Fatimah merasakan mules ketika hujaman kontol Pak RT menjadi kasar di lubang pembuanganya.
"Emang aku pikirin hah? Kamu memang pantas dikasarin fatimah, ini hukuman dari ucapanmu, akan aku entot lubang tai kamu fatimah.. ahh.. hekhh.. hekhh.."
plokk.. plokk..
"Aww.. ahh.. aww.. ahh.. ahh.. ampuun pakk.. ampuni aku pakk..". Fatimah semakin menjerit.
"Aahh.. ahh.. lubang tai kamu emang nikmat fatimah, biarlah mulutmu bikin sakit hati, yang penting lubang taimu nikmat fatimahh.. hekhh.. hekhh.. prutt.. prutt..". Suara kentut fatimah ditengah hujaman kontol Pak RT.
"Aww.. ahh.. ampuun aku ga kuatt.. cukup pak.. ampunn pakk..".
"Ahh.. nikmatt.. pantat siapa ini yang kentut hah? Pantat siapa? Hekh.. hekhh..". Pak RT semakin bernafsu mendengar suara kentut dari anus fatimah, mungkin karena hujaman yang cepat menyebabkan angin yang terperangkap di lubang itu pun keluar.
"Aww.. ahh.. ahh.. cukup pakkk cukupp..". Jerit Fatimah sembari memegang tangan Pak RT yang sedang mencengkram pinggulnya.
"Ahh.. nikmat fatimahh ahh.. aku pejuhin pantat bahenol kamu fatimah ahh.. ahh..".
"Aww.. ahh.. jangan didalam pakk nanti jadi penyakit, aku gak mau pakk.. cabut pakk.. aah..".
"Ahh.. ahh.. gak akan aku cabut fatimah, lubang seenak ini gak mungkin aku cabut, kontolku harus ngecrott di dalam lubang tai kamu fatimah ahh..".
"Aww.. ahh.. jangan pakk.. janggan aah..".
"Pantat bahenol kamu harus jadi penampungan pejuhku fatimah.. hekh.. hekh.. terima pejuhku fatimah.. hekh.. hekh.."
prutt.. prutt.. plok.. plok..
"Aww.. aww.. aah.. cabut pakk muless pak aah".
"Ahh.. nikmatt fatimahh.. ngentot lubang pantat kamu sampai kentut.. ahh..". Pak RT merasakan pejuhnya sudah diujung kontol.
plokk.. plokk.. prutt.. prutt..
"Aww.. ahh.. ahh.. cukup pakk..". Jerit fatimah merasakan kontol Pak RT semakin mengeras didalam lubang pembuanganya.
"aku pejuhin pantatmu fatimah ahh.. terima ini fatimah.. pantat bahenol kamu emang pantes dipejuhin fatimahh.. hekh.. hekh..".
"Ahh.. ahh.. bapak.. ahh.. bapakk.. bapakk..".
Plokk.. plokk.. prutt.. prutt..
"Hekhh.. hekh.. aaahhhh.. fatimahh..". Akhirnya lelaki tua ini pun menembakan lahar panasnya di dalam lubang pantat wanita muslimah itu.
croottt.. Croott.. srrrrr.. srrr.. bryyy.. bryyy..
"Aahhh.. huuuhhh.. gilaa nikmaatnyaahh.. shhh..". Pak RT bergidik merasakan kenikmatan kontolnya yang masih tertanam di lubang pembuang fatimah.
Fatimah hanya mengrenyitkan dahi sembari mencengkram tikar merasakan rongga anusnya tersiram lahar panas lelaki tua itu.
"Cplokk.." Suara anus fatimah saat kontol Pak RT baru terlepass.
"Huuuhh.. mantap banget lubang pantat kamu fatimah". Ucap Pak RT sembari memaki celananya kembali.
Fatimah pun mengelap pantatnya yang mengeluarkan sperma lelaki tua itu, yang baru saja memerawani lubang pembuanganya, lalu ia pun membuka pintu belakang warung, ia ingin memastikan tidak ada orang saat Pak RT keluar.
"Pakk mana sini hp bapak?". Ucap fatimah.
"Hp apa, buat apa?". Pak RT pura2 bodoh.
"Ayo hapus dulu rekaman itu". Fatimah memegang tangan Pak RT.
"hehehe.. gak mau". Tegas Pak RT.
"Bapak harus menepati janji, aku udah berikan kemauan bapak, sekarang bapak harus lakukan kemauan aku, aku cuman ingin hapus rekaman itu pak". Pinta fatimah sedikit memaksa.
"Denger ya mba, aku ga akan pernah hapus rekaman ini, hehehe". Pak RT terkekeh
"Dasar pembohong, dasar lelaki tua bejad, hikss.. hikss..". Fatimah marah sambil menangis.
"Hehehe, denger baik baik ya mba, selama mba hidup dikampung ini, tinggal dirumah ini, aku akan selalu kesini untuk menengok mba, hehe".
"Hikss.. hikss.. pergi dari sini!!".
"Ohh iya rokok sebungkus sama kopi tadi gak akan aku bayar ya, hehehe".
"Bayar, warung ini punya anakku si lutfi jadi harus bayar, kasihani anakku, hikss..hikss..".
"Masa bodoh bukan urusan aku, hehehe, Ohh iya mba, setiap hari aku akan kesini catet ya, satu aku akan menjenguk mba tepatnya menjenguk tubuh mba untuk menyiram lubang lubang di tubuh mba, dua aku akan minta jatah roko sebungkus sama kopi segelas, hehehe.."
"aku gak sudii..!!". Fatimah teramat marah pada lelaki tua itu,
"Terserah mba sih, mba tau sendiri kan akibatnya, hehehehe, aku pulang dulu yaa, jutek amat sih sini aku ciumm bibirnya.. mccuaaahh,". Ciuman Pak RT di bibir fatimah yang sedang marah matanya menatap tajam lelaki tua itu yang telah menodai lubang pembuanganya.
Fatimah menangis mengingat pelecehan yang ia alami tadi, ia mengingat suami yang sedang susah payah bekerja jauh disana, sambil memegangi pantatnya ia pun menangis tersedu sedu mengingat suaminya yang selalu merengek meminta untuk merasakan lubang itu namun tak pernah ia berikan, dan sekarang lelaki tua bejad yang terlebih dahulu menikmatinya, apalagi mendengar ucapan terakhir lelaki tua tadi semakin membuat ia menjerit, membayangkan nasib buruk yang akan ia hadapi.
Entah seperti apa hari hari yang akan fatimah lewati kedepan.
===X=X=X===
Di hari rabu yang cerah sekitar pukul 10 siang Fatimah melakukan aktifitas seperti biasa yaitu menjaga warung sembari ia menjahit hitung hitung menambah nambah penghasil keluarga karena ia memang sejak gadis bisa menjahit, ia rajin menerima borongan bahan untuk di jahit dari kompeksi kompeksi, di dalam warung itu ada mesin jahit ada perlengkapan sol sepatu yang terkadang suaminya pun menerima orderan sol sepatu jika ia sedang mengaggur dirumah, ya begitulah Fatimah wanita muslimah yang cantik nan rajin.
Beberapa waktu kemudian datanglah tetangga dekat rumahnya yang memang sering nongkrong ngerumpi di warungnya.
ia bernama Ayu mutiara astuti, belum lama ia menikah dengan suaminya yang bernama Baden, bisa dibilang penganting baru karena baru 6 bulan usia pernikahanya dengan baden, ayu adalah seorang pelatih tarian daerah sejak ia gadis, baden pun terpesona ketika ayu tampil di pentas kebudayaan daerah. Karena memang ayu memiliki paras cantik tubuh ideal dan kulit putih seperti penari penari cantik pada umumnya yang sangat mempesona.
Ayu juga bernasib sama dengan fatimah yaitu selalu ditinggal kerja oleh suaminya, baden adalah seorang kartap perusahaan diluar kota ia hanya bisa pulang sebulan sekali itupun hanya dua hari yaitu hari sabtu dan minggu atau pun ketika tanggal tanggal merah, ya begitulah namanya kerja dipabrik.
"Eh mba lagi jahit apa tuh?". Tanya ayu sembari duduk di kursi warung.
"Ini nih biasa kerudung2 anak, padahal barang datang dari hari minggu baru kesentuh sekarang, males banget kemaren kemaren". Balas fatimah dari dalam warung.
"Ehh mba kemaren pas hari senin jadwal si abang kan, katanya dia akan pindah kerja terus minta dilunasin semua utang, ya aku lunasin aja terus dikasih potongan 40%, kalo mba giman?" Tanya ayu.
"Oh itu mmm.. sama aku juga dilunasin yu"
"Oh iya mendadak banget ya mba, aku gak tau kalo harus dilunasin untung aja ada simpanan uang, kalo gak ada dibayar pake apa coba". Teh Ayu ngomong sambil ngemil jajanan warung.
Degg fatimah merasa tersindir atas ucapan ayu, karena iya membayar hutangnya dengan mulutnya kepada pegawai bank itu.
"bayar pake apem aja yu, hahaha". Ucap Bi aat yang baru saja datang ke warung dan ikut bergabung.
"ihh amit amitt bi, meskipun kemaren aku gak punya uang, mending aku lanjutin aja punya angsuran bi". Balas ayu pada bi aat.
Bi aat juga adalah tetangga Fatimah ia paling tua diantara mereka bertiga, bi aat memilik 2 anak, anak yang pertama yaitu gadis cantik yang sudah kelas 2 smk yang bernama Tania putri, dan yang kedua bayu sekelas dengan lutfi anak Fatimah yang duduk di kelas 2 SD.
Bi aat berperawakan montok perutnya sedikit buncit, kulitnya sawo matang, buah dada cukup besar dan tentu saja pantatnya pun besar, meskipun usianya tidak muda lagi tapi tubuhnya tetap kencang karena ia rajin mengikuti senam aerobik, bi Aat adalah seorang istri yang di madu oleh suaminya, suaminya menikah lagi dan sangat jarang sekali pulang kerumahnya, biaya anak anak hanya di transfer lewat sekening saja.
***
Kembali pada obrolan ketiga wanita tadi.
"Iya bercandanya yu, hehe, kan zaman sekarang banyak banget yang jualan apem, malah udah online katanya". Ucap bi aat.
"Iya bi aku mah ngeri, kadang heran wanita2 yang cantik seksi bohay pada berani jual diri, pada dimurah murahin gitu". Balas ayu.
"Tapi masih mending ada harganya yu walau pun 100/200 ribu, zaman sekarang kan banyak yang ngasih harga diri cuma cuma demi pacar itu anak anak muda sekarang katanya demi cinta".
"Iya bener zaman sekarang emang banyak yang kaya gitu ngeri ya bi". Ayu bergidik ngeri.
===XXX===
Di saat ketiga wanita ini sedang asik ngobrol di warung, Pak RT yang memang sudah berniat dari rumah, ia ingin lagi menikmati pantat Fatimah yang baru saja kemarin Ia perawani, bahkan ia sudah membeli pelumas lubricant untuk lubang penampungan spermanya itu.
Sekarang ia tak memakai motor melaikan berjalan kaki melewati perkebunan yang tertuju ke belakang rumah dari Fatimah, memang belakang rumah Fatimah adalah perkebunan, rumah2 dikampung cigonde kebanyakan hanya dipinggir jalanya saja.
Setelah Sampai di belakang rumah Fatimah ia pun masuk lewat pintu dapur, dan ternyata dirumah ada si lutfi yang kelihatanya sedang bersiap2 untuk berangkat sekolah, memang sekolah di desa itu sedang di adakan 2 sif sekolah pagi dan sekolah siang.
Pak RT pun mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam rumah, ia pun kembali keluar.
'Si bohay lagi diwarung kali, samperin ah'. Guman Pak RT sendiri.
Setelah berada di samping warung ia mendengar banyak suara wanita, ia tau berarti Fatimah gak sendirian, ia pun bejongkok di samping warung, posisinya terhimpit tembok warung dan tebing tanah, jadi tak akan ada yang bisa melihat Pak RT kecuali ada orang dari halaman atas sengaja menengok ke celah itu, ia menyalakan rokok sambil menguping pembicaraan wanita wanita itu.
***
kembali pada perbincangan santai ketiga wanita tadi.
"ehh yu suka ditengok berapa kali sebulan ladang mu?". Tanya bi aat mulai membahas ranah ranjang.
"Dasar malah nanyain itu, privasi bibii, tapi jujur ya sebulan sekali si bi setiap dia pulang aja, hahaa". Balas ayu malu malu.
"hahaa, iya mau gimana lagi ya yu, senasib kita, malah aku pernah sampe 3 bulan gak ditengok, eh tapi suka minta yang macam2 gak A baden yu?". Tanya bi aat kepada ayu.
"macam macam gimana bi?". Balas ayu.
"misalnya pengen di emut/minta yang belakang gitu?". Tanya lagi bi aat
"privasi bii privasii.. hahaa, kalo di karaoke sering, kalo lewat belakang emang pernah cuman satu kali itu juga sakit banget, gak mau lagi deh, kalo bibi pernah lewat belakang?". Curhatan teh ayu.
"Buka pernah lagi malah suami bibi sering minta yang belakang, kata suami sih lebih sempit,mungkin bagi dia yang depan udah hambar kali tapi gak tau." Balas bi aat.
"Udah disediain lubang yang bener, malah pengen lubang yang kotor ya bi dasar lelaki hmm". Ucap ayu.
"biasa kan yang dilarang lebih menantang, tapi yang penting depan belakang juga untuk suami kita ya yu". Balas bi aat
Deg Fatimah merasa tersindir kembali oleh pemibcaraan Ayu dan bi Aat, iya kembali teringat kejadian kemarin, dimana lubang belakangnya bukan suaminya yang memerawani, melainkan diperawani oleh lelaki tua kucel dan cabul.
"Iya aku juga yang penting dia udah merawanin dua2 nya, meskipun aku gak mau lagi ah sakit bi". Balas Ayu.
"Nah itu bener yu, heyy.. mba diem diem aja anteng amat kayak nya, kalo si mba gimana yang belakang masin perawan gak? Haha..". Tanya bi aat pada Fatimah yang sedang merapi rapikan kerudung yang sudah beres ia jahit.
Pak RT yang berada disamping mendengar hal itu, dan membuat ia terangsang.
'Asal kalian tau kontol ku ini lah yang telah memerawani pantat bahenolnya Fatimah,hehe'. Ucap Pak RT dalam hati sambil memegang kontol dibalik celanaya yang mengeras karena teringat kemarin begitu nikmatnya lubang pantat Fatimah.
"Haha.. dasar si bibi, kalo yang itu jangan bi, kan gak boleh". Balas fatimah.
"Masa mba, emang suami gak pernah minta?". Bi aat penasaran sama wanita ter alim ini.
"Rahasia dong biii, hehe". Balas Fatimah
"Bukan gitu, aku gak percaya aja kalo A Rahmat belum pernah minta, orang dia punya bini bohay kaya mba, malah bisa dibilang pantat bininya yang terseksi dikampung, mustahil kalo gak pernah minta, hehe..". Ucap bi Aat.
"Iya iya bii, emang pernah minta sih dulu cuman aku larang". Balas Fatimah.
"Haha, aduh kasihan banget A rahmat ya, tapi ngambek gak pas gak dibolehin?". Tanya bi Aat.
"Ya ngambek kayaknya si bi, tapi ngambeknya gak lama, besoknya biasa lagi malah suami yang minta maaf ke aku". Balas fatimah.
"wihh hebat2 berarti sampai sekarang masih perawan dong, hehe..". Tanya Bi aat.
"Iya dong masih bersegel". Balas fatimah
"Tuh dengerin yu mba fatimah aja yang pantatnya paling bohay masih di segel". Ucap bi aat kepada ayu
"Awas Ah masih disegel masih disegel taunya pernah ada yang masuk, haha, becanda2 mba, ya.. kali aja yang masuk kan cuman jari atau apa gitu, hehe..". Balas Ayu.
"Hha iya bener yu, soalnya pantat mba Fatimah itu menggoda banget, mungkin banyak yang ngopi disini juga bisa jadi pada pengen liat yang nyeduh kopinya, bukan emang pengen minum kopi, hehe..". ucap bi aat.
"Iya bener tuh, bisa jadi mba". Ucap ayu pada fatimah.
"Iya kali, mungkin ini anugrah ya Bi, Yu, hehe". Balas fatimah sambel senyum.
"Iya bener mba anugrah, makanya banyak bapak2 yang ngopi disini" Ucap ayu.
"Iya bener yu, yang paling sering Pak RT dari kampung sebelah tuh". Ucap bi aat.
Deg Pak RT mendengar namanya disebut oleh bi aat, ia pun penasaran apa yang akan mereka omongkan tentang dirinya.
'mau ngomong apa kalian hah'. Gumam Pak RT dalam hatinya.
"Iya bener banget Bi, aku juga heran hampir setiap hari dia ngopi di warung mba fatimah, jangan jangan pak tua itu sudah jatuh cinta ama mba Fatimah, haha?". Ucap ayu sambil ketawa.
"Bisa jadi yu, haha.. eh, mba mau ga sama Pak RT? Haha..". Tanya bi Aat pada fatimah
"hihh.. gak lah bi, Ayu kali tuh yang memendam rasa sama Pak RT". Ucap fatimah.
"Hiihh amit amitt, deket deket juga ayu gak mau, apalagi bercinta hiiihh.." Ucap ayu bergidik ngeri.
"Kalo banyak duitnya gimana yu?". Tanya bi aat lagi.
"Sekalipun pak tua itu banyak duit ayu mah gak sudii bibiii.. amiitt amiittt". Balas ayu suara kencang.
'kurang ngajar si ayu, beraninya dia menghinaku'. Gumam Pak RT dalam hati disertai marah.
"Haha.. iya si, bibi juga udah umur segini amit amitt apalagi kamu yang masih muda".
Ucap bi aat.
"Tapi istrinya pak tua itu gimana cantik apa gimana?". Tanya Ayu.
"Ya sama aja sih standar dia, cuman kurus banget istri pak tua itu, tekanan batin kali". Balas bi aat.
"Ko bisa bi, emang kenapa istrinya?". Tanya lagi ayu.
"Kalo gak salah istrinya dulu gak mau sama Pak RT itu, tapi dijodohkan sama orang tua meraka, jadinya tekanan batin deh, mungkin karena itu". Jelas bi aat.
'berengsek juga kalian ya, awas aja ya kalian, ayu kamu penari ya, akan ku buat kau menari di pangkuanku, bi aat kau sudah tua tapi omonganmu gak dijaga, awas aja nanti'. Pak RT sangat marah kepada mereka.
"ohh gituu, kasian banget ya istrinya kalo sampe kurus gitu". Ucap ayu.
"Iya kasian kurus banget, beda jauh sama mba Fatimah". ucap bi aat pada ayu.
"Jauh bangett bii, mba fatimah itu cantikk, montok, bahenol, primadona kampung cigonde masa iya dibandingin sama istri Pak RT yang kaya gitu, bener gak mba?". Tanya ayu. Pada fatimah.
"Iya dong, masa aku dibandingin sama yang udah tua, hehe". Balas fatimah.
Setelah kurang lebih 2 jam mereka menggosip di warung Fatimah, mereka pun pulang ke rumah masing2, karena memang sebentar lagi adzan dzuhur.
Begitu juga lutfi yang akan berangkat ke sekolah.
"Mahh, anterin aku dong". Ucap lutfi yang sudah rapi akan bersekolah.
"Udah sama temen2 kamu aja, kan udah pada gak di anter, si bayu juga udah ga di anter sama mamahnya". Balas Fatimah kepada anaknya yang meminta diantar ke sekolah.
"Hmmm, yaudah deh kalo gitu". Anak kelas 2 sd ini sediki cemberut.
"Eh mba lagi jahit apa tuh?". Tanya ayu sembari duduk di kursi warung.
"Ini nih biasa kerudung2 anak, padahal barang datang dari hari minggu baru kesentuh sekarang, males banget kemaren kemaren". Balas fatimah dari dalam warung.
"Ehh mba kemaren pas hari senin jadwal si abang kan, katanya dia akan pindah kerja terus minta dilunasin semua utang, ya aku lunasin aja terus dikasih potongan 40%, kalo mba giman?" Tanya ayu.
"Oh itu mmm.. sama aku juga dilunasin yu"
"Oh iya mendadak banget ya mba, aku gak tau kalo harus dilunasin untung aja ada simpanan uang, kalo gak ada dibayar pake apa coba". Teh Ayu ngomong sambil ngemil jajanan warung.
Degg fatimah merasa tersindir atas ucapan ayu, karena iya membayar hutangnya dengan mulutnya kepada pegawai bank itu.
"bayar pake apem aja yu, hahaha". Ucap Bi aat yang baru saja datang ke warung dan ikut bergabung.
"ihh amit amitt bi, meskipun kemaren aku gak punya uang, mending aku lanjutin aja punya angsuran bi". Balas ayu pada bi aat.
Bi aat juga adalah tetangga Fatimah ia paling tua diantara mereka bertiga, bi aat memilik 2 anak, anak yang pertama yaitu gadis cantik yang sudah kelas 2 smk yang bernama Tania putri, dan yang kedua bayu sekelas dengan lutfi anak Fatimah yang duduk di kelas 2 SD.
Bi aat berperawakan montok perutnya sedikit buncit, kulitnya sawo matang, buah dada cukup besar dan tentu saja pantatnya pun besar, meskipun usianya tidak muda lagi tapi tubuhnya tetap kencang karena ia rajin mengikuti senam aerobik, bi Aat adalah seorang istri yang di madu oleh suaminya, suaminya menikah lagi dan sangat jarang sekali pulang kerumahnya, biaya anak anak hanya di transfer lewat sekening saja.
***
Kembali pada obrolan ketiga wanita tadi.
"Iya bercandanya yu, hehe, kan zaman sekarang banyak banget yang jualan apem, malah udah online katanya". Ucap bi aat.
"Iya bi aku mah ngeri, kadang heran wanita2 yang cantik seksi bohay pada berani jual diri, pada dimurah murahin gitu". Balas ayu.
"Tapi masih mending ada harganya yu walau pun 100/200 ribu, zaman sekarang kan banyak yang ngasih harga diri cuma cuma demi pacar itu anak anak muda sekarang katanya demi cinta".
"Iya bener zaman sekarang emang banyak yang kaya gitu ngeri ya bi". Ayu bergidik ngeri.
===XXX===
Di saat ketiga wanita ini sedang asik ngobrol di warung, Pak RT yang memang sudah berniat dari rumah, ia ingin lagi menikmati pantat Fatimah yang baru saja kemarin Ia perawani, bahkan ia sudah membeli pelumas lubricant untuk lubang penampungan spermanya itu.
Sekarang ia tak memakai motor melaikan berjalan kaki melewati perkebunan yang tertuju ke belakang rumah dari Fatimah, memang belakang rumah Fatimah adalah perkebunan, rumah2 dikampung cigonde kebanyakan hanya dipinggir jalanya saja.
Setelah Sampai di belakang rumah Fatimah ia pun masuk lewat pintu dapur, dan ternyata dirumah ada si lutfi yang kelihatanya sedang bersiap2 untuk berangkat sekolah, memang sekolah di desa itu sedang di adakan 2 sif sekolah pagi dan sekolah siang.
Pak RT pun mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam rumah, ia pun kembali keluar.
'Si bohay lagi diwarung kali, samperin ah'. Guman Pak RT sendiri.
Setelah berada di samping warung ia mendengar banyak suara wanita, ia tau berarti Fatimah gak sendirian, ia pun bejongkok di samping warung, posisinya terhimpit tembok warung dan tebing tanah, jadi tak akan ada yang bisa melihat Pak RT kecuali ada orang dari halaman atas sengaja menengok ke celah itu, ia menyalakan rokok sambil menguping pembicaraan wanita wanita itu.
***
kembali pada perbincangan santai ketiga wanita tadi.
"ehh yu suka ditengok berapa kali sebulan ladang mu?". Tanya bi aat mulai membahas ranah ranjang.
"Dasar malah nanyain itu, privasi bibii, tapi jujur ya sebulan sekali si bi setiap dia pulang aja, hahaa". Balas ayu malu malu.
"hahaa, iya mau gimana lagi ya yu, senasib kita, malah aku pernah sampe 3 bulan gak ditengok, eh tapi suka minta yang macam2 gak A baden yu?". Tanya bi aat kepada ayu.
"macam macam gimana bi?". Balas ayu.
"misalnya pengen di emut/minta yang belakang gitu?". Tanya lagi bi aat
"privasi bii privasii.. hahaa, kalo di karaoke sering, kalo lewat belakang emang pernah cuman satu kali itu juga sakit banget, gak mau lagi deh, kalo bibi pernah lewat belakang?". Curhatan teh ayu.
"Buka pernah lagi malah suami bibi sering minta yang belakang, kata suami sih lebih sempit,mungkin bagi dia yang depan udah hambar kali tapi gak tau." Balas bi aat.
"Udah disediain lubang yang bener, malah pengen lubang yang kotor ya bi dasar lelaki hmm". Ucap ayu.
"biasa kan yang dilarang lebih menantang, tapi yang penting depan belakang juga untuk suami kita ya yu". Balas bi aat
Deg Fatimah merasa tersindir kembali oleh pemibcaraan Ayu dan bi Aat, iya kembali teringat kejadian kemarin, dimana lubang belakangnya bukan suaminya yang memerawani, melainkan diperawani oleh lelaki tua kucel dan cabul.
"Iya aku juga yang penting dia udah merawanin dua2 nya, meskipun aku gak mau lagi ah sakit bi". Balas Ayu.
"Nah itu bener yu, heyy.. mba diem diem aja anteng amat kayak nya, kalo si mba gimana yang belakang masin perawan gak? Haha..". Tanya bi aat pada Fatimah yang sedang merapi rapikan kerudung yang sudah beres ia jahit.
Pak RT yang berada disamping mendengar hal itu, dan membuat ia terangsang.
'Asal kalian tau kontol ku ini lah yang telah memerawani pantat bahenolnya Fatimah,hehe'. Ucap Pak RT dalam hati sambil memegang kontol dibalik celanaya yang mengeras karena teringat kemarin begitu nikmatnya lubang pantat Fatimah.
"Haha.. dasar si bibi, kalo yang itu jangan bi, kan gak boleh". Balas fatimah.
"Masa mba, emang suami gak pernah minta?". Bi aat penasaran sama wanita ter alim ini.
"Rahasia dong biii, hehe". Balas Fatimah
"Bukan gitu, aku gak percaya aja kalo A Rahmat belum pernah minta, orang dia punya bini bohay kaya mba, malah bisa dibilang pantat bininya yang terseksi dikampung, mustahil kalo gak pernah minta, hehe..". Ucap bi Aat.
"Iya iya bii, emang pernah minta sih dulu cuman aku larang". Balas Fatimah.
"Haha, aduh kasihan banget A rahmat ya, tapi ngambek gak pas gak dibolehin?". Tanya bi Aat.
"Ya ngambek kayaknya si bi, tapi ngambeknya gak lama, besoknya biasa lagi malah suami yang minta maaf ke aku". Balas fatimah.
"wihh hebat2 berarti sampai sekarang masih perawan dong, hehe..". Tanya Bi aat.
"Iya dong masih bersegel". Balas fatimah
"Tuh dengerin yu mba fatimah aja yang pantatnya paling bohay masih di segel". Ucap bi aat kepada ayu
"Awas Ah masih disegel masih disegel taunya pernah ada yang masuk, haha, becanda2 mba, ya.. kali aja yang masuk kan cuman jari atau apa gitu, hehe..". Balas Ayu.
"Hha iya bener yu, soalnya pantat mba Fatimah itu menggoda banget, mungkin banyak yang ngopi disini juga bisa jadi pada pengen liat yang nyeduh kopinya, bukan emang pengen minum kopi, hehe..". ucap bi aat.
"Iya bener tuh, bisa jadi mba". Ucap ayu pada fatimah.
"Iya kali, mungkin ini anugrah ya Bi, Yu, hehe". Balas fatimah sambel senyum.
"Iya bener mba anugrah, makanya banyak bapak2 yang ngopi disini" Ucap ayu.
"Iya bener yu, yang paling sering Pak RT dari kampung sebelah tuh". Ucap bi aat.
Deg Pak RT mendengar namanya disebut oleh bi aat, ia pun penasaran apa yang akan mereka omongkan tentang dirinya.
'mau ngomong apa kalian hah'. Gumam Pak RT dalam hatinya.
"Iya bener banget Bi, aku juga heran hampir setiap hari dia ngopi di warung mba fatimah, jangan jangan pak tua itu sudah jatuh cinta ama mba Fatimah, haha?". Ucap ayu sambil ketawa.
"Bisa jadi yu, haha.. eh, mba mau ga sama Pak RT? Haha..". Tanya bi Aat pada fatimah
"hihh.. gak lah bi, Ayu kali tuh yang memendam rasa sama Pak RT". Ucap fatimah.
"Hiihh amit amitt, deket deket juga ayu gak mau, apalagi bercinta hiiihh.." Ucap ayu bergidik ngeri.
"Kalo banyak duitnya gimana yu?". Tanya bi aat lagi.
"Sekalipun pak tua itu banyak duit ayu mah gak sudii bibiii.. amiitt amiittt". Balas ayu suara kencang.
'kurang ngajar si ayu, beraninya dia menghinaku'. Gumam Pak RT dalam hati disertai marah.
"Haha.. iya si, bibi juga udah umur segini amit amitt apalagi kamu yang masih muda".
Ucap bi aat.
"Tapi istrinya pak tua itu gimana cantik apa gimana?". Tanya Ayu.
"Ya sama aja sih standar dia, cuman kurus banget istri pak tua itu, tekanan batin kali". Balas bi aat.
"Ko bisa bi, emang kenapa istrinya?". Tanya lagi ayu.
"Kalo gak salah istrinya dulu gak mau sama Pak RT itu, tapi dijodohkan sama orang tua meraka, jadinya tekanan batin deh, mungkin karena itu". Jelas bi aat.
'berengsek juga kalian ya, awas aja ya kalian, ayu kamu penari ya, akan ku buat kau menari di pangkuanku, bi aat kau sudah tua tapi omonganmu gak dijaga, awas aja nanti'. Pak RT sangat marah kepada mereka.
"ohh gituu, kasian banget ya istrinya kalo sampe kurus gitu". Ucap ayu.
"Iya kasian kurus banget, beda jauh sama mba Fatimah". ucap bi aat pada ayu.
"Jauh bangett bii, mba fatimah itu cantikk, montok, bahenol, primadona kampung cigonde masa iya dibandingin sama istri Pak RT yang kaya gitu, bener gak mba?". Tanya ayu. Pada fatimah.
"Iya dong, masa aku dibandingin sama yang udah tua, hehe". Balas fatimah.
Setelah kurang lebih 2 jam mereka menggosip di warung Fatimah, mereka pun pulang ke rumah masing2, karena memang sebentar lagi adzan dzuhur.
Begitu juga lutfi yang akan berangkat ke sekolah.
"Mahh, anterin aku dong". Ucap lutfi yang sudah rapi akan bersekolah.
"Udah sama temen2 kamu aja, kan udah pada gak di anter, si bayu juga udah ga di anter sama mamahnya". Balas Fatimah kepada anaknya yang meminta diantar ke sekolah.
"Hmmm, yaudah deh kalo gitu". Anak kelas 2 sd ini sediki cemberut.
"Nih bekalnya fii, jangan jajan yang aneh aneh, jajnnya makanan ya fii". Ucap fatimah pada anaknya.
Lutfi pun mencium tangan ibunya dan berangkat ke sekolah bersama teman teman nya.
Andai wanita muslimah ini tau apa yang akan terjadi pada dirinya, maka dia pasti lebih baik mengantar anaknya ke sekolah dari pada sendirian dirumah.
Adzan dzuhur pun berkumandang Fatimah pun segera menutup warungnya berniat untuk mandi dan melaksanakan sh*l*t dzuhur dirumah, ketika ia berjalan menuju rumah yang berada dibelakang warungnya ia tersentak saat melihat Pak RT sedang duduk sambil meroko di teras rumahnya.
"astagfiru**oh, mau apa lagi pak kesini?". Fatimah sedikit mundur menjauh.
"Ngomongin apa tadi hah?". Tanya Pak RT.
"ohh tadi, emang kedengeran?". Fatimah gugup dan ketakutan
"Emang aku budeg? Ya kedenger lah, jelas". Pak RT menatap tajam fatimah.
"Maaf pak, itu tadi si ayu sama bi aat aku gak ikutan". Fatimah tertunduk.
"Kamu sama aja, kan kamu juga ikut denger, ikut ngehina aku, kamu jijik juga kan sama saya?".
"Maafin aku pak, aku hanya nemenin mereka ngobrol, gak seperti yang bapak pikirkan". Fatimah menjelaskan.
"Udah jangan banyak bacot, ayo kedalam".
"Mau apa pak, kalo bapak tersinggung maafin aku pak, tapi jangan kedalam pak, aku kasih roko ya pak sebungkus". Fatimah terus memundurkan langkahnya.
"Ayo cepet sini tar keburu sore". Pak RT menarik paksa lengan Fatimah masuk kedalam rumah.
Ketika sudah didalam rumah Pak RT segera mengunci pintu rumah dan menutup semua gorden rumah.
"Hikss.. hikss.. hikss..". Fatimah menangis sambil berdiri di tengah rumah.
"Jangan cengeng, sekarang kamu nurut aja sama aku, lelaki yang jelek dan buruk rupa, itukan yang tadi kamu omongkan sama si ayu si Aat?". Ucap Pak RT
"Malah makin kenceng nangisnya, sini biar kamu diem,
Mcuuhhh ahhh.. ahhh,.. mcuahh."
Pak RT memeluk fatimah sembari menciumi bibirnya dalam keadaan berdiri tak lupa tanganya pun meremas remas bongkahan pantat bahenolnya.
"ahhh.. gurihhnya bibir mba ahh.. meski pun bibir mba tajem kalo ngomong, tapi nikmat buat di cium shh..". Ucap Pak RT di tengah ciumannya yang sangat rakus dibibir Fatimah yang masih menangis.
"hikss hikss.. ampunn pak, ampuun". Lirih Fatimah.
"ampun ampun kenapa mba, emang mba disiksa ama aku, malah aku mencumbu mba, paling pantat mba yang bakalan kena sika, kena siksa kontolku hehe.. mba harus dihukum akibat tadi ikut ngehina aku, dan pantat mba ini yang kena akibatnya hekh.. plakkk". Bisik Pak RT sambil meremas dan menampar bongkahan pantat fatimah.
"Janga lagi pakk, ampuunn, sekarang aku mau sh*l*t, mau ibadah," ucap fatimah ketakutan sambil menggelengkan kepala.
"Iya ayo entar sh*l*tnya berjama'ah sama aku, tapi setelah aku ngecrot disini ya, hehehe,". Ucap Pak RT sambil menyelipkan jari tengahnya di belahan pantat fatimah.
"Jangan pak dosa, untuk apa sh*l*t jika bapak mau zina". Balas fatimah.
"Diem jangan banyak ngelawan, sekarang harus nurut ke aku". Pak RT sedikit membentak.
fatimah pun langsung terdiam, ia selalu trauma jika dibentak oleh pak tua itu, mentalnya sudah dikuasai oleh lelaki tua cabul itu.
Lalu Pak RT menggandeng fatimah ke kamar utama nya, dikamar itu ada kasur busa yang busa tempat ia tidur bersama A rahmat suaminya, lalu Pak RT membuka celana, dan bajunya dan semua yang dipakainya, dan sekarang ia telanjang bulat dengan kontol yang sudah tegak dan keras.
Perlu diketahui sejak kejadian kemarin Pak RT rajin meminum kelapa muda dan makanan2 herbal yang bermanfaat untuk memperbanyak sperma, ia sudah mempersiap kontolnya, ia ingin puas menikmati fatimah, dan agar bisa berkali kali ngecrot di tubuh Fatimah yang bahenol itu.
"Ayo cepat buka semuanya, harus telanjang seperti aku". Perintah Pak RT.
fatimah membuka bajunya sendiri hingga telanjang, terlihat tubuhnya yang montok putih, buah dada yang ranum, dan yang menonjol tentu bongkahan pantatnya yang bahenol.
"Nahh gitu dong, mantapp, ini nenen empukk, mccuahh..".
Payudara fatimah langsung ia lahap.
"Ini pantat bahenol ahh.. shhh.. plakk..". Pantat fatimah diremas lalu ditampar, masih keadaan berdiri.
"Ayo rebahan ngangkang dibawah, ganjal nih pantat mbanya pake bantal". fatimah sudah mengangkang dengan bantal yang mengganjal di bawah pantatnya.
"Nih pake ini dulu lubang bool nya, biar enak, biar gak sakit mba hehe.. ayo boolnya reganging pake dua tangan". Fatimah membuka bongkahan pantatnya dengan keduan tanganya.
"nah bener, pinterr..". Pak RT membuka segel pelumas yang memang masih baru ia beli.
"tuh kan bool mba tetep sempit hehe.. beda jauh sama istri aku, udah longgar pantat peot lagi, tapi untung sekarang ada bool mba sebagai gantinya yang bisa dipake ama aku hehe..". Anus fatimah pun diolesi pelumas oleh Pak RT, dan seselaki menusuknya pelan.
"Ashh.. Jangan kenceng2 ya pak nusuk nya, lubang pantat aku suka perih". Ucap fatimah sambil matanya menatap plapon kamarnya, ia pasrah dengan apa pun yang akan dilakukan Pak RT terhadapnya.
"tenang mba, pasti aku ngewe mbanya pelan pelan ko, hehehe.. yang penting mba nurut ya, nah kalo udah licin gini tinggal ditusuk deh, hehehe". Ucap Pak RT terkekeh dengan jari tengahnya yang tertanam di lubang anus fatimah yang sudak licin.
Pak RT pun menekan kepala kontolnya di anus Fatimah, kedua tangan Fatimah yang sedari tadi sudah meregangkan pipi pantatnya, ia hanya menatap atap kamarnya dengan mulut menganga merasakan detik detik lubang sempitnya itu ditembus oleh kontol lelaki tua nan cabul.
"A..aah.. paak". Lirih fatimah saat kepala kontol Pak RT berhasil masuk lubang anusnya.
"aahhh.. Shhhh.. aaahh.. nikmatt mba.. aaahh.. sini aku remas susu nya.. ahhh.. slruupp slruup slruupp.. ahh.. emang ini bool paling nikmat ahhh..". Sekarang Pak RT tak begitu kesulitan menusuk lubang pantat fatimah.
Pak RT mulai meny*d*mi lubang pantat Fatimah dengan pelan, sembari meremas buah dada dan menghisap putingnya yang coklat, Fatimah hanya mengangkang dengan pasrah disaat lubang pembuanganya kembali dinikmati oleh lelaki yang bukan suaminya, lebih parahnya lelaki tua buruk nan cabul.
"ahh.. shh.. ahh.. mmhh.. mhhh..". Desah fatimah ketika anusnya ditusuk dan bibirnya di cumbu oleh Pak RT, ia menahan mules di perutnya karena tusukan kontol Pak RT di lubang anusnya, ia juga menahan jijik di mulutnya karena nafas dan liur yang bau dari lelaki tua itu.
Pak RT sudah mendekati puncaknya, sabab dari tadi kontolnya sudah mengeras terlalu lama, apalagi yang ditusuk lubang anus yang teramat sempit, kontolnya seakan diremas, kenikmatan tiada tara dikontolnya.
"aahhh.. Ahhh.. mba.. ahh.. bool nikmat aahh.. biarin gak kontolku ngecrot di lubang bool mba? Kontol lelaki tua yang jelek ngecrot di bool mba yang cantik.. biarin gak cantik? Biarin gakk? aahh.. aahh.. mbaa.. Crottt.. croott.. Srrrrr.. srrrr.. brebeyy..". Akhiryna tembakan kenikmatan kontol Pak RT keluar untuk kedua kalinya di lubang kotoran Fatimah, fatimah pun merasakan cairan hangat yang sangat banyak di rongga dalam anusnya.
"haaah.. huuuhhh.. nikmaatt sayangkuu, mccuuaakkk". Cium Pak RT di kening wanita muslimah itu dengan kontol yang masih tertanam di lubang anusnya.
Setelah beberapa saat Pak RT pun mencabut kontolnya dari lubang anus fatimah, dan ia pun langsung rebahan dan tertidur.
fatimah pun pergi ke kamar mandi untuk buang air besar dan membersihkan diri,
Ketika ia menyabuni bongkahan pantatnya ia pun menangis.
'A rahmat maafkan aku, aku telah gagal menjaga diri, pantat ini yang sangat kau sukai namun tak pernah aku berikan kini telah 2 kali dinodai oleh lelaki tua bejad itu, aku sangat tak berdaya, bahkan sekarang dia sedang tertidur pulas setelah puas meny*d*mi pantat istrimu ini, cepat pulang A'. Lirih fatimah dalam hati.
Setelah selesai mandi Fatimah pun bergegas ke kamar sh*l*t, setelah ia membuka handuk dalam keadaan telanjang bulat ia pun langsung memakai mukena yang berwarna putih, kemudian ia melaksanakan sembahyang dzuhur.
Bertepatan dengan Fatimah yang sedang melaksanakan sembahyang dzuhur Pak RT pun terbangun dari tidurnya, dengan masih keadaan telanjang bulat ia merasakan kontolnya mengeras kembali, mungkin efek jamu dan kelapa muda yang telah ia minum dari kemarin dan tadi pagi.
'harus ngecrot sekali lagi nih sebelum pulang mungpung ada waktu'. ucap Pak RT dalam hati.
Lalu Ia pun keluar dari kamar bertelanjang dan mencari Fatimah, tercium semerbak wangi sabun mandi Fatimah di seisi rumah.
"Kemana si bohay ya, wangi banget ni, pasti lagi mandi si cantik, hehe". Lalu lelaki tua ini pun mengecek ke kamar mandi ia berniat akan meny*d*mi fatimah yang sedang mandi kemudian mandi bersama.
"Crek.. (suara pintu kamar mandi dibuka), waduh ga ada, dimana ya dia". Pak RT celingukan di kamar mandi, ia bisa merasakan hangatnya kamar mandi dan menghirup sejenak harumnya sabun bekas wanita bahenol itu mandi.
Ia pun menyusuri dapur dan se isi rumah, ketika ia diruang keluarga sejenak ia melihat foto Fatimah dengan Rahmat suaminya.
'hehe beruntung banget ya lo punya bini secantik dan seaduhay Fatimah, tapi sekarang gue juga bisa nikmatin bini lo, malah pantat bahenol bini lo udah gue perawanin, dan bakal terus gue s*d*mi tuh lubang pantat bahenol bini lo, hehe'. Ucap Pak RT dalam hati sambil menatap foto Rahmat dan istrinya yang saat ini ia kuasai.
Lalu ia pun ke satu kamar depan dimana ada Fatimah yang sedang melaksanakan ibadahnya, ketika ia membuka pintu terlihat Fatimah yang sedang sh*l*t, lelaki tua ini pun menyaksikanya setiap gerakan, emang dasarnya lelaki tua ini sudah otak cabul ia malah menerka nerka apakah Fatimah memakai pakaian dalam atau langsung pakai mukena, ieu semakin terangsang membayangkan akan meny*d*mi lubang pantat bahenol dari seorang wanita muslimah saat masih memakai mukena.
Fatimah pun menyelesaikan sh*l*tnya, ia sedang duduk terakhir di dalam sh*l*tnya.
"Ass*l*mu'ala*k*m.. Ass*l*mu'ala*k*m". Ucap Fatimah menyelesaikan ibadahnya, saat ia hendak berdo'a Pak RT pun langsung memeluknya dan menciuminya dari belakang.
Lutfi pun mencium tangan ibunya dan berangkat ke sekolah bersama teman teman nya.
Andai wanita muslimah ini tau apa yang akan terjadi pada dirinya, maka dia pasti lebih baik mengantar anaknya ke sekolah dari pada sendirian dirumah.
Adzan dzuhur pun berkumandang Fatimah pun segera menutup warungnya berniat untuk mandi dan melaksanakan sh*l*t dzuhur dirumah, ketika ia berjalan menuju rumah yang berada dibelakang warungnya ia tersentak saat melihat Pak RT sedang duduk sambil meroko di teras rumahnya.
"astagfiru**oh, mau apa lagi pak kesini?". Fatimah sedikit mundur menjauh.
"Ngomongin apa tadi hah?". Tanya Pak RT.
"ohh tadi, emang kedengeran?". Fatimah gugup dan ketakutan
"Emang aku budeg? Ya kedenger lah, jelas". Pak RT menatap tajam fatimah.
"Maaf pak, itu tadi si ayu sama bi aat aku gak ikutan". Fatimah tertunduk.
"Kamu sama aja, kan kamu juga ikut denger, ikut ngehina aku, kamu jijik juga kan sama saya?".
"Maafin aku pak, aku hanya nemenin mereka ngobrol, gak seperti yang bapak pikirkan". Fatimah menjelaskan.
"Udah jangan banyak bacot, ayo kedalam".
"Mau apa pak, kalo bapak tersinggung maafin aku pak, tapi jangan kedalam pak, aku kasih roko ya pak sebungkus". Fatimah terus memundurkan langkahnya.
"Ayo cepet sini tar keburu sore". Pak RT menarik paksa lengan Fatimah masuk kedalam rumah.
Ketika sudah didalam rumah Pak RT segera mengunci pintu rumah dan menutup semua gorden rumah.
"Hikss.. hikss.. hikss..". Fatimah menangis sambil berdiri di tengah rumah.
"Jangan cengeng, sekarang kamu nurut aja sama aku, lelaki yang jelek dan buruk rupa, itukan yang tadi kamu omongkan sama si ayu si Aat?". Ucap Pak RT
"Malah makin kenceng nangisnya, sini biar kamu diem,
Mcuuhhh ahhh.. ahhh,.. mcuahh."
Pak RT memeluk fatimah sembari menciumi bibirnya dalam keadaan berdiri tak lupa tanganya pun meremas remas bongkahan pantat bahenolnya.
"ahhh.. gurihhnya bibir mba ahh.. meski pun bibir mba tajem kalo ngomong, tapi nikmat buat di cium shh..". Ucap Pak RT di tengah ciumannya yang sangat rakus dibibir Fatimah yang masih menangis.
"hikss hikss.. ampunn pak, ampuun". Lirih Fatimah.
"ampun ampun kenapa mba, emang mba disiksa ama aku, malah aku mencumbu mba, paling pantat mba yang bakalan kena sika, kena siksa kontolku hehe.. mba harus dihukum akibat tadi ikut ngehina aku, dan pantat mba ini yang kena akibatnya hekh.. plakkk". Bisik Pak RT sambil meremas dan menampar bongkahan pantat fatimah.
"Janga lagi pakk, ampuunn, sekarang aku mau sh*l*t, mau ibadah," ucap fatimah ketakutan sambil menggelengkan kepala.
"Iya ayo entar sh*l*tnya berjama'ah sama aku, tapi setelah aku ngecrot disini ya, hehehe,". Ucap Pak RT sambil menyelipkan jari tengahnya di belahan pantat fatimah.
"Jangan pak dosa, untuk apa sh*l*t jika bapak mau zina". Balas fatimah.
"Diem jangan banyak ngelawan, sekarang harus nurut ke aku". Pak RT sedikit membentak.
fatimah pun langsung terdiam, ia selalu trauma jika dibentak oleh pak tua itu, mentalnya sudah dikuasai oleh lelaki tua cabul itu.
Lalu Pak RT menggandeng fatimah ke kamar utama nya, dikamar itu ada kasur busa yang busa tempat ia tidur bersama A rahmat suaminya, lalu Pak RT membuka celana, dan bajunya dan semua yang dipakainya, dan sekarang ia telanjang bulat dengan kontol yang sudah tegak dan keras.
Perlu diketahui sejak kejadian kemarin Pak RT rajin meminum kelapa muda dan makanan2 herbal yang bermanfaat untuk memperbanyak sperma, ia sudah mempersiap kontolnya, ia ingin puas menikmati fatimah, dan agar bisa berkali kali ngecrot di tubuh Fatimah yang bahenol itu.
"Ayo cepat buka semuanya, harus telanjang seperti aku". Perintah Pak RT.
fatimah membuka bajunya sendiri hingga telanjang, terlihat tubuhnya yang montok putih, buah dada yang ranum, dan yang menonjol tentu bongkahan pantatnya yang bahenol.
"Nahh gitu dong, mantapp, ini nenen empukk, mccuahh..".
Payudara fatimah langsung ia lahap.
"Ini pantat bahenol ahh.. shhh.. plakk..". Pantat fatimah diremas lalu ditampar, masih keadaan berdiri.
"Ayo rebahan ngangkang dibawah, ganjal nih pantat mbanya pake bantal". fatimah sudah mengangkang dengan bantal yang mengganjal di bawah pantatnya.
"Nih pake ini dulu lubang bool nya, biar enak, biar gak sakit mba hehe.. ayo boolnya reganging pake dua tangan". Fatimah membuka bongkahan pantatnya dengan keduan tanganya.
"nah bener, pinterr..". Pak RT membuka segel pelumas yang memang masih baru ia beli.
"tuh kan bool mba tetep sempit hehe.. beda jauh sama istri aku, udah longgar pantat peot lagi, tapi untung sekarang ada bool mba sebagai gantinya yang bisa dipake ama aku hehe..". Anus fatimah pun diolesi pelumas oleh Pak RT, dan seselaki menusuknya pelan.
"Ashh.. Jangan kenceng2 ya pak nusuk nya, lubang pantat aku suka perih". Ucap fatimah sambil matanya menatap plapon kamarnya, ia pasrah dengan apa pun yang akan dilakukan Pak RT terhadapnya.
"tenang mba, pasti aku ngewe mbanya pelan pelan ko, hehehe.. yang penting mba nurut ya, nah kalo udah licin gini tinggal ditusuk deh, hehehe". Ucap Pak RT terkekeh dengan jari tengahnya yang tertanam di lubang anus fatimah yang sudak licin.
Pak RT pun menekan kepala kontolnya di anus Fatimah, kedua tangan Fatimah yang sedari tadi sudah meregangkan pipi pantatnya, ia hanya menatap atap kamarnya dengan mulut menganga merasakan detik detik lubang sempitnya itu ditembus oleh kontol lelaki tua nan cabul.
"A..aah.. paak". Lirih fatimah saat kepala kontol Pak RT berhasil masuk lubang anusnya.
"aahhh.. Shhhh.. aaahh.. nikmatt mba.. aaahh.. sini aku remas susu nya.. ahhh.. slruupp slruup slruupp.. ahh.. emang ini bool paling nikmat ahhh..". Sekarang Pak RT tak begitu kesulitan menusuk lubang pantat fatimah.
Pak RT mulai meny*d*mi lubang pantat Fatimah dengan pelan, sembari meremas buah dada dan menghisap putingnya yang coklat, Fatimah hanya mengangkang dengan pasrah disaat lubang pembuanganya kembali dinikmati oleh lelaki yang bukan suaminya, lebih parahnya lelaki tua buruk nan cabul.
"ahh.. shh.. ahh.. mmhh.. mhhh..". Desah fatimah ketika anusnya ditusuk dan bibirnya di cumbu oleh Pak RT, ia menahan mules di perutnya karena tusukan kontol Pak RT di lubang anusnya, ia juga menahan jijik di mulutnya karena nafas dan liur yang bau dari lelaki tua itu.
Pak RT sudah mendekati puncaknya, sabab dari tadi kontolnya sudah mengeras terlalu lama, apalagi yang ditusuk lubang anus yang teramat sempit, kontolnya seakan diremas, kenikmatan tiada tara dikontolnya.
"aahhh.. Ahhh.. mba.. ahh.. bool nikmat aahh.. biarin gak kontolku ngecrot di lubang bool mba? Kontol lelaki tua yang jelek ngecrot di bool mba yang cantik.. biarin gak cantik? Biarin gakk? aahh.. aahh.. mbaa.. Crottt.. croott.. Srrrrr.. srrrr.. brebeyy..". Akhiryna tembakan kenikmatan kontol Pak RT keluar untuk kedua kalinya di lubang kotoran Fatimah, fatimah pun merasakan cairan hangat yang sangat banyak di rongga dalam anusnya.
"haaah.. huuuhhh.. nikmaatt sayangkuu, mccuuaakkk". Cium Pak RT di kening wanita muslimah itu dengan kontol yang masih tertanam di lubang anusnya.
Setelah beberapa saat Pak RT pun mencabut kontolnya dari lubang anus fatimah, dan ia pun langsung rebahan dan tertidur.
fatimah pun pergi ke kamar mandi untuk buang air besar dan membersihkan diri,
Ketika ia menyabuni bongkahan pantatnya ia pun menangis.
'A rahmat maafkan aku, aku telah gagal menjaga diri, pantat ini yang sangat kau sukai namun tak pernah aku berikan kini telah 2 kali dinodai oleh lelaki tua bejad itu, aku sangat tak berdaya, bahkan sekarang dia sedang tertidur pulas setelah puas meny*d*mi pantat istrimu ini, cepat pulang A'. Lirih fatimah dalam hati.
Setelah selesai mandi Fatimah pun bergegas ke kamar sh*l*t, setelah ia membuka handuk dalam keadaan telanjang bulat ia pun langsung memakai mukena yang berwarna putih, kemudian ia melaksanakan sembahyang dzuhur.
Bertepatan dengan Fatimah yang sedang melaksanakan sembahyang dzuhur Pak RT pun terbangun dari tidurnya, dengan masih keadaan telanjang bulat ia merasakan kontolnya mengeras kembali, mungkin efek jamu dan kelapa muda yang telah ia minum dari kemarin dan tadi pagi.
'harus ngecrot sekali lagi nih sebelum pulang mungpung ada waktu'. ucap Pak RT dalam hati.
Lalu Ia pun keluar dari kamar bertelanjang dan mencari Fatimah, tercium semerbak wangi sabun mandi Fatimah di seisi rumah.
"Kemana si bohay ya, wangi banget ni, pasti lagi mandi si cantik, hehe". Lalu lelaki tua ini pun mengecek ke kamar mandi ia berniat akan meny*d*mi fatimah yang sedang mandi kemudian mandi bersama.
"Crek.. (suara pintu kamar mandi dibuka), waduh ga ada, dimana ya dia". Pak RT celingukan di kamar mandi, ia bisa merasakan hangatnya kamar mandi dan menghirup sejenak harumnya sabun bekas wanita bahenol itu mandi.
Ia pun menyusuri dapur dan se isi rumah, ketika ia diruang keluarga sejenak ia melihat foto Fatimah dengan Rahmat suaminya.
'hehe beruntung banget ya lo punya bini secantik dan seaduhay Fatimah, tapi sekarang gue juga bisa nikmatin bini lo, malah pantat bahenol bini lo udah gue perawanin, dan bakal terus gue s*d*mi tuh lubang pantat bahenol bini lo, hehe'. Ucap Pak RT dalam hati sambil menatap foto Rahmat dan istrinya yang saat ini ia kuasai.
Lalu ia pun ke satu kamar depan dimana ada Fatimah yang sedang melaksanakan ibadahnya, ketika ia membuka pintu terlihat Fatimah yang sedang sh*l*t, lelaki tua ini pun menyaksikanya setiap gerakan, emang dasarnya lelaki tua ini sudah otak cabul ia malah menerka nerka apakah Fatimah memakai pakaian dalam atau langsung pakai mukena, ieu semakin terangsang membayangkan akan meny*d*mi lubang pantat bahenol dari seorang wanita muslimah saat masih memakai mukena.
Fatimah pun menyelesaikan sh*l*tnya, ia sedang duduk terakhir di dalam sh*l*tnya.
"Ass*l*mu'ala*k*m.. Ass*l*mu'ala*k*m". Ucap Fatimah menyelesaikan ibadahnya, saat ia hendak berdo'a Pak RT pun langsung memeluknya dan menciuminya dari belakang.
"ahh.. shhh.. mbaa wangi banget, dah mandi ya, shh..". Ucap Pak RT sembari meremas buah dadan dan menciumi Pipi Fatimah.
"Mmmpp.. hmmpp.. pak cukupp.. hmpp..". Fatimah mencoba menghindar sembari ia berusaha berdiri.
"Diem mba, mba wangi banget, shh..". Ucap Pak RT yang terus mendengus punggung da leher fatimah.
"Sudahh pak hentikan, cukup". Ucap Fatimah sembari ia berdiri, ketika fatimah berdiri Pak RT enggan melepaskan cengkramanya.
"Shh ahh.. mba ga pake daleman ya, soalnya pantat mba kerasa empuknya di kontol aku, hehe shh..". Bisik Pak RT ditengah pelukan dan tekanan kontolnya dibelahan pantat bahenol Fatimah yang masih terhalang kain mukena yang tipis.
"Sudahh pakk, sudahh hikss.. hikss..". Fatimah menangis.
"Diam kamu jangan nangis." Bentak lelaki tua itu sembari iya melorotkan rok mukena wanita muslimah ini kebawah.
"Udah buruan nungging, posisi sujud sana plakk..". Suara tamparan tangan Pak RT di bongkahan pantat Fatimah. Fatimah pun menungging posisi bersujud di atas sejadah sembari menangis.
Tehidanglah bongkahan pantat bahenol Fatimah yang mulus dan putih di hadapan lelaki tua itu, tubuh yang sangat lembut dan wangi karena ia baru saja mandi, sekarang seperti hidangan sempurna untuk kepuasan kontol lelaki tua itu.
"Hikss.. hikss.. bapak mau ngapain kan tadi udah pak, hikss..". Ucap fatimah sembari menengok, pipinya yang penuh air mata menempel di atas sejadah.
Pak RT pun langsung menjilati pantat bahenol fatimah, lubang anus yang berwarna merah muda yang sangat bersih dan wangi pun tak luput dari jilatan lidahnya, lelaki tua itu mengorek ngorek lubang pembuangan wanita muslimah itu dengan lidahnya, tanganya pun tak berhenti meremas pipi pantat yang putih itu hingga menjadi kemerahan.
"Diem, ahh shh.. srluupp.. srluupp.. ahh, aku mau ngecrot lagi disini sebelum pulang". Ucap Pak RT ditengah jilatanya di lubang keriput itu.
Setelah itu Pak RT pun melumasi lubang berwarna pink itu dengan lubricant, iya meratakan disekitar belahan pantat dan lubang keriputnya, sesekali ia menusukan jarinya dengan lembut, karena ia tak ingin lubang kenikmatanya itu terluka.
"Aku tusuk lagi ya bool nya, shhh.. hekkhh, ekhh.. shhh.. ahhhh.. Nikmatnyaa". Racau kenikmatan yang dirasakan kontol Pak RT ketika berhasil menancapkan seluruh batang kontolnya.
"Aaa..ahh, hmppph.. hikss". Tangis yang Fatimah coba tahan disaat lubang pembuangan kembali di s*d*mi oleh lelaki tua itu.
"Shh.. makin enak ya lubang boolnya, apa tadi udah berak ya mba?". Tanya Pak RT merem melek sembari menikmati keluar masuk kontolnya.
"Hikss.. hmmpp". Fatimah tak menjawab ia hanya membekap mulutnya sendiri sambil menangis.
"Kalo ditanya jawab, tadi berak gak hekh.. hekh.." Pak RT membentak sambil menekan kontolnya agak kasar.
plok.. plok..
"A.aah.. hmpp.. iya pak". Jawab fatimah.
"Bener kan mba abis berak, ahhh.. soalnya makin enak boolnya, bersih dan makin ngejepit shhh.. ahh..".
Lelaki tua itu merasakan kenikmatan kelembutan lubang kecil berawarna pink itu, yang berada diantara dua bongkahan pantat yang bahenol yang selalu bergetar saat kontolnya ia hentakan semakin dalam.
"Ahh.. shh.. lubang ini tadi habis ngeluarin tai ya mba?". Tanya Pak RT.
"Hiks.. iya pak, hmpph..".
"Tapi sekarang ko dimasukin kontol, tau gak kenapa? shh..". Tanya Pak RT lagi.
"Hmmpp empp..". Fatimah hanya menggelengkan kepalanya.
"Tau gak kenapa lubang ini dimasukin kontol?". Bentak Pak RT sembari meremas pipi pantat fatimah hingga memerah.
"Ahh.. Gak tau pak". Balas fatimah sambil meringis.
"Ahh.. Karena pantat mba bahenol, plaakk.. (tamparan gemas Pak RT di pipi pantat fatimah hingga bergetar) shhh.. salah sendiri punya pantat se bahenol ini, akhirnya kena entot deh lubang tainya, shhh, hekhh.. hekhh..". Ucap Pak RT sembari menikmati lubang pembuangan Fatimah.
"Aww.. aww.. aah". Jerit kecil Fatimah saat pipi pantatnya ditampar.
"Pantat sebahenol mba ini rugi kalo ga di nikmatin, shh.. jadi sekarang terima aja mba punya pantat bahenol sama lubang boolnya yang kecil, nah kontolku deh yang mejuhin.. ahhh.. shh".
Fatimah tak menjawab ucapan Pak RT, ia seakan terdiam menatap kosong, mungkin ia sudah pasrah dengan apapun yang akan dilakukan lelaki tua itu.
"Tapi ingat lobang ini hanya buat aku ya, suami mba si rahmat itu jangan sampai masukin kontolnya dilobang ini ya, ngerti gak mba?". Tanya Pak RT.
Fatimah enggan menjawab.
"Denger gak hah? Hekhh.. hekhh..". Pak RT mempercepat genjotanya.
"Aww.. ahh.. ahh.. iya pakk iyaa, gak akan pak". Fatimah meringis ngilu.
"Gak akan apa gimana hah?, ahh.." Pak RT membentak sambil menekan kontolnya agak kasar.
plokk.. plok.. Suara selangkangan Pak RT bertemu bokong bahenol fatimah.
"Aww.. ahh.. iya A rahmat gak akan nyobain lubang pantat aku pakk.. ahh..".
Plokkk.. plokk..
"jadi lubang pantat mba hanya buat siapa hah?".
"Ahh.. ahh.. hanya buat bapakk..".
"Buat diapain pantat bahenol mba ini hah?"
Plokk.. plokk..
"Aww.. ahh.. buat dis*d*mi bapakk..".
"Jadi pantat bahenol mba buat dis*d*mi aku hah?".
"Ahh.. iya pakk..".
"Ahhh.. nikmatt.."
plokk.. plokk.. plokk..
"awas ya, harus siap kalo aku s*d*mi tiap hari lubang boolnya.. ahh".
"Ahhh.. pakk.. shh..". Rintihan fatimah yang semakin membuat nafsu Pak RT membangkit.
"Siap gak boolnya di ewe tiap hari sama aku hah?"
Plokk.. plok.. plok..
"Ahh.. ahh.. iya pakk.. iya siapp..".
"Aahh.. aku pejuhin lagi lobang tai mba.."
plokk plokk..
"mbaa aku mau ngecrot di lobang tai mbaa.. ahhh."
"Ahh.. aaah.. bapakk pelann.. bapakk".
Plokk.. plokk.. plokk..
"mbaa sayaa mau ngecrott mbaa.. entar empotin boolnya ya,".
"Iyaa pakk.. entar aku empotiinn, ahh..".
Plokk.. plokk..
"bool bini siapa ini yang dis*d*mi hah? Hekhh.. hekhh..".
"A,aah.. aww.. bool bininya A Rahmat pakk.. ahh.. bapakk.. bapakk..".
Plokk.. plokk..
"mbaa, mbaa, mbaa, ahh.. ahh.. gue penjuhin lagi bool bini lo rahmatt ahh..
crooottt.. Crott.. Srrrrr.. srrrr..
Akhirnya Pak RT pun menembakan pejuhnya lagi di lubang pantat Fatimah, kenikamatan yang berulang kali ia dapatkan dari pantat bahenol wanita muslimah ini, sperma yang amat banyak berhamburan di rongga dubur Fatimah, fatimah pun bisa merasakan hangatnya pejuh lelaki tua itu di lubang pembuanganya itu.
"aaahhhh.. bangsaatt nikmaaatt.. iya terus empotin boolnya.. teruus.. nikmattt.. ahhhuuuhhh.. Nikmat bangett lobang tainya Fatimahku.. mcuuaahh.."
Sesudah Pak RT meny*d*mi Fatimah sebanyak 2 kali di siang itu ia pun langsung pulang dengan riang, begitu senangnya dia, bisa merengkuh kenikmatan yang sangat sangat dari pantat bahenol wanita muslimah yang selama ini menjadi impianya.
Lain halnya dengan Fatimah ia merasa sangat terlecehkan, dimana ia seorang wanita yang tertutup dan selalu berpakaian muslimah, ibaratnya betis kakinya pun tak akan pernah dilihat orang, namun kini seluruh tubuhnya telah dilihat oleh lelaki tua cabul itu, bahkan lebih hina lagi ia sudah 3 kali di s*d*mi di lubang pantatnya, dimana lubang itu suaminya pun tak pernah menyentuhnya karena memang ia melarangnya karena itu dilarang oleh agama, tapi kemalangan tak bisa dihadang sekarang, nasib tak bisa ditepis dan sekarang Fatimah hanya akan menjadi menampungan pejuh lelaki tua itu.
===X=X=X===
Keesokan harinya yaitu hari kamis pukul 14:50 Suami fatimah yaitu Rahmat tiba tiba ia pulang dari jakarta, karena proyek disana diambil alih oleh pemborong yang lain, jadi ia pun langsung pulang tanpa sempat mengabari Fatimah istrinya dirumah, seolah kejutan bagi Fatimah dan anaknya, apalagi fatimah yang sudah sangat tersiksa hari harinya merasa bahagia suaminya telah pulang.
"Ass*l*mu'ala*k*m.." A rahmat masuk kedalam warung Fatimah.
"Wa'ala*k*musslamm.. ehh Aa, udah pulaangg.. yeee..". Sambut fatimah disertai pelukan terhadap suaminya itu.
"Kenapa aa udah pulang?". Tanya fatimah pada rahmat.
"Iya proyeknya diambil alih pemborong lain, soalnya bos Aa sudah kehabisan uang tak punya modal untuk nerusin, katanya gitu". Balas rahmat.
"Ohh gituu, iya dehh a, akhirnyaa aa pulangg.. hikss.. hikss..". Tangis fatimah pecah
"Kenapa ko nangis sayang?" Tanya rahmat kaget melihat istri tercintanya menangis.
"Gak kenapa napa, aku cuman seneng aja Aa pulangg.. hikss.. hikss..". Ucap fatimah, padahal ada beribu kata yang ia pendam, beribu pilu yang ia tahan selepas kemarin ia ditinggalkan oleh suaminya itu.
"Yaudahh.. jangan ah jang nangiss.. harus seneng dong masa nangiss sayangg". Ucap rahmat menenangkan istrinya itu.
"Iyaa a, hikss , hempp". Fatimah menghentikan tangisanya.
"Aa udah kangen sama istri aa yang cantik ini, mcuaahh..". Pelukan rahmat pada fatimah dan kecupanya pada bibir istrinya itu.
"Sama a, istrimu ini juga kangenn.. mcuaahh". Balas fatimah.
"Kangen sama ini nihh.. bohaykuuhh". Ucap rahmat sambil meremas pantat bahenol istrinya itu.
"Tuhh.. tuhh.. kan pasti yang pertama diremas itu..". Ucap fatimah manja.
"Iyaa dongg.. kan aa nikahin kamu juga gara gara ini, hehe". Ucap rahmat.
"Masa gara gara itu, emang ada apa dengan pantat aku A?".
"Pantat kamu bohay sayangg.. nihh enak banget kalo diremas juga, apalagi kalo diii..". Tatapan genit rahmat yang memberi kode untuk kesekian kalinya bahwa ingin merasakan pantat istrinya itu.
"Di apa hayoo.. di apaa.. aku tau, udah ah jangan diterusin, yang ini aja nihh". Balas Fatimah sambil menuntun tangan suaminya ke memeknya.
"Iyaa sayangg.. iyaa.. udah gak tahan pengen nusuk istriku yang cantikk ini.. pasti udah rapet lagi nih ditinggal 4 hari juga, hehe, mcuaahh". Ucap rahmat.
"Iyaa nanti malam sayangg, pas malam jum'at, iya lah pasti A, pasti bakalan sempit. Balas fatimah.
"Ohh iya yaa benerr jugaa sayangg.. wihh mantapp dong sayangh.. asikk jadi gak sabar". Ucap rahmat kegirangan.
"Mmmpp.. hmmpp.. pak cukupp.. hmpp..". Fatimah mencoba menghindar sembari ia berusaha berdiri.
"Diem mba, mba wangi banget, shh..". Ucap Pak RT yang terus mendengus punggung da leher fatimah.
"Sudahh pak hentikan, cukup". Ucap Fatimah sembari ia berdiri, ketika fatimah berdiri Pak RT enggan melepaskan cengkramanya.
"Shh ahh.. mba ga pake daleman ya, soalnya pantat mba kerasa empuknya di kontol aku, hehe shh..". Bisik Pak RT ditengah pelukan dan tekanan kontolnya dibelahan pantat bahenol Fatimah yang masih terhalang kain mukena yang tipis.
"Sudahh pakk, sudahh hikss.. hikss..". Fatimah menangis.
"Diam kamu jangan nangis." Bentak lelaki tua itu sembari iya melorotkan rok mukena wanita muslimah ini kebawah.
"Udah buruan nungging, posisi sujud sana plakk..". Suara tamparan tangan Pak RT di bongkahan pantat Fatimah. Fatimah pun menungging posisi bersujud di atas sejadah sembari menangis.
Tehidanglah bongkahan pantat bahenol Fatimah yang mulus dan putih di hadapan lelaki tua itu, tubuh yang sangat lembut dan wangi karena ia baru saja mandi, sekarang seperti hidangan sempurna untuk kepuasan kontol lelaki tua itu.
"Hikss.. hikss.. bapak mau ngapain kan tadi udah pak, hikss..". Ucap fatimah sembari menengok, pipinya yang penuh air mata menempel di atas sejadah.
Pak RT pun langsung menjilati pantat bahenol fatimah, lubang anus yang berwarna merah muda yang sangat bersih dan wangi pun tak luput dari jilatan lidahnya, lelaki tua itu mengorek ngorek lubang pembuangan wanita muslimah itu dengan lidahnya, tanganya pun tak berhenti meremas pipi pantat yang putih itu hingga menjadi kemerahan.
"Diem, ahh shh.. srluupp.. srluupp.. ahh, aku mau ngecrot lagi disini sebelum pulang". Ucap Pak RT ditengah jilatanya di lubang keriput itu.
Setelah itu Pak RT pun melumasi lubang berwarna pink itu dengan lubricant, iya meratakan disekitar belahan pantat dan lubang keriputnya, sesekali ia menusukan jarinya dengan lembut, karena ia tak ingin lubang kenikmatanya itu terluka.
"Aku tusuk lagi ya bool nya, shhh.. hekkhh, ekhh.. shhh.. ahhhh.. Nikmatnyaa". Racau kenikmatan yang dirasakan kontol Pak RT ketika berhasil menancapkan seluruh batang kontolnya.
"Aaa..ahh, hmppph.. hikss". Tangis yang Fatimah coba tahan disaat lubang pembuangan kembali di s*d*mi oleh lelaki tua itu.
"Shh.. makin enak ya lubang boolnya, apa tadi udah berak ya mba?". Tanya Pak RT merem melek sembari menikmati keluar masuk kontolnya.
"Hikss.. hmmpp". Fatimah tak menjawab ia hanya membekap mulutnya sendiri sambil menangis.
"Kalo ditanya jawab, tadi berak gak hekh.. hekh.." Pak RT membentak sambil menekan kontolnya agak kasar.
plok.. plok..
"A.aah.. hmpp.. iya pak". Jawab fatimah.
"Bener kan mba abis berak, ahhh.. soalnya makin enak boolnya, bersih dan makin ngejepit shhh.. ahh..".
Lelaki tua itu merasakan kenikmatan kelembutan lubang kecil berawarna pink itu, yang berada diantara dua bongkahan pantat yang bahenol yang selalu bergetar saat kontolnya ia hentakan semakin dalam.
"Ahh.. shh.. lubang ini tadi habis ngeluarin tai ya mba?". Tanya Pak RT.
"Hiks.. iya pak, hmpph..".
"Tapi sekarang ko dimasukin kontol, tau gak kenapa? shh..". Tanya Pak RT lagi.
"Hmmpp empp..". Fatimah hanya menggelengkan kepalanya.
"Tau gak kenapa lubang ini dimasukin kontol?". Bentak Pak RT sembari meremas pipi pantat fatimah hingga memerah.
"Ahh.. Gak tau pak". Balas fatimah sambil meringis.
"Ahh.. Karena pantat mba bahenol, plaakk.. (tamparan gemas Pak RT di pipi pantat fatimah hingga bergetar) shhh.. salah sendiri punya pantat se bahenol ini, akhirnya kena entot deh lubang tainya, shhh, hekhh.. hekhh..". Ucap Pak RT sembari menikmati lubang pembuangan Fatimah.
"Aww.. aww.. aah". Jerit kecil Fatimah saat pipi pantatnya ditampar.
"Pantat sebahenol mba ini rugi kalo ga di nikmatin, shh.. jadi sekarang terima aja mba punya pantat bahenol sama lubang boolnya yang kecil, nah kontolku deh yang mejuhin.. ahhh.. shh".
Fatimah tak menjawab ucapan Pak RT, ia seakan terdiam menatap kosong, mungkin ia sudah pasrah dengan apapun yang akan dilakukan lelaki tua itu.
"Tapi ingat lobang ini hanya buat aku ya, suami mba si rahmat itu jangan sampai masukin kontolnya dilobang ini ya, ngerti gak mba?". Tanya Pak RT.
Fatimah enggan menjawab.
"Denger gak hah? Hekhh.. hekhh..". Pak RT mempercepat genjotanya.
"Aww.. ahh.. ahh.. iya pakk iyaa, gak akan pak". Fatimah meringis ngilu.
"Gak akan apa gimana hah?, ahh.." Pak RT membentak sambil menekan kontolnya agak kasar.
plokk.. plok.. Suara selangkangan Pak RT bertemu bokong bahenol fatimah.
"Aww.. ahh.. iya A rahmat gak akan nyobain lubang pantat aku pakk.. ahh..".
Plokkk.. plokk..
"jadi lubang pantat mba hanya buat siapa hah?".
"Ahh.. ahh.. hanya buat bapakk..".
"Buat diapain pantat bahenol mba ini hah?"
Plokk.. plokk..
"Aww.. ahh.. buat dis*d*mi bapakk..".
"Jadi pantat bahenol mba buat dis*d*mi aku hah?".
"Ahh.. iya pakk..".
"Ahhh.. nikmatt.."
plokk.. plokk.. plokk..
"awas ya, harus siap kalo aku s*d*mi tiap hari lubang boolnya.. ahh".
"Ahhh.. pakk.. shh..". Rintihan fatimah yang semakin membuat nafsu Pak RT membangkit.
"Siap gak boolnya di ewe tiap hari sama aku hah?"
Plokk.. plok.. plok..
"Ahh.. ahh.. iya pakk.. iya siapp..".
"Aahh.. aku pejuhin lagi lobang tai mba.."
plokk plokk..
"mbaa aku mau ngecrot di lobang tai mbaa.. ahhh."
"Ahh.. aaah.. bapakk pelann.. bapakk".
Plokk.. plokk.. plokk..
"mbaa sayaa mau ngecrott mbaa.. entar empotin boolnya ya,".
"Iyaa pakk.. entar aku empotiinn, ahh..".
Plokk.. plokk..
"bool bini siapa ini yang dis*d*mi hah? Hekhh.. hekhh..".
"A,aah.. aww.. bool bininya A Rahmat pakk.. ahh.. bapakk.. bapakk..".
Plokk.. plokk..
"mbaa, mbaa, mbaa, ahh.. ahh.. gue penjuhin lagi bool bini lo rahmatt ahh..
crooottt.. Crott.. Srrrrr.. srrrr..
Akhirnya Pak RT pun menembakan pejuhnya lagi di lubang pantat Fatimah, kenikamatan yang berulang kali ia dapatkan dari pantat bahenol wanita muslimah ini, sperma yang amat banyak berhamburan di rongga dubur Fatimah, fatimah pun bisa merasakan hangatnya pejuh lelaki tua itu di lubang pembuanganya itu.
"aaahhhh.. bangsaatt nikmaaatt.. iya terus empotin boolnya.. teruus.. nikmattt.. ahhhuuuhhh.. Nikmat bangett lobang tainya Fatimahku.. mcuuaahh.."
Sesudah Pak RT meny*d*mi Fatimah sebanyak 2 kali di siang itu ia pun langsung pulang dengan riang, begitu senangnya dia, bisa merengkuh kenikmatan yang sangat sangat dari pantat bahenol wanita muslimah yang selama ini menjadi impianya.
Lain halnya dengan Fatimah ia merasa sangat terlecehkan, dimana ia seorang wanita yang tertutup dan selalu berpakaian muslimah, ibaratnya betis kakinya pun tak akan pernah dilihat orang, namun kini seluruh tubuhnya telah dilihat oleh lelaki tua cabul itu, bahkan lebih hina lagi ia sudah 3 kali di s*d*mi di lubang pantatnya, dimana lubang itu suaminya pun tak pernah menyentuhnya karena memang ia melarangnya karena itu dilarang oleh agama, tapi kemalangan tak bisa dihadang sekarang, nasib tak bisa ditepis dan sekarang Fatimah hanya akan menjadi menampungan pejuh lelaki tua itu.
===X=X=X===
Keesokan harinya yaitu hari kamis pukul 14:50 Suami fatimah yaitu Rahmat tiba tiba ia pulang dari jakarta, karena proyek disana diambil alih oleh pemborong yang lain, jadi ia pun langsung pulang tanpa sempat mengabari Fatimah istrinya dirumah, seolah kejutan bagi Fatimah dan anaknya, apalagi fatimah yang sudah sangat tersiksa hari harinya merasa bahagia suaminya telah pulang.
"Ass*l*mu'ala*k*m.." A rahmat masuk kedalam warung Fatimah.
"Wa'ala*k*musslamm.. ehh Aa, udah pulaangg.. yeee..". Sambut fatimah disertai pelukan terhadap suaminya itu.
"Kenapa aa udah pulang?". Tanya fatimah pada rahmat.
"Iya proyeknya diambil alih pemborong lain, soalnya bos Aa sudah kehabisan uang tak punya modal untuk nerusin, katanya gitu". Balas rahmat.
"Ohh gituu, iya dehh a, akhirnyaa aa pulangg.. hikss.. hikss..". Tangis fatimah pecah
"Kenapa ko nangis sayang?" Tanya rahmat kaget melihat istri tercintanya menangis.
"Gak kenapa napa, aku cuman seneng aja Aa pulangg.. hikss.. hikss..". Ucap fatimah, padahal ada beribu kata yang ia pendam, beribu pilu yang ia tahan selepas kemarin ia ditinggalkan oleh suaminya itu.
"Yaudahh.. jangan ah jang nangiss.. harus seneng dong masa nangiss sayangg". Ucap rahmat menenangkan istrinya itu.
"Iyaa a, hikss , hempp". Fatimah menghentikan tangisanya.
"Aa udah kangen sama istri aa yang cantik ini, mcuaahh..". Pelukan rahmat pada fatimah dan kecupanya pada bibir istrinya itu.
"Sama a, istrimu ini juga kangenn.. mcuaahh". Balas fatimah.
"Kangen sama ini nihh.. bohaykuuhh". Ucap rahmat sambil meremas pantat bahenol istrinya itu.
"Tuhh.. tuhh.. kan pasti yang pertama diremas itu..". Ucap fatimah manja.
"Iyaa dongg.. kan aa nikahin kamu juga gara gara ini, hehe". Ucap rahmat.
"Masa gara gara itu, emang ada apa dengan pantat aku A?".
"Pantat kamu bohay sayangg.. nihh enak banget kalo diremas juga, apalagi kalo diii..". Tatapan genit rahmat yang memberi kode untuk kesekian kalinya bahwa ingin merasakan pantat istrinya itu.
"Di apa hayoo.. di apaa.. aku tau, udah ah jangan diterusin, yang ini aja nihh". Balas Fatimah sambil menuntun tangan suaminya ke memeknya.
"Iyaa sayangg.. iyaa.. udah gak tahan pengen nusuk istriku yang cantikk ini.. pasti udah rapet lagi nih ditinggal 4 hari juga, hehe, mcuaahh". Ucap rahmat.
"Iyaa nanti malam sayangg, pas malam jum'at, iya lah pasti A, pasti bakalan sempit. Balas fatimah.
"Ohh iya yaa benerr jugaa sayangg.. wihh mantapp dong sayangh.. asikk jadi gak sabar". Ucap rahmat kegirangan.
Fatimah merasa masih beruntung memeknya tak jadi diperkosa Pak RT kemarin, karena lubang kenikmatanya itu hanya untuk suaminya seorang, meski lubang pantatnya akan menjadi langganan penampungan pejuh lelaki tua itu, namun fatimah sedikit tenang karena suaminya telah pulang, setidaknya Pak RT akan kesulitan mencari waktu untuk menemuinya, fatimah pun terus memikirkan cara untuk lepas dari jerat lelaki tua bejad itu.
Di waktu yang sama saat rahmat berada di warung, Pak RT yang baru saja pulang dari kecamatan bersama si odoy anak buahnya pun melwati warung Fatimah, Pak RT yang diboceng si odoy melihat lihat ke arah warung, dan ia dapati rahmat ada di dalamnya, ia terheran heran kenapa suami fatimah itu sudah pulang, padahal kata fatimah 1 bulan ia dijakarta.
"Ehh, ko si rahmat udah pulang". Pak RT bicara sendiri melihat rahmat.
"Emang kenapa te?". Tanya odoy.
"Iya si rahmat ko udah pulang kan dia kerja dijakarta".
"Ya biarin lah te, emang kenapa te?". Balas odoy.
"Bukan gitu doy, si rahmat kan harusnya sebulan dijakarta, ini ko baru beberapa hari udah pulang aja". Pak RT terheran sediri.
"Ya kangen lah ama bininya te, tau sendiri kan Fatimah bini si rahmat itu, udah cantik bahenol lagi, si rahmat ga tahan pengen ngewe kali te, hehe". Ucap odoy
"Mantep ya si fatimah doy, eh doy kalo lu jadi suami si fatimah apa yang bakal lu lakuin doy?". Tanya Pak RT pada si odoy.
"Ya kalo aku jadi suaminya si fatimah, pasti aku entot tiap hari tuh lubang kencing nya, gak bakal berhenti te, apalagi kalo liat pantat bahenolnya berasa pengen ngewe aja tuh boolnya, enak banget kayaknya kalo di ewe lubang kentut nya, uhh..shh.. gila tee". Ucap si odoy sambil geleng geleng kepala membayangkan fatimah.
"Ehh elu jangan2 ngaceng lu doy.. ehh bener lu ngacengg.. hahaa.. parah lu doy". Pak RT melihat kontol ngaceng si odoy di balik celana kolornya.
"Lagian sih Rt pake ngebahas si fatimah, kan aku jadi ngaceng te". Balas si odoy.
Pak RT pun memikirkan cara agar bisa tetap menikmati fatimah meskipun suaminya telah pulang, memang akal lelaki tua ini cukup cerdas, otaknya jalan kalo masalah per pejuhan.
'aku harus ngecrot di memeknya duluan sebelum si rahmat make tuh memek, duh nyesel juga tadi gak di entot memeknya, dari kemarin boolnya terus saking tergila gilanya aku sama pantatnya sampe lupa buat nikmatin memeknya, gimana ya..hmmm, oh iya aku punya ide, hehehe'. Ucap Pak RT dalam hatinya.
===X=X=X===
Adzan magrib pun berkumandang Di kampung cigonde, Rahmat suami Fatimah sudah rapi berpakaian koko akan pergi kemesjid bersama anaknya lutfi, setiap malam jum'at dikampung itu akan di adakan pengajian bersama dimesjid, jadi rahmat dan lutfi baru akan pulang setelah pengajian selesai yaitu sekitar pukul 8 malam selesai sh*l*t isya.
Dan diwaktu yang sama Pak RT pun sudah bersiap dari rumahnya, ia izin pada istrinya akan mengikuti yasinan di kampung tetangga, istrinya pun mengizinkan toh dia mau beribadah.
Lelaki tua ini pun langsung menancap gas motor na, ia berpakaian baju koko, lalu memakai peci hitam yang sudah buluk, memaki kolor dan sarung, ia tak mengenakan celan dalam karena agar lebih mudah nanti saat eksekusi, eksekusi apa, yupps benar eksekusi wanita muslimah cantik yang bahenol.
'Fatimah ku, aku tak mau suami mu duluan merasakan memekmu setelah tak di ewe lama, kemaren aku lupa sama memek mu, saking ngebet sama pantat bahenol mu, saking nikmatnya lubang tai mu yang sempit sampe lupa sama lubang kencingmu bidadariku'. Ucap Pak RT sepanjang perjalanan yang diiringi lantunan adzan, ketika Pak RT memasuki kampung cigonde ia berpapasan dengan rahmat dan lutfi yang berjalan hendak pergi ke mesjid, ia pun agak sedikit gerogi melihat suami fatimah itu.
Adzan pun selesai, bertepatan dengan Pak RT yang sampai di depan warung Fatimah, ia pun sedikit memarkirkan motornya ke dalam semak semak di sebrang warung fatimah, agar tidak ada yang melihat motornya itu, ia langsung pergi ke rumah Fatimah dan sialnya Fatimah ia lupa mengunci pintu karena ia malah buru2 untuk menunanikan sembahyang magrib.
Pak RT pun masuk dan sandalnya ia bawa lalu ia simpan dibawah kursi tamu Fatimah, tak lupa ia langsung mengunci pintu rumah Fatimah lalu melihat lihat ke kamar, ketika ia melihat ke kamar terlihatlah fatimah yang sedang melaksanakan sembahyang magrib, ia pun menunggunya.
"A?, lutfi?, ko balik lagi, ga jadi pengajiannya ya?". Teriak fatimah dari kamar, ia mengira yang masuk itu A rahmat atau lutfi anaknya.
Ketika Fatimah keluar dari kamar ia tersentak dan sangat kaget saat melihat ternyata yang masuk ledalam rumahnya itu bukan suami atau anaknya melainkan lelaki tua bejad nan cabul.
"astagfiru**oh bapak, bapa ngapain disini, sekarang ada suami aku pak". Ucap Fatimah.
"Mana suaminya ko gak ada, bapak mau ngajak dia ngopi sih mba, hehe..". Balas Pak RT tersenyum.
"Suami aku lagi ngaji dimesjid sebetar lagi pulang pak, bapak pulang aja nanti besok lagi ngopinya ya pak". Uca fatimah segera menutup pintu kamarnya, namun Pak RT pun tak kalah cepat ia langsung memegang hendel pintu dan mendorongnya, apa daya tenaga seorang wanita tak akan sekuat laki laki, Pak RT berhasil masuk kedalam kamar itu.
"Haahh.. crek crek.. mau kabur ya dari aku". Ucap Pak RT sambil mengunci pintu kamar dari dalam.
"Hikss.. hikss.. mau apa lagi pakk, apa ga cukup yang tadi siang pak? Hikss.. hikss..". Fatimah sambil menangis dan memojokan diri di kamar menjauh dari lelaki tua itu.
"hehehe, ga akan pernah cukup mba, soalnya aku sekarang rutin minum jamu mba, katanya bisa sehari 4 sampai 6 kali ngecrot mba, hehe..". Ucap Pak RT mendekati fatimah.
"Aku gak mau pak, aku mohon jangan sekarang aku takut A rahmat pulang, hikss.. hikss..". Permohonan fatimah diiringi tangis pada Pak RT.
"Udah sini, ahh mcuahhh.. srluupp.. srluupp..". Pak RT langsung menyambar bibi fatimah dan menciuminya.
"Hmmpp.. hmmmp.. aku takut A rahmat pulang pak". Ucap fatimah disaat terjangan bibir Pak RT terus melumat bibirnya.
"Uhh.. shhh.. wangi banget badan mba, pasti udah disiapin buat malam jum'atan sama si rahmat ya mba, hehe". Ucap lelaki tua itu sembari mendengus leher dan buah dada wanita muslimah itu.
"Jangan terusin pak aku mohon, sebentar lagi A Rahmat pulang, hikss..". Rintih fatimah sembari menangis pelan.
"Udah diem gak lama ko bohay, mana memeknya". Ucap Pak RT sambil menyingkap mukena dan menerobos celana dalam wanita muslimah itu.
"Hikss.. hikss.. jangan pak pliss aku mohon". Rintih fatimah mencoba melawan terjangan tangan Pak RT.
"Wihh, bulunya udah dicukur lagi ya, hehe mantap shh..". Ucap Pak RT sambil mengobel memek wanita muslimah itu dengan jari tengahnya.
"Ehkk.. jangan pak hiks.. jangan.. aku mohon". Fatimah memelas.
Pak RT terus melakukan aksinya mengobel memek wanita muslimah itu hingga keluarlah pelumas alami dari memek wanita muslimah itu.
Kemudian Pak RT mendorong Fatimah ke atas tikar dan melebarkan kedua kaki fatimah terlihat paha yang berisi putih dan mulus itu.
"Aku ewe memeknya sekarang ya bohay, hehe..". Pak RT menuntun kontolnya yang sudah tegang sedari tadi menuju lubang kenikmatan wanita muslimah itu.
"Hikss.. jangan pakk.. aku mohon pakk.. hikss.. hikss..". Fatimah menangis sambil melihat kearah kontol Pak RT yang akan segera mengobrak ngabrik lubang kenikmatanya yang sejatinya hanya untuk suaminya yaitu A Rahmat namun saat ini lubang itu akan dinikmati oleh lelaki tua buruk dekil nan cabul.
"Ahhh.. shhh.. pelem banget mbaa memek nya, angett sempitt.. ahh". Ucap Pak RT sambil memejamkan mata merasakan kenikmatan dikontolnya saat berhasil masuk perlahan kedalam rongga memek wanita muslimah yang bohay itu.
"Ekhh.. hikss.." Hanya itu yang keluar dari mulut fatimah sambil menggeleng gelengkan kepalanya, teringat akan suaminya, yang seharusnya ia bisa menjaga tubuhnya hanya untuknya tapi kini malah bisa dinikmati leluasa oleh lelaki tua itu.
Pak RT mengeluar masukan kontolnya secara perlahan karena memang memek fatimah yang sempit kembali setelah beberapa waktu tidak dijamah oleh suaminya rahmat, kenikmatan yang tiada tara dirasakan Pak RT ketika kontolnya dijepit oleh lubang kenikmatan seorang wanita muslimah yang sekarang ada dibawah kendalinya.
"Mana lidahnya keluarin, srluupp.. srlupp.. ahhh..". Pak RT menghisap lidah fatimah dan menengguk ludahnya seperti yang sedang kehausan, tangan kananya menjadi bantal untuk leher fatimah, tak lupa tangan kirinya meremas buah dadanya yang ranum.
Fatimah hanya bisa menangis dan pasrah dengan keapesan dalam hidupnya kini, dibawah dekapan lelaki tua dengan kontol yang menancap pada lubang senggamanya, ia pun mengeluarkan cairan kenikmatanya yang sangat tidak ia kehendaki.
"Ahh.. shhh.. mba udah keluar ya, hehe, berarti mba menikmati kan aku ewe memeknya". Tanya Pak RT sambil menancapkan kontolnya sedalam dalamnya, ia bisa merasakan bahwa wanita muslimah itu mencapai puncak orgasmenya.
"Ekhh.. shhh". Fatimah tak menjawab ia tak mau mengakui hal itu pada lelaki tua bejad ini.
"Aku bisa merasakanya mba, hehe, gausah malu memang wanita itu butuh kenikmatan ini, namanya nafkah batin mba, biarin aku bantu si rahmat buat napkahin batin mba ya, hehehe,". Ucap Pak RT penuh kemenangan telah menaklukan seorang wanita muslimah yang cantik dengan tubuhnya yang aduhay seperti tak ada kecacatan Disetiap inci tubuhnya.
"Ekhh.. udah pak cepetan nanti A rahmat keburu pulang, ekh..". Ucap fatimah setelah melewati dimabuk orgasme tadi.
"Aku belum mau keluar mba hehe, ganti posisi ya, coba sekarang nungging". Ucap Pak RT mencabut kontolnya dan membangunkan fatimah agar berganti posisi menjadi menungging.
"Plakkk.. emang bener bener bokong nomer satu kamu mba.. si idoy juga hampir gila saking nafsu sama pantat mba, hehe". Tamparan Pak RT pada pantat putih bahenol fatimah hingga bergetar dan meninggalkan merah bekas tamparanya.
"Hah, apa pak?". Fatimah kaget sambil menoleh.
"Iya si idoy itu yang bogel item itu yang kerja disawah aku".
"Emang kenapa dia pak?". Tanya fatimah penasaran.
"Iya dia nafsu ama mba, katanya mba itu suka jadi bahan coli dia, hehe". Ucap Pak RT.
"Masa sih pak, emang dia pernah ngomong gt?". Tanya lagi fatimah.
Di waktu yang sama saat rahmat berada di warung, Pak RT yang baru saja pulang dari kecamatan bersama si odoy anak buahnya pun melwati warung Fatimah, Pak RT yang diboceng si odoy melihat lihat ke arah warung, dan ia dapati rahmat ada di dalamnya, ia terheran heran kenapa suami fatimah itu sudah pulang, padahal kata fatimah 1 bulan ia dijakarta.
"Ehh, ko si rahmat udah pulang". Pak RT bicara sendiri melihat rahmat.
"Emang kenapa te?". Tanya odoy.
"Iya si rahmat ko udah pulang kan dia kerja dijakarta".
"Ya biarin lah te, emang kenapa te?". Balas odoy.
"Bukan gitu doy, si rahmat kan harusnya sebulan dijakarta, ini ko baru beberapa hari udah pulang aja". Pak RT terheran sediri.
"Ya kangen lah ama bininya te, tau sendiri kan Fatimah bini si rahmat itu, udah cantik bahenol lagi, si rahmat ga tahan pengen ngewe kali te, hehe". Ucap odoy
"Mantep ya si fatimah doy, eh doy kalo lu jadi suami si fatimah apa yang bakal lu lakuin doy?". Tanya Pak RT pada si odoy.
"Ya kalo aku jadi suaminya si fatimah, pasti aku entot tiap hari tuh lubang kencing nya, gak bakal berhenti te, apalagi kalo liat pantat bahenolnya berasa pengen ngewe aja tuh boolnya, enak banget kayaknya kalo di ewe lubang kentut nya, uhh..shh.. gila tee". Ucap si odoy sambil geleng geleng kepala membayangkan fatimah.
"Ehh elu jangan2 ngaceng lu doy.. ehh bener lu ngacengg.. hahaa.. parah lu doy". Pak RT melihat kontol ngaceng si odoy di balik celana kolornya.
"Lagian sih Rt pake ngebahas si fatimah, kan aku jadi ngaceng te". Balas si odoy.
Pak RT pun memikirkan cara agar bisa tetap menikmati fatimah meskipun suaminya telah pulang, memang akal lelaki tua ini cukup cerdas, otaknya jalan kalo masalah per pejuhan.
'aku harus ngecrot di memeknya duluan sebelum si rahmat make tuh memek, duh nyesel juga tadi gak di entot memeknya, dari kemarin boolnya terus saking tergila gilanya aku sama pantatnya sampe lupa buat nikmatin memeknya, gimana ya..hmmm, oh iya aku punya ide, hehehe'. Ucap Pak RT dalam hatinya.
===X=X=X===
Adzan magrib pun berkumandang Di kampung cigonde, Rahmat suami Fatimah sudah rapi berpakaian koko akan pergi kemesjid bersama anaknya lutfi, setiap malam jum'at dikampung itu akan di adakan pengajian bersama dimesjid, jadi rahmat dan lutfi baru akan pulang setelah pengajian selesai yaitu sekitar pukul 8 malam selesai sh*l*t isya.
Dan diwaktu yang sama Pak RT pun sudah bersiap dari rumahnya, ia izin pada istrinya akan mengikuti yasinan di kampung tetangga, istrinya pun mengizinkan toh dia mau beribadah.
Lelaki tua ini pun langsung menancap gas motor na, ia berpakaian baju koko, lalu memakai peci hitam yang sudah buluk, memaki kolor dan sarung, ia tak mengenakan celan dalam karena agar lebih mudah nanti saat eksekusi, eksekusi apa, yupps benar eksekusi wanita muslimah cantik yang bahenol.
'Fatimah ku, aku tak mau suami mu duluan merasakan memekmu setelah tak di ewe lama, kemaren aku lupa sama memek mu, saking ngebet sama pantat bahenol mu, saking nikmatnya lubang tai mu yang sempit sampe lupa sama lubang kencingmu bidadariku'. Ucap Pak RT sepanjang perjalanan yang diiringi lantunan adzan, ketika Pak RT memasuki kampung cigonde ia berpapasan dengan rahmat dan lutfi yang berjalan hendak pergi ke mesjid, ia pun agak sedikit gerogi melihat suami fatimah itu.
Adzan pun selesai, bertepatan dengan Pak RT yang sampai di depan warung Fatimah, ia pun sedikit memarkirkan motornya ke dalam semak semak di sebrang warung fatimah, agar tidak ada yang melihat motornya itu, ia langsung pergi ke rumah Fatimah dan sialnya Fatimah ia lupa mengunci pintu karena ia malah buru2 untuk menunanikan sembahyang magrib.
Pak RT pun masuk dan sandalnya ia bawa lalu ia simpan dibawah kursi tamu Fatimah, tak lupa ia langsung mengunci pintu rumah Fatimah lalu melihat lihat ke kamar, ketika ia melihat ke kamar terlihatlah fatimah yang sedang melaksanakan sembahyang magrib, ia pun menunggunya.
"A?, lutfi?, ko balik lagi, ga jadi pengajiannya ya?". Teriak fatimah dari kamar, ia mengira yang masuk itu A rahmat atau lutfi anaknya.
Ketika Fatimah keluar dari kamar ia tersentak dan sangat kaget saat melihat ternyata yang masuk ledalam rumahnya itu bukan suami atau anaknya melainkan lelaki tua bejad nan cabul.
"astagfiru**oh bapak, bapa ngapain disini, sekarang ada suami aku pak". Ucap Fatimah.
"Mana suaminya ko gak ada, bapak mau ngajak dia ngopi sih mba, hehe..". Balas Pak RT tersenyum.
"Suami aku lagi ngaji dimesjid sebetar lagi pulang pak, bapak pulang aja nanti besok lagi ngopinya ya pak". Uca fatimah segera menutup pintu kamarnya, namun Pak RT pun tak kalah cepat ia langsung memegang hendel pintu dan mendorongnya, apa daya tenaga seorang wanita tak akan sekuat laki laki, Pak RT berhasil masuk kedalam kamar itu.
"Haahh.. crek crek.. mau kabur ya dari aku". Ucap Pak RT sambil mengunci pintu kamar dari dalam.
"Hikss.. hikss.. mau apa lagi pakk, apa ga cukup yang tadi siang pak? Hikss.. hikss..". Fatimah sambil menangis dan memojokan diri di kamar menjauh dari lelaki tua itu.
"hehehe, ga akan pernah cukup mba, soalnya aku sekarang rutin minum jamu mba, katanya bisa sehari 4 sampai 6 kali ngecrot mba, hehe..". Ucap Pak RT mendekati fatimah.
"Aku gak mau pak, aku mohon jangan sekarang aku takut A rahmat pulang, hikss.. hikss..". Permohonan fatimah diiringi tangis pada Pak RT.
"Udah sini, ahh mcuahhh.. srluupp.. srluupp..". Pak RT langsung menyambar bibi fatimah dan menciuminya.
"Hmmpp.. hmmmp.. aku takut A rahmat pulang pak". Ucap fatimah disaat terjangan bibir Pak RT terus melumat bibirnya.
"Uhh.. shhh.. wangi banget badan mba, pasti udah disiapin buat malam jum'atan sama si rahmat ya mba, hehe". Ucap lelaki tua itu sembari mendengus leher dan buah dada wanita muslimah itu.
"Jangan terusin pak aku mohon, sebentar lagi A Rahmat pulang, hikss..". Rintih fatimah sembari menangis pelan.
"Udah diem gak lama ko bohay, mana memeknya". Ucap Pak RT sambil menyingkap mukena dan menerobos celana dalam wanita muslimah itu.
"Hikss.. hikss.. jangan pak pliss aku mohon". Rintih fatimah mencoba melawan terjangan tangan Pak RT.
"Wihh, bulunya udah dicukur lagi ya, hehe mantap shh..". Ucap Pak RT sambil mengobel memek wanita muslimah itu dengan jari tengahnya.
"Ehkk.. jangan pak hiks.. jangan.. aku mohon". Fatimah memelas.
Pak RT terus melakukan aksinya mengobel memek wanita muslimah itu hingga keluarlah pelumas alami dari memek wanita muslimah itu.
Kemudian Pak RT mendorong Fatimah ke atas tikar dan melebarkan kedua kaki fatimah terlihat paha yang berisi putih dan mulus itu.
"Aku ewe memeknya sekarang ya bohay, hehe..". Pak RT menuntun kontolnya yang sudah tegang sedari tadi menuju lubang kenikmatan wanita muslimah itu.
"Hikss.. jangan pakk.. aku mohon pakk.. hikss.. hikss..". Fatimah menangis sambil melihat kearah kontol Pak RT yang akan segera mengobrak ngabrik lubang kenikmatanya yang sejatinya hanya untuk suaminya yaitu A Rahmat namun saat ini lubang itu akan dinikmati oleh lelaki tua buruk dekil nan cabul.
"Ahhh.. shhh.. pelem banget mbaa memek nya, angett sempitt.. ahh". Ucap Pak RT sambil memejamkan mata merasakan kenikmatan dikontolnya saat berhasil masuk perlahan kedalam rongga memek wanita muslimah yang bohay itu.
"Ekhh.. hikss.." Hanya itu yang keluar dari mulut fatimah sambil menggeleng gelengkan kepalanya, teringat akan suaminya, yang seharusnya ia bisa menjaga tubuhnya hanya untuknya tapi kini malah bisa dinikmati leluasa oleh lelaki tua itu.
Pak RT mengeluar masukan kontolnya secara perlahan karena memang memek fatimah yang sempit kembali setelah beberapa waktu tidak dijamah oleh suaminya rahmat, kenikmatan yang tiada tara dirasakan Pak RT ketika kontolnya dijepit oleh lubang kenikmatan seorang wanita muslimah yang sekarang ada dibawah kendalinya.
"Mana lidahnya keluarin, srluupp.. srlupp.. ahhh..". Pak RT menghisap lidah fatimah dan menengguk ludahnya seperti yang sedang kehausan, tangan kananya menjadi bantal untuk leher fatimah, tak lupa tangan kirinya meremas buah dadanya yang ranum.
Fatimah hanya bisa menangis dan pasrah dengan keapesan dalam hidupnya kini, dibawah dekapan lelaki tua dengan kontol yang menancap pada lubang senggamanya, ia pun mengeluarkan cairan kenikmatanya yang sangat tidak ia kehendaki.
"Ahh.. shhh.. mba udah keluar ya, hehe, berarti mba menikmati kan aku ewe memeknya". Tanya Pak RT sambil menancapkan kontolnya sedalam dalamnya, ia bisa merasakan bahwa wanita muslimah itu mencapai puncak orgasmenya.
"Ekhh.. shhh". Fatimah tak menjawab ia tak mau mengakui hal itu pada lelaki tua bejad ini.
"Aku bisa merasakanya mba, hehe, gausah malu memang wanita itu butuh kenikmatan ini, namanya nafkah batin mba, biarin aku bantu si rahmat buat napkahin batin mba ya, hehehe,". Ucap Pak RT penuh kemenangan telah menaklukan seorang wanita muslimah yang cantik dengan tubuhnya yang aduhay seperti tak ada kecacatan Disetiap inci tubuhnya.
"Ekhh.. udah pak cepetan nanti A rahmat keburu pulang, ekh..". Ucap fatimah setelah melewati dimabuk orgasme tadi.
"Aku belum mau keluar mba hehe, ganti posisi ya, coba sekarang nungging". Ucap Pak RT mencabut kontolnya dan membangunkan fatimah agar berganti posisi menjadi menungging.
"Plakkk.. emang bener bener bokong nomer satu kamu mba.. si idoy juga hampir gila saking nafsu sama pantat mba, hehe". Tamparan Pak RT pada pantat putih bahenol fatimah hingga bergetar dan meninggalkan merah bekas tamparanya.
"Hah, apa pak?". Fatimah kaget sambil menoleh.
"Iya si idoy itu yang bogel item itu yang kerja disawah aku".
"Emang kenapa dia pak?". Tanya fatimah penasaran.
"Iya dia nafsu ama mba, katanya mba itu suka jadi bahan coli dia, hehe". Ucap Pak RT.
"Masa sih pak, emang dia pernah ngomong gt?". Tanya lagi fatimah.
"Gak percaya?, Nih si idoy tegila gila sama pantat bahenol ini nihh.. shh.. plakkk". Pak meremas pipi pantat fatimah lalu menamparnya lagi.
"Aww.. ahh.. jangan kenceng kenceng pak, nanti merah pantat aku". Pinta fatimah pada Pak RT.
"Emang udah merah mba, hehe, palingan entar si rahmat kaget liat pantat bininya merah hehe, aku entot lagi ya memeknya?!".
"Ekhh.. Pelan pelan pak". Pinta fatimah seraya tangannya memegang lutut Pak RT.
"Udah diem, ahhh.. shhh.. nikmat mbaa.. makin sempit ya kalo sambil nungging, pasti mba sering di ewe nungging sama si rahmat?".
Tanya Pak RT pada fatimah.
Fatimah menggelengkan kepalanya, karena memang ia tak pernah mau di setubuhi dengan gaya seperti itu dengan alasan kurang sopan dan memang ia wanita muslimah yang sangat alim dan tidak tau beragam gaya sex.
"Hah.. yang bener mba haduuhh kasian juga sirahmat ya, gabisa bener-bener nikmatin pantat bahenol bininya, apalagi ngersain jepitan lubang ini ya mba?". Ucap Pak RT sambil jempol tanganya memutar mutar lubang pembuangan fatimah yang sudah beberapa kali ia nikmati.
"Ahh pak, shh..". Lirih fatimah ketika mendapat sentuhan di lubang duburnya.
"Kenapa mba, enak ya aku mainin boolnya ampe mendesah gitu, hehe". Pak RT senang melihat fatimah seperti mulai menyukai sentuhan di duburnya.
Pak RT terus memompa kontolnya di memek fatimah stangan kirunya mencengkram pipi pantat fatimah dan jempol tangan kanan memutar mutar dubur fatimah sesekali menyapu lendir yang keluar dari memek fatimah.
"Aku colok boolnya pake jempol ya nih,".
Pak RT memasukan jempolnya kedalam bool fatimah.
"Ahh.. shh.. pak". Lirih fatimah merasa geli dan memang sedikit mulai menikmatinya.
"Uhh.. shhh.. cengkraman boolmu mba selalu menggigit, jempol aku ampe susah gerak gini". Jempol Pak RT ditelan oleh ketatnya lubang pembuangan fatimah.
"Aku mau keluar mba.. ahh..". Pak RT merasakan akan segera mengeluarkan lahar panasnya, gerakanya kontolnya pun semakin cepat menggenjot memek fatimah.
plokk.. plokk.. plokk..
"Ahhh.. pakk, pelan pelan pak.. jangan di dalam pak ahh..". Lirih fatimah ditengah genjotan Pak RT yang semakin kencang.
"Mbaa memeknya nikmat ahh.. aku memeknya ya, ahh.."
plokk.. plokk.. plokk..
"Jangan pakk, aku mohon jangan didalam pak, cabut pak".
Plokk.. plok.. plok..
"ahh aku pejuhin memeknya ya, ahh.."
plokk.. plokk..
"rahmat memek bini lo emang nikmat.. ahh..".
"Akhh.. cabutt pak.. cabutt".
"Diem Fatimah, hekhh.. hekhh.."
plokk.. plok..
"Fatimaahh memek lo gue pejuhinn.. ahhhh.."
plokk.. plokk..
crottt.. crott.. srrr..srr.
Akhirnya Pak RT memuntahkan lahar kenikmatanya di dalam memek fatimah, begitu banyak semprotan lahar panas yang bersarang di dalam memek wanita muslimah itu, begitu pun fatimah ia merasakan hangatnya sperma lelaki tua cabul itu di lubang kenikmatanya.
Setelah itu Pak RT pun merapikan diri lagi, dan berniat untuk langsung pulang, ia terkekeh dan cengengesan sendiri karena ia merasa senang bisa menikmati memek fatimah sebelum suaminya menjamahnya.
"Aku pulang dulu ya bohay, makasih memeknya udah bikin puas kontolku hehe, mcuahh..". Ucap Pak RT sambil mencium bibir fatimah.
Pak RT pun segera pulang bertepatan dengan berkumandangnya adzan isya di mesjid.
Fatimah segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan kemaluanya karena takut ada jejak sisa2 bergumul dengan Pak RT.
===X=X=X===
Setelah kejadian kamis malam kemarin fatimah seperti biasa ia melakukan aktifitasnya di warung, meski semalam setelah ia diperkosa di kemaluanya oleh Pak RT hingga lelaki tua itu menyemprotkan cairan kenikamatanya di dalam rahim fatimah ia juga melayani suaminya yang memang sudah sudah rencana mereka sehabis pulang dari mesjid langsung berbungan badan layaknya suami istri, jadi bisa dikatakan rahmat suaminya sendiri memakai kemaluan istrinya yang bekas orang lain yaitu Pak RT.
Kembali pada kegiatan fatimah dan rahmat di warungnya, setelah ia mengecek dagangan di warung ternyata sudah banyak yang kosong, ia pun berniat untuk pergi belanja sendiri ke agen atau grosir di pasar, memang fatimah sendiri yang suka belanja untuk warung nya, karena rahmat suaminya kadang sibuk bekerja sebagai tukang, namun pada pagi itu rahmat melarangnya, rahmat ingin belajar belanja dan kenal dengan orang orang pasar, karena pasar lumayan jauh dan sepatutnya seorang suami lah yang pergi keluar rumah, lagi pula ia lagi gak ada kerjaan.
"A aku mau belanja ke pasar sekarang, mungpung pagi soalnya barang barang warung udah pada kosong." Ucap fatimah sambil menuliskan belanjaan warunya.
"Buat belanja sekarang lebih baik aa dulu aja, lagian aa pengen nyobain belanja sama bantu bantu diwarung kan aa sekarang lagi nganggur ga ada kerjaan". Ucap rahmat pada fatimah
"Ohh gitu, tapi bener nih aa aja yang belanja?".
"Iya beneran kan aa juga udah tau toko tokonya waktu dulu masih itu kan langganan kita belanaja?".
"Iya tetep itu A, tapi aa beneran mau belanja, aa gak cape?, Mungkin aa mau istirahat gitu disini?". Ucap fatimah pada suaminya.
Rahmat menghampiri fatimah lalu ia memeluk istrinya itu dari belakang.
"Iya beneran, capek apaan, justru aa kasian sama kamu udah cape ngurus rumah,anak sama warung, masa sekarang belanja juga kamu". Bisik rahmat sambil memeluk istrinya itu
"Hmm aa bisa aja kan emang kewajiban aku sebagai istri harus ngurus rumah, ngurus aa ngurus anak juga, tapi kalo emang aa mau belanja ya aku mah seneng aja, hehe". Balas fatimah pada rahmat.
"Nah gitu dong, mcuaaahh.. makin cantik aja istri aa, terus ininya makin bohay aja yah". Ucap rahmat di tengah pelukanya sambil menekan nekan burungnya pada gelembung pantat fatimah istrinya itu yang ia rasa semakin bahenol dan empuk.
"Iya dong istrinya siapa dulu, mcuahh,". Balas fatimah disertai ciuman balasan pada rahmat suaminya.
"Istri Aa rahmat dong, beruntung banget ya Aa dapet istri udah cantik soleha terus punya bodi aduhaaay banget, ukhti bahenol pokoknya, mcuaahh". Ucap A rahmat sambil mencium bibir fatimah penuh hasrat.
"Emang bodi aku aduhay banget ya A?".
"Kamu gak nyadar ya punya bodi aduhay sayang?, Jelas jelas bodi kamu itu lebih dari perfec sayang, kulit mulus tete pas digenggaman dan terutama ini pantat yang teramat bahenol, plakk.. hehe". Ucap rahmat sambil menampar pelan bongkahan pantat istrinya itu.
"Ahh.. kenapa pantat aku gini ya A?".
"Ya jelas ini anugrah sayang, anugrah buat kamu dan juga aa sebagai suami kamu".
"Anugrah apa ujian ya A?".
"Ujian gimana sayang, jelas anugrah sayang, emang kamu menderita punya pantat bahenol gini, pake dibilang ujian segala".
"Mmhh.. enggak cuman aku terkadang risih, soalnya kadang pake baju gamis yang lebar juga masih keliatan A".
"Itu saking bohaynya bongkahan pantat kamu sayang, jadi jangan risih, ya wajar kalo laki laki pada liatin mah kan normal asal jangan sampe ada yang remas atau ngelecehin aja sayang, gitu".
"Ohh iya iya A".
Ucap fatimah sambil sedikit jauh melamun mendengar perkataan suaminya tentang tubuhnya apalagi ketika suaminya bilang *jangan risih asal jangan sampe ada yang meremas atau melecehkan*, padahal sebenarnya ia menyembunyikan kenyataan pahit pada suaminya sendiri, pantat yang selalu dijaga dan dirawat oleh suaminya itu bukan hanya telah diremas atau dicolek tapi sudah beberapa kali dis*d*mi, dinikmati oleh orang lain, orang itu adalah lelaki tua yaitu Pak RT.
Ya lelaki tua itu sudah beberapa kali meny*d*mi lubang sempit yang berada di tengah tengah belahan pantatnya yang bohay itu, sudah beberapa kali pula menyemburkan sperma di lubang pembuanganya, yang tak seharusnya terjadi, karena memang ia sadari rahmat sebagai suaminya pun tak pernah ia izinkan untuk mencoba memasuki lubang pantatnya, meskipun suaminya sendiri selalu mengemis untuk mencobanya tapi tak pernah ia beri kesempatan untuk mencoba lubang sempit di tubuhnya itu, karena memang dilarang oleh agama.
tapi kenapa dan mengapa laki laki tua itu sampai bisa berkali kali menikmati lubang pantat nya, hingga ia sendiri tak bisa melawan dan menghentikan aksi lelaki tua itu menjarah lubang belakangnya hingga berkali kali, dan entah sampai kapan lubang pantatnya akan menjadi alat pemuas nafsu lelaki tua itu.
"Hehh malah ngelamun, udah ah aa siap siap dulu ya, sekarang jam berapa ya, keburu pulang jum'atan gak ya?".
"Emm jam 8 A". Ucap fatimah melihat jam di hp nya.
"Duh udah jam 8 ya, kalo gak keburu paling Aa jum'atan disana ya, nanti aa kabarin lagi deh".
"Ohh iya A, aku mau siapin sarung sama bajunya ya a".
Fatimah pun pergi ke rumah yang berada tidak jauh dari warung nya, ia akan menyiapkan pakaian rahmat untuk sh*l*t jum'at di daerah pasar kalo misalnya rahmat tak sempat untuk pulang.
Diwaktu yang sama di tempat yang berbeda yaitu di rumah ayu akan ada perbaikan KWH oleh petugas PLN, dan sangat kebetulan sekali petugas PLN yang akan menangani KWH di rumah ayu itu tetangganya Pak RT.
Singkat cerita dari kemarin ayu memang sudah menghubungi petugas PLN itu yang bernama indra dan dijanjikn hari jum'at akan mendatangi rumah ayu untuk mengecek dan memperbaiki KWH listrik Ayu.
Indra memanaskan motor di depan rumah, memang rumah indra dengan rumah Pak RT itu sejajar, kebetulan Pak RT sedang bersantai sambil ngopi pagi di teras rumahnya.
"Mau kemana dra?". Tanya Pak RT pada indra.
"Mau ke kp cigonde mau benerin KWH di sana Pak RT". Balas indra.
"Oh emang rumah siap yang kwhnya bermasalah dra?".
"Rumahnya teh ayu Pak RT, katanya dari kemaren sore ga bisa diisi pulsa, malah semalaman tadi rumahnya gelap karena emang aku males kesana malem malem, jadi aku janjiin hari ini aja pak".
"Ohh gitu, mau sama siap kesana dra ?".
"Sendiri aja sih, lagian kalo ajak temen suka minta uang roko males Pak RT, hehe".
"Gimana kalo aku temenin, nanti aku teraktir ngopi deh diwarung sana, gimana?". Ajak Pak RT pada indra.
"Oh emang Pak RT lagi santai?".
"Ah emang aku mu kemana, lagian kalo hari jum'at aku kan suk libur dra".
"Oh iya ya, ayo aja aku mah malah seneng ada temen pak".
"Yaudah aku ganti baju dulu ya dra".
"Oh iya pak aku tunggu".
"Aww.. ahh.. jangan kenceng kenceng pak, nanti merah pantat aku". Pinta fatimah pada Pak RT.
"Emang udah merah mba, hehe, palingan entar si rahmat kaget liat pantat bininya merah hehe, aku entot lagi ya memeknya?!".
"Ekhh.. Pelan pelan pak". Pinta fatimah seraya tangannya memegang lutut Pak RT.
"Udah diem, ahhh.. shhh.. nikmat mbaa.. makin sempit ya kalo sambil nungging, pasti mba sering di ewe nungging sama si rahmat?".
Tanya Pak RT pada fatimah.
Fatimah menggelengkan kepalanya, karena memang ia tak pernah mau di setubuhi dengan gaya seperti itu dengan alasan kurang sopan dan memang ia wanita muslimah yang sangat alim dan tidak tau beragam gaya sex.
"Hah.. yang bener mba haduuhh kasian juga sirahmat ya, gabisa bener-bener nikmatin pantat bahenol bininya, apalagi ngersain jepitan lubang ini ya mba?". Ucap Pak RT sambil jempol tanganya memutar mutar lubang pembuangan fatimah yang sudah beberapa kali ia nikmati.
"Ahh pak, shh..". Lirih fatimah ketika mendapat sentuhan di lubang duburnya.
"Kenapa mba, enak ya aku mainin boolnya ampe mendesah gitu, hehe". Pak RT senang melihat fatimah seperti mulai menyukai sentuhan di duburnya.
Pak RT terus memompa kontolnya di memek fatimah stangan kirunya mencengkram pipi pantat fatimah dan jempol tangan kanan memutar mutar dubur fatimah sesekali menyapu lendir yang keluar dari memek fatimah.
"Aku colok boolnya pake jempol ya nih,".
Pak RT memasukan jempolnya kedalam bool fatimah.
"Ahh.. shh.. pak". Lirih fatimah merasa geli dan memang sedikit mulai menikmatinya.
"Uhh.. shhh.. cengkraman boolmu mba selalu menggigit, jempol aku ampe susah gerak gini". Jempol Pak RT ditelan oleh ketatnya lubang pembuangan fatimah.
"Aku mau keluar mba.. ahh..". Pak RT merasakan akan segera mengeluarkan lahar panasnya, gerakanya kontolnya pun semakin cepat menggenjot memek fatimah.
plokk.. plokk.. plokk..
"Ahhh.. pakk, pelan pelan pak.. jangan di dalam pak ahh..". Lirih fatimah ditengah genjotan Pak RT yang semakin kencang.
"Mbaa memeknya nikmat ahh.. aku memeknya ya, ahh.."
plokk.. plokk.. plokk..
"Jangan pakk, aku mohon jangan didalam pak, cabut pak".
Plokk.. plok.. plok..
"ahh aku pejuhin memeknya ya, ahh.."
plokk.. plokk..
"rahmat memek bini lo emang nikmat.. ahh..".
"Akhh.. cabutt pak.. cabutt".
"Diem Fatimah, hekhh.. hekhh.."
plokk.. plok..
"Fatimaahh memek lo gue pejuhinn.. ahhhh.."
plokk.. plokk..
crottt.. crott.. srrr..srr.
Akhirnya Pak RT memuntahkan lahar kenikmatanya di dalam memek fatimah, begitu banyak semprotan lahar panas yang bersarang di dalam memek wanita muslimah itu, begitu pun fatimah ia merasakan hangatnya sperma lelaki tua cabul itu di lubang kenikmatanya.
Setelah itu Pak RT pun merapikan diri lagi, dan berniat untuk langsung pulang, ia terkekeh dan cengengesan sendiri karena ia merasa senang bisa menikmati memek fatimah sebelum suaminya menjamahnya.
"Aku pulang dulu ya bohay, makasih memeknya udah bikin puas kontolku hehe, mcuahh..". Ucap Pak RT sambil mencium bibir fatimah.
Pak RT pun segera pulang bertepatan dengan berkumandangnya adzan isya di mesjid.
Fatimah segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan kemaluanya karena takut ada jejak sisa2 bergumul dengan Pak RT.
===X=X=X===
Setelah kejadian kamis malam kemarin fatimah seperti biasa ia melakukan aktifitasnya di warung, meski semalam setelah ia diperkosa di kemaluanya oleh Pak RT hingga lelaki tua itu menyemprotkan cairan kenikamatanya di dalam rahim fatimah ia juga melayani suaminya yang memang sudah sudah rencana mereka sehabis pulang dari mesjid langsung berbungan badan layaknya suami istri, jadi bisa dikatakan rahmat suaminya sendiri memakai kemaluan istrinya yang bekas orang lain yaitu Pak RT.
Kembali pada kegiatan fatimah dan rahmat di warungnya, setelah ia mengecek dagangan di warung ternyata sudah banyak yang kosong, ia pun berniat untuk pergi belanja sendiri ke agen atau grosir di pasar, memang fatimah sendiri yang suka belanja untuk warung nya, karena rahmat suaminya kadang sibuk bekerja sebagai tukang, namun pada pagi itu rahmat melarangnya, rahmat ingin belajar belanja dan kenal dengan orang orang pasar, karena pasar lumayan jauh dan sepatutnya seorang suami lah yang pergi keluar rumah, lagi pula ia lagi gak ada kerjaan.
"A aku mau belanja ke pasar sekarang, mungpung pagi soalnya barang barang warung udah pada kosong." Ucap fatimah sambil menuliskan belanjaan warunya.
"Buat belanja sekarang lebih baik aa dulu aja, lagian aa pengen nyobain belanja sama bantu bantu diwarung kan aa sekarang lagi nganggur ga ada kerjaan". Ucap rahmat pada fatimah
"Ohh gitu, tapi bener nih aa aja yang belanja?".
"Iya beneran kan aa juga udah tau toko tokonya waktu dulu masih itu kan langganan kita belanaja?".
"Iya tetep itu A, tapi aa beneran mau belanja, aa gak cape?, Mungkin aa mau istirahat gitu disini?". Ucap fatimah pada suaminya.
Rahmat menghampiri fatimah lalu ia memeluk istrinya itu dari belakang.
"Iya beneran, capek apaan, justru aa kasian sama kamu udah cape ngurus rumah,anak sama warung, masa sekarang belanja juga kamu". Bisik rahmat sambil memeluk istrinya itu
"Hmm aa bisa aja kan emang kewajiban aku sebagai istri harus ngurus rumah, ngurus aa ngurus anak juga, tapi kalo emang aa mau belanja ya aku mah seneng aja, hehe". Balas fatimah pada rahmat.
"Nah gitu dong, mcuaaahh.. makin cantik aja istri aa, terus ininya makin bohay aja yah". Ucap rahmat di tengah pelukanya sambil menekan nekan burungnya pada gelembung pantat fatimah istrinya itu yang ia rasa semakin bahenol dan empuk.
"Iya dong istrinya siapa dulu, mcuahh,". Balas fatimah disertai ciuman balasan pada rahmat suaminya.
"Istri Aa rahmat dong, beruntung banget ya Aa dapet istri udah cantik soleha terus punya bodi aduhaaay banget, ukhti bahenol pokoknya, mcuaahh". Ucap A rahmat sambil mencium bibir fatimah penuh hasrat.
"Emang bodi aku aduhay banget ya A?".
"Kamu gak nyadar ya punya bodi aduhay sayang?, Jelas jelas bodi kamu itu lebih dari perfec sayang, kulit mulus tete pas digenggaman dan terutama ini pantat yang teramat bahenol, plakk.. hehe". Ucap rahmat sambil menampar pelan bongkahan pantat istrinya itu.
"Ahh.. kenapa pantat aku gini ya A?".
"Ya jelas ini anugrah sayang, anugrah buat kamu dan juga aa sebagai suami kamu".
"Anugrah apa ujian ya A?".
"Ujian gimana sayang, jelas anugrah sayang, emang kamu menderita punya pantat bahenol gini, pake dibilang ujian segala".
"Mmhh.. enggak cuman aku terkadang risih, soalnya kadang pake baju gamis yang lebar juga masih keliatan A".
"Itu saking bohaynya bongkahan pantat kamu sayang, jadi jangan risih, ya wajar kalo laki laki pada liatin mah kan normal asal jangan sampe ada yang remas atau ngelecehin aja sayang, gitu".
"Ohh iya iya A".
Ucap fatimah sambil sedikit jauh melamun mendengar perkataan suaminya tentang tubuhnya apalagi ketika suaminya bilang *jangan risih asal jangan sampe ada yang meremas atau melecehkan*, padahal sebenarnya ia menyembunyikan kenyataan pahit pada suaminya sendiri, pantat yang selalu dijaga dan dirawat oleh suaminya itu bukan hanya telah diremas atau dicolek tapi sudah beberapa kali dis*d*mi, dinikmati oleh orang lain, orang itu adalah lelaki tua yaitu Pak RT.
Ya lelaki tua itu sudah beberapa kali meny*d*mi lubang sempit yang berada di tengah tengah belahan pantatnya yang bohay itu, sudah beberapa kali pula menyemburkan sperma di lubang pembuanganya, yang tak seharusnya terjadi, karena memang ia sadari rahmat sebagai suaminya pun tak pernah ia izinkan untuk mencoba memasuki lubang pantatnya, meskipun suaminya sendiri selalu mengemis untuk mencobanya tapi tak pernah ia beri kesempatan untuk mencoba lubang sempit di tubuhnya itu, karena memang dilarang oleh agama.
tapi kenapa dan mengapa laki laki tua itu sampai bisa berkali kali menikmati lubang pantat nya, hingga ia sendiri tak bisa melawan dan menghentikan aksi lelaki tua itu menjarah lubang belakangnya hingga berkali kali, dan entah sampai kapan lubang pantatnya akan menjadi alat pemuas nafsu lelaki tua itu.
"Hehh malah ngelamun, udah ah aa siap siap dulu ya, sekarang jam berapa ya, keburu pulang jum'atan gak ya?".
"Emm jam 8 A". Ucap fatimah melihat jam di hp nya.
"Duh udah jam 8 ya, kalo gak keburu paling Aa jum'atan disana ya, nanti aa kabarin lagi deh".
"Ohh iya A, aku mau siapin sarung sama bajunya ya a".
Fatimah pun pergi ke rumah yang berada tidak jauh dari warung nya, ia akan menyiapkan pakaian rahmat untuk sh*l*t jum'at di daerah pasar kalo misalnya rahmat tak sempat untuk pulang.
Diwaktu yang sama di tempat yang berbeda yaitu di rumah ayu akan ada perbaikan KWH oleh petugas PLN, dan sangat kebetulan sekali petugas PLN yang akan menangani KWH di rumah ayu itu tetangganya Pak RT.
Singkat cerita dari kemarin ayu memang sudah menghubungi petugas PLN itu yang bernama indra dan dijanjikn hari jum'at akan mendatangi rumah ayu untuk mengecek dan memperbaiki KWH listrik Ayu.
Indra memanaskan motor di depan rumah, memang rumah indra dengan rumah Pak RT itu sejajar, kebetulan Pak RT sedang bersantai sambil ngopi pagi di teras rumahnya.
"Mau kemana dra?". Tanya Pak RT pada indra.
"Mau ke kp cigonde mau benerin KWH di sana Pak RT". Balas indra.
"Oh emang rumah siap yang kwhnya bermasalah dra?".
"Rumahnya teh ayu Pak RT, katanya dari kemaren sore ga bisa diisi pulsa, malah semalaman tadi rumahnya gelap karena emang aku males kesana malem malem, jadi aku janjiin hari ini aja pak".
"Ohh gitu, mau sama siap kesana dra ?".
"Sendiri aja sih, lagian kalo ajak temen suka minta uang roko males Pak RT, hehe".
"Gimana kalo aku temenin, nanti aku teraktir ngopi deh diwarung sana, gimana?". Ajak Pak RT pada indra.
"Oh emang Pak RT lagi santai?".
"Ah emang aku mu kemana, lagian kalo hari jum'at aku kan suk libur dra".
"Oh iya ya, ayo aja aku mah malah seneng ada temen pak".
"Yaudah aku ganti baju dulu ya dra".
"Oh iya pak aku tunggu".
Kemudian Pak RT bersiap siap untuk pergi menemani indra ke kp cigonde, sebenarnya tujuan dia buka sekedar menemani indra tapi ada rencana muslihat yang akan ia jalankan demi keuntunganya, yups keuntungan birahinya, memang lelaki tua ini cerdik dan pintar namun kepintaranya terselimuti birahinya yang sangat cabul bahkan bisa disebut predator sex.
'duhh gimana ya caranya buat dapetin si ayu, hmmm.. harus mikir cepet nih, oh iya gimana kalo pas si indra benerin kwh si ayu aku pasang aja cctv di kamarnya/wc nya, lagian itu masih ada dua lagi cctv model lampu jadi si ayu atau suaminya gak bakalan nyadar kalo lampu itu cctv, bener bener emang otak lu cerdik te, hehehe..'. Pak RT bicara dalam otaknya sendiri.
Kemudian lelaki tua itu mempersiapkan cctv model lampu dan dan tak lupa pelumas lubricant yang selalu ia pakai setiap meny*d*mi fatimah.
'nah hampir kelupaan ini senjata, kali aja ada waktu buat ngewe bool si bohay lagi tar disana hehe,'. Ucapan cabul di otaknya.
Lalu ia pun keluar rumah dan berpamitan pada istrinya, dengan setelan celana trening tanpa celana dalam mungkin agar mudah jika nanti ada kesempatan meny*d*mi fatimah disana, dan atasan hanya memakai jaket parasit yang memang sering ia pakai sehari hari dan tak lupa tas selempang yang di dalmnya sudah ada cctv lampu yang sudah dilengkapi memory yang bisa merekam maksimal 3 hari.
"Ayo dra les gow".
"Iya Ayo pak, biar ga keburu siang".
Indra dan Pak RT pun berangkat menuju kediaman ayu yang berjarak kurang lebih sekitar 4 km dari rumahnya.
Singkat cerita mereka pun tiba di rumah ayu, disaat itu ayu sedang menjemur pakaian di pinggir rumahnya, dengan memakai daster yang terkena air cucian dan sudah dipastika lekuk tubuhnya terlihat.
Dari kejauhan sorot mata Pak RT langsung tertuju pada kemolekan bodi ayu, ya benar sangat ideal dengan payudara yang kencang dan bongkahan pantat yang sekal dikarenakan ayu adalah guru les tari daerah yaitu (jaipong) maka secara tidak langsung ayu telah membentuk kemolekan tubuhnya sendiri berkat keahlianya dalam tari jaipong.
'buset tu bodi si ayu kenceng amat, pasti memeknya sempit apalagi dia pengantin baru ditambah suaminya gila kerja otomatis tu memek rapet lagi, wihh teteknya juga kenceng gak pake BH, waduh gila itu pantat sekel amat pasti jepitan boolnya peret, shh huuh.. jadi idup nih kontol'. Ucap Pak RT di dalam hati.
Indra pun yang terlebih dahulu membuka pintu pagar rumah ayu dan spontan ayu yang sedang menjemur pakaian melihatnya.
"Ehh ada tamu, si aa PLN itu ya?". Tanya ayu pada indra.
"Iya teh, hehe". Balas indra.
'ko sama bapak2 itu ya, dia kan yang suka ngopi di warung mba fatimah, yang kata bi aat agak cabul dan genit itu'. Ucap dalam hati ayu.
"Mari A, pak, kedalam dulu". Ajak ayu kepada indra dan Pak RT, sambil ia menuju pintu depan rumah sambil membawa ember bekas cucianya.
"Ohh iya teh". Balas indra.
Indra dan Pak RT pun berjalan mengikuti ayu yang hendak membuka pintu depan rumahnya, terlihat bodi bagian belakang ayu yang memakai daster serta terkena air, nampak jelas garis celana dalamnya, yang mebuat lelaki tua itu (Pak RT) menlongo melihat sekalnya pantat ayu.
'beuhh.. shh.. pantat lu emang sekel yu, gua ewe juga lu'. Ucap Pak RT dalam hati.
Setelah ayu membuka pintu ayu pun mempersilahkan mereka berdua duduk di kursi tamu.
"Ayo silahkan duduk dulu A, pak, mau bikin apa kopi atau apa A, pak?". Tanya ayu kepada mereka.
"Udah jangan repot repot teh". Balas indra.
"Kopi aja neng, iya kan dra?". Ucap Pak RT.
"Mmm, yaudah kopi aja katanya teh". Balas indra
"Mau kopi apa A?, Si bapak juga kopi apa?".
"Bapa kopi gooday/white kopi neng kalo ada, soalnya tadi pagi udah kopi item".
"Ohh iya, kalo si Aa kopi apa?".
"Kalo aku kopi apa aja teh, yang ada".
"Yaudah samain aja ya kopi white kopi".
"Nah oke sip teh". Balas indra.
"Aku masak airnya dulu ya A".
Ayu pun pergi ke dapur untuk membuat kopi untuk mereka berdua.
"Iya teh, airnya jangan banyak banyak ya".
"Oh iya siap A".
Pak RT mulai merencanakan sesuatu, ia memang cerdik apalagi dalam hal pencabulan.
"Dra mau gak beliin roko ke warung 2 bungkus, buat bapak sebungkus buat kamu sebungkus". Ucap Pak RT
"Oh, boleh pa, roko apa pak?".
"Roko super aja dra, kalo kamu terserah pengen roko apa, ini duitnya".
"Ohh iya Pak, paling ke warung si mba muslimah itu ya pak, itu kan warung yang paling deket dari sini ya". Ucap indra yang dimaksud mba muslimah adalah mba fatimah.
"Iya bener kesana dra, mba muslimah bahenol hehe".
"Pak RT tau aja ama yang bahenol, hehe,".
"Tau lah meskipun pakaianya tertutup tapi kan kamu juga tau mba itu bodinya".
"Iya pak bikin laki laki pada ngiler, yaudah aku beli rokok dulu ya pak".
Indra pun berangkat untuk membeli roko, Pak RT bukan sekedar ingin membeli roko tapi itu hanya siasatnya saja untuk melancarkan aksinya.
Pak RT mulai melihat lihat setiap sudut rumah, ia harus dengan cepat melakukan sesuatu untuk mengganti lampu kamar mandi ayu.
"Neng, neng, kesini sebentar".
"Oh iya pak". Ayu pun menghampiri Pak RT.
"Ada perlu apa pak?".
"Ini kata A indra bapak disuruh ngecek listrik yang korslet, soalnya kalo nanti pas diidupin terus masih ada yang korslet entar harus program lagi neng". Ucap Pak RT pada ayu padahal itu hanya akal akalanya saja.
"Ohh iya silahkan pak".
"Mmm, biasanya ada lampu yang kebakar atau kabel ngelupas sih neng, ada lampu yang mati gak dirumah?".
"Emm, gak tau pak tapi kayaknya kemaren idup semua pak lampu".
"Yaudah bapa cek satu satu ya boleh?".
"Iya silahkan pak".
Pak RT pun mengecek satu per satu lampu dirumahnya dengan cepat, dan saat ia mengecek lampu kamar mandi ia sengaja menjatuhkan lampu kamar mandinya hingga pecah, memang sengaja ia lakukan agar nanti ia menggantinya dengan yang baru, yups menggantinya dengan lampu yang dilengkapi cctv.
"Prekk.. duhh malah jatoh".
"Ada apa pak, hati hati pak". Ayu menghampiri Pak RT karena mendengar kaca pecah.
"Ini neng lampunya ga sengaja jatoh, maaf ya neng entar aku ganti ko".
"Iya pak gak apa apa, sebentar aku bersihin dulu serpihan kacanya ya pak".
Ayu pun membersihkan serpihan serpihan kaca lampu di lantai kamar mandinya, lalu setelah itu Pak RT pun akan berpura pura membeli lampu untuk mengganti lampu yang pecah.
Pindah ke lokasi warung fatimah dimana indra akan membeli roko pesanan Pak RT, disana ada fatimah dan suaminya rahmat, dan rahmat yang sudah sip berangkat untuk belanja kebutuhan warung.
"Permisi, eh kang mau kemana udah pake helm gitu?". Tanya indra pada rahmat.
"Ini mau belanja buat warung, semoga keburu sebelum jumatan".
"Oh iya, aku mau beli roko kang".
"Say, ni ada yang mau beli roko".
"Oh iya, mau roko apa kang?". Tanya fatimah di dalam warung dibalik lemari kaca warung.
"Roko jarum super sebungkus sama gudang garam filter sebungkus mba".
"Oh iya, apalagi kang?".
"Udah itu aja mba".
"Ini rokonya kang". Fatimah sambil keluar warung memberikn roko pada indra.
"Jadi berapa mba?".
"Jadi 50 ribu kang".
"Ohh ini mba pas uang nya".indra pun memberikan uang selembar 50 ribu pada fatimah.
"Engga sekalian kopinya kang?". Ucap rahmat pada indra.
"Kebetulan kopinya udah ada kang,he".
"Oh gitu yaudah aku berangkat, say aa berangkat dulu ya". Rahmat menyodorkn tangannya untuk di cium fatimah.
"Iya A hati hati dijalan nya".
"Ass*l*muala*k*m".
""Waala*k*mussalam.."" Balas indra dan fatimah.
Fatimah pun lekas kembalik kedalam warung, dengan setelan daster lengan panjang dan kerudung geblus yang memang itulah pakaian keseharianya.
Ketika fatimah berjalan kedalam warung gontai pinggulnya yang tak bisa disembunyikan memperlihatkan bongkahan pantatnya ke kanan dan ke kiri sedikit bergetar dan bagian tubuh belakang fatimah yang aduhay pun tak luput dari pandangan indra.
'duhh emang si mba ini punya body paling oke dikampung sini, enak banget kao di dogy beuhh'. Ucap indra dalam hatinya.
"Mba mari". Ucap indra pada fatimah.
"Oh iya kang makasih". Balas fatimah dari dalm warung.
Ketika indra dipertengahan jalan ia berpapasan dengan Pak RT yang hendak pura pura membeli lampu untuk menggati lampu kamar mandi ayu.
"Eh Pak RT mau kemana, ini roko udah aku beli".
"Engga ini tadi aku disuruh benerin lampu kamar mandi eh ga sengaja aku pecahin, terus aku mau beli lampu gantinya, eh diwarung tadi ada siapa aja dra?".
"Tadi ada si mba sama suaminya, cuman suaminya udah berangkat barusan".
"Ohh iya aku tau tadi juga aku liat, emang suaminya mau keman katanya dra?".
"Katanya sih mau belanja buat warung pak".
"Ohh iya iya, berarti si mbanya tetep ada jaga warung?".
"Ada ko pa si mbanya ga ikut".
"Ohh yaudah kamu duluan kesana entar aku nyusul ya".
"Ohh siap pak".
Pak RT pun melanjutkan perjalanan munuju warung fatimah, sangat teramat senangnya dibenak lelaki tua itu, karena disela misi mendapatkan ayu ia bisi mencicipi fatimah sekarang, terlebih ia sendirian ditinggal suaminya berbelanja.
'hehehe.. siap siap aja kau fatimah, kontolku pengen ngecrot lagi nih, di lubang mu itu, tapi bukan dimemekmu ya, tapi lobang bool mu, ya lobang tai mu fatimah, hehehe..' ucap Pak RT di dalam hatinya.
Akhirnya Pak RT pun tiba di warung fatimah, dengan senyum mesum ia melihat lihat dari luar kedalam warung fatimah.
"Permisii..". Ucap Pak RT
"Iyaa.. astagfiru**oh". Munculah fatimah dari bawah lemari kaca warung yang nampak kaget melihat Pak RT karena ia sedang ketiduran dan matanya sedikit memerah.
"Ehh si mba ketiduran ya, maaf ya ganggu, hehe".
"Eee.. engga pak, mau beli apa pak?".
"Hmmm.. apa ya, bikinin aku kopi mba, hehe".
"Ohh kopi apa pak?". Fatimah sedikit gugup dan ketakutan.
"Yang hitam hitam aja, soalnya yang putihnya udah digantiin sama si mba, hehe".
"Oh iya Pak bentar ya". Fatimh pun segera kebelakang warung akan menyeduh kopi, karena kompor berasa dibelakang dekat kamar mandi.
Saat itu pula Pak RT masuk kedalam mengikuti fatimah, sebenarnya ia tak ingin minum kopi, itu hanya siasat agar fatimah kedalam dan ia leluasa ketika sudah di dalam warung dengan wanita muslimah yang bohay itu.
Pak RT pun langsung menyergap fatimah dari belakang yang sedang membuka bungkus kopi.
"astagfiru**oh pakk, bapak mau apa lagi, cukup pak hentikan nanti ada orang pak".
"Makanya jangan berisik mba, kalo berisik entar ketahuan orang yang lewat atau belanja". Bisik Pak RT sambil memeluk dan meremas payudara fatimah yang kenyal dan empuk.
"Erhhh.. jangan pak, sudah pak hentikan pak." Ucap fatimah terengah engah melepaskan pelukan dan remasan tangan lelaki tua itu di buah dadanya.
"Udah diem mba, kalo gak diem aku cekik nih, hekhh mau." Sedikit ancaman Pak RT seraya mencekik leher fatimah pelan.
'duhh gimana ya caranya buat dapetin si ayu, hmmm.. harus mikir cepet nih, oh iya gimana kalo pas si indra benerin kwh si ayu aku pasang aja cctv di kamarnya/wc nya, lagian itu masih ada dua lagi cctv model lampu jadi si ayu atau suaminya gak bakalan nyadar kalo lampu itu cctv, bener bener emang otak lu cerdik te, hehehe..'. Pak RT bicara dalam otaknya sendiri.
Kemudian lelaki tua itu mempersiapkan cctv model lampu dan dan tak lupa pelumas lubricant yang selalu ia pakai setiap meny*d*mi fatimah.
'nah hampir kelupaan ini senjata, kali aja ada waktu buat ngewe bool si bohay lagi tar disana hehe,'. Ucapan cabul di otaknya.
Lalu ia pun keluar rumah dan berpamitan pada istrinya, dengan setelan celana trening tanpa celana dalam mungkin agar mudah jika nanti ada kesempatan meny*d*mi fatimah disana, dan atasan hanya memakai jaket parasit yang memang sering ia pakai sehari hari dan tak lupa tas selempang yang di dalmnya sudah ada cctv lampu yang sudah dilengkapi memory yang bisa merekam maksimal 3 hari.
"Ayo dra les gow".
"Iya Ayo pak, biar ga keburu siang".
Indra dan Pak RT pun berangkat menuju kediaman ayu yang berjarak kurang lebih sekitar 4 km dari rumahnya.
Singkat cerita mereka pun tiba di rumah ayu, disaat itu ayu sedang menjemur pakaian di pinggir rumahnya, dengan memakai daster yang terkena air cucian dan sudah dipastika lekuk tubuhnya terlihat.
Dari kejauhan sorot mata Pak RT langsung tertuju pada kemolekan bodi ayu, ya benar sangat ideal dengan payudara yang kencang dan bongkahan pantat yang sekal dikarenakan ayu adalah guru les tari daerah yaitu (jaipong) maka secara tidak langsung ayu telah membentuk kemolekan tubuhnya sendiri berkat keahlianya dalam tari jaipong.
'buset tu bodi si ayu kenceng amat, pasti memeknya sempit apalagi dia pengantin baru ditambah suaminya gila kerja otomatis tu memek rapet lagi, wihh teteknya juga kenceng gak pake BH, waduh gila itu pantat sekel amat pasti jepitan boolnya peret, shh huuh.. jadi idup nih kontol'. Ucap Pak RT di dalam hati.
Indra pun yang terlebih dahulu membuka pintu pagar rumah ayu dan spontan ayu yang sedang menjemur pakaian melihatnya.
"Ehh ada tamu, si aa PLN itu ya?". Tanya ayu pada indra.
"Iya teh, hehe". Balas indra.
'ko sama bapak2 itu ya, dia kan yang suka ngopi di warung mba fatimah, yang kata bi aat agak cabul dan genit itu'. Ucap dalam hati ayu.
"Mari A, pak, kedalam dulu". Ajak ayu kepada indra dan Pak RT, sambil ia menuju pintu depan rumah sambil membawa ember bekas cucianya.
"Ohh iya teh". Balas indra.
Indra dan Pak RT pun berjalan mengikuti ayu yang hendak membuka pintu depan rumahnya, terlihat bodi bagian belakang ayu yang memakai daster serta terkena air, nampak jelas garis celana dalamnya, yang mebuat lelaki tua itu (Pak RT) menlongo melihat sekalnya pantat ayu.
'beuhh.. shh.. pantat lu emang sekel yu, gua ewe juga lu'. Ucap Pak RT dalam hati.
Setelah ayu membuka pintu ayu pun mempersilahkan mereka berdua duduk di kursi tamu.
"Ayo silahkan duduk dulu A, pak, mau bikin apa kopi atau apa A, pak?". Tanya ayu kepada mereka.
"Udah jangan repot repot teh". Balas indra.
"Kopi aja neng, iya kan dra?". Ucap Pak RT.
"Mmm, yaudah kopi aja katanya teh". Balas indra
"Mau kopi apa A?, Si bapak juga kopi apa?".
"Bapa kopi gooday/white kopi neng kalo ada, soalnya tadi pagi udah kopi item".
"Ohh iya, kalo si Aa kopi apa?".
"Kalo aku kopi apa aja teh, yang ada".
"Yaudah samain aja ya kopi white kopi".
"Nah oke sip teh". Balas indra.
"Aku masak airnya dulu ya A".
Ayu pun pergi ke dapur untuk membuat kopi untuk mereka berdua.
"Iya teh, airnya jangan banyak banyak ya".
"Oh iya siap A".
Pak RT mulai merencanakan sesuatu, ia memang cerdik apalagi dalam hal pencabulan.
"Dra mau gak beliin roko ke warung 2 bungkus, buat bapak sebungkus buat kamu sebungkus". Ucap Pak RT
"Oh, boleh pa, roko apa pak?".
"Roko super aja dra, kalo kamu terserah pengen roko apa, ini duitnya".
"Ohh iya Pak, paling ke warung si mba muslimah itu ya pak, itu kan warung yang paling deket dari sini ya". Ucap indra yang dimaksud mba muslimah adalah mba fatimah.
"Iya bener kesana dra, mba muslimah bahenol hehe".
"Pak RT tau aja ama yang bahenol, hehe,".
"Tau lah meskipun pakaianya tertutup tapi kan kamu juga tau mba itu bodinya".
"Iya pak bikin laki laki pada ngiler, yaudah aku beli rokok dulu ya pak".
Indra pun berangkat untuk membeli roko, Pak RT bukan sekedar ingin membeli roko tapi itu hanya siasatnya saja untuk melancarkan aksinya.
Pak RT mulai melihat lihat setiap sudut rumah, ia harus dengan cepat melakukan sesuatu untuk mengganti lampu kamar mandi ayu.
"Neng, neng, kesini sebentar".
"Oh iya pak". Ayu pun menghampiri Pak RT.
"Ada perlu apa pak?".
"Ini kata A indra bapak disuruh ngecek listrik yang korslet, soalnya kalo nanti pas diidupin terus masih ada yang korslet entar harus program lagi neng". Ucap Pak RT pada ayu padahal itu hanya akal akalanya saja.
"Ohh iya silahkan pak".
"Mmm, biasanya ada lampu yang kebakar atau kabel ngelupas sih neng, ada lampu yang mati gak dirumah?".
"Emm, gak tau pak tapi kayaknya kemaren idup semua pak lampu".
"Yaudah bapa cek satu satu ya boleh?".
"Iya silahkan pak".
Pak RT pun mengecek satu per satu lampu dirumahnya dengan cepat, dan saat ia mengecek lampu kamar mandi ia sengaja menjatuhkan lampu kamar mandinya hingga pecah, memang sengaja ia lakukan agar nanti ia menggantinya dengan yang baru, yups menggantinya dengan lampu yang dilengkapi cctv.
"Prekk.. duhh malah jatoh".
"Ada apa pak, hati hati pak". Ayu menghampiri Pak RT karena mendengar kaca pecah.
"Ini neng lampunya ga sengaja jatoh, maaf ya neng entar aku ganti ko".
"Iya pak gak apa apa, sebentar aku bersihin dulu serpihan kacanya ya pak".
Ayu pun membersihkan serpihan serpihan kaca lampu di lantai kamar mandinya, lalu setelah itu Pak RT pun akan berpura pura membeli lampu untuk mengganti lampu yang pecah.
Pindah ke lokasi warung fatimah dimana indra akan membeli roko pesanan Pak RT, disana ada fatimah dan suaminya rahmat, dan rahmat yang sudah sip berangkat untuk belanja kebutuhan warung.
"Permisi, eh kang mau kemana udah pake helm gitu?". Tanya indra pada rahmat.
"Ini mau belanja buat warung, semoga keburu sebelum jumatan".
"Oh iya, aku mau beli roko kang".
"Say, ni ada yang mau beli roko".
"Oh iya, mau roko apa kang?". Tanya fatimah di dalam warung dibalik lemari kaca warung.
"Roko jarum super sebungkus sama gudang garam filter sebungkus mba".
"Oh iya, apalagi kang?".
"Udah itu aja mba".
"Ini rokonya kang". Fatimah sambil keluar warung memberikn roko pada indra.
"Jadi berapa mba?".
"Jadi 50 ribu kang".
"Ohh ini mba pas uang nya".indra pun memberikan uang selembar 50 ribu pada fatimah.
"Engga sekalian kopinya kang?". Ucap rahmat pada indra.
"Kebetulan kopinya udah ada kang,he".
"Oh gitu yaudah aku berangkat, say aa berangkat dulu ya". Rahmat menyodorkn tangannya untuk di cium fatimah.
"Iya A hati hati dijalan nya".
"Ass*l*muala*k*m".
""Waala*k*mussalam.."" Balas indra dan fatimah.
Fatimah pun lekas kembalik kedalam warung, dengan setelan daster lengan panjang dan kerudung geblus yang memang itulah pakaian keseharianya.
Ketika fatimah berjalan kedalam warung gontai pinggulnya yang tak bisa disembunyikan memperlihatkan bongkahan pantatnya ke kanan dan ke kiri sedikit bergetar dan bagian tubuh belakang fatimah yang aduhay pun tak luput dari pandangan indra.
'duhh emang si mba ini punya body paling oke dikampung sini, enak banget kao di dogy beuhh'. Ucap indra dalam hatinya.
"Mba mari". Ucap indra pada fatimah.
"Oh iya kang makasih". Balas fatimah dari dalm warung.
Ketika indra dipertengahan jalan ia berpapasan dengan Pak RT yang hendak pura pura membeli lampu untuk menggati lampu kamar mandi ayu.
"Eh Pak RT mau kemana, ini roko udah aku beli".
"Engga ini tadi aku disuruh benerin lampu kamar mandi eh ga sengaja aku pecahin, terus aku mau beli lampu gantinya, eh diwarung tadi ada siapa aja dra?".
"Tadi ada si mba sama suaminya, cuman suaminya udah berangkat barusan".
"Ohh iya aku tau tadi juga aku liat, emang suaminya mau keman katanya dra?".
"Katanya sih mau belanja buat warung pak".
"Ohh iya iya, berarti si mbanya tetep ada jaga warung?".
"Ada ko pa si mbanya ga ikut".
"Ohh yaudah kamu duluan kesana entar aku nyusul ya".
"Ohh siap pak".
Pak RT pun melanjutkan perjalanan munuju warung fatimah, sangat teramat senangnya dibenak lelaki tua itu, karena disela misi mendapatkan ayu ia bisi mencicipi fatimah sekarang, terlebih ia sendirian ditinggal suaminya berbelanja.
'hehehe.. siap siap aja kau fatimah, kontolku pengen ngecrot lagi nih, di lubang mu itu, tapi bukan dimemekmu ya, tapi lobang bool mu, ya lobang tai mu fatimah, hehehe..' ucap Pak RT di dalam hatinya.
Akhirnya Pak RT pun tiba di warung fatimah, dengan senyum mesum ia melihat lihat dari luar kedalam warung fatimah.
"Permisii..". Ucap Pak RT
"Iyaa.. astagfiru**oh". Munculah fatimah dari bawah lemari kaca warung yang nampak kaget melihat Pak RT karena ia sedang ketiduran dan matanya sedikit memerah.
"Ehh si mba ketiduran ya, maaf ya ganggu, hehe".
"Eee.. engga pak, mau beli apa pak?".
"Hmmm.. apa ya, bikinin aku kopi mba, hehe".
"Ohh kopi apa pak?". Fatimah sedikit gugup dan ketakutan.
"Yang hitam hitam aja, soalnya yang putihnya udah digantiin sama si mba, hehe".
"Oh iya Pak bentar ya". Fatimh pun segera kebelakang warung akan menyeduh kopi, karena kompor berasa dibelakang dekat kamar mandi.
Saat itu pula Pak RT masuk kedalam mengikuti fatimah, sebenarnya ia tak ingin minum kopi, itu hanya siasat agar fatimah kedalam dan ia leluasa ketika sudah di dalam warung dengan wanita muslimah yang bohay itu.
Pak RT pun langsung menyergap fatimah dari belakang yang sedang membuka bungkus kopi.
"astagfiru**oh pakk, bapak mau apa lagi, cukup pak hentikan nanti ada orang pak".
"Makanya jangan berisik mba, kalo berisik entar ketahuan orang yang lewat atau belanja". Bisik Pak RT sambil memeluk dan meremas payudara fatimah yang kenyal dan empuk.
"Erhhh.. jangan pak, sudah pak hentikan pak." Ucap fatimah terengah engah melepaskan pelukan dan remasan tangan lelaki tua itu di buah dadanya.
"Udah diem mba, kalo gak diem aku cekik nih, hekhh mau." Sedikit ancaman Pak RT seraya mencekik leher fatimah pelan.
"Erhh.. iya pak iya.. huuh." Fatimah menghembuskan nafas karena cekikan Pak RT tadi.
"Nah gitu dong susah amat dari tadi, biar cepet nih, gak mau lama lama kan mba?". Bisik Pak RT sembari tetap meremas payudara wanita muslimah nan bahenol itu.
Fatimah pun hanya bisa mengangguk mendengar bisikan lelaki tua itu, ia hanya pasrah dengan apa yang akan diperbuat lelaki tua itu kepadanya.
dengan remasan tanganya yang hitam berurat di kedua buah dadanya yang ranum dan tonjolan kemaluan lelaki tua yang mengeras di belahan daging pantatnya yang bahenol ia hanya bisa menunggu apakah lubang kewanitaannya atau lubang pembuangannya yang sekarang akan dijamah oleh lelaki tua kurang ajar itu.
dan terbayang lagi ingatannya dulu ketika ia pertama kali dis*d*mi diwarunya sendiri, dan dari situlah kemalangannya dimulai hingga ia harus terus merelakan tubuhnya, lubang kewanitaannya dan yang paling sering adalah lubang pembuangan nya, rahmat pun sebagai suaminya tak pernah menyentuhnya bahkan jari ia sendiri pun belum pernah masuk kedalam lubang sempitnya itu, namun apa daya malah lelaki tua buruk rupa lah yang telah beberapa kali merengkuh kenikmatan dengan lubang pantatnya itu, beberapa kali menyemprotkan sperma di lubang pantatnya yang di idamidamkan suaminya sendiri.
"Sembentar ko mba, cuman mau make ini doang nihh hehe,". Bisik Pak RT sembari meremas bulatan pantat bahenol fatimah.
"Aku gak mau lakuin itu lagi pak, aku mohon cukup pak, jangan pak". Ucapan fatimah yang sedikit merintih memohon kepada Pak RT.
"Udah diem bawel biar cepet, coba pegangin nih dasternya, pake celana dalem segala lagi". Pak RT pun berjongkok dibelakang pantat fatimah lalu menurunkan celana dalamnya yang begitu ketat membukus bongkahan pantat fatimah yang sangat bahenol, kemudian ia melempar celana dalam itu dengan asal.
"Ehh jangan, dilempar kemana pak cd saya?". Ucap fatimah yang panik takut cdnya terlempar keluar atau ke atas dagangan diwarungnya itu.
"Udah diem, agak bungkuk dikit mba biar keliatan lubang nya".
Fatimah pun sedikit membungkukan badanya sebagaimana perintah lelaki tua itu.
"Nahh bener gitu mba, uhhh mantep bener ini aset shhh.. bau banget pantatnya mba". Ucap Pak RT mengetes fatimah, padahal pantat fatimah tidak bau, hanya bau keringat yang membangkitkan nafsu.
"Emang pantat aku bau ya pak?". Tanya fatimah.
"Bau banget, pasti tadi abis berak ga cebok ya?". Ucap Pak RT yang ingin melihat reaksi fatimah ketika pantat bahenolnya yang putih bersih dikatain bau.
"Masa sih pak, Emang bener tadi aku BAB tapi aku cebok ko pak, sampe bersih malah aku sabunin pak". Jelas fatimah yang sedikit malu dikatain pantatnya bau oleh Pak RT.
"kalo emang bersih buktiin sama aku coba buka pantatnya pake tangan mba, biar aku cek bener bersih apa engga". Ucap Pak RT pada fatimah.
"Mmhh.. i.. iya pak".
Fatimah pun dengan perlahan menggulung dasternya lalu ia ikat diperutnya, kemudian ia sedikit membungkuk dan membuka bongkahan pantatnya yang bahenol tepat didepan muka Pak RT, terlihat ia sangat kesusahan saat jari jari tangannya yang mungil berusaha membuka belahan pantatnya yang besar.
Fatimah tidak rela jika pantatnya dikatakan tidak bersih atau pun bau oleh lelaki tua itu, ia seperti ingin membuktikan bahwa ia selalu menjaga kebersihan tubuhnya bahkan pantatnya sekali pun.
Pak RT pun tak tahan melihat pemandangan itu, disaat fatimah seorang wanita muslimah membuka bongkahan pantat bahenolnya sendiri dihadapan nya, terpampang lah lubang keriput berwarna merah muda sekaligus lubang kewanitaan fatimah, seakan ia menghidangkan suka rela daerah intimnya kepadanya.
"Shhh.. uhh.. baguss mba tahan dulu ya."
Pak RT pun segera membuka celananya dan mulai mengocok batang kontolnya yang sudah mengeras sambil menempelkan hidungnya tepat di lubang anus fatimah dan menghirup aroma lubang pembuangan wanita muslimah itu yang semakin membangkitkan birahinya.
"Ummh.. gi..gimana bersih kan pak?". Tanya fatimah dengan raut wajah ingin segera tau.
"Hmm.. gimana ya, aku cek dulu ya, tetep tahan posisi gini mba, bentar".
Pak RT pun mulai menjilat menyapukan lidahnya dari lubang memek fatimah hingga lubang anus fatimah.
"Ahh.. pakk..geulii pakk".
Fatimah yang ke geulian saat kedua lubangnya terkena jilatan lidah Pak RT, membuat ia menciutkan lubang anusnya.
"Ehh diem, jangan diciutin bool nya, kaya tadi kembangin dong boolnya". Ucap Pak RT sedikit menekan.
Fatimah pun hanya bisa menuruti keingin Pak RT, karena ia memang takut jika pk rt berbicara agak keras, ia pun mengembangkan lagi lubang anusnya dan dilanjutkan lah jilatan lelaki tua itu yang sangat rakus seakan menemukan makanan lezat.
"Srluupp.. srluupp,ahh.. tapi bener bersih banget lubang boolnya mba, srluupp..ahh.. emang tadi bener udah berak mba ?".
"Shh.. iya pak..shh".
"Tadi bool ini abis ngeluarin tai ya mba?".
"Mmm, heem". Balas fatimah.
"Srluupp.. Nah tadi kan abis ngeluarin, nah sekarang giliran dimasukin, rileks ya mba kaya kemaren kemaren, hehe".
"Jangan dimasukin lagi dong pakk.. aku mohon.. nanti ada orang kesini". Ucap Fatimah sedikit memelas.
"Udah mba cukup diem dan nurut ama aku ya, sekarang mba nungging dibawah terus buka kakinya".
bagaikan kerbau yang dicucuk hidung nya,
Fatimah pun menungging di lantai dapur warung, lalu Pak RT mengambil pelumas yang telah ia bawa, lalu mengolesi lubang anus fatimah dan kepala kontolnya dengan rata, agar tidak ada hambatan saat kontolnya menikmati jepitan lubang pantat sempit fatimah nanti.
"Pake ini dulu ya biar ga lecet bool nya, shhh.. sempitt hehe..". Ucap Pak RT sembari melumasi dan sedikit menusuk anus fatimah dengan jarinya.
"Ahh..shh.. jangan lama lama pak, cepetan". Ucap fatimah yang tak ingin berlama lama karena takut ada orang atau ada yang berbelanja.
"Cie.. pengen buru buru aku ewe boolnya ya mba, hehehe.. siap bakalan aku ewe sekarang boolnya mba, akan aku genjot lubang pantat bahenol si mba, plakkk.. hehehe". Ucap Pak RT penampar pantat fatimah sambil memasang kuda kuda untuk segera menusuk lubang anus fatimah yang sudah licin.
"Ahh.. aww.. bukan itu.. aku takut nanti keburu ada orang pakk". Balas fatimah sambil menengok ke belakang kearah Pak RT.
Pak RT sedang fokus untuk menerobos lubang pantat fatimah yangg sempit, tangan kanannya memengang kepala kontolnya dan tangan kirinya membuka sela belahan pantat fatimah.
"Shhh..akhhh.. diem mbaa.. akhh,". Ucap Pak RT sambil mulutnya menganga merasakan nikmatnya saat kontolnya menusuk lubang pembuangan wanita muslimah itu.
"Ergghh.. ahh.. pakk..". Fatimah sedikit meringis saat menerima lubang anusnya yang kecil harus melebar lagi karena dmenerima tusukan batang kontol lelaki tua yang sekarang sedang merengkuh kenikmatan dari lubang pembuangannya itu.
"Akhh.. udah pinter ya sekarang ngatur boolnya biar rileks mba, hehe.. ia emang gitu mba nikmatin aja, nanti juga bakal nikmat mba.. akhh..". Ucap Pak RT ditengah keluar masuk kontolnya di anus fatimah dengan perlahan.
"Ahh.. shhh.. cepetan pak..". Balas fatimah.
"Ohh mau dicepetin gini mba.. plekk, plekk, plekk.. uhh kontolku kesedott.. nikmatnyaah.. ahhh..".
"Aww.. ahh.. ahh bukan gitu pak, maksud aku cepet beresin pak.. ahh..".
"Ohh mau cepet disemprot boolnya pake pejuhku ya.. hehe.. gak lama ko mba, siapa sih yang kuat lama ngewe bool mba, A rahmat bisa kuat lama ga ya kalo ngewe bool mba? hehe..shh akhh.. plekk.. plekk.. plekk..".
"Jangan bahas A rahmat pak, ahh.. cepet beresin aja pak, ahh shh.."
"Ehh lupa kan A rahmat belom pernah nikmatin lubang mba yang satu ini ya.. hehe.. jangan dikasih ya mba, khusus buat aku aja.. akh.. nikmatt banget ini bool.."
plok plokk.. plokk..
"akhh.. ukhh.. shh.."
Ditengah genjotan Pak RT yang tengah merengkuh kenikmatan tiada tara di kontolnya yang terjepit tersedot sedot oleh lubang pantat bahenol dari seorang wanita muslimah yang cantik dan terawat itu datanglah seorang pedagang sayur yang hendak membeli roko dan ngopi sehabis keliling berdagang dari pagi.
mang dodo namanya, ia memang sudah langganan setiap pulang keliling pasti mampir dan ngopi di warung fatimah.
"Permisii.. kopi mbaa". Teriakan mang dodo dari luar sambil memarkirkan motornya.
"Ehh, pakk.. ada mang dodo sayur pak setop dulu pak.. ceplokk". Suara anus fatimah yang terlepas dari tusuk kontol Pak RT.
"Uhh.. ampe bunyi bool kamu mba.. saking sempitnya shh.. yaudah layanin dulu tuh mau beli apa ganggu aja nih". Ucap Pak RT sambil beranajak ke balik kulkas agar tidak terlihat oleh mang dodo.
Fatimah pun mencari celana dalamnya namun ia tidak menemukan nya, terpaksa ia hanya menurunkan dasternya saja tanpa memakai celana dalam nya, dan menghadap mang dodo.
"Iya mang mau beli apa?".
"Biasa mba beli roko surya sebungkus, sama bikin kopi luak ya".
"Ohh iya ini pak rokok nya, aku bikinin kopinya dulu ya pak".
"Iya siap mba".
Fatimah pun berjalan lagi ke dapur sambil membawa kopi pesanan mang dodo, ia memanaskan air yang untuk Pak RT namun tak jadi, saat fatimah berdiri mengahadap kompor, Pak RT pun mendekat perlahan dari balik kulkas dapur dan mengangkat dasternya dan ingin menggenjot kemaluan fatimah sambil berdiri.
"Diem mbaa jangan berisik, nungging dikit, akhh".
"Jangan pak, wajah aku keliatan dari luar ahh..". Fatimah tidk bisa melawan saat Pak RT menuntuk kontolnya menusuk lubang kewanitaanya dari belakang.
Memang posisi dapur dari ruangan warung berbentuk leter (L) posisi kompor, kulkas dan dispenser terlihat dari luar warung, dan kamar mandi di ujung ruangan, Pak RT hanya terhalang kulkas saja namun setengah badan fatimah masih bisa terlihat.
"Akhh.. shhh.. enak banget ngewe memek mba posisi gini sambil ngeliat mba tegang.. hehe.. santai aja kali mba, mang dodo gabakalan tau asal mba jaga ekspresi aja, hehe.. shh.. nikmat banget lubang kencingnya mba".
Lelaki tua itu merem melek merasakan kenikamatan menggenjot kemaluan fatimah, dan melihat wajah fatimah yang tegang menengok keluar warung menambah kenikmatan lelaki tua itu.
"Mba ada korek". Mang dodo berdiri lagi di depan lemari kaca warung dan menanyakan korek, dan otomatis melihat wajah fatimah.
"Ehh.. itu ada disitu pak cari aja di atas lase pak".
"Ohh iya ini ketemu mba, makasih mba".
Mang dodo yang melihat fatimah seperti gugup dan badanya sedikit bergoyang sedikit curiga.
'mba fatimah kenapa ya, gugup gitu, terus kenapa goyang goyang ya badanya, cukup aneh' ucap mng dodo dalam hati,
"Udah pak aku mau nyeduh kopi mang dodo.. ahh..". Saat fatimah melepasakan kemaluanya dari kontol Pak RT.
Fatimah pun menyeduh kopi dan mengantarkannya keluar warung dan menyimpannya di meja yang disitu ada mang dodo yng sedang duduk.
"Ini pak kopi nya, baru beres keliling pak?".
"Iya mba makasih mba, A rahmatnya ada mba?". Tanya mang dodo.
"Mmm.. gak ada mang, A rahmat lagi belanja mang".
"Ohh gitu, iya tadi pagi aku lewat liat A rahmat, kan kemaren kemaren kerja ya, apa udh pulang lagi mba?".
"Iya udah pulang lagi mang, kemaren kerjanya sebentar, aku tinggal lagi ya Mang".
"Ohh gt, iya mba silahkan".
Fatimah pun berbalik dan sontak mata mang dodo melihat tubuh bagian belakang fatimah, terlihat bulatan pantat bahenolnya tanpa ada garisan celana dalam dan sedikit ada bagian yang basah mungkin terkena pelumas Pak RT.
'emang bener bodi kamu nomer satu dikampung ini fatimah, kalo ga ada hukum aku pasti langsung memerkosa kamu di dalam warung fatimah' ucap mang dodo yang bernafsu melihat lenggok pantat fatimah yang berjalan kedalam warung, dan tak terasa batang kontolnya pun mengeras dibalik celana nya.
"Nah gitu dong susah amat dari tadi, biar cepet nih, gak mau lama lama kan mba?". Bisik Pak RT sembari tetap meremas payudara wanita muslimah nan bahenol itu.
Fatimah pun hanya bisa mengangguk mendengar bisikan lelaki tua itu, ia hanya pasrah dengan apa yang akan diperbuat lelaki tua itu kepadanya.
dengan remasan tanganya yang hitam berurat di kedua buah dadanya yang ranum dan tonjolan kemaluan lelaki tua yang mengeras di belahan daging pantatnya yang bahenol ia hanya bisa menunggu apakah lubang kewanitaannya atau lubang pembuangannya yang sekarang akan dijamah oleh lelaki tua kurang ajar itu.
dan terbayang lagi ingatannya dulu ketika ia pertama kali dis*d*mi diwarunya sendiri, dan dari situlah kemalangannya dimulai hingga ia harus terus merelakan tubuhnya, lubang kewanitaannya dan yang paling sering adalah lubang pembuangan nya, rahmat pun sebagai suaminya tak pernah menyentuhnya bahkan jari ia sendiri pun belum pernah masuk kedalam lubang sempitnya itu, namun apa daya malah lelaki tua buruk rupa lah yang telah beberapa kali merengkuh kenikmatan dengan lubang pantatnya itu, beberapa kali menyemprotkan sperma di lubang pantatnya yang di idamidamkan suaminya sendiri.
"Sembentar ko mba, cuman mau make ini doang nihh hehe,". Bisik Pak RT sembari meremas bulatan pantat bahenol fatimah.
"Aku gak mau lakuin itu lagi pak, aku mohon cukup pak, jangan pak". Ucapan fatimah yang sedikit merintih memohon kepada Pak RT.
"Udah diem bawel biar cepet, coba pegangin nih dasternya, pake celana dalem segala lagi". Pak RT pun berjongkok dibelakang pantat fatimah lalu menurunkan celana dalamnya yang begitu ketat membukus bongkahan pantat fatimah yang sangat bahenol, kemudian ia melempar celana dalam itu dengan asal.
"Ehh jangan, dilempar kemana pak cd saya?". Ucap fatimah yang panik takut cdnya terlempar keluar atau ke atas dagangan diwarungnya itu.
"Udah diem, agak bungkuk dikit mba biar keliatan lubang nya".
Fatimah pun sedikit membungkukan badanya sebagaimana perintah lelaki tua itu.
"Nahh bener gitu mba, uhhh mantep bener ini aset shhh.. bau banget pantatnya mba". Ucap Pak RT mengetes fatimah, padahal pantat fatimah tidak bau, hanya bau keringat yang membangkitkan nafsu.
"Emang pantat aku bau ya pak?". Tanya fatimah.
"Bau banget, pasti tadi abis berak ga cebok ya?". Ucap Pak RT yang ingin melihat reaksi fatimah ketika pantat bahenolnya yang putih bersih dikatain bau.
"Masa sih pak, Emang bener tadi aku BAB tapi aku cebok ko pak, sampe bersih malah aku sabunin pak". Jelas fatimah yang sedikit malu dikatain pantatnya bau oleh Pak RT.
"kalo emang bersih buktiin sama aku coba buka pantatnya pake tangan mba, biar aku cek bener bersih apa engga". Ucap Pak RT pada fatimah.
"Mmhh.. i.. iya pak".
Fatimah pun dengan perlahan menggulung dasternya lalu ia ikat diperutnya, kemudian ia sedikit membungkuk dan membuka bongkahan pantatnya yang bahenol tepat didepan muka Pak RT, terlihat ia sangat kesusahan saat jari jari tangannya yang mungil berusaha membuka belahan pantatnya yang besar.
Fatimah tidak rela jika pantatnya dikatakan tidak bersih atau pun bau oleh lelaki tua itu, ia seperti ingin membuktikan bahwa ia selalu menjaga kebersihan tubuhnya bahkan pantatnya sekali pun.
Pak RT pun tak tahan melihat pemandangan itu, disaat fatimah seorang wanita muslimah membuka bongkahan pantat bahenolnya sendiri dihadapan nya, terpampang lah lubang keriput berwarna merah muda sekaligus lubang kewanitaan fatimah, seakan ia menghidangkan suka rela daerah intimnya kepadanya.
"Shhh.. uhh.. baguss mba tahan dulu ya."
Pak RT pun segera membuka celananya dan mulai mengocok batang kontolnya yang sudah mengeras sambil menempelkan hidungnya tepat di lubang anus fatimah dan menghirup aroma lubang pembuangan wanita muslimah itu yang semakin membangkitkan birahinya.
"Ummh.. gi..gimana bersih kan pak?". Tanya fatimah dengan raut wajah ingin segera tau.
"Hmm.. gimana ya, aku cek dulu ya, tetep tahan posisi gini mba, bentar".
Pak RT pun mulai menjilat menyapukan lidahnya dari lubang memek fatimah hingga lubang anus fatimah.
"Ahh.. pakk..geulii pakk".
Fatimah yang ke geulian saat kedua lubangnya terkena jilatan lidah Pak RT, membuat ia menciutkan lubang anusnya.
"Ehh diem, jangan diciutin bool nya, kaya tadi kembangin dong boolnya". Ucap Pak RT sedikit menekan.
Fatimah pun hanya bisa menuruti keingin Pak RT, karena ia memang takut jika pk rt berbicara agak keras, ia pun mengembangkan lagi lubang anusnya dan dilanjutkan lah jilatan lelaki tua itu yang sangat rakus seakan menemukan makanan lezat.
"Srluupp.. srluupp,ahh.. tapi bener bersih banget lubang boolnya mba, srluupp..ahh.. emang tadi bener udah berak mba ?".
"Shh.. iya pak..shh".
"Tadi bool ini abis ngeluarin tai ya mba?".
"Mmm, heem". Balas fatimah.
"Srluupp.. Nah tadi kan abis ngeluarin, nah sekarang giliran dimasukin, rileks ya mba kaya kemaren kemaren, hehe".
"Jangan dimasukin lagi dong pakk.. aku mohon.. nanti ada orang kesini". Ucap Fatimah sedikit memelas.
"Udah mba cukup diem dan nurut ama aku ya, sekarang mba nungging dibawah terus buka kakinya".
bagaikan kerbau yang dicucuk hidung nya,
Fatimah pun menungging di lantai dapur warung, lalu Pak RT mengambil pelumas yang telah ia bawa, lalu mengolesi lubang anus fatimah dan kepala kontolnya dengan rata, agar tidak ada hambatan saat kontolnya menikmati jepitan lubang pantat sempit fatimah nanti.
"Pake ini dulu ya biar ga lecet bool nya, shhh.. sempitt hehe..". Ucap Pak RT sembari melumasi dan sedikit menusuk anus fatimah dengan jarinya.
"Ahh..shh.. jangan lama lama pak, cepetan". Ucap fatimah yang tak ingin berlama lama karena takut ada orang atau ada yang berbelanja.
"Cie.. pengen buru buru aku ewe boolnya ya mba, hehehe.. siap bakalan aku ewe sekarang boolnya mba, akan aku genjot lubang pantat bahenol si mba, plakkk.. hehehe". Ucap Pak RT penampar pantat fatimah sambil memasang kuda kuda untuk segera menusuk lubang anus fatimah yang sudah licin.
"Ahh.. aww.. bukan itu.. aku takut nanti keburu ada orang pakk". Balas fatimah sambil menengok ke belakang kearah Pak RT.
Pak RT sedang fokus untuk menerobos lubang pantat fatimah yangg sempit, tangan kanannya memengang kepala kontolnya dan tangan kirinya membuka sela belahan pantat fatimah.
"Shhh..akhhh.. diem mbaa.. akhh,". Ucap Pak RT sambil mulutnya menganga merasakan nikmatnya saat kontolnya menusuk lubang pembuangan wanita muslimah itu.
"Ergghh.. ahh.. pakk..". Fatimah sedikit meringis saat menerima lubang anusnya yang kecil harus melebar lagi karena dmenerima tusukan batang kontol lelaki tua yang sekarang sedang merengkuh kenikmatan dari lubang pembuangannya itu.
"Akhh.. udah pinter ya sekarang ngatur boolnya biar rileks mba, hehe.. ia emang gitu mba nikmatin aja, nanti juga bakal nikmat mba.. akhh..". Ucap Pak RT ditengah keluar masuk kontolnya di anus fatimah dengan perlahan.
"Ahh.. shhh.. cepetan pak..". Balas fatimah.
"Ohh mau dicepetin gini mba.. plekk, plekk, plekk.. uhh kontolku kesedott.. nikmatnyaah.. ahhh..".
"Aww.. ahh.. ahh bukan gitu pak, maksud aku cepet beresin pak.. ahh..".
"Ohh mau cepet disemprot boolnya pake pejuhku ya.. hehe.. gak lama ko mba, siapa sih yang kuat lama ngewe bool mba, A rahmat bisa kuat lama ga ya kalo ngewe bool mba? hehe..shh akhh.. plekk.. plekk.. plekk..".
"Jangan bahas A rahmat pak, ahh.. cepet beresin aja pak, ahh shh.."
"Ehh lupa kan A rahmat belom pernah nikmatin lubang mba yang satu ini ya.. hehe.. jangan dikasih ya mba, khusus buat aku aja.. akh.. nikmatt banget ini bool.."
plok plokk.. plokk..
"akhh.. ukhh.. shh.."
Ditengah genjotan Pak RT yang tengah merengkuh kenikmatan tiada tara di kontolnya yang terjepit tersedot sedot oleh lubang pantat bahenol dari seorang wanita muslimah yang cantik dan terawat itu datanglah seorang pedagang sayur yang hendak membeli roko dan ngopi sehabis keliling berdagang dari pagi.
mang dodo namanya, ia memang sudah langganan setiap pulang keliling pasti mampir dan ngopi di warung fatimah.
"Permisii.. kopi mbaa". Teriakan mang dodo dari luar sambil memarkirkan motornya.
"Ehh, pakk.. ada mang dodo sayur pak setop dulu pak.. ceplokk". Suara anus fatimah yang terlepas dari tusuk kontol Pak RT.
"Uhh.. ampe bunyi bool kamu mba.. saking sempitnya shh.. yaudah layanin dulu tuh mau beli apa ganggu aja nih". Ucap Pak RT sambil beranajak ke balik kulkas agar tidak terlihat oleh mang dodo.
Fatimah pun mencari celana dalamnya namun ia tidak menemukan nya, terpaksa ia hanya menurunkan dasternya saja tanpa memakai celana dalam nya, dan menghadap mang dodo.
"Iya mang mau beli apa?".
"Biasa mba beli roko surya sebungkus, sama bikin kopi luak ya".
"Ohh iya ini pak rokok nya, aku bikinin kopinya dulu ya pak".
"Iya siap mba".
Fatimah pun berjalan lagi ke dapur sambil membawa kopi pesanan mang dodo, ia memanaskan air yang untuk Pak RT namun tak jadi, saat fatimah berdiri mengahadap kompor, Pak RT pun mendekat perlahan dari balik kulkas dapur dan mengangkat dasternya dan ingin menggenjot kemaluan fatimah sambil berdiri.
"Diem mbaa jangan berisik, nungging dikit, akhh".
"Jangan pak, wajah aku keliatan dari luar ahh..". Fatimah tidk bisa melawan saat Pak RT menuntuk kontolnya menusuk lubang kewanitaanya dari belakang.
Memang posisi dapur dari ruangan warung berbentuk leter (L) posisi kompor, kulkas dan dispenser terlihat dari luar warung, dan kamar mandi di ujung ruangan, Pak RT hanya terhalang kulkas saja namun setengah badan fatimah masih bisa terlihat.
"Akhh.. shhh.. enak banget ngewe memek mba posisi gini sambil ngeliat mba tegang.. hehe.. santai aja kali mba, mang dodo gabakalan tau asal mba jaga ekspresi aja, hehe.. shh.. nikmat banget lubang kencingnya mba".
Lelaki tua itu merem melek merasakan kenikamatan menggenjot kemaluan fatimah, dan melihat wajah fatimah yang tegang menengok keluar warung menambah kenikmatan lelaki tua itu.
"Mba ada korek". Mang dodo berdiri lagi di depan lemari kaca warung dan menanyakan korek, dan otomatis melihat wajah fatimah.
"Ehh.. itu ada disitu pak cari aja di atas lase pak".
"Ohh iya ini ketemu mba, makasih mba".
Mang dodo yang melihat fatimah seperti gugup dan badanya sedikit bergoyang sedikit curiga.
'mba fatimah kenapa ya, gugup gitu, terus kenapa goyang goyang ya badanya, cukup aneh' ucap mng dodo dalam hati,
"Udah pak aku mau nyeduh kopi mang dodo.. ahh..". Saat fatimah melepasakan kemaluanya dari kontol Pak RT.
Fatimah pun menyeduh kopi dan mengantarkannya keluar warung dan menyimpannya di meja yang disitu ada mang dodo yng sedang duduk.
"Ini pak kopi nya, baru beres keliling pak?".
"Iya mba makasih mba, A rahmatnya ada mba?". Tanya mang dodo.
"Mmm.. gak ada mang, A rahmat lagi belanja mang".
"Ohh gitu, iya tadi pagi aku lewat liat A rahmat, kan kemaren kemaren kerja ya, apa udh pulang lagi mba?".
"Iya udah pulang lagi mang, kemaren kerjanya sebentar, aku tinggal lagi ya Mang".
"Ohh gt, iya mba silahkan".
Fatimah pun berbalik dan sontak mata mang dodo melihat tubuh bagian belakang fatimah, terlihat bulatan pantat bahenolnya tanpa ada garisan celana dalam dan sedikit ada bagian yang basah mungkin terkena pelumas Pak RT.
'emang bener bodi kamu nomer satu dikampung ini fatimah, kalo ga ada hukum aku pasti langsung memerkosa kamu di dalam warung fatimah' ucap mang dodo yang bernafsu melihat lenggok pantat fatimah yang berjalan kedalam warung, dan tak terasa batang kontolnya pun mengeras dibalik celana nya.
Fatimah pun menghampiri lagi Pak RT dibelakang kulkas, dilihat Pak RT sedang mengocok ngocok kontolnya agar langsung siap saat hendak menusuk lubang pantat fatimah lagi.
"Cepet sini nungging lagi dibawah kalo ga mau keliatan dari luar".
Fatimah pun kembali memposisikan dirinya menungging menghapan pintu kamar mandi, ia seperti menghidangkan kembali pantatnya untuk dis*d*mi lagi oleh Pak RT. Fatimah tidak banyak protes karena ia ingin ini cepat selesai, dipenuhi rasa cemas karena takut ada orang atau tetangganya yang masuk ke dalam warung tiba tiba.
"Lanjut lagi ya, hehe..".
Pak RT pun mulai menusuk lagi lubang anus fatimah dengan kontolnya secara perlahan, memang selalu agak sulit diawal untuk memasukan kepala kontol nya.
"Shh.. akhh.. nikmatt banget mba boolnya, sedotan boolnya kenceng.. akhh..".
"Uhh.. shh.. ahh". Hanya desahan kecil yang terdengar dari fatimah,
"Apanya yang diewe sama aku mba?".
"Pantat pak, ahh.. shh".
"Lubang apa mba?, Plekk.. plekk.. plekk,".
"Ahh.. ahh.. Lubang pantat pak..".
"Bukan lobang pantat mba tapi lobang bool, coba ulangin ya..shh.. plekk.. akhh.. plekk.. akhh..". Pak RT sambil melihat anus fatimah yang sedang ia tusuk lalu menarik pelan pelan kontolnya dan memasukannya sekaligus,
"Pleekk.. akhh shh.. plekkk.. akhh shhh.. nikmaaattt.. nikmat ngewe lobang bool bini orang.. akhh..".
"Aww.. Ahh.. pelan pelan pak.. ahh".
Ucap fatimah sambil terpejam dan sedikit meringis, menerima hentakan tusukan kontol Pak RT di lubang pantat nya.
"Aakhh.. shh.. Nikmat amat si mba punya lobang bool mba.. shhh.. ngerawatnya gimana sih mba, ampe senikmat gini, akhh.. sshh".
"Ahh.. shh.. udah pak buruan, ahh".
"Crotin dimana nih mba.. akhh..?"
"Ahh.. shh.. terserah bapak.. buruan pak".
"Aku crotin di dalem aja ya mba.. akhh".
"Iya pak iya terserahh.. ahh".
"Di dalem lobang apa mba?, Akhh..?".
"Di dalem situ pa?".
"Di situ di mana?, Plekk.. akhh.. lobang memek apa lobang bool hakhhh.?"
"Erghh.. Aww.. ahh.. ahh.. ahh,".
"Jawab dong lobang bool gitu, akh..".
"Iya pak iyaa, ahh.. keluarin di lobang bool aku".
"Oke sesuai permintaan mba ya, aku croot di lobang bool kamu mbaa.. akhh".
"Ahh.. ahh.. iya pak iyaa".
"ini lobang yang aku ewe harusnya buat apa ya mba, jawab mba akhh..".
"Buat BAB pak, ahh.. ahh.. ahh".
"Buat apa lagi hehh.."
plokk.. plokk..
"Buat kentut paakk, ahhh.. ahh".
"Kata si idoy kayaknya enak kalo lubang kentut si mba di ewe, bener banget doyy enak bangett lobang kentut nya, cocok buat di ebol tiap hari doy, akhh..".
"Aww, aww.. ahh.. ahh.. emang kang idoy bilang gitu pak, ahh..?".
"Iya si idoy bilang gitu mba.. dia pengen s*d*mi pantat mba yang bahenol ini, akhh.. mau ga di tusuk kontol si idoy lobng pantatnya mba?".
"Ahh.. ahh.. ga mau lah pak.. ahh".
"Yaudah biar aku yang wakilin keinginan si idoy ya mba".
"Iya pakk.. iyaa.. ahh".
"Wakilin A rahmat juga ya mba, A rahmat juga pengen ngewe lobang ini kan mba jawab.. akhh..".
"Iya pak iyaa.. A rahmat pengen banget lobang itu ahh.. ahh..".
"A rahmat pengen ngewe lobang apa mba yang jelass.. akhh..".
"Ahh.. ahh.. iya A rahmat Pengen lobang pantat aku pak.. ahh..".
"Yaudah aku wakilin keinginan suami mba ya, A rahmat jangan dikasih lobang mba yang satu ini, biar aku aja yang ngewakilin, akhh..".
"Iya pakk iyaa.. ahh.. wakilin aja sama bapak.. ahh.. cepetan pakk..".
"Akhh.. rahmat liat nih bini kamu malah minta aku yang wakilin keinginan kamu buat ngewe pantat bahenol nya, kamu pengen banget kan ngerasain lobang pantat bahenol istrimu rahmat, plokk.. plokk.. akhh..akhh..".
"Iya.. A rahmat pengen bangett.. buruan pakk ahh..".
"Akhh.. plokk.. plokk.. shh.. buat lo idoy emang bener nikmat banget lobang kentut mba fatimah ini doy.. akhh.. plokk.. plokk.. ini buat kamu rahmat asal kamu tau lobang tai bini kamu enak buat di ebol rahmatt.. kasian banget lo gak pernah dikasih lobang pantat bini lo sendiri matt.. plokk, plokk.. akh..".
"Ahh.. pakk.. pelan pak.. ahh..".
"punya bini lobang boolnya nikmat malah gue yang nikmatinn matt.. plokk.. plokk.. akhh..".
"Ahh.. Cepett pakk.. cepett.. ahh".
"Liat matt.. bini lo malah nyuruh gua cepet cepet mejuhin boolnya.. akhh"
"Ahh.. nanti keburu ada orang pakk".
"Yaudah kalo pengen cepet coba si mba yang goyangin pantatnya biar kontolku cepet muncrat".
"Ahh.. ii..iya pakk". Fatimah pun menggoyang kan pantatnya sesuai perintah Pak RT.
"Akhh.. nikmatt.. coba sekarang maju mundurin pantatnya mba.. akhh.. iya kayak gitu terus mbaa.. akhh.. enakk banget mbaa.. akhh". Racau Pak RT sambil meremas pipi pantat fatimah yang empuk dengan kedua tangannya hingga memerah.
"Ahh.. ahh.. pakk..ahh..".
"Apa mbaa.. nikmat kan mbaa.. akhh.. aku mau keluar nih, coba tangannya turun tahan di sikut aja biar makin nungging mba.. akhh..".
Pak RT pun berdiri setengah jongkok, ia berniat menunggangi pantat fatimah dari atas, ia ingin kakinya melayang dan hanya kontol yang tertancap di lubang pantat fatimah yang menjadi tumpuan nya.
"Ahh.. pakk.. errghh.. berat pakk.. ahh, sikut ama lutut aku sakit pakk.. ahh".
"Diem tahan dulu bohay, Aku mau ngecrott ni.. akhh.. biar kontolku ngepres dan mentok di bool kamu bohay.. akhh.. hekkhh.. hekhh.. hekhh.. ahh.. empotin boolnya dong cepett.. gilaaa nikmat nyaa.. akhh..".
"Ergghh.. ahhh.. ergghh.. ahh..". Desahan fatimah menerima beban di lutut dan sikutnya sekaligus menerima tusukan yang dalam di lubang pembungan nya.
"Akhh.. hekhh.. hekhh.. sayaa pejuhin boolnya.. aku ngecrott nihh.. empotinn mbaa empotinn.. iyaa kaya gitu mbaa.. aku pejuhin lobang tai nya.. aku crotin mbaa.. empotin mbaa.. iyaa.. akhhhh.. empotiinn.. mbaaa.. aakhhh.. sialann enaakk benerr bool.. bool bohay sialaann.. akhh..".
croottt.. crottt.. srotttt..
"akhhhh.. nikmatnyaaa.. gilaaa..".
Pak RT pun menuntaskannya dengan menyemprotkan sperma di lubang pembuangan fatimah untuk kesekian kali nya, ia mendiamkan sejenak kontolnya menikmati kedutan kontolnya dan merasakan sisa sisa kenikmatan dikontol nya.
"Ceplokkk.. ahhh..". Suara anus fatimah disertai Desahan kecil disaat Pak RT mencabut kontolnya dari lubang pantatnya.
"Emang kualitas nomer satu ni pantat, plakkk..". Ucap Pak RT menampar pantat fatimah hingga bergetar bongkahanya.
"Jangan dulu keluar pak, diluar masih ada mang dodo".
"Iya tenang aku juga tau kok, aku juga mau ngerokok dulu".
Kemudian mang dodo pun memanggil fatimah karena akan membayar rokok dan kopi yang sudah ia habiskan.
"Mbaa.. ini udah mbaa.. jadi berapa?".
"Ohh iya mang sebentar". Saut fatimah dari dapur sambil merapihkan dirinya.
Fatimah pun menghampiri mang dodo, dengan daster yang basah karena keringat dirinya dan keringat Pak RT, dan di betis hingga kakinya terdapat cairan yang merayap, mungkin sperma Pak RT yang yang keluar dari lubang pantatnya yang tak sempat iya bersihkan karena terburu buru menghampiri mang dodo.
"Udah mang, jajan apa lagi mang?".
"Udah aja mba, ehh mba A rahmat ada di dalem ya?".
"Mhhh ngga ada pak, A rahmat lagi belanja ke pasar". Fatimah sedikit gugup.
"Ohh terus di dalem lagi ada siapa, tamu ya?". Tanya mang dodo penasaran karena ada kepulan asap roko memenuhi ruangan warung fatimah.
"Umhh.. itu mang mmm.. sodara lagi maen, lagi nunggu A rahmat mang, iya itu". Duhh mang dodo bakalan curiga nih, lagian ngapain pake ngerokok segala sih.
"Ohh, sodara dari mana, keluarga A rahmat ya?".
"Mmm..iya itu sodara A rahmat, sepupunya A rahmat mang". Duhh jangan sampe mang dodo maen ke dalem, aku mohon. Ucap dalam hati fatimah.
"Oh gitu ya mba, yaudah jadi berapa roko sama kopinya mba?".
"Eee.. roko surya sama kopi ya mang, jadi 30.000 mang".
"Yaudah nih mba, pas ya uang nya".
"Oh iya makasih ya mang". Fatimah mengambil uang pembayaran dari mang dodo
"Aku lanjut ya mba". Mang dodo pun pergi meninggalkan warung fatimah dengan motor dan dagangan nya.
"Oh iya pak, silahkan". Fatimah pun berjalan kedalam warung lagi.
Tidak jauh dari warung fatimah, mang dodo pun berhenti sejenak, ia sangat penasaran dengan tingkah fatimah yang gugup dan berkeringat tadi, ia ingin tau siapa yang tengah berada di dalam warung berduaan bersama fatimah yang disebut fatimah sebagai sodara suaminya rahmat.
"Sodara rahmat dari mana ya, terus sampe keringatan begitu kamu mba bohay, apa jangan jangan kamu main belakang dari suami mu mba, ah.. tapi mana mungkin dia begitu, dia kan muslimah yang alim, tapi sealim alimnya orang kalo masalah nafsu setan ga mandang status buat ngegoda sih, balik lagi ah, kali aja keluar orang itu dari warung"
Mang dodo pun memutar lagi motornya mendekati warung fatimah sekitar 20 meter ia pun berhenti, sambil menyalakan lagi rokonya ia melihat dan menunggu siapa yang keluar dari warung fatimah.
Kembali ke lokasi warung fatimah. Pak RT telah selesai membersihkan badan nya. Setelah berpakaian rapih Pak RT bersiap untuk kembali ke rumah ayu. Sebelum pergi iya sempat sempatnya meminta berciuman pada fatimah.
"Sini dulu mba." Ucap Pak RT dari depan pintu wc.
Fatimah pun menghampiri Pak RT dengan lesu. Masih dengan pakaian dasternya tanpa memakai celana dalam.
"Apa lagi pak. Udah beres kan buruan pergi pak".
"Bentar mba ya.. Mcuuahh.. srluupp.. srluupp.. ahh.."
Pak RT langsung melumat bibir fatimah dan mengemut ngemut lidah fatimah seakan ingin memakan nya.
Fatimah hanya bisa pasrah diterjang mulut Pak RT yang bau. Terlebih kumisnya yang tidak pernah dicukur.
"Nah udah.. makasih ya mba.. aku puas banget hehe.."
"Iya udah buruan pergi pak."
"Ohh iya tapi jangan kapok ya kalo aku minta lagi nanti mba."
"Sebaiknya ini yang terakhir pak. Mau sampai kapan bapak begini terus. Apalagi suami aku ada dirumah sekarang. Aku mohon pak ini yang terakhir ya pak, kasihani aku pak?".
Fatimah memohon sedikit memelas pada Pak RT.
"Udah mba terima aja, toh aku ga nyakitin mba, malah aku semakin sayang sama mba, hehe"
"Ga nyakitin gimana pak, lubang pantat aku suka lecet kalo abis di gitiun sama bapak, lagian ini dosa besar pak, gak seharusnya bapak gituin aku terus pak"
"Oh suka lecet ya ini nya, nanti juga terbiasa mba, aku gabisa berenti buat make lubang mba yang satu ini, udah kecanduan aku, hehe".
Ucap Pak RT sambil meremas pantat dan menyelipkan jari tengahnya tepat dibelahan pantat fatimah.
"Ahh.. udah pak linu pak.. ucap fatimah sambil memegang tangan Pak RT yang mengerjai lubang pantatnya dengan jari nya.
"Tuh kan mulai enak kan mba.. hehe.. nih pejuhku.
Pak RT langsung memasukan jari yang berlumuran sperma dan mungkin sedikit aroma kotoran fatimah kemulut fatimah secara tiba tiba.
Alhasil fatimah seperti ingin muntah karen jijik.
"Hoeekk.. jijik pak.. itu ada kotoran sayanya pak".
"Hahaha.. biarin kan kotoran mba sendiri gak usah jijik, yaudah aku pergi dulu ya mba".
"Cepet sini nungging lagi dibawah kalo ga mau keliatan dari luar".
Fatimah pun kembali memposisikan dirinya menungging menghapan pintu kamar mandi, ia seperti menghidangkan kembali pantatnya untuk dis*d*mi lagi oleh Pak RT. Fatimah tidak banyak protes karena ia ingin ini cepat selesai, dipenuhi rasa cemas karena takut ada orang atau tetangganya yang masuk ke dalam warung tiba tiba.
"Lanjut lagi ya, hehe..".
Pak RT pun mulai menusuk lagi lubang anus fatimah dengan kontolnya secara perlahan, memang selalu agak sulit diawal untuk memasukan kepala kontol nya.
"Shh.. akhh.. nikmatt banget mba boolnya, sedotan boolnya kenceng.. akhh..".
"Uhh.. shh.. ahh". Hanya desahan kecil yang terdengar dari fatimah,
"Apanya yang diewe sama aku mba?".
"Pantat pak, ahh.. shh".
"Lubang apa mba?, Plekk.. plekk.. plekk,".
"Ahh.. ahh.. Lubang pantat pak..".
"Bukan lobang pantat mba tapi lobang bool, coba ulangin ya..shh.. plekk.. akhh.. plekk.. akhh..". Pak RT sambil melihat anus fatimah yang sedang ia tusuk lalu menarik pelan pelan kontolnya dan memasukannya sekaligus,
"Pleekk.. akhh shh.. plekkk.. akhh shhh.. nikmaaattt.. nikmat ngewe lobang bool bini orang.. akhh..".
"Aww.. Ahh.. pelan pelan pak.. ahh".
Ucap fatimah sambil terpejam dan sedikit meringis, menerima hentakan tusukan kontol Pak RT di lubang pantat nya.
"Aakhh.. shh.. Nikmat amat si mba punya lobang bool mba.. shhh.. ngerawatnya gimana sih mba, ampe senikmat gini, akhh.. sshh".
"Ahh.. shh.. udah pak buruan, ahh".
"Crotin dimana nih mba.. akhh..?"
"Ahh.. shh.. terserah bapak.. buruan pak".
"Aku crotin di dalem aja ya mba.. akhh".
"Iya pak iya terserahh.. ahh".
"Di dalem lobang apa mba?, Akhh..?".
"Di dalem situ pa?".
"Di situ di mana?, Plekk.. akhh.. lobang memek apa lobang bool hakhhh.?"
"Erghh.. Aww.. ahh.. ahh.. ahh,".
"Jawab dong lobang bool gitu, akh..".
"Iya pak iyaa, ahh.. keluarin di lobang bool aku".
"Oke sesuai permintaan mba ya, aku croot di lobang bool kamu mbaa.. akhh".
"Ahh.. ahh.. iya pak iyaa".
"ini lobang yang aku ewe harusnya buat apa ya mba, jawab mba akhh..".
"Buat BAB pak, ahh.. ahh.. ahh".
"Buat apa lagi hehh.."
plokk.. plokk..
"Buat kentut paakk, ahhh.. ahh".
"Kata si idoy kayaknya enak kalo lubang kentut si mba di ewe, bener banget doyy enak bangett lobang kentut nya, cocok buat di ebol tiap hari doy, akhh..".
"Aww, aww.. ahh.. ahh.. emang kang idoy bilang gitu pak, ahh..?".
"Iya si idoy bilang gitu mba.. dia pengen s*d*mi pantat mba yang bahenol ini, akhh.. mau ga di tusuk kontol si idoy lobng pantatnya mba?".
"Ahh.. ahh.. ga mau lah pak.. ahh".
"Yaudah biar aku yang wakilin keinginan si idoy ya mba".
"Iya pakk.. iyaa.. ahh".
"Wakilin A rahmat juga ya mba, A rahmat juga pengen ngewe lobang ini kan mba jawab.. akhh..".
"Iya pak iyaa.. A rahmat pengen banget lobang itu ahh.. ahh..".
"A rahmat pengen ngewe lobang apa mba yang jelass.. akhh..".
"Ahh.. ahh.. iya A rahmat Pengen lobang pantat aku pak.. ahh..".
"Yaudah aku wakilin keinginan suami mba ya, A rahmat jangan dikasih lobang mba yang satu ini, biar aku aja yang ngewakilin, akhh..".
"Iya pakk iyaa.. ahh.. wakilin aja sama bapak.. ahh.. cepetan pakk..".
"Akhh.. rahmat liat nih bini kamu malah minta aku yang wakilin keinginan kamu buat ngewe pantat bahenol nya, kamu pengen banget kan ngerasain lobang pantat bahenol istrimu rahmat, plokk.. plokk.. akhh..akhh..".
"Iya.. A rahmat pengen bangett.. buruan pakk ahh..".
"Akhh.. plokk.. plokk.. shh.. buat lo idoy emang bener nikmat banget lobang kentut mba fatimah ini doy.. akhh.. plokk.. plokk.. ini buat kamu rahmat asal kamu tau lobang tai bini kamu enak buat di ebol rahmatt.. kasian banget lo gak pernah dikasih lobang pantat bini lo sendiri matt.. plokk, plokk.. akh..".
"Ahh.. pakk.. pelan pak.. ahh..".
"punya bini lobang boolnya nikmat malah gue yang nikmatinn matt.. plokk.. plokk.. akhh..".
"Ahh.. Cepett pakk.. cepett.. ahh".
"Liat matt.. bini lo malah nyuruh gua cepet cepet mejuhin boolnya.. akhh"
"Ahh.. nanti keburu ada orang pakk".
"Yaudah kalo pengen cepet coba si mba yang goyangin pantatnya biar kontolku cepet muncrat".
"Ahh.. ii..iya pakk". Fatimah pun menggoyang kan pantatnya sesuai perintah Pak RT.
"Akhh.. nikmatt.. coba sekarang maju mundurin pantatnya mba.. akhh.. iya kayak gitu terus mbaa.. akhh.. enakk banget mbaa.. akhh". Racau Pak RT sambil meremas pipi pantat fatimah yang empuk dengan kedua tangannya hingga memerah.
"Ahh.. ahh.. pakk..ahh..".
"Apa mbaa.. nikmat kan mbaa.. akhh.. aku mau keluar nih, coba tangannya turun tahan di sikut aja biar makin nungging mba.. akhh..".
Pak RT pun berdiri setengah jongkok, ia berniat menunggangi pantat fatimah dari atas, ia ingin kakinya melayang dan hanya kontol yang tertancap di lubang pantat fatimah yang menjadi tumpuan nya.
"Ahh.. pakk.. errghh.. berat pakk.. ahh, sikut ama lutut aku sakit pakk.. ahh".
"Diem tahan dulu bohay, Aku mau ngecrott ni.. akhh.. biar kontolku ngepres dan mentok di bool kamu bohay.. akhh.. hekkhh.. hekhh.. hekhh.. ahh.. empotin boolnya dong cepett.. gilaaa nikmat nyaa.. akhh..".
"Ergghh.. ahhh.. ergghh.. ahh..". Desahan fatimah menerima beban di lutut dan sikutnya sekaligus menerima tusukan yang dalam di lubang pembungan nya.
"Akhh.. hekhh.. hekhh.. sayaa pejuhin boolnya.. aku ngecrott nihh.. empotinn mbaa empotinn.. iyaa kaya gitu mbaa.. aku pejuhin lobang tai nya.. aku crotin mbaa.. empotin mbaa.. iyaa.. akhhhh.. empotiinn.. mbaaa.. aakhhh.. sialann enaakk benerr bool.. bool bohay sialaann.. akhh..".
croottt.. crottt.. srotttt..
"akhhhh.. nikmatnyaaa.. gilaaa..".
Pak RT pun menuntaskannya dengan menyemprotkan sperma di lubang pembuangan fatimah untuk kesekian kali nya, ia mendiamkan sejenak kontolnya menikmati kedutan kontolnya dan merasakan sisa sisa kenikmatan dikontol nya.
"Ceplokkk.. ahhh..". Suara anus fatimah disertai Desahan kecil disaat Pak RT mencabut kontolnya dari lubang pantatnya.
"Emang kualitas nomer satu ni pantat, plakkk..". Ucap Pak RT menampar pantat fatimah hingga bergetar bongkahanya.
"Jangan dulu keluar pak, diluar masih ada mang dodo".
"Iya tenang aku juga tau kok, aku juga mau ngerokok dulu".
Kemudian mang dodo pun memanggil fatimah karena akan membayar rokok dan kopi yang sudah ia habiskan.
"Mbaa.. ini udah mbaa.. jadi berapa?".
"Ohh iya mang sebentar". Saut fatimah dari dapur sambil merapihkan dirinya.
Fatimah pun menghampiri mang dodo, dengan daster yang basah karena keringat dirinya dan keringat Pak RT, dan di betis hingga kakinya terdapat cairan yang merayap, mungkin sperma Pak RT yang yang keluar dari lubang pantatnya yang tak sempat iya bersihkan karena terburu buru menghampiri mang dodo.
"Udah mang, jajan apa lagi mang?".
"Udah aja mba, ehh mba A rahmat ada di dalem ya?".
"Mhhh ngga ada pak, A rahmat lagi belanja ke pasar". Fatimah sedikit gugup.
"Ohh terus di dalem lagi ada siapa, tamu ya?". Tanya mang dodo penasaran karena ada kepulan asap roko memenuhi ruangan warung fatimah.
"Umhh.. itu mang mmm.. sodara lagi maen, lagi nunggu A rahmat mang, iya itu". Duhh mang dodo bakalan curiga nih, lagian ngapain pake ngerokok segala sih.
"Ohh, sodara dari mana, keluarga A rahmat ya?".
"Mmm..iya itu sodara A rahmat, sepupunya A rahmat mang". Duhh jangan sampe mang dodo maen ke dalem, aku mohon. Ucap dalam hati fatimah.
"Oh gitu ya mba, yaudah jadi berapa roko sama kopinya mba?".
"Eee.. roko surya sama kopi ya mang, jadi 30.000 mang".
"Yaudah nih mba, pas ya uang nya".
"Oh iya makasih ya mang". Fatimah mengambil uang pembayaran dari mang dodo
"Aku lanjut ya mba". Mang dodo pun pergi meninggalkan warung fatimah dengan motor dan dagangan nya.
"Oh iya pak, silahkan". Fatimah pun berjalan kedalam warung lagi.
Tidak jauh dari warung fatimah, mang dodo pun berhenti sejenak, ia sangat penasaran dengan tingkah fatimah yang gugup dan berkeringat tadi, ia ingin tau siapa yang tengah berada di dalam warung berduaan bersama fatimah yang disebut fatimah sebagai sodara suaminya rahmat.
"Sodara rahmat dari mana ya, terus sampe keringatan begitu kamu mba bohay, apa jangan jangan kamu main belakang dari suami mu mba, ah.. tapi mana mungkin dia begitu, dia kan muslimah yang alim, tapi sealim alimnya orang kalo masalah nafsu setan ga mandang status buat ngegoda sih, balik lagi ah, kali aja keluar orang itu dari warung"
Mang dodo pun memutar lagi motornya mendekati warung fatimah sekitar 20 meter ia pun berhenti, sambil menyalakan lagi rokonya ia melihat dan menunggu siapa yang keluar dari warung fatimah.
Kembali ke lokasi warung fatimah. Pak RT telah selesai membersihkan badan nya. Setelah berpakaian rapih Pak RT bersiap untuk kembali ke rumah ayu. Sebelum pergi iya sempat sempatnya meminta berciuman pada fatimah.
"Sini dulu mba." Ucap Pak RT dari depan pintu wc.
Fatimah pun menghampiri Pak RT dengan lesu. Masih dengan pakaian dasternya tanpa memakai celana dalam.
"Apa lagi pak. Udah beres kan buruan pergi pak".
"Bentar mba ya.. Mcuuahh.. srluupp.. srluupp.. ahh.."
Pak RT langsung melumat bibir fatimah dan mengemut ngemut lidah fatimah seakan ingin memakan nya.
Fatimah hanya bisa pasrah diterjang mulut Pak RT yang bau. Terlebih kumisnya yang tidak pernah dicukur.
"Nah udah.. makasih ya mba.. aku puas banget hehe.."
"Iya udah buruan pergi pak."
"Ohh iya tapi jangan kapok ya kalo aku minta lagi nanti mba."
"Sebaiknya ini yang terakhir pak. Mau sampai kapan bapak begini terus. Apalagi suami aku ada dirumah sekarang. Aku mohon pak ini yang terakhir ya pak, kasihani aku pak?".
Fatimah memohon sedikit memelas pada Pak RT.
"Udah mba terima aja, toh aku ga nyakitin mba, malah aku semakin sayang sama mba, hehe"
"Ga nyakitin gimana pak, lubang pantat aku suka lecet kalo abis di gitiun sama bapak, lagian ini dosa besar pak, gak seharusnya bapak gituin aku terus pak"
"Oh suka lecet ya ini nya, nanti juga terbiasa mba, aku gabisa berenti buat make lubang mba yang satu ini, udah kecanduan aku, hehe".
Ucap Pak RT sambil meremas pantat dan menyelipkan jari tengahnya tepat dibelahan pantat fatimah.
"Ahh.. udah pak linu pak.. ucap fatimah sambil memegang tangan Pak RT yang mengerjai lubang pantatnya dengan jari nya.
"Tuh kan mulai enak kan mba.. hehe.. nih pejuhku.
Pak RT langsung memasukan jari yang berlumuran sperma dan mungkin sedikit aroma kotoran fatimah kemulut fatimah secara tiba tiba.
Alhasil fatimah seperti ingin muntah karen jijik.
"Hoeekk.. jijik pak.. itu ada kotoran sayanya pak".
"Hahaha.. biarin kan kotoran mba sendiri gak usah jijik, yaudah aku pergi dulu ya mba".
"Iya buruan pergi pak cepet".
"Oh iya aku mau ngomong nih," Pak RT pun jongkok dibelakang pantat bohay fatimah dan menyingkap dasternya seraya meregangkan belahan pantat fatimah hingga terlihat lubang anusnya yang merah muda yang masih berlendir spermanya sendiri.
"Sampai ketemu lagi ya bool enak, nanti aku tusuk lagi kamu, iya kan mba.. hehe.. plakk.." Ucap Pak RT diakhiri dengan tamparan di pipi pantat bohay fatimah hingga bergetar.
Pak RT pun keluar dari warung sambil menyalakan rokok nya. Dengan penuh kepuasan dan wajah yang berseri seri karena telah berhasil meny*d*mi pantat fatimah lagi untuk kesekian kali.
Dari kejauhan mang dodo melihat Pak RT yang keluar dari warung fatimah. Alangkah terkejutnya mang dodo diluar dugaanya, ia membayangkan yang jadi selingkuhan fatimah adalah lelaki muda yang tampan. Namun ini malah lelaki tua buruk rupa yaitu Pak RT.
"Waduhh gak salah tuh kok Pak RT sih, gak beres nih ck..ckk.. kok bisa ya, ada apa ini masa mba fatimah jual diri sih gak mungkin, pasti ada alasan lain gak mungkin mba fatimah kepincut ama tua bangka itu apalagi jual diri, kan mba fatimah gak susah susah amat idupnya, harus aku cari tau ini, hmm.."
"Duh kok jadi sange ngebayangin mba fatimah di entot Pak RT, harus ngecrotin dulu inimah, paling enak ngecrotin si bibi nih, sekalian udah semingguan ga minta jatah lagi ama dia, hehe"
Bibi siapakah yang dimaksud mang dodi?
Singkat cerita Pak RT sudah kembali ke rumah ayu dan indra pun sudah selesai membetulkan listrik dirumah ayu.
"Waduh Pak RT lama banget emang abis ngapain aja pak?". Tanya indra
"Itu tadi pas beli lampu di warung mba fatimah mba fatimah nyuruh pasang gas juga. Regulatornya udah jelek jadi lumayan susah dra".
"Oh tapi udah beres pak?".
"Udah dong dra, eh udah beres nih betulinnya dra ?". Tanya Pak RT sambil duduk dikursi
"Udah pak tinggal pulang".
"Oh iya, ini aku mau pasang lampu kamar mandi neng ayu dulu ya dra".
"Padahal mah biarin aja Pak RT jangan digantiin toh cuman lampu kok". Balas ayu
"Ya harus diganti dong neng kan aku yang pecahin, boleh aku ganti sekarang ya neng?".
"Oh yaudah kalo gitu silahkan pak".
Pak RT pun pergi ke kamar mandi ayu hendak mengganti lampu kamar mandi ayu dengan lampu cctv yang ia punya. Sekedar info cctv model lampu dilengkapi memory cukup besar dengan daya dari listrik itu sendiri, dan mampu merekam 4 hari saja, jadi setiap 4 hari maka video yang tersimpan akan terganti dengan yang baru dan akan memberikan tanda lampu akan kelap kelip selama 2 jam sebagai tanda bahwa file akan terganti dengan yang baru.
'Nah akhirnya beres juga, gak sabar mau liat bodi si ayu yang sekel padat itu, hehe'.
"Udah Pak RT pasang lampu nya?". Tanya indra yang sudah berdiri hendak akan berpamitan pulang.
"Udah dra yok pulang".
"Iya ayo pak, teh ayu makasih ya suguhannya kita pamit dulu ya".
"Justru aku yang terimakasih A udah dibenerin, makasih juga Pak RT udah digantiin lampu nya".
"Oh iya sama sama neng, oh iya neng, entar kalo ada kendala di lampunya semisal mati lagi atau kelap kelip buru buru hubungi aku aja ya neng takutnya bahaya nanti aku ganti lagi" ucap Pak RT.
"Oh iya pak pasti nanti aku hubungi pak, minta no hpnya aja pak".
"Oh iya ini mba 082××××××× , itu nomor WA juga neng"
"Oh iya pak maksih ya pak".
"Yaudah teh kita pamit assalamuala*k*m". Ucap indra.
"Waala*k*mussalam". Balas ayu
===X=X=X===
DILAIN TEMPAT
"Ahh.. ahh.. ahh.. lama banget si mang dodo, nanti memek aku bisa lecet mang". Rintih bi Aat yang mengangkang di meja dapur rumah nya.
"Uhh.. udah diam aja kayak memek perawan aja, memek udah doer gini juga, ahh, plekk.. plekk..". Mang dodo yang sedang menghujamkan rudal hitamnya dengan kencang kedalam lubang peranakan bi aat.
Usut punya usut ini persetubuhan yang ke 2 kali antara mang dodo sama bi aat, kok bisa mereka behubungan apakah saling cinta atau apa?, ternyata jauh jauh hari ada 1 kasus dimana bi aat kepergok mang dodo sedang mencuri hp fatimah yang sedang di cas di etalase warung fatimah, tidak bisa dipungkiri bi aat yang ekonominya pas pasan sangat kepepet untuk setoran motornya, dan saat itu ia malah apes baru pertama kali mencuri malah kepergok mang dodo yang datang ke warung fatimah saat berjualan sayur.
FLASHBACK KEJADIAN DAHULUKALA
"duhh dimana ya hp aku, tadi liat gak mang dodo ?". Tanya fatimah pada mang dodo
"Emm.. emang tadi disimpan dimana mba hp nya?".
"Disimpan diatas etalase ini mang lagi di cas, ini casannya masih ada, jangan jangan dicuri yang lewat kali ya mang, tadi pas mang dodo kesini liat orang gak?".
"Emm tadi sih aku liat kaya bi aat kaya mau belanja tapi balik lagi mba".
"Yang bener mang, aduh aku harus ngobrol sama bi aat kalo gitu".
"tapi bentar biar aku aja yang ke bi aat dulu, takutnya entar aku memfitnah bi aat mba, biar aku yang bawa bi aat kesini kalo bener dia yang ngambil ya mba".
"Oh yaudah mang tolongin aku ya".
Mang dodo pun dengan cepat kerumah bi aat yang memang tidak begitu jauh dari warung fatimah.
"Tokk, tokk, tok, Ass*l*muala*k*m bi".
"Waala*k*mussalam". Sahut bi aat daru dalam rumah.
"Eh mang dodo ada apa ya?".
"Aku mau ngomong sebentar bi, sini aku bisikin pelan pelan".
Bi aat pun mendekatkan telinganya kepada mang dodo.
"Jujur ya bi sama aku, apa ibu mengambil hp mba fatimah tadi?".
"Ehh sembarangan jangan fitnah kamu mang"
Alahngkah apesnya bi aat ternyata hpnya masih ada di saku dasternya, ia belum sempat menyembunyikan nya, alhasil terlihat oleh mang dodo lalu dengan sigap mang dodo merogoh saku daster bi aat dan mengambil hp itu, pas di cek ternyata benar tampilan walpaper hp tersebut adalah anak fatimah lutfi.
"Ehh jang kurang ajar mang itu hp aku" bi aat mulai panik
"Oh ini hp bi aat tapi ko walpapernya anak mba fatimah ya, bener bener pencuri ya kamu bi, aku bawa hp ini sekarang ya biar mba fatimah tau kalo yang nyuri hpnya teman sekumpulannya sendiri".
"Ehh jangan mang aku mohon kasihani aku mang jangan sampe fatimah tau".
"Terus gimana ini, kan bibi udah berani nyuri ya aku laporin ke mba fatimah biar nanti ditangkap polisi kamu bi".
"Aduhh ampun mang dodo jangan, aku ga mau dipenjara mang, ampuni aku mang kita kedalam dulu mang biar aku jelasin didalam". Ucap bi aat sembari badanya gemetar karena takut akan dipejara.
Akhirnya mang dodo pun menuruti kemauan bi aat untuk kedalam rumahnya memusyawarahkan perkara itu.
"Gini mang aku mohon jangan dibilangin ke fatimah nanti aku kasih mang dodo 200 ribu ya, dan hp ini akan aku simpan lagi ke warung fatimah ya mang, mau kan mang?".
Hmm, mang dodo berfikir keras mendengar tawaran bi aat, sambil berfikir ia melihat bi aat yang memakai daster yang tipis dan sedikit bolong bolong dibasahi keringat yang banyak membuat lekuk tubuh bi aat yang gemuk dengan perut yang tidak terlalu buncit terlihat seksi dan menggairahkan, setan pun berbisik dan membuat mang dodo berencana lain.
"Gini bi, aku gak mau uang, aku maunya yang lain".
"Emang mang dodo maunya apa kalo gak mau uang?".
"Aku mau bibi".
"Huss jangan aneh aneh deh mang, udah entar aku ambil dulu uang nya".
Bi aat pun pergi ke kamar hendak mengambil uang tutup mulut untuk mang dodo, dan ternyata mang dodo mengikutinya dengan mata yang tak lepas melihat bongkahan pantat bi aat.
setelah sampai dikamar mang dodo langsung memeluk bi aat dari belakang.
"Eh jangan kurang ajar kamu mang, aku teriak nih mang".
"Coba aja teriak nanti pas orang orang kesini aku akan tunjukan hp mba fatimah yang telah kamu curi bi, biar bibi langsung digiring ke polsek".
"Duhh ampun mang jangan perkosa aku mang, aku tambahin jadi 300 rb ya mang, ini semua uang yang aku punya mang, udah lama pak okoy ga pulang2 mang, aku gak punya uang jadi aku terpaksa nyuri hp fatimah tadi mang, ampuni aku mang, hikss.. hikss..".
"Ohh jadi gitu kasian ya kamu bi suami jarang pulang biaya nafkah pas pasan, yaudah kata aku apa tadi aku ga bakal ambil uangnya bi aat aku cuman ingin tubuh bibi saja sebentar kok, abis itu masalah kelar bi". Ucap mang dodo lembut.
"Hikss.. hikss.. jangan atuh mang jang perkosa bibi, lagian bi aat kan udah tua, masa mau sama yang udah tua gini mang, aku gembrot dan bau mang". Balas bi aat yang menjelekkan dirinya berharap mang dodo berubah pikiran.
"Justru aku suka sama bodi bibi ini, udah nurut aja ngangkang tuh dikasur gak bakalan lama, nanti mba fatimah kesini bibi bisa langsung dibui". Ucap mang diodo sedikit mengancam sambil merebahkan bi aat di atas kasur spring bad nya.
"Hikkss.. hiksss.. kamu yakin tega mang nge giniin bibi.. hikss.. hikks.."
bi aat hanya menangis saat mang dodo membuka celana dan cd nya, lalu meregangkan paha bi aat ditepi kasur sampai mengangkang, sambil berdiri mang dodo mengocok kontolnya sendiri sambil mengobel ngobel kemaluan bi aat yang ditumbuhi bulu yang lebat serta basah karena keringat.
"Diem aja ya bi, gak akan lama kok, shhh.. ahhh.. pulen banget memeknya bi" ucap mang dodo sambil terpejam meresapi nikmatnya dan hangatnya rongga kemaluan bi aat yang dirasakan oleh kontol hitamnya.
"Hikkss.. hikss.. hergg.. hergg.. hikss.." bi aat hanya menangis sesegukan ketika ia harus rela diperkosa oleh mang dodo.
"Ahh.. enak ni memek pulen banget bii.. plok.. plokk.. plokk.."
Mang dodo pun mempercepat genjotan kontolnya di lubang kewanitaan bi aat yang sangat hangat dan lumayan masih menggigit untuk se usia bi aat.
"Ahh.. plokkk.. plokkk.. plokk.. aku ngecrott di dalam ya bi.. ahh..anjinggg.. croottt.. crott.. crott.. srrrrr.. nikmatnyaaa.. shhh.. meski bibi udah ga muda lagi tapi bodinya masih kenceng bi, terus memek juga masih ngigit, huuhh.. udah bi beres hehe.. udah kan gak lama bi".
"Hikss.. hikss.. kamu tega mang sama bibi.. hikss..".
"Justru aku kasihan sama bibi kalo aku ambil uang bibi tadi, aku bisa aja ngewe sama plus ambil uang bibi tapi aku ga lakuin itu, karna aku juga masih punya rasa kasihan bi, lagian kan pak okoy jarang pulang itung2 aku ngasih nafkah batin ke bibi aja"
Ucap mang dodo sambil mekai celananya kembali, lalu mang dodo menyuruh bi aat bangun dan berdiri sambil memegang hp fatimah lalu mang dodo pun memfotonya dengan hpnya sendiri, bi aat pun menuruti perintah mang dodo, bi aat tidak tau bahwa itu jebakan mang dodo, karena bi aat sedang diposisi takut, panik, gelisah dan sedih jadi ia hanya bisa nurut saja.
"Nah sip bagus bi, aku cabut ya bi, nanti kalo aku pengen lagi bibi harus siap sedia ya?"
"Maksudnya apa mang?"
"Kalo aku kesini pasti aku akan make bibi lagi, kalo nolak foto bukti tadi ini bakal aku kasih ke mba fatimah biar bibi dipenjara". Ancam mang dodo
"Oh iya aku mau ngomong nih," Pak RT pun jongkok dibelakang pantat bohay fatimah dan menyingkap dasternya seraya meregangkan belahan pantat fatimah hingga terlihat lubang anusnya yang merah muda yang masih berlendir spermanya sendiri.
"Sampai ketemu lagi ya bool enak, nanti aku tusuk lagi kamu, iya kan mba.. hehe.. plakk.." Ucap Pak RT diakhiri dengan tamparan di pipi pantat bohay fatimah hingga bergetar.
Pak RT pun keluar dari warung sambil menyalakan rokok nya. Dengan penuh kepuasan dan wajah yang berseri seri karena telah berhasil meny*d*mi pantat fatimah lagi untuk kesekian kali.
Dari kejauhan mang dodo melihat Pak RT yang keluar dari warung fatimah. Alangkah terkejutnya mang dodo diluar dugaanya, ia membayangkan yang jadi selingkuhan fatimah adalah lelaki muda yang tampan. Namun ini malah lelaki tua buruk rupa yaitu Pak RT.
"Waduhh gak salah tuh kok Pak RT sih, gak beres nih ck..ckk.. kok bisa ya, ada apa ini masa mba fatimah jual diri sih gak mungkin, pasti ada alasan lain gak mungkin mba fatimah kepincut ama tua bangka itu apalagi jual diri, kan mba fatimah gak susah susah amat idupnya, harus aku cari tau ini, hmm.."
"Duh kok jadi sange ngebayangin mba fatimah di entot Pak RT, harus ngecrotin dulu inimah, paling enak ngecrotin si bibi nih, sekalian udah semingguan ga minta jatah lagi ama dia, hehe"
Bibi siapakah yang dimaksud mang dodi?
Singkat cerita Pak RT sudah kembali ke rumah ayu dan indra pun sudah selesai membetulkan listrik dirumah ayu.
"Waduh Pak RT lama banget emang abis ngapain aja pak?". Tanya indra
"Itu tadi pas beli lampu di warung mba fatimah mba fatimah nyuruh pasang gas juga. Regulatornya udah jelek jadi lumayan susah dra".
"Oh tapi udah beres pak?".
"Udah dong dra, eh udah beres nih betulinnya dra ?". Tanya Pak RT sambil duduk dikursi
"Udah pak tinggal pulang".
"Oh iya, ini aku mau pasang lampu kamar mandi neng ayu dulu ya dra".
"Padahal mah biarin aja Pak RT jangan digantiin toh cuman lampu kok". Balas ayu
"Ya harus diganti dong neng kan aku yang pecahin, boleh aku ganti sekarang ya neng?".
"Oh yaudah kalo gitu silahkan pak".
Pak RT pun pergi ke kamar mandi ayu hendak mengganti lampu kamar mandi ayu dengan lampu cctv yang ia punya. Sekedar info cctv model lampu dilengkapi memory cukup besar dengan daya dari listrik itu sendiri, dan mampu merekam 4 hari saja, jadi setiap 4 hari maka video yang tersimpan akan terganti dengan yang baru dan akan memberikan tanda lampu akan kelap kelip selama 2 jam sebagai tanda bahwa file akan terganti dengan yang baru.
'Nah akhirnya beres juga, gak sabar mau liat bodi si ayu yang sekel padat itu, hehe'.
"Udah Pak RT pasang lampu nya?". Tanya indra yang sudah berdiri hendak akan berpamitan pulang.
"Udah dra yok pulang".
"Iya ayo pak, teh ayu makasih ya suguhannya kita pamit dulu ya".
"Justru aku yang terimakasih A udah dibenerin, makasih juga Pak RT udah digantiin lampu nya".
"Oh iya sama sama neng, oh iya neng, entar kalo ada kendala di lampunya semisal mati lagi atau kelap kelip buru buru hubungi aku aja ya neng takutnya bahaya nanti aku ganti lagi" ucap Pak RT.
"Oh iya pak pasti nanti aku hubungi pak, minta no hpnya aja pak".
"Oh iya ini mba 082××××××× , itu nomor WA juga neng"
"Oh iya pak maksih ya pak".
"Yaudah teh kita pamit assalamuala*k*m". Ucap indra.
"Waala*k*mussalam". Balas ayu
===X=X=X===
DILAIN TEMPAT
"Ahh.. ahh.. ahh.. lama banget si mang dodo, nanti memek aku bisa lecet mang". Rintih bi Aat yang mengangkang di meja dapur rumah nya.
"Uhh.. udah diam aja kayak memek perawan aja, memek udah doer gini juga, ahh, plekk.. plekk..". Mang dodo yang sedang menghujamkan rudal hitamnya dengan kencang kedalam lubang peranakan bi aat.
Usut punya usut ini persetubuhan yang ke 2 kali antara mang dodo sama bi aat, kok bisa mereka behubungan apakah saling cinta atau apa?, ternyata jauh jauh hari ada 1 kasus dimana bi aat kepergok mang dodo sedang mencuri hp fatimah yang sedang di cas di etalase warung fatimah, tidak bisa dipungkiri bi aat yang ekonominya pas pasan sangat kepepet untuk setoran motornya, dan saat itu ia malah apes baru pertama kali mencuri malah kepergok mang dodo yang datang ke warung fatimah saat berjualan sayur.
FLASHBACK KEJADIAN DAHULUKALA
"duhh dimana ya hp aku, tadi liat gak mang dodo ?". Tanya fatimah pada mang dodo
"Emm.. emang tadi disimpan dimana mba hp nya?".
"Disimpan diatas etalase ini mang lagi di cas, ini casannya masih ada, jangan jangan dicuri yang lewat kali ya mang, tadi pas mang dodo kesini liat orang gak?".
"Emm tadi sih aku liat kaya bi aat kaya mau belanja tapi balik lagi mba".
"Yang bener mang, aduh aku harus ngobrol sama bi aat kalo gitu".
"tapi bentar biar aku aja yang ke bi aat dulu, takutnya entar aku memfitnah bi aat mba, biar aku yang bawa bi aat kesini kalo bener dia yang ngambil ya mba".
"Oh yaudah mang tolongin aku ya".
Mang dodo pun dengan cepat kerumah bi aat yang memang tidak begitu jauh dari warung fatimah.
"Tokk, tokk, tok, Ass*l*muala*k*m bi".
"Waala*k*mussalam". Sahut bi aat daru dalam rumah.
"Eh mang dodo ada apa ya?".
"Aku mau ngomong sebentar bi, sini aku bisikin pelan pelan".
Bi aat pun mendekatkan telinganya kepada mang dodo.
"Jujur ya bi sama aku, apa ibu mengambil hp mba fatimah tadi?".
"Ehh sembarangan jangan fitnah kamu mang"
Alahngkah apesnya bi aat ternyata hpnya masih ada di saku dasternya, ia belum sempat menyembunyikan nya, alhasil terlihat oleh mang dodo lalu dengan sigap mang dodo merogoh saku daster bi aat dan mengambil hp itu, pas di cek ternyata benar tampilan walpaper hp tersebut adalah anak fatimah lutfi.
"Ehh jang kurang ajar mang itu hp aku" bi aat mulai panik
"Oh ini hp bi aat tapi ko walpapernya anak mba fatimah ya, bener bener pencuri ya kamu bi, aku bawa hp ini sekarang ya biar mba fatimah tau kalo yang nyuri hpnya teman sekumpulannya sendiri".
"Ehh jangan mang aku mohon kasihani aku mang jangan sampe fatimah tau".
"Terus gimana ini, kan bibi udah berani nyuri ya aku laporin ke mba fatimah biar nanti ditangkap polisi kamu bi".
"Aduhh ampun mang dodo jangan, aku ga mau dipenjara mang, ampuni aku mang kita kedalam dulu mang biar aku jelasin didalam". Ucap bi aat sembari badanya gemetar karena takut akan dipejara.
Akhirnya mang dodo pun menuruti kemauan bi aat untuk kedalam rumahnya memusyawarahkan perkara itu.
"Gini mang aku mohon jangan dibilangin ke fatimah nanti aku kasih mang dodo 200 ribu ya, dan hp ini akan aku simpan lagi ke warung fatimah ya mang, mau kan mang?".
Hmm, mang dodo berfikir keras mendengar tawaran bi aat, sambil berfikir ia melihat bi aat yang memakai daster yang tipis dan sedikit bolong bolong dibasahi keringat yang banyak membuat lekuk tubuh bi aat yang gemuk dengan perut yang tidak terlalu buncit terlihat seksi dan menggairahkan, setan pun berbisik dan membuat mang dodo berencana lain.
"Gini bi, aku gak mau uang, aku maunya yang lain".
"Emang mang dodo maunya apa kalo gak mau uang?".
"Aku mau bibi".
"Huss jangan aneh aneh deh mang, udah entar aku ambil dulu uang nya".
Bi aat pun pergi ke kamar hendak mengambil uang tutup mulut untuk mang dodo, dan ternyata mang dodo mengikutinya dengan mata yang tak lepas melihat bongkahan pantat bi aat.
setelah sampai dikamar mang dodo langsung memeluk bi aat dari belakang.
"Eh jangan kurang ajar kamu mang, aku teriak nih mang".
"Coba aja teriak nanti pas orang orang kesini aku akan tunjukan hp mba fatimah yang telah kamu curi bi, biar bibi langsung digiring ke polsek".
"Duhh ampun mang jangan perkosa aku mang, aku tambahin jadi 300 rb ya mang, ini semua uang yang aku punya mang, udah lama pak okoy ga pulang2 mang, aku gak punya uang jadi aku terpaksa nyuri hp fatimah tadi mang, ampuni aku mang, hikss.. hikss..".
"Ohh jadi gitu kasian ya kamu bi suami jarang pulang biaya nafkah pas pasan, yaudah kata aku apa tadi aku ga bakal ambil uangnya bi aat aku cuman ingin tubuh bibi saja sebentar kok, abis itu masalah kelar bi". Ucap mang dodo lembut.
"Hikss.. hikss.. jangan atuh mang jang perkosa bibi, lagian bi aat kan udah tua, masa mau sama yang udah tua gini mang, aku gembrot dan bau mang". Balas bi aat yang menjelekkan dirinya berharap mang dodo berubah pikiran.
"Justru aku suka sama bodi bibi ini, udah nurut aja ngangkang tuh dikasur gak bakalan lama, nanti mba fatimah kesini bibi bisa langsung dibui". Ucap mang diodo sedikit mengancam sambil merebahkan bi aat di atas kasur spring bad nya.
"Hikkss.. hiksss.. kamu yakin tega mang nge giniin bibi.. hikss.. hikks.."
bi aat hanya menangis saat mang dodo membuka celana dan cd nya, lalu meregangkan paha bi aat ditepi kasur sampai mengangkang, sambil berdiri mang dodo mengocok kontolnya sendiri sambil mengobel ngobel kemaluan bi aat yang ditumbuhi bulu yang lebat serta basah karena keringat.
"Diem aja ya bi, gak akan lama kok, shhh.. ahhh.. pulen banget memeknya bi" ucap mang dodo sambil terpejam meresapi nikmatnya dan hangatnya rongga kemaluan bi aat yang dirasakan oleh kontol hitamnya.
"Hikkss.. hikss.. hergg.. hergg.. hikss.." bi aat hanya menangis sesegukan ketika ia harus rela diperkosa oleh mang dodo.
"Ahh.. enak ni memek pulen banget bii.. plok.. plokk.. plokk.."
Mang dodo pun mempercepat genjotan kontolnya di lubang kewanitaan bi aat yang sangat hangat dan lumayan masih menggigit untuk se usia bi aat.
"Ahh.. plokkk.. plokkk.. plokk.. aku ngecrott di dalam ya bi.. ahh..anjinggg.. croottt.. crott.. crott.. srrrrr.. nikmatnyaaa.. shhh.. meski bibi udah ga muda lagi tapi bodinya masih kenceng bi, terus memek juga masih ngigit, huuhh.. udah bi beres hehe.. udah kan gak lama bi".
"Hikss.. hikss.. kamu tega mang sama bibi.. hikss..".
"Justru aku kasihan sama bibi kalo aku ambil uang bibi tadi, aku bisa aja ngewe sama plus ambil uang bibi tapi aku ga lakuin itu, karna aku juga masih punya rasa kasihan bi, lagian kan pak okoy jarang pulang itung2 aku ngasih nafkah batin ke bibi aja"
Ucap mang dodo sambil mekai celananya kembali, lalu mang dodo menyuruh bi aat bangun dan berdiri sambil memegang hp fatimah lalu mang dodo pun memfotonya dengan hpnya sendiri, bi aat pun menuruti perintah mang dodo, bi aat tidak tau bahwa itu jebakan mang dodo, karena bi aat sedang diposisi takut, panik, gelisah dan sedih jadi ia hanya bisa nurut saja.
"Nah sip bagus bi, aku cabut ya bi, nanti kalo aku pengen lagi bibi harus siap sedia ya?"
"Maksudnya apa mang?"
"Kalo aku kesini pasti aku akan make bibi lagi, kalo nolak foto bukti tadi ini bakal aku kasih ke mba fatimah biar bibi dipenjara". Ancam mang dodo
"Ehh kok gitu sih mang, aku gak mau mang,".
"Udah jangan banyak protes aku cabut dulu, aku ditungguin sama mba fatimah"
Mang dodo pun kembali ke warung fatimah dan menjelasakan bahwa ia tadi salah liat orang, dan menceritakan ciri2nya sangat jauh dengan perawakan bi aat, fatimah pun percaya dan mungkin orang jauh yang kebetulan lewat di warungnya yang mengambil hp nya.
FLASHBACK END
KEMBALI KEMASA SEKARANG
"Ahh.. ahh.. cepetan dong mang memek aku perih mang". Rintih bi aat yang merasakan kemaluanya lecet dan perih karna hujaman mang dodo yang teramat kuat.
"Dasar ibu ibu bawel yaudah aku cabut biar memeknya ga lecet".
Mang dodo pun mencabut kontolnya dan beralih memasuki lubang pantat bi aat secara tiba tiba.
"Prutt.. ahh anjing enakk banget ni lobang tai, kentut juga ni bool". Racau mang dodo saat kontolnya masuk kedalam dubur bi aat yang mengeluarkan suara seperti kentut karena ditusuk sekaligus tanpa persiapan
"Aww.. jangan mang jangan disitu, cabut mang aku mules mang. Ahh.. ahh..".
"Kan katanya memeknya bi aat perih yaudah aku ngewe bool aja, uhh.. lumayan masih jepit boolnya bi, ahh.. aku tau kok bool bi aat udah gak perawan kan?" Tanya mang dodo
"Ahh.. aww.. iya emang suami aku yang perawanin dulu, ahh.. asli mang aku mules cabut buruan, aku belum BAB mang, nanti bisa kena tai aku kontol mang dodo". Ucap bi aat yang merasakan dorongan seperti ingin BAB karena memang bi aat belum BAB dari pagi.
"Yaudah jadi jangan so mules mules kalo bool udah sering dijebol gini mah, oh susah BAB ya bi yaudah nih obatnya pake kontolku itung itung obat mikrolak aja, ahh, plokk.. plokk.. ploKK.. prutt.. prutt..".
"Ahh.. ahh.. aduhh mang beneran aku udah gak kuat, bool aku udah kentut kentut mang.. aww.. aww.. jangan salahin aku kalo entar tainya keluar".
Rintih bi aat yang sudah mules dan ingin BAB ketika sedang di s*d*mi oleh mang dodo.
"Ahh.. uhh.. yaudah ayo berak aja bi, biar aku s*d*mi ni bool ampe berak, prutt.. prutt.. prutt.. ssrtt.. ssrtt.." akhirnya ditengah hujaman kontol mang dodo dubur bi aat pun tak bisa membendung durongan kotorannya yang keluar melalui sela sela antara anus dan kontol yang bergesekan.
"Prutt.. srtt.. srrtt.. ahh.. anjing enak banget ngebol bool elo ampe berak bi"
"Shh.. shh.. ahh,n tuh kan kata aku apa.. keluar kan tai nya, aku gak boong kalo aku udah mules mang".
"Proott.. prutt.. prutt.. anjing enak juga ngebol pelumasnya tai bi, ahh.. aku mau ngecrot bi, siap siap bi".
Mang dodo pun mempercepat hujaman kontolnya di dubur bi aat yang terus mengeluarkan pup yang agak encer tapi licin, menambah kenikmatan di kontol mang dodo yang segera akan meledakkan sperma nya.
"Ahh.. ahh.. makan nih kontolku bi.. enak juga s*d*mi istri orang ampe berak ya bi, ahh.. prutt.. prutt.. prutt.. bool sialan.. croott.. croott.. srrrr.. srrrr.. anjiiingg nikmattt.. ahhh.. uhhh.. huuhh..".
Mang dodo pun mengejan dan merinding menikmati semprotan sperma dari kontolnya yang sangat banyak di lubang dubur bi aat yang dilumuri kotoran pup bi aat yang lengket.
"Ceplokk.. Prott.. brottt..". Suara dubur bi aat saat kontol mang dodo dicabut bersamaan keluarnya pup bi aat.
"Huuhh.. ahh.. gilaa bener bener nikmat lubang bool kamu bi".
"Ahhh.. tuh kan jiji banget bibi berak disini mang, lagian kenapa harus s*d*mi bibi si mang?".
"Kan kata bibi memeknya lecet jadi aku coba di bool aja, tapi enak banget bi boolnya lebih ngigit gitu hehe..".
"Yaudah iya nanti jangan di pantat lagi ya, lagian lama banget si keluarnya, kan dulu cepet kok sekarang lama?".
"Eh justru aku nanti bakal make bool bibi lagi soalnya enak, hehe".
"Eh jangan mang udah kali ini aja, nanti di memek bibi aja".
"Kenapa gak boleh bi, kan udah gak perawan juga boolnya bi?".
"Bukan gitu mang, bool bibi itu kesukaan suami bibi pak okoy, dia udah ogah make memek bibi katanya udah dol gak sempit lagi, entar kalo sering dis*d*mi mang dodo gimana kalo bool bibi longgar juga, bibi bisa dicerein pak okoy mang".
"Ohh jadi pak okoy doyan ngebol bibi ya, dia gak mau dimemek lagi ya, terus setiap pulang kerumah cuman make bool aja bi?"
"Iya pak okoy gak pernah sentuh memek bibi, 3 bulan lalu juga dia pulang, selama seminggu full setiap hari yang dipake cuman boolnya bibi aja ampe bibi beli gel khusus anus biar anus bibi kuat dan ga lecet".
"Kasihan juga ya kamu bi, suami udah jarang pulang eh pas pulang bukannya muasin dipake dimemek malah bool yang dijarah ya, ckk.. ckk.. ckk.. egois juga ya pak okoy, yaudah nanti kedepannya biar aku yang make memek bibi ya hehe..".
"Huss.. jangan gitu juga mang, udah ah jangan keterusan, gini gini juga bibi ibu pengajian masa perzinahan ini terus terusan".
"Aku cuman kasian sama bibi karena gak dapat nafkah batin dari pak okoy hehe..".
"Udah ah buruan pulang nanti ada orang repot mang,"
"Yaudah aku cuci dulu kontolnya di wc, ada tainya bi aat hehe.."
Mang dodo pun membersihkan kontolnya yang banyak dilumuri pup bi aat di kamar mandi lalu merapikan pakaian dan siap siap untuk pulang kerumah.
"Bi aku pulang dulu ya,".
"Iya udah buruan sana".
"Oh iyan makasih ya bi, hehe..".
===X=X=X===
Adzan subuh berkumandang di kp. Cigonde kegiatan masyarakat pun mulai hidup kembali sebagian menunaikan ibadahnya sebagian masih tertidur. Setelah pukul 5:00 aktifitas ibu rumah tangga pun dimuali bersih bersih atau pun cuci cuci, begitupun fatimah ia membereskan rumah lalu mencuci baju dan piring di dapur.
Ketika ia sedang mencuci piring sambil berdiri diwastafel rahmat suaminya pun pulang dari mushola dan langsung memeluknya dari belakang.
"Eh aa bikin kaget aja, mau bikin kopi a?"
"Iya bikinin ya tapi pengen ini dulu 'plakkk'" Bongkahan pantat fatimah ditampar oleh rahmat suaminya.
"Ih aa kan ini lagi cuci piring lagian lutfi bentar lagi bangun A kan nanti jam 8 berangkat ke kolam renang sama ibu disini".
"Eh iya ya lupa. Abis ini daster tipis kebasahan jadi pantat kamu jiplak banget bohay bikin aa nafsu sayang, plaakk".
"Ih malah ditampar lagi, eh tapi aku emang keliatan semok ya a?"
"Bukan keliatan lagi tapi emang semok sayang, pantat kamu makin bohay sayang. Mcuuahhh..shhh.." Rahmat mengkokop pantat istrinya sambil jongkok dibelakang
"Ihh aa malah dikokop, awas kotor a".
"Gak ada yang kotor dari kamu sayang, ehh kok, kamu gak pake cd ya ?"
Rahmat pun mengangkat sarungnya dan melorotkan cd nya. Kemudian ia menempelkan kontolnya di gelembung pantat bohay fatimah.
"Eh iya tadi abis sh*l*t males pake cd a, eh apa ini kok ngeganjel a".
"Enak sayang.. pantat kamu empuk makin bohay aja kamu sayang, aa gesek ya sayang"
Rahmat pun mengangkat daster fatimah hingga pinggang terpampang lah bongkahan pantat yang bulat dan putih juga mulus milik istrinya itu lalu ia ludahi kotol na kemudian ia gesekan tepat dibelahan pantat fatimah.
"Eh mau ngapain a, jangan disini a".
"Udah biarin digesek aja ko sayang, gak kuat aa liat pantat kamu, digesek gini aja enak.. ahh.. shh,"
"Yaudah nih A kalo aa pengen gesek aja". Fatimah pun memundurkan pantatnya hingga kontol rahmat semakit terhimpit.
"Ahh sayangg enak, shhh.. apalagi kalo di masukin ya sayang pasti nikmat kontol aa".
"Yaudah kalo mau tinggal masukin A kalo bisa, tapi kayaknya susah A kalo berdiri".
"Ahh.. iya kontol aa gabakal nyampe sayang, kecuali masuknya ke lubang satunya pasti nyampe sayang ahh.."
"Ih apaan aa gak boleh tau a, yuk pindah ke kamar A kalo mau dimasukin".
"Ahh.. diem sayang aa mau keluarr.. ahh.. ah.. sshh.. sayangg teken kontol aa.. aahhh.. iya bener terus gitu.. ahh ahh.. croott.. srrr..srr.."
"Uhh ampe kepunggung aku A anget. Hee".
"Uhh dasar emang pantat bohay bikin kontol aa cepet mucrat".
"Emang enak di gesek gitu aja a?"
"Enak dong yang penting keluar kan, tapi lebih enak nancepnya disini sayang" ucap rahmat sambil menyentuh lubang anus fatimah oleh jari tengah nya.
"Gak boleh dong aa sayang, aa dari dulu gak bisa dibilangin. Tetep aja pengen masuk disitu".
"Ya lagian pantat ayang bohay bikin pengen aja nusuk lubang pantat nya, hehe".
"Huu.. udah keluar ya, lapin punggung aku dong a".
Rahmat pun mengelap air maninya yang muncrat kepunggung fatimah. Lalu ia beranjak dari dapur. Fatimah pun lanjut menyeduh kopi untuk rahmat.
Di kampung sebelah pun seorang lelaki tua yang duduk sambil secrol apk toktok di depan rumahnya sambil mengopi, dan fypnya dipenuhi wanita wanita semok nan bohay, jilboob dan sebagainya, bahkan banyak wanita muda anak sekolah yang sudah memiliki bodi semok pantat bahenol, akun akun itulah yang banyak ia sukai dan ikuti.
'Beuuh, ini masih sekolah tu bokong udah semok aja, kalo gue masih sekolah terus kaya gua deketin cewek model ginian gue bikin jatuh cinta ama gue, terus biasanya cewe gini jaga keperwanan memek nya, ok gue ga bakal merwanin memeknya tapi ngentot bool nya, dengan alasan biar gak hamil, nah kalo udah cinta mati ama gue kan gampang, ni cewek ngemis gak mau gue putusin, ga bakal gue putusin tapi dengan sarat bool harus mau gue pake.. nah abis itu gue ebol deh tuh bokong semok tiap hari, bebas mucrat dibool mo disekolah kek mo di rumahnya apa dirumah gue, uhhh.. mantap kayaknya..
'Ini lagi nih muslimah bahenol gini tetek kecil bokong gede, boolnya perawan apa dah jebol ya, rugi kalo suaminya ga ngerasain jepitan boolnya nih, uhh, jadi inget si fatimah bohay, gini nih gara2 toktok gue banyak lewat ginian akhirnya kontol gue pengen ngecrot dehh.. harus ke si bohay inimah, siap siap fatimah gue pengen make bool kamu sekarang, gara gara pantay cewek cewek ditoktok ini nih jadi pantat kamu yang kena, shh, untung ada pantat bohay kamu yang bisa gue pake.. hehehe'.
Singkat cerita sudah pukul 7 dan ibu ibu beserta anak anaknya sudah berkumpul di depan warung fatimah sambil menunggu mobil penjemput yang akan mengantar mereka ke kolam renang.
"Udah siap semuanya sayang?".
"Udah A yu kedepan ikut kumpul sama yang lain, lutfi ayo bawa tas kamu awas ada yang ketinggalan".
Fatimah rahmat dan lutfi pun bergegas menghampiri kumpulan ibu ibu yang lain yang sudah sejak tadi menunggu.
"Udah jangan banyak protes aku cabut dulu, aku ditungguin sama mba fatimah"
Mang dodo pun kembali ke warung fatimah dan menjelasakan bahwa ia tadi salah liat orang, dan menceritakan ciri2nya sangat jauh dengan perawakan bi aat, fatimah pun percaya dan mungkin orang jauh yang kebetulan lewat di warungnya yang mengambil hp nya.
FLASHBACK END
KEMBALI KEMASA SEKARANG
"Ahh.. ahh.. cepetan dong mang memek aku perih mang". Rintih bi aat yang merasakan kemaluanya lecet dan perih karna hujaman mang dodo yang teramat kuat.
"Dasar ibu ibu bawel yaudah aku cabut biar memeknya ga lecet".
Mang dodo pun mencabut kontolnya dan beralih memasuki lubang pantat bi aat secara tiba tiba.
"Prutt.. ahh anjing enakk banget ni lobang tai, kentut juga ni bool". Racau mang dodo saat kontolnya masuk kedalam dubur bi aat yang mengeluarkan suara seperti kentut karena ditusuk sekaligus tanpa persiapan
"Aww.. jangan mang jangan disitu, cabut mang aku mules mang. Ahh.. ahh..".
"Kan katanya memeknya bi aat perih yaudah aku ngewe bool aja, uhh.. lumayan masih jepit boolnya bi, ahh.. aku tau kok bool bi aat udah gak perawan kan?" Tanya mang dodo
"Ahh.. aww.. iya emang suami aku yang perawanin dulu, ahh.. asli mang aku mules cabut buruan, aku belum BAB mang, nanti bisa kena tai aku kontol mang dodo". Ucap bi aat yang merasakan dorongan seperti ingin BAB karena memang bi aat belum BAB dari pagi.
"Yaudah jadi jangan so mules mules kalo bool udah sering dijebol gini mah, oh susah BAB ya bi yaudah nih obatnya pake kontolku itung itung obat mikrolak aja, ahh, plokk.. plokk.. ploKK.. prutt.. prutt..".
"Ahh.. ahh.. aduhh mang beneran aku udah gak kuat, bool aku udah kentut kentut mang.. aww.. aww.. jangan salahin aku kalo entar tainya keluar".
Rintih bi aat yang sudah mules dan ingin BAB ketika sedang di s*d*mi oleh mang dodo.
"Ahh.. uhh.. yaudah ayo berak aja bi, biar aku s*d*mi ni bool ampe berak, prutt.. prutt.. prutt.. ssrtt.. ssrtt.." akhirnya ditengah hujaman kontol mang dodo dubur bi aat pun tak bisa membendung durongan kotorannya yang keluar melalui sela sela antara anus dan kontol yang bergesekan.
"Prutt.. srtt.. srrtt.. ahh.. anjing enak banget ngebol bool elo ampe berak bi"
"Shh.. shh.. ahh,n tuh kan kata aku apa.. keluar kan tai nya, aku gak boong kalo aku udah mules mang".
"Proott.. prutt.. prutt.. anjing enak juga ngebol pelumasnya tai bi, ahh.. aku mau ngecrot bi, siap siap bi".
Mang dodo pun mempercepat hujaman kontolnya di dubur bi aat yang terus mengeluarkan pup yang agak encer tapi licin, menambah kenikmatan di kontol mang dodo yang segera akan meledakkan sperma nya.
"Ahh.. ahh.. makan nih kontolku bi.. enak juga s*d*mi istri orang ampe berak ya bi, ahh.. prutt.. prutt.. prutt.. bool sialan.. croott.. croott.. srrrr.. srrrr.. anjiiingg nikmattt.. ahhh.. uhhh.. huuhh..".
Mang dodo pun mengejan dan merinding menikmati semprotan sperma dari kontolnya yang sangat banyak di lubang dubur bi aat yang dilumuri kotoran pup bi aat yang lengket.
"Ceplokk.. Prott.. brottt..". Suara dubur bi aat saat kontol mang dodo dicabut bersamaan keluarnya pup bi aat.
"Huuhh.. ahh.. gilaa bener bener nikmat lubang bool kamu bi".
"Ahhh.. tuh kan jiji banget bibi berak disini mang, lagian kenapa harus s*d*mi bibi si mang?".
"Kan kata bibi memeknya lecet jadi aku coba di bool aja, tapi enak banget bi boolnya lebih ngigit gitu hehe..".
"Yaudah iya nanti jangan di pantat lagi ya, lagian lama banget si keluarnya, kan dulu cepet kok sekarang lama?".
"Eh justru aku nanti bakal make bool bibi lagi soalnya enak, hehe".
"Eh jangan mang udah kali ini aja, nanti di memek bibi aja".
"Kenapa gak boleh bi, kan udah gak perawan juga boolnya bi?".
"Bukan gitu mang, bool bibi itu kesukaan suami bibi pak okoy, dia udah ogah make memek bibi katanya udah dol gak sempit lagi, entar kalo sering dis*d*mi mang dodo gimana kalo bool bibi longgar juga, bibi bisa dicerein pak okoy mang".
"Ohh jadi pak okoy doyan ngebol bibi ya, dia gak mau dimemek lagi ya, terus setiap pulang kerumah cuman make bool aja bi?"
"Iya pak okoy gak pernah sentuh memek bibi, 3 bulan lalu juga dia pulang, selama seminggu full setiap hari yang dipake cuman boolnya bibi aja ampe bibi beli gel khusus anus biar anus bibi kuat dan ga lecet".
"Kasihan juga ya kamu bi, suami udah jarang pulang eh pas pulang bukannya muasin dipake dimemek malah bool yang dijarah ya, ckk.. ckk.. ckk.. egois juga ya pak okoy, yaudah nanti kedepannya biar aku yang make memek bibi ya hehe..".
"Huss.. jangan gitu juga mang, udah ah jangan keterusan, gini gini juga bibi ibu pengajian masa perzinahan ini terus terusan".
"Aku cuman kasian sama bibi karena gak dapat nafkah batin dari pak okoy hehe..".
"Udah ah buruan pulang nanti ada orang repot mang,"
"Yaudah aku cuci dulu kontolnya di wc, ada tainya bi aat hehe.."
Mang dodo pun membersihkan kontolnya yang banyak dilumuri pup bi aat di kamar mandi lalu merapikan pakaian dan siap siap untuk pulang kerumah.
"Bi aku pulang dulu ya,".
"Iya udah buruan sana".
"Oh iyan makasih ya bi, hehe..".
===X=X=X===
Adzan subuh berkumandang di kp. Cigonde kegiatan masyarakat pun mulai hidup kembali sebagian menunaikan ibadahnya sebagian masih tertidur. Setelah pukul 5:00 aktifitas ibu rumah tangga pun dimuali bersih bersih atau pun cuci cuci, begitupun fatimah ia membereskan rumah lalu mencuci baju dan piring di dapur.
Ketika ia sedang mencuci piring sambil berdiri diwastafel rahmat suaminya pun pulang dari mushola dan langsung memeluknya dari belakang.
"Eh aa bikin kaget aja, mau bikin kopi a?"
"Iya bikinin ya tapi pengen ini dulu 'plakkk'" Bongkahan pantat fatimah ditampar oleh rahmat suaminya.
"Ih aa kan ini lagi cuci piring lagian lutfi bentar lagi bangun A kan nanti jam 8 berangkat ke kolam renang sama ibu disini".
"Eh iya ya lupa. Abis ini daster tipis kebasahan jadi pantat kamu jiplak banget bohay bikin aa nafsu sayang, plaakk".
"Ih malah ditampar lagi, eh tapi aku emang keliatan semok ya a?"
"Bukan keliatan lagi tapi emang semok sayang, pantat kamu makin bohay sayang. Mcuuahhh..shhh.." Rahmat mengkokop pantat istrinya sambil jongkok dibelakang
"Ihh aa malah dikokop, awas kotor a".
"Gak ada yang kotor dari kamu sayang, ehh kok, kamu gak pake cd ya ?"
Rahmat pun mengangkat sarungnya dan melorotkan cd nya. Kemudian ia menempelkan kontolnya di gelembung pantat bohay fatimah.
"Eh iya tadi abis sh*l*t males pake cd a, eh apa ini kok ngeganjel a".
"Enak sayang.. pantat kamu empuk makin bohay aja kamu sayang, aa gesek ya sayang"
Rahmat pun mengangkat daster fatimah hingga pinggang terpampang lah bongkahan pantat yang bulat dan putih juga mulus milik istrinya itu lalu ia ludahi kotol na kemudian ia gesekan tepat dibelahan pantat fatimah.
"Eh mau ngapain a, jangan disini a".
"Udah biarin digesek aja ko sayang, gak kuat aa liat pantat kamu, digesek gini aja enak.. ahh.. shh,"
"Yaudah nih A kalo aa pengen gesek aja". Fatimah pun memundurkan pantatnya hingga kontol rahmat semakit terhimpit.
"Ahh sayangg enak, shhh.. apalagi kalo di masukin ya sayang pasti nikmat kontol aa".
"Yaudah kalo mau tinggal masukin A kalo bisa, tapi kayaknya susah A kalo berdiri".
"Ahh.. iya kontol aa gabakal nyampe sayang, kecuali masuknya ke lubang satunya pasti nyampe sayang ahh.."
"Ih apaan aa gak boleh tau a, yuk pindah ke kamar A kalo mau dimasukin".
"Ahh.. diem sayang aa mau keluarr.. ahh.. ah.. sshh.. sayangg teken kontol aa.. aahhh.. iya bener terus gitu.. ahh ahh.. croott.. srrr..srr.."
"Uhh ampe kepunggung aku A anget. Hee".
"Uhh dasar emang pantat bohay bikin kontol aa cepet mucrat".
"Emang enak di gesek gitu aja a?"
"Enak dong yang penting keluar kan, tapi lebih enak nancepnya disini sayang" ucap rahmat sambil menyentuh lubang anus fatimah oleh jari tengah nya.
"Gak boleh dong aa sayang, aa dari dulu gak bisa dibilangin. Tetep aja pengen masuk disitu".
"Ya lagian pantat ayang bohay bikin pengen aja nusuk lubang pantat nya, hehe".
"Huu.. udah keluar ya, lapin punggung aku dong a".
Rahmat pun mengelap air maninya yang muncrat kepunggung fatimah. Lalu ia beranjak dari dapur. Fatimah pun lanjut menyeduh kopi untuk rahmat.
Di kampung sebelah pun seorang lelaki tua yang duduk sambil secrol apk toktok di depan rumahnya sambil mengopi, dan fypnya dipenuhi wanita wanita semok nan bohay, jilboob dan sebagainya, bahkan banyak wanita muda anak sekolah yang sudah memiliki bodi semok pantat bahenol, akun akun itulah yang banyak ia sukai dan ikuti.
'Beuuh, ini masih sekolah tu bokong udah semok aja, kalo gue masih sekolah terus kaya gua deketin cewek model ginian gue bikin jatuh cinta ama gue, terus biasanya cewe gini jaga keperwanan memek nya, ok gue ga bakal merwanin memeknya tapi ngentot bool nya, dengan alasan biar gak hamil, nah kalo udah cinta mati ama gue kan gampang, ni cewek ngemis gak mau gue putusin, ga bakal gue putusin tapi dengan sarat bool harus mau gue pake.. nah abis itu gue ebol deh tuh bokong semok tiap hari, bebas mucrat dibool mo disekolah kek mo di rumahnya apa dirumah gue, uhhh.. mantap kayaknya..
'Ini lagi nih muslimah bahenol gini tetek kecil bokong gede, boolnya perawan apa dah jebol ya, rugi kalo suaminya ga ngerasain jepitan boolnya nih, uhh, jadi inget si fatimah bohay, gini nih gara2 toktok gue banyak lewat ginian akhirnya kontol gue pengen ngecrot dehh.. harus ke si bohay inimah, siap siap fatimah gue pengen make bool kamu sekarang, gara gara pantay cewek cewek ditoktok ini nih jadi pantat kamu yang kena, shh, untung ada pantat bohay kamu yang bisa gue pake.. hehehe'.
Singkat cerita sudah pukul 7 dan ibu ibu beserta anak anaknya sudah berkumpul di depan warung fatimah sambil menunggu mobil penjemput yang akan mengantar mereka ke kolam renang.
"Udah siap semuanya sayang?".
"Udah A yu kedepan ikut kumpul sama yang lain, lutfi ayo bawa tas kamu awas ada yang ketinggalan".
Fatimah rahmat dan lutfi pun bergegas menghampiri kumpulan ibu ibu yang lain yang sudah sejak tadi menunggu.
Akhirnya mobil jemputan pun tiba yaitu mobil trapel dengan kapasitas 20 orang yang memang sudah mereka pesan dari minggu kemarin.
Di lain tempat juga seorang pria tua yang sudah rapih hendak berangkat untuk suatu tujuan yaitu tujuan syahwat nya. Yups benar Pak RT akan menghampiri fatimah di warung nya, setelah sejak tadi secroll toktkok dan membangkit kan nafsunya karena melihat video video fypnya yang diisi banyak wanita wanita bohay dan seksi.
'Siap siap kamu bohay, gue mau ngecas nih, hehehe.. tepatnya ngecas pantat bohay kamu pake kontol gue biar makin semok, hehe.. eh tapi jam segini udah berak belom ya kamu bohay, mmm.. mau udah berak mau belum gue gapeduli pokoknya gue mau ngewe bool mu sekarang fatimah, malah kalo kamu susah berak biar gue ebol pantat kamu ampe berak fatimah, keknya nikmat ngebol kamu ampe berak..shh duh ngaceng parah nih kontol, otw ah'.
Pak RT pun bergegas dan mengeluarkan motornya hendak berangkat ke tujuan. Disertai rudalnya yang sudah sangat keras karena sudah membayangkan kenikmatan yang akan di dapat dari pantat bohay fatimah.
Pak RT pun sampai di depan warung fatimah dan melihat ibu ibu yang sedang menaiki mobil trapel dan terlihat juga fatimah yang akan naik, ia pun mendekat dan mengobrol pada sang sopir karena memang ia kenal dekat dengan sopir mobil tersebut.
"Mau pada kemana her ini ibu ibu?"
"Eh Pak RT, ini nih mau nganter ke kolam renang".
"Kolam renang daerah mana her?".
"Itu kolam renang cikolang yang lagi rame itu, mau ikut Pak RT, hehe".
"Ah masa udah tua gini renang her".
"Ya kali aja ga renang juga kan ngopi ngopi disana sambil cuci mata Pak RT, hehe".
"Eh tapi bener juga ya her, mu ikut ah her, nanti disana kamu ga renang kan her?".
"Engga lah Pak RT, paling aku mah ngopi doang".
"Yaudah kalo gitu aku ikut nanti ngopi aja disana sama kamu ya?"
"Yaudah gasken Pak RT".
Mobil pun melaju di ikuti Pak RT yang mengendarai motornya dibelakang, di dalam mobil fatimah melihat kebelakang dan melihat Pak RT yang mengikuti mobil rombongan, ia sedikit panik dan tak tau Pak RT akan pergi kemana.
'Duh si tua bejad itu mau kemana ya, ko dia ngikutin mobil ini, moga aja bukan ke kolam renang duhh.. aku gak mau kalo dia ikut, bisa bisa aku dis*d*mi lagi disana, mana ini sama A rahmat terus banyak ibu ibu lagi, komohon jangan..'
Suara hati fatimah yang gelisah karena Pak RT terus mengikuti mobil padahal tinggal setengah perjalanan lagi ke lokasi kolam renang.
'Duh malah ke kolam renang gini si, ga jadi dong ngecrot di bool sifatimah, tapi biarin lah masih banyak lain waktu kalo gajadi sekarang juga itung itung cuci mata liat bokong bokong semok di kolam nanti, hehehe,' gumam Pak RT di dalam hati sambil mengendarai motor bebek nya.
Akhirnya mereka pun sampai di lokasi kolam renang dan mulai satu persatu masuk pintu loket karcis, tak ketinggalan Pak RT pun berjalan dengan si heru sopir mobil dan hendak membayar tiket juga.
"Berapa karcisnya her?".
"30 ribu Pak RT".
"Oh iya iya her"
'malah ngeluarin duit lagi, untung tadi bawa duit, niatnya mau ngebol sifatimah doang yg tanpa biaya ini malah pengeluaran hadehh'. Gerutu Pak RT sambil menghitung uangnya yang hanya 45 ribu.
Dan akhirnya semua ibu ibu telah masuk ke kolam beserta anak anak mereka da bergembira di kolam renang. Tak lupa fatimah juga ikut bercengkrama bersama anaknya di kolam tersebut, ia menghiraukan kehadiran Pak RT, ia yakin tidak mungkin Pak RT akan melakukan hal itu di tempat umum begini.
Di lain tempat di pinggir kolam ada tempat ngopi dan disana terdapat beberapa laki2 yang sedang bersantai yang memang tidak ikut berenang.
'Duh bokong bohay bohay begitu, makin keliatan semoknya bokong mereka kena air, gue ebol juga nih satu satu, kalo gue punya kekuatan bisa ngehentiin waktu gue ebol semuanya tu bokong, shh.. tapi emang bener bokong mu fatimah yang paling sempurna di antara semuanya, gue liat semua laki2 disini merhatiin kamu bohay, mungkin mereka juga sange liat bodi kamu terutama pantat bohay mu yang bulat itu'.
"Pak RT ga mau berenang tuh sama ibu ibu, hehe". Tanya si heru
"Gak ah her malu".
"Malu kenapa kan ini di tempatnya renang itu bapak bapak kakek kake juga ada yang ngerendem pak".
"Iya juga sih apa ikutan aja ya mungpung maen kesini".
"Iya lah mungpung maen kesini kapan lagi ya kan pak".
Pak RT sedikit berpikir apa yang dikatakan heru ada benernya juga, lagian banyak juga bapak bapak yang lagi berenang, 'hmmm.. bener juga kata si heru, oh gue punya ide, gue mungkin bisa make bool si fatimah disini, hehe'
"Ah bener her aku mau ngerendem ah, eh ngomong2 kamar mandi disini sebelah mana ya her?".
"Iya gitu dong pak, oh kamar mandi dari jajaran kolam itu lurus terus belok kanan disitu nanti keliatan ada tulisannya pak".
"Ok her sip aku mau buka baju dulu di kamar mandi, pake kolor doang kan her".
"Iya lah pak masa pake celana bahan begitu nanti pulang ga ada ganti dong".
"Hehe bener juga her".
Pak RT pun bergegas ke kamar mandi, setelah sampai ia mengamati kamar mandi tersebut, kamar mandi wanita dan pria tidak terpisah melainkan hanya arahnya saja yang berbeda, wanita ke kanan pria ke kiri.
'Nah bener cocok nih kamar mandi, kloset duduk, ga ada yang jaga pula disini, hehe.. mantap juga ngebol si fatimah di tempat umum begini, pokonya dimana pun pantat bahenol lu gue pake fatimah'
Pak RT pun keluar dari kamar mandi tak lupa ia menyimpan pelumas lubricant di kamar mandi itu di lubang udara kamar mandi untuk nanti menusuk lubang fatimah, yups lubang pembuangan fatimah.
Pak RT pun mendekat ke area kolam renang.
"Wihh.. keren pak langsung terjun pa gaya salto, hehe". Teriak heru daru kejauhan melihat Pak RT yang hanya memakai kolor mendekati kolam.
"Pemanasan dulu her biar aman".
Pak RT pun melakukan sedikit peregangan sebelum ia masuk ke kolam, kemudian beberapa saat kemudian ia menghampiri kolam setengah meter karena disitu terdapat fatimah dan anak anak sd dan smp karena memang tidak terlalu dalam, namun kehadiran Pak RT membuat fatimah tak nyaman, ia ingin pindah kolam yang lain,
'Astaga gawat si bejad malah ikut berenang, mending aku pindah aja ke kolam yang sana'.
Ucap fatimah dalam hati.
Fatimah pun mengajak lutfi dan teman teman lutfi pindah ke kolam yang agak jauh yang memang ada seluncuran nya, mungkin alasan ingin seluncuran lah yang dipakai fatimah agar luffi dan teman2 lutfi mau ikut pindah kolam.
'Nah bener begitu bohay, ketipu juga kamu, gue sengaja kesini biar kamu pindah ke kolam sana biar ga kelihatan sama suami mu si rahmat, hehe'.
Ternyata fatimah masuk perangkap Pak RT dengan begitu fatimah tidak akan terawasi oleh rahmat suaminya da si tua bangka akan melancarkan siasatnya untuk bisa menyalurkan keinginannya yaitu menjamah lagi bokong fatimah.
Ketika fatimah sedang mengantri naik perosotan, Pak RT dengan cepat menghampirinya ia ingin tepat dibelakang fatimah pura pura mengantri main perosotan.
'Duh gawat si tua mau kemana, jangan jangan dia mau kesini, bisa bahaya duhh, tapi gak mungkin dia berani ngelecehin aku di tempat umum begini' gumam fatimah dihatinya saat Pak RT mendekat ke area seluncuran.
Kemudian sampai lah Pak RT di antrian seluncuran tepat di depannya bokong bulat bahenol dibalik daster yang basah dan betis putih tanpa bentol sedikit pun, yups bokong itu milik fatimah, ia segera mendekat dan menepuk pundak fatimah.
"Hey, mau seluncuran juga mba?".
"Ehh eee iya pak". Fatimah sedikit gugup.
"Eh mba sini aku mau ngomong penting sebentar".
"Ada apa pa?".
"Sini aku bisikin ini menyakut A rahmat".
Akhirnya fatimah pun mendekatkan telinganya kepada Pak RT dengan gugup, karena ia takut lelaki tua itu berani macam macam disini.
"Jadi gini mba, tadi aku udah ngobrol2 sama bapa2 di meja kopi sama suami kamu juga ikut ngobrol, kita ngobrolin penomena zaman sekarang yang istrinya selingkuh, nah hampir saja aku keceplosan ngomong tentang kamu tadi"
"Eh jangan pa, jangan bilang apa apa ke suami aku pa".
"Iya dengerin dulu makanya, aku gak sejahat itu mba, aku gak bakal ngasih tau rahasia kamu kesiapa pun apalagi ke suami kamu si rahmat".
"Iya jangan pak itu aib, aib aku dan aib bapak juga, jadi jangan bilang siapa siapa pak".
"Iya gak bakal kok tenang mba, tapi aku ada perlu sebentar sama kamu mba, aku tunggu di kamar mandi sana tuh, kamar mandi wanita yang belok kanan itu ya, nanti abis seluncuran ini langsung kesana ok mba?".
"Ah gak mau pak, emang mau ngapain pak, aku lagi ngasuh lutfi pak, maaf untuk sekarang aku menolak ajakan bapak".
"Yaudah kalo gitu, aku akan liatin video mba sama si abang waktu itu kepada bapak2 yang lagi kumpul disana termasuk si rahmat".
"Eh jangan pak, yaudah aku nanti kesana abis seluncuran".
"Nah gitu dong mba, plakkk.. bohaynya".
Pantat fatimah pun bergetar ketika ditampar oleh Pak RT.
"Aww jangan pak nanti ada yang liat".
"Ga kok disini jauh sama ga ada yang ngantri lagi dibelakang hehe".
Akhirnya setelah meluncur Pak RT pun keluar dari kolam dan pergi ke kamar mandi wanita, yang telah ia tandai tadi. Sambil menunggu kedatangan fatimah ia sudah melumasi kontolnya yang sudah tegang karena sudah terbayang kontolnya akan di jepit dubur fatimah yang nikmatnya tiada dua. Dengan keadaan telanjang bulat ia duduk di pinggiran bak kamar mandi sambil mengurut ngurut kontolnya yang sudah siap untuk menyuntik fatimah, yups menyuntik bokong bahenolnya lewat lubang anus nya, sudah terbayang hangat lobang duburnya sangat kontras dengan keadaaan badannya yang sekarang kedinginan.
Fatimah pun berjalan ke arah kamar mandi, tanpa disadari seorang petugas kolam renang dari gardunya telah melihat lihat fatimah dari tadi, karena memang petugas juga lelaki normal yang sangat mengagumi kemolekan tubuh fatimah, ketika fatimah pergi ke kamar mandi petugas kolam pun turun ke kamarnya da mempersiapkan sesuatu. Yups dia adalah seorang pengintip handal, telah ratusan bahkan ribuan video video wanita yang mandi ia rekam lewat lubang yang telah ia buat sendiri di setiap kamar mandi ataupun toilet wanita.
Akhirnya fatimah pun sampai di kamar mandi wanita, ia melihat pintu yang tertutup hanya satu dan tidak akan salah lagi pasti Pak RT ada di sana. Dengan pelan sambil mengetuk ia mengucap.
Di lain tempat juga seorang pria tua yang sudah rapih hendak berangkat untuk suatu tujuan yaitu tujuan syahwat nya. Yups benar Pak RT akan menghampiri fatimah di warung nya, setelah sejak tadi secroll toktkok dan membangkit kan nafsunya karena melihat video video fypnya yang diisi banyak wanita wanita bohay dan seksi.
'Siap siap kamu bohay, gue mau ngecas nih, hehehe.. tepatnya ngecas pantat bohay kamu pake kontol gue biar makin semok, hehe.. eh tapi jam segini udah berak belom ya kamu bohay, mmm.. mau udah berak mau belum gue gapeduli pokoknya gue mau ngewe bool mu sekarang fatimah, malah kalo kamu susah berak biar gue ebol pantat kamu ampe berak fatimah, keknya nikmat ngebol kamu ampe berak..shh duh ngaceng parah nih kontol, otw ah'.
Pak RT pun bergegas dan mengeluarkan motornya hendak berangkat ke tujuan. Disertai rudalnya yang sudah sangat keras karena sudah membayangkan kenikmatan yang akan di dapat dari pantat bohay fatimah.
Pak RT pun sampai di depan warung fatimah dan melihat ibu ibu yang sedang menaiki mobil trapel dan terlihat juga fatimah yang akan naik, ia pun mendekat dan mengobrol pada sang sopir karena memang ia kenal dekat dengan sopir mobil tersebut.
"Mau pada kemana her ini ibu ibu?"
"Eh Pak RT, ini nih mau nganter ke kolam renang".
"Kolam renang daerah mana her?".
"Itu kolam renang cikolang yang lagi rame itu, mau ikut Pak RT, hehe".
"Ah masa udah tua gini renang her".
"Ya kali aja ga renang juga kan ngopi ngopi disana sambil cuci mata Pak RT, hehe".
"Eh tapi bener juga ya her, mu ikut ah her, nanti disana kamu ga renang kan her?".
"Engga lah Pak RT, paling aku mah ngopi doang".
"Yaudah kalo gitu aku ikut nanti ngopi aja disana sama kamu ya?"
"Yaudah gasken Pak RT".
Mobil pun melaju di ikuti Pak RT yang mengendarai motornya dibelakang, di dalam mobil fatimah melihat kebelakang dan melihat Pak RT yang mengikuti mobil rombongan, ia sedikit panik dan tak tau Pak RT akan pergi kemana.
'Duh si tua bejad itu mau kemana ya, ko dia ngikutin mobil ini, moga aja bukan ke kolam renang duhh.. aku gak mau kalo dia ikut, bisa bisa aku dis*d*mi lagi disana, mana ini sama A rahmat terus banyak ibu ibu lagi, komohon jangan..'
Suara hati fatimah yang gelisah karena Pak RT terus mengikuti mobil padahal tinggal setengah perjalanan lagi ke lokasi kolam renang.
'Duh malah ke kolam renang gini si, ga jadi dong ngecrot di bool sifatimah, tapi biarin lah masih banyak lain waktu kalo gajadi sekarang juga itung itung cuci mata liat bokong bokong semok di kolam nanti, hehehe,' gumam Pak RT di dalam hati sambil mengendarai motor bebek nya.
Akhirnya mereka pun sampai di lokasi kolam renang dan mulai satu persatu masuk pintu loket karcis, tak ketinggalan Pak RT pun berjalan dengan si heru sopir mobil dan hendak membayar tiket juga.
"Berapa karcisnya her?".
"30 ribu Pak RT".
"Oh iya iya her"
'malah ngeluarin duit lagi, untung tadi bawa duit, niatnya mau ngebol sifatimah doang yg tanpa biaya ini malah pengeluaran hadehh'. Gerutu Pak RT sambil menghitung uangnya yang hanya 45 ribu.
Dan akhirnya semua ibu ibu telah masuk ke kolam beserta anak anak mereka da bergembira di kolam renang. Tak lupa fatimah juga ikut bercengkrama bersama anaknya di kolam tersebut, ia menghiraukan kehadiran Pak RT, ia yakin tidak mungkin Pak RT akan melakukan hal itu di tempat umum begini.
Di lain tempat di pinggir kolam ada tempat ngopi dan disana terdapat beberapa laki2 yang sedang bersantai yang memang tidak ikut berenang.
'Duh bokong bohay bohay begitu, makin keliatan semoknya bokong mereka kena air, gue ebol juga nih satu satu, kalo gue punya kekuatan bisa ngehentiin waktu gue ebol semuanya tu bokong, shh.. tapi emang bener bokong mu fatimah yang paling sempurna di antara semuanya, gue liat semua laki2 disini merhatiin kamu bohay, mungkin mereka juga sange liat bodi kamu terutama pantat bohay mu yang bulat itu'.
"Pak RT ga mau berenang tuh sama ibu ibu, hehe". Tanya si heru
"Gak ah her malu".
"Malu kenapa kan ini di tempatnya renang itu bapak bapak kakek kake juga ada yang ngerendem pak".
"Iya juga sih apa ikutan aja ya mungpung maen kesini".
"Iya lah mungpung maen kesini kapan lagi ya kan pak".
Pak RT sedikit berpikir apa yang dikatakan heru ada benernya juga, lagian banyak juga bapak bapak yang lagi berenang, 'hmmm.. bener juga kata si heru, oh gue punya ide, gue mungkin bisa make bool si fatimah disini, hehe'
"Ah bener her aku mau ngerendem ah, eh ngomong2 kamar mandi disini sebelah mana ya her?".
"Iya gitu dong pak, oh kamar mandi dari jajaran kolam itu lurus terus belok kanan disitu nanti keliatan ada tulisannya pak".
"Ok her sip aku mau buka baju dulu di kamar mandi, pake kolor doang kan her".
"Iya lah pak masa pake celana bahan begitu nanti pulang ga ada ganti dong".
"Hehe bener juga her".
Pak RT pun bergegas ke kamar mandi, setelah sampai ia mengamati kamar mandi tersebut, kamar mandi wanita dan pria tidak terpisah melainkan hanya arahnya saja yang berbeda, wanita ke kanan pria ke kiri.
'Nah bener cocok nih kamar mandi, kloset duduk, ga ada yang jaga pula disini, hehe.. mantap juga ngebol si fatimah di tempat umum begini, pokonya dimana pun pantat bahenol lu gue pake fatimah'
Pak RT pun keluar dari kamar mandi tak lupa ia menyimpan pelumas lubricant di kamar mandi itu di lubang udara kamar mandi untuk nanti menusuk lubang fatimah, yups lubang pembuangan fatimah.
Pak RT pun mendekat ke area kolam renang.
"Wihh.. keren pak langsung terjun pa gaya salto, hehe". Teriak heru daru kejauhan melihat Pak RT yang hanya memakai kolor mendekati kolam.
"Pemanasan dulu her biar aman".
Pak RT pun melakukan sedikit peregangan sebelum ia masuk ke kolam, kemudian beberapa saat kemudian ia menghampiri kolam setengah meter karena disitu terdapat fatimah dan anak anak sd dan smp karena memang tidak terlalu dalam, namun kehadiran Pak RT membuat fatimah tak nyaman, ia ingin pindah kolam yang lain,
'Astaga gawat si bejad malah ikut berenang, mending aku pindah aja ke kolam yang sana'.
Ucap fatimah dalam hati.
Fatimah pun mengajak lutfi dan teman teman lutfi pindah ke kolam yang agak jauh yang memang ada seluncuran nya, mungkin alasan ingin seluncuran lah yang dipakai fatimah agar luffi dan teman2 lutfi mau ikut pindah kolam.
'Nah bener begitu bohay, ketipu juga kamu, gue sengaja kesini biar kamu pindah ke kolam sana biar ga kelihatan sama suami mu si rahmat, hehe'.
Ternyata fatimah masuk perangkap Pak RT dengan begitu fatimah tidak akan terawasi oleh rahmat suaminya da si tua bangka akan melancarkan siasatnya untuk bisa menyalurkan keinginannya yaitu menjamah lagi bokong fatimah.
Ketika fatimah sedang mengantri naik perosotan, Pak RT dengan cepat menghampirinya ia ingin tepat dibelakang fatimah pura pura mengantri main perosotan.
'Duh gawat si tua mau kemana, jangan jangan dia mau kesini, bisa bahaya duhh, tapi gak mungkin dia berani ngelecehin aku di tempat umum begini' gumam fatimah dihatinya saat Pak RT mendekat ke area seluncuran.
Kemudian sampai lah Pak RT di antrian seluncuran tepat di depannya bokong bulat bahenol dibalik daster yang basah dan betis putih tanpa bentol sedikit pun, yups bokong itu milik fatimah, ia segera mendekat dan menepuk pundak fatimah.
"Hey, mau seluncuran juga mba?".
"Ehh eee iya pak". Fatimah sedikit gugup.
"Eh mba sini aku mau ngomong penting sebentar".
"Ada apa pa?".
"Sini aku bisikin ini menyakut A rahmat".
Akhirnya fatimah pun mendekatkan telinganya kepada Pak RT dengan gugup, karena ia takut lelaki tua itu berani macam macam disini.
"Jadi gini mba, tadi aku udah ngobrol2 sama bapa2 di meja kopi sama suami kamu juga ikut ngobrol, kita ngobrolin penomena zaman sekarang yang istrinya selingkuh, nah hampir saja aku keceplosan ngomong tentang kamu tadi"
"Eh jangan pa, jangan bilang apa apa ke suami aku pa".
"Iya dengerin dulu makanya, aku gak sejahat itu mba, aku gak bakal ngasih tau rahasia kamu kesiapa pun apalagi ke suami kamu si rahmat".
"Iya jangan pak itu aib, aib aku dan aib bapak juga, jadi jangan bilang siapa siapa pak".
"Iya gak bakal kok tenang mba, tapi aku ada perlu sebentar sama kamu mba, aku tunggu di kamar mandi sana tuh, kamar mandi wanita yang belok kanan itu ya, nanti abis seluncuran ini langsung kesana ok mba?".
"Ah gak mau pak, emang mau ngapain pak, aku lagi ngasuh lutfi pak, maaf untuk sekarang aku menolak ajakan bapak".
"Yaudah kalo gitu, aku akan liatin video mba sama si abang waktu itu kepada bapak2 yang lagi kumpul disana termasuk si rahmat".
"Eh jangan pak, yaudah aku nanti kesana abis seluncuran".
"Nah gitu dong mba, plakkk.. bohaynya".
Pantat fatimah pun bergetar ketika ditampar oleh Pak RT.
"Aww jangan pak nanti ada yang liat".
"Ga kok disini jauh sama ga ada yang ngantri lagi dibelakang hehe".
Akhirnya setelah meluncur Pak RT pun keluar dari kolam dan pergi ke kamar mandi wanita, yang telah ia tandai tadi. Sambil menunggu kedatangan fatimah ia sudah melumasi kontolnya yang sudah tegang karena sudah terbayang kontolnya akan di jepit dubur fatimah yang nikmatnya tiada dua. Dengan keadaan telanjang bulat ia duduk di pinggiran bak kamar mandi sambil mengurut ngurut kontolnya yang sudah siap untuk menyuntik fatimah, yups menyuntik bokong bahenolnya lewat lubang anus nya, sudah terbayang hangat lobang duburnya sangat kontras dengan keadaaan badannya yang sekarang kedinginan.
Fatimah pun berjalan ke arah kamar mandi, tanpa disadari seorang petugas kolam renang dari gardunya telah melihat lihat fatimah dari tadi, karena memang petugas juga lelaki normal yang sangat mengagumi kemolekan tubuh fatimah, ketika fatimah pergi ke kamar mandi petugas kolam pun turun ke kamarnya da mempersiapkan sesuatu. Yups dia adalah seorang pengintip handal, telah ratusan bahkan ribuan video video wanita yang mandi ia rekam lewat lubang yang telah ia buat sendiri di setiap kamar mandi ataupun toilet wanita.
Akhirnya fatimah pun sampai di kamar mandi wanita, ia melihat pintu yang tertutup hanya satu dan tidak akan salah lagi pasti Pak RT ada di sana. Dengan pelan sambil mengetuk ia mengucap.
"Tok tok.. pakk..".
Dengan segera pintu terbuka da tangan fatimah langsung ditarik Pak RT kedalam kamar mandi.
"Ehh bapak mau ngapain, jangan pak ini tempat umum".
"Eh udah jang berisik nanti kedengeran orang, apa mau kalo nanti kita digrebek petugas disini hah?".
"Ehh engga pa, katanya bapak ada perlu doang kan, emang bapak ada perlu apa?".
"Iya bapak emang ada perlu sebentar, bapak ada perlu sama itu tuh, hehe". Lirikan Pak RT tetuju pada pantat fatimah.
"Ih jangan pak ini tempat umum pak".
"Wesweswes.. udah jangan berisik sebentar aja kok ga lama, nih pegang daster nya, plakkk.."
Pak RT berjongkok dibelakang fatimah sambil melorotkan celamisnya fatimah tak ketinggalan cdnya ia turunkan, terpampanglah bulatan besar putih dan ada kemerahan bekas tamparan Pak RT tadi.
"Wihh mantap makin bohay kamu mba, aku ada perlu sama ini nih mba, hehehe". Jari Pak RT berputar putar di anus fatimah.
"Ahh.. jangan pak".
"Suttt, udah jangan ngomong lagi takut kedengeran entar, nah sekarang nungging tuh di bak".
Fatimah pun menungging di bak mandi dan dibelakang lelaki tua itu sedang asik melumasi lubang pembuangannya yang sebentar lagi akan ia s*d*mi
'Ya tuhan kenapa ini terjadi lagi, kenapa ini terjadi padaku, A rahmat maafin aku, aku gak bisa jaga diri, istrimu sekarang akan dicabuli lagi, pantat kesukaan mu ini akan dis*d*mi lagi oleh situa bejad ini a, tolong aku a, hikss'. Begitulah rintihan hati fatimah sambil meneteskan air mata.
Pak RT mulai memasukan kepala kontol nya, meskipun lubang anus fatimah tidak terlihat.
"Ahh.. shhh.. pantatnya dingin tapi boolnya anget bohay.. ahhh.. enak banget dingin abis berenang langsung nusuk lubang bool kamu yang anget mba, kontolku jadi anget ahh shhhh..". Ucap Pak RT sambil merem melek merasakan kehangatan lubang pantat sempit fatimah di kontolnya.
"Eghh.. hikss, hikss".
"Ehh kok malah nangis bohaykuh, emangnya sakit ya?"
Fatimah hanya menggelengkan kepala.
"Terus kenapa nangis, jangan nangis dong, niatin aja nyenengin orang yang sudah tua kaya aku, jadi amal kebaikan buat mbe, hehehe..".
"Hikss, cepet pakk".
"Betul kan mba nyengin orang tua kan amal kebaikan, nah orang lain pake harta pake duit nah kamu pake bool mba, aku udah bahagia kok, hehe.. gak perlu pake duit mba, siapin aja ni bool buat di ewe aku biar aku bahagia ya.. ahhh plekk.. plekk.. ahhh.. plekk.. ahh..nikmatt".
Fatimah hanya bisa menjerit di dalam hati ketika lelaki tua itu sedang mengayuh kenikmatan dengan lubang kotoran nya.
'A rahmatt tolong akuu.. pantatku dimasukin situa ini lagi a, kamu suami terbaik yang ga pernah maksa buat anal aku, tapi situa ini seenaknya aja pake pantat aku apalagi ini di tempat umum a, hikkss.. aku gak bisa nolak, aku terjebak a, aku takut situa ini ngancurin rumah tangga kita a, aku takut kamu kecewa sama aku a, aku gak mau pisah sama kamu A tapi konsekwensinya mungkin pantat aku bakalan terus dis*d*mi ama dia a, tolongin aku aaaa.. hikss.. hikss'.
Fatimah hanya terpejam dan menangis menerima setiap sodokan di anusnya oleh kontol Pak RT, begitu pun Pak RT ia juga terpejam namun penuh kenikmatan dikontolnya yang keluar masuk perlahan di lubang pembuangan fatimah yang hangat dan kontras dengan pipi bokongnya yang dingin karena habis berenang.
"Ahh.. nikmat mba bool kamu, kamu sudah ber amal mba sama aku, tau ga beramal apa? Yups bener ber amal dengan bool enak mu.. plekk.. plekk.. ahhh, ceplokk.. coba sini bibir mu, srlupp.. mcuaahhh..".
Fatimah pun menengok dan bibirnya langsung disambar oleh lidah Pak RT dan terus menghisapnya.
"Ceplokss.. uhh", suara bool fatimah saat kontol Pak RT dicabut.
"Coba sekarang duduk disitu ngadep belakang pantatnya buka pake tangan kamu".
Pak RT pun menyuruh fatimah duduk di kloset duduk membelakanginya, dengan kedua tangan mebuka bongkahan pantat nya.
"Nah bener gitu bohay, kita mulai lagi cantik hehehe.. pruutt.. ahhh.. nikmatt nyaa.. enak boolnya kentut masuk angin ya mba, hehehe.. pastilah abis berenang pasti masuk angin"
"Ahh.. iya kali pak, cepet dong pak, ahh".
"Iya ini bentar lagi kok mba.. plekk.. ahh.. udah diujung ni.. shhh.. nah aku mau ngeluarin peju mba, sekalian aku akan bantu ngeluarin angin di badan mba lewat bool".
Pak RT mempercepat genjotannya di anus fatimah, karena ia akan segera memuncratkan cairan spermanya itu.
"Ahh.. tahan mba.."
plokk.. plokk.. proott.. prott..
"ahh bangsat enak.."
"kasian bini lu rahmat gue ebol sampe kentutt.. ahh"
proott.. prott.. prott..
"tapi nikmat matt.. bodoh lu mat malah ngopi, ini tulungin pantat bahenol bini lu lagi dis*d*mi ama orang mat kasian, ahhh.. ahh.. tapi gue mu izin mat ama lu.."
"Gue mu pinjem dulu bini lu mat, pinjem lubang boolnya doang mat ahh.. bentar doang mat.. prott.. prott.. ahh enakk.. bool bini lu terus kentut gue s*d*mi rahmat ahh.."
prott.. prott..
"ahh.. bool si fatimah enak rahmat.. gue nitip peju di bool bini lu rahmat.."
prott..
"ahh.. makan nih bool peju gue.. ahhhh.."
croott.. croott.. crott.. croott.. breyyyy.. srrrrrlll..
"aahhh, nikmattnyaahh ini bool, ceploks druutthh.." suara kentut dan sperma keluar saat kontol Pak RT di cabut dari dubur fatimah.
"Ahh enak mba.. bool kamu selalu enak.. makasih ya, kamu sudah beramal pada orang tua, aku doain kamu tetap sehat, tetap banyak rejeki, yang penting kamu tetap bohay , dan bool mu tetep enak buat dis*d*mi terus sama aku, hehehe.. mcuaahh". Pak RT mencium bibir fatimah.
"Udah pak aku mau keluar, nanti A rahmat nyariin,"
"Kalo nanya abis dari mana jawab aja abis dipake ininya ama aku, hehe" ucap Pak RT sambil menyelipkan jari tengahnya di belahan pantat fatimah.
"Udah awas aku mau keluar,".
Fatimah pun keluar dan pindah kamar mandi lalu ia membersihkan lubang pantatnya yang dipenuhi sperma Pak RT, ia takut bau sperma akan tercium jiga tidak bersih.
'Udah beberapa kali situa itu ngeluarin maninya di lubang anus ku ini, yang bahkan A rahmat pun tak pernah aku izinin sama sekali, maafin aku a, hiks'
Fatimah menangis sambil membersikan anus dan pantat luasnya yang barusaja di s*d*mi Pak RT habis habisan untuk kesekian kalinya.
Fatimah seorang istri dari rahmat yang memiliki anugrah tubuh mulus Pantat bahenol nan putih tapi malah menjadi petaka bagi dirinya hingga ia harus terus bersedia di s*d*mi oleh lelaki tua itu. Memang salahnya sendiri dulu saat mempunyai hutang ia berani menyalahi syariat demi terbebas dari cicilan ia telah berdoa pada suaminya sendiri dan buah dari keteledorannya itu sampai sekarang ia harus selalu bersedia dijadikan budak sex oleh lelaki tua bejat itu.
Mungkin baginya adalah sebuah kemalangan tapi bagi lelaki tua itu adalah suatu anugrah dan hoki duniawi yang tak ternilai, kenapa demikian? Karena bahkan jika seorang lelaki tampan dan kaya raya pun belum tentu bisa menikmati tubuh muslimah itu (fatimah) karena ia memang seorang yang taat dan shaleha, alangkah beruntungnya si tua itu bisa menikmatinya dengan cuma cuma tanpa menikahinya atau membayarnya atau membiayai kehidupan nya, Bahkan bisa memenuhi fetishnya yaitu anal sex yang bahkan tidak semua aktris porno pun bersedia dengan anal sex. Namun situa bangka itu malah bisa mendapatkan kenikmatan anal sex itu dari pantat bahenol sempurna milik seorang muslimah yang taat, yang bahkan suaminya sendiri belum pernah menikmati lubang itu sejak awal menikah dan mungkin tak akan pernah merasakannya.
mungkin selama si tua itu belum mati ia akan terus menggauli wanita muslimah itu di duburnya kapanpun dan dimanapun.
BERSAMBUNG?? / TAMAT??
Dengan segera pintu terbuka da tangan fatimah langsung ditarik Pak RT kedalam kamar mandi.
"Ehh bapak mau ngapain, jangan pak ini tempat umum".
"Eh udah jang berisik nanti kedengeran orang, apa mau kalo nanti kita digrebek petugas disini hah?".
"Ehh engga pa, katanya bapak ada perlu doang kan, emang bapak ada perlu apa?".
"Iya bapak emang ada perlu sebentar, bapak ada perlu sama itu tuh, hehe". Lirikan Pak RT tetuju pada pantat fatimah.
"Ih jangan pak ini tempat umum pak".
"Wesweswes.. udah jangan berisik sebentar aja kok ga lama, nih pegang daster nya, plakkk.."
Pak RT berjongkok dibelakang fatimah sambil melorotkan celamisnya fatimah tak ketinggalan cdnya ia turunkan, terpampanglah bulatan besar putih dan ada kemerahan bekas tamparan Pak RT tadi.
"Wihh mantap makin bohay kamu mba, aku ada perlu sama ini nih mba, hehehe". Jari Pak RT berputar putar di anus fatimah.
"Ahh.. jangan pak".
"Suttt, udah jangan ngomong lagi takut kedengeran entar, nah sekarang nungging tuh di bak".
Fatimah pun menungging di bak mandi dan dibelakang lelaki tua itu sedang asik melumasi lubang pembuangannya yang sebentar lagi akan ia s*d*mi
'Ya tuhan kenapa ini terjadi lagi, kenapa ini terjadi padaku, A rahmat maafin aku, aku gak bisa jaga diri, istrimu sekarang akan dicabuli lagi, pantat kesukaan mu ini akan dis*d*mi lagi oleh situa bejad ini a, tolong aku a, hikss'. Begitulah rintihan hati fatimah sambil meneteskan air mata.
Pak RT mulai memasukan kepala kontol nya, meskipun lubang anus fatimah tidak terlihat.
"Ahh.. shhh.. pantatnya dingin tapi boolnya anget bohay.. ahhh.. enak banget dingin abis berenang langsung nusuk lubang bool kamu yang anget mba, kontolku jadi anget ahh shhhh..". Ucap Pak RT sambil merem melek merasakan kehangatan lubang pantat sempit fatimah di kontolnya.
"Eghh.. hikss, hikss".
"Ehh kok malah nangis bohaykuh, emangnya sakit ya?"
Fatimah hanya menggelengkan kepala.
"Terus kenapa nangis, jangan nangis dong, niatin aja nyenengin orang yang sudah tua kaya aku, jadi amal kebaikan buat mbe, hehehe..".
"Hikss, cepet pakk".
"Betul kan mba nyengin orang tua kan amal kebaikan, nah orang lain pake harta pake duit nah kamu pake bool mba, aku udah bahagia kok, hehe.. gak perlu pake duit mba, siapin aja ni bool buat di ewe aku biar aku bahagia ya.. ahhh plekk.. plekk.. ahhh.. plekk.. ahh..nikmatt".
Fatimah hanya bisa menjerit di dalam hati ketika lelaki tua itu sedang mengayuh kenikmatan dengan lubang kotoran nya.
'A rahmatt tolong akuu.. pantatku dimasukin situa ini lagi a, kamu suami terbaik yang ga pernah maksa buat anal aku, tapi situa ini seenaknya aja pake pantat aku apalagi ini di tempat umum a, hikkss.. aku gak bisa nolak, aku terjebak a, aku takut situa ini ngancurin rumah tangga kita a, aku takut kamu kecewa sama aku a, aku gak mau pisah sama kamu A tapi konsekwensinya mungkin pantat aku bakalan terus dis*d*mi ama dia a, tolongin aku aaaa.. hikss.. hikss'.
Fatimah hanya terpejam dan menangis menerima setiap sodokan di anusnya oleh kontol Pak RT, begitu pun Pak RT ia juga terpejam namun penuh kenikmatan dikontolnya yang keluar masuk perlahan di lubang pembuangan fatimah yang hangat dan kontras dengan pipi bokongnya yang dingin karena habis berenang.
"Ahh.. nikmat mba bool kamu, kamu sudah ber amal mba sama aku, tau ga beramal apa? Yups bener ber amal dengan bool enak mu.. plekk.. plekk.. ahhh, ceplokk.. coba sini bibir mu, srlupp.. mcuaahhh..".
Fatimah pun menengok dan bibirnya langsung disambar oleh lidah Pak RT dan terus menghisapnya.
"Ceplokss.. uhh", suara bool fatimah saat kontol Pak RT dicabut.
"Coba sekarang duduk disitu ngadep belakang pantatnya buka pake tangan kamu".
Pak RT pun menyuruh fatimah duduk di kloset duduk membelakanginya, dengan kedua tangan mebuka bongkahan pantat nya.
"Nah bener gitu bohay, kita mulai lagi cantik hehehe.. pruutt.. ahhh.. nikmatt nyaa.. enak boolnya kentut masuk angin ya mba, hehehe.. pastilah abis berenang pasti masuk angin"
"Ahh.. iya kali pak, cepet dong pak, ahh".
"Iya ini bentar lagi kok mba.. plekk.. ahh.. udah diujung ni.. shhh.. nah aku mau ngeluarin peju mba, sekalian aku akan bantu ngeluarin angin di badan mba lewat bool".
Pak RT mempercepat genjotannya di anus fatimah, karena ia akan segera memuncratkan cairan spermanya itu.
"Ahh.. tahan mba.."
plokk.. plokk.. proott.. prott..
"ahh bangsat enak.."
"kasian bini lu rahmat gue ebol sampe kentutt.. ahh"
proott.. prott.. prott..
"tapi nikmat matt.. bodoh lu mat malah ngopi, ini tulungin pantat bahenol bini lu lagi dis*d*mi ama orang mat kasian, ahhh.. ahh.. tapi gue mu izin mat ama lu.."
"Gue mu pinjem dulu bini lu mat, pinjem lubang boolnya doang mat ahh.. bentar doang mat.. prott.. prott.. ahh enakk.. bool bini lu terus kentut gue s*d*mi rahmat ahh.."
prott.. prott..
"ahh.. bool si fatimah enak rahmat.. gue nitip peju di bool bini lu rahmat.."
prott..
"ahh.. makan nih bool peju gue.. ahhhh.."
croott.. croott.. crott.. croott.. breyyyy.. srrrrrlll..
"aahhh, nikmattnyaahh ini bool, ceploks druutthh.." suara kentut dan sperma keluar saat kontol Pak RT di cabut dari dubur fatimah.
"Ahh enak mba.. bool kamu selalu enak.. makasih ya, kamu sudah beramal pada orang tua, aku doain kamu tetap sehat, tetap banyak rejeki, yang penting kamu tetap bohay , dan bool mu tetep enak buat dis*d*mi terus sama aku, hehehe.. mcuaahh". Pak RT mencium bibir fatimah.
"Udah pak aku mau keluar, nanti A rahmat nyariin,"
"Kalo nanya abis dari mana jawab aja abis dipake ininya ama aku, hehe" ucap Pak RT sambil menyelipkan jari tengahnya di belahan pantat fatimah.
"Udah awas aku mau keluar,".
Fatimah pun keluar dan pindah kamar mandi lalu ia membersihkan lubang pantatnya yang dipenuhi sperma Pak RT, ia takut bau sperma akan tercium jiga tidak bersih.
'Udah beberapa kali situa itu ngeluarin maninya di lubang anus ku ini, yang bahkan A rahmat pun tak pernah aku izinin sama sekali, maafin aku a, hiks'
Fatimah menangis sambil membersikan anus dan pantat luasnya yang barusaja di s*d*mi Pak RT habis habisan untuk kesekian kalinya.
Fatimah seorang istri dari rahmat yang memiliki anugrah tubuh mulus Pantat bahenol nan putih tapi malah menjadi petaka bagi dirinya hingga ia harus terus bersedia di s*d*mi oleh lelaki tua itu. Memang salahnya sendiri dulu saat mempunyai hutang ia berani menyalahi syariat demi terbebas dari cicilan ia telah berdoa pada suaminya sendiri dan buah dari keteledorannya itu sampai sekarang ia harus selalu bersedia dijadikan budak sex oleh lelaki tua bejat itu.
Mungkin baginya adalah sebuah kemalangan tapi bagi lelaki tua itu adalah suatu anugrah dan hoki duniawi yang tak ternilai, kenapa demikian? Karena bahkan jika seorang lelaki tampan dan kaya raya pun belum tentu bisa menikmati tubuh muslimah itu (fatimah) karena ia memang seorang yang taat dan shaleha, alangkah beruntungnya si tua itu bisa menikmatinya dengan cuma cuma tanpa menikahinya atau membayarnya atau membiayai kehidupan nya, Bahkan bisa memenuhi fetishnya yaitu anal sex yang bahkan tidak semua aktris porno pun bersedia dengan anal sex. Namun situa bangka itu malah bisa mendapatkan kenikmatan anal sex itu dari pantat bahenol sempurna milik seorang muslimah yang taat, yang bahkan suaminya sendiri belum pernah menikmati lubang itu sejak awal menikah dan mungkin tak akan pernah merasakannya.
mungkin selama si tua itu belum mati ia akan terus menggauli wanita muslimah itu di duburnya kapanpun dan dimanapun.
BERSAMBUNG?? / TAMAT??
Klik Nomor untuk lanjutannya