Hay, perkenalkan namaku Bunga Azrina Saputri atau biasa dipanggil Bunga saja oleh teman-teman serta keluargaku. Aku saat ini baru berumur 19 thn dan sedang berkuliah semester empat di salah satu kampus ternama di ibukota. Disini aku tinggal seorang diri didalam rumahku yang sedikit sederhana namun terletak disalah satu perumahan yang cukup elit. Hal itu dikarenakan saat ini kedua orang tuaku sedang sibuk mengurusi bisnis mereka yang sedang berkembang pesat bahkan mencapai negara tetangga sehingga membuat mereka jarang sekali untuk pulang kerumah.
Awalnya mereka berdua ingin menyewa seorang pembantu agar aku tidak sendirian, tetapi aku berusaha meyakinkan mereka agar lebih baik mempercayakan saja urusan rumah ini padaku karena dengan cara seperti ini aku bisa belajar mandiri. Lagipula rumah ini bisa dibilang cukup aman karena komplek perumahan kami memiliki sistem one gate serta keamanannya yang 24 jam, dan pada akhirnya kedua orang tuaku pun setuju dan mempercayakan pengurusan rumah ini padaku.
Merekapun juga selalu berpesan padaku agar aku harus menjaga sikap serta penampilanku apabila diluar rumah dan selalu menjaga nama baik keluarga. Hal itu agar tidak merusak bisnis yang selama ini mereka bangun dan juga karena keluarga kami ini memang dikenal sebagai keluarga yang baik dimata orang lain.
Sejak kecil aku selalu menghabiskan sebagian besar waktuku untuk belajar karena memang kedua orang tuaku yang mendidikku agar aku tumbuh menjadi anak yang pandai dan berkembang serta memiliki masa depan yang cerah nantinya, hingga pada akhirnya aku bisa melalui bangku sekolahku dalam waktu yang cukup singkat serta masuk ke kampus ternama diusia yang baru menginjak 17 thn.
Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya pada saat itu mengingat anak-anak yang seumuran denganku kebanyakan baru duduk dikelas 2 SMA sementara aku sudah bisa masuk keperguruan tinggi yang lumayan bergengsi. Hal itu juga karena berkat hasil belajar giatku dari dulu serta memang otakku yang lumayan pintar. Aku memang semenjak dari sd hingga sma selalu mendapat juara 1 dan sering menerima beberapa penghargaan dari beberapa lomba yang dilakukan sekolahku sehingga akupun memiliki banyak sekali prestasi yang sudah kuraih.
Tetapi meskipun aku yang memiliki banyak prestasi serta pintar dibeberapa bidang akademik, aku hampir tidak pernah memikirkan untuk menjalin hubungan cinta dengan seorang pria lagi. Hal itu dikarenakan aku dulu pernah berpacaran dengan seorang pria, tapi harus putus ditengah jalan akibat dia yang selingkuh dibelakangku, bahkan dia pun sampai menghamili perempuan lain sehingga membuatku harus pergi meninggalkannya.
Setelah itu aku juga kembali menjalin hubungan dengan pria lain, namun tetap saja dia pada akhirnya selingkuh dibelakangku. Karena hal itu lah yang pada akhirnya membuatku untuk lebih memilih menyibukkan diriku dengan belajar daripada harus susah payah menjalin cinta namun berujung sedih.
Namun dibalik semua itu, aku memiliki satu sisi yang kusembunyikan dan tidak diketahui oleh orang lain sampai saat ini. Aku sangat suka sekali memainkan vaginaku hingga muncrat kemana-mana. Dibalik diriku yang merupakan seorang gadis baik-baik dengan segudang prestasinya, aku menyimpan sebuah nafsu yang begitu besar yang mesti dituntaskan, karena jika tidak aku pasti akan merasa uring-uringan dan emosiku yang tidak stabil akibat birahiku yang menuntut untuk dipuaskan. Saking besarnya nafsu yang kumiliki ini, hampir setiap hari aku masturbasi menggesekkan vaginaku apabila rumah sedang dalam keadaan kosong, dan dalam sehari aku bisa 4 sampai 6 kali mastubasi apabila aku tidak ada kegiatan dirumah.
Aku juga sering berkeliaran sambil telanjang bulat didalam rumahku karena aku merasa tubuhku sangat bebas sekali setelah seharian ditutupi oleh pakaian. Aku benar-benar merasa damai apabila aku sedang bertelanjang ditempat yang tidak seharusnya tanpa takut dilihat oleh kedua orang tuaku karena mereka biasanya akan pulang saat malam hari.
Namun apabila kedua orang tuaku sudah pulang atau mereka tidak bekerja, maka aku biasanya hanya mengunci diriku didalam kamar dan bertelanjang disana saja. Tetapi aku tidak bisa sering-sering melakukannya apabila mereka ada dirumah sehingga kesempatanku untuk berpuas-puas telanjang bulat hanya saat mereka sedang bekerja diluar saja. Bahkan akupun tidak bisa bebas bermasturbasi apabila kedua orang tuaku ada dirumah karena mereka pasti akan selalu memanggilku entah untuk membantu mereka ataupun untuk diajak makan bersama.
Tapi ketika aku mendengar bahwa mereka akan lebih sering meninggalkanku sendirian dirumah karena saat ini bisnis mereka lagi berkembang, aku benar-benar sangat senang sekali. Senang bukan karena usaha mereka yang terbilang sukses, ya meskipun aku juga senang mendengarnya, tapi aku lebih senang karena aku akhirnya bisa menikmati waktu sendirianku sepuasnya.
Hal itu karena dari dulu aku sangat ingin sekali tinggal sendirian untuk menikmati waktuku bermasturbasi ria serta menikmati ketelanjanganku setiap saat tanpa perlu harus takut kedua orang tuaku pulang malam nanti setiap harinya. Sebuah keinginan yang selama ini kutunggu-tungga akhirnya tiba juga.
Semenjak kedua orang tuaku mulai sibuk dan jarang pulang kerumah, aku selalu menghabiskan waktuku berktifitas didalam rumah dalam keadaan telanjang bulat. Mulai dari menonton tv, memasak, memberihkan rumah serta halaman, belajar, aku pasti selalu telanjang. Tapi apabila aku sedang mendapat tamu bulananku, aku hanya mengenakan sebuah celana dalam mini mirip seperti bikini namun tanpa tali hanya sebagai penahan untuk pembalut yang kupasang disana. Dan aku juga hanya akan berpakaian apabila aku akan menerima paket dari kurir atau keluar rumah saja.
Karena hal itulah aku selalu menyiapkan sebuah daster yang longgar, tipis dan pendek berwarna putih yang selalu kugantungkan didekat pintu depan agar aku mudah menggapainya apabila harus keluar rumah untuk sementara waktu. Tentu saja apabila aku sudah masuk kedalam rumah lagi, aku pasti akan langsung menanggalkan daster itu dan menggantungkannya kembali kedekat pintu depan dan tubuhku langsung kembali telanjang buat karena aku juga jarang mengenakan pakaian dalamku. Aku hanya akan mengenakan pakaian dalam serta pakaian yang tertutup hanya apabila aku akan keluar rumah saja misalnya untuk pergi kuliah atau sekedar jalan-jalan dan setelah kukenakan, maka akan langsung kumasukan ke keranjang cucian dan akan kucuci 2 minggu kemudian cucian tidak semakin menumpuk.
“Aacchhh, aacchhh.. ooouuhhh, nikmattthh bangeetthh”
Saat ini aku sedang menggesekkan vaginaku menggunakan jariku didepan tv yang sedang menyala menampilkan sebuah video bokep jepang yang mana ada seorang gadis yang sedang diperkosa oleh seorang gelandangan disebuah toilet pria saat malam hari.
Gadis itu diperkosa begitu saja ditempat terbuka itu yang mana saat itu si gadis sedang dalam keadaan telanjang bulat dengan tubuh yang penuh dengan coretan setelah dia melakukan aksinya yang memamerkan tubuh telanjangnya ditempat umum. Pada awalnya si gadis itu hanya menunjukkan tubuh telanjangnya secara sembunyi-sembunyi di sebuah taman yang cukup remang tersebut, namun beberapa lama kemudian dia mulai melepaskan satu-satunya penutup tubuhnya dan berjalan memasuki sebuah toilet pria tidak jauh dari taman tersebut.
Si gadis itu mulai melakukan masturbasinya didalam sana hingga pada akhirnya ada seorang gelandangan yang memergokinya sedang masturbasi hingga pada akhirnya si gadis itupun diperkosa disana. Tapi bukannya terlihat seperti sedang diperkosa, malahan sigadis itu tampak menikmati persetubuhan itu dan bahkan dia sendiri yang sampai memompa penis si gelandangan itu dengan tubuhnya dalam posisi dia berada diatas tubuh si gelandangan tersebut.
Sungguh benar-benar terlihat sangat liar sekali karena sigadis tersebut terlihat sangat cantik sekali namun bersetubuh dengan seorang gelandangan yang terlihat tidak terawat, namun dia benar-benar menikmatinya. Saat aku melihat video itu, aku benar-benar sangat terangsang sekali bahkan aku juga memikirkan bagaimana jika aku lah yang menjadi si gadis yang ada didalam video tersebut.
Sambil melihat setiap adegan video bokep itu, aku juga sambil menggesekkan vaginaku serta meremas payudaraku yang masih kencang dengan putting yang masih berwarna pink ini. Akupun juga mengeluarkan desahan-desahan nikmatku dengan suara yang keras tanpa takut dikatahui oleh orang lain karena disekitar rumah cenderung sepi disetiap waktunya.
Awalnya mereka berdua ingin menyewa seorang pembantu agar aku tidak sendirian, tetapi aku berusaha meyakinkan mereka agar lebih baik mempercayakan saja urusan rumah ini padaku karena dengan cara seperti ini aku bisa belajar mandiri. Lagipula rumah ini bisa dibilang cukup aman karena komplek perumahan kami memiliki sistem one gate serta keamanannya yang 24 jam, dan pada akhirnya kedua orang tuaku pun setuju dan mempercayakan pengurusan rumah ini padaku.
Merekapun juga selalu berpesan padaku agar aku harus menjaga sikap serta penampilanku apabila diluar rumah dan selalu menjaga nama baik keluarga. Hal itu agar tidak merusak bisnis yang selama ini mereka bangun dan juga karena keluarga kami ini memang dikenal sebagai keluarga yang baik dimata orang lain.
Sejak kecil aku selalu menghabiskan sebagian besar waktuku untuk belajar karena memang kedua orang tuaku yang mendidikku agar aku tumbuh menjadi anak yang pandai dan berkembang serta memiliki masa depan yang cerah nantinya, hingga pada akhirnya aku bisa melalui bangku sekolahku dalam waktu yang cukup singkat serta masuk ke kampus ternama diusia yang baru menginjak 17 thn.
Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya pada saat itu mengingat anak-anak yang seumuran denganku kebanyakan baru duduk dikelas 2 SMA sementara aku sudah bisa masuk keperguruan tinggi yang lumayan bergengsi. Hal itu juga karena berkat hasil belajar giatku dari dulu serta memang otakku yang lumayan pintar. Aku memang semenjak dari sd hingga sma selalu mendapat juara 1 dan sering menerima beberapa penghargaan dari beberapa lomba yang dilakukan sekolahku sehingga akupun memiliki banyak sekali prestasi yang sudah kuraih.
Tetapi meskipun aku yang memiliki banyak prestasi serta pintar dibeberapa bidang akademik, aku hampir tidak pernah memikirkan untuk menjalin hubungan cinta dengan seorang pria lagi. Hal itu dikarenakan aku dulu pernah berpacaran dengan seorang pria, tapi harus putus ditengah jalan akibat dia yang selingkuh dibelakangku, bahkan dia pun sampai menghamili perempuan lain sehingga membuatku harus pergi meninggalkannya.
Setelah itu aku juga kembali menjalin hubungan dengan pria lain, namun tetap saja dia pada akhirnya selingkuh dibelakangku. Karena hal itu lah yang pada akhirnya membuatku untuk lebih memilih menyibukkan diriku dengan belajar daripada harus susah payah menjalin cinta namun berujung sedih.
Namun dibalik semua itu, aku memiliki satu sisi yang kusembunyikan dan tidak diketahui oleh orang lain sampai saat ini. Aku sangat suka sekali memainkan vaginaku hingga muncrat kemana-mana. Dibalik diriku yang merupakan seorang gadis baik-baik dengan segudang prestasinya, aku menyimpan sebuah nafsu yang begitu besar yang mesti dituntaskan, karena jika tidak aku pasti akan merasa uring-uringan dan emosiku yang tidak stabil akibat birahiku yang menuntut untuk dipuaskan. Saking besarnya nafsu yang kumiliki ini, hampir setiap hari aku masturbasi menggesekkan vaginaku apabila rumah sedang dalam keadaan kosong, dan dalam sehari aku bisa 4 sampai 6 kali mastubasi apabila aku tidak ada kegiatan dirumah.
Aku juga sering berkeliaran sambil telanjang bulat didalam rumahku karena aku merasa tubuhku sangat bebas sekali setelah seharian ditutupi oleh pakaian. Aku benar-benar merasa damai apabila aku sedang bertelanjang ditempat yang tidak seharusnya tanpa takut dilihat oleh kedua orang tuaku karena mereka biasanya akan pulang saat malam hari.
Namun apabila kedua orang tuaku sudah pulang atau mereka tidak bekerja, maka aku biasanya hanya mengunci diriku didalam kamar dan bertelanjang disana saja. Tetapi aku tidak bisa sering-sering melakukannya apabila mereka ada dirumah sehingga kesempatanku untuk berpuas-puas telanjang bulat hanya saat mereka sedang bekerja diluar saja. Bahkan akupun tidak bisa bebas bermasturbasi apabila kedua orang tuaku ada dirumah karena mereka pasti akan selalu memanggilku entah untuk membantu mereka ataupun untuk diajak makan bersama.
Tapi ketika aku mendengar bahwa mereka akan lebih sering meninggalkanku sendirian dirumah karena saat ini bisnis mereka lagi berkembang, aku benar-benar sangat senang sekali. Senang bukan karena usaha mereka yang terbilang sukses, ya meskipun aku juga senang mendengarnya, tapi aku lebih senang karena aku akhirnya bisa menikmati waktu sendirianku sepuasnya.
Hal itu karena dari dulu aku sangat ingin sekali tinggal sendirian untuk menikmati waktuku bermasturbasi ria serta menikmati ketelanjanganku setiap saat tanpa perlu harus takut kedua orang tuaku pulang malam nanti setiap harinya. Sebuah keinginan yang selama ini kutunggu-tungga akhirnya tiba juga.
Semenjak kedua orang tuaku mulai sibuk dan jarang pulang kerumah, aku selalu menghabiskan waktuku berktifitas didalam rumah dalam keadaan telanjang bulat. Mulai dari menonton tv, memasak, memberihkan rumah serta halaman, belajar, aku pasti selalu telanjang. Tapi apabila aku sedang mendapat tamu bulananku, aku hanya mengenakan sebuah celana dalam mini mirip seperti bikini namun tanpa tali hanya sebagai penahan untuk pembalut yang kupasang disana. Dan aku juga hanya akan berpakaian apabila aku akan menerima paket dari kurir atau keluar rumah saja.
Karena hal itulah aku selalu menyiapkan sebuah daster yang longgar, tipis dan pendek berwarna putih yang selalu kugantungkan didekat pintu depan agar aku mudah menggapainya apabila harus keluar rumah untuk sementara waktu. Tentu saja apabila aku sudah masuk kedalam rumah lagi, aku pasti akan langsung menanggalkan daster itu dan menggantungkannya kembali kedekat pintu depan dan tubuhku langsung kembali telanjang buat karena aku juga jarang mengenakan pakaian dalamku. Aku hanya akan mengenakan pakaian dalam serta pakaian yang tertutup hanya apabila aku akan keluar rumah saja misalnya untuk pergi kuliah atau sekedar jalan-jalan dan setelah kukenakan, maka akan langsung kumasukan ke keranjang cucian dan akan kucuci 2 minggu kemudian cucian tidak semakin menumpuk.
“Aacchhh, aacchhh.. ooouuhhh, nikmattthh bangeetthh”
Saat ini aku sedang menggesekkan vaginaku menggunakan jariku didepan tv yang sedang menyala menampilkan sebuah video bokep jepang yang mana ada seorang gadis yang sedang diperkosa oleh seorang gelandangan disebuah toilet pria saat malam hari.
Gadis itu diperkosa begitu saja ditempat terbuka itu yang mana saat itu si gadis sedang dalam keadaan telanjang bulat dengan tubuh yang penuh dengan coretan setelah dia melakukan aksinya yang memamerkan tubuh telanjangnya ditempat umum. Pada awalnya si gadis itu hanya menunjukkan tubuh telanjangnya secara sembunyi-sembunyi di sebuah taman yang cukup remang tersebut, namun beberapa lama kemudian dia mulai melepaskan satu-satunya penutup tubuhnya dan berjalan memasuki sebuah toilet pria tidak jauh dari taman tersebut.
Si gadis itu mulai melakukan masturbasinya didalam sana hingga pada akhirnya ada seorang gelandangan yang memergokinya sedang masturbasi hingga pada akhirnya si gadis itupun diperkosa disana. Tapi bukannya terlihat seperti sedang diperkosa, malahan sigadis itu tampak menikmati persetubuhan itu dan bahkan dia sendiri yang sampai memompa penis si gelandangan itu dengan tubuhnya dalam posisi dia berada diatas tubuh si gelandangan tersebut.
Sungguh benar-benar terlihat sangat liar sekali karena sigadis tersebut terlihat sangat cantik sekali namun bersetubuh dengan seorang gelandangan yang terlihat tidak terawat, namun dia benar-benar menikmatinya. Saat aku melihat video itu, aku benar-benar sangat terangsang sekali bahkan aku juga memikirkan bagaimana jika aku lah yang menjadi si gadis yang ada didalam video tersebut.
Sambil melihat setiap adegan video bokep itu, aku juga sambil menggesekkan vaginaku serta meremas payudaraku yang masih kencang dengan putting yang masih berwarna pink ini. Akupun juga mengeluarkan desahan-desahan nikmatku dengan suara yang keras tanpa takut dikatahui oleh orang lain karena disekitar rumah cenderung sepi disetiap waktunya.
Aku terus menggesekkan vaginaku yang sudah mulai basah dengan sangat cepat dan juga memilin putting payudaraku yang masih sangat imut ini saat adegan didalam film bokep tersebut akan segera mencapai klimaksnya.
“aaachhh.. ooowwwhhh..aaahhh akkuuu mauuuhh kell..llluuarrrhhh.. aaagghhh”
Serrr..!! Serrr..!! Serrr..!!
Akupun mencapai puncak orgasmeku dan memuncratkan cairan cintaku dengan sangat banyak sekali sampai-sampai membasahi meja serta lantai dan sebagian sofa yang saat ini sedang kududuki. Bersamaan dengan itu juga, kulihat si gadis dalam video itu juga mendapatkan orgasmenya setelah dia disodok oleh penis besar milik si gelandangan tersebut dan memuncratkan semua sperma kentalnya kedalam vaginanya.
Tubuhku masih bergetar saking nikmatnya setelah dilanda orgasme barusan sampai pada akhirnya membuatku lemas tidak berdaya.
Akupun memejamkan mata sebentar sambil menikmati sisa-sisa dari orgasmeku dan membayangkan rasanya menjadi gadis yang ada didalam video tersebut.
Aku membayangkan rasanya pasti sangatlah nikmat sekali apabila ada penis yang berukuran besar seperti milik si pria gelandangan itu yang mencoba menerobos masuk kedalam vaginaku ini. Terlebih saat ini aku masihlah seorang perawan. Pasti rasanya sangat mendebarkan apabila ada seorang pria yang merobek selaput perawanku ini dan menyodokkan vaginaku dengan sangat kasar yang mampu membuatku tidak berdaya menghadapinya, apalagi pria itu adalah seorang Tunawisma.
Entah kenapa rasanya aku begitu tertarik dan semakin bernafsu apabila aku membayangkan ada seorang tunawisma seperti gelandangan, pengemis, atau pengamen jalanan yang mengentoti tubuhku dan juga menghina diriku. Akupun bahkan lebih suka menonton bokep yang bertema penghinaan dan pelecehan yang dilakukan oleh para tunawisma tersebut terhadap seorang gadis normal yang memiliki kehidupan layak. Rasanya seperti aku ini benar-benar begitu bernafsu sekali dan sering membuatku cepat klimaks apabila aku sedang masturbasi. Tentu saja aku merasa jika hal itu adalah semacam kelainan seks yang hanya diriku sendirilah yang tau karena tidak mungkin aku akan menceritakan hal ini kepada orang lain.
Tapi meskipun diriku yang merupakan sosok gadis yang baik-baik serta memiliki banyak sekali prestasi ini mempunyai sisi lain yang sangat binal dan liar, belum ada seorang pun pria yang pernah melihat tubuh polosku meskipun aku dulu pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan seorang pria. Setidaknya selama aku masih menyandang nama Bunga Azrina Saputri.
Sebenarnya aku memiliki nama lain yang sengaja kusamarkan pada sebuah aplikasi live streaming di hpku. Aku sengaja membuat akun yang bernama Arina yang merupakan plesetan dari nama tengahku di sebuah aplikasi yang bernama blin*2. Disana aku benar-benar bisa dengan bebas mengekspresikan diriku sesuai dengan keinginanku, bahkan akupun sampai berani untuk masturbasi dan bertelanjang bulat meskipun hanya menyisakan jilbab serta sebuah masker ataupun topeng untuk menyamarkan wajah asliku agar tidak ketahuan tanpa harus takut terkena banned. Disana juga aku mendapatkan lumayan banyak pemasukan dari setiap live yang kulakukan.
Selain punya akun blin*2, aku juga punya medsos alter di Tw11ter yang kuberi nama yang sama, tapi disana aku hanya sekedar mencuitkan twit-twit kotor saja sebagai bahan pelampiasan nafsuku sebelum aku mengenal aplikasi blin*2.
Karena aku yang semakin tergiur dengan cara mendapatkan uang banyak secara mudah hanya dengan telanjang dan masturbasi saja didepan kamera, akupun jadi semakin sering live disana untuk sekedar mencari pemasukan tambahan dan sekedar mempertontonkan aksiku yang sedikit suka memamerkan tubuhku kepada orang lain yang bahkan tidak kukenali ini, tetapi mereka semua yang melihatnya tidak akan bisa menyadari jika perempuan itu adalah aku yang aslinya merupakan seorang gadis baik-baik karena aku menutupi sebagian wajahku. Tentu saja aku hanya akan live dari dalam kamarku.
Setelah tubuhku sudah mulai sedikit tenang dan tidak begitu lemas sehabis masturbasi tadi, akupun mulai bangkit dari sofa ini dan berjalan kekamar mandi untuk membersihkan tubuhku dan lanjut tidur karena hari sudah malam dan besok aku harus kembali kuliah sampai menjelang sore karena besok ada jadwal 4 mata kuliah. Setelah tubuhku segar kembali, akupun langsung mengeringkan tubuh serta rambutku agar tidak merembes ke ranjang tidurku, kemudian akupun langsung beranjak tidur dengan masih dalam keadaan telanjang bulat.
===x=x=x===
Dua bulan kemudian
Aku baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhirku jumat ini, sementara besok aku sudah libur dan akan kembali masuk dihari rabu berikutnya. Bulan ini merupakan bulan terakhirku kuliah karena sebentar lagi akan segera memasuki ujian semester akhir pada awal bulan depan, dan aku masih menyisakan tinggal 5 mata kuliah lagi yang memang masih tinggal beberapa pertemuan lagi saja sebelum memasuki masa ujian. Beberapa mata kuliah lain sudah lebih dulu diselesaikan karena adanya jam tambahan sehingga membuatnya cepat selesai dari yang dijadwalkan dan membuat suasana kampusku minggu-minggu ini menjadi agak sepi karena banyak mahasiswa yang lain sudah pada libur dan tinggal menunggu waktu ujian saja.
Tentu saja hal ini kumanfaatkan untuk mengeksplorasi hobi baruku yaitu berfoto selfie didalam gedung kampusku sendiri. Aku bukan hanya berfoto selfie biasa, melainkan aku berselfie dengan hanya mengenakan pakaian dalamku saja serta sebuah jilbab dan masker yang menutupi mulutku agar wajahku tidak ketahuan.
Hal ini kulakukan karena aku terinspirasi dari cerita doujin yang kubaca dan aku berniat ingin sekali melakukan hal seperti itu juga. Aku ingin melakukannya karena aku seperti merasa bosan jika aku hanya telanjang dan memamerkan tubuhku saja didalam rumah. Meskipun juga aku bisa memamerkan tubuhku melalui aplikasi live streaming, tapi entah kenapa lama-kelamaan aku tetap merasa bosan karena aku melakukan itu hanya dari dalam rumahku. Aku seperti ingin merasakan sensasi lebih dan ingin mencoba sedikit menantang diriku dengan memamerkan auratku ditempat yang biasanya sering kukunjungi selain rumah, kemudian mengabadikannya dan kuunggah foto tersebut ke tw11terku yang sudah lama sekali tidak kubuka sejak mengenal blin*2.
Sudah sekitar 1 mingguan aku melakukan hal seperti ini digedung kampusku karena memang letaknya yang berada dibagian paling belakang dan masih dikelilingi oleh rerimbunan semak serta pohon-pohon besar dan tidak banyak kamera cctv disini kecuali diparkiran kendaraannya saja.
Staffnya pun hanya akan berkeliling untuk memeriksa dan mengunci pintu satu persatu apabila kampus akan segera tutup saat jam 5 sore. Untung saja gedung fakultasku ini berada ditempat yang sangat tepat untuk orang sepertiku karena dibeberapa gedung fakultas lain dikampusku, sudah banyak kamera cctv ditiap sudutnya serta area disekitarnya yang lumayan gersang karena dijadikan sebagai tempat parkir.
Pada awalnya aku sedikit merasa takut apakah aku harus membuka dan menunjukkan auratku disini walaupun memang aku sudah sering memastikan jika gedung ini sudah sangat sepi di jam-jam seperti ini, apalagi saat ini memang akan segera memasuki ujian akhir semester yang mana sudah banyak orang lain yang libur karena memang sudah tidak ada mata kuliah lagi dan tinggal menunggu waktu ujian tiba. Tapi pada akhirnya akupun mulai memberanikan diriku meskipun aku tidak melakukannya secara sekaligus.
Awalnya, aku perlahan-lahan hanya membuka sebagian atau seluruh kemeja ataupun mengangkat kaos yang kupakai dan memamerkan bra yang sedang kukenakan kemudian akupun mulai berjalan mengelilingi area yang kurasa aman dan mengambil foto selfie disana. Beberapa hari kemudian kuberanikan diriku untuk ikut melorotkan sepan jeans yang kupakai dan memperlihatkan celana dalamnya. Berapa hari setelahnya aku mulai memberanikan diri melepaskan pakaian dan menentengnya ditanganku agar sewaktu-waktu dapat langsung kukenakan apabila ada orang yang mendekat.
Selama beberapa hari itu aku perlahan-lahan mulai melucuti sebagian pakaianku karena ini merupakan pengalaman pertamaku mengumbar auratku selain dirumah, meskipun saat ini aku tidak memamerkannya kehadapan orang lain seperti yang sering kulakukan ketika live streaming tetapi rasanya sangat mendebarkan.
Hingga sampai pada hari ini, akhirnya aku sudah mulai berani berjalan meninggalkan kemeja serta celana panjangku beserta tas yang selalu kubawa ketika kuliah dibangkuku dan mulai berkeliling sambil membawa hpku saja diarea gedung kampusku sendiri dengan hanya mengenakan sepasang pakaian dalam, sepatu dan sebuah jilbab yang bagian sampingnya kusampirkan untuk menutupi sebagian wajahku karena masker yang biasa kupakai talinya terputus.
Aku berkeliling memasuki setiap kelas yang sudah kosong dan mulai mengabadikan setiap momen tersebut menggunakan kamera ponselku. Akupun juga sampai berani memasuki toilet pria dan mengambil foto disana. Mulai dari selfie biasa sampai sampai mirror selfie yang menunjukkan sebuah suasana didalam toilet tersebut karena cermin didalam sini lumayan besar.
Setelah puas mengeksplorasi bagian toilet pria, akupun kemudian keluar dan kembali berjalan mengitari setiap kelas yang sudah kosong tersebut. Jantungku sangat berdebar sekali rasanya karena kali ini aku tidak membawa sama sekali pakaian yang berguna untuk menutupi tubuhku yang nyaris telanjang ini karena kutinggalkan diruang kelasku, sehingga apabila ada orang yang datang kemari maka aku akan sulit untuk menutupi tubuhku yang hanya terbalut pakaian dalam serta jilbab ini. Tapi karena hal itu justru malah membuat diriku merasa semakin tertantang dan semakin menikmati sensasi eksibisionis ini.
“aaachhh.. ooowwwhhh..aaahhh akkuuu mauuuhh kell..llluuarrrhhh.. aaagghhh”
Serrr..!! Serrr..!! Serrr..!!
Akupun mencapai puncak orgasmeku dan memuncratkan cairan cintaku dengan sangat banyak sekali sampai-sampai membasahi meja serta lantai dan sebagian sofa yang saat ini sedang kududuki. Bersamaan dengan itu juga, kulihat si gadis dalam video itu juga mendapatkan orgasmenya setelah dia disodok oleh penis besar milik si gelandangan tersebut dan memuncratkan semua sperma kentalnya kedalam vaginanya.
Tubuhku masih bergetar saking nikmatnya setelah dilanda orgasme barusan sampai pada akhirnya membuatku lemas tidak berdaya.
Akupun memejamkan mata sebentar sambil menikmati sisa-sisa dari orgasmeku dan membayangkan rasanya menjadi gadis yang ada didalam video tersebut.
Aku membayangkan rasanya pasti sangatlah nikmat sekali apabila ada penis yang berukuran besar seperti milik si pria gelandangan itu yang mencoba menerobos masuk kedalam vaginaku ini. Terlebih saat ini aku masihlah seorang perawan. Pasti rasanya sangat mendebarkan apabila ada seorang pria yang merobek selaput perawanku ini dan menyodokkan vaginaku dengan sangat kasar yang mampu membuatku tidak berdaya menghadapinya, apalagi pria itu adalah seorang Tunawisma.
Entah kenapa rasanya aku begitu tertarik dan semakin bernafsu apabila aku membayangkan ada seorang tunawisma seperti gelandangan, pengemis, atau pengamen jalanan yang mengentoti tubuhku dan juga menghina diriku. Akupun bahkan lebih suka menonton bokep yang bertema penghinaan dan pelecehan yang dilakukan oleh para tunawisma tersebut terhadap seorang gadis normal yang memiliki kehidupan layak. Rasanya seperti aku ini benar-benar begitu bernafsu sekali dan sering membuatku cepat klimaks apabila aku sedang masturbasi. Tentu saja aku merasa jika hal itu adalah semacam kelainan seks yang hanya diriku sendirilah yang tau karena tidak mungkin aku akan menceritakan hal ini kepada orang lain.
Tapi meskipun diriku yang merupakan sosok gadis yang baik-baik serta memiliki banyak sekali prestasi ini mempunyai sisi lain yang sangat binal dan liar, belum ada seorang pun pria yang pernah melihat tubuh polosku meskipun aku dulu pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan seorang pria. Setidaknya selama aku masih menyandang nama Bunga Azrina Saputri.
Sebenarnya aku memiliki nama lain yang sengaja kusamarkan pada sebuah aplikasi live streaming di hpku. Aku sengaja membuat akun yang bernama Arina yang merupakan plesetan dari nama tengahku di sebuah aplikasi yang bernama blin*2. Disana aku benar-benar bisa dengan bebas mengekspresikan diriku sesuai dengan keinginanku, bahkan akupun sampai berani untuk masturbasi dan bertelanjang bulat meskipun hanya menyisakan jilbab serta sebuah masker ataupun topeng untuk menyamarkan wajah asliku agar tidak ketahuan tanpa harus takut terkena banned. Disana juga aku mendapatkan lumayan banyak pemasukan dari setiap live yang kulakukan.
Selain punya akun blin*2, aku juga punya medsos alter di Tw11ter yang kuberi nama yang sama, tapi disana aku hanya sekedar mencuitkan twit-twit kotor saja sebagai bahan pelampiasan nafsuku sebelum aku mengenal aplikasi blin*2.
Karena aku yang semakin tergiur dengan cara mendapatkan uang banyak secara mudah hanya dengan telanjang dan masturbasi saja didepan kamera, akupun jadi semakin sering live disana untuk sekedar mencari pemasukan tambahan dan sekedar mempertontonkan aksiku yang sedikit suka memamerkan tubuhku kepada orang lain yang bahkan tidak kukenali ini, tetapi mereka semua yang melihatnya tidak akan bisa menyadari jika perempuan itu adalah aku yang aslinya merupakan seorang gadis baik-baik karena aku menutupi sebagian wajahku. Tentu saja aku hanya akan live dari dalam kamarku.
Setelah tubuhku sudah mulai sedikit tenang dan tidak begitu lemas sehabis masturbasi tadi, akupun mulai bangkit dari sofa ini dan berjalan kekamar mandi untuk membersihkan tubuhku dan lanjut tidur karena hari sudah malam dan besok aku harus kembali kuliah sampai menjelang sore karena besok ada jadwal 4 mata kuliah. Setelah tubuhku segar kembali, akupun langsung mengeringkan tubuh serta rambutku agar tidak merembes ke ranjang tidurku, kemudian akupun langsung beranjak tidur dengan masih dalam keadaan telanjang bulat.
===x=x=x===
Dua bulan kemudian
Aku baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhirku jumat ini, sementara besok aku sudah libur dan akan kembali masuk dihari rabu berikutnya. Bulan ini merupakan bulan terakhirku kuliah karena sebentar lagi akan segera memasuki ujian semester akhir pada awal bulan depan, dan aku masih menyisakan tinggal 5 mata kuliah lagi yang memang masih tinggal beberapa pertemuan lagi saja sebelum memasuki masa ujian. Beberapa mata kuliah lain sudah lebih dulu diselesaikan karena adanya jam tambahan sehingga membuatnya cepat selesai dari yang dijadwalkan dan membuat suasana kampusku minggu-minggu ini menjadi agak sepi karena banyak mahasiswa yang lain sudah pada libur dan tinggal menunggu waktu ujian saja.
Tentu saja hal ini kumanfaatkan untuk mengeksplorasi hobi baruku yaitu berfoto selfie didalam gedung kampusku sendiri. Aku bukan hanya berfoto selfie biasa, melainkan aku berselfie dengan hanya mengenakan pakaian dalamku saja serta sebuah jilbab dan masker yang menutupi mulutku agar wajahku tidak ketahuan.
Hal ini kulakukan karena aku terinspirasi dari cerita doujin yang kubaca dan aku berniat ingin sekali melakukan hal seperti itu juga. Aku ingin melakukannya karena aku seperti merasa bosan jika aku hanya telanjang dan memamerkan tubuhku saja didalam rumah. Meskipun juga aku bisa memamerkan tubuhku melalui aplikasi live streaming, tapi entah kenapa lama-kelamaan aku tetap merasa bosan karena aku melakukan itu hanya dari dalam rumahku. Aku seperti ingin merasakan sensasi lebih dan ingin mencoba sedikit menantang diriku dengan memamerkan auratku ditempat yang biasanya sering kukunjungi selain rumah, kemudian mengabadikannya dan kuunggah foto tersebut ke tw11terku yang sudah lama sekali tidak kubuka sejak mengenal blin*2.
Sudah sekitar 1 mingguan aku melakukan hal seperti ini digedung kampusku karena memang letaknya yang berada dibagian paling belakang dan masih dikelilingi oleh rerimbunan semak serta pohon-pohon besar dan tidak banyak kamera cctv disini kecuali diparkiran kendaraannya saja.
Staffnya pun hanya akan berkeliling untuk memeriksa dan mengunci pintu satu persatu apabila kampus akan segera tutup saat jam 5 sore. Untung saja gedung fakultasku ini berada ditempat yang sangat tepat untuk orang sepertiku karena dibeberapa gedung fakultas lain dikampusku, sudah banyak kamera cctv ditiap sudutnya serta area disekitarnya yang lumayan gersang karena dijadikan sebagai tempat parkir.
Pada awalnya aku sedikit merasa takut apakah aku harus membuka dan menunjukkan auratku disini walaupun memang aku sudah sering memastikan jika gedung ini sudah sangat sepi di jam-jam seperti ini, apalagi saat ini memang akan segera memasuki ujian akhir semester yang mana sudah banyak orang lain yang libur karena memang sudah tidak ada mata kuliah lagi dan tinggal menunggu waktu ujian tiba. Tapi pada akhirnya akupun mulai memberanikan diriku meskipun aku tidak melakukannya secara sekaligus.
Awalnya, aku perlahan-lahan hanya membuka sebagian atau seluruh kemeja ataupun mengangkat kaos yang kupakai dan memamerkan bra yang sedang kukenakan kemudian akupun mulai berjalan mengelilingi area yang kurasa aman dan mengambil foto selfie disana. Beberapa hari kemudian kuberanikan diriku untuk ikut melorotkan sepan jeans yang kupakai dan memperlihatkan celana dalamnya. Berapa hari setelahnya aku mulai memberanikan diri melepaskan pakaian dan menentengnya ditanganku agar sewaktu-waktu dapat langsung kukenakan apabila ada orang yang mendekat.
Selama beberapa hari itu aku perlahan-lahan mulai melucuti sebagian pakaianku karena ini merupakan pengalaman pertamaku mengumbar auratku selain dirumah, meskipun saat ini aku tidak memamerkannya kehadapan orang lain seperti yang sering kulakukan ketika live streaming tetapi rasanya sangat mendebarkan.
Hingga sampai pada hari ini, akhirnya aku sudah mulai berani berjalan meninggalkan kemeja serta celana panjangku beserta tas yang selalu kubawa ketika kuliah dibangkuku dan mulai berkeliling sambil membawa hpku saja diarea gedung kampusku sendiri dengan hanya mengenakan sepasang pakaian dalam, sepatu dan sebuah jilbab yang bagian sampingnya kusampirkan untuk menutupi sebagian wajahku karena masker yang biasa kupakai talinya terputus.
Aku berkeliling memasuki setiap kelas yang sudah kosong dan mulai mengabadikan setiap momen tersebut menggunakan kamera ponselku. Akupun juga sampai berani memasuki toilet pria dan mengambil foto disana. Mulai dari selfie biasa sampai sampai mirror selfie yang menunjukkan sebuah suasana didalam toilet tersebut karena cermin didalam sini lumayan besar.
Setelah puas mengeksplorasi bagian toilet pria, akupun kemudian keluar dan kembali berjalan mengitari setiap kelas yang sudah kosong tersebut. Jantungku sangat berdebar sekali rasanya karena kali ini aku tidak membawa sama sekali pakaian yang berguna untuk menutupi tubuhku yang nyaris telanjang ini karena kutinggalkan diruang kelasku, sehingga apabila ada orang yang datang kemari maka aku akan sulit untuk menutupi tubuhku yang hanya terbalut pakaian dalam serta jilbab ini. Tapi karena hal itu justru malah membuat diriku merasa semakin tertantang dan semakin menikmati sensasi eksibisionis ini.
Saat ini aku sedang berada dilantai 3 digedung kampusku. Sebelumnya aku tadi habis berkeliling dilantai 4 karena memang kelasku terletak disana, dan saat ini aku iseng ingin mencoba turun satu tingkat karena kupikir gedung ini sudah tidak ada orang lagi yang beraktifitas.
Namun ternyata aku salah. Ketika aku sedang asik berkeliling sambil menikmati keadaanku yang hampir telanjang ini, aku mendengar suara beberapa orang yang sedang mengobrol dan akan menuju kearahku. Akupun langsung panik ketika suara tersebut semakin jelas terdengar ditelingaku dan membuatku langsung reflek membuka salah satu pintu kelas yang ada didekatku, tapi ternyata terkunci.
Akupun mencoba membuka pintu lainnya dan ternyata sama saja. Seketika aku langsung berpikir untuk kembali kelantai atas karena jarak terdekat dari tempatku berdiri saat ini adalah tangga itu. Tapi disaat aku hampir mencapai tangga, aku tiba-tiba mendengar suara lain yang berasal dari tangga. Akupun semakin panik dibuatnya karena saat itu ada dua orang teman sekelasku yang akan naik kelantai 3.
Jika aku harus memaksakan diriku untuk naik keatas, maka kedua temanku tersebut pasti akan langsung dapat melihatku yang sedang berlari setengah telanjang karena jaraknya yang begitu dekat, sementara jika aku mundur kebelakang, maka aku pasti akan langsung kepergok oleh orang yang juga sedang berjalan kemari.
Aku benar-benar bingung dan juga panik sekali saat itu, apalagi aku tidak membawa satupun pakaian yang berguna untuk sekedar menutupi sebagian tubuhku. Seketika pikiranku langsung membayangkan jika diriku akhirnya tertangkap basah oleh mereka dan membuat diriku malu. Apa yang akan dikatakan teman-temanku atas tingkahku ini, apa yang akan dikatakan oleh keluargaku. Akupun juga pastinya harus menanggung malu karena sudah berkeliaran dalam keadaan setengah telanjang didalam kampus ini bahkan harus siap menerima sanksi jika diriku akan dikeluarkan karena sudah membuat sebuah skandal. Tapi kemudian akupun langsung sadar kembali dan berusaha mencoba membuka salah satu pintu kelas ini dan berharap ada salah satunya yang tidak terkunci.
Disaat diriku semakin panik hampir ketahuan karena bayangan mereka sudah mulai jelas terlihat, akupun menumukan salah satu pintu kelas yang tidak terkunci dan dengan secepat kilat langsung masuk kedalam sana. Ketika aku masuk kedalam kelas ini, ternyata ruangannya gelap namun tidak ada orang sama sekali. Setelah itu akupun langsung bersembunyi dibagian paling belakang kelas ini dan menelungkupkan badanku. Rasanya dadaku benar-benar sangat berdebar sekali bahkan suara detak jantungku yang begitu kuat sampai terdengar olehku saking deg-degannya dan juga tubuhku mulai basah oleh keringat serta nafasku yang mulai ngos-ngosan seperti sehabis olahraga.
Setelah beberapa menit berlalu, aku merasa jika keadaan diluar sudah kembali sepi. Akupun kemudian memberanikan diriku untuk keluar dari tempat persembunyianku dan mencoba mengintip keluar dengan membuka sedikit pintu kelas ini.
“Haaahhh.. sepi juga akhirnya” Ucapku pelan.
Seketika akupun langsung terduduk lemas didepan kelas yang gelap ini. Tubuhku rasanya sedikit gemetar akibat sensasi yang nyaris ketahuan tadi, tapi ada rasa lain yang terjadi pada diriku yang ditandai dengan sensasi yang muncul dari balik pakaian dalamku. Puttingku rasanya sangat mengeras dan vaginaku terasa lembab dari balik dalaman yang kukenakan.
Ya aku saat ini sangat terangsang dan bergairah sekali, rasanya pun bahkan lebih dari sekedar mempertontonkan tubuh telanjangku dihadapan orang yang melihat live streaming masturbasiku. Akupun mencoba sedikit menyentuh puttingku dari balik bra yang kukenakan dan seketika tubuhku seperti tersengat listrik dan membuatku mengejang. Aku juga melakukan hal yang sama pada bagian vaginaku dan ternyata juga sama. Tubuhku seperti tersengat listrik dan itu terasa nikmat sekali rasanya.
Kemudian tanpa sadar, aku sudah mulai sedikit memainkan payudara serta vaginaku dari balik CD yang kukenakan karena diriku yang sudah dilanda oleh birahi tinggi saat ini.
“Aaaccchhh, nikmatthh oouhhh ssshhh.. mmmpphhh” Desahku yang berusaha kutahan agar tidak sampai terdengar keluar.
Aku benar-benar sudah tidak dapat mengendalikan diriku untuk sekedar kembali kekelasku dan lebih memutuskan untuk bermasturbasi disini karena tubuhku sudah benar-benar sangat terangsang.
Saat ini posisiku sedang duduk dilantai sambil bersandar didinding depan pintu ruang kelas gedung kampusku dengan tangan kiriku sedang memainkan payudara kananku, sementara tangan kananku masuk kedalam celana dalamku dan mengelus clitoris serta lubang vaginaku yang sudah sangat banjir ini. Tapi ditengah masturbasiku, aku kemudian berpikir bagaimana jika aku melakukannya sambil live. Kemudian akupun langsung mengambil hpku dan membuka aplikasi liveku, sebelum aku live streaming, terlebih dahulu aku mengecek jilbab serta wajahku agar benar-benar menutupinya supaya identitasku tidak ketahuan dan setelah itu kutekan tombol live.
Setelah beberapa menit live sambil mempertontonkan masturbasiku, akupun mulai berani melepaskan bra yang saat ini masih menempel ditubuhku agar tidak mengganggu. Aku juga ikut melepaskan celana dalamku dan langsung membuat vaginaku yang tampak basah itu terlihat sepenuhnya dengan bulu-bulu tipis yang sudah mulai tumbuh disekitarnya.
Ketika diriku sudah mulai telanjang bulat, aku melihat banyak sekali komentar dari para penontonku karena tidak terlalu terlihat jelas. Hal itu sudah pasti karena saat ini ruangan ini memang agak sedikit gelap dan hanya terlihat sebagian tubuhku saja, itu juga ketika aku mendekatkan diriku kearah kamera hpku. Kemudian dengan nekatnya aku menghidupkan lampu ruang kelas ini dan seketika suasana kelas yang kosong ini jadi terlihat seluruhnya kedalam kameraku. Hal itu karena aku meletakkan hpku dalam posisi berdiri ditengah-tengah papan tulis dan menghadap kearah bangku yang biasanya ditempati oleh para mahasiswa tersebut.
Kemudian akupun kembali kedepan kamera dan seketika komentarnya menjadi semakin heboh karena saat ini aku terlihat sedang bugil ditengah-tengah ruang kelas dengan hanya mengenakan jilbab saja yang menutupi kepala serta sebagian wajahku dengan posisiku membelakangi bangku-bangku tersebut.
“Ini adalah surprise buat kalian semua yang udah dukung dan jadi penonton setia aku ya.. kali ini aku akan colmek diruangan kelas dikampusku, selamat menikmati semuanya dan jangan lupa kasih giftnya ya.. muachh” Ucapku centil sambil memberikan kissby dihadapan kamera.
Setelah aku ngomong seperti itu, terlihat komentar mereka sudah semakin banyak dan viewersku juga sudah mencapai tiga ribu lebih, malah nyarih mendekati empat ribu. Kemudian akupun langsung memulai masturbasiku sambil berdiri dihadapan kamera ponselku didepan kelas ini.
“Aacchhh.. ssshhh, mmmpphhh.. oouuwhhh” Racauku saat menikmati setiap gesekan yang kulakukan pada liang vaginaku.
Kupilin juga putting payudaraku yang masih berwarna pink dan keremas-remas dengan gemas payudaraku yang masih mengkal dan juga kencang. Aku juga ikut memejamkan kedua mataku sambil membayangkan diriku sedang masturbasi dihadapan ribuan orang yang ada didepanku, sementara aku ada disebuah panggung sendirian dalam keadaan telanjang bulat sambil mempertontonkan kegiatan yang begitu memalukan ini.
Kubayangkan orang-orang yang menontonku itu adalah para tunawisma mulai dari pemulung, pengemis, tukang parkir, pengamen dan lain-lain yang berbaur menjadi satu dan menatapku dengan tatapan yang begitu penuh dengan nafsu dan liar. Mereka mulai mengeluarkan penis mereka satu persatu yang berbagai macam ukuran itu dan mulai mengocokinya.
“Oouuwhhh.. iyyaahh enaakkhh bangeett, oohh terusin sayang aaaccchhh, terusss tancepin kontolnyaa” Racauku begitu nakal karena sudah terbawa suasana oleh birahiku sendiri.
Akupun terus mempertontonkan aksi masturbasiku dihadapan kamera yang sedang live ini tanpa memperdulikan keadaanku yang bisa saja suatu saat aku akan dilihat oleh orang lain sedang mastubasi sambil telanjang ini dari luar kelas karena suasana kelas yang begitu terang oleh cahaya lampu dan juga karena pintu kelasnya yang terbuat dari kaca sehingga membuat area bagian dalam kelas ini jadi tembus pandang, karena saat ini yang kupedulikan hanyalah aku harus menuntaskan hawa nafsuku yang sudah diubun-ubun ini.
Karena kakiku yang mulai semakin pegal karena terus berdiri, aku menarik kursi dosen yang ada dibangku depan kelas ini dan meletakkannya dihadapan kamera, kemudian langsung kududuki kursi tersebut sambil kukangkangkan lebar-lebar kedua kaki dan kembali kugesekkan vagina perawanku yang terlihat sangat becek dan menggairahkan ini.
Kuputar-putar puttingku yang sudah amat keras ini sambil kuremas-remas payudaraku sedikit kuat, dan kupercepat gesekan jariku pada clitorisku karena sebentar lagi diriku akan segera mencapai titik orgasmeku.
“Aaacchhh teruss sayang, aaahhh, iiyaaahhh, genjot yang kenceng.. aaahhh, aaahhh.. akk..kkkuuu kell..luuarrrgghh.. aaagghhh”
Serr..!! Serr..!! Serr..!!
Akupun akhirnya mencapai orgasmeku yang begitu nikmat dan menyemburkannya sampai membasahi papan tulis yang ada didepanku serta hpku yang saat ini masih live streaming. Beberapa kali semburan cairan cintaku menembak tepat kearah hp dan juga papan tulis itu dan kemudian jatuh membasahi lantai yang ada dibawahnya.
Baru kali ini aku merasakan orgasme yang begitu nikmat lebih daripada yang biasanya sering kulakukan saat aku masturbasi dirumah. Sungguh seperti ada suatu sensasi tersendiri bisa bertelanjang bulat dan masturbasi digedung kampusku sendiri yang mana tempat aku menimba ilmu dan sering kukunjungi ini ketika aku memiliki jam mata kuliah. Benar-benar suatu pengalaman baru untukku yang biasanya hanya sering kubayangkan saja ketika aku mastubasi dirumah.
Kemudian tubuhku lemas untuk beberapa saat setelah mengalami orgasme yang begitu nikmat tersebut. Setelah beberapa saat kemudian, akupun mulai menutup liveku setelah sebelumnya menyapa para penontonku untuk terakhir kalinya dan berterima kasih pada orang yang sudah memberikan berbagai macam gift padaku.
Setelah kuselesaikan siaranku, akupun langsung bergegas kembali kekelasku dilantai atas dengan berjalan agak sedikit mengendap-endap takut jika masih ada orang lain selain diriku didalam gedung ini. Setelah sampai dikelasku, aku langsung mengenakan kembali semua pakaianku yang tadinya kutinggalkan diatas bangku milikku dan segera keluar dari sini dan langsung pulang kerumah.
Sejak kejadian aku yang masturbasi dikampus, sekarang aku jadi sering curi-curi kesempatan untuk melakukannya lagi disaat aku sudah menyelesaikan beberapa mata kuliah yang hampir habis itu. Aku benar-benar memanfaatkan kesempatan emas ini karena memang suasana yang mulai sepi karena akan segera memasuki ujian akhir semester dan juga memanfaatkan beberapa mata kuliahku yang memang tinggal menyisakan 2 pertemuan lagi.
Aku tidak akan meninggalkan kesempatan ini karena apabila sudah masuk semester berikutnya, aku tidak akan pernah bisa lagi untuk berkeliling sambil bugil dan live didalam gedung fakultasku karena suasana pasti sangat ramai bahkan hingga waktu sore dimana kampus yang hampir ditutup. Hanya diwaktu ini lah aku bisa semakin merasakan sensasi telanjang ditempat yang tidak semestinya selain dirumah, karena aku juga tidak bisa melakukannya di area sekitar perumahanku karena disana ada banyak sekali cctv sehingga pergerakanku akan semakin sulit.
Sejak saat itu juga, aku sudah mulai berani meninggalkan semua pakaianku dikelas dan berkeliling area gedung kampusku sambil telanjang bulat dan hanya mengenakan sebuah jilbab saja yang menutupi kepalaku dan sepasang sepatu yang selalu kupakai ketika kuliah, juga sebuah masker apabila aku sedang live streaming dan diakhiri dengan bermasturbasi entah kulakukan didalam salah satu kelas atau bahkan kulakukan didalam toilet pria yang pintunya sengaja tidak kukunci untuk menambah adrenalinku.
Apabila aku sedang tidak live streaming, terkadang aku memberanikan diriku untuk melepas masker sehingga tidak ada yang menutupi wajahku sedikitpun dan mengambil beberapa foto selfie. Apabila ada orang yang menangkap basah diriku sedang berkeliaran telanjang bulat, maka aku pasti akan sangat malu sekali karena wajahku ini sangat mudah dikenali dikampus bahkan difakultasku sendiri karena hanya aku lah satu-satunya mahasiswi termuda yang bisa masuk ke universitas seperti ini, terlebih aku masuk karena jalur undangan berkat prestasi yang kutorehkan selama dibangku sma.
Namun ternyata aku salah. Ketika aku sedang asik berkeliling sambil menikmati keadaanku yang hampir telanjang ini, aku mendengar suara beberapa orang yang sedang mengobrol dan akan menuju kearahku. Akupun langsung panik ketika suara tersebut semakin jelas terdengar ditelingaku dan membuatku langsung reflek membuka salah satu pintu kelas yang ada didekatku, tapi ternyata terkunci.
Akupun mencoba membuka pintu lainnya dan ternyata sama saja. Seketika aku langsung berpikir untuk kembali kelantai atas karena jarak terdekat dari tempatku berdiri saat ini adalah tangga itu. Tapi disaat aku hampir mencapai tangga, aku tiba-tiba mendengar suara lain yang berasal dari tangga. Akupun semakin panik dibuatnya karena saat itu ada dua orang teman sekelasku yang akan naik kelantai 3.
Jika aku harus memaksakan diriku untuk naik keatas, maka kedua temanku tersebut pasti akan langsung dapat melihatku yang sedang berlari setengah telanjang karena jaraknya yang begitu dekat, sementara jika aku mundur kebelakang, maka aku pasti akan langsung kepergok oleh orang yang juga sedang berjalan kemari.
Aku benar-benar bingung dan juga panik sekali saat itu, apalagi aku tidak membawa satupun pakaian yang berguna untuk sekedar menutupi sebagian tubuhku. Seketika pikiranku langsung membayangkan jika diriku akhirnya tertangkap basah oleh mereka dan membuat diriku malu. Apa yang akan dikatakan teman-temanku atas tingkahku ini, apa yang akan dikatakan oleh keluargaku. Akupun juga pastinya harus menanggung malu karena sudah berkeliaran dalam keadaan setengah telanjang didalam kampus ini bahkan harus siap menerima sanksi jika diriku akan dikeluarkan karena sudah membuat sebuah skandal. Tapi kemudian akupun langsung sadar kembali dan berusaha mencoba membuka salah satu pintu kelas ini dan berharap ada salah satunya yang tidak terkunci.
Disaat diriku semakin panik hampir ketahuan karena bayangan mereka sudah mulai jelas terlihat, akupun menumukan salah satu pintu kelas yang tidak terkunci dan dengan secepat kilat langsung masuk kedalam sana. Ketika aku masuk kedalam kelas ini, ternyata ruangannya gelap namun tidak ada orang sama sekali. Setelah itu akupun langsung bersembunyi dibagian paling belakang kelas ini dan menelungkupkan badanku. Rasanya dadaku benar-benar sangat berdebar sekali bahkan suara detak jantungku yang begitu kuat sampai terdengar olehku saking deg-degannya dan juga tubuhku mulai basah oleh keringat serta nafasku yang mulai ngos-ngosan seperti sehabis olahraga.
Setelah beberapa menit berlalu, aku merasa jika keadaan diluar sudah kembali sepi. Akupun kemudian memberanikan diriku untuk keluar dari tempat persembunyianku dan mencoba mengintip keluar dengan membuka sedikit pintu kelas ini.
“Haaahhh.. sepi juga akhirnya” Ucapku pelan.
Seketika akupun langsung terduduk lemas didepan kelas yang gelap ini. Tubuhku rasanya sedikit gemetar akibat sensasi yang nyaris ketahuan tadi, tapi ada rasa lain yang terjadi pada diriku yang ditandai dengan sensasi yang muncul dari balik pakaian dalamku. Puttingku rasanya sangat mengeras dan vaginaku terasa lembab dari balik dalaman yang kukenakan.
Ya aku saat ini sangat terangsang dan bergairah sekali, rasanya pun bahkan lebih dari sekedar mempertontonkan tubuh telanjangku dihadapan orang yang melihat live streaming masturbasiku. Akupun mencoba sedikit menyentuh puttingku dari balik bra yang kukenakan dan seketika tubuhku seperti tersengat listrik dan membuatku mengejang. Aku juga melakukan hal yang sama pada bagian vaginaku dan ternyata juga sama. Tubuhku seperti tersengat listrik dan itu terasa nikmat sekali rasanya.
Kemudian tanpa sadar, aku sudah mulai sedikit memainkan payudara serta vaginaku dari balik CD yang kukenakan karena diriku yang sudah dilanda oleh birahi tinggi saat ini.
“Aaaccchhh, nikmatthh oouhhh ssshhh.. mmmpphhh” Desahku yang berusaha kutahan agar tidak sampai terdengar keluar.
Aku benar-benar sudah tidak dapat mengendalikan diriku untuk sekedar kembali kekelasku dan lebih memutuskan untuk bermasturbasi disini karena tubuhku sudah benar-benar sangat terangsang.
Saat ini posisiku sedang duduk dilantai sambil bersandar didinding depan pintu ruang kelas gedung kampusku dengan tangan kiriku sedang memainkan payudara kananku, sementara tangan kananku masuk kedalam celana dalamku dan mengelus clitoris serta lubang vaginaku yang sudah sangat banjir ini. Tapi ditengah masturbasiku, aku kemudian berpikir bagaimana jika aku melakukannya sambil live. Kemudian akupun langsung mengambil hpku dan membuka aplikasi liveku, sebelum aku live streaming, terlebih dahulu aku mengecek jilbab serta wajahku agar benar-benar menutupinya supaya identitasku tidak ketahuan dan setelah itu kutekan tombol live.
Setelah beberapa menit live sambil mempertontonkan masturbasiku, akupun mulai berani melepaskan bra yang saat ini masih menempel ditubuhku agar tidak mengganggu. Aku juga ikut melepaskan celana dalamku dan langsung membuat vaginaku yang tampak basah itu terlihat sepenuhnya dengan bulu-bulu tipis yang sudah mulai tumbuh disekitarnya.
Ketika diriku sudah mulai telanjang bulat, aku melihat banyak sekali komentar dari para penontonku karena tidak terlalu terlihat jelas. Hal itu sudah pasti karena saat ini ruangan ini memang agak sedikit gelap dan hanya terlihat sebagian tubuhku saja, itu juga ketika aku mendekatkan diriku kearah kamera hpku. Kemudian dengan nekatnya aku menghidupkan lampu ruang kelas ini dan seketika suasana kelas yang kosong ini jadi terlihat seluruhnya kedalam kameraku. Hal itu karena aku meletakkan hpku dalam posisi berdiri ditengah-tengah papan tulis dan menghadap kearah bangku yang biasanya ditempati oleh para mahasiswa tersebut.
Kemudian akupun kembali kedepan kamera dan seketika komentarnya menjadi semakin heboh karena saat ini aku terlihat sedang bugil ditengah-tengah ruang kelas dengan hanya mengenakan jilbab saja yang menutupi kepala serta sebagian wajahku dengan posisiku membelakangi bangku-bangku tersebut.
“Ini adalah surprise buat kalian semua yang udah dukung dan jadi penonton setia aku ya.. kali ini aku akan colmek diruangan kelas dikampusku, selamat menikmati semuanya dan jangan lupa kasih giftnya ya.. muachh” Ucapku centil sambil memberikan kissby dihadapan kamera.
Setelah aku ngomong seperti itu, terlihat komentar mereka sudah semakin banyak dan viewersku juga sudah mencapai tiga ribu lebih, malah nyarih mendekati empat ribu. Kemudian akupun langsung memulai masturbasiku sambil berdiri dihadapan kamera ponselku didepan kelas ini.
“Aacchhh.. ssshhh, mmmpphhh.. oouuwhhh” Racauku saat menikmati setiap gesekan yang kulakukan pada liang vaginaku.
Kupilin juga putting payudaraku yang masih berwarna pink dan keremas-remas dengan gemas payudaraku yang masih mengkal dan juga kencang. Aku juga ikut memejamkan kedua mataku sambil membayangkan diriku sedang masturbasi dihadapan ribuan orang yang ada didepanku, sementara aku ada disebuah panggung sendirian dalam keadaan telanjang bulat sambil mempertontonkan kegiatan yang begitu memalukan ini.
Kubayangkan orang-orang yang menontonku itu adalah para tunawisma mulai dari pemulung, pengemis, tukang parkir, pengamen dan lain-lain yang berbaur menjadi satu dan menatapku dengan tatapan yang begitu penuh dengan nafsu dan liar. Mereka mulai mengeluarkan penis mereka satu persatu yang berbagai macam ukuran itu dan mulai mengocokinya.
“Oouuwhhh.. iyyaahh enaakkhh bangeett, oohh terusin sayang aaaccchhh, terusss tancepin kontolnyaa” Racauku begitu nakal karena sudah terbawa suasana oleh birahiku sendiri.
Akupun terus mempertontonkan aksi masturbasiku dihadapan kamera yang sedang live ini tanpa memperdulikan keadaanku yang bisa saja suatu saat aku akan dilihat oleh orang lain sedang mastubasi sambil telanjang ini dari luar kelas karena suasana kelas yang begitu terang oleh cahaya lampu dan juga karena pintu kelasnya yang terbuat dari kaca sehingga membuat area bagian dalam kelas ini jadi tembus pandang, karena saat ini yang kupedulikan hanyalah aku harus menuntaskan hawa nafsuku yang sudah diubun-ubun ini.
Karena kakiku yang mulai semakin pegal karena terus berdiri, aku menarik kursi dosen yang ada dibangku depan kelas ini dan meletakkannya dihadapan kamera, kemudian langsung kududuki kursi tersebut sambil kukangkangkan lebar-lebar kedua kaki dan kembali kugesekkan vagina perawanku yang terlihat sangat becek dan menggairahkan ini.
Kuputar-putar puttingku yang sudah amat keras ini sambil kuremas-remas payudaraku sedikit kuat, dan kupercepat gesekan jariku pada clitorisku karena sebentar lagi diriku akan segera mencapai titik orgasmeku.
“Aaacchhh teruss sayang, aaahhh, iiyaaahhh, genjot yang kenceng.. aaahhh, aaahhh.. akk..kkkuuu kell..luuarrrgghh.. aaagghhh”
Serr..!! Serr..!! Serr..!!
Akupun akhirnya mencapai orgasmeku yang begitu nikmat dan menyemburkannya sampai membasahi papan tulis yang ada didepanku serta hpku yang saat ini masih live streaming. Beberapa kali semburan cairan cintaku menembak tepat kearah hp dan juga papan tulis itu dan kemudian jatuh membasahi lantai yang ada dibawahnya.
Baru kali ini aku merasakan orgasme yang begitu nikmat lebih daripada yang biasanya sering kulakukan saat aku masturbasi dirumah. Sungguh seperti ada suatu sensasi tersendiri bisa bertelanjang bulat dan masturbasi digedung kampusku sendiri yang mana tempat aku menimba ilmu dan sering kukunjungi ini ketika aku memiliki jam mata kuliah. Benar-benar suatu pengalaman baru untukku yang biasanya hanya sering kubayangkan saja ketika aku mastubasi dirumah.
Kemudian tubuhku lemas untuk beberapa saat setelah mengalami orgasme yang begitu nikmat tersebut. Setelah beberapa saat kemudian, akupun mulai menutup liveku setelah sebelumnya menyapa para penontonku untuk terakhir kalinya dan berterima kasih pada orang yang sudah memberikan berbagai macam gift padaku.
Setelah kuselesaikan siaranku, akupun langsung bergegas kembali kekelasku dilantai atas dengan berjalan agak sedikit mengendap-endap takut jika masih ada orang lain selain diriku didalam gedung ini. Setelah sampai dikelasku, aku langsung mengenakan kembali semua pakaianku yang tadinya kutinggalkan diatas bangku milikku dan segera keluar dari sini dan langsung pulang kerumah.
Sejak kejadian aku yang masturbasi dikampus, sekarang aku jadi sering curi-curi kesempatan untuk melakukannya lagi disaat aku sudah menyelesaikan beberapa mata kuliah yang hampir habis itu. Aku benar-benar memanfaatkan kesempatan emas ini karena memang suasana yang mulai sepi karena akan segera memasuki ujian akhir semester dan juga memanfaatkan beberapa mata kuliahku yang memang tinggal menyisakan 2 pertemuan lagi.
Aku tidak akan meninggalkan kesempatan ini karena apabila sudah masuk semester berikutnya, aku tidak akan pernah bisa lagi untuk berkeliling sambil bugil dan live didalam gedung fakultasku karena suasana pasti sangat ramai bahkan hingga waktu sore dimana kampus yang hampir ditutup. Hanya diwaktu ini lah aku bisa semakin merasakan sensasi telanjang ditempat yang tidak semestinya selain dirumah, karena aku juga tidak bisa melakukannya di area sekitar perumahanku karena disana ada banyak sekali cctv sehingga pergerakanku akan semakin sulit.
Sejak saat itu juga, aku sudah mulai berani meninggalkan semua pakaianku dikelas dan berkeliling area gedung kampusku sambil telanjang bulat dan hanya mengenakan sebuah jilbab saja yang menutupi kepalaku dan sepasang sepatu yang selalu kupakai ketika kuliah, juga sebuah masker apabila aku sedang live streaming dan diakhiri dengan bermasturbasi entah kulakukan didalam salah satu kelas atau bahkan kulakukan didalam toilet pria yang pintunya sengaja tidak kukunci untuk menambah adrenalinku.
Apabila aku sedang tidak live streaming, terkadang aku memberanikan diriku untuk melepas masker sehingga tidak ada yang menutupi wajahku sedikitpun dan mengambil beberapa foto selfie. Apabila ada orang yang menangkap basah diriku sedang berkeliaran telanjang bulat, maka aku pasti akan sangat malu sekali karena wajahku ini sangat mudah dikenali dikampus bahkan difakultasku sendiri karena hanya aku lah satu-satunya mahasiswi termuda yang bisa masuk ke universitas seperti ini, terlebih aku masuk karena jalur undangan berkat prestasi yang kutorehkan selama dibangku sma.
Kemudian semua foto-foto yang sudah kuambil itu biasanya beberapa ada yang kuposting di tw11ter alterku dan sisanya hanya akan kujadikan koleksi pribadiku saja, untuk bagian foto yang secara jelas menampakkan wajahku, aku pasti akan menyensor dibagian matanya agar tidak ada yang mengenaliku.
Bahkan aku juga pernah berani sampai melepaskan jilbab yang selalu kupakai kemana-mana ketika diluar rumah dan membiarkan rambut panjangku tergerai kemudian kembali berkeliling didalam gedung fakultasku, akupun sampai berani turun kelantai satu yang pada saat itu terdapat beberapa orang yang masih duduk-duduk dilobi dan bermasturbasi ditangga sampai aku kembali mendapatkan orgasmeku yang sangat nikmat.
Benar-benar suatu pengalaman dan juga sensasi yang tidak bisa kugambarkan dan juga begitu nikmat sampai-sampai aku seperti merasa ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi, juga aku seperti merasa ingin kembali merasakan sensasi yang lebih menantang lagi dari yang kulakukan sekarang. Kemudian akupun mulai terpikirkan sebuah ide yang menarik.
Beberapa hari kemudian setelah aku baru saja menyelesaikan ujian akhirku, akhirnya akupun bisa bebas dan meikmati waktu liburku yang cukup lama ini, aku juga cukup percaya diri jika aku pasti akan mendapat nilai tinggi karena otakku yang memang cukup pintar dan mengerjakan soal-soal tadi dengan cukup mudah.
Tapi setelah aku menyelesaikan ujian akhirku, aku merasa jantungku berdebar dengan sangat kencang sekali. Pikiranku pun bahkan sudah kemana-mana saat memikirkan sebuah ide gila yang akan membuat diriku ini akan kembali merasa tertantang ketika melakukannya. Tapi untungnya ketika ujian sedang berlangsung tadi, aku masih bisa mengendalikan diriku sehingga akupun bisa berkonsentrasi penuh dalam menjawab semua soal ujiannya.
Saat ini diriku sangat ingin sekali merasakan sensasi memamerkan tubuh lagi, tapi aku tidak akan melakukannya dikampusku lagi, melainkan disebuah taman kota ketika hari sudah malam. Aku sangat ingin melakukan ini setelah aku kembali mengingat salah satu video bokep jepang yang pernah kutonton sebelumnya, aku rasanya saat itu ingin sekali merasakan apa yang wanita itu rasakan dan saat inilah saatnya aku melakukan seperti apa yang wanita didalam video itu lakukan.
Aku akan berjalan bugil disebuah taman yang jauh dari rumahku karena setelah aku mensurvei taman ini, ketika sudah memasuki pukul 7 malam, taman ini akan sepi dari aktifitas dan kebanyakan hanya akan diiisi oleh orang-orang yang sedang pacaran saja karena suasana taman ini yang agak sedikit remang karena beberapa lampu penerangannya banyak yang mati atau tertutup oleh rerimbunan pohon, sehingga membuat taman ini menjadi tempat yang bagus untuk para pasangan itu berbuat mesum.
Aku sengaja memilih taman ini karena posisinya yang begitu strategis untuk orang yang pamer aurat sepertiku dan juga ukurannya yang lumayan besar serta banyak kendaraan yang lalu lalang disekitar taman ini karena letaknya yang ada ditengah kota, hanya saja taman ini tidak memiliki tempat parkir dan harus meletakkan kendaraannya dibagian ruko-ruko yang memang disediakan untuk tempat parkir dan berjalan menyebrangi jalan besar untuk sampai ketaman ini.
Saat ini masih jam 4 sore. Itu berarti masih ada sekitar tiga jam lagi untukku menjalankan ide gilaku ditaman itu. Sambil menunggu waktu itu tiba, akupun memutuskan untuk langsung pulang kerumah.
Saat tiba pukul setengah tujuh malam, aku yang sehabis mandi ini langsung bersiap dan mulai mengenakan pakaian yang sudah kupersiapkan sebelumnya. Aku memakai jilbab berwarna pink dan sebuah bra serta kaos panjang yang berwarna coklat, sementara untuk bawahannya aku mengenakan sebuah celana dalam yang berwarna senada dengan jilbabku dan ditutupi oleh sepan jeans yang lumayan ketat membentuk paha serta bokong indahku.
Sebagai alas kakinya aku hanya mengenakan sebuah sepatu kets yang sering kugunakan untuk pergi kekampus, tidak lupa aku juga membawa sebuah tas jinjing untuk menyimpan, kunci mobil, hp yang sudah terpasang flash otg dan tripod kecil, dompet, serta pakaianku yang nantinya akan kubuka semua dan kumasukkan kedalam tas itu saat berada ditaman.
Setelah aku selesai berpakaian, akupun langsung meluncur ketaman itu yang berjarak sekitar 20 kilometer dari rumahku. Sebelum aku menjalankan mobilku, aku terlebih dulu mengenakan masker untuk menutupi wajahku dan kemudian menekan tombol live pada aplikasi live streamingku agar para penonton setiaku dapat merasakan sensasi apa yang kurasakan dari awal, setelah itu aku langsung meluncur menuju taman ketaman yang sudah kutentukan.
“Halo guys, apa kabar semuanya.. kali ini aku bakal eksib lagi nih tapi bukan dikampus aku lagi.. coba tebak aku bakalan eksib dimana hihihi” Ucapku menyapa para penontonku yang masih sekitar 50an orang itu.
Sepertinya banyak sekali para penonton setiaku yang siap menunggu aku kembali live. Hal itu karena ketika aku baru muncul beberapa detik, sudah ada 30an orang yang menonton dan terus meningkat sampai mencapai ratusan dalam waktu yang hanya beberapa menit.
Aku merasa sangat senang sekali ada orang yang sangat menantikan aksi liveku selajutnya dan tentu saja aku juga senang karena uang yang masuk juga akan sangat banyak yang bisa kucairkan kerekening pribadiku yang jumlahnya saat ini sudah mencapai puluhan juta, dan itu hanyalah hasil dari keuntunganku selama live streaming yang merupakan dari gift yang sudah diberikan oleh para viewersku.
Setelah aku memarkirkan mobilku, akupun langsung menyebrangi jalanan yang masih cukup ramai ini dan terus berjalan memasuki area taman yang sebagiannya cukup gelap tidak terkena cahaya lampu baik dari lampu penerangan jalan ataupun lampu yang ada ditaman itu. Ketika aku berjalan, aku melihat ada cukup banyak pasangan yang sedang asik duduk dibangku taman tersebut dibawah kegelapan malam. Ada juga beberapa yang asik mojok disalah satu sudut taman yang sepertinya sedang melakukan hal yang mesum.
Tapi aku terus berjalan melewati mereka hingga pada akhirnya akupun sampai disebuah semak-semak yang cukup rimbun disamping salah satu toilet umum. Didekat toilet itupun juga terdapat beberapa gazebo yang berbentuk lingkaran dan terlihat masih cukup banyak yang kosong karena orang-orang jarang untuk pergi sampai ke tempat ini karena memang suasananya yang cukup gelap dan agak jauh dari jalan utama.
“Kita sampai guys.. nih liat, gelep banget kan disini, bentar aku hidupin flashnya dulu ya” Ucapku dan kemudian menyalakan flash yang sudah kupasangkan pada bagian bawah ponselku.
Triinngg
“Nah sekarang udah terang kan, hihihi” Ucapku lagi setelah flashnya kuhidupkan.
Aku sengaja tidak menghidupkan flashnya saat akan memasuki taman dan melewati beberapa pasangan yang sedang asik berpacaran tadi agar tidak mengganggu mereka. Setelah itu akupun mulai melihat area sekelilingku dan memastikan agar tidak ada orang lain lagi dan kemudian memantapkan hatiku untuk memasuki semak-semak tersebut yang tingginya mencapai perutku.
Kumasuki semak-semak tersebut sampai aku berada pada salah satu pohon yang letaknya tidak jauh dari toilet umum dan mulai meletakkan tas beserta tripod yang sudah terpasang hpku disana sambil menghadapkannya kearahku. Dengan dada yang masih berdebar sangat kuat, aku juga mulai melepaskan satu-persatu pakaian yang kukenakan mulai dari kaos panjang berwarna coklatku, dan juga melepaskan bra ku.
Setelah terlepas aku kembali mengawasi pandanganku kearea sekitar untuk memastikan tidak ada orang lain dan kemudian kuletakkan pakaian itu diatas tasku.
Kemudian aku mulai membuka celana jeans ketatku dan menurunkannya sampai melewati kedua kakiku sehingga saat ini aku hanya mengenakan sebuah celana dalam berwarna pink dan sebuah jilbab serta masker yang menutupi sebagian wajahku saja. Kukenakan kembali sepatuku yang tadi sempat kulepas saat akan melepaskan sepanku dan mengambil tripodku lagi, kemudian kuarahkan kameranya untuk memperlihatkan seluruh tubuhku yang kampir bugil ini.
“Aku udah setengah telanjang nih semua.. rasanya bener-bener bikin aku deg-degan banget rasanya, hihihi.. nih liat aku sampe keringetan” Ucapku sambil menyampirkan jilbabku dan memperlihatkan leherku yang mulai basah oleh keringat.
“Ketek aku juga basah nih hihihi” Ucapku lagi sambil menunjukkan ketiak polos sebelah kiriku yang juga ikutan basah oleh keringat.
Tubuhku memang saat ini sedang panas sekali rasanya. Bukan panas akibat suasana disini ataupun demam, tetapi karena tubuhku sedang memanas dari dalam akibat gairah yang terpacu karena aku saat ini sedang dalam posisi 90% telanjang diluar ruangan, yang mana disekitar taman tempatku berada sekarang ini masih terdapat orang-orang yang lalu lalang dan juga beberapa orang yang sedang menikmati pacaran mereka.
Jantungku serasa berdebar kencang karena berada disituasi yang sangat beresiko tinggi untuk ketahuan apalagi keadaanku saat ini yang begitu terbuka mengumbar auratku kemana-mana yang selama ini selalu kututupi dengan pakaian yang sopan apabila aku sedang berada dliuar rumah, dan juga aku melakukannya sambil live sejak aku berjalan dari rumahku.
Setelah itu, akupun mulai berjalan meninggalkan pakaian dan juga tasku dibalik pohon itu dan langsung menuju kearah taman yang terlihat kosong didepan sana. Aku berjalan dengan perasaan was-was takut ketahuan sambil berharap tidak ada seorangpun yang sedang berjalan kemari.
“Apa ada yang bisa nebak aku ada dimana, hihihi” Ucapku dengan gaya sedikit imut meskipun wajahku masih tertutup oleh masker.
Aku sengaja bergaya agak sedikit centil pada para penontonku agar diriku semakin terlihat nakal dan binal, karena aku juga begitu sangat menikmati memamerkan auratku ditempat terbuka seperti ini yang ditonton oleh ribuan orang secara live melalui masing-masing gadget mereka. Akupun mulai berjalan berkeliling mengitari taman ini namun sengaja aku tidak berkeliling jauh dari tempatku meletakkan tas serta pakaianku agar aku bisa memantau barang-barang berhargaku disana.
Bahkan aku juga pernah berani sampai melepaskan jilbab yang selalu kupakai kemana-mana ketika diluar rumah dan membiarkan rambut panjangku tergerai kemudian kembali berkeliling didalam gedung fakultasku, akupun sampai berani turun kelantai satu yang pada saat itu terdapat beberapa orang yang masih duduk-duduk dilobi dan bermasturbasi ditangga sampai aku kembali mendapatkan orgasmeku yang sangat nikmat.
Benar-benar suatu pengalaman dan juga sensasi yang tidak bisa kugambarkan dan juga begitu nikmat sampai-sampai aku seperti merasa ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi, juga aku seperti merasa ingin kembali merasakan sensasi yang lebih menantang lagi dari yang kulakukan sekarang. Kemudian akupun mulai terpikirkan sebuah ide yang menarik.
Beberapa hari kemudian setelah aku baru saja menyelesaikan ujian akhirku, akhirnya akupun bisa bebas dan meikmati waktu liburku yang cukup lama ini, aku juga cukup percaya diri jika aku pasti akan mendapat nilai tinggi karena otakku yang memang cukup pintar dan mengerjakan soal-soal tadi dengan cukup mudah.
Tapi setelah aku menyelesaikan ujian akhirku, aku merasa jantungku berdebar dengan sangat kencang sekali. Pikiranku pun bahkan sudah kemana-mana saat memikirkan sebuah ide gila yang akan membuat diriku ini akan kembali merasa tertantang ketika melakukannya. Tapi untungnya ketika ujian sedang berlangsung tadi, aku masih bisa mengendalikan diriku sehingga akupun bisa berkonsentrasi penuh dalam menjawab semua soal ujiannya.
Saat ini diriku sangat ingin sekali merasakan sensasi memamerkan tubuh lagi, tapi aku tidak akan melakukannya dikampusku lagi, melainkan disebuah taman kota ketika hari sudah malam. Aku sangat ingin melakukan ini setelah aku kembali mengingat salah satu video bokep jepang yang pernah kutonton sebelumnya, aku rasanya saat itu ingin sekali merasakan apa yang wanita itu rasakan dan saat inilah saatnya aku melakukan seperti apa yang wanita didalam video itu lakukan.
Aku akan berjalan bugil disebuah taman yang jauh dari rumahku karena setelah aku mensurvei taman ini, ketika sudah memasuki pukul 7 malam, taman ini akan sepi dari aktifitas dan kebanyakan hanya akan diiisi oleh orang-orang yang sedang pacaran saja karena suasana taman ini yang agak sedikit remang karena beberapa lampu penerangannya banyak yang mati atau tertutup oleh rerimbunan pohon, sehingga membuat taman ini menjadi tempat yang bagus untuk para pasangan itu berbuat mesum.
Aku sengaja memilih taman ini karena posisinya yang begitu strategis untuk orang yang pamer aurat sepertiku dan juga ukurannya yang lumayan besar serta banyak kendaraan yang lalu lalang disekitar taman ini karena letaknya yang ada ditengah kota, hanya saja taman ini tidak memiliki tempat parkir dan harus meletakkan kendaraannya dibagian ruko-ruko yang memang disediakan untuk tempat parkir dan berjalan menyebrangi jalan besar untuk sampai ketaman ini.
Saat ini masih jam 4 sore. Itu berarti masih ada sekitar tiga jam lagi untukku menjalankan ide gilaku ditaman itu. Sambil menunggu waktu itu tiba, akupun memutuskan untuk langsung pulang kerumah.
Saat tiba pukul setengah tujuh malam, aku yang sehabis mandi ini langsung bersiap dan mulai mengenakan pakaian yang sudah kupersiapkan sebelumnya. Aku memakai jilbab berwarna pink dan sebuah bra serta kaos panjang yang berwarna coklat, sementara untuk bawahannya aku mengenakan sebuah celana dalam yang berwarna senada dengan jilbabku dan ditutupi oleh sepan jeans yang lumayan ketat membentuk paha serta bokong indahku.
Sebagai alas kakinya aku hanya mengenakan sebuah sepatu kets yang sering kugunakan untuk pergi kekampus, tidak lupa aku juga membawa sebuah tas jinjing untuk menyimpan, kunci mobil, hp yang sudah terpasang flash otg dan tripod kecil, dompet, serta pakaianku yang nantinya akan kubuka semua dan kumasukkan kedalam tas itu saat berada ditaman.
Setelah aku selesai berpakaian, akupun langsung meluncur ketaman itu yang berjarak sekitar 20 kilometer dari rumahku. Sebelum aku menjalankan mobilku, aku terlebih dulu mengenakan masker untuk menutupi wajahku dan kemudian menekan tombol live pada aplikasi live streamingku agar para penonton setiaku dapat merasakan sensasi apa yang kurasakan dari awal, setelah itu aku langsung meluncur menuju taman ketaman yang sudah kutentukan.
“Halo guys, apa kabar semuanya.. kali ini aku bakal eksib lagi nih tapi bukan dikampus aku lagi.. coba tebak aku bakalan eksib dimana hihihi” Ucapku menyapa para penontonku yang masih sekitar 50an orang itu.
Sepertinya banyak sekali para penonton setiaku yang siap menunggu aku kembali live. Hal itu karena ketika aku baru muncul beberapa detik, sudah ada 30an orang yang menonton dan terus meningkat sampai mencapai ratusan dalam waktu yang hanya beberapa menit.
Aku merasa sangat senang sekali ada orang yang sangat menantikan aksi liveku selajutnya dan tentu saja aku juga senang karena uang yang masuk juga akan sangat banyak yang bisa kucairkan kerekening pribadiku yang jumlahnya saat ini sudah mencapai puluhan juta, dan itu hanyalah hasil dari keuntunganku selama live streaming yang merupakan dari gift yang sudah diberikan oleh para viewersku.
Setelah aku memarkirkan mobilku, akupun langsung menyebrangi jalanan yang masih cukup ramai ini dan terus berjalan memasuki area taman yang sebagiannya cukup gelap tidak terkena cahaya lampu baik dari lampu penerangan jalan ataupun lampu yang ada ditaman itu. Ketika aku berjalan, aku melihat ada cukup banyak pasangan yang sedang asik duduk dibangku taman tersebut dibawah kegelapan malam. Ada juga beberapa yang asik mojok disalah satu sudut taman yang sepertinya sedang melakukan hal yang mesum.
Tapi aku terus berjalan melewati mereka hingga pada akhirnya akupun sampai disebuah semak-semak yang cukup rimbun disamping salah satu toilet umum. Didekat toilet itupun juga terdapat beberapa gazebo yang berbentuk lingkaran dan terlihat masih cukup banyak yang kosong karena orang-orang jarang untuk pergi sampai ke tempat ini karena memang suasananya yang cukup gelap dan agak jauh dari jalan utama.
“Kita sampai guys.. nih liat, gelep banget kan disini, bentar aku hidupin flashnya dulu ya” Ucapku dan kemudian menyalakan flash yang sudah kupasangkan pada bagian bawah ponselku.
Triinngg
“Nah sekarang udah terang kan, hihihi” Ucapku lagi setelah flashnya kuhidupkan.
Aku sengaja tidak menghidupkan flashnya saat akan memasuki taman dan melewati beberapa pasangan yang sedang asik berpacaran tadi agar tidak mengganggu mereka. Setelah itu akupun mulai melihat area sekelilingku dan memastikan agar tidak ada orang lain lagi dan kemudian memantapkan hatiku untuk memasuki semak-semak tersebut yang tingginya mencapai perutku.
Kumasuki semak-semak tersebut sampai aku berada pada salah satu pohon yang letaknya tidak jauh dari toilet umum dan mulai meletakkan tas beserta tripod yang sudah terpasang hpku disana sambil menghadapkannya kearahku. Dengan dada yang masih berdebar sangat kuat, aku juga mulai melepaskan satu-persatu pakaian yang kukenakan mulai dari kaos panjang berwarna coklatku, dan juga melepaskan bra ku.
Setelah terlepas aku kembali mengawasi pandanganku kearea sekitar untuk memastikan tidak ada orang lain dan kemudian kuletakkan pakaian itu diatas tasku.
Kemudian aku mulai membuka celana jeans ketatku dan menurunkannya sampai melewati kedua kakiku sehingga saat ini aku hanya mengenakan sebuah celana dalam berwarna pink dan sebuah jilbab serta masker yang menutupi sebagian wajahku saja. Kukenakan kembali sepatuku yang tadi sempat kulepas saat akan melepaskan sepanku dan mengambil tripodku lagi, kemudian kuarahkan kameranya untuk memperlihatkan seluruh tubuhku yang kampir bugil ini.
“Aku udah setengah telanjang nih semua.. rasanya bener-bener bikin aku deg-degan banget rasanya, hihihi.. nih liat aku sampe keringetan” Ucapku sambil menyampirkan jilbabku dan memperlihatkan leherku yang mulai basah oleh keringat.
“Ketek aku juga basah nih hihihi” Ucapku lagi sambil menunjukkan ketiak polos sebelah kiriku yang juga ikutan basah oleh keringat.
Tubuhku memang saat ini sedang panas sekali rasanya. Bukan panas akibat suasana disini ataupun demam, tetapi karena tubuhku sedang memanas dari dalam akibat gairah yang terpacu karena aku saat ini sedang dalam posisi 90% telanjang diluar ruangan, yang mana disekitar taman tempatku berada sekarang ini masih terdapat orang-orang yang lalu lalang dan juga beberapa orang yang sedang menikmati pacaran mereka.
Jantungku serasa berdebar kencang karena berada disituasi yang sangat beresiko tinggi untuk ketahuan apalagi keadaanku saat ini yang begitu terbuka mengumbar auratku kemana-mana yang selama ini selalu kututupi dengan pakaian yang sopan apabila aku sedang berada dliuar rumah, dan juga aku melakukannya sambil live sejak aku berjalan dari rumahku.
Setelah itu, akupun mulai berjalan meninggalkan pakaian dan juga tasku dibalik pohon itu dan langsung menuju kearah taman yang terlihat kosong didepan sana. Aku berjalan dengan perasaan was-was takut ketahuan sambil berharap tidak ada seorangpun yang sedang berjalan kemari.
“Apa ada yang bisa nebak aku ada dimana, hihihi” Ucapku dengan gaya sedikit imut meskipun wajahku masih tertutup oleh masker.
Aku sengaja bergaya agak sedikit centil pada para penontonku agar diriku semakin terlihat nakal dan binal, karena aku juga begitu sangat menikmati memamerkan auratku ditempat terbuka seperti ini yang ditonton oleh ribuan orang secara live melalui masing-masing gadget mereka. Akupun mulai berjalan berkeliling mengitari taman ini namun sengaja aku tidak berkeliling jauh dari tempatku meletakkan tas serta pakaianku agar aku bisa memantau barang-barang berhargaku disana.
Aku cuma takut jika nanti barang-barangku disana akan dicuri orang karena didekat tempatku berada saat ini merupakan area bantaran kali yang belum pernah kumasuki karena jalannya merupakan jalan setapak yang hanya mampu dilewati oleh dua orang sekaligus dan jalan itu juga sebenarnya hanyalah bagian atas dari dinding pembatas antara anak sungai dengan bagian belakang dinding yang akupun tidak tau ada apa dibalik dinding itu.
Setelah sekitar setengah jam berkeliling kesana-kemari dalam keadaan setengah telanjang, aku sudah tidak dapat menahan lebih lama lagi birahiku yang sudah memuncak ini. Bahkan selama live tadipun aku sempat beberapa kali meremas payudara serta menggesekkan vaginaku. Akupun mulai berjalan kearah salah satu gazebo dan mulai masuk kedalamnya.
Setelah kuletakkan tripodku diatas meja permanen ditengah gazebo ini, akupun segera duduk tepat didepan hpku sambil memastikan jika diriku masih terlihat dengan sangat jelas didalam kamera tersebut. Kemudian kukangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan mulai memasukan tangan kananku kedalam celana dalam pink yang masih menempel dan kuremas-remas payudaraku menggunakan tangan satunya.
Aku mengeluarkan desahan nikmat nan menggodaku dan agak sedikit kutahan dengan menggigit bibir bawahku agar suaranya tidak terlalu keras, karena aku takut jika suara desahanku nanti akan didengar oleh orang lain. Meskipun sebenarnya tidak terlalu berpengaruh karena saat ini aku sedang masturbasi ditempat yang sangat terbuka bisa saja dilihat oleh orang lain sewaktu-waktu karena tempat ini tidak terlalu gelap dan juga dari pantulan cahaya flash hpku yang menerangi kamera untuk siaran live streamingku.
Saat ini aku benar-benar sangat menikmati sekali masturbasiku diruangan terbuka seperti ini, bahkan didalam hatiku sampai terlintas sebuah pemikiran jika aku sebenarnya ingin sekali dipergoki oleh orang lain saat ini dan kemudian menyetubuhiku ditempat ini begitu saja setelah dia secara resmi mengambil keperawananku. Ketika aku disetubuhi itupun, aku akan dipergoki oleh orang lain dan dia pun mulai ikutan menyetubuhiku, bahkan setelahnya pun akan seperti itu hingga pada akhirnya diriku ini digangbang oleh banyak orang. Memikirkan semua resiko-resiko itu menjadi semakin membuatku bertambah panas dan juga bergairah tinggi. Aku juga bahkan sudah tidak menahan-nahan lagi suara desahanku dan tidak mempedulikan keadaanku yang membuat diriku serta keperawananku menjadi sangat terancam.
“Acchhh.. ngehalangin aja nih kancut” Gerutuku dalam hati karena aku tidak bisa leluasa menggesekkan vaginaku dengan bebas.
Kemudian akupun kembali berdiri dan mulai melepaskan kain yang daritadi menutupi keindahan sebuah lubang kenikmatan dimana seorang manusia akan terlahir dari sana. Setelah celana dalamku terlepas, aku tiba-tiba memikirkan sebuah ide aneh lainnya dan kemudian sedikit menjauhi kamera yang sedang merekam secara live aktifitasku tersebut. Aku mulai melepaskan masker yang daritadi menutupi mulutku dan menunjukkannya kearah kamera, kemudian kuletakkan begitu saja dibawah lantai kayu yang terlihat sangat kotor ini dan mulai memasangkan celana dalamku tadi sebagai pengganti maskerku tadi.
Setelah terpasang, aku langsung dapat merasakan aroma dari cairan vaginaku sendiri yang terasa berlendir dan sedikit asin itu yang lumayan banyak sekali dan langsung menempel kebagian hidung serta mulutku. Tapi entah kenapa aku malah semakin terangsang dan membuatku mulai menjilat-jilati cairan cintaku sendiri.
Setelah itu aku kembali kedepan kamera yang masih live siaranku dan menunjukkan pada para penontonku maskerku yang baru ini sambil berpose centil dan memasang tanda V pada kedua tanganku disamping kiri dan kanan wajahku. Aku benar-benar terlihat seperti orang konyol dan sangat merendahkan harga diriku sendiri, tapi aku tidak mempedulikan hal itu saat ini dan kembali duduk dan melebarkan kedua kakiku lebih lebar memperlihatkan vaginaku yang banjir dengan beberapa bulu halus yang tumbuh disekitarnya.
Tubuhku bergerak dengan sangat liar mengikuti irama gerakan tanganku yang mengelusi clitoris serta lubang vaginaku dengan sangat cepat. Akupun juga ikut memelintir puttingku yang sudah mengeras dan rasanya yang semakin sensitif terhadap tubuhku yang saat ini sedang dikuasai oleh birahi. Aku juga mulai memejamkan mataku sambil menikmati setiap rangsangan yang terjadi pada tubuhku dan sudah tidak mempedulikan lagi keadaan sekitarku yang mana aku akan sangat beresiko untuk ketahuan oleh orang lain.
“Acchhh.. terruusss, ssshhh.. sodok teruss kontolnya pakkhhh.. aaahhh.. aahhh.. entotin memek pelacurmu ini, aahhh iyaahhh” Racauku yang semakin tak karuan.
Aku sudah benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku lagi saat ini dan hanya berfokus pada kenikmatan yang sebentar lagi akan segera kucapai. Tapi saat sedang asik menikmati rangsangan pada tubuhku sendiri, tiba-tiba aku merasakan ada sebuah tangan yang mulai meremas payudara kananku. Akupun langsung membuka mataku dan ternyata didepan mataku terdapat seorang pria yang terlihat agak sedikit tua dengan baju yang robek dimana-mana dan terlihat sangat kusam. Didekat pria itu juga terdapat sebuah karung yang dia letakkan disampingnya. Namun yang lebih membuatku kaget adalah, dia ternyata sedang mengocok penisnya sendiri sambil satu tangannya yang lain meremasi payudaraku.
Ditengah keterkejutanku karena saat ini ada seseorang yang telah memergokiku sedang bugil dan masturbasi ditaman ini, bukannya membuatku berhenti dan segera kabur dari sini, justru malah membuatku semakin cepat menggesekkan vaginaku serta meremas kuat payudaraku yang lain. Akupun juga tidak menolak sentuhan serta remasan yang dilakukan si pria ini terhadap tubuhku walaupun ini adalah pertama kalinya tubuhku disentuh oleh pria diarea terlarangku setelah selama ini aku selalu menjaga auratku dan semua mantanku tidak ada yang berani menyentuh area terlarang dari tubuhku.
“Aaacchhh.. aaacchhh.. aaaiiiiggghhh”
cccrrrttt.. cccrrrttt.. cccrrrttt
Seketika itu juga akupun langsung mendapatkan orgasmeku yang cukup dahsyat.
Saking luar biasanya orgasmeku bahkan hpku yang saat ini sedang merekam tubuhku secara live pun tidak luput terkena tembakan dari orgasmeku dan membuatnya basah kuyup. Untung saja hpku itu bertipe yang memang tahan banting serta tahan air.
Setelah aku akhirnya mendapatkan orgasmeku, bukannya membuat tubuhku lemas seperti biasanya justru malah membuat diriku seolah masih memiliki tenaga lagi untuk lanjut keronde berikutnya. Apalagi setelah kulihat penis dari pria yang sepertinya adalaha seorang pemulung ini benar-benar sangat besar dan juga panjang, terlihat juga urat-urat yang ada disekitar penis itu yang semakin membuatnya terlihat gagah dan kuat dengan rambut kemaluannya yang begitu rimbun mengelilingi penis yang berwarna hitam kecoklatan itu.
“Aaacchhh, kontolnya gede bangett” Gumamku pelan begitu melihat penis yang dikocoknya dihadapanku.
Entah kenapa pada saat itu pikiranku begitu bernafsu ingin segera menikmati penis itu dan kemudian tanpa sadar pun aku mulai mendekatkan kepalaku sendiri dan menyampirkan celana dalamku sedikit agar aku bisa memasukkan penisnya kedalam mulutku.
*Aammmmm.. nggmmmmmhhh, nggmmmmm.. ssllluurrrpppp.. nnggmmmmmhhh* Kuhisap dan kujilati penis ini didalam mulutku.
Akupun dapat mencium aroma yang menyengat dari alat kelamin milik si pemulung ini, sebuah aroma campuran pesing dan juga busuk yang kuperkirakan karena jarang dicuci, terlebih kondisi badannya juga yang terlihat acak-acakan dan seolah seperti orang yang jarang sekali mandi membersihkan tubuhnya. Tetapi bukannya membuatku merasa jijik, malahan membuat gairahku semakin berkobar. Akupun terus saja menghisap-hisap penis pria ini sambil sesekali kukocok karena aku tidak bisa memasukkan seluruh batang kelaminnya ini kedalam mulutku. Rasanya benar-benar sangat besar dan panjang sekali hingga mentok mencapai pangkal tenggorokanku, padahal ini baru setengah dari penisnya.
Kedua tangan pria itu juga saat ini sudah memegangi kepalaku yangmasih terbalut jilbab serta terpasang sebuah celana dalamku sendiri sebagai masker penutup wajahku dan memaksakan kepalaku untuk maju kearah selangkangannya. Penisnya itu kemudian semakin masuk lebih dalam sampai menembus ke tenggorokanku dan pada akhirnya membuat seluruh batangnya tenggelam sepenugnya didalam mulutku. Akupun seketika rasanya ingin sekali muntah namun harus tertahan oleh penis dari pria ini yang besar, panjang dan juga bau tersebut.
*Ogghhh.. ooeeekkhhh.. hhoooeeggghhh*
Akupun juga dapat merasakan racauannya tapi tidak bisa kudengar jelas akibat siksaan yang dilakukan penisnya itu terhadap tenggorokanku. Setelah itu dia kemudian mulai memundurkan kembali kepalaku dan membuat penis besarnya itu perlahan-lahan keluar dari dalam mulutku. Tapi saat kepala penisnya hampir keluar dari mulutku, tiba-tiba dia mulai memasukkannya kembali kedalam dan kembali menghujamkan tenggorokanku dengan sangat kasar. Pria itu pun terus melakukan hal yang sama berulang ulang sampai pada akhirnya akupun sudah mulai terbiasa menerima setiap sodokan kasarnya yang menghujami tenggorokanku, dan perlahan-lahan pun aku juga sudah bisa menikmati perlakuan kasarnya terhadap tubuhku.
“Ooohhh nikmat banget ngentotin mulut lonte ini.. aahhh, aaahhh.. awas jangan sampe kena giginya yang neng cantik, hakhakahak” Ucap si pemulung itu sambil tetap menghujamkan penisnya kedalam mulutku.
Akupun hanya bisa bergumam sambil menikmati setiap sodokannya didalam mulutku.
Ternyata seperti inilah rasa dari penis yang dulu sering kubayangkan ketika masturbasi dirumah. Seperti inilah aroma alami yang dikeluarkan dari penis milik seorang pria tunawisma yang selalu membuatku terbayang-bayang akan kenikmatannya didalam fantasiku ketika bermasturbasi. Aku tidak akan pernah melupakan rasa ini dan akan selalu mengingatnya didalam otakku. Bahkan jika bisa aku ingin sekali penis ini yang masuk dan merobek segel diriku yang sudah kujaga-jaga sejak aku dilahirkan kedunia ini dan menikmati setiap hujaman-hujaman kasarnya yang menggenjot lubang vaginaku sampai dia membuatku merasa tidak berdaya dan membuat perutku hangat akan sperma kentalnya yang dia tumpahkan kedalam vaginaku, seperti yang sering aku lihat dari film-film bokep itu.
Setelah sekitar setengah jam berkeliling kesana-kemari dalam keadaan setengah telanjang, aku sudah tidak dapat menahan lebih lama lagi birahiku yang sudah memuncak ini. Bahkan selama live tadipun aku sempat beberapa kali meremas payudara serta menggesekkan vaginaku. Akupun mulai berjalan kearah salah satu gazebo dan mulai masuk kedalamnya.
Setelah kuletakkan tripodku diatas meja permanen ditengah gazebo ini, akupun segera duduk tepat didepan hpku sambil memastikan jika diriku masih terlihat dengan sangat jelas didalam kamera tersebut. Kemudian kukangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan mulai memasukan tangan kananku kedalam celana dalam pink yang masih menempel dan kuremas-remas payudaraku menggunakan tangan satunya.
Aku mengeluarkan desahan nikmat nan menggodaku dan agak sedikit kutahan dengan menggigit bibir bawahku agar suaranya tidak terlalu keras, karena aku takut jika suara desahanku nanti akan didengar oleh orang lain. Meskipun sebenarnya tidak terlalu berpengaruh karena saat ini aku sedang masturbasi ditempat yang sangat terbuka bisa saja dilihat oleh orang lain sewaktu-waktu karena tempat ini tidak terlalu gelap dan juga dari pantulan cahaya flash hpku yang menerangi kamera untuk siaran live streamingku.
Saat ini aku benar-benar sangat menikmati sekali masturbasiku diruangan terbuka seperti ini, bahkan didalam hatiku sampai terlintas sebuah pemikiran jika aku sebenarnya ingin sekali dipergoki oleh orang lain saat ini dan kemudian menyetubuhiku ditempat ini begitu saja setelah dia secara resmi mengambil keperawananku. Ketika aku disetubuhi itupun, aku akan dipergoki oleh orang lain dan dia pun mulai ikutan menyetubuhiku, bahkan setelahnya pun akan seperti itu hingga pada akhirnya diriku ini digangbang oleh banyak orang. Memikirkan semua resiko-resiko itu menjadi semakin membuatku bertambah panas dan juga bergairah tinggi. Aku juga bahkan sudah tidak menahan-nahan lagi suara desahanku dan tidak mempedulikan keadaanku yang membuat diriku serta keperawananku menjadi sangat terancam.
“Acchhh.. ngehalangin aja nih kancut” Gerutuku dalam hati karena aku tidak bisa leluasa menggesekkan vaginaku dengan bebas.
Kemudian akupun kembali berdiri dan mulai melepaskan kain yang daritadi menutupi keindahan sebuah lubang kenikmatan dimana seorang manusia akan terlahir dari sana. Setelah celana dalamku terlepas, aku tiba-tiba memikirkan sebuah ide aneh lainnya dan kemudian sedikit menjauhi kamera yang sedang merekam secara live aktifitasku tersebut. Aku mulai melepaskan masker yang daritadi menutupi mulutku dan menunjukkannya kearah kamera, kemudian kuletakkan begitu saja dibawah lantai kayu yang terlihat sangat kotor ini dan mulai memasangkan celana dalamku tadi sebagai pengganti maskerku tadi.
Setelah terpasang, aku langsung dapat merasakan aroma dari cairan vaginaku sendiri yang terasa berlendir dan sedikit asin itu yang lumayan banyak sekali dan langsung menempel kebagian hidung serta mulutku. Tapi entah kenapa aku malah semakin terangsang dan membuatku mulai menjilat-jilati cairan cintaku sendiri.
Setelah itu aku kembali kedepan kamera yang masih live siaranku dan menunjukkan pada para penontonku maskerku yang baru ini sambil berpose centil dan memasang tanda V pada kedua tanganku disamping kiri dan kanan wajahku. Aku benar-benar terlihat seperti orang konyol dan sangat merendahkan harga diriku sendiri, tapi aku tidak mempedulikan hal itu saat ini dan kembali duduk dan melebarkan kedua kakiku lebih lebar memperlihatkan vaginaku yang banjir dengan beberapa bulu halus yang tumbuh disekitarnya.
Tubuhku bergerak dengan sangat liar mengikuti irama gerakan tanganku yang mengelusi clitoris serta lubang vaginaku dengan sangat cepat. Akupun juga ikut memelintir puttingku yang sudah mengeras dan rasanya yang semakin sensitif terhadap tubuhku yang saat ini sedang dikuasai oleh birahi. Aku juga mulai memejamkan mataku sambil menikmati setiap rangsangan yang terjadi pada tubuhku dan sudah tidak mempedulikan lagi keadaan sekitarku yang mana aku akan sangat beresiko untuk ketahuan oleh orang lain.
“Acchhh.. terruusss, ssshhh.. sodok teruss kontolnya pakkhhh.. aaahhh.. aahhh.. entotin memek pelacurmu ini, aahhh iyaahhh” Racauku yang semakin tak karuan.
Aku sudah benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku lagi saat ini dan hanya berfokus pada kenikmatan yang sebentar lagi akan segera kucapai. Tapi saat sedang asik menikmati rangsangan pada tubuhku sendiri, tiba-tiba aku merasakan ada sebuah tangan yang mulai meremas payudara kananku. Akupun langsung membuka mataku dan ternyata didepan mataku terdapat seorang pria yang terlihat agak sedikit tua dengan baju yang robek dimana-mana dan terlihat sangat kusam. Didekat pria itu juga terdapat sebuah karung yang dia letakkan disampingnya. Namun yang lebih membuatku kaget adalah, dia ternyata sedang mengocok penisnya sendiri sambil satu tangannya yang lain meremasi payudaraku.
Ditengah keterkejutanku karena saat ini ada seseorang yang telah memergokiku sedang bugil dan masturbasi ditaman ini, bukannya membuatku berhenti dan segera kabur dari sini, justru malah membuatku semakin cepat menggesekkan vaginaku serta meremas kuat payudaraku yang lain. Akupun juga tidak menolak sentuhan serta remasan yang dilakukan si pria ini terhadap tubuhku walaupun ini adalah pertama kalinya tubuhku disentuh oleh pria diarea terlarangku setelah selama ini aku selalu menjaga auratku dan semua mantanku tidak ada yang berani menyentuh area terlarang dari tubuhku.
“Aaacchhh.. aaacchhh.. aaaiiiiggghhh”
cccrrrttt.. cccrrrttt.. cccrrrttt
Seketika itu juga akupun langsung mendapatkan orgasmeku yang cukup dahsyat.
Saking luar biasanya orgasmeku bahkan hpku yang saat ini sedang merekam tubuhku secara live pun tidak luput terkena tembakan dari orgasmeku dan membuatnya basah kuyup. Untung saja hpku itu bertipe yang memang tahan banting serta tahan air.
Setelah aku akhirnya mendapatkan orgasmeku, bukannya membuat tubuhku lemas seperti biasanya justru malah membuat diriku seolah masih memiliki tenaga lagi untuk lanjut keronde berikutnya. Apalagi setelah kulihat penis dari pria yang sepertinya adalaha seorang pemulung ini benar-benar sangat besar dan juga panjang, terlihat juga urat-urat yang ada disekitar penis itu yang semakin membuatnya terlihat gagah dan kuat dengan rambut kemaluannya yang begitu rimbun mengelilingi penis yang berwarna hitam kecoklatan itu.
“Aaacchhh, kontolnya gede bangett” Gumamku pelan begitu melihat penis yang dikocoknya dihadapanku.
Entah kenapa pada saat itu pikiranku begitu bernafsu ingin segera menikmati penis itu dan kemudian tanpa sadar pun aku mulai mendekatkan kepalaku sendiri dan menyampirkan celana dalamku sedikit agar aku bisa memasukkan penisnya kedalam mulutku.
*Aammmmm.. nggmmmmmhhh, nggmmmmm.. ssllluurrrpppp.. nnggmmmmmhhh* Kuhisap dan kujilati penis ini didalam mulutku.
Akupun dapat mencium aroma yang menyengat dari alat kelamin milik si pemulung ini, sebuah aroma campuran pesing dan juga busuk yang kuperkirakan karena jarang dicuci, terlebih kondisi badannya juga yang terlihat acak-acakan dan seolah seperti orang yang jarang sekali mandi membersihkan tubuhnya. Tetapi bukannya membuatku merasa jijik, malahan membuat gairahku semakin berkobar. Akupun terus saja menghisap-hisap penis pria ini sambil sesekali kukocok karena aku tidak bisa memasukkan seluruh batang kelaminnya ini kedalam mulutku. Rasanya benar-benar sangat besar dan panjang sekali hingga mentok mencapai pangkal tenggorokanku, padahal ini baru setengah dari penisnya.
Kedua tangan pria itu juga saat ini sudah memegangi kepalaku yangmasih terbalut jilbab serta terpasang sebuah celana dalamku sendiri sebagai masker penutup wajahku dan memaksakan kepalaku untuk maju kearah selangkangannya. Penisnya itu kemudian semakin masuk lebih dalam sampai menembus ke tenggorokanku dan pada akhirnya membuat seluruh batangnya tenggelam sepenugnya didalam mulutku. Akupun seketika rasanya ingin sekali muntah namun harus tertahan oleh penis dari pria ini yang besar, panjang dan juga bau tersebut.
*Ogghhh.. ooeeekkhhh.. hhoooeeggghhh*
Akupun juga dapat merasakan racauannya tapi tidak bisa kudengar jelas akibat siksaan yang dilakukan penisnya itu terhadap tenggorokanku. Setelah itu dia kemudian mulai memundurkan kembali kepalaku dan membuat penis besarnya itu perlahan-lahan keluar dari dalam mulutku. Tapi saat kepala penisnya hampir keluar dari mulutku, tiba-tiba dia mulai memasukkannya kembali kedalam dan kembali menghujamkan tenggorokanku dengan sangat kasar. Pria itu pun terus melakukan hal yang sama berulang ulang sampai pada akhirnya akupun sudah mulai terbiasa menerima setiap sodokan kasarnya yang menghujami tenggorokanku, dan perlahan-lahan pun aku juga sudah bisa menikmati perlakuan kasarnya terhadap tubuhku.
“Ooohhh nikmat banget ngentotin mulut lonte ini.. aahhh, aaahhh.. awas jangan sampe kena giginya yang neng cantik, hakhakahak” Ucap si pemulung itu sambil tetap menghujamkan penisnya kedalam mulutku.
Akupun hanya bisa bergumam sambil menikmati setiap sodokannya didalam mulutku.
Ternyata seperti inilah rasa dari penis yang dulu sering kubayangkan ketika masturbasi dirumah. Seperti inilah aroma alami yang dikeluarkan dari penis milik seorang pria tunawisma yang selalu membuatku terbayang-bayang akan kenikmatannya didalam fantasiku ketika bermasturbasi. Aku tidak akan pernah melupakan rasa ini dan akan selalu mengingatnya didalam otakku. Bahkan jika bisa aku ingin sekali penis ini yang masuk dan merobek segel diriku yang sudah kujaga-jaga sejak aku dilahirkan kedunia ini dan menikmati setiap hujaman-hujaman kasarnya yang menggenjot lubang vaginaku sampai dia membuatku merasa tidak berdaya dan membuat perutku hangat akan sperma kentalnya yang dia tumpahkan kedalam vaginaku, seperti yang sering aku lihat dari film-film bokep itu.
Ditengah-tengah hayalanku ketika sedang menikmati sodokan penisnya ini didalam mulutku, tiba-tiba aku dikagetkan oleh raungan dari si pria ini dan aku langsung merasakan jika penisnya itu langsung dijejalkan semakin dalam kedalam tenggorokanku dan akupun merasa jika penis besarnya ini mulai berkedut dan mengeluarkan semacam cairan kental yang langsung tertembak memasuki tenggorokanku dengan begitu banyak.
“Nikmatin pejuh gua lonteee.. aaahhh, aaahhh” Racau si pemulung ini.
Aku dapat merasakan beberapa kali dia menembakkan spermanya langsung tertuju kedalam tenggorokanku. Kemudian dia pun mulai melepaskan penisnya dari dalam mulutku dan diikuti oleh cairan lendir yang bercampur dengan sebagian spermanya yang keluar dan membentuk benang liur dari dalam mulutku. Sesaat setelah dia menarik batang penisnya keluar, seketika akupun langsung terbatuk dan sedikit memuntahkan beberapa sperma yang dia keluarkan tadi karena tenggorokanku masih belum terlalu terbiasa menerima sodokan langsung seperti tadi.
Setelah si pria pemulung ini sudah mengeluarkan spermanya yang begitu banyak langsung kedalam perutku, dia pun langsung terduduk lemas dikursi sampingku.
“Haahh, haahh.. udah lama banget gua gak pernah ngeluarin pejuh gua hakhakhak” Ucap si pria itu.
Akupun masih sibuk mengatur nafasku yang agak sedikit kesusahan setelah tenggorokanku tadi dihujamkan dengan sangat kasar oleh penis besarnya. Setelah aku bisa bernafas dan mengendalikan tubuhku lagi, aku sempat melirik kearah hpku yang masih sibuk merekam secara live dan ternyata sudah ada banyak komentar dan juga gift yang bertebaran dilayar hpku. Mereka begitu antusias setelah melihatku yang tadi menyepong batang penis milik orang asing yang memergokiku sedang masturbasi di gazebo taman ini.
Tetapi tampaknya tubuh dan juga pikiranku masih terbawa nafsu birahi karena saat ini vaginaku menjadi sangat gatal. Rasanya saat ini aku ingin sekali bisa ngentot dengan pria ini, aku ingin penis yang tadi kuhisap itu masuk dan mengambil keperawananku saat ini juga sambil dilihat secara langsung oleh penontonku. Aku ingin sekali penis miliknya ingin bisa menghujamkan liang vaginaku dengan kasar seperti yang dia lakukan pada mulutku dan membuatku sangat tidak berdaya. Pikiranku sudah benar-benar kacau saat ini karena sudah dikuasai oleh birahi.
*JJDDaaarrr*
“Eehhh”
Akupun seketika langsung tersadar akibat suara petir barusan. Untung saja petir tadi membuatku kembali sadar akibat pikiranku yang sudah dikuasai oleh nafsu. Tadinya aku sempat ingin memintanya untuk segera menyetubuhiku dan mengambil keperawananku menggunakan penis besarnya itu, tetapi aku kemudian langsung disadarkan oleh suara petir. Sepertinya memang aku masih dilindungi agar aku tidak sembarangan menyerahkan keperawananku pada orang yang tidak kukenal.
Setelah aku kembali sadar, akupun langsung mengambil hpku dan segera mematikan siaran liveku kemudian langsung pergi meninggalkan pria ini kearah tempat aku meninggalkan pakaian serta tasku dibalik pohon tidak jauh dari tempatku berada saat ini. Aku tidak menanggapi panggilan dari si pemulung itu yang berusaha memanggilku dan semakin kupercepat langkahku agar segera sampai dan lanjut mengenakan pakaianku. Begitu sampai, aku langsung cepat-cepat mengenakan kaos panjangku. Aku tidak sempat mengenakan bra ku lagi karena saat kulihat kebelakang, ternyata si pria itu hendak mengejarku. Kemudian akupun langsung pergi begitu saja dari tempat ini sambil menenteng tas serta sepan jeansku dan meninggalkan braku yang tidak sempat kukenakan tadi disana karena aku yang begitu panik setelah melihat pria itu yang semakin dekat kearahku.
Akupun langsung berlari keluar dari dalam semak-semak ini dan berlari sekencang mungkin kearah tempat aku datang tadi. Setelah cukup jauh aku berlari, kulihat kearah belakangku dan ternyata pria tadi tidak mengejarku lagi. Aku sangat lega sekali rasanya dan rasanya jantungku sudah benar-benar dag dig dug sekali. Seketika akupun langsung memikirkan kegilaan yang baru saja kulakukan tadi sampai aku berani memberikan sebuah kuluman pada penis seorang tunawisma yang tidak kukenal itu. Benar-benar sangat gila sekali diriku saat itu bahkan sampai aku berniat ingin melepaskan perawanku juga dengannya, tapi untungnya hal itu tidak terjadi.
Karena suasana jalan didepanku sudah agak sedikit ramai, akupun sudah tidak perlu berlari kencang lagi. Kemudian aku hendak mencari sebuah tempat untuk kukenakan kembali sepanku ini tapi tidak kutemukan sama sekali. Tidak ada semak ataupun toilet yang terlihat disekitar sini, hanya ada beberapa pohon yang sekitarnya hanyalah tanah kosong sehingga tidak mungkin aku harus bersembunyi disana karena pasti akan langsung terlihat. Sampai pada akhirnya akupun pasrah dan mulai memasukkan sepanku ini kedalam tas, lagipula kaos panjang yang kupakai sekarang ini juga cukup panjang sampai hampir setengah dari pahaku sehingga mampu menutupi area vaginaku. Setelah kumasukkan sepanku kedalam tas, aku juga ingin melepas jilbabku karena agar tidak menjadi perhatian orang lain mengingat saat ini aku tidak mengenakan penutup apapun pada bagian bawah, aku tidak ingin orang-orang melihatku yang berlilbab tapi pada bagian bawahnya terbuka sama sekali.
Saat aku ingin melepas jilbabku, aku baru sadar ternyata aku masih menutupi wajahku dengan celana dalam milikku. Untung saja selama aku berlari tadi aku tidak berpapasan dengan orang lain, jika terjadi seperti itu maka aku pasti akan sangat malu sekali sudah berpenampilan layaknya seorang perempuan rendahan. Kulepaskan celana dalam yang menutupi sebagian wajahku itu dan juga jilbabnya, kemudian langsung kumasukkan kedalam tas dan lanjut berjalan kearah tempat aku memarkirkan mobilku dan kemudian pulang kerumah.
Selama aku berjalan, aku merasa jika paha bagian dalamku saat ini sudah sangat basah dan licin akibat carian cintaku yang merembes keluar. Bahkan ada yang mengalir sampai ke lututku dan menciptakan jejak mengkilat dari area vaginaku. Untung saja saat ini suasananya agak gelap dan sedikit mendung sehingga tidak terlalu kelihatan apabila ada sebuah jejak lendir cairan cintaku yang tercipta diarea paha dalamku, dan juga banyak orang-orang yang sudah pada pergi meninggalkan taman ini agar tidak terkena hujan nantinya karena memang langit sudah berubah menjadi merah tanda akan segera turun hujan deras. Kemudian kulanjutkan perjalananku dan mulai menyebrang kembali keparkiran serta langsung kujalankan mobil menuju kearah rumahku.
Setelah aku sampai dirumah, aku kembali melanjutkan masturbasiku untuk menuntaskan birahiku sejak dari taman tadi sampai pada akhirnya aku mendapatkan orgasmeku lagi. Kemudian akupun langsung beranjak ketempat tidurku yang nyaman dan langsung tertidur karena rasa lelah yang menghampiriku.
“Kalo aja tadi gak ada petir, mungkin aku udah.. Hihihihi” Gumamku sesaat sebelum aku tidur.
===x=x=x===
Dua minggu sejak kejadian itu, entah kenapa aku selalu terbayang-bayang penis dari si pemulung yang kemarin memergokiku ditaman itu, aku selalu terbayang-bayang ukurannya yang lumayan besar itu masuk kedalam mulutku yang mungil dan menyodok sampai tenggorokanku. Aku juga membayangkan sperma yang dia tembakan dari penisnya yang langsung masuk kedalam tenggorokanku, dan aku selalu memikirkan bagaimana jika sperma itu juga masuk kedalam rahimku dan pada akhirnya aku hamil. Membayangkannya seperti itu entah kenapa malah membuatku semakin horny saja. Dan semenjak dua minggu itu pula, meskipun aku baru saja menyelesaikan orgasmeku setelah masturbasi, aku seperti merasa masih belum terpuaskan. Aku merasa jika ada sesuatu yang kurang dari masturbasiku dan seolah aku ingin kembali mengulangi kejadian saat malam ditaman itu. Aku juga bahkan sampai melakukan live streamingku yang biasa kulakukan tapi tetap saja rasanya masih belum puas.
Saat ini baru jam 9 pagi, dan aku juga sudah orgasme selama tiga kali pagi ini. Dimasa liburan semesterku kali ini, aku banyak menghabiskan waktuku hanya untuk masturbasi saja demi memuaskan hasrat liarku yang semakin tak terkendali. Tapi sejak aku menyepong penis dari seorang pemulung itu, aku sudah tidak begitu puas hanya dengan masturbasi saja. Aku juga sampai menggunakan sebuah terong ataupun timun untuk memuaskan nafsu liarku meski tidak sampai kumasukkan kedalam vaginaku karena masih terdapat selaput dara, tapi hasilnya pun sama aja. Aku merasa begitu uring-uringan saat ini karena nafsu birahiku belum begitu terpuaskan.
Pagi tadi juga ketika aku sedang asik memainkan vaginaku, aku dikejutkan oleh dering dari hpku yang ternyata ada panggilan dari mamaku. Aku sempat ditelpon oleh mamaku saat itu dan mengabarkan jika besok mereka akan pulang kerumah, awalnya aku merasa agak sedikit jengkel karena masturbasiku sempat terganggu tapi kemudian aku langsung membuang pikiran itu dan mengucapkan pada orang tuaku jika aku sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan mereka. Aku berucap seperti itu hanya sebagai formalitas saja dan agar tidak membuat orang tuaku curiga karena sebenarnya dalam hatiku, aku merasa jika aku sudah tidak bisa sebebasnya telanjang dan masturbasi didalam rumah ini.
Tetapi untungnya mamaku kemudian melanjutkan omongannya jika mereka hanya akan ada dirumah selama satu minggu untuk mengurus paspor mereka yang hampir habis karena setelah itu, mereka akan pergi ke eropa selama 6 bulan lamanya untuk mengurus pekerjaan disana. Aku benar-benar sangat senang sekali setelah mendengarnya, karena itu artinya aku hanya perlu puasa bugil dan masturbasi selama satu minggu saja dan setelah itu, aku bisa kembali bertelanjang sepuas-puasnya didalam rumah. Setelah telpon ditutup, akupun kembali melanjutkan masturbasiku yang sempat tertunda tadi.
Ketika sudah jam 1 siang, entah sudah berapa kali vaginaku memuncratkan cairan cintaku. Beberapa sudut didalam rumahku pun tampak basah dan terlihat acak-acakan setelah aku masturbasi. Tapi meskipun saat ini tubuhku agak sedikit lemas dan hanya terbaring saja disofa depan tv, entah kenapa nafsuku masih belum merasa puas. Pikiranku pun seolah mengatakan jika aku ingin sekali pergi ke taman itu sekarang juga dan menemui si pemulung waktu itu untuk kembali menikmati sebatang kontol besar miliknya.
“Nikmatin pejuh gua lonteee.. aaahhh, aaahhh” Racau si pemulung ini.
Aku dapat merasakan beberapa kali dia menembakkan spermanya langsung tertuju kedalam tenggorokanku. Kemudian dia pun mulai melepaskan penisnya dari dalam mulutku dan diikuti oleh cairan lendir yang bercampur dengan sebagian spermanya yang keluar dan membentuk benang liur dari dalam mulutku. Sesaat setelah dia menarik batang penisnya keluar, seketika akupun langsung terbatuk dan sedikit memuntahkan beberapa sperma yang dia keluarkan tadi karena tenggorokanku masih belum terlalu terbiasa menerima sodokan langsung seperti tadi.
Setelah si pria pemulung ini sudah mengeluarkan spermanya yang begitu banyak langsung kedalam perutku, dia pun langsung terduduk lemas dikursi sampingku.
“Haahh, haahh.. udah lama banget gua gak pernah ngeluarin pejuh gua hakhakhak” Ucap si pria itu.
Akupun masih sibuk mengatur nafasku yang agak sedikit kesusahan setelah tenggorokanku tadi dihujamkan dengan sangat kasar oleh penis besarnya. Setelah aku bisa bernafas dan mengendalikan tubuhku lagi, aku sempat melirik kearah hpku yang masih sibuk merekam secara live dan ternyata sudah ada banyak komentar dan juga gift yang bertebaran dilayar hpku. Mereka begitu antusias setelah melihatku yang tadi menyepong batang penis milik orang asing yang memergokiku sedang masturbasi di gazebo taman ini.
Tetapi tampaknya tubuh dan juga pikiranku masih terbawa nafsu birahi karena saat ini vaginaku menjadi sangat gatal. Rasanya saat ini aku ingin sekali bisa ngentot dengan pria ini, aku ingin penis yang tadi kuhisap itu masuk dan mengambil keperawananku saat ini juga sambil dilihat secara langsung oleh penontonku. Aku ingin sekali penis miliknya ingin bisa menghujamkan liang vaginaku dengan kasar seperti yang dia lakukan pada mulutku dan membuatku sangat tidak berdaya. Pikiranku sudah benar-benar kacau saat ini karena sudah dikuasai oleh birahi.
*JJDDaaarrr*
“Eehhh”
Akupun seketika langsung tersadar akibat suara petir barusan. Untung saja petir tadi membuatku kembali sadar akibat pikiranku yang sudah dikuasai oleh nafsu. Tadinya aku sempat ingin memintanya untuk segera menyetubuhiku dan mengambil keperawananku menggunakan penis besarnya itu, tetapi aku kemudian langsung disadarkan oleh suara petir. Sepertinya memang aku masih dilindungi agar aku tidak sembarangan menyerahkan keperawananku pada orang yang tidak kukenal.
Setelah aku kembali sadar, akupun langsung mengambil hpku dan segera mematikan siaran liveku kemudian langsung pergi meninggalkan pria ini kearah tempat aku meninggalkan pakaian serta tasku dibalik pohon tidak jauh dari tempatku berada saat ini. Aku tidak menanggapi panggilan dari si pemulung itu yang berusaha memanggilku dan semakin kupercepat langkahku agar segera sampai dan lanjut mengenakan pakaianku. Begitu sampai, aku langsung cepat-cepat mengenakan kaos panjangku. Aku tidak sempat mengenakan bra ku lagi karena saat kulihat kebelakang, ternyata si pria itu hendak mengejarku. Kemudian akupun langsung pergi begitu saja dari tempat ini sambil menenteng tas serta sepan jeansku dan meninggalkan braku yang tidak sempat kukenakan tadi disana karena aku yang begitu panik setelah melihat pria itu yang semakin dekat kearahku.
Akupun langsung berlari keluar dari dalam semak-semak ini dan berlari sekencang mungkin kearah tempat aku datang tadi. Setelah cukup jauh aku berlari, kulihat kearah belakangku dan ternyata pria tadi tidak mengejarku lagi. Aku sangat lega sekali rasanya dan rasanya jantungku sudah benar-benar dag dig dug sekali. Seketika akupun langsung memikirkan kegilaan yang baru saja kulakukan tadi sampai aku berani memberikan sebuah kuluman pada penis seorang tunawisma yang tidak kukenal itu. Benar-benar sangat gila sekali diriku saat itu bahkan sampai aku berniat ingin melepaskan perawanku juga dengannya, tapi untungnya hal itu tidak terjadi.
Karena suasana jalan didepanku sudah agak sedikit ramai, akupun sudah tidak perlu berlari kencang lagi. Kemudian aku hendak mencari sebuah tempat untuk kukenakan kembali sepanku ini tapi tidak kutemukan sama sekali. Tidak ada semak ataupun toilet yang terlihat disekitar sini, hanya ada beberapa pohon yang sekitarnya hanyalah tanah kosong sehingga tidak mungkin aku harus bersembunyi disana karena pasti akan langsung terlihat. Sampai pada akhirnya akupun pasrah dan mulai memasukkan sepanku ini kedalam tas, lagipula kaos panjang yang kupakai sekarang ini juga cukup panjang sampai hampir setengah dari pahaku sehingga mampu menutupi area vaginaku. Setelah kumasukkan sepanku kedalam tas, aku juga ingin melepas jilbabku karena agar tidak menjadi perhatian orang lain mengingat saat ini aku tidak mengenakan penutup apapun pada bagian bawah, aku tidak ingin orang-orang melihatku yang berlilbab tapi pada bagian bawahnya terbuka sama sekali.
Saat aku ingin melepas jilbabku, aku baru sadar ternyata aku masih menutupi wajahku dengan celana dalam milikku. Untung saja selama aku berlari tadi aku tidak berpapasan dengan orang lain, jika terjadi seperti itu maka aku pasti akan sangat malu sekali sudah berpenampilan layaknya seorang perempuan rendahan. Kulepaskan celana dalam yang menutupi sebagian wajahku itu dan juga jilbabnya, kemudian langsung kumasukkan kedalam tas dan lanjut berjalan kearah tempat aku memarkirkan mobilku dan kemudian pulang kerumah.
Selama aku berjalan, aku merasa jika paha bagian dalamku saat ini sudah sangat basah dan licin akibat carian cintaku yang merembes keluar. Bahkan ada yang mengalir sampai ke lututku dan menciptakan jejak mengkilat dari area vaginaku. Untung saja saat ini suasananya agak gelap dan sedikit mendung sehingga tidak terlalu kelihatan apabila ada sebuah jejak lendir cairan cintaku yang tercipta diarea paha dalamku, dan juga banyak orang-orang yang sudah pada pergi meninggalkan taman ini agar tidak terkena hujan nantinya karena memang langit sudah berubah menjadi merah tanda akan segera turun hujan deras. Kemudian kulanjutkan perjalananku dan mulai menyebrang kembali keparkiran serta langsung kujalankan mobil menuju kearah rumahku.
Setelah aku sampai dirumah, aku kembali melanjutkan masturbasiku untuk menuntaskan birahiku sejak dari taman tadi sampai pada akhirnya aku mendapatkan orgasmeku lagi. Kemudian akupun langsung beranjak ketempat tidurku yang nyaman dan langsung tertidur karena rasa lelah yang menghampiriku.
“Kalo aja tadi gak ada petir, mungkin aku udah.. Hihihihi” Gumamku sesaat sebelum aku tidur.
===x=x=x===
Dua minggu sejak kejadian itu, entah kenapa aku selalu terbayang-bayang penis dari si pemulung yang kemarin memergokiku ditaman itu, aku selalu terbayang-bayang ukurannya yang lumayan besar itu masuk kedalam mulutku yang mungil dan menyodok sampai tenggorokanku. Aku juga membayangkan sperma yang dia tembakan dari penisnya yang langsung masuk kedalam tenggorokanku, dan aku selalu memikirkan bagaimana jika sperma itu juga masuk kedalam rahimku dan pada akhirnya aku hamil. Membayangkannya seperti itu entah kenapa malah membuatku semakin horny saja. Dan semenjak dua minggu itu pula, meskipun aku baru saja menyelesaikan orgasmeku setelah masturbasi, aku seperti merasa masih belum terpuaskan. Aku merasa jika ada sesuatu yang kurang dari masturbasiku dan seolah aku ingin kembali mengulangi kejadian saat malam ditaman itu. Aku juga bahkan sampai melakukan live streamingku yang biasa kulakukan tapi tetap saja rasanya masih belum puas.
Saat ini baru jam 9 pagi, dan aku juga sudah orgasme selama tiga kali pagi ini. Dimasa liburan semesterku kali ini, aku banyak menghabiskan waktuku hanya untuk masturbasi saja demi memuaskan hasrat liarku yang semakin tak terkendali. Tapi sejak aku menyepong penis dari seorang pemulung itu, aku sudah tidak begitu puas hanya dengan masturbasi saja. Aku juga sampai menggunakan sebuah terong ataupun timun untuk memuaskan nafsu liarku meski tidak sampai kumasukkan kedalam vaginaku karena masih terdapat selaput dara, tapi hasilnya pun sama aja. Aku merasa begitu uring-uringan saat ini karena nafsu birahiku belum begitu terpuaskan.
Pagi tadi juga ketika aku sedang asik memainkan vaginaku, aku dikejutkan oleh dering dari hpku yang ternyata ada panggilan dari mamaku. Aku sempat ditelpon oleh mamaku saat itu dan mengabarkan jika besok mereka akan pulang kerumah, awalnya aku merasa agak sedikit jengkel karena masturbasiku sempat terganggu tapi kemudian aku langsung membuang pikiran itu dan mengucapkan pada orang tuaku jika aku sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan mereka. Aku berucap seperti itu hanya sebagai formalitas saja dan agar tidak membuat orang tuaku curiga karena sebenarnya dalam hatiku, aku merasa jika aku sudah tidak bisa sebebasnya telanjang dan masturbasi didalam rumah ini.
Tetapi untungnya mamaku kemudian melanjutkan omongannya jika mereka hanya akan ada dirumah selama satu minggu untuk mengurus paspor mereka yang hampir habis karena setelah itu, mereka akan pergi ke eropa selama 6 bulan lamanya untuk mengurus pekerjaan disana. Aku benar-benar sangat senang sekali setelah mendengarnya, karena itu artinya aku hanya perlu puasa bugil dan masturbasi selama satu minggu saja dan setelah itu, aku bisa kembali bertelanjang sepuas-puasnya didalam rumah. Setelah telpon ditutup, akupun kembali melanjutkan masturbasiku yang sempat tertunda tadi.
Ketika sudah jam 1 siang, entah sudah berapa kali vaginaku memuncratkan cairan cintaku. Beberapa sudut didalam rumahku pun tampak basah dan terlihat acak-acakan setelah aku masturbasi. Tapi meskipun saat ini tubuhku agak sedikit lemas dan hanya terbaring saja disofa depan tv, entah kenapa nafsuku masih belum merasa puas. Pikiranku pun seolah mengatakan jika aku ingin sekali pergi ke taman itu sekarang juga dan menemui si pemulung waktu itu untuk kembali menikmati sebatang kontol besar miliknya.
Setelah tenagaku sudah pulih kembali, akupun langsung bergegas kekamarku dan mengenakan pakaianku. Kukenakan sebuah kemeja berwarna pink dan sebuah jilbab bercorak bunga, aku juga memakai sebuah rob panjang yang sedikit lebar serta sebuah sepatu kets lengkap dengan kaos kakinya yang berwarna senada dengan kemejaku. Tapi dibalik pakaian yang kukenakan saat ini, aku tidak memakai pakaian dalam sama sekali. Kemudian kukeluarkan hpku dan memesan sebuah ojek online, kemudian kupasang titik pengantarannya ditaman yang dua minggu kemarin kukunjungi. Beberapa menit kemudian ojek yang sudah kupesan pun akhirnya datang menjemputku. Akupun segera mengambil tas kecilkuyang berisi dompet dan juga hp, kemudian langsung berangkat menggunakan jasa ojek online tersebut. Sebenarnya bisa saja aku naik menggunakan mobilku, tapi masalahnya pada jam seperti ini, jalur yang mengarah kesana itu pasti sangat macet sekali apalagi jaraknya yang lumayan jauh serta diriku yang sudah sangat birahi tinggi. Aku juga sebenarnya memiliki sebuah motor, tetapi dua hari kemarin motorku harus menginap dibengkel karena ada sesuatu yang rusak pada bagian kelistrikannya sehingga susah menyala.
Pikiranku saat ini sudah benar-benar kacau dan aku juga sudah tidak memikirkan konsekuensi dari apa yang ditimbulkan kali ini yang ada kemungkinan besar, aku akan kehilangan perawanku yang sudah kujaga selama bertahun-tahun ini. Kali ini aku hanya ingin segera memuaskan nafsu liarku yang sudah tidak bisa kutahan lagi. Aku benar-benar ingin menemui pria itu dan kembali menikmati penis besarnya lagi.
Beberapa puluh menit kemudian, akhirnya akupun sampai ditaman yang waktu itu pernah kudatangi. Aku langsung saja berjalan menuju ketempat dimana beberapa minggu kemarin aku masturbasi disana. Aku saat siang hari, tidak begitu banyak orang-orang yang berkunjung ketaman ini, hanya terlihat beberapa orang saja yang kelihatannya sedang olahraga atau hanya sekedar berjalan santai menikmati suasana taman yang rindang. Begitu aku sampai di lokasi yang dulu kujadikan tempat untuk menyembunyikan pakaianku, disana terlihat juga hanya beberapa muda-mudi yang sedang berlari santai, sebagian dari mereka pun ada yang terlihat sedang bermain atau hanya duduk santai di gazebo yang tersedia disana. Akupun hanya berjalan berputar-putar sambil sesekali memperhatikan apakah pemulung yang pada malam itu memergokiku ada disana.
Sudah sekitar 15 menit berkeliling, ternyata aku tidak menemukan pria itu sama sekali disini. Sementara tubuhku sudah kembali birahi tinggi saat ini. Aku bahkan merasa jika wajahku sudah mulai memerah daritadi karena sejak dari rumah aku sudah menahan nafsuku dan mengeluarkan banyak sekali keringat. Akupun kemudian berpikir untuk memasuki salah satu bilik didalam toilet yang tidak jauh dari sini. Setelah memasuki toilet tersebut, ternyata suasana didalamnya sangat sepi sekali, tetapi tempatnya agak sedikit jorok dan bau. Karena suasananya yang begitu sepi itu aku kemudian memilih bilik toilet yang paling ujung kemudian memasukinya. Langsung kulepaskan semua pakaianku kecuali jibabku dan kugantungkan dibalik pintu toilet, kemudian kuturunkan penutup wc dan langsung duduk disana dalam keadaan mengangkang lebar.
“Aaccchhh.. ooouuhhh, ennaakkkk ppaakkkhhh.. ssshhh” Desahku saat aku mulai menggesekkan vaginaku.
Aku kembali masturbasi didalam toilet itu sambil membayangkan kontol milik si pemulung yang sedang menyodok vaginaku.
“Aaccchhh, aaahhh, iyyaahhh paakkhh.. aahhh terus, sodok kontol bapak yang kenceng.. aaahhh” Bunyi desahanku yang sangat nikmat itu menggema didalam toilet ini.
Suara becekan yang tercipta karena vaginaku yang sudah basah itu juga ikut memenuhi toilet ini. aku sebenarnya tidak sadar dan juga tidak peduli jika ternyata suara desahanku akan bisa terdengar sampai keluar. Lagipula saat ini memang pikiranku sudah benar-benar kacau karena nafsu yang sudah mencapai puncaknya. Beberapa lama kemudian karena merasa pengap, akupun mulai membuka pintu bilikku dan berjalan keluar bilik. Tepat didepan bilik itu, aku duduk diatas lantai yang kotor dan bersandar pada dinding dalam keadaan bugil dan melebarkan kedua kakiku. Akupun kembali menggesekkan vaginaku serta meremas-remas payudaraku.
Sebenarnya aku cukup menyadari dengan apa yang kulakukan saat ini, tapi aku sudah pasrah dengan keadaannya. Aku saat ini hanya berharap ada seseorang yang datang dan masuk kedalam toilet ini, kemudian memergokiku yang sedang telanjang dan masturbasi sendirian didalam tempat ini. Aku hanya ingin seseorang memperkosaku, mengambil perawanku atau apapun itu selama aku bisa menikmati sebuah penis lagi. Kemudian beberapa lama setelah itu, hal yang kuharapkan akhirnya tiba juga. Kulihat ada seorang pria yang kelihatannya masih muda sekitar 20an thn masuk kedalam toilet ini, pria itu terlihat seperti seorang pengamen karena ditangannya ada semacam alat musik kicrikan, kemudian dia dengan mata yang melolot melihat diriku yang sedang telanjang ini tengah asik bermasturbasi dibagian ujung toilet ini.
“Maassshh.. aaccchhh, entotin aku masshh.. ssshh mmmpphhh, ayo mass, memek aku gatel banget mass, oouuhhh” Ucapku yang begitu nakalnya.
Tubuhku semakin merosot dan akupun semakin melebarkan kedua kakiku serta kulebarkan juga bibir vaginaku memperlihatkan bagian dalamnya yang masih berwarna pink cerah serta selaput perawanku yang masih utuh.
“Ayoo masshh, entotin memek aku, masukin kontolnya kesini.. ambil perawan aku mashh.. mmpphhh.. aaahhh” Ucapku lagi yang sangat membuat si pria ini semakin terbakar birahi.
Aku sudah tidak peduli lagi dengan keperawananku saat ini, aku sudah mengiklaskan jika hari aku akan segera kehilangan segel yang seharusnya kuberikan pada suamiku kelak. Aku saat ini hanya ingin kembali merasakan yang namanya kepuasan birahi.
Kemudian si pria itupun mulai mendekatiku sambil berusaha mengeluarkan penisnya yang masih terbalut oleh celana panjang ketatnya. Begitu dia sudah ada dihadapanku, aku dapat mencium aroma alkohol secara jelas yang menusuk indra penciumanku, tapi aku tidak mempedulikan hal itu. Melihatnya yang tampak sedikit kesulitan mengeluarkan batang kejantanannya, akupun kemudian bangkit dan segera mengambil alih tugasnya dan membuka kancing celananya serta menurunkannya kebawah sekaligus kolor yang dipakainya. Seketika langsung mencuat keluar sebuah kontol yang ukurannya bisa dibilang sedang tapi berdiameter sedikit besar dengan banyak sekali rambut kemaluan disekitarnya. Melihat batang penisnya yang sudah mengeras itu, dengan senang hati kubuka mulutku lebar-lebar dan memasukkannya kedalam.
*Ssllluuurrrppp.. nnggmmmmmhh.. ssslluurrpppp.. nnggmmmhhh*
Kulahap habis penisnya ini meskipun ukurannya tidak sebesar milik si pemulung yang pernah masuk kedalam mulutku, tapi bukan berarti aku tidak menikmati kejantanan milik si pria yang tidak kuketahui namanya itu. Aku benar-benar sangat terangsang sekali rasanya apalagi setelah akhirnya aku dapat kembali melihat sebuah penis secara langsung dan kembali menikmatinya. Selama beberapa menit kuhisap serta kujilat-jilat panis itu, tidak lupa juga kuberikan semacam urutan menggunakan tangan kiriku pada buah zakarnya yang ada dibawah untuk membuatnya semakin merasa nikmat.
“Ooohhh.. udah lonte, gw gak mau cepet-cepet keluar dulu, gw mau nyodok memek lacur lo itu dulu” Ucap pemuda ini yang sedikit menghinaku.
Tapi bukannya marah, aku justru semakin terangsang saat dia mulai menghina dan juga merendahkan harga diriku.
“Mmmphhh puaahhh.. iyaahh mass, sodok memek lacur ini mass, ambil perawan aku, aku udah gak tahan laggiiihh” Jawabku yang semakin menjatuhkan harga diriku sendiri.
Sejujurnya aku tidak pernah diajarkan didalam keluargaku untuk berkata-kata kotor seperti itu, tetapi karena diriku yang sudah dikuasai oleh nafsu, secara spontan kata-kata yang sangat merendahkan dan tidak berpendidikan seperti itu secara tiba-tiba saja keluar dari mulutku.
“Hahahaha.. mimpi apa gw semalem ada cewek lonte yang nyerahin perawannya ke gw, rejeki nomplok banget dah ini” Jawab pemuda tersebut.
Akupun kemudian langsung berbaring telentang dan kulebarkan kedua kakiku, kubuka juga bibir vaginaku yang sebentar lagi akan segera dimasuki oleh penis dari pria asing dan mulai merobek selaput dara milikku. Pelan-pelan pemuda ini mulai memasukkan penis milikknya kedalam liang senggamaku yang masih tersegel. Aku dapat merasakan kepala penisnya sudah mulai menyentuh dinding selaput perawanku dan membuatku menggelinjang hebat seperti tersengat listrik. Kemudian dia keluarkan lagi sedikit dan mendorongnya kembali namun tetap masih belum dapat merobek perawanku. Kemudian dipercobaan ketiga, dia mengeluarkannya lagi sedikit namun kali ini dia menghentakkannya sekuat tenaga mendorong penis itu sampai pada akhirnya mampu merobek selaput dara milikku yang sudah kujaga selama ini.
“Aaccchhh.. mmmppphhh, saakkk..kkiittt.. aaahhh” Teriakku saat menahan rasa sakit dan ngilu pada bagian dalam vaginaku.
Pikiranku saat ini sudah benar-benar kacau dan aku juga sudah tidak memikirkan konsekuensi dari apa yang ditimbulkan kali ini yang ada kemungkinan besar, aku akan kehilangan perawanku yang sudah kujaga selama bertahun-tahun ini. Kali ini aku hanya ingin segera memuaskan nafsu liarku yang sudah tidak bisa kutahan lagi. Aku benar-benar ingin menemui pria itu dan kembali menikmati penis besarnya lagi.
Beberapa puluh menit kemudian, akhirnya akupun sampai ditaman yang waktu itu pernah kudatangi. Aku langsung saja berjalan menuju ketempat dimana beberapa minggu kemarin aku masturbasi disana. Aku saat siang hari, tidak begitu banyak orang-orang yang berkunjung ketaman ini, hanya terlihat beberapa orang saja yang kelihatannya sedang olahraga atau hanya sekedar berjalan santai menikmati suasana taman yang rindang. Begitu aku sampai di lokasi yang dulu kujadikan tempat untuk menyembunyikan pakaianku, disana terlihat juga hanya beberapa muda-mudi yang sedang berlari santai, sebagian dari mereka pun ada yang terlihat sedang bermain atau hanya duduk santai di gazebo yang tersedia disana. Akupun hanya berjalan berputar-putar sambil sesekali memperhatikan apakah pemulung yang pada malam itu memergokiku ada disana.
Sudah sekitar 15 menit berkeliling, ternyata aku tidak menemukan pria itu sama sekali disini. Sementara tubuhku sudah kembali birahi tinggi saat ini. Aku bahkan merasa jika wajahku sudah mulai memerah daritadi karena sejak dari rumah aku sudah menahan nafsuku dan mengeluarkan banyak sekali keringat. Akupun kemudian berpikir untuk memasuki salah satu bilik didalam toilet yang tidak jauh dari sini. Setelah memasuki toilet tersebut, ternyata suasana didalamnya sangat sepi sekali, tetapi tempatnya agak sedikit jorok dan bau. Karena suasananya yang begitu sepi itu aku kemudian memilih bilik toilet yang paling ujung kemudian memasukinya. Langsung kulepaskan semua pakaianku kecuali jibabku dan kugantungkan dibalik pintu toilet, kemudian kuturunkan penutup wc dan langsung duduk disana dalam keadaan mengangkang lebar.
“Aaccchhh.. ooouuhhh, ennaakkkk ppaakkkhhh.. ssshhh” Desahku saat aku mulai menggesekkan vaginaku.
Aku kembali masturbasi didalam toilet itu sambil membayangkan kontol milik si pemulung yang sedang menyodok vaginaku.
“Aaccchhh, aaahhh, iyyaahhh paakkhh.. aahhh terus, sodok kontol bapak yang kenceng.. aaahhh” Bunyi desahanku yang sangat nikmat itu menggema didalam toilet ini.
Suara becekan yang tercipta karena vaginaku yang sudah basah itu juga ikut memenuhi toilet ini. aku sebenarnya tidak sadar dan juga tidak peduli jika ternyata suara desahanku akan bisa terdengar sampai keluar. Lagipula saat ini memang pikiranku sudah benar-benar kacau karena nafsu yang sudah mencapai puncaknya. Beberapa lama kemudian karena merasa pengap, akupun mulai membuka pintu bilikku dan berjalan keluar bilik. Tepat didepan bilik itu, aku duduk diatas lantai yang kotor dan bersandar pada dinding dalam keadaan bugil dan melebarkan kedua kakiku. Akupun kembali menggesekkan vaginaku serta meremas-remas payudaraku.
Sebenarnya aku cukup menyadari dengan apa yang kulakukan saat ini, tapi aku sudah pasrah dengan keadaannya. Aku saat ini hanya berharap ada seseorang yang datang dan masuk kedalam toilet ini, kemudian memergokiku yang sedang telanjang dan masturbasi sendirian didalam tempat ini. Aku hanya ingin seseorang memperkosaku, mengambil perawanku atau apapun itu selama aku bisa menikmati sebuah penis lagi. Kemudian beberapa lama setelah itu, hal yang kuharapkan akhirnya tiba juga. Kulihat ada seorang pria yang kelihatannya masih muda sekitar 20an thn masuk kedalam toilet ini, pria itu terlihat seperti seorang pengamen karena ditangannya ada semacam alat musik kicrikan, kemudian dia dengan mata yang melolot melihat diriku yang sedang telanjang ini tengah asik bermasturbasi dibagian ujung toilet ini.
“Maassshh.. aaccchhh, entotin aku masshh.. ssshh mmmpphhh, ayo mass, memek aku gatel banget mass, oouuhhh” Ucapku yang begitu nakalnya.
Tubuhku semakin merosot dan akupun semakin melebarkan kedua kakiku serta kulebarkan juga bibir vaginaku memperlihatkan bagian dalamnya yang masih berwarna pink cerah serta selaput perawanku yang masih utuh.
“Ayoo masshh, entotin memek aku, masukin kontolnya kesini.. ambil perawan aku mashh.. mmpphhh.. aaahhh” Ucapku lagi yang sangat membuat si pria ini semakin terbakar birahi.
Aku sudah tidak peduli lagi dengan keperawananku saat ini, aku sudah mengiklaskan jika hari aku akan segera kehilangan segel yang seharusnya kuberikan pada suamiku kelak. Aku saat ini hanya ingin kembali merasakan yang namanya kepuasan birahi.
Kemudian si pria itupun mulai mendekatiku sambil berusaha mengeluarkan penisnya yang masih terbalut oleh celana panjang ketatnya. Begitu dia sudah ada dihadapanku, aku dapat mencium aroma alkohol secara jelas yang menusuk indra penciumanku, tapi aku tidak mempedulikan hal itu. Melihatnya yang tampak sedikit kesulitan mengeluarkan batang kejantanannya, akupun kemudian bangkit dan segera mengambil alih tugasnya dan membuka kancing celananya serta menurunkannya kebawah sekaligus kolor yang dipakainya. Seketika langsung mencuat keluar sebuah kontol yang ukurannya bisa dibilang sedang tapi berdiameter sedikit besar dengan banyak sekali rambut kemaluan disekitarnya. Melihat batang penisnya yang sudah mengeras itu, dengan senang hati kubuka mulutku lebar-lebar dan memasukkannya kedalam.
*Ssllluuurrrppp.. nnggmmmmmhh.. ssslluurrpppp.. nnggmmmhhh*
Kulahap habis penisnya ini meskipun ukurannya tidak sebesar milik si pemulung yang pernah masuk kedalam mulutku, tapi bukan berarti aku tidak menikmati kejantanan milik si pria yang tidak kuketahui namanya itu. Aku benar-benar sangat terangsang sekali rasanya apalagi setelah akhirnya aku dapat kembali melihat sebuah penis secara langsung dan kembali menikmatinya. Selama beberapa menit kuhisap serta kujilat-jilat panis itu, tidak lupa juga kuberikan semacam urutan menggunakan tangan kiriku pada buah zakarnya yang ada dibawah untuk membuatnya semakin merasa nikmat.
“Ooohhh.. udah lonte, gw gak mau cepet-cepet keluar dulu, gw mau nyodok memek lacur lo itu dulu” Ucap pemuda ini yang sedikit menghinaku.
Tapi bukannya marah, aku justru semakin terangsang saat dia mulai menghina dan juga merendahkan harga diriku.
“Mmmphhh puaahhh.. iyaahh mass, sodok memek lacur ini mass, ambil perawan aku, aku udah gak tahan laggiiihh” Jawabku yang semakin menjatuhkan harga diriku sendiri.
Sejujurnya aku tidak pernah diajarkan didalam keluargaku untuk berkata-kata kotor seperti itu, tetapi karena diriku yang sudah dikuasai oleh nafsu, secara spontan kata-kata yang sangat merendahkan dan tidak berpendidikan seperti itu secara tiba-tiba saja keluar dari mulutku.
“Hahahaha.. mimpi apa gw semalem ada cewek lonte yang nyerahin perawannya ke gw, rejeki nomplok banget dah ini” Jawab pemuda tersebut.
Akupun kemudian langsung berbaring telentang dan kulebarkan kedua kakiku, kubuka juga bibir vaginaku yang sebentar lagi akan segera dimasuki oleh penis dari pria asing dan mulai merobek selaput dara milikku. Pelan-pelan pemuda ini mulai memasukkan penis milikknya kedalam liang senggamaku yang masih tersegel. Aku dapat merasakan kepala penisnya sudah mulai menyentuh dinding selaput perawanku dan membuatku menggelinjang hebat seperti tersengat listrik. Kemudian dia keluarkan lagi sedikit dan mendorongnya kembali namun tetap masih belum dapat merobek perawanku. Kemudian dipercobaan ketiga, dia mengeluarkannya lagi sedikit namun kali ini dia menghentakkannya sekuat tenaga mendorong penis itu sampai pada akhirnya mampu merobek selaput dara milikku yang sudah kujaga selama ini.
“Aaccchhh.. mmmppphhh, saakkk..kkiittt.. aaahhh” Teriakku saat menahan rasa sakit dan ngilu pada bagian dalam vaginaku.
Pemuda yang tak kukenal namanya ini berhasil mengambil keperawananku, dan secara resmi juga saat ini aku sudah bukanlah lagi seorang gadis perawan.
“Ooohhh.. enak banget memek lo lontee, ahhh.. bener-bener legit banget memek lacur lo ini, hahaha” Jawab si pemuda itu yang semakin menghina dan merendahkan diriku.
Kemudian secara reflek, kurangkulkan kedua tanganku memeluk bagian belakang kepalanya. Kuarahkan kepalanya itu mendekatiku dan kemudian langsung kucium mulutnya yang berbau alkohol bercampur aroma rokok itu.
*Cuupphhh.. cccpphhh.. cccuupphhh*
Kulumat dan kucium-cium mulutnya dengan sangat ganas dan penuh nafsu.
“Makasih ya masshh.. udah mau merawanin lonte kayak aku ini, mmpphhh” Ucapku.
Sangat tidak bisa dipercaya aku yang merupakan orang yang terdidik dan memiliki kepintaran serta berprestasi ini sanggup mengucapkan kata-kata yang sangat tak berpendidikan dan menjatuhkan harga diriku itu. Tetapi memang tidak dapat kupungkiri jika ternyata ngentot itu memang lebih nikmat daripada hanya masturbasi saja, dan hal inilah yang kurasakan saat ini. Kemudian si pemuda ini pun mulai memompa penisnya keluar-masuk kedalam vaginaku meski sebenarnya aku masih agak sedikit ngilu karena ini merupakan pengalaman pertamaku.
“Aacchhh.. sakk..kkiittt massshh.. ssshhh, mmmppphhh” Rintihku menahan ngilu pada vaginaku.
Aku juga dapat merasakan ada darah segar yang mengalir dari dalam vaginaku karena perawanku sudah robek.
“Tahan ya lonte.. uuhhh, ntar juga lama-lama bakalan nikmat kok.. aaahhh” Jawab si pemuda itu sambil tetap memompa vaginaku.
“Wedehhh, ada yang lagi asik-asik nih ternyata” Ucap seseorang dari luar toilet ini.
Kami berdua pun sangat terkejut dan langsung melihat kearah sumber suara, dan ternyata itu adalah seorang pengamen lain yang terlihat lebih tua dari si pemuda ini dengan membawa gitarnya.
“Ohh elu bang, gw kirain siapa, lu mau ikutan ngentotin nih lonte gak bang.. gw baru mecahin perawannya nih” Jawab si pemuda sambil menunjukkan adanya darah segar yang mengalir keluar dari dalam vaginaku.
“Serius lu” Ucap si pengamen.
“Iye bang.. dia sendiri kok yang minta dientotin.. iya gak lonte” Jawab si pemuda lagi sambil menanyakanku.
“Aacchhh, iya bang.. abang juga boleh kok entotin aku bang, aaaccchhh.. mmpphhh” Jawabku kemudian.
“Hahaha oke lah kalo gitu, gak mau nolak gw hahaha” Jawab si pengamen.
Kemudian si pengamen ini pun mulai bergabung dengan kami. Aku disuruh oleh si pemuda untuk menungging, sementara si pengamen tadi memposisikan dirinya ada dihadapanku sambil menurunkan celananya dan mengeluarkan batang kontolnya. Selanjutnya tanpa diperintah pun langsung kumasukkan batang milik si pengamen ini kedalam mulutku sambil vaginaku tetap digenjot oleh penis dari si pemuda itu.
“Mmpphhh.. mmpphhh, sslllrrpppp, ssllrrppp, mmmphhh” Desahku yang tertahan karena ada penis si pengamen didalam mulutku.
“Hahaha gimana bang rasanya mulut si lonte ini” Ucap si pemuda.
“Enak banget gilak.. nemu dimana lu lonte jilbaban kayak gini” Jawab si pengamen.
“Dia udah ada disini telanjang bang pas gw mau kencing disini, mana sambil colmek pula nih lonte.. kayaknya emang dia udah gatel minta dientot” Ucap si pemuda lagi.
“Hahaha beruntung banget kayaknya kita hari ini bisa ngentotin jilbaban kayak gini, gratis pula hahaha” Jawab si pengamen.
“Iya bener bang, tapi sayang kita musti cepet.. soalnya kita harus ketempat bang roman”
“Duh gak bisa ditunda dulu apa, lagi enak ini”
“Gak bisa bang.. lu inget kan”
“Sial amat dah, tapi seenggaknya kita bisa nyicipin nih lonte jilbab dulu dah, hahaha”
Kemudian mereka pun terus menyodok tubuhku dari depan dan belakang bersamaan, sampai tidak lama kemudian si pengamen dan si pemuda ini berganti posisi. Si pemuda sekarang ada dibawahku, sementara si pengamen saat ini ada dibelakangku, sedangkan aku masih dalam posisi menungging. Si pemuda ini kembali memasukkan penisnya kedalam vaginaku sementara si pengamen sedang mencoba memasukkan penisnya kedalam lubang anusku yang masih kecil. Seketika akupun kembali menjerit kesakitan karena rasanya yang amat sangat ngilu pada bagian anusku. Tetapi kemudian mulutku langsung disumpal oleh sebuah kain yang entah dia ambil dari mana dan memasukkannya kedalam mulutku dan menutupnya dengan tangan dari si pemuda yang ada dibawahku agar dapat meredam teriakanku.
Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya si pengamen berhasil memasukkan seluruh batang penisnya kedalam anusku dan mulai mempenetrasinya secara perlahan. Si pemuda pun juga perlahan lahan mulai kembali memompa penisnya kedalam vaginaku. Sungguh suatu pengalaman yang sangat tidak kuduga sebelumnya dimana dihari yang sama selain aku kehilangan keperawananku, aku juga merasakan rasanya di double penetration.
Berlanjut sekitar beberapa menit kemudian, si pemuda mulai mempercepat tempo sodokannya pada vaginaku dan membuatku semakin mendekati ambang orgasmeku. Tidak lama kemudian, dia pun mulai meracau dan menembakkan sperma kentalnya kedalam liang vaginaku. Kurasakan ada sekitar 5 sampai 6x dia menembakkan spermanya jauh sampai kedalam rahimku, dan setelah itu si pemuda tersebut mulai melepaskan penisnya dari vaginaku. Si pengamen yang merupakan rekan dari si pemuda tersebut tampak mengatai si pemuda karena merasa dia sudah keluar duluan dan dibanding-banding dengan dirinya yang masih kuat untuk beberapa lama.
Karena saat ini vaginaku sudah kosong, si pengamen itu pun kemudian mencabut penis yang tadi menghujam anusku kemudian membalikkan tubuhku kembali dalam posisi telentang dan kembali memasukkannya kedalam liang senggamaku yang masih basah oleh sperma temannya serta cairan cintaku sendiri. Aku dapat melihat si pemuda tadi tampak sibuk mencari-cari sesuatu dibilik tempat aku menggantungkan pakaian serta tasku dan setelahnya dia keluar lagi sambil memegangi dompetku dan mulai membukanya. Aku tidak dapat melihat lebih jauh lagi apa yang dilakukan oleh si pemuda itu karena saat ini mulutku sedang dicium oleh si pengamen sambil tetap penisnya terus memompa vaginaku.
Setelah beberapa lama kemudian, si pengamen akhirnya mulai semakin mempercepat genjotannya pada vaginaku tanda dia sebentar lagi akan segera mendapatkan klimaksnya. Aku juga sebentar lagi akan mendapatkan kembali tanda-tanda orgasmeku. Tidak lama kemudian dia pun mulai meyodokkan penisnya semakin dalam dan mulai menembakkan spermanya jauh mencapai rahimku, bersamaan dengan itu juga aku akhirnya mendapatkan orgasme yang kedua setelah sebelumnya kudapatkan ketika aku disetubuhi oleh si pemuda.
“Aaacchhh, terima anak gw lonteee.. gw hamilin luuhh, ooohhh” Racau si pengamen.
Cccrrrooottt.. cccrrrooottt.. cccrrrooottt
Cccrrrttt.. cccrrrttt.. cccrrrttt
Kami berdua pun sama-sama mendapatkan orgasme kami. Setelah si pengamen ini mengeluarkan semua spermanya kedalam vaginaku, dia pun langsung melepaskan penisnya begitu saja sambil tertawa bahagia karena sudah menyetubuhiku. Akupun hanya bisa berbaring dilantai toilet yang kotor ini sambil terpejam menikmati sisa-sisa orgasme sehabis disetubuhi oleh dua orang sekaligus. Aku juga dapat merasakan sensasi hangat pada bagian perutku karena sperma hangat yang sudah mereka berdua tumpahkan kedalam vaginaku. Aku sudah sangat pasrah saja saat ini karena tubuhku benar-benar lemas dan tidak berdaya lagi, aku juga tidak peduli apabila nantinya sperma milik kedua orang ini akan membuahi sel telurku karena rasanya sungguh sangat nikmat setelah menerima cairan asing didalam vaginaku ini. Namun tidak lama kemudian, aku merasa jika ada sesuatu yang mengalir kearah wajah serta kepalaku yang masih terbalut jilbab ini dan juga aromanya sangat pesing sekali. Saat kulihat lagi, ternyata si pemuda tadi mulai mengencingi wajah serta jilbabku sampai membuatku basah kuyup. Tapi aku hanya bisa pasrah saja menerima penghinaannya karena memang aku sudah tidak punya tenaga lagi. Dan beberapa saat kemudian kepalaku menjadi sangat berat sekali.
“Ooohhh.. enak banget memek lo lontee, ahhh.. bener-bener legit banget memek lacur lo ini, hahaha” Jawab si pemuda itu yang semakin menghina dan merendahkan diriku.
Kemudian secara reflek, kurangkulkan kedua tanganku memeluk bagian belakang kepalanya. Kuarahkan kepalanya itu mendekatiku dan kemudian langsung kucium mulutnya yang berbau alkohol bercampur aroma rokok itu.
*Cuupphhh.. cccpphhh.. cccuupphhh*
Kulumat dan kucium-cium mulutnya dengan sangat ganas dan penuh nafsu.
“Makasih ya masshh.. udah mau merawanin lonte kayak aku ini, mmpphhh” Ucapku.
Sangat tidak bisa dipercaya aku yang merupakan orang yang terdidik dan memiliki kepintaran serta berprestasi ini sanggup mengucapkan kata-kata yang sangat tak berpendidikan dan menjatuhkan harga diriku itu. Tetapi memang tidak dapat kupungkiri jika ternyata ngentot itu memang lebih nikmat daripada hanya masturbasi saja, dan hal inilah yang kurasakan saat ini. Kemudian si pemuda ini pun mulai memompa penisnya keluar-masuk kedalam vaginaku meski sebenarnya aku masih agak sedikit ngilu karena ini merupakan pengalaman pertamaku.
“Aacchhh.. sakk..kkiittt massshh.. ssshhh, mmmppphhh” Rintihku menahan ngilu pada vaginaku.
Aku juga dapat merasakan ada darah segar yang mengalir dari dalam vaginaku karena perawanku sudah robek.
“Tahan ya lonte.. uuhhh, ntar juga lama-lama bakalan nikmat kok.. aaahhh” Jawab si pemuda itu sambil tetap memompa vaginaku.
“Wedehhh, ada yang lagi asik-asik nih ternyata” Ucap seseorang dari luar toilet ini.
Kami berdua pun sangat terkejut dan langsung melihat kearah sumber suara, dan ternyata itu adalah seorang pengamen lain yang terlihat lebih tua dari si pemuda ini dengan membawa gitarnya.
“Ohh elu bang, gw kirain siapa, lu mau ikutan ngentotin nih lonte gak bang.. gw baru mecahin perawannya nih” Jawab si pemuda sambil menunjukkan adanya darah segar yang mengalir keluar dari dalam vaginaku.
“Serius lu” Ucap si pengamen.
“Iye bang.. dia sendiri kok yang minta dientotin.. iya gak lonte” Jawab si pemuda lagi sambil menanyakanku.
“Aacchhh, iya bang.. abang juga boleh kok entotin aku bang, aaaccchhh.. mmpphhh” Jawabku kemudian.
“Hahaha oke lah kalo gitu, gak mau nolak gw hahaha” Jawab si pengamen.
Kemudian si pengamen ini pun mulai bergabung dengan kami. Aku disuruh oleh si pemuda untuk menungging, sementara si pengamen tadi memposisikan dirinya ada dihadapanku sambil menurunkan celananya dan mengeluarkan batang kontolnya. Selanjutnya tanpa diperintah pun langsung kumasukkan batang milik si pengamen ini kedalam mulutku sambil vaginaku tetap digenjot oleh penis dari si pemuda itu.
“Mmpphhh.. mmpphhh, sslllrrpppp, ssllrrppp, mmmphhh” Desahku yang tertahan karena ada penis si pengamen didalam mulutku.
“Hahaha gimana bang rasanya mulut si lonte ini” Ucap si pemuda.
“Enak banget gilak.. nemu dimana lu lonte jilbaban kayak gini” Jawab si pengamen.
“Dia udah ada disini telanjang bang pas gw mau kencing disini, mana sambil colmek pula nih lonte.. kayaknya emang dia udah gatel minta dientot” Ucap si pemuda lagi.
“Hahaha beruntung banget kayaknya kita hari ini bisa ngentotin jilbaban kayak gini, gratis pula hahaha” Jawab si pengamen.
“Iya bener bang, tapi sayang kita musti cepet.. soalnya kita harus ketempat bang roman”
“Duh gak bisa ditunda dulu apa, lagi enak ini”
“Gak bisa bang.. lu inget kan”
“Sial amat dah, tapi seenggaknya kita bisa nyicipin nih lonte jilbab dulu dah, hahaha”
Kemudian mereka pun terus menyodok tubuhku dari depan dan belakang bersamaan, sampai tidak lama kemudian si pengamen dan si pemuda ini berganti posisi. Si pemuda sekarang ada dibawahku, sementara si pengamen saat ini ada dibelakangku, sedangkan aku masih dalam posisi menungging. Si pemuda ini kembali memasukkan penisnya kedalam vaginaku sementara si pengamen sedang mencoba memasukkan penisnya kedalam lubang anusku yang masih kecil. Seketika akupun kembali menjerit kesakitan karena rasanya yang amat sangat ngilu pada bagian anusku. Tetapi kemudian mulutku langsung disumpal oleh sebuah kain yang entah dia ambil dari mana dan memasukkannya kedalam mulutku dan menutupnya dengan tangan dari si pemuda yang ada dibawahku agar dapat meredam teriakanku.
Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya si pengamen berhasil memasukkan seluruh batang penisnya kedalam anusku dan mulai mempenetrasinya secara perlahan. Si pemuda pun juga perlahan lahan mulai kembali memompa penisnya kedalam vaginaku. Sungguh suatu pengalaman yang sangat tidak kuduga sebelumnya dimana dihari yang sama selain aku kehilangan keperawananku, aku juga merasakan rasanya di double penetration.
Berlanjut sekitar beberapa menit kemudian, si pemuda mulai mempercepat tempo sodokannya pada vaginaku dan membuatku semakin mendekati ambang orgasmeku. Tidak lama kemudian, dia pun mulai meracau dan menembakkan sperma kentalnya kedalam liang vaginaku. Kurasakan ada sekitar 5 sampai 6x dia menembakkan spermanya jauh sampai kedalam rahimku, dan setelah itu si pemuda tersebut mulai melepaskan penisnya dari vaginaku. Si pengamen yang merupakan rekan dari si pemuda tersebut tampak mengatai si pemuda karena merasa dia sudah keluar duluan dan dibanding-banding dengan dirinya yang masih kuat untuk beberapa lama.
Karena saat ini vaginaku sudah kosong, si pengamen itu pun kemudian mencabut penis yang tadi menghujam anusku kemudian membalikkan tubuhku kembali dalam posisi telentang dan kembali memasukkannya kedalam liang senggamaku yang masih basah oleh sperma temannya serta cairan cintaku sendiri. Aku dapat melihat si pemuda tadi tampak sibuk mencari-cari sesuatu dibilik tempat aku menggantungkan pakaian serta tasku dan setelahnya dia keluar lagi sambil memegangi dompetku dan mulai membukanya. Aku tidak dapat melihat lebih jauh lagi apa yang dilakukan oleh si pemuda itu karena saat ini mulutku sedang dicium oleh si pengamen sambil tetap penisnya terus memompa vaginaku.
Setelah beberapa lama kemudian, si pengamen akhirnya mulai semakin mempercepat genjotannya pada vaginaku tanda dia sebentar lagi akan segera mendapatkan klimaksnya. Aku juga sebentar lagi akan mendapatkan kembali tanda-tanda orgasmeku. Tidak lama kemudian dia pun mulai meyodokkan penisnya semakin dalam dan mulai menembakkan spermanya jauh mencapai rahimku, bersamaan dengan itu juga aku akhirnya mendapatkan orgasme yang kedua setelah sebelumnya kudapatkan ketika aku disetubuhi oleh si pemuda.
“Aaacchhh, terima anak gw lonteee.. gw hamilin luuhh, ooohhh” Racau si pengamen.
Cccrrrooottt.. cccrrrooottt.. cccrrrooottt
Cccrrrttt.. cccrrrttt.. cccrrrttt
Kami berdua pun sama-sama mendapatkan orgasme kami. Setelah si pengamen ini mengeluarkan semua spermanya kedalam vaginaku, dia pun langsung melepaskan penisnya begitu saja sambil tertawa bahagia karena sudah menyetubuhiku. Akupun hanya bisa berbaring dilantai toilet yang kotor ini sambil terpejam menikmati sisa-sisa orgasme sehabis disetubuhi oleh dua orang sekaligus. Aku juga dapat merasakan sensasi hangat pada bagian perutku karena sperma hangat yang sudah mereka berdua tumpahkan kedalam vaginaku. Aku sudah sangat pasrah saja saat ini karena tubuhku benar-benar lemas dan tidak berdaya lagi, aku juga tidak peduli apabila nantinya sperma milik kedua orang ini akan membuahi sel telurku karena rasanya sungguh sangat nikmat setelah menerima cairan asing didalam vaginaku ini. Namun tidak lama kemudian, aku merasa jika ada sesuatu yang mengalir kearah wajah serta kepalaku yang masih terbalut jilbab ini dan juga aromanya sangat pesing sekali. Saat kulihat lagi, ternyata si pemuda tadi mulai mengencingi wajah serta jilbabku sampai membuatku basah kuyup. Tapi aku hanya bisa pasrah saja menerima penghinaannya karena memang aku sudah tidak punya tenaga lagi. Dan beberapa saat kemudian kepalaku menjadi sangat berat sekali.
Ketika aku membuka mataku lagi, aku sangat kaget sekali saat melihat ada seorang pria yang sedang menggenjot vaginaku lagi. Pria yang sedang menyetubuhiku ini terlihat agak tua dengan wajah yang hampir semuanya tertutupi oleh rambut yang mulai memutih, tubuhnya pun terlihat sangat tidak terawat dengan baju yang lebih terlihat seperti sebuah lap ataupun keset karena penuh dengan noda dan robekan disana-sini. Saat kutoleh lagi kesamping, aku lebih terkejut lagi ternyata ada tiga pria lain yang sedang berdiri didekatku sambil mengocoki batang penis mereka masing-masing.
Melihat ada banyak sekali batang penis dihadapanku, aku jadi semakin bernafsu dan mulai melayani keempat orang tunawisma ini sekaligus.
“Hamiilll lu jalang”
“Ooohh gw hamilin lo lonteee.. gw jadiin lo lonte dikampung kitaa”
“Ooowwhhh nikmat banget memek lacur lu anjingg”
Beberapa ucapan yang sangat menghinaku itu mulai terdengar ditelingaku ketika mereka semua mulai mendapatkan orgasmenya dan menyiramkan rahimku dengan peju hangatnya. Setelah mereka semua tampak mulai lemas dan masing-masing dari mereka mulai duduk disekitar tempatku berbaring saat ini. Setelah aku sudah memiliki tenaga lagi untuk bangkit setelah disetubuhi beramai-ramai, akupun mulai ikutan duduk dan bersandar didepan mereka.
“Duhh banyak banget pejuh bapak-bapak di memek aku, pasti hamil deh aku nanti” Jawabku sambil melihat lelehan sperma kental yang mengalir keluar dari dalam vaginaku.
Aku juga saat ini mulai membuka jilbabku yang sudah sangat berantakan sekali, kubiarkan rambut panjangku tergerai kebawah kugunakan kain jilbab ini untuk mengelap wajahku yang tampak berkeringat serta habis dikencingi oleh pemuda pengamen sebelumnya. Aku juga mengelap beberapa bagian tubuhku serta mengelap vaginaku yang sangat basah akibat cairan cintaku yang bercampur sperma itu.
“Hehehe, maaf ya neng soalnya memek eneng ini legit banget saya jadi gak tahan buat keluarin didalem hehehe”
“Iya neng, bool neng juga gigit banget dikontol saya neng, bener-bener yahud pokoknya”
“Ohh iya ngomong-ngomong nama neng ini siapa ya.. kita-kita udahnikmatin badan eneng tapi kita gak tau nama eneng”
“Hihihi nama aku bunga pak” Jawabku.
“Waahh nama yang bagus kayak orangnya, hahaha”
“Iya bener lo man”
Dari percakapan itu, mereka pun mulai memperkenalkan diri mereka satu persatu. Keempat orang itu bernama Manto, Ujang, Tarji dan Risman. Mereka semua adalah pemulung serta pengemis yang biasa beroperasi disekitar taman ini. Mereka merupakan warga didaerah dekat taman ini dan kadang sering menjadikan toilet ini sebagai tempat basecamp mereka untuk sekedar melepas penat atau untuk berjudi dari uang yang sudah mereka kumpulkan. Awalnya mereka ingin melanjutkan ronde berikutnya, hal itu karena mereka mengetahui jika ternyata aku sangat suka tubuhku disetubuhi beramai-ramai. Apalagi ketika aku bangun dari pingsanku, aku benar-benar meracau tidak jelas karena diriku yang sudah sangat bernafsu sekali. Aku tidak begitu ingat apa yang kukatakan saat itu, tetapi mereka bilang jika aku memang suka dientot ramai-ramai sehingga mereka mengajakku untuk lanjut keronde berikutnya setelah tenaga mereka kembali pulih.
Tetapi kemudian aku menolak tawaran mereka secara halus agar tidak menyinggung mereka, lagipula saat ini hari sudah mulai gelap ketika kulihat dari luar toilet ini. Mereka awalnya masih tetap memaksaku bahkan menahan tanganku agar aku jangan berpakaian dulu. Aku sungguh sangat bingung sekali memikirkan bagaimana agar aku bisa segera keluar dari sini karena besok kedua orang tuaku akan pulang, tidak mungkin aku tetap disini sementara rumah dalam keadaan kosong dan aku sedang disetubuhi ditempat ini. Apa yang akan mereka berdua katakan jika anak gadisnya ini pulang dalam keadaan acak-acakan dan bau sperma dimana-mana >_<.
Tapi aku kemudian terpikir sebuah ide agar mereka mau melepaskanku saat ini.
“Mmm.. gimana nanti seminggu lagi dihari yang sama aku bakal dateng kesini lagi pas siang buat ngelayani bapak-bapak sekalian” Ucapku menawarkan sebuah solusi.
“Duh lama banget neng, kenapa gak hari ini aja neng”
“Iya neng, apalagi kalo siang kami biasanya nyebar neng buat nyari duit”
Wajar saja karena ketika aku sampai disini saat siang tadi, suasana disini memang sedikit sepi. Hanya terlihat beberapa pengunjung biasa yang bermain-main atau sekedar olahraga dan bersantai. Aku sedikit kesulitan untuk menemukan orang-orang seperti mereka saat siang hari ditempat ini. Sepertinya aku harus memikirkan waktu lain agar mereka dapat menyetujuinya dan agar aku bisa lepas dari cengkraman mereka. Walaupun sebenarnya bisa saja aku berteriak dan meminta pertolongan dari luar, tapi kurasa itu tidak akan mungkin karena daerah ini cukup sepi, dan juga apabila ada orang yang datang menolong itu pastilah orang-orang yang seperti mereka ini dan sudah pasti bukannya menolong malahan ikut mencicipi tubuhku.
“Mmmm.. ya udah gimana kalo nanti minggu depan dihari yang sama aku kesini lagi pas malemnya pak” Ucapku.
“Gimana kalo nanti pas minggu depan neng malah gak dateng” Jawab pak manto menanggapi.
“Iya neng, kita butuh perjanjian neng biar neng gak ngelanggar janjinya” Timpal pak ujang.
“Gimana kalo kita fotoin badan neng yang telanjang ini, tapi eneng sambil pegang ini” Ucap pak risman kemudian.
Dia menyerahkan padaku sebuah ktp, dan ternyata itu adalah ktpku yang biasa kutaruh didalam dompetku. Aku sangat kaget dia bisa mendapatkan ktpku karena seingatku, aku meletakkan dompetku didalam tas dibalik pintu bilik dan selama mereka menyetubuhiku tadi, aku tidak melihat diantara mereka yang masuk kedalam bilik tempatku menggantungkan pakaian serta tasku.
“Bapak ambil ini darimana” Jawabku kaget setelah menerima ktp miliku.
“Tuh bapak ambil dari sana” Jawab pak risman kemudian sambil menunjuk kearah sudut toilet yang ada disampingku.
Saat kulihat ternyata disudut toilet tidak jauh dari tempatku saat ini ada sebuah dompet milikku dan beberapa kartu yang ada didalamnya tercecer keluar. Kuambil semua kartu-kartu milikku mulai dari atm, kartu mahasiswa, sim serta beberapa kartu penting lainnya dan kumasukkan kembali kedalam dompetku. Tapi selain itu ternyata semua uangku yang berjumlah sekitar 450.000 yang ada didalam dompetku sudah hilang entah kemana. Ketika kutanya tentang keberadaan uangku pada keempat pria ini, mereka semua menjawab jika mereka hanya menemukan dompetku beserta semua kartunya yang berceceran. Dan saat kuingat lagi, ada kemungkinan besar dua orang pengamen tadilah yang sepertinya sudah mengambil semua uang tunaiku, tapi setelah itu untuk apa mereka mengeluarkan semua kartu-kartuku.
Ketika aku masih sibuk memikirkan tentang dompet serta kartu milikku yang sampai tercecer ini, tiba-tiba pak risman kembali mengatakan permintaannya tadi. Dia memintaku untuk berpose dalam keadaan bugil sambil memegang ktpku, dan setelah itu dia akan memotret diriku menggunakan kamera miliknya. Setelah bernegosiasi yang cukup a lot karena aku berharap agar dia bisa memikirkan cara lain selain menyuruhku untuk berpose bugil sambil memegangi ktpku, tapi dia tetep ingin seperti itu, teman-teman yang lainnya juga sepakat dengan ide pak risman sehingga akupun kalah debat sama mereka. Mau tidak mau akhirnya akupun menyetujui permintaannya daripada aku makin lama berada disini. Apalagi beberapa saat yang lalu aku mendengar suara gludug dari langit yang menandakan jika sebentar lagi akan turun hujan.
Kemudian, pak risman mulai mengeluarkan hp bututnya dan menyuruhku untuk berdiri dan memerintahkanku untuk melebarkan kedua kakiku agar liang vaginaku dapat terlihat jelas, setelah itu kedua tanganku dibimbingnya agar memegangi ktpku sambil diarahkannya kebagian atas vaginaku, dan setelah itu dia pun mengambil fotoku.
Setelah pak risman mengambil fotoku yang amat memalukan itu, dia memintaku untuk mengulanginya lagi karena hasil dari jepretan kameranya agak kurang jelas serta wajahku yang terlihat tanpa ekspresi. Dia pun memintaku agar aku memberikan senyuman kearah kamera agar fotonya terlihat lebih bagus. Akupun berusaha memberikan senyumku dan selanjutnya dia kembali mengambil fotoku.
Ilustrasi
“Oke sip neng, kalo gini kan bagus dan keliatan cantiknya, hahaha” Jawab pak risman kemudian.
“Nah kalo gini kan enak neng, kita semua jadinya ada bahan jaminan biar eneng lonte ini gak ngelanggar janjinya” Saut pak tarji.
“Ya udah kalo gitu nanti minggu depan kesini lagi ya neng sesuai janjinya, seminggu 2x neng harus dateng kesini pas jam 7 malem, teng” Ucap pak risman.
“Loh kok..” Jawabku terputus.
“Kalo neng gak mau ya gapapa.. paling nanti foto ini kita sebar neng hehehe” Timpal pak risman lagi.
Mereka semua pun tertawa dan langsung menyetujui perkataan dari pak risman yang saat ini telah menyimpan foto bugilku yang sangat memalukan, apalagi didalam foto itu juga terpampang jelas kartu identitas resmiku yang ada dibagian atas vaginaku. Dan mau tidak mau lagi pun aku hanya bisa menyetujui usulan yang sebenarnya terlalu memaksakanku itu. Setelah itu mereka berempat pun langsung pergi meninggalkanku begitu saja yang saat ini masih dalam keadaan bugil.
Setelah mereka semua pergi meninggalkanku, akupun langsung mengenakan kembali pakaianku yang ternyata sudah tergeletak disekitar toilet. Untungnya semua pakaianku ini tidak ada yang basah karena toilet ini sepertinya tidak ada air sama sekali, hanya agak terlihat kotor terkena debu dan kotoran kering dari dinding toilet ini saja.
Melihat ada banyak sekali batang penis dihadapanku, aku jadi semakin bernafsu dan mulai melayani keempat orang tunawisma ini sekaligus.
“Hamiilll lu jalang”
“Ooohh gw hamilin lo lonteee.. gw jadiin lo lonte dikampung kitaa”
“Ooowwhhh nikmat banget memek lacur lu anjingg”
Beberapa ucapan yang sangat menghinaku itu mulai terdengar ditelingaku ketika mereka semua mulai mendapatkan orgasmenya dan menyiramkan rahimku dengan peju hangatnya. Setelah mereka semua tampak mulai lemas dan masing-masing dari mereka mulai duduk disekitar tempatku berbaring saat ini. Setelah aku sudah memiliki tenaga lagi untuk bangkit setelah disetubuhi beramai-ramai, akupun mulai ikutan duduk dan bersandar didepan mereka.
“Duhh banyak banget pejuh bapak-bapak di memek aku, pasti hamil deh aku nanti” Jawabku sambil melihat lelehan sperma kental yang mengalir keluar dari dalam vaginaku.
Aku juga saat ini mulai membuka jilbabku yang sudah sangat berantakan sekali, kubiarkan rambut panjangku tergerai kebawah kugunakan kain jilbab ini untuk mengelap wajahku yang tampak berkeringat serta habis dikencingi oleh pemuda pengamen sebelumnya. Aku juga mengelap beberapa bagian tubuhku serta mengelap vaginaku yang sangat basah akibat cairan cintaku yang bercampur sperma itu.
“Hehehe, maaf ya neng soalnya memek eneng ini legit banget saya jadi gak tahan buat keluarin didalem hehehe”
“Iya neng, bool neng juga gigit banget dikontol saya neng, bener-bener yahud pokoknya”
“Ohh iya ngomong-ngomong nama neng ini siapa ya.. kita-kita udahnikmatin badan eneng tapi kita gak tau nama eneng”
“Hihihi nama aku bunga pak” Jawabku.
“Waahh nama yang bagus kayak orangnya, hahaha”
“Iya bener lo man”
Dari percakapan itu, mereka pun mulai memperkenalkan diri mereka satu persatu. Keempat orang itu bernama Manto, Ujang, Tarji dan Risman. Mereka semua adalah pemulung serta pengemis yang biasa beroperasi disekitar taman ini. Mereka merupakan warga didaerah dekat taman ini dan kadang sering menjadikan toilet ini sebagai tempat basecamp mereka untuk sekedar melepas penat atau untuk berjudi dari uang yang sudah mereka kumpulkan. Awalnya mereka ingin melanjutkan ronde berikutnya, hal itu karena mereka mengetahui jika ternyata aku sangat suka tubuhku disetubuhi beramai-ramai. Apalagi ketika aku bangun dari pingsanku, aku benar-benar meracau tidak jelas karena diriku yang sudah sangat bernafsu sekali. Aku tidak begitu ingat apa yang kukatakan saat itu, tetapi mereka bilang jika aku memang suka dientot ramai-ramai sehingga mereka mengajakku untuk lanjut keronde berikutnya setelah tenaga mereka kembali pulih.
Tetapi kemudian aku menolak tawaran mereka secara halus agar tidak menyinggung mereka, lagipula saat ini hari sudah mulai gelap ketika kulihat dari luar toilet ini. Mereka awalnya masih tetap memaksaku bahkan menahan tanganku agar aku jangan berpakaian dulu. Aku sungguh sangat bingung sekali memikirkan bagaimana agar aku bisa segera keluar dari sini karena besok kedua orang tuaku akan pulang, tidak mungkin aku tetap disini sementara rumah dalam keadaan kosong dan aku sedang disetubuhi ditempat ini. Apa yang akan mereka berdua katakan jika anak gadisnya ini pulang dalam keadaan acak-acakan dan bau sperma dimana-mana >_<.
Tapi aku kemudian terpikir sebuah ide agar mereka mau melepaskanku saat ini.
“Mmm.. gimana nanti seminggu lagi dihari yang sama aku bakal dateng kesini lagi pas siang buat ngelayani bapak-bapak sekalian” Ucapku menawarkan sebuah solusi.
“Duh lama banget neng, kenapa gak hari ini aja neng”
“Iya neng, apalagi kalo siang kami biasanya nyebar neng buat nyari duit”
Wajar saja karena ketika aku sampai disini saat siang tadi, suasana disini memang sedikit sepi. Hanya terlihat beberapa pengunjung biasa yang bermain-main atau sekedar olahraga dan bersantai. Aku sedikit kesulitan untuk menemukan orang-orang seperti mereka saat siang hari ditempat ini. Sepertinya aku harus memikirkan waktu lain agar mereka dapat menyetujuinya dan agar aku bisa lepas dari cengkraman mereka. Walaupun sebenarnya bisa saja aku berteriak dan meminta pertolongan dari luar, tapi kurasa itu tidak akan mungkin karena daerah ini cukup sepi, dan juga apabila ada orang yang datang menolong itu pastilah orang-orang yang seperti mereka ini dan sudah pasti bukannya menolong malahan ikut mencicipi tubuhku.
“Mmmm.. ya udah gimana kalo nanti minggu depan dihari yang sama aku kesini lagi pas malemnya pak” Ucapku.
“Gimana kalo nanti pas minggu depan neng malah gak dateng” Jawab pak manto menanggapi.
“Iya neng, kita butuh perjanjian neng biar neng gak ngelanggar janjinya” Timpal pak ujang.
“Gimana kalo kita fotoin badan neng yang telanjang ini, tapi eneng sambil pegang ini” Ucap pak risman kemudian.
Dia menyerahkan padaku sebuah ktp, dan ternyata itu adalah ktpku yang biasa kutaruh didalam dompetku. Aku sangat kaget dia bisa mendapatkan ktpku karena seingatku, aku meletakkan dompetku didalam tas dibalik pintu bilik dan selama mereka menyetubuhiku tadi, aku tidak melihat diantara mereka yang masuk kedalam bilik tempatku menggantungkan pakaian serta tasku.
“Bapak ambil ini darimana” Jawabku kaget setelah menerima ktp miliku.
“Tuh bapak ambil dari sana” Jawab pak risman kemudian sambil menunjuk kearah sudut toilet yang ada disampingku.
Saat kulihat ternyata disudut toilet tidak jauh dari tempatku saat ini ada sebuah dompet milikku dan beberapa kartu yang ada didalamnya tercecer keluar. Kuambil semua kartu-kartu milikku mulai dari atm, kartu mahasiswa, sim serta beberapa kartu penting lainnya dan kumasukkan kembali kedalam dompetku. Tapi selain itu ternyata semua uangku yang berjumlah sekitar 450.000 yang ada didalam dompetku sudah hilang entah kemana. Ketika kutanya tentang keberadaan uangku pada keempat pria ini, mereka semua menjawab jika mereka hanya menemukan dompetku beserta semua kartunya yang berceceran. Dan saat kuingat lagi, ada kemungkinan besar dua orang pengamen tadilah yang sepertinya sudah mengambil semua uang tunaiku, tapi setelah itu untuk apa mereka mengeluarkan semua kartu-kartuku.
Ketika aku masih sibuk memikirkan tentang dompet serta kartu milikku yang sampai tercecer ini, tiba-tiba pak risman kembali mengatakan permintaannya tadi. Dia memintaku untuk berpose dalam keadaan bugil sambil memegang ktpku, dan setelah itu dia akan memotret diriku menggunakan kamera miliknya. Setelah bernegosiasi yang cukup a lot karena aku berharap agar dia bisa memikirkan cara lain selain menyuruhku untuk berpose bugil sambil memegangi ktpku, tapi dia tetep ingin seperti itu, teman-teman yang lainnya juga sepakat dengan ide pak risman sehingga akupun kalah debat sama mereka. Mau tidak mau akhirnya akupun menyetujui permintaannya daripada aku makin lama berada disini. Apalagi beberapa saat yang lalu aku mendengar suara gludug dari langit yang menandakan jika sebentar lagi akan turun hujan.
Kemudian, pak risman mulai mengeluarkan hp bututnya dan menyuruhku untuk berdiri dan memerintahkanku untuk melebarkan kedua kakiku agar liang vaginaku dapat terlihat jelas, setelah itu kedua tanganku dibimbingnya agar memegangi ktpku sambil diarahkannya kebagian atas vaginaku, dan setelah itu dia pun mengambil fotoku.
Setelah pak risman mengambil fotoku yang amat memalukan itu, dia memintaku untuk mengulanginya lagi karena hasil dari jepretan kameranya agak kurang jelas serta wajahku yang terlihat tanpa ekspresi. Dia pun memintaku agar aku memberikan senyuman kearah kamera agar fotonya terlihat lebih bagus. Akupun berusaha memberikan senyumku dan selanjutnya dia kembali mengambil fotoku.
Ilustrasi
“Oke sip neng, kalo gini kan bagus dan keliatan cantiknya, hahaha” Jawab pak risman kemudian.
“Nah kalo gini kan enak neng, kita semua jadinya ada bahan jaminan biar eneng lonte ini gak ngelanggar janjinya” Saut pak tarji.
“Ya udah kalo gitu nanti minggu depan kesini lagi ya neng sesuai janjinya, seminggu 2x neng harus dateng kesini pas jam 7 malem, teng” Ucap pak risman.
“Loh kok..” Jawabku terputus.
“Kalo neng gak mau ya gapapa.. paling nanti foto ini kita sebar neng hehehe” Timpal pak risman lagi.
Mereka semua pun tertawa dan langsung menyetujui perkataan dari pak risman yang saat ini telah menyimpan foto bugilku yang sangat memalukan, apalagi didalam foto itu juga terpampang jelas kartu identitas resmiku yang ada dibagian atas vaginaku. Dan mau tidak mau lagi pun aku hanya bisa menyetujui usulan yang sebenarnya terlalu memaksakanku itu. Setelah itu mereka berempat pun langsung pergi meninggalkanku begitu saja yang saat ini masih dalam keadaan bugil.
Setelah mereka semua pergi meninggalkanku, akupun langsung mengenakan kembali pakaianku yang ternyata sudah tergeletak disekitar toilet. Untungnya semua pakaianku ini tidak ada yang basah karena toilet ini sepertinya tidak ada air sama sekali, hanya agak terlihat kotor terkena debu dan kotoran kering dari dinding toilet ini saja.
Setelah mengenakan kembali semua pakaianku dan memeriksa tasku yang masih terdapat hpku disana akupun langsung cepat-cepat memesan taksi online agar aku tidak kena hujan saat pulang kerumah. Sambil aku memesan taksi online, aku juga sambil beranjak dari tempat ini menuju kedepan taman yang masih cukup ramai karena saat ini masih jam 8 malam. Aku berjalan dengan keadaan tidak lagi mengenakan jilbabku karena jilbab itu sudah sangat kotor terkena cairan sperma dan juga kencing ketika aku disetubuhi tadi, dan sengaja kubuang jilbab itu ditempat sampah dibagian depan toilet karena memang sudah sangat kotor sekali. Ketika taksiku tiba, akupun langsung masuk dan menyuruh pak sopir untuk segera beranjak dari tempat ini. Untung saja aku masih memiliki saldo di dompet digitalku sehingga aku tidak perlu memikirkan bagaimana cara membayar taksi ini.
Saat ini aku sedang berbaring diatas ranjang kamarku sambil menatap langit-langit. Aku sedang memikirkan kejadian hari ini yang benar-benar sangat gila sekali yang tak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Sebuah hari yang tak akan pernah kulupa dimana hari ini aku sudah menyerahkan keperawananku pada seorang pengamen yang tidak kukenal, setelahnya pun aku masih disetubuhi oleh rekannya yang memergoki kami berdua sampai double penetration. Selanjutnya aku kembali disetubuhi beramai-ramai oleh 4 orang tunawisma yang semuanya memiliki penis berukuran besar yang sanggup meluluh lantakkan tubuhku sampai mampu membuatku menjadi seorang wanita muslimah rendahan yang suka kontol akibat rasa kenikmatan yang kudapatkan, serta untuk pertama kalinya juga aku membuka jilbabku dan menunjukkan rambut panjangku ditempat umum setelah sejak kecil aku dididik oleh kedua orang tuaku untuk selalu mengenakan jilbab apabila keluar rumah. Tapi yang lebih parah dari semua itu adalah, salah satu dari keempat orang yang terakhir menyetubuhiku memiliki foto bugilku yang sedang memegangi kartu identitasku. Aku hanya bisa berharap agar foto itu tidak tersebar karena pasti akan membuatku serta keluargaku sangat malu sekali.
Tetapi hal yang terjadi selanjutnya, aku kembali memikirkan dengan semua kenikmatan yang kualami setelah aku melepaskan keperawananku. Sebuah kenikmatan yang melebihi bayanganku ketika aku hanya bisa membayangkan saat sedang masturbasi saja. Aku jadi merasa tidak memiliki rasa penyesalan sedikit pun telah melepaskan perawanku.
“Seandainya aku ngelepasin perawan aku dari dulu, hihihi” Batinku.
Sesaat kemudian akupun mulai memejamkan mataku dan segera tidur karena tubuhku sudah sangat lelah setelah persetubuhan dan kegilaan yang kulakukan hari ini. Tapi saat aku hendak tidur aku baru teringat jika aku lupa meminta nomornya pak risman agar aku bisa dengan mudah menghubunginya apabila minggu depan aku masih belum bisa menemui mereka. Apalagi aku belum tau kapan kedua orang tuaku akan pergi lagi minggu depan.
..
Selama seminggu saat orang tuaku berada dirumah, aku merasa sangat uring-uringan karena aku tidak bisa bebas untuk bertelanjang sambil berkeliaran didalam rumahku. Aku juga tidak bisa bebas bermasturbasi kapan saja karena saat ini ada kedua orang tuaku didalam rumah. Dan selama seminggu itu juga aku berusaha menahan mati-matian nafsuku yang kadang selalu timbul ketika aku kembali mengingat sebuah kenikmatan dari batang kejantanan milik tunawisma yang waktu itu bersarang didalam tubuhku. Sebagai cara aku menurunkan sedikit hawa nafsuku yang begitu liar itu, aku hanya bisa bermasturbasi disaat aku hendak tidur saat malam. Hanya diwaktu itu saja aku bisa menikmati waktu telanjang sekaligus sedikit menuntaskan birahiku yang sebenarnya aku tidak terlalu merasa puas.
Tepat seminggu kemudian dimana hari kedua orang tuaku akan kembali pergi tiba, saat ini aku sedang mengantarkan kedua orang tuaku ke bandara. Mereka mendapat penerbangan terakhir malam ini setelah dari pagi sampai sore mereka sibuk mengurusi klientnya.
“Nak, kamu selama dirumah hati-hati ya.. jangan bukain pintu sembarangan, jangan temenan sama orang yang gak jelas, kalo keluar harus make baju yang sopan” Ucap mamaku panjang lebar sebelum mereka memasuki gerbang keberangkatan.
“Kamu juga kalo gak ada tujuan yang jelas, jangan suka keluyuran kemana-mana ya.. selalu kabarin papa atau mama kalo ada apa-apa nanti jangan lupa” Timpal papaku kemudian.
“Iya mah, pah, aku bakalan baik-baik aja kok disini” Jawabku.
“Ya udah kalo gitu mama sama papa berangkat dulu ya nak, asalamualaikum” Ucap mamaku.
“Iya hati-hati ya mah, pah, walaikumsalam” Jawabku sambil menyalimi tangan mereka berdua.
Setelah kulihat mereka berdua sudah masuk kedalam bandara, aku cepat-cepat langsung kembali kemobilku dan segera menuju ketaman kemarin untuk menemui keempat orang yang sebelumnya telah menyetubuhiku dan memegang foto telanjangku. Aku sudah tidak sabar ingin segera disetubuhi oleh mereka lagi, aku ingin mereka bisa memuaskan hawa nafsuku yang sudah sangat susah payah kutahan selama seminggu ini. Dan juga selain itu agar mereka tau jika aku benar-benar menjalankan janjiku yang sudah kukatakan pada mereka untuk kembali menemui mereka lagi tepat seminggu setelah aku disetubuhi mereka untuk pertama kalinya, dan juga agar mereka tidak menyebarkan foto bugilku yang terpampang secara jelas wajahku yang tanpa mengenakan jilbab serta kartu tanda pendudukku yang memperlihatkan secara jelas detail semua identitas pribadiku.
Aku hanya bisa berharap semoga mereka tidak menyebarkan foto bugilku karena aku sama sekali tidak memiliki nomor kontaknya demikian juga mereka, sehingga satu-satunya cara untuk memastikannya hanyalah menemui mereka disana. Semoga sajaaku bisa bertemu dengan mereka atau salah satunya. Selama seminggu itu juga aku tidak bisa tidur nyenyak karena aku tidak bisa berkomunikasi dengan keempat pria tunawisma itu, aku juga tidak bisa keluar sembarangan apabila ada orang tuaku dirumah karena ibuku selalu mengajakku untuk menemaninya berkeliling mengurusi dokumen-dokumen yang dibutuhkan ketika papaku sedang sibuk mengurusi hal lain.
Setelah aku memarkirkan mobilku, akupun segera cepat-cepat menuju ke toilet yang sudah dijanjikan seminggu yang lalu sambil berharap salah satu dari mereka ada disana. Saat aku hampir sampai ditoilet itu, aku melihat pak risman, pak manto dan pak ujang sedang berjalan menjauhi toilet tersebut. Dengan cepat langsung kukejar ketiga orang itu sambil memanggil nama mereka agar mereka tau jika aku sudah datang.
“Wah wah, saya kirain si neng bunga gak bakalan dateng nih, padahal udah ditunggu daritadi neng, hahaha” Jawab pak manto.
“Hahaha, hampir aja tadi mau gw upload keinternet foto bugil lu neng, soalnya gw kira lu gak bakalan dateng kesini, apalagi gw gak tau nomor hp lu” Jawab pak risman.
“Kayaknya si eneng lonte ini harus dihukum deh, soalnya sekarang udah jam berapa ini, hahaha” Jawab pak tarji kemudian.
Aku yang masih ngos-ngosan karena mengejar mereka ini pun hanya bisa diam sambil mengatur nafasku.
“Kalo gitu sebagai hukumannya, lu harus ikut kita sekarang, lu bakalan kami garap rame-rame sama temen kita yang lain, dan lu mesti muasin kita semua sampe pagi neng hahaha” Ucap pak risman.
Akupun sangat terkejut mendengar perkataannya, tetapi dia kembali mengancamku menggunakan foto bugilku agar aku menuruti perintahnya. Karena ancamannya itu akhirnya akupun hanya bisa pasrah mengikutinya perintahnya. Lagipula saat kupikir lagi tidak terlalu masalah juga karena saat ini kedua orang tuaku sudah pergi ke eropa selama 6 bulan lamanya, dan aku juga masih dalam masa libur semester yang berlangsung selama 3 bulan. Kemudian aku mendengar perkataannya yang harus melayani semua teman dari ketiga pria ini sampai pagi, seketika birahiku memuncak. Aku sangat terangsang sekali saat memikirkan diriku yang akan digangbang oleh banyak orang.
Tapi sebelum itu, dia memerintahkanku untuk melucuti semua pakaianku dan hanya menyisakan jilbabku saja. Awalnya aku ragu apakah harus kuturi permintaannya ini atau tidak, tapi ketika dia menggoyangkan hpnya sebagai isyarat agar aku menurutinya, akhirnya kuturuti saja permintaannya itu. Setelah aku melepaskan semua pakaianku kecuali jilbabku, pak risman langsung menyambar semua pakaianku dan memegangnya, kemudian dia memimpin jalan didepan dengan diikuti kedua rekannya dan aku disuruh untuk berada diposisi paling belakang. Diriku saat ini benar-benar sangat bergairah sekali, jantungku sangat berdebar dan pikiranku merasa tidak sabar lagi ingin segera merasakan dientoti beramai-ramai lagi, terlebih saat ini aku disuruh untuk berjalan dalam keadaan telanjang bulat dan hanya mengenakan jilbabku saja, sementara ketiga pria yang ada didepanku masih mengenakan pakaiannya dengan lengkap walaupun terlihat sangat lusuh. Aku benar-benar terlihat seperti seorang cewek murahan saja rasanya, tapi ini terasa sangat menyenangkan sekali >_<.
Saat ini aku sedang berjalan mengikuti ketiga orang yang merupakan pemulung serta pengemis ini, aku berjalan sambil tangan kiriku menutupi kedua buah dadaku dan tangan satunya menutupi area vaginaku. Jujur saja walaupun sebenarnya aku sangat senang bisa merasakan kenikmatan disetubuhi beramai-ramai lagi, aku masih agak malu apabila harus telanjang sendirian sambil berjalan seperti ini, apalagi didepanku saat ini ada tiga orang tunawisma yang status sosialnya pun sangat jauh dibawahku dan mereka pun masih mengenakan pakaian yang lengkap.
Kami bertiga pun mulai melewati jalan setapak pada bagian belakang taman ini melewati semak-semak dan tembok tinggi yang pada akhirnya kuketahui itu merupakan tembok pembatas antara gudang pabrik dan taman ini. Aku terus berjalan mengikuti mereka bertiga dibelakang, dan diam-diam aku sambil berjalan juga sambil memilin putting dan juga clitorisku karena saat ini diriku sedang dilanda birahi karena sebentar lagi aku akan segera disetubuhi beramai-ramai. Tapi aku tidak tau pasti ada berapa orang teman-temannya ketiga orang ini, semoga saja bukan sekampung karena aku pasti akan pingsan kelelahan nanti.
“Oke kita sampai neng” Jawab pak manto.
Saat ini aku sedang berbaring diatas ranjang kamarku sambil menatap langit-langit. Aku sedang memikirkan kejadian hari ini yang benar-benar sangat gila sekali yang tak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Sebuah hari yang tak akan pernah kulupa dimana hari ini aku sudah menyerahkan keperawananku pada seorang pengamen yang tidak kukenal, setelahnya pun aku masih disetubuhi oleh rekannya yang memergoki kami berdua sampai double penetration. Selanjutnya aku kembali disetubuhi beramai-ramai oleh 4 orang tunawisma yang semuanya memiliki penis berukuran besar yang sanggup meluluh lantakkan tubuhku sampai mampu membuatku menjadi seorang wanita muslimah rendahan yang suka kontol akibat rasa kenikmatan yang kudapatkan, serta untuk pertama kalinya juga aku membuka jilbabku dan menunjukkan rambut panjangku ditempat umum setelah sejak kecil aku dididik oleh kedua orang tuaku untuk selalu mengenakan jilbab apabila keluar rumah. Tapi yang lebih parah dari semua itu adalah, salah satu dari keempat orang yang terakhir menyetubuhiku memiliki foto bugilku yang sedang memegangi kartu identitasku. Aku hanya bisa berharap agar foto itu tidak tersebar karena pasti akan membuatku serta keluargaku sangat malu sekali.
Tetapi hal yang terjadi selanjutnya, aku kembali memikirkan dengan semua kenikmatan yang kualami setelah aku melepaskan keperawananku. Sebuah kenikmatan yang melebihi bayanganku ketika aku hanya bisa membayangkan saat sedang masturbasi saja. Aku jadi merasa tidak memiliki rasa penyesalan sedikit pun telah melepaskan perawanku.
“Seandainya aku ngelepasin perawan aku dari dulu, hihihi” Batinku.
Sesaat kemudian akupun mulai memejamkan mataku dan segera tidur karena tubuhku sudah sangat lelah setelah persetubuhan dan kegilaan yang kulakukan hari ini. Tapi saat aku hendak tidur aku baru teringat jika aku lupa meminta nomornya pak risman agar aku bisa dengan mudah menghubunginya apabila minggu depan aku masih belum bisa menemui mereka. Apalagi aku belum tau kapan kedua orang tuaku akan pergi lagi minggu depan.
..
Selama seminggu saat orang tuaku berada dirumah, aku merasa sangat uring-uringan karena aku tidak bisa bebas untuk bertelanjang sambil berkeliaran didalam rumahku. Aku juga tidak bisa bebas bermasturbasi kapan saja karena saat ini ada kedua orang tuaku didalam rumah. Dan selama seminggu itu juga aku berusaha menahan mati-matian nafsuku yang kadang selalu timbul ketika aku kembali mengingat sebuah kenikmatan dari batang kejantanan milik tunawisma yang waktu itu bersarang didalam tubuhku. Sebagai cara aku menurunkan sedikit hawa nafsuku yang begitu liar itu, aku hanya bisa bermasturbasi disaat aku hendak tidur saat malam. Hanya diwaktu itu saja aku bisa menikmati waktu telanjang sekaligus sedikit menuntaskan birahiku yang sebenarnya aku tidak terlalu merasa puas.
Tepat seminggu kemudian dimana hari kedua orang tuaku akan kembali pergi tiba, saat ini aku sedang mengantarkan kedua orang tuaku ke bandara. Mereka mendapat penerbangan terakhir malam ini setelah dari pagi sampai sore mereka sibuk mengurusi klientnya.
“Nak, kamu selama dirumah hati-hati ya.. jangan bukain pintu sembarangan, jangan temenan sama orang yang gak jelas, kalo keluar harus make baju yang sopan” Ucap mamaku panjang lebar sebelum mereka memasuki gerbang keberangkatan.
“Kamu juga kalo gak ada tujuan yang jelas, jangan suka keluyuran kemana-mana ya.. selalu kabarin papa atau mama kalo ada apa-apa nanti jangan lupa” Timpal papaku kemudian.
“Iya mah, pah, aku bakalan baik-baik aja kok disini” Jawabku.
“Ya udah kalo gitu mama sama papa berangkat dulu ya nak, asalamualaikum” Ucap mamaku.
“Iya hati-hati ya mah, pah, walaikumsalam” Jawabku sambil menyalimi tangan mereka berdua.
Setelah kulihat mereka berdua sudah masuk kedalam bandara, aku cepat-cepat langsung kembali kemobilku dan segera menuju ketaman kemarin untuk menemui keempat orang yang sebelumnya telah menyetubuhiku dan memegang foto telanjangku. Aku sudah tidak sabar ingin segera disetubuhi oleh mereka lagi, aku ingin mereka bisa memuaskan hawa nafsuku yang sudah sangat susah payah kutahan selama seminggu ini. Dan juga selain itu agar mereka tau jika aku benar-benar menjalankan janjiku yang sudah kukatakan pada mereka untuk kembali menemui mereka lagi tepat seminggu setelah aku disetubuhi mereka untuk pertama kalinya, dan juga agar mereka tidak menyebarkan foto bugilku yang terpampang secara jelas wajahku yang tanpa mengenakan jilbab serta kartu tanda pendudukku yang memperlihatkan secara jelas detail semua identitas pribadiku.
Aku hanya bisa berharap semoga mereka tidak menyebarkan foto bugilku karena aku sama sekali tidak memiliki nomor kontaknya demikian juga mereka, sehingga satu-satunya cara untuk memastikannya hanyalah menemui mereka disana. Semoga sajaaku bisa bertemu dengan mereka atau salah satunya. Selama seminggu itu juga aku tidak bisa tidur nyenyak karena aku tidak bisa berkomunikasi dengan keempat pria tunawisma itu, aku juga tidak bisa keluar sembarangan apabila ada orang tuaku dirumah karena ibuku selalu mengajakku untuk menemaninya berkeliling mengurusi dokumen-dokumen yang dibutuhkan ketika papaku sedang sibuk mengurusi hal lain.
Setelah aku memarkirkan mobilku, akupun segera cepat-cepat menuju ke toilet yang sudah dijanjikan seminggu yang lalu sambil berharap salah satu dari mereka ada disana. Saat aku hampir sampai ditoilet itu, aku melihat pak risman, pak manto dan pak ujang sedang berjalan menjauhi toilet tersebut. Dengan cepat langsung kukejar ketiga orang itu sambil memanggil nama mereka agar mereka tau jika aku sudah datang.
“Wah wah, saya kirain si neng bunga gak bakalan dateng nih, padahal udah ditunggu daritadi neng, hahaha” Jawab pak manto.
“Hahaha, hampir aja tadi mau gw upload keinternet foto bugil lu neng, soalnya gw kira lu gak bakalan dateng kesini, apalagi gw gak tau nomor hp lu” Jawab pak risman.
“Kayaknya si eneng lonte ini harus dihukum deh, soalnya sekarang udah jam berapa ini, hahaha” Jawab pak tarji kemudian.
Aku yang masih ngos-ngosan karena mengejar mereka ini pun hanya bisa diam sambil mengatur nafasku.
“Kalo gitu sebagai hukumannya, lu harus ikut kita sekarang, lu bakalan kami garap rame-rame sama temen kita yang lain, dan lu mesti muasin kita semua sampe pagi neng hahaha” Ucap pak risman.
Akupun sangat terkejut mendengar perkataannya, tetapi dia kembali mengancamku menggunakan foto bugilku agar aku menuruti perintahnya. Karena ancamannya itu akhirnya akupun hanya bisa pasrah mengikutinya perintahnya. Lagipula saat kupikir lagi tidak terlalu masalah juga karena saat ini kedua orang tuaku sudah pergi ke eropa selama 6 bulan lamanya, dan aku juga masih dalam masa libur semester yang berlangsung selama 3 bulan. Kemudian aku mendengar perkataannya yang harus melayani semua teman dari ketiga pria ini sampai pagi, seketika birahiku memuncak. Aku sangat terangsang sekali saat memikirkan diriku yang akan digangbang oleh banyak orang.
Tapi sebelum itu, dia memerintahkanku untuk melucuti semua pakaianku dan hanya menyisakan jilbabku saja. Awalnya aku ragu apakah harus kuturi permintaannya ini atau tidak, tapi ketika dia menggoyangkan hpnya sebagai isyarat agar aku menurutinya, akhirnya kuturuti saja permintaannya itu. Setelah aku melepaskan semua pakaianku kecuali jilbabku, pak risman langsung menyambar semua pakaianku dan memegangnya, kemudian dia memimpin jalan didepan dengan diikuti kedua rekannya dan aku disuruh untuk berada diposisi paling belakang. Diriku saat ini benar-benar sangat bergairah sekali, jantungku sangat berdebar dan pikiranku merasa tidak sabar lagi ingin segera merasakan dientoti beramai-ramai lagi, terlebih saat ini aku disuruh untuk berjalan dalam keadaan telanjang bulat dan hanya mengenakan jilbabku saja, sementara ketiga pria yang ada didepanku masih mengenakan pakaiannya dengan lengkap walaupun terlihat sangat lusuh. Aku benar-benar terlihat seperti seorang cewek murahan saja rasanya, tapi ini terasa sangat menyenangkan sekali >_<.
Saat ini aku sedang berjalan mengikuti ketiga orang yang merupakan pemulung serta pengemis ini, aku berjalan sambil tangan kiriku menutupi kedua buah dadaku dan tangan satunya menutupi area vaginaku. Jujur saja walaupun sebenarnya aku sangat senang bisa merasakan kenikmatan disetubuhi beramai-ramai lagi, aku masih agak malu apabila harus telanjang sendirian sambil berjalan seperti ini, apalagi didepanku saat ini ada tiga orang tunawisma yang status sosialnya pun sangat jauh dibawahku dan mereka pun masih mengenakan pakaian yang lengkap.
Kami bertiga pun mulai melewati jalan setapak pada bagian belakang taman ini melewati semak-semak dan tembok tinggi yang pada akhirnya kuketahui itu merupakan tembok pembatas antara gudang pabrik dan taman ini. Aku terus berjalan mengikuti mereka bertiga dibelakang, dan diam-diam aku sambil berjalan juga sambil memilin putting dan juga clitorisku karena saat ini diriku sedang dilanda birahi karena sebentar lagi aku akan segera disetubuhi beramai-ramai. Tapi aku tidak tau pasti ada berapa orang teman-temannya ketiga orang ini, semoga saja bukan sekampung karena aku pasti akan pingsan kelelahan nanti.
“Oke kita sampai neng” Jawab pak manto.
Aku cukup kaget saat melihat lokasi yang dituju oleh pak risman dan kawan-kawan ini. Meskipun terlihat agak sedikit gelap karena minim penerangan, tapi aku bisa melihat dengan jelas jika tempat ini hanyalah sebuah kebun kosong yang tidak begitu besar dengan beberapa tenda dan juga tumpukan kayu serta kardus bekas yang dijadikan seperti sebuah rumah dibeberapa sisi lahan tersebut.
“Wah ternyata nih cewek lonte dateng lagi, gw kira gak bakalan dateng” Ucap pak tarji yang ada disana.
“Waduhh.. bawa lonte darimana tuh man” Ucap salah seorang bapak yang tidak jauh dari kami.
“Gila lu pada, darimana lu bawa nih lonte muslimah, hahahaha”
“Nih lonte cuman nutupin atasnya doang tapi bawahnya diumbar, hahahaha”
Entah kenapa mendengar semua hinaan mereka bukannya membuatku marah, malahan membuatku jadi semakin terangsang. Apalagi disaat mereka mulai mengerubungiku dan beberapa diantaranya juga ada yang memegangi tubuhku, rasanya sangat membuat vaginaku menjadi sangat gatal sekali. Sepintas aku dapat melihat ada sekitar 20an orang yang semuanya adalah seorang pria termasuk pak risman. Semua pria ini tampak berbadan kotor dan mengenakan pakaian yang juga sama seperti badannya.
Saat aku berdiri dalam keadaan telanjang seperti ini juga, beberapa tangan-tangan kasar dari orang-orang yang mengerubungiku juga ada yang memegang kedua tanganku dan mulai meremas payudaraku, mencubiti pinggang serta perut rataku, mengelus kulit tubuhku yang putih mulus, bahkan ada juga yang menampari bongkahan pantatku yang kenyal berisi ini. Menerima setiap perlakuan mereka semua membuatku merasa seperti melayang menikmatinya, bahkan sampai membuat tubuhku mulai merinding dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan air kencing nikmatku.
*CUUrrr*
Entah wajah seperti apa yang kuekspresikan saat ini, tapi rasanya benar-benar sangat nikmat sekali. Aku sangat bahagia dan sangat menikmati setiap pelecehan yang mereka lakukan padaku. Bahkan akupun juga dapat mendengar tawa riuh dan kata-kata yang begitu merendahkan dejaratku saat aku mengeluarkan cairan cintaku yang sudah membasahi tanah yang ada dibawahku.
Setelah itu, tubuhku yang masih agak sedikit gemetar karena masih merasakan sisa-sisa dari kenikmatan tadi pun mulai ditarik oleh pak risman kepelukannya. Diapun langsung mengatakan pada teman-temannya yang lain jika saat ini mereka semua bisa menikmati tubuhku sepuasnya sampai pagi. Dia pun juga kalau aku ini adalah seorang cewek muslimah yang gatel dan suka dientot beramai-ramai. Sontak saja saat mereka mendengar hal itu langsung membuat semua orang yang ada disana langsung senang bukan kepalang. Bagaimana tidak, kapan lagi bagi mereka bisa menikmati tubuh seorang gadis muda sepertiku ini, apalagi setelah pak risman tadi mengatakan jika aku memang suka disetubuhi beramai-ramai. Meskipun sebenarnya aku datang karena terpaksa agar foto bugilku tidak disebarkan olehnya, tapi dilain sisi memang penyebabnya juga karena aku lah yang mau-mau saja disetubuhi oleh mereka saat didalam toilet umum ditaman itu, bahkan aku juga yang menyetujui saran dari pak risman yang memperbolehkannya mengambil foto telanjangku sambil menunjukkan kartu identitasku. Dan semua itu kulakukan tidak dalam keadaan terpaksa.
Sesaat setelah pak risman mengatakan hal itu, seketika tubuhku kembali dikerubungi oleh orang-orang tunawisma ini. Mereka kembali menggerayangi tubuhku mulai dari mengelus permukaan kulitku, meremas payudaraku sampai ada juga yang memainkan vaginaku. Mereka semua mulai merangsang tubuhku dan membuat tubuhku mulai menggelinjang kegelian. Aku juga sampai mengeluarkan desahan nikmatku begitu keras karena aku benar-benar sangat menikmatinya.
“Aacchhh.. ssshhh enn..nakk pakkhh, oouuwwhhh, sakkiittt, aaahhh” Desahku menikmati setiap rangsangan yang mereka berikan.
Aku saat ini sedang digerayangi oleh banyak orang sekaligus, tapi tentu saja pak risman lah yang paling mendominasi tubuhku. Tapi ada beberapaorang lain juga yang hanya melihat saja sambil mengelus penis mereka dari luar celana. Entah kenapa orang-orang ini tampak segan dengan pak risman, tapi yang jelas aku benar-benar sangat menikmati ini semua.
Tidak lama kemudian, tubuhku mulai dibaringkan oleh pak risman keatas tikar kumal yang ada dibawah tenda ini. Setelah itu kedua kakiku dilebarkan olehnya dan langsung saja dia menancapkan penis besar milikknya kedalam vaginaku yang sudah lumayan basah ini.
“Aaccchhh” Desahku yang begitu nikmat ketika pak risman langsung menghujam batang kelaminnya kedalam vaginaku.
Seketika pikiranku kembali melayang karena akhirnya ada sebuah penis yang kembali masuk kedalam liang vaginaku. Aku benar-benar sangat membutuhkan kenikmatan seperti ini setelah seminggu lamanya vaginaku tidak dimasuki. Selama seminggu itu aku seperti menjadi orang gila karena tidak bisa mendapatkan kenikmatan seperti ini. Setiap malam pun aku sampai susah tidur karena nafsuku yang begitu tinggi meskipun aku sudah masturbasi untuk sedikit meredakannya. Bagiku saat itu, terasa seperti setahun lamanya karena setiap harinya aku semakin tersiksa oleh birahiku sendiri.
Pak risman pun saat ini menyodok vaginaku dengan begitu kasar dan tampak liar sekali. Dia menghujam-hujamkan kontolnya kedalam vaginaku dengan begitu brutal dan meremas-remas payudaraku dengan sangat kuat. Tapi hal itu malah semakin membuatku blingsatan dan semakin membuat diriku makin bertambah birahi.
“Ooohhh.. udah lama gw gak nyodok memek lonte lu.. aahhh.. aaahhh, masih peret aja rasanya” Ucap pak risman sambil tetap memompa vaginaku dengan kasar.
“Aaacchhh.. aachhh, iyyaa..hhh pp..paakkk, ak..kuu jug..a udah llama gak dientot bapak.. aaahhh akkuuu sampee kangenn s..sama ba..pakkh, aaahhh.. aahhh” Jawabku sambil mendesah nikmat.
“Selama seminggu ini lu udah ngentot ama siapa aja lontee.. aahhh.. oohhh” Ucap pak risman lagi.
“Akkuu belum ngentoott sama siapa..siapa pakkhh.. soalnya, aaahhh, ada orang tua aakkkhhuuu diii rumahh.. uuhhh” Jawabku lagi.
“Hahaha.. jadi lu gak bisa ngentot kalo ada ortu lu ya dirumah hahh” Ujar pak risman.
“Mmmpphhh.. nggak bisaa, aahhh pakk.. akkuuu soalnyaaa, masih kullliaahh, aahhh paakkk” Ucapku.
“Waahahaha, ternyata kita bakal bisa ngentotin anak kuliahan” Ucap salah satu bapak yang sedang menonton kami bersetubuh ini.
“Waahhh kapan lagi kita bisa nyicipin memek anak kuliahan ya gak, hahaha” Ucap rekannya yang lain.
Kemudian akupun hanya bisa mendengar suara-suara mereka yang sedang mengobrol membicarakan tentang diriku ini. Aku sudah tidak terlalu mempedulikan apa yang mereka bicarakan karena saat ini aku hanya fokus untuk menikmati sodokan batang penisnya didalam vaginaku.
Tidak lama kemudian, pak risman pun mulai membalikkan tubuhku. Sekarang ini tubuhku ada diatasnya pak risman, kemudian dia pun menyuruhku untuk menggoyangkan tubuhku sendiri memompa penisnya keluar masuk yang langsung saja kuturuti permintaannya itu.
“Aaahhh.. aaahhh enaakkk banget kontol bapakk.. aaahhh” Desahku yang semakin tak karuan.
Akupun menggoyangkan tubuhku keatas kebawah, dan juga berputar-putar mengurut penis milik pak risman ini didalam vaginaku. Kuremas-remas juga kedua bongkah payudaraku yang saat ini ikutan naik turun mengikuti irama gerakan tubuhku.
Saat kulihat sekelilingku, ternyata ada banyak sekali orang yang melihat persetubuhan kami berdua. Beberapa diantaranya juga ada yang sambil mengocoki penis mereka masing-masing tanpa mengganggu apa yang sedang kami lakukan. Melihat penis-penis itu sedang mengacung kearahku, entah kenapa tubuhku seolah bergerak sendiri untuk menggapai salah satunya.
“Aahhh.. kontoolll, mauu kontoollll.. aaachhh” Racauku saat melihat salah satu penis yang sedang dikocoki itu.
Kemudian akupun langsung menggenggam penis pria itu dan langsung saja kutarik dan kumasukkan kedalam mulutku untuk kuhisap.
*Ssllluuurrppp.. sslluurrppp.. sslluurrrpppp*
Kuhisap-hisap penis itu dengan lahapnya seolah seperti sedang menghisap permen lolipop. Aku benar-benar sangat menyukai aroma serta rasa dari penis ini sampai membuatku selalu terbayang-bayang didalam pikiranku. Saat sedang menikmati penis pria ini didalam mulut serta pompaan penis pak risman didalam vaginaku, tidak lama kemudian aku merasa seperti ada yang sedang melebarkan pantatku. Saat kulihat kebelakang ternyata itu adalah pak manto yang sudah tidak sabar lagi ingin segera menunggangiku. Dia pun mulai meludahi tangannya dan mencoba memasukkan tangannya kedalam lubang anusku agar licin. Dia pun melakukannya berulang kali melakukannya sampai benar-benar anusku menjadi licin oleh air liurnya. Setelah dirasa licin pak manto pun mulai sedikit demi sedikit memasukkan penis itu kedalam lubang pembuanganku.
“Wah ternyata nih cewek lonte dateng lagi, gw kira gak bakalan dateng” Ucap pak tarji yang ada disana.
“Waduhh.. bawa lonte darimana tuh man” Ucap salah seorang bapak yang tidak jauh dari kami.
“Gila lu pada, darimana lu bawa nih lonte muslimah, hahahaha”
“Nih lonte cuman nutupin atasnya doang tapi bawahnya diumbar, hahahaha”
Entah kenapa mendengar semua hinaan mereka bukannya membuatku marah, malahan membuatku jadi semakin terangsang. Apalagi disaat mereka mulai mengerubungiku dan beberapa diantaranya juga ada yang memegangi tubuhku, rasanya sangat membuat vaginaku menjadi sangat gatal sekali. Sepintas aku dapat melihat ada sekitar 20an orang yang semuanya adalah seorang pria termasuk pak risman. Semua pria ini tampak berbadan kotor dan mengenakan pakaian yang juga sama seperti badannya.
Saat aku berdiri dalam keadaan telanjang seperti ini juga, beberapa tangan-tangan kasar dari orang-orang yang mengerubungiku juga ada yang memegang kedua tanganku dan mulai meremas payudaraku, mencubiti pinggang serta perut rataku, mengelus kulit tubuhku yang putih mulus, bahkan ada juga yang menampari bongkahan pantatku yang kenyal berisi ini. Menerima setiap perlakuan mereka semua membuatku merasa seperti melayang menikmatinya, bahkan sampai membuat tubuhku mulai merinding dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan air kencing nikmatku.
*CUUrrr*
Entah wajah seperti apa yang kuekspresikan saat ini, tapi rasanya benar-benar sangat nikmat sekali. Aku sangat bahagia dan sangat menikmati setiap pelecehan yang mereka lakukan padaku. Bahkan akupun juga dapat mendengar tawa riuh dan kata-kata yang begitu merendahkan dejaratku saat aku mengeluarkan cairan cintaku yang sudah membasahi tanah yang ada dibawahku.
Setelah itu, tubuhku yang masih agak sedikit gemetar karena masih merasakan sisa-sisa dari kenikmatan tadi pun mulai ditarik oleh pak risman kepelukannya. Diapun langsung mengatakan pada teman-temannya yang lain jika saat ini mereka semua bisa menikmati tubuhku sepuasnya sampai pagi. Dia pun juga kalau aku ini adalah seorang cewek muslimah yang gatel dan suka dientot beramai-ramai. Sontak saja saat mereka mendengar hal itu langsung membuat semua orang yang ada disana langsung senang bukan kepalang. Bagaimana tidak, kapan lagi bagi mereka bisa menikmati tubuh seorang gadis muda sepertiku ini, apalagi setelah pak risman tadi mengatakan jika aku memang suka disetubuhi beramai-ramai. Meskipun sebenarnya aku datang karena terpaksa agar foto bugilku tidak disebarkan olehnya, tapi dilain sisi memang penyebabnya juga karena aku lah yang mau-mau saja disetubuhi oleh mereka saat didalam toilet umum ditaman itu, bahkan aku juga yang menyetujui saran dari pak risman yang memperbolehkannya mengambil foto telanjangku sambil menunjukkan kartu identitasku. Dan semua itu kulakukan tidak dalam keadaan terpaksa.
Sesaat setelah pak risman mengatakan hal itu, seketika tubuhku kembali dikerubungi oleh orang-orang tunawisma ini. Mereka kembali menggerayangi tubuhku mulai dari mengelus permukaan kulitku, meremas payudaraku sampai ada juga yang memainkan vaginaku. Mereka semua mulai merangsang tubuhku dan membuat tubuhku mulai menggelinjang kegelian. Aku juga sampai mengeluarkan desahan nikmatku begitu keras karena aku benar-benar sangat menikmatinya.
“Aacchhh.. ssshhh enn..nakk pakkhh, oouuwwhhh, sakkiittt, aaahhh” Desahku menikmati setiap rangsangan yang mereka berikan.
Aku saat ini sedang digerayangi oleh banyak orang sekaligus, tapi tentu saja pak risman lah yang paling mendominasi tubuhku. Tapi ada beberapaorang lain juga yang hanya melihat saja sambil mengelus penis mereka dari luar celana. Entah kenapa orang-orang ini tampak segan dengan pak risman, tapi yang jelas aku benar-benar sangat menikmati ini semua.
Tidak lama kemudian, tubuhku mulai dibaringkan oleh pak risman keatas tikar kumal yang ada dibawah tenda ini. Setelah itu kedua kakiku dilebarkan olehnya dan langsung saja dia menancapkan penis besar milikknya kedalam vaginaku yang sudah lumayan basah ini.
“Aaccchhh” Desahku yang begitu nikmat ketika pak risman langsung menghujam batang kelaminnya kedalam vaginaku.
Seketika pikiranku kembali melayang karena akhirnya ada sebuah penis yang kembali masuk kedalam liang vaginaku. Aku benar-benar sangat membutuhkan kenikmatan seperti ini setelah seminggu lamanya vaginaku tidak dimasuki. Selama seminggu itu aku seperti menjadi orang gila karena tidak bisa mendapatkan kenikmatan seperti ini. Setiap malam pun aku sampai susah tidur karena nafsuku yang begitu tinggi meskipun aku sudah masturbasi untuk sedikit meredakannya. Bagiku saat itu, terasa seperti setahun lamanya karena setiap harinya aku semakin tersiksa oleh birahiku sendiri.
Pak risman pun saat ini menyodok vaginaku dengan begitu kasar dan tampak liar sekali. Dia menghujam-hujamkan kontolnya kedalam vaginaku dengan begitu brutal dan meremas-remas payudaraku dengan sangat kuat. Tapi hal itu malah semakin membuatku blingsatan dan semakin membuat diriku makin bertambah birahi.
“Ooohhh.. udah lama gw gak nyodok memek lonte lu.. aahhh.. aaahhh, masih peret aja rasanya” Ucap pak risman sambil tetap memompa vaginaku dengan kasar.
“Aaacchhh.. aachhh, iyyaa..hhh pp..paakkk, ak..kuu jug..a udah llama gak dientot bapak.. aaahhh akkuuu sampee kangenn s..sama ba..pakkh, aaahhh.. aahhh” Jawabku sambil mendesah nikmat.
“Selama seminggu ini lu udah ngentot ama siapa aja lontee.. aahhh.. oohhh” Ucap pak risman lagi.
“Akkuu belum ngentoott sama siapa..siapa pakkhh.. soalnya, aaahhh, ada orang tua aakkkhhuuu diii rumahh.. uuhhh” Jawabku lagi.
“Hahaha.. jadi lu gak bisa ngentot kalo ada ortu lu ya dirumah hahh” Ujar pak risman.
“Mmmpphhh.. nggak bisaa, aahhh pakk.. akkuuu soalnyaaa, masih kullliaahh, aahhh paakkk” Ucapku.
“Waahahaha, ternyata kita bakal bisa ngentotin anak kuliahan” Ucap salah satu bapak yang sedang menonton kami bersetubuh ini.
“Waahhh kapan lagi kita bisa nyicipin memek anak kuliahan ya gak, hahaha” Ucap rekannya yang lain.
Kemudian akupun hanya bisa mendengar suara-suara mereka yang sedang mengobrol membicarakan tentang diriku ini. Aku sudah tidak terlalu mempedulikan apa yang mereka bicarakan karena saat ini aku hanya fokus untuk menikmati sodokan batang penisnya didalam vaginaku.
Tidak lama kemudian, pak risman pun mulai membalikkan tubuhku. Sekarang ini tubuhku ada diatasnya pak risman, kemudian dia pun menyuruhku untuk menggoyangkan tubuhku sendiri memompa penisnya keluar masuk yang langsung saja kuturuti permintaannya itu.
“Aaahhh.. aaahhh enaakkk banget kontol bapakk.. aaahhh” Desahku yang semakin tak karuan.
Akupun menggoyangkan tubuhku keatas kebawah, dan juga berputar-putar mengurut penis milik pak risman ini didalam vaginaku. Kuremas-remas juga kedua bongkah payudaraku yang saat ini ikutan naik turun mengikuti irama gerakan tubuhku.
Saat kulihat sekelilingku, ternyata ada banyak sekali orang yang melihat persetubuhan kami berdua. Beberapa diantaranya juga ada yang sambil mengocoki penis mereka masing-masing tanpa mengganggu apa yang sedang kami lakukan. Melihat penis-penis itu sedang mengacung kearahku, entah kenapa tubuhku seolah bergerak sendiri untuk menggapai salah satunya.
“Aahhh.. kontoolll, mauu kontoollll.. aaachhh” Racauku saat melihat salah satu penis yang sedang dikocoki itu.
Kemudian akupun langsung menggenggam penis pria itu dan langsung saja kutarik dan kumasukkan kedalam mulutku untuk kuhisap.
*Ssllluuurrppp.. sslluurrppp.. sslluurrrpppp*
Kuhisap-hisap penis itu dengan lahapnya seolah seperti sedang menghisap permen lolipop. Aku benar-benar sangat menyukai aroma serta rasa dari penis ini sampai membuatku selalu terbayang-bayang didalam pikiranku. Saat sedang menikmati penis pria ini didalam mulut serta pompaan penis pak risman didalam vaginaku, tidak lama kemudian aku merasa seperti ada yang sedang melebarkan pantatku. Saat kulihat kebelakang ternyata itu adalah pak manto yang sudah tidak sabar lagi ingin segera menunggangiku. Dia pun mulai meludahi tangannya dan mencoba memasukkan tangannya kedalam lubang anusku agar licin. Dia pun melakukannya berulang kali melakukannya sampai benar-benar anusku menjadi licin oleh air liurnya. Setelah dirasa licin pak manto pun mulai sedikit demi sedikit memasukkan penis itu kedalam lubang pembuanganku.
Meskipun aku pernah di double penetration sebelumnya, tapi aku masih tetap merasakan rasa ngilu pada anusku. Akupun sampai menjerit kesakitan saking ngilunya. Pak manto pun terus memaksakan batang kelaminnya itu untuk semakin tenggelam didalam anusku sampai pada akhirnya kontolnya masuk seluruhnya. Saat itu aku sangat tidak berdaya sekali karena rasanya kedua lubang dibawahku benar-benar terasa sangat penuh sekali. Mengetahui aku yang masih merasa sakit pada liang anusku, bukannya membuat pak risman yang saat ini kontolnya sedang memasuki vaginaku merasa kasihan dan membiarkanku untuk beradaptasi, malahan dia kembali menghentak-hentakkan penisnya menghujam vaginaku. Akupun kembali histeris dibuatnya. Pak manto pun juga ikutan langsung menghentak-hentakkan penisnya itu kedalam anusku meski dia tau aku saat ini masih merasa amat ngilu pada bagian bawah sana. Seketika akupun menjadi sangat histeris sampai-sampai kepalaku menengadah keatas saking ngilunya.
Secara bertubi-tubi mereka menyodok alat kelamin mereka kedalam dua lubangku dengan kasar. Bahkan orang yang tadinya kuhisap penisnya pun mulai ikutan bertindak kasar dengan memasukkan penisnya kembali kedalam mulutku hingga mentok mencapai tenggorokanku. Begitu kasarnya dia menghujamkan batang kontolnya menyiksa tenggorokanku. Tapi anehnya aku justru merasa sangat senang sekali diperlakukan seperti ini.
Setelah beberapa lama tubuhku dihujam-hujamkan oleh kontol diketiga lubang milikku, tiba saatnya untuk diriku akan mendapatkan orgasme meski mendapat siksaan seperti ini. Tubuhku sepertinya sangat menyukai siksaan seperti ini karena semakin mempercepat diriku untuk mencapai puncak orgasmeku. Dan tidak lama kemudian, kudengar suara lolongan dari ketiga pria ini dan kemudian kurasakan penis-penis mereka yang ada didalam ketiga lubangku mulai berkedut dan menyemprotkan semua benih-benih mereka kedalam mulut, vagina, serta anusku. Disaat yang bersamaan pun aku juga langsung menyemprotkan squirtku dengan sangat deras sekali sampai-sampai membuat tubuhku bergetar saking merasakan nikmatnya.
Beberapa kali mereka bertiga ini menembakkan spermanya kedalam tubuhku. Setelah kurasakan mereka sudah tidak lagi memuntahkan spermanya, mereka bertiga pun mulai mencabut kontolnya dari ketiga lubang milikku. Saling banyaknya sperma yang ditumpahkan didalam vagina serta anusku, sampai-sampai ada sebagian yang mengalir keluar karena lubangku tidak kuat menampung banyaknya sperma mereka kecuali mulutku karena langsung masuk kedalam lambungku.
Setelah mereka bertiga mencabut penis mereka dari dalam diriku, aku yang masih dalam pengaruh birahi ini kemudian dengan nakalnya mulai menawarkan tubuhku lagi untuk dientoti mereka yang belum mendapatkan gilirannya. Seketika mereka yang belum kebagian pun mulai berebut untuk mencoba merasakan goyangan liar dariku. Akupun hanya bisa merasakan kebahagiaan yang tidak bisa kubayangkan karena ini memang benar-benar sangat nikmat sekali. Aku sangat menikmati sekali tubuhku digilir oleh orang-orang rendahan seperti mereka. Lagipula penis-penis yang mereka miliki itu benar-benar mampu membuatku menjadi sangat tidak berdaya dan membuat pikiranku menjadi kacau.
..
“Aaacchhh, aaahhh, terus paakkkhh.. teruss sodok yang dalemm.. aaauuuhhh.. keluarin, keluarin pejuh bapak didalem memekk akuuhhh.. hamilii aku pakkhh aaahhh”
Seketika akupun langsung terbangun dari tidurku. Saat aku terbangun tersebut, aku merasakan jika saat ini ranjangku terasa dingin serta lembab pada bagian selangkanganku. Begitu ku cek, benar saja, aku baru saja ngompol, tapi bukan ompol yang berbau pesing. Aku baru saja ngompol air kenikmatanku sendiri karena itu hanya berbau sedikit amis. Saat kulihat jam di hpku ternyata sudah menunjukkan jam 2 siang. Aku benar-benar kesiangan hari ini karena jam 6 tadi aku baru dilepaskan oleh pak risman serta teman-temannya yang lain.
Saat aku dilepaskan dan ingin kembali kemobilku, akupun berjalan sambil tertatih-tatih karena rasa lelah serta ngilu pada bagian vagina serta anusku yang habis di bombardir habis-habisan semalaman oleh semua orang tunawisma yang berjumlah sekitar 23 orang itu. Tubuhku juga terlihat begitu sangat berantakan sekali dengan banyak noda-noda sperma yang masih menempel diseluruh bagian tubuhku. Akupun juga bahkan pulang dalam keadaan tanpa mengenakan jilbabku lagi karena kain jilbab itu kugunakan untuk mengelap semua sperma yang banyak sekali mereka tumpahkan dibagian wajah serta leherku. Saat itu mereka tidak mau memberikanku sebuah kain lap agar aku bisa membersihkan wajahku karena sangat tidak mungkin bagiku untuk pulang sendirian dalam keadaan tubuh yang penuh dengan sperma, sehingga mau tidak mau kugunakan jilbabku saja sebagai lap.
Dari yang kuketahui semua tunawisma yang tinggal disana adalah seorang pria. Kesemua orang itu merupakan pria yang sudah berumur dan beberapa diantaranya pun ada yang seumuran dengan papaku. Mereka semua yang tinggal disana merupakan orang-orang yang sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi, bahkan sebagian diantaranya pun ada yang dibuang oleh keluarganya sendiri sehingga membuat merekapun pada akhirnya memutuskan untuk tinggal disana dengan membangun sebuah tenda seadanya dengan barang-barang bekas sebagai tempat mereka untuk berteduh.
Pekerjaan mereka sehari-hari disana ada yang sebagai tukang sapu jalanan, seorang pemulung sampah, pengemis dan ada juga yang menjadi pengamen. Tapi dari penghasilan yang mereka dapatkan setiap hari, terkadang tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari karena semua harga-harga yang semakin mahal. Sehingga kadang mereka pun mau tidak mau harus makan bersama, tapi makanan yang mereka makan terkadang juga dicampur dengan makanan sisa yang mereka ambil dari tempat sampah yang masih layak untuk dimakan. Hal itu mereka lakukan agar tidak ada satupun dari mereka yang kelaparan. Mereka benar-benar sangat solid karena mereka semua merupakan orang-orang yang tersingkirkan dari kerasnya kehidupan ibukota. Dan karena hal itu lah aku sempat merasa kasihan dan begitu bersimpati pada mereka semua.
Disana juga akhirnya aku bisa bertemu dengan pria yang pernah memergokiku saat pertama kali aku masturbasi digazebo taman itu. Pria itu ternyata bernama pak mansyur. Diantara semua orang yang tinggal disana, hanya pak mansyur lah orang yang memiliki ukuran penis yang besar dibanding lainnya. Penisnya itu benar-benar membuatku sangat kewalahan ketika dia memasukkannya kedalam liang senggamaku. Aku dibuatnya hampir pingsan keenakan karena vaginaku terasa sangat penuh sekali. Tapi diantara mereka aku tidak menemukan dua orang pengamen yang sudah mengambil keperawananku. Dan saat kupikir lagi ya sudah lah, akupun tidak terlalu memikirkan keperawananku pada saat itu.
Saat pagi menjelang dan sebelum mereka melepaskanku dan membiarkanku pulang sendirian, tiba-tiba pak risman berkata padaku untuk kembali lagi ketempat ini tiga hari lagi seperti yang dijanjikan sebelumnya. Akupun langsung langsung ingat karena perjanjiannya aku diharuskan datang seminggu dua kali. Pak risman juga mengatakan sebelum aku datang kemari, aku diwajibkan untuk menanggalkan semua pakaianku kecuali jilbabku ditoilet tempat pertama kali mereka menyetubuhiku pada pukul 7 malam. Aku juga diwajibkan untuk datang tepat waktu karena nantinya akan ada salah satu dari mereka yang akan menungguku ditoilet tersebut, tidak lupa juga dia meminta nomor kontakku agar sewaktu-waktu dia dapat menghubungiku. Akupun kemudian mengiyakan saja perintahnya dan memberikan nomor WA ku karena aku ingin cepat-cepat pulang dan langsung istirahat. Lagipula mungkin tanpa perlu diperintahkan seperti itu, aku pasti akan langsung datang ketempat ini karena aku sudah ketagihan dengan kontol perkasa mereka.
Akupun kemudian bangkit dari ranjangku dan langsung mengeringkan sprei yang tadi basah terkenal ompolku. Setelah itu aku pergi kekamar mandi untuk menyegarkan diriku lalu membuat sarapan yang sudah kesiangan. Setelah aku menghabiskan makananku, aku lalu duduk disofa depan tv sambil membuka hpku untuk mencairkan hadiah dari giftku sewaktu aku live streaming beberapa hari yang lalu. Setelah bermenit-menit kutunggu, entah kenapa aplikasi tersebut tidak bisa kubuka. Saat kucek diinternet ternyata beberapa hari yang lalu pemilik serta pengembang aplikasi tersebut telah ditangkap polisi atas undur pornografi. Seketika akupun menjadi sangat kesal karena aku belum sempat mencairkan uang gift yang sudah kudapat beberapa hari yang lalu. Aku benar-benar lupa pada saat itu setelah selesai live streaming, aku tidak langsung mencairkan giftku ke atm pribadiku.
Karena berita itu, akupun langsung menghapus aplikasi itu karena sudah tidak ada gunanya lagi. Untuk memperbaiki moodku, akupun membuka galeriku dan melihat semua aktifitas persetubuhan yang kulakukan bersama para tunawisma semalam. Aku sengaja meminta mereka untuk merekam diriku menggunakan hp ku sendiri sebagai koleksi pribadi agar sewaktu-waktu aku dapat melihatnya lagi apabila sedang “kangen”. Selain video aku juga memiliki banyak sekali foto-foto yang yang amat sangat memalukan sebenarnya apabila harus kutunjukkan ke orang lain. Foto-foto itu juga diambil ketika semalam aku sedang digangbang habis-habisan sama para orang-orang itu.
Secara bertubi-tubi mereka menyodok alat kelamin mereka kedalam dua lubangku dengan kasar. Bahkan orang yang tadinya kuhisap penisnya pun mulai ikutan bertindak kasar dengan memasukkan penisnya kembali kedalam mulutku hingga mentok mencapai tenggorokanku. Begitu kasarnya dia menghujamkan batang kontolnya menyiksa tenggorokanku. Tapi anehnya aku justru merasa sangat senang sekali diperlakukan seperti ini.
Setelah beberapa lama tubuhku dihujam-hujamkan oleh kontol diketiga lubang milikku, tiba saatnya untuk diriku akan mendapatkan orgasme meski mendapat siksaan seperti ini. Tubuhku sepertinya sangat menyukai siksaan seperti ini karena semakin mempercepat diriku untuk mencapai puncak orgasmeku. Dan tidak lama kemudian, kudengar suara lolongan dari ketiga pria ini dan kemudian kurasakan penis-penis mereka yang ada didalam ketiga lubangku mulai berkedut dan menyemprotkan semua benih-benih mereka kedalam mulut, vagina, serta anusku. Disaat yang bersamaan pun aku juga langsung menyemprotkan squirtku dengan sangat deras sekali sampai-sampai membuat tubuhku bergetar saking merasakan nikmatnya.
Beberapa kali mereka bertiga ini menembakkan spermanya kedalam tubuhku. Setelah kurasakan mereka sudah tidak lagi memuntahkan spermanya, mereka bertiga pun mulai mencabut kontolnya dari ketiga lubang milikku. Saling banyaknya sperma yang ditumpahkan didalam vagina serta anusku, sampai-sampai ada sebagian yang mengalir keluar karena lubangku tidak kuat menampung banyaknya sperma mereka kecuali mulutku karena langsung masuk kedalam lambungku.
Setelah mereka bertiga mencabut penis mereka dari dalam diriku, aku yang masih dalam pengaruh birahi ini kemudian dengan nakalnya mulai menawarkan tubuhku lagi untuk dientoti mereka yang belum mendapatkan gilirannya. Seketika mereka yang belum kebagian pun mulai berebut untuk mencoba merasakan goyangan liar dariku. Akupun hanya bisa merasakan kebahagiaan yang tidak bisa kubayangkan karena ini memang benar-benar sangat nikmat sekali. Aku sangat menikmati sekali tubuhku digilir oleh orang-orang rendahan seperti mereka. Lagipula penis-penis yang mereka miliki itu benar-benar mampu membuatku menjadi sangat tidak berdaya dan membuat pikiranku menjadi kacau.
..
“Aaacchhh, aaahhh, terus paakkkhh.. teruss sodok yang dalemm.. aaauuuhhh.. keluarin, keluarin pejuh bapak didalem memekk akuuhhh.. hamilii aku pakkhh aaahhh”
Seketika akupun langsung terbangun dari tidurku. Saat aku terbangun tersebut, aku merasakan jika saat ini ranjangku terasa dingin serta lembab pada bagian selangkanganku. Begitu ku cek, benar saja, aku baru saja ngompol, tapi bukan ompol yang berbau pesing. Aku baru saja ngompol air kenikmatanku sendiri karena itu hanya berbau sedikit amis. Saat kulihat jam di hpku ternyata sudah menunjukkan jam 2 siang. Aku benar-benar kesiangan hari ini karena jam 6 tadi aku baru dilepaskan oleh pak risman serta teman-temannya yang lain.
Saat aku dilepaskan dan ingin kembali kemobilku, akupun berjalan sambil tertatih-tatih karena rasa lelah serta ngilu pada bagian vagina serta anusku yang habis di bombardir habis-habisan semalaman oleh semua orang tunawisma yang berjumlah sekitar 23 orang itu. Tubuhku juga terlihat begitu sangat berantakan sekali dengan banyak noda-noda sperma yang masih menempel diseluruh bagian tubuhku. Akupun juga bahkan pulang dalam keadaan tanpa mengenakan jilbabku lagi karena kain jilbab itu kugunakan untuk mengelap semua sperma yang banyak sekali mereka tumpahkan dibagian wajah serta leherku. Saat itu mereka tidak mau memberikanku sebuah kain lap agar aku bisa membersihkan wajahku karena sangat tidak mungkin bagiku untuk pulang sendirian dalam keadaan tubuh yang penuh dengan sperma, sehingga mau tidak mau kugunakan jilbabku saja sebagai lap.
Dari yang kuketahui semua tunawisma yang tinggal disana adalah seorang pria. Kesemua orang itu merupakan pria yang sudah berumur dan beberapa diantaranya pun ada yang seumuran dengan papaku. Mereka semua yang tinggal disana merupakan orang-orang yang sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi, bahkan sebagian diantaranya pun ada yang dibuang oleh keluarganya sendiri sehingga membuat merekapun pada akhirnya memutuskan untuk tinggal disana dengan membangun sebuah tenda seadanya dengan barang-barang bekas sebagai tempat mereka untuk berteduh.
Pekerjaan mereka sehari-hari disana ada yang sebagai tukang sapu jalanan, seorang pemulung sampah, pengemis dan ada juga yang menjadi pengamen. Tapi dari penghasilan yang mereka dapatkan setiap hari, terkadang tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari karena semua harga-harga yang semakin mahal. Sehingga kadang mereka pun mau tidak mau harus makan bersama, tapi makanan yang mereka makan terkadang juga dicampur dengan makanan sisa yang mereka ambil dari tempat sampah yang masih layak untuk dimakan. Hal itu mereka lakukan agar tidak ada satupun dari mereka yang kelaparan. Mereka benar-benar sangat solid karena mereka semua merupakan orang-orang yang tersingkirkan dari kerasnya kehidupan ibukota. Dan karena hal itu lah aku sempat merasa kasihan dan begitu bersimpati pada mereka semua.
Disana juga akhirnya aku bisa bertemu dengan pria yang pernah memergokiku saat pertama kali aku masturbasi digazebo taman itu. Pria itu ternyata bernama pak mansyur. Diantara semua orang yang tinggal disana, hanya pak mansyur lah orang yang memiliki ukuran penis yang besar dibanding lainnya. Penisnya itu benar-benar membuatku sangat kewalahan ketika dia memasukkannya kedalam liang senggamaku. Aku dibuatnya hampir pingsan keenakan karena vaginaku terasa sangat penuh sekali. Tapi diantara mereka aku tidak menemukan dua orang pengamen yang sudah mengambil keperawananku. Dan saat kupikir lagi ya sudah lah, akupun tidak terlalu memikirkan keperawananku pada saat itu.
Saat pagi menjelang dan sebelum mereka melepaskanku dan membiarkanku pulang sendirian, tiba-tiba pak risman berkata padaku untuk kembali lagi ketempat ini tiga hari lagi seperti yang dijanjikan sebelumnya. Akupun langsung langsung ingat karena perjanjiannya aku diharuskan datang seminggu dua kali. Pak risman juga mengatakan sebelum aku datang kemari, aku diwajibkan untuk menanggalkan semua pakaianku kecuali jilbabku ditoilet tempat pertama kali mereka menyetubuhiku pada pukul 7 malam. Aku juga diwajibkan untuk datang tepat waktu karena nantinya akan ada salah satu dari mereka yang akan menungguku ditoilet tersebut, tidak lupa juga dia meminta nomor kontakku agar sewaktu-waktu dia dapat menghubungiku. Akupun kemudian mengiyakan saja perintahnya dan memberikan nomor WA ku karena aku ingin cepat-cepat pulang dan langsung istirahat. Lagipula mungkin tanpa perlu diperintahkan seperti itu, aku pasti akan langsung datang ketempat ini karena aku sudah ketagihan dengan kontol perkasa mereka.
Akupun kemudian bangkit dari ranjangku dan langsung mengeringkan sprei yang tadi basah terkenal ompolku. Setelah itu aku pergi kekamar mandi untuk menyegarkan diriku lalu membuat sarapan yang sudah kesiangan. Setelah aku menghabiskan makananku, aku lalu duduk disofa depan tv sambil membuka hpku untuk mencairkan hadiah dari giftku sewaktu aku live streaming beberapa hari yang lalu. Setelah bermenit-menit kutunggu, entah kenapa aplikasi tersebut tidak bisa kubuka. Saat kucek diinternet ternyata beberapa hari yang lalu pemilik serta pengembang aplikasi tersebut telah ditangkap polisi atas undur pornografi. Seketika akupun menjadi sangat kesal karena aku belum sempat mencairkan uang gift yang sudah kudapat beberapa hari yang lalu. Aku benar-benar lupa pada saat itu setelah selesai live streaming, aku tidak langsung mencairkan giftku ke atm pribadiku.
Karena berita itu, akupun langsung menghapus aplikasi itu karena sudah tidak ada gunanya lagi. Untuk memperbaiki moodku, akupun membuka galeriku dan melihat semua aktifitas persetubuhan yang kulakukan bersama para tunawisma semalam. Aku sengaja meminta mereka untuk merekam diriku menggunakan hp ku sendiri sebagai koleksi pribadi agar sewaktu-waktu aku dapat melihatnya lagi apabila sedang “kangen”. Selain video aku juga memiliki banyak sekali foto-foto yang yang amat sangat memalukan sebenarnya apabila harus kutunjukkan ke orang lain. Foto-foto itu juga diambil ketika semalam aku sedang digangbang habis-habisan sama para orang-orang itu.
Dalam beberapa foto itu, aku benar-benar sangat terlihat mesum sekali. Tubuh telanjangku dikelilingi oleh pria-pria tunawisma yang berbadan dekil dan tidak terawat sambil liang senggama serta pembuanganku sedang dimasuki oleh sebuah penis, ada juga fotoku yang sedang menghisap batang kelamin salah satu pria sambil mengacungkan jari jempolku, bahkan ada juga foto yang memperlihatkan diriku yang terlihat seperti orang bodoh dengan kedua mataku melihat kebagian tengah hidungku sambil menjulurkan lidahku keluar dengan bagian tengah payudaraku, terdapat sebuah kartu tanda penduduk serta kartu mahasiswa milikku yang memperlihatkan semua identitas pribadiku dengan sangat jelas. Kemudian akupun memberikan tanda V di sebelah kiri dan kanan wajahku menggunakan tanganku sambil dari bagian vaginaku mengeluarkan sebuah air kenikmatanku ketika aku mendapatkan multi orgasme, dan tubuhku saat itu dalam posisi mengangkang dengan dipangku oleh seorang pria dengan rambutku yang sudah terlihat acak-acakan akibat posisi jilbabku sudah tidak beraturan lagi. Terlihat juga didalam foto itu pada bagian kiri dan kananku terdapat dua orang pria yang terlihat kumal yang hanya memperlihatkan dari batas leher sampai betisnya saja.
Aku tidak dapat membayangkannya jika foto ini akan tersebar ke dunia maya, bahkan sampai dilihat teman-teman kampus serta kedua orang tuaku. Apa yang akan mereka katakan saat setelah melihat fotoku yang begitu sangat memalukan ini ya >,<.
Kemudian akupun menggeser foto tersebut dan terlihatlah sebuah foto kontol milik pak mansyur. Melihat foto itu, akupun menjadi terangsang kembali dan mulai menggesekkan vaginaku sambil melihat foto itu.
“Acchhh paakkk.. kontoll bapakk enakk bangett, aahhh, teruuss paakkkhh, sodok memek pelacurmu ini dalem-dalem.. aaahhh buahi aku sama peju mu pakkk aaahhh.. ssslluurrrppppp, aahhh, ssslluurrppppphhh” Desahku sambil kujilati layar hpku sendiri yang masih menunjukkan foto penis milik pak mansyur.
Akupun semakin mempercepat gesekan jariku pada clitorisku sampai pada akhirnya tidak sampai satu menit kemudian akupun mendapatkan squirtku yang begitu luar biasa. Tubuhku pun seketika langsung mengejang keenakan setelah mendapatkan orgasmeku barusan. Setelah aku selesai menikmati orgasmeku, tidak lama kemudian tubuhku kembali lemas. Tampaknya tubuhku masih sangat lelah setelah melayani 20 lebih orang tunawisma yang tinggal dibagian belakang taman tersebut. Itu merupakan pengalamanku digangbang oleh banyak orang sekaligus dan mereka juga tidak ada satupun yang bermain secara halus padaku sedikitpun. Mereka semuanya bermain kasar bahkan sampai membuat vagina serta anusku begitu perih sampai sekarang. Tapi saat kupikir lagi, semua orang yang sudah menyetubuhiku sudah mengeluarkan spermanya kedalam vaginaku, Apakah aku akan hamil karena ada begitu banyak sperma yang sudah tertampung baik dibagian anus vagina serta cukup banyak juga sperma yang sudah kutelan. Apakah dari semua sperma yang sudah masuk kedalam tubuhku, akankah salah satu diantaranya berhasil membuahi sel telurku. Akankah aku hamil anak mereka. Apabila aku sampai hamil, apa yang harus kukatakan pada kedua orang tuaku.
Seketika pikiranku mulai membayangkan jika aku harus diusir dari rumah karena hamil diluar nikah. Karena yang kedua orang tuaku tau adalah, aku ini adalah seorang anak gadis yang baik yang selalu menurut apa perkataan mereka. Akupun juga tidak pernah sekalipun terlibat dalam pergaulan bebas dan memiliki banyak sekali prestasi yang bisa dibanggakan. Berikutnya akupun mencari sebuah artikel di internet. Setelah browsing-browsing cukup lama, akupun dapat sedikit bernafas lega karena saat ini aku sedang dalam masa tidak subur, tapi aku masih sedikit khawatir jika saja ada salah satu benih milik orang-orang yang sudah menyetubuhiku sebelumnya berhasil membuahi sel telurku. Tapi semoga saja tidak ada satu sel pun yang berhasil membuahi rahimku. Kemudian akupun langsung memejamkan mataku dan tertidur diatas sofa ruang tv karena aku sudah tidak punya tenaga lagi untuk beranjak kembali kekamarku.
..
Beberapa hari kemudian, akupun kembali lagi ketaman itu sesuai dengan perjanjiannya. Aku datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan karena kupikir lebih baik aku datang duluan dari pada terlambat. Dan saat ini aku sedang bersujud diluar pintu toilet dalam keadaan telanjang bulat didepan pak manto dan pak syahril yang merupakan salah satu rekan yang juga tinggal di bagian belakang taman ini. Aku bersujud diluar pintu toilet ini dalam keadaan bugil setelah diperintah oleh pak manto sambil dia memfotokan diriku yang dalam keadaan memalukan seperti ini. Semua pakaian yang tadinya kupakai, saat ini sudah terbuka semuanya dan terlipat dengan rapi disamping kiri dan kananku, tentu saja saat ini aku masih mengenakan jibabku karena aku diperintahkan untuk tidak melepaskannya. Setelah dia selesai memfoto diriku yang sedang bersujud itu, diapun memerintahkanku untuk merangkak sampai ke tenda tempat mereka semua sedang berkumpul.
Bagai anjing yang sudah terlatih, akupun langsung menurutinya dengan ekspresi wajahku yang penuh dengan kebahagiaan. Diriku menjadi benar-benar semakin terangsang setelah diperlakukan dengan sangat hina sekali oleh pria yang kastanya sangat jauh dibawah kehidupanku. Akupun disuruhnya untuk memimpin jalan dengan diikuti kedua orang gelandangan itu dibelakangku. Mereka berdua sengaja meninggalkan semua pakaianku di dalam salah satu bilik toilet dan aku hanya diperbolehkan membawa dompet serta hpku saja yang saat ini dipegang oleh pak syahril. Setelah aku sampai ditempat mereka semua tinggal akupun kembali dikerubungi oleh beberapa pria yang terlihat sudah tidak sabar lagi untuk memakai tubuhku.
Tetapi sebelum mereka semua memakaiku, terlebih dahulu aku meminta kesediaan mereka untuk menerima sedikit pemberian dariku. Akupun meminta dompetku yang saat ini sedang dipegang oleh pak syahril, kemudian kukeluarkan semua uang yang kubawa saat itu yang berjumlah sebesar Rp. 3.500.000 dan semua uangku itu langsung kuberikan pada mereka sebagai tambahan untuk biaya hidup mereka. Aku sengaja memberikan semua uang itu yang memang sudah kupersiapkan sebelumnya sebelum aku datang kesini. Meskipun mungkin jumlahnya masih sedikit, aku benar-benar berniat untuk sedikit membantu perekonomian mereka agar setidaknya mereka pun makan-makanan yang layak. Semoga saja uang yang kuberikan itu dapat sedikit membantu mereka karena aku benar-benar ikhlas memberikannya. Mereka semua pun tampak begitu senang dengan uang yang kuberikan, dan selanjutnya mereka pun mulai mengerubungiku hingga tubuhku kembali digilir serta digangbang sampai pagi.
..
Satu bulan selanjutnya
Aku saat ini sudah tidak lagi mengikuti perjanjian yang mewajibkanku untuk datang ketaman itu setiap seminggu dua kali. Hal itu dikarenakan saat ini aku sudah mulai pergi kesana setiap harinya. Aku melakukan itu karena ketika aku tidak ada jadwal untuk pergi kesana, maka aku merasa sangat uring-uringan yang diakibatkan oleh nafsu birahiku yang menuntut untuk dipuaskan. Sejak aku mulai sering digangbang oleh mereka, tubuhku rasanya selalu panas, vaginaku selalu gatal dan minta digaruk. Setiap aku masturbasi pun selalu saja tidak bisa memberikan kepuasan yang lebih pada diriku. Pikiranku selalu terbayang-bayang dengan kontol perkasa milik semua pria tunawisma yang tinggal dibelakang taman itu.
Aku tidak dapat membayangkannya jika foto ini akan tersebar ke dunia maya, bahkan sampai dilihat teman-teman kampus serta kedua orang tuaku. Apa yang akan mereka katakan saat setelah melihat fotoku yang begitu sangat memalukan ini ya >,<.
Kemudian akupun menggeser foto tersebut dan terlihatlah sebuah foto kontol milik pak mansyur. Melihat foto itu, akupun menjadi terangsang kembali dan mulai menggesekkan vaginaku sambil melihat foto itu.
“Acchhh paakkk.. kontoll bapakk enakk bangett, aahhh, teruuss paakkkhh, sodok memek pelacurmu ini dalem-dalem.. aaahhh buahi aku sama peju mu pakkk aaahhh.. ssslluurrrppppp, aahhh, ssslluurrppppphhh” Desahku sambil kujilati layar hpku sendiri yang masih menunjukkan foto penis milik pak mansyur.
Akupun semakin mempercepat gesekan jariku pada clitorisku sampai pada akhirnya tidak sampai satu menit kemudian akupun mendapatkan squirtku yang begitu luar biasa. Tubuhku pun seketika langsung mengejang keenakan setelah mendapatkan orgasmeku barusan. Setelah aku selesai menikmati orgasmeku, tidak lama kemudian tubuhku kembali lemas. Tampaknya tubuhku masih sangat lelah setelah melayani 20 lebih orang tunawisma yang tinggal dibagian belakang taman tersebut. Itu merupakan pengalamanku digangbang oleh banyak orang sekaligus dan mereka juga tidak ada satupun yang bermain secara halus padaku sedikitpun. Mereka semuanya bermain kasar bahkan sampai membuat vagina serta anusku begitu perih sampai sekarang. Tapi saat kupikir lagi, semua orang yang sudah menyetubuhiku sudah mengeluarkan spermanya kedalam vaginaku, Apakah aku akan hamil karena ada begitu banyak sperma yang sudah tertampung baik dibagian anus vagina serta cukup banyak juga sperma yang sudah kutelan. Apakah dari semua sperma yang sudah masuk kedalam tubuhku, akankah salah satu diantaranya berhasil membuahi sel telurku. Akankah aku hamil anak mereka. Apabila aku sampai hamil, apa yang harus kukatakan pada kedua orang tuaku.
Seketika pikiranku mulai membayangkan jika aku harus diusir dari rumah karena hamil diluar nikah. Karena yang kedua orang tuaku tau adalah, aku ini adalah seorang anak gadis yang baik yang selalu menurut apa perkataan mereka. Akupun juga tidak pernah sekalipun terlibat dalam pergaulan bebas dan memiliki banyak sekali prestasi yang bisa dibanggakan. Berikutnya akupun mencari sebuah artikel di internet. Setelah browsing-browsing cukup lama, akupun dapat sedikit bernafas lega karena saat ini aku sedang dalam masa tidak subur, tapi aku masih sedikit khawatir jika saja ada salah satu benih milik orang-orang yang sudah menyetubuhiku sebelumnya berhasil membuahi sel telurku. Tapi semoga saja tidak ada satu sel pun yang berhasil membuahi rahimku. Kemudian akupun langsung memejamkan mataku dan tertidur diatas sofa ruang tv karena aku sudah tidak punya tenaga lagi untuk beranjak kembali kekamarku.
..
Beberapa hari kemudian, akupun kembali lagi ketaman itu sesuai dengan perjanjiannya. Aku datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan karena kupikir lebih baik aku datang duluan dari pada terlambat. Dan saat ini aku sedang bersujud diluar pintu toilet dalam keadaan telanjang bulat didepan pak manto dan pak syahril yang merupakan salah satu rekan yang juga tinggal di bagian belakang taman ini. Aku bersujud diluar pintu toilet ini dalam keadaan bugil setelah diperintah oleh pak manto sambil dia memfotokan diriku yang dalam keadaan memalukan seperti ini. Semua pakaian yang tadinya kupakai, saat ini sudah terbuka semuanya dan terlipat dengan rapi disamping kiri dan kananku, tentu saja saat ini aku masih mengenakan jibabku karena aku diperintahkan untuk tidak melepaskannya. Setelah dia selesai memfoto diriku yang sedang bersujud itu, diapun memerintahkanku untuk merangkak sampai ke tenda tempat mereka semua sedang berkumpul.
Bagai anjing yang sudah terlatih, akupun langsung menurutinya dengan ekspresi wajahku yang penuh dengan kebahagiaan. Diriku menjadi benar-benar semakin terangsang setelah diperlakukan dengan sangat hina sekali oleh pria yang kastanya sangat jauh dibawah kehidupanku. Akupun disuruhnya untuk memimpin jalan dengan diikuti kedua orang gelandangan itu dibelakangku. Mereka berdua sengaja meninggalkan semua pakaianku di dalam salah satu bilik toilet dan aku hanya diperbolehkan membawa dompet serta hpku saja yang saat ini dipegang oleh pak syahril. Setelah aku sampai ditempat mereka semua tinggal akupun kembali dikerubungi oleh beberapa pria yang terlihat sudah tidak sabar lagi untuk memakai tubuhku.
Tetapi sebelum mereka semua memakaiku, terlebih dahulu aku meminta kesediaan mereka untuk menerima sedikit pemberian dariku. Akupun meminta dompetku yang saat ini sedang dipegang oleh pak syahril, kemudian kukeluarkan semua uang yang kubawa saat itu yang berjumlah sebesar Rp. 3.500.000 dan semua uangku itu langsung kuberikan pada mereka sebagai tambahan untuk biaya hidup mereka. Aku sengaja memberikan semua uang itu yang memang sudah kupersiapkan sebelumnya sebelum aku datang kesini. Meskipun mungkin jumlahnya masih sedikit, aku benar-benar berniat untuk sedikit membantu perekonomian mereka agar setidaknya mereka pun makan-makanan yang layak. Semoga saja uang yang kuberikan itu dapat sedikit membantu mereka karena aku benar-benar ikhlas memberikannya. Mereka semua pun tampak begitu senang dengan uang yang kuberikan, dan selanjutnya mereka pun mulai mengerubungiku hingga tubuhku kembali digilir serta digangbang sampai pagi.
..
Satu bulan selanjutnya
Aku saat ini sudah tidak lagi mengikuti perjanjian yang mewajibkanku untuk datang ketaman itu setiap seminggu dua kali. Hal itu dikarenakan saat ini aku sudah mulai pergi kesana setiap harinya. Aku melakukan itu karena ketika aku tidak ada jadwal untuk pergi kesana, maka aku merasa sangat uring-uringan yang diakibatkan oleh nafsu birahiku yang menuntut untuk dipuaskan. Sejak aku mulai sering digangbang oleh mereka, tubuhku rasanya selalu panas, vaginaku selalu gatal dan minta digaruk. Setiap aku masturbasi pun selalu saja tidak bisa memberikan kepuasan yang lebih pada diriku. Pikiranku selalu terbayang-bayang dengan kontol perkasa milik semua pria tunawisma yang tinggal dibelakang taman itu.
Saking terangsang diriku dan sangat membutuhkan yang namanya kontol ketika aku tidak mempunyai jadwal untuk pergi kesana, aku sampai membawa masuk seekor anjing liar yang berkeliaran disekitar rumahku. Saat itu hari sudah tengah malam dan birahiku sedang tinggi-tingginya saat itu. Aku bahkan sampai membuka pagar rumahku dan duduk disana dalam keadaan full telanjang bulat tanpa mengenakan sehelai benang pun ditubuhku dan mulai masturbasi tepat di gerbang rumahku. Aku duduk disana sambil kukangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan kumain-mainkan payudara serta vaginaku disana. Udara yang sangat dingin menusuk ini pun seolah tidak membuatku terpengaruh karena tubuhku sedang kepanasan akibat birahi yang kurasakan. Saat itu aku sudah tidak peduli lagi jika aku akan dilihat oleh tetanggaku karena diriku saat ini benar-benar terbuka sekali dan dalam keadaan telanjang bulat sedang memainkan memek basahnya didepan rumahnya sendiri. Aku juga tidak peduli apa ada salah satu cctv disekitar rumah yang merekam jelas tubuhku yang sedang bugil dan masturbasi ini bahkan mereka sampai mengadukanku pada kedua orang tuaku, karena yang paling kubutuhkan dan paling kuiinginkan saat ini hanyalah sebuah kontol yang mampu memuaskan birahiku yang sedang tinggi-tingginya.
Ketika baru beberapa menit aku memainkan vaginaku, tidak lama kemudian muncul seekor anjing liar yang sedang mengendus-endus kakiku. Perlahan-lahan, kepalanya mulai merayap menuju paha hingga tiba dibagian vaginaku yang sudah begitu becek tersebut. Mengetahui adanya betina yang sedang birahi ini, dia pun mulai menjilati area vaginaku menggunakan lidahnya sampai membuat vaginaku menjadi semakin basah kuyup. Seketika tubuhku menjadi kegelian dibuatnya dan mengeluarkan suara desahan nikmatku.
Saat si anjing liar itu mulai menaiki tubuhku, kulihat kontolnya berukuran besar seperti milik pak mansyur hanya saja agak sedikit pendek dan berwarna pink. Bentuknya pun juga sangat berbeda sekali dengan bentuk kontol manusia. Mengetahui jika si anjing ini ingin memasukkan kejantanannya kedalam vaginaku, kuulurkan tanganku dan langsung kuarahkan menuju liang peranakanku. Begitu penis hewan ini masuk, dengan insting liarnya dia pun langsung menggenjotku dengan tempo cepat. Akupun hanya bisa pasrah menerima sodokan dari seekor anjing liar ini sambil kunikmati saja sensasi bercinta beda jenis antara manusia dan hewan.
“Aaaccchhh.. aaacchhh iyyaahhh terruusss sayangg.. aaahhh sodok yang kuat.. aaahhh iyyaaahhh”
Akupun meracau sejadi-jadinya saat itu ketika dia semakin memompa penis itu didalam vaginaku. Sampai beberapa menit kemudian, kamipun secara bersamaan mendapat orgasme yang sangat nikmat. Kukeluarkan semua cairan cintaku dan kusemprotkan membasahi tubuh dari si anjing liar itu. Aku juga dapat merasakan sperma yang dikeluarkan oleh si anjing itu masuk kedalam vaginaku hingga membuat perutku merasa hangat. Seketika tubuhku langsung lemas setelah akhirnya mendapatkan yang sedang kucari-cari ini.
Namun disaat aku lemah sambil menikmati sisa-sisa orgasmeku, tiba-tiba aku merasa sakit pada vaginaku. Aku merasa penis dari si anjing ini sedang tersangkut didalam vaginaku, dan si anjing ini ingin berusaha melepaskan. Akupun sedikit menjerit karena dia begitu kuat ingin menarik penisnya keluar. Saking kuatnya tubuhku bahkan sampai ikut terdorong kedepan karena memang saat ini penisnya benar-benar tersangkut divaginaku. Seketika aku sangat bingung dan berpikir bagaimana jika penis si anjing ini tidak bisa lepas dari vaginaku. Apa yang harus kukatakan pada dokter apabila memang tidak bisa terlepas, juga apa yang akan dikatakan kedua orang tuaku jika mengetahui anak gadisnya ini ternyata adalah orang gila yang berani menyetubuhi seekor anjing liar. Sesaat aku sempat menangis selain karena memang rasanya agak ngilu, aku juga memikirkan apabila penis itu tidak akan pernah bisa terlepas. Tiba-tiba beberapa menit kemudian, aku merasa jika penis si anjing ini perlahan-lahan mulai mengecil dan..
*PLOOPPP*
Penis si anjing liar ini sukses terlepas dari dalam vaginaku. Cairannya yang terlihat sedikit bening dan kental itu mulai merembes keluar dari dalam vaginaku karena dia begitu banyak mengeluarkan bibit-bibit anaknya didalam rahimku. Tapi seketika itu juga aku langsung sadar jika saat ini aku sedang berada diambang teras depan rumahku. Untuk beberapa saat aku sempat mematung tapi secara cepat aku langsung mengusir anjing itu keluar dan segera menutup pintu pagar rumahku. Aku juga cepat-cepat masuk kedalam rumahku untuk mengamankan diri agar tidak dilihat oleh tetangga sekitarku. Mendadak aku sangat panik apakah ada seseorang yang yang melihatku sedang ngentot dengan anjing liar tadi. Apakah ada cctv yang merekam aktifitas persetubuhanku yang tidak logis bagi manusia tadi. Aku benar-benar mengutuki diriku sendiri karena kegilaanku yang sampai menyebabkan kehidupanku saat ini terancam. Setelah beberapa hari, beberapa minggu aku tidak kunjung mendengar kabar dengan apa yang kulakukan pada malam itu. Sehingga pada akhirnya akupun yakin jika saat ini kehidupanku masih terbilang aman dan tidak ada orang disekitar rumahku yang tau akan kegilaan yang kulakukan pada malam itu.
Untung saja aku tinggal dikomplek perumahan yang cukup elit, karena para tetangga sekitar sini tipikal orang-orang yang tidak akan terlalu mengurus kehidupan orang lain. Hal itu karena mereka sudah terlalu sibuk mengurusi kehidupan rumah tangga mereka sendiri serta bisnis mereka yang tergolong besar. Mereka semua bukanlah orang-orang yang tipikalnya suka bergosip dengan orang lain. Sungguh suatu keuntungan tinggal dikomplek perumahan elit. Tapi semenjak itu, aku tidak ingin lagi berbuat sesuatu yang aneh gila dilingkungan rumahku. Aku hanya tidak mau suatu saat kegilaanku ini sampai didengar oleh kedua orang tua saja, sehingga aku kembali menjaga sikapku selama berada dilingkungan perumahanku.
Sejak kejadian itu juga daripada aku kembali melakukan hal yang gila ketika sedang birahi tinggi, akupun memutuskan untuk pergi menemui para tunawisma yang tinggal dibagian belakang taman itu setiap malamnya saja. Tidak masalah untukku yang selalu pulang kerumah saat pagi hari dan mulai keluar lagi dimalam hari setiap harinya, lagipula saat ini aku juga sedang masa liburan semesterku yang tinggal bersisa dua bulan lagi. Selain itu tidak akan ada satupun tetangga yang akan nyinyir ketika mengetahui aku yang merupakan seorang gadis yang belum menikah dan tinggal sendirian dirumahnya ini selalu pergi saat menjelang malam dan akan pulang kembali pada pagi berikutnya.
Setiap harinya ketika memasuki waktu magrib, aku pasti akan langsung keluar rumah menggunakan mobilku. Aku bukanlah untuk melaksanakan ibadah wajib yang memang harus kulakukan saat sudah memasuki waktunya, melainkan aku keluar untuk menyerahkan tubuhku secara gratis kepada pria-pria tunawisma yang tinggal dibelakang taman tersebut. Bahkan terkadang juga aku akan membawa sejumlah uang dari tabunganku sendiri untuk kusumbangkan secara sukarela kepada orang-orang itu dengan niat untuk membantu sedikit pendapatan mereka. Tentu saja aku tidak dipaksa oleh siapapun karena memang ini adalah murni karena niatku sendiri.
Selama berhari-hari itu aku terus saja kesana setiap menjelang malam, dan akan kembali kerumahku saat jam 6 dipagi berikutnya. Setiap hari juga tubuhku selalu bermandikan keringat serta sperma mereka, akupun juga sudah tidak tahu sudah berapa liter sperma mereka yang sudah masuk kedalam tubuhku, baik melalui mulut, anus serta vaginaku. Putting payudaraku pun juga semakin lama warnanya mulai berubah menjadi agak kecoklatan karena keseringan dihisap serta dipelintir-pelintir oleh mereka. Alat kelaminku pun juga sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda perubahan dimana pada area bibir vaginaku sudah mulai sedikit menggelambir dan tampak sedikit menghitam. Tapi ada satu hal yang saat ini kulupakan dan tidak kuketahui ataupun kurasakan.
Ketika baru beberapa menit aku memainkan vaginaku, tidak lama kemudian muncul seekor anjing liar yang sedang mengendus-endus kakiku. Perlahan-lahan, kepalanya mulai merayap menuju paha hingga tiba dibagian vaginaku yang sudah begitu becek tersebut. Mengetahui adanya betina yang sedang birahi ini, dia pun mulai menjilati area vaginaku menggunakan lidahnya sampai membuat vaginaku menjadi semakin basah kuyup. Seketika tubuhku menjadi kegelian dibuatnya dan mengeluarkan suara desahan nikmatku.
Saat si anjing liar itu mulai menaiki tubuhku, kulihat kontolnya berukuran besar seperti milik pak mansyur hanya saja agak sedikit pendek dan berwarna pink. Bentuknya pun juga sangat berbeda sekali dengan bentuk kontol manusia. Mengetahui jika si anjing ini ingin memasukkan kejantanannya kedalam vaginaku, kuulurkan tanganku dan langsung kuarahkan menuju liang peranakanku. Begitu penis hewan ini masuk, dengan insting liarnya dia pun langsung menggenjotku dengan tempo cepat. Akupun hanya bisa pasrah menerima sodokan dari seekor anjing liar ini sambil kunikmati saja sensasi bercinta beda jenis antara manusia dan hewan.
“Aaaccchhh.. aaacchhh iyyaahhh terruusss sayangg.. aaahhh sodok yang kuat.. aaahhh iyyaaahhh”
Akupun meracau sejadi-jadinya saat itu ketika dia semakin memompa penis itu didalam vaginaku. Sampai beberapa menit kemudian, kamipun secara bersamaan mendapat orgasme yang sangat nikmat. Kukeluarkan semua cairan cintaku dan kusemprotkan membasahi tubuh dari si anjing liar itu. Aku juga dapat merasakan sperma yang dikeluarkan oleh si anjing itu masuk kedalam vaginaku hingga membuat perutku merasa hangat. Seketika tubuhku langsung lemas setelah akhirnya mendapatkan yang sedang kucari-cari ini.
Namun disaat aku lemah sambil menikmati sisa-sisa orgasmeku, tiba-tiba aku merasa sakit pada vaginaku. Aku merasa penis dari si anjing ini sedang tersangkut didalam vaginaku, dan si anjing ini ingin berusaha melepaskan. Akupun sedikit menjerit karena dia begitu kuat ingin menarik penisnya keluar. Saking kuatnya tubuhku bahkan sampai ikut terdorong kedepan karena memang saat ini penisnya benar-benar tersangkut divaginaku. Seketika aku sangat bingung dan berpikir bagaimana jika penis si anjing ini tidak bisa lepas dari vaginaku. Apa yang harus kukatakan pada dokter apabila memang tidak bisa terlepas, juga apa yang akan dikatakan kedua orang tuaku jika mengetahui anak gadisnya ini ternyata adalah orang gila yang berani menyetubuhi seekor anjing liar. Sesaat aku sempat menangis selain karena memang rasanya agak ngilu, aku juga memikirkan apabila penis itu tidak akan pernah bisa terlepas. Tiba-tiba beberapa menit kemudian, aku merasa jika penis si anjing ini perlahan-lahan mulai mengecil dan..
*PLOOPPP*
Penis si anjing liar ini sukses terlepas dari dalam vaginaku. Cairannya yang terlihat sedikit bening dan kental itu mulai merembes keluar dari dalam vaginaku karena dia begitu banyak mengeluarkan bibit-bibit anaknya didalam rahimku. Tapi seketika itu juga aku langsung sadar jika saat ini aku sedang berada diambang teras depan rumahku. Untuk beberapa saat aku sempat mematung tapi secara cepat aku langsung mengusir anjing itu keluar dan segera menutup pintu pagar rumahku. Aku juga cepat-cepat masuk kedalam rumahku untuk mengamankan diri agar tidak dilihat oleh tetangga sekitarku. Mendadak aku sangat panik apakah ada seseorang yang yang melihatku sedang ngentot dengan anjing liar tadi. Apakah ada cctv yang merekam aktifitas persetubuhanku yang tidak logis bagi manusia tadi. Aku benar-benar mengutuki diriku sendiri karena kegilaanku yang sampai menyebabkan kehidupanku saat ini terancam. Setelah beberapa hari, beberapa minggu aku tidak kunjung mendengar kabar dengan apa yang kulakukan pada malam itu. Sehingga pada akhirnya akupun yakin jika saat ini kehidupanku masih terbilang aman dan tidak ada orang disekitar rumahku yang tau akan kegilaan yang kulakukan pada malam itu.
Untung saja aku tinggal dikomplek perumahan yang cukup elit, karena para tetangga sekitar sini tipikal orang-orang yang tidak akan terlalu mengurus kehidupan orang lain. Hal itu karena mereka sudah terlalu sibuk mengurusi kehidupan rumah tangga mereka sendiri serta bisnis mereka yang tergolong besar. Mereka semua bukanlah orang-orang yang tipikalnya suka bergosip dengan orang lain. Sungguh suatu keuntungan tinggal dikomplek perumahan elit. Tapi semenjak itu, aku tidak ingin lagi berbuat sesuatu yang aneh gila dilingkungan rumahku. Aku hanya tidak mau suatu saat kegilaanku ini sampai didengar oleh kedua orang tua saja, sehingga aku kembali menjaga sikapku selama berada dilingkungan perumahanku.
Sejak kejadian itu juga daripada aku kembali melakukan hal yang gila ketika sedang birahi tinggi, akupun memutuskan untuk pergi menemui para tunawisma yang tinggal dibagian belakang taman itu setiap malamnya saja. Tidak masalah untukku yang selalu pulang kerumah saat pagi hari dan mulai keluar lagi dimalam hari setiap harinya, lagipula saat ini aku juga sedang masa liburan semesterku yang tinggal bersisa dua bulan lagi. Selain itu tidak akan ada satupun tetangga yang akan nyinyir ketika mengetahui aku yang merupakan seorang gadis yang belum menikah dan tinggal sendirian dirumahnya ini selalu pergi saat menjelang malam dan akan pulang kembali pada pagi berikutnya.
Setiap harinya ketika memasuki waktu magrib, aku pasti akan langsung keluar rumah menggunakan mobilku. Aku bukanlah untuk melaksanakan ibadah wajib yang memang harus kulakukan saat sudah memasuki waktunya, melainkan aku keluar untuk menyerahkan tubuhku secara gratis kepada pria-pria tunawisma yang tinggal dibelakang taman tersebut. Bahkan terkadang juga aku akan membawa sejumlah uang dari tabunganku sendiri untuk kusumbangkan secara sukarela kepada orang-orang itu dengan niat untuk membantu sedikit pendapatan mereka. Tentu saja aku tidak dipaksa oleh siapapun karena memang ini adalah murni karena niatku sendiri.
Selama berhari-hari itu aku terus saja kesana setiap menjelang malam, dan akan kembali kerumahku saat jam 6 dipagi berikutnya. Setiap hari juga tubuhku selalu bermandikan keringat serta sperma mereka, akupun juga sudah tidak tahu sudah berapa liter sperma mereka yang sudah masuk kedalam tubuhku, baik melalui mulut, anus serta vaginaku. Putting payudaraku pun juga semakin lama warnanya mulai berubah menjadi agak kecoklatan karena keseringan dihisap serta dipelintir-pelintir oleh mereka. Alat kelaminku pun juga sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda perubahan dimana pada area bibir vaginaku sudah mulai sedikit menggelambir dan tampak sedikit menghitam. Tapi ada satu hal yang saat ini kulupakan dan tidak kuketahui ataupun kurasakan.
Aku benar-benar lupa dan tidak merasakan hal yang sangat penting itu, akibat terlalu sangat menikmati setiap persetubuhan yang kulakukan bersama pria tunawisma tersebut. Aku belum sama sekali mendapatkan menstruasiku selama aku melakukan kegilaanku ini.
Hal itu terus berlangsung sampai pada bulan berikutnya, sampai suatu ketika aku sadar dengan sendirinya ketika hari mulai berganti bulan saat kulihat kalender untuk mengecek jadwal untukku menyusun mata kuliah disemester baru. Aku benar-benar baru sadar jika ternyata aku belum mendapatkan tamu bulananku dan itu juga sudah terlewat beberapa hari lamanya. Seketika akupun menjadi panik dan langsung membeli beberapa alat tes kehamilan disebuah apotik. Saat kucoba dirumah dan setelah menunggu beberapa menit, aku benar-benar sangat terkejut saat melihat ternyata terdapat dua garis lurus pada alat tes itu. Akupun kembali mengulanginya menggunakan alat dengan merk yang lain dan ternyata hasilnya pun juga sama. Aku positif hamil saat ini.
Aku langsung terduduk lemas sambil memikirkan apa yang harus kukatakan pada kedua orang tuaku jika saat ini aku sedang hamil. Apalagi aku tidak tau siapa ayah dari janin yang kukandung sekarang ini karena ketika aku disetubuhi oleh para tunawisma itu, mereka semua mengeluarkan sperma mereka kedalam vaginaku. Tidak hanya mereka saja, vaginaku pun juga pernah disirami oleh sperma dari orang-orang yang tidak kukenal ketika aku dientoti oleh beberapa tunawisma ditengah taman saat malam hari, dan kemudian dipergoki oleh orang lain yang kebetulan lewat. Orang tersebut pun juga ikutan mencicipi tubuhku dan ikut menyirami rahimku dengan bibit anak mereka. Seketika muncul sebuah penyesalan didalam diriku karena sudah melakukan hal yang amat gila sampai membuatku merendahkan harga diriku sendiri hanya demi sebuah kepuasan serta kenikmatan seks.
Ketika hari sudah menjelang malam aku langsung meluncur ketaman tempat para tunawisma itu tinggal. Aku berjalan sambil dalam keadaan yang amat lesu dan tidak semangat karena memikirkan diriku yang saat ini sedang hamil anak dari mereka semua. Begitu sampai, akupun langsung memberikan kabar pada mereka jika aku sedang hamil. Mereka hanya menertawaiku saja setelah mendengar itu dan berkata jika mereka tidak akan mau bertanggung jawab atas anak yang saat ini sedang kukandung. Aku benar-benar kaget mendengar hal itu. Tapi kemudian mereka pun mulai memaksa melucuti semua pakaianku saat ini dan menyeretku ketempat tinggal mereka. Selanjutnya akupun kembali digilir oleh mereka semua dan kembali membuatku dalam keadaan birahi tinggi sampai melupakan kesedihan akibat saat ini aku sedang hamil diluar nikah. Tubuhku kembali digangbang oleh orang-orang tunawisma tersebut sampai pagi menjelang.
Seperti biasa, akupun kembali dilepaskan dan mulai berjalan sendirian menuju ketoilet untuk kembali mengenakan pakaian yang ditinggalkan oleh mereka disana sebelum aku diseret tempat ini. Akupun kembali berjalan menuju mobilku sambil sedikit lemas dan tertatih karena memikirkan apa yang akan kulanjutkan kedepannya. Apakah aku harus menggugurkan kandunganku ini atau kuberitahu saja pada kedua orang tuaku apa yang sebenarnya telah terjadi. Tapi kedua jawaban itu sama-sama tidak menguntungkan bagiku karena apabila kugugurkan kandunganku, jika ketahuan oleh penegak hukum maka aku pasti akan dihukum dan membuat keluargaku juga tau. Tapi apabila kuadukan pada kedua orang tuaku tentang apa yang terjadi padaku saat ini, mereka pastinya akan sangat marah besar padaku dan aku akan diusir dari rumahku karena sudah mencoreng nama baik keluarga serta membuat malu.
Beberapa hari lamanya aku sempat melamun memikirkan kondisiku sekarang ini. Ketika kedua orang tuaku meneleponku pun juga aku lebih banyak diam sampai membuatnya curiga dengan kondisiku yang tidak seperti biasanya, tapi aku kemudian hanya beralasan jika saat ini aku sedang tidak enak badan karena sedang datang bulan. Mereka pun akhirnya memaklumi saja dan pada akhirnya mengakhiri telpon itu karena mereka harus kembali melanjutkan pekerjaannya. Aku juga sudah beberapa hari ini tidak datang ketaman itu dan menyerahkan tubuhku untuk digilir oleh pria-pria disana, sampai-sampai pak risman mencoba menghubungiku tapi tidak kugubris. Karena aku yang sering tidak mengangkat telpon ataupun membalas chat darinya, suatu hari dia pun mengancam akan benar-benar menyebarkan foto bugilku yang terdapat identitasku disana, dia pun juga mengancam akan menyebarkan semua foto serta video persetubuhkanku yang lain apabila aku tidak menanggapi chatnya, dan sebagai permulaannya, dia sudah memposting salah satu fotoku yang dia sensor pada bagian wajahku kesalah satu media sosial menggunakan akun samaran dan difoto itu terdapat banyak sekali komentar serta like dari para netizen.
Akupun langsung merinding dan pada akhirnya mulai menanggapi chatnya dan menyanggupi untuk kembali datang kesana lagi. Tapi kubilang pada pak risman jika aku minta kesempatan satu hari lagi dan benar-benar akan datang kesana besok lusa karena ada yang perlu kuurus. Pak risman pun kemudian menyetujuinya dan kembali mengancamku agar kali ini aku benar-benar harus datang, karena dia tidak akan segan-segan menyebarkan fotoku yang lain termasuk memberikan semua identitas pribadiku.
Ada sebuah alasan kenapa aku meminta waktu satu hari full dan kembali mendatangi mereka besok lusanya. Itu karena aku sudah memikirkan sebuah rencana yang akan kulakukan besok. Aku sudah benar-benar memikirkan segala macam cara dan hanya cara inilah yang terbaik untuk kulakukan selanjutnya. Keesokan harinya, aku menjalankan mobilku kesebuah dealer mobil bekas. Disana aku berniat untuk menjual mobilku yang merupakan hadiah dari kedua orang tuaku saat aku baru diterima di kampus ternama ditempat aku berkuliah sekarang ini. Akupun mendapatkan uang sebesar Rp. 109.350.000 dari hasil menjual mobil milikku secara tunai. Kumasukkan uang itu kedalam tas ransel yang saat ini kubawa dan memesan sebuah ojek online untuk pulang. Saat sampai dirumah, kuhubungi seseorang yang saat ini akan membeli sebuah sepeda motor milikku yang sudah kuposting didalam marketplace. Setelah dia juga memberikan uang pembayaran atas motorku, langsung kuberikan kunci, stnk, serta bpkb dan juga fakturnya secara lengkap dan dia pun langsung pergi meninggalkan rumahku. Dari hasil penjualan motor itu kudapat uang sebesar 15 juta rupiah.
Dihari besoknya ketika sudah jam 7 malam, aku langsung memesan sebuah taksi online dan kubuatkan titik pengantaranku ke taman tempat yang setiap harinya selalu kunjungi untuk menyerahkan diriku dan dipakai beramai-ramai oleh para tunawisma tersebut. Selama perjalanan kesana, aku juga turut membawa dua koper berukuran sedang dan sebuah tas punggung yang biasa digunakan oleh para pendaki. Begitu aku sampai ditaman itu kubawa semua barang bawaanku menuju kesebuah toilet dibagian belakang taman tersebut. Disana kulihat sudah ada pak risman, pak mansyur, pak manto dan beberapa orang lain sudah berdiri menungguku di bagian depan toilet tersebut.
Mereka semua tampak terkejut saat melihat aku yang membawa banyak sekali tas. Mereka juga mengatakan untuk apa aku membawa tas sebanyak itu, tapi aku hanya diam saja sambil berdiri dihadapan orang-orang ini. Selanjutnya kuletakan tas punggungku disampingku bersama dengan dua koper lainnya dan mulai melucuti satu persatu pakaianku tanpa menunggu perintah mereka sampai aku telanjang bulat sambil menyisakan sebuah jilbab saja dibagian kepalaku. Kuletakkan pakaian itu begitu saja diatas tanah yang sangat kotor dan sedikit becek itu lalu mendorong salah satu koperku kedepanku dan aku mulai bersujud dihadapan mereka.
“Bapak-bapak sekalian yang aku hormati dan kusayangi, mohon izinkan lonte ini untuk mulai tinggal disini selamanya.. aku akan senantiasa melayani bapak-bapak sekalian selama aku tinggal disana, aku saat ini sudah tidak mau lagi pulang kerumah pak.. aku mohon dengan sangat, dan sebagai tanda terima kasihnya, akan kuberikan satu koper yang berisi uang tunai yang ada didepanku ini” Ucapku saat aku bersujud dihadapan mereka.
Mereka pun mulai mengecek isi koperku dan benar saja, terdapat uang pecahan seratus ribuan yang sangat banyak sekali didalamnya. Uang itu berasal dari semua tabunganku yang sudah kuambil semuanya dari bank. Uang itu juga sumbernya berasal dari uang yang sudah kukumpulkan dari menyisihkan uang jajanku sewaktu aku masih sekolah, uang itu juga tergabung dengan uang yang kudapatkan dari gift ketika aku sedang siarang secara live sambil masturbasi beberapa bulan yang lalu. Total dari uang itu berjumlah sekitar 234.760.000 rupiah yang kubagi rata dan kumasukkan ke dua koper, dan salah satu koper itu kuserahkan kepada para pria ini sebagai tanda terima kasih dan juga sebagai bentuk pemberian sumbanganku. Untuk satu koper lagi itu akan kugunakan untuk biaya hidupku saat aku tinggal bersama mereka nantinya. Aku juga memasukkan sebagian pakaianku kedalam tas ranselku yang mungkin saja suatu saat akan berguna meskipun kemungkinan besar aku tidak akan pernah mengenakan apapun selama aku tinggal bersama tunawisma itu.
Setelah menerima uangku, pak risman memperintahkanku jika mulai sekarang aku tidak diperbolehkan mengenakan apapun selain jilbabku, dia juga memberi sebuah perintah agar aku saat ini memanggil mereka semua dengan sebutan tuan karena mulai saat ini, aku akan dijadikan budak seks oleh mereka selama aku tinggal disana. Akupun dengan senantiasa langsung menyetuhui perintahnya itu tanpa menolaknya sedikit pun.
Hal itu terus berlangsung sampai pada bulan berikutnya, sampai suatu ketika aku sadar dengan sendirinya ketika hari mulai berganti bulan saat kulihat kalender untuk mengecek jadwal untukku menyusun mata kuliah disemester baru. Aku benar-benar baru sadar jika ternyata aku belum mendapatkan tamu bulananku dan itu juga sudah terlewat beberapa hari lamanya. Seketika akupun menjadi panik dan langsung membeli beberapa alat tes kehamilan disebuah apotik. Saat kucoba dirumah dan setelah menunggu beberapa menit, aku benar-benar sangat terkejut saat melihat ternyata terdapat dua garis lurus pada alat tes itu. Akupun kembali mengulanginya menggunakan alat dengan merk yang lain dan ternyata hasilnya pun juga sama. Aku positif hamil saat ini.
Aku langsung terduduk lemas sambil memikirkan apa yang harus kukatakan pada kedua orang tuaku jika saat ini aku sedang hamil. Apalagi aku tidak tau siapa ayah dari janin yang kukandung sekarang ini karena ketika aku disetubuhi oleh para tunawisma itu, mereka semua mengeluarkan sperma mereka kedalam vaginaku. Tidak hanya mereka saja, vaginaku pun juga pernah disirami oleh sperma dari orang-orang yang tidak kukenal ketika aku dientoti oleh beberapa tunawisma ditengah taman saat malam hari, dan kemudian dipergoki oleh orang lain yang kebetulan lewat. Orang tersebut pun juga ikutan mencicipi tubuhku dan ikut menyirami rahimku dengan bibit anak mereka. Seketika muncul sebuah penyesalan didalam diriku karena sudah melakukan hal yang amat gila sampai membuatku merendahkan harga diriku sendiri hanya demi sebuah kepuasan serta kenikmatan seks.
Ketika hari sudah menjelang malam aku langsung meluncur ketaman tempat para tunawisma itu tinggal. Aku berjalan sambil dalam keadaan yang amat lesu dan tidak semangat karena memikirkan diriku yang saat ini sedang hamil anak dari mereka semua. Begitu sampai, akupun langsung memberikan kabar pada mereka jika aku sedang hamil. Mereka hanya menertawaiku saja setelah mendengar itu dan berkata jika mereka tidak akan mau bertanggung jawab atas anak yang saat ini sedang kukandung. Aku benar-benar kaget mendengar hal itu. Tapi kemudian mereka pun mulai memaksa melucuti semua pakaianku saat ini dan menyeretku ketempat tinggal mereka. Selanjutnya akupun kembali digilir oleh mereka semua dan kembali membuatku dalam keadaan birahi tinggi sampai melupakan kesedihan akibat saat ini aku sedang hamil diluar nikah. Tubuhku kembali digangbang oleh orang-orang tunawisma tersebut sampai pagi menjelang.
Seperti biasa, akupun kembali dilepaskan dan mulai berjalan sendirian menuju ketoilet untuk kembali mengenakan pakaian yang ditinggalkan oleh mereka disana sebelum aku diseret tempat ini. Akupun kembali berjalan menuju mobilku sambil sedikit lemas dan tertatih karena memikirkan apa yang akan kulanjutkan kedepannya. Apakah aku harus menggugurkan kandunganku ini atau kuberitahu saja pada kedua orang tuaku apa yang sebenarnya telah terjadi. Tapi kedua jawaban itu sama-sama tidak menguntungkan bagiku karena apabila kugugurkan kandunganku, jika ketahuan oleh penegak hukum maka aku pasti akan dihukum dan membuat keluargaku juga tau. Tapi apabila kuadukan pada kedua orang tuaku tentang apa yang terjadi padaku saat ini, mereka pastinya akan sangat marah besar padaku dan aku akan diusir dari rumahku karena sudah mencoreng nama baik keluarga serta membuat malu.
Beberapa hari lamanya aku sempat melamun memikirkan kondisiku sekarang ini. Ketika kedua orang tuaku meneleponku pun juga aku lebih banyak diam sampai membuatnya curiga dengan kondisiku yang tidak seperti biasanya, tapi aku kemudian hanya beralasan jika saat ini aku sedang tidak enak badan karena sedang datang bulan. Mereka pun akhirnya memaklumi saja dan pada akhirnya mengakhiri telpon itu karena mereka harus kembali melanjutkan pekerjaannya. Aku juga sudah beberapa hari ini tidak datang ketaman itu dan menyerahkan tubuhku untuk digilir oleh pria-pria disana, sampai-sampai pak risman mencoba menghubungiku tapi tidak kugubris. Karena aku yang sering tidak mengangkat telpon ataupun membalas chat darinya, suatu hari dia pun mengancam akan benar-benar menyebarkan foto bugilku yang terdapat identitasku disana, dia pun juga mengancam akan menyebarkan semua foto serta video persetubuhkanku yang lain apabila aku tidak menanggapi chatnya, dan sebagai permulaannya, dia sudah memposting salah satu fotoku yang dia sensor pada bagian wajahku kesalah satu media sosial menggunakan akun samaran dan difoto itu terdapat banyak sekali komentar serta like dari para netizen.
Akupun langsung merinding dan pada akhirnya mulai menanggapi chatnya dan menyanggupi untuk kembali datang kesana lagi. Tapi kubilang pada pak risman jika aku minta kesempatan satu hari lagi dan benar-benar akan datang kesana besok lusa karena ada yang perlu kuurus. Pak risman pun kemudian menyetujuinya dan kembali mengancamku agar kali ini aku benar-benar harus datang, karena dia tidak akan segan-segan menyebarkan fotoku yang lain termasuk memberikan semua identitas pribadiku.
Ada sebuah alasan kenapa aku meminta waktu satu hari full dan kembali mendatangi mereka besok lusanya. Itu karena aku sudah memikirkan sebuah rencana yang akan kulakukan besok. Aku sudah benar-benar memikirkan segala macam cara dan hanya cara inilah yang terbaik untuk kulakukan selanjutnya. Keesokan harinya, aku menjalankan mobilku kesebuah dealer mobil bekas. Disana aku berniat untuk menjual mobilku yang merupakan hadiah dari kedua orang tuaku saat aku baru diterima di kampus ternama ditempat aku berkuliah sekarang ini. Akupun mendapatkan uang sebesar Rp. 109.350.000 dari hasil menjual mobil milikku secara tunai. Kumasukkan uang itu kedalam tas ransel yang saat ini kubawa dan memesan sebuah ojek online untuk pulang. Saat sampai dirumah, kuhubungi seseorang yang saat ini akan membeli sebuah sepeda motor milikku yang sudah kuposting didalam marketplace. Setelah dia juga memberikan uang pembayaran atas motorku, langsung kuberikan kunci, stnk, serta bpkb dan juga fakturnya secara lengkap dan dia pun langsung pergi meninggalkan rumahku. Dari hasil penjualan motor itu kudapat uang sebesar 15 juta rupiah.
Dihari besoknya ketika sudah jam 7 malam, aku langsung memesan sebuah taksi online dan kubuatkan titik pengantaranku ke taman tempat yang setiap harinya selalu kunjungi untuk menyerahkan diriku dan dipakai beramai-ramai oleh para tunawisma tersebut. Selama perjalanan kesana, aku juga turut membawa dua koper berukuran sedang dan sebuah tas punggung yang biasa digunakan oleh para pendaki. Begitu aku sampai ditaman itu kubawa semua barang bawaanku menuju kesebuah toilet dibagian belakang taman tersebut. Disana kulihat sudah ada pak risman, pak mansyur, pak manto dan beberapa orang lain sudah berdiri menungguku di bagian depan toilet tersebut.
Mereka semua tampak terkejut saat melihat aku yang membawa banyak sekali tas. Mereka juga mengatakan untuk apa aku membawa tas sebanyak itu, tapi aku hanya diam saja sambil berdiri dihadapan orang-orang ini. Selanjutnya kuletakan tas punggungku disampingku bersama dengan dua koper lainnya dan mulai melucuti satu persatu pakaianku tanpa menunggu perintah mereka sampai aku telanjang bulat sambil menyisakan sebuah jilbab saja dibagian kepalaku. Kuletakkan pakaian itu begitu saja diatas tanah yang sangat kotor dan sedikit becek itu lalu mendorong salah satu koperku kedepanku dan aku mulai bersujud dihadapan mereka.
“Bapak-bapak sekalian yang aku hormati dan kusayangi, mohon izinkan lonte ini untuk mulai tinggal disini selamanya.. aku akan senantiasa melayani bapak-bapak sekalian selama aku tinggal disana, aku saat ini sudah tidak mau lagi pulang kerumah pak.. aku mohon dengan sangat, dan sebagai tanda terima kasihnya, akan kuberikan satu koper yang berisi uang tunai yang ada didepanku ini” Ucapku saat aku bersujud dihadapan mereka.
Mereka pun mulai mengecek isi koperku dan benar saja, terdapat uang pecahan seratus ribuan yang sangat banyak sekali didalamnya. Uang itu berasal dari semua tabunganku yang sudah kuambil semuanya dari bank. Uang itu juga sumbernya berasal dari uang yang sudah kukumpulkan dari menyisihkan uang jajanku sewaktu aku masih sekolah, uang itu juga tergabung dengan uang yang kudapatkan dari gift ketika aku sedang siarang secara live sambil masturbasi beberapa bulan yang lalu. Total dari uang itu berjumlah sekitar 234.760.000 rupiah yang kubagi rata dan kumasukkan ke dua koper, dan salah satu koper itu kuserahkan kepada para pria ini sebagai tanda terima kasih dan juga sebagai bentuk pemberian sumbanganku. Untuk satu koper lagi itu akan kugunakan untuk biaya hidupku saat aku tinggal bersama mereka nantinya. Aku juga memasukkan sebagian pakaianku kedalam tas ranselku yang mungkin saja suatu saat akan berguna meskipun kemungkinan besar aku tidak akan pernah mengenakan apapun selama aku tinggal bersama tunawisma itu.
Setelah menerima uangku, pak risman memperintahkanku jika mulai sekarang aku tidak diperbolehkan mengenakan apapun selain jilbabku, dia juga memberi sebuah perintah agar aku saat ini memanggil mereka semua dengan sebutan tuan karena mulai saat ini, aku akan dijadikan budak seks oleh mereka selama aku tinggal disana. Akupun dengan senantiasa langsung menyetuhui perintahnya itu tanpa menolaknya sedikit pun.
Kemudian mereka pun menyuruhku untuk berdiri dan berjalan ketempat mereka tinggal sambil membawa semua barang bawaanku. Begitu sampai, aku kembali diperintahkan untuk kembali bersujud oleh pak risman. Akupun diperintahkan untuk kembali mengucapkan permohonanku agar aku bisa tinggal disana. Setelah mendengar permohonanku, mereka semua tampak begitu senang karena pada akhirnya mereka bisa sepuasnya menggagahi tubuhku, terlebih saat ini aku adalah seorang wanita satu-satunya yang tinggal ditempat itu dan bebas diperlakukan mereka sesukaku. Tapi kemudian, pak risman kembali mengatakan suatu hal padaku. Dia serta orang-orang lain yang ada disini tetap tidak akan bertanggung jawab ataupun mengurusi atas janin yang saat ini kukandung meskipun anak ini adalah hasil dari sperma mereka semua. Akupun tidak mempermasalahkan hal itu selama aku bisa tinggal ditempat ini. Aku juga akan berusaha keras untuk melahirkan serta membesarkan anak ini seorang diri.
Akupun juga mengatakan pada mereka semua jika aku tidak melarang mereka apabila mereka ingin kembali menyetubuhiku, aku juga bilang mereka pun bisa dengan bebas menghamiliku jika mereka mau dan aku tidak akan pernah menuntut pertanggung jawaban mereka. Hal itu kulakukan karena aku yang sudah begitu ketagihan dengan kontol mereka semua. Rasanya aku sudah tidak bisa lepas lagi dari kontol-kontol perkasa milik mereka yang mampu membuatku merasa kacau dan hina sampai pada akhirnya kembali kudapatkan sebuah kenikmatan yang tiada tara. Kemudian mereka semua langsung mengerubungi diriku dan mulai menyetubuhiku. Akupun dengan senang hati bersedia digangbang dan digilir lagi oleh mereka mulai saat ini sepanjang hidupku.
Aku sudah benar-benar membuang harga diriku saat ini, aku bahkan membuang semua kehidupan lamaku bersama kedua orang tuaku yang sangat kaya dan malah menjadikan diriku menjadi seorang gadis hina yang tak bisa hidup tanpa kontol. Aku juga sudah tidak lagi mengurusi kuliahku yang saat ini seharusnya aku mulai menyusun jadwal mata kuliah yang akan kuambil untuk semester depan. Lebih dari itu, sebagai sebuah tanda jika aku sudah benar-benar membuang semua harga diri serta kehidupan normalku, aku memposting sebuah foto selfie diriku yang terlihat wajah, rambut serta sebagian tubuh telanjangku sambil memegang sebuah ktp milikku.
Kuposting foto tersebut baik kesemua akun media sosial pribadiku, dan juga akun tw11ter alterku sehingga semua orang dapat melihat diriku yang begitu memalukan dan merendahkan harga diriku sendiri. Tidak lupa kuposting juga sebuah foto ketika aku sedang dalam ekspresi yang begitu mesum dimana tubuhku dikelilingi oleh para tunawisma dan aku sedang berpose yang tampak seperti orang bodoh dengan tanda V disamping wajahku menggunakan tanganku, yang mana didalam foto itu juga terlihat sangat jelas wajah serta ktp dan juga kartu mahasiswa tempat dimana aku berkuliah sekarang ini. Foto itu juga menunjukkan area vaginaku yang sedang mengeluarkan air kenikmatanku yang seperti kencing, dan kemudian kuposting lalu ku tag akun kampusku disebuah IG pribadi milikku. Di bagian captionnya pun kubuat kata-kata yang begitu mesum. Sebagai sentuhan terakhir agar terlihat lebih meyakinkan, ku upload sebuah video pendek yang menunjukkan diriku yang sedang telanjang disebuah tempat terbuka yang tidak jauh dari tempat tinggal para pejantanku.
“Hay semuanya, nama aku bunga azrina saputri, aku dulunya seorang mahasiswi di universitas ‘xxxx’ dan merupakan seorang mahasiswi termuda saat itu.. nih bagi yang gak percaya” Ucapku sambil kutunjukkan sebuah kartu mahasiswa yang memang milikku.
“Aku juga dulunya hanyalah seorang gadis baik-baik, tapi setelah kenal yang namanya ngentot, aku jadi semakin ketagihan, hihihi.. oh iya ini juga ktpku kalo ada yang penasaran sama identitas pribadi aku” Kutunjukkan juga sebuah ktpku kedepan kamera sambil tetap terlihat semua wajahku.
“Jadi kalian semua harus percaya ya kalo foto dan video yang aku upload itu real dari aku sendiri.. akunku tidak terkena hack kok dan aku juga tidak dipaksa sama orang lain.. Kalo kalian juga ada yang mau gunain data aku buat pinjol kalian juga dipersilahkan, aku gak keberatan hihihi” Kataku lagi sambil memberikan senyuman manisku dan kemudian kuakhiri video pendek itu.
Setelah selesai video itu terupload kesemua medsosku, akupun langsung mematikan hpku dan menghancurkannya menggunakan batu sampai pecah dan hancur. Kemudian kubuang hpku ke anak sungai yang sedang mengalir cukup deras dan pada akhirnya sudah tidak terlihat lagi. Kupatahkan juga kedua kartu identitasku menjadi dua bagian dan kuleparkan kesungai. Dengan begitu, usai sudah semua kehidupanku serba berkecukupan yang sudah kujalani sejak aku terlahir kedunia ini. Saat ini secara resmi aku sudah menghancurkan hidupku sendiri untuk selamanya. Secara resmi juga aku sudah menjadi seorang budak seks sekaligus mesin pembuat anak dari para pria tunawisma yang tinggal dibagian belakang taman ini. Dan secara resmi juga saat ini aku menyandang status sebagai seorang wanita tunawisma sama seperti para pejantanku.
Sudah tidak ada lagi jalan kembali untukku, sudah tidak ada lagi cara agar aku bisa kembali pada kehidupan normalku. Sudah tidak ada lagi cita-cita yang dulu sebenarnya sangat ingin sekali kuraih untuk menjadi seorang business woman yang sukses seperti kedua orang tuaku. Semua itu sudah kubuang bersama dengan hp serta kartu-kartu identitasku. Sudah tidak ada lagi yang tersisa selain uang dan juga beberapa pakaian dari kehidupan lamaku. Saat ini aku hanya harus fokus menikmati kehidupan baruku sebagai seorang tunawisma dan juga pemuas nafsu. Aku sudah merubah kehidupanku sendiri hanya demi sebuah kenikmatan seks yang membuatku semakin candu tiap harinya. Sebagai hasil dari kenikmatan itu, aku sudah memiliki sebuah janin yang akan semakin tumbuh menjadi anak manusia didalam perutku. Jika ada yang berpikir aku mempunyai penyesalan karena saat ini kehidupanku sudah berubah, maka akan kujawab “tidak”.
Hal itu karena aku benar-benar bahagia dengan kehidupanku yang seperti ini, aku sangat bahagia bisa menjadi pemuas nafsu dari para pejantanku yang merupakan golongan tunawisma tersebut. Aku juga sangat bahagia bisa dihamili dan menjadikanku sebagai mesin pembuat anak oleh mereka meskipun mereka tidak ada satupun yang mau bertanggung jawab dan menyuruhku untuk menjadi seorang ibu tunggal.
Akupun juga mengatakan pada mereka semua jika aku tidak melarang mereka apabila mereka ingin kembali menyetubuhiku, aku juga bilang mereka pun bisa dengan bebas menghamiliku jika mereka mau dan aku tidak akan pernah menuntut pertanggung jawaban mereka. Hal itu kulakukan karena aku yang sudah begitu ketagihan dengan kontol mereka semua. Rasanya aku sudah tidak bisa lepas lagi dari kontol-kontol perkasa milik mereka yang mampu membuatku merasa kacau dan hina sampai pada akhirnya kembali kudapatkan sebuah kenikmatan yang tiada tara. Kemudian mereka semua langsung mengerubungi diriku dan mulai menyetubuhiku. Akupun dengan senang hati bersedia digangbang dan digilir lagi oleh mereka mulai saat ini sepanjang hidupku.
Aku sudah benar-benar membuang harga diriku saat ini, aku bahkan membuang semua kehidupan lamaku bersama kedua orang tuaku yang sangat kaya dan malah menjadikan diriku menjadi seorang gadis hina yang tak bisa hidup tanpa kontol. Aku juga sudah tidak lagi mengurusi kuliahku yang saat ini seharusnya aku mulai menyusun jadwal mata kuliah yang akan kuambil untuk semester depan. Lebih dari itu, sebagai sebuah tanda jika aku sudah benar-benar membuang semua harga diri serta kehidupan normalku, aku memposting sebuah foto selfie diriku yang terlihat wajah, rambut serta sebagian tubuh telanjangku sambil memegang sebuah ktp milikku.
Kuposting foto tersebut baik kesemua akun media sosial pribadiku, dan juga akun tw11ter alterku sehingga semua orang dapat melihat diriku yang begitu memalukan dan merendahkan harga diriku sendiri. Tidak lupa kuposting juga sebuah foto ketika aku sedang dalam ekspresi yang begitu mesum dimana tubuhku dikelilingi oleh para tunawisma dan aku sedang berpose yang tampak seperti orang bodoh dengan tanda V disamping wajahku menggunakan tanganku, yang mana didalam foto itu juga terlihat sangat jelas wajah serta ktp dan juga kartu mahasiswa tempat dimana aku berkuliah sekarang ini. Foto itu juga menunjukkan area vaginaku yang sedang mengeluarkan air kenikmatanku yang seperti kencing, dan kemudian kuposting lalu ku tag akun kampusku disebuah IG pribadi milikku. Di bagian captionnya pun kubuat kata-kata yang begitu mesum. Sebagai sentuhan terakhir agar terlihat lebih meyakinkan, ku upload sebuah video pendek yang menunjukkan diriku yang sedang telanjang disebuah tempat terbuka yang tidak jauh dari tempat tinggal para pejantanku.
“Hay semuanya, nama aku bunga azrina saputri, aku dulunya seorang mahasiswi di universitas ‘xxxx’ dan merupakan seorang mahasiswi termuda saat itu.. nih bagi yang gak percaya” Ucapku sambil kutunjukkan sebuah kartu mahasiswa yang memang milikku.
“Aku juga dulunya hanyalah seorang gadis baik-baik, tapi setelah kenal yang namanya ngentot, aku jadi semakin ketagihan, hihihi.. oh iya ini juga ktpku kalo ada yang penasaran sama identitas pribadi aku” Kutunjukkan juga sebuah ktpku kedepan kamera sambil tetap terlihat semua wajahku.
“Jadi kalian semua harus percaya ya kalo foto dan video yang aku upload itu real dari aku sendiri.. akunku tidak terkena hack kok dan aku juga tidak dipaksa sama orang lain.. Kalo kalian juga ada yang mau gunain data aku buat pinjol kalian juga dipersilahkan, aku gak keberatan hihihi” Kataku lagi sambil memberikan senyuman manisku dan kemudian kuakhiri video pendek itu.
Setelah selesai video itu terupload kesemua medsosku, akupun langsung mematikan hpku dan menghancurkannya menggunakan batu sampai pecah dan hancur. Kemudian kubuang hpku ke anak sungai yang sedang mengalir cukup deras dan pada akhirnya sudah tidak terlihat lagi. Kupatahkan juga kedua kartu identitasku menjadi dua bagian dan kuleparkan kesungai. Dengan begitu, usai sudah semua kehidupanku serba berkecukupan yang sudah kujalani sejak aku terlahir kedunia ini. Saat ini secara resmi aku sudah menghancurkan hidupku sendiri untuk selamanya. Secara resmi juga aku sudah menjadi seorang budak seks sekaligus mesin pembuat anak dari para pria tunawisma yang tinggal dibagian belakang taman ini. Dan secara resmi juga saat ini aku menyandang status sebagai seorang wanita tunawisma sama seperti para pejantanku.
Sudah tidak ada lagi jalan kembali untukku, sudah tidak ada lagi cara agar aku bisa kembali pada kehidupan normalku. Sudah tidak ada lagi cita-cita yang dulu sebenarnya sangat ingin sekali kuraih untuk menjadi seorang business woman yang sukses seperti kedua orang tuaku. Semua itu sudah kubuang bersama dengan hp serta kartu-kartu identitasku. Sudah tidak ada lagi yang tersisa selain uang dan juga beberapa pakaian dari kehidupan lamaku. Saat ini aku hanya harus fokus menikmati kehidupan baruku sebagai seorang tunawisma dan juga pemuas nafsu. Aku sudah merubah kehidupanku sendiri hanya demi sebuah kenikmatan seks yang membuatku semakin candu tiap harinya. Sebagai hasil dari kenikmatan itu, aku sudah memiliki sebuah janin yang akan semakin tumbuh menjadi anak manusia didalam perutku. Jika ada yang berpikir aku mempunyai penyesalan karena saat ini kehidupanku sudah berubah, maka akan kujawab “tidak”.
Hal itu karena aku benar-benar bahagia dengan kehidupanku yang seperti ini, aku sangat bahagia bisa menjadi pemuas nafsu dari para pejantanku yang merupakan golongan tunawisma tersebut. Aku juga sangat bahagia bisa dihamili dan menjadikanku sebagai mesin pembuat anak oleh mereka meskipun mereka tidak ada satupun yang mau bertanggung jawab dan menyuruhku untuk menjadi seorang ibu tunggal.
Tapi yang lebih penting dari itu, aku sangat bahagia bisa menikmati kontol perkasa mereka setiap harinya sepuasku. Benar-benar tidak ada rasa penyesalan sedikitpun didalam hati serta pikiranku.
Setelah secara resmi kuhancurkan hidupku sendiri, aku kembali kekumpulan para pejantanku yang beberapa diantaranya saat ini sedang bersiap untuk menyebar keberbagai lokasi untuk “mulai bekerja”. Terlihat keadaan mereka semua yang sudah sedikit rapi dan terlihat good looking walaupun pekerjaan mereka hanyalah seorang, pengamen, tukang sapu, pemulung, pengemis dan lain sebagainya berkat uang yang kuberikan pada mereka. Namun setidaknya tidak seperti sebelumnya yang terlihat sangat kumal dan terkesan tidak terawat, kecuali khusus untuk para pengemis yang juga ikutan tinggal disana. Mereka sengaja tampil menyedihkan agar banyak orang yang bersimpati pada mereka dan mau memberikan sebagian uangnya, meskipun saat ini mereka sudah punya uang berjuta-juta dimasing-masing kantong mereka setelah aku menyumbangkan sebagian uangku. Akupun tidak ambil pusing memikirkannya karena itu haknya mereka.
Setelah mereka mulai berjalan ke wilayah kerjanya masing-masing, aku kembali bertugas untuk menjadi pemuas nafsu dari beberapa pria pejantanku yang saat ini sedang masih tinggal disini. Semenjak mereka mendapatkan uang yang begitu banyak dariku, mereka semua mulai membagi tugas setiap harinya untuk menjaga tempat ini agar tidak ada barang yang hilang. Hal itu karena mereka meninggalkan uang mereka didalam tenda dan takut apabila ada orang lain selain mereka yang mulai mencuri. Padahal sebelum mereka semua menjadi kaya mendadak, tempat ini akan sangat sepi tanpa penghuni karena mereka semua akan menyebar untuk bertugas diwilayah masing-masing dan membiarkan tempat ini kosong karena tidak ada barang berharga sama sekali.
Tubuhku kembali digilir oleh mereka dan memperlakukanku hanya seperti sebuah mainannya saja. Tubuhku mulai berguncang-guncang mengikuti irama goyangan dari pejantanku. Semua lubang ditubuhku tidak luput oleh penis kokoh mereka sampai pada akhirnya tubuhku kembali disirami oleh peju hangat mereka. Setiap harinya tubuhku pasti akan selalu menjadi penampungan sperma mereka semuanya. Bagiku tiada hari tanpa sperma karena setiap harinya pasti akan ada saja sperma yang masuk kedalam tubuhku. Saat makan dan minum pun, khusus bagianku pasti akan terdapat sebuah sperma yang tercampur didalamnya dan akupun pasti akan dengan senang hati menelannya sampai habis tak bersisa.
Sungguh aku benar-benar sangat bahagia sekali dengan kehidupan baruku ini.
..XXX..
Epilog..
Sekitar 2 thn kemudian
Sudah banyak sekali perubahan yang terjadi pada tubuhku saat ini. Kedua payudaraku mulai membesar namun agak sedikit kendor dengan kedua puttingnya yang berwarna coklat kehitaman dan mengeluarkan asinya. Perutku juga saat ini sudah membesar karena sedang hamil 7 bulan. Bagian vaginaku juga sudah mulai melonggar dan tampak menghitam dan menggelambir dibagian bibir vaginanya serta ditumbuhi oleh bulu yang begitu lebat. Dibagian ketiakku juga sudah mulai ditumbuhi oleh bulu halus sehingga tidak lagi menampakkan kulitnya yang dulu sangat mulus itu. Terdapat juga sebuah tindik pada bagian depan hidungku yang terlihat seolah seperti hidung sapi atau kerbau yang punya sebuah tindikan, dan juga sebuah tattoo permanen pada bagian atas tengah payudaraku yang bertuliskan “LONTE MURAH MERIAH”.
“Aaacchhh, sshhh aaahhh, laggiiihh.. aaahhh sodok teruss.. ooohhh iyyaaahhh aaahhh” Desahku saat vaginaku sedang disodok oleh seorang pelangganku.
Saat ini aku sedang dientoti disebuah toilet umum pria disudut lain taman ini. Kedua tanganku terikat ke masing-masing pipa dari urinoir yang terdapat disalah satu sisi dinding toilet. Didepanku saat ini terdapat banyak sekali pria yang sedang mengantri untuk mengentoti vaginaku. Beberapa diantara mereka mengantri sambil mengocoki penis-penis mereka sembari menunggu giliran untuk mencelupkan penis itu kedalam liang vaginaku dan kemudian menembakkan spermanya disana. Hal itu karena saat ini aku sudah menjadi seorang lonte murahan yang dijual oleh para pejantanku untuk mendapatkan tambahan uang.
Sebenarnya saat ini aku sedang membutuhkan tambahan uang untuk mengurusi anakku yang sudah semakin besar. Hal itu dikarenakan uang milikku yang sebenarnya akan kugunakan untuk memenuhi kebutuhanku sedikit demi sedikit diambil oleh para pejantanku. Uang itu mereka gunakan untuk berjudi dan menikmati minuman keras. Meskipun saat ini mereka masih memiliki banyak uang dari hasil sumbanganku sewaktu aku mulai tinggal bersama mereka, mereka hanya mau menggunakan uangku untuk biaya bersenang-senang mereka agar mereka tidak kembali hidup kekurangan. Terlebih uang yang memang kumiliki untuk keperluan pribadiku jumlahnya lebih besar dibanding milik mereka dan mereka pun mulai mengambilnya sedikit demi sedikit, sampai pada akhirnya akulah yang menjadi kekurangan uang. Terlebih saat ini aku sedang hamil anak keduaku dan sudah memasuki usia kandungan yang ke 7 bulan. Pada akhirnya akupun memutuskan untuk mulai bekerja menjadi seorang lonte.
Tapi karena aku ini adalah property milik para pejantanku, aku tidak bisa sebebasnya menentukan tarif jualku serta wilayah untukku menjajakan tubuhku. Semua itu akan diatur oleh para pejantanku yang memang akan secara bergiliran menjagaku. Mereka juga lah yang menentukan lokasi sebagai tempat eksekusiku jika ada pelanggan yang ingin dilayani olehku. Para pelangganku diharuskan untuk membayar sebesar 20.000 rupiah untuk sekali tembak. Mereka juga dibebaskan untuk atau tidak mengenakan kondom tapi apabila mereka sudah ejakulasi, maka dipersilahkan untuk keluar atau kembali keantrian apabila ingin mengulang karena akan ada beberapa orang dari pejantanku yang akan mengawasi mereka baik diluar ataupun didalam. Uang dari hasil aku yang menjadi seorang lonte itu, aku hanya akan mendapatkan keuntungan sebesar 60% dan sisanya akan masuk ke kantong para pejantanku yang kebagian tugas untuk menjagaku. Sungguh benar-benar sangat egois sekali mereka ini yang masih tetap ingin mengambil uang yang seharusnya menjadi milikku karena aku lah yang bekerja.
Tapi aku tidak bisa marah pada mereka karena sebagai seorang budak yang baik, aku diwajibkan patuh serta menuruti segala keinginan dari para pejantanku ini. Akupun hanya bisa pasrah saja menerima semua ini. Lagipula aku sendirilah yang sudah memilih jalan hidup yang seperti ini sehingga lebih baik kunikmati saja. Lagian aku masih tetap bahagia karena aku bisa merasakan berbagai macam kontol lain selain dari para pejantanku. Hihihi >,<
Maafkan aku ya pah, mah.. aku sudah menjadi seorang cewek paling rendah dikota ini, kalian sudah membesarkanku dengan susah payah, kalian sudah membiayai sekolahku mahal-mahal, kalian juga sudah sangat sering memanjakanku karena aku adalah putri kalian satu-satunya.. tetapi yang terjadi aku malah memilih jalan hidup menjadi seorang tunawisma, aku juga menjadi seorang lonte murahan serta pemuas nafsu dari orang-orang rendahan yang menjadikanku budak seksnya.. tetapi aku benar-benar sangat bahagiaaa sekali saat ini.. maafin aku papah, mamah.. kalian mungkin saat ini sedang mencariku diluar sana, aku saat ini sudah menjadi seorang wanita murahan.. aku sudah tidak ingin lagi kembali ke kehidupan normalku lagi, aku sudah sangat mencintai kehidupanku yang seperti ini.. sekali lagi.. maafin aku yaahh.. I love u pah, mah
END
Setelah secara resmi kuhancurkan hidupku sendiri, aku kembali kekumpulan para pejantanku yang beberapa diantaranya saat ini sedang bersiap untuk menyebar keberbagai lokasi untuk “mulai bekerja”. Terlihat keadaan mereka semua yang sudah sedikit rapi dan terlihat good looking walaupun pekerjaan mereka hanyalah seorang, pengamen, tukang sapu, pemulung, pengemis dan lain sebagainya berkat uang yang kuberikan pada mereka. Namun setidaknya tidak seperti sebelumnya yang terlihat sangat kumal dan terkesan tidak terawat, kecuali khusus untuk para pengemis yang juga ikutan tinggal disana. Mereka sengaja tampil menyedihkan agar banyak orang yang bersimpati pada mereka dan mau memberikan sebagian uangnya, meskipun saat ini mereka sudah punya uang berjuta-juta dimasing-masing kantong mereka setelah aku menyumbangkan sebagian uangku. Akupun tidak ambil pusing memikirkannya karena itu haknya mereka.
Setelah mereka mulai berjalan ke wilayah kerjanya masing-masing, aku kembali bertugas untuk menjadi pemuas nafsu dari beberapa pria pejantanku yang saat ini sedang masih tinggal disini. Semenjak mereka mendapatkan uang yang begitu banyak dariku, mereka semua mulai membagi tugas setiap harinya untuk menjaga tempat ini agar tidak ada barang yang hilang. Hal itu karena mereka meninggalkan uang mereka didalam tenda dan takut apabila ada orang lain selain mereka yang mulai mencuri. Padahal sebelum mereka semua menjadi kaya mendadak, tempat ini akan sangat sepi tanpa penghuni karena mereka semua akan menyebar untuk bertugas diwilayah masing-masing dan membiarkan tempat ini kosong karena tidak ada barang berharga sama sekali.
Tubuhku kembali digilir oleh mereka dan memperlakukanku hanya seperti sebuah mainannya saja. Tubuhku mulai berguncang-guncang mengikuti irama goyangan dari pejantanku. Semua lubang ditubuhku tidak luput oleh penis kokoh mereka sampai pada akhirnya tubuhku kembali disirami oleh peju hangat mereka. Setiap harinya tubuhku pasti akan selalu menjadi penampungan sperma mereka semuanya. Bagiku tiada hari tanpa sperma karena setiap harinya pasti akan ada saja sperma yang masuk kedalam tubuhku. Saat makan dan minum pun, khusus bagianku pasti akan terdapat sebuah sperma yang tercampur didalamnya dan akupun pasti akan dengan senang hati menelannya sampai habis tak bersisa.
Sungguh aku benar-benar sangat bahagia sekali dengan kehidupan baruku ini.
..XXX..
Epilog..
Sekitar 2 thn kemudian
Sudah banyak sekali perubahan yang terjadi pada tubuhku saat ini. Kedua payudaraku mulai membesar namun agak sedikit kendor dengan kedua puttingnya yang berwarna coklat kehitaman dan mengeluarkan asinya. Perutku juga saat ini sudah membesar karena sedang hamil 7 bulan. Bagian vaginaku juga sudah mulai melonggar dan tampak menghitam dan menggelambir dibagian bibir vaginanya serta ditumbuhi oleh bulu yang begitu lebat. Dibagian ketiakku juga sudah mulai ditumbuhi oleh bulu halus sehingga tidak lagi menampakkan kulitnya yang dulu sangat mulus itu. Terdapat juga sebuah tindik pada bagian depan hidungku yang terlihat seolah seperti hidung sapi atau kerbau yang punya sebuah tindikan, dan juga sebuah tattoo permanen pada bagian atas tengah payudaraku yang bertuliskan “LONTE MURAH MERIAH”.
“Aaacchhh, sshhh aaahhh, laggiiihh.. aaahhh sodok teruss.. ooohhh iyyaaahhh aaahhh” Desahku saat vaginaku sedang disodok oleh seorang pelangganku.
Saat ini aku sedang dientoti disebuah toilet umum pria disudut lain taman ini. Kedua tanganku terikat ke masing-masing pipa dari urinoir yang terdapat disalah satu sisi dinding toilet. Didepanku saat ini terdapat banyak sekali pria yang sedang mengantri untuk mengentoti vaginaku. Beberapa diantara mereka mengantri sambil mengocoki penis-penis mereka sembari menunggu giliran untuk mencelupkan penis itu kedalam liang vaginaku dan kemudian menembakkan spermanya disana. Hal itu karena saat ini aku sudah menjadi seorang lonte murahan yang dijual oleh para pejantanku untuk mendapatkan tambahan uang.
Sebenarnya saat ini aku sedang membutuhkan tambahan uang untuk mengurusi anakku yang sudah semakin besar. Hal itu dikarenakan uang milikku yang sebenarnya akan kugunakan untuk memenuhi kebutuhanku sedikit demi sedikit diambil oleh para pejantanku. Uang itu mereka gunakan untuk berjudi dan menikmati minuman keras. Meskipun saat ini mereka masih memiliki banyak uang dari hasil sumbanganku sewaktu aku mulai tinggal bersama mereka, mereka hanya mau menggunakan uangku untuk biaya bersenang-senang mereka agar mereka tidak kembali hidup kekurangan. Terlebih uang yang memang kumiliki untuk keperluan pribadiku jumlahnya lebih besar dibanding milik mereka dan mereka pun mulai mengambilnya sedikit demi sedikit, sampai pada akhirnya akulah yang menjadi kekurangan uang. Terlebih saat ini aku sedang hamil anak keduaku dan sudah memasuki usia kandungan yang ke 7 bulan. Pada akhirnya akupun memutuskan untuk mulai bekerja menjadi seorang lonte.
Tapi karena aku ini adalah property milik para pejantanku, aku tidak bisa sebebasnya menentukan tarif jualku serta wilayah untukku menjajakan tubuhku. Semua itu akan diatur oleh para pejantanku yang memang akan secara bergiliran menjagaku. Mereka juga lah yang menentukan lokasi sebagai tempat eksekusiku jika ada pelanggan yang ingin dilayani olehku. Para pelangganku diharuskan untuk membayar sebesar 20.000 rupiah untuk sekali tembak. Mereka juga dibebaskan untuk atau tidak mengenakan kondom tapi apabila mereka sudah ejakulasi, maka dipersilahkan untuk keluar atau kembali keantrian apabila ingin mengulang karena akan ada beberapa orang dari pejantanku yang akan mengawasi mereka baik diluar ataupun didalam. Uang dari hasil aku yang menjadi seorang lonte itu, aku hanya akan mendapatkan keuntungan sebesar 60% dan sisanya akan masuk ke kantong para pejantanku yang kebagian tugas untuk menjagaku. Sungguh benar-benar sangat egois sekali mereka ini yang masih tetap ingin mengambil uang yang seharusnya menjadi milikku karena aku lah yang bekerja.
Tapi aku tidak bisa marah pada mereka karena sebagai seorang budak yang baik, aku diwajibkan patuh serta menuruti segala keinginan dari para pejantanku ini. Akupun hanya bisa pasrah saja menerima semua ini. Lagipula aku sendirilah yang sudah memilih jalan hidup yang seperti ini sehingga lebih baik kunikmati saja. Lagian aku masih tetap bahagia karena aku bisa merasakan berbagai macam kontol lain selain dari para pejantanku. Hihihi >,<
Maafkan aku ya pah, mah.. aku sudah menjadi seorang cewek paling rendah dikota ini, kalian sudah membesarkanku dengan susah payah, kalian sudah membiayai sekolahku mahal-mahal, kalian juga sudah sangat sering memanjakanku karena aku adalah putri kalian satu-satunya.. tetapi yang terjadi aku malah memilih jalan hidup menjadi seorang tunawisma, aku juga menjadi seorang lonte murahan serta pemuas nafsu dari orang-orang rendahan yang menjadikanku budak seksnya.. tetapi aku benar-benar sangat bahagiaaa sekali saat ini.. maafin aku papah, mamah.. kalian mungkin saat ini sedang mencariku diluar sana, aku saat ini sudah menjadi seorang wanita murahan.. aku sudah tidak ingin lagi kembali ke kehidupan normalku lagi, aku sudah sangat mencintai kehidupanku yang seperti ini.. sekali lagi.. maafin aku yaahh.. I love u pah, mah
END
Klik Nomor untuk lanjutannya